• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di Kecamatan S.T.M. Hulu Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di Kecamatan S.T.M. Hulu Tahun 2008"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN BIDAN TENTANG MANUAL PLASENTA DI

KECAMATAN SINEMBAH TANJUNG MUDA HULU

TAHUN 2009

PITRIANI BR TARIGAN

085102056

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di Kecamatan

Sinembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2009

Karya Tulis Ilmiah

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah di ajukan untuk memperoleh galar keserjanaan dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau di terbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam karya tulis ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2009 Yang Menyatakan

(3)

PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI

Nama : Pitriani Br Tarigan Nim : 085102056

Judul

: Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di

Kecamatan

Sinembah

Tanjung Muda Hulu Tahun 2009

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut diatas disetujui mengikuti sidang hasil KTI.

Medan, Juli 2009 Yang Menyatakan

(4)

Judul : Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di Kecamatan S.T.M. Hulu Tahun 2008

Nama : PITRIANI BR TARIGAN NIM : 085102056

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing Penguji

Penguji I

(dr. Arlinda Sari Wahyuni, M. Kes) (dr. Christoffel L. Tobing)

Penguji II

(Nur Asnah, S.Kep. Ns, M. Kep)

Penguji III (dr. Arlinda Sari Wahyuni, M. Kes)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

(Nur Asnah, S.Kep. Ns., M. Kep) (dr. Murniati Manik, MSc, SPKK) NIP. 132 299 794 NIP. 130 810 201

Kordinator Ketua Pelaksana

(5)

Judul : Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu

Penulis : Pitriani Br Tarigan Jurusan : D- IV Bidan Pendidik Tahun : 2009

ABSTRAK

Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implementasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual. Manual plasenta sangat baik untuk mencegah kematian pada ibu yang disebabkan oleh retensio plasenta. Retensio plasenta adalah tidak lahirnya plasenta 30 menit setelah bayi lahir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan bidan di Kecamatan STM. Hulu adalah 30 orang, dalam penelitian ini diambil secara keseluruhan dari populasi yaitu 30 orang sebagai responden. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yaitu untuk mengetahui pengetahuan bidan. Analisa data yang dilakukan adalah univariat. Dari hasil penelitian 30 responden, didapat 3 orang (10%) pengetahuan dalam kategori baik, 24 orang (80%) pengetahuan dalam kategori cukup dan 3 orang (10%) pengetahuan dalam kategori kurang. Diharapkan kepada bidan untuk lebih meningkatkan pengetahuannya melalui pengembangan dan pelatihan-pelatihan mengenai manual plasenta untuk penanganan retensio plasenta.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatNya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2008 yang merupakan tugas akhir diprogram studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan dan dapat berhasil berkat sumbangan jasa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Gantar A. Siregar, SpPD- KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis mengikuti program D-IV Bidan Pendidik.

2. dr. Muniati Manik, MSc, Sp. KK, selaku ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Medan

3. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M. Kes, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, arahan, masukan serta dukungan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Nur Asnah, S.Kep, selaku koordinator mata kuliah Metodologi penelitian Karya Tulis Ilmiah

(7)

6. Seluruh Staf Dosen dan Staf Administrasi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK- USU)

7. Teristimewa buat orangtua peneliti yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Tidak lupa juga kepada adikku yang selalu memberikan keceriaan kepada

penulis.

9. Seluruh teman-teman diprogram D-IV Bidan Pendidik FK-USU, yang telah berbagi pengalaman, masukan dan dukungan dalam penyelesaian penyusunan Karya Tulis ini, juga untuk kebersamaan yang bermakna dan tidak akan terlukan selama pendidikan, khususnya temanku Kak Mei, Kak Linda, Kak Ida

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna oleh karena itu peneliti menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2009 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Perdarahan Post Partum ... 4

1. Defenisi Perdarahan Post Partum ... 4

2. Faktor Predisposisi Perdarahan Post Partum ... 5

3. Tatalaksana Aktif Kala III ... 5

B. Retensio Plasenta ... 7

(9)

2. Penyebab Retensio Plasenta ... 7

3. Tanda-tanda Retensio Plasenta ... 7

4. Penanganan Retensio Plasenta ... 7

C. Manual Plasenta ... 8

1. Defenisi Manual Plasenta ... 8

2. Indikasi Manual Plasenta ... 8

3. Kontra indikasi Manual Plasenta ... 8

4. Prosedur Klinik Manual Plasenta ... 9

D. Defenisi Bidan ... 13

E. Pengetahuan ... 13

1. Defenisi Pengetahuan ... 13

2. Tingkat Pengetahuan ... 13

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 16

A. Kerangka Konsep ... 16

B. Defenisi Operasional ... 16

BAB IV METODE PENELITIAN ... 18

A. Desain Penelitian ... 18

B. Populasi dan Sampel ... 18

1. Populasi ... 18

2. Sampel ... 18

C. Tempat Penelitian ... 19

(10)

E. Etika Penelitian ... 19

F. Alat Pengumpulan Data ... 20

G. Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 20

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 20

I. Analisia Data ... 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Hasil Penelitian ... 22

1. Pengetahuan Responden ... 22

2. Pengetahuan Responden Berdasarkan Sub Pertanyaan ... 23

B. Pembahasan Penelitian ... 25

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

A. Kesimpulan ... 27

B. Saran ... 27

(11)

DAFTAR TABEL

Table 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta Di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2009 ……….22

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Bidan Terhadap Aitem Pertanyaan Pengetahuan Tentang Manual Plasenta Di Kecamatan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Formulir Persetujuan Penelitian 2. Lembar Kuesioner Penelitian 3. Jadwal Kegiatan (time table)

4. Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik 5. Surat Balasan

(13)

Judul : Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu

Penulis : Pitriani Br Tarigan Jurusan : D- IV Bidan Pendidik Tahun : 2009

ABSTRAK

Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implementasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual. Manual plasenta sangat baik untuk mencegah kematian pada ibu yang disebabkan oleh retensio plasenta. Retensio plasenta adalah tidak lahirnya plasenta 30 menit setelah bayi lahir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan bidan di Kecamatan STM. Hulu adalah 30 orang, dalam penelitian ini diambil secara keseluruhan dari populasi yaitu 30 orang sebagai responden. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yaitu untuk mengetahui pengetahuan bidan. Analisa data yang dilakukan adalah univariat. Dari hasil penelitian 30 responden, didapat 3 orang (10%) pengetahuan dalam kategori baik, 24 orang (80%) pengetahuan dalam kategori cukup dan 3 orang (10%) pengetahuan dalam kategori kurang. Diharapkan kepada bidan untuk lebih meningkatkan pengetahuannya melalui pengembangan dan pelatihan-pelatihan mengenai manual plasenta untuk penanganan retensio plasenta.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan data Biro Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu jiwa pertahun. Ini berarti ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Angka kematian ibu dan di Indonesia tahun 2008 masih tinggi, 307/1.000.000 KH.

Di Propinsi Sumatera Utara, Angka Kematian Ibu (AKI) lokal lebih tinggi dari Angka Kematian Ibu (AKI) Nasional. Penyebab kematian adalah perdarahan pasca persalinan (40-60%) ,infeksi, (20-30%), dan eklamsia (20-30%). Ternyata 80% kematian ibu terjadi diakibatkan keterlambatan penanganan. (Salimah, 2008,

¶ 1, http// www. blogsport. com. Diperoleh tanggal 10 September 2008).

Angka Kematian Ibu di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu pada bulan Januari – Agustus Tahun 2008 adalah 3 jiwa dari 203 ibu yang melahirkan . Kematian ibu disebabkan karena perdarahan akibat dari retensio plasenta. (Profil Puskesmas Tiga Juhar, 2008.)

(15)

Manual plasenta merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta dan plasenta rest. Perdarahan merupakan penyebab kematian namor satu (40-60%) kematian ibu melahirkan di Indonesia. Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan dan melebihi 500 ml setelah anak lahir salah satunya adalah retensio plasenta. Retensio plasenta bisa mengakibatkan syok dan kematian. Untuk itu plasenta harus dikeluarkan secara manual dan harus mampu melakukan karena pengeluaran plasenta secara manual adalah suatu tindakan untuk mencegah perdarahan dan mencegah kematian ibu. (Sarwono,2002) Dalam standar pelayanan kebidanan (SPK) pada standar ke 20 yaitu tentang penanganan kegawat daruratan retensio plasenta yang menyebabkan perdarahan, maka bidan dapat dengan segera melakukan manual plasenta untuk melahirkan plasenta. Dan dalam Kompetensi Bidan Indonesia pada asuhan selama persalinan dan kelahiran yaitu pada kompetensi keempat bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawat daruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir. Dalam kompetensi bidan Indonesia pada keterampilan dasar, penanggulangan kegawat daruratan salah satunya nomor 23 tentang melakukan pengeluaran plasenta secara manual.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang pengetahuan bidan tentang manual plasenta di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2009.

(16)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengetahuan bidan mengenai manual plasenta di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2009.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang manual plasenta di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2009.

D. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat penelitian ini bagi : a. Bagi pelayanan kesehatan

Memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terutama kebidanan serta mencegah dan menangani retensio plasenta dengan manual plasenta. b. Bagi instansi pendidikan.

Untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas pengetahuan para mahasiswa tentang manual plasenta sehingga lebih terampil.

c. Bagi Peneliti.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendarahan Postpartum

1. Defenisi Perdarahan Postpartum

Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi segera setelah persalinan melebihi 500 cc yang dibagi menjadi 2 bentuk yaitu perdarahan postpartum primer dan perdarahan postpartum sekunder.

a. Jenis perdarahan postpartim primer

Perdarahan postpartum primer adalah perdarahan yang berlangsung dalam 24 jam pertama dengan jumlah perdarahan 500 cc atau lebih. Perdarahan postpatum disebabkan oleh :

1. Atonia uteri 2. Retensio plasenta 3. Robekan jalan lahir

b. Perdarahan postpartum sekunder

Pendarahan postpartum sekunder adalah pendarahan yang berlangsung setelah 24 jam pertama dengan jumlah pendarahan 500 CC atau lebih.

Pendarahan postpartum sekunder disebabkan oleh: 1. Tertinggalnya sebagian plesenta atau membrannya

2. Permukaan terluka kembali dan menimbulkan pendarahan 3. Infeksi pada tempat implantasi plasenta

(18)

2. Faktor Predisposisi Pendarahan Postpartum

1. Dugaan sebelum hanil terdiri dari:

a. Riwayat perdarahan postpartum berulang b. Terdapat Mioma uteri

c. penyakit darah:

1. gangguan pembekuan darah

2. leukimia

2. Kemungkinan HPP setelah hamil

Pendarahan postpartum setelah hamil terjadi : a. Ibu hamil dengan anemia

b. Grande multipara

c. Regangan uterus yang berlebihan:

1. Hidramnion

2. Hamil ganda atau makrosemia

d. Pendarahan pada kehamilan tua:

1. Plasenta previa

2. Solusio plasenta

e. Kesalahan tatalaksana kala III

f. Infeksi: kharioamnionitis (Sarwono, 2005)

3. Tatalaksana Aktif Kala III

(19)

a. Upaya pencegahan

1. Berikan oksitosin secara IM segera setelah bayi lahir 2. Setelah bayi lahir klem tali pusat sedekat mungkin dengan

vulva, sementara yang lainnya seperti biasa sekitar 1 cm panjangnya dari bayi. (Yulianti, 2005).

b. Brand –Andrew Teknik

1. Selang beberapa menit uterus akan berkonstaksi retraksi sehingga plasenta akan lepas dari tempat implantasinya dengan tanda plasenta lepas adalah :

a. Tali pusat memanjang b. Terjadinya perdarahan c. Bentuk uterus membulat

2. Lakukan tindakan dorsocranial yaitu tangan kiri diletakkan diatas simfisis dan mendorong ke arah fundus, sementara tangan kanan menarik tali pusat.

(Simkin, 2008) c. Evaluasi perlukaan

1. Diikuti evaluasi perlukaan jalan lahir utama 2. Perlukaan serviks

3. Vagina bagian atas

(20)

B. Retensio Plasenta

1. Defenisi Retensio Plasenta

Adalah plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir 2. Penyebab Retensio plasenta adalah :

a. Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta adhesiva)

b. Plasenta melekat erat pada dinding uterus dan sebab villi korialis menembus desidua sampai miometrium sampai dibawah peritoneum (plasenta akreta-perkreta)

c. Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar, disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala III.

(Muchtar, 2002). 3. Tanda-tanda retensio plasenta

a. Perdarahan

b. Plasenta belum lahir atau lahir tidak lengkap 30 menit setelah janin lahir c. Syok

4. Penanganan retensio plasenta

(21)

C. Manual Plasenta

1. Defenisi Manual Plasenta

a. Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implementasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual. Arti dari manual adalah dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri.

b. Manual plasenta adalah salah satu dari beberapa tindakan yang perlu dilaksanakan dalam penatalaksanaan retensio plasenta.

(Chapman, 2006).

2. Indikasi manual plasenta

a. Retensio plasenta ( plasenta adhesiva) b. Tali pusat terputus

3. Kontraindikasi manual plasenta a. Plasenta inkreta

(22)

4. Prosedur klinik manual plasental a). Persetujuan Tindakan Medik b). Persiapan Sebelum Tindakan

1). Pasien

 Cairan dan selang infus sudah terpasang. Perut bawah dan

lipat paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun

 Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi

 Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut

bawah

 Medikamentosa:

 Analgetik (Pethidin 1-2 mg/ kg BB, ketamin Hcl 0,5

mg/ kg BB, tramadol 1-2 mg/ kg BB)

 Sedativa (Diazepam 19 mg)

 Atropin sulfas 0,25- 0,50 mg/ ml

 Utrotonika (oksitosin, ergometrin, prostagladin)

 Set infus

 Larutan antiseptik (providon lodin 10%)

 Oksigen dengan regulator

2). Penolong (Operator Dan Asisten)

 Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan kacamata

pelindung: 3 set

 Sarung tangan DTT/ steril : sebaiknya sarung tangan panjang

(23)

 Instrumen :

 Kocher : 2, semprit 5 ml dan jarum suntik No. 23 G

 Mangkok logam (wadah plasenta) : 1

 Kateter karet dan penampang air kemih : 1

 Benang kromik 2/0 : 1 rol

 Set partus: 1 set

c). Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan d). Tindakan Penetrasi Ke Kavum Uteri

1). Instruksikan asisten untuk memberikan sedatif dan analgetik melalui karet infus

2). Lakukan kateterisasi kandung kemih (lihat prosedur kateterisasi kandung kemih)

 Pastikan kateter masuk ke dalam kandung kemih dengan benar

 Cabut kateter setelah kandung kemih dikosongkan

3). Jepit tali pusat dengan kocher kemudian tegangkan tali pusat sejajar lantai

4). Secara obstetrik memasukkan satu tangan (punggung tangan ke bawah) ke dalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah 5) Setelah tangan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk

memegang kocher, kemudian tangan lain penolong manahan fundus uteri.

(24)

7). Buka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk)

e) Melepas Plasenta Dari Dinding Uterus

1).Tentukan implement asi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah.

 Bila berada dibelakang, tali pusat tetap di sebelah atas. Bila di

bagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas.

 Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat

implementasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus

 Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama (punggung

tangan pada dinding kavum uteri) tetapi tali pusat berada di bawah telapak tangan kanan

2). Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan Catatan : Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu (pasien), lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit

f). Mengeluarkan Plasenta

(25)

pada dinding uterus

2.) Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan

3). Instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam menarik plasenta ke luar (hindari percikan darah)

4). Letakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan

5). Lakukan sedikit pendorongan uterus (dengan tangan luar) ke doroskranial setelah plasenta lahir

Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar g). Dekontaminasi Pancatindakan

h). Cuci Tangan Pascatindakan I). Perawatan Pascatindakan

1). Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan intruksi apabila masih diperlukan

2). Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di dalam kolom yang tersedia

3). Buat konstruksi pengobatan lanjutan dan hal –hal penting untuk dipantau 4). Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai

tapi pasien masih memerlukan perawatan

5). Jelaskan pada petugas perawatan apa yang masih diperlukan, lama perawatan dan apa yang perlu dilaporkan.

(26)

D. Defenisi Bidan

Bidan adalah seorang wanita yang telah secara teratur mengikuti suatu program pendidikan kebidanan yang diakui negara program tersebut diselenggarakan, telah berhasil menyelesaikan serangkaian pendidikan kebidanan yang ditetapkan, dan telah

Memperoleh kualifikasi yang diperlukan untuk bisa didaftarkan dan atau secara hukum memperoleh izin untuk melakukan praktek kebidanan.

(Varney, 2007)

E. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengideraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

2. Tingkat Pengetahuan

a. Tahu (know)

(27)

menyalakan dan sebagainya contoh : dapat menyebutkan tanda – tanda kekurangan kalori dan protein pada balita.

b. Memahami (comprehynsion)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan – perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip prinsip siklus pemecahan masalah (problem soluing cycle di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

d. Analisis (Analysis)

(28)

e. Sentesis (synthesis)

Sentesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sentesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek penilaian – penilaian itu berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria – kriteria yang sudah ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak – anak yang cukup gizi dengan yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya wabah diare disuatu tempat, dapat menafsirkan sebab ibu – ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

(29)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul pengetahuan bidan tentang manual plasenta

Bagaimanakah pengetahuan bidan mengenai manual plasenta di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu tahun 2009.

B. Defenisi Operasional

(30)

dinding uterus secara normal

pertanyaan. 2. Cukup : Jika

total skor jawaban

responden 56%-75% atau dengan interval

antara 14-18 pertanyaan.

3. Kurang : Jika total skor jawaban

responden ≤ 55% atau dengan

(31)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan bidan tentang manual plasenta di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu tahun 2008 (Arikunto, 2003)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertempat tinggal di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu sebanyak 30 orang bidan.

2. Sampel

(32)

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu, adapun pertimbangan penentuan lokasi ini adalah di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu belum pernah dilakukan penelitian sejenis yaitu pengetahuan bidan tentang manual plasenta dan di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu ditemukan angka kematian ibu yang disebabkan oleh retensio plasenta.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari bulan Januari 2009 – Mei 2009.

E. Etika Penelitian

(33)

F. Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang berupa koesioner pengetahuan berisi 25 pertanyaan tipe multiple choice dengan rincian sebagai berikut: Mengenai perdarahan postpartum 8 soal,penatalaksanaan retensio plasenta 7 soal,dan prosedur pelaksanaan manual plasenta 10 soal.

G. Validitas dan Reabilitas Instrumen

Instrument yang digunakan telah dilakukan content validity oleh dr. M. Barus SpOG dengan hasil telah valit yaitu sesuai dengan hal yang ingin diukur. Uji validitas dan reabilitas akan dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner sebagai uji coba yang bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang benar dan valid. Uji validitas ini dilakukan kepada responden yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responen sebenarnya sebanyak 20 orang.

Validitas instrumen = nilai r hitung > r tabel (0,444) dinyatakan valid. Uji reabilitas = r alpa > r tabel dinyatakan realiabel

H. Prosedur Pengumpulan Data

(34)

dilakukan pada saat diadakannya rapat di Puskesmas Tiga Juhar di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu.

I. Analisis Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, di antaranya :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

2. Koding

Koding merupakan kegiatan pemberian kode numerik atau angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori

3. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi atau dengan membuat tabel kontigensi.

(35)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang berjudul pengetahuan bidan tentang manual plasenta di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2009 diperoleh dengan pengisian kuesioner yang diberikan kepada 30 bidan hasilnya dapat disajikan sebagai berikut

1. Pengetahuan Responden

Berdasarkan kategori pengetahuan bidan secara keseluruhan diketahui sebanyak 3 bidan (10%) berpengetahaun baik, sebanyak 24 bidan (80%) berpengetahuan cukup dan hanya 3 bidan (10%) berpengetahuan kurang mengenai manual plasenta secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Manual Plasenta Di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Tahun 2009

(36)

2. Pengetahuan Responden Berdasarkan Sub Pertanyaan

Pertanyaan pengetahuan dibagi menjadi 3 (tiga) sub pertanyaan yaitu pengetahuan tentang perdarahan post partum, pengetahuan tentang penatalaksanaan retensio plasenta, dan pengetahuan tentang prosedur pelaksanaan manual plasenta.

(37)

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Bidan Terhadap Aitem Pertanyaan Pengetahuan Tentang Manual Plasenta Di Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu

Tahun 2009 pelaksanaan manual plasenta

(38)

B. Pembahasan Penelitian

Pengetahuan bidan sehubungan dengan manual plasenta diukur dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh bidan mengetahui pengertian, tujuan, jenis, penyebab, tanda-tanda perdarahan retensio plasenta dan penanganannya dengan manual plasenta.

Berdasarkan hasil penelitian kategori pengetahuan bidan secara keseluruhan diketahui sebanyak 3 bidan (10%) berpengetahuan baik mengenai manual plasenta, sebanyak 24 bidan (80%) berpengetahuan cukup dan hanya 3 bidan (10%) berpengetahuan kurang. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat sebagian besar bidan berpengetahuan kurang baik tentang manual plasenta. Hal ini sangat mengkhawatirkan terhadap kesehatan dan keselamatan ibu karena manual plasenta dalam penanggulangan retensio plasenta tidak dilakukan dapat menyebabkan perdarahan, syok dan kematian ibu.

Bila dilihat tingkat pendidikan kebidanan, dari 16 bidan D III sebesar 18,75% berpengetahuan baik, sebesar 50% berpengetahuan cukup dan sebesar 31,25% berpengetahuan kurang mengenai manual plasenta dan dari 14 bidan DI sebesar 14,28% berpengetahuan baik dan sebesar 85,72% berpengetahuan cukup mengenai manual plasenta.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma (2008) yang melakukan penelitian tentang pengetahuan bidan tentang manual plasenta menunjukkan bahwa sebagian besar bidan berpengetahuan baik tentang manual plasenta yaitu 65% dan sebanyak 35% bidan yang mempunyai pengetahuan kurang baik tentang manual plasenta.

(39)

melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman dari diri sendiri maupun oranglain, media massa maupun lingkungan.

(40)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan bidan tentang manual plasenta di Kecamatan Sinembah Tanjung Hulu Tahun 2009 secara keseluruhan diketahui sebanyak 3 bidan (10%) berpengetahuan baik mengenai manual plasenta, sebanyak 24 bidan (80%) berpengetahuan cukup dan hanya 3 bidan (10%) berpengetahuan kurang baik.

B. Saran

1. Perlu peningkatan pengetahuan bidan mengenai manual plasenta melalui pemberian kesempatan bidan untuk mengikuti pelatihan maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Perlu pengadaan dan peningkatan penghargaan kepada para bidan sebagai upaya memotivasi mereka dalam melaksanakan tugas khususnya pemberian pelayanan manual plasenta.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT: Asdi Mahasatya

Arikunto, Suharsimi, 2003. Prosedur Penelitian. Edisi revisi IV. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC

Budiarto, Eko. 2004. metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta:EGC Chapman, Vicky. 2006. asuhan Kebidanan Dan Kelahiran. Jakarta:EGC

Janes, Derek Liewellyn.2001. Dasar-dasar Abstetri dan Ginekologi. Edisi keenam. Jakarta: Hipokrates

Liu, David T.Y. 2002. Manual Persalinan. Edisi 3. jakarta:EGC

Notoadmojo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi 3. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi 3. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Muchtar. 2002. Sinopsis Obststri. Jilid 1. Jakarta: EGC

Maulany, R.F> 1999. Obstetri dan Ginekologi. Edisi kedua. Jakarta : Widya Medika Panduan Menulis Karya Tulis Ilmiah. Medan: Program D-IV Bidan Pendidik FK. USU Profil Puskesmas Tiga Juhar Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu Bulan Januari – Agustus 2008.

(42)

Saswono, Prawiraharjo .2002. Ilmu Kebidanan. Edisi III. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Simkin, Penny.2008. Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Edisi Revisi. Jakarta: Arcan. Varney.S, Helen. 2007. Asuhan Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: EGC

Varney, Helen. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC

Yulianti, Devi. 2005. Menejemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC Salimah, 2008, ¶ 1, http// www. blogsport. com. (tanggal 10 September 2008).

(43)

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN

Saya yang bernama Pitriani Br Tarigan/ 085102056 adalah Mahasiswa diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada program diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai pengetahuan bidan tentang manual plasenta di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu

Untuk keperluan tersebut, saya mohon kesediaan ibu bidan untuk menjadi partisipasi dalam penelitian ini, selanjutnya saya mohon kesediaan ibu untuk mengisi kuisioner dengan jujur dan apa adanya, jika bersedia silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.

Identitas pribadi ibu bidan sebagai responen akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya digunakan untuk penelitian ini. Bidan berhak menarik diri tanpa perlu merasa takut akan konsekuensi buruk terhadap diri ibu bidan dikemudian hari. Jika ada yang kurang jelas, silahkan tanyakan langsung kepada peneliti.

Terima kasih atas waktu yang diberikan untuk penelitian ini.

Partisipan

(44)

LEMBAR KOESIONER

PENGETAHUAN BIDAN TENTANG MANUAL PLASENTA

DI KECAMATAN KECAMATAN SINEMBAH TANJUNG

MUDA HULU TAHUN 2009

I. Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan diisi oleh responden

2. Silang salah satu jawaban yang benar pada pertanyaan pengetahuan

II. Identitas Responden

Nomor inisial :

Umur :

Pendidikan Terakhir : Lama Pengalaman Kerja :

III. Pertanyaan Pengetahuan ada 25 soal

A. Perdarahan Post Partum

1. Perdarahan yang terjadi setelah persalinan melebihi 500 cc disebut dengan ... a. Perdarahan post partum

(45)

2. Perdarahan post partum terbagi atas ... jenis a. 3

b. 2 c. 4

3. Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan disebut dengan ...

a. Perdarahan post partum sekunder b. Perdarahan post partum primer c. Perdarahan post partum tersier 4. Perdarahan post partum primer terdiri dari ...

a. Atonia uteri dan retensio plasenta b. infeksi

c. Plasenta rest 5. Retensio plasenta adalah ...

a. Plasenta belum lahir 30 menit sebelum janin lahir b. Plasenta belum lahir 30 menit setelah janin lahir c. Plasenta belum lahir 1 jam setelah janin lahir

6. Tanda-tanda dari pelepasan plasenta dari dinding uterus adalah ... a. Tali pusat bertambah panjang dan adanya semburan darah b. Tali pusat bertambah pendek karena tertarik

c. Tali pusat sama saja panjangnya

7. Dalam manajemen aktif kala III, cara peregangan tali pusat dilakukan secara ... a. tidak terlalu kuat

(46)

c. tidak tertarik dan dibiarkan saja

8. Faktor penyebab terjadinya retensio plasenta adalah... a. inversio uteri

b. tali pusat putus dan anemia c. infeksi

B. Penatalaksanaan Retensio Plasenta

9. Penanggulangan retensio plasenta dilakukan dengan cara ... a. manual plasenta

b. KBI dan KBE c. KBA

10. Manual plasenta adalah ...

a. usaha mengeluarkan plasenta dari rongga rahim dengan tangan b. usaha mengeluarkan plasenta dari rongga rahim dengan curettase c. usaha mengeluarkan plasenta dari rongga rahim dengan spuit 11. Tujuan dilakukannya manual plasenta adalah ...

a. untuk penanganan retensio plasenta b. untuk membantu uterus berkontraksi c. untuk menghentikan rasa nyeri

12. Selain pada kasus retensio plasenta, manual plasenta dapat juga dilakukan pada kasus ....

(47)

c. inversio uteri

13. Indikasi manual plasenta adalah untuk ... a. retensio plasenta dengan plasenta adhesiva b. retensio plasenta dengan plasenta inkreta c. retensio plasenta dengan plasenta perkreta 14. Kontraindikasi manual plasenta adalah untuk ...

a. retensio plasenta dengan plasenta inkreta dan perkreta b. plasenta adhesiva

c. plasenta perkreta dan adhesiva

15. Manual plasenta dilakukan pada saat ....persalinan a. kala II

b. kala III c. kala IV

C. Prosedur Pelaksanaan Manual Plasenta

16. Posisi pasien pada saat dilakukannya manual plasenta adalah .... a. litotomi

b. kneechest c. trendelen berg

17. Jenis sarung tangan yang digunakan melakukan manual plasenta adalah ... a. sarung tangan panjang dan steril

(48)

18. Analgetik yang digunakan pada saat manual plasenta adalah ... a. tramadol

b. atropine sulfas c. uterotonika

19. Posisi tangan bidan pada saat melalui manual plasenta ialah ... a. obstetrik

b. terbuka

c. membentuk kepalan tangan

20. Pengarah tangan bidan pada saat dilakukan manual plasenta ialah .... a. dengan mengikuti tali pusat

b. bentuk uterus c. jenis telunjuk

21. Posisi tangan bidan saat dilakukan eksplorasi ulang adalah ... a. masih dalam kavum uteri

b. sudah diluar kavum uteri

c. sudah diluar dan dimasukkan kembali

22. Manfaat dilakukan dorso kranial pada saat dilakukannya manual plasenta adalah ...

a. mencegah inversio plasenta b. mencegah infeksi

(49)

23. Tangan kanan melakukan penelusuran ke dalam rahim sedangkan tangan kiri diletakkan diatas perut ibu untuk mencegah ...

a. perforasi dinding uterus b. infeksi

c. perdarahan

24. Dampak negatif yang ditimbulkan jika manual plasenta tidak dilakukankan sesuai dengan prosedur ialah ...

a. infeksi dan perdarahan berlanjut b. atonia uteri

c. salusio plasenta

25. Tindakan evaluasi setelah melakukan manual plasenta adalah ... a. tanda vital

(50)

CURRICULUM VITAE

I. IDENTITAS

Nama : PITRIANI BR TARIGAN Tempat/ Tgl. Lahir : Tiga Juhar, 05 Agustus 1986 Agama : Kristen Protestan

Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara

Alamat : Desa Tiga Juhar Kec. STM Hulu Kab. Deli Serdang

II. ORANG TUA

Nama Ayah : AT. TARIGAN Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : T. Br SEMBIRING Pekerjaan : PNS

Alamat : Desa Tiga Juhar Kec. STM Hulu Kab. Deli Serdang

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1992-1998 : SD Negeri No. 102006 Tiga Juhar Tahun 1998-2001 : SLTP Negeri I Tiga Juhar

Tahun 2001-2004 : SMU Swasta St. Maria Medan

Tahun 2005-2008 : Akademi Kebidanan Deli Husada Delitua Tahun 2008-2009 : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran

Gambar

Table 5.1
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Bidan Terhadap Aitem Pertanyaan

Referensi

Dokumen terkait

Apabila persembahan Bapak, Ibu, Saudara/i, tidak / belum tercantum dalam Warta Jemaat atau tidak sesuai dengan jumlah pemberian, kami mohon segera menghubungi

1. Adanya sudut baca di lingkungan sekolah merupakan hal yang baru atau mencari suasana baru dalam proses pengembangan budaya literasi di sekolah karna pada dasarnya

Cost Driver, sehinggan sistem Activity-Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.Perbedaan

Hasil yang diharapkan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah terciptanya suatu permainan single-player RPG yang teroptimasi, dimana segala asset dan resource

Penilaian Proses :Mengamati respon, dan aktivitas selama kegiatan layanan berlangsung serta antusias siswa dalam mengikuti kegiatan Bimbingan Kelompok dengan topik

Dengan aplikasi ini pembayaran atau billing pada sebuah rental computer dapat terorganisir dengan baik salah satunya adalah dengan menggunakan Visual Basic 6.0 tanpa harus

Dalam ilmu pemerintahan, pengertian pemerintah secara luas adalah suatu bentuk organisasi yang bekerja dengan tugas menjalankan….. Suatu sistem pemerintahan yang

Proses pembangunan Situs web Remedy Band Fans Club yang dibahas pada penulisan ini dimulai dari menentukan konsep dan bentuk Situs web yang akan dibangun, perancangan, pembuatan