PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, OPINI AUDITOR DAN MANIPULASI INCOME TERHADAP
AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
LILIS ATIKA MANURUNG NIM. 7123220036
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Lilis Atika Manurung, NIM 7123220036. Pengaruh Financial Distress, Reputasi Kantor Akuntan Publik, Opini Auditor Dan Manipulasi Income Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah Financial Distress, Reputasi KAP, Opini Auditor Dan Manipulasi Income berpengaruh Terhadap Auditor Switching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Financial Distress, Reputasi KAP, Opini Auditor Dan Manipulasi Income Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. Dari 43 perusahaan yang terdaftar, dipilih 23 perusahaan sebagai sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan berupa annual report. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik (logistic regression) dengan menggunakan SPSS v21.
Hasil penelitian menunjukkan hasil uji simultan dengan menggunakan uji omnibus test menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian ini yaitu financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor, dan manipulasi income berpengaruh terhadap auditor switching dengan nilai signifikansi 0,02 < 0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor, manipulasi income berpengaruh secara simultan terhadap auditor switching .
ii ABSTRACT
Lilis Atika Manurung, NIM 7123220036. Effect of Financial Distress, Public Accounting Firm Reputation, Opinion Auditor and Auditor Against Manipulation Income Switching On Mining Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2016.
The problem in this study is whether the Financial Distress, Reputation KAP, Auditor Opinion and influential Against Manipulation Income Auditor Switching. This study aims to determine the effect of Financial Distress, Reputation KAP, Auditor Opinion Income And Manipulation Of Auditor Switching On Mining Companies Listed on the Stock Exchange
The population in this study is a mining company listed on the Stock Exchange in 2010-2014. Of the 43 listed companies, selected 23 companies as samples based on criteria established by using purposive sampling method. The data used in this research is secondary data obtained from the company in the form of annual reports. Data analysis method used is logistic regression analysis (logistic regression) using SPSS v21.
The results showed the test results simultaneously by using the omnibus test test showed that all variables of this research is financial distress , the reputation of public accounting firms , the auditor's opinion , and the manipulation of income affect the auditor switching with a significance value of 0.02 < 0.05
The conclusion of this study are the variables financial distress, the reputation of public accounting firms, the auditor's opinion, the simultaneous manipulation of income affect the auditor switching.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan berkat dan kasih karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Financial Distress, Reputasi Kantor Akuntan
Publik, Opini Auditor dan Manipulasi Income Terhadap Auditor Switching Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Medan.
Penghargaan yang Tulus serta ucapan Terima Kasih yang sebesar – besarnya
penulis ucapkan kepada kedua orang tua tersayang yang telah berjasa dalam hidup
penulis, Bapak tercinta (Alm. M Manurung) dan khususnya kepada Mama Tercinta
(H. Br Situmeang) yang melakukan apapun untuk keberhasilan dan kebahagiaan
penulis tanpa memikirkan kondisi dirinya, selalu memberikan semangat dan doanya
untuk penulis dan selalu memotivasi penulis dalam segala hal.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
setulusnya kepada seluruh pihak yang terkatit dalam penyusunan Skripsi ini. Penulis
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
iv
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris jurusan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen
Pembimbing Skripsi Penulis, yang telah banyak memberikan kritik, saran,
motivasi, nasehat, dan juga telah banyak meluangkan waktu kepada penulis
selama dalam penyusunan skripsi ini..
7. Bapak Drs. Surbakti Karo Karo, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembanding
Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak, CA. selaku Dosen Pembanding
Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Tapi Rumondang S Siregar, SE, M, Acc. selaku Dosen Pembanding
Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Seluruh Dosen Akuntansi yang selama ini memberi pelajaran dan
bimbingan kepada penulis dalam menjalankan perkuliahan sampai
v
11. Bang Ricky bagian administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam
pengurusan administrasi untuk tamat dari universitas serta seluruh pegawai
dan staff adiministrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
12. Seluruh kakak dan abang penulis untuk semangat dan dukungannya baik
materil dan moril yang tiada henti kepada penulis.
13. Terima kasih juga Penulis ucapkan untuk Bg Aron William yang telah
banyak memberikan motivasi serta perhatian dan semangat yang besar
dalam mendukung semua kegiatan yang Penulis lakukan.
14. Terima kasih penulis ucapkan untuk teman seperjuangan dari awal kuliah
hingga sekarang Dwi Ayuk, Cherlys Fitra, Ivana Srik, Maria untuk
kebersamaan suka duka, dan dukungan kalian yang sampai sekarang masih
penulis rasakan.
15. Seluruh Teman-teman sesama stambuk AKB 2012 lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Tidak
lupa pula kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Medan, Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Batasan Masalah ... 9
1.4 Rumusan Masalah ... 9
1.5 Tujuan Penelitian ... 10
vii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1 Kerangka Teoritis ... 11
2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)... 11
2.1.2 Moral Hazard... 14
2.1.3 Peraturan Menteri Keuangan Tentang Auditor Switch ...15
2.1.4 Auditor Switching ... 17
2.1.5 Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Auditor Switching ... 19
2.1.6 Financial Distress dengan Auditor Switching ... 30
2.1.7 Reputasi KAP dengan Auditor Switching ... 31
2.1.8 Opini Auditor dengan Auditor Switching ... 32
2.1.9 Manipulasi Income dengan Auditor Switching ... 33
2.1.10 Penelitian Terdahulu ... 33
2.2 Kerangka Berpikir ... 35
2.3 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
3.2 Populasi dan Sampel ... 39
3.2.1 Populasi ... 39
3.2.2 Sampel ... 39
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 40
3.3.1 Variabel Penelitian ... 40
viii
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.5 Teknik Analisis Data ... 44
3.5.1 Analisis Deskriptif ... 45
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 45
3.5.3 Analisis Regresi Logistic ... 46
3.5.4 Uji Hipotesis ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Hasil Penelitian ... 51
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 51
4.2 Hasil Analisis Data ... 54
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 54
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 56
4.2.3 Analisis Regresi Logistik ... 58
4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 62
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
4.3.1 Pengaruh Financial Distress terhadap Auditor Switching 64 4.3.2 Pengaruh Reputasi KAP terhadap Auditor Switchig ... 66
4.3.3 Pengaruh Opini Auditor terhadap Auditor Switchig ... 67
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Saran ... 72
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Perusahaan ... 43
Tabel 4.1 Tahap Pemilihan Sampel ... 52
Tabel 4.2 Sampel Penelitian ... 53
Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif ... 55
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ... 57
Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test ... 58
Tabel 4.6 Perbandingan Nilai -2Log L Awal Dengan -2Log L Akhir ... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 60
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ... 61
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A – Tabulasi Data
Lampiran A.1 : Daftar Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI
Lampiran A.2 : Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian
Lampiran A.3 : Variabel Dependen : Auditor Switching
Lampiran A.4 : Variabel Independen
LAMPIRAN B - Output SPSS
Lampiran B.1 : Descriptives
Lampiran B.2 : Logistic Regression
LAMPIRAN C
Permohonan Judul Skripsi
Nota Tugas
Surat Keterangan Penelitian
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan salah satu kewajiban yang harus disajikan
oleh perusahaan yang telah go public. Kewajiban tersebut didorong oleh
kepentingan berbagai pihak yang menjadikan laporan keuangan sebagai acuan
pengambilan keputusan, diantaranya pihak internal dan pihak eksternal (investor
dan kreditur). Pihak eksternal ingin memperoleh informasi yang andal dari
manajemen perusahaan mengenai pertanggung jawaban dana yang mereka
investasikan.
Penyajian laporan keuangan dilakukan setelah adanya pemeriksaan oleh
auditor eksternal. Audit terhadap laporan keuangan merupakan kebutuhan mutlak
bagi perusahaan yang sudah go public, hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen
perusahaan adalah wajar dan berdasarkan fakta – fakta. Audit yang dilakukan
auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan
arus kas sesuai dengan akuntansi keuangan Indonesia.
Dalam melakukan jasa audit, seorang auditor harus mampu
mempertahankan sifat independensinya yang artinya auditor tersebut tidak mudah
terpengaruh. Bagi seorang auditor, independensi merupakan kunci utama yang
2
menyatakan independensi dapat dibagi menjadi dua yaitu independence in fact
dan independence in appearance. Independence in fact berarti auditor berlaku
jujur dan tidak memihak pihak manapun dalam menyatakan pendapat. Sedangkan
independence in appearance berarti auditor harus memberikan kesan pada orang
lain bahwa auditor bekerja secara independen dalam mengaudit laporan keuangan
perusahaan.
Pada masa sekarang masalah keraguan terhadap independensi seorang
auditor mulai bermunculan. Salah satu faktor penyebabnya yaitu audit tenure.
Audit tenure merupakan lamanya hubungan antara auditor dengan klien yang
dapat diukur dengan jumlah tahun (junaidi dan jogiyanto 2010). Ketika hubungan
kerja terjalin lama antara auditor dan klien maka akan tercipta kesetiaan yang kuat
dan pada akhirnya mempengaruhi sikap mental serta opini seorang auditor. Hal ini
juga tidak terlepas dari masalah perbandingan antara kantor akuntan publik (KAP)
yang lebih sedikit jumlahnya daripada perusahaan yang memerlukan jasa audit.
Selain itu, ada kecendrungan pula bahwa perusahaan akan memilih kantor akuntan
yang dapat sepakat dengan metode akuntansi tertentu. Jadi, hubungan antara klien
dan auditor secara alami bisa terjalin dalam jangka waktu yang panjang.
Masalah lain yang menimbulkan keraguan terhadap independensi auditor
yaitu adanya perbedaan kepentingan antara manajemen selaku pengelola
perusahaan dan principal selaku pemilik perusahaan. Maka dari itu laporan
keuangan yang disajikan perusahaan berpotensi dipengaruhi oleh kepentingan
pribadi yaitu pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui kondisi
3
perusahaan dalam mengelola aset yang dipercayakan kepadanya. Sedangkan pihak
manajemen berkepentingan ingin mendapatkan komisi jika kinerja mereka dinilai
baik. Sehingga dalam hal ini tidak ada jaminan bagi principal atas laporan
keuangan yang disajikan sesuai dengan kenyataan yang ada di perusahaan
tersebut. Oleh karna itu peran akuntan publik sebagai pihak yang independen
dibutuhkan dengan harapan mampu menjembatani perbedaan kepentingan antara
pihak principal (pemegang saham) dan agent selaku manajemen pengelola
perusahaan agar penyajian laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan para
pemakainya.
Runtuhnya KAP Arthur Anderson di Amerika Serikat pada tahun 2001
menjadi salah contoh kegagalan auditor dalam mempertahankan independensinya.
KAP Arthur Anderson yang masuk kedalam lima KAP terbesar atau Big 5
kehilangan independensinya akibat kecurangan yang dilakukan oleh kliennya
Enron. Skandal ini kemudian melahirkan The Sarbanas Oxley Act (SOX) pada
tahun 2002. Kejadian ini menjadi salah satu latar belakang terjadinya pergantian
auditor yang pada akhirnya memberi anggapan bagi berbagai negara bahwa
pergantian KAP atau auditor switching secara wajib sangat perlu dilakukan
sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap kinerja mereka. Di Indonesia
pergantian KAP secara wajib telah diberlakukan dengan dikeluarkannya Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008. Peraturan ini
membahas tentang “Jasa Akuntan Publik” yaitu pemberian jasa audit umum enam
tahun berturut-turut oleh kantor akuntan dan tiga tahun berturut – turut oleh
4
kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak
memberikan jasa audit kepada klien yang di atas (pasal 3 ayat 2 dan 3).
Pergantian auditor atau auditor switching dapat bersifat wajib dan
sukarela Febrianto, (24 Mei 2009). Perusahaan yang melakukan Pergantian
auditor secara mandatory tidak akan menimbulkan pertanyaan seperti mengapa
auditor diganti atau apa alasan penggantian auditor terjadi?. Hal ini karena
pergantian dilakukan bersifat wajib dan paksaan. Tetapi ketika perusahaan
mengganti auditornya secara sukarela (voluntary) maka akan menimbulkan
kecurigaan khususnya bagi pihak investor. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti
faktor apa saja yang menjadi pendorong perusahaan melakukan auditor switching
secara voluntary.
Sejumlah penelitian telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui faktor
penyebab dari perlakuan perusahaan mengganti auditornya secara sukarela. Ada
beberapa faktor yang dapat dikaji sebagai faktor yang berpengaruh terhadap
pergantian auditor. Pertama financial distress yaitu mencerminkan keuangan
perusahaan yang sedang dalam kondisi yang sulit. Dalam penelitian ini financial
distress diukur dengan memhitung rasio DER perusahaan. Kwak et al. (2011)
menemukan bahwa financial distress dapat digunakan untuk memprediksi auditor
switching yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Nasser et al (2006) menyatakan bahwa financial distress berpengaruh secara
signifikan terhadap pergantian auditor. Sedangkan penelitian yang dilakukan
Olivia (2014) menunjukkan bahwa financial distress tidak berpengaruh secara
5
Reputasi KAP merupakan cerminan tingkat kewajaran penyajian suatu
laporan keuangan. Semakin bagus reputasi KAP maka tingkat kepercayaan
pemakai laporan keuangan akan semakin tinggi dan sebaliknya, sehingga
perusahaan akan melakukan auditor switching ke KAP yang tergabung dalam Big
4 untuk meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangannya . Reputasi
KAP dibagi menjadi KAP yang tergabung dalam Big 4 dan yang tidak tergabung
dalam Big 4. Dalam penelitian yang dilakukan Divianto (2011) Reputasi KAP
memberikan hasil berpengaruh positif terhadap auditor switching. Hasil ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan Astrini (2013) bahwa Reputasi KAP
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching.
Opini auditor mencerminkan bagaimana kualitas laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen perusahaan. Setiap perusahaan yang di audit pasti akan
mengharapkan opini wajar tanpa pengecualian untuk meningkatkan kualitas
perusahaan dimata para investor. Ketika auditor tidak memberikan opini yang
diharapakan, perusahaan akan melakukan auditor switching. Dari hasil penelitian
yang dilakukan Divianto (2011) opini audit memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap auditor switching. Berbeda dengan hasil penelitian yang diperoleh
Prahartari (2013) dan Astrini (2013). Penelitian keduanya menunjukkan opini
auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching.
Manipulasi income dapat terjadi baik dalam perusahaan kecil maupun
perusahaan besar. Semakin besar peluang untuk melakukan manipulasi income
maka semakin tinggi pula pengawasan yang dibutuhkan perusahaan, sehingga
6
pengawasan tersebut. Penelitian DeFond serta Woo dan Koh (dalam Wijaya 2011)
memberikan bukti bahwa peluang yang tinggi dalam melakukan manipulasi
income akan mendorong terjadinya pergantian auditor. Sedangkan penelitian yang
dilakukan Wijaya (2011) manipulasi income tidak berpengaruh signifikan
terhadap auditor switching.
Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dari penelitian ini adalah yang
dilakukan oleh Widiawan (2011). Namun dalam penelitian ini ada beberapa
perbedaan, yaitu :
1. Penelitian sebelumnya menggunakan tahun penelitian periode 2003 –
2008 sedangkan penelitian ini menggunakan tahun penelitian periode
2010 – 2014 agar data yang digunakan lebih terkini. Peneliti tidak
memulai tahun penelitian dari 2009 alasannya karena data laporan
tahunan pada tahun yang bersangkutan sudah tidak ditemukan dalam
situs www.idx.co.id.
2. Varibel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu financial
distress, reputasi KAP, opini auditor dan manipulasi income, sedangkan
pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel opini audit, ukuran
perusahaan klien, pertumbuhan perusahaan klien, masalah keuangan
perusahaan dan ukuran KAP. Dalam penelitian ini peneliti tidak
menggunakan variabel ukuran perusahaan klien dan pertumbuhan
perusahaan klien karna pengukuran kedua variabel tersebut tidak jauh
berbeda yaitu dengan memperhitungkan total aktiva perusahaan dan
7
terhadap pergantian auditor. Peneliti menambahkan variabel manipulasi
income. Alasannya dikarenakan dalam penelitian ini peneliti
menggunakan stewardship theory yaitu hubungan antara pemegang
saham (principal) dan manajer (steward) yang mengasumsikan bahwa
manajer akan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham,
demi tercapainya tujuan perusahaan tersebut (Susetyo 2009). Sehingga
ada kemungkinan terjadinya manipulasi income yang dilakukan manajer
untuk tujuan tertentu.
3. Kemudian penelitian ini menggunakan studi empiris pada perusahaan
pertambangan yang telah listing di BEI, sedangkan penelitian
sebelumnya pada perusahaan manufaktur. Alasan peneliti memilih sektor
pertambangan dikarenakan penelitian auditor switching di sektor
pertambangan tergolong sangat sedikit. Penelitian auditor switching lebih
banyak mengambil sample pada perusahaan manufaktur.
4. Penelitian ini melakukan pengujian hanya secara simultan saja.
Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan pengujian secara parsial
dan tidak menggunakan pengujian simultan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti
mengambil judul “Pengaruh Financial Distress, Reputasi Kantor Akuntan
8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian
dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Kedekatan antara auditor dan klien dalam berinteraksi dapat mengganggu
obyektifitas dan independensi seorang auditor yang pada akhirnya akan
mempengaruhi opini auditor tersebut.
2. Kasus KAP Arthur Anderson di Amerika Serikat tahun 2001
menyebabkan independensi seorang auditor mulai diragukan.
3. Manajemen selaku pengelola perusahaan dan principal selaku pemilik
perusahaan memiliki perbedaan kepentingan terhadap laporan keuangan
yang disajikan.
4. Ketidakpuasan atas opini auditor terhadap laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen menyebabkan timbulnya ketegangan
hubungan antara manajemen dan KAP sehingga perusahaan akan
mengganti KAP nya.
5. Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan berpotensi
dipengaruhi kepentingan pribadi sehingga peran akuntan publik yang
independen dibutuhkan untuk menengahi perbedaan kepentingan kedua
pihak yaitu agen dan principal.
6. Pernyataan pendapat auditor independen terhadap laporan keuangan
perusahaan dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan para pemakai
9
7. Apakah financial distress, reputasi KAP, opini auditor dan manipulasi
income berpengaruh terhadap auditor switching?
1.3 Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini agar penelitian ini tidak menyimpang
dari arah dan sasaran penelitian. Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini
antara lain:
1. Faktor – faktor yang diteliti adalah financial distress, reputasi KAP, opini
auditor dan manipulasi income.
2. Perusahaan yang melakukan auditor switching secara voluntary.
3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 – 2014.
4. Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010 sampai dengan 2014
berkaitan dengan laporan keuangan emiten yang telah diaudit (audited)
dan dipublikasikan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah financial distress, reputasi KAP, opini auditor dan manipulasi
income berpengaruh secara simultan terhadap auditor switching pada
10
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh financial distress, reputasi KAP, opini
auditor dan manipulasi income secara simultan terhadap auditor
switching pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada :
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor – faktor yang
mempengaruhi perusahaan mengganti auditornya.
2. Bagi Universitas Negeri Medan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi sumbangan
pemikiran dan bahan kajian bagi para akademisi.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan referensi bagi para peneliti yang akan melakukan
71 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik suatu kesimpulan :
1. Financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor dan
manipulasi income secara simultan berpengaruh terhadap auditor
switching. Hasil tersebut dapat dilihat dari uji omnibus test dengan nilai
Chi-Square sebesar 11,725 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,020<0,05. Pengujian ini menggunakan probabilitas (sig) <5% maka Ha
diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel independen yaitu
financial distress, reputasi kantor akuntan publik, opini auditor dan
manipulasi income secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel
dependen auditor switching.
2. Berdasarkan berbagai penjelasan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwa faktor – faktor seperti kesulitan keuangan (financial distress) yang
sedang dialami perusahaan, reputasi KAP yang mengaudit perusahaan,
opini auditor yang diterima perusahaan dan adanya kesempatan untuk
melakukan manipulasi income dapat mendorong perusahaan melakukan
72
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan
beberapa saran, antara lain :
1. Peneliti selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk
menggunakan objek penelitian pada seluruh perusahaan yang
terdaftar di BEI atau pada sektor lain misalnya sektor manufaktur.
Hal ini dilakukan agar memperoleh lebih banyak sampel.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa
variabel lain yang mungkin mempengaruhi auditor switching seperti
fee audit, pergantian manajemen, ukuran perusahaan dan tingkat
pertumbuhan perusahaan.
3. Periode penelitian selanjutnya sebaiknya lebih dari lima tahun sesuai
dengan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
17/KMK.01/2008 yang menyatakan pemberian jasa audit oleh KAP
73 DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alfin A. dan Loebbecke. 2012. Auditing and Assurance Service. Jakarta: Erlangga.
Astrini, R. N dan D. Muid. 2013. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching secara Voluntary. Jurnal Akuntansi vol. 2 no. 3.
Bagus, Denny. 2010. Teori Earning Management: Definisi, Pola dan Faktor yang Mendorong Management Melakukan Earning Management. Jurnal Manajemen.
Chadegani, Arezoo A., Zakiah M.M dan Azam Jari. “The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange”. International Research Journal of Finance and Economics. 2011. Vol 10.
Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak.
Darwin. (2012). Analisis Perbedaan Kualitas Audit KAP Big 4 dan KAP Second Tier Dinilai dari Independensi Auditor, Manajemen Laba, dan Nilai Relevansi Laba. Unpublished undergraduate thesis, Universitas Indonesia, Jakarta.
Divianto. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan Auditor Switch. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol. 1 No. 2, Hal 153-173.
Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Febrianto, Rahmat. Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik. http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/pergantian-auditor-dan-kantor akuntan (24 Mei 2009)
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Progam IBM SPSS 20, Edisi 6. Semarang : Universitas Diponegoro.
IAPI. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta
74
Junaidi dan Jogiyanto H. 2010. Faktor Non Keuangan Pada Opini Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Kordestani, G. et al. 2011. "Ability of Combinations of Cash Flow Components to Predict Financial Distress". Business: Theory and Practice. Vol. 12, No. 3. pp. 277-285.
Menteri Keuangan, 2008, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, www.ortax.org , 22 November 2015.
Nasser et al. 2006. Auditor client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal. Vol 21 (7):724-737.
Olivia. 2014. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Prahartari, Frida Aurora. 2013. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla. Jakarta.
Saerang et al. 2011. Pendekatan Teori Keagenan. Andy. Yogyakarta.
Sagara. Big 4 Accounting Firm.
https://sagara4reds.wordpress.com/2012/06/25/big-4-accounting-firm/ (25 Juni 2012)
Sayidah, Nur. 2015. Solusi Moral Dan Spiritual Atas Masalah Moral Hazard. Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Sinarwati. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur Yang Terdafar Di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII Purwokerto
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti. 2011. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Edisi Kedua. Terbitan Pertama. Medan : USU Press
75
Sugiyono. 2009. Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Suparlan, dan W. Andayani. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwokerto.
Susetyo, Budi. 2009. Menuju Teori Stewardship Manajemen. Jurnal Permana. Vol. 1 No.1
Tandirerung, Y.T., 2006. Kajian tentang Independensi Auditor dari Aspek Sistem Penunjukan KAP dan Pembayaran Fee Audit Secara Langsung oleh Klien. Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang..
Undip, Akuntansi. Kumpulan Abstraksi dan Landasan Teori Penelitian Akuntansi. http://akuntansi-undip.blogspot.co.id/2014/10/financial-distress-tinjauan-lengkap.html. (Oktober 2014).
Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009. Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit-Suatu Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark. Simposium nasional Akuntansi XII, Palembang
Widiawan, Wisnu. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantpr Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2008). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang Widita, Sari Florentina. 2012. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap
Luas Pengungkapan Sukarela (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011). Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.
Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Oleh Klien. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.
Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching. Simposium Nasional Akuntansi 14, Aceh.