• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, OPINI AUDITOR DAN MANIPULASI INCOME TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, OPINI AUDITOR DAN MANIPULASI INCOME TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, OPINI AUDITOR DAN MANIPULASI INCOME TERHADAP

AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

LILIS ATIKA MANURUNG NIM. 7123220036

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Lilis Atika Manurung, NIM 7123220036. Pengaruh Financial Distress, Reputasi Kantor Akuntan Publik, Opini Auditor Dan Manipulasi Income Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah Financial Distress, Reputasi KAP, Opini Auditor Dan Manipulasi Income berpengaruh Terhadap Auditor Switching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Financial Distress, Reputasi KAP, Opini Auditor Dan Manipulasi Income Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. Dari 43 perusahaan yang terdaftar, dipilih 23 perusahaan sebagai sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan berupa annual report. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik (logistic regression) dengan menggunakan SPSS v21.

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji simultan dengan menggunakan uji omnibus test menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian ini yaitu financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor, dan manipulasi income berpengaruh terhadap auditor switching dengan nilai signifikansi 0,02 < 0,05.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor, manipulasi income berpengaruh secara simultan terhadap auditor switching .

(6)

ii ABSTRACT

Lilis Atika Manurung, NIM 7123220036. Effect of Financial Distress, Public Accounting Firm Reputation, Opinion Auditor and Auditor Against Manipulation Income Switching On Mining Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2016.

The problem in this study is whether the Financial Distress, Reputation KAP, Auditor Opinion and influential Against Manipulation Income Auditor Switching. This study aims to determine the effect of Financial Distress, Reputation KAP, Auditor Opinion Income And Manipulation Of Auditor Switching On Mining Companies Listed on the Stock Exchange

The population in this study is a mining company listed on the Stock Exchange in 2010-2014. Of the 43 listed companies, selected 23 companies as samples based on criteria established by using purposive sampling method. The data used in this research is secondary data obtained from the company in the form of annual reports. Data analysis method used is logistic regression analysis (logistic regression) using SPSS v21.

The results showed the test results simultaneously by using the omnibus test test showed that all variables of this research is financial distress , the reputation of public accounting firms , the auditor's opinion , and the manipulation of income affect the auditor switching with a significance value of 0.02 < 0.05

The conclusion of this study are the variables financial distress, the reputation of public accounting firms, the auditor's opinion, the simultaneous manipulation of income affect the auditor switching.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan berkat dan kasih karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Financial Distress, Reputasi Kantor Akuntan

Publik, Opini Auditor dan Manipulasi Income Terhadap Auditor Switching Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Medan.

Penghargaan yang Tulus serta ucapan Terima Kasih yang sebesar – besarnya

penulis ucapkan kepada kedua orang tua tersayang yang telah berjasa dalam hidup

penulis, Bapak tercinta (Alm. M Manurung) dan khususnya kepada Mama Tercinta

(H. Br Situmeang) yang melakukan apapun untuk keberhasilan dan kebahagiaan

penulis tanpa memikirkan kondisi dirinya, selalu memberikan semangat dan doanya

untuk penulis dan selalu memotivasi penulis dalam segala hal.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

setulusnya kepada seluruh pihak yang terkatit dalam penyusunan Skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(8)

iv

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris jurusan Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen

Pembimbing Skripsi Penulis, yang telah banyak memberikan kritik, saran,

motivasi, nasehat, dan juga telah banyak meluangkan waktu kepada penulis

selama dalam penyusunan skripsi ini..

7. Bapak Drs. Surbakti Karo Karo, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembanding

Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak, CA. selaku Dosen Pembanding

Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Tapi Rumondang S Siregar, SE, M, Acc. selaku Dosen Pembanding

Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen Akuntansi yang selama ini memberi pelajaran dan

bimbingan kepada penulis dalam menjalankan perkuliahan sampai

(9)

v

11. Bang Ricky bagian administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam

pengurusan administrasi untuk tamat dari universitas serta seluruh pegawai

dan staff adiministrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

12. Seluruh kakak dan abang penulis untuk semangat dan dukungannya baik

materil dan moril yang tiada henti kepada penulis.

13. Terima kasih juga Penulis ucapkan untuk Bg Aron William yang telah

banyak memberikan motivasi serta perhatian dan semangat yang besar

dalam mendukung semua kegiatan yang Penulis lakukan.

14. Terima kasih penulis ucapkan untuk teman seperjuangan dari awal kuliah

hingga sekarang Dwi Ayuk, Cherlys Fitra, Ivana Srik, Maria untuk

kebersamaan suka duka, dan dukungan kalian yang sampai sekarang masih

penulis rasakan.

15. Seluruh Teman-teman sesama stambuk AKB 2012 lainnya yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Tidak

lupa pula kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang

membacanya.

Medan, Penulis,

(10)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Batasan Masalah ... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

(11)

vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)... 11

2.1.2 Moral Hazard... 14

2.1.3 Peraturan Menteri Keuangan Tentang Auditor Switch ...15

2.1.4 Auditor Switching ... 17

2.1.5 Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Auditor Switching ... 19

2.1.6 Financial Distress dengan Auditor Switching ... 30

2.1.7 Reputasi KAP dengan Auditor Switching ... 31

2.1.8 Opini Auditor dengan Auditor Switching ... 32

2.1.9 Manipulasi Income dengan Auditor Switching ... 33

2.1.10 Penelitian Terdahulu ... 33

2.2 Kerangka Berpikir ... 35

2.3 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.2 Populasi dan Sampel ... 39

3.2.1 Populasi ... 39

3.2.2 Sampel ... 39

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 40

3.3.1 Variabel Penelitian ... 40

(12)

viii

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Teknik Analisis Data ... 44

3.5.1 Analisis Deskriptif ... 45

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 45

3.5.3 Analisis Regresi Logistic ... 46

3.5.4 Uji Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 51

4.2 Hasil Analisis Data ... 54

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 54

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 56

4.2.3 Analisis Regresi Logistik ... 58

4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 62

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

4.3.1 Pengaruh Financial Distress terhadap Auditor Switching 64 4.3.2 Pengaruh Reputasi KAP terhadap Auditor Switchig ... 66

4.3.3 Pengaruh Opini Auditor terhadap Auditor Switchig ... 67

(13)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

(14)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.1 Definisi Operasional Perusahaan ... 43

Tabel 4.1 Tahap Pemilihan Sampel ... 52

Tabel 4.2 Sampel Penelitian ... 53

Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif ... 55

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ... 57

Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test ... 58

Tabel 4.6 Perbandingan Nilai -2Log L Awal Dengan -2Log L Akhir ... 59

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ... 61

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A – Tabulasi Data

Lampiran A.1 : Daftar Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI

Lampiran A.2 : Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian

Lampiran A.3 : Variabel Dependen : Auditor Switching

Lampiran A.4 : Variabel Independen

LAMPIRAN B - Output SPSS

Lampiran B.1 : Descriptives

Lampiran B.2 : Logistic Regression

LAMPIRAN C

Permohonan Judul Skripsi

Nota Tugas

Surat Keterangan Penelitian

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan salah satu kewajiban yang harus disajikan

oleh perusahaan yang telah go public. Kewajiban tersebut didorong oleh

kepentingan berbagai pihak yang menjadikan laporan keuangan sebagai acuan

pengambilan keputusan, diantaranya pihak internal dan pihak eksternal (investor

dan kreditur). Pihak eksternal ingin memperoleh informasi yang andal dari

manajemen perusahaan mengenai pertanggung jawaban dana yang mereka

investasikan.

Penyajian laporan keuangan dilakukan setelah adanya pemeriksaan oleh

auditor eksternal. Audit terhadap laporan keuangan merupakan kebutuhan mutlak

bagi perusahaan yang sudah go public, hal ini bertujuan untuk meningkatkan

kepercayaan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen

perusahaan adalah wajar dan berdasarkan fakta – fakta. Audit yang dilakukan

auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan

arus kas sesuai dengan akuntansi keuangan Indonesia.

Dalam melakukan jasa audit, seorang auditor harus mampu

mempertahankan sifat independensinya yang artinya auditor tersebut tidak mudah

terpengaruh. Bagi seorang auditor, independensi merupakan kunci utama yang

(18)

2

menyatakan independensi dapat dibagi menjadi dua yaitu independence in fact

dan independence in appearance. Independence in fact berarti auditor berlaku

jujur dan tidak memihak pihak manapun dalam menyatakan pendapat. Sedangkan

independence in appearance berarti auditor harus memberikan kesan pada orang

lain bahwa auditor bekerja secara independen dalam mengaudit laporan keuangan

perusahaan.

Pada masa sekarang masalah keraguan terhadap independensi seorang

auditor mulai bermunculan. Salah satu faktor penyebabnya yaitu audit tenure.

Audit tenure merupakan lamanya hubungan antara auditor dengan klien yang

dapat diukur dengan jumlah tahun (junaidi dan jogiyanto 2010). Ketika hubungan

kerja terjalin lama antara auditor dan klien maka akan tercipta kesetiaan yang kuat

dan pada akhirnya mempengaruhi sikap mental serta opini seorang auditor. Hal ini

juga tidak terlepas dari masalah perbandingan antara kantor akuntan publik (KAP)

yang lebih sedikit jumlahnya daripada perusahaan yang memerlukan jasa audit.

Selain itu, ada kecendrungan pula bahwa perusahaan akan memilih kantor akuntan

yang dapat sepakat dengan metode akuntansi tertentu. Jadi, hubungan antara klien

dan auditor secara alami bisa terjalin dalam jangka waktu yang panjang.

Masalah lain yang menimbulkan keraguan terhadap independensi auditor

yaitu adanya perbedaan kepentingan antara manajemen selaku pengelola

perusahaan dan principal selaku pemilik perusahaan. Maka dari itu laporan

keuangan yang disajikan perusahaan berpotensi dipengaruhi oleh kepentingan

pribadi yaitu pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui kondisi

(19)

3

perusahaan dalam mengelola aset yang dipercayakan kepadanya. Sedangkan pihak

manajemen berkepentingan ingin mendapatkan komisi jika kinerja mereka dinilai

baik. Sehingga dalam hal ini tidak ada jaminan bagi principal atas laporan

keuangan yang disajikan sesuai dengan kenyataan yang ada di perusahaan

tersebut. Oleh karna itu peran akuntan publik sebagai pihak yang independen

dibutuhkan dengan harapan mampu menjembatani perbedaan kepentingan antara

pihak principal (pemegang saham) dan agent selaku manajemen pengelola

perusahaan agar penyajian laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan para

pemakainya.

Runtuhnya KAP Arthur Anderson di Amerika Serikat pada tahun 2001

menjadi salah contoh kegagalan auditor dalam mempertahankan independensinya.

KAP Arthur Anderson yang masuk kedalam lima KAP terbesar atau Big 5

kehilangan independensinya akibat kecurangan yang dilakukan oleh kliennya

Enron. Skandal ini kemudian melahirkan The Sarbanas Oxley Act (SOX) pada

tahun 2002. Kejadian ini menjadi salah satu latar belakang terjadinya pergantian

auditor yang pada akhirnya memberi anggapan bagi berbagai negara bahwa

pergantian KAP atau auditor switching secara wajib sangat perlu dilakukan

sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap kinerja mereka. Di Indonesia

pergantian KAP secara wajib telah diberlakukan dengan dikeluarkannya Peraturan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008. Peraturan ini

membahas tentang “Jasa Akuntan Publik” yaitu pemberian jasa audit umum enam

tahun berturut-turut oleh kantor akuntan dan tiga tahun berturut – turut oleh

(20)

4

kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak

memberikan jasa audit kepada klien yang di atas (pasal 3 ayat 2 dan 3).

Pergantian auditor atau auditor switching dapat bersifat wajib dan

sukarela Febrianto, (24 Mei 2009). Perusahaan yang melakukan Pergantian

auditor secara mandatory tidak akan menimbulkan pertanyaan seperti mengapa

auditor diganti atau apa alasan penggantian auditor terjadi?. Hal ini karena

pergantian dilakukan bersifat wajib dan paksaan. Tetapi ketika perusahaan

mengganti auditornya secara sukarela (voluntary) maka akan menimbulkan

kecurigaan khususnya bagi pihak investor. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti

faktor apa saja yang menjadi pendorong perusahaan melakukan auditor switching

secara voluntary.

Sejumlah penelitian telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui faktor

penyebab dari perlakuan perusahaan mengganti auditornya secara sukarela. Ada

beberapa faktor yang dapat dikaji sebagai faktor yang berpengaruh terhadap

pergantian auditor. Pertama financial distress yaitu mencerminkan keuangan

perusahaan yang sedang dalam kondisi yang sulit. Dalam penelitian ini financial

distress diukur dengan memhitung rasio DER perusahaan. Kwak et al. (2011)

menemukan bahwa financial distress dapat digunakan untuk memprediksi auditor

switching yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Nasser et al (2006) menyatakan bahwa financial distress berpengaruh secara

signifikan terhadap pergantian auditor. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Olivia (2014) menunjukkan bahwa financial distress tidak berpengaruh secara

(21)

5

Reputasi KAP merupakan cerminan tingkat kewajaran penyajian suatu

laporan keuangan. Semakin bagus reputasi KAP maka tingkat kepercayaan

pemakai laporan keuangan akan semakin tinggi dan sebaliknya, sehingga

perusahaan akan melakukan auditor switching ke KAP yang tergabung dalam Big

4 untuk meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangannya . Reputasi

KAP dibagi menjadi KAP yang tergabung dalam Big 4 dan yang tidak tergabung

dalam Big 4. Dalam penelitian yang dilakukan Divianto (2011) Reputasi KAP

memberikan hasil berpengaruh positif terhadap auditor switching. Hasil ini

berbeda dengan penelitian yang dilakukan Astrini (2013) bahwa Reputasi KAP

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching.

Opini auditor mencerminkan bagaimana kualitas laporan keuangan yang

disajikan oleh manajemen perusahaan. Setiap perusahaan yang di audit pasti akan

mengharapkan opini wajar tanpa pengecualian untuk meningkatkan kualitas

perusahaan dimata para investor. Ketika auditor tidak memberikan opini yang

diharapakan, perusahaan akan melakukan auditor switching. Dari hasil penelitian

yang dilakukan Divianto (2011) opini audit memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap auditor switching. Berbeda dengan hasil penelitian yang diperoleh

Prahartari (2013) dan Astrini (2013). Penelitian keduanya menunjukkan opini

auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching.

Manipulasi income dapat terjadi baik dalam perusahaan kecil maupun

perusahaan besar. Semakin besar peluang untuk melakukan manipulasi income

maka semakin tinggi pula pengawasan yang dibutuhkan perusahaan, sehingga

(22)

6

pengawasan tersebut. Penelitian DeFond serta Woo dan Koh (dalam Wijaya 2011)

memberikan bukti bahwa peluang yang tinggi dalam melakukan manipulasi

income akan mendorong terjadinya pergantian auditor. Sedangkan penelitian yang

dilakukan Wijaya (2011) manipulasi income tidak berpengaruh signifikan

terhadap auditor switching.

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dari penelitian ini adalah yang

dilakukan oleh Widiawan (2011). Namun dalam penelitian ini ada beberapa

perbedaan, yaitu :

1. Penelitian sebelumnya menggunakan tahun penelitian periode 2003 –

2008 sedangkan penelitian ini menggunakan tahun penelitian periode

2010 – 2014 agar data yang digunakan lebih terkini. Peneliti tidak

memulai tahun penelitian dari 2009 alasannya karena data laporan

tahunan pada tahun yang bersangkutan sudah tidak ditemukan dalam

situs www.idx.co.id.

2. Varibel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu financial

distress, reputasi KAP, opini auditor dan manipulasi income, sedangkan

pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel opini audit, ukuran

perusahaan klien, pertumbuhan perusahaan klien, masalah keuangan

perusahaan dan ukuran KAP. Dalam penelitian ini peneliti tidak

menggunakan variabel ukuran perusahaan klien dan pertumbuhan

perusahaan klien karna pengukuran kedua variabel tersebut tidak jauh

berbeda yaitu dengan memperhitungkan total aktiva perusahaan dan

(23)

7

terhadap pergantian auditor. Peneliti menambahkan variabel manipulasi

income. Alasannya dikarenakan dalam penelitian ini peneliti

menggunakan stewardship theory yaitu hubungan antara pemegang

saham (principal) dan manajer (steward) yang mengasumsikan bahwa

manajer akan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham,

demi tercapainya tujuan perusahaan tersebut (Susetyo 2009). Sehingga

ada kemungkinan terjadinya manipulasi income yang dilakukan manajer

untuk tujuan tertentu.

3. Kemudian penelitian ini menggunakan studi empiris pada perusahaan

pertambangan yang telah listing di BEI, sedangkan penelitian

sebelumnya pada perusahaan manufaktur. Alasan peneliti memilih sektor

pertambangan dikarenakan penelitian auditor switching di sektor

pertambangan tergolong sangat sedikit. Penelitian auditor switching lebih

banyak mengambil sample pada perusahaan manufaktur.

4. Penelitian ini melakukan pengujian hanya secara simultan saja.

Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan pengujian secara parsial

dan tidak menggunakan pengujian simultan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti

mengambil judul “Pengaruh Financial Distress, Reputasi Kantor Akuntan

(24)

8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian

dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Kedekatan antara auditor dan klien dalam berinteraksi dapat mengganggu

obyektifitas dan independensi seorang auditor yang pada akhirnya akan

mempengaruhi opini auditor tersebut.

2. Kasus KAP Arthur Anderson di Amerika Serikat tahun 2001

menyebabkan independensi seorang auditor mulai diragukan.

3. Manajemen selaku pengelola perusahaan dan principal selaku pemilik

perusahaan memiliki perbedaan kepentingan terhadap laporan keuangan

yang disajikan.

4. Ketidakpuasan atas opini auditor terhadap laporan keuangan yang

disajikan oleh manajemen menyebabkan timbulnya ketegangan

hubungan antara manajemen dan KAP sehingga perusahaan akan

mengganti KAP nya.

5. Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan berpotensi

dipengaruhi kepentingan pribadi sehingga peran akuntan publik yang

independen dibutuhkan untuk menengahi perbedaan kepentingan kedua

pihak yaitu agen dan principal.

6. Pernyataan pendapat auditor independen terhadap laporan keuangan

perusahaan dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan para pemakai

(25)

9

7. Apakah financial distress, reputasi KAP, opini auditor dan manipulasi

income berpengaruh terhadap auditor switching?

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini agar penelitian ini tidak menyimpang

dari arah dan sasaran penelitian. Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini

antara lain:

1. Faktor – faktor yang diteliti adalah financial distress, reputasi KAP, opini

auditor dan manipulasi income.

2. Perusahaan yang melakukan auditor switching secara voluntary.

3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 – 2014.

4. Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010 sampai dengan 2014

berkaitan dengan laporan keuangan emiten yang telah diaudit (audited)

dan dipublikasikan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah financial distress, reputasi KAP, opini auditor dan manipulasi

income berpengaruh secara simultan terhadap auditor switching pada

(26)

10

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh financial distress, reputasi KAP, opini

auditor dan manipulasi income secara simultan terhadap auditor

switching pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada :

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor – faktor yang

mempengaruhi perusahaan mengganti auditornya.

2. Bagi Universitas Negeri Medan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi sumbangan

pemikiran dan bahan kajian bagi para akademisi.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan referensi bagi para peneliti yang akan melakukan

(27)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat ditarik suatu kesimpulan :

1. Financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor dan

manipulasi income secara simultan berpengaruh terhadap auditor

switching. Hasil tersebut dapat dilihat dari uji omnibus test dengan nilai

Chi-Square sebesar 11,725 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,020<0,05. Pengujian ini menggunakan probabilitas (sig) <5% maka Ha

diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel independen yaitu

financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor dan

manipulasi income secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel

dependen auditor switching.

2. Berdasarkan berbagai penjelasan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwa faktor – faktor seperti kesulitan keuangan (financial distress) yang

sedang dialami perusahaan, reputasi KAP yang mengaudit perusahaan,

opini auditor yang diterima perusahaan dan adanya kesempatan untuk

melakukan manipulasi income dapat mendorong perusahaan melakukan

(28)

72

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan

beberapa saran, antara lain :

1. Peneliti selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk

menggunakan objek penelitian pada seluruh perusahaan yang

terdaftar di BEI atau pada sektor lain misalnya sektor manufaktur.

Hal ini dilakukan agar memperoleh lebih banyak sampel.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa

variabel lain yang mungkin mempengaruhi auditor switching seperti

fee audit, pergantian manajemen, ukuran perusahaan dan tingkat

pertumbuhan perusahaan.

3. Periode penelitian selanjutnya sebaiknya lebih dari lima tahun sesuai

dengan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

17/KMK.01/2008 yang menyatakan pemberian jasa audit oleh KAP

(29)

73 DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alfin A. dan Loebbecke. 2012. Auditing and Assurance Service. Jakarta: Erlangga.

Astrini, R. N dan D. Muid. 2013. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching secara Voluntary. Jurnal Akuntansi vol. 2 no. 3.

Bagus, Denny. 2010. Teori Earning Management: Definisi, Pola dan Faktor yang Mendorong Management Melakukan Earning Management. Jurnal Manajemen.

Chadegani, Arezoo A., Zakiah M.M dan Azam Jari. “The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange”. International Research Journal of Finance and Economics. 2011. Vol 10.

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak.

Darwin. (2012). Analisis Perbedaan Kualitas Audit KAP Big 4 dan KAP Second Tier Dinilai dari Independensi Auditor, Manajemen Laba, dan Nilai Relevansi Laba. Unpublished undergraduate thesis, Universitas Indonesia, Jakarta.

Divianto. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan Auditor Switch. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol. 1 No. 2, Hal 153-173.

Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Febrianto, Rahmat. Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik. http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/pergantian-auditor-dan-kantor akuntan (24 Mei 2009)

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Progam IBM SPSS 20, Edisi 6. Semarang : Universitas Diponegoro.

IAPI. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta

(30)

74

Junaidi dan Jogiyanto H. 2010. Faktor Non Keuangan Pada Opini Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Kordestani, G. et al. 2011. "Ability of Combinations of Cash Flow Components to Predict Financial Distress". Business: Theory and Practice. Vol. 12, No. 3. pp. 277-285.

Menteri Keuangan, 2008, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, www.ortax.org , 22 November 2015.

Nasser et al. 2006. Auditor client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal. Vol 21 (7):724-737.

Olivia. 2014. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Prahartari, Frida Aurora. 2013. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla. Jakarta.

Saerang et al. 2011. Pendekatan Teori Keagenan. Andy. Yogyakarta.

Sagara. Big 4 Accounting Firm.

https://sagara4reds.wordpress.com/2012/06/25/big-4-accounting-firm/ (25 Juni 2012)

Sayidah, Nur. 2015. Solusi Moral Dan Spiritual Atas Masalah Moral Hazard. Universitas Dr. Soetomo Surabaya

Sinarwati. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur Yang Terdafar Di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII Purwokerto

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti. 2011. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Edisi Kedua. Terbitan Pertama. Medan : USU Press

(31)

75

Sugiyono. 2009. Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Suparlan, dan W. Andayani. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwokerto.

Susetyo, Budi. 2009. Menuju Teori Stewardship Manajemen. Jurnal Permana. Vol. 1 No.1

Tandirerung, Y.T., 2006. Kajian tentang Independensi Auditor dari Aspek Sistem Penunjukan KAP dan Pembayaran Fee Audit Secara Langsung oleh Klien. Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang..

Undip, Akuntansi. Kumpulan Abstraksi dan Landasan Teori Penelitian Akuntansi. http://akuntansi-undip.blogspot.co.id/2014/10/financial-distress-tinjauan-lengkap.html. (Oktober 2014).

Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009. Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit-Suatu Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark. Simposium nasional Akuntansi XII, Palembang

Widiawan, Wisnu. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantpr Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2008). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang Widita, Sari Florentina. 2012. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap

Luas Pengungkapan Sukarela (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011). Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.

Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Oleh Klien. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.

Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching. Simposium Nasional Akuntansi 14, Aceh.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berrtujuan untuk menunjukkan pengaruh opinion shopping , reputasi auditor, dan financial distress terhadap penerimaan opini going concern pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ukuran kantor akuntan public, ukuran perusahaan klien, opini audit, dan financial distress berpengaruh terhadap.. auditor switching

Variabel dependen pada penelitian ini adalah variabel auditor switching, dimana auditor switching merupakan keputusan sebuah perusahaan untuk mengganti KAP atau akuntan publik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress, kepemilikan institusional, dan reputasi auditor terhadap opini audit going concern. Pada penelitian

AUDIT FEE TERHADAP AUDITOR SWITCHING DENGAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh opini audit, ukuran kantor akuntan publik (KAP), dan ukuran perusahaan terhadap auditor switching

Pengaruh Audit Delay, Opini Audit, Reputasi Kantor Akuntan Publik dan Pergantian Manajemen secara simultan terhadap Auditor Switching Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat

SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini audit, ukuran perusahaan dan