FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
ANALISIS USER MANAGEMENT GROUPING BANDWIDTH BERBASIS BURST BANDWIDTH, PCQ DAN MANGLE
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Komputer
Fakultas
Teknologi dan Informatika
Oleh :
MOCHAMAD RIZAL PERMATASUKMA
x
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN SYARAT ... ii
MOTTO... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LatarBelakangMasalah ... 1
1.2 RumusanMasalah ... 1
1.3 BatasanMasalah ... 1
1.4 Tujuan ... 2
1.5 SistematikaPenulisan ... 2
BAB II LANDASAN TEORI ... 3
2.1 Jaringan Komputer ... 3
2.2 LAN (Local Area Network) ... 5
xi
2.6 Router ... 12
2.7 Mikrotik ... 13
2.8 Queue ... 15
2.9 Mangle ... 17
2.10 Quality of Service ... 17
2.11 Media Transmisi ... 18
2.12 Quality of Service ... 19
2.13 Parameter QOS ... 20
2.8.1 Rate ... 20
2.8.2 Latency ... 20
2.8.3 Packet Loss ... 20
2.8.4 Jitter ... 21
2.8.5 Throughput dan Bandwidth ... 22
BAB III METODE PENGEMBANGAN ... 23
3.1.Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem ... 23
3.2.Arsitektur Jaringan ... 24
3.3 Pengaturan Mikrotik ... 26
3.4 Parameter Penelitian ... 31
3.4.1 Throughput ... 31
xii
3.5 Pengolahan Data ... 31
3.6 Perhitungan Data ... 31
3.6.1 Throughput ... 33
3.6.2 Delay ... 35
3.6.3 Packet Loss ... 37
3.6.4 Utilisasi Bandwidth ... 39
3.7 Evaluasi Sistem ... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1.Kebutuhan Sistem... 42
4.2.Prosedur Pengujian ... 43
4.3.Hasil Pengujian dan Evaluasi ... 43
4.3.1 Delay ... 44
4.3.2 Packet Loss... 45
4.3.3 Throughput ... 46
4.3.4 Utilisasi Bandwidth ... 47
4.4.Hasil Analisis dari Parameter-parameter QOS ... 48
BAB V PENUTUP ... 50
5.1.Kesimpulan ... 50
5.2.Saran ... 50
3 2.1. Jaringan Komputer
Konsep dasar jaringan komputer adalah serangkaian sistem yang berpadu dari beberapa sub sistem dasar. Sub sistemnya terdiri dari sistem komunikasi dan protokol komunikasi. Sistem tersebut membentuk sebuah saluran yang terkait dan saling mendukung untuk tujuan sharing data atau sharing perangkat.
Sistem komunikasi merupakan perpaduan dari beberapa sistem. Sistem tersebut tebentuk dari transmisi sinyal, pembawa sinyal atau yang biasa disebut carrierdan protokol komunikasi. Transmisi sinyalbiasa berbebentuk analog maupun digital. Trasmisi sinyal memerlukan media sebagai penerus sinyal (carrier), dapat berupa kabel, gelombang radio (RF), cahaya dan lain-lain. Untuk dapat menyampaikan data, sistem komunikasi juga memerlukan aturan (rule/protocol). Protokol komunikasi (communication protocol) adalah suatu aturan yang dipakai sebagai pengontrol pertukaran data antar simpul (node).Contohnya adalah komputer. Pengaturan tersebut mencakup proses inisialisasi, verifikasi, cara berkomunikasi dan cara mengakhiri komunikasi.
Jaringan komputer (computer network) dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih komputer yang mampu dihubungkan dengan menggunakan sebuah sistem komunikasi. Secara konseptual, jaringan komputer adalah suatu jaringan kerja berbasis pada komputer yang terdiri dari simpul-simpul (nodes) yang terjalin satu sama lain, baik menggunakan wire (kabel) ataupun Wireless (tanpa kabel). Setiap simpul akan berperan sebagai stasiun kerja (workstation) yang berfungsi sebagai penyedia layanan (service provider)server untuk mengatur fungsi-fungsi tertentu dari simpulsimpul lainnya. Perbedaan mendasar dari konsep jaringan komputer dan -komunikasi data adalah -komunikasi data condong pada keandalan dan efisiensi transfer sejumlah bit-bit dari satu titik ke tujuannya. Sedangkan Jaringan komputer memerlukan atau mempergunakan tekhnik komunikasi data, namun jaringan komputer lebih mementingkan arti dari tiap bit dalam proses pengiriman hingga diterima di tujuannya.
sharing) seperti internet, printer dan lain-lain. Contohnya, sebuah jaringan komputer yang memiliki 50 simpul, tidak memerlukan sediaan satu printer untuk setiap simpul.Cukup siapkan satu atau lebih printer yang terhubung ke jaringan untuk di sharedan dipakai secara bersama.Hal tersebut berlaku juga dengan sumberdaya lainnya.
Manfaat lain dari jaringan komputer adalah dapat berbagi file (file sharing) seperti file
citra (image), lembar kerja (spreadsheet) dan dokumen yang dipergunakan bersama-sama.
Filetersebut dapat disimpan ke satu atau lebih simpul agar dapat diakses oleh pemakai dari simpul yang lain. Dengan demikian harddisk atau media penyimpan lainnya dapat dihemat ataupun digunakan untuk kepentingan lain. Hal ini juga memungkinkan data tetap up-to-date dan terintegrasi.
Selain sebagai efisiensi harddisk, jaringan komputer juga mampu berbagi aplikasi (application sharing) yang dipasang (install) pada satu atau lebih simpul agar dapat dipakai secara bersama-sama.Hal ini memungkinkan pamakaian software yang versinya seragam.Sebagai contoh pada permainan komputer (computer game) merupakan application sharing yang popular Jaringan memungkinkan transfer file secara cepat. Tanpa jaringan, transfer file biasanya dilakukan dengan menyalinnya ke disket, CD, atau media penyimpan lainnya, lalu dibawa ke komputer lainnya. Cara ini umumnya sangat lambat. Jaringan dapat menghemat biaya pengadaan perangkat lunak karena berbagai potongan diberikan oleh deploverjika membeli perangkat lunak untuk dipakai di jaringan. Selain keuntungan finansial, pemutakhiran perangkat lunak dapat dilakukan dengan cepat karena cukup dilakukan sekali saja, yaitu di komputer server bukan di masing-masing simpul.
Keuntungan lainnya memiliki jaringan yaituadanya sistem yang memungkinkan penerapan security police atau kebijakan keamanan yang seragam dan terpadu. File dan program dapat ditandai dengan “rahasia” atau “dilarang untuk disalin”. Hal ini dapat mengurangi risiko pembajakan atau pembuatan salinan ilegal. Kata-sandi (password) juga dapat diberlakukan untuk proteksi jaringan dari akses oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
dan lain-lain. Sebuah jaringan memungkinkan Anda untuk mengedarkan unsur material atau bahan antara masing-masing entitas tersebut sesuai dengan aturan yang ditetapkan dengan baik.
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi adalah sebuah sistem yang mengandung kombinasi dari komputer, terminal komputer, printer, perangkat audio atau layar, visual atau telepon yang disambungkan dengan peralatan telekomunikasi atau media transmisi baik berupa kabel maupun nirkabel untuk mengirim dan menerima informasi. Jaringan atau Asosiasi individu-individu yang memiliki kepentingan bersama, dibentuk untuk memberikan bantuan timbal balik, informasi bermanfaat misalnya Jaringan Alumni perguruan tinggi
Dalam dunia komputer, jaringan dasar adalah praktik menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer dalam suatu sistem jaringan secara bersama-sama untuk tujuan berbagi data. Jaringan dibangun atas dasar sistem jaringan komputer yaitu perpaduan dari perangkat keras jaringan komputer, perangkat lunak Jaringan komputer dan protokol jaringan computer.Salah satu cara untuk mengkategorikan bermacam-macam jenis desain jaringan dasar komputer adalah dengan ruang lingkup atau skala. Untuk alasan historis, industri jaringan megarah pada hampir setiap jenis desain dan jenis area jaringan. Contoh konsep jaringan dasar menurut lingkup dan skala adalah:
LAN = Local Area Network
WLAN = Wireless Local Area Network
WAN= Wide Area Network
MAN= Metropolitan Area Network
SAN = Storage Area Network
CAN = Campus Area Network
PAN = Personal Area Network
DAN = Desk Area Network
kategori LAN dan WAN adalah konsep - konsep dari dasar jaringan asli, sementara yang lain muncul secara bertahap selama bertahun-tahun dalam evolusi teknologi.
2.2. LAN (Local Area Network)
workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik. Tujuannya adalah agar resource dapat digunakansecara bersama. Contohnya adalah printer.
LAN dapat dibedakan berdasarkan tiga karakteristik, yaitu ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.LAN mempunyai ukuran yang terbatas, artinya bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumya. Keterbatasan tersebut menyebabkan adanya kemungkinan untuk memakai jenis desain tertentu.Hal ini juga memudahkan untuk memanajemen jaringan. LAN sering memakai teknologi transmisi kabel tunggal. Pada LAN tradisional, mereka beroperasi pada kecepatan 10 sampai 100 Mbps (Mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikrosecond) dan memiliki faktor kesalahan yang kecil. Tetapi, pada LAN – LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi hingga ratusan megabit/detik.
Ada beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN broadcast. Pada gambar 2.2 diatas, menggambarkan dua diantara topologi-topologi yang ada. Pada jaringan bus (yaitu kabel liner), saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkan untuk mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri agar tidak mengirimkan apapun. Untuk mencegah terjadinya konflik, saat dua mesin atau lebih ingin mengirimkan secara bersamaan, maka hal yang diperlukan afalah mekanisme pengatur. Mekanisme pengatur dapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang biasa disebut Ethernet adalah jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 Mbps sampai dengan 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet mampu mengirim kapan saja sesuai dengan yang mereka inginkan.Bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum mengulangi lagi pengiriman. Sistem broadcast yang lainnya adalah ring.Pada topologi ini, setiap bit yang dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit yang mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit.Bahkan, seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya. Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan wajib dipenuhi untuk mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang biasa beroperasi pada kecepatan antara 4 Mbps sampai dengan 16 Mbps.
2.3. ARSITEKTUR KOMPUTER
Pada Jenis arsitektur Peer to Peer dalam praktik jaringan komputer tidak ada hirarki antara komputer atau tidak memiliki server khusus. Semua kedudukan komputer sama, maka dari itu dikenal sebagai peer. Pada dasarnya setiap komputer memiliki fungsi sebagai client atau
server dan tidak ada yang ditugaskan untuk menjadi administrator untuk bertanggung jawab atas seluruh jaringan. Jenis jaringan komputer Peer-to-peer adalah pilihan tepat untuk kebutuhan organisasi kecil. Hal ini dikarenakan pengguna dialokasinya di wilayah umum yang sama dan keamanan jaringan komputer tidak menjadi masalah.
Arsitektur jaringan komputer clientserverbiasa disebut jaringan komputer dengan berbasis server. Istilah client atauservermegarah pada berbagi pekerjaan yang terlibat dalam pengolahan data antara komputer klien dan komputer server yang paling kuat. Jaringan komputer client atauserver adalah cara efisien untuk menyediakan database dan pengelolaan aplikasi. Aplikasinya seperti Spreadsheet, Akuntansi, Komunikasi dan manajemen dokumen serta manajemen jaringan komputer. Sentralisasi penyimpanan file pada arsitektur jaringan komputer client / server pada dasarnya merupakan implementasi dari pengolahan terdistribusi atau koperasi.
2.4.OSI Layer
Gambar 2.4.1OSI layer
Diputuskan bahwa OSI memiliki dua komponen utama yaitu model 7 lapisan dan satu set protokol tertentu. Berbagai isu pada desain OSI telah berevolusi dari model jaringan yang disebut CYCLADES. Hal ini juga mempengaruhi desain arsitektur Internet pada masa ituSejak pengoperasian dari model Layer OSI, kerja dari teknologi internet menjadi sangat halus. Sebelum munculnya model layerOSI, komunikasi dengan entitas dan vendor yang berbeda merupakan sesuatu hal yang sangat sulit.
Setiap vendor memiliki mekanisme yang berbeda-beda dalam hal berkomunikasi. Oleh karena itu, untuk berkomunikasi dengan entitas dari vendor yang lain, kita harus memiliki platform umum yang dapat digunakan bersama. Sejak saat itu, Organization International memiliki standar untuk memiliki platform yang layak dan dapat diterima secara universal. Sehingga, referensi model OSI dilahirkan.
Layer OSI Ke-1, Lapisan fisik (Physical Layer). Layer ini terletak di dasar model jaringan data yang berhubungan dengan data mentah dalam bentuk sinyal-sinyal listrik. Data bit dikirim sebagai 1 dan 0. 1 berhubungan dengan sinyal tegangan tinggi dan 0 berrhubungan dengan sinyal tegangan rendah. Aspek-aspek pada layer ini contohnya adalah aspek-aspek mekanis pada komunikasi, seperti kabel jaringan atau konektor yang terletak di bawah lapisan ini. Layer OSI ini juga berhubungan dengan bagaimana kabel, konektor dan tegangan sinyal-sinyal listrik bekerja. Selain itu, proses yang digunakan untuk aspek-aspek fisik ini diperhitungkan dalam lapisan itu sendiri.
Layer OSI Ke-2, lapisan Data-Link (The Data Link Layer). Layer ini bertanggung jawab atas transmisi data melalui media komunikasi. 0 dan 1 yang dipakai dalam komunikasi dikelompokkan dalam enkapsulasi logis. Enkapsulasi ini biasa disebut frame. Data dibawa dalam frame. Tanggung jawab frameterletak pada lapisan data-link.
pengalamatan paket harus benar. Bermacam operasi antara jaringan, masalah paket data, pengalamatan dan routing, dikerjakan oleh network layer.
Layer OSI ke-4 Lapisan Trasportasi (Transport Layer). Lapisan OSI ini, memastikan kualitas dan keandalan komunikasi. Switching paket data seluruhnya dikerjakan oleh lapisan transport. Pada dasarnya, ada dua jenis packet switching yaitu connectionless packet switching
dan connection oriented packet switching. Data paket dibolehkan untuk memilih rute untuk mencapai tujuan. Singkatnya, paket itu tidak bisa melakukannya. Perangkat fisik seperti router
bertanggung jawab atas perilaku paket, tetapi paket-paket terbentuk dari acuan yang sama dapat mencapai tujuannya dengan cara yang berbeda. Sedangkan,di dalam connection oriented packet switching, setelah rute tersebut telah ditentukan, maka semua paket harus mengikuti rute yang sama. Contohnya packet switching connectionlessadalah teks pesan di dalam ponsel dan contoh connection oriented packet switching adalah saat panggilan telepon langsung.
Layer OSI Ke-5 lapisan sesi (Sessions Layer). Layer ini bertanggung jawab untuk membuat, memelihara dan menghancurkan link pada komunikasi. PDU (Protokol Data Unit), di mana berbagai protokol yang ditetapkan harus diikuti selama komunikasi. Aplikasi yang memakai RPC (remote procedure call) dikerjakan oleh lapisan sesi.
Layer OSI ke-6 Lapisan presentasi (Presentation Layer).Ada berbagai macam teknik kompresi data yang digunakan untuk mengirim dan menerima data yang sudah dimaksimal. Cotohnya, jika suatu data tertentu terulang beberapa kali, maka secara logis, data hanya mengirimkan sekali.Bagian yang menentukan jumlah berapa kali perulangan dilakukan bundling data berulang merupakan salah satu teknik kompresi. Kompresi dan dekompresi data dikerjakan oleh lapisan presentasi. Teknik enkripsi dan dekripsi yang dipakai untuk menggagalkan serangan yang berbahaya (malicious attacks) pada data juga akan dikerjakan oleh lapisan presentasi.
Gambar 2.4.2Protocol yang berjalan pada masing-masing layer
2.5. Network Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke perangkat lain yang koneksi secara langsung. Dalam literature, Network Access Layer
merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protocol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dan lain-lain) dipakai sebagaiprotocol-level yang lebih tinggi. Kegunaan layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address
ke physicaladdress yang dipakai dalam jaringan. IP Address ini wajib diubah ke alamat apapun yang dipakai untuk physicallayer untuk mentransmisikan datagram.
2.6. Router
Router adalah perangkat keras dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang mempunyai protocol yang sama. sehingga dengan menggunakan router kita bisa menghubungkan 2 ip address yang memiliki host yang berbeda. contohnya kita bisa menghubungkan IP Address 192.168.1.2 dengan IP address
192.169.10.1.Router sangat berperan untuk jaringan berskala menengah ke atas karena digunakan untuk membagi jaringan. Router memiliki beberapa jenis, diantaranya:
b. RouterHardware, dan c. Router PC
Keterangan:
a. Router Aplikasi merupakan perangkat lunak atau program aplikasi yang dapat kita instal pada komputer sehingga sistem operasi tersebut bisa berfungsi sebagai router, beberapa contoh router aplikasi diantaranya: winroute, wingate dan lain-lain.
b. Router hardware merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang mempunyai fungsi sebagai router sehingga perangkat keras tersebut dapat membagi IP address.
c. Router PC merupakan sistem operasi yang diinstal pada komputer sehingga komputer tersebut mempunyai kemampuan untuk membagi jaringan
Jika ditinjau secara umum jenis router ada 2 macam diantaranya:
a. Router static merupakan router yang mempunyai tabel routing static sehingga harus disetting secara manual oleh adminisrator.
b. Router dinamic merupakan router yang mimiliki tabel routing dinamic yang memiliki kemampuan mendengarkan lalu lintas jaringan dan saling berhubungan dengan router yang lain.
2.7. Mikrotik
Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software) yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk mengembangkan router dan sistem ISP (Internet Service Provider) nirkabel.
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau
dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.
RouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan,
bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai wifi. sebagai wifi access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi client. seperti seri RB411, RB433, RB600. dan sebagian besar ISP wireless menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai ap ataupun client. Dengan routerboard Anda bisa menjalankan fungsi sebuah
router tanpa tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam
routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.
Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai
manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link, sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server dan masih banyak lainnya.
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
a. Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
b. Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
c. Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat
wireless tipe klien.
d. Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
e. Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
f. Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
2.8. Queue
Queue tree mikrotik memiliki fungsi untuk yang lebih kompleks di dalam limit bandwidth dalam mikrotik dimana penggunaan mikrotik packet maraknya memiliki beberapa fungsi yang sangat baik. Yang mana dengan penggunaan mikrotik ini dapat membatasi satu arah jaringan koneksi saja baik dari download ataupun upload. Pada dasarnya Queue Tree
Perbedaan SimpleQueue mikrotik dan Queuetree mikrotike yaitu : 1. QueueSimple mikrotik.
a. QueueSimple Mampu membagi bandwidth secara fix.
b. Queue Simple Memiliki aturan yang sangat ketat, antrian bisa diproses mulai yang paling atas sampai yang paling bawah.
c. QueueSimple dapat Mengatur aliran secara bidirectional atau (dua arah). d. QueueSimple dapat membatasi trafik dengan alamat IP.
e. Queue Simple jika ada antrian satu atau lebih mampu membatasi proses trafik dua arah sekaligus seperti (upload/download).
f. Apabila anda menggunakan Queue Simple dan QueueTree secara bersamaan, maka Queue Simple akan lebih dulu di proses dibandingkan QueueTree.
g. Queue Simple dapat menerapkan proses antrian yang ditandai melalui paket di /firewall
mangle.
h. QueueSimple ini pengaturan yang di gunakan sangatlah sederhana, cenderung statis, sangat cocok bagi anda admin yang tidak mau ribet dengan adanya traffic control di /firewall
mangle.
2. QueueTree mikrotik
a. QueueTree dapat membagi bandwidth dengan cara fixed.
b. Queue Tree Tidak memiliki tata urutan, dan disetiap antrian dapat diproses dengan bersamaan.
c. QueueTree dapat Mengatur aliran paket dengan secara directional (satu arah)
d. Queue Tree Membutuhkan pengaturan perangkat firewall mangle untuk dapat membatasi trafik per IP.
e. QueueTree Membutuhkan firewall mangle terlebih dahulu untuk membedakan antara trafik download dan upload.
a. Parent : dapat Berguna untuk menentukan apakah queue yang dipilih bertugas sebagai child
queue
b. Packet Mark: Bisa Digunakan untuk menandai paket – paket yang sudah ditandai di IP c. Priority ( 1 sampai dengan 8) : Bisa Digunakan untuk memprioritaskan sebuah child queue
dari child queue lainnya. Dan Priority tidak bekerja dalam induk queue.
d. Queue Type: Bisa Digunakan untuk menentukan pilihan type queue yang bisa dibuat secara khusus padaqueue types
2.9. Mangle
Mangle pada mikrotik merupakan suatu cara untuk menandai paket data dan koneksi tertentu yang dapat diterapkan pada fitur mikrotik lainnya, sepeti pada routes, pemisahan
bandwidth pada queues, NAT dan filter rules. Tanda mangle yang ada pada router mikrotik hanya bisa digunakan pada router itu sendiri. Dan yang perlu diingat bahwa proses pembacaan rule mangle ini dilakukan dari urutan pertama ke bawah.
Ada beberapa jenis penandaan (Mark) yang ada pada Mangle yaitu Packet Mark (Penandaan Paket), Connection Mark (Penandaan Koneksi), dan Routing Mark (Penandaan Routing). Secara default parameter mangle terbagi menjadi beberapa chain, yaitu :
1. Chain Input digunakan untuk menandai trafik yang masuk menuju ke router mikrotik dan hanya bisa memilih In. Interface saja.
2. Chain Output digunakan untuk menandai trafik yang keluar melalui router mikrotik dan hanya bisa memilih Out. Interface saja.
3. Chain Forward digunakan untuk menandai trafik yang keluar masuk melalui router dan dapat memilih In dan OutInterface.
4. Chain Prerouting digunakan untuk menandai trafik yang masuk menuju dan melalui router
(trafik download). Chain ini hanya bisa memilih Out. Interface saja.
5. Chain Postrouting digunakan untuk menandai trafik yang keluar dan melalui router (trafik upload) dan hanya bisa memilih In. Interface saja.
Burst adalah fitur pada Router Mikrotik yang memungkinkan sebuah komputer user
mendapatkan alokasi bandwidth lebih dari Maximum Information Rate (MTR), dalam waktu tertentu. Ini sangat menguntungkan bagi user-user yang hanya melakukan aktifitas browsing,user tersebut akan mendapatkan tambahan bandwidth di saat pertma kali membuka sebuah halaman web.Tapi Burst tidak dapat menguntungkan user-user yang melakukan download.
Perhitungan Burst
Syarat-syarat agar Burst bisa dilakukan adalah kita harus mengetahui opsi-opsi konfigurasi apa saja, dalam fitur Burst.Dan opsi-opsinya adalah sebagai berikut :
a. burst-limit, nilai bandwidth maksimum (baik upload/maupun download) yang akan diterima seorang user manakala Burst terjadi. Nilai burst-limit harus lebih besar dari max-limit
(MIR) yang diberikan.
b. burst-time, periode wktu yang digunakan untuk menghitung data rate rata-rata. burst-time
bukan menunjukkan berapa lama terjadi Burst.
c. burst-threshold, nilai ini menentukan kapan Burst bisa di jalankan dan kapan Burst harus dihentikan. Nilai burst-threshold umumnya 3/4 dari nilai max-limit
2.11. Media transmisi
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat digolongkan sebagai guided (terpadu) dan unguided (tidak terpadu). Media Transmisi dapat terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpadu, gelombang dipadu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik (fiber optic). Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal adalah :
a. Bandwidth (lebar pita).
b. Transmission impairement (kerusakan transmisi). c. Interference (interferensi).
d. Jumlah penerima (receiver).
Kabel.
Transmisi tanpa kabel (wireless).
Network interface card (NIC) atau kartu jaringan.
Spesifikasi dari protocol pada Physical Layer menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan sinyal elektrik yang meliputi sebagai berikut :
Konektor fisik.
Piranti koneksi seperti switch dan multiplexer.
Kecepatan data transfer dan Jarak transmisi maksimum.
2.12. Quality of Service (QOS)
Quality of Service (QoS) diartikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan. QoS juga merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang cukup besar dalam jaringan berbasis IP dan internet. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan bermacam-macam yang menggunakan infrastruktur sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mengartikan atribut-atribut layanan yang diberikan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Kinerja jaringan komputer dapat bermacam-macam akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter.Efek yang ditimbulkan cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara (misalnya, VoIP atau IP Telephony) serta video
streamingmampu membuat pengguna frustrasi saat paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak mampu diprediksi, atau jitter yang berlebihan.Quality of Service (QoS) ini dapat mampu menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan disamakan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan didalam jaringan tersebut.
Melalui QoS, seorang network administrator mampu memberikan prioritas trafik tertentu. Jaringan, mungkin saja bisa terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer
yang berbeda-beda dam bermacam-macam yang harus dipikirkan kembali ketika mengimplementasikan QoS. QoS mampu diimplementasikan pada situasi congestion management atau congestion avoidance. Teknik-teknik congestion management dipakai untuk mengatur dan memberikan prioritas trafik pada jaringan ketika aplikasi meminta lebih banyak lagi bandwidth daripada yang mampu disediakan oleh jaringan. Dengan menerapkan prioritas pada berbagai kelas dari trafik, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi bisnis yang kritis atau delay sensitive agar mampu beroperasi sebagai mana mestinya pada lingkungan jaringan yang memiliki kongesti. Adapun teknik collision advoice akan membuat mekanisme teknologi tersebut menghindari situasi kongesti. Dengan implementasi QoS di jaringan ini, network administrator akan lebih fleksibel untuk mengontrol aliran dan kejadian-kejadian yang ada di trafik pada jaringan.
2.13. Parameter QOS 2.13.1 Rate
Rasio jumlah bits yang dipindahkan atau ditransmisikan antar dua perangkat dalam satuan waktu tertentu, umumnya dalam detik. Bit rate biasa disebut dengan istilah data rate, data transfer rate dan bittime.
2.13.2 Latency (maximum packet delay)
Latencydiartikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang dikarenakan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut delay processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay network.
2.13.3. Packet loss atau error
Packet loss adalah suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Penyebab packet loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa penyebab terjadinya packet loss
yaitu:
a. Congestion disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan. b. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer.
c. Memory yang terbatas pada node.
d. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sama dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir dalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth, maka policing control akan membuang kelebihan trafik.
2.13.4. Jitter
Jitter, diartikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan paket. Banyak hal yang dapat bisa menyebabkan jitter, diantaranya adalah peningkatan trafik secara tiba-tiba sehingga mengakibatkan penyempitan bandwith dan menimbulkan antrian. Selain itu, kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node juga bisa menyebabkan jitter.
Tabel 2.8.4 Tabel Jitter
2.13.5. Bandwidth & Throughput
menggambarkan seberapa banyak bit (angka 0 dan 1) yang mampu mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain dalam setiap detiknya.
Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps.
Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang berhasil diamati pada
23
3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem
Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1
di bawah.
PERANCANGAN
KESIMPULAN
PENGOLAHAN DAN ANALISIS
DATA PERSIAPAN
DATA PENERAPAN
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
Dari Gambar 3.1 blok diagram sistem dapat diketahui cara kerja dari keseluruhan
metodologi penelitian yang dilakukan. Mulai dari pembuatan arsitektur jaringan hingga hasil
dari perhitungan parameter-parameter Quality of Service (QoS) yaitu Delay, Jitter, Packet
Loss, Utilisasi Bandwidth yang kemudian dapat dianalisis masing-masing nilai QoSnya. Metode
penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis karakteristik lalu lintas data
pada setiap tipe pengguna yaitu Browsing, Gaming, Streaming, dan Download. serta hasil nilai
QoS-nya. Oleh karena itu dikumpulkanlah data dan informasi serta materi-materi dasar yang
bersifat teoritis yang sesuai dengan permasalahan.
3.2. Arsitektur Jaringan
MULAI
MEMBUAT DESAIN
SETTING HARDWARE MENENTUKAN KOMPONEN
UJI KONEKTIVITAS
END
Flowchart 3.2.1 Langkah Pengerjaan
Pada tugas akhir ini sebelum membuat arsitektur jaringan, dilakukan desain arsitektur
jaringan terlebih dahulu. Tujuan pembuatan arsitektur jarigan adalah agar dapat menunjang
kebutuhan penelitian yang dilakukan. Dengan adanya desain arsitektur maka akan memudahkan
dalam penyusunan dan penempatan komponen arsitektur jaringan, dan sekaligus memudahkan
pengambilan data yang akan digunakan untuk penelitian ini. Arsitektur jaringan dapat dilihat
Gambar 3.2.2 Desain Arsitektur Jaringan
Komponen yang digunakan pada desain arsitektur ini adalah :
1. Satu buah modem router dari isp dan yang digunakan sebagai sumber layanan
internet.
2. Satu buah router mikrotik tipe RB750r2 hex lite.
3. Satu buah access point TP-LINK.
4. Lima buah PC User (laptop).
Pada Desain arsitektur jaringan ini, menggunakan Indiehome sebagai ISP untuk sebagai
layanan internet yang terhubung pada mikrotik. Disini mikrotik digunakan sebagai pengatur lalu
lintas traffic data pada jaringan LAN (local area network) ini, pada mikrotik ini semua setting
yang diperlukan dilakukan disini dikarenakan mikrotil merupakan inti dari topologi ini.
Dikarenakan mikrotik seri ini tidak memiliki fitur wireless access point maka mikrotik
disambungkan pada access point tambahan , access point yang dipakai berfungsi sebagai media
transmisi kepada user melalui wifi. Monitoring dilakukan terhadap 5 PC user, untuk percobaan
sebelum menggunakan setting yang sudah ditentukan , PC user langsung di connect kan melalui
wireless ke modem router dari ISP , dan untuk percobaan menggunakan setting menggunakan
access point TP-LINK. PC mempunyai tugas masing-masing sesuai grup yang sudah
ditentukan. PC wireshark bertugas sebagai monitoring dan capture data dan semua itu
3.3 Pengaturan mikrotik
Pengaturan mikrotik sangat diperlukan dalam percobaan kali ini, Karena mikrotik yang
baru dibeli akan berpengaturan default atau pengaturan awal pabrik dengan setting yang
mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita. Maka dari itu perlu dilakukan pengaturan karena
mikrotik memiliki banyak fungsi, pengaturan dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu
manajemen bandwidth. Manajemen bandwidth meliputi, pengaturan firewall yaitu mangle dan
Layer7, sebagai tanda untuk paket yang masuk dan keluar. Queuetree dan Queuetypes sebagai
pembatas bandwidth dan dalam 2 macam Queue ini terdapat setting burst bandwidth sebagai
mulai
Penamaan Interfaces
Pengalamatan Interfaces
layer7
Mangle
Queue Type
Queue Tree
selesai T
F
T
F
Flowchart 3.3 Langkah Pengaturan Mikrotik
1) Langkah pertama yang dilakukan adalah penamaan interfaces, langkah tersebut digunakan
sebagai langkah awal agar tidak terjadi kebingungan untuk pengaturan yang berikut nya.
Karena default yang ada dinamai either itu menyebabkan bingung port mana yang
digunakan , tapi jika tidak dilakukan juga tidak berpengaruh pada settingan, penamaan yang
Gambar 3.3.1 InterfacesList
Interfaces internet adalah port yang digunakan untuk komunikasi dari ISP ke mikrotik, port ini
harus menggunakan port pertama pada jenis mikrotik ini. Interfaces lokal adalah port yang
digunakan sebagai port untuk melakukan setting dan jaringan lokal sedangkan interfacehotspot
adalah port yang dihubungkan ke access point, dan juga sebagai port yang digunakan user
melalui access point.
2) Langkah kedua yang dilakukan adalah pengalamatan IP, yang dilakukan pada menu
Address List di mikrotik seperti Gambar 3.3.2
Gambar 3.3.2 AddressList
Diatas tertera alamat-alamat IP yang digunakan, dan tanda D (Direct) adalah tanda
bahwa itu adalah port yang langsung berhubungan langsung pada sumber internet.
[image:32.612.88.553.281.626.2]Gambar 3.3.3 Layer7 Protocol
Pada Layer7 ditulikan jenis paket yang akan dibatasi, penulis memasukkan jenis file yang
sering digunakan atau umum digunakan oleh user seperti, mp3,zip,mkv, dan lain-lain.
4) Langkah keempat adalah melakukan setting pada mangle, mangle disetting dengan
memasukan kembali setting filter file yang sudah dilakukan pada Layer7
[image:33.612.108.537.333.646.2]5) Langkah kelima adalah melakukan setting pada Queue type, disini penerapan pcq dilakukan
[image:34.612.219.466.124.260.2], karena setting pcq berada pada Queuetype ini, seperti Gambar 3.3.5
Gambar 3.3.5 QueueType
6) Langkah keenam adalah melakukan setting pada Queue tree, disini berfungsi untuk
memasukan semua setting yang telah kita lakukan pada main Queuetree ini, seperti Gambar
3.3.6
[image:34.612.94.509.314.656.2]3.4. Parameter Penelitian 3.4.1 Throughput
Karena Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang diterima oleh suatu
suatu node dalam selang waktu pengamatan tertentu. Biasanya Throughput selalu
dikaitkan dengan bandwidth. Karena Throughput memang bisa disebut juga dengan
bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Sesuai dengan rumus yang ada maka
pencarian Throughput adalah membagi total jumlah data yang dikirim dibagi dengan
waktu pengirimannya.
Rumus :
(1)
3.4.2 Delay
Karena Delay merupakan waktu tunda saat paket yang diakibatkan oleh proses
transmisi, Delay didapat dengan menghitung selisih waktu kirim antara satu paket TCP
dengan paket lainnya . Rumus yang didapat seperti ini :
Rumus :
(2)
3.4.3 Packet Loss
Karena packet Loss adalah banyaknya paket yang hilang akibat tabrakan
(collision) atau habisnya TTL (Time To Live) maka didapat rumus seperti ini
Rumus :
(3)
3.4.4 Utilisasi Bandwidth
Karena utilisasi bandwidth adalah Jumlah total trafik yang menggunakan suatu
hop atau jalur maka dapat ditentukan rumus seperti ini
Rumus :
3.5. Pengolahan Data
Berikut langkah-langkah yang dilakukan pada proses pra-analisi.
1. Paket data yang capture dengan Wireshark kemudian disimpan
2. Hasil file dikonversi ke file text.
3. File dibaca dengan menggunakan Microsoft Excel dan dilakukan filtering.
4. File disimpan dengan format yang berekstensi *.xls
5. File disimpan pada matlab foder.
6. Memanggil file yang telah disimpan dengan Microsoft Excel.
7. Mengolah file dari Microsoft Excel dan menampilkan pada grafik.
3.6. Perhitungan Data
Perhitungan data berdasarkan pada parameter QoS (Quality of Service), dikarenakan
QoS merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha
untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu servis. QoS didesain untuk membantu
network administrator memastikan bahwa user mendapatkan kinerja yang handal dan
memuaskan.
Komponen-komponen dari QoS adalah Throughput, Delay, Loss packet dan dalam
pengujian kali ini saya menambahkan utilisasi bandwidth dalam menentukan QoS. Berikut ini
3.6.1 Menghitung Throughput
mulai
Input data
Hasil Throughput
selesai
Flowchart 3.6.1 Perhitungan Throughput
Langkah yang dilakukan untuk perhitungan Throughput menggunkan apliksi
wireshark ini adalah input data, yang mana itu adalah hasil capture jaringan melalui
wireshark. Selanjutnya dilakukan filtering dari hasil tersebut untuk mendapatkan
keperluan data yang diminta agar bisa dimasukan pada rumus yaitu jumlah data yang
dikirim/waktu pengiriman data. Setelah hasil didapatkan lalu hasil akan dikonversikan
Gambar 3.6.1 Summary
3.6.2 Menghitung Delay
mulai
Input data
Hasil Delay
selesai
Flowchart 3.6.2 Perhitungan Delay
Langkah yang dilakukan untuk perhitungan Delay menggunkan apliksi
wireshark ini adalah input data, yang mana itu adalah hasil capture jaringan melalui
wireshark. Selanjutnya dilakukan filtering dari hasil tersebut untuk mendapatkan
keperluan data yang diminta agar bisa dimasukan pada rumus yaitu jumlah Delay/jumlah
[image:39.612.150.463.90.473.2]packet receive. Setelah hasil didapatkan lalu hasil akan dikonversikan kedalam bentuk
Gambar 3.6.2 Summary
3.6.3 Menghitung Packet Loss
mulai
Input data
Hasil Packet Loss
selesai
Flowchart 3.6.3 Perhitungan Packet Loss
Langkah yang dilakukan untuk perhitungan packet Loss menggunkan apliksi
wireshark ini adalah input data, yang mana itu adalah hasil capture jaringan melalui
wireshark. Selanjutnya dilakukan filtering dari hasil tersebut untuk mendapatkan
keperluan data yang diminta agar bisa dimasukan pada rumus yaitu (data dikirim-data
diterima)/data dikirim X 100%. Setelah hasil didapatkan lalu hasil akan dikonversikan
Gambar 3.6.3 Summary
3.6.4 Menghitung Utilisasi Bandwidth
mulai
Input data
Hasil Utilisasi Bandwidth
selesai
Flowchart 3.6.4 Perhitungan Utilisasi Bandwidth
Langkah yang dilakukan untuk perhitungan utilisasi bandwidth menggunkan
apliksi wireshark ini adalah input data, yang mana itu adalah hasil capture jaringan
melalui wireshark. Selanjutnya dilakukan filtering dari hasil tersebut untuk mendapatkan
keperluan data yang diminta agar bisa dimasukan pada rumus yaitu hasil
Throughput/bandwidth. Setelah hasil didapatkan lalu hasil akan dikonversikan kedalam
Gambar 3.6.4 Summary
3.7. Evaluasi Sistem
Setelah memperoleh nilai dari parameter-parameter QoS-nya, maka dapat dilakukan
analisis. Analisis yang dilakukan adalah menganalisis nilai parameter-parameter QoS yang
didapat, kemudian barulah diketahui karakteristik. Karakteristik lalu lintas data yang dimaksud
adalah dilihat dari hasil perhitungan parameter QoS dari arsitektur jaringan yang dibuat,
50 5.1Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa untuk membuat sistem
monitoring dan pengaturan bandwidth pada area hotspot adalah dengan
memanfaatkan mikrotik untuk membuat pengaturan sesuai dengan tujuan, hasil
yang didapat penulis tidak sesuai dengan ekspetasi tujuan penelitian, bahwa
tujuan utama adalah meningkatkan meningkatkan efisiensi penggunaan bandwidth pada sisi user yang diukur dengan parameter-parameter quality of service tidak berjalan sempurna, tidak semua aspek atau user mengalami peningkatan , adanya
penurun yang dirasakan user pada kondisi tertentu.
Prosentase kenaikan adalah pada parameter delay 4,48% pada userbrowsing,
30,65% pada user gaming, dan pada parameter throughput 29,6% pada user gaming , 32,9% pada user streaming. Faktor penyebab ketidaksempurnaan hasil , setelah diadakan penelitian ternayat hasil tidak cocok pada semua jenis pengguna,
dan spesifikasi hardware yang tidak setara dengan yang lain sehinggga menyebabkan ketidaksempurnaan hasil pada aplikasi.
5.2Saran
Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, supaya penelitian ini dapat
dikembangkan lagi lebih baik, penulis memberikan saran yaitu dengan
menyetarakan semua hardware, menggunakan 2 ISP agar hasil yang ada menjadi
42
Pembahasan yang dilakukan merupakan percobaan dan perhitungan berdasarkan teori
serta parameter-parameter yang ada. Setelah hasil didapatkan dilakukan pengolahan data dan
analisis untuk mengatahui traffic data yang terjadi.
4.1. Kebutuhan Sistem
1. Kebutuhan Hardware
Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi pengujian adalah sebagai berikut :
PC dengan spesifikasi :
a. Laptop gaming
Processor : intel i3 4010u
Ram : 4gb
Os : windows 7 64bit
b. Laptop download Processor : intel i5
Ram : 4gb
Os : windows 7 64bit
c. Laptop streaming
Processor : intel core2duo
Ram : 4gb
Os : windows 7 64bit
d. Laptop browsing
Processor : intel atom
Ram : 2gb
Os : windows 7 32bit
e. Sebuah Mikrotik RB750r2
2. Kebutuhan Sofware
a. Wireshark untuk capture data jaringan
b. Microsoft excel 2007 untuk mengolah hasil data capture wireshark
4.2. Prosedur pengujian
1. Menyalakan buah WIFI access point, yang pertama menggunakan modem wfi router
dari Telkom sebagai pengujian sebelum menggunakan pengaturan user management dan
yang kedua menggunakan tplink untuk pengujian setelah menggunakan pengaturan user
management.
2. Menyabungkan PC Client ke modem WIFI Telkom , capture dan menghitung data. 3. Menyabungkan PC Client ke TPLINK , capture dan menghitung data.
4. Membuat grafik dari hasil perhitungan data.
4.3. Hasil pengujian dan evaluasi
Tabel 4.3 Daftar aplikasi
User Daftar aplikasi / web yang dipakai
Gaming Multiplayer Steam Games
Browsing All domain
Streaming Youtube
Download Internet Download Manager
[image:48.612.129.471.318.507.2]4.3.1 Delay
[image:49.612.155.528.134.416.2]
Gambar 4.3.1 Grafik Delay
Dilihat dari tabel Gambar 4.3.1 dapat disimpulkkan, pertama dari segi gaming,
setting bisa dianggap berhasil karena Delay yang tertera lebih kecil , berarti itu jaringan lebih minim Delay yaitu lebih sedikit ketertundaan paket yang terjadi. Pada segi
browsing hasil delay juga dikatakan berhasil dikarenakan hasil delay yang terjadi lebih
kecil sehingga kondisi dinyatakan sesuai.
Pada segi download Delay yang dihasilkan lebih besar pada kondisi menggunakan setting, dan dapat dikatan pada segi ini hasil didapat kurang maksimal
banyak faktor yang bisa mempengaruhi hal ini terjadi bisa dari faktor aplikasi,hardware
atau kondisi jaringan. Pada segi streaming lagi-lagi ditemukan masalah yang sama yaitu
Kesimpulan :
Tabel 4.3.1 Hasil Keberhasilan Parameter
User Gaming Browsing Streaming Download
No X X V V
Yes V V X X
Tabel 4.3.2 Prosentase Hasil
User Prosentase Kenaikan/Penurunan
Gaming 30,65%
Browsing 4,48%
Streaming 30,33%
Download 132%
4.3.2 PacketLoss
Tabel 4.3.3 Hasil packet loss
Gaming Download Browsing Streaming
No Set 0 0 0 0
Set 0 0 0 0
Pada perhitungan PacketLoss ini seperti yang terlihat pada tabel 4.3.3 semua hasil yang tertera adalah 0 , maksud dari angka 0 ini adalah tidak terjadi PacketLoss dalam masa pengujian kali ini, mungkin dikarenakan penggunaan ISP yang memiliki kestabilan
[image:50.612.126.487.146.215.2]4.3.3 Throughput
Gambar 4.3.3 Grafik Throughput
Dilihat dari tabel Gambar 4.3.3 dapat disimpulkkan, dari semua segi kecuali
browsing mendapatkan hasil lebih kecil, berarti itu Throughput yang tertera lebih besar ,
keluaran yang dihasilkan lebih besar. Tetapi itu tidak dapat menjadi acuan bahwa
kondisi jaringan itu lebih buruk dikarenakan throughput juga dipengaruhi bandwidth yang disediakan pada saat itu.
Dua kasus tersebut berbeda bandwidth yang disediakan, pada kondisi menggnakan setting bandwidth yang diterapkan lebih kecil, jelas saja hasil nya tidak sebesar pada kondisi non setting. Untuk mendapatkan hasil kondisi sebenarnya dapat dilihat dalam
Tabel 4.3.6 Prosentase Hasil
User Prosentase Kenaikan/Penurunan
Gaming 29,6%
Browsing 16,68%
Streaming 32,9%
Download 59,18%
Kesimpulan :
Tabel 4.3.4 Hasil Keberhasilan Parameter
User Gaming Browsing Streaming Download
No V X V V
Yes X V X X
4.3.5 Utilisasi Bandwidth
[image:52.612.127.524.263.651.2]Dilihat dari tabel Gambar 4.3.4 ini hasil yang didapatkan sangat berdeda, ini
dapat dikatakan bahwa tindakan menggunakan setting dikatakan berhasil dikarenakan
kondisi dengan menggunakan settingan mendapatkan hasil maksimal yaitu dengan hasil
yang lebih besar prosentase nya. Ini dapat disimpulkan bahwa kondisi menggunakan
setting lebih baik daripada tidak menggunakan selain itu hasil pada kondisi setting
adalah baik.
[image:53.612.130.483.263.578.2]Kesimpulan :
Tabel 4.3.5 Hasil Keberhasilan Parameter
User Gaming Browsing Streaming Download
No X X X X
Yes V V V V
4.4. Hasil analisis dari parameter-parameter Qos
Tabel 4.4 Tingkat Keberhasilan
User Tingkat keberhasilan
Gaming 3 parameter
Browsing 4 parameter
Streaming 2 parameter
Download 2 parameter
Disesuaikan dengan parameter-parameter yang sudah ada dan merujuk pada
hasil bahwa, tingkat keberhasilan tidak terjadi pada setiap user, hanya user browsing yang berhasil sesuai dengan tujuan penulis yaitu menjadikan bandwidth menjadi lebih
efisien dengan merujuk pada hasil parameter-parameter pada Tabel 4.4.
51
Ferguson, Paul, dan Geoff Huston, (1998), What is a VPN ”, CISCO, Dokumen PDF.
Heywood,Drew, Konsep dan Penerapan Microsoft TCP/IP, diterjemahkan oleh Daniel M.W ,Yogyakarta, Penerbit ANDI.
Tania,Saras, (2013, September), Desain Service Level Agreement dan Operation Level Agreement Proses Bisnis Penanganan Gangguan Jaringan Akses
Speedy Pada PT TELKOM Kandatel Jakarta Barat, ITT
Bandung[ONLINE], digilib.ittelkom.ac.id
Purwaningsih,Heni, Analisis dan Perancangan Jaringan MPLS PT.Telkom Yogyakarta, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM, Yogyakarta,2011.
Sukmaaji,Anjik dan Rianto, Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan, Yogyakarta, Indonesia, Penerbit ANDI: 2008.
Towidjojo Rendra, Mikrotik Kungfu kitab 1, Indonesia, Penerbit