• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

MADURA

KERJA PRAKTEK

Nama : Abdurrahman Fattah

NIM : 10.41010.0239

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

i

 

Jamsostek merupakan program publik yang memberikan perlindungan

bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu dan

penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Dengan jumlah

pelanggan yang tidak sedikit, PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura

khususnya di bidang Informasi Pelanggan tentu harus mempunyai infrastruktur

yang menunjang dalam memudahkan pertukaran informasi secara cepat pada

pelanggan dan memberikan informasi yang akurat bagi pelanggan.

Salah satu terobosan yang dapat digunakan oleh Jamsostek adalah

pemanfaatan teknologi SMS dalam upaya meningkatkan informasi pada

pelanggan. Dengan adanya SMS, pelanggan dapat menerima semua informasi.

Selain itu, pengguna teknologi SMS sangat disukai karena lebih efektif dan pada

umumnya setiap orang menggunakan handphone dikegiatan sehari-harinya.

Dengan Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway

Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura, tentunya dapat meningkatkan

kepuasan pada pelanggan, selain itu dapat memberikan kemudahan kepada para

pelanggan untuk mendapatkan informasi–informasi yang terkait dengan pelayanan

atau program yang dimiliki oleh Jamsostek.

Keyword : Perancangan, Sistem Informasi, SMS Gateway

STIKOM

(3)

iv

 

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

2.1 Sejarah Umum PT. JAMSOSTEK (Persero) ... 5

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.2.1 Visi PT JAMSOSTEK ... 7

2.2.2 Misi PT JAMSOSTEK ... 7

2.3 Filosofi JAMSOSTEK ... 8

2.4 Struktur Organisasi PT JAMSOSTEK Cabang Madura ... 8

BAB III LANDASAN TEORI ... 9

3.1 Short Message Service (SMS) ... 9

3.1.1 Cara kerja SMS ... 10

STIKOM

(4)

v

 

3.2 SMS Gateway ... 12

3.3 Konsep Dasar Sistem ... 14

3.3.1 Karakteristik Sistem ... 15

3.4 Konsep Dasar Informasi ... 17

3.4.1 Siklus Informasi ... 17

3.4.2 Kualitas Informasi ... 18

3.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19

3.5.1 Komponen Sistem Informasi ... 19

3.6 Analisis dan Perancangan Sistem ... 20

3.7 Bagan Alir Dokumen ... 21

3.8 Data Flow Diagram ... 23

3.9 Entity Relationship Diagram ... 25

3.10 Sistem Basis Data ... 26

3.11 Database Management System (DBMS) ... 27

3.12 Siklus Pengembangan Sistem ... 27

3.13 Desain Sistem ... 29

3.13.1 Tujuan Desain Sistem ... 29

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 30

4.1 Observasi ... 31

4.2 Analisa Permasalahan ... 31

4.3 Analisa System ... 32

4.3.1 Document Flow... 32

STIKOM

(5)

vi

 

4.4.1 System Flow ... 36

4.4.2 Context Diagram ... 44

4.4.3 Hirarki Input Proses Output (HIPO) ... 45

4.4.4 Data Flow Diagram(DFD) ... 46

4.4.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 53

4.4.6 Database Management System (DBMS) ... 55

4.4.7 Kebutuhan System ... 61

4.4.8 Desain Input / Output ... 62

BAB IV PENUTUP ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 80

STIKOM

(6)

vii

 

Tabel 3.1 Simbol Document Flow ... 22

Tabel 3.2 Simbol System Flow ... 22

Tabel 3.3 Komponen DFD ... 24

Tabel 4.1 PT_JAMSOSTEK_CABANG_MADURA ... 56

Tabel 4.2 JENIS_PROGRAM_JAMSOSTEK ... 56

Tabel 4.3 PERUSAHAAN ... 57

Tabel 4.4 KABUPATEN ... 58

Tabel 4.5 PESERTA ... 58

Tabel 4.6 SMS_GATEWAY ... 59

Tabel 4.7 MANAJEMEN... 59

Tabel 4.8 PESAN_MASUK... 60

Tabel 4.9 PESAN_KELUAR ... 60

Tabel 4.10 KONSEP ... 61

STIKOM

(7)

viii

 

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK Cabang Madura ... 8

Gambar 3.1 Skema Cara Kerja SMS... 11

Gambar 3.2 Model Skema SMS Gateway ... 13

Gambar 3.3 Karakteristik Sistem ... 16

Gambar 3.4 Siklus Informasi ... 17

Gambar 3.5 Pilar Kualitas Informasi ... 18

Gambar 3.6 Tahapan-tahapan dalam SDLC ... 28

Gambar 4.1 Diagram Block Proses Kerja Praktek ... 30

Gambar 4.2 Document Flow Proses Pendaftaran calon kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja ... 33

Gambar 4.3 Document Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Iuran Jatuh Tempo ... 35

Gambar 4.4 System Flow Proses Pendaftaran Perusahaan Baru Melalui SMS ... 37

Gambar 4.5 System Flow Proses Pendaftaran Peserta atau Tenaga Kerja Baru Melalui SMS ... 38

Gambar 4.6 System Flow Proses Pengaduan Perusahaan Melalui SMS ... 39

Gambar 4.7 System Flow Proses Pengaduan Peserta atau Tenaga Kerja Melalui SMS ... 40

Gambar 4.8 System Flow Proses Pengiriman SMS ... 41

Gambar 4.9 System Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Jatuh Tenpo Melalui SMS ... 43

STIKOM

(8)

ix

 

Gambar 4.11 HIPO Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada

PT.JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 46

Gambar 4.12 DFD Level 0 Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT.JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 47

Gambar 4.13 DFD Level 1 Sub Proses Login System ... 48

Gambar 4.14 DFD Level 1 Sub Proses Mengelola Daftar Kontak ... 49

Gambar 4.15 DFD Level 1 Sub Proses Registrasi ... 50

Gambar 4.16 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Informasi ... 51

Gambar 4.17 DFD Level 1 Sub Proses Pemberitahuan Jatuh Tempo ... 52

Gambar 4.18 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Pengaduan ... 52

Gambar 4.19 ERD System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 53

Gambar 4.20 CDM System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 54

Gambar 4.21 PDM System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura ... 55

Gambar 4.22 Desain Form Splash Screen ... 63

Gambar 4.23 Desain Form Login ... 63

Gambar 4.24 Desain Form Pesan Masuk ... 64

Gambar 4.25 Desain Form Pesan Keluar ... 65

Gambar 4.26 Desain Form Konsep Pesan ... 66

Gambar 4.27 Desain Form Sub Menu Daftar Kontak Peserta ... 67

STIKOM

(9)

x

 

Gambar 4.30 Desain Form Sub Menu Tambah Kontak Perusahaan Baru ... 69

Gambar 4.31 Desain Form Kirim SMS Sekarang ... 70

Gambar 4.32 Desain Form Kirim SMS Terjadwal ... 71

Gambar 4.33 Desain Form Sub Menu Pengaturan Startup ... 72

Gambar 4.34 Desain Form Sub Menu Pengaturan Limit ... 73

Gambar 4.35 Desain Form Sub Menu Pengaturan Konfirmasi ... 73

Gambar 4.36 Desain Form Sub Menu Pengaturan pemberitahuan ... 74

Gambar 4.37 Desain Output Form Laporan Pengaduan ... 75

Gambar 4.38 Desain Hasil Cetak Laporan Pengaduan Perusahaan ... 75

Gambar 4.39 Desain Hasil Cetak Laporan Pengaduan Peserta ... 76

STIKOM

(10)

xi

 

Lampiran 1 Surat Balasan Instansi ... 80

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Kerja Praktek ... 81

Lampiran 3 Acuan Kerja Praktek (Form KP-5) ... 82

Lampiran 4 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan (Form KP-5)... 83

Lampiran 5 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja (Form KP-6)  ... 84

Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktek (Form KP-7)  ... 85

Lampiran 7 Kartu Bimbingan Kerja Praktek  ... 86

STIKOM

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai intansi yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk

mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan

mekanisme asuransi sosial, PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura

khususnya di bidang informasi pelanggan tentu harus mempunyai infrastruktur

yang menunjang dalam memudahkan pertukaran informasi secara cepat dan

memberikan informasi yang akurat bagi pelanggan.

Proses penyebaran informasi yang dilakukan PT. Jamsostek (Persero)

Cabang Madura kepada pelanggan baik itu perusahaan ataupun tenaga kerja

menggunakan surat untuk menyampaikan informasi, sehingga membutuhkan

proses yang cukup lama untuk menyampaikan informasi, selain itu bagi

perusahaan dan tenaga kerja untuk melakukan interaksi dengan bagian pelayanan

(customer service) guna melakukan pengaduan, pihak perusahaan harus datang ke PT. Jamsostek (Persero) kantor cabang Madura untuk mendapatkan informasi

yang diinginkan. Sebenarnya pihak dari PT. Jamsostek (Persero) telah memiliki

website yang dapat diakses dimanapun untuk mendapatkan informasi terbaru,

namun informasinya bersifat umum. Namun ini memiliki kendala, yaitu

kebanyakan pelanggan atau peserta Jamsostek adalah tenaga kerja aktif yang

bekerja di suatu perusahaan, baik yang bekerja didalam kantor ataupun diluar

kantor mereka tidak memiliki waktu lebih untuk mengakses informasi dari

website tersebut.

1

STIKOM

(12)

Salah satu terobosan yang dapat digunakan oleh Jamsostek adalah

pemanfaatam teknologi SMS (Short Message Service) dalam upaya meningkatkan informasi pada pelanggan. Dengan adanya SMS, pelanggan dapat menerima

semua informasi, Selain itu pengguna teknologi SMS sangat disukai karena lebih

efektif dan pada umumnya setiap orang menggunakan telepon selular dikegiatan

sehari-hari.

Melihat hal ini maka diperlukan suatu perancangan sistem informasi yang

handal dan mampu mengatasi masalah tersebut. Dengan Perancangan Sistem

Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT.JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura, tentunya dapat meningkatkan kepuasan pada pelanggan, selain

itu dapat memberikan kemudahan kepada para pelanggan untuk mendapatkan

informasi yang terkait dengan pelayanan atau program yang dimiliki oleh

Jamsostek.

1.2 Perumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang ada di PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura adalah:

1. Bagaimana membuat suatu perancangan sistem informasi pelanggan PT.

JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura yang selama ini masih kurang

efektif ?

2. Bagaimana membuat perancangan sistem informasi pelanggan berbasis

SMS Gateway?

STIKOM

(13)

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan, yaitu:

1. Perancangan ini hanya digunakan oleh PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang

Madura

2. Perancangan ini tidak meliputi implementasi atau pembuatan program

3. Perancangan sistem ini tidak berhubungan langsung dengan SIPT (Sistem

Informasi Pelayanan Terpadu) yang sudah ada, tetapi membantu bagian

pelayanan untuk menyampaikan informasi pada pelanggan

4. Rancangan sistem ini tidak membahas perhitungan iuran yang akan

dibayarkan oleh perusahaan pada Jamsostek, namun dapat memberikan

informasi pembayaran tanggal jatuh tempo.

5. Tidak membahas masalah yang disebabkan yang berhubungan dengan

penyedia layanan jaringan (provider)

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan Perancangan Sistem

Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura. Sehingga hasil rancangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk

diimplementasikan.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dibuatnya

Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway

STIKOM

(14)

Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, sistematika penulisan .

BAB I I : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang sejarah PT. JAMSOSTEK, Visi

dan Misi Perusahaan dan Struktur Organisasi

BAB III : LANDASAN TEORI

Landasan teori ini berisi penjabaran teori yang akan dijadikan

acuan analisa dan pemecahan masalah yang akan dibahas,

sehingga memudahkan penulis untuk memecahkan masalah.

Landasan teori yang dibahas berupa landasan dari teori terkait

dengan masalah maupun landasan teori yang digunakan untuk

memecahkan masalah

BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Pada bab ini berisi tentang anasila permasalahan dan analisa yang

meliputi document flow, system flow, DFD (Data Flow Diagram), CDM (Conceptual Data Model), PDM (Physical Data Model), ERD (Entity Relationship Diagram). Juga dijelaskan desain struktur database dan desain input output form.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini ada dua bab yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan

merupakan rangkuman singkat dari hasil seluruh pembahasan

masalah dan saran berisi mengenai harapan dan kemungkinan

lebih lanjut dari hasil pembahasan masalah.

STIKOM

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Umum PT. JAMSOSTEK (Persero)

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang

panjang. Dimulai dari UU Nomor 33 Tahun 1947 jo UU Nomor 2 Tahun 1951

tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) Nomor 48 Tahun

1952 jo PMP Nomor 8 Tahun 1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha

penyelenggaraan kesehatan buruh.

Selain itu PMP Nomor 15 tahun 1957 tentang pembentukan Yayasan

Sosial Buruh, PMP Nomor 5 Tahun 1964 tentang pembentukan Yayasan Dana

Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU Nomor 14 Tahun 1969 tentang

Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial

tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut

landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun

1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi

sosial tenaga kerja (Astek). PP ini mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha

swasta dan BUMN untuk mengikuti program Astek. Terbit pula PP Nomor 34

Tahun 1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara Astek, yaitu Perum

Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU Nomor 3 Tahun 1992

tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Dan melalui PP Nomor 36

5

STIKOM

(16)

Tahun 1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan

Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk

memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya. Ini dilakukan

dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan

keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang,

akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU

Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yang

berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34

ayat 2. Di mana Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengesahkan

Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem

jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah

dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan

tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih

berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas kerja.

Kiprah perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif

tenaga kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero)

memberikan perlindungan 4 program, yang mencakup Program Jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan

keluarganya.

Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak

hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha, tetapi juga berperan aktif dalam

STIKOM

(17)

meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan

perkembangan masa depan bangsa.

Program jaminan sosial merupakan program perlindungan yang bersifat

dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan

kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi. Ini juga merupakan sarana

penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat

terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha

dan tenaga kerja.

Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas

saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan

meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya

penghasilan tenaga kerja dan membutuhkan perawatan medis. Penyelenggaraan

program jaminan sosial ini menggunakan mekanisme asuransi sosial.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan 2.2.1 Visi PT. JAMSOSTEK

Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan.

2.2.2 Misi PT. JAMSOSTEK

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi

perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi:

1. Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan

keluarga

STIKOM

(18)

2. Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada

tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas

3. Negara: Berperan serta dalam pembangunan

2.3 Filosofi JAMSOSTEK

JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk

mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain

dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun

keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh

sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain.

Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program

JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu

yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi

membantu yang berpenghasilan rendah.

2.4 Struktur Organisasi PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura

Kepala Cabang Dididn Haryono Kabid Pemasaran Gunarto Kabid Pelayanan Rina R Kabid Keuangan Nuun

Kabid Umum /SDM/TI

Novi Wijayanto

Account Officer 5

Rakhma Kartika Sari

Account Officer 5

Sony

Verifikator Jaminan

Nurlaliyah

Customer Service

Rezano P K

Pembukuan

Vita Sinta Dewi

Staf Umum

H.R.Sudaryo

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura

STIKOM

(19)

BAB III

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang dibahas pada kerja praktek ini. Hal ini sangat penting

karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran dalam kerja

praktek ini. Adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut

3.1 Short Message Service (SMS)

Para ahli telah mendiskusikan tentang kemungkinan mengirim pesan teks

lewat telepon seluler sejak tahun 1980-an. Kemudian di awal tahun 1985, dalam

sebuah diskusi yang dipimpin seorang ahli bernama J Audestad memutuskan

untuk menjadikan layanan pengiriman pesan teks atau SMS ini menjadi salah satu

fasilitas telepon seluler yang menggunakan sistem GSM.

Sejarah SMS muncul pada Desember 1992. SMS adalah teknologi yang

mampu mengirim dan menerima pesan antara telepon selular. SMS pertama ini

dikirimkan oleh seorang ahli bernama Neil Papwort kepada Richard Jarvis

menggunakan komputer Pesan itu dikirim dari sebuah komputer ke sebuah

telepon seluler dalam jaringan GSM milik operator seluer Vodafone di Inggris.

Menurut (Riadi, 2012),” SMS (Short Message Service) merupakan layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (nirkabel),

memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antar

terminal pelanggan atau antar terminal pelanggan dengan sistem eksternal” . SMS

berupa pesan teks, jumlah karakter pada setiap pengiriman bergantung pada

9

STIKOM

(20)

operatornya. Operator selular di Indonesia umumnya membatasi 160 karakter

untuk satu pengiriman dan penerimaan SMS. Selain itu SMS merupakan metode

store dan forward sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon

selular penerima tidak dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar service area, penerima tetap dapat menerima SMS-nya apabila telepon selular tersebut sudah aktif kembali.

3.1.1 Cara kerja SMS

Mekanisme cara kerja sistem SMS adalah melakukan pengiriman short

message dari satu terminal pelanggan ke terminal yang lain. Hal ini dapat

dilakukan karena adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service Center (SMSC), disebut juga Message Center (MC). SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari

short message. (http://www.kajianpustaka.com/2012/12/teori-sms-short-message-service.html)

3.1.2 Short Message Service Center (SMSC)

Menurut (Gunawan, 2003),” pada saat mengirim SMS dari handphone, SMS tersebut tidak langsung dikirim pada handphone tujuan, akan tetapi dikirim terlebih dahule ke SMS Center (SMSC), lalu SMS tersebut diteruskan pada

handphone tujuan”.

STIKOM

(21)

 

Gambar 3.1 Skema Cara Kerja SMS

Dengan adanya SMSC ini kita dapat mengetahui status dari pesan SMS

yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone

tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dapat menerima SMS yang

dikirim , akan mengirimkan kembali pada konfirmasi ke SMSC yang menyatakan

bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status

tersebut pada pengirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan tidak aktif, SMS

yang dikirim akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi.

3.1.3 Koneksi SMSC

Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi ke SMSC antara lain. Berikut

penjelasannya (Gunawan, 2003):

1. Menggunakan terminal baik berupa GSM modem atau handphone, cara ini

adalah yang paling mudah tetapi memiliki kekurangan antara lain jumlah

pesan yang dikirim per menit sangat terbatas (6-10 pesan permenit). Untuk

mengantisipasinya biasanya menggunakan lebih dari satu terminal

STIKOM

(22)

2. Koneksi langsung ke SMSC , dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC

dapat mengirim SMS dalam jumlah banyak, dapat mencapai 600 SMS per

menit bergantung pada kapasitas dari SMSC itu sendiri. Untuk melakukan

koneksi langsung diperlukan protocol penghubung. Protocol yang umum digunakan adalah UCP, SMPP, CIMD, OIS dan TAP. Masing-masing

operator GSM menyediakan tipe protocol berbeda.

3. Menggunakan software bantu, saat ini banyak vendor telekomunikasi menawarkan software bantu untuk melakukan koneksi ke SMSC, dari yang

bersifat freeware, open source hingga komersial.

3.2.1 SMS Gateway

Menurut (faesal, 2012),” SMS Gateway adalah teknologi mengirim, menerima dan bahkan mengolah SMS melalui komputer dan sistem komputerisasi

biasanya digunakan pada aplikasi bisnis baik kepentingan promosi, penyebaran

informasi pada pengguna”. Seperti kita ketahui, pada jaman sekarang, hampir

semua individu telah memiliki telepon selular (handphone), bahkan ada individu yang memiliki lebih dari satu handphone. SMS merupakan salah satu fitur pada

handphone yang pasti digunakan oleh pengguna (user), baik untuk mengirim, maupun untuk menerima SMS.

Bagi perusahaan, hal ini dimanfaatkan dengan baik dalam hal pemasaran

dan pengumuman terhadap pelanggan (customer) perusahaan mereka. Data nomor

handphone disimpan dalam database perusahaan dan ketika terdapat informasi atau layanan terbaru dapat memanfaatkan SMS gateway dalam proses

STIKOM

(23)

informasinya (harga murah, cepat, dan mudah) dengan menggunakan sistem

komputerisasi.

 

Gambar 3.2 Model Skema SMS Gateway

Aplikasi SMS Gateway akan mendeteksi network setiap operator yang akan digunkan dan setelah itu akan langsung diteruskan ke dalam aplikasi.

Modem berfungsi untuk menjalankan aplikasi dan dapat menerima SMS yang

dikirimkan oleh operator baik request dari pelanggan.

Segala reguest akan diproses oleh aplikasi dan akan diteruskan oleh SMS

Gateway agar dapat diterima dan dilakukan pemprosesan data, dan request dari pelanggan akan dapat diterima dengan benar.

Sistem SMS Gateway juga membutuhkan koneksi database agar request

dari pelanggan dapat tersimpan . Database berfungsi menyimpan transaksi yang

terjadi setiap harinya. Dan permintaan akan diproses dan dapat diketahui request

terjadi dalam suatu transaksi.

STIKOM

(24)

Dari segi kecepatan SMS, semakin banyak terminal (handphone atau modem) yang terhubung ke komputer, maka semakin cepat proses pengiriman

SMS.

Selain dalam hal mengirim sms, dengan sistem komputerisasi, sms

gateway dapat melakukan auto responder atau auto reply, dimana dapat melakukan SMS kembali ke pelanggan yang reply ke sistem SMS Gateway. (http://andrisfaesal.blogspot.com/2012/01/apa-itu-sms-gateway.html)

3.3 Konsep Dasar Sistem

Menurut Jerry FitzGerald (Jogiyanto, 2001),“ Sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sustu sasaran yang

tertentu”.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Richard F. Neuschel (Jogiyanto,

2001),” Prosedur adalah sutu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya

melibatkan beberapa orang didalam ssatu atau lebih departemen, yang diterapkan

untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang

terjadi”.

Pendekatan sistem yang yang menekankan pada komponen akan lebih

mudah di dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan

suatu sistem. Untuk melakukan analisis dan merencanakan suatu sistem, analis

dan perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai

komponen-komponen atau elemen atau subsistem-subsistem dari sistem tersebut.

STIKOM

(25)

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam

ruang lingkup yang lebih sempit. Sasaran menentukan masukan dan keluaran yang

dihasilkan. Sistem dikatakan berhasil jika mencapai suatu sasaran dan tujuan.

3.3.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu

komponen sistem, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem,

masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem dan sasaran atau tujuan

sistem. Berikut penjelasannya (Jogiyanto, 2001).

Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian

dari sistem. Setiap subsistem menjalankan fungsi tertentu.

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan luar. Batas sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem. Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dengan demikian harus tetap dijaga dan

dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan dari sistem.

STIKOM

(26)

Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain dan

membentuk satu kesatuan.

Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran (output).

Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan

untuk subsistem lainnya.

Pengolahan sistem merupakansuatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran (output).

Sasaran sistem adalah suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan bermanfaat. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali

masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

 

Gambar 3.3Karakteristik Sistem

STIKOM

(27)

3.4 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi atau

perusahaan, sehingga informasi ini sangat penting didalam organisasi. Menurut

Robert N. Anthony dan John Dearden (Jogiyanto, 2001) ,” Informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih bergunadan lebih berarti bagi

penerimanya”.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian yang nyata.

3.4.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

banyak, sehingga perlu diolah. Data diolah menjadi suatu model untuk

menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali suatu model

dan membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch (Jogiyanto, 2001) disebut

siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

 

Gambar 3.4 Siklus Informasi

STIKOM

(28)

3.4.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga pilar, yaitu informasi

harus akurat , tepat pada waktunya dan relevan. John Burch dan Gary Grudnitski

(Jogiyanto, 2001) mengambarkan kualitas informasi dengan bentuk bangunan

yang ditunjang oleh tiga pilar.

 

Gambar 3.5 Pilar Kualitas Informasi

Akurat ,berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah informasi tersebut.

Tepat waktu, berarti informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka berakibat fatal bagi organisasi.

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.

STIKOM

(29)

3.5 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto, 2001), “Sistem

informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

dan kegiatan strategi dari suatu kegiatan organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

3.5.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2001)

mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yaitu

blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, blok

kendali. Sebagai satu sistem blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang

lain untuk mencapai sasaran. Berikut penjelasannya :

1. Blok masukan atau input merupakan metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model adalah rangkaian gabungan antara prosedur logika dan model matematik yang akan mengolah data yang tersimpan pada database dengan cara yang ditentukan untuk menghasilkan keluaran atau output yang diinginkan.

3. Blok Keluaran merupakan produk dari sistem informasi keluaran yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

pemakai sistem.

STIKOM

(30)

4. Blok teknologi merupakan tool atau alat dalam sistem informasi yang diperoleh untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan

mengakses data. Hal tersebut terjadi saat proses sistem informasi sedang

berjalan.

5. Blok basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang tersimpan dan bertanggung jawab

mengolah serta mengumpulkan data. Kumpulan data tersebut dapat

dikelompokkan dalam struktur tabel atau file database.

6. Blok Kendali, banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, kegagalan sistem, kesalahan manusia. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal

tersebut dapat merusak sistem.

3.6 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang

terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikkannya.

Analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum

tahap perancangan sistem. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa

sistem :

1. Identify, yaitu mengidentifikai masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada. 3. Analysis, yaitu menganalisa sistem.

STIKOM

(31)

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah analisis sistem dilakukan, tahap selanjutnya adalah perancangan

sistem. Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah :

1. Perancangan sistem secara umum.

2. Perancangan sistem secara terinci.

Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu memenuhi

kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan

rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang

terlibat. (Jogiyanto, 2001).

3.7 Bagan Alir Dokumen

Menurut (Jogiyanto, 2001), bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart

merupakan bagan alir ynag menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen berfungsi untuk menggambarkan

aliran suatu dokumen dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol

sederhana.

Dalam bagan alir dokumen, terdapat dua jenis, yaitu Document Flow dan

System Flow. Document Flow yaitu bagan yang memiliki arus dokumen secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang

terdapat dalam sistem. System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun.

STIKOM

(32)
[image:32.595.66.548.112.700.2]

Tabel 3.1 Simbol Document Flow

Simbol Arti Simbol Arti

Terminal yang

menunjukkan sumber atau tujuan

Penyimpanan File

Dokumen sumber

atau laporan Konektor halaman

Operasi manual Konektor off-page

Catatan Akuntansi Arus dokumen

Decision atau keputusan

Deskripsi proses atau komentar

Tabel 3.2 Simbol System Flow

Simbol Arti Simbol Arti

Hard Copy Database

Perangkat terminal

input atau output

Kaset penyimpan magnetis

Proses Arus dokumen

Decision atau keputusan

Menunjukkan output yang ditampilkan di

monitor

STIKOM

(33)

3.8 Data Flow Diagram

Menurut (Jogiyanto, 2001), Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang digunakan untuk untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Lebih lanjut

menurut (Jogiyanto, 2001) DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design).

Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) menurut (Mahyuzir, 1989) adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistem yang akan dikembangkan .

Untuk memudahkan membaca DFD, maka penggambaran DFD disusun

berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu

1. Context Diagram

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram context adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam context diagram adalah hubungan antar terminator dan data store.

2. Diagram Zero (Level 0)

Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan

dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity,

proses, alur data dan data store

STIKOM

(34)

3. Diagram Detail

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah tidak dapat diuraikan lagi.

Komponen-komponen yang dimiliki oleh DFD, berikut penjelasan DFD:

Tabel 3.3 Komponen DFD

Nama Simbol Penjelasan

Terminator atau

External Entity

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang berkembang. Dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan input

ataupun output dari sistem

Proses Proses sering dikenal dengan

nama buble, komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan

input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen

proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih

menjadi output.

Data Store atau Penyimpanan Data

Data Store digunakan sebagai sarana untuk penyimpanan data. Nama yang diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya. File atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi

Aliran Data Simbol ini digunakan untuk

menghubungkan proses dengan proses lainnya, proses dengan sumber dan proses dengan tujuan

STIKOM

(35)

3.9 Entity Relationship Diagram

Menurut (Kadir, 2009), Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut

dan hubungan antar entitas, model ini dinyatakan dalam bentuk diagram. Entitas

merupakan objek yang ada dan terdefinisikan didalam suatu organisasi

dapatberupa abstrak atau nyata, misalnya berupa orang, objek atau waktu

kejadian. Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik entitas tersebut.

Adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut:

1. Entitas, adalah suatu yang dapat diidentifikasikan didalam lingkup

pemakaian, sesuatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan

dikembangkan.

2. Atribut adalah properti atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas

yang berfungsi untuk menjelaskan karakteristik entitas tersebut.

3. Pengidentifikasian, data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk

suatu identifikasi. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.

4. Hubungan atau relasi, berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas

dengan entitas lain. Banyaknya entitas dalam suatu relasi menunjukkan

tingkat dari relasi yang bersangkutan

Dalam banyak literatur, jenis hubungan antara dua tipe entitas dinyatakan

dengan istilah hubungan one to one, one to many, many to one dan many to many. Penjelasan masing-masing jenis hubungan tersebut adalah sebagai berikut:

a. One to one (1:1) yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi bila satu record

yang ada pada entitas hanya memiliki satu relasi.

STIKOM

(36)

b. One to many (1:M) yaitu relasi satu lawan banyak yang terjadi bila record

kunci record tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.

c. Many to one (M:1) yaitu menyatakan bahwa setiap entitas tipe A banyak berpasangan dengan entitas tipe B dan setiap entitas pada tipe B dapat

berpasangan dengan banyak entitas pada tipe A

d. Many to Many (M:N) yaitu menyatakan bahwa setiap entitas pada suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B

dan begitu pula sebaliknya

3.10 Sistem Basis Data

Sistem basis data digunakan untuk mendesain dan menyusun rancangan

database yang akan diterapkan dalam sistem informasi. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, kemudian dibentuk dalam ERD maka dapat diperoleh

rancangan database untuk sistem informasi. Sistem basis data dapat menjelaskan secara spesifik tentang database, table, view, maupun schema lainnya yang diperlukan oleh sistem.

Kumpulan data-data yang merupakan informasi penting dalam proses

sistem disimpan dalam bentuk database yang dikelompokkan dalam suatu nama tabel. Untuk menampilkan hasil dari proses pengolahan data dapat dimasukkan ke

dalam system view. System view berfungsi untuk menampilkan output data yang diinginkan baik dalam bentuk laporan atau gambar grafik.

STIKOM

(37)

3.11 Database Management System (DBMS)

Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara

langsung, tetapi ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (System) yang spesifik, perangkat lunak ini disebut DBMS. Perangkat lunak yang termasuk DBMS

seperti, Fox Base,RBase, Ms. Access dan Borland Paradox termasuk kelas sederhana. Sedangkan Ms. SQL Server , CA Open Ingre, Oracle, Informix, Sybase

termasuk kelas berat atau kompleks

Menurut (Fathansyah, 2004) DBMS merupakan perantara bagi pemakai

dengan basis data dalam disk. Cara interaksi pemakai dengan basis data tersebut

ditetapkan oleh pembuat DBMS. Contoh bahasa basis data adalah SQL, dBase, QUEL dan lain-lain.

3.12 Siklus Pengembangan Sistem

Menurut (Kadir, 2009), metodologi klasik atau tradisional yang biasa

digunakan untuk pengembangan sistem informasi adalah SDLC (System Development Life Cycle). SDLC merupakan tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem

informasi.

Menurut (Kadir, 2009) , siklus pengembangan sistem dibagi 4 (empat)

tahapan, antara lain:

1. Analisa Sistem, meliputi pengesahan studi sistem, pengorganisasian tim

proyek, mendefinisikan kebutuhan informasi, mendefinisikan kriteria sistem,

menyiapkan proposal desain serta menyetujui atau menolak proyek desain.

STIKOM

(38)

2. Desain Sistem, meliputi persiapan detail desain sistem, mengenali

konfigurasi, alternatif sistem, melakukan evaluasi konfigurasi alternatif

sistem, menyeleksi konfigurasi terbaik, menyiapkan proposal penerapan

penerapan serta menyetujui atau menolak penerapan sistem.

       

Gambar 3.6 Tahapan-tahapan dalam SDLC

3. Implementasi Sistem, meliputi perencanaan penerapan, perumusan

penerapan, pengenalan hardware dan software, menyiapkan database, menyiapkan fasilitas fisik, menyiapkan proposal penerapan sistem baru,

menyetujui atau menolak proposal sistem baru, serta menerapkan penggunaan

sistem baru.

4. Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem, meliputi penggunaan sistem, audit

sistem, pemeliharaan sistem, menyiapkan proposal perencanaan ulang, serta

menyetujui atau menolak perencanaan ulang.

Siklus pengembangan sistem merupakan jalan rekomendasi untuk

melakukan sesuatu. Selain itu siklus pengembangan sistem sangat diperlukan

sebagai dasar metodologi dalam memecahkan masalah pada suatu sistem.

STIKOM

(39)

3.13 Desain Sistem

Menurut John Brunch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto,2001), “Desain

Sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi.

3.13.1 Tujuan Desain Sistem

Tujuan dari desain sistem adalah memberikan gambaran yang jelas

kepada programmer atau ahli yang tentang rancangan sistem untuk

mengembangkan sistem seperti yang dibutuhkan oleh user.

Kebutuhan-kebutuhan yang harus diperhatikan dalam mendesain sistem

adalah:

1. Keadalan (reliability), menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk melakukan proses uang dibutuhkan. Kemampuan sistem yang dapat

membantu dalam menyelesaikan masalah ini

2. Ketersedian (Availability), berarti bahwa sistem harus mudah diakses oleh user. Sehingga mudah dalam penggunaanya.

3. Keluwesan (flexibility), berarti bahwa sistem yang dikembangkan harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan user.

4. Kemudahan Pemeliharaan (Maintain-Ability), setelah sistem telah diimplementasikan sistem harus mudah dipelihara dalam perawatannya.

STIKOM

(40)

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Deskripsi kerja praktek menggambarkan tentang bagaimana penulis

merancang system. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data akan informasi yang diperlukan oleh PT. Jamsostek (Persero) Cabang

Madura dan kemudian menganalisa kebutuhan informasi ini dilakukan dengan

cara wawancara, mengamati system yang sedang berjalan dan mempelajari form fisik atau dokumen yang ada. Setelah melakukan pengumpulan data dan analisa,

penulis mulai merancang system dan desain system, perancangan tabel database, serta membuat desain interface.

[image:40.595.43.547.162.702.2]

 

Gambar 4.1 Diagram Block Proses Kerja Praktek

30

STIKOM

(41)

4.1 Observasi

Melakukan survey dan wawancara secara langsung di PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara

langsung dari Bagian Customer Service atau pelayanan dan bagian Account Officer meliputi: prosedur pendaftaran perusahaan, pendaftaran tenaga kerja, pemberitahuan perubahan identitas tenaga kerja dan daftar perusahaan dengan

informasi jumlah tenaga kerja. Data–data yang diperoleh ini dapat digunakan

untuk membuat perancangan sistem yang lebih baik

4.2 Analisa Permasalahan

Berdasarkan hasil survey pada saat melakukan kerja praktek, menemukan beberapa permasalahan seperti proses penyebaran informasi yang dilakukan PT.

Jamsostek (Persero) Cabang Madura kepada pelanggan baik itu perusahaan

ataupun tenaga kerja menggunakan surat untuk menyampaikan informasi,

sehingga membutuhkan proses yang cukup lama untuk menyampaikan informasi,

selain itu bagi perusahaan dan tenaga kerja untuk melakukan interaksi dengan

bagian pelayanan (customer service) guna melakukan pengaduan, pihak perusahaan harus datang ke PT. Jamsostek (Persero) kantor cabang Madura untuk

mendapatkan informasi yang diinginkan. Sebenarnya pihak dari PT. Jamsostek

(Persero) telah memiliki website yang dapat diakses dimanapun untuk mendapatkan informasi terbaru, namun informasinya bersifat umum. Namun ini

memiliki kendala, yaitu kebanyakan pelanggan atau peserta Jamsostek adalah

tenaga kerja aktif yang bekerja di suatu perusahaan, baik yang bekerja didalam

STIKOM

(42)

kantor ataupun diluar kantor mereka tidak memiliki waktu lebih untuk mengakses

informasi dari website tersebut.

Untuk mengatasi masalah yang ada maka diperlukan langkah-lahkah

sebagai berikut:

1. Analisa sistem

2. Perancangan sistem

Pada langkah-langkah tersebut diatas ditunjukkan untuk dapat menemukan

solusi dari permasalahan yang ada pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura,

untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada sub dibawah ini.

4.3 Analisa Sistem

Menganalisa sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem

baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang

ada pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Madura khususnya penyampaian

informasi pada pelanggan atau peserta jamsostek.

4.3.1 Document Flow

Document Flow yaitu bagan yang memiliki arus dokumen secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang

terdapat dalam system.

Adapun document flow untuk proses pendaftaran calon kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 4.2

STIKOM

(43)

 

Gambar 4.2 Document Flow Proses Pendaftaran calon kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja

Proses pendaftaran dimulai dari calon peserta dengan membawa

persyaratan pendaftaran yang kemudian diserahkan pada bagian customer service, bagian customer service akan melakukan pengecekan jika persyaratan lengkap maka akan dilanjutkan proses pengajuan kepesertaan baru yaitu dengan

STIKOM

(44)

memberikan form pendaftaran pada calon peserta untuk diisi. Kemudian form

yang telah terisi dan dokumen persyaratan tersebut diserahkan pada Kabid

Pemasaran untuk melakukan evaluasi data potensi. Setelah itu data pendaftar dan

persyaratan diserahkan pada account officer untuk diarsipkan dan melakukan

approve data peserta baru, kemudian menentukan NPP (No Pokok Perusahaan) untuk perusahaan dan No Peserta untuk tenaga kerja lalu menetapkan iuran

pertama yang diserahkan pada customer service kemudian diteruskan pada calon

peserta untuk melakukan pembayaran iuran pertama , setelah melakukan

pembayaran iuran pertama pada kasir. Kasir menghasilkan bukti pembayaran

yang diserapkan pada bagian Data Operator untuk menghasilkan sertifikat

kepesertaan untuk perusahaan dan kartu peserta jamsosek untuk para tenaga kerja.

Selanjutnya , document flow proses pemberitahuan pembayaran iuran jatuh tempo dapat dilihat pada Gambar 4.3

STIKOM

(45)

Gambar 4.3 Document Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Iuran Jatuh Tempo

Pada proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo dimulai dari bagian

manajemen yang melakukan pencarian data perusahaan, menncari periode

registrasi dan tanggal penetapan jatuh tempo, setelah itu akan mengecek apakah

kurang dari 5 hari sebelum tanggal jatuh tempo yang ditentukan, maka pihak

manajemen akan mencari alamat perusahaan dan membuat surat pemberitahuan

pembayaran iuran jatuh tempo yang akan dikirim pada perusahaan peserta

Jamsostek.

STIKOM

(46)

4.4 Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya dilakukan

perancangan sistem. Dalam merancang sistem ini dimulai membentuk suatu

sistem yang baru yang terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

perancangan sistem ini adalah :

1. System Flow

2. Context Diagram

3. Hirarki Input Proses Output (HIPO) 4. Data Flow Diagram (DFD)

5. Entity Relationship Diagram (ERD) 6. Database Management System (DBMS) 7. Kebutuhan Sistem

8. Desain Input Output

Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

4.4.1 System Flow

System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. Gambar 4.4 system flow proses pendaftaran perusahaan baru melalui SMS.

Gambar 4.5 system flow proses pendaftaran peserta baru melalui SMS. Gambar 4.6 system flow proses pengaduan perusahaan melalui SMS. Gambar 4.7 system flow proses pengaduan peserta atau tenaga kerja melalui SMS. Gambar 4.8 system flow proses pengiriman SMS. Gambar 4.9 system flow proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS.

STIKOM

(47)

  Gambar 4.4 System Flow Proses Pendaftaran Perusahaan Baru Melalui SMS

System Flow proses pendaftaran perusahaan baru melalui SMS dimulai dari perusahaan mengirim SMS pendaftaran. Sistem menvalidasi SMS yang

masuk, jika format salah maka system akan mengirimkan SMS auto reply bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar sistem melakukan pengecekan ,apakah

no hp telah terdaftar, jika no hp terdaftar maka system mengirim SMS auto reply

registrasi ditolak. Sistem hanya menyimpan satu nomer handphone untuk setiap perusahaan. Jika nomer handphone perusahaan tidak terdaftar maka sistem akan

STIKOM

(48)

menyimpan data perusahaan dan mengirim reply SMS approval pendaftaran pada perusahaan. Sedangkan untuk system flow proses pendaftaran peserta atau tenaga kerja baru dapat dilihat pada Gambar 4.5

Gambar 4.5 System Flow Proses Pendaftaran Peserta atau Tenaga Kerja Baru Melalui SMS

System Flow proses pendaftaran peserta atau tenaga kerja baru melalui SMS dimulai dari peserta mengirim SMS pendaftaran. System menvalidasi SMS

yang masuk, jika format salah maka system akan mengirimkan SMS auto reply

bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar system melakukan pengecekan

,apakah no hp telah terdaftar, jika no hp terdaftar maka sistem mengirim SMS

STIKOM

(49)

auto reply registrasi ditolak. Sistem hanya menyimpan satu nomer handphone

untuk setiap peserta. Jika no hp peserta tidak terdaftar maka sistem akan

menyimpan data peserta dan mengirim reply SMS approval pendaftaran pada peserta. Sedangkan untuk system flow pengaduan perusahaan melalui SMS dapat dilihat pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 System Flow Proses Pengaduan Perusahaan Melalui SMS

System Flow proses pengaduan perusahaan melalui SMS dimulai dari perusahaan mengirim SMS pengaduan. Sistem menvalidasi SMS yang masuk,

STIKOM

(50)

jika format salah maka sistem akan mengirimkan SMS auto reply bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar sistem melakukan pengecekan ,apakah

nomer handphone perusahaan telah terdaftar, jika nomer handphone tidak terdaftar maka sistem mengirim SMS auto reply untuk melakukan pendaftaran. Sistem hanya menyimpan satu nomer handphone untuk setiap perusahaan. Jika nomer handphone perusahaan terdaftar maka sistem akan menyimpan SMS pengaduan perusahaan. Sedangkan untuk system flow proses pengaduan peserta atau tenaga kerja melalui SMS dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 System Flow Proses Pengaduan Peserta atau Tenaga Kerja Melalui SMS

STIKOM

(51)

System Flow proses pengaduan peserta melalui SMS dimulai dari peserta mengirim SMS pengaduan. Sistem menvalidasi SMS yang masuk, jika format

salah maka system akan mengirimkan SMS auto reply bahwa SMS yang dikirim salah, jika format benar sistem melakukan pengecekan ,apakah nomer handphone

peserta telah terdaftar, jika nomer handphone tidak terdaftar maka sistem mengirim SMS auto reply untuk melakukan pendaftaran. Sistem hanya menyimpan satu no hp untuk setiap peserta. Jika nomer handphone peserta terdaftar maka sistem akan menyimpan SMS pengaduan peserta. Sedangkan untuk

system flow proses pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 System Flow Proses Pengiriman SMS

STIKOM

(52)

System Flow proses pengiriman SMS ini dimulai dari manajemen melakukan proses login pada sistem, karena manajemenlah yang mempunyai hak untuk mengakses sistem. Jika login gagal sistem akan meminta user name dan

password kembali, jika login berhasil manajemen akan memilih mengirim SMS pada peserta atau perusahaan. Jika telah menetukan tujuan untuk mengirim SMS,

manajemn akan menginputkan isi SMS, setelah itu manajemen akan menentukan

apakah mengirim SMS sekarang atau mengirim SMS terjadwal, jika mengirim

SMS sekarang, SMS akan dikirimkan pada no hp yang dituju, pesan yang terkirim

akan tensimpan pada pesan keluar. Kemudian jika mengirim SMS terjadwal

manajemen menetapkan tanggal dan waktu kirim SMS, kemuadian disimpan pada

konsep. Sistem akan mengirim SMS sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah

ditetapkan. SMS yang terkirim akan disimpan pada pesan keluar. Sedangkan

untuk system flow proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS dapat dilihat pada Gambar 4.9

STIKOM

(53)

Gambar 4.9 System Flow Proses Pemberitahuan Pembayaran Jatuh Tempo Melalui SMS

System Flow proses pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS dimulai sistem melakukan proses pencarian data perusahaan pada database

perusahaan, kemudian proses pengecekan periode registrasi. Sistem akan

menetapkan tanggal pembayaran iuran jatuh tempo. Sistem akan mengirim SMS

pemberitahuan iuran jatuh tempo pada lima hari sebelum tanggal jatuh tempo.

Proses selanjutnya adalah pencarian nomer handphone perusahaan, kemudian mengirim pemberitahuan pembayaran jatuh tempo melalui SMS yang ditujukan

STIKOM

(54)

pada perusahaan. Pemberitahuan pembayaran jatuh tempo dikirim pada

perusahaan, karena perusahaanlah yang berwenang membayar seluruh iuran

peserta atau tenaga kerja yang bekerja pada suatu perusahaan. Sesuai dengan

kebijakan perusahaan masing-masing.

4.4.2 Context Diagram

Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari data flow diagram

(DFD). Dimana dalam context diagram ini dapat dilihat gambaran umum dari

System Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway yang akan

diimplementasikan yaitu berupa data-data apa saja yang dibutuhkan dan

dikeluarkan. Adapun gambar context diagram dapat dilihat pada gambar 4.10

STIKOM

(55)

UPDATE DATA

RESPON PENGADUAN

SMS INFORMASI JAMSOSTEK PERMINTAAN LAPORAN DATA_KARYAWAN SMS_RESPON_PENGADUAN_PERUSAHAAN SMS_RESPON_PENGADUAN_PESERTA SMS_PENGADUAN_PESERTA SMS PENGADUAN_PERUSAHAAN DATA_PERUSAHAAN SMS_INFORMASI_PEMBAYARAN_JATUH_TEM PERIODE_REGISTRASI FORMASI_PROGRAM_JAMSOSTEK LAPORAN_PENGADUAN SMS_PROGRAM_JAMSOSTEK DATA_PESERTA 0 SISTEM INFORMASI PELANGGAN BERBASIS SMS GATEWAY + PESERTA MANAJEMEN PERUSAHAAN

Gambar 4.10 Contect Diagram Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS

Gateway Pada PT. JAMSOSTEK(Persero) Cabang Madura

4.4.3 Hirarki Input Proses Output

Hirarki Input Proses Output (HIPO) berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada

fungsi. Tujuannya agar HIPO tersebut dapat memberikan informasi tentang

fungsi-fungsi yang ada pada sistem tersebut. Hirarki Input Proses Output (HIPO) menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam Data Flow Diagram.

Gambar 4.11 adalah HIPO dari Perancangan Sistem Informasi Pelanggan Berbasis

SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura.

STIKOM

(56)

Gambar 4.11 HIPO Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura

4.4.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi didalam system, sehingga dengan dibuatnya Data Flow Diagram ini akan terlihat arus data yang mengalir dalam system. Data Flow Diagram dimulai dari pembuatan context diagram , kemudian Data Flow Diagram level 0 hingga level terendah dari proses yang dibutuhkan. Pada Data Flow Diagram tergambar proses-proses yang berlangsung terhadap sistem. Selain itu dapat terlihat entity

luar yang berhubungan dengan system dengan memberikan input kepada system

juga akan memberikan output kepada entity tersebut. Terdapat juga data store

yang digunakan sistem untuk menyimpan dan membaca data untuk kebtuhan

input dan output terhadap proses yang berjalan. Adapun DFD Level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.12 .

STIKOM

(57)

RESPON PENGADUAN

PESAN MASUK PENGADUAN

PESAN KELUAR PENGADUAN PESAN MASUK PENGADUAN

SMS RESPON PENGADUAN DATA REGISTRASI PENDAFTARAN

REPLY PEMBAYARAN JATUH TEMPO REPLY REGISTRASI PERUSAHAAN GAGAL PENDAFTARAN PESERTA

MENYIMPAN PESAN KELUAR

REGISTRASI PESERTA REGISTRASI PERUSAHAAN

MENYIMPAN DATA PESERTA

MENYIMPAN DATA PERUSAHAAN

LAPORAN_PENGADUAN PERMINTAAN LAPORAN PERIODE_REGISTRASI SMS_PENGADUAN_PESERTA SMS_INFORMASI_PEMBAYARAN_JATUH_TEMPO SMS_RESPON_PENGADUAN_PESERTA SMS_RESPON_PENGADUAN_PERUSAHAAN SMS PENGADUAN_PERUSAHAAN

SMS INFORMASI JAMSOSTEK INFORMASI_PROGRAM_JAMSOSTEK

SMS_PROGRAM_JAMSOSTEK DATA_PERUSAHAAN

DATA_PESERTA MENYIMPAN DATA MANAJEMEN

UPDATE DATA DATA_KARYAWAN PESERTA PESERTA MANAJEMEN MANAJEM EN PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN PESERTA PESERTA PERUSAHAAN MANAJEMEN MANAJEMEN 1 PROSES LOGIN SYSTEM+ 2 MENGELOLA DAFTAR KONTAK + 1 MANAJEMEN 3 PROSES REGISTRASI + 4 LAYANAN INFORMASI + PERUSAHAAN 6 LAYANAN PENGADUAN + 5 PROSES PEMBERITAHUAN PEMBAYARAN JATUH TEMPO+

7 PEMBUATAN LAPORAN 2 PERUSAHAAN 3 PESERTA 5 PESAN_KELUAR 6 PESAN_MASUK MANAJEMEN  

Gambar 4.12 DFD Level 0 Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway

Pada PT. JAMSOSTEK(Persero) Cabang Madura

STIKOM

(58)

Sedangkan untuk gambar data flow diagram level 1 untuk sub proses login

sistem dapat dilihat pada Gambar 4.13. Dimana dimulai dari proses input user name dan password data karyawan yang disimpan pada tabel manajemen , kemudian dilanjutkan proses selanjutnya untuk memeriksa user name dan

password

 

Gambar 4.13 DFD Level 1 Sub Proses Login Sistem

Pada data flow diagram level 1 untuk subproses mengelola daftar kontak dapat dilihat pada gambar 4.14. Sistem ini dimulai dari proses menambah daftar

kontak yang akan disimpan pada sistem. Jika daftar kontak tersebut adalah kontak

perusahaan maka akan disimpan pada tabel perusahaan dan jika daftar kontak

tersebut adalah data peserta maka akan disimpan pada tabel peserta. Setelah data

disimpan user dapat melakukan edit daftar kontak atau menghapus daftar kontak

STIKOM

(59)

 

Gambar 4.14 DFD Level 1 Sub Proses Mengelola Daftar Kontak

Pada data flow diagram level 1 untuk subproses registrasi dapat dilihat pada Gambar 4.15. Setelah perusahaan dan tenaga kerja telah melakukan

pendaftaran pada PT. JAMSOSTEK(Persero) Cabang Madura, akan mendapatkan

NPP untuk perusahaan dan No Peserta untuk tenaga kerja. Jika perusahaan ingin

melakukan registrasi pada sistem ini , perusahaan melakukan proses registrasi data

perusahaan dengan melalui format SMS yang telah ditentukan . SMS registrasi

yeng sesuai dengan format SMS Sistem akan tersimpan pada tabel pesan masuk

dan tersimpan pada tabel perusahaan , jika format SMS salah maka system akan

mengirim SMS reply pada perusahaan dan tersimpan pada pesan keluar. Sama

halnya dengan tenaga kerja atau peserta ingin melakukan registrasi data peserta

pada sistem ini, Tenaga kerja atau peserta melakukan proses registrasi data peserta

dengan melalui format SMS yang telah ditentukan. SMS registrasi yeng sesuai

dengan format SMS Sistem akan tersimpan pada tabel pesan masuk dan tersimpan

STIKOM

(60)

pada tabel peserta, jika format SMS salah maka system akan mengirim SMS reply

pada peserta dan tersimpan pada pesan keluar.

Gambar 4.15 DFD Level 1 Sub Proses Registrasi

Pada data flow diagram level 1 untuk subproses layanan informasi dapat dilihat pada gambar 4.16. Sistem ini dimulai dari manajemen melakukan update

informasi jamsostek, kemudian melakukan kirim SMS Program Jamsostek pada

peserta dan perusahaan. SMS yang terkirim tersebut akan tersimpan pada pesan

keluar.

STIKOM

(61)

Gambar 4.16 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Informasi

Pada data flow diagram level 1 untuk subproses pemberitahuan jatuh tempo dapat dilihat pada gambar 4.17. Sistem ini dimulai dari pencarian data

perusahaan dan melakukan cek registrasi pada data perusahaan, kemudian sistem

melakukan periman SMS Pemberitahuan Jatuh tempo pada perusahaan, lalu pesan

terkirim tersebut disimpan pada pesan keluar.

STIKOM

(62)

Gambar 4.17 DFD Level 1 Sub Proses Pemberitahuan Jatuh Tempo

Pada data flow diagram level 1 untuk subproses layanan pengaduan dapat dilihat pada Gambar 4.18. Proses ini dimulai dari perusahaan dan peserta

melakukan pengiriman SMS pengaduan yang diterima oleh sistem, sistem akan

menyimpan pesan pengaduan tersebut pada tabel pesan masuk. Setelah itu

Manajemen akan melakukan mengirim SMS respon pengaduan kepada

[image:62.595.64.553.71.719.2]

perusahaan dan peserta. Pesan terkirim tersebut akan disimpan pada pesan keluar

Gambar 4.18 DFD Level 1 Sub Proses Layanan Pengaduan

STIKOM

(63)

4.4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) mengambarkan basis data yang ada pada, ERD itu sendiri terdiri dari 2 macam, yakni Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM) Berikut penjelasannya.

 

Gambar 4.19 ERD Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Madura

 

 

STIKOM

(64)

1. Conceptual Data Model (CDM)

 

 

Gambar 4.20 CDM Sistem Informasi Pelanggan Berbasis SMS Gateway Pada

PT.J AMSOSTEK (Persero) Cabang Madura

 

 

 

 

 

 

 

STIKOM

(65)

Gambar

Gambar 3.3 Karakteristik Sistem
Gambar 3.4 Siklus Informasi
Tabel 3.1  Simbol Document Flow
Gambar 4.1 Diagram Block Proses Kerja Praktek
+7

Referensi

Dokumen terkait

Muncul pada tahun 1987,RAM jenis FPM (Fast Page Mode) merupakan RAM paling kerap digunakan dalam system komputer pada masa itu,FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 20 alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil

Tahap pembuatan strategi adalah suatu tahap yang paling menantang sekaligus menarik dalam proses manajemen strategik. Inti pokok dari tahap ini adalah menghubungkan organisasi dengan

Tumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendra (L). L), merupakan salah satu tumbuhan penghasil minyak atsiri yang mana daun tumbuhan ini mengandung minyak atsiri sekitar 0,5 -

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwasanya apabila orang menerima biaya untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh hilangnya jasa lingkungan atau mengganti jasa ekosistem,

Proses yang sama sekali tidak langsung, dimana gambar diolah kemudian dicetak pada plat hardboard yang kemudian dicukil dan dicetak secara manual adalah simbolisasi

faktor yang berpengaruh dalam pengembangan unit bisnis ekowisata Ciwidey, dan mengetahui portofolio bisnis pengembangannya, yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

Tulee kuitenkin huomioida, että lastenpsykiatria sekä erityisesti lastensuojelu ovat kummatkin erityispalveluita, jotka hoitavat osittain sellaisia tehtäviä, joita kukaan muu ei