• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Ali, H. Zainuddin. Metode Penelitian Hukum Cet. Pertama. Jakarta: Sinar Grafika. 2009.

Ashshofa, Burhan. Metode Penelitian Hukum Cet. Kelima. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.

Dewi, Shinta. Perlindungan Privasi Atas Informasi Pribadi Dalam Transaksi elektronik Menurut Hukum Internasional. Bandung : Widya Padjajaran, 2009

Makarim, Edmon. Pengantar Hukum Telematika (Suatu Kompilasi Kajian). Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005

Asril Sitompul,S.H.,LL.M. Hukum Internet (Pengenalan Mengenai Masalah Hukum Di Cyberspace. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001 Drs. Dikdik M. Arief Mansur, SH., MH. Cyberlaw (Aspek Hukum Teknologi

Informasi). Bandung : PT. Refika Aditama, 2009 B. Peraturan Perundang-Undangan

Republik Indonesia, Undang-Undang Hukum Perdata

Republik Indonesia, Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

Republik Indonesia, Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Republik Indonesia, Undang-Undang No.24 Tahun 2013 tentang Administrsi Kependudukan

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Eleketronik

C. Jurnal

Sigit Haryono. 2010 “ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM (BUS KOTA) DI KOTA”. FISIP, Yogyakarta. Juli 2010. Budi Hartono. 2016 “PENGGUNAAN TRANPORTASI ONLINE DENGAN

METODE APLIKASI TELPON PINTAR”. Universitas Wiralodra, Indramayu. Januari 2016

Minda Mora Purba, SKom, MMSI. 2016 “PENERAPAN E-BISNIS DALAM SISTEM TRANSPORTASI UDARA”. Universitas Suryadarma, Jakarta. Januari 2016

Varia Bina Civika. 2009 “ASPEK-ASPEK HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA”. Universitas Wiralodra, Indramayu. Mei 2009

(2)

D. Makalah

Ahmadaspuri. 2013 “Transaksi Elektronik Transaksi elektronik”. STMIK EL, Yogyakarta. Juni 2013

E. Website

http://komunikasipers.blogspot.co.id/2013/01/perkembangan-teknologi-komunikasi.html (Diakses 27 April 2016)

http://gilang-gendut.blogspot.co.id/2012/11/sistem-informasi-manajemen-bab-3.html(Diakses 21 April 2016)

http://sim-uh.blogspot.co.id/2012/11/proses-bisnis-dan-teknologi-informasi.html (Diakses 21April 2016)

http://wartakota.tribunnews.com/2015/06/19/inilah-penyebab-taksi-uber-dianggap-ilegal-di-jakarta (Diakses 27 April 2016)

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt557d742c66895/persyaratan-izin-penyelenggaraan-angkutan-barang (Diakses 27 April 2016) http://e-journal.uajy.ac.id/2546/4/2TS11562.pdf ,(diakses 4 April 2016)

https://nicohernawan.wordpress.com/artikel-sim-sistem-informasi manajemen/ (diakses 8 april 2016)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25388/4/Chapter%20I.pdf (diakses 4 april 2016)

http://jdih.dephub.go.id/index.php/produk_hukum/view/VUUwZ01qa2dWRUZJV lU0Z01qQXhOUT09 (Diakses 27 April 2016)

http://www.arah.com/article/898/transportasi-online-boleh-jalan-jika-mendirikan-koperasi.html (Diakses 27 April 2016)

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt50924dbf2ad1f/status-hubungan-pengojek-dan perusahaan-aplikasi-layanan-ojek#_ftn2 (Diakses 20 April 2016)

http://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-fungsi-dan-contoh-sistem-informasi-manajemen.html (diakses 8 April 2016)

http://sitirahmaprawitisari.blogspot.co.id/p/pengantar-sim.html (Diakses 20 April 2016)

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt55d41f0febd96/perlindungan-konsumen-transportasi-berbasis-aplikasi-akan-dikaji (Diakses 8 April 2016)

http://fitrimariani33.blogspot.co.id/2016_01_01_archive.html (Diakses 20 April 2016)

www.academia.edu/20409268/Peran_pemerintah_dalam_pengendalian_angkutan _umum_tidak_dalam_trayek_di_Banjarnegara (Diakses 9 April 2016)

http://bisnis.liputan6.com/read/2395367/kppu-dorong-revisi-uu-llaj-agar-ojek-online-punya-payung-hukum (Diakses 9 April 2016)

(3)

http://www.ahmadzakaria.net/blog/2013/09/13/perlindungan-data-pribadi-masih-peduli/ (Diakses 21 April 2016)

http://etikaprophesi.weebly.com/pengertian-privasi.html (Diakses 12 April 2016) http://etikaprophesi.weebly.com/pengertian-privasi.html (Diakses 20 April 2016)

http://gogrogot.blogspot.co.id/2015/12/makalah-komas-privasi-dan-kebebasan.html (Diakses 12 April2016)

http://www.pusatgratis.com/info/apa-itu-cookie-apa-kegunaanya-dan-kenapa-dibuat.html (Diakses 20 April 2016)

http://vendryfranandha.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-phising.html (Diakses 20 April 2016)

http://www.kompasiana.com/pinguinamazon/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-pencurian-identitas-identty-theft_550e403a813311b82cbc61bc (Diakses 20 Aprils 2016)

http://jurnalisautis.blogspot.co.id/2010/11/hati-hati-kasus-pencurian-data-pribadi.html (Diakses 20 April 2016)

http://tagorbiber.blogspot.co.id/2010/11/pencurian-data-pribadi-dan.html (Diakses 20 April 2016)

http://www.detik88.com/2015/10/kajian-teknologi-dalam-lingkungan-bisnis.html (Diakses 27 April 2016)

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/216981-77juta-data-pengguna-sony-playstation-dibobol (Diakses 20 April 2016)

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/216981-77juta-data-pengguna-sony-playstation-dibobol (Diakses 20 April 2016)

http://www.csmonitor.com/Business/2011/0503/Sony-data-breach-could-be-most-expensive-ever (Diakses 20 April 2016)

http://blog.eu.playstation.com/2011/10/12/an-important-message-from-sonys-chief-information-security-officer/(Diakses 20 April 2016)

http://www.pcworld.com/article/228146/androidsecuritypatch.html (Diakses 20 April 2016)

http://www.pcworld.com/article/228045/researchers_discover_android_data_leaks _what_you_need_to_know.html (Diakses 20 April 2016)

http://inet.detik.com/read/2011/06/20/092356/1663626/323/ (Diakses 20 April 2016)

http://www.pikiran-rakyat.com/node/149206 (Diakses 20 April 2016)

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/225917-data-200-ribu-nasabah-citibank-dicuri-di-as (Diakses 20 April 2016)

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f235fec78736/dasar-hukum-perlindungan-data-pribadi-pengguna-internet (Diakses 21 April 2016)

https://balianzahab.wordpress.com/cybercrime/apa-itu-hacking-cracking-dan-defacing/ (Diakses 21 April 2016)

(4)

BAB III

PENGUNAAN DATA DIRI PADA TRANSAKSI TRANSPORTASI UMUM BERBASIS APLIKASI ONLINE

A. Data Diri Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

Data adalah setiap informasi yang diproses melalui peralatan yang

berfungsi secara otomatis menanggapi instruksi-instruksi yang diberikan bagi

tujuannya dan disimpan dengan maksud untuk dapat diproses. Data juga termasuk

informasi yang merupakan bagian tertentu dari catatan-catatan kesehatan, kerja

sosial, pendidikan atau yang disimpan sebagai bagian dari suatu sistem

penyimpanan yang relevan.62

Data diri adalah data yg berkenaan dengan ciri seseorang, seperti nama,

umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, kedudukan dalam keluarga

serta informasi lainnya yang berkenaan dengan diri seseorang63; yang terdiri atas fakta-fakta, komunikasi atau pendapat yang berkaitan dengan individu yang

merupakan informasi sangat pribadi atau sensitive sehingga orang yang

bersangkutan ingin menyimpan atau membatas orang lain untuk mengoleksi,

menggunakan atau menyebarkannya kepada pihak lain. Menurut Jerry Kang, data

diri menggambarkan suatu informasi yang erat kaitannya dengan seseorang yang

akan membedakan karateristik masing-masing individu.64

UU ITE memang belum memuat aturan perlindungan data pribadi secara

khusus. Tetapi, secara implisit UU ITE ini mengatur pemahaman baru mengenai

62 Purwanto, Penelitian Tentang Perlindungan Hukum Data Digital, (Jakarta: Badan

Pembinaan Hukum Nasional, 2007), hlm. 13

63

http://www.kamusbesar.com/49749/data-pribadi (diakses 10 April 2016)

64Jerry Kang, “Information Privacy in Cyberspace Transaction”, Stanford Law Review

(5)

perlindungan terhadap keberadaan suatu data atau informasi elektronik baik yang

bersifat umum maupun pribadi.

Sedangkan, hal yang berkaitan dengan penjabaran tentang data elektronik

pribadi, UU ITE mengamanatkannya lagi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82

Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (“PP

PSTE”). Perlindungan data pribadi dalam sebuah sistem elektronik dalam UU ITE

meliputi perlindungan dari penggunaan tanpa izin, perlindungan oleh

penyelenggara sistem elektronik, dan perlindungan dari akses dan interferensi

ilegal. Terkait perlindungan data pribadi dari penggunaan tanpa izin, Pasal 26 UU

ITE mensyaratkan bahwa penggunaan setiap data pribadi dalam sebuah media

elektronik harus mendapat persetujuan pemilik data bersangkutan. Setiap orang

yang melanggar ketentuan ini dapat digugat atas kerugian yang ditimbulkan.

Bunyi Pasal 26 UU ITE adalah sebagai berikut:

1) Penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang

menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan

Orang yang bersangkutan.

2) Setiap orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan

berdasarkan Undang-Undang ini

Dalam penjelasannya, Pasal 26 UU ITE menyatakan bahwa data pribadi

merupakan salah satu bagian dari hak pribadi seseorang. Sedangkan, definisi data

pribadi dapat dilihat dalam Pasal 1 PP PSTE yaitu data perorangan tertentu yang

disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaan.

Pada dewasa ini, informasi merupakan suatu media yang sangat

(6)

maupun negara maju65. Informasi mengenai individu selalu dikelola oleh pemerintah dan swasta, tetapi munculnya era komputer menciptakan ancaman

yang lebih besar bagi privasi individu tersebut, serta kemungkinan individu

menderita kerugian sebagai akibat dari ketidaktelitian atau pembocoran informasi

akan jauh lebih besar66. Era digital telah memicu ledakan pertumbuhan data diri yang dibuat, disimpan dan ditransmisikan pada komputer dan perangkat mobile,

broadband dan situs internet dan media67. Kemajuan teknologi juga menimbulkan ancaman serius bagi privasi pribadi dan keamanan informasi.

Privacy atau kalau diterjemahkan secara sederhana “kebebasan pribadi”,

erat sekali dengan isu bagaimana data diri mendapatkan perlidungan yang cukup

sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan data diri68. Tentunya cukup sering seseorang mendapatkan telepon dari telemarketing yang menawarkan pinjaman

tanpa agunan, penawaran kartu kredit dan juga penawaran penutupan asuransi.

Sepanjang seseorang tidak bermasalah dengan hal tersebut, pada dasarnya tidak

akan menjadi suatu isu hukum, namun terkadang dirasakan sangat menganggu

Di negara lain, di Jepang misalnya, masalah perlindungan atas privasi ini

telah menjadi perhatian pihak yang berwenang sehingga pemerintah Jepang telah

mengajukan rancangan undang-undang mengenai perlindungan atas privasi dan

informasi pribadi ke parlemen Jepang. Rancangan undang-undang tersebut

memuat perlindungan atas pelanggaran dan penyalahgunaan informasi pribadi dan

melarang tindakan penghimpunan data pribadi dari suatu sumber ke dalam suatu

65 Shinta Dewi, Perlindungan Privasi Atas Informasi Pribadi Dalam Transaksi elektronik

Menurut Hukum Internasional, (Bandung : Widya Padjajaran, 2009), hlm 53

66 Paul Marrett, Information Law in Practice : 2nd Edition, (Cornwall : MPG Books Ltd,

2002). Hlm. 95

67 Cameron G. Shilling, “Privacy and Data Security : New Challenges of The Digital

Age”, New Hampshire Bar Journal (2011). Hlm 1

68

(7)

daftar dan kemudian menjualnya ke pihak lain. Data-data ini antara lain adalah

data register keluarga, data kesehatan dan juga data riwayat hidup yang dapat

dihimpun dari berbagai sumber, seperti catatan sipil, rumah sakit, dokter dan

lain-lain. Salah satu pendorong diajukannya rancangan undang-undang ini adalah

meningkatnya Penggunaan internet dan banyaknya terjadi pelanggaran hukum

yang menyangkut data-data pribadi melalui internet. Pemerintah Jepang

menyatakan bahwa banyaknya pelanggaran tersebut menjadi salah satu penyebab

lambatnya perkembangan perdagangan elektronik atau transaksi elektronik di

jepang dan oleh karena itu perlu disusun undang-undang untuk mengatur dan

menindak pelaku pelanggaran hak privasi ini.

Di dalam rancangan undang-undang tersebut ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan sebagai penekanan pentingnya perlindungan atas privasi, yaitu antara

lain :69

1. Informasi pribadi perlu dibatasi menurut tujuan penggunaannya dan harus

diperoleh dari sumber yang sah, berisikan data yang akurat, dilindungi dengan

baik dan secara transparan.

2. Informasi pribadi tidak boleh digunakan untuk bisnis selain dari tujuan semula

perolehannya.

3. Dalam memperoleh informasi pribadi, pengguna untuk tujuan bisnis harus

memberitahukan kepada pemilik data tentang tujuan penggunaannya dan

pembertiahuan tersebut harus dilakukan sebagai informasi umum di mana

pemilik data dapat dengan segera mengetahuinya.

(8)

4. Pengguna infomasi untuk tujuan bisni harus mengambil tindakan yang

diperlukan untuk melindungi data pribadi dan melakukan pengawasan yang

memadai atas petugas yang memegang data pribadi.

5. Dalam pemberian atau penitipan data ribadi kepada pihak ketiga, maka

pengguna untuk tujuan bisnis harus melakukan pengawasan yang cukup.

6. Meskipun data pribadi tidak boleh diberikan kepada pihak ketiga, tetapi

pengguna data boleh memberikannya dengan persetujuan pemilik data dan

apabila pemberian data tersebut diperlukan untuk melindungi hidup atau

harta-benda pemilik data.

7. Pengguna data harus mempubilkasikan tujuan penggunaan, nama pengguna

data yang bertanggung jawab atas informasi pribadi, prosedur publikasi,

tindakan yang diambil untuk perlindungan informasi kecuali apabila

kepentingan hukum pengguna menjadi ancaman atau apabila hal tersebut akan

mempengaruhi operasi bisnis mereka.

8. Pengguna informasi untuk bisnis harus memiliki sistem dan proses yang

diperlukan untuk menangani pengaduan/keluhan sehubungan dengan

penanganan informasi pribadi.

9. Pengguna dapat membentuk organisasi bisnis yang beranggotakan para

pengguna data untuk bisnis dan mendapatkan izin dari pemerintah untuk

menangani pengaduan/ keluhan.

10. Pemerintah akanmengambil tindakan legislatif secara tersendiri, berdasarkan

undang-undang agar masalah perlindungan atas informasi pribadi ini dapat

ditangani oleh suatu badan pemerintah tersendiri.

Meskipun demikian, undang-undang ini memberi kelonggaran dan

(9)

Jepang. Namun kebebasan yang diberikan kepada pers ini juga masih dibatasi

oleh ketentuan bahwa informasi pribadi harus ditangani dengan baik dan didasari

pada prinsip-prinsip dasar penggunaan informasi pribadi yang berlaku secara

umum.

Isu mengenai data diri juga tidak terlepas dari permasalahan yang

menyangkut privasi, privasi adalah Kemampuan seseorang untuk mengatur

informasi mengenai dirinya sendiri

Alasan privasi harus dilindungi yaitu70:

1. dalam membina hubungan dengan orang lain, sesorang harus menutup

sebagian kehidupan pribadinya sehingga dia dapat mempertahankan

posisinya pada tingkat tertentu.

2. seseorang di dalam kehidupannya memerlukan waktu untuk dapat menyendiri

(solitude) sehingga privasi sangat diperlukan oleh seseorang.

3. privasi adalah hak yang berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada hal lain

akan tetapi hak ini akan hilang apabila orang tersebut mempublikasikan

hal-hal yang bersifat pribadi kepada umum.

4. privasi juga termasuk hak seseorang untuk melakukan hubungan domestic

termasuk bagaimana seseorang membina perkawinan, membina keluarganya

dan orang lain tidak boleh mengetahui hubungan pribadi tersebut sehingga

kemudian Warren menyebutnya sebagai the right against the word.

5. Kelima, alasan lain mengapa privasi patut mendapat perlindungan hukum

karena kerugian yang didserita sulit untuk dinilai dimana kerugiannya

dirasakan jauh lebih besar dibandingkan dengan kerugian fisik, karena telah

70 Shinta Dewi, Perlindungan Privasi Atas Informasi Pribadi Dalam Transaksi elektronik

(10)

mengganggu kehidupan pribadinya sehingga bila ada kerugian yang diderita

maka pihak korban wajib mendapat kompensasi.

Hak dari masing-masing individu untuk menentukan sendiri kapan,

bagaimana, dan untuk apa penggunaan informasi mengenai mereka dalam hal

berhubungan dengan individu lain. Pengertian Privasi Secara Umum adalah

kemampuan satu atau sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan

dan urusan personalnya dari publik atau untuk mengontrol arus informasi

mengenai diri mereka. Privasi dapat dianggap sebagai suatu aspek dari

keamanan.71

Hak pelanggaran privasi oleh pemerintah, perusahaan, atau individual

menjadi bagian di dalam hukum di banyak negara, dan kadang, konstitusi atau

hukum privasi. Hampir semua negara memiliki hukum yang, dengan berbagai

cara, membatasi privasi, sebagai contoh, aturan pajak umumnya mengharuskan

pemberian informasi mengenai pendapatan. Pada beberapa negara, privasi

individu dapat bertentangan dengan aturan kebebasan berbicara, dan beberapa

aturan hukum mengharuskan pemaparan informasi publik yang dapat dianggap

pribadi di negara atau budaya lain. Privasi dapat secara sukarela dikorbankan,

umumnya demi keuntungan tertentu, dengan risiko hanya menghasilkan sedikit

keuntungan dan dapat disertai bahaya tertentu atau bahkan kerugian. Contohnya

adalah pengorbanan privasi untuk mengikut suatu undian atau kompetisi;

seseorang memberikan detail data diri (sering untuk kepentingan periklanan)

untuk mendapatkan kesempatan memenangkan suatu hadiah. Contoh lainnya

(11)

adalah jika informasi yang secara sukarela diberikan tersebut dicuri atau disalah

gunakan seperti pada pencurian data diri.72

Privasi sebagai terminologi tidaklah berasal dari akar budaya masyarakat

Indonesia. Samuel D Warren dan Louis D Brandeis menulis artikel berjudul

"Right to Privacy" di Harvard Law Review tahun 1890. Mereka seperti hal nya

Thomas Cooley di tahun 1888 menggambarkan "Right to Privacy" sebagai "Right

to be Let Alone" atau secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai hak untuk

tidak di usik dalam kehidupan pribadinya73. Hak atas Privasi dapat diterjemahkan sebagai hak dari setiap orang untuk melindungi aspek-aspek pribadi kehidupannya

untuk dimasuki dan dipergunakan oleh orang lain

Teknologi telah mengubah dunia masa kini menjadi dunia yang tidak

terbayangkan pada perbedaan tahun setiap tahun. Perkembangan dunia di masa

depan juga tidak dapat di tebak karena adanya perkembangan teknologi.

Diantaranya semuanya yang diberikan oleh teknologi adalah informasi .

Teknologi Informasi pada dasarnya merupakan pintu gerbang dalam mendapatkan

sebuah informasi yang kita inginkan. Berbagai kalangan kini menggunakan

teknologi untuk mencari informasi tersebut. Pada akhir-akhir ini, berbagai

perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam

bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi

informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi komputer, beserta perangkat

elektronika lainnya, menjelma menjadi satu dalam perpaduan kemampuan dalam

mendapatkan informasi74

72

Ibid

73

http://etikaprophesi.weebly.com/pengertian-privasi.html (diakses 20 April 2016)

74 http://gogrogot.blogspot.co.id/2015/12/makalah-komas-privasi-dan-kebebasan.html

(12)

Beberapa kasus menyangkut keamanan sistem saat ini menjadi suatu

garapan yang membutuhkan biaya penanganan dan pengamanan yang sedemikian

besar. Sistem-sistem vital seperti sistem pertahanan, sistem perbankan, dan

sistem-sistem setingkat itu membutuhkan tingakat keamanan yang sedemikian

tinggi. Hal ini lebih disebabkan oleh kemajuan bidang jaringan komputer dengan

konsep open system-nya sehingga siapapun, dimanapun, dan kapanpun

mempunya kesempatan untuk mengakses kawasan-kawasan vital tersebut. Untuk

menjaga keamanan dan kerahasiaan data dalam suatu jaringan komputer,

diperlukan beberapa jenis enkripsi agar data tidak dapat dibaca atau dimengerti

oleh sembarangan orang kecuali untuk penerima yang berhak. Pengamanan data

tersebut selain bertujuan untuk meningkatkan keamanan data, juga berfungsi

untuk75 :

1. Melindungi data agar tidak dapat dibaca oleh orang-orang yang tidak berhak;

2. Mencegah agar orang-orang yang tidak berhak, tidak menyisipkan atau

menghapus data

Perkembangan teknologi informasi yang tanpa batas telah menyentuh

berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kondisi yang mana membuat

kita melupakan dua masalah pokok yang berhubungan erat dan membutuhkan

solusi dengan segera perlindungan privasi dan kebebasan informasi. Banyak

permasalahan mengenai Kebebasan Informasi dan Privasi ini

Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek

paling penting dari suatu sistem informasi. Hal ini terkait dengan begitu

pentingnya informasi tersebut dikirim dan diterima oleh orang yang

berkepentingan. Informasi akan tidak berguna lagi apabila di tengah jalan

(13)

informasi itu disadap atau dibajak oleh orang tidak berhak. Oleh karena itu

pengamanan dalam sistem informasi telah menjadi isu hangat ketika transaksi

elektronik mulai diperkenalkan. Tanpa pengamanan yang ketat dan canggih,

perkembangan teknologi informasi tidak memberikan manfaat yang maksimal

kepada masyarakat

B. Pengunaan Data Diri Pada Transaksi Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online

Terdapat 3 tahapan penting dalam penggunaan data diri pelanggan

transportasi umum berbasis aplikasi online.

1. Tahap pengumpulan/penerimaan informasi data diri

Pada tahap ini pemberi layanan mengumpulkan dan menyimpan informasi

yang dikumpulkan pada aplikasi atau diberikan pada saat pemesanan layanan

kepada pemberi layanan atau dengan cara lain apa pun. Pengguna layanan dapat

tidak memilih memberikan informasi tertentu tetapi pengguna mungkin tidak

dapat menikmati semua fitur dari pemberi aplikasi. Informasi yang didapatkan

akan membantu dalam mempersonalisasikan dan terus meningkatkan mutu

pelayanan. Berikut ini adalah jenis informasi yang kumpulkan:

a. Informasi pribadi, contoh. Nama, jenis kelamin, tanggal lahir, kebangsaan, nomor paspor atau tanda pengenal, dan negara tempat tinggal;

b. Informasi kontak, contoh. Alamat email dan nomor telepon;

c. Informasi pembayaran, contoh. informasi kartu debet atau kartu kredit, termasuk nama pemegang kartu, nomor kartu, bank penerbit kartu, negara

(14)

d. Informasi perjalanan, contoh. informasi keberangkatan, dan tujuan keberangkatan, atau informasi lainnya terkain perjalanan;

e. Informasi teknis, mis. alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang

dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam

jaringan Internet).

Saat pengguna layanan berinteraksi dengan aplikasi yang dibuat oleh

pemberi layanan transportasi umum online, maka pemberi layanan akan

mengumpulkan informasi tentang lokasi, foto nomor telepon dan kartu kredit dari

perangkat seluler pengguna layanan. Informasi ini dapat digunakan untuk

memberi lokasi real time dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh driver.

pembagian informasi data diri dapat juga dinonaktifkan atau mematikan layanan

lokasi di perangkat seluler kapan saja.

Pada saat mengunjungi aplikasi dan bertransaksi via aplikasi maka

pengguna juga akan meninggalkan jejak, jejak ini dinamakan dengan cookies.

cookies adalah data/informasi yang diciptakan oleh suatu situs untuk disimpan

pada browser bisa diambil untuk memberitahu situs tentang aktivitas pengguna

pada waktu sebelumnya.

Cookies diciptakan supaya situs bisa mengetahui aktivitas yang telah

dilakukan si pengguna pada waktu sebelumnya. Aktivitas ini misalnya mengklik

suatu tombol, login, atau halaman mana yang telah dibuka oleh pengguna pada

bulan bahkan tahun lalu.76

76

(15)

Cookies juga bisa saja menyimpan informasi data diri seperti nama, alamat

e-mail, alamat rumah atau kantor, nomor telepon serta pola kegiatan hidup

seseorang yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau mengontak

seseorang. Hal ini hanya bisa terjadi apabila pengguna memberikan informasi di

dalam sebuah situs web.

Fungsi cookies adalah:77

a. Membantu situs untuk mengingat diri seseorang dan mengatur preferences

yang sesuai sehingga apabila pengguna kembali mengunjungi situs

tersebut akan langsung dikenali.

b. Menghilangkan kebutuhan untuk meregister ulang di situs tersebut saat

mengakses lagi (site tertentu saja), cookies membantu proses login

pengguna ke dalam web server tersebut.

c. Memungkinkan situs untuk menelusuri pola pencarian informasi situs

pengguna dan mengetahui situs favorit yang sering dikunjunginya.

Hal yang mungkin dapat membahayakan adalah pencurian cookies oleh

para peretas (hacker). Faktor privasi mungkin menjadi satu-satunya hal yang

mungkin menjadi masalah pada cookies. Pasalnya terdapat cookies yang mencatat

semua jejak browsing Anda untuk kepentingan mereka sendiri. Cookies yang

mendapat julukan tracking cookies ini biasanya digunakan untuk kepentingan

iklan dari website tertentu. Sehingga tidaklah heran disaat tertentu ketika

pengguna sedang melakuan browsing dan akan muncul iklan tertentu.

Namun keberadaan cookies ini dapat memblokirnya dengan berbagai

pengaturan yang ada di masing-masing browser78. Selain memblokir semua

77

http://pengetahuanwawasanz.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-fungsi-cookies.html (diakses 29 April 2016)

(16)

cookies dari semua website, Anda juga bisa memblokir cookies dari situs-situs

tertentu saja. Namun jika Anda ingin nyaman dalam mengakses internet, maka

sebaiknya Anda tetap mempertahankan cookies dari situs-situs yang Anda

percayai dan hanya memblokirnya dari berbagai situs asing yang mungkin akan

berbahaya.

2. Tahap pemrosesan data diri

Secara umum, penggunaan informasi untuk keperluan administratif,

misalnya. pemrosesan, pengonfirmasian, pengisian dan penyelesaian transaksi,

dan jenis pelayanan yang dibutuhkan. Jika ada pemberitahuan informasi yang

akan disampaikan, maka pemberi layanan menggunakan informasi yang diberikan

pengguna layanan saat melakukan pemesanan.

Data diri yang diterima selanjutnya akan diproses menjadi informasi dan

digunakan untuk memberikan pelayanan, disamping itu data yang diterima juga

akan diberikan pesan peringatan pelayanan informasi, data diri pengguna juga

akan digunakan untuk tujuan akuntansi (penagihan dan pengauditan),

pengembalian dana, keselamatan, keamanan, analisis statistik dan pemasaran,

sistem informasi manajemen, pengujian sistem, perawatan dan pengembangan,

operasi, dukungan, survei pelanggan dan hubungan pelanggan.

Setelah data diproses maka selanjutnya penyedia layanan akan memberika

teipe-tipe layanan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna layanan sesuai

dengan pemesananya

3. Tahap penyimpanan data diri

Setelah selesai transaksi biasanya Informasi data diri yang telah diproses

(17)

di Indonesia, tujuannya adalah untuk menjadi bahan referensi pelayanan

kedepannya dan dimanfatkan untuk kepetingan promosi atau iklan.

Jaminan perlindungan harus dapat diberikan oleh perusahaan penyediaan

layanan, berupa tidak memberikan data diri kepada pihak lain tanpa persetujuan

pengguna layanan serta menjaga agar data diri tidak bocor kepada pihak lain,

Ketika diwajibkan oleh hukum, penyedia layanan akan membuka

informasi pengguna layanan kepada lembaga pemerintahan atau otoritas atau para

pihak ketiga(polisi, jaksa dan lainnya) sesuai dengan surat perintah atau proses

hukum lain yang berlaku.

Sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan

yang terus bertambah dan untuk memahami tujuan bisnis maka penyedia layanan

biasanya akan menunjuk, memberi wewenang, atau mengontrak mitra bisnis

strategis. Data diri pengguna layanan dapat dibuka ke para mitra bisnis ini, pihak

berwenang atau yang dikontrak, penyedia layanan, atau pengiklan untuk

menyediakan promosi, penawaran, produk.

C. Bentuk Penyalahgunaan Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online

Secara garis besar terdapat dua faktor penyebab bocornya data diri, yaitu:

1. Faktor internal

Adalah faktor penyebab penyalahgunaan data diri yang bersumber dari

internal perusahaan sebagai penyedia layanan transportasi umum online, biasanya

disebabkan oknum didalam perusahaan menjual data diri pengguna layanan

(18)

lain karena adanya unsur kelalain dalam mengolah data diri pengguna layanan

sehingga bocor kepihak lain.

2. Faktor eksternal

Adalah faktor penyebab penyalahgunaan data diri yang bersumber dari

eksternal perusahaan sebagai penyedia layanan transportasi umum online.

Biasanya dilakukan oleh peretas (Hacker) untuk mendapatkan informasi data diri

yang diperlukan, contoh beberapa teknik peretasan yang paling umum digunakan

adalah : teknik phising dan teknik identity thief

a. Teknik phising: adalah cara untuk mencoba mendapatkan informasi seperti

username, password, dan rincian kartu kredit dengan menyamar sebagai

entitas terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik. Komunikasi yang

mengaku berasal dari populer situs web sosial, situs lelang, prosesor

pembayaran online atau aplikasi tranportasi umum online biasanya

digunakan untuk memikat publik untuk tidak curiga. Phising biasanya

dilakukan melalui e-mail yang mengarahkan pengguna untuk

memasukkan rincian di sebuah website atau aplikasi palsu yang tampilan

dan nuansa yang hampir sama dengan yang aslinya79

b. Teknik identity thief: adalah cara yang digunakan hacker untuk

memalsukan identitas diri dengan menggunakan identitas pelaku yang

telah diperoleh sebelumnya. Biasanya identitas yang diperlukan adalah

nama, alamat, dan data kartu kredit.80

79

http://vendryfranandha.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-phising.html (diakses 20 April 2016)

80

(19)

Berkembangnya teknologi internet, menawarkan sejumlah kemudahan.

Meski begitu, bahaya akan penggunaan aplikasi transportasi online juga sangat

mengancam dan ini penting untuk diketahui. Bila seseorang menerima emai-email

yang menjanjikan hadiah ataupun meminta penggunanya untuk memasukkan

data-data diri, ada baiknya untuk lebih berhati-hati, Besar kemungkinan itu adalah

usaha phishing atau pencurian data diri. Bentuk penipuan dapat berupa email atau

situs fiktif yang menggunakan logo atau nama dari institusi tertentu yang dibuat

sangat mirip dengan aslinya.

Email atau situs-situs ini kemudian mengarahkan targetnya untuk

memasukan data-data diri seperti nomor kartu kredit, nomor rekening, password

dan informasi penting lainnya. Berdasarkan laporan Symantec Messaging and

Web Security, total phising atau pencurian data diri meningkat 52% per

tahun81. Pencurian identitas atau data dikabarkan meningkat setiap tahunnya. Meski banyak yang menganggap peningkatan pencurian data ini meningkat

karena adanya teknologi internet namun ternyata modus pencurian identitas dan

data terbesar masih didominasi dengan cara tradisional.

Ketika sang pencuri telah mendapatkan data yang diinginkan, 75 persen

dari mereka akan menggunakan informasi tersebut untuk meng-apply kartu kredit

baru. 20 persen dari mereka akan menggunakan kartu kredit hasil curian untuk

'dikuras'.82 dan 16 persen pencuri akan menggunakan informasi curiannya untuk membuka akun baru atas nama korban dan berbelanja online dengan kartu

tersebut. Perlu diketahui 'Phising' berasal dari kata 'fishing' alias memancing. Para

pelaku (phisers) berusaha memancing atau memperoleh data-data diri orang lain

81

http://jurnalisautis.blogspot.co.id/2010/11/hati-hati-kasus-pencurian-data-pribadi.html (diakses 20 April 2016)

(20)

dengan menggunakan email dan situs-situs tertentu sebagai umpan. Data statistik

dari analis teknologi informasi Gartner menyebutkan bahwa 3,6 juta orang

kehilangan uang pada tahun 2007 akibat penipuan phising ini.

Yang perlu di ketahui adalah beberapa tips untuk melindungi data dan informasi

pengguna layanan agar selalu aman, adalah

1. waspadalah jika menerima email yang meminta informasi tentang rekening

Anda.

2. sebaiknya tidak melakukan transaksi perbankan yang menyediakan layanan

internet untuk publik. Warnet,

3. jika mendapatkan email untuk mengunjungi 'bank tertentu' dan meminta

informasi rekening Anda, apstikan situs tersebut adalah resmi. Dengan

mengikuti tips di atas, Anda pasti akan terhindar dari penipuan.

Ahli informatika CPP, Nicole Sanders mengingatkan supaya setiap

pengguna internet harus berhati-hati terhadap situs 83apa yang mereka kunjungi dan apa yang mereka posting atau kirim. "Penjahat cyber kini semakin terampil

dan memiliki teknik yang bervariasi," katanya84.

Sanders juga mengatakan identitas para pengguna internet yang memiliki kartu

kredit merupakan harta berharga bagi pencuri. Bank, kata dia, tidak akan pernah

meminta informasi pribadi melalui internet.

Jika pemakaian internet disalah gunakan maka akan menimbulkan banyak

kerugian kepada umat manusia. Internet telah menciptakan dunia baru yang

dinamakan cyberspace yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis computer yang

menawarkan realitas yang baru berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak

83

http://tagorbiber.blogspot.co.id/2010/11/pencurian-data-pribadi-dan.html (diakses 20 April 2016)

84 http://www.detik88.com/2015/10/kajian-teknologi-dalam-lingkungan-bisnis.html

(21)

nyata). Penyalahgunaan koneksi Internet kantor pada jam-jam kerja masih

menjadi budaya di masyarakat. Bukan hanya di Indonesia, di negara-negara maju

seperti AS, Cina, India, Inggris, dan bahkan Jepang, yang notabene terkenal

dengan masyarakatnya yang disiplin, masih sering terjadi penyalahgunaan

Internet di kantor. Tidak kurang menghebohkannya adalah beredarnya

gambar-gambar porno hubungan seksual/pornografi, Gambar-gambar-gambar tersebut beredar

secara luas di Internet baik melalui e-mail maupun dalam tampilan website yang

dapat disaksikan oleh siapa saja secara bebas.

Selain carding, masih banyak lagi kejahatan yang memanfaatkan Internet.

Tentunya masih hangat dalam pikiran kita saat seorang hacker bernama Dani

Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface (Deface disini berarti

mengubah atau mengganti tampilan suatu website) dengan mengubah nama-nama

partai yang ada dengan nama-nama buah dalam situs komisi pemilihan umum

(KPU), yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap

pemilu yang sedang berlangsung pada saat itu. Teknik lain adalah yang

memanfaatkan celah sistem keamanan server alias hole Cross Server Scripting

(XXS) yang ada pada suatu situs. XXS adalah kelemahan aplikasi di server yang

memungkinkan user atau pengguna menyisipkan baris-baris perintah lainnya.85 Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya haruslah

diantisipasi dengan hukum yang mengaturnya dimana kepolisian merupakan

lembaga aparat penegak hukum yang memegang peranan penting didalam

penegakan hukum, sebab tanpa adanya hukum yang mengatur dan lembaga yang

menegakkan maka dapat menimbulkan kekacauan didalam perkembangannya.

85

(22)

Dampak negative tersebut menimbulkan suatu kejahatan yang dikenal dengan

nama cybercrime yang tentunya harus diantisipasi dan ditanggulangi.86 Beberapa contoh kasus besar penyalahgunaan data diri diluar negeri adalah :

1. Sony Corp mengaku bahwa para peretas (hacker) berhasil menjebol data diri

milik puluhan juta konsumen mereka yang tergabung dalam jaringan game

online PlayStation dan layanan film mereka, serta konsumen layanan musik

digital Sony, Qriocity. Sony memastikan bahwa cracker juga telah menjebol

database konsumen Sony Online Entertainment. Database yang dijebol

termasuk 12.700 data kartu kredit konsumen dari tahun 2007, serta data kartu

debet milik 12.700 konsumen87 . Pelanggaran data yang menimpa lebih dari 100 juta PlayStation Network dan account pengguna Sony Online

Entertainment mungkin akan menjadi pelanggaran data yang paling mahal

dari semua waktu.88 Sony menyatakan bahwa informasi dari 77 juta PlayStation Network account pengguna bisa dicuri. Hacker mencuri data diri

pengguna Sony Online Entertainment, termasuk informasi kartu kredit dan

debet dalam serangan kompleks yang bisa menghabiskan biaya Sony dan

kartu kredit Emiten $1 hingga $2 miliar. Sampai saat ini, pembobolan data

terbesar adalah antara lain pembobolan 130 juta nomor kartu kredit yang

dicuri dari Heartland Payment System pada tahun 2008, hingga 100 juta

account dari retailer TJX pada tahun 2005 dan 2006, dan lebih dari 4,2 juta

nomor kartu kredit dan debit dari took Hannaford Bros. pada 2008. Larry

Ponemon, chairman Ponemon Institute, mengatakan bahwa pelanggaran data

86 http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/216981-77juta-data-pengguna-sony

playstation-dibobol (diakses 20 April 2016)

87

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/216981-77juta-data-pengguna-sony-playstation-dibobol (diakses 20 April 2016)

88

(23)

dari Sony akan lebih mahal dari kasus-kasus pembobolan data sebelumnya.

Sony mengumumkan pada hari Senin bahwa informasi pribadi dari account

pengguna SOE hingga 24.6 juta bisa telah dicuri, dan bahwa kartu kredit,

kartu debit, atau nomor rekening bank dicuri dari lebih dari 20.000 pengguna

di luar Amerika Serikat. Hanya lebih dari empat bulan setelah memulihkan

sepenuhnya jaringan PlayStation dari serangan hacker yang melumpuhkan

mereka pada April lalu, Cyber Security Chief baru Sony Phillip Reitinger

mengumumkan di blog PlayStation89 bahwa hacker kembali. Tetapi itu tidak seburuk dibandingkan dengan serangan pertama. Sony telah mengungkapkan

bahwa hacker kembali berhasil menginvasi jaringan online perusahaan game,

menembus 93.000 rekening. Serangan ini tampaknya terlibat informasi yang

diperoleh dari situs pihak ketiga

2. Google Android (Mei 2011) Google memakai patch di sistem operasi

Android yang terdapat cacat pada bagian keamanan yang mengakibatkan

kontak dan kalender data melalui jaringan Wi-Fi (wireless fidelity) terbuka

adalah sangat riskan untuk dibobol90. Masalah terletak pada cara Android menangani token otentikasi.Jika data tersebut dikirim melalui sambungan

yang tidak aman (http), hacker pada jaringan Wi-Fi yang sama sebagai

pengguna bisa dibayangkan mencuri otentikasi dan mendapatkan akses ke

pengguna kalender, kontak dan Picasa Web Album. Meskipun masalah

89

http://blog.eu.playstation.com/2011/10/12/an-important-message-from-sonys-chief-information-security-officer/(diakses 20 April 2016)

90 http://www.pcworld.com/article/228146/androidsecuritypatch.html (diakses 20 April

(24)

kebocoran kontak dan kalender sudah diperbaiki di Android 2.3.4, mayoritas

Android ponsel masih menjalankan versi perangkat lunak.91

Masalahnya, menurut para peneliti di Universitas Ulm Institute of Media

Formatics, terjadi setelah token divalidasi dan kembali dan kemudian dapat

digunakan untuk hingga dua minggu pada permintaan melalui koneksi

jaringan http yang tidak aman, yang membuatnya rentan terhadap pencurian

dari hacker melalui jaringan Wi-Fi. Hacker bisa menggunakan token yang

dicuri untuk mendapatkan akses ke kalender, kontak, atau Picasa gambar.

Hacker kemudian bisa mencuri atau memodifikasi informasi dalam layanan

ini.

3. SEGA (Juni 2011) Setelah PlayStation, giliran Sega Corp yang menjadi

sasaran penjahat cyber. Developer video game asal Jepang itu memastikan

bahwa data sekitar 1,3 juta penggunanya telah dibobol dari database92 .Database yang berhasil dicuri itu berisi mulai dari nama, tanggal lahir,

alamat email, username dan password dari layanan online Sega Pass. Namun

belum diketahui apakah data yang berhasil dicolong itu termasuk data kartu

kredit. Hingga saat ini, Sega menyatakan belum ada informasi terkait

kerugian finansial. Namun Sega mengakui, jika data kartu kredit yang

berhasil dicuri pelaku, tentu akan menjadi lebih mengkhawatirkan. Untuk

mengantisipasinya, Sega telah menghentikan untuk sementara waktu layanan

Sega Pass. Sebab jika data kartu kredit juga berhasil dicuri pelaku, tentu ini

akan menjadi lebih mengkhawatirkan. Sega sendiri sudah mematikan layanan

Sega Pass untuk sementara waktu. 160 Sega Pass, yang langsung

91

http://www.pcworld.com/article/228045/researchers_discover_android_data_leaks_ what_you_need_to_know.html (diakses 20 April 2016)

(25)

menangguhkan jasa permainan, meminta maaf kepada para pengguna atas

kebocoran keamanan tersebut dan berharap bisa segera kembali menjalankan

sistem. Sega merekomendasikan para pengguna untuk membuat kata kunci

baru, terutama jika data-data mereka digunakan untuk jasajasa lain.

Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku gangguan

tersebut93

4. Citigroup Inc. (Juni 2011) Sekitar 200 ribu data nasabah kartu kredit Citibank

di Amerika Utara dicuri identitasnya oleh hacker. Peretas yang masuk ke situs

rekening Citi online itu berhasil mencuri identitas nama, nomor rekening, dan

alamat email94. Seperti dilansir Associated Press, Citigroup Inc menemukan sekitar 1 persen dari pemegang kartu kredit datanya diketahui oleh hacker.

Menurut laporan 2010, Citi memiliki lebih dari 21 juta pelanggan kartu kredit

di Amerika Utara. Bank berbasis di New York ini tidak mengatakan berapa

tepatnya akun yang dicuri. Namun, Citi mengatakan pihaknya telah

menghubungi para nasabah95 . Citi menjelaskan bahwa hackeritu tidak mampu mendapat akses ke nomor jaminan sosial, data tanggal lahir, tanggal

kadaluarsa kartu atau kartu kode keamanan. Informasi ini pentingterutama

terkait pada kejahatan pemalsuan identitas.Penjahat cyber biasanya menguras

akun bank dan mengajukan permohonan kartu kredit ganda, sehingga nasabah

Citi dianggap rentan terhadap hal ini. Regulator perbankan di Amerika

Serikat meminta bank untuk meningkatkan keamanan. Pencurian data

nasabah Citibank ini merupakan pelanggaran baru setelah serangan peretas

terhadap sejumlah perusahaan besar.

93

http://www.pikiran-rakyat.com/node/149206 (diakses 20 April 2016)

94

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/225917-data-200-ribu-nasabah-citibank-dicuri-di-as (diakses 20 April 2016)

(26)

BAB IV

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA DIRI PENGGUNA TRANSPORTASI UMUM BERBASIS APLIKASI ONLINE DITINJAU

DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

D. Peran Lembaga Perlindungan konsumen Terhadap Pengguna

Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online

Lembaga perlindungan konsumen adalah suatu wadah yang menangani

kasus-kasus ataupun hal-hal yang berkenaan dengan konsumen. Lembaga

Perlindungan konsumen sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat.

Karena setiap konsumen berhak mendapatkan hak-haknya sesuai dengan

ketentuan yang telah berlaku. Oleh karena itu, penting suatu lembaga yang

membantu konsumen dalam mendapatkan haknya secara utuh.

Berbicara tentang lembaga perlindungan konsumen, di Indonesia banyak

terdapat lembaga-lembaga yang bergerak. Namun, dalam susunan formalnya

lembaga-lembaga tersebut berada dibawah naungan direktorat perlindungan

konsumen , seperti BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional), LPKSM

(Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat), BPSK (Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen).96

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen

dalam Pasal 5 menyatakan bahwa Perlindungan konsumen bertujuan:97

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian pengguna layanan

transportasi online untuk melindungi diri;

2. Mengangkat harkat dan martabat pengguna layanan transportasi online

dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian pelayanan;

96

http://dhidckhi.blogspot.co.id/2011/06/peran-lembaga-perlindungan-konsumen.html (diakses 28 April 2016)

97 Republik Indonesia, Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

(27)

3. Meningkatkan pemberdayaan pengguna layanan transportasi online dalam

memilih, menentukan, dan menuntut hak-haknya sebagai pengguna layanan

transportasi online;

4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan

informasi;

5. Menumbuhkan kesadaran pemberi layanan mengenai pentingnya

perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan

bertanggungjawab dalam berusaha;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan yang menjamin kelangsungan usaha

produksi pelayanan, kenyamanan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan

pengguna layanan transportasi online

Penerapan pada transportasi umum berbasis aplikasi online dimaksudkan

agar tercipta kepastian hukum mengenai hak pengguna transportasi umum online

dan kewajiban yang perlu dilaksanakan oleh pemberi layanan untuk bersikap jujur

dan terbuka dalam memberikan informasi mengenai kualitas pelayanan sebagai

bentuk tanggung jawab dalam kegiatan usahanya yang harus menjamin

kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna transportasi umum online

dalam menggunakan transportasi umum online.

Penyelengaraan transportasi umum online pada Kenyataan menunjukkan

bahwa hak-hak pengguna layanan transportasi umum online untuk memperoleh

jaminan perlindungan data diri belum dapat memberikan kepuasan dan keamanan

bagi pengguna transportasi umum online, bahkan pengguna transportasi umum

online dirugikan akibat adanya oknum-oknum yang secara sengaja

(28)

jaminan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna transportasi umum

online.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah

Nomor 57 Tahun 2001 tentang Badan perlindungan konsumen nasional, bahwa

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang kehidupan

masyarakat telah memungkinkan para pemberi layanan untuk memproduksi

berbagai macam pelayanan dan memperluas arus gerak transaksi yang ditawarkan

baik dalam negeri maupun luar negeri yang memberikan kemudahan bagi

pengguna transportasi umum online untuk memilih pelayanan berdasarkan

kebutuhan.98

Di sisi lain, pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya perlindungan data

diri untuk menggunakan pelayanan yang memenuhi persyaratan keamanan,

keselamatan, dan kenyamanan masih perlu ditingkatkan. Dalam kondisi yang

demikian pengguna transportasi umum online kerap menjadi objek dari pemberi

layanan, dan kelemahan pengguna transportasi umum online tersebut

dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi

pemberi layanan.

Kenyataan sebagaimana diuraikan tersebut, juga dijelaskan dalam

Penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

konsumen yang menjelasan bahwa pembangunan dan perkembangan

perekonomian umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan

nasional telah menghasilkan berbagai variasi pelayanan yang dapat dikonsumsi.

Di samping itu, globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung oleh kemajuan

teknologi telekomunikasi dan informatika telah memperluas ruang gerak arus

(29)

transaksi pelayanan melintasi batas-batas wilayah suatu negara, sehingga

pelayanan yang ditawarkan bervariasi baik produksi luar negeri maupun produksi

dalam negeri. Kondisi yang demikian pada satu pihak mempunyai manfaat bagi

pengguna transportasi umum online karena kebutuhan pengguna transportasi

umum online akan pelayanan yang diinginkan dapat terpenuhi

Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2001 tentang Badan

Perlindungan konsumen Nasional. semakin terbuka lebar kebebasan untuk

memilih aneka jenis dan kualitas pelayanan sesuai dengan keinginan dan

kemampuan pengguna transportasi umum online.

Di sisi lain, kondisi dan fenomena tersebut di atas dapat mengakibatkan

kedudukan pemberi layanan dan pengguna transportasi umum online menjadi

tidak seimbang dan pengguna transportasi umum online berada pada posisi yang

lemah. Pengguna transportasi umum online menjadi objek aktivitas bisnis untuk

meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pemberi layanan melalui kiat

promosi yang tidak proposional dan pemberian data diri kepada pihak ketiga

tanpa persetujuan merupakan Faktor utama yang menjadi kelemahan pengguna

transportasi umum online adalah tingkat kesadaran pengguna transportasi umum

online akan hak perlindungan data dirinya masih rendah. Hal ini terutama

disebabkan oleh rendahnya pendidikan pengguna transportasi umum online. Oleh

karena itu, Undang-undang Perlindungan konsumen dimaksudkan menjadi

landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga perlindungan konsumen

(30)

transportasi umum online melalui pembinaan dan pendidikan pengguna

transportasi umum online.99

Untuk meningkatkan perlindungan data diri pengguna transportasi umum

online dari kelemahan yang demikian, maka perlu dilakukan upaya pemberdayaan

terhadap pengguna transportasi umum online melalui suatu lembaga yang

diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

konsumen, yaitu Badan Perlindungan konsumen Nasional (BPKN) yang

mempunyai fungsi memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah

dalam upaya mengembangkan perlindungan data diri pengguna transportasi

umum online. Di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan konsumen ada beberapa lembaga yang melaksanakan tugas terkait

dengan perlindungan pengguna transportasi umum online, yaitu: BPKN, Lembaga

Perlindungan konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM).

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2001 tentang Badan Perlindungan

konsumen Nasional. dan Badan Penyelesaian Sengketa Pengguna layanan

transportasi online. Masing-masing lembaga ini memiliki tugas dan kewajiban

sebagaimana diatur dalam undang-undang. Kedudukan BPKN Dalam Upaya

Pengembangan Perlindungan Pengguna transportasi umum online.

BPKN diatur dalam Pasal 31 sampai dengan Pasal 43 Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen. 100 Dalam rangka mengembangkan upaya perlindungan konsumen dibentuk Badan perlindungan

konsumen nasional. Badan ini berkedudukan di ibukota negara Republik

Indonesia dan bertanggung jawab kepada Presiden. BPKN mempunyai fungsi

99

http://apbisma.blogspot.co.id/2014/04/perlindungan-hukum-terhadap-penumpang.html (diakses 27 April 2016)

100 Republik Indonesia, Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

(31)

memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam upaya

mengembangkan perlindungan data diri pengguna transportasi umum online di

Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya BPKN dapat bekerja sama dengan

organisasitransportasi umum online internasional. Dalam upaya pengembangan

perlindungan pengguna transportasi umum online, sebagaimana diamanatkan oleh

Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen dan Peraturan

Pemerintah No. 57 Tahun 2001 tentang Badan Perlindungan konsumen Nasional

maka dibentuklah Badan Perlindungan konsumen Nasional. Namun demikian,

operasional lembaga ini baru terlaksana pada 5 Oktober 2004, sesuai Keppres

Nomor 150 Tahun 2004.

BPKN yang dibentuk Pemerintah merupakan lembaga independen yang

dapat berfungsi memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam

upaya mengembangkan perlindungan data diri pengguna transportasi umum

online di Indonesia.101 Keanggotaan BPKN terdiri dari unsur Pemerintah, Pemberi layanan, LPKSM, Akademisi dan Tenaga Ahli, yang saat ini keseluruhannya

berjumlah 17 anggota serta dibantu beberapa staf sekretariat. Berkedudukan di

Jakarta, BPKN telah menetapkan tugas dan tata kerjanya sesuai Keputusan Ketua

BPKN No. 02/BPKN/Kep/12/2004. Dalam memperlancar tugas dan fungsinya

untuk pengembangan perlindungan pengguna transportasi umum online, BPKN

membentuk komisi-komisi, yaitu:102

1. Komisi I : Penelitian dan Pengembangan,

2. Komisi II : Informasi, Edukasi dan Pengaduan

3. Komisi III : Kerjasama.

101

http://apbisma.blogspot.co.id/2014/04/perlindungan-hukum-terhadap-penumpang.html (diakses 27 April 2016)

102

(32)

Badan Perlindungan konsumen Nasional adalah badan yang dibentuk

untuk dapat membantu upaya pengembangan perlindungan data diri pengguna

transportasi umum online. Dalam rangka mengembangkan upaya perlindungan

konsumen dibentuk Badan Perlindungan konsumen Nasional. BPKN tidak dapat

diintervensi oleh pihak departemen seperti Departemen Perdagangan dan

Perindustrian di dalam pelaksanaan tugasnya. Kedudukannya independen dan

bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Kedudukan seperti ini sangat baik

untuk kepentingan perlindungan data diri pengguna transportasi umum online.

Sifat lebih otonom diharapkan dapat berperan memberikan perlindungan

pengguna transportasi umum online secara lebih maksimal sebagai bentuk

perlindungan.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen.

Pasal 32: Badan Perlindungan konsumen Nasional mempunyai fungsi

memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam upaya

mengembangkan perlindungan konsumen di Indonesia. Substansi pasal ini

memperjelas peran Badan Perlindungan konsumen Nasional terhadap

pemberdayaan pengguna transportasi umum online. Apabila dihubungkan dengan

Pasal 34, maka ketentuan Pasal 33 ini merupakan aturan yang bersifat umum yang

dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal 34. 103 Fungsi memberikan saran dan pertimbangan kepada Badan Pengguna layanan transportasi online Nasional

(BPKN).

Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan konsumen. 12 Pasal 31 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

103

(33)

tentang Perlindungan konsumen. pemerintah dalam upaya mengembangkan

perlindungan pengguna transportasi umum online di Indonesia dapat terjadi dalam

berbagai bentuk dan tidak terbatas pada penyusunan kebijaksanaan di bidang

perlindungan pengguna transportasi umum online. Peran lembaga pengguna

layanan transportasi online dalam suatu negara sangat penting untuk memberikan

perlindungan terhadap pengguna transportasi umum online.

format yang ideal adalah bahwa perlindungan pengguna transportasi

umum online akan efektif jika secara simultan dilakukan dalam dua level/arus

sekaligus, yaitu dari arus bawah ada lembaga pengguna transportasi umum online

yang kuat dan tersosialisasi secara luas di masyarakat dan sekaligus secara

representatif dapat menampung dan memperjuangkan aspirasi pengguna

transportasi umum online, sebaliknya dari arus atas, ada bagian dalam struktur

kekuasaan yang secara khusus mengurusi perlindungan data diri pengguna

transportasi umum online. Semakin tinggi bagian tersebut semakin besar pula

power yang dimiliki dalam melindungi kepentingan pengguna transportasi umum

online. Dengan demikian, efektif tidaknya perlindungan pengguna transportasi

umum online suatu negara tidak semata-mata tergantung pada lembaga pengguna

layanan transportasi online , tapi juga kepedulian pemerintah, khususnya melalui

institusi yang dibentuk untuk melindungi pengguna transportasi umum online.104 Badan ini diberi tugas untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada

pemerintah dalam rangka penyusunan kebijaksaaan di bidang perlindungan

pengguna transportasi umum online. BPKN ini juga bertugas untuk

menyebarluaskan informasi mengenai perlindungan data diri pengguna

104

(34)

transportasi umum online dan memasyarakatkan sikap keberpihakan kepada

pengguna transportasi umum online105. Harus diakui, keterbatasan informasi menjadi kendala yang banyak dihadapi oleh pengguna transportasi umum online,

terutama informasi yang benar mengenai produk dan jasa yang dijual. Padahal hak

pengguna transportasi umum online untuk mendapatkan informasi atau hak tahu

pengguna transportasi umum online merupakan hak yang paling esensi. Informasi

yang benar sebenarnya terkandung dalam pengertian dari "perlindungan pengguna

transportasi umum online" yang diartikan "segala upaya yang menjamin adanya

kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada pengguna transportasi

umum online." Dalam UUPK Pasal 4, pengguna layanan transportasi online

mempunyai hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan atau jasa. pengguna layanan transportasi online juga berhak

untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang yang digunakan. Selain itu,

pengguna transportasi umum online juga berhak untuk mendapat pembinaan dan

pendidikan pengguna transportasi umum online. Memang tidak gampang untuk

mensosialisasikan UUPK.106

Sebagian masyarakat memang ada yang cuek untuk menuntut hak-haknya.

Itu karena banyak pengguna transportasi umum online yang sering tidak

diberitahukan oleh produsen karena ketiadaan informasi ataupun informasi yang

kurang transparan. Tanpa dukungan pengguna transportasi umum online, UUPK

ibarat jiwa tanpa nyawa. Maka, UUPK memang harus terus disebarkan. Pasalnya,

banyak pengguna transportasi umum online yang belum memahami, bahkan ada

yang belum mengetahui UUPK. Jika UUPK belum dipahami, maka masyarakat

105

Ibid

106 Republik Indonesia, Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

(35)

tidak akan mengetahui apa saja haknya, maka UUPK harus senantiasa terbuka

untuk terus diperbaiki.

Kedepannya UUPK dapat dijadikan momentum untuk mendukung gerakan

konsumerisme di Indonesia dalam era informasi. Dengan gerakan pencerdasan

pengguna transportasi umum online ini, diharapkan pengguna transportasi umum

online makin kritis. Guna menjadi pengguna transportasi umum online semakin

cerdas dan semakin peduli mengenai pentingnya data diri, masyarakat perlu

diberikan suatu edukasi yang berkesinambungan sejak usia dini, karenanya,

penting sekali memasuki materi perlindungan data diri pengguna transportasi

umum online ke dalam kurikulum sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar

hingga ke tingkat atas.

Langkah strategis BPKN bersama Kemendiknas ini suatu saat nanti akan

melahirkan generasi yang aware dan kritis, serta menjadi pengguna transportasi

umum online yang lebih cerdas dalam memilih produk yang dibutuhkannya

Makin tingginya frekuensi pengguna transportasi umum online, menyebabkan

semakin seringnya terjadi salah pengertian antara pemberi layanan dan pengguna

transportasi umum online karena minimnya informasi yang menjelaskan suatu

produk yang dijual dipasar. Sekedar informasi, langkah-langkah strategis yang

harus diupayakan BPKN tersebut, adalah rekomendasi kepada kementrian

Pendidikan Nasional untuk memasukkan materi edukasi pengguna transportasi

umum online cerdas 107

Pemberitahuan Perlindungan data diri Perlu Diterapkan Sejak Dini

khususnya dalam membantu pengguna transportasi umum online yang dirugikan

107

(36)

akibat terjadinya pelanggaran melalui mekanisme pengaduan baik yang dilakukan

langsung oleh masyarakat maupun dari LPKSM akan sangat membantu

penyelesaian perkara yang terjadi. Oleh karena itu BPKN perlu meningkatkan

kerjasama dengan lembaga pemerintah lainnya serta lembaga-lembaga non

pemerintah untuk melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan mengenai

perkembangan penanganan kasus-kasus di bidang perlindungan data diri

pengguna transportasi umum online.108 Masyarakat perlu memberikan dukungan melalui peran aktif dalam memberikan laporan atau pun menyampaikan

pengaduan apabila mendengar, melihat bahkan mengelami sendiri adanya

bentuk-bentuk pelanggaran pengguna transportasi umum online khususnya

penyalahgunaan data diri, sehingga BPKN dapat memberikan rekomendasi

kepada pemerintah untuk segera melakukan penganan terhadap

persoalan-persoalan yang dialami pengguna transportasi umum online.

B. Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi online Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transkasi Elektronik

Pada dasarnya bentuk perlindungan terhadap data dibagi dalam dua

kategori, yaitu bentuk perlindungan data berupa pengamanan terhadap fisik data

itu, baik data yang kasat mata maupun data yang tidak kasat mata.109 Bentuk perlindungan data lain adalah adanya sisi regulasi yang mengatur tentang

penggunaan data oleh orang lain yang tidak berhak, penyalahgunaan data untuk

kepentingan tertentu, dan perusakan terhadap data itu sendiri

108

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/03/14/1234510/Menjadi.Konsumen. Cerdas (diakses 28 April 2016)

(37)

UU ITE memang belum memuat aturan perlindungan data diri pengguna

transportasi umum online transportasi umum online secara khusus. Tetapi, secara

implisit UU ini mengatur pemahaman baru mengenai perlindungan terhadap

keberadaan suatu data atau informasi elektronik baik yang bersifat umum maupun

pribadi dalam penyelengaraan transportasi umum online.110

Sedangkan, hal yang berkaitan dengan penjabaran tentang data elektronik

pribadi, UU ITE mengamanatkannya lagi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82

Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (“PP

PSTE”).111

Perlindungan data diri dalam sebuah sistem elektronik dalam UU ITE

meliputi perlindungan dari pengguna transportasi umum online tanpa izin,

perlindungan oleh penyelenggara sistem elektronik, dan perlindungan dari akses

dan interferensi ilegal.112

Terkait perlindungan data diri dari pengguna transportasi umum online

tanpa izin, Pasal 26 UU ITE mensyaratkan bahwa pengguna transportasi umum

online setiap data diri dalam sebuah media elektronik harus mendapat persetujuan

pemilik data bersangkutan. Setiap orang yang melanggar ketentuan ini dapat

digugat atas kerugian yang ditimbulkan.

Bunyi Pasal 26 UU ITE adalah sebagai berikut:113

(1) Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundangundangan, pengguna

transportasi umum online setiap informasi melalui media elektronik yang

110

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f235fec78736/dasar-hukum-perlindungan-data-pribadi-pengguna-internet (diakses 21 April 2016)

111 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Eleketronik

112

Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika (Suatu Kompilasi Kajian), (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm 177

113 Republik Indonesia, Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan

(38)

menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan

Orang yang bersangkutan.

(2) Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan

Undang-Undang ini.

Dalam penjelasannya, Pasal 26 UU ITE 114menyatakan bahwa data diri merupakan salah satu bagian dari hak pribadi seseorang. Sedangkan, definisi data

diri dapat dilihat dalam Pasal 1 PP PSTE yaitu data perorangan tertentu yang

disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaan.115

Cracking dimaknai sebagai peretasan dengan cara merusak sebuah sistem

elektronik. Akibat cracking selain merusak, dapat juga berupa hilang, berubah,

atau dibajaknya data diri maupun account pribadi seseorang untuk kemudian

digunakan tanpa persetujuan pemilik data diri.116

Persetujuan sebagaimana dimaksud dalam UU ITE tidak hanya tentang

pernyataan “yes” atau “no” dalam perintah (command) “single click” maupun

double click”, melainkan harus juga didasari atas kesadaran seseorang dalam

memberikan persetujuan terhadap pengguna transportasi umum online atau

pemanfaatan data diri sesuai dengan tujuan atau kepentingan yang disampaikan

pada saat perolehan data. Dengan demikian, pengguna transportasi umum online

data diri oleh crakcer dalam konteks perdata merupakan bentuk pelanggaran Pasal

26 ayat (1) UU ITE.117

114

Penjelasan Pasal 26 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

115 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Eleketronik, Bab I Pasal 1 ayat (27)

116

https://balianzahab.wordpress.com/cybercrime/apa-itu-hacking-cracking-dan-defacing/ (diakses 21 April 2016)

(39)

Definisi data diri sebagaimana pasal 26 UU ITE belum cukup menjelaskan

apa saja yang termasuk data perorangan. Oleh sebab itu, masih diperlukan

referensi yang dimaksud data diri dalam peraturan perundangan lain. Sebagai

contoh, Pasal 58 UU Adminduk menjelaskan data diri penduduk yang harus

dilindungi meliputi:118

1. Nomor KK (Kartu Keluarga);

2. NIK (Nomor Indu

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengukur keberhasilan bisnis rumah sakit sangat ditunjang dengan perolehan laba unit-unit pendapatan yang ada, sehingga penetapan unit-unit pendapatan akan menjadi penting

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat keterangan yang tidak benar, saya bersedia dituntut

PROYEKSI ANGKA KECELAKAAN SEPEDA MOTOR TAHUN 2017-2018 DI KABUPATEN DELI SERDANG..

FAKULTAS MIPA – JURUSAN

Bank card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan bank dan diberikan kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di berbagai tempat.. Dalam sistem kerja

2004 – 2005 a.Meningkatkan kempetensi pengawas bank umum dan BPR lain konvensional maupun syariah antara lain melalui program sertifikasi dan attachmen di lembaga

FAKULTAS MIPA – JURUSAN

FAKULTAS MIPA – JURUSAN