• Tidak ada hasil yang ditemukan

Garuda Bandung Arena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Garuda Bandung Arena"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Lengkap : ULIL AMRI

Alamat : Jl. Sekaloa timur 90a Dipati ukur – Bandung Jenis Kelamin : Laki - Laki

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 21 September 1984

Email : pala.virgo@gmail.com

Pendidikan :

 Sekolah Dasar Tarok Bukittinggi : 1994 – 2000

 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 3 Bukittinggi : 1997 – 2000

 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bukittinggi : 2000 – 2003

 Program Studi Fakultas Teknik Arsitektur dan

(2)

ABSTRAK

Perkembangan industry olahraga basket ditanah air telah mengalami kemajuan

yang cukup signifikan, Kemajuan tersebut ditandai dengan semakin tingginya antusias

pecinta basket untuk menonton setiap pertandingan serta, Dengan diluncurkanya Liga

Basket Nasional (National Basketball League / NBL) pada 25 juni 2010 sebagai pengganti Liga Basket Indonesia (Indonesian Basketball League / IBL). NBL merupakan liga basket professional di Indonesia, lepas dari naungan PERBASI yang dikelola secara mandiri dan

professional, sehingga olahraga basket semakin populer dikalangan masyarakat, jumlah

penonton yang besar disetiap pertandingan dan tingginya persaingan antar tim dan

pencinta olahraga ini menjadi bukti kepopulerannya. Dengan kepopulerannya ini cabang

olahraga basket menjadi suatu potensi yang menjanjikan bagi dunia usaha.

Salah satu ketidak stabilan prestasi Garuda Bandung adalah sarana dan

prasarana olahraga di kota Bandung yang tidak memadai serta kurangnya dukungan dana

dari sponsor. GOR yang seharusnya benar-benar digunakan untuk kegiatan olahraga kini

sudah memiliki fungsi lain, yaitu dengan sering digunakan GOR tersebut untuk kegiatan

diluar olahraga seperti menggelar kegiatan music ataupun kegiatan-kegiatan lainnya diluar

kegiatan olahraga.

Berangkat dari persoalan tersebut pihak Garuda Bandung dan PEMDA Bandung

bekerjasama menimbulkan gagasan tentang perlunya pembangunan gedung olahraga

bola basket bertaraf internasional sekaligus home based bagi klub basket Garuda Bandung, seperti klub-klub bola basket NBA di Amerika. Yang dilengkapi oleh fasilitas

penunjang yang bersifat komersil.

Dengan antusiasme masyarakat di Bandung terhadap olahraga bola basket,

diperlukan gedung olahraga basket bertaraf internasional dengan sarana dan prasarana

lengkap. Karena selama ini pecinta olahraga bola basket, untuk menonton pertandingan

bola basket berskala internasional harus pergi ke Jakarta. Oleh karena adanya “Garuda

Bandung Arena” di Bandung akan mempermudah pecinta olahraga bola basket untuk

dapat melakukan olahraga ini dan menyaksikan pertandingan-pertandingan berskala

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan diluncurkanya Liga Basket Nasional (National Basketball League / NBL) pada 25 juni 2010 sebagai pengganti Liga Basket Indonesia (Indonesian Basketball League / IBL). NBL merupakan liga basket professional di Indonesia, lepas dari naungan PERBASI yang dikelola secara mandiri dan professional,

sehingga olahraga basket semakin populer dikalangan masyarakat, jumlah

penonton yang besar disetiap pertandingan dan tingginya persaingan antar tim

dan pencinta olahraga ini menjadi bukti kepopulerannya. Dengan kepopulerannya

ini cabang olahraga basket menjadi suatu potensi yang menjanjikan bagi dunia

usaha.

Salah satu ketidak stabilan prestasi Garuda Bandung adalah sarana dan

prasarana olahraga di kota Bandung yang tidak memadai serta kurangnya

dukungan dana dari sponsor. GOR yang seharusnya benar-benar digunakan

untuk kegiatan olahraga kini sudah memiliki fungsi lain, yaitu dengan sering

digunakan GOR tersebut untuk kegiatan diluar olahraga seperti menggelar

kegiatan music ataupun kegiatan-kegiatan lainnya diluar kegiatan olahraga.

GOR Pajajaran yang dibangun pada tahun 1974 dengan skala nasional

dengan kapasitas 2.500 penonton, pada tahun 2010 (dalam kurun 36 tahun)

kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk skala nasional yang standar

kapasitasnya 6.000 penonton. Kondisi GOR Pajajaran hanya menampung 2.500

penonton saja, sehingga apabila digunakan untuk pertandingan tingkat nasional

akan terjadi jajaran mobil parkir diluar site disepanjang jalan Pajajaran dan

menimbulkan kemacetan.

Berangkat dari persoalan tersebut pihak Garuda Bandung dan PEMDA

Bandung bekerjasama menimbulkan gagasan tentang perlunya pembangunan

gedung olahraga bola basket bertaraf internasional sekaligus home based bagi klub basket Garuda Bandung, seperti klub-klub bola basket NBA di Amerika. Yang

(4)

Bandung adalah ibukota Jawa Barat, salah satu kota terbesar di Indonesia.

Masyarakat Bandung sangat antusias dengan olahraga terutama cabang olahraga

bola basket. Dampak antusiasme masyarakat Bandung dapat jelas terlihat dari

adanya klub bola basket Garuda Bandung yang berkiprah di NBL, Meningkatnya

jumlah penonton NBL dari tahun ke tahun, adanya pertandingan-pertandingan

antar sekolah (SMP, SMA) dan perguruan tinggi, serta digelar banyak

pertandingan 3 on 3.

Dengan antusiasme masyarakat di Bandung terhadap olahraga bola basket,

diperlukan gedung olahraga basket bertaraf internasional dengan sarana dan

prasarana lengkap. Karena selama ini pecinta olahraga bola basket, untuk

menonton pertandingan bola basket berskala internasional harus pergi ke Jakarta.

Oleh karena adanya “Garuda Bandung Arena” di Bandung akan mempermudah

pecinta olahraga bola basket untuk dapat melakukan olahraga ini dan

menyaksikan pertandingan-pertandingan berskala internasional.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

Dapat menjadikan olahraga basket di Indonesia menjadi sebuah industry

yang memberikan dampak positif kepada klub bola basket Garuda Bandung

khususnya dan pemerintah secara umum. Pengunjung akan disuguhkan bentukan

yang rumit, bersih dan fungsional sebagai simbol dari struktur yang estetis serta

pertandingan yang apik dipadukan dengan hiburan yang menarik sehingga dapat

memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi setiap orang untuk mengunjungi

Garuda Bandung Arena.

1.2.2 Tujuan

a. Sebagai home based klub bola basket Garuda Bandung.

b. Menyediakan gedung olahraga basket bertaraf internasional yang

representative untuk menggelar pertandingan berskala internasional

serta menjadi tuan rumah.

c. Menyediakan fasilitas komersil yang menghibur pengunjung dan

(5)

d. Menyediakan suatu wadah untuk meningkatkan prestasi di bidang

olahraga bola basket.

e. Merangsang anak-anak muda untuk berfikir positif dan hidup sehat

sehingga terhindar dari hal-hal yang negatif.

1.3 Rumusan Masalah

Permaslahan yang muncul :

a. Aspek Arsitektural

1. Pengolahan zoning dan penempatan massa yang berada dikawasan

pendidikan dan pemukiman penduduk.

2. Pengolahan fasade bangunan ditinjau dari segi arsitektural harys

mempunyai daya tarik dan rasa ingin tahu terhadap orang-orang yang

melihatnya.

3. Tuntutan program ruang dengan kebutuhan kebesaran ruang yang

memadai serta sesuai dengan jumlah pengunjung, pengguna dan fasilitas

yang dibutuhkan.

b. Aspek Lingkungan

1. Masalah pemilihan lokasi merupakan faktor yang sangat menentukan,

sehingga pemilihan lokasi perlu memperhatikan potensi yang dapat

mendukung kegiatan sarana olahraga dan fasilitas komersil.

2. Peningkatan mobilitas yang menimbulkan kemacetan lingkungan.

3. Pemilihan bukan kedalam dan keluar site yang harus diselaraskan dengan

perencanaan yang telah dibuatkan pemerintah.

c. Aspek Bangunan

1. Bentuk bangunan semenarik mungkin.

2. Bangunan selayaknya memperhatikan keharmonisan lingkungan atau

kondisi sekitarnya, misalnya kondisi iklim, kondisi tapak, dan lain-lain.

3. Struk bentang lebar yang mendukung fungsi didalamnya yang harus

bebas kolom.

4. Pengolahan fasade perlu dioptimalkan agar mendukung nilai komersil

(6)

d. Aspek Sirkulasi

1. Penempatan sirkulasi masuk dan keluar site kendaraan.

2. Pengoptimalkan sirkulasi bagi pejalan kaki

1.4 Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan massalah diatas maka diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Massa bangunan harus memiliki daya tarik tersendiri, sehingga dapat

menarik pengunjung untuk datang.

b. Besaran sarana dan prasarana yang dibutuhkan dipengaruhi oleh banyak

pengguna bangunan, sesuai dengan standar ruang.

c. Konsep desain pedestrian bagi pejalan kaki harus sesuai dengan standar

tapak yang berlaku dengan memperhatikan penempatan massa dan sarana

yang ada sehingga tercipta kesinambungan dan menjadi pedestrian yang

hidup.

d. Penataan sistem sirkulasi kendaraan masuk maupun keluar site dan

penanaman vegetasi disekitar tapak, diharapkan kondisi lingkungan menjadi

lebih baik.

e. Penciptaan node-node berupa ruang terbuka yang menghubungkan

pedestrian yang berada pada kawasan ini sehingga tercipta suatu

keharmonisan kawasan.

1.5 Deskripsi Proyek

Nama proyek : Garuda Bandung Arena

Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung

Luas lahan : 2,5 Ha

Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)

Batas wilayah :

­ Sebelah utara : Area pemukiman penduduk

­ Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil

­ Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk

(7)

Sifat proyek : Semi fiktif

Dana : Swasta

1.6 Pengenalan dan Pemahaman Proyek

Garuda Bandung Arena merupakan bangunan bentang lebar yang terdiri

dari satu massa (single building) yang dapat mewadahi kegiatan yang ada didalamnya yakni olahraga bola basket.

Massa bangunan dan aktivitas didalamnya dilengkapi dengan piranti

teknologi yang canggih (high-tech), dengan harapan dapat menjanjikan Garuda Bandung Arena sebagai salah satu lapangan basket internasional yang

representatif serta memberikan kepuasan bagi pengunjungnya melalui unsur high-tech dan entertiment yang disuguhkan. Perancangan arsitektural yang ditunjang oleh teknologi yang semakin berkembang menjadikan Garuda Bandung Arena

sebagai gedung olahraga basket bertaraf internasional yang menjadi kebanggaan

masyarakat Bandung dan Jawa Barat.

Fasilitas yang dirancang pada proyek ini diantaranya sebagai berikut :

a. Fasilitas pemain

1. Lapangan basket

2. Ruang ganti dan loker

3. Kamar mandi

b. Fasilitas penonton

1. Tribun penonton

2. Retail-retail

3. Supermarket

4. Café dan food court

5. Shoping center

6. Billiard

7. Parkir

8. Kamar mandi

c. Fasilitas umum

1. Ruang wartawan

(8)

3. Ruang pencahayaan dan audiovisual

d. Fasilitas pengelola

1. Kantor manajer

2. Ruang administrasi

3. Ruang service

4. Kamar mandi

e. Pertokoan kecil / retail

f. Utilitas

g. Sirkulasi

h. Parkiran

1.7 Tinjauan Tapak Kriteria Tapak

Beberapa kriteria tapak yang diperlukan dalam pembangunan Garuda

Bandung Arena adalah :

1. Memiliki aksebilitas (pencapaian) yang sangat baik. Bisa dijangkau dari

segala arah, mudah.

2. Memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat menampung aktivitas

didalamnya, diantaranya penyediaan lahan parkir yang memungkinkan

penataan tapak, ruang luar, pedestrian, dan ruang terbuka dalam site.

3. Terletak pada kawasan yang dapat memenuhi ataupun yang dapat

mendukung kegiatan olahraga dan komersil.

4. Memiliki keterkaitan fungsi dengan fungsi lainnya yang berada disekitar

tapak ini.  Administratif

Wilayah cikutra yang berada di kota Bandung dengan batasan :

1. Sebelah utara : Area pemukiman penduduk

2. Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil

3. Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk

(9)

Peta lokasi :

Topografi

Bentuk topografi wilayah cikutra relatif datar,dengan hanya memiliki

kemiringan sekitar 5%.  Suhu / Iklim

Suhu udara rata-rata 26,7ºC - 30ºC. Curah hujan yang tinggi terjadi pada

bulan November, Desember, Januari, Februari, Maret, dan April dengan

rata-rata curah hujan diatas 200 mm/bulan. Kelembaban udara relatif tahunan

adalah 71,07% dengan rata-rata kelembaban bulanan tertinggi terjadi pada

bulan Januari (80,9%)  Karakteristik Tapak

Bentuk topografi kawasan cikutra sebagian besar tidak berkontur hanya

sebagian kecil yang berkontur dan itupun tidak besar berkisar 5%.  Potensi Tapak

Lokasi berada di daerah jasa dan pemukiman penduduk diperuntukan untuk

kawasan pengembangan kota Bandung. Sepanjang jalan pahlawan sampai

cikutra yang telah ada merupakan salah satu daerah jasa, perdagangan.

Daerah ini sangat menunjang dengan berbagai kegiatan yang akan

dilakukan.

U

(10)

1.8 Metode Kerja

Adapun lingkup kegiatan pada perancangan Garuda Bandung Arena adalah

sebagai berikut :

1. Pengumpulan data

Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer

maupun sekunder sebagai bahan analisis.

2. Analisis

Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang

dapat dipakai sebagai bahan acuan sebagai dasar perencanaan dan perancangan

Garuda Bandung Arena

3. Penyusunan Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan, berupa;

a) Konsep dasar perancangan tapak

- Building coverage dan floor area ratio

- Peletakan massa

- Sistem sirkulasi, aksesibilitas, dan parkir b) Konsep dasar perancangan bangunan

- Program aktifitas

- Program Fasilitas

- Skala Bangunan

- Penghawaan dan pencahayaan

- Jalur – jalur sirkulasi dan ruang – ruang

- Element-element asitektural, seperti ruang luar terbuka dan sebagainya. c) Konsep dasar perancangan struktur

- Pemilihan struktur bangunan yang representatif dan mampu mencerminkan teknologi.

- Jenis struktur dan teknologi konstruksi sesuai dengan persayaratan ruang. 4. Proses Desain

Merupakan penjabaran dari semua proses di atas secara visual dan

grafis ke dalam bentuk gambar sketsa yang dicerminkan dan diterapakan pada

(11)

1.9 Kerangka Berfikir

Lat ar Belakang

St udi kasus

Survey lapangan

Program akt ivit as dan

program ruang

Pemilihan lokasi

Tema

konsep

Pengembangan konsep

Desain Judul proyek

Survey Lit erat ur

E V A L U A

Deskripsi proyek

M aksud dan Def enisi

Sasaran

Permasalahan

Fisik Non fisik

Sosial budaya

Ekonomi

prilaku St rukt ur

Bent uk

sirkulasi

(12)

1.10 Sistematika Laporan

Sistematika pembahasan laporan ini secara garis besar adalah sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN

Penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,

rumusan masalahan, pemecahan masalah, deskripsi proyek,

pengenalan dan pemahaman proyek, tinjauan tapak, metode

kerja, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Memaparkan tentang; Deskripsi Umum Proyek, Pengertian

judul,Studi kelayakan, Program Kegiatan, Kebutuhan Ruang,

Perhitungan Parkir, Studi Banding Proyek sejenis dan studi

literatur .

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi Latar Belakang Pemilihan Tema, Pengertian Tema,

Interpretasi Tema dan Studi Banding Tema sejenis serta

kesimpulan dari studi banding dan bagaimana implikasinya ke

dalam perancangan.

BAB IV ANALISA TAPAK

Berisi studi tentang tinjauan kawasan perencanaan Garuda

Bandung Arena.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Memaparkan tentang konsep perancangan yang meliputi;

a. Konsep Dasar,

b. Konsep Rencana Tapak, berupa; Konsep Pemintakatan,

Konsep Perancangan Bangunan, berupa, Konsep

Perancangan Gubahan Massa, Konsep Fasade dan Kulit

Pelapisan Bangunan, Konsep Sirkulasi Ruang Dalam,

Konsep Utilitas Bangunan, Konsep Bukaan Pencahayaan dan

penghawaan, Konsep Material, Konsep Struktur dan

(13)

c. Konsep Perancangan Bangunan, berupa, Konsep

Perancangan Gubahan Massa, Konsep Fasade dan Kulit

Pelapisan Bangunan, Konsep Sirkulasi Ruang Dalam,

Konsep Utilitas Bangunan, Konsep Bukaan Pencahayaan dan

penghawaan, Konsep Material, Konsep Struktur dan

Konstruksi, Konsep Interior.

Konsep Tata Letak Massa Bangunan, Konsep Tata Ruang

Luar dan Hierarki Ruang, Konsep Pencapaian, Sirkulasi dan

Parkir, serta Konsep Utilitas,

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Berisikan produk dari proses perancangan yang dilakukan,

meliputi; Peta Situasi, Gambar-gambar perancangan, serta

(14)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Deskripsi Umum Proyek

Nama proyek : Garuda Bandung Arena

Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung

Luas lahan : 2,5 Ha

Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)

Batas wilayah :

­ Sebelah utara : Area pemukiman penduduk

­ Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil

­ Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk

­ Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran Sifat proyek : Semi fiktif

Dana : Swasta

2.2 Pengertian Judul

GARUDA BANDUNG ARENA

Pengertian dari judul “Garuda Bandung Arena” dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Garuda Bandung : Klub / Team bola basket professional asal

Bandung.

b. Arena : Dalam bahasa Indonesia berarti pusat, tengah,

tumpuan

Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Garuda

Bandung Arena”, yaitu : suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat, untuk

melakukan pertandingan olahraga bola basket dan tempat segala kegiatan team

basket Bandung yaitu latihan yang berada / terletak di Bandung (Jawa Barat).

2.3 Studi Kelayakan

Bandung adalah ibukota dari Jawa Barat, salah satu kota terbesar di

(15)

cabang olahraga bola basket. Dampak antusiasme masyarakat Bandung dapat

jelas terlihat dari adanya klub bola basket Garuda Bandung yang berkiprah di NBL,

meningkatnya jumlah penonton NBL dari tahun ke tahun, adanya

pertandingan-pertandingan antar sekolah (SMP, SMA) dan perguruan tinggi, serta digelarnya

banyak pertandingan 3 on 3.

Dengan antusiasme masyarakat di Bandung terhadap olahraga bola basket,

diperlukan gedung olahraga basket bertaraf internasional dengan sarana dan

prasarana lengkap. Karena selama ini pecinta olahraga bola basket, untuk

menonton pertandingan bola basket berskala internasional harus pergi ke Jakarta.

Oleh karena adanya “Garuda Bandung Arena” di Bandung akan mempermudah

pecinta olahraga bola basket untuk dapat melakukan olahraga ini dan

menyaksikan pertandingan-pertandingan berskala internasional.

Garuda Bandung Arena ini direncanakan berada dikawasan cikutra.

Faktor-faktor yang menjadikan bahan pertimbangan dalam menentukan lokasi

perencanaan bangunan adalah :

a. Letak yang strategis dan perencanaan kawasan untuk area pengembangan

pusat olahraga yang mudah diakses.

b. Fleksibilitas lahan yang mendukung.

c. Potensi kawasan, terutama pada kawasan yang dekat dengan zona

perdagangan atau industri serta kawasan pemukiman.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka perencanaan Garuda

Bandung Arena dikawasan cikutra sebagai sebuah lapangan basket berskala

internasional yang tak hanya menyajikan pertunjukan, namun juga dapat

(16)

2.4 Program Kegiatan

a. Atlit Basket

b. Pelatih

c. Wasit dan Offisial

Gambar 2.1 Atli Basket

Gambar 2.2 Pelatih

(17)

d. Pengunjung

 Menonton Pertandingan

 Non Pertandingan (gym)

Gambar 2.4 Menonton Pertandingan

(18)

 Hari Biasa

e. Pengelola dan Manajemen Klub  Pimpinan

Gambar 2.6 Hari Biasa

(19)

 Staf-Staf

 Karyawan

f. Service

Gambar 2.8 Staf-Staf

Gambar 2.9 Karyawan

(20)

g. Wartawan

h. Pengisi Acara

2.5 Kebutuhan Ruang

Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang

Pengguna Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Jml Total

Atlet Basket Lapangan basket R.Ganti + Loker Toilet  WC  Urinoir  Wastafel  Shower R.Kesehatan 30 orang 20 orang 7 orang 7 orang 1 orang 10 orang 8 orang 12 orang 4 orang

26 x 14

1.75 m2/org

1 : 3 = 1.68 m2/org 1 : 3 = 0.93 m2/org 1 : 25 = 0.75 m2/org 1 : 2 = 1.5 m2/org 2 m2/org

Neufert Neufert Standar Standar Standar Standar Standar Standar Asumsi 1 3 3 1 1 1

364 m2

105 m2

35.28 m2 19.53 m2 2.25 m2 45 m2 16 m2

Pelatih R.Pelatih R.Ass pelatih

4 orang

2 orang

20 m2 1.5 m2/org

Standar

Asumsi 1

1

20 m2 6 m2 Gambar 2.11 Wartawan

(21)

R.Kelas Toilet Pelatih WC  Wastafel  Shower 25 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang

2 m2/ org

1 : 3 = 1.68 m2/ org 1 : 2.5= 0.75 m2/org 1 : 2 = 1.5 m2/ org

Neufert

Standar 1

2

50 m2

3.36 m2 1.5 m2 3 m2

Wasit dan official R.Wasit dan official R.Ganti+Loker Toilet  WC  Urinoir  Wastafel  Shower 10 orang 1 orang 10 orang 3 orang 3 orang 1 orang 5 orang

2 m2/org

1.75 m2/org

1 : 3 = 1.68 m2/org 1 : 3 = 0.93 m2/ org 1 : 2.5=0.75 m2/ org 1 : 2 = 1.5 m2/ org

Neufert

Neufert

Standar 1

1

20 m2

17.5 m2

5.04 m2 2.79 m2 0.75 m2 7.5 m2

Jumlah 757.44 m2

Sirkulasi 60 % 149.4 m2

Sub total 906.84 m2

Pengunjung Tribun Hall Loket Toilet 1.Pria  WC  Urinoir  Wastafer 2.Wanita  WC  Wastafel Mushola 7.000 orang 2.000 orang 2 orang 30%x7.000=2.100

60% x100 = 1,260

1.260:20=65orang

1.260:25=51orang

1.260:25=51orang

40 % x 2.100=840

840:20 = 42 orang

840:25 = 30 orang

30 orang

0.8 m2/org 0.6 m2/org 2.5 m2/org

1 : 20 = 1.68 m2/org 1 : 25 = 0.93 m2/org 1 : 20 = 0.75 m2/org

1 : 20 = 1.68 m2/org 1 : 25 = 0.75 m2/org 0.625 m2/org

Neufert SFSB Standar Stadia Asumsi 1 - 6 4 2

5,600 m2 1,200 m2 300 m2

440 m2 189.72 m2 153.2 m2

282.3 m2 102 m2 37.5 m2

Restoran Counter R.Saji Kasir R.Makan Toilet dan wastafel 2 orang 2 orang 2 orang 50 orang 6 orang 50 orang

4 m2/org 4 m2/org 1 m2/org 1.6 m2/org 1.6 m2/org 0.36 m2/kursi

Neufert Neufert Time server Neufert 2 2 2 2 2 2

(22)

Dapur Gudang kering Gudang beku Janitor R.Karyawan Retail Etalase Kasir R.Karyawan Gudang Food court Counter R.Makan Janitor Kios snack Counter Fitness center R.Latihan  Rowing macine

 Stair master

 Stationary

bycycle

 Tread mill

 Weigh bench

Bar R.Ganti loker.P R.Ganti loker.W Toilet pria Toilet wanita Sirkulasi 50 orang 50 orang 1 orang 10 orang 2 orang 2 orang 200 orang 2 orang 50 orang 3 orang 3 orang 4 orang 4 orang 3 orang 10 orang 10 orang 10 orang 5 orang 5 orang

0.14 m2/ kursi 0.05 m2/ kursi 6 m2/buah 0.8 m2/org

16 m2/unit 4 m2/unit 3 m2/org 3 m2/org

7 m2/unit 1.6 m2/org 6 m2/buah

7 m2/unit

2.5 m2/org 1.2 x 0.6 m2/unit 1 x 0.25 m2/unit 0.85 x 0.35 m2/unit 1.6 x 0.7 m2/unit 1.3 x 1.7 m2/unit 1.5 m2/org 1.26 m2/org 1.26 m2/org 2.2 m2/org

2.2 m2/org

80 % Neufert Neufert Neufert Asumsi Neufert Stadia Asumsi Asumsi Asumsi Stadia Time server Asumsi Stadia Asumsi Archicad Archicad Archicad Archicad Archicad Neufert Neufert Neufert Neufert Neufert Jumlah Subtotal 2 2 2 2 10 10 10 10 14 1 1 2

14 m2 5 m2 12 m2 16 m2

160 m2 80 m2 30 m2 30 m2

196 m2 320m2 6 m2

14 m2

125 m2 2.2 m2 1.5 m2 1.2 m2 4.5 m2 7 m2 15 m2 12.6m2 12.6m2 11 m2

11 m2 94,212 m2 228.08 m2 4,649m2 Pengunjung Billyard Area billyard Bar R.Duduk 10 meja 20 orang 20 orang

19.75 m2/meja 1.5 m2/org 2 m2/org

Neufert

Neufert

Asumsi

(23)

R.Karyawan Janitor Toilet pria Toilet wanita 10 orang 1 buah 6 orang 4 orang

1 m2/org 4 m2/buah 2.2 m2/org 2.2 m2/org

Asumsi

Asumsi

Neufert

Neufert

10 m2 4 m2 13 m2 9 m2

Wartawan dan reporter R.Kerja R.konfrensi pers Cabin radio Cabin stasiun TV 100 orang 100 orang 3 stadiun 1 stadiun

2 m2/org 1.33 m2/org 15 m2 30 m2

Stadia

Neufert

Stadia

Stadia

200 m2 133 m2 45 m2 30 m2

Pengisi acara R.Pengisi acara R.Ganti + Loker Toilet  WC  Wastafel  Shower 10 orang 10 orang 10 orang 3 orang 1 orang 5 orang 2 m2/org 175 m2/org

1 : 3 = 1.68 m2/org 1 : 25 =0.75 m2/org 1 : 2 = 1.5 m2/org

Asumsi

Neufert

Stadia

20 m2 17.5 m2

1.68 m2 0.75 m2 1.5 m2

Karyawan R.Karyawan R.Ganti + Loker R.Operator R.Video elektronik R.Service

 Gudang alat

 R.Genset  R.Chiller 10 orang 10 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang

2 m2/org 1.75 m2/org 20 m2/org 20 m2/org

50 m2/org 12 m2/org 25 m2/org

Asumsi Neufert Stadia Stadia Neufert Neufert Neufert

20 m2 17.5 m2 20 m2 20 m2

50 m2 12 m2 25 m2

Lobby Front office R.Direksi R.Wakil direksi Toilet direksi R.Sekertariat R.Manajer tim R.Asisten manajer R.Humas 10 orang 2 orang 4 orang 4 orang 3 orang 4 orang 4 orang 3 orang 4 orang 8 orang

1 m2/org 8 m2/org 20 m2/org 1 m2/org 2.2 m2/org 12 m2/org 18 m2/org 12 m2/org 12 m2/org 20 m2/org

Neufert Neufert Stadia Asumsi Asumsi Stadia Stadia Stadia Stadia Stadia

(24)

R.Admin + Arsip R.Rapat Toilet pria Toilet wanita Pantry Mushola Gudang 30 orang 6 orang 4 orang 2 orang 1 buah 1 buah

1 m2/org 2.2 m2/org 2.2 m2/org 2 m2/org 12 m2/buah 8 m2/unit

Stadia Neufert Neufert Neufert Time server Asumsi

30 m2 13 m2 9 m2 4 m2 12 m2 8 m2

Sirkulasi 80 %

Jumlah

Sub total

1,130 m2 226 m2 1,356 m2

Luas total 13,880 m2

2.6 Perhitungan Parkir

Asumsi 1 : 3 dari 7,000 pengunjung dan pengelola menggunakan

kendaraan = 2.333,33 orang.

­ 60 % menggunakan mobil : 1,400 orang

­ 30 % mengguanakan motor : 700 orang

Setiap 6 oarng diasumsikan menggunakan 1 mobil = 234 mobil

Setiap 2 orang diasumsikan menggunakan 1 motor = 350 motor

Luas total kebutuhan parkir mobil : ((2,5 x 5) x 234) + 30 % sirkulasi = 2,925

+ 877.5 = 3,802.5 m2

Luas total kebutuhan parkir motor : ((1 x 2) x 350) + 30 % sirkulasi 700 +

210 = 910 m2

Yang datang dengan rombongan 3 % dari total penonton = 3 % x 7,000 =

210 orang

­ Asumsi 1 bus menampung 60 orang = 210 : 60 = 3.5 = 3 bus

Bus pelatih, pemain, dan official berjumlah 1 buah pertim total jumlah bus = 1

+ 2= 3 bus

Luas total kebutuhan parkir bus = [(3.5 x 11) x 3] + 30 % sirkulasi = 115.5 + 38.5 =

154 m2

(25)

2.7 Studi Banding Proyek Sejenis 2.7.1 GOR C-TRA ARENA

Gambar 2.13 GOR C-TRA Arena

 Di bangun pada tahun 2000

 Bertaraf internasional dengan kapasitas kurang lebih 5000 penonton  Tidak memiliki lahan parkir yang mencukupi sehingga menimbulkan

kemacetan pada saat diadakan ifen tertentu

 Kurangnya sarana pendukung seperti ritel – ritel dan tempat makan  Tidak memiliki lobby

Gambar 2.14 Interior GOR C-TRA Arena

 Ruang – ruang yang ada :

o Lapangan basket

(26)

o Mushala

o Ruang ganti pemain pria dan wanita

o Gudang

o Ruang pengelola

o Ritel baju basket

 Ifen basket yang sering dilaksanakan:

o Latihan bagi sekolah dan klub basket

o Liga basket pelajar setingkat, SMU, KULIAH

o Liga basket prifesional / IBL

2.7.2 SPORT MALL KELAPA GADING

Gambar 2.15 Sport Mall Kelapa Gading

Sport Mall Kelapa Gading, terletak dikawasan Kelapa Gading, Jakarta

Utara. Tepatnya berlokasi di Jl. Kelapa Nias Raya, Blok HF 3. Mempunyai fasilitas

lapangan bola basket bertaraf internasional yang dipadu dengan pusat

(27)

Gambar 2.16 Interior Sport Mall Kelapa Gading

Sport Mall Kelapa Gading dibangun di area seluas 2,6 ha. Dirancang

dengan ketinggian 4 lantai, lantai dasar dipergunakan unik mixed use, seperti supermarket, fashion, salon, took handphone, assecories, dan lain-lain. Pada

lantai 1, merupakan pintu masuk menuju sport hall. Karena sport hall berada

dilantai ini maka diatasnya merupakan void hingga atap bangunan dan sekitarnya

dikelilingi tribun dengan kapasitas kurang lebih 5.000 penonton. Lantai ini juga

digunakan untuk retail-retail khusus olahraga. Lantai 2 (di pinggir void atau

belakang tribun), terdapat corporate box/VIP box, kantor pusat klub basket,

restaurant, café, dan asrama atlit putra. Lantai 3, merupakan pintu masuk kelas

festival, asrama atlit putri, tempat main anak-anak dan food court.

2.7.3 AMERICAN AIRLINES ARENA

(28)

Miami, Florida, USA

Arsutek : Arquitectonica

Asosiasi arsitek : Heinlein & Shorck

Klien : Miami- Dade Country, Miami Heat basketball

Properties

Konsultan :Thorton-Tomasetti (struktural); Donell, Duquesne,

Albaisa (struktural); Flack + Kurzt (elektrikal); PAWA (civil); Curtis + Rogers (landscape);

L’Observatoire (pencahayaan); Gottshalk + Ash

(desain graphic); WJHW (akustikal); Coastal

System International (lingkungan)

Kontraktor utama : Morse Diesel/Odebrecht

Kapasitas penonton : 20.000

Mulia dibangun : Desember 1991

Gambar 2.18 American Airlines Arena Tampak Samping

American Airlines Arena, berlokasi di depan teluk Biscayne, Miami, Florida.

Arquitectonia menggunakan bentuk modern pada bagian luar dan warna yang

terang pada bagian dalam sehingga membuat daya tarik tersendiri.

Memiliki fasilitas utama, lapangan yang bisa juga dipakai untuk lapangan

basket, hoki dan tempat konser music. Serta tempat duduk penonton dengan

kapasitas 20.000 tempat duduk. Fasilitas penunjang seperti lapangan untuk

(29)

2.8 Stadi Literatur

Bentukan Dasar mass bangunan

Tabel 2.2 Bentukan Dasar Massa Bangunan

Keterangan Bentuk dasar masa

Mengikuti bentuk tapak + + - + - - Mengadakan kesesuaian dengan lingkungan + + - + - - Orientasi bangunan ke segala arah + - 4 arah + - 3 arah + - Segala arah + -

4 arah tak

menentu Pengembangan mudah + + Karena sederhana + - Karena perlu pengolahan matang + - Perlu pengolahan matang + - Sulit diolah Dengan menampilkan bentuk yang

unik dan kreatif

(30)

Ket :

++ : Sangat baik ++ : baik - : kurang baik

Kesimpulan :

Berdasarkan analisis terhadap bentuk diatas, penentuan bentuk dasar masa

cenderung menggunakan bentuk segi empat ( ) dengan penambahan dan

pengurangan bentuk, bentuk ini juga sesuai dengan keadaan tapak.

Bentukan dasar denah tribun

- Tapak kuda - Bujursangkar 1

- Sekmental - Semi circular

(31)

Kesimpulan :

Berdasarkan analisis terhadap bentuk diatas, penentuan bentuk denah

tribun cenderung menggunakan bentuk semi circular ( ) yang juga sesuai

dengan keadaan tapak. dan bentukan lapangan basket

[image:31.612.200.442.179.545.2]

Bentukan dasar tempat duduk & tangga tribun penonton

(32)
[image:32.612.171.499.90.392.2]

Lapangan basket

(33)

Pola parkir

(34)

Kesimpulan studi literatur :

Tabel 2.3 Kesimpulan Studi Literatur

Data Kesimpulan

Bentukan bangunan Cendrung mengunakan bentuk segi 4 dengan

penambahan dan pengurangan

Tribun penonton Mengunakan bentuk semi circular dengan

pertimbangan sudut pandang maximal

Tempat duduk

penonton

Mendapatkan ukuran tempat duduk serta

sirkulasi tribun

Lapangan Bentukan pola lantai beserta detail komposisi

ukuran lebar lapangan

Pola parkir Pemilihan pola parkir yang sesuai dengan

(35)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1 Latar belakang Pemilihan Tema

Tema Struktur sebagai elemen estetis dianggap tepat oleh perancang dikarenakan Dapat mewakili dari prinsip olahraga yaitu kejujuran dan sportifitas, dimana

pengunjung akan disuguhkan bentukan yang rumit, bersih dan fungsional sebagai

simbol dari struktur yang estetis serta pertandingan yang apik dipadukan dengan

hiburan yang menarik sehingga dapat memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi

setiap orang untuk mengunjungi Garuda Bandung Arena.

3.2 Pengertian Tema

Defenisi struktur adalah :sarana untuk menyalurkan beban yang diakibatkan

penggunaan dan kehadiran bangunan diatas tanah.

Defenisi estetis adalah : Segi keindahan

Jadi Struktur sebagai elemen estetis adalah : Struktur dijadikan sebagai

keindahan gedung secara intergral dan kualitas arsitektural

Mengenai estetis.

istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 -

1762) melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang

keindahan.(Encarta Encyclopedia 2001, 1999)

Salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell,

"keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah

memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu

benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan".

Keindahan (lat. Pulchritrudo) adalah 'harmoni dari semua bagian, dalam

(36)

sehingga tidak ada lagi yang dapat ditambahkan, dikurangi atau dirubah, selain

untuk bertambah buruk'

Kajian mengenai keindahan sebagai kualitas objek Seni telah dilanjutkan

lebih sistematis dalam pendekatan modern tahun 1928 ketika matematikawan

Amerika George David Birkhoff mempresentasikan persamaannya;

M = O / C

Nilai keindahan = hasil dari keberaturan dibagi kompleksitas

M = ( measure )Nilai keindahan

O = ( order )Keberaturan

C = ( complexity )Kompleksitas

3.3 Pemilihan Struktur Tema

Struktur yang akan di pakai pada desain bangunan ini adalah “space truss“

karena :

­ Disesuaikan dengan kebutuhan ruang dari fungsi bangunan bentang lebar

­ Struktuk yang bisa di bentuk sesuai ke inginan sehingga tidak kaku sehinga mewakili tuntutan tema

­ Efisiensi waktu pengerjaan karena struktur ini lebih mudah dan cepat pengerjaannya

­ Serta ringan dan kuat

Space truss adalah

susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi

segitiga secara tiga dimensi sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat

berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk

pada satu atau lebih batangnya. Setiap elemen tersebut secara khas dianggap

(37)

Sistem kerja beban pada Space truss adalah

Batang batang disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi

hanya terjadi pada titik bubungan tersebut

[image:37.612.164.470.195.460.2]

Macam – macam bentuk dasar Space truss

(38)

Cara perhitungan dimensi ukuran struktur sesuai bentangan

Gambar 3.2 Perhitungan Dimensi Space Truss

[image:38.612.185.452.102.349.2]

Contoh pola sambungan struktur space truss

(39)
[image:39.612.223.404.85.298.2]

Gambar 3.4 Pola Sambungan

[image:39.612.233.405.382.497.2]
(40)

3.4 Studi Banding Tema Sejenis

[image:40.612.181.455.121.342.2]

Gambar 3.6 Shenyang Olympic Sports Center Stadium

(41)
[image:41.612.172.470.78.332.2]

Gambar 3.8 Light passing through a threedimensional

(42)

TEMA

STRUKTUR SEBAGAI ELEMEN ESTETIS

LAPORAN PERANCANGAN

AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER 8 TAHUN 2009 / 2010

Sebagai Persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

Ulil Amri. D

10403018

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(43)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR TABEL ... x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan... 2

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Pemecahan Masalah ... 4

1.5 Deskripsi Proyek ... 4

1.6 Pengenalan dan Pemahaman Proyek ... 5

1.7 Tinjauan Tapak ... 6

1.8 Metoda Kerja ... 8

1.9 Kerangka Berfikir ... 9

1.10 Sistematika Laporan ... 10

BAB II. DESKRIPSI PROYEK

2.1 Deskripsi Umum Proyek ... 12

2.2 Pengertian Judul ... 12

2.3 Studi Kelayakan ... 12

2.4 Program Kegiatan ... 14

2.5 Kebutuhan Ruang ... 18

2.6 Perhitungan Parkir ... 22

(44)

2.8 Studi Literatur ... 27

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema ... 33

3.2 Pengertian Tema ... 33

3.3 Pemilihan Struktur Tema ... 34

3.4 Studi Banding Tema Sejenis ... 38

BAB IV. ANALISA TAPAK

4.1 Deskripsi Proyek ... 40

4.2 Kriteria Tapak ... 40

4.3 Administratif ... 41

4.4 Topografi ... 41

4.5 Suhu dan Iklim ... 41

4.6 Sumber Daya Lahan ... 41

4.7 Sumber Daya Air ... 42

4.8 Karakteristik Tapak ... 42

4.9 Potensi Tapak ... 42

4.10 Lokasi Tapak ... 43

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar ... 54

5.2 Konsep Rencana Tapak ... 55

5.3 Konsep Perancangan Bangunan ... 58

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst (1996), Data Arsitek Jilid 1, Trans Sunarto Tjahjadi, Jakarta : Erlangga.

Neufert, Ernst (2002), Data Arsitek Jilid 2, Trans Sunarto Tjahjadi dan Ferryyanto Chaidir,

Jakarta : Erlangga.

Alan, Brookes J. 2002. Cladding of Cladding 3rd Edition. United kingdom : Blackweel

publishing.

Pickard, Quentin. 2002. The Architect’s handbook. United Kingdom : Blackweel publishing.

Sardar, Ziauddin dan Iwona Abrams. 2001. Chaos for Beginners. Bandung : Mizan.

Schwarz, Edward. 2006. Sustainable Construction. Switzerland : Holcim Foundations.

(46)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul

“Garuda Bandung Arena”.

Begitu banyak pelajaran berharga yang didapat, begitu pula ujian, tantangan dan

cobaan yang dihadapi penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan,

dukungan, dan doa dari berbagai pihak, akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Untuk itu, rasa terima kasih yang mendalam, penulis sampaikan kepada:

1. Dr.Ir.Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc.,Phd selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Ir. Dhini Dewiyanti Tantarto, M.T ., selaku ketua Jurusan Teknik Arsitektur Universitas

Komputer Indonesia.

4. Ir. Dhini Dewiyanti Tantarto, M.T ., selaku dosen wali yang membantu penulis dalam

memberikan petunjuk dan bimbingan serta nasehat, khususnya selama masa

perkuliahan.

5. Marwoto, S.T, MT., selaku dosen pembimbing yang banyak membantu penulis dan

memberikan petunjuk serta nasehat dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh dosen yang mendidik dan membagikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

7. Kedua Orang tua atas semua dukungan, nasehat, kasih sayang, do’a yang tak pernah

henti, dan kesabaran serta perjuangan yang tak pernah lelah demi keberhasilan

anak-anaknya dalam menjalani kehidupan ini.

8. Adik dan kakak, atas canda tawa serta semangat yang selalu hadir dalam

kebersamaan.

9. Si ndut, untuk setiap perhatian, pengertian, kenangan, doa, semangat, nasehat dan

(47)

10. Teman-teman Studio Tugas Akhir, terima kasih atas kebersamaannya setiap hari.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang secara langsung

maupun tidak langsung telah membantu dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan Studio Tugas Akhir ini. Terima kasih untuk setiap doa yang terucap

dan bantuan yang secara ikhlas telah diberikan kepada penulis.

Mungkin dalam penulisan laporan Studio Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan, sehingga penulis akan selalu terbuka terhadap saran dan kritik untuk

perbaikan Tugas Akhir ini, agar bisa menjadi lebih baik. Dan semoga karya kecil ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandung, Agustus 2010

(48)

BAB IV

ANALISA TAPAK

4.1 Deskripsi Proyek

1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena

2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung

3. Luas lahan : 2,5 Ha

4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)

5. Batas wilayah :

­ Sebelah utara : Area pemukiman penduduk

­ Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil

­ Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk

­ Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran 6. Sifat proyek : Semi fiktif

7. Dana : Swasta

4.2 Kriteria Tapak

Beberapa kriteria tapak yang diperlukan dalam pembangunan Garuda Bandung

Arena adalah :

1. Memiliki aksebilitas (pencapaian) yang sangat baik. Bisa dijangkau dari segala

arah, mudah.

2. Memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat menampung aktivitas

didalamnya, diantaranya penyediaan lahan parkir yang memungkinkan

penataan tapak, ruang luar, pedestrian, dan ruang terbuka dalam site.

3. Terletak pada kawasan yang dapat memenuhi ataupun yang dapat

mendukung kegiatan olahraga dan komersil.

4. Memiliki keterkaitan fungsi dengan fungsi lainnya yang berada disekitar tapak

(49)

4.3 Administratif

Wilayah cikutra yang berada di kota Bandung dengan batasan :

1. Sebelah utara : Area pemukiman penduduk

2. Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil

3. Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk

[image:49.612.134.467.109.441.2]

4. Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran

Gambar 4.1 Lokasi Tapak

4.4 Topografi

Bentuk topografi wilayah cikutra relatif datar,dengan hanya memiliki

kemiringan sekitar 5%.

4.5 Suhu dan Iklim

Suhu udara rata-rata 26,7ºC - 30ºC. Curah hujan yang tinggi terjadi pada

bulan November, Desember, Januari, Februari, Maret, dan April dengan rata-rata

curah hujan diatas 200 mm/bulan. Kelembaban udara relatif tahunan adalah

71,07% dengan rata-rata kelembaban bulanan tertinggi terjadi pada bulan Januari

(80,9%)

4.6 Sumber Daya Lahan

Peruntukan lahan dikawasan Cikutra kebanyakan untuk kawasan jasa,

transportasi dan fasilitas umum lainnya, tetapi untuk wilayah perencanaan fasilitas

(50)

olahraga disekitarnya didominasi peruntukan daerah jasa dan perdagangan sesuai

dengan ketetapan pemerintah (RTRW) Kota Bandung.

4.7 Sumber Daya Air

Dengan kondisi topografi wilayah Kota Bandung dikelilingi perbukitan

pergunungan dan dataran, untuk memenuhi kebutuhan air selain bersumber pada

PDAM juga memanfaatkan air sumur yang bersumber dari beberapa mata air dan

[image:50.612.167.503.210.459.2]

sungai yang mengalir.

Gambar 4.2 Peta Penyaluran Air

Sumber RTRW dinas Kota Bandung 2004-2013

4.8 Karakteristik Tapak

Bentuk topografi kawasan cikutra sebagian besar tidak berkontur hanya

sebagian kecil yang berkontur dan itupun tidak besar berkisar 5%.

4.9 Potensi Tapak

Lokasi berada di daerah jasa dan pemukiman penduduk diperuntukan untuk

kawasan pengembangan kota Bandung. Sepanjang jalan pahlawan sampai cikutra

yang telah ada merupakan salah satu daerah jasa, perdagangan. Daerah ini

(51)
[image:51.612.148.474.87.323.2]

4.10 Lokasi Tapak

Gambar 4.3 Peta Jawa Barat

Gambar 4.4 Site Cikutra

LOKASI

[image:51.612.179.488.368.584.2]
(52)

ANALISA TAPAK

[image:52.612.136.483.75.729.2]

- ANALISA TAPAK MAKRO Deskripsi Proyek

Gambar 4.5 Peta Lokasi

Gambar 4.6 Tapak

Gambar Peta Jawa Barat, Kota Bandung dan Cikutra

1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena

2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung

LOKASI

[image:52.612.185.473.155.366.2]
(53)

3. Luas lahan : 2,5 Ha

4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2)

5. Batas wilayah :

­ Sebelah utara : Area pemukiman penduduk

­ Sebelah timur : Area perkantoran dan komersil

­ Sebelah barat : Area komersil dan pemukiman penduduk

­ Sebelah selatan : jln. Cikutra dan area perkantoran 6.Sifat proyek : Semi fiktif

7.Dana : Swasta

Potensi

a. Tapak berada pada kawasan yang diperuntukan sebagai suatu pusat kawasan

olahraga dan komersil.

b. Memiliki aksebilitas (pencapaian) yang sangat baik. Bisa dijangkau dari sagala

arah, mudah dan merupakan pusat jasa.

Kendala

a. Lokasi tapak yang berada didekat jalan sehingga kebisingan menjadi topik yang

harus dikaji dengan seksama.

b. Tapak berada pada kawasan padat penduduk.

Solusi

a. Desain bangunan harus dibuat semenarik mungkin.

b. Sistem vegetasi bangunan ditata dengan baik untuk mengatasi kebisingan yang

terjadi pada site.

c. Penataan sistem sirkulasi yang baik sehingga mengurangi kepadatan pada

(54)
[image:54.612.135.511.72.483.2]

Gambar 4.7 Batas Site

- ANALISA TAPAK MIKRO Kondisi Iklim

Lokasi

Arah angin : -

Letak ketinggian : Angin berhembus dari arah utara

Suhu udara rata-rata tahunan : -

Curah hujan rata-rata : 2.331 mm/th

Curah hujan yang tertinngi : bulan november, desember,

(55)

Rata-rata curah hujan : di atas 200 mm/bulan

Kelembaban udara relatif tahunan : 71,07%

Kelembaban udara bulanan tertinggi : terjadi pada bulan januari (80,9%)

rata-rata

Potensi

a. Suhu udara yang nyaman sehingga memungkinkan untuk melakukan segala

aktifitas outdoor.

b. Vegetasi yang rindang membuat kenyamanan thermal suatu kawasan.

Kendala

a. Curah hujan yang cukup tinggi memungkinkan terjadinya genangan air pada

tapak.

b. Temperatur yang cukup tinggi dan tingkat polutan yang cukup tinggi menyebabkan

ketidaknyaman thermal pada bangunan.

Solusi

a. Pembuatan drainase yang baik serta penanaman vegetasi serapan sehingga

kenyamanan thermal tercipta dengan baik.

b. Diperlukan perawatan ekstra untuk bangunan outdoor.

Orientasi Matahari

(56)

Potensi

a. Sisi terpendek mendapatkan sinar matahari terbanyak.

b. Pengolahan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan.

Kendala

a. Sisi barat merupakan sisi terpendek dan terkena sinar matahari sore yang cukup

panas.

b. Penghawaan sisi barat bangunan harus mendapatkan perhatian khusus.

Solusi

a. Sisi bangunan sebelah barat diolah sedemikian rupa agar dapat menetralisir

panas matahari.

b. Penggunaan material kaca sebagai pemasuk cahaya alami.

Kebisingan

Gambar 4.9 Kebisingan

Potensi

Sirkulasi dalam site berpotensi sebagai penghasil kebisingan tertinggi di bandingkan

jalan didepan site.

Kendala

Vegetasi yang ada disekeliling site saat ini dinilai belum mampu membuffer

kebisingan yang ditimbulkan oleh sirkulasi kendaraan dari luar site.

Solusi

a. Memberikan buffer berupa vegetasi dipinggir terluar tapak.

b. Perletakan area public pada daerah yang mendapat tinggkat kebisingan tertinggi. Jln.cikutra sebagai

(57)

Arah Angin

Gambar 4.10 Arah Angin

Potensi

a. Angin yang berhembus dari arah utara cukup lamban dikarenakan daerah disekitar

area perumahan penduduk dan komersil yang cukup padat.

b. Pepohonan yang berada disekeliling tapak dapat membuffer debu dan asap

kendaraan yang lewat.

Kendala

Asap dan debu dari jalan berpotensi masuk kedalam tapak melalui hembusan angin.

Solusi

a. Memberikan buffer berupa vegetasi dipinggir terluar tapak.

b. Mengolah massa bangunan yang dapat mengalirkan pergerakan angin (ventilasi

(58)

Sirkulasi Kendaraan

Gambar 4.11 Sirkulasi Kendaraan

Potensi

Jalan disekitar lokasi dilalui oleh angkot.

Kendala

a. Kemungkinan kemacetan yang diakibatkan pengeteman angkot disepanjang

jalan cikutra.

b. Intensitas kendaraan diperkirakan meningkat pada saat Garuda Bandung

bertanding sehingga akan berpeluang mengakibatkan kemacetan.

Solusi

a. Perluasan area sirkulasi kendaraan didalam site aga tidak terjadi kemacetan

dijalan raya akibat antrian kendaraan masuk keluar site.

b. Perbedaan sirkulasi antara yang berkendaraan dan yang berjalan kaki. Jln.cikutra sebagai

satu-satunya jalan menuju site

(59)

Vegetasi

Gambar 4.12 Vegetasi

Potensi

-

Kendala

Vegetasi yang ada disekeliling tapak saat ini dinilai belum mampu berfungsi sebagai

peneduh ataupun penunjuk arah.

Solusi

Memberikan buffer berupa vegetasi dipinggir terluar tapak yang baik tanaman

peneduh maupun tanaman peredam kebisingan.

Drainase

Gambar 4.13 Drainase

Kurangnya vegetasi di

sekitar site

Drainase yang berada di

(60)

Potensi

a. Tapak relatif datar.

b. Terdapat sistem drainase yang cukup memadai disekitar tapak.

Kendala

Tapak merupakan area pemukiman padat penduduk serta jasa yang memungkinkan

terjadinya penghambatan saluran drainase karena limbah rumah tangga.

Solusi

a. Tapak diolah kembali agar air mengalir keluar tapak.

b. Penanaman vegetasi yang berfungsi sebagai resapan.

[image:60.612.133.508.255.672.2]

Pemandangan

(61)

Potensi

Lokasi yang strategis, sehingga pemandangan dari manapun kedalam tapak dapat

terlihat jelas.

Kendala

Perlu perhatian khusus untuk meletakan peralatan utilitas karena area tapak cukup

terbuka.

Solusi

a. Menempatkan buffer / masif pada bagian penempatan utilitas.

(62)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1

Konsep Dasar

Konsep exspresi bangunan

Dasar pemikiran kesan dan penempilan bangunan :

Bentuk dasar massa bangunan dipertimbangkan terhadap :

­

Kemungkinan ketinggian bangunan

­

Bentuk dasar yang dipilih

­

Kebutuhan serta pembagian ruang

Bentuk dasar yang dipilih adalah bentuk kotak ( ) dengan pertimbangan :

­

Mengikuti bentuk lapangan olahraga basket

Gambar 5.1 Standar Lapangan Basket

PENAMPILAN BANGUNAN

Persepsi manusia

Kesan

Kemajuan jaman

Teknologi

Arsitektur

Iklim

(63)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

­

Penutup sumbu

[image:63.612.126.394.86.291.2]

­

Skyline memuncak ke fungsi olahraga ( utama )

Gambar 5.2 Skyline

5.2

Konsep Rencana Tapak

5.2.1

Konsep penataan masa bangunan

Gambar 5.3 garis Sumbu Site

­

Garis sumbu bangunan sesuai dengan bentuk site

­

Jalan Cikutra menjadi sisi depan

[image:63.612.222.421.414.574.2]
(64)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

[image:64.612.166.533.349.609.2]

ULIL AMRI.D 10403018

Gambar 5.4 Gubahan Massa

­

Bangunan berada di sumbu site

5.2.2

Rencana tapak

Gambar 5.5 Zoning

Area parkir

(65)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

Pada rencana tapak parkir diletakkan disekeliling bangunan yang bertujuan

untuk mempermudah pengunjung masuk bangunan utama serta factor kebutuhan

jumlah parkir.

5.2.3

Sirkulasi tapak

Sirkulasi

kendaraan

[image:65.612.144.511.147.410.2]

Sirkulasi

pejalan kaki

(66)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

5.2.4

Konsep penataan vegetasi

5.3

Konsep Perancangan Bangunan

5.3.1

Konsep Struktur

Spesifikasi

a.

Kolom

Kolom menggunakan kolo beton bulat dengan diameter :

100 cm untuk kolom tribun utama

[image:66.612.174.457.128.362.2]

60 cm untuk kolom lainnya

(67)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

[image:67.612.168.529.87.530.2]

ULIL AMRI.D 10403018

Gambar 5.8 Kolom Struktur

b.

Balok

Balok menggunakan balok beton dengan diameter 40 cm.

c.

Lantai

Sistem struktur lantai pada bangunan ini menggunakan sistem Precast

(68)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

Gambar 5.9 Lantai Precast

d.

Atap

Sistem struktur atap menggunakan sistem Space Truss dengan bahan

[image:68.612.122.520.392.609.2]

penutup atap metal sheet.

Gambar 5.10 Atap

Space trus sebagai struktur utama yang berfungsi

mengantunga atap yang di bawahnya

(69)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

[image:69.612.151.516.420.631.2]

ULIL AMRI.D 10403018

Gambar 5.11 Space Truss

5.3.2

Konsep Pencahayaan dan Penghawaan

Penerapan konsep pencahayaan alami pada bangunan

Memanfaatkan pencahayaan alami pada siang hari dengan membuat

void dan skylight pada bangunan

(70)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

Selain mengunakan pencahayaan alami pada bangunan ini juga

mempergunakan pencahayaan buatan dengan mempergunakan PLN

Penghawaan

Penerapan konsep penghawaan alami pada bangunan utama

[image:70.612.131.519.81.380.2]

[image:70.612.223.435.422.659.2]
(71)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

Selain mengunakan penghawaan alami pada bangunan ini juga

mempergunakan penghawaan buatan dengan mempergunakan AC

Cooling Tower Pompa

Chiller

AHU Pompa

Indoor Unit

5.3.3

Konsep Utilitas

1.

Plumbing

a.

Air Bersih

[image:71.612.144.532.100.352.2]

Sumber PDAM dan Sumur Bor

(72)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

[image:72.612.114.516.83.617.2]

b.

Air Kotor

Gambar 5.17 Diagram Air Kotor

c.

Grey Water

Gambar 5.18 Diagram Grey Water

d.

Air Hujan

(73)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

2.

Telpon

(74)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

[image:74.612.115.512.92.613.2]

3.

Tata Suara

(75)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ULIL AMRI.D 10403018

4.

Sistem Kebakaran

Sistem pencegahan bahaya kebakaran mengguanakan sistem hydrant

dan sprinkler. Gedung olahraga termasuk salah satu gedung yang persentase

terjadinya kebakaran kecil. Sedangkan untuk bangunan retail menggunakan

sistem sprinkler, dan alarm kebakaran.

Resevoir

bawah Pompa

Pompa

Hydrant

Resevoir atas

Pompa

[image:75.612.185.477.182.386.2]

Sprinkler

Gambar

Gambar 2.19 Bentukan dasar tempat duduk & tangga tribun penonton
Gambar 2.20 Lapangan Basket
Gambar 3.1 Bentuk Dasar Space Truss
Gambar 3.3 Pola Sambungan Space Truss
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait