• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN LATIHAN SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET FUTSAL SMA-SMK YAPIM TARUNA SEI ROTAN TAHUN 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN LATIHAN SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET FUTSAL SMA-SMK YAPIM TARUNA SEI ROTAN TAHUN 2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN LATIHAN SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA

ATLET FUTSAL SMA-SMK YAPIM TARUNA SEI ROTAN TAHUN2016

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

MEIDY PURBA NIM. 6113121055

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

MEIDY PURBA. NIM : 6113121055. Pengaruh Latihan Double Leg Bound Dan Latihan Side Hop Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Atlet Futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016

(Pembimbing Skripsi : MAHMUDDIN)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara latihan double

leg bound dan latihan side hop terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet

futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan

latihan double leg bound dan latihan side hop.

Populasi adalah seluruh atlet futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan

Tahun 2016 berjumlah 19 orang. Jumlah sampel 14 orang diperoleh dengan

teknik random sampling, selanjutnya akan diberikan latihan double leg bound dan

latihan side hop. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan tes dan

pengukuran yaitu tes standing broad jump untuk mengetahui kemampuan power

otot tungkai atlet futsal tersebut. Penelitian dilaksanakan selama 5 (enam) minggu

dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing

masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan statistic uji- t

berpasangan dan uji t - tidak berpasangan.

Analisis hipotesis dari data pre-test dan data post-test power otot tungkai

diperoleh thitung sebesar 1,92 serta ttabel sebesar 1,77 dengan  =0,05 (t hitung > t tabel)

berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan dari

latihan double leg bound dan latihan side hop terhadap peningkatan power otot

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar

sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu

Keolahragaan dengan judul: “Pengaruh Latihan Double Leg Bound Dan Latihan

Side Hop Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Atlet Futsal

SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016

Selamapenulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Drs. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Budi Valianto, M. Pd. selaku Dekan FIK UNIMED.

3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.

Bapak Syamsul Gultom, SKM, M. Kes. selaku Wakil Dekan II FIK

UNIMED dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes. selaku Wakil Dekan III.

4. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga FIK UNIMED

5. Bapak Yan Indra, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.

(6)

v

7. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.

8. Seluruh manajemen Futsal SMA-SMK YAPIM Taruna Sei Rotan.

9. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan

bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu

(Ayahanda), (Ibunda), dan saudara – saudara saya. Terima kasih untuk dukungan semangat dan doamu.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari,dapat menjadi amal

yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(7)

vi

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

(8)

vii

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ... 33

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 34

C. Pengujian Hipotesis ... 35

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 41

DAFTA PUSTAKA ... 42

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1 : Pre – Test dan Post – Test Group Design ... 29

2 : Hasil Pre – Test dan Post – TestPower Otot Tungkai ... 33

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1 : Bola Futsal ... 13

2 : Lapangan Futsal ... 14

3 : Bentuk Latihan Double Leg Bound ... 20

4 : Bentuk Latihan Side Hop ... 21

5 : Otot – Otot Pada Pangkal Tunai ... 23

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

Lampiran 1: Program Latihan ... 43

Lampiran 2 : Data Pre Test dan Post Test ... 47

Lampiran 3 : Mencari Rata – Rata dan Simpangan Baku ... 48

Lampiran 4 : Uji Normalitas ... 50

Lampiran 5 : Uji Homogenitas ... 52

Lampiran 6 : Pengujian Hipotesis ... 53

Lampiran 7: Dokumentasi Penelitian ... 55

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Olahraga telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis

sehingga dengan terjaganya kedua komponen tersebut akan mendukung dalam

melakukan aktifitas yang lainnya. Bahkan pada masa sekarang olahraga telah

menawarkan pekerjaan yang bersifat profesi yaitu sebagai wartawan olahraga,

penulis, peneliti, instruktur, pelatih wasit dan banyak mata pencaharian yang

ditawarkan.

Salah satu cabang olahraga yang saat ini sangat diminati oleh seluruh

lapisan masyarakat, terutama kaum muda adalah olahraga futsal. Hal ini

disebabkan karena olahraga futsal hanya memerlukan peralatan yang sederhana

serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain. Olahraga futsal yang

dimainkan oleh dua regu yang saling berlawanan ini dapat dimainkan oleh siapa

saja, baik anak-anak, usia muda maupun tua. Futsal bukan merupakan permainan

yang bersifat perseorangan akan tetapi merupakan permainan yang bersifat

beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari atas 5 orang, sehingga harus ada kerjasama

antar pemain untuk menghasilkan kemenangan yaitu dengan menciptakan gol

lebih banyak ke gawang lawan. Meskipun tim terdiri atas pemain yang memiliki

keterampilan dan teknik yang baik tetapi tidak memiliki kemampuan kolektif

antar pemain, maka tidak menjadi jaminan tim tersebut akan menjadi tim yang

(13)

2

Untuk meningkatkan minat masyarakat dan juga mengembangkan

olahraga futsal maka semakin banyak diadakan turnamen ditingkat siswa,

mahasiswa dan juga umum. Turnamen itu dihelat di daerah, nasional dan juga

internasional. Menjadi juara adalah harapan dari setiap tim futsal sehingga mereka

melakukan latihan yang ketat untuk memperbaiki kemampuan individu dan juga

kemampuan tim. Untuk menjadi juara dalam turnamen futsal tentu salah satu tim

harus berhasil menyingkirkan tim yang lainnya dalam setiap pertandingan yang

dilakukan. Mengalahkan tim lain dalam pertandingan yang berlangsung tentu

membutuhkan kerjasama tim yang baik kemampuan individu setiap pemain yang

dapat diandalkan serta kemampuan pelatih dalam meramu taktik selama

permainan.

Menurut Syafruddin (1992: 22) terdapat bebarapa faktoryang dapat

mempengaruhi prestasi yang diraih yaitu : “Faktor yang berasal dari dalam

(internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal adalah faktor yang berasal dari

potensi yang ada pada atlet atau dengan kata lain berasal dari kemampuan atlet itu

sendiri secara menyeluruh baik menyangkut kemampuan fisik, teknik, taktik

maupun oleh kemampuan mentalnya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor

yang dapat mempengaruhi prestasi atlet dari luar diri atlet seperti sarana dan

prasarana, pelatih, Pembina, guru olahraga, keluarga, dana, organisasi, iklim,

makanan yang bergizi, dan lain sebagainya”

Sesuai dengan pendapat diatas bahwa faktor fisik menjadi salah satu faktor

internal dalam meraih prestasi futsal. Faktor kondisi fisik tersebut antara lain daya

(14)

3

cardiorespiratori dan kecepatan reaksi. Semua bentuk kondisi fisik tersebut

mempunyai tugas dan fungsi masing-masing untuk mencapai kesempurnaan

dalam prestasi olahraga. Power otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai

dalam melakukan aktivitas yang kuat dan cepat. Teknik futsal seperti shootingdan

long passing sangat memerlukan power otot tungkai. Hasil shootingyang cepat

dan kuat tentu dihasilkan oleh tendangan yang keras dimana hal tersebut tercipta

dari kemampuan otot tungkai yang baik. Hal ini akan memberikan kesempatan

lebih besar untuk menghasilkan gol. Kaki yang lemah akan menghasilkan

shooting futsal yang lambat sehingga mudah untuk diantisipasi oleh penjaga

gawang lawan, dengan demikian gol tidak akan tercipta. Untuk meningkatkan dan

mengembangkan kondisi fisik seorang atlet seperti power otot tungkai dapat

dilakukan dengan menerapkan beberapa metode latihan yang berbeda, sebagai

upaya untuk memberikan berbagai variasi latihan dan untuk menghindari

kejenuhan atlet.

Metode latihan merupakan suatu cara yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan seorang atlet, seperti yang dikemukakan Nossek

(1982:15) yang menyatakan bahwa “metode latihan merupakan prosedur dan

cara-cara pemilihan jenis-jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan,

kompleksitas dan beratnya beban”. Dengan metode latihan yang baik dan

bervariasi, seorang atlet diharapkan dapat mencapai prestasi yang optimal.Latihan

pliometrikdapat digunakan untuk meningkatkan power otot tungkai. Dalam

memberikan program latihan hendaknya latihan yang dilakukan bersifat khusus,

(15)

4

meningkatkan power otot tungkai harus melibatkan otot-otot yang akan

dikembangkan yaitu otot tungkai serta sesuai dengan sistem energi yang

digunakan dalam aktivitas tersebut.

Latihan yang efektif dan efisien menjadi kebutuhan yang memang harus

dipenuhi pada saat melakukan latihan. Faktor utama dalam latihan untuk

meningkatkan power (explosive power) adalah pertama adalah memusatkan

pembentukan kekuatan kemudian beralih pada beban lebih ringan dan gerakan

lebih cepat. Jenis latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan power otot

tungkai diantaranya adalah latihan berbeban. Latihan beban kalau dilaksanakan

dengan benar dapat mempertinggi kesehatan fisik secara keseluruhan sehingga

akan mengembangkan kecepatan, power otot, kekuatan dan keuletan, yang

merupakan faktor-faktor penting bagi setiap atlet.

Latihan pliometrik merupakan bentuk latihan dengan tujuan agar otot

mampu mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin

(Chu, 1992:1). Latihan pliometrik sangat tergantung pada kekuatan dan

kecepatan eksplosive dengan beban berlebih.Tahanan yang ditekankan dalam

latihan pliometrik umumnya dalam bentuk bergerak berubah atau

memindahkan beban atau anggota badan secara cepat, seperti mengatasi

gravitasi sebagai akibat jatuhan, lompatan dan sebagainya (Chu, 1992:3).

Selanjutnya dikatakan bahwa alat yang digunakan dalam latihan pliometrik

berupa: kerucut, kotak, gawang dan palang, anak tangga, medicine balls, halangan

(16)

5

lompatan. Hasil dari power otot tungkai yang semakin baik maka akan

meningkatkan kemampuan teknik dalam bermainfutsal.

Bentuk latihan plyometrik diantarnya adalah latihan double leg bounddan

side hop. Latihan double leg bounddilakukan dengan melompat

setinggi-tingginyadengan mengangkat kedua kaki bersamaan hingga lutut mendekati ke

dada. Latihan side hopadalah latihan plyometrik dengan cara melompatkan kaki ke

samping dengan cara berulang dimana diberikan cone sebagai batas tinggi

loncatan. Kedua bentuk latihan ini bertujuan untuk meningkatkan power otot

tungkai sehingga dapat mendukung setiap teknik seperti shooting dan longpass

pada saat latihan dan juga bertanding.

Saatiniperkembangan klub futsal di instansi pemerintah, perusahaan

swasta dan juga sekolah–sekolahsudahberkembang pesat. Banyak pertandingan

futsal yang dipertandingkan dari tingkat daerah hingga tingkat internasional dan

menjadi kegiatan tahunan. Salah satu klub pada tingkat sekolah menengah atas

yang aktif melakukan latihan dan mengikuti pertandingan adalah klub futsal

SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan.Klub ini sudah berdiri sejak tahun 2008 dan

prestasi yang diraih masih hanya semifinal di tingkat provinsi. Adapun prestasi

klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan adalah 8 besar Futsal Pocari

Sweat Deli Serdang tahun 2013, Semifinal Sei Rotan Futsal tahun 2014, Semi

Final Futsal kemerdekaan Sei Rotan Tahun 2014, 16 besar Medan Futsal tahun

2013.

Pada tes pendahuluan power otot tungkaipada atlet klub futsal SMA-SMK

(17)

6

broad jumpdapat disimpulkan bahwa power otot tungkaiatlet klub futsal

SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotanmasih rendah jika dibandingkan dengan ketentuan

norma power otot tungkaiyang ada.Lemahnya power otot tungkai atlet tersebut

disebabkan oleh beberapa hal yaitu metode latihan yang kurang tepat dan motivasi

atlet dalam latihan yang masih rendah. Untuk itu peneliti mencoba melanjutkan

dengan melakukan observasi tentang latihan apa yangmungkin mempengaruhi

power otot tungkaidengan melihatmetode-metode latihan yang bertujuan untuk

meningkatkan power otot tungkaimereka. Setelah observasi dilakukan oleh

peneliti dan juga wawancara dengan pelatih dapat disimpulkan bahwa atlet klub

futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan masih memiliki power otot tugkai

yang lemah sehingga teknik bermain futsal seperti shooting dan long pass pada

saat latihan dan bertanding tidak baik. Untuk itu perlu diberikan latihan yang

dapat meningkatkan power otot tungkai. Karena kemampuan tersebut yang masih

rendah perlu diberikan latihan plyometrikyaitu double leg bound dan side hop

terhadap atlet klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan sehingga power

otot tungkainya semakin baik.

Denganmenerapkan kedua bentuk latihan tersebut diharapkan dapat

meningkatkan teknikpower otot tungkaidalam permainan futsal.Maka dari itu,

peneliti akan mengadakan suatu penelitian tentangpengaruh latihan double leg

bounddan side hopterhadap power otot tungkai pada atlet klub futsal SMA-SMK

(18)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka

peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara

lain: (1) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan bermain futsal?

(2) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan fisik bermainfutsal?

(3) Apakah latihan double leg bounddapat meningkatkan kemampuan bermain

futsal? (4) Apakah latihan side hopdapat meningkatkan kemampuan bermain

futsal? (5) Apakah kondisi fisik mempengaruhi kemampuan bermainfutsal?(6)

Apakah terdapat perbedaan latihan double leg bounddan latihan side hopterhadap

kemampuan bermainfutsal?(7) Apakah dengan program latihan yang baik sudah

dapat meningkatkan power otot tungkai ? (8) Berapa besar faktor latihan kondisi

fisik dapat meningkatkan kemampuan bermain futsal? (9) Apakah faktor psikologi

dapat meningkatkan kemampuan bermain futsal? (10) Apakah Latihan Plyometrik

dapat meningkatkan power otot tungkai ?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengetahui masalah yang lebih luas dan pendapat yang berbeda

maka masalah dibatasi pada pengaruh latihan double leg bounddan latihan side

hopterhadap power otot tungkai pada atlet klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna

Sei Rotan Tahun 2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, adalah apakah

(19)

8

side hopterhadap power otot tungkaipada Atlet Klub futsal SMA-SMK Yapim

Taruna Sei Rotan Tahun 2016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan power otot tungkai

pada Atlet Klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016. Adapun

tujuan penulis dalam meneliti masalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh

darilatihan double leg bounddan latihan side hopterhadap power otot tungkai pada

Atlet Klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kebermanfaatan yang bisa

dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemamuan bermain

dalam olahraga futsal oleh karena itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan

manfaat yaitu :

1. Manfaat Teoritik

a. Dapat memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan

sebagai kajian dalam pendidikan kepelatihan olahraga pada khususnya.

b. Dapat dipakai sebagai pembelajaran, bahan bacaan, dan referensi bagi

peneliti di masa yang akan datang.

c. Sebagai bahan referensi untuk bagi yang berminat melakukan penlitian yang

relavan pada penelitian ini dengan melibatkan variabel–variabel lain dengan

(20)

9

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat menjadi masukan untuk klub futsal dalam melakukan

latihan untuk meningkatkan power otot tungkai.

b. Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk pembinaan dan

pengembangan pada cabang olahraga futsal.

c. Diharapkan menjadi masukan sekaligus memacu semangat belajar siswa

untuk mengembangkan diri dibidang olahraga futsal agar dapat berprestasi.

d. Memberikan gambaran keterampilan dasar futsal sebagai bahan referensi

dalam meningkatkan kembali kemampuan dasar futsal agar dapat meraih

prestasi yang lebih baik lagi pada cabang olahraga futsal.

e. Bahan acuan bagi pelatih untuk dapat meningkatkan kemampuan teknik

(21)

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan dari latihan double leg bound dan latihan side hop terhadap

peningkatan power otot tungkai pada atlet futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei

Rotan Tahun 2016.

B.Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian

yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan plyometric untuk

meningkatkan power otot tungkai maka berikut ini dikemukakan beberapa hal

yang dapat menjadi pertimbangan dalam melaksanakan latihan yaitu:

1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan double leg bound dan latihan

side hop dapat meningkatkan power otot tungkai diharapkan kepada pelatih,

instruktur futsal dan juga guru- guru olahraga di lapangan khususnya agar

menggunakan kedua bentuk latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan

atletnya.

2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin

melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama,

pada kelompok sampel yang lain.

3. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk lain

yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.

4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program

(22)

42

DAFTAR PUSTAKA

A.Chu Donald. 1992. Jumping Into Pliometrics, California:Leisure PressChampaign, Illinois

Arikunto (1991) Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Agus Susworo Dwi Marhaendro, Saryono dan Yudanto, Jurnal UNY Diunduh

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta, FIK Universitas Negeri Medan

Hadisasmita, Y. & Syarifuddin, A. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik

Kusmana, D. (2006). Olah Raga untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung Trias Sok dan Senam 10 Menit. Jakarta: FKUI

Murhananto, 2008, Dasar-dasar Permainan Futsal, Kawan Pustaka, Jakarta

Mulydin, (2015), Buku Pintar Panduan Futsal, Jakarta : Toko Baca.Com

Furqon H, M dan Muchsin Doewes.Pliometrik:Diterjemahkan Oleh Tim Penerjemah Universitas Sebelas Maret.

Nossek. J. 1982. General Theory of Training. Lagos: Pan African Press. Ltd.

Nurhasan (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nuril Ahmadi (2007).Panduan Olahraga Bola Voli, Surakarta : Era Pustaka Utama.

Radcliffe & Farentinos. 1985. Pliometrik Eksplosive Power Trining. Amerika : Human Kinetics Publisher. Inc

(23)

43

Sajoto, M (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia . Jakarta: EGC

Syafruddin. (2010). Pembebanan Latihan Dalam Pembinaan Prestasi Olahraga. (online). Tersedia : (http://profsyafruddin.blogspot.com/). [Diakses 18 Juni 2015]

Suharno. HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press.

Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK Uiversitas Negeri Yogyakarta

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Gambar

Tabel Hal  1 : Pre – Test dan Post – Test Group Design .................................................
Gambar  Hal

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Significant Fetal risk factors were oligohydromnios, meconium stained amniotic fluid, pre-mature delivery, resuscitation of neonate pre-term delivery and low birth weight..

PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JARINGAN LISTRIK PEDESAAN RELOKASI JTM DAN TRAFO KOMPLEK GMP 2 KECAMATAN SEKAYU. LOKASI :

Catatan imam: Latihan Soal Etika Profesi Teknologi Informasi dan Kom..... Catatan imam: Latihan Soal Etika Profesi Teknologi Informasi

Masyarakat diharapkan untuk lebih memperhatikan dan mewaspadai setiap keadaan pada penderita asma khususnya bagi para wanita hamil untuk meminimalisir terjadinya

DASUKI alias KIKI, karena saksi korban tidak terbiasa minum-minuman tuak tersebut menyebabkan kepala saksi korban terasa pusing lalu saksi korban rebahan dan berbaring

Penambahan sari buah strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne), dalam sediaan krim tipe emulsi m/a mampu mengurangi penguapan air dari kulit sampai 26,12% yang terlihat

Dengan menggunakan persamaan 2.10, hasil perhitungan manual renewable fraction pada sistem PLTS secara hybrid sudah memiliki nilai yang sama dengan hasil perhitungan menggunakan