• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP IMPLEMENTASI PP NOMOR 43 TAHUN 1998 PASAL 28 TERHADAP PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS DI PT. MADUBARU - PG/PS MADUKISMO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP IMPLEMENTASI PP NOMOR 43 TAHUN 1998 PASAL 28 TERHADAP PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS DI PT. MADUBARU - PG/PS MADUKISMO."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

58   

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kendala PP No. 43 Tahun 1998 Pasal 28 belum terimplementasi dengan

baik di PT. Madubaru – PG/PS Madukismo adalah:

a. PT. Madubaru – PG/PS Madukismo tidak mengetahui jika ada

peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk mempekerjakan 1

orang penyandang disalibitas disetiap 100 orang pekerja.

b. Tidak ada pelamar pekerjaan yang merupakan penyandang

disabilitas.

c. Jenis pekerjaan yang dipekerjakan di PT. Madubaru – PG/PS

Madukismo mayoritas adalah pekerjaan yang membutuhkan fisik.

d. Tidak ada aksesbilitas bagi penyandang disabilitas di lingkungan

pabrik, dan apabila itu diadakan maka akan memakan biaya yang

besar.

e. Desain instalasi pabrik telah didesain sedemikian rupa, sehingga

tidak mungkin ada penambahan untuk aksesbilitas.

2. Penyelesaian dari kendala yang dihadapi PT. Madubaru – PG/PS

Madukismo adalah:

a. Secara prinsip setiap warga negara dianggap tahu hukum, asas ini

dikenal dengan Asas Fictie Hukum. Sehingga tidak ada alasan tidak

mengetahui UU tersebut, karena ketidaktahuan bukan alasan pemaaf.

(2)

b. Madukismo lebih membuka diri kepada penyandang disabilitas

dengan membuka lowongan pekerjaan yang sesuai dengan

memperhatikan kualifikasi perusahaan, derajat kecacatan dan tingkat

pendidikan, dan dapat juga memberi informasi kepada organisasi

rehabilitasi penyandang disabilitas bahwa mereka siap merekrut

untuk dijadikan pekerja sesuai kualifikasi perusahaan, derajat

kecacatan dan tingkat pendidikan.

c. Menempatkan pekerja ke jenis pekerjaan yang tidak menyulitkan

sesuai derajat kecacatan dan tingkat pendidikan.

d. Untuk kendala biaya dalam huruf d dan e madukismo dapat

menyediakan anggaran sedikit demi sedikit untuk biaya

pembangunan aksesibilitas.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, diharapkan peran pemerintah

melalui Depertemen Tenaga Kerja dan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dapat lebih dimaksimalkan dalam hal sosialisasi,

pengawasan, dan pemberian sanksi terhadap perusahaan yang belum

melaksanakan kewajibkan untuk mempekerjakan minimal 1 orang pekerja

penyandang disabilitas disetiap 100 orang pekerja. Hal ini sangat penting

karena dimaksudkan agar kesamaan dan kesempatan bagi penyandang

disabilitas dalam memperoleh pekerjaan dapat terlaksana dengan

(3)

60   

Selain itu bagi pihak perusahaan atau pengusaha agar mengubah

cara pandang mereka terhadap penyandang disabilitas yang selama ini

mengira karena keterbatasannya dan aksesibilitasnya para penyandang

disabilitas tidak mampu bekerja dengan baik. Sedangkan bagi penyandang

disabilitas diharapkan untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dan

tidak malu karena keterbatasannya agar perusahaan tidak ragu untuk

(4)

61 

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdulkadir Muhammad, 2000, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra

Adhitya Bakti cet 3, Bandung.

Abdul Rachmad Budiono, 2001, Hukum Perburuhan Indonesia, Raja Grafindo Persada cet. 3, Jakarta.

Ahmad Miru, 2007, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Sinar Grafika, Jakarta.

Darwan Prinst, 2000, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Djumadi, 2004, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Djumialdji, 2008, Perjanjian Kerja, Sinar Grafika cet. 3, Jakarta.

Hardijan Rusli, 2011, Hukum Ketenagakerjaan, Ghalia Indonesia cet. 2, Bogor.

Lalu Husni, 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Grafindo Persada, Jakarta.

Munir Fuadi, 2003, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, PT Citra Aditya Bakti,

Bandung.

Stefanus Mahendra Soni Indriyo, 2012, Revitalisasi Institusi Direksi Perseroan Terbatas, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Jurnal :

Mujidin WM, 2007, Penyediaan Fasilitas Publik yang Manusiawi Bagi Aksesbilitas Difabel, Dinamika Pendidikan No. 1/Th. XIV/Mei 2007.

Website :

http://antarakalbar.com/berita/306372/menakertrans-minta-kesempatan-kerja-penyandang-cacat-diperluas diakses tanggal 17 Maret 2013.

(5)

62   

Klasifikasi-Internasional-Classification-of-Functioning-for-Disability-and-Health-ICF, diakses pada tanggal 30 September 2013, pukul 15.35 WIB.

http://penyandangcacat.wordpress.com/2009/05/22/klasifikasi-penyandang-cacat/ diakses tanggal 11 April 2013.

http://madubaru.comyr.com/sejarah_singkat.html

Perundang-Undangan :

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak Penyandang Disabilitas.

PP Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor KEP-205/MEN/1999 tentang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Cacat.

Surat Edaran Menteri No.01.KP.01.15.2002 tentang Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Cacat di Perusahaan.

(6)
(7)
(8)

Referensi

Dokumen terkait

Pengumuman Pemenang Pelelangan Sederhana Pengadaan Peralatan

[r]

[r]

Perancangan logikal basis data adalah proses konstruksi sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan pada suatu model data yang spesifik, namun tidak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk empati yang terdapat dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia dan saran implementasinya

Pembelajaran musik melalui lagu nasional merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak untuk mengenal lagu-lagu wajib/nasional, karena

Maribel Peralta and Guadalupe Quito (2010, p. 13) state that Jazz Chants is an active learning which provides better learning than simple memorization. Most people are

Suku Dayak merupakan salah satu suku yang terdapat di Kalimantan yang memiliki kebudayaan ” Telingaan Aruu ” yang sangat khas. Tradisi tersebut merupakan tradisi yang diteruskan