• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizeryang Dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia SMA pada Materi Pokok Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi M.S, Bapak Prof. Dr. Suharta M.Si, dan Ibu Ir. Nurfajriani M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs. Jamalum Purba M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA N 1 Percut Sei Tuan yaitu Bapak H.M. Yacub Pasaribu, S.Pd yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala Sekolah, guru- guru dan para pegawai SMA N 1 Percut Sei Tuan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

(3)
(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANADVANCE ORGANIZERYANG DIKOMBINASIKAN DENGANMIND MAPPINGTERHADAP

KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM

Titi Suryani Situmeang (NIM 408131094)

ABSTRAK

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Struktur Pengajaran Model PembelajaranAdvance Organizer 18

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 24

Tabel 3.2 Tabel Penskoran Observasi Kreativitas Belajar Siswa 30 Table 4.1 Rata-rata, Simpangan Baku dari Data Hasil Belajar Siswa 36 Tabel 4.2.Rata-rata, Simpangan Baku dari Data Kreativitas Belajar Siswa 37 Tabel 4.3 Data Hasil Uji Normalitas Data 39

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data 40

Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis I 42

Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis II 43

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus Ktsp Sma Kelas X Semester Genap 53 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) 61 Lampiran 3 Materi Pelajaran (Struktur Atom) 85

Lampiran 4 Instrumen Penelitian 93

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes 97

Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrument 98

Lampiran 7 Data Validasi Soal (Correlation) 99 Lampiran 8 Tabel Realibilitas Soal Instrumen 102

Lampiran 9 Taraf Kesukaran Test 103

Lampiran 10 Daya Beda Test 106

Lampiran 11 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I 110 Lampiran 12 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen II 111 Lampiran 13 Lembar Observasi Kreativitas 112 Lampiran 14 Deskriptor Observasi Kreativitas Siswa 114 Lampiran 15 Data Kreativitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen I 122 Lampiran 16 Data Kreativitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen II 123 Lampiran 17 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen I

Dan Kelas Eksperimen II 125

Lampiran 18 Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen I

Dan Kelas Eksperimen II 128

Lampiran 19 Pengujian Hipotesis 131

Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 137 Lampiran 21 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 138 Lampiran 22 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi –t (Tabel t) 139

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian 140

Lampiran 24 Gambar MediaMind Mapping 143

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai proses belajar bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan lahir dari pendidikan. Dengan demikian pendidikan memiliki peran yang sangat penting, bukan hanya menghasilkan warga belajar dengan hasil belajar tinggi tetapi mampu melahirkan generasi baru yang memiliki karakter yang baik dan bermanfaat bagi masa depan bangsa. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sudrajat, 2010).

(8)

kepada siswa, mulai taman kanak-kanak hingga jenjang pendidikan tinggi, menuntut kreativitas para siswanya.

Ilmu kimia termasuk salah satu cabang dari ilmu pengetahuan, karena penyelidikan-penyelidikan dari ilmu kimia menggunakan prosedur ilmiah. Kimia adalah ilmu yang mempelajari bangun atau struktur materi, perubahan materi, serta energi yang menyertainya (Keenan, 1986).

Djoyonegoro (dalam Winarti, 2000) mengatakan bahwa :“Mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa dan merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa”. Kenyataan yang sering kita dihadapi di sekolah adalah adanya kecenderungan guru yang memberikan pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak siswa untuk membaca bahan ajar, dan menghafal konsep-konsep kimia. Kondisi pembelajaran kimia seperti ini akan menyebabkan pelajaran kimia menjadi tidak menarik, tidak disenangi, dan dengan sendirinya pelajaran kimia akan terasa sangat sulit.

Banyak siswa yang tidak mengetahui konsep-konsep yang relevan pada struktur kognitifnya sehingga siswa kesulitan memahami konsep-konsep baru yang diajarkan guru, pada akhirnya konsep yang diterima oleh siswa hanya berupa hapalan. Belajar dengan menghapal tidak membentuk kemampuan berpikir konseptual yang kritis dan tidak terjadi transformasi pengetahuan sesungguhnya. Siswa tidak dapat melihat hubungan antara materi pelajaran yang telah dipelajari dengan materi berikutnya. Dimana sikap guru yang tidak pernah mengingatkan kembali siswa tentang materi yang telah dipelajari dan terus melanjutkan materi tanpa mamperhatikan apakah siswa telah memahami materi yang telah diberikan (Dahar, 1989). Padahal proses pembelajaran kimia pada dasarnya menuntut pengelolaan materi sehingga materi yang diajar lebih awal dapat menjadi dasar bagi siswa dalam mempelajari pelajaran berikutnya. Dengan demikian sebagai konsekuensinya, hasil belajar yang dicapai siswa belum sesuai dengan harapan.

(9)

Model pembelajaran advance organizer merupakan suatu cara belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada pada pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu yang membentuk kerangka dari sistem pemprosesan informasi yang dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu) itu. Metode ini dikembangkan oleh David Ausubel dan menurut beliau model ini adalah model belajar bermakna. Ausubel (dalam Budiningsih, 2005) berpendapat bahwa pengetahuan diorganisasikan dalam ingatan seseorang dalam struktur hirarkis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum membawahi pengetahuan yang lebih spesifik. Demikian juga pengetahuan yang lebih umum yang lebih dulu oleh seseorang, akan memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke rinci menjadikan belajar lebih bermakna bagi siswa.

Agar penerapan model pembelajaran advance organizer lebih mudah dan lebih menarik, dalam implementasinya model pembelajaran ini juga dibantu dengan peta pikiran sebagai tehnik pencatatan siswa. Peta pikiran (Mind Map) adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Peta pikiran (Mind Map) adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi

seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar. Penggunaan tehnik mencatat peta pikiran dapat membantu memperkuat ingatan siswa, menyimpan dan mengatur informasi di dalam otak dengan tepat. Selain itu System ini mampu memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan otak manusia sehingga menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi bagi penggunanya. (Windura, 2008).

(10)

menyampaikan materi tersebut. Dengan model pembelajaran advance organizer, materi dipaparkan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih rumit sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran tersebut.

Penelitian dengan model pembelajaranAdvance Organizertelah dilakukan oleh Ahmad (2010), pada mata pelajaran biologi dengan pokok bahasan Protista yang Menyerupai Tumbuhan, hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan melalui penggunaan model pembelajaranadvance organizermemperlihatkan rata-rata nilai hasil belajar lebih tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pemberian strategi pembelajaran ekspositori. Hal senada juga ditunjukkan dalam hasil penelitian Sumarlin (2011) adanya pengaruh penerapan model pembelajaran advance organizer terhadap hasil belajar dari nilai 54,78(pretes) menjadi 80,22 (postes). Nursawani (2010) pada mata pelajaran kimia dengan pokok bahasan redoks. Dari analisis data diperoleh nilai rata-rata postes siswa yang diterapkan model pembelajaran advance organizer sebesar 75,25. Nilai tersebut lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa yang diterapkan model pembelajaran konvensional yaitu 60,75.

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian eksperimen dengan judul:“Pengaruh Model PembelajaranAdvance Organizer

yang Dikombinasikan dengan Mind Mappingterhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia SMA Pada Materi Pokok Struktur Atom”.

1.2. Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Advance Organizer dikombinasikan dengan Mind Mapping dan pengaruhnya terhadap kreativitas dan hasil belajar kimia siswa SMA kelas X semester I.

1.3. Batasan Masalah

(11)

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X semester I pada materi pokok Struktur Atom.

2. Penilaian yang dilihat yaitu kreativitas dan hasil belajar siswa.

3. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model pembelajaran Advance OrganizerdenganMind Mappingsebagai media pembelajaran.

4. Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang

dikombinasikan dengan Mind Mappingterhadap hasil belajar kimia siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mappingterhadap kreativitas siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom?

3. Apakah ada hubungan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X semester I pada materi pokok struktur atom?

1.5. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance

Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap kreativitas siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom. 3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kreativitas siswa yang diajarkan

(12)

dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X semester I pada materi pokok struktur atom.

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasi penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi guru kimia dan calon guru kimia, sebagai bahan pertimbangan dan alternatif dalam pemilihan model pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas belajar siswa.

2. Bagi peneliti, untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran advance organizer yang dikombinasikan dengan mind mapping terhadap peningkatan hasil belajar dan kreativitas belajar siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai sumber informasi dan bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Bagi siswa, meningkatkan kreativitas dan hasil belajar kimia.

1.7. Defenisi Operasional

1. Advance organizer adalah pedagogic yang dapat membantu kesiapan belajar siswa dalam menghubungkan materi pelajaran yang terdahulu dengan materi pelajaran yang baru.

2. Mind Map adalah suatu cara yang paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak, dan merupakan cara paling kreatif dalam membuat catatan.

3. Kreativitas adalah proses dalam memahami sebuah masalah, mencari solusi-solusi yang mungkin, manarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada orang lain.

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasinakan dengan Mind Mapping secara signifikan memberikan hasil belajar siswa yang lebih tinggi daripada pembelajaran Advance Organizer tanpa menggunakan Mind Mappingpada materi pokok struktur atom.

2. Pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasinakan dengan Mind Mapping secara signifikan memberikan kreativitas belajar siswa yang lebih tinggi daripada pembelajaran Advance Organizer tanpa menggunakanMind Mappingpada materi pokok struktur .

3. Ada hubungan secara signifikan antara kreativitas siswa dengan hasil belajar kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizeryang dikombinasikan denganMind Mappingpada materi pokok struktur atom.

4. Tidak terdapat hubungan antara kreativitas siswa dengan hasil belajar kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer tanpa menggunakanMind Mappingpada materi pokok struktur atom.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:

1. Kepada mahasiswa calon guru dapat menerapkan model pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping sesuai dengan materi yang relevan.

(14)

dikombinasikan dengan Mind Mapping karena dapat membantu siswa untuk menguasai materi pelajaran.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi, Bumi Aksara, Jakarta

Asmaidah, Seri, (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Peta Pikiran Dengan Tidak Menggunakan Peta Pikiran Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Tanjung Pura T.P 2007/2008, Skripsi, Unimed, Medan

Dimyati, (2002),Belajar dan Pembelajaran,Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah S B ,(2006),Startegi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Joyce, B., (2001),Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Khairi, Ahmad, (2010),Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizer Dan Minat Belajar Biologi Terhadap Hasil Belajar Biologi SMA Negeri 1 Tanjungpura, Tesis, PPS Unimed, Medan

Mangandar, Sumarlin, (2011), Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Pada Mata Pelajaran IPA-Fisika Di SMP Negeri 3 Pegagan Hilir, Tesis, PPS Unimed, Medan

Mulyasa, (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta

Munandar, Utami, (1999), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, PT Rineka Cipta, Jakarta

Nur Aini, (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle dengan Media Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Termokimia di SMA Swasta Eria Medan, Skripsi, Unimed, Medan

Purba, Leony, (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Two Stay-Two Stray (TSTS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Pokok Koloid Di Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 2 Sidikalang T.A 2010/2011, Skripsi, Unimed, Medan

Purba, Michael, (2006), Kimia 1, Erlangga, Jakarta

Sagala, Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, ALFABETA cv, Bandung

Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta

(16)

Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pengajaran Langsung, Tesis, PPS Unimed, Medan

Siregar, Nursawani, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dan Pemberian Rangkuman terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Redoks di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 14 Medan 2009/2010, Skripsi, Unimed, Medan

Slameto, (2010),Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Sutresna, Nana, (2003), Kimia, Jilid 1B, Grafindo, Bandung

Suryosubroto (2002) ,Proses Belajar Mengajar di Sekolah,Rineka Cipta , Jakarta

Tambun, Jelita. 2010. Hubungan Peta Pikiran (Mind Map) dengan Hasil Belajar Siswa Di Kelas XI IPA pada Submateri Sistem Pernapasan Manusia Di SMA Negeri 7.Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan

Tambunan , M , dan simanjuntak , A ., (2008), Strategi Belajar Mengajar , FMIPA , Unimed , Medan

Usman, User, (1995),Menjadi Guru Profesional, Remaja Rodaskarya, Bandung

Gambar

Tabel 2.1 Struktur Pengajaran Model Pembelajaran Advance Organizer

Referensi

Dokumen terkait

Adalah suatu department yang bertugas untuk menyajikan makanan dan makanan kepada tamu dan melayani tamu dengan baik..

Saran dari penelitian adalah guru, orang tua, praktisi kesehatan memperhatikan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan berbagai media

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan Keluarga dan Persepsi Pasien Tentang Petugas Kesehatan dengan Keteraturan Pengobatan Penderita Tuberkulosis di Kabupaten

Menurut hasil penelitian Farida (2007), menunjukkan kejadian anemia pada remaja putri dengan tingkat konsumsi energi yang rendah (78,9%) lebih besar dibandingkan remaja putri

Membran polisulfon dengan dadah karbon aktif sengon konsentrasi 2%, dapat diaplikasikan sebagai membran filtrasi untuk pembersihan air, namun diperlukan pengembangan dan

Pemanfaatan ikan pelagis dalam produk pangan telah dikaji, namun demikian pemanfaatan ikan cakalang dalam produk mie sagu belum pernah dilakukan. Interaksi protein

Physical Meat Characteristics of Local Thin Tail Sheep based on Calpastatin (CAST) Genotype

 Hidayat (2013) juga menemukan bahwa 6 penyebab utama penyaluran zakat tidak optimal: (1) SDM terbatas kualitas dan kuantitas, (2) Tidak seimbang