MADURA
KERJA PRAKTEK
Nama : Abdurrahman Fattah
NIM : 10.41010.0239
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
SURABAYA
2013
STIKOM
i
Jamsostek merupakan program publik yang memberikan perlindungan
bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu dan
penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Dengan jumlah
pelanggan yang tidak sedikit, PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura
khususnya di bidang Informasi Pelanggan tentu harus mempunyai infrastruktur
yang menunjang dalam memudahkan pertukaran informasi secara cepat pada
pelanggan dan memberikan informasi yang akurat bagi pelanggan.
Salah satu terobosan yang dapat digunakan oleh Jamsostek adalah
pemanfaatan teknologi SMS dalam upaya meningkatkan informasi pada
pelanggan. Dengan adanya SMS, pelanggan dapat menerima semua informasi.
Selain itu, pengguna teknologi SMS sangat disukai karena lebih efektif dan pada
umumnya setiap orang menggunakan handphone dikegiatan sehari-harinya.
Dengan Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway
Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura, tentunya dapat meningkatkan
kepuasan pada pelanggan, selain itu dapat memberikan kemudahan kepada para
pelanggan untuk mendapatkan informasi–informasi yang terkait dengan pelayanan
atau program yang dimiliki oleh Jamsostek.
Keyword : Perancangan, Sistem Informasi, SMS Gateway
STIKOM
iv
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5
2.1 Sejarah Umum PT. JAMSOSTEK (Persero) ... 5
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 7
2.2.1 Visi PT JAMSOSTEK ... 7
2.2.2 Misi PT JAMSOSTEK ... 7
2.3 Filosofi JAMSOSTEK ... 8
2.4 Struktur Organisasi PT JAMSOSTEK Cabang Madura ... 8
BAB III LANDASAN TEORI ... 9
3.1 Short Message Service (SMS) ... 9
3.1.1 Cara kerja SMS ... 10
STIKOM
v
3.2 SMS Gateway ... 12
3.3 Konsep Dasar Sistem ... 14
3.3.1 Karakteristik Sistem ... 15
3.4 Konsep Dasar Informasi ... 17
3.4.1 Siklus Informasi ... 17
3.4.2 Kualitas Informasi ... 18
3.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19
3.5.1 Komponen Sistem Informasi ... 19
3.6 Analisis dan Perancangan Sistem ... 20
3.7 Bagan Alir Dokumen ... 21
3.8 Data Flow Diagram ... 23
3.9 Entity Relationship Diagram ... 25
3.10 Sistem Basis Data ... 26
3.11 Database Management System (DBMS) ... 27
3.12 Siklus Pengembangan Sistem ... 27
3.13 Desain Sistem ... 29
3.13.1 Tujuan Desain Sistem ... 29
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 30
4.1 Observasi ... 31
4.2 Analisa Permasalahan ... 31
4.3 Analisa System ... 32
4.3.1 Document Flow... 32
STIKOM
vi
4.4.1 System Flow ... 36
4.4.2 Context Diagram ... 44
4.4.3 Hirarki Input Proses Output (HIPO) ... 45
4.4.4 Data Flow Diagram(DFD) ... 46
4.4.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 53
4.4.6 Database Management System (DBMS) ... 55
4.4.7 Kebutuhan System ... 61
4.4.8 Desain Input / Output ... 62
BAB IV PENUTUP ... 77
5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 80
STIKOM
vii
Tabel 3.1 Simbol Document Flow ... 22
Tabel 3.2 Simbol System Flow ... 22
Tabel 3.3 Komponen DFD ... 24
Tabel 4.1 PT_JAMSOSTEK_CABANG_MADURA ... 56
Tabel 4.2 JENIS_PROGRAM_JAMSOSTEK ... 56
Tabel 4.3 PERUSAHAAN ... 57
Tabel 4.4 KABUPATEN ... 58
Tabel 4.5 PESERTA ... 58
Tabel 4.6 SMS_GATEWAY ... 59
Tabel 4.7 MANAJEMEN... 59
Tabel 4.8 PESAN_MASUK... 60
Tabel 4.9 PESAN_KELUAR ... 60
Tabel 4.10 KONSEP ... 61
STIKOM
viii
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK Cabang Madura ... 8
Gambar 3.1 Skema Cara Kerja SMS... 11
Gambar 3.2 Model Skema SMS Gateway ... 13
Gambar 3.3 Karakteristik Sistem ... 16
Gambar 3.4 Siklus Informasi ... 17
Gambar 3.5 Pilar Kualitas Informasi ... 18
Gambar 3.6 Tahapan-tahapan dalam SDLC ... 28
Gambar 4.1 Diagram Block Proses Kerja Praktek ... 30
Gambar 4.2 Document Flow Proses Pendaftaran calon kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja ... 33
Gambar 4.3 Document Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Iuran Jatuh Tempo ... 35
Gambar 4.4 System Flow Proses Pendaftaran Perusahaan Baru Melalui SMS ... 37
Gambar 4.5 System Flow Proses Pendaftaran Peserta atau Tenaga Kerja Baru Melalui SMS ... 38
Gambar 4.6 System Flow Proses Pengaduan Perusahaan Melalui SMS ... 39
Gambar 4.7 System Flow Proses Pengaduan Peserta atau Tenaga Kerja Melalui SMS ... 40
Gambar 4.8 System Flow Proses Pengiriman SMS ... 41
Gambar 4.9 System Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Jatuh Tenpo Melalui SMS ... 43
STIKOM
ix
Gambar 4.11 HIPO Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada
PT.JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 46
Gambar 4.12 DFD Level 0 Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT.JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 47
Gambar 4.13 DFD Level 1 Sub Proses Login System ... 48
Gambar 4.14 DFD Level 1 Sub Proses Mengelola Daftar Kontak ... 49
Gambar 4.15 DFD Level 1 Sub Proses Registrasi ... 50
Gambar 4.16 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Informasi ... 51
Gambar 4.17 DFD Level 1 Sub Proses Pemberitahuan Jatuh Tempo ... 52
Gambar 4.18 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Pengaduan ... 52
Gambar 4.19 ERD System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 53
Gambar 4.20 CDM System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 54
Gambar 4.21 PDM System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 55
Gambar 4.22 Desain Form Splash Screen ... 63
Gambar 4.23 Desain Form Login ... 63
Gambar 4.24 Desain Form Pesan Masuk ... 64
Gambar 4.25 Desain Form Pesan Keluar ... 65
Gambar 4.26 Desain Form Konsep Pesan ... 66
Gambar 4.27 Desain Form Sub Menu Daftar Kontak Peserta ... 67
STIKOM
x
Gambar 4.30 Desain Form Sub Menu Tambah Kontak Perusahaan Baru ... 69
Gambar 4.31 Desain Form Kirim SMS Sekarang ... 70
Gambar 4.32 Desain Form Kirim SMS Terjadwal ... 71
Gambar 4.33 Desain Form Sub Menu Pengaturan Startup ... 72
Gambar 4.34 Desain Form Sub Menu Pengaturan Limit ... 73
Gambar 4.35 Desain Form Sub Menu Pengaturan Konfirmasi ... 73
Gambar 4.36 Desain Form Sub Menu Pengaturan pemberitahuan ... 74
Gambar 4.37 Desain Output Form Laporan Pengaduan ... 75
Gambar 4.38 Desain Hasil Cetak Laporan Pengaduan Perusahaan ... 75
Gambar 4.39 Desain Hasil Cetak Laporan Pengaduan Peserta ... 76
STIKOM
xi
Lampiran 1 Surat Balasan Instansi ... 80
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Kerja Praktek ... 81
Lampiran 3 Acuan Kerja Praktek (Form KP-5) ... 82
Lampiran 4 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan (Form KP-5)... 83
Lampiran 5 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja (Form KP-6) ... 84
Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktek (Form KP-7) ... 85
Lampiran 7 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 86
STIKOM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai intansi yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk
mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan
mekanisme asuransi sosial, PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura
khususnya di bidang informasi pelanggan tentu harus mempunyai infrastruktur
yang menunjang dalam memudahkan pertukaran informasi secara cepat dan
memberikan informasi yang akurat bagi pelanggan.
Proses penyebaran informasi yang dilakukan PT. Jamsostek (Persero)
Cabang Madura kepada pelanggan baik itu perusahaan ataupun tenaga kerja
menggunakan surat untuk menyampaikan informasi, sehingga membutuhkan
proses yang cukup lama untuk menyampaikan informasi, selain itu bagi
perusahaan dan tenaga kerja untuk melakukan interaksi dengan bagian pelayanan
(customer service) guna melakukan pengaduan, pihak perusahaan harus datang ke PT. Jamsostek (Persero) kantor cabang Madura untuk mendapatkan informasi
yang diinginkan. Sebenarnya pihak dari PT. Jamsostek (Persero) telah memiliki
website yang dapat diakses dimanapun untuk mendapatkan informasi terbaru,
namun informasinya bersifat umum. Namun ini memiliki kendala, yaitu
kebanyakan pelanggan atau peserta Jamsostek adalah tenaga kerja aktif yang
bekerja di suatu perusahaan, baik yang bekerja didalam kantor ataupun diluar
kantor mereka tidak memiliki waktu lebih untuk mengakses informasi dari
website tersebut.
1
STIKOM
Salah satu terobosan yang dapat digunakan oleh Jamsostek adalah
pemanfaatam teknologi SMS (Short Message Service) dalam upaya meningkatkan informasi pada pelanggan. Dengan adanya SMS, pelanggan dapat menerima
semua informasi, Selain itu pengguna teknologi SMS sangat disukai karena lebih
efektif dan pada umumnya setiap orang menggunakan telepon selular dikegiatan
sehari-hari.
Melihat hal ini maka diperlukan suatu perancangan sistem informasi yang
handal dan mampu mengatasi masalah tersebut. Dengan Perancangan Sistem
Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT.JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura, tentunya dapat meningkatkan kepuasan pada pelanggan, selain
itu dapat memberikan kemudahan kepada para pelanggan untuk mendapatkan
informasi yang terkait dengan pelayanan atau program yang dimiliki oleh
Jamsostek.
1.2 Perumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang ada di PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura adalah:
1. Bagaimana membuat suatu perancangan sistem informasi pelanggan PT.
JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura yang selama ini masih kurang
efektif ?
2. Bagaimana membuat perancangan sistem informasi pelanggan berbasis
SMS Gateway?
STIKOM
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan, yaitu:
1. Perancangan ini hanya digunakan oleh PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang
Madura
2. Perancangan ini tidak meliputi implementasi atau pembuatan program
3. Perancangan sistem ini tidak berhubungan langsung dengan SIPT (Sistem
Informasi Pelayanan Terpadu) yang sudah ada, tetapi membantu bagian
pelayanan untuk menyampaikan informasi pada pelanggan
4. Rancangan sistem ini tidak membahas perhitungan iuran yang akan
dibayarkan oleh perusahaan pada Jamsostek, namun dapat memberikan
informasi pembayaran tanggal jatuh tempo.
5. Tidak membahas masalah yang disebabkan yang berhubungan dengan
penyedia layanan jaringan (provider)
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan Perancangan Sistem
Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura. Sehingga hasil rancangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk
diimplementasikan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dibuatnya
Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway
STIKOM
Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, sistematika penulisan .
BAB I I : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang sejarah PT. JAMSOSTEK, Visi
dan Misi Perusahaan dan Struktur Organisasi
BAB III : LANDASAN TEORI
Landasan teori ini berisi penjabaran teori yang akan dijadikan
acuan analisa dan pemecahan masalah yang akan dibahas,
sehingga memudahkan penulis untuk memecahkan masalah.
Landasan teori yang dibahas berupa landasan dari teori terkait
dengan masalah maupun landasan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah
BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Pada bab ini berisi tentang anasila permasalahan dan analisa yang
meliputi document flow, system flow, DFD (Data Flow Diagram), CDM (Conceptual Data Model), PDM (Physical Data Model), ERD (Entity Relationship Diagram). Juga dijelaskan desain struktur database dan desain input output form.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini ada dua bab yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan rangkuman singkat dari hasil seluruh pembahasan
masalah dan saran berisi mengenai harapan dan kemungkinan
lebih lanjut dari hasil pembahasan masalah.
STIKOM
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Umum PT. JAMSOSTEK (Persero)
Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang
panjang. Dimulai dari UU Nomor 33 Tahun 1947 jo UU Nomor 2 Tahun 1951
tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) Nomor 48 Tahun
1952 jo PMP Nomor 8 Tahun 1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha
penyelenggaraan kesehatan buruh.
Selain itu PMP Nomor 15 tahun 1957 tentang pembentukan Yayasan
Sosial Buruh, PMP Nomor 5 Tahun 1964 tentang pembentukan Yayasan Dana
Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU Nomor 14 Tahun 1969 tentang
Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial
tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut
landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun
1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi
sosial tenaga kerja (Astek). PP ini mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha
swasta dan BUMN untuk mengikuti program Astek. Terbit pula PP Nomor 34
Tahun 1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara Astek, yaitu Perum
Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU Nomor 3 Tahun 1992
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Dan melalui PP Nomor 36
5
STIKOM
Tahun 1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan
Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk
memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya. Ini dilakukan
dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan
keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang,
akibat risiko sosial.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yang
berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34
ayat 2. Di mana Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengesahkan
Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan
tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih
berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas kerja.
Kiprah perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif
tenaga kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero)
memberikan perlindungan 4 program, yang mencakup Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan
keluarganya.
Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak
hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha, tetapi juga berperan aktif dalam
STIKOM
meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan
perkembangan masa depan bangsa.
Program jaminan sosial merupakan program perlindungan yang bersifat
dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan
kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi. Ini juga merupakan sarana
penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat
terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha
dan tenaga kerja.
Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas
saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan
meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya
penghasilan tenaga kerja dan membutuhkan perawatan medis. Penyelenggaraan
program jaminan sosial ini menggunakan mekanisme asuransi sosial.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 2.2.1 Visi PT. JAMSOSTEK
Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan.
2.2.2 Misi PT. JAMSOSTEK
Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi
perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi:
1. Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan
keluarga
STIKOM
2. Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada
tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas
3. Negara: Berperan serta dalam pembangunan
2.3 Filosofi JAMSOSTEK
JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk
mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain
dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun
keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh
sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain.
Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program
JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu
yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi
membantu yang berpenghasilan rendah.
2.4 Struktur Organisasi PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura
Kepala Cabang Dididn Haryono Kabid Pemasaran Gunarto Kabid Pelayanan Rina R Kabid Keuangan Nuun
Kabid Umum /SDM/TI
Novi Wijayanto
Account Officer 5
Rakhma Kartika Sari
Account Officer 5
Sony
Verifikator Jaminan
Nurlaliyah
Customer Service
Rezano P K
Pembukuan
Vita Sinta Dewi
Staf Umum
H.R.Sudaryo
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura
STIKOM
BAB III
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan
dengan permasalahan yang dibahas pada kerja praktek ini. Hal ini sangat penting
karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran dalam kerja
praktek ini. Adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut
3.1 Short Message Service (SMS)
Para ahli telah mendiskusikan tentang kemungkinan mengirim pesan teks
lewat telepon seluler sejak tahun 1980-an. Kemudian di awal tahun 1985, dalam
sebuah diskusi yang dipimpin seorang ahli bernama J Audestad memutuskan
untuk menjadikan layanan pengiriman pesan teks atau SMS ini menjadi salah satu
fasilitas telepon seluler yang menggunakan sistem GSM.
Sejarah SMS muncul pada Desember 1992. SMS adalah teknologi yang
mampu mengirim dan menerima pesan antara telepon selular. SMS pertama ini
dikirimkan oleh seorang ahli bernama Neil Papwort kepada Richard Jarvis
menggunakan komputer Pesan itu dikirim dari sebuah komputer ke sebuah
telepon seluler dalam jaringan GSM milik operator seluer Vodafone di Inggris.
Menurut (Riadi, 2012),” SMS (Short Message Service) merupakan layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (nirkabel),
memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antar
terminal pelanggan atau antar terminal pelanggan dengan sistem eksternal” . SMS
berupa pesan teks, jumlah karakter pada setiap pengiriman bergantung pada
9
STIKOM
operatornya. Operator selular di Indonesia umumnya membatasi 160 karakter
untuk satu pengiriman dan penerimaan SMS. Selain itu SMS merupakan metode
store dan forward sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon
selular penerima tidak dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar service area, penerima tetap dapat menerima SMS-nya apabila telepon selular tersebut sudah aktif kembali.
3.1.1 Cara kerja SMS
Mekanisme cara kerja sistem SMS adalah melakukan pengiriman short
message dari satu terminal pelanggan ke terminal yang lain. Hal ini dapat
dilakukan karena adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service Center (SMSC), disebut juga Message Center (MC). SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari
short message. (http://www.kajianpustaka.com/2012/12/teori-sms-short-message-service.html)
3.1.2 Short Message Service Center (SMSC)
Menurut (Gunawan, 2003),” pada saat mengirim SMS dari handphone, SMS tersebut tidak langsung dikirim pada handphone tujuan, akan tetapi dikirim terlebih dahule ke SMS Center (SMSC), lalu SMS tersebut diteruskan pada
handphone tujuan”.
STIKOM
Gambar 3.1 Skema Cara Kerja SMS
Dengan adanya SMSC ini kita dapat mengetahui status dari pesan SMS
yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone
tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dapat menerima SMS yang
dikirim , akan mengirimkan kembali pada konfirmasi ke SMSC yang menyatakan
bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status
tersebut pada pengirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan tidak aktif, SMS
yang dikirim akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi.
3.1.3 Koneksi SMSC
Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi ke SMSC antara lain. Berikut
penjelasannya (Gunawan, 2003):
1. Menggunakan terminal baik berupa GSM modem atau handphone, cara ini
adalah yang paling mudah tetapi memiliki kekurangan antara lain jumlah
pesan yang dikirim per menit sangat terbatas (6-10 pesan permenit). Untuk
mengantisipasinya biasanya menggunakan lebih dari satu terminal
STIKOM
2. Koneksi langsung ke SMSC , dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC
dapat mengirim SMS dalam jumlah banyak, dapat mencapai 600 SMS per
menit bergantung pada kapasitas dari SMSC itu sendiri. Untuk melakukan
koneksi langsung diperlukan protocol penghubung. Protocol yang umum digunakan adalah UCP, SMPP, CIMD, OIS dan TAP. Masing-masing
operator GSM menyediakan tipe protocol berbeda.
3. Menggunakan software bantu, saat ini banyak vendor telekomunikasi menawarkan software bantu untuk melakukan koneksi ke SMSC, dari yang
bersifat freeware, open source hingga komersial.
3.2.1 SMS Gateway
Menurut (faesal, 2012),” SMS Gateway adalah teknologi mengirim, menerima dan bahkan mengolah SMS melalui komputer dan sistem komputerisasi
biasanya digunakan pada aplikasi bisnis baik kepentingan promosi, penyebaran
informasi pada pengguna”. Seperti kita ketahui, pada jaman sekarang, hampir
semua individu telah memiliki telepon selular (handphone), bahkan ada individu yang memiliki lebih dari satu handphone. SMS merupakan salah satu fitur pada
handphone yang pasti digunakan oleh pengguna (user), baik untuk mengirim, maupun untuk menerima SMS.
Bagi perusahaan, hal ini dimanfaatkan dengan baik dalam hal pemasaran
dan pengumuman terhadap pelanggan (customer) perusahaan mereka. Data nomor
handphone disimpan dalam database perusahaan dan ketika terdapat informasi atau layanan terbaru dapat memanfaatkan SMS gateway dalam proses
STIKOM
informasinya (harga murah, cepat, dan mudah) dengan menggunakan sistem
komputerisasi.
Gambar 3.2 Model Skema SMS Gateway
Aplikasi SMS Gateway akan mendeteksi network setiap operator yang akan digunkan dan setelah itu akan langsung diteruskan ke dalam aplikasi.
Modem berfungsi untuk menjalankan aplikasi dan dapat menerima SMS yang
dikirimkan oleh operator baik request dari pelanggan.
Segala reguest akan diproses oleh aplikasi dan akan diteruskan oleh SMS
Gateway agar dapat diterima dan dilakukan pemprosesan data, dan request dari pelanggan akan dapat diterima dengan benar.
Sistem SMS Gateway juga membutuhkan koneksi database agar request
dari pelanggan dapat tersimpan . Database berfungsi menyimpan transaksi yang
terjadi setiap harinya. Dan permintaan akan diproses dan dapat diketahui request
terjadi dalam suatu transaksi.
STIKOM
Dari segi kecepatan SMS, semakin banyak terminal (handphone atau modem) yang terhubung ke komputer, maka semakin cepat proses pengiriman
SMS.
Selain dalam hal mengirim sms, dengan sistem komputerisasi, sms
gateway dapat melakukan auto responder atau auto reply, dimana dapat melakukan SMS kembali ke pelanggan yang reply ke sistem SMS Gateway. (http://andrisfaesal.blogspot.com/2012/01/apa-itu-sms-gateway.html)
3.3 Konsep Dasar Sistem
Menurut Jerry FitzGerald (Jogiyanto, 2001),“ Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sustu sasaran yang
tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Richard F. Neuschel (Jogiyanto,
2001),” Prosedur adalah sutu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang didalam ssatu atau lebih departemen, yang diterapkan
untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi”.
Pendekatan sistem yang yang menekankan pada komponen akan lebih
mudah di dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan
suatu sistem. Untuk melakukan analisis dan merencanakan suatu sistem, analis
dan perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai
komponen-komponen atau elemen atau subsistem-subsistem dari sistem tersebut.
STIKOM
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam
ruang lingkup yang lebih sempit. Sasaran menentukan masukan dan keluaran yang
dihasilkan. Sistem dikatakan berhasil jika mencapai suatu sasaran dan tujuan.
3.3.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu
komponen sistem, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem,
masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem dan sasaran atau tujuan
sistem. Berikut penjelasannya (Jogiyanto, 2001).
Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian
dari sistem. Setiap subsistem menjalankan fungsi tertentu.
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan luar. Batas sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem. Lingkungan luar
yang menguntungkan merupakan energi dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan dari sistem.
STIKOM
Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain dan
membentuk satu kesatuan.
Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran (output).
Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan
untuk subsistem lainnya.
Pengolahan sistem merupakansuatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran (output).
Sasaran sistem adalah suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan bermanfaat. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.
Gambar 3.3Karakteristik Sistem
STIKOM
3.4 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi atau
perusahaan, sehingga informasi ini sangat penting didalam organisasi. Menurut
Robert N. Anthony dan John Dearden (Jogiyanto, 2001) ,” Informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih bergunadan lebih berarti bagi
penerimanya”.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian yang nyata.
3.4.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah. Data diolah menjadi suatu model untuk
menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali suatu model
dan membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch (Jogiyanto, 2001) disebut
siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
Gambar 3.4 Siklus Informasi
STIKOM
3.4.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga pilar, yaitu informasi
harus akurat , tepat pada waktunya dan relevan. John Burch dan Gary Grudnitski
(Jogiyanto, 2001) mengambarkan kualitas informasi dengan bentuk bangunan
yang ditunjang oleh tiga pilar.
Gambar 3.5 Pilar Kualitas Informasi
Akurat ,berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah informasi tersebut.
Tepat waktu, berarti informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka berakibat fatal bagi organisasi.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.
STIKOM
3.5 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto, 2001), “Sistem
informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu kegiatan organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan yang diperlukan”.
3.5.1 Komponen Sistem Informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2001)
mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yaitu
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, blok
kendali. Sebagai satu sistem blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lain untuk mencapai sasaran. Berikut penjelasannya :
1. Blok masukan atau input merupakan metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok model adalah rangkaian gabungan antara prosedur logika dan model matematik yang akan mengolah data yang tersimpan pada database dengan cara yang ditentukan untuk menghasilkan keluaran atau output yang diinginkan.
3. Blok Keluaran merupakan produk dari sistem informasi keluaran yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
pemakai sistem.
STIKOM
4. Blok teknologi merupakan tool atau alat dalam sistem informasi yang diperoleh untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan
mengakses data. Hal tersebut terjadi saat proses sistem informasi sedang
berjalan.
5. Blok basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang tersimpan dan bertanggung jawab
mengolah serta mengumpulkan data. Kumpulan data tersebut dapat
dikelompokkan dalam struktur tabel atau file database.
6. Blok Kendali, banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, kegagalan sistem, kesalahan manusia. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal
tersebut dapat merusak sistem.
3.6 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikkannya.
Analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap perancangan sistem. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa
sistem :
1. Identify, yaitu mengidentifikai masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada. 3. Analysis, yaitu menganalisa sistem.
STIKOM
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah analisis sistem dilakukan, tahap selanjutnya adalah perancangan
sistem. Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah :
1. Perancangan sistem secara umum.
2. Perancangan sistem secara terinci.
Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu memenuhi
kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang
terlibat. (Jogiyanto, 2001).
3.7 Bagan Alir Dokumen
Menurut (Jogiyanto, 2001), bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan alir ynag menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen berfungsi untuk menggambarkan
aliran suatu dokumen dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol
sederhana.
Dalam bagan alir dokumen, terdapat dua jenis, yaitu Document Flow dan
System Flow. Document Flow yaitu bagan yang memiliki arus dokumen secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang
terdapat dalam sistem. System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun.
STIKOM
Tabel 3.1 Simbol Document Flow
Simbol Arti Simbol Arti
Terminal yang
menunjukkan sumber atau tujuan
Penyimpanan File
Dokumen sumber
atau laporan Konektor halaman
Operasi manual Konektor off-page
Catatan Akuntansi Arus dokumen
Decision atau keputusan
Deskripsi proses atau komentar
Tabel 3.2 Simbol System Flow
Simbol Arti Simbol Arti
Hard Copy Database
Perangkat terminal
input atau output
Kaset penyimpan magnetis
Proses Arus dokumen
Decision atau keputusan
Menunjukkan output yang ditampilkan di
monitor
STIKOM
3.8 Data Flow Diagram
Menurut (Jogiyanto, 2001), Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang digunakan untuk untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Lebih lanjut
menurut (Jogiyanto, 2001) DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design).
Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) menurut (Mahyuzir, 1989) adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistem yang akan dikembangkan .
Untuk memudahkan membaca DFD, maka penggambaran DFD disusun
berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu
1. Context Diagram
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram context adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam context diagram adalah hubungan antar terminator dan data store.
2. Diagram Zero (Level 0)
Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan
dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity,
proses, alur data dan data store
STIKOM
3. Diagram Detail
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah tidak dapat diuraikan lagi.
Komponen-komponen yang dimiliki oleh DFD, berikut penjelasan DFD:
Tabel 3.3 Komponen DFD
Nama Simbol Penjelasan
Terminator atau
External Entity
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang berkembang. Dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan input
ataupun output dari sistem
Proses Proses sering dikenal dengan
nama buble, komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan
input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen
proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih
menjadi output.
Data Store atau Penyimpanan Data
Data Store digunakan sebagai sarana untuk penyimpanan data. Nama yang diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya. File atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi
Aliran Data Simbol ini digunakan untuk
menghubungkan proses dengan proses lainnya, proses dengan sumber dan proses dengan tujuan
STIKOM
3.9 Entity Relationship Diagram
Menurut (Kadir, 2009), Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut
dan hubungan antar entitas, model ini dinyatakan dalam bentuk diagram. Entitas
merupakan objek yang ada dan terdefinisikan didalam suatu organisasi
dapatberupa abstrak atau nyata, misalnya berupa orang, objek atau waktu
kejadian. Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik entitas tersebut.
Adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut:
1. Entitas, adalah suatu yang dapat diidentifikasikan didalam lingkup
pemakaian, sesuatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan
dikembangkan.
2. Atribut adalah properti atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas
yang berfungsi untuk menjelaskan karakteristik entitas tersebut.
3. Pengidentifikasian, data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk
suatu identifikasi. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.
4. Hubungan atau relasi, berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas
dengan entitas lain. Banyaknya entitas dalam suatu relasi menunjukkan
tingkat dari relasi yang bersangkutan
Dalam banyak literatur, jenis hubungan antara dua tipe entitas dinyatakan
dengan istilah hubungan one to one, one to many, many to one dan many to many. Penjelasan masing-masing jenis hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
a. One to one (1:1) yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi bila satu record
yang ada pada entitas hanya memiliki satu relasi.
STIKOM
b. One to many (1:M) yaitu relasi satu lawan banyak yang terjadi bila record
kunci record tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.
c. Many to one (M:1) yaitu menyatakan bahwa setiap entitas tipe A banyak berpasangan dengan entitas tipe B dan setiap entitas pada tipe B dapat
berpasangan dengan banyak entitas pada tipe A
d. Many to Many (M:N) yaitu menyatakan bahwa setiap entitas pada suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B
dan begitu pula sebaliknya
3.10 Sistem Basis Data
Sistem basis data digunakan untuk mendesain dan menyusun rancangan
database yang akan diterapkan dalam sistem informasi. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, kemudian dibentuk dalam ERD maka dapat diperoleh
rancangan database untuk sistem informasi. Sistem basis data dapat menjelaskan secara spesifik tentang database, table, view, maupun schema lainnya yang diperlukan oleh sistem.
Kumpulan data-data yang merupakan informasi penting dalam proses
sistem disimpan dalam bentuk database yang dikelompokkan dalam suatu nama tabel. Untuk menampilkan hasil dari proses pengolahan data dapat dimasukkan ke
dalam system view. System view berfungsi untuk menampilkan output data yang diinginkan baik dalam bentuk laporan atau gambar grafik.
STIKOM
3.11 Database Management System (DBMS)
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (System) yang spesifik, perangkat lunak ini disebut DBMS. Perangkat lunak yang termasuk DBMS
seperti, Fox Base,RBase, Ms. Access dan Borland Paradox termasuk kelas sederhana. Sedangkan Ms. SQL Server , CA Open Ingre, Oracle, Informix, Sybase
termasuk kelas berat atau kompleks
Menurut (Fathansyah, 2004) DBMS merupakan perantara bagi pemakai
dengan basis data dalam disk. Cara interaksi pemakai dengan basis data tersebut
ditetapkan oleh pembuat DBMS. Contoh bahasa basis data adalah SQL, dBase, QUEL dan lain-lain.
3.12 Siklus Pengembangan Sistem
Menurut (Kadir, 2009), metodologi klasik atau tradisional yang biasa
digunakan untuk pengembangan sistem informasi adalah SDLC (System Development Life Cycle). SDLC merupakan tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem
informasi.
Menurut (Kadir, 2009) , siklus pengembangan sistem dibagi 4 (empat)
tahapan, antara lain:
1. Analisa Sistem, meliputi pengesahan studi sistem, pengorganisasian tim
proyek, mendefinisikan kebutuhan informasi, mendefinisikan kriteria sistem,
menyiapkan proposal desain serta menyetujui atau menolak proyek desain.
STIKOM
2. Desain Sistem, meliputi persiapan detail desain sistem, mengenali
konfigurasi, alternatif sistem, melakukan evaluasi konfigurasi alternatif
sistem, menyeleksi konfigurasi terbaik, menyiapkan proposal penerapan
penerapan serta menyetujui atau menolak penerapan sistem.
Gambar 3.6 Tahapan-tahapan dalam SDLC
3. Implementasi Sistem, meliputi perencanaan penerapan, perumusan
penerapan, pengenalan hardware dan software, menyiapkan database, menyiapkan fasilitas fisik, menyiapkan proposal penerapan sistem baru,
menyetujui atau menolak proposal sistem baru, serta menerapkan penggunaan
sistem baru.
4. Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem, meliputi penggunaan sistem, audit
sistem, pemeliharaan sistem, menyiapkan proposal perencanaan ulang, serta
menyetujui atau menolak perencanaan ulang.
Siklus pengembangan sistem merupakan jalan rekomendasi untuk
melakukan sesuatu. Selain itu siklus pengembangan sistem sangat diperlukan
sebagai dasar metodologi dalam memecahkan masalah pada suatu sistem.
STIKOM
3.13 Desain Sistem
Menurut John Brunch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto,2001), “Desain
Sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi.
3.13.1 Tujuan Desain Sistem
Tujuan dari desain sistem adalah memberikan gambaran yang jelas
kepada programmer atau ahli yang tentang rancangan sistem untuk
mengembangkan sistem seperti yang dibutuhkan oleh user.
Kebutuhan-kebutuhan yang harus diperhatikan dalam mendesain sistem
adalah:
1. Keadalan (reliability), menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk melakukan proses uang dibutuhkan. Kemampuan sistem yang dapat
membantu dalam menyelesaikan masalah ini
2. Ketersedian (Availability), berarti bahwa sistem harus mudah diakses oleh user. Sehingga mudah dalam penggunaanya.
3. Keluwesan (flexibility), berarti bahwa sistem yang dikembangkan harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan user.
4. Kemudahan Pemeliharaan (Maintain-Ability), setelah sistem telah diimplementasikan sistem harus mudah dipelihara dalam perawatannya.
STIKOM
BAB IV
DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Deskripsi kerja praktek menggambarkan tentang bagaimana penulis
merancang system. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data akan informasi yang diperlukan oleh PT. Jamsostek (Persero) Cabang
Madura dan kemudian menganalisa kebutuhan informasi ini dilakukan dengan
cara wawancara, mengamati system yang sedang berjalan dan mempelajari form fisik atau dokumen yang ada. Setelah melakukan pengumpulan data dan analisa,
penulis mulai merancang system dan desain system, perancangan tabel database, serta membuat desain interface.
[image:40.595.43.547.162.702.2]
Gambar 4.1 Diagram Block Proses Kerja Praktek
30
STIKOM
4.1 Observasi
Melakukan survey dan wawancara secara langsung di PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara
langsung dari Bagian Customer Service atau pelayanan dan bagian Account Officer meliputi: prosedur pendaftaran perusahaan, pendaftaran tenaga kerja, pemberitahuan perubahan identitas tenaga kerja dan daftar perusahaan dengan
informasi jumlah tenaga kerja. Data–data yang diperoleh ini dapat digunakan
untuk membuat perancangan sistem yang lebih baik
4.2 Analisa Permasalahan
Berdasarkan hasil survey pada saat melakukan kerja praktek, menemukan beberapa permasalahan seperti proses penyebaran informasi yang dilakukan PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Madura kepada pelanggan baik itu perusahaan
ataupun tenaga kerja menggunakan surat untuk menyampaikan informasi,
sehingga membutuhkan proses yang cukup lama untuk menyampaikan informasi,
selain itu bagi perusahaan dan tenaga kerja untuk melakukan interaksi dengan
bagian pelayanan (customer service) guna melakukan pengaduan, pihak perusahaan harus datang ke PT. Jamsostek (Persero) kantor cabang Madura untuk
mendapatkan informasi yang diinginkan. Sebenarnya pihak dari PT. Jamsostek
(Persero) telah memiliki website yang dapat diakses dimanapun untuk mendapatkan informasi terbaru, namun informasinya bersifat umum. Namun ini
memiliki kendala, yaitu kebanyakan pelanggan atau peserta Jamsostek adalah
tenaga kerja aktif yang bekerja di suatu perusahaan, baik yang bekerja didalam
STIKOM
kantor ataupun diluar kantor mereka tidak memiliki waktu lebih untuk mengakses
informasi dari website tersebut.
Untuk mengatasi masalah yang ada maka diperlukan langkah-lahkah
sebagai berikut:
1. Analisa sistem
2. Perancangan sistem
Pada langkah-langkah tersebut diatas ditunjukkan untuk dapat menemukan
solusi dari permasalahan yang ada pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura,
untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada sub dibawah ini.
4.3 Analisa Sistem
Menganalisa sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem
baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang
ada pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura khususnya penyampaian
informasi pada pelanggan atau peserta jamsostek.
4.3.1 Document Flow
Document Flow yaitu bagan yang memiliki arus dokumen secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang
terdapat dalam system.
Adapun document flow untuk proses pendaftaran calon kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 4.2
STIKOM
Gambar 4.2 Document Flow Proses Pendaftaran calon kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja
Proses pendaftaran dimulai dari calon peserta dengan membawa
persyaratan pendaftaran yang kemudian diserahkan pada bagian customer service, bagian customer service akan melakukan pengecekan jika persyaratan lengkap maka akan dilanjutkan proses pengajuan kepesertaan baru yaitu dengan
STIKOM
memberikan form pendaftaran pada calon peserta untuk diisi. Kemudian form
yang telah terisi dan dokumen persyaratan tersebut diserahkan pada Kabid
Pemasaran untuk melakukan evaluasi data potensi. Setelah itu data pendaftar dan
persyaratan diserahkan pada account officer untuk diarsipkan dan melakukan
approve data peserta baru, kemudian menentukan NPP (No Pokok Perusahaan) untuk perusahaan dan No Peserta untuk tenaga kerja lalu menetapkan iuran
pertama yang diserahkan pada customer service kemudian diteruskan pada calon
peserta untuk melakukan pembayaran iuran pertama , setelah melakukan
pembayaran iuran pertama pada kasir. Kasir menghasilkan bukti pembayaran
yang diserapkan pada bagian Data Operator untuk menghasilkan sertifikat
kepesertaan untuk perusahaan dan kartu peserta jamsosek untuk para tenaga kerja.
Selanjutnya , document flow proses pemberitahuan pembayaran iuran jatuh tempo dapat dilihat pada Gambar 4.3
STIKOM
Gambar 4.3 Document Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Iuran Jatuh Tempo
Pada proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo dimulai dari bagian
manajemen yang melakukan pencarian data perusahaan, menncari periode
registrasi dan tanggal penetapan jatuh tempo, setelah itu akan mengecek apakah
kurang dari 5 hari sebelum tanggal jatuh tempo yang ditentukan, maka pihak
manajemen akan mencari alamat perusahaan dan membuat surat pemberitahuan
pembayaran iuran jatuh tempo yang akan dikirim pada perusahaan peserta
Jamsostek.
STIKOM
4.4 Perancangan Sistem
Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya dilakukan
perancangan sistem. Dalam merancang sistem ini dimulai membentuk suatu
sistem yang baru yang terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
perancangan sistem ini adalah :
1. System Flow
2. Context Diagram
3. Hirarki Input Proses Output (HIPO) 4. Data Flow Diagram (DFD)
5. Entity Relationship Diagram (ERD) 6. Database Management System (DBMS) 7. Kebutuhan Sistem
8. Desain Input Output
Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
4.4.1 System Flow
System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. Gambar 4.4 system flow proses pendaftaran perusahaan baru melalui SMS.
Gambar 4.5 system flow proses pendaftaran peserta baru melalui SMS. Gambar 4.6 system flow proses pengaduan perusahaan melalui SMS. Gambar 4.7 system flow proses pengaduan peserta atau tenaga kerja melalui SMS. Gambar 4.8 system flow proses pengiriman SMS. Gambar 4.9 system flow proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS.
STIKOM
Gambar 4.4 System Flow Proses Pendaftaran Perusahaan Baru Melalui SMS
System Flow proses pendaftaran perusahaan baru melalui SMS dimulai dari perusahaan mengirim SMS pendaftaran. Sistem menvalidasi SMS yang
masuk, jika format salah maka system akan mengirimkan SMS auto reply bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar sistem melakukan pengecekan ,apakah
no hp telah terdaftar, jika no hp terdaftar maka system mengirim SMS auto reply
registrasi ditolak. Sistem hanya menyimpan satu nomer handphone untuk setiap perusahaan. Jika nomer handphone perusahaan tidak terdaftar maka sistem akan
STIKOM
menyimpan data perusahaan dan mengirim reply SMS approval pendaftaran pada perusahaan. Sedangkan untuk system flow proses pendaftaran peserta atau tenaga kerja baru dapat dilihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 System Flow Proses Pendaftaran Peserta atau Tenaga Kerja Baru Melalui SMS
System Flow proses pendaftaran peserta atau tenaga kerja baru melalui SMS dimulai dari peserta mengirim SMS pendaftaran. System menvalidasi SMS
yang masuk, jika format salah maka system akan mengirimkan SMS auto reply
bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar system melakukan pengecekan
,apakah no hp telah terdaftar, jika no hp terdaftar maka sistem mengirim SMS
STIKOM
auto reply registrasi ditolak. Sistem hanya menyimpan satu nomer handphone
untuk setiap peserta. Jika no hp peserta tidak terdaftar maka sistem akan
menyimpan data peserta dan mengirim reply SMS approval pendaftaran pada peserta. Sedangkan untuk system flow pengaduan perusahaan melalui SMS dapat dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 System Flow Proses Pengaduan Perusahaan Melalui SMS
System Flow proses pengaduan perusahaan melalui SMS dimulai dari perusahaan mengirim SMS pengaduan. Sistem menvalidasi SMS yang masuk,
STIKOM
jika format salah maka sistem akan mengirimkan SMS auto reply bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar sistem melakukan pengecekan ,apakah
nomer handphone perusahaan telah terdaftar, jika nomer handphone tidak terdaftar maka sistem mengirim SMS auto reply untuk melakukan pendaftaran. Sistem hanya menyimpan satu nomer handphone untuk setiap perusahaan. Jika nomer handphone perusahaan terdaftar maka sistem akan menyimpan SMS pengaduan perusahaan. Sedangkan untuk system flow proses pengaduan peserta atau tenaga kerja melalui SMS dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 System Flow Proses Pengaduan Peserta atau Tenaga Kerja Melalui SMS
STIKOM
System Flow proses pengaduan peserta melalui SMS dimulai dari peserta mengirim SMS pengaduan. Sistem menvalidasi SMS yang masuk, jika format
salah maka system akan mengirimkan SMS auto reply bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar sistem melakukan pengecekan ,apakah nomer handphone
peserta telah terdaftar, jika nomer handphone tidak terdaftar maka sistem mengirim SMS auto reply untuk melakukan pendaftaran. Sistem hanya menyimpan satu no hp untuk setiap peserta. Jika nomer handphone peserta terdaftar maka sistem akan menyimpan SMS pengaduan peserta. Sedangkan untuk
system flow proses pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 System Flow Proses Pengiriman SMS
STIKOM
System Flow proses pengiriman SMS ini dimulai dari manajemen melakukan proses login pada sistem, karena manajemenlah yang mempunyai hak untuk mengakses sistem. Jika login gagal sistem akan meminta user name dan
password kembali, jika login berhasil manajemen akan memilih mengirim SMS pada peserta atau perusahaan. Jika telah menetukan tujuan untuk mengirim SMS,
manajemn akan menginputkan isi SMS, setelah itu manajemen akan menentukan
apakah mengirim SMS sekarang atau mengirim SMS terjadwal, jika mengirim
SMS sekarang, SMS akan dikirimkan pada no hp yang dituju, pesan yang terkirim
akan tensimpan pada pesan keluar. Kemudian jika mengirim SMS terjadwal
manajemen menetapkan tanggal dan waktu kirim SMS, kemuadian disimpan pada
konsep. Sistem akan mengirim SMS sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah
ditetapkan. SMS yang terkirim akan disimpan pada pesan keluar. Sedangkan
untuk system flow proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS dapat dilihat pada Gambar 4.9
STIKOM
Gambar 4.9 System Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Jatuh Tempo Melalui SMS
System Flow proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS dimulai sistem melakukan proses pencarian data perusahaan pada database
perusahaan, kemudian proses pengecekan periode registrasi. Sistem akan
menetapkan tanggal pembayaran iuran jatuh tempo. Sistem akan mengirim SMS
pemberitahuan iuran jatuh tempo pada lima hari sebelum tanggal jatuh tempo.
Proses selanjutnya adalah pencarian nomer handphone perusahaan, kemudian mengirim pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS yang ditujukan
STIKOM
pada perusahaan. Pemberitahuan pembayaran jatuh tempo dikirim pada
perusahaan, karena perusahaanlah yang berwenang membayar seluruh iuran
peserta atau tenaga kerja yang bekerja pada suatu perusahaan. Sesuai dengan
kebijakan perusahaan masing-masing.
4.4.2 Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari data flow diagram
(DFD). Dimana dalam context diagram ini dapat dilihat gambaran umum dari
System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway yang akan
diimplementasikan yaitu berupa data-data apa saja yang dibutuhkan dan
dikeluarkan. Adapun gambar context diagram dapat dilihat pada gambar 4.10
STIKOM
UPDATE DATA
RESPON PENGADUAN
SMS INFORMASI JAMSOSTEK PERMINTAAN LAPORAN DATA_KARYAWAN SMS_RESPON_PENGADUAN_PERUSAHAAN SMS_RESPON_PENGADUAN_PESERTA SMS_PENGADUAN_PESERTA SMS PENGADUAN_PERUSAHAAN DATA_PERUSAHAAN SMS_INFORMASI_PEMBAYARAN_JATUH_TEM PERIODE_REGISTRASI FORMASI_PROGRAM_JAMSOSTEK LAPORAN_PENGADUAN SMS_PROGRAM_JAMSOSTEK DATA_PESERTA 0 SISTEM INFORMASI PELANGGAN BERBASIS SMS GATEWAY + PESERTA MANAJEMEN PERUSAHAAN
Gambar 4.10 Contect Diagram Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS
Gateway Pada PT. JAMSOSTEK(Persero) Cabang Madura
4.4.3 Hirarki Input Proses Output
Hirarki Input Proses Output (HIPO) berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada
fungsi. Tujuannya agar HIPO tersebut dapat memberikan informasi tentang
fungsi-fungsi yang ada pada sistem tersebut. Hirarki Input Proses Output (HIPO) menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam Data Flow Diagram.
Gambar 4.11 adalah HIPO dari Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis
SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura.
STIKOM
Gambar 4.11 HIPO Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura
4.4.4 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi didalam system, sehingga dengan dibuatnya Data Flow Diagram ini akan terlihat arus data yang mengalir dalam system. Data Flow Diagram dimulai dari pembuatan context diagram , kemudian Data Flow Diagram level 0 hingga level terendah dari proses yang dibutuhkan. Pada Data Flow Diagram tergambar proses-proses yang berlangsung terhadap sistem. Selain itu dapat terlihat entity
luar yang berhubungan dengan system dengan memberikan input kepada system
juga akan memberikan output kepada entity tersebut. Terdapat juga data store
yang digunakan sistem untuk menyimpan dan membaca data untuk kebtuhan
input dan output terhadap proses yang berjalan. Adapun DFD Level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.12 .
STIKOM
RESPON PENGADUAN
PESAN MASUK PENGADUAN
PESAN KELUAR PENGADUAN PESAN MASUK PENGADUAN
SMS RESPON PENGADUAN DATA REGISTRASI PENDAFTARAN
REPLY PEMBAYARAN JATUH TEMPO REPLY REGISTRASI PERUSAHAAN GAGAL PENDAFTARAN PESERTA
MENYIMPAN PESAN KELUAR
REGISTRASI PESERTA REGISTRASI PERUSAHAAN
MENYIMPAN DATA PESERTA
MENYIMPAN DATA PERUSAHAAN
LAPORAN_PENGADUAN PERMINTAAN LAPORAN PERIODE_REGISTRASI SMS_PENGADUAN_PESERTA SMS_INFORMASI_PEMBAYARAN_JATUH_TEMPO SMS_RESPON_PENGADUAN_PESERTA SMS_RESPON_PENGADUAN_PERUSAHAAN SMS PENGADUAN_PERUSAHAAN
SMS INFORMASI JAMSOSTEK INFORMASI_PROGRAM_JAMSOSTEK
SMS_PROGRAM_JAMSOSTEK DATA_PERUSAHAAN
DATA_PESERTA MENYIMPAN DATA MANAJEMEN
UPDATE DATA DATA_KARYAWAN PESERTA PESERTA MANAJEMEN MANAJEM EN PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN PESERTA PESERTA PERUSAHAAN MANAJEMEN MANAJEMEN 1 PROSES LOGIN SYSTEM+ 2 MENGELOLA DAFTAR KONTAK + 1 MANAJEMEN 3 PROSES REGISTRASI + 4 LAYANAN INFORMASI + PERUSAHAAN 6 LAYANAN PENGADUAN + 5 PROSES PEMBERITAHUAN PEMBAYARAN JATUH TEMPO+
7 PEMBUATAN LAPORAN 2 PERUSAHAAN 3 PESERTA 5 PESAN_KELUAR 6 PESAN_MASUK MANAJEMEN
Gambar 4.12 DFD Level 0 Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway
Pada PT. JAMSOSTEK(Persero) Cabang Madura
STIKOM
Sedangkan untuk gambar data flow diagram level 1 untuk sub proses login
sistem dapat dilihat pada Gambar 4.13. Dimana dimulai dari proses input user name dan password data karyawan yang disimpan pada tabel manajemen , kemudian dilanjutkan proses selanjutnya untuk memeriksa user name dan
password
Gambar 4.13 DFD Level 1 Sub Proses Login Sistem
Pada data flow diagram level 1 untuk subproses mengelola daftar kontak dapat dilihat pada gambar 4.14. Sistem ini dimulai dari proses menambah daftar
kontak yang akan disimpan pada sistem. Jika daftar kontak tersebut adalah kontak
perusahaan maka akan disimpan pada tabel perusahaan dan jika daftar kontak
tersebut adalah data peserta maka akan disimpan pada tabel peserta. Setelah data
disimpan user dapat melakukan edit daftar kontak atau menghapus daftar kontak
STIKOM
Gambar 4.14 DFD Level 1 Sub Proses Mengelola Daftar Kontak
Pada data flow diagram level 1 untuk subproses registrasi dapat dilihat pada Gambar 4.15. Setelah perusahaan dan tenaga kerja telah melakukan
pendaftaran pada PT. JAMSOSTEK(Persero) Cabang Madura, akan mendapatkan
NPP untuk perusahaan dan No Peserta untuk tenaga kerja. Jika perusahaan ingin
melakukan registrasi pada sistem ini , perusahaan melakukan proses registrasi data
perusahaan dengan melalui format SMS yang telah ditentukan . SMS registrasi
yeng sesuai dengan format SMS Sistem akan tersimpan pada tabel pesan masuk
dan tersimpan pada tabel perusahaan , jika format SMS salah maka system akan
mengirim SMS reply pada perusahaan dan tersimpan pada pesan keluar. Sama
halnya dengan tenaga kerja atau peserta ingin melakukan registrasi data peserta
pada sistem ini, Tenaga kerja atau peserta melakukan proses registrasi data peserta
dengan melalui format SMS yang telah ditentukan. SMS registrasi yeng sesuai
dengan format SMS Sistem akan tersimpan pada tabel pesan masuk dan tersimpan
STIKOM
pada tabel peserta, jika format SMS salah maka system akan mengirim SMS reply
pada peserta dan tersimpan pada pesan keluar.
Gambar 4.15 DFD Level 1 Sub Proses Registrasi
Pada data flow diagram level 1 untuk subproses layanan informasi dapat dilihat pada gambar 4.16. Sistem ini dimulai dari manajemen melakukan update
informasi jamsostek, kemudian melakukan kirim SMS Program Jamsostek pada
peserta dan perusahaan. SMS yang terkirim tersebut akan tersimpan pada pesan
keluar.
STIKOM
Gambar 4.16 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Informasi
Pada data flow diagram level 1 untuk subproses pemberitahuan jatuh tempo dapat dilihat pada gambar 4.17. Sistem ini dimulai dari pencarian data
perusahaan dan melakukan cek registrasi pada data perusahaan, kemudian sistem
melakukan periman SMS Pemberitahuan Jatuh tempo pada perusahaan, lalu pesan
terkirim tersebut disimpan pada pesan keluar.
STIKOM
Gambar 4.17 DFD Level 1 Sub Proses Pemberitahuan Jatuh Tempo
Pada data flow diagram level 1 untuk subproses layanan pengaduan dapat dilihat pada Gambar 4.18. Proses ini dimulai dari perusahaan dan peserta
melakukan pengiriman SMS pengaduan yang diterima oleh sistem, sistem akan
menyimpan pesan pengaduan tersebut pada tabel pesan masuk. Setelah itu
Manajemen akan melakukan mengirim SMS respon pengaduan kepada
[image:62.595.64.553.71.719.2]perusahaan dan peserta. Pesan terkirim tersebut akan disimpan pada pesan keluar
Gambar 4.18 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Pengaduan
STIKOM
4.4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) mengambarkan basis data yang ada pada, ERD itu sendiri terdiri dari 2 macam, yakni Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM) Berikut penjelasannya.
Gambar 4.19 ERD Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura
STIKOM
1. Conceptual Data Model (CDM)
Gambar 4.20 CDM Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada
PT.J AMSOSTEK (Persero) Cabang Madura
STIKOM
Gambar
Dokumen terkait
Muncul pada tahun 1987,RAM jenis FPM (Fast Page Mode) merupakan RAM paling kerap digunakan dalam system komputer pada masa itu,FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga
Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 20 alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil
Tahap pembuatan strategi adalah suatu tahap yang paling menantang sekaligus menarik dalam proses manajemen strategik. Inti pokok dari tahap ini adalah menghubungkan organisasi dengan
Tumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendra (L). L), merupakan salah satu tumbuhan penghasil minyak atsiri yang mana daun tumbuhan ini mengandung minyak atsiri sekitar 0,5 -
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwasanya apabila orang menerima biaya untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh hilangnya jasa lingkungan atau mengganti jasa ekosistem,
Proses yang sama sekali tidak langsung, dimana gambar diolah kemudian dicetak pada plat hardboard yang kemudian dicukil dan dicetak secara manual adalah simbolisasi
faktor yang berpengaruh dalam pengembangan unit bisnis ekowisata Ciwidey, dan mengetahui portofolio bisnis pengembangannya, yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
Tulee kuitenkin huomioida, että lastenpsykiatria sekä erityisesti lastensuojelu ovat kummatkin erityispalveluita, jotka hoitavat osittain sellaisia tehtäviä, joita kukaan muu ei