PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN LATIHAN SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA
ATLET FUTSAL SMA-SMK YAPIM TARUNA SEI ROTAN TAHUN2016
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
MEIDY PURBA NIM. 6113121055
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii ABSTRAK
MEIDY PURBA. NIM : 6113121055. Pengaruh Latihan Double Leg Bound Dan Latihan Side Hop Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Atlet Futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016
(Pembimbing Skripsi : MAHMUDDIN)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara latihan double
leg bound dan latihan side hop terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet
futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan
latihan double leg bound dan latihan side hop.
Populasi adalah seluruh atlet futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan
Tahun 2016 berjumlah 19 orang. Jumlah sampel 14 orang diperoleh dengan
teknik random sampling, selanjutnya akan diberikan latihan double leg bound dan
latihan side hop. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan tes dan
pengukuran yaitu tes standing broad jump untuk mengetahui kemampuan power
otot tungkai atlet futsal tersebut. Penelitian dilaksanakan selama 5 (enam) minggu
dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing
masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan statistic uji- t
berpasangan dan uji t - tidak berpasangan.
Analisis hipotesis dari data pre-test dan data post-test power otot tungkai
diperoleh thitung sebesar 1,92 serta ttabel sebesar 1,77 dengan =0,05 (t hitung > t tabel)
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan dari
latihan double leg bound dan latihan side hop terhadap peningkatan power otot
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan dengan judul: “Pengaruh Latihan Double Leg Bound Dan Latihan
Side Hop Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Atlet Futsal
SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016”
Selamapenulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof.Drs. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Budi Valianto, M. Pd. selaku Dekan FIK UNIMED.
3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.
Bapak Syamsul Gultom, SKM, M. Kes. selaku Wakil Dekan II FIK
UNIMED dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes. selaku Wakil Dekan III.
4. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga FIK UNIMED
5. Bapak Yan Indra, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.
v
7. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.
8. Seluruh manajemen Futsal SMA-SMK YAPIM Taruna Sei Rotan.
9. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan
bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu
(Ayahanda), (Ibunda), dan saudara – saudara saya. Terima kasih untuk dukungan semangat dan doamu.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari,dapat menjadi amal
yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Medan, Agustus 2016
Penulis
vi
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
vii
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ... 33
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 34
C. Pengujian Hipotesis ... 35
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 41
B. Saran ... 41
DAFTA PUSTAKA ... 42
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1 : Pre – Test dan Post – Test Group Design ... 29
2 : Hasil Pre – Test dan Post – TestPower Otot Tungkai ... 33
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1 : Bola Futsal ... 13
2 : Lapangan Futsal ... 14
3 : Bentuk Latihan Double Leg Bound ... 20
4 : Bentuk Latihan Side Hop ... 21
5 : Otot – Otot Pada Pangkal Tunai ... 23
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
Lampiran 1: Program Latihan ... 43
Lampiran 2 : Data Pre Test dan Post Test ... 47
Lampiran 3 : Mencari Rata – Rata dan Simpangan Baku ... 48
Lampiran 4 : Uji Normalitas ... 50
Lampiran 5 : Uji Homogenitas ... 52
Lampiran 6 : Pengujian Hipotesis ... 53
Lampiran 7: Dokumentasi Penelitian ... 55
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Olahraga telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis
sehingga dengan terjaganya kedua komponen tersebut akan mendukung dalam
melakukan aktifitas yang lainnya. Bahkan pada masa sekarang olahraga telah
menawarkan pekerjaan yang bersifat profesi yaitu sebagai wartawan olahraga,
penulis, peneliti, instruktur, pelatih wasit dan banyak mata pencaharian yang
ditawarkan.
Salah satu cabang olahraga yang saat ini sangat diminati oleh seluruh
lapisan masyarakat, terutama kaum muda adalah olahraga futsal. Hal ini
disebabkan karena olahraga futsal hanya memerlukan peralatan yang sederhana
serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain. Olahraga futsal yang
dimainkan oleh dua regu yang saling berlawanan ini dapat dimainkan oleh siapa
saja, baik anak-anak, usia muda maupun tua. Futsal bukan merupakan permainan
yang bersifat perseorangan akan tetapi merupakan permainan yang bersifat
beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari atas 5 orang, sehingga harus ada kerjasama
antar pemain untuk menghasilkan kemenangan yaitu dengan menciptakan gol
lebih banyak ke gawang lawan. Meskipun tim terdiri atas pemain yang memiliki
keterampilan dan teknik yang baik tetapi tidak memiliki kemampuan kolektif
antar pemain, maka tidak menjadi jaminan tim tersebut akan menjadi tim yang
2
Untuk meningkatkan minat masyarakat dan juga mengembangkan
olahraga futsal maka semakin banyak diadakan turnamen ditingkat siswa,
mahasiswa dan juga umum. Turnamen itu dihelat di daerah, nasional dan juga
internasional. Menjadi juara adalah harapan dari setiap tim futsal sehingga mereka
melakukan latihan yang ketat untuk memperbaiki kemampuan individu dan juga
kemampuan tim. Untuk menjadi juara dalam turnamen futsal tentu salah satu tim
harus berhasil menyingkirkan tim yang lainnya dalam setiap pertandingan yang
dilakukan. Mengalahkan tim lain dalam pertandingan yang berlangsung tentu
membutuhkan kerjasama tim yang baik kemampuan individu setiap pemain yang
dapat diandalkan serta kemampuan pelatih dalam meramu taktik selama
permainan.
Menurut Syafruddin (1992: 22) terdapat bebarapa faktoryang dapat
mempengaruhi prestasi yang diraih yaitu : “Faktor yang berasal dari dalam
(internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
potensi yang ada pada atlet atau dengan kata lain berasal dari kemampuan atlet itu
sendiri secara menyeluruh baik menyangkut kemampuan fisik, teknik, taktik
maupun oleh kemampuan mentalnya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi atlet dari luar diri atlet seperti sarana dan
prasarana, pelatih, Pembina, guru olahraga, keluarga, dana, organisasi, iklim,
makanan yang bergizi, dan lain sebagainya”
Sesuai dengan pendapat diatas bahwa faktor fisik menjadi salah satu faktor
internal dalam meraih prestasi futsal. Faktor kondisi fisik tersebut antara lain daya
3
cardiorespiratori dan kecepatan reaksi. Semua bentuk kondisi fisik tersebut
mempunyai tugas dan fungsi masing-masing untuk mencapai kesempurnaan
dalam prestasi olahraga. Power otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai
dalam melakukan aktivitas yang kuat dan cepat. Teknik futsal seperti shootingdan
long passing sangat memerlukan power otot tungkai. Hasil shootingyang cepat
dan kuat tentu dihasilkan oleh tendangan yang keras dimana hal tersebut tercipta
dari kemampuan otot tungkai yang baik. Hal ini akan memberikan kesempatan
lebih besar untuk menghasilkan gol. Kaki yang lemah akan menghasilkan
shooting futsal yang lambat sehingga mudah untuk diantisipasi oleh penjaga
gawang lawan, dengan demikian gol tidak akan tercipta. Untuk meningkatkan dan
mengembangkan kondisi fisik seorang atlet seperti power otot tungkai dapat
dilakukan dengan menerapkan beberapa metode latihan yang berbeda, sebagai
upaya untuk memberikan berbagai variasi latihan dan untuk menghindari
kejenuhan atlet.
Metode latihan merupakan suatu cara yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan seorang atlet, seperti yang dikemukakan Nossek
(1982:15) yang menyatakan bahwa “metode latihan merupakan prosedur dan
cara-cara pemilihan jenis-jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan,
kompleksitas dan beratnya beban”. Dengan metode latihan yang baik dan
bervariasi, seorang atlet diharapkan dapat mencapai prestasi yang optimal.Latihan
pliometrikdapat digunakan untuk meningkatkan power otot tungkai. Dalam
memberikan program latihan hendaknya latihan yang dilakukan bersifat khusus,
4
meningkatkan power otot tungkai harus melibatkan otot-otot yang akan
dikembangkan yaitu otot tungkai serta sesuai dengan sistem energi yang
digunakan dalam aktivitas tersebut.
Latihan yang efektif dan efisien menjadi kebutuhan yang memang harus
dipenuhi pada saat melakukan latihan. Faktor utama dalam latihan untuk
meningkatkan power (explosive power) adalah pertama adalah memusatkan
pembentukan kekuatan kemudian beralih pada beban lebih ringan dan gerakan
lebih cepat. Jenis latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan power otot
tungkai diantaranya adalah latihan berbeban. Latihan beban kalau dilaksanakan
dengan benar dapat mempertinggi kesehatan fisik secara keseluruhan sehingga
akan mengembangkan kecepatan, power otot, kekuatan dan keuletan, yang
merupakan faktor-faktor penting bagi setiap atlet.
Latihan pliometrik merupakan bentuk latihan dengan tujuan agar otot
mampu mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin
(Chu, 1992:1). Latihan pliometrik sangat tergantung pada kekuatan dan
kecepatan eksplosive dengan beban berlebih.Tahanan yang ditekankan dalam
latihan pliometrik umumnya dalam bentuk bergerak berubah atau
memindahkan beban atau anggota badan secara cepat, seperti mengatasi
gravitasi sebagai akibat jatuhan, lompatan dan sebagainya (Chu, 1992:3).
Selanjutnya dikatakan bahwa alat yang digunakan dalam latihan pliometrik
berupa: kerucut, kotak, gawang dan palang, anak tangga, medicine balls, halangan
5
lompatan. Hasil dari power otot tungkai yang semakin baik maka akan
meningkatkan kemampuan teknik dalam bermainfutsal.
Bentuk latihan plyometrik diantarnya adalah latihan double leg bounddan
side hop. Latihan double leg bounddilakukan dengan melompat
setinggi-tingginyadengan mengangkat kedua kaki bersamaan hingga lutut mendekati ke
dada. Latihan side hopadalah latihan plyometrik dengan cara melompatkan kaki ke
samping dengan cara berulang dimana diberikan cone sebagai batas tinggi
loncatan. Kedua bentuk latihan ini bertujuan untuk meningkatkan power otot
tungkai sehingga dapat mendukung setiap teknik seperti shooting dan longpass
pada saat latihan dan juga bertanding.
Saatiniperkembangan klub futsal di instansi pemerintah, perusahaan
swasta dan juga sekolah–sekolahsudahberkembang pesat. Banyak pertandingan
futsal yang dipertandingkan dari tingkat daerah hingga tingkat internasional dan
menjadi kegiatan tahunan. Salah satu klub pada tingkat sekolah menengah atas
yang aktif melakukan latihan dan mengikuti pertandingan adalah klub futsal
SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan.Klub ini sudah berdiri sejak tahun 2008 dan
prestasi yang diraih masih hanya semifinal di tingkat provinsi. Adapun prestasi
klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan adalah 8 besar Futsal Pocari
Sweat Deli Serdang tahun 2013, Semifinal Sei Rotan Futsal tahun 2014, Semi
Final Futsal kemerdekaan Sei Rotan Tahun 2014, 16 besar Medan Futsal tahun
2013.
Pada tes pendahuluan power otot tungkaipada atlet klub futsal SMA-SMK
6
broad jumpdapat disimpulkan bahwa power otot tungkaiatlet klub futsal
SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotanmasih rendah jika dibandingkan dengan ketentuan
norma power otot tungkaiyang ada.Lemahnya power otot tungkai atlet tersebut
disebabkan oleh beberapa hal yaitu metode latihan yang kurang tepat dan motivasi
atlet dalam latihan yang masih rendah. Untuk itu peneliti mencoba melanjutkan
dengan melakukan observasi tentang latihan apa yangmungkin mempengaruhi
power otot tungkaidengan melihatmetode-metode latihan yang bertujuan untuk
meningkatkan power otot tungkaimereka. Setelah observasi dilakukan oleh
peneliti dan juga wawancara dengan pelatih dapat disimpulkan bahwa atlet klub
futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan masih memiliki power otot tugkai
yang lemah sehingga teknik bermain futsal seperti shooting dan long pass pada
saat latihan dan bertanding tidak baik. Untuk itu perlu diberikan latihan yang
dapat meningkatkan power otot tungkai. Karena kemampuan tersebut yang masih
rendah perlu diberikan latihan plyometrikyaitu double leg bound dan side hop
terhadap atlet klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan sehingga power
otot tungkainya semakin baik.
Denganmenerapkan kedua bentuk latihan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan teknikpower otot tungkaidalam permainan futsal.Maka dari itu,
peneliti akan mengadakan suatu penelitian tentangpengaruh latihan double leg
bounddan side hopterhadap power otot tungkai pada atlet klub futsal SMA-SMK
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka
peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara
lain: (1) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan bermain futsal?
(2) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan fisik bermainfutsal?
(3) Apakah latihan double leg bounddapat meningkatkan kemampuan bermain
futsal? (4) Apakah latihan side hopdapat meningkatkan kemampuan bermain
futsal? (5) Apakah kondisi fisik mempengaruhi kemampuan bermainfutsal?(6)
Apakah terdapat perbedaan latihan double leg bounddan latihan side hopterhadap
kemampuan bermainfutsal?(7) Apakah dengan program latihan yang baik sudah
dapat meningkatkan power otot tungkai ? (8) Berapa besar faktor latihan kondisi
fisik dapat meningkatkan kemampuan bermain futsal? (9) Apakah faktor psikologi
dapat meningkatkan kemampuan bermain futsal? (10) Apakah Latihan Plyometrik
dapat meningkatkan power otot tungkai ?
C. Pembatasan Masalah
Untuk mengetahui masalah yang lebih luas dan pendapat yang berbeda
maka masalah dibatasi pada pengaruh latihan double leg bounddan latihan side
hopterhadap power otot tungkai pada atlet klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna
Sei Rotan Tahun 2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, adalah apakah
8
side hopterhadap power otot tungkaipada Atlet Klub futsal SMA-SMK Yapim
Taruna Sei Rotan Tahun 2016?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan power otot tungkai
pada Atlet Klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016. Adapun
tujuan penulis dalam meneliti masalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh
darilatihan double leg bounddan latihan side hopterhadap power otot tungkai pada
Atlet Klub futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Tahun 2016.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kebermanfaatan yang bisa
dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemamuan bermain
dalam olahraga futsal oleh karena itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan
manfaat yaitu :
1. Manfaat Teoritik
a. Dapat memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan
sebagai kajian dalam pendidikan kepelatihan olahraga pada khususnya.
b. Dapat dipakai sebagai pembelajaran, bahan bacaan, dan referensi bagi
peneliti di masa yang akan datang.
c. Sebagai bahan referensi untuk bagi yang berminat melakukan penlitian yang
relavan pada penelitian ini dengan melibatkan variabel–variabel lain dengan
9
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan dapat menjadi masukan untuk klub futsal dalam melakukan
latihan untuk meningkatkan power otot tungkai.
b. Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk pembinaan dan
pengembangan pada cabang olahraga futsal.
c. Diharapkan menjadi masukan sekaligus memacu semangat belajar siswa
untuk mengembangkan diri dibidang olahraga futsal agar dapat berprestasi.
d. Memberikan gambaran keterampilan dasar futsal sebagai bahan referensi
dalam meningkatkan kembali kemampuan dasar futsal agar dapat meraih
prestasi yang lebih baik lagi pada cabang olahraga futsal.
e. Bahan acuan bagi pelatih untuk dapat meningkatkan kemampuan teknik
41 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari latihan double leg bound dan latihan side hop terhadap
peningkatan power otot tungkai pada atlet futsal SMA-SMK Yapim Taruna Sei
Rotan Tahun 2016.
B.Saran
Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan plyometric untuk
meningkatkan power otot tungkai maka berikut ini dikemukakan beberapa hal
yang dapat menjadi pertimbangan dalam melaksanakan latihan yaitu:
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan double leg bound dan latihan
side hop dapat meningkatkan power otot tungkai diharapkan kepada pelatih,
instruktur futsal dan juga guru- guru olahraga di lapangan khususnya agar
menggunakan kedua bentuk latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan
atletnya.
2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin
melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama,
pada kelompok sampel yang lain.
3. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk lain
yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.
4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program
42
DAFTAR PUSTAKA
A.Chu Donald. 1992. Jumping Into Pliometrics, California:Leisure PressChampaign, Illinois
Arikunto (1991) Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Agus Susworo Dwi Marhaendro, Saryono dan Yudanto, Jurnal UNY Diunduh
Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta, FIK Universitas Negeri Medan
Hadisasmita, Y. & Syarifuddin, A. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik
Kusmana, D. (2006). Olah Raga untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung Trias Sok dan Senam 10 Menit. Jakarta: FKUI
Murhananto, 2008, Dasar-dasar Permainan Futsal, Kawan Pustaka, Jakarta
Mulydin, (2015), Buku Pintar Panduan Futsal, Jakarta : Toko Baca.Com
Furqon H, M dan Muchsin Doewes.Pliometrik:Diterjemahkan Oleh Tim Penerjemah Universitas Sebelas Maret.
Nossek. J. 1982. General Theory of Training. Lagos: Pan African Press. Ltd.
Nurhasan (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nuril Ahmadi (2007).Panduan Olahraga Bola Voli, Surakarta : Era Pustaka Utama.
Radcliffe & Farentinos. 1985. Pliometrik Eksplosive Power Trining. Amerika : Human Kinetics Publisher. Inc
43
Sajoto, M (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia . Jakarta: EGC
Syafruddin. (2010). Pembebanan Latihan Dalam Pembinaan Prestasi Olahraga. (online). Tersedia : (http://profsyafruddin.blogspot.com/). [Diakses 18 Juni 2015]
Suharno. HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press.
Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK Uiversitas Negeri Yogyakarta
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito