PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,
DAN RETENSI SISWA MATERI SISTEM EKSRESI
MANUSIA DI KELAS VIII SMP MARKUS MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
VENISHA ELISABETH A PARDEDE NIM : 8136174039
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Venisha Elisabeth A Pardede : Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Retensi Siswa Sistem Ekskresi di SMP Swasta Markus Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap: (1) hasil belajar, (2) kemampuan berpikir kritis, dan (3) retensi siswa pada materi sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan . Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas ditentukan dengan teknik purposive sampling. Kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis masalah, kelas B dengan strategi pembelajaran inkuiri, sedangkan kelas C (kontrol) dengan strategi pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda, tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk uraian, dan retensi dalam bentuk pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan Analisis Kovariat (ANAKOVA) pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar (F=5,562; P=0,000). Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Discovery (76,13±7,706) secara signifikan lebih
tinggi dibandingkan dengan strategi PBL (72,54±12,691), maupun strategi Konvensional (69,05±7,430); (2) terdapat pengaruh yang signifikan strategi
pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F= 9,247; P=0,000). Kemampuan berpikir kritis yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL (80,70±8,695) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi
Discovery (79,57±7,057), maupun strategi Konvensional (71,95±9,712); (3)
terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap retensi siswa (F= 4,514; P=0,013). Retensi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL (44,14±8,427) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan
strategi Discovery(38,72±6,251), maupun strategi Konvensional (33,26±7,485).
ii ABSTRACT
Venisha Elisabeth A pardede : The Effect of Learning Strategy On Student s’ Learning Outcome, Student’s Critical Thinking Skills, and Retention at Grade VIII at Topic of Excretory System in SMP Swasta Markus Medan. Thesis. Postgraduate Study Program, State University of Medan (UNIMED). 2016.
This study was aimed to determine the effect of learning strategy on student’s: (1) Learning outcome, (2) Critical thinking ability, and (3) Retention at Topic Excretory System in SMP Swasta Markus Medan, with using quasi-experimental research methods. Sample was determined by using purposive sampling technique. Class A was learned with Discovery learning strategy, class B with problem-based learning strategy, while class C as the class control with conventional learning strategy. The research instruments used multiple choice of learning achievement, essay tests of critical thinking skills, multiple choice of retention. Data were analyzed using Covariate Analysis (ANACOVA) at significance level α = 0.05 with SPSS 21.0. The results showed that: (1) there was significant effect of learning strategy on student’s learning outcome (F = 5.562; P = 0.000). Student’s learning achievement that learned with discovery (76.13 ± 7.706) was significantly higher than the problem-based learning strategy (PBL) (72.54 ± 12.691), as well as the conventional strategy (68.530 ± 7.149); (2) there was significant effect of learning strategy on student’s critical thinking skills (F = 9.247; P = 0,000). Critical thinking skills of students that learned with problem-based learning strategy (PBL) (80.70 ± 8.695) was significantly higher than discovery learning strategy (79.57 ± 7.057), as well as the conventional strategy (73.000 ± 10.1 98); (3) there is significant effect of learning strategy on retention (F = 4.514; P = 0.013). Retention that learned with problem-based learning strategy (PBL) (44.14 ± 8.427) was significantly higher than the discovery strategy (38.72 ± 6.251), as well as the conventional strategy (33.26 ± 7.485).
Keywords: Learning Outcome, Critical Thinking Skills, Retention,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan
Rahmat-NYA dalam memberi petunjuk dan kemudahan, sehingga tesis dengan judul "
Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir
Kritis, dan Retensi Siswa Sistem Ekskresi Manusia di Kelas VIII SMP Swasta Markus Medan" dapat
diselesaikan.
Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri
Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan pemikiran dari
pembimbing yang terhormat Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen
pembimbing I dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing II. Terima
kasih atas segala saran, nasehat, bimbingan, motivasi, dan kemudahan yang selalu Ibu/Bapak
berikan.
Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, dan Bapak
Dr. Syarifuddin, M.Si, selaku narasumber, yang telah memberikan masukan dan saran untuk
kesempurnaan tesis ini. Kepada Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si, dan Ibu Dr. Martina
Restuati, M.Si, selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
siswa, yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen
penelitian.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada seluruh dosen,
staf administrasi, teman-teman seangkatan 2013 khususnya kelas B2 Eksekutif dan seluruh
keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menuntut ilmu di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Drs.
Wesli Aritonang, selaku Pimpinan Perguruan SMP Markus Medan, Bapak Rinaldi Rumapea,
S.Pd, selaku Guru Biologi di Sekolah SMP Markus Medan yang telah memberi izin dan
iv
Ucapan teristimewa untuk orang yang saya kasihi dan hormati Bapak T. Pardede dan
Ibunda R. Aritonang, doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil
Bapak dan Mamak menuntun Saya dalam menyelesaikan studi ini. Terkhusus untuk kakak
tersayang Vikha Pardede, M. Pd beserta abg Imran Tampubolon, SP, dan Grisellda, abang
tersayang Battio Pardede, S.Pd, adik tercinta Firman Pardede, ST, suami terkasih Jefrry
Hasiandy Silitonga, ST, dan Weny Pintalitna, M. Pd beserta Winny Limbong, M. Pd yang
telah memberikan doa, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil kepada
penulis selama mengikuti pendidikan sampai selesai serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak
bisa disebutkan satu per satu.
Semoga Tuhan yang selalu memberkati dan memberikan anugrah, kasih, dan karunia
kepada segenap pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. Menyadari
akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat
konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis
ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Amin.
Medan, April 2016
Penulis,
Venisha Elisabeth A Pardede
v
2.1.1 Strategi Pembelajaran Discovery ... 7
2.1.2 Strategi Problem Based Learning (PBL) ... 11
2.1.3 Strategi Pembelajaran Konvensional ... 17
vi
3.5.2 Tahap Eksperimen ... 34
3.5.3 Tahap Pasca Eksperimen ... 35
3.6 Definisi Operasional ... 37
3.7 Pengontrolan Perlakuan ... 38
3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.9 Pengontrolan Variabel ... 41
3.9.1 Validitas Konstruksi ... 41
3.9.2 Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 41
3.9.3 Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 45
3.9.4 Uji Coba Tes Retensi ... 48
3.10 Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.10.1 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 49
3.10.2 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 50
3.11. Teknik Analisis Data ... 52
3.11.1 Teknik Analisis Deskriftif ... 52
3.11.2 Teknik Analisis Inferensial ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 55
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ... 55
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data ... 58
4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 61
4.2 Pembahasan ... 66
4.2.1 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar... 66
4.2.2 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis ... 69
4.2.3 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Retensi ... 73
4.3 Keterbatasan Penelitian ... 76
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 78
5.2 Implikasi ... 78
5.3 Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Hubungan Strategi PBL Dengan Kemampuan Berpikir Kritis
………... 13 Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 34 Gambar 4.1 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi
(F = 3,262; p = 0,042) ... 60 Gambar 4.2 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi
(F = 3,505; p = 0,033) ... 61 Gambar 4.3 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Retensi Siswa
Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Strategi PBL ... 14
Tabel 2.2 Peran Guru, Siswa, dan Masalah dalam PBL ... 15
Tabel 2.3 Aspek Kemampuan Berpikir Kritis ... 21
Tabel 2.4 Aspek Kemampuan Berpikir Kritis ... 19
Tabel 3.1 Desain Eksperimen ... 32
Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 43
Tabel 3.3 Kategori Indeks Daya Pembeda Tes Hasil Belajar ... 44
Tabel 3.4 Kategori Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar ... 44
Tabel 3.5 Klasifikasi Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 46
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Kemampuan Berpikir Kritis 47 Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 48
Tabel 3.8 Kisi-kisi Tes Hasi Belajar ... 49
Tabel 3.9 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 51
Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Data Penelitian ... 55
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ... 59
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian ... 60
Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Data Penelitian ... 56
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ... 59
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian ... 60
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Jika ditelisik pencapaian prestasi belajar IPA (biologi) siswa Indonesia
menurun. Siswa Indonesia masih dominan dalam level rendah, atau lebih pada
kemampuan menghafal. Salah satu bukti rendahnya prestasi belajar biologi siswa
Indonesia terlihat dari hasil penilaian. Menurut data dari survei tiga tahunan
Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012, peringkat Indonesia untuk biologi hanya menduduki 63 dari 64 negara peserta pada rata-rata
skor 375, padahal rata-rata skor internasional adalah 494. Rata-rata skor 375
menunjukkan bahwa kemampuan biologi siswa Indonesia terletak pada level
terbawah (OECD, 2014). Hasil yang hampir sama juga terlihat dari kajian Trends
in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011 yang menyatakan bahwa prestasi biologi siswa Indonesia berada pada urutan ke-38 dari
42 negara dengan skor rata-rata 386 (Mullis, 2012). Hasil-hasil survei yang
dilakukan TIMSS dan PISA menggambarkan masih rendahnya kemampuan siswa
di bidang biologi.
Perlu upaya peningkatan kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan
kualitas guru yang menyelenggarakan pendidikan di sekolah, dimana guru
diharapkan mampu menciptakan suasana ataupun situasi yang membuat siswa
dapat belajar dengan baik. Dengan adanya pembelajaran yang baik dan
menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk belajar dan tergantung pada
bagaimana proses yang dilakukan oleh siswa sebagai anak didik. Untuk
mewujudkan suasana belajar atau mewujudkan siswa lebih aktif dalam
pembelajaran, maka perlu diterapkan strategi pembelajaran yang dapat
memberikan siswa pengalaman langsung dalam proses pembelajaran (Afcariano,
2008).
Pada proses belajar, guru akan memberikan ilmu pengetahuannya kepada
siswa dan sebaliknya siswa akan menerima pengetahuan dari guru, karena itu
2
secara efektif dan efisien, mengenai tujuan yang diharapkan. Seorang guru dapat
mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku
pendidik mampu mendayagunakan metode serta pemilihan media yang tepat
dalam pengajaran. Untuk dapat melibatkan siswa aktif dan berpikir kritis secara
mandiri dalam proses belajar mengajar di dalam kelas diperlukan suatu
pendekatan pembelajaran yang tepat salah satunya penggunaan strategi
pembelajaran.
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada pengajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, metode
pembelajaran yang tepat juga membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman
dan mendapatkan informasi.
Berdasarkan informasi oleh bapak Rinaldi Rumapea, S.Pd guru biologi di
SMP Markus Medan diperoleh data bahwa hasil belajar biologi belum
memperoleh nilai KKM. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh yaitu rata-rata
60 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 65. Dapat dikatakan
nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Berdasarkan
observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar mengajar terlihat
membosanakan dan sebagaian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
serta asyik berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Bagi siswa yang
pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual), tidak mau
mengajak temannya diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran yang tidak
diketahui oleh temannya. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan dan
mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti ini sangat tidak
kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan
variasi bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu menggunakan
metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab. Tidak ada
keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dikatakan pembelajran
Teacher-Center.
Strategi pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah proses
3
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Dalam mengaplikasikan
strategi discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana
pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
mengajar yang berorientasi pada guru menjadi berorientasi pada siswa (Kurniasih,
2014).
Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah suatu
strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah (Khoir, 2012).
Menurut Suprihatin (2014) strategi pembelajaran discovery learning
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan. Jika hasil
belajar siswa meningkat maka akan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa. Menurut Benny (2014) dengan menggunakan strategi pembelajaran
problem based learning, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan dengan nilai rata-rata pretest 66,50% menjadi 85,60%
pada rata-rata posttest. Kedua hasil penelitian diatas menyimpulkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran discovery learning dan problem based learning
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila hasil belajar siswa meningkat
maka pengetahuan kognitif yang didapatkan akan lebih lama melekat dalam
ingatan, tercipta suasana belajar aktif, mempermudah penguasaan materi, peserta
didik lebih kreatif, dan siswa akan memiliki kemampuan berpikir kritis dalam
menghadapi persoalan.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasikan
pokok-pokok masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi masih rendah khususnya pada materi sistem ekskresi
4
2. Kemampuan berpikir kritis siswa yang masih rendah dalam belajar materi
sistem ekskresi manusia.
3. Retensi siswa juga masih rendah pada materi sistem ekskresi manusia.
4. Pemilihan strategi pembelajaran yang masih kurang tepat sehingga membuat
siswa kurang berminat untuk mempelajari biologi yaitu strategi konvensional.
5. Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap
mengajar, yaitu menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi pembelajaran
lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif
karena hanya menerima materi saja.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan, batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL, dan Konvensional terhadap
hasil belajar siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.
2. Pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL, dan Konvensional terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta
Markus Medan.
3. Pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL, dan Konvensional terhadap
retensi siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL dan
Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang sistem ekskresi di SMP
Swasta Markus Medan?
2. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL dan
Konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa tentang sistem
5
3. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL dan
Konvensional terhadap retensi siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta
Markus Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap hasil
belajar siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.
2. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta
Markus Medan.
3. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap retensi
siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis hasil penelitian ini yaitu : (1) sebagai bahan referensi yang
dapat digunakan untuk dapat memperoleh gambaran mengenai pengaruh
penggunaan strategi terhadap hasil belajar biologi, berpikir kritis dan retensi siswa
pada materi ekskresi; dan (2) sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris
maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang relevan dimasa yang akan
datang.
1.6.2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat : (1) sebagai bahan acuan
dalam pengambilan kebijakan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu
guru; dan (2) sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya peningkatan
hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran yang tepat dan
74
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery learning, problem
based learning dan konvensional learning terhadap hasil belajar pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Hasil
belajar yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi discovery
learning lebih baik dibandingkan dengan strategi problem based learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi
problem based learning lebih baik dari konvensional learning.
2. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery learning, problem
based learning, dan konvensional learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP
Markus Medan. Kemampuan Berpikir Kritis yang dibelajarkan dengan
menggunakan straetgi problem based learning lebih baik dibandingkan
dengan strategi discovery learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang
dibelajarkan dengan strategi problem based learning lebih baik dari
konvensional learning.
3. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran learning, problem based
learning, dan konvensional learning terhadap retensi siswa pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Retensi yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi problem based learning lebih
baik dibandingkan dengan strategi discovery learning. Begitu juga dengan
hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning
75
5.2. Implikasi
Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa strategi Discovery dan PBL
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi, melalui
proses pembelajaran saling bekerjasama untuk menyelesaikan masalah. Dengan
strategi pembelajaran Discovery, Problem Based Learning merupakan strategi
pembelajaran yang membantu siswa menguasai suatu konsep, memecahkan suatu
masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk berpikir, percaya kepada diri sendiri dan berani mengemukakan
pendapatnya, berlatih bersikap positif, serta mampu berinteraksi sosial untuk
mencapai tujuan pengajaran yang komprehensif.
Dengan pelaksanaan strategi discovery learning, problem based learning
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, mengemukakan pendapat
siswa dengan baik, meningkatkan kognitif siswa, serta membangkitkan motivasi
belajar siswa.
5.3. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan simpulan-simpulan yang telah
dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar biologi, guru disarankan untuk
menggunakan strategi discovery learning.
2. Untuk Kemampuan Berpikir Kritis dan Retensi, guru disarankan untuk
menggunakan strategi pembelajaran problem based learning (PBL)
3. Untuk penelitian lebih lanjut tentang materi-materi lain di luar materi sistem
ekskresi pada bidang biologi.
76
DAFTAR PUSTAKA
Afcariono, M. (2008). Penerapan Strategi Pembelajaran PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3(2): 65- 68.
Arends, R. I. (2008). Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi ketujuh. buku dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Abidin,Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Ata, K. (2012). Perbandingan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tentang Polusi Lingkungan Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Tesis tidak diterbitkan. Medan : PPS UNIMED.
Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.,
Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Duch, Barbara J., Allen, Deborah E., & White, Harold B. (2000). Problem-Based Learning: Preparing Students to Succeed in the 21st Century. (online). (http://www.hku.hk/caut/tdg/5/TeachingMatter/Dec.98.pdf, diakses 15Januari2015)
Damayanti, R., Muzayyinah, Karyanto, P. (2011). Penerapan Pendekatan Cotextual Teaching and Learing Berbasis Media terhadap Kemampuan kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011. Pendidikan Biologi. 3(2): 17-25.
Elder, Linda (2007). Our Concept of Critical Thinking. Foundation for Critical Thinking. (Online), (http://www.criticalthinking.org, diakses 2 Januari 2015).
Ennis R H. (1985). Goals for A Critical Thinking Curriculum. In A.L. Costa (Ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: Assosiation for Supervisions and Curriculum Development (ASCD).
77
(http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritic alThinking_51711_000.pdf , diakses tanggal 19 Januari 2015).
Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran: dasar-dasar dan strategi pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Bandung: Trigenda Karya.
Illahi, M.T. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocation Skill. Jogjakarta: DIVA Press.
Johnson,E.B. (2002). Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press,Inc.
Lynch, C.L & Wolcott, Susan K. (2001). Helping Your Students Develop Critical
Thinking Skills. Idea Paper#37.(Online),
(http://www1.ben.edu/programs/faculty_resources/IDEA/Papers/Idea_Pap er_37%20Helping%20Your%20Students%20Develope%20Critical%20Thi nking%20Skills.pdf , diakses 2 Januari 2011).
Nur, M. (2001). Model Pembelajaran Kooperatif. Makalah pada Overseas fellowship Program Contextual Learning Development, Proyek Peningkatan Mutu SLTP Jakarta Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Direktorat pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional in collaboration with University of Wasington Collage of Education, State University of Surabaya, State University of Malang, and LAPI-ITB, Center of School Sciece and Mathematic Postgraduate Program of State University of Surabaya, Oktober 2001.
Rahmawati. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuan. Tesis tidak diterbitkan.
Ramadhani, Lailly. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Inkuiri dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FMIPA UNIMED.
Rusman.(2010). Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.
78
Roh, Kyeong Ha. (2003). Problem-Based Learning in Mathematics. Dalam ERIC Digest. ERIC Identifier: EDO-SE-03-07. (Online), (http://www.ericdigest.org, diakses 14 Desember 2014).
Sartika, M. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Efikasi Diri Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Di SMA Negeri 3Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : PPS Unimed.
Sagala, Syaiful. (2009) . Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sagala, H.S., & N.Sasmira. (2008). Efektivitas Metode Discovery Learning dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok bahasan Mengenal Alat-Alat Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Laporan Penelitian. Medan: Universitas Negeri Medan.
Setiawan, I. (2008). Penerapan peengajaran kontekstual berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2(1):42-49.
Sohibi, M dan Siswanto, J. (2012). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan Inovatif3 (2): 135-144.
Sudirman. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. & Rivai, A. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tan, O. S. (2004). Cognition, Metacognition, and Problem-Based Learning, in Enhancing Thinking through Problem-based Learning Approaches. Singapore: Thomson Learning.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wina, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.