• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR - FAKTOR KETIDAKIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR MENJADI AKSEPTOR KB DI DESA BANDAR KLIPPA

KABUPATEN DELI SERDANG

OLEH:

NIKMAH CHOIRIAH P. 105102062

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D - 1V BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVESITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH

NAMA : NIKMAH CHOIRIAH P. NIM : 105102062

JUDUL : FAKTOR - FAKTOR KETIDAKIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI DESA BANDAR KLIPPA KABUPATEN DELI SERDANG

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian sidang

KTI.

Medan, Juni 2011

Pembimbing

(dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc (CM-FM))

(4)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, 7 Juni 2011

NIKMAH CHOIRIAH PARINDURI

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

ix + hal 30+7 tabe1+ 1 skema + 9 lampiran

Abstrak

Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga, kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 71 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai bulan April 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan dari faktor pengetahuan, faktor pendapatan keluarga dan faktor agama. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ber umur 31-35 tahun sebanyak 26 responden (54.2%). Berdasarkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu 31 responden (64.6%).Berdasarkan pendapatan keluarga yaitu dalam klasifikasi sedang 33 responden (68.8%).Berdasarkan pengetahuan responden berada dalam klasifikasi cukup yaitu 28 responden (58.3%). Berdasarkan agama mayoritas agama islam sebanyak 40 responden (83.3%). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan setiap faktor masih mempengaruhi ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB, diharapkan adanya penyuluhan agar responden yang pengetahuannya yang masih kurang bisa termotivasi untuk menjadi peserta akseptor KB.

Daftar Pustaka : 20 (1999 -2010)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

dengan judul “Faktor-Faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi

Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatra Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan,

masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat Karya Tulis

Ilmiah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata M.Kes, selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara

2. Ibu Nur Asnah Sitohang ,S.Kep.Ns.M.Kep selaku ketua program studi D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan juga

penguji I saya.

3. Terima kasih saya ucapkan kepada dr.Ichwanul adenin,SpOG (K), selaku penguji

(6)

4. dr Isti Ilmiati Fujiati,MSc,(CM -FM) selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

6. Bapak Suripno,SH selaku Kepala Desa Bandar Klippa yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis dalam melakukan penelitian.

7. Teristimewa Ayahanda tercinta,tetes demi tetes keringat mu telah menjadi

motivasi kuat,dan Ibunda tersayang sentuhan belai kasih sayangmu menjadi

inspirasi,dan doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam membuat

Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Buat teman - teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.Terima Kasih atas

dukungan dan bantuan yang telah diberikan dalam pembuatan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih memiliki banyak

kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi

perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri,

semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2011

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTA ………... … … ii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR SKEMA ……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. ix

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ………. 1

B.Rumusan Masalah ……… 3

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ………. 3

2. Tujuan Khusus ……… 3

D. Manfaat Penelitian 1.Bagi petugas Kesehatan ……….. 4

2. Bagi institusi pendidikan ……… 4

3. Bagi Responden ……… 4

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA A. KELUARGA BERENCANA 1. Beberapa konsep tentang KB ………. 5

(8)

3. Sasaran Program KB ……… 6

4. Ruang lingkup program KB ………. 6

5. Manfaat usaha KB dipandang dari segi kesehatan ……… 6

B. Akseptor KB 1. Konsep tentang KB ……….. 7

2. Jenis - jenis Akseptor KB………. 7

C .Pengertian pasangan usia subur ………... 8

D. Kontrasepsi 1. Pengertian ………. 8

2. Akseptor KB menurut sasarannya ………... 8

3. Syarat - syarat Kontrasepsi ……….. 9

BAB III : KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ………..……….. 11

B. Defenisi Operasional ……… 11

BAB IV : METODELOGI PENELITIAN A.Desain Penelitian………... 13

B. Populasi dan Sampel ……….. 13

C. Lokasi Penelitian ………. 14

D. Waktu penelitian ………. 14

E. Pertimbangan Etik ………... 15

F. Pengumpulan Data ……….. 15

G. Uji Validitas ……… 17

(9)

I. Aanalisa Data ………. 19

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Karakteristik Reponden ……… 20

2. Pengetahuan Responden ……… 22

3. Pendapatan Keluarga ……….. 23

4. Agama ……… 25

B. Pembahasan 1.Pengetahuan ……….. 25

2. Pendapatan Keluarga ………... 26

3. Agama ………... 27

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ……… 28

B. Saran ………. 29

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Defenisi Operasional ... 12

Tabel 5.1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik ketidakikutsertaan

pasangan usia subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar klippa

Kabupaten Deli Serdang ... ..21

Tabel 5.2. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan pengetahuan pasangan usia

subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar klippa Kabupaten Deli

Serdang………..22

Tabel 5.3. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan pasangan usia subur

menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang

………...23

Tabel 5.4. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan pendapatan keluarga di Desa

Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang ... ..24

Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan pendapatan keluarga di Desa Bandar

Klippa Kabupaten Deli Serdang ... ..25

Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan pertanyaan agama di Desa Bandar Klippa

(11)

DAFTAR SKEMA

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan menjadi responden

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Surat Pernyataan Content Validity

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 5 : Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia

Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

(13)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, 7 Juni 2011

NIKMAH CHOIRIAH PARINDURI

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

ix + hal 30+7 tabe1+ 1 skema + 9 lampiran

Abstrak

Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga, kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 71 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai bulan April 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan dari faktor pengetahuan, faktor pendapatan keluarga dan faktor agama. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ber umur 31-35 tahun sebanyak 26 responden (54.2%). Berdasarkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu 31 responden (64.6%).Berdasarkan pendapatan keluarga yaitu dalam klasifikasi sedang 33 responden (68.8%).Berdasarkan pengetahuan responden berada dalam klasifikasi cukup yaitu 28 responden (58.3%). Berdasarkan agama mayoritas agama islam sebanyak 40 responden (83.3%). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan setiap faktor masih mempengaruhi ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB, diharapkan adanya penyuluhan agar responden yang pengetahuannya yang masih kurang bisa termotivasi untuk menjadi peserta akseptor KB.

Daftar Pustaka : 20 (1999 -2010)

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Situasi dan kondisi Indonesia dalam bidang kependudukan, kualitasnya saat ini

masih sangat memprihatinkan. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yaitu sekitar

215 juta jiwa.Situasi dan kondisi kependudukan di Indonesia tersebut, jelas merupakan

suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama. Salah satu

upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk menangani masalah kependudukan

ini adalah dengan menggalakkan (dan membangun kembali) program Keluarga

Berencana Nasional di Indonesia (BKKBN, 2005;1).

Menurut World Health Organization (WHO) Keluarga Berencana adalah

tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak

diinginkan, mendapat kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara

kehamilan. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri

serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004;26).

Program KB ini mempunyai visi NKKBS dan telah dirubah menjadi keluarga

berkualitas tahun 2015. Sehingga melalui program KB ini dapat dilakukan penilaian

pelayanan KB yang berkualitas dengan mengikut sertakan menitikberatkan pada strategi

agar pelayanan lebih mudah diperoleh dan peserta diterima oleh berbagai pasangan usia

(15)

Meskipun program KB dinyatakan cukup berhasil di Indonesia, namun dalam

pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan - hambatan yang dirasakan

antara lain adalah masih banyak pasangan usia subur yang masih belum menjadi peserta

KB. Disinyalir ada beberapa faktor penyebab mengapa wanita pasangan usia subur

enggan menggunakan alat kontrasepsi. Faktor - faktor tersebut dapat ditinjau dari

berbagai segi yaitu segi pelayanan KB,segi kesediaan alat kontrasepsi,segi penyampaian

konseling.

Dari hasil penelitian yang diketahui banyak alasan dikemukakan oleh wanita

yang tidak menggunakan kontrasepsi,antaralain karena mereka menginginkan anak.

Alasan yang cukup menonjol adalah karena efek samping dan masalah kesehatan,

dengan pasangan yang menolak 10 persen, alasan karena masalah agama 0,5 persen dan

alasan yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yaitu biaya yang mahal 0,8 persen

(BKKBN, 2010; 3).

Berdasarkan hasil presurvey BKKBN pada tahun 2010 di Sumatera Utara,

jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 2.120.692 peserta, pasangan yang menjad peserta

KB aktif pada Agustus 2010 sebanyak 1.424.630 yakni peserta KB IUD sebanyak 1.529

peserta, metode operasi pria 171 peserta, kondom 4.360 peserta dan pil sebanyak 10.273

peserta. Sementara pasangan usia subur yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739

yakni 73.863 jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 10.299 jumlah pasangan

usia subur yang ingin mempunyai anak segera (IAS), 52.606 jumlah pasangan usia subur

tidak ingin mewujudkan anak lagi (TIAL), 13.688 jumlah pasangan usia subur yang

(16)

Sehubungan dengan hal di atas,Hartanto (2004) mengemukakan semua jajaran

pembangunan diajak untuk ikut menangani program KB dengan sebaik - baiknya. Juga

sekaligus mengajak semua pasangan usia subur yang potensial untuk menjadi akseptor

KB yang lestari.

Target yang ingin dicapai untuk pemakaian alat kontrasepsi di Kecamatan Percut

Sei Tuan sebanyak 80,55 persen, sedangkan target yang baru tercapai untuk pemakaian

alat kontrasepsi di Desa Bandar Klippa sebanyak 70,00 persen. Puskesmas pembantu,

dan Bidan Praktek Swasta melayani masyarakat dalam pemakaian alat kontrasepsi di

desa Bandar Klippa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengambil judul

fakor - faktor yang mempengaruhi ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi

akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.

B. Perumusan Masalah

Apakah faktor - faktor penyebab ketidakikutsertaan pasangan usia subur dalam

program KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menggambarkan faktor - faktor penyebab ketidakikutsertaan pasangan

usia subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur

(17)

b. Menggambarkan faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi

akseptor KB berdasarkan pendapatan keluarga.

c. Menggambarkan faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi

akseptor KB berdasarkan agama.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai masukan bagi petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan

KB pada pasangan usia subur.

2. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi

peneliti selanjutnya.

3. Bagi Responden

Menambah pengetahuan ibu, terutama bagi ibu yang pasangan usia subur tentang

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keluarga Berencana

1. Beberapa konsep tentang KB

KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan

dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,pengobatan kemandulan dan

penjarangan kelahiran (Depkes RI, 1999; 1).

KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri

untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang

memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran (Hartanto, 2004; 27).

KB adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah

dan jarak anak serta waktu kelahiran (Stright, 2004; 78).

2. Tujuan Keluarga Berencana

a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil

yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian

pertumbuhan penduduk Indonesia.

b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu

(19)

3. Sasaran Program KB

a. Sasaran langsung

Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran

dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.

b. Sasaran tidak langsung

Pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat kelahiran

melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka

mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera

(Handayani,2010; 29).

4. Ruang lingkup Program KB

Menurut Handayani (2010:29) ruang lingkup program KB,meliputi:

a. Komunikasi informasi dan edukasi.

b. Konseling.

c. Pelayanan infertilitas.

d. Pendidikan seks.

e. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.

f. Konsultasi genetik

5. Manfaat usaha KB di pandang dari segi kesehatan

Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha

untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat

(20)

B. Akseptor Keluarga Berencana 1. Konsep tentang KB

Akseptor KB adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk

memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran(Barbara

R.Stright,2004;78).

2. Jenis - Jenis Akseptor KB

a. Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah

satu cara / alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri

kesuburan.

b. Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah menggunakan

kontrasepsi selama 3 (tiga) bulan atau lebih yang tidak diselingi suatu

kehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan cara

yang sama maupun berganti cara setelah berhenti / istirahat kurang lebih 3

(tiga) bulan berturut – turut dan bukan karena hamil.

c. Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan alat

/ obat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan alat

kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.

d. Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi

dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.

e. Akseptor langsung adalah para istri yang memakai salah satu cara

kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.

f. Akseptor dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian kontrasepsi

(21)

C. Pengertian pasangan usia subur

Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya berumur 25 - 35

tahun atau pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan sudah

haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid (datang bulan) (BKKBN,

2007;66).

D. Kontrasepsi 1. Pengertian

Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel

telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari

konsepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan

maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah

pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua - duanya memiliki

kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan (Depkes, 1999).

Kontrasepsi adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan,

usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen (Prawirohardjo, 2008;

(22)

2. Akseptor KB menurut sasarannya

a. Fase menunda kehamilan

Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang

istrinya belum mencapai usia 20 tahun.Karena usia di bawah 20 tahun adalah usia yang

sebaiknya menunda untuk mempunyai anak dengan berbagai alasan.Kriteria kontrasepsi

yang diperlukan yaitu kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya

kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa ini

pasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi. Kontrasepsi yang cocok

dan yang disarankan adalah pil KB, AKDR.

b. Fase mengatur / menjarangkan kehamilan

Periode usia istri antara 20 - 30 tahun merupakan periode usia paling baik untuk

melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2 - 4

tahun.Ktiteria kontrasepsi yang perlukan yaitu efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi

karena pasangan masih mengharapkan punya anak lagi.Kontrasepsi dapat dipakai 3 - 4

tahun sesuai jarak kelahiran yang direncanakan.

c. Fase mengakhiri kesuburan / tidak hamil lagi

Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih dari 30 tahun

tidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan kontrasepsi yang

mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan

terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Di samping itu jika

pasangan akseptor tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yang

cocok dan disarankan adalah metode kontap, AKDR, implan, suntik KB dan pil KB

(23)

3. Syarat - Syarat Kontrasepsi

Sebagai usaha untuk mencegah kehamilan hendaknya kontrasepsi memiliki

syarat - syarat sebagai berikut :

a. aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.

b. efek samping yang merugikan tidak ada.

c. lima kerjanya dapat diatur menurut keinginan.

d. tidak mengganggu hubungan persetubuhan.

e. tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama

pemakaiannya.

f. cara penggunaannya sederhana.

g. harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

(24)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah abstraks dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan

dan membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang

diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2003).

Adapun variabel - variabel yang akan diteliti dalam peneliti dalam penelitian ini

dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :

Pasangan Usia Subur :

• Pengetahuan

• Pendapatan Keluarga

• Agama

(25)

B. Defenisi Operasional

Kuesioner Wawancara 1. Ya 2. Tidak

Kuesioner Wawancara 1. Tinggi : >

(26)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan

menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui

faktor -faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB. Penelitian

ini diukur satu kali saja dalam kurun waktu yang bersamaan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jumlah populasi dalam

penelitian ini adalah 48 (empat puluh delapan) pasangan usia subur yang tidak

ikut dalam program KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan.

(Catatan laporan Kependudukan Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang

2010)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi. Sampel

dalam penelitian ini dengan kriteria. Istri yang tidak ikut ber KB, istri pasangan

usia subur yang tinggal di Desa Bandar Klippa, bersedia menjadi responden.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling,sebanyak 48

(27)

C. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang,Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini adalah masih

dijumpai pasangan usia subur yang tidak ikut menjadi akseptor KB.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada September tahun 2010 - Juni 2011.

E. Pertimbangan Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi yaitu

Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan izin dari

Kepala Desa Bandar Klippa. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan

dengan permasalahan etika yaitu memberikan penjelasan kepada calon responden

tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia,

maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi

jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk mengundurkan

diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung.

Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama

responden pada instrument penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data - data yang

(28)

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan

disusun secara literatur tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang ada.

Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian, yaitu data demografi dan kuesioner

untuk mengetahui ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB.

Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10 (sepuluh) pertanyaan dengan bentuk

pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban benar salah. Jika jawaban benar

maka diberi nilai satu (skor = 1), dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol (skor = 0).

Penilaian yang digunakan tersebut ialah menurut Guttman (Ridwan, 2010; 43).

Kelas

P merupakan panjang kelas, R adalah rentang merupakan skor terbesar, skor

terendah, banyak kelas merupakan banyaknya kelompok / lebar interval yang terdiri dari

3 (tiga) kelas yakni, baik, cukup dan kurang. Untuk mendapatkan kriteria digunakan

perhitungan, menentukan skor tertinggi dan terendah.

(29)

=

3 10

= 3,3

c. Untuk menentukan kategori pengetahuan adalah sebagai berikut :

6. Kategori kurang : 0 + 3,3 = 3,3 (jika responden menjawab 0 – 3 pertanyaan

dengan benar)

7. Kategori sedang : 3,4 + 3,3 = 6,7 (jika responden menjawab 4 – 7 pertanyaan

dengan benar)

8. Kategori baik : 6,7 + 3,3 = 10 (jika responden menjawab 8 – 10 pertanyaan

dengan benar)

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas instrument dimaksudkan agar pertanyaan yang termuadalam

kuesioenr bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrument atau kuesioner

tersebut.

Uji validitas adalah kemampuan instrument pengumpul data untuk mengukur apa

yang harus diukur (Machfued, 2008). Uji validitas content dilakukan dengan

mengonsulkan kepada dosen pembimbing dan dosen ahlinya sehingga hasil dari seluruh

pertanyaan dinyatakan valid.

Dalam hal ini peneliti telah melakukan content validity pada bulan Februari

tahun 2011 dengan dr Icwanul Adenin SpOG (K) dengan score indeks 0,81 . Tujuannya

(30)

2. Uji Reliabilita

Sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat

ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas dengan

cronbach’s alpha yang diolah melalui program komputerisasi. Apabila nilai cronbach’s

alfa nya lebih dari 0.6 maka dinyatakan reliabel. Untuk pengetahuan pasangan usia

subur didapat nilai cronbarch alfa 0,981.

H. Prosedur pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan surat

permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan surat izin

pelaksanaan penelitian kepada Kepala Desa Percut Sei Tuan. Dengan surat izin tersebut

peneliti mencari responden sesuai kriteria yang akan diteliti dan menjelaskan apa tujuan

dari penelitian tersebut. Setelah mendapat persetujuan dari kader,peneliti memberi

arahan terlebih dahulu kepada kader tersebut bagaimana cara dalam pengisian instrumen

berupa kuesioner yang akan digunakan sehingga kader dapat menjelaskan kepada

responden cara pengisian kuesioner yang akan digunakan.

Peneliti akan menemui kader untuk menanyakan pada saat kapan responden

dapat ditemui atau berada di rumah. Waktu telah ditetapkan yaitu pada saat sore hari

karena ada sebagian responden yang bekerja pada pagi hari.

Hari selanjutnya peneliti datang untuk menemui responden dari rumah ke rumah.

Sesampai di rumah responden, peneliti menjelaskan maksud kedatangan peneliti

(31)

meminta kesediaan ibu untuk menjadi responden peneliti. Apabila responden telah

menyetujui maka peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar

persetujuan (informed consent), peneliti menjelaskan kepada responden cara

pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi

lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan, peneliti

mendampingi responden dalam pengisian kuesioner apabila ada pertanyaan yang

kurang jelas dalam pengisian kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing

PUS yang tidak ikut menjadi akseptor KB. Kemudian peneliti memeriksa

kelengkapan data.

Dalam pengumpulan data dilakukan selama 3 bulan dari bulan Februari sampai

bulan April 2011. Pengumpulan data dilakukan di Desa Bandar Klippa yang

dilakukan dari rumah kerumah. Peneliti juga mendatangi tempat pengajian ibu - ibu

(perwiritan),peneliti menjelaskan kepada ketua perwiritan maksud dari pada

kedatangan peneliti.

Ketua perwiritan menyetujui maksud peneliti. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu

bagaimana cara pengisian kuesionernya, kemudian peneliti membagikan kuesioner

kepada ibu - ibu, peneliti membagikan kuesioner setelah ibu - ibu selesai

mengaji.Dalam pengisian kuesioner penelitian, responden menjawab pertanyaan

(32)

I. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan analisis univariate di mana penelitian

menganalisis data dengan menganalisa tiap variabel hasil penelitian yang akan

menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel dengan menggunakan program

SPSS. Dalam pengumpulan data dan langkah - langkah yang akan dilakukan di

antaranya adalah :

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa

kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.

2. Coding (Pengkodean Data)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri atas

beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : kode 0 jawaban

salah, kode 1 jawaban benar.

3. Data Entry

Masukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database

komputer.

4. Melakukan Teknik Analisis

Tehnik analisis yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui

frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang akan diteliti. Kemudian hasil

(33)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai

faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadai akseptor KB di desa

Bandar Klippa Kabupaten Deli serdang tahun 2011. Penelitian ini telah dilaksanakan

mulai bulan Februari hingga April 2011 di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli serdang

. Dengan jumlah responden sebanyak 48 orang responden.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia

subur menjadi akseptor KB,peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 10(sepuluh)

pertanyaan untuk pengetahuan,5 pertanyaan untuk pendapatan keluarga dan 3

pertanyaan untuk agama,berikut ini akan dijabarkan hasil dari penelitian tersebut yaitu

karakteristik responden,pengetahuan dan agama responden di Desa Bandar Klippa

Kabupaten Deli serdang tahun 2011.

1. Karakteristik Responden

Peneliti menggolongkan karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan,

pekerjaan, agama dan pengetahuan berdasarkan Hasil penelitian dapat dilihat pada

(34)

Berdasarkan tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden yang

tidak ikut menjadi akseptor KB yaitu 26 orang (54.2%) pada rentang usia 31-35

tahun, berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden 31 orang (64.6%) sebagai ibu

rumah tangga, berdasarkan agama 40 orang (83.3%) beragama Islam dan berdasarkan

pendidikan responden adalah SLTA sebanyak 26 responden (54.2%).

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor - faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa

(35)

2.Pengetahuan Responden

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Faktor - faktor

Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB

di Desa Bandar KlippaTahun 2011

No Pertanyaan Pilihan jawaban

Benar Salah

f % f %

1. Pengertian KB 46 95.8 2 4.2

2. Tujuan KB 44 91.7 4 8.3

3. Efek samping kontrasepsi 31 64.6 17 35.4

4. Usia PUS 27 56.3 21 43.8

5. Kontrasepsi upaya untuk mencengah terjadinya 38 79.2 10 20.8

kehamilan

6. KB dapat membuat kanker 17 35.4 31 64.6

7. Menyusui merupakan metode kontrasepsi 26 54.2 22 45.8

8. KB dapat membuat gemuk 40 83.3 8 16.7

9. Sasaran program KB 37 77.1 11 22.9

(36)

Berdasarkan table 5.3 dapat digambarkan bahwa pengetahuan responden mayoritas

berpengetahuan cukup yaitu 28 orang (58.3%). Dan minoritas responden tidak ikut

menjadi akseptor KB berada dalam klasifikasi kurang yaitu sebanyak 6 responden

(12.5%).

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - faktor

Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB di Desa

Bandar KlippaTahun 2011

Variabel f %

Baik 14 29.2

Cukup 28 58.3

Kurang 6 12.5

Total 48 100

2.Pendapatan Keluarga

Berdasarkan table 5.4 dapat digambarkan hasil penelitian, distribusi jawaban

responden tentang pendapatan keluarga menjawab Benar adalah pertanyaan nomor 4

tentang KB membawa dampak yang baik yaitu 47 responden ( 97.7).Pertanyaan nomor

2 mengenai kontrasepsi mantap hanya untuk orang berpenghasilan banyak yaitu 32

responden ( 66.7). Mayoritas responden yang menjawab Tidak adalah pernyataan

nomor 3 mengenai KB hanya untuk ekonomi menegah keatas sebanyak 27 responden

(37)

Tabel 5.4

Distribusi Pendapatan Keluarga Faktor - faktor Ketidakikutsertaan Pasangan

Usia Subur Menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

f % f %

1. KB itu mahal 24 50.0 24 50.0

2. Kontrasepsi mantap hanya untuk 32 66.7 16 33.3

orang yangberpenghasilan banyak

3. KB hanya untuk ekonomi menengah keatas 21 43.8 5 6.3

4. KB membawa dampak yang baik 47 97.9 1 2.1

5. KB berpengaruh terhadap keadaan ekonomi 31 64.6 17 35.4

keluarga

Berdasarkan table 5.5 dapat digambarkan bahwa pendapatan pasangan usia subur

mayoritas pendapatan sedang yaitu 33 (68.8).Responden dari segi pendapatan keluarga

(38)

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga Faktor -faktor Ketidakikutsetaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB di

Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

Variabel f %

Tinggi 2 4.2

Sedang 33 68.8

Rendah 13 27.1

Total 48 100

3. Agama

Berdasarkan table 5.6 dapat digambarkan bahwa pertanyaan nomor 3 tentang

Agama - agama di Indonesia umumnya mendukung program KB,menjawab sebanyak

46 orang ( 95.8 %). Dan pertanyaan nomor 2 tentang KB kontap tidak diperbolehkan

oleh agama sebanyak 6 0rang ( 12.5%).

(39)

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan AgamaKetidakikutsrtaan Pasangan usia

Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

f % f %

1. Agama memperbolehkan untuk berKB 44 91.7 4 8.3

2. KB kontap (operasi tutup) tidak diperbolehkan 6 12.5 42 87.5

oleh agama

3. Agama - agama di Indonesia umumnya 46 95.8 2 4.2

mendukung Program KB

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan

usia subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 sebagai berikut :

1. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor ketidakikutsertaan pasangan usia

subur menjadi akseptor KB yang diteliti di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei

Tuan menyatakan bahwa mayoritas responden ketidakikutsertaan pasangan usia subur

menjadi akseptor KB berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 28 responden

(58.3%) dan minoritas responden ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi

(40)

Adanya pengetahuan akan menimbulkan kesadaran seseorang yang akhirnya

memicunya untuk berprilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tersebut

(Notoatmojho, 2003). Semakin baik pengetahuan seseorang tentang suatu objek maka

akan semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan

pengetahuannya tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan meskipun responden

berpengetahuan cukup, tetapi responden tidak mau ikut serta menjadi akseptor KB.

Seharusnya responden yang memiliki pengetahuan cukup mau ikut serta menjadi

akseptor KB.

Alasan responden tidak ikut menjadi akseptor KB karena faktor pendapatan

(keuangan) mereka,ada juga dari faktor suami dan faktor agama.

2.Pendapatan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui beberapa faktor-faktor ketidakikutsertaan

pasangan usia subur menjadi akseptor KB diteliti di Desa Bandar Klippa Kecamatan

Percut sei tuan berhubungan dengan masalah pendapatan keluarga (keuangan)

responden. Pendapatan keluarga dengan kategori sedang ada sebanyak 31 orang

(57,4%) untuk pendapatan keluarga dengan kategori tinggi ada sebanyak 7 responden

(13.0).

Sehubungan dengan pendapat dari Keraf menyatakan bahwa pendapatan

berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga, penghasilan yang tinggi

dan teratur membawa dampak positif bagi keluarga karena keseluruhan kebutuhan

sandang, pangan, papan dan transportasi serta kesehatan dapat terpenuhi. Namun tidak

(41)

mengalami kerawanan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya yang salah satunya adalah

pemeliharaan kesehatan.

3. Agama

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor ketidakikutsertaan pasangan usia

subur yang tidak ikut menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut

Sei Tuan menyatakan bahwa dari 48 responden yang diteliti yakni 40(83.3%)

responden untuk agama Islam dan responden beragama Kristen ada sebanyak 8

(16.7%).

Sehubungan dengan hal tersebut Samekto, menyatakan bahwa agama-agama di

Indonesia umumnya mendukung KB. Setiap agama yang ada di Indonesia mendukung

adanya program KB. Agama Hindu mempunyai pandangan bahwa setiap kelahiran

harus membawa manfaat. Untuk itu kelahiran harus diatur jaraknya dengan ber KB.

Agama Buddha,memandang setiap manusia pada dasarnya baik,dan agama Budhha tidak

melarang umatnya ber KB demi kesejahteraan keluarga. Agama Kristen juga tidak

melarang umatnya berKB. Begitu juga agama Islam membolehkan untuk ber KB.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang menyatakan faktor agama

adalah salah satu penyebab responden tidak menggunakan alat kontrasepsi karena masih

adanya agama yang melarang ummatnya menjadi akseptor KB, atau menggunakan

(42)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden yang tidak ikut serta menjadi

akseptor KB diketahui dari 48 responden lebih banyak responden yang

berpengetahuan cukup yaitu 28 responden sebesar (58.3%).Dan

berpengetahuan kurang yaitu 6 responden sebesar (12.5 %).

2. Berdasarkan Pendapatan Keluarga menyatakan bahwa mayoritas responden

dalam klasifikasi pendapatan sedang yaitu 33 (68.8%). Responden dari segi

pendapatan keluarga dalam klasifikasi rendah yaitu 13 (27.1%) responden.

3. Berdasarkan tingkat agama responden menjadi akseptor KB mayoritas

beragama islam yaitu sebanyak 40 responden (83.3%). dan minoritas

(43)

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor

ketidakikutsertaan pasangan usia subur (PUS) menjadi akseptor KB.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Mengadakan penyuluhan yang lebih giat lagi agar memotivasi responden yang

masih berpengetahuan cukup dan kurang agar mau ikut menjadi akseptor KB,

juga memberikan penjelasan yang lebih detail tentang semua jenis - jenis KB.

3. Bagi Institusi Akademik

Bahan masukan yang dapat dibuat untuk acuan di masa yang akan datang oleh

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.2006.Prosedur Penelitan Satuan Pendekatan Pratik.Jakarta, Rineka Cipta.

BKKBN. 2005. Badan Kebijakan Program Keluarga Berencana Nasional,Jakarta.

________. 2010. Badan Pelayanan kontasepsi & Pengendalian Lapangan Program KB

Nasional,Jakarta.

. 2010. Buku Kapita Selekta Peningkatan Pelayaan Kontrasepsi, Jakarta.

________. 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional, Jakarta.

Buku catatan Laporan Kependudukan .2010.

Depkes RI.1999.Pedoman puskesmas,Jakarta.

Hartanto, Hanafi.2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan.

Hidayat,A. Aziz, Alimul.2007. Metode Penelitian Kebidanan teknik analisis Data,

Jakarta : Selemba Medika.

Handayani,S.2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana,Jakarta:Pustaka Rihama.

Keraf. 2001. Ilmu Pengetahuan, Jakarta : Kanisius

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

(45)

Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,

Jakarta : Selemba Medika.

Riyanto, Agus. (2009). Pengolahan dan analisis Data Kesehatan, Yogyakarta : Jazamedia.

Stright,Barbara.2004. Keperawatan ibu - bayi baru lahir.Jakarta.EGC.

Sarwono, Prawirohardjo. 2005 A. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

___________________. 2005 B. Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Saifudin,A.2002. Buku Panduan Ajuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

(46)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Nikmah Choiriah p/ 105102062 adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS)menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut sei tuan Kabupaten Deli Serdang”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian. Selanjutnya, saya mohon kesediaan saudara dalam melakukan pelaksanaan tentang tujuan penelitian saya. Jika saudara bersedia silahkan tanda tangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan ibu.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi ibu dan semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Terima kasih atas partisipasi saudara dalam penelitian ini.

Medan, Februari 2011

Peneliti Responden

(47)

Lampiran 2

KUESIONER DATA DEMOGRAFI

Judul :Faktor - faktor Ketidakikutsertaan pasangan usia subur (PUS) menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Petunjuk pengisian

1. Semua pertanyaan harus dijawab

2. Berilah tanda checklist pada kotak yang telah disediakan

3. Setiap pertanyaan dijawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut ibu.

Apakah saat ini ibu sedang menggunakan alat kontrasepsi?

(48)

Kuesioner penelitian tentang faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi Akseptor KB diDesa Bandar Klippa Kabupaten

Deli serdang tahun 2011

NO Pertanyaan PILIHAN JAWABAN

Benar Salah

A PEGETAHUAN

1 KB merupakan usaha menjarangkan kehamilan

2 KB bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

3 Pengguna kontrasepsi menggangu hubungan sexsual

4 Usia subur merupakan usia antara :25 -35 tahun.

5 Kontrasepsi upaya untuk mencegah terjadinya

Kehamilan

6 KB dapat membuat kanker

7 Menyusui merupakan salah satu metode kontrasepsi

8 Dengan ber- KB dapat membuat gemuk

9 Pasangan usia subur yang aktif melakukan hubungan sexsual merupakan sasaran program KB.

(49)

B PENDAPATAN KELUARGA

1 KB itu mahal

2 Kontrasepsi mantap hanya untuk orang yang berpenghasilan banyak

3 KB hanya untuk ekonomi menengah keatas

4 KB membawa dampak yang baik untuk kita

5 KB berpengaruh terhadap keadaan ekonomi keluarga

C AGAMA

1 Agama memperbolehkan untuk ber KB

2 KB kontap (operasi tutup) tidak diperbolehkan oleh agama

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nikmah Choiriah Parinduri

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 23 - 02 - 1988

Agama : Islam

Alamat : Jalan Jatiluhur NO 38 Bandar Klippa Tembung

Riwayat Pendidikan :

SD :1994 - 2000 SD SWASTA TAMAN HARAPAN MEDAN

SLTP :2000 – 2003 SLTP SWASTA PRAYATNA MEDAN

SLTA :2003 – 2006 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL MEDAN

PERGURUAN TINGGI :2006 - 2009

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.5
+2

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas meliputi: status guru antara guru yang WHODK WHUVHUWL¿NDVL GHQJDQ JXUX \DQJ EHOXP WHUVHUWL¿NDVL GDQ PDVD PHQJDMDU guru yang telah memiliki masa kerja 11

Nilai-nilai pendidikan Islam dalam Ritual Maddoja Bine pada Komunitas Masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan, terlihat pada pelaksanaannya yang sarat dengan nilai

Adanya efektifitas pada KUD Ora Et Labora Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo, maka akan dapat menghasilkan suatu kinerja organisasi yang sesuai

mengembangkan kemahirannya menendang dengan menggunakan kedua belah kakinya. Sebenarnya menendang adalah seni. Teknik ini memerlukan kemampuan mengukur jarak dan arah. Oleh karena

Analisis reservoar pada penelitian ini dilakukan setelah dilihat dan analisis dari semua hasil tahapan bahwa proses analisis dengan menggunakan metode AVO mampu

Proses reuse ini pun tidak boleh dilakukan dalam hal minyak jelantah karena menggunakan kembali minyak goreng bekas sama saja membunuh secara perlahan-lahan diri kita sendiri,

Buktikan bahwa semua basis dari suatu ruang vektor berdimensi hingga mempunyai Buktikan bahwa semua basis dari suatu ruang vektor berdimensi hingga mempunyai

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder penggunaan lahan selama 10 tahun dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1993 yaitu penggunaan lahan hutan,