Nama Lengkap : ULIL AMRI
Alamat : Jl. Sekaloa timur 90a Dipati ukur – Bandung Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 21 September 1984
Email : pala.virgo@gmail.com
Pendidikan :
Sekolah Dasar Tarok Bukittinggi : 1994 – 2000
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 3 Bukittinggi : 1997 – 2000
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bukittinggi : 2000 – 2003
Program Studi Fakultas Teknik Arsitektur dan
ABSTRAK
Perkembangan industry olahraga basket ditanah air telah mengalami kemajuan
yang cukup signifikan, Kemajuan tersebut ditandai dengan semakin tingginya antusias
pecinta basket untuk menonton setiap pertandingan serta, Dengan diluncurkanya Liga
Basket Nasional (National Basketball League / NBL) pada 25 juni 2010 sebagai pengganti Liga Basket Indonesia (Indonesian Basketball League / IBL). NBL merupakan liga basket professional di Indonesia, lepas dari naungan PERBASI yang dikelola secara mandiri dan
professional, sehingga olahraga basket semakin populer dikalangan masyarakat, jumlah
penonton yang besar disetiap pertandingan dan tingginya persaingan antar tim dan
pencinta olahraga ini menjadi bukti kepopulerannya. Dengan kepopulerannya ini cabang
olahraga basket menjadi suatu potensi yang menjanjikan bagi dunia usaha.
Salah satu ketidak stabilan prestasi Garuda Bandung adalah sarana dan
prasarana olahraga di kota Bandung yang tidak memadai serta kurangnya dukungan dana
dari sponsor. GOR yang seharusnya benar-benar digunakan untuk kegiatan olahraga kini
sudah memiliki fungsi lain, yaitu dengan sering digunakan GOR tersebut untuk kegiatan
diluar olahraga seperti menggelar kegiatan music ataupun kegiatan-kegiatan lainnya diluar
kegiatan olahraga.
Berangkat dari persoalan tersebut pihak Garuda Bandung dan PEMDA Bandung
bekerjasama menimbulkan gagasan tentang perlunya pembangunan gedung olahraga
bola basket bertaraf internasional sekaligus home based bagi klub basket Garuda Bandung, seperti klub-klub bola basket NBA di Amerika. Yang dilengkapi oleh fasilitas
penunjang yang bersifat komersil.
Dengan antusiasme masyarakat di Bandung terhadap olahraga bola basket,
diperlukan gedung olahraga basket bertaraf internasional dengan sarana dan prasarana
lengkap. Karena selama ini pecinta olahraga bola basket, untuk menonton pertandingan
bola basket berskala internasional harus pergi ke Jakarta. Oleh karena adanya “Garuda
Bandung Arena” di Bandung akan mempermudah pecinta olahraga bola basket untuk
dapat melakukan olahraga ini dan menyaksikan pertandingan-pertandingan berskala
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan diluncurkanya Liga Basket Nasional (National Basketball League / NBL) pada 25 juni 2010 sebagai pengganti Liga Basket Indonesia (Indonesian Basketball League / IBL). NBL merupakan liga basket professional di Indonesia, lepas dari naungan PERBASI yang dikelola secara mandiri dan professional,
sehingga olahraga basket semakin populer dikalangan masyarakat, jumlah
penonton yang besar disetiap pertandingan dan tingginya persaingan antar tim
dan pencinta olahraga ini menjadi bukti kepopulerannya. Dengan kepopulerannya
ini cabang olahraga basket menjadi suatu potensi yang menjanjikan bagi dunia
usaha.
Salah satu ketidak stabilan prestasi Garuda Bandung adalah sarana dan
prasarana olahraga di kota Bandung yang tidak memadai serta kurangnya
dukungan dana dari sponsor. GOR yang seharusnya benar-benar digunakan
untuk kegiatan olahraga kini sudah memiliki fungsi lain, yaitu dengan sering
digunakan GOR tersebut untuk kegiatan diluar olahraga seperti menggelar
kegiatan music ataupun kegiatan-kegiatan lainnya diluar kegiatan olahraga.
GOR Pajajaran yang dibangun pada tahun 1974 dengan skala nasional
dengan kapasitas 2.500 penonton, pada tahun 2010 (dalam kurun 36 tahun)
kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk skala nasional yang standar
kapasitasnya 6.000 penonton. Kondisi GOR Pajajaran hanya menampung 2.500
penonton saja, sehingga apabila digunakan untuk pertandingan tingkat nasional
akan terjadi jajaran mobil parkir diluar site disepanjang jalan Pajajaran dan
menimbulkan kemacetan.
Berangkat dari persoalan tersebut pihak Garuda Bandung dan PEMDA
Bandung bekerjasama menimbulkan gagasan tentang perlunya pembangunan
gedung olahraga bola basket bertaraf internasional sekaligus home based bagi klub basket Garuda Bandung, seperti klub-klub bola basket NBA di Amerika. Yang
Bandung adalah ibukota Jawa Barat, salah satu kota terbesar di Indonesia.
Masyarakat Bandung sangat antusias dengan olahraga terutama cabang olahraga
bola basket. Dampak antusiasme masyarakat Bandung dapat jelas terlihat dari
adanya klub bola basket Garuda Bandung yang berkiprah di NBL, Meningkatnya
jumlah penonton NBL dari tahun ke tahun, adanya pertandingan-pertandingan
antar sekolah (SMP, SMA) dan perguruan tinggi, serta digelar banyak
pertandingan 3 on 3.
Dengan antusiasme masyarakat di Bandung terhadap olahraga bola basket,
diperlukan gedung olahraga basket bertaraf internasional dengan sarana dan
prasarana lengkap. Karena selama ini pecinta olahraga bola basket, untuk
menonton pertandingan bola basket berskala internasional harus pergi ke Jakarta.
Oleh karena adanya “Garuda Bandung Arena” di Bandung akan mempermudah
pecinta olahraga bola basket untuk dapat melakukan olahraga ini dan
menyaksikan pertandingan-pertandingan berskala internasional.
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud
Dapat menjadikan olahraga basket di Indonesia menjadi sebuah industry
yang memberikan dampak positif kepada klub bola basket Garuda Bandung
khususnya dan pemerintah secara umum. Pengunjung akan disuguhkan bentukan
yang rumit, bersih dan fungsional sebagai simbol dari struktur yang estetis serta
pertandingan yang apik dipadukan dengan hiburan yang menarik sehingga dapat
memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi setiap orang untuk mengunjungi
Garuda Bandung Arena.
1.2.2 Tujuan
a. Sebagai home based klub bola basket Garuda Bandung.
b. Menyediakan gedung olahraga basket bertaraf internasional yang
representative untuk menggelar pertandingan berskala internasional
serta menjadi tuan rumah.
c. Menyediakan fasilitas komersil yang menghibur pengunjung dan
d. Menyediakan suatu wadah untuk meningkatkan prestasi di bidang
olahraga bola basket.
e. Merangsang anak-anak muda untuk berfikir positif dan hidup sehat
sehingga terhindar dari hal-hal yang negatif.
1.3 Rumusan Masalah
Permaslahan yang muncul :
a. Aspek Arsitektural
1. Pengolahan zoning dan penempatan massa yang berada dikawasan
pendidikan dan pemukiman penduduk.
2. Pengolahan fasade bangunan ditinjau dari segi arsitektural harys
mempunyai daya tarik dan rasa ingin tahu terhadap orang-orang yang
melihatnya.
3. Tuntutan program ruang dengan kebutuhan kebesaran ruang yang
memadai serta sesuai dengan jumlah pengunjung, pengguna dan fasilitas
yang dibutuhkan.
b. Aspek Lingkungan
1. Masalah pemilihan lokasi merupakan faktor yang sangat menentukan,
sehingga pemilihan lokasi perlu memperhatikan potensi yang dapat
mendukung kegiatan sarana olahraga dan fasilitas komersil.
2. Peningkatan mobilitas yang menimbulkan kemacetan lingkungan.
3. Pemilihan bukan kedalam dan keluar site yang harus diselaraskan dengan
perencanaan yang telah dibuatkan pemerintah.
c. Aspek Bangunan
1. Bentuk bangunan semenarik mungkin.
2. Bangunan selayaknya memperhatikan keharmonisan lingkungan atau
kondisi sekitarnya, misalnya kondisi iklim, kondisi tapak, dan lain-lain.
3. Struk bentang lebar yang mendukung fungsi didalamnya yang harus
bebas kolom.
4. Pengolahan fasade perlu dioptimalkan agar mendukung nilai komersil
d. Aspek Sirkulasi
1. Penempatan sirkulasi masuk dan keluar site kendaraan.
2. Pengoptimalkan sirkulasi bagi pejalan kaki
1.4 Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan massalah diatas maka diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Massa bangunan harus memiliki daya tarik tersendiri, sehingga dapat
menarik pengunjung untuk datang.
b. Besaran sarana dan prasarana yang dibutuhkan dipengaruhi oleh banyak
pengguna bangunan, sesuai dengan standar ruang.
c. Konsep desain pedestrian bagi pejalan kaki harus sesuai dengan standar
tapak yang berlaku dengan memperhatikan penempatan massa dan sarana
yang ada sehingga tercipta kesinambungan dan menjadi pedestrian yang
hidup.
d. Penataan sistem sirkulasi kendaraan masuk maupun keluar site dan
penanaman vegetasi disekitar tapak, diharapkan kondisi lingkungan menjadi
lebih baik.
e. Penciptaan node-node berupa ruang terbuka yang menghubungkan
pedestrian yang berada pada kawasan ini sehingga tercipta suatu
keharmonisan kawasan.
1.5 Deskripsi Proyek
Nama proyek : Garuda Bandung Arena
Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung
Luas lahan : 2,5 Ha
Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)
Batas wilayah :
Sebelah utara : Area pemukiman penduduk
Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil
Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk
Sifat proyek : Semi fiktif
Dana : Swasta
1.6 Pengenalan dan Pemahaman Proyek
Garuda Bandung Arena merupakan bangunan bentang lebar yang terdiri
dari satu massa (single building) yang dapat mewadahi kegiatan yang ada didalamnya yakni olahraga bola basket.
Massa bangunan dan aktivitas didalamnya dilengkapi dengan piranti
teknologi yang canggih (high-tech), dengan harapan dapat menjanjikan Garuda Bandung Arena sebagai salah satu lapangan basket internasional yang
representatif serta memberikan kepuasan bagi pengunjungnya melalui unsur high-tech dan entertiment yang disuguhkan. Perancangan arsitektural yang ditunjang oleh teknologi yang semakin berkembang menjadikan Garuda Bandung Arena
sebagai gedung olahraga basket bertaraf internasional yang menjadi kebanggaan
masyarakat Bandung dan Jawa Barat.
Fasilitas yang dirancang pada proyek ini diantaranya sebagai berikut :
a. Fasilitas pemain
1. Lapangan basket
2. Ruang ganti dan loker
3. Kamar mandi
b. Fasilitas penonton
1. Tribun penonton
2. Retail-retail
3. Supermarket
4. Café dan food court
5. Shoping center
6. Billiard
7. Parkir
8. Kamar mandi
c. Fasilitas umum
1. Ruang wartawan
3. Ruang pencahayaan dan audiovisual
d. Fasilitas pengelola
1. Kantor manajer
2. Ruang administrasi
3. Ruang service
4. Kamar mandi
e. Pertokoan kecil / retail
f. Utilitas
g. Sirkulasi
h. Parkiran
1.7 Tinjauan Tapak Kriteria Tapak
Beberapa kriteria tapak yang diperlukan dalam pembangunan Garuda
Bandung Arena adalah :
1. Memiliki aksebilitas (pencapaian) yang sangat baik. Bisa dijangkau dari
segala arah, mudah.
2. Memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat menampung aktivitas
didalamnya, diantaranya penyediaan lahan parkir yang memungkinkan
penataan tapak, ruang luar, pedestrian, dan ruang terbuka dalam site.
3. Terletak pada kawasan yang dapat memenuhi ataupun yang dapat
mendukung kegiatan olahraga dan komersil.
4. Memiliki keterkaitan fungsi dengan fungsi lainnya yang berada disekitar
tapak ini. Administratif
Wilayah cikutra yang berada di kota Bandung dengan batasan :
1. Sebelah utara : Area pemukiman penduduk
2. Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil
3. Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk
Peta lokasi :
Topografi
Bentuk topografi wilayah cikutra relatif datar,dengan hanya memiliki
kemiringan sekitar 5%. Suhu / Iklim
Suhu udara rata-rata 26,7ºC - 30ºC. Curah hujan yang tinggi terjadi pada
bulan November, Desember, Januari, Februari, Maret, dan April dengan
rata-rata curah hujan diatas 200 mm/bulan. Kelembaban udara relatif tahunan
adalah 71,07% dengan rata-rata kelembaban bulanan tertinggi terjadi pada
bulan Januari (80,9%) Karakteristik Tapak
Bentuk topografi kawasan cikutra sebagian besar tidak berkontur hanya
sebagian kecil yang berkontur dan itupun tidak besar berkisar 5%. Potensi Tapak
Lokasi berada di daerah jasa dan pemukiman penduduk diperuntukan untuk
kawasan pengembangan kota Bandung. Sepanjang jalan pahlawan sampai
cikutra yang telah ada merupakan salah satu daerah jasa, perdagangan.
Daerah ini sangat menunjang dengan berbagai kegiatan yang akan
dilakukan.
U
1.8 Metode Kerja
Adapun lingkup kegiatan pada perancangan Garuda Bandung Arena adalah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer
maupun sekunder sebagai bahan analisis.
2. Analisis
Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang
dapat dipakai sebagai bahan acuan sebagai dasar perencanaan dan perancangan
Garuda Bandung Arena
3. Penyusunan Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan, berupa;
a) Konsep dasar perancangan tapak
- Building coverage dan floor area ratio
- Peletakan massa
- Sistem sirkulasi, aksesibilitas, dan parkir b) Konsep dasar perancangan bangunan
- Program aktifitas
- Program Fasilitas
- Skala Bangunan
- Penghawaan dan pencahayaan
- Jalur – jalur sirkulasi dan ruang – ruang
- Element-element asitektural, seperti ruang luar terbuka dan sebagainya. c) Konsep dasar perancangan struktur
- Pemilihan struktur bangunan yang representatif dan mampu mencerminkan teknologi.
- Jenis struktur dan teknologi konstruksi sesuai dengan persayaratan ruang. 4. Proses Desain
Merupakan penjabaran dari semua proses di atas secara visual dan
grafis ke dalam bentuk gambar sketsa yang dicerminkan dan diterapakan pada
1.9 Kerangka Berfikir
Lat ar Belakang
St udi kasus
Survey lapangan
Program akt ivit as dan
program ruang
Pemilihan lokasi
Tema
konsep
Pengembangan konsep
Desain Judul proyek
Survey Lit erat ur
E V A L U A
Deskripsi proyek
M aksud dan Def enisi
Sasaran
Permasalahan
Fisik Non fisik
Sosial budaya
Ekonomi
prilaku St rukt ur
Bent uk
sirkulasi
1.10 Sistematika Laporan
Sistematika pembahasan laporan ini secara garis besar adalah sebagai berikut ;
BAB I PENDAHULUAN
Penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
rumusan masalahan, pemecahan masalah, deskripsi proyek,
pengenalan dan pemahaman proyek, tinjauan tapak, metode
kerja, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Memaparkan tentang; Deskripsi Umum Proyek, Pengertian
judul,Studi kelayakan, Program Kegiatan, Kebutuhan Ruang,
Perhitungan Parkir, Studi Banding Proyek sejenis dan studi
literatur .
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi Latar Belakang Pemilihan Tema, Pengertian Tema,
Interpretasi Tema dan Studi Banding Tema sejenis serta
kesimpulan dari studi banding dan bagaimana implikasinya ke
dalam perancangan.
BAB IV ANALISA TAPAK
Berisi studi tentang tinjauan kawasan perencanaan Garuda
Bandung Arena.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Memaparkan tentang konsep perancangan yang meliputi;
a. Konsep Dasar,
b. Konsep Rencana Tapak, berupa; Konsep Pemintakatan,
Konsep Perancangan Bangunan, berupa, Konsep
Perancangan Gubahan Massa, Konsep Fasade dan Kulit
Pelapisan Bangunan, Konsep Sirkulasi Ruang Dalam,
Konsep Utilitas Bangunan, Konsep Bukaan Pencahayaan dan
penghawaan, Konsep Material, Konsep Struktur dan
c. Konsep Perancangan Bangunan, berupa, Konsep
Perancangan Gubahan Massa, Konsep Fasade dan Kulit
Pelapisan Bangunan, Konsep Sirkulasi Ruang Dalam,
Konsep Utilitas Bangunan, Konsep Bukaan Pencahayaan dan
penghawaan, Konsep Material, Konsep Struktur dan
Konstruksi, Konsep Interior.
Konsep Tata Letak Massa Bangunan, Konsep Tata Ruang
Luar dan Hierarki Ruang, Konsep Pencapaian, Sirkulasi dan
Parkir, serta Konsep Utilitas,
BAB VI HASIL PERANCANGAN
Berisikan produk dari proses perancangan yang dilakukan,
meliputi; Peta Situasi, Gambar-gambar perancangan, serta
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Deskripsi Umum Proyek
Nama proyek : Garuda Bandung Arena
Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung
Luas lahan : 2,5 Ha
Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)
Batas wilayah :
Sebelah utara : Area pemukiman penduduk
Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil
Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk
Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran Sifat proyek : Semi fiktif
Dana : Swasta
2.2 Pengertian Judul
GARUDA BANDUNG ARENA
Pengertian dari judul “Garuda Bandung Arena” dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Garuda Bandung : Klub / Team bola basket professional asal
Bandung.
b. Arena : Dalam bahasa Indonesia berarti pusat, tengah,
tumpuan
Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Garuda
Bandung Arena”, yaitu : suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat, untuk
melakukan pertandingan olahraga bola basket dan tempat segala kegiatan team
basket Bandung yaitu latihan yang berada / terletak di Bandung (Jawa Barat).
2.3 Studi Kelayakan
Bandung adalah ibukota dari Jawa Barat, salah satu kota terbesar di
cabang olahraga bola basket. Dampak antusiasme masyarakat Bandung dapat
jelas terlihat dari adanya klub bola basket Garuda Bandung yang berkiprah di NBL,
meningkatnya jumlah penonton NBL dari tahun ke tahun, adanya
pertandingan-pertandingan antar sekolah (SMP, SMA) dan perguruan tinggi, serta digelarnya
banyak pertandingan 3 on 3.
Dengan antusiasme masyarakat di Bandung terhadap olahraga bola basket,
diperlukan gedung olahraga basket bertaraf internasional dengan sarana dan
prasarana lengkap. Karena selama ini pecinta olahraga bola basket, untuk
menonton pertandingan bola basket berskala internasional harus pergi ke Jakarta.
Oleh karena adanya “Garuda Bandung Arena” di Bandung akan mempermudah
pecinta olahraga bola basket untuk dapat melakukan olahraga ini dan
menyaksikan pertandingan-pertandingan berskala internasional.
Garuda Bandung Arena ini direncanakan berada dikawasan cikutra.
Faktor-faktor yang menjadikan bahan pertimbangan dalam menentukan lokasi
perencanaan bangunan adalah :
a. Letak yang strategis dan perencanaan kawasan untuk area pengembangan
pusat olahraga yang mudah diakses.
b. Fleksibilitas lahan yang mendukung.
c. Potensi kawasan, terutama pada kawasan yang dekat dengan zona
perdagangan atau industri serta kawasan pemukiman.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka perencanaan Garuda
Bandung Arena dikawasan cikutra sebagai sebuah lapangan basket berskala
internasional yang tak hanya menyajikan pertunjukan, namun juga dapat
2.4 Program Kegiatan
a. Atlit Basket
b. Pelatih
c. Wasit dan Offisial
Gambar 2.1 Atli Basket
Gambar 2.2 Pelatih
d. Pengunjung
Menonton Pertandingan
Non Pertandingan (gym)
Gambar 2.4 Menonton Pertandingan
Hari Biasa
e. Pengelola dan Manajemen Klub Pimpinan
Gambar 2.6 Hari Biasa
Staf-Staf
Karyawan
f. Service
Gambar 2.8 Staf-Staf
Gambar 2.9 Karyawan
g. Wartawan
h. Pengisi Acara
2.5 Kebutuhan Ruang
Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang
Pengguna Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Jml Total
Atlet Basket Lapangan basket R.Ganti + Loker Toilet WC Urinoir Wastafel Shower R.Kesehatan 30 orang 20 orang 7 orang 7 orang 1 orang 10 orang 8 orang 12 orang 4 orang
26 x 14
1.75 m2/org
1 : 3 = 1.68 m2/org 1 : 3 = 0.93 m2/org 1 : 25 = 0.75 m2/org 1 : 2 = 1.5 m2/org 2 m2/org
Neufert Neufert Standar Standar Standar Standar Standar Standar Asumsi 1 3 3 1 1 1
364 m2
105 m2
35.28 m2 19.53 m2 2.25 m2 45 m2 16 m2
Pelatih R.Pelatih R.Ass pelatih
4 orang
2 orang
20 m2 1.5 m2/org
Standar
Asumsi 1
1
20 m2 6 m2 Gambar 2.11 Wartawan
R.Kelas Toilet Pelatih WC Wastafel Shower 25 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang
2 m2/ org
1 : 3 = 1.68 m2/ org 1 : 2.5= 0.75 m2/org 1 : 2 = 1.5 m2/ org
Neufert
Standar 1
2
50 m2
3.36 m2 1.5 m2 3 m2
Wasit dan official R.Wasit dan official R.Ganti+Loker Toilet WC Urinoir Wastafel Shower 10 orang 1 orang 10 orang 3 orang 3 orang 1 orang 5 orang
2 m2/org
1.75 m2/org
1 : 3 = 1.68 m2/org 1 : 3 = 0.93 m2/ org 1 : 2.5=0.75 m2/ org 1 : 2 = 1.5 m2/ org
Neufert
Neufert
Standar 1
1
20 m2
17.5 m2
5.04 m2 2.79 m2 0.75 m2 7.5 m2
Jumlah 757.44 m2
Sirkulasi 60 % 149.4 m2
Sub total 906.84 m2
Pengunjung Tribun Hall Loket Toilet 1.Pria WC Urinoir Wastafer 2.Wanita WC Wastafel Mushola 7.000 orang 2.000 orang 2 orang 30%x7.000=2.100
60% x100 = 1,260
1.260:20=65orang
1.260:25=51orang
1.260:25=51orang
40 % x 2.100=840
840:20 = 42 orang
840:25 = 30 orang
30 orang
0.8 m2/org 0.6 m2/org 2.5 m2/org
1 : 20 = 1.68 m2/org 1 : 25 = 0.93 m2/org 1 : 20 = 0.75 m2/org
1 : 20 = 1.68 m2/org 1 : 25 = 0.75 m2/org 0.625 m2/org
Neufert SFSB Standar Stadia Asumsi 1 - 6 4 2
5,600 m2 1,200 m2 300 m2
440 m2 189.72 m2 153.2 m2
282.3 m2 102 m2 37.5 m2
Restoran Counter R.Saji Kasir R.Makan Toilet dan wastafel 2 orang 2 orang 2 orang 50 orang 6 orang 50 orang
4 m2/org 4 m2/org 1 m2/org 1.6 m2/org 1.6 m2/org 0.36 m2/kursi
Neufert Neufert Time server Neufert 2 2 2 2 2 2
Dapur Gudang kering Gudang beku Janitor R.Karyawan Retail Etalase Kasir R.Karyawan Gudang Food court Counter R.Makan Janitor Kios snack Counter Fitness center R.Latihan Rowing macine
Stair master
Stationary
bycycle
Tread mill
Weigh bench
Bar R.Ganti loker.P R.Ganti loker.W Toilet pria Toilet wanita Sirkulasi 50 orang 50 orang 1 orang 10 orang 2 orang 2 orang 200 orang 2 orang 50 orang 3 orang 3 orang 4 orang 4 orang 3 orang 10 orang 10 orang 10 orang 5 orang 5 orang
0.14 m2/ kursi 0.05 m2/ kursi 6 m2/buah 0.8 m2/org
16 m2/unit 4 m2/unit 3 m2/org 3 m2/org
7 m2/unit 1.6 m2/org 6 m2/buah
7 m2/unit
2.5 m2/org 1.2 x 0.6 m2/unit 1 x 0.25 m2/unit 0.85 x 0.35 m2/unit 1.6 x 0.7 m2/unit 1.3 x 1.7 m2/unit 1.5 m2/org 1.26 m2/org 1.26 m2/org 2.2 m2/org
2.2 m2/org
80 % Neufert Neufert Neufert Asumsi Neufert Stadia Asumsi Asumsi Asumsi Stadia Time server Asumsi Stadia Asumsi Archicad Archicad Archicad Archicad Archicad Neufert Neufert Neufert Neufert Neufert Jumlah Subtotal 2 2 2 2 10 10 10 10 14 1 1 2
14 m2 5 m2 12 m2 16 m2
160 m2 80 m2 30 m2 30 m2
196 m2 320m2 6 m2
14 m2
125 m2 2.2 m2 1.5 m2 1.2 m2 4.5 m2 7 m2 15 m2 12.6m2 12.6m2 11 m2
11 m2 94,212 m2 228.08 m2 4,649m2 Pengunjung Billyard Area billyard Bar R.Duduk 10 meja 20 orang 20 orang
19.75 m2/meja 1.5 m2/org 2 m2/org
Neufert
Neufert
Asumsi
R.Karyawan Janitor Toilet pria Toilet wanita 10 orang 1 buah 6 orang 4 orang
1 m2/org 4 m2/buah 2.2 m2/org 2.2 m2/org
Asumsi
Asumsi
Neufert
Neufert
10 m2 4 m2 13 m2 9 m2
Wartawan dan reporter R.Kerja R.konfrensi pers Cabin radio Cabin stasiun TV 100 orang 100 orang 3 stadiun 1 stadiun
2 m2/org 1.33 m2/org 15 m2 30 m2
Stadia
Neufert
Stadia
Stadia
200 m2 133 m2 45 m2 30 m2
Pengisi acara R.Pengisi acara R.Ganti + Loker Toilet WC Wastafel Shower 10 orang 10 orang 10 orang 3 orang 1 orang 5 orang 2 m2/org 175 m2/org
1 : 3 = 1.68 m2/org 1 : 25 =0.75 m2/org 1 : 2 = 1.5 m2/org
Asumsi
Neufert
Stadia
20 m2 17.5 m2
1.68 m2 0.75 m2 1.5 m2
Karyawan R.Karyawan R.Ganti + Loker R.Operator R.Video elektronik R.Service
Gudang alat
R.Genset R.Chiller 10 orang 10 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang
2 m2/org 1.75 m2/org 20 m2/org 20 m2/org
50 m2/org 12 m2/org 25 m2/org
Asumsi Neufert Stadia Stadia Neufert Neufert Neufert
20 m2 17.5 m2 20 m2 20 m2
50 m2 12 m2 25 m2
Lobby Front office R.Direksi R.Wakil direksi Toilet direksi R.Sekertariat R.Manajer tim R.Asisten manajer R.Humas 10 orang 2 orang 4 orang 4 orang 3 orang 4 orang 4 orang 3 orang 4 orang 8 orang
1 m2/org 8 m2/org 20 m2/org 1 m2/org 2.2 m2/org 12 m2/org 18 m2/org 12 m2/org 12 m2/org 20 m2/org
Neufert Neufert Stadia Asumsi Asumsi Stadia Stadia Stadia Stadia Stadia
R.Admin + Arsip R.Rapat Toilet pria Toilet wanita Pantry Mushola Gudang 30 orang 6 orang 4 orang 2 orang 1 buah 1 buah
1 m2/org 2.2 m2/org 2.2 m2/org 2 m2/org 12 m2/buah 8 m2/unit
Stadia Neufert Neufert Neufert Time server Asumsi
30 m2 13 m2 9 m2 4 m2 12 m2 8 m2
Sirkulasi 80 %
Jumlah
Sub total
1,130 m2 226 m2 1,356 m2
Luas total 13,880 m2
2.6 Perhitungan Parkir
Asumsi 1 : 3 dari 7,000 pengunjung dan pengelola menggunakan
kendaraan = 2.333,33 orang.
60 % menggunakan mobil : 1,400 orang
30 % mengguanakan motor : 700 orang
Setiap 6 oarng diasumsikan menggunakan 1 mobil = 234 mobil
Setiap 2 orang diasumsikan menggunakan 1 motor = 350 motor
Luas total kebutuhan parkir mobil : ((2,5 x 5) x 234) + 30 % sirkulasi = 2,925
+ 877.5 = 3,802.5 m2
Luas total kebutuhan parkir motor : ((1 x 2) x 350) + 30 % sirkulasi 700 +
210 = 910 m2
Yang datang dengan rombongan 3 % dari total penonton = 3 % x 7,000 =
210 orang
Asumsi 1 bus menampung 60 orang = 210 : 60 = 3.5 = 3 bus
Bus pelatih, pemain, dan official berjumlah 1 buah pertim total jumlah bus = 1
+ 2= 3 bus
Luas total kebutuhan parkir bus = [(3.5 x 11) x 3] + 30 % sirkulasi = 115.5 + 38.5 =
154 m2
2.7 Studi Banding Proyek Sejenis 2.7.1 GOR C-TRA ARENA
Gambar 2.13 GOR C-TRA Arena
Di bangun pada tahun 2000
Bertaraf internasional dengan kapasitas kurang lebih 5000 penonton Tidak memiliki lahan parkir yang mencukupi sehingga menimbulkan
kemacetan pada saat diadakan ifen tertentu
Kurangnya sarana pendukung seperti ritel – ritel dan tempat makan Tidak memiliki lobby
Gambar 2.14 Interior GOR C-TRA Arena
Ruang – ruang yang ada :
o Lapangan basket
o Mushala
o Ruang ganti pemain pria dan wanita
o Gudang
o Ruang pengelola
o Ritel baju basket
Ifen basket yang sering dilaksanakan:
o Latihan bagi sekolah dan klub basket
o Liga basket pelajar setingkat, SMU, KULIAH
o Liga basket prifesional / IBL
2.7.2 SPORT MALL KELAPA GADING
Gambar 2.15 Sport Mall Kelapa Gading
Sport Mall Kelapa Gading, terletak dikawasan Kelapa Gading, Jakarta
Utara. Tepatnya berlokasi di Jl. Kelapa Nias Raya, Blok HF 3. Mempunyai fasilitas
lapangan bola basket bertaraf internasional yang dipadu dengan pusat
Gambar 2.16 Interior Sport Mall Kelapa Gading
Sport Mall Kelapa Gading dibangun di area seluas 2,6 ha. Dirancang
dengan ketinggian 4 lantai, lantai dasar dipergunakan unik mixed use, seperti supermarket, fashion, salon, took handphone, assecories, dan lain-lain. Pada
lantai 1, merupakan pintu masuk menuju sport hall. Karena sport hall berada
dilantai ini maka diatasnya merupakan void hingga atap bangunan dan sekitarnya
dikelilingi tribun dengan kapasitas kurang lebih 5.000 penonton. Lantai ini juga
digunakan untuk retail-retail khusus olahraga. Lantai 2 (di pinggir void atau
belakang tribun), terdapat corporate box/VIP box, kantor pusat klub basket,
restaurant, café, dan asrama atlit putra. Lantai 3, merupakan pintu masuk kelas
festival, asrama atlit putri, tempat main anak-anak dan food court.
2.7.3 AMERICAN AIRLINES ARENA
Miami, Florida, USA
Arsutek : Arquitectonica
Asosiasi arsitek : Heinlein & Shorck
Klien : Miami- Dade Country, Miami Heat basketball
Properties
Konsultan :Thorton-Tomasetti (struktural); Donell, Duquesne,
Albaisa (struktural); Flack + Kurzt (elektrikal); PAWA (civil); Curtis + Rogers (landscape);
L’Observatoire (pencahayaan); Gottshalk + Ash
(desain graphic); WJHW (akustikal); Coastal
System International (lingkungan)
Kontraktor utama : Morse Diesel/Odebrecht
Kapasitas penonton : 20.000
Mulia dibangun : Desember 1991
Gambar 2.18 American Airlines Arena Tampak Samping
American Airlines Arena, berlokasi di depan teluk Biscayne, Miami, Florida.
Arquitectonia menggunakan bentuk modern pada bagian luar dan warna yang
terang pada bagian dalam sehingga membuat daya tarik tersendiri.
Memiliki fasilitas utama, lapangan yang bisa juga dipakai untuk lapangan
basket, hoki dan tempat konser music. Serta tempat duduk penonton dengan
kapasitas 20.000 tempat duduk. Fasilitas penunjang seperti lapangan untuk
2.8 Stadi Literatur
Bentukan Dasar mass bangunan
Tabel 2.2 Bentukan Dasar Massa Bangunan
Keterangan Bentuk dasar masa
Mengikuti bentuk tapak + + - + - - Mengadakan kesesuaian dengan lingkungan + + - + - - Orientasi bangunan ke segala arah + - 4 arah + - 3 arah + - Segala arah + -
4 arah tak
menentu Pengembangan mudah + + Karena sederhana + - Karena perlu pengolahan matang + - Perlu pengolahan matang + - Sulit diolah Dengan menampilkan bentuk yang
unik dan kreatif
Ket :
++ : Sangat baik ++ : baik - : kurang baik
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis terhadap bentuk diatas, penentuan bentuk dasar masa
cenderung menggunakan bentuk segi empat ( ) dengan penambahan dan
pengurangan bentuk, bentuk ini juga sesuai dengan keadaan tapak.
Bentukan dasar denah tribun
- Tapak kuda - Bujursangkar 1
- Sekmental - Semi circular
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis terhadap bentuk diatas, penentuan bentuk denah
tribun cenderung menggunakan bentuk semi circular ( ) yang juga sesuai
dengan keadaan tapak. dan bentukan lapangan basket
[image:31.612.200.442.179.545.2]Bentukan dasar tempat duduk & tangga tribun penonton
Lapangan basket
Pola parkir
Kesimpulan studi literatur :
Tabel 2.3 Kesimpulan Studi Literatur
Data Kesimpulan
Bentukan bangunan Cendrung mengunakan bentuk segi 4 dengan
penambahan dan pengurangan
Tribun penonton Mengunakan bentuk semi circular dengan
pertimbangan sudut pandang maximal
Tempat duduk
penonton
Mendapatkan ukuran tempat duduk serta
sirkulasi tribun
Lapangan Bentukan pola lantai beserta detail komposisi
ukuran lebar lapangan
Pola parkir Pemilihan pola parkir yang sesuai dengan
BAB III
ELABORASI TEMA
3.1 Latar belakang Pemilihan Tema
Tema Struktur sebagai elemen estetis dianggap tepat oleh perancang dikarenakan Dapat mewakili dari prinsip olahraga yaitu kejujuran dan sportifitas, dimana
pengunjung akan disuguhkan bentukan yang rumit, bersih dan fungsional sebagai
simbol dari struktur yang estetis serta pertandingan yang apik dipadukan dengan
hiburan yang menarik sehingga dapat memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi
setiap orang untuk mengunjungi Garuda Bandung Arena.
3.2 Pengertian Tema
Defenisi struktur adalah :sarana untuk menyalurkan beban yang diakibatkan
penggunaan dan kehadiran bangunan diatas tanah.
Defenisi estetis adalah : Segi keindahan
Jadi Struktur sebagai elemen estetis adalah : Struktur dijadikan sebagai
keindahan gedung secara intergral dan kualitas arsitektural
Mengenai estetis.
istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 -
1762) melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang
keindahan.(Encarta Encyclopedia 2001, 1999)
Salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell,
"keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah
memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu
benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan".
Keindahan (lat. Pulchritrudo) adalah 'harmoni dari semua bagian, dalam
sehingga tidak ada lagi yang dapat ditambahkan, dikurangi atau dirubah, selain
untuk bertambah buruk'
Kajian mengenai keindahan sebagai kualitas objek Seni telah dilanjutkan
lebih sistematis dalam pendekatan modern tahun 1928 ketika matematikawan
Amerika George David Birkhoff mempresentasikan persamaannya;
M = O / C
Nilai keindahan = hasil dari keberaturan dibagi kompleksitas
M = ( measure )Nilai keindahan
O = ( order )Keberaturan
C = ( complexity )Kompleksitas
3.3 Pemilihan Struktur Tema
Struktur yang akan di pakai pada desain bangunan ini adalah “space truss“
karena :
Disesuaikan dengan kebutuhan ruang dari fungsi bangunan bentang lebar
Struktuk yang bisa di bentuk sesuai ke inginan sehingga tidak kaku sehinga mewakili tuntutan tema
Efisiensi waktu pengerjaan karena struktur ini lebih mudah dan cepat pengerjaannya
Serta ringan dan kuat
Space truss adalah
susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi
segitiga secara tiga dimensi sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat
berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk
pada satu atau lebih batangnya. Setiap elemen tersebut secara khas dianggap
Sistem kerja beban pada Space truss adalah
Batang batang disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi
hanya terjadi pada titik bubungan tersebut
[image:37.612.164.470.195.460.2]Macam – macam bentuk dasar Space truss
Cara perhitungan dimensi ukuran struktur sesuai bentangan
Gambar 3.2 Perhitungan Dimensi Space Truss
[image:38.612.185.452.102.349.2]Contoh pola sambungan struktur space truss
Gambar 3.4 Pola Sambungan
[image:39.612.233.405.382.497.2]3.4 Studi Banding Tema Sejenis
[image:40.612.181.455.121.342.2]
Gambar 3.6 Shenyang Olympic Sports Center Stadium
Gambar 3.8 Light passing through a threedimensional
TEMA
STRUKTUR SEBAGAI ELEMEN ESTETIS
LAPORAN PERANCANGAN
AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER 8 TAHUN 2009 / 2010
Sebagai Persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
Ulil Amri. D
10403018
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR TABEL ... x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan... 2
1.3 Rumusan Masalah ... 3
1.4 Pemecahan Masalah ... 4
1.5 Deskripsi Proyek ... 4
1.6 Pengenalan dan Pemahaman Proyek ... 5
1.7 Tinjauan Tapak ... 6
1.8 Metoda Kerja ... 8
1.9 Kerangka Berfikir ... 9
1.10 Sistematika Laporan ... 10
BAB II. DESKRIPSI PROYEK
2.1 Deskripsi Umum Proyek ... 12
2.2 Pengertian Judul ... 12
2.3 Studi Kelayakan ... 12
2.4 Program Kegiatan ... 14
2.5 Kebutuhan Ruang ... 18
2.6 Perhitungan Parkir ... 22
2.8 Studi Literatur ... 27
BAB III ELABORASI TEMA
3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema ... 33
3.2 Pengertian Tema ... 33
3.3 Pemilihan Struktur Tema ... 34
3.4 Studi Banding Tema Sejenis ... 38
BAB IV. ANALISA TAPAK
4.1 Deskripsi Proyek ... 40
4.2 Kriteria Tapak ... 40
4.3 Administratif ... 41
4.4 Topografi ... 41
4.5 Suhu dan Iklim ... 41
4.6 Sumber Daya Lahan ... 41
4.7 Sumber Daya Air ... 42
4.8 Karakteristik Tapak ... 42
4.9 Potensi Tapak ... 42
4.10 Lokasi Tapak ... 43
BAB V. KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar ... 54
5.2 Konsep Rencana Tapak ... 55
5.3 Konsep Perancangan Bangunan ... 58
DAFTAR PUSTAKA
Neufert, Ernst (1996), Data Arsitek Jilid 1, Trans Sunarto Tjahjadi, Jakarta : Erlangga.
Neufert, Ernst (2002), Data Arsitek Jilid 2, Trans Sunarto Tjahjadi dan Ferryyanto Chaidir,
Jakarta : Erlangga.
Alan, Brookes J. 2002. Cladding of Cladding 3rd Edition. United kingdom : Blackweel
publishing.
Pickard, Quentin. 2002. The Architect’s handbook. United Kingdom : Blackweel publishing.
Sardar, Ziauddin dan Iwona Abrams. 2001. Chaos for Beginners. Bandung : Mizan.
Schwarz, Edward. 2006. Sustainable Construction. Switzerland : Holcim Foundations.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
“Garuda Bandung Arena”.
Begitu banyak pelajaran berharga yang didapat, begitu pula ujian, tantangan dan
cobaan yang dihadapi penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan,
dukungan, dan doa dari berbagai pihak, akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Untuk itu, rasa terima kasih yang mendalam, penulis sampaikan kepada:
1. Dr.Ir.Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia
Bandung.
2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc.,Phd selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Ir. Dhini Dewiyanti Tantarto, M.T ., selaku ketua Jurusan Teknik Arsitektur Universitas
Komputer Indonesia.
4. Ir. Dhini Dewiyanti Tantarto, M.T ., selaku dosen wali yang membantu penulis dalam
memberikan petunjuk dan bimbingan serta nasehat, khususnya selama masa
perkuliahan.
5. Marwoto, S.T, MT., selaku dosen pembimbing yang banyak membantu penulis dan
memberikan petunjuk serta nasehat dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh dosen yang mendidik dan membagikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
7. Kedua Orang tua atas semua dukungan, nasehat, kasih sayang, do’a yang tak pernah
henti, dan kesabaran serta perjuangan yang tak pernah lelah demi keberhasilan
anak-anaknya dalam menjalani kehidupan ini.
8. Adik dan kakak, atas canda tawa serta semangat yang selalu hadir dalam
kebersamaan.
9. Si ndut, untuk setiap perhatian, pengertian, kenangan, doa, semangat, nasehat dan
10. Teman-teman Studio Tugas Akhir, terima kasih atas kebersamaannya setiap hari.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan Studio Tugas Akhir ini. Terima kasih untuk setiap doa yang terucap
dan bantuan yang secara ikhlas telah diberikan kepada penulis.
Mungkin dalam penulisan laporan Studio Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis akan selalu terbuka terhadap saran dan kritik untuk
perbaikan Tugas Akhir ini, agar bisa menjadi lebih baik. Dan semoga karya kecil ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Bandung, Agustus 2010
BAB IV
ANALISA TAPAK
4.1 Deskripsi Proyek
1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena
2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung
3. Luas lahan : 2,5 Ha
4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)
5. Batas wilayah :
Sebelah utara : Area pemukiman penduduk
Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil
Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk
Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran 6. Sifat proyek : Semi fiktif
7. Dana : Swasta
4.2 Kriteria Tapak
Beberapa kriteria tapak yang diperlukan dalam pembangunan Garuda Bandung
Arena adalah :
1. Memiliki aksebilitas (pencapaian) yang sangat baik. Bisa dijangkau dari segala
arah, mudah.
2. Memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat menampung aktivitas
didalamnya, diantaranya penyediaan lahan parkir yang memungkinkan
penataan tapak, ruang luar, pedestrian, dan ruang terbuka dalam site.
3. Terletak pada kawasan yang dapat memenuhi ataupun yang dapat
mendukung kegiatan olahraga dan komersil.
4. Memiliki keterkaitan fungsi dengan fungsi lainnya yang berada disekitar tapak
4.3 Administratif
Wilayah cikutra yang berada di kota Bandung dengan batasan :
1. Sebelah utara : Area pemukiman penduduk
2. Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil
3. Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk
[image:49.612.134.467.109.441.2]4. Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran
Gambar 4.1 Lokasi Tapak
4.4 Topografi
Bentuk topografi wilayah cikutra relatif datar,dengan hanya memiliki
kemiringan sekitar 5%.
4.5 Suhu dan Iklim
Suhu udara rata-rata 26,7ºC - 30ºC. Curah hujan yang tinggi terjadi pada
bulan November, Desember, Januari, Februari, Maret, dan April dengan rata-rata
curah hujan diatas 200 mm/bulan. Kelembaban udara relatif tahunan adalah
71,07% dengan rata-rata kelembaban bulanan tertinggi terjadi pada bulan Januari
(80,9%)
4.6 Sumber Daya Lahan
Peruntukan lahan dikawasan Cikutra kebanyakan untuk kawasan jasa,
transportasi dan fasilitas umum lainnya, tetapi untuk wilayah perencanaan fasilitas
olahraga disekitarnya didominasi peruntukan daerah jasa dan perdagangan sesuai
dengan ketetapan pemerintah (RTRW) Kota Bandung.
4.7 Sumber Daya Air
Dengan kondisi topografi wilayah Kota Bandung dikelilingi perbukitan
pergunungan dan dataran, untuk memenuhi kebutuhan air selain bersumber pada
PDAM juga memanfaatkan air sumur yang bersumber dari beberapa mata air dan
[image:50.612.167.503.210.459.2]sungai yang mengalir.
Gambar 4.2 Peta Penyaluran Air
Sumber RTRW dinas Kota Bandung 2004-2013
4.8 Karakteristik Tapak
Bentuk topografi kawasan cikutra sebagian besar tidak berkontur hanya
sebagian kecil yang berkontur dan itupun tidak besar berkisar 5%.
4.9 Potensi Tapak
Lokasi berada di daerah jasa dan pemukiman penduduk diperuntukan untuk
kawasan pengembangan kota Bandung. Sepanjang jalan pahlawan sampai cikutra
yang telah ada merupakan salah satu daerah jasa, perdagangan. Daerah ini
4.10 Lokasi Tapak
Gambar 4.3 Peta Jawa Barat
Gambar 4.4 Site Cikutra
LOKASI
[image:51.612.179.488.368.584.2]ANALISA TAPAK
[image:52.612.136.483.75.729.2]- ANALISA TAPAK MAKRO Deskripsi Proyek
Gambar 4.5 Peta Lokasi
Gambar 4.6 Tapak
Gambar Peta Jawa Barat, Kota Bandung dan Cikutra
1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena
2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung
LOKASI
[image:52.612.185.473.155.366.2]3. Luas lahan : 2,5 Ha
4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)
5. Batas wilayah :
Sebelah utara : Area pemukiman penduduk
Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil
Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk
Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran 6.Sifat proyek : Semi fiktif
7.Dana : Swasta
Potensi
a. Tapak berada pada kawasan yang diperuntukan sebagai suatu pusat kawasan
olahraga dan komersil.
b. Memiliki aksebilitas (pencapaian) yang sangat baik. Bisa dijangkau dari sagala
arah, mudah dan merupakan pusat jasa.
Kendala
a. Lokasi tapak yang berada didekat jalan sehingga kebisingan menjadi topik yang
harus dikaji dengan seksama.
b. Tapak berada pada kawasan padat penduduk.
Solusi
a. Desain bangunan harus dibuat semenarik mungkin.
b. Sistem vegetasi bangunan ditata dengan baik untuk mengatasi kebisingan yang
terjadi pada site.
c. Penataan sistem sirkulasi yang baik sehingga mengurangi kepadatan pada
Gambar 4.7 Batas Site
- ANALISA TAPAK MIKRO Kondisi Iklim
Lokasi
Arah angin : -
Letak ketinggian : Angin berhembus dari arah utara
Suhu udara rata-rata tahunan : -
Curah hujan rata-rata : 2.331 mm/th
Curah hujan yang tertinngi : bulan november, desember,
Rata-rata curah hujan : di atas 200 mm/bulan
Kelembaban udara relatif tahunan : 71,07%
Kelembaban udara bulanan tertinggi : terjadi pada bulan januari (80,9%)
rata-rata
Potensi
a. Suhu udara yang nyaman sehingga memungkinkan untuk melakukan segala
aktifitas outdoor.
b. Vegetasi yang rindang membuat kenyamanan thermal suatu kawasan.
Kendala
a. Curah hujan yang cukup tinggi memungkinkan terjadinya genangan air pada
tapak.
b. Temperatur yang cukup tinggi dan tingkat polutan yang cukup tinggi menyebabkan
ketidaknyaman thermal pada bangunan.
Solusi
a. Pembuatan drainase yang baik serta penanaman vegetasi serapan sehingga
kenyamanan thermal tercipta dengan baik.
b. Diperlukan perawatan ekstra untuk bangunan outdoor.
Orientasi Matahari
Potensi
a. Sisi terpendek mendapatkan sinar matahari terbanyak.
b. Pengolahan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan.
Kendala
a. Sisi barat merupakan sisi terpendek dan terkena sinar matahari sore yang cukup
panas.
b. Penghawaan sisi barat bangunan harus mendapatkan perhatian khusus.
Solusi
a. Sisi bangunan sebelah barat diolah sedemikian rupa agar dapat menetralisir
panas matahari.
b. Penggunaan material kaca sebagai pemasuk cahaya alami.
Kebisingan
Gambar 4.9 Kebisingan
Potensi
Sirkulasi dalam site berpotensi sebagai penghasil kebisingan tertinggi di bandingkan
jalan didepan site.
Kendala
Vegetasi yang ada disekeliling site saat ini dinilai belum mampu membuffer
kebisingan yang ditimbulkan oleh sirkulasi kendaraan dari luar site.
Solusi
a. Memberikan buffer berupa vegetasi dipinggir terluar tapak.
b. Perletakan area public pada daerah yang mendapat tinggkat kebisingan tertinggi. Jln.cikutra sebagai
Arah Angin
Gambar 4.10 Arah Angin
Potensi
a. Angin yang berhembus dari arah utara cukup lamban dikarenakan daerah disekitar
area perumahan penduduk dan komersil yang cukup padat.
b. Pepohonan yang berada disekeliling tapak dapat membuffer debu dan asap
kendaraan yang lewat.
Kendala
Asap dan debu dari jalan berpotensi masuk kedalam tapak melalui hembusan angin.
Solusi
a. Memberikan buffer berupa vegetasi dipinggir terluar tapak.
b. Mengolah massa bangunan yang dapat mengalirkan pergerakan angin (ventilasi
Sirkulasi Kendaraan
Gambar 4.11 Sirkulasi Kendaraan
Potensi
Jalan disekitar lokasi dilalui oleh angkot.
Kendala
a. Kemungkinan kemacetan yang diakibatkan pengeteman angkot disepanjang
jalan cikutra.
b. Intensitas kendaraan diperkirakan meningkat pada saat Garuda Bandung
bertanding sehingga akan berpeluang mengakibatkan kemacetan.
Solusi
a. Perluasan area sirkulasi kendaraan didalam site aga tidak terjadi kemacetan
dijalan raya akibat antrian kendaraan masuk keluar site.
b. Perbedaan sirkulasi antara yang berkendaraan dan yang berjalan kaki. Jln.cikutra sebagai
satu-satunya jalan menuju site
Vegetasi
Gambar 4.12 Vegetasi
Potensi
-
Kendala
Vegetasi yang ada disekeliling tapak saat ini dinilai belum mampu berfungsi sebagai
peneduh ataupun penunjuk arah.
Solusi
Memberikan buffer berupa vegetasi dipinggir terluar tapak yang baik tanaman
peneduh maupun tanaman peredam kebisingan.
Drainase
Gambar 4.13 Drainase
Kurangnya vegetasi di
sekitar site
Drainase yang berada di
Potensi
a. Tapak relatif datar.
b. Terdapat sistem drainase yang cukup memadai disekitar tapak.
Kendala
Tapak merupakan area pemukiman padat penduduk serta jasa yang memungkinkan
terjadinya penghambatan saluran drainase karena limbah rumah tangga.
Solusi
a. Tapak diolah kembali agar air mengalir keluar tapak.
b. Penanaman vegetasi yang berfungsi sebagai resapan.
[image:60.612.133.508.255.672.2]Pemandangan
Potensi
Lokasi yang strategis, sehingga pemandangan dari manapun kedalam tapak dapat
terlihat jelas.
Kendala
Perlu perhatian khusus untuk meletakan peralatan utilitas karena area tapak cukup
terbuka.
Solusi
a. Menempatkan buffer / masif pada bagian penempatan utilitas.
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1
Konsep Dasar
Konsep exspresi bangunan
Dasar pemikiran kesan dan penempilan bangunan :
Bentuk dasar massa bangunan dipertimbangkan terhadap :
Kemungkinan ketinggian bangunan
Bentuk dasar yang dipilih
Kebutuhan serta pembagian ruang
Bentuk dasar yang dipilih adalah bentuk kotak ( ) dengan pertimbangan :
Mengikuti bentuk lapangan olahraga basket
Gambar 5.1 Standar Lapangan Basket
PENAMPILAN BANGUNAN
Persepsi manusia
Kesan
Kemajuan jaman
Teknologi
Arsitektur
Iklim
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
Penutup sumbu
[image:63.612.126.394.86.291.2]
Skyline memuncak ke fungsi olahraga ( utama )
Gambar 5.2 Skyline
5.2
Konsep Rencana Tapak
5.2.1
Konsep penataan masa bangunan
Gambar 5.3 garis Sumbu Site
Garis sumbu bangunan sesuai dengan bentuk site
Jalan Cikutra menjadi sisi depan
[image:63.612.222.421.414.574.2]JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
[image:64.612.166.533.349.609.2]ULIL AMRI.D 10403018
Gambar 5.4 Gubahan Massa
Bangunan berada di sumbu site
5.2.2
Rencana tapak
Gambar 5.5 Zoning
Area parkir
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
Pada rencana tapak parkir diletakkan disekeliling bangunan yang bertujuan
untuk mempermudah pengunjung masuk bangunan utama serta factor kebutuhan
jumlah parkir.
5.2.3
Sirkulasi tapak
Sirkulasi
kendaraan
[image:65.612.144.511.147.410.2]Sirkulasi
pejalan kaki
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
5.2.4
Konsep penataan vegetasi
5.3
Konsep Perancangan Bangunan
5.3.1
Konsep Struktur
Spesifikasi
a.
Kolom
Kolom menggunakan kolo beton bulat dengan diameter :
100 cm untuk kolom tribun utama
[image:66.612.174.457.128.362.2]
60 cm untuk kolom lainnya
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
[image:67.612.168.529.87.530.2]ULIL AMRI.D 10403018
Gambar 5.8 Kolom Struktur
b.
Balok
Balok menggunakan balok beton dengan diameter 40 cm.
c.
Lantai
Sistem struktur lantai pada bangunan ini menggunakan sistem Precast
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
Gambar 5.9 Lantai Precast
d.
Atap
Sistem struktur atap menggunakan sistem Space Truss dengan bahan
[image:68.612.122.520.392.609.2]penutup atap metal sheet.
Gambar 5.10 Atap
Space trus sebagai struktur utama yang berfungsi
mengantunga atap yang di bawahnya
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
[image:69.612.151.516.420.631.2]ULIL AMRI.D 10403018
Gambar 5.11 Space Truss
5.3.2
Konsep Pencahayaan dan Penghawaan
Penerapan konsep pencahayaan alami pada bangunan
Memanfaatkan pencahayaan alami pada siang hari dengan membuat
void dan skylight pada bangunan
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
Selain mengunakan pencahayaan alami pada bangunan ini juga
mempergunakan pencahayaan buatan dengan mempergunakan PLN
Penghawaan
Penerapan konsep penghawaan alami pada bangunan utama
[image:70.612.131.519.81.380.2][image:70.612.223.435.422.659.2]
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
Selain mengunakan penghawaan alami pada bangunan ini juga
mempergunakan penghawaan buatan dengan mempergunakan AC
Cooling Tower Pompa
Chiller
AHU Pompa
Indoor Unit
5.3.3
Konsep Utilitas
1.
Plumbing
a.
Air Bersih
[image:71.612.144.532.100.352.2]Sumber PDAM dan Sumur Bor
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
[image:72.612.114.516.83.617.2]b.
Air Kotor
Gambar 5.17 Diagram Air Kotor
c.
Grey Water
Gambar 5.18 Diagram Grey Water
d.
Air Hujan
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
2.
Telpon
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
[image:74.612.115.512.92.613.2]3.
Tata Suara
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
ULIL AMRI.D 10403018
4.
Sistem Kebakaran
Sistem pencegahan bahaya kebakaran mengguanakan sistem hydrant
dan sprinkler. Gedung olahraga termasuk salah satu gedung yang persentase
terjadinya kebakaran kecil. Sedangkan untuk bangunan retail menggunakan
sistem sprinkler, dan alarm kebakaran.
Resevoir
bawah Pompa
Pompa
Hydrant
Resevoir atas
Pompa
[image:75.612.185.477.182.386.2]Sprinkler