• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Administrasi Rawat Jalan Pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Administrasi Rawat Jalan Pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI ADMINISTRASI RAWAT

JALAN PADA DINAS KESEHATAN TENTARA (DKT) TUBAN

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

CHINTYARANI PUTRI RATNANINGTYAS 11.41010.0001

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

vii

ABSTRAK

Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban merupakan rumah sakit milik TNI

AD yang juga melayani pasien umum. Masalah yang ada di DKT Tuban yaitu

dalam pembuatan laporan masih banyak kendala yang dihadapi oleh bagian

administrasi DKT Tuban, diantaranya adanya kesalahan dalam melakukan

pencatatan data pasien pada saat pendaftaran sehingga dapat terjadi kerangkapan

arsip data pasien, terjadi kecurangan dalam pencatatan laporan pendapatan jumlah

pasien rawat jalan setiap bulan. Kesalahan pencatatan jumlah pasein rawat jalan

dapat mempengaruhi pembuatan laporan pendapatan keuangan yang akan

diserahkan pada pimpinan pusat.

Berdasarkan uraian diatas, maka dirancang bangun sebuah aplikasi

administrasi rawat jalan pada DKT Tuban. Aplikasi ini membahas tentang

pendaftaran pasien, tindakan medis, pencatatan penyakit, resep obat, dan

pembayaran. Aplikasi ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi

akibat redudansi data, unintegrated data, human error, dan terlambatnya

informasi.

Aplikasi administrasi rawat jalan ini menghasilkan beberapa laporan yaitu:

laporan kunjungan pasien rawat jalan, laporan kunjungan pasien per poliklinik,

laporan keuangan bulanan, laporan pendapatan per poliklinik, laporan pendapatan

dokter, laporan pendapatan apotek, dan laporan histori diagnosis.

(3)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Rumah Sakit ... 7

2.2 Administrasi ... 8

2.3 Pasien ... 9

2.4 Dokter ... 9

2.5 Rekam Medis ... 10

2.5.1 Pengertian Rekam Medis ... 10

2.5.2 Penyelenggaraan Rekam Medis ... 11

2.5.3 Bentuk Pelayanan Medis ... 11

2.6 Rawat Jalan ... 12

(4)

xi

2.8 Sistem ... 13

2.9 Aplikasi ... 15

2.10 Database Management System (DBMS) ... 16

2.11 System Development Life Cycle (SDLC) ... 17

2.12 Waterfall Model ... 19

2.13 MySQL ... 20

2.14 Black Box Testing ... 20

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 22

3.1 Tahap Perencanaan Aplikasi ... 22

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 22

3.1.2 Analisis Permasalahan ... 25

3.1.3 Solusi Permasalahan ... 26

3.2 Tahap Analisis Kebutuhan Pengguna ... 27

3.2.1 Teknik Wawancara ... 27

3.2.2 Teknik Observasi ... 27

3.2.3 Studi Literatur ... 28

3.2.4 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 28

3.3 Tahapan Perancangan dan Pembuatan Aplikasi ... 30

3.3.1 Alur sistem ... 30

a. Blok Diagram ... 30

b. System Flow ... 30

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 44

a. Context Diagram ... 44

(5)

xii

d. Data Flow Diagram level 1 maintenance ... 45

e. Data Flow Diagram level 1 transaksi ... 46

3.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 46

a. Conceptual Data Model (CDM) ... 46

b. Physical Data Model (PDM) ... 46

3.3.4 Struktur Tabel ... 54

3.3.5 Desain Input Output ... 62

3.3.6 Desain Uji Coba ... 69

a. Tahapan Pengujian Menggunakan Black Box Testing ... 69

b. Test Case ... 70

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 75

4.1 Implementasi sistem ... 75

4.1.1 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras) ... 75

4.1.2 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak) ... 76

4.2 Uji Coba Form ... 76

4.2.1 Uji Coba Form Login ... 76

4.2.2 Uji Coba Form Menu Utama ... 78

4.2.3 Uji Coba Form Mater Pasien ... 78

4.2.4 Uji Coba Form Master Tenaga Kesehatan ... 81

4.2.5 Uji Coba Form Antrian ... 83

4.2.6 Uji Coba Form Master Poliklinik ... 85

4.2.7 Uji Coba Form Rekam Medis ... 87

(6)

xiii

4.2.9 Uji Coba Form Resep Obat ... 91

4.2.10 Uji Coba Form Copy Resep Obat ... 92

4.2.11 Uji Coba Form Transaksi Resep Obat ... 92

4.2.12 Uji Coba Form Alert Data Telah Disimpan ... 93

4.2.13 Uji Coba Form Laporan Keuangan Berdasarkan Bulan ... 93

4.2.14 Uji Coba Form Laporan Pendapatan per Poliklinik ... 94

4.2.15 Uji Coba Form Laporan Pendapatan Dokter ... 95

4.2.16 Uji Coba Form Laporan Pendapatan Apotek ... 96

4.2.17 Uji Coba Form Histori Diagnosis Pasien ... 97

4.2.18 Uji Coba Form Laporan Detail Kunjungan Pasien Rawat Jalan. 98 4.2.19 Uji Coba Form Laporan Detail Kunjungan per Poliklinik ... 99

BAB V PENUTUP ... 100

5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban merupakan rumah sakit milik TNI

AD yang juga melayani pasien umum. Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban

beralamat dijalan Panglima Sudirman nomor 21 Tuban mempunyai 2 layanan

yaitu: rawat inap dan rawat jalan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 560/Menkes/SK/IV/2003 Pasal 1 ayat 4 yang dimaksud dengan

pelayanan rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis,

pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap

di rumah sakit. Sedangkan rawat inap berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 560/Menkes/SK/IV/2003 Pasal 1 ayat 6 adalah

pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan

atau upaya pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap di rumah sakit.

Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban mempunyai 3 poliklinik yaitu:

poliklinik umum, poliklinik gigi dan poliklinik ibu dan anak. Layanan

pembayaran yang ada pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban bisa

menggunakan pembayaran tunai, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

atau dengan Asuransi Kesehatan (ASKES).

Administrasi pendaftaran pasien rawat jalan pada Dinas Kesehatan Tentara

(DKT) Tuban masih menggunakan proses pencatatan data pasien secara manual.

Prosedur pendaftaran pasien baru di Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban harus

(8)

2

Apabila pasien lama atau yang sudah pernah melakukan pemeriksaan

sebelumnya maka langsung saja melakukan pendaftaran. Setelah melakukan

pendaftaran, pasien akan diberi nomor antrian untuk melakukan pemeriksaan.

Pasien akan mengantri pada poli yang ditujuh dan dipanggil sesuai dengan nomor

antrian masing-masing. Dari hasil pemeriksaan dokter akan memberikan resep,

kemudian pasien akan mengambil obat sesuai dengan resep yang sudah diberikan

oleh dokter dan membayar biaya pemeriksaan dan obat di kasir.

Setiap bulan Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban wajib membuat

laporan tentang administrasi pasien rawat jalan, dan kemudian akan dilaporkan

pada kantor pusat yang berada di Mojokerto. Dalam pembuatan laporan masih

banyak kendala yang dihadapi oleh bagian administrasi Dinas Kesehatan Tentara

(DKT) Tuban, diantaranya pasien yang dating terkadang tidak mau antri sesuai

dengan nomor antriannya, kurangnya informasi tentang antrian pasien disetiap

poliklinik, adanya kesalahan dalam melakukan pencatatan data pasien pada saat

pendaftaran sehingga dapat terjadi kerangkapan arsip data pasien, terjadi

kecurangan dalam pencatatan laporan pendapatan jumlah pasien rawat jalan setiap

bulan. Kesalahan pencatatan jumlah pasein rawat jalan dapat mempengaruhi

pembuatan laporan pendapatan keuangan yang akan diserahkan pada pimpinan

pusat.

Kinerja sistem dalam pelayanan pendaftaran pasien yang masih

menggunakan pengolahan data secara manual menjadikan proses pengolahan data

yang mencakup data-data administratif dan fungsional menjadi tidak efektif dan

efisien. Kesalahan yang terjadi dikarenakan beberapa faktor, antaralain:

(9)

Berdasarkan uraian diatas, maka akan dirancang bangun sebuah aplikasi

administrasi rawat jalan pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban. Dalam

aplikasi ini membahas tentang pendaftaran pasien, tindakan medis, pencatatan

penyakit, resep obat, pembayaran dan laporan.

Aplikasi administrasi rawat jalan ini akan menghasilkan beberapa

laporan yaitu: laporan kunjungan pasien rawat jalan, laporan kunjungan pasien per

poliklinik, laporan keuangan bulanan, laporan pendapatan per poliklinik, laporan

pendapatan dokter, laporan pendapatan apotek, dan laporan histori diagnosis

Harapan dari aplikasi administrasi rawat jalan ini adalah dapat

mensinkronkan data pasien dan laporan administrasi yang dibutuhkan oleh

pimpinan. Dengan demikian dapat mengurangi kemungkinan terjadinya

penyalahgunaan data.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu

Bagaimana merancang bangun aplikasi rawat jalan pada Dinas Kesehatan Tentara

(DKT) Tuban.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dan penyusunan Laporan ini dilakukan secara terarah

dan mendapatkan gambaran yang jelas, maka diperlukan batasan-batasan masalah,

yaitu :

1. Dilakukan secara offline, tidak memerlukan koneksi untuk mengakses

(10)

4

2. Aplikasi ini hanya dapat dioperasikan oleh bagian administrasi, dokter dan

bagian apotek

3. Aplikasi yang dibuat hanya membahas pasien yang melakukan pembayaran

secara tunai, bukan secara kredit atau dengan menggunakan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau dengan Asuransi Kesehatan

(ASKES).

4. Aplikasi ini hanya menghitung total biaya pasien rawat jalan

5. Tidak membuat laporan external yang ditujukan kepada pimpinan pusat

secara langsung.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini yaitu merancang bangun aplikasi

administrasi rawat jalan pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban yang

berfungsi untuk menghasilkan laporan jumlah pasien rawat jalan, laporan jumlah

pasien per poliklinik per hari, daftar jumlah pasien baru per hari, daftar jumlah

pasien lama per hari, laporan keuangan per bulan, dan laporan layanan rawat jalan

per bulan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini, yaitu:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik TA, perumusan

masalah dari topik TA, pembatasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan

(11)

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum bagian administrasi rawat

jalan pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban yang dijadikan sebagai

tempat pelaksanaan TA dan landasan teori yang berbentuk uraian

kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan yang langsung

berkaitan dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang

digunakan dalam penyelesaian masalah TA ini adalah teori tentang rumah

sakit, administrasi, pasien, dokter, rawat jalan, sistem, aplikasi, Database

Management System (DBMS), Sytem Development Life Cycle (SDLC),

Waterfall model, MySql, dan Black Box testing yang menggunakan

beberapa kriteria tertentu untuk memberikan prioritas atau saran terhadap

beberapa alternatif yang tersedia.

Bab III : Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam

penyelesaian TA yang terdiri dari identifikasi masalah, analisis

permasalahan, solusi permasalahan, teknik wawancara, teknik observasi,

studi literatur, analisis kebutuhan pengguna, alur sistem (blok diagram,

system flow), Data Flow Diagram (context digram, diagram jenjang, data

flow diagram level 0, dan data flow diagram level 1), Entity Relationship

Diagram (conceptual data model, physical data model), desain input

output, tahapam pengujian menggunakan Black Box testing, dan test case.

Bab IV : Evaluasi dan Implementasi

(12)

6

proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi

sebelumnya.

Bab V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran

terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin

meneruskan topik TA ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat

(13)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Rumah Sakit

Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa rumah sakit merupakan

pusat pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan medik

spesialistik, pelayanan penunjang medis, pelayanan perawatan, baik rawat jalan,

rawat inap maupun pelayanan instalasi. Rumah sakit sebagai salah satu sarana

kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah, atau masyarakat. Menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,

rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan yang juga

merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan

derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan

dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan

penyakit(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan.

Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai

(14)

8

Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk menjalankan tugas

sebagaimana yang dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.2 Administrasi

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan

penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Pengertian administrasi

juga dibedakan menjadi dua yaitu pengertian administrasi dalam arti sempit dan

pengertian administrasi dalam arti luas. Administrasi dalam arti sempit adalah

kegiatan yang meliputi dari catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,

ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang memiliki sifat teknis ketatausahaan.

Sedangkan pengertian administrasi bersifat luas adalah seluruh proses kerja sama

dari dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan pemanfaatan sarana dan

(15)

Menurut Siagian (2006), Administrasi adalah sebagai keseluruhan proses

kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.3 Pasien

Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis.

Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris.

Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti

dengan kata kerja pati yang artinya "menderita". Sedangkan menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, pasien adalah sakit (yang dirawat dokter), penderita

(sakit).

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004

tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah setiap orang yang

melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan

kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

dokter atau dokter gigi. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa pasien yaitu: setiap orang menerima atau memperoleh

pelayanan kesehatan secara langsung maupun tidak langsung dari tenaga

kesehatan.

2.4 Dokter

Menurut Astuti (2009), Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan

dan izin sebagaimana mestinya untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya

memeriksa dan mengobati penyakit dan dilakukan menurut hukum dalam

(16)

10

Dalam Undang-Undang Praktik Kedokteran tertuang juga tentang

pengertian dokter. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter

gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi

baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik

Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dokter adalah profesi dimana di mata orang-orang terdapat kemuliaannya

dan jiwa kemanusiaan serta kedalaman ilmunya dan juga tenaga kesehatan yang

menjadi kontak pertama pasien terhadapnya, dimana menangani didalam masalah

kesehatan yang dihadapi oleh pasiennya, serta seorang yang bertindak sesuai kode

etik,hukum,dan standar yang telah ditentukan.

Sesuatu profesi yang mengharuskan seseorang utk mempelajari ilmu-ilmu

kedokteran baik dari akademik dan juga profesi,seorang dokter adlh seorg yang

menerapkan ilmu-ilmu yang dipelajarinya ditengah-tengah masyarakat,baik itu

untuk menyembuhkan org sakit dan untuk meningkatkan kesehatan di dalam

masyarakat dan ia harus bertindak berdasarkan kode etik dan standar yang sudah

ditetapkan baik itu oleh WHO dan juga KKI, memiliki jiwa kemanusiaan dan

mampu bertindak secara tepat saat ia menangani pasien.

2.5 Rekam Medis

2.5.1 Pengertian Rekam Medis

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 pasal 1

ayat 1, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien. Pada pasal 2 ayat 1 juga disebutkan bahwa rekam

(17)

Menurut Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia

Revisi I (1997), rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis

maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, penentuan fisik, laboraturium,

diagnose segala pelayanan, dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan

pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan

pelayanan gawat darurat.

2.5.2 Penyelenggaraan Rekam Medis

Menurut Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia

Revisi I (1997), penyelenggaraan rekam medis adalah proses kegiatan yang

dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan

pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik

dirumah sakitdan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang

meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat

penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau

untuk keperluan lainnya.

2.5.3 Bentuk Pelayanan Medis

Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013 Tentang

Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis dalam pasal 15, bentuk pelayanan

rekam medis dan informasi kesehatan yang dilakukan oleh perekam medis

meliputi :

1. Pelayanan rekam medis berbasis kertas (paper based document)

2. Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputasi

(18)

12

4. Pelayanan sistem informasi kesehatan terpadu

5. Pelayanan manajemen informasi kesehatan elektronik dengan

menggunakan perangkat informatika kesehatan.

2.6 Rawat Jalan

Rawat jalan adalah melaksanakan kegiatan pelayanan upaya rawat jalan

yang meliputi pelayanan oleh semua poliklinik, dengan melaksanakan diagnosa,

pengobatan, pencegahan dan pemulihan, peningkatan pemulihan kesehatan dan

pelayanan rujukan kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

560/Menkes/SK/IV/2003 Pasal 1 ayat 4 yang dimaksud dengan pelayanan rawat

jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi

medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah sakit. Sumber:

(www.dinkes.surabaya.go.id).

Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan di unit

pelaksanaan fungsional rawat jalan terdiri dari poliklinik umum dan poliklinik

spesialis serta unit gawat darurat.

2.7 Antrian

Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (loket), serta

suatu aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah

pelayanan antrian dimana dicirikan oleh lima buah komponen yaitu: pola

kedatangan para pelanggan, pola pelayanan, jumlah pelayanan, kapasitas fasilitas

untuk menampung para pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan

(19)

a. First in First out (FIFO) adalah kedatangan pelanggan pertama menerima

pelayanan lebih dulu.

Contoh: Membeli tiket bioskop

b. Last in First out (LIFO) adalah kedatangan terakhir menerima pelayanan

lebih dulu.

Contoh: pembongkaran barang dari truk

c. Random (acak) adalah penerimaan pelayanan secara acak

Contoh: penanganan terhadap pasien gawat di rumah sakit, pengawasan

mutu barang dalam quality control.

2.8 Sistem

Sistem adalah salah satu bagian dari istilah sistem informasi di mana

sistem berperan penting dalam sebuah perusahaan. Menurut Murdick (1991)

mengatakan bahwa sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan

atau procedure bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau

tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan atau barang pada waktu rujukan

tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi dan barang.

Sistem itu sendiri memiliki beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu.

Menurut Jogiyanto (2005) sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yakni :

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

(20)

14

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan

suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan

demikian harus tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan jika tidak maka akan mengganggu

kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

Masukan (input) sistem adalah energi yang masuk kedalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal

(21)

dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang

diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam komputernya

dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem

Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklafikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang

tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa

barang jadi.

8. Sasaran sistem

Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan

adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut

dapat dikatakan berhasil apabila mencapai atau mengenai sasaran ataupun

tujuan.

2.9 Aplikasi

Menurut Dhanta (2009), aplikasi (application) adalah software yang

dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu,

(22)

16

Menurut Noviansyah (2008). Aplikasi software yang dirancang untuk

suatu tugas khusus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Aplikasi special purpose, suatu program yang khusus dibuat untuk

menjalankan satu fungsi tertentu.

b. Aplikasi multi purpose, suatu program yang dapat menjalankan dengan

berbagai fungsi berbeda.

Sehingga dapat disimpulkan aplikasi adalah suatu program komputer yang

dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna .

Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh

komputer .

2.10 Database Management System (DBMS)

Database adalah suatu susunan atau kumpulan data oparasional lengkap

dari suatu organisasiatauperusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan

secara terintegrasi dengan mengunakan metode tertentu mengunakan komputer

sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Menurut Marlinda (2004), penyusunan data yaitu redudansi untuk

mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan

inkosistensi data, kesulitan pengaksesan data, isoalasi data untuk standarisasi,

multile user (banyak pemakai), dan masalah keamanan, masalah integrasi, dan

masalah data independence (kebesaran data). Berikut adalah database yang pakai

untuk membuat sebuah aplikasi tersebut: Microsoft SQL Server 2008 adalah salah

satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram

aplikasi basis data. Contoh DBMS lainnya adalah : MySQL, PostgreSQL, MS

(23)

Menurut Hidayatullah (2014), basis data SQL Server 2008 selain mudah

terkoneksi dengan bahasa pemrograman Visual Basic .NET, SQL Server 2008

memiliki keunggulan-keunggulan lain yaitu:

1. Kompatibilitasnya dengan Power Designer 15 lebih terjamin.

2. Tidak perlu menginstal windows 7 Servise Pack 1 jika pengguna windows

3. Kemampuan MS SQL Server 2008 sudah lebih dari cukup untuk memenuhi

kebutuhan pembuatan aplikasi database sehari-hari semacam aplikasi

penjualan.

2.11 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk

melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus

yang spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall dan Kendall, 2006). System

Development Life Cycle (SDLC) juga merupakan pusat pengembangan sistem

informasi yang efisien. SDLC terdiri dari empat langkah kunci yaitu perencanaan

dan seleksi, analisis, desain, implementasi dan operasional (Valacich,dkk, 2012).

Selain itu, System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses

memahami bagaimana Sistem Informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis,

merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada pengguna

(Dennis, dkk, 2005).

Berdasarkan pada penjelasan diatas maka SDLC dapat disimpulkan

sebagai sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada

pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi

dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses yang dilakukan

(24)

18

SDLC maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna yang dijadikan acuan

dalam perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi. Penggunaan acuan

ini dimaksudkan agar sistem yang dibangun bisa menjembatani kebutuhan

pengguna dari permasalahan yang dihadapinya.

1. Perencanaan

Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa

sebuah sistem harus dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan

dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada

pengguna.

2. Analisa

Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang

berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna

sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini

akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.

3. Rancangan

Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal

architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan

program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi

sistem.

4. Implementasi

Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi

(25)

2.12 Waterfall Model

Menurut Simarmata (2010), Waterfall model adalah model yang memacu

tim pengembang untuk mengumpulkan dan menentukan apa yang seharusnya

dilakukan sebelum sistem dikembangkan.

Planning

Analysis

Design

Implementation

Gambar 2.5 SDLC dengan metode Waterfall (Tegarden, dkk, 2013)

Pada tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa sistem

informasi harus dibangun dan menentukan bagaimana proyek akan dibangun

sesuai dengan tujuan. Tahap analisis menjawab pertanyaan tentang siapa yang

akan menggunakan sistem, sistem apa yang akan dibangun, di mana sistem

tersebut dibangun dan kapan akan digunakan. Tahap desain memutuskan

bagaimana sistem akan beroperasi dalam hal perangkat keras, perangkat lunak,

dan infrastruktur jaringan, bentuk, dan laporan, serta spesifik program, database,

dan file yang akan dibutuhkan. Tahap akhir dalam SDLC adalah tahap

implementasi, di mana sistem ini sebenarnya dibangun. Pada tahap ini adalah

tahap yang biasanya mendapat perhatian yang besar, karena bagi kebanyakan

(26)

20

2.13 MySQL

Menurut Arief (2011), MySQL adalah salah satu jenis database server

yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web

yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya”.

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa

pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap

sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih

sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya

pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.

2.14 Black Box Testing

Menurut Pressman (2010), Black-Box testing berfokus pada persyaratan

fungsional perangkat lunak yang memungkinkan engineers untuk memperoleh set

kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk

sebuah program. Black-Box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam

kategori berikut:

a. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang.

b. Kesalahan antarmuka.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

d. Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja.

e. Inisialisasi dan pemutusan kesalahan.

Black- box testing memperlakukan perangkat lunak sebagai "kotak hitam"

untuk memeriksa fungsi tanpa pengetahuan tentang pelaksanaan internal. Metode

(27)

tabel keputusan, pengujian model berbasis, penggunaan pengujian kasus,

pengujian eksplorasi dan pengujian berbasis spesifikasi .

Gambar 2.6 Black Box Testing

Keterangan berbasis pengujian bertujuan untuk menguji fungsionalitas

perangkat lunak sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Tingkat pengujian

biasanya membutuhkan menyeluruh kasus uji yang akan diberikan kepada tester,

yang kemudian hanya dapat memverifikasi bahwa untuk masukan yang diberikan,

nilai output (atau perilaku), baik atau tidak sama dengan nilai yang diharapkan

ditentukan dalam kasus uji. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan

persyaratan, yaitu aplikasi apa yang seharusnya dilakukan. Menggunakan

deskripsi eksternal dari perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan

desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non -

(28)

22

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis

permasalahan, solusi permasalahan, studi literatur, analisis kebutuhan pengguna,

alur sistem, data flow diagram, entity relationship diagram, desain input output

dan desain uji coba dalam Rancang Bangun Aplikasi Rawat Jalan pada Dinas

Kesehatan Tentara (DKT) Tuban. Sebelum melakukan identifikasi dan analisis

permasalahan, telah dilakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan

observasi di Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban.

Ada 4 tahapan yang harus dilakukan dalam penelitian ini. Tahapan

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

3.1 Tahap Perencanaan Aplikasi

3.1.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi permasalahan dilakukan pada saat maupun setelah proses

wawancara dan observasi pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban. Untuk

melakukan identifikasi masalah, dilakukan observasi oleh paneliti pada Dinas

Kesehatan Tentara (DKT) Tuban tanggal 13 April 2015 sampai 8 Februari 2016.

Data yang diperlukan untuk dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada

bagian administrasi pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban.

Proses administrasi pendaftaran rawat jalan pada Dinas Kesehatan Tentara

(DKT) Tuban masih menggunakan proses pencatatan data pasien secara manual.

Prosedur pendaftaran pasien baru di Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban harus

mengisi formulir pendaftaran terlebih dahulu. Jika pasien lama atau yang sudah

(29)

pendaftaran. Setelah melakukan pendaftaran, pasien akan diberi nomor antrian

untuk melakukan pemeriksaan. Pasien akan mengantri pada poliklinik dan

dipanggil sesuai dengan nomor antrian masing-masing.

Dari hasil pemeriksaan dokter akan mencatat history penyakit dan obat

sesuai dengan pasien. Setelah dokter memberikan resep, kemudian pasien akan

menuju apotek untuk mengambil obat sesuai dengan resep yang sudah diberikan

oleh dokter. Bagian apotek akan melihat daftar obat yang diberikan oleh dokter

sesuai dengan nama pasien. Kemudian pasien akan menerima obat dan membayar

biaya pemeriksaan dan obat diapotek.

Setiap bulan Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban wajib membuat

laporan tentang administrasi pasien rawat jalan, dan kemudian akan dilaporkan

pada kantor pusat yang berada di Mojokerto. Dalam pembuatan laporan masih

banyak kendala yang dihadapi oleh bagian administrasi Dinas Kesehatan Tentara

(DKT) Tuban, diantaranya adanya kesalahan dalam melakukan pencatatan data

pasien pada saat pendaftaran sehingga dapat terjadi kerangkapan arsip data pasien,

terjadi kecurangan dalam pencatatan laporan pendapatan jumlah pasien rawat

jalan setiap bulan. Kesalahan pencatatan jumlah pasein rawat jalan dapat

mempengaruhi pembuatan laporan pendapatan keuangan yang akan diserahkan

pada pimpinan pusat.

Document Flow dari Administrasi Rawat jalan yang ada pada Dinas

(30)

24

Tahap Perencanaan Aplikasi

Identifikasi Masalah

Analisa Permasalahan

Solusi Permasalahan

Tahap Analisa Kebutuhan Pengguna

Studi Literatur

Analisa Kebutuhan

Pengguna

Tahap Perancangan dan Pembuatan Aplikasi

Alur Sistem Data Flow Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD)

Desain Input/ Output

Tahap Implementasi Aplikasi

Implementasi Perangkat Lunak

Uji Coba Perangakat Lunak

(31)

Document Flow Administrasi Rawat Jalan

Bag. Administrasi

Pasien Apotik Dokter / Bidan

MULAI

No Antrian dan Data Rawat Jalan No Antrian dan

Data Rawat Jalan

Gambar 3.2 Document Flow Administrasi Rawat Jalan

3.1.2 Analisis Permasalahan

Proses analisis permasalahan dimulai dari pendaftaran pasien rawat jalan

sampai dengan pasien membayar biaya pemeriksaan dan obat. Dari proses

(32)

26

a. Redudansi data, pencatatan data yang berulang menyebabkan duplikasi data

sehingga kapasitas yang dibutuhkan lebih banyak dan pelayanan jadi

terlambat.

b. Unitegrated data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data

tidak sinkron, informasi yang diterima oleh masing-masing bagian akan

mempunyai asumsi yang berbeda

c. Human error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan

terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak sinkron dari

unit satu ke unit yang lain dan akan menimbulkan banyak perubahan data.

Contohnya pelayanan akan berdasarkan sesuka perawat/dokter sehingga

perawat/dokter bisa menambah atau mengurangi data/tarif sesuai dengan

kondisi saat itu, misalnya yang berobat adalah saudaranya maka dengan

seenaknya perawat/dokter memberikan diskon tanpa melalui prosedur yang

tepat. Hal seperti ini dapat menrugikan pihak instansi.

d. Terlambatnya informasi, karena penyusunan laporan harus direkap secara

manual maka penyajian laporan akan menjadi terlambat dan kurang dapat

dipercaya kebenarannya.

3.1.3 Solusi Permasalahan

Setelah melakukan analisis permasalahan dan mengumpulkan data melalui

proses observasi dan wawancara, didapatkan sebuah permasalahan yang harus

diberikan solusi terbaik dan sesuai dengan kebutuhan dari permasalahan tersebut.

Dari permasalahan yang ada di Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban, solusi

yang diberikan adalah dengan merancang bangun Aplikasi Administrasi Rawat

(33)

3.2 Tahap Analisis Kebutuhan Pengguna 3.2.1 Teknik Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengambilan data oleh peneliti

dengan langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari

responden. Dalam wawancara, peneliti tidak harus bertatatap muka secara

langsung, tetapi dapat melalui media tertentu misalnya telepon, teleconference,

chatting melalui internet, bahkan melalui short message service (SMS) dan

e-mail.

Teknik ini merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan oleh

peneliti untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan terkait

penelitian yang dilakukan. Di dalam dunia TI, para pengembang sebuah sistem

sering menggunakan teknik ini untuk menggali informasi yang dibutuhkan

stakeholder atau pemilik kepentingan.

3.2.2 Teknik Observasi

Teknik obervasi merukan teknik pengumpulan data dengan menggunakan

panca indra, jadi tidak hanya pengamatan menggunakan mata. Mendengarkan,

mencium, mengecap, dan meraba termasuk salah satu bentuk observasi. Instrumen

yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar

pengamatan, serta bisa juga berupa catatan singkat mengenai hal-hal apa saja yang

diobservasi.

Observasi sering digunakan sebagai teknik pengumpulan data tambahan

selain wawancara, namun ada juga yang menggunakan observasi tanpa

menggunakan wawancara. Di dalam melakukan observasi, panca indra yang

(34)

28

3.2.3 Studi Literatur

Studi Literatur adalah mencari beberapa teori yang sesuai dengan

penelitan yang dilakukan. Teori yang diperlukan dapat diperoleh dari berbagai

sumber seperti buku, jurnal, situs-situs pendidikan yang terdapat diinternet, dan

lain sebagainya, hal ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan terhadap

permasalahan yang dibahas memiliki dasar teori dalam pembuatannya

1. Rumah sakit

2. Administrasi

3. Pasien

4. Dokter

5. Rawat Jalan

6. Rekam Medis

7. Antrian

8. Sistem

9. Aplikasi

10.Database Management System (DBMS)

11.System Development Life Cycle (SDLC)

12.Waterfall

13.MySql

14.Black Box testing

3.2.4 Analisis Kebutuhan Pengguna

Aplikasi Administrasi Rawat Jalan pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT)

(35)

mengoperasikan dan menggunakan aplikasi ini beserta kebutuhannya dapat dilihat

pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna

User Kebutuhan Output

Bagian

Administrasi

1. Mengelola data pasien

2. Mengelola data perawat

3. Mengelola data dokter

4. Mengelola data bidan

5. Mengelola data poliklinik

6. Mengelola data obat

7. Mengelola data tarif

8. Mengelola data antrian

9. Mengelola data resep

10.Mengelola data administrasi

rawat jalan

11.Mengelola data histori pasien

1. Laporan kunjungan

pasien rawat jalan

2. Laporan kunjungan

pasien per poliklinik

3. Laporan keuangan

bulanan

4. Laporan pendapatan

per poliklinik

5. Laporan pendapatan

dokter

6. Laporan pedapatan

apotek

7. Laporan histori

diagnosis

8. Nomor Antrian

Dokter / Bidan 1. Melihat data pasien

2. Melihat data histori pasien

3. Melihat data obat

4. Melihat data tarif

5. Melihat data jadwal

6. Membuat resep dan tarif yang

diperlukan

7. Membuat diagnosis pasien

1. Tampilan data pasien

2. Tampilan data histori

pasien

3. Tampilan data obat

4. Tampilan data tarif

5. Laporan Resep dan

Tarif

(36)

30

3.3 Tahapan Perancangan dan Pembuatan Aplikasi 3.3.1 Alur Sistem

Pada alur sistem terdapat 2 komponen yaitu:

a. Blok Diagram

Pada Gambar 3.3 mengGambarkan input, proses, output yang diperlukan

dalam pembuatan aplikasi administrasi rawat jalan.

Input yang dibutuhkan untuk administrasi rawat jalan, antara lain: data

pasien, data dokter, data jadwal dokter, data perawat, data jadwal perawat, data

bidan, data rekam medis, data poli, data obat, data tarif, data keuangan.

Sedangakan untuk output yang dihasilkan antara lain: rekap data pasien,

rekap data dokter, daftar jadwal dokter, rekap data perawat, daftar jadwal perawat,

rekap data bidan, rekap data rekam medis, rekap data poli, rekap data obat, rekap

data tarif, rekap data keuangan, laporan jumlah pasien rawat jalan, laporan jumlah

pasien per poli per hari, daftar jumlah pasien baru per hari, daftar jumlah pasien

lama per hari, laporan keuangan per bulan, laporan layanan rawat jalan per bulan.

Desain blok diagram dapat dilihat pada Gambar 3.3

b. System flow

Untuk membuat aplikasi administrasi rawat jalan pada Dinas Kesehatan

Tentara (DKT) Tuban dibutuhkan beberapa system flow yang sesuai dengan

proses yang ada di Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban. Berikut penjelasan

system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi:

1. System flow Mengelola Data Master Pasien

Pada system flow mengelola data master pasien, untuk dapat mengelola

data pasien maka diperlukan proses pengecekan data pasien lama atau baru.

(37)

maka sistem akan melakukan proses memasukan data pasien baru secara manual.

Desain system flow mengelola data master pasien dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Administrasi Rawat Jalan

INPUT PROSES OUTPUT

Data Pasien Mengelola data pasien

Laporan kunjungan pasien rawat jalan

Data Dokter Mengelola data dokter

Data

Mengelola data rekam medis Mengelola data obat

Membuat laporan administrasi

Laporan pendapatan per poliklinik

Rekap data rekam medis

Data tarif Mengelola data tarif Rekap data tarif Data Poliklinik Mengelola data poliklinik Rekap data

poliklinik 5

Laporan kunjungan pasien per poliklinik

(38)

32

System Flow Mengelola Data Master Pasien

Bag. Administrasi

(39)

2. System Flow Mengelola Data Master Dokter

Pada system flow mengelola data master dokter, dimulai dengan

memasukkan nama dokter, apabila nama dokter yang dimaksud ada kemudian

ditampilkan. apabila belum ada maka bagian administrasi akan memasukkan data

dokter baru. Desain System flow mengelola master dokter dapat dilihat pada

Gambar 3.5.

3. System Flow Mengelola Data Master Perawat

Pada system flow mengelola data master perawat, dimulai dengan

memasukkan nama perawat, apabila nama perawat yang dimaksud ada kemudian

ditampilkan. Apabila belum ada maka bagian administrasi akan memasukkan data

perawat baru. Desain System flow mengelola master perawat dapat dilihat pada

Gambar 3.6.

4. System Flow Mengelola Data Master Bidan

Pada system flow mengelola data master bidan, dimulai dengan

memasukkan nama bidan, apabila nama bidan yang dimaksud ada kemudian

ditampilkan. Apabila belum ada maka bagian administrasi akan memasukkan data

bidan baru. Desain System flow mengelola master bidan dapat dilihat pada

Gambar 3.7.

5. System Flow Mengelola Data Master Poliklinik

Pada system flow mengelola data master poliklinik, dimulai dengan

memasukkan nama poliklinik, apabila nama poliklinik yang dimaksud ada

kemudian ditampilkan. Apabila belum ada maka bagian administrasi akan

memasukkan data poliklinik baru. Desain System flow mengelola master

(40)

34

System Flow Mengelola Data Master Dokter

Bag. Administrasi

(41)

System Flow Mengelola Data Master Perawat

(42)

36

System Flow Mengelola Data Master Bidan

Bag. Administrasi

(43)

System Flow Mengelola Data Master Poliklinik

(44)

38

6. System Flow Mengelola Data Master Obat

Pada system flow mengelola data master obat, dimulai dengan

memasukkan nama obat, apabila nama obat yang dimaksud ada kemudian

ditampilkan. Apabila belum ada maka bagian administrasi akan memasukkan data

obat baru. Desain System flow mengelola master obat dapat dilihat pada Gambar

3.9.

7. System Flow Mengelola Data Master Tarif (Jasa)

Pada system flow mengelola data master tarif, dimulai dengan

memasukkan nama tarif, apabila nama tarif yang dimaksud ada kemudian

ditampilkan. Apabila belum ada maka bagian administrasi akan memasukkan data

tarif baru. Desain System flow mengelola master tarif dapat dilihat pada Gambar

3.10.

8. System Flow Mengelola Data Master Jadwal Dokter

Pada system flow mengelola data master jadwal dokter, dimulai dengan

memasukkan jadwal dokter, apabila jadwal dokter yang dimaksud ada kemudian

ditampilkan. Apabila belum ada maka bagian administrasi akan memasukkan data

jadwal dokter baru. Desain System flow mengelola master jadwal dokter dapat

dilihat pada Gambar 3.11.

9. System Flow Mengelola Data Master Jadwal Perawat

Pada system flow mengelola data master jadwal perawat, dimulai dengan

memasukkan jadwal perawat, apabila jadwal dokter yang dimaksud ada kemudian

ditampilkan. Apabila belum ada maka bagian administrasi akan memasukkan data

jadwal perawat baru. Desain System flow mengelola master jadwal perawat dapat

(45)

System Flow Mengelola Data Master Obat

Bag. Administrasi

M

as

te

r

MULAI

Data Obat Baru

SELESAI Nama Obat

Cek Data Obat

True?

N

Menampilkan

Data Obat Y

Data Obat

Menambahkan Data Obat Baru

Menyimpan Data Obat N

Edit? Y Mengubah

Data Obat

Y Selesai?

N

Data Obat

(46)

40

System Flow Mengelola Data Master Tarif (Jasa)

Bag. Administrasi

M

as

te

r

MULAI

Data Tarif Baru

SELESAI Nama Tarif

Cek Data Tarif

True?

N

Menampilkan

Data Tarif Y

Data Tarif

Menambahkan Data Tarif Baru

Menyimpan Data Tarif

N

Edit? Y Mengubah

Data Tarif

Y

Selesai?

N

Data Tarif

(47)

System Flow Mengelola Data Master Jadwal Dokter

(48)

42

System Flow Mengelola Data Master Jadwal Perawat

Bag. Administrasi

(49)

10. System Flow Transaksi Administrasi Rawat Jalan

System Flow Transa ksi Administrasi Rawat Jalan

Bag. Administrasi

Poli Umum / Gigi Poli Apa? Nomor

Poli Ibu dan Anak

Antri

Gambar 3.13 System flow transaksi administrasi rawat jalan

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Langkah selanjutnya setelah proses perancangan system flow adalah

pembuatan Data Flow Diagram (DFD). DFD merupakan gambaran dari sebuah

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan

(50)

45

a. Context Diagram

Context diagram adalah diagram yang pertama dirancang dalam suatu

Data Flow Diagram yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan

sistem dan aliran data secara umum. Context diagram aplikasi administrasi rawat

jalan dapat dilihat pada Gambar 3.14.

b. Diagram Jenjang (penjelasan)

Diagram berjenjang merupakan diagram yang menggambarkan arus data

dari level dam kelompok proses yang terlibat dalam aplikasi administrasi rawat

jalan yang diawali dari context diagram sampai dengan Data Flow Diagram.

Pada Gambar 3.15, diagram berjenjang pada aplikasi administrasi rawat

jalan ini terdiri dari empat proses yaitu mengelola data master, mengelola data

transaksi, membuat laporan dan membuat dashboard. Masing-masing dari proses

tersebut dijabarkan ke dalam beberapa sub proses.

Proses pertama mengelola data master mempunyai Sembilan sub proses

yaitu mengelola data master pasien, mengelola data master dokter, mengelola data

master perawat, mengelola data master bidan, mengelola data master poliklinik,

mengelola data master obat, mengelola data master tarif (jasa), mengelola data

master jadwal dokter dan mengelola data master jadwal perawat.

Proses kedua mengelola data transaksi mempunyai dua sub proses yaitu

mengelola data transaksi administrasi rawat jalan dan mengelola data transaksi

resep. Proses ketiga membuat laporan menpunyai lima sub proses yaitu laporan

jumlah pasien rawat jalan, laporan administrasi rawat jalan, laporan jadwal dokter,

(51)

dashboard mempunyai tiga sub proses yaitu dashboard total pasien per bulan,

dashboard loyalitas pasien dan dashboard layanan poliklinik.

c. Data Flow Diagram Level 0

Gambar Data Flow Diagram Level 0 dapat dilihat pada Gambar 3.16,

memiliki empat proses dan dua belas data store yang memiliki fungsi untuk

menjabarkan lebih lanjut tentang proses dalam sistem dan tabel yang digunakan

dalam penyimpanan data.

d. Data Flow Diagram Level 1 Maintenance

Pada DFD Level 1 mengelola data master terdapat sembilan sub proses

yaitu mengelola data pasien, mengelola data dokter, mengelola data perawat,

mengelola data bidan, mengelola data poliklinik, mengelola data obat, mengelola

data tarif, mengelola data jadwal dokter dan mengelola data perawat. DFD Level

1 transaksi dapat dilihat pada Gambar 3.17.

e. Data Flow Diagram Level 1 Transaksi

Pada DFD Level 1 transaksi terdapat tiga sub proses yaitu pembuatan

antrian, transaksi administrasi rawat jalan dan pembuatan resep dan hasil

diagnosis. DFD Level 1 transaksi dapat dilihat pada Gambar 3.18.

3.3.3 Entity Relationship Diagram(ERD)

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) dari aplikasi administrasi rawat jalan

memiliki duabelas tabel yang berasal dari kebutuhan penyimpanan data dari Data

(52)

47

perawat, tabel administrasi, tabel dokter, tabel antrian, tabel poliklinik, tabel

histori diagnosis, tabel jadwal perawat dan tabel jadwal dokter. Conceptual Data

Model (CDM) aplikasi administrasi rawat jalan dapat dilihat pada Gambar 3.19.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) dari aplikasi administrasi rawat jalan

memiliki empatbelas tabel yaitu tabel pasien, tabel bidan, tabel obat, tabel tarif,

tabel perawat, tabel administrasi, tabel dokter, tabel antrian, tabel poliklinik, tabel

resep, tabel jasa, tabel histori diagnosis, tabel jadwal perawat dan tabel jadwal

dokter. Conceptual Data Model (CDM) aplikasi administrasi rawat jalan dapat

dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 3.14 Context Diagram

Entry Data Pasi en Entry Data Dokter

Entry Data Perawat Entry Data Pol i kl i ni k

Entry Data Bi dan

Entry Data Obat

Entry T ari f Jasa

Entry Data Jadwal Dotkter Entry Data Jadwal

Perawat

Entry T ransaksi Adm i ni strasi

Dashboard

Inform asi Data Resep Inform asi Hi stori

Pasi en

1

RANCANG BANGUN APLIKASI ADM INIST RASI RAWAT JALAN PADA DINAS KESEHAT AN

T ENT ARA (DKT ) T UBAN

Bag. Adminitrasi

(53)

0

RANCANG BANGUN APLIKASI ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA DINAS KESEHATAN TENTARA (DKT)

TUBAN

(54)

Gambar 3.16 Data Flow Diagram Level 0 Maintenance Data T arif Maintenance Data Informasi Data T arif Informasi Data Jadwal

Dokter Informasi Data Jadwal

Perawat

Membuat Antrian Membuat T ransaksi

Adminitrasi

Informasi Antrian Informasi T ransaksi

Adminitrasi

Laporan Administrasi Rawat Jalan Laporan Jumlah Pasien

per Poli per Hari Laporan Keuangan

2 Data Dokter 3 Data Perawat 4 Data Bidan 5 PoliklinikData 6 Data Obat 7 Data T arif Jasa

8 Data Jadwal Dokter

9 Data Jadwal Perawat

(55)

Gambar 3. 17 Data Flow Diagram Level 1 Maintenance

3 PerawatData

4 Data

8 Data Jadwal Dokter

9 Data Jadwal Perawat 2 DokterData

Maintenance T ransaksi Adminitasi Rawat Jalan

Maintenance Antrian

Entry Diagnosis Entry Resep

Informasi Data Resep 11 Data Administrasi

Rawat Jalan

12 Histori Diagnosis Pasien Apotik

Dokter / Bidan 1.2.3

(56)

Gambar 3.18 Data Flow Diagram Level 1 Transaksi

Gambar 3.19 Conceptual Data Model (CDM)

Membutuhkan

<pi> Variable characters (12) Variable characters (250)

<pi> Variable characters (15) Text

<pi> Variable characters (25) Variable characters (50)

(57)

Gambar 3.20 Physical Data Model (PDM)

3.3.4 Struktur Tabel

a. Tabel Pasien

Nama tabel : pasien

Primary key : idpasien

Foreign key : -

Fungsi : menyimpan data pasien

Tabel 3.2 Pasien

(58)

55

3 Namapasien Varchar 50

4 Tmplahir Varchar 25

5 Tgllahir Date

6 Agama Varchar 25

7 Alamat Varchar 100

8 Kota Varchar 25

9 Telepon Varchar 25

10 Email Varchar 50

11 Keterangan Varchar 100

12 Aktif Int

b. Tabel Bidan

Nama tabel : Bidan

Primary key : idbidan

Foreign key : -

Fungsi : menyimpan data bidan

Tabel 3.3 Bidan

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idbidan Bigint Pk

2 Kodebidan Varchar 25

3 Namabidan Varchar 50

4 Tmplahir Varchar 25

5 Tgllahir Date

6 Agama Varchar 25

7 Alamat Varchar 100

8 Kota Varchar 25

9 Telepon Varchar 25

10 Email Varchar 50

11 Keterangan Varchar 100

(59)

No Field Nama Data Type Length Constraint

13 Keahlian Varchar 100

c. Tabel Dokter

Nama tabel : Dokter

Primary key : iddokter

Foreign key : -

Fungsi : menyimpan data dokter

Tabel 3.4 Dokter

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Iddokter Bigint Pk

2 Kodedokter Varchar 25

3 Namadokter Varchar 50

4 Tmplahir Varchar 25

5 Tgllahir Date

6 Agama Varchar 25

7 Alamat Varchar 100

8 Kota Varchar 25

9 Telepon Varchar 25

10 Email Varchar 50

11 Keterangan Varchar 100

12 Aktif Int

13 Keahlian Varchar 100

d. Tabel Perawat

Nama tabel : perawat

Primary key : idperawat

(60)

57

Fungsi : menyimpan data perawat

Tabel 3.5 Perawat

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idperawat Bigint Pk

2 Kodeperawat Varchar 25

3 Namaperawat Varchar 50

4 Tmplahir Varchar 25

5 Tgllahir Date

6 Agama Varchar 25

7 Alamat Varchar 100

8 Kota Varchar 25

9 Telepon Varchar 25

10 Email Varchar 50

11 Keterangan Varchar 100

12 Aktif Int

13 Keahlian Varchar 100

e. Tabel Poliklinik

Nama tabel : poliklinik

Primary key : idpoliklinik

Foreign key : -

Fungsi : menyimpan data poliklinik

Tabel 3.6 Poliklinik

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idpoliklinik Bigint Pk

2 Kodepoliklinik Varchar 25

3 Namapoliklinik Varchar 50

4 Lokasi Varchar 50

5 Jumlahkamar Int

(61)

f. Tabel Obat

Nama tabel : obat

Primary key : idobat

Foreign key : -

Fungsi : menyimpan data obat

Tabel 3.7 Obat

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idobat Bigint Pk

2 Kodeobat Varchar 25

3 Namaobat Varchar 50

4 Jenisobat Varchar 25

5 Hargaobat Varchar 25

6 Keterangan Varchar 100

7 Aktif Int

g. Tabel Tarif

Nama tabel : tarif

Primary key : idtarif

Foreign key : -

Fungsi : menyimpan data tarif

Tabel 3.8 Tarif

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idtarif Bigint Pk

2 Kodetarif Varchar 25

3 Namatarif Varchar 50

4 Jenistarif Varchar 25

5 Nominaltarif Varchar 25

(62)

59

7 Aktif Int

h. Tabel Resep

Nama tabel : resep

Primary key : idtrx

Foreign key : idtrx, idobat

Fungsi : menyimpan data resep

Tabel 3.9 Resep

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idtrx bigint pk,fk

2 Idobat bigint Fk

3 Qty double

4 Subtotal double

i. Tabel Jasa

Nama tabel : jasa

Primary key : idtrx

Foreign key : idtrx, idtarif

Fungsi : menyimpan data jasa

Tabel 3.10 Jasa

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idtrx Bigint pk,fk

2 Idtarif Bigint Fk

3 Qty double

4 Subtotal double

(63)

Nama tabel : histori diagnsis

Primary key : idhistori

Foreign key : idpasien

Fungsi : menyimpan data histori diagnosis

Tabel 3.11 Histori Diagnosis

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idhistori Bigint Pk

2 Idpasien Bigint Fk

3 Waktu Datetime

4 Keterangan Varchar 100

k. Tabel Administrasi

Nama tabel : administrasi

Primary key : idtrx

Foreign key : idpasien, idpoliklinik, idperawat

Fungsi : menyimpan data administrasi

Tabel 3.12 Administrasi

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idtrx Bigint Pk

2 Idpasien Bigint Fk

3 Idpoliklinik Bigint Fk

4 Idperawat Bigint Fk

5 Kodetrx Varchar 25

6 Waktutrx Datetime

7 Totaltarif Double

8 Diskon Double

9 Subtotal Double

(64)

61

11 Keterangan Varchar 100

l. Tabel Jadwal Dokter

Nama tabel : jadwal dokter

Primary key : idjadwaldokter

Foreign key : iddokter, idpoliklinik

Fungsi : menyimpan data jadwal dokter

Tabel 3.13 Jadwal Dokter

No Field Nama Data Type Length Constraint

1 Idjadwaldokter Bigint Pk

2 Iddokter Bigint Fk

3 Idpoliklinik Bigint Fk

4 Kodejadwal Varchar 25

5 Namajadwal Varchar 50

6 Tgljadwal Date

7 Jamawaljadwal Time

8 Jamakhirjadwal Time

9 Keterangan Varchar 50

10 Namadokter Varchar 50

11 Namapoliklinik Varchar 50

12 Ruang Varchar 25

13 Aktif Int

m. Tabel Jadwal Perawat

Nama tabel : jadwal perawat

Primary key : idjadwalperawat

Foreign key : idpoliklinik, idperawat

Fungsi : menyimpan data jadwal perawat

Gambar

Gambar 3.1 Tahap Analisis
Gambar 3.2 Document Flow  Administrasi Rawat Jalan
Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna
Gambar 3.3 Blok Diagram Administrasi Rawat Jalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puskesmas ini sudah menggunakan aplikasi dalam pencatatan rawat jalan dan data pasien, tetapi masih ada fitur-fitur yang masih tidak dapat digunakan, seperti data pemakai sistem

Hasil yang diharapkan Data pemesanan Kode obat, nama obat baru obat, jenis obat, ditambahkan pada jumlah obat, daftar pemesanan keterangan obat Form pemesanan Data pemesanan

Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah untuk menentukan status gizi, menghitung kebutuhan kalori dan memberikan saran susunan menu makanan untuk pasien rawat jalan

Fitur laporan rawat jalan berfungsi untuk menampilkan semua data-data pasien rawat jalan atau berdasarkan tanggal masuk, tanggal keluar, nama pasien, ruang dan dokter. Fitur

Merancang dan membuat program yang dapat mengelola data pasien, obat, dokter, poliklinik, rekam medis, registrasi serta pembuatan laporan rawat jalan.. Program

Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah untuk menentukan status gizi, menghitung kebutuhan kalori dan memberikan saran susunan menu makanan untuk pasien rawat jalan

1) Sistem informasi rawat jalan ini mampu mengolah data pasien secara cepat dan akurat, seperti pada saat menyimpan data dan mencetak keluaran. 2) Sistem

Dari data terlihat, bahwa jumlah kunjungan rawat jalan tersebut 612 orang, terdiri dari kunjungan poli sejumlah 139 pasien dimana sudah termasuk dengan kegiatan yang pernah dilakukan