FUNGSI ORGANISASI SOSIAL ETNIS JAWA
DALAM MELESTARIKAN KESENIAN WAYANG KULIT
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
SURYA DIRJA
3123122059
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh organisasi sosial dalam melestarikan kesenian wayang kulit di kota Medan, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah, mengetahui nilai dan pesan moral yang terkandung dalam kesenian wayang kulit, faktor-faktor pendukung eksitensi kesenian wayang kulit, dan fungsi organisasi sosial etnis Jawa dalam melestarikan kesenian wayang kulit, penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini berfokus pada subyek (Emik ) juga diimbangi dengan interpretasi penulis (Etik ). Subjek dalam penelitian ini adalah organisasi sosial etnis Jawa yang ada di kota Medan yaitu PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia), komunitas JeDe (Jawa Deli ), sanggar seni Kridho Laras, PSBJ (Paguyuban Sosial budaya Jawa), P3W (Persatuan Putra – Putri Wonogiri), adapun yang menjadi lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah tempat organisasi sosial etnis Jawa yang berada di tiga Kecamatan di kota Medan Kecamatan Medan Area, Amplas, Helvetia, berdasarkan metode tersebut diperoleh hasil penelitian sebagai berikut (1). Organisasi sosial etnis Jawa memiliki FUNGSI dalam melestarikan kesenian wayang kulit di kota Medan (2). Wayang kulit selain sebagai tontonan juga merupakan tuntunan hal ini terdapat pada nilai dan pesan moral yang ada dalam tokoh wayang kulit (3). Upacara religi seperti ruwatan dan bersih desa pada etnis Jawa merupakan salah satu faktor pendorong kesenian wayang kulit tetap eksis di kota Medan. Pada akhirnya peneliti menyimpulkan bahwa kesenian wayang kulit masih tetap eksis di kota Medan berkat upaya organisasi sosial etnis Jawa dalam melakukan berbagai cara untuk melestarikan kesenian wayang kulit
ABSTRACT
This study examines the influence of social organization in preserving the art of shadow puppets in the city of Medan, the purpose of this study is, know the value and moral message contained in the art of shadow puppets, supporting factors acknowlege art of shadow puppet, and the function of the social organization of ethnic Javanese preserve the art of shadow Puppets, this study uses qualitative research method with descriptive approach, this research focuses on the subject (EMIC) is also offset by the interpretation of the author (Ethics). Subjects in this study is the social organization of the Javanese in the city of Medan is PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia ), community JeDe (Jawa Deli), art galleries Kridho Laras, PSBJ (Paguyuban Sosial Budaya Jawa), P3W (Persatuan Putri Putra Wonogiri) , as for being the location of this research is a social organization of ethnic Javanese were in three sub-districts in the city of Medan Amplas,Area , Helvetia, based on these methods obtained the following results (1). Social organizations have Functions Javanese shadow Puppets in preserving the arts in the city of Medan (2). shadow Puppets than as a spectacle is also the guidance of this is contained in the morals values and the message contained in the leather puppet characters (3). Religious ceremonies such as ruwatan and clean village (Bersih Desa ) in Javanese ethnicity is a factor in the art of shadow puppets still exist in the city of Medan. In the end, the researchers concluded that leather puppet art still exist in the city of Medan thanks to the efforts of social organizations Javanese in a variety of ways to preserve the art of shadow puppet
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan keberkahan, kesehatan, dan pertunjuk. Shalawat berangkai salam juga tidak pernah lupa peneliti hadiratkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat, diharapkan semoga peneliti kelak mendapatkan safaat.
Atas berkat rahmat Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Fungsi Organisasi Sosial Etnis Jawa Dalam Melestarikan Kesenian Wayang Kulit di Kota Medan. Tulisan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus atas perhatian dan peran serta kepada
- Bapak Prof. Dr Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
- Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan segenap fungsionaris Fakultas Ilmu sosial
- Ibu Dra. Puspitawati selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi - Ibu Dr. Nurjannah M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi terima kasih
atas ilmu dan perhatiannya selama peneliti menyelesaikan tulisan ini - Bapak Erond. L damanik selaku dosen pembimbing akademik dan
- Bapak Drs. Tumpal Simarmata M.Si selaku penguji II yang telah memberikan arahan kepada peneliti
- Ibu supsiloani, M. Si selaku penguji III yang telah memberikan masukan dan arahan pada Skipsi ini
- Seluruh dosen –dosen yang selalu memberikan arahan dan nasehat tentang arti sebuah kehidupan, terkhusus pada Mas Agung Suharyanto yang telah menghadirkan inspirasi peneliti untuk melakukan penelitian ini
- Bapak Triwahjuono Harijadi, S.Sn selaku ketua Komunitas JeDe yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini
- Bapak Sugiono Harjo Semito, bapak Sunardi Rediguno, bapak H semun , bapak Suradin, bapak Joko , bapak Samsul dan bapak Taryo terima kasih telah berkenan menjadi narasumber dalam penelitian ini
- Terima kasih untuk keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti untuk bapak dan ibu semoga selalu diberi keberkahan, untuk abangku terima kasih atas motivasinya selama ini dan untuk adikku serius dan semangatlah dalam belajar
- Untuk teman satu angkatan stambuk 2012 terima kasih atas kepercayaannya dan kerjasamanya selama ini semoga kita bisa sama-sama menjaga dan membesarkan Prodi Pendidikan Antropologi
- Untuk adik-adik stambuk 2013 terima kasih atas dukungannya selama ini terkhusus buat M.Fadli, Mardianto yang menjadi teman dalam bertukar pikiran
- Untuk adik-adik stambuk 2014 terima kasih atas kebersamaan yang terjalin terkhusus buat Hanifa, Ilham, Job,Majida, Maulida, Mirna, Maya, Masriah, Susilawati dan rekan rekannya. Juga untuk stambuk 2015 dan 2016 peneliti ucapkan terima kasih
- Untuk rekan kerja di Grand Kanaya Hotel terkhusu buat abangda Dedi yustanzah terima kasih telah memberikan kepercayaan kepada peneliti - Untuk rekan –rekan KSR PMI UNIMED terima kasih atas kejasamanya
dalam memajukan organisasi terkhusus buat komandan Fahmi yang tampa lelah berjuang memajukan organisasi
- Untuk rekan –rekan cendikia LP2IM UNIMED tetap semangat jangan pernah menyerah, jadilah insan cendikia yang selalu berdedikasi untuk Negeri
- Untuk adik- adik PMR 038 Medan terima kasih atas kepercayaannya selama ini, dan adik adik PMR 073 dan 086 nikmatilah sebuah proses karena akan ada hasil yang indah setelahnya
Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini oleh karenanya segala kritik dan saran yang membangun , akan diterima sebagai perbaikan yang positif. Semoga Allah SWT meridhoi tulisan ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak
Medan , Agustus 2016 Peneliti
4.1.1. Lokasi Penellitian ... ... 35
4.1.2.Profil Organisasi sosial Etnis Jawa ... ... 37
4.2.Fungsi Organisasi Sosial Dalam Melestarikan Kesenian Wayang Kulit Di Kota Medan ... ... 52
4.2.1. Peran Organisasi Sosial Etnis Jawa ... ... 52
4.2.2 Kendala Yang Dihadapi Organisasi Sosial Dalam Melestarikan Kesenian Wayang Kulit ... ... 65
4.3. Makna Simbolis Yang Terdapat Dalam Kesenian Wayang Kulit ... 68
4.3.1. Karakter wayang kulit semar ... ... 68
DAFTAR TABLE
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka berfikir... ...22
Gambar 2: Lokasi Penelitian... .30
Gambar 3. Teknik Pengumpulan Data...31
Gambar 4 Lokasi Penelitian Peta Kota Medan... ..36
Gambar. 5 , Logo Organisasi Sosial Etnis Jawa PEPADI...39
Gambar.6 Plang nama sanggar seni kridho Laras...41
Gambar.7 Logo komunitas JeDe (Jawa Deli )...47
Gambar.8 Logo Organisasi Sosial Etnis Jawa PUJAKESUMA...50
Gambar. 9. peneliti pada saat mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas JeDe (Jawa Deli) bekerjasama dengan PUJAKESUMA (Putra Jawa Keturunan Sumatera)...51
Gambar 10. Kegiatan wayang word puppet carnival 2013... ...54
Gambar 11. Bed Nama Kegiatan wayang word puppet carnival 2013... ...55
Gambar 12 . Kegiatan kamis wagean yang di buka oleh prof Subanidyo...57
Gambar 13. Pertunjukan Perdana Mas Ragil Pada Kegiatan Geliat di BaleMarojahan...58
Gambar.14. Dalang Bocah Didikan Sanggar Seni Kridho Laras...59
Gambar 15 : undangan kegiatan bersih desa...61
Gambar 16 : Tata Tertip Acara...61
Gambar 17. karakter tokoh semar...68
Gambar 18. karakter tokoh semar pada salah satu usaha etnis Jawa ... ...71
Gambar 19. kegiatan ruwatan yang dilakukan di gedung P3W (Persatuan . Putra Putri Wonogiri )... .... 73
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR INFORMAN
DOKUMENTASI PENELITAN
LAMPIRAN 1 AD/ART PUJAKESUMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar yang terdapat di Indonesia,
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik ) tahun 2010 kota ini memiliki luas 26.
510 hektar dengan total penduduk berjumlah 2.109.339 jiwa. Berbagai Etnis
mendiami kota ini. Salah satu Etnis terbesar yang berada di kota Medan adalah Etnis
Jawa, Etnis Jawa datang ke kota Medan dilatar belakangi berbagai hal diantarannya
ialah adanya kepentingan penjajah dalam pengadaan tenaga kerja, transmigrasi yang
dilakukan oleh pemerintah
Setiap etnis memiliki kebudayaan yang berbeda dengan etnis yang lainnya
perbedaan tersebut menjadi identitas dari suatu etnis, kebudayaan merupakan
identitas dari pemilik budaya, kebudayaan etnis Jawa yang ada di kota Medan hadir
seiring dengan keberadaan etnis Jawa di kota Medan. Secara umum perbedaan
kebudayaan yang menjadi indentitas pemilik budaya dapat terlihat pada unsur-unsur
kebudayaan salah satunya adalah kesenian, kesenian yang dimiliki oleh etnis Jawa di
kota Medan pada dasarnya tidak memiliki perbedaan dari tempat asalnya pulau Jawa.
hal ini terdapat pada kesenian wayang kulit yang ada di kota Medan, kesenian
wayang kulit merupakan salah satu identitas etnis Jawa selain sebagai identitas
Kesenian wayang kulit yang merupakan identitas etnis Jawa saat ini mulai
kurang diminanti pemuda Jawa hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pemuda
Jawa dalam memahami kesenian wayang kulit. salah satu faktor yang penyebabkan
kurangnya pengetahuan pemuda Jawa terhadap kesenian wayang kulit karena
pertunjukan kesenian wayang kulit hanya sesekali ditampilkan di kota Medan, salah
satu faktor yang menyebabkan pertunjukan wayang kulit jarang ditampilkan ialah
faktor ekonomi dimana untuk sekali pertunjukan wayang kulit harus mengeluarkan
biaya yang cukup mahal. adapun kesenian wayang kulit ditampilkan pada saat
kegiatan organisasi sosial etnis Jawa yang ada di kota Medan.
Keberadaan wayang kulit di kota Medan tidak bisa dilepaskan dari peran
organisasi sosial etnis Jawa yang ada di kota Medan, dengan adanya organisasi sosial
etnis Jawa lebih mudah melakukan interaksi sosial antar etnis Jawa di kota Medan.
Berikut adalah beberapa organisasi sosial etnis Jawa yang ada di kota Medan,
PUJAKESUMA (Putra Jawa Keturunan Sumatera ), P3W (Persatuan Putra Putri
Wonogiri ), Kridho Laras, Komunitas JeDe (Jawa Deli), PSBJ (Paguyuban Sosial
Budaya Jawa ),PEPADI ( Persatuan Pedalangan Indonesia. organisasi sosial etnis
Jawa yang ada di kota Medan berusaha untuk melestarikan kebudayaan Jawa yang
merupakan identitas dari etnis Jawa, salah satu kebudayaan dari etnis Jawa yang
menjadi tontonan dan tuntunan ialah kesenian wayang kulit, adapun upaya yang
dilakukan organisasi sosial etnis Jawa di kota Medan dalam melestarikan kesenian
yang dilakukan organisasi sosial etnis Jawa dan kegiatan keluarga yang dilakukan
anggota dari organisasi sosial etnis Jawa selain itu yang dilakukan organisasi sosial
etnis Jawa dalam melestarikan kesenian wayang kulit adalah melakukan latihan
wayang kulit serta latihan karawitan bersama.
Kesenian wayang kulit yang merupakan identitas dari etnis Jawa bukan
hanya sekedar hiburan namun juga sebagai tuntunan, terdapat nilai dan pesan moral
yang terkandung dalam makna simbolis kesenian wayang kulit seperti tokoh–tokoh
wayang kulit yang memiliki makna simbolis yang berbeda antara satu tokoh dengan
tokoh yang lain. kesenian wayang kulit merupakan media komunikasi satu arah
antara dalang dan penonton. Untuk memainkan kesenian wayang kulit dalang harus
mengetahui tata cara yang dilakukan baik dalam segi bahasa dan alur cerita wayang
kulit, kesenian wayang kulit yang merupakan hiburan yang berbentuk tontonan, juga
menjadi syarat dalam upacara religi Ruwatan, wayang kulit dipakai sebagai media
Ruwatan, Ruwatan ialah upacara religi yang dilakukan etnis Jawa untuk
menghilangkan dampak kesialan pada orang yang melakukan Ruwatan. dalang yang
melakukan ruwatan merupakan dalang khusus yang memiliki garis keturunan dalang
dan mampu untuk melakukan ruwatan keberadaan kesenian wayang kulit di kota
Medan dilihat sampai saat ini mulai dari banyaknya panggilan untuk mengisi acara
ketika terdapat suatu hajatan perkawinan, acara witonan, malam satu suroan (1
peneliti tertarik untuk mengkaji tentang “Fungsi Organisasi Sosial Etnis Jawa
dalam Melestarikan Kesenian Wayang Kulit di Kota Medan ”
1. 2 Identifikasi Masalah
1. Fungsi organisasi sosial etnis Jawa dalam melestarikan kesenian
wayang kulit di kota Medan
2. Nilai dan pesan moral yang terkandung dalam kesenian wayang kulit
3. Hubungan antara kesenian wayang kulit dengan religi
4. Tata cara yang dilakukan dalam memainkan kesenian wayang kulit
5. Makna simbolis yang terkandung dalam kesenian wayang kulit
6. Solidaritas antar etnis Jawa di kota Medan yang terjadi melalui
kesenian wayang kulit
1. 3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah.
Batasan masalah berguna untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk
dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana yang tidak termasuk dalam
ruang lingkup masalah peneliti. adapun pembatasan masalah yang dilakukan peneliti
dalam penelitian ini adalah fungsi organisasi sosial dalam melestarikan kesenian
1.4Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apa makna simbolis dan tata cara yang dilakukan dalam memainkan
kesenian wayang kulit
2. Apa saja faktor–faktor yang mendukung wayang kulit tetap eksis di kota
Medan
3. Bagaimana fungsi organisasi sosial etnis Jawa dalam melestarikan kesenian
wayang kulit di kota Medan
4. Kendala yang dihadapi organisasi sosial dalam melesatarikan kesenian
wayang kulit
1. 5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui fungsi organisasi sosial etnis Jawa dalam melestarikan
kesenian wayang kulit di kota Medan
2. Mengetahui nilai dan pesan moral yang terkandung dalam kesenian
wayang kulit di kota Medan
3. Mengetahui faktor–faktor pendukung eksistensi wayang kulit di kota
Medan
4. Mengetahui tata cara yang dilakukan dalam memainkan kesenian
1. 6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai yaitu :
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Menambah khazanah keilmuan dibidang antropologi dan sosiologi khususnya
mengenai kesenian wayang kulit yang ada di kota Medan
2.Sebagai studi perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada
permasalahan yang sama
16.2 Manfaat Praktis
1. Memberikan masukan kepada pihak –pihak yang berkepentingan dalam
memahami kebudayaan etnis Jawa
2. Memberikan suatu sumbangan pemikiran kepada pemerintah untuk dapat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan mengunakan
metode penelitian kualitatif. didukung dengan observasi dan hasil wawancara dengan
anggota organisasi sosial etnis Jawa maka penelitian merumuskan kesimpulan dalam
penelitian ini sebagai berikut
1. organisasi sosial etnis Jawa yang ada di kota Medan memiliki fungsi
dalam melestarikan kesenian wayang kuklit yang ada di kota Medan
2. dalam melestarikan kesenian wayang kulit di kota Medan organisasi sosial
etnis Jawa memiliki kendala diantaranya adalah kurang terkordiniornya
organisasi sosial sehingga terjadi dualisme dan kecemburuan sosial
anggota organisasi sosial etnis Jawa di kota Medan
3. kepercayaan akan ritual adat sebagian etnis Jawa yang tinggal di kota
Medanmenjadi salah satu faktor pelestarian kesenian wayang kulit dimana
wayang kulit digunakan sebagai media dalam ritual tersebut
4. makna simbolis yang terdapat pada wayang kulit masih digunakan etnis
Jawa yang ada di kota Medan dalam berdagang
5.2 Saran
1. sebaiknya organisasi sosial etnis Jawa yang ada di kota Medan bersama –
sama melestarikan kesenian wayang kulit yang merupakan identitas dari
etnis Jawa
2. untuk pemilik sanggar seni wayang kulit diharapkan mampu
meningkatkan regenerasi baik itu dalang dan pengrawit, sehingga
kesenian wayang kulit dapat tetap eksis di kota Medan
3. Penulis menyarankan agar pemerintah daerah dapat memperkenalkan
kembali kesenian wayang kulit dengan cara melakukan pertunjukan
kesenian wayang kulit dimana kesenian wayang kulit bukan hanya sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Abdulwahid,Idat ,dkk.2003.Pranata Sosial dalam Masyarakat Sunda .Jakarta :Pusat
Bahasa Departmen Pendidikan Nasional
George Ritzer, Douglas J.Goodman.2004. Teori Sosilogi Modern,
Jakarta: Prenada Media,
Geertz. Clifford, 1992 . Tafsir Kebudayaan . Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Damanik. Erond L,2015.Karya Tulis Ilmiah Petunjuk dan Teknik Penulisan Pada
Ilmu sosial. Medan: Simetri Publisher
Dalman .2014 . Menulis Karya Ilmiah .Jakarta : PT Grafindo Persada
Danesi, Marcel.2011. Pesan, Tanda, dan Makna buku teks dasar mengenai semiotika
dan Teori Komunikasi .Yogyakarta :Jalasutra
G.Pandam,1988.Wayang ,Kebudayaan Indonesia dan pancasila . Edisi ke -1 . Jakarta
:UI-Press
Haviland , William A . 1985 . Antropologi 4 Edition Jilid 1 . Jakarta : Erlangga
H.Subanindyo .2013 . bayang-bayang wayang (Sabdo palon –naya genggong togog-
Mbilung;Cangik-Limboek). Edisi ke -2 . Medan : USU Pres Medan
Iskandar .2009 . metodologi penelitian kualitatif . Jakarta : Gaung Persada
Jenkins , Richard . 2008 . Identitas Sosial, edisi kedua. Medan : Bina Media Perintis.
Kinasih , Ayu Windy .2007. Identitas Etnis Tionghoa di Kota Solo .Yogyakarta
:Universitas Gajah Mada
Koenjaraningrat .1985. Metode Metode Penelitian Masyarakat.Jakarta : PT Gramedia
.1987. Sejarah Antropologi I . Jakarta :Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press)
.2009 . Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta : Rineka Cipta
M.T Kerdijk, Rosa. 2002 . Wayang – lideran Biografi politik budaya Noto Soeroto ,
Moleong , Lexy, J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya
Poloma, Margaret M, 2003. Sosiologi Kontemporer/oleh Margaret M. Poloma Edisi1.
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Purwadi. (2007). Mengenal Tokoh Wayang Purwa dan Keterangannya. Sukoharjo :
Cendrawasih.
Robbins,Pstepen.1994.Teori OrganisasiStrukture,Desain & Aplikasi. Jakarta :
Penerbit Arcan
Ratna ,Nyoman Kutha . 2010 .Metode Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya .Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Saifudin, A.F. (2005). Antropologi Kontemporer. Jakarta: Kencana.
Sulasman & Setia Gumilang . 2013 . Teori –Teori Kebudayaan dari Teori Hingga
Aplikasi . Bandung : Cv pustaka Setia
Suroso ,Panji.2012. Ketoprak Dor di Helvetia. Medan: UNIMED PRESS
Sumber Skripsi dan Tesis
Pandapotan, Sihar. 2006 .Proses Adaptasi Etnis Jawa Asal Solo Di Kota Medan
:Tesis . Medan : Universitas Negeri Medan
Prabowo, Yakit.2011.Nilai-Nilai Kepemimpinan Pendidikan Islam Dalam Wayang
Kulit Purwa Telaah Pesan Dalam Lakon Wahyu Makutharama :Skripsi .
Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Supriady, Dedi. 2009.Dalam Skripsinya Yang Berjudul “ Kedatangan Dan
PerkembanganWayang Kulit Di Kota Medan (1970-1990)”:Skripsi. Medan
:Universitas sumatera utara
Yetno .2012.Eksistensi Seni Pertunjukan Tradisional Kuda lumping Di Desa Bangun
Rejo Kecamtan Tanjung Morawa:Skripsi . Medan : Universitas
Rafella, Yolanda M. Sari.2013. Peranan Gereja Batak Karo Prostestan Dalam
Melestarikan Dan Mempertahankan Kebudayaan Suku Batak Karo (Studi
Kasus Di Kecamatan Medan Selayang ):Universitas Negeri Medan
SUMBER JURNAL
Handayani, Sri . “ Perkembangan Kesenian Wayang Kulit Dalam Penguatan
Kearifan Lokal Di Desa Ketangirejo Kecamatan Godong”.Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang : Vol. 02.
SUMBER INTERNET
---.2015 UNESCO akui wayang kulit sebagai warisan dunia , Online ,
http://www.etosnews.com/2015/11/unesco-akui-wayang-kulit-sebagai.html#sthash.5w0CK22c.dpuf, Diaskes Pada 20 Juni 2016.
Claud Yusuf , 2015 , UNESCO akui wayang kulit sebagai warisan dunia, Online
http://www.kompasiana.com/claudyusuf/budaya-indonesia-yang-di-akui-unesco_54fffb9fa33311786d50fa61,Diaskes Pada 20 Juni 2016
---.2014, sejarah berdirinya pujakesuma , online, http://pujakesumasiantar.
blogspot.co.id /2014/07/sejarah-berdirinya-pujakesuma.html#Diaskes pada 21 Juni
2016
---2012, Festival Wayang Indonesia, Online,
http://festivalwayangindonesia.blogspot.co.id/p/pepadi.html, Diaskes Pada 21 Juni
2016
Badan pusat statistik Sumatera Utara,2016 http://sumut.bps.go.id/frontend/ Diaskes
pada 22 Juni 2016
---,2016,Data Kota Medan, Online. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan
Diaskes pada 23 Juni 2016
Medan dalam angka