• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Media Pembelajaran Interaktif Tekbik Pemesinan Bubut Untuk SMK (Studi kasus SMK Prakarya Internasional Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Media Pembelajaran Interaktif Tekbik Pemesinan Bubut Untuk SMK (Studi kasus SMK Prakarya Internasional Bandung)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

TEKNIK PEMESINAN BUBUT UNTUK SMK

( STUDI KASUS SMK PRAKARYA INTERNASIONAL

BANDUNG )

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

OLEH

:

MOCHAMMAD IZZY KHALAM

10110473

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin,

puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-Nya lah penulis dapat melaksanakan

kegiatan penelitian dan juga dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi ini

sampai dengan selesai. Penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk

menempuh ujian Strata I (S-1), Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Skripsi ini diberi judul

PEMBANGUNAN MEDIA PEMBELAJARAN

INTERAKTIF TEKNIK PEMESINAN BUBUT UNTUK SMK (STUDI KASUS

SMK PRAKARYA INTERNASIONAL BANDUNG)

.

Penulis ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah

membantu, menyemangati, mendukung, dan memberikan saran kepada penulis.

Sehingga selama kegiatan penelitian sampai dengan penyusunan laporan ini dapat

diselesaikan, yaitu :

1.

Kedua orang tua yang saya cintai karena dengan jerih payah, usaha dan

bimbingannya saya bisa merasa kuat dan bersemangat sampai sejauh ini.

Kesabaran untuk mendidik dan memberikan ilmu dengan penuh rasa sayang.

2.

Bapak Prof.Dr.H. Denny Kurniadie,Ir.,M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer.

3.

Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika.

4.

Ibu Sri Nurhayati, S.Si.,M.T. selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar

dan peduli untuk memberikan arahan kepada penulis.

5.

Ibu Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom selaku dosen reviewer.

6.

Ibu Nelly Indriani W, S.Si.,M.T. selaku dosen penguji.

7.

Grup musik asal Inggris The Beatles, John Mayer selaku musisi

country, dan

grup musik asal Inggris lainnya Radiohead. Terimakasih atas karyanya yang

(3)

iv

8.

Dan kepada seluruh teman

teman IF11 angkatan 2010 Universitas

Komputer Indonesia.

Akhir kata saya ucapkan

Alhamdulillah

Laporan penelitian ini telah selesai

dan semoga bermanfaat khususnya bagi kami yang menulis dan untuk pembaca

budiman umumnya.

Wasalamu’alikum Wr. Wb.

Bandung, 19 Agustus 2015

(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil Sekolah ... 9

2.1.1 Sejarah Sekolah ... 9

2.1.2 Visi SMK Prakarya Internasional Bandung ... 10

(5)

vi

2.1.4 Tujuan SMK Prakarya Internasional Bandung ... 11

2.1.5 Kebijakan Mutu SMK Prakarya Internasional Bandung ... 12

2.1.6 Sasaran Mutu SMK Prakarya Internasional Bandung ... 12

2.1.7 Struktur Organisasi... 12

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Pembelajaran Berbantuan Komputer ... 13

2.2.2 Media Pembelajaran ... 17

2.2.3 Interaktif ... 22

2.3 Teknik Pemesinan Bubut ... 24

2.4 Analisis Terstruktur ... 25

2.4.1 Pengertian Analisis Terstruktur ... 25

2.4.2 Perangkat Pemodelan Analisis Terstruktur ... 26

2.5 Metode Pengujian Sistem ... 29

2.5.1 Pengujian White-box ... 29

2.5.2 Pengujian Black-box ... 30

2.5.3 Pengujian Beta ... 31

2.6 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 31

2.6.1 Sejarah Adobe ... 31

2.6.1.1 Adobe Flash CS5 ... 32

2.6.1.2 Adobe Photoshop CS3 ... 33

2.6.2 Action Script 2.0 ... 34

2.6.3 Xampp ... 36

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 37

3.1 Analisis Sistem ... 37

(6)

vii

3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 38

3.1.3 Analisis Media Pembelajaran Menggunakan Simulasi ... 40

3.1.4 Analisis Materi ... 41

3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 44

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 44

3.2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 45

3.2.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 46

3.2.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 47

3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 47

3.4 ERD ( Entity Relationship Diagram ) ... 48

3.5 DFD ( Data Flow Diagram ) ... 48

3.6 Spesifikasi Proses ... 51

3.7 Kamus Data ... 52

3.8 Perancangan Sistem ... 54

3.8.1 Struktur Tabel... 54

3.8.2 Diagram Relasi ... 55

3.8.3 Perancangan Struktur Menu ... 56

3.8.4 Perancangan Antar Muka ... 57

3.8.4.1 Perancangan Menu Utama ... 58

3.8.4.2 Perancangan Menu Bab I ... 58

3.8.4.3 Perancangan Menu Bab II ... 59

3.8.4.4 Perancangan Menu Bab III... 60

3.8.4.5 Perancangan Menu Bab IV ... 60

3.8.4.6 Perancangan Menu Evaluasi ... 61

(7)

viii

3.8.4.8 Perancangan Menu Hasil Evaluasi ... 62

3.8.4.9 Perancangan Antarmuka Menu Login Guru ... 63

3.8.4.10 Perancangan Antarmuka Ubah Data Soal ... 64

3.8.5 Perancangan Pesan ... 65

3.8.6 Jaringan Semantik ... 65

3.8.7 Perancangan Prosedural ... 67

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 81

4.1 Implementasi ... 81

4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 81

4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 82

4.1.3 Implementasi Aplikasi ... 82

4.1.4 Implementasi Tampilan Antarmuka ... 82

4.2 Pengujian Sistem ... 83

4.2.1 Pengujian Black Box ... 83

4.2.2 Kasus dan Pengujian Black Box ... 84

4.2.3 Pengujian Beta ... 87

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran ... 97

(8)
(9)
(10)

98

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nasir, Moh. (1999), Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

[2] Pressman, Roger S. (2012),

Software Engineering: A

Practitioner’s

Approach”

. 7th Edition. McGraw Hill Higher Education.

[3] Sunarto,

Sunaryo.

Pembelajaran

Berbasis

Komputer

(PBK).

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131568300/PEMBELAJARAN%20

BERBANTUAN%20KOMPUTER-2.pdf, diakses tanggal 27 Arpil 2015.

[4] Husni Idris. 2008.

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan

Komputer. Januari. 51-52.

http://jurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/05-husni-48-57-final.pdf

. 27 april 2015.

[5]

Munir. (2001). “

Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar

”. UPI

Press: Bandung.Sadiman, Arif S.1993.Media Pendidikan, Pengertian,

Pengembangan, dan pemanfaatannya. Graffindo Persada: Jakarta.

[6] Ali, Muhammad. 1996.

Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru

Algensindo: Bandung.

[7] Arsyad, Azhar. (2003), Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali.

[8] Sadiman, Arif S.1993.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

pemanfaatannya. Graffindo Persada: Jakarta.

[9] Rusman.(2010).

“Model

-model

Pembelajaran:

Mengembangkan

Profesionalisme Guru”. Jakarta. Rajawali Pers. PT. Rajagrafindo Persada.

Hal: 142. Hal: 145. Hal: 149.

[10] Al-Fatta, Hanif. 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.

(11)

99

[11] Sugiyono.2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. PT Alfa Beta: Bandung.

[12]

[13]

Wahana Komputer. 2012, Beragam Desain Game Edukasi dengan Adobe

Flash CS5. Yogyakarta : Andi.

Wicaksono, Yogi. 2008. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta:

PT. Elex Media Komputindo.

(12)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap

:

Mochammad Izzy Khalam Kharisma P

NIM

:

10110473

Tempat/Tanggal Lahir

:

Subang / 02-April-1993

Jenis Kelamin

:

Laki

Laki

Agama

:

Islam

Alamat Lengkap :

Komplek Giri Harja Endah Blok D No 6

Jelekong Baleendah Bandung

Nomor Telepon

:

087821505022

Email

:

izzymochammad@gmail.com

PENDIDIKAN

1998

2004

:

SD Negeri 2 Sukamandi

2004

2007

:

SMP Negeri 1 Baleendah

2007

2010

:

SMA Negeri 1 Baleendah

2010

2015

:

Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia

(13)
(14)
(15)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

45

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

PEMBANGUNAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK

PEMESINAN BUBUT UNTUK SMK

Mochammad Izzy

1

1,2

Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

E-mail : izzymochammad@gmail.com

1

ABSTRAK

Pembelajaran Teknik Pemesinan Bubut di SMK Prakarya Internasional Bandung memiliki beberapa permasalahan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Toto Sukmanto M.pd sebagai guru teknik pemesinan bubut menyatakan bahwa di SMK Prakarya Internasional Bandung mempunyai 1 buah bengkel dan 1 buah laboratorium komputer untuk jurusan teknik pemesinan, namun fasilitas yang ada di bengkel teknik pemesinan bubut kurang lengkap karena mahalnya alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan praktek siswa, selain itu alat-alat peraga yang masih sangat terbatas dan pada saat melakukan praktek ini siswa saling bergantian untuk melakukan kegiatan praktek, tidak dilakukan serentak bersama-sama karena alat peraga yang kurang memadai. Waktu yang tersedia juga terbatas dan setiap kegiatan praktek dibagi menjadi dua sesi.

Pada penelitian ini akan dibuat sebuah media pembelajaran interaktif untuk matapelajaran teknik pemesinan bubut untuk SMK dengan tujuan membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan cara teori, simulasi, dan evaluasi. Dan sebagai alat bantu pembelajaran siswa sebelum melakukan kegiatan praktek dibengkel. Metode yang digunakan untuk pembuatan media ini adalah waterfall dengan pendekatan terstruktur dan menggunakan tools Data Flow Diagram (DFD). Pengujian sistem yang dilakukan yaitu pengujian black-box.

Berdasarkan hasil pengujian yang terdiri dari pengujian black-box dan beta, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Teknik Pemesinan Bubut Untuk kelas XI SMK menggunakan simulasi ini dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran teknik pemesinan bubut.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Teknik Pemesinan

Bubut, Terstruktur

1.

PENDAHULUAN

Teknik pemesinan adalah salah satu program keahlian yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang membuka jurusan tentang pemesinan .

SMK Prakarya Internasional Bandung adalah sekolah yang akan dijadikan objek penelitian ini karena SMK Prakarya Internasional Bandung adalah salah satu sekolah yang membuka program keahlian tentang bidang pemesinan, di SMK Prakarya Internasional Bandung terdapat 6 jurusan yaitu : Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Pemesinan, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik, Teknik Elektronika, Teknik Komputer dan Jaringan, Manajemen dan Bisnis.Penelitian ini dilakukan hanya pada satu bidang keahlian yaitu bidang keahlian Teknik Pemesinan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru teknik pemesinan di SMK Prakarya Internasional Bandung menyatakan bahwa SMK Prakarya Internasional Bandung memiliki 1 buah bengkel dan memiliki 1 laboratorium komputer untuk jurusan Teknik Pemesinan, namun fasilitas yang ada di workshop (bengkel) Teknik Pemesinan kurang lengkap karena mahalnya alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan praktek siswa, selain itu alat-alat peraga yang ada masih sangat terbatas contohnya : mesin bubut yang tersedia hanya ada 3 buah mesin, sedangkan setiap kelas memiliki 40 orang siswa, itu sangat tidak ideal karena idealnya 1 buah mesin bubut dipergunakan oleh 4 sampai 5 orang tetapi kenyataan pada saat ini 1 buah mesin bubut dipergunakan oleh 8 sampai 9 orang, sehingga kegiatan praktek yang dilakukan menjadi terhambat dan materi yang disampaikan oleh guru tidak tersampaikan sepenuhnya kepada siswa. Penyampaian materi yang ada disekolah saat ini, guru menjelaskan materi yang akan di ajarkan lalu siswa memperhatikan dan menulis apa yang dijelaskan guru , setelah guru menjelaskan materi yang disampaikan siswa melakukan kegiatan praktek. Pada saat melakukan praktek ini siswa saling bergantian untuk melakukan kegiatan praktek, tidak dilakukan serentak bersama-sama karena alat peraga yang kurang memadai dan setelah melakukan kegiatan praktek siswa harus membuat laporan yang harus di serahkan kepada gurunya. Waktu yang tersedia juga terbatas (dua kali pertemuan dalam seminggu dan satu kali pertemuan hanya dua jam dan setiap kegiatan praktek dibagi menjadi dua sesi). Oleh karena itu waktu yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

(16)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

46

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

memudahkan siswa dalam memahami materi Teknik Pemesinan Bubut. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah media pembelajaran berbantu komputer (PBK). PBK itu sendiri adalah aplikasi komputer sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar yang bertujuan membantu siswa dalam belajarnya bisa melalui pola interaksi dua arah melalui terminal komputer mau pun multi arah yang diperluas melalui jaringan komputer (baik lokal mau pun global) dan juga diperluas fungsinya melalui interface (antar muka) multimedia sedangkan media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran misalnya buku, tape-recorder, kaset, film, video, slide dan lain-lain. Bagian interaktif pada aplikasi ini adalah ketika siswa memasangkan besi atau alat potong pada mesin bubut. Untuk menangani permasalahan tersebut dibuatlah media pembelajaran

melalui judul “Pembangunan Media Pembelajaran Interaktif Teknik Pemesinan Bubut Untuk SMK (studi kasus SMK Prakarya Internasional Bandung)”.

2.

ISI PENELITIAN

2.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan - perbaikannya

2.2Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedur – prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Hasil dari kegiatan analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam praktek teknik pemesinan bubut di SMK Prakarya Internasional Bandung .

Flowmap kegiatan praktek teknik pemesinan bubut dapat dilihat pada gambar 1 , adapun alur prosedurnya sebagai berikut :

a. Guru menjelaskan isi materi praktek kepada siswa.

b. Siswa menerima materi praktek yang dijelaskan oleh guru.

c. Siswa melakukan praktek.

[image:16.595.308.498.79.348.2]

d. Jika siswa telah selesai melakukan praktek dan hasilnya benar ,maka hasil dari praktek diberikan kepada guru untuk selanjutnya diberi nilai dan diperbolehkan untuk menlanjutan praktek ke materi berikutnya. Jika siswa salah dalam melakukan praktek maka praktek dilanjutkan minggu depan dan tidak boleh melanjutkan ke materi praktek berikutnya

Gambar 1 Prosedur Yang Sedang Berjalan

2.3Analisis Masalah

Analisis masalah ini telah disampaikan pada bab I bahwa kurang lengkapnya alat peraga dijurusan Teknik Pemesinan membuat penyampaian materi terhadap siswa tidak tersampaikan secara baik dan membuat siswa kurang mengerti tentang materi yang diberikan oleh gurunya.

2.4Analisis Media Pembelajaran Menggunakan Simulasi yang Dibangun

Media pembelajaran menggunakan simulasi merupakan media pembelajaran yang memuat materi pembelajaran mengenai pengoperasian mesin bubut didalamnya. Media pembelajaran ini ditujukan untuk siswa sekolah menengah kejuruan. Tujuan utama dari media pembelajaran ini adalah menghasilkan media pembelajaran yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan membantu siswa dalam menguasai dan memahami materi praktek teknik pemesinan bubut sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran praktek teknik pemesinan bubut.

2.5Deskripsi Media Pembelajaran Interaktif Teknik Pemesinan Bubut

(17)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

47

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Media pembelajaran yang akan dibangun ini memiliki 2 menu utama, yaitu menu materi, simulasi dan menu evaluasi yang berisikan soal-soal dari keseluruhan bab.

2.6Analisis Materi

[image:17.595.62.277.281.443.2]

Penggunaan simulasi pada media pembelajaran teknik pemesinan bubut ini akan digambarkan berdasarkan pada masing-masing materi yaitu pengenalan bagian utama, pemasangan alat potong, waktu pembubutan, dan pengoperasian mesin bubut. Analisis materi yang akan dibangun ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Analisis Materi

Tabel 2 Analisis Materi (Lanjutan)

2.7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

[image:17.595.310.558.404.584.2]

Perancangan sistem dan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deksripsi abstarksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya. Tahap perancangan fungsional, dan perancangan non-fungsional. Berdasarkan aturan bisnis yang ada, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dari sistem yang akan dibangun dijelaskan dalam tabel 2 berikut :

Tabel 2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

2.8 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan

yang diperlukan sistem keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Pada analisis kebutuhan sistem non-fungsional ini dijelaskan analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat keras, dan analisis pengguna

2.8.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang terdapat di SMK Prakarya Internasional Bandung dapat dilihat pada tabel 3 dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi dapat dilihat pada tabel 4.

[image:17.595.309.552.407.477.2]

Tabel 3 Spesifikasi Perangkat keras yang tersedia di SMK Prakarya Internasional Bandung

Tabel 4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Yang Dibutuhkan

2.8.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

[image:17.595.64.276.453.547.2]

Kebutuhan perngkat lunak yang tersedia di SMK Prakarya Internasional Bandung dapat dilihat pada tabel 5 dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi media pembelajaran interaktif teknik pemesinan bubut untuk SMK dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 5 Spesifikasi Perangkat Lunak Yang Tersedia

[image:17.595.65.287.724.816.2] [image:17.595.326.552.737.810.2]
(18)
[image:18.595.308.525.426.596.2]

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

48

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Tabel 6 Spesifikasi Perangkat Lunak Yang

Diperlukan

2.9 Analisis Kebutuhan Pengguna

Analisis pengguna merupakan analisis terhadap pengguna yang akan menggunakan aplikasi yang telah dibangun. Adapun pengguna aplikasi ini adalah siswa jurusan Teknik Pemesinan di SMK Prakarya Internasional Bandung, siswa yang akan menggunakan aplikasi ini diberikan pelatihan atau pengarahan tentang tatacara menggunakan aplikasi media pembelajaran teknik pemesinan bubut agar siswa dapat menjalankan aplikasi ini dengan baik.

2.10 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan. Pemodelan sistem dimodelkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.

2.11 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang mengalir pada suatu sistem informasi. Dalam Data Flow Diagram (DFD) terdiri atas entitas luar, aliran data, proses dan penyimpanan data. Berikut adalah DFD dari media pembelajaran interaktif teknik pemesinan bubut untuk SMK. Selain DFD digunakan juga tools diagram konteks, diagram konteks itu sendiri adalah diagram yang menggambarkan input, process dan output pada sistem perangkat lunak yang akan dibangun. Berikut Diagram konteks dari media pembelajaran teknik pemesinan bubut, dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram Konteks

2.11.1 DFD Level 1

DFD Level 1 menjelaskan seluruh fungsionalitas yang dapat dilakukan pada media pembelajaran interaktif teknik pemesinan bubut untuk SMK, yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 DFD Level 1

2.12 Perancangan Sistem

(19)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

49

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

1. Struktur Tabel

2. Perancangan Diagram Relasi 3. Perancangan Struktur Menu 4. Perancangan Antar Muka 5. Jaringan Semantik 6. Perancangan Prosedural

2.12.1 Struktur Tabel

Struktur tabel merupakan column-column yang terdapat pada tabel atau biasa disebut juga dengan atribut atau field dan dibuat berdasarkan Entity Relationship Diagram (ERD) yang telah dirancang sebelumnya. Struktur tabel dari aplikasi media pembelajaran dan simulasi teknik pemesinan bubut kelas XI di SMK Prakarya Internasional Bandung berbasis desktop dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7 Struktur Tabel

2.12.2Perancangan Diagram Relasi

Diagram relasi adalah suatu model yang menjelaskan hubungan antara data yang terdapat dalam suatu basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Diagram relasi dari aplikasi media pembelajaran dan simulasi teknik pemesinan bubut kelas XI di SMK Prakarya Internasional Bandung berbasis desktop dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Diagram Relasi

2.12.3 Perancangan Struktur Menu

Perancangan struktur menu merupakan gambaran jalur pemakaian aplikasi sehingga aplikasi mudah dipahami dan mudah digunakan. Perancangan struktur menu dari aplikasi media pembelajaran dan simulasi teknik pemesinan bubut kelas XI di SMK Prakarya Internasional Bandung berbasis desktop dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Struktur Menu

2.12.4 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun. Sehingga akan mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi. Perancangan ini diimplementasikan menjadi sebuah program yang utuh dan dapat digunakan oleh pengguna sistem.

Rancangan antarmuka aplikasi media pembelajaran teknik pemesinan bubut kelas XI SMK Prakarya Internasional Bandung adalah sebagai berikut :

[image:19.595.360.520.344.494.2]
(20)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

50

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

2.12.5Jaringan Semantik

[image:20.595.310.454.85.382.2]

Struktur aplikasi dijelaskan secara terperinci dengan dibuat menjadi modul-modul kecil yang mudah dibuat, mudah dites, dan mudah dimodifikasi. Dalam. Pembuatan aplikasi ini menggunakan bantuan bagan struktural yang disebut juga jaringan semantik. Jaringan semantik yang menggambarkan struktur dalam aplikasi ini dijelaskan dalam gambar 7.

Gambar 7 Jariangan Semantik

2.12.6Perancangan Prosedural

Perancangan prosedural digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah atau alur dari setiap proses yang ada pada sistem. Berikut adalah rancangan prosedural dari aplikasi yang akan dibangun.

2.12.6.1Perancangan Prosedural Untuk Pengenalan bagian utama pada mesin bubut

Perancangan prosedural untuk pengenalan bagian utama pada mesin bubut dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 3. 8 Flowchart Untuk Pengenalan bagian urama pada mesin bubut

2.12.6.2 Perancangan Prosedural Evaluasi

[image:20.595.87.296.205.421.2]

Perancangan prosedural untuk evaluasi di media pembelajaran teknik pemesinan bubut untuk SMK dapat dilihat pada gambar 9

[image:20.595.306.484.494.717.2]
(21)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

51

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

2.13Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahap penerjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis ke dalam suatu bahasa pemrograman tertentu serta penerapan perangkat lunak yang dibangun pada lingkungan yang sesungguhnya. Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan program yang telah dirancang pada para pelaku sistem sehingga para pengguna dapat memberikan masukan kepada pengembang sistem. Implementasi sistem ini akan menjelaskan mengenai kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan.

2.13.1 Implementasi Aplikasi

Aplikasi Media Pembelajaran Interaktif Teknik Pemesinan Bubut ini terdiri dari pelatihan dan pengujian materi pada pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Aplikasi ini tidak perlu dilakukan instalasi, cukup dengan melakukan double-click pada aplikasi ini (executabel). Dengan syarat pada sistem operasi windows harus sudah terpasang Adobe Flash Player 15 dan Adobe Flash CS3 dahulu agar aplikasi Media Pembelajaran ini dapat dimainkan. Apabila Adobe Flash Player 15 dan Adobe Flash CS3 belum terpasang, maka Media Pembelajaran ini tidak dapat dijalankan karena file pada aplikasi ini berekstensi .swf dan .exe yang akan dapat berjalan dengan dukungan Adobe Flash Player 15 dan Adobe Flash CS3.

2.14 Pengujian Sistem

Pengujian sistem ini merupakan tahapan terpenting yang dilakukan untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada perangkat lunak yang diuji. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian Black box dan Pengujian Beta.

2.14.1 Pengujian Black Box

Pada tahap pengujian fungsional yang digunakan ini bertujuan untuk menguji sistem yang baru adalah dengan menggunakan pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang terdiri dari rencana pengujian dan kasus hasil pengujian.

2.15 Pengujian Beta

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif. Pengujian beta ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian langsung di tempat penelitian yang dilakukan di lingkungan SMK Prakarya Internasional Bandung guna bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem yang dibangun dapat menjadi alternatif media pembelajaran. Pengujian beta dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 35 siswa kelas XI SMK jurusan Teknik Pemesinan dan wawancara dengan Guru Teknik Pemesinan, Toto Sukmanto M.Pd. Teknik pengujian yang digunakan dalam pengujian beta ini adalah teknik skala likert.

[image:21.595.312.517.350.457.2]

Untuk setiap pertanyaan yang ada pada kuisioner akan mendapatkan point penilaian yang berbeda. Berikut tabel point penilaian dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Point Penilaian

3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari tugas

akhir yang berjudul “Pembangunan Media

Pembelajaran Interaktif Teknik Pemesinan Bubut Untuk SMK” yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penelitian aplikasi ini bisa digunakan sebagai media pembelajaran, dan media pembelajaran ini dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan cara teori,simulasi dan evaluasi. Aplikasi media pembelajaran interaktif teknik pemesinan bubut yang telah dibangun ini dapat membantu siswa sebelum melakukan kegiatan praktek di bengkel.

3.12 Saran

(22)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

52

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

kebutuhan dari para pengguna yang semakin bertambah. Adapun saran terhadap pengembangan media pembelajaran ini, yaitu:

1. Tampilannya menjadi 3D (tiga dimensi) agar terlihat lebih nyata dan lebih menarik minat siswa.

2. Pada bagian evaluasi dibuat kedalam jaringan agar guru mudah untuk melihat nilai akhir evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nasir, Moh. (1999), Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

[2] Pressman, Roger S. (2012), Software Engineering: A Practitioner’sApproach”. 7th Edition. McGraw Hill Higher Education.

[3] Sunarto, Sunaryo. Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK).

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131568 300/PEMBELAJARAN%20

BERBANTUAN%20KOMPUTER-2.pdf, diakses tanggal 27 Arpil 2015.

[4] Husni Idris. 2008. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer. Januari. 51-52.

http://jurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/ 05-husni-48-57-final.pdf. 27 april 2015.

[5] Munir. (2001). “Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar”. UPI Press: Bandung.Sadiman, Arif S.1993.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya. Graffindo Persada: Jakarta.

[6] Ali, Muhammad. 1996. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung.

[7] Arsyad, Azhar. (2003), Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali.

[8] Sadiman, Arif S.1993.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

pemanfaatannya. Graffindo Persada: Jakarta.

[9] Rusman.(2010). “Model-model Pembelajaran:

Mengembangkan Profesionalisme Guru”.

Jakarta. Rajawali Pers. PT. Rajagrafindo Persada. Hal: 142. Hal: 145. Hal: 149.

[10] ]]]

Al-Fatta, Hanif. 2007, Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

[11] Sugiyono.2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. PT Alfa Beta: Bandung.

[12]

[13]

Wahana Komputer. 2012, Beragam Desain Game Edukasi dengan Adobe Flash CS5. Yogyakarta : Andi.

(23)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

45

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

INTERACTIVE LEARNING MEDIA DEVELOPMENT LATHE

MACHINING TECHNIQUES FOR SMK

Mochammad Izzy

1

1,2

Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

E-mail : izzymochammad@gmail.com

1

ABSTRACT

Lathe Machining Techniques learning in SMK Prakarya Internasional Bandung has several problems. Based on the interview with Mr. Toto Sukmanto M.Pd as teacher lathe machining techniques in SMK stated that in SMK Prakarya Internasional Bandung has one garage and one computer lab for the Department of machining techniques, but existing facilities in the workshop lathe machining techniques incomplete because the expensive tool -tool required for practical activities to students, besides teaching are still very limited and at the time of this practice students take turns to do the practice activities, not conducted simultaneously together because the props are inadequate. The time available is also limited and any practice activities are divided into two sessions.

In this study will be made an interactive learning media for matapelajaran lathe machining techniques for the purpose of assisting vocational teachers in delivering the material to the students by way of theory, simulation, and evaluation. And as a learning tool prior to conducting student dibengkel practice. The method used for the manufacture of this media is a waterfall with a structured approach and using the tools of Data Flow Diagrams (DFD). System testing done of black-box testing.

Based on the results of tests consisting of a black-box testing and beta, it can be concluded that the instructional media Lathe Machining Techniques For class XI SMK using this simulation can help students in practical activities lathe machining techniques.

Keywords: Media Education, Engineering Lathe Machining, Structured

1.

PREFACE

Mechanical machining is one of the programs existing expertise in vocational schools (SMK), which opens on the machining department. SMK Prakarya Internasional Bandung is a school that will be the object of this study because SMK Prakarya Internasional Bandung is one of the schools that

opened the expertise on the field of machining programs, in SMK Prakarya Internasional Bandung there are six departments of: Light Vehicle Engineering, Mechanical Machining, Engineering Exploitation of Electricity , Electronics Engineering, Computer Engineering and Networks, Management and Business.The research is done only on one area of expertise is the field of expertise Mechanical Machining.

Based on interviews with teachers machining techniques in SMK Prakarya Internasional Bandung stated that in the school has one garage and has one computer lab for the Department of Mechanical Machining, but the existing facilities in the workshop Mechanical Machining incomplete because expensive equipment necessary for practical activities of students, besides teaching aids is still very limited example: lathe is available only 3 pieces of the machine, while each class has 40 students, it is not ideal because ideally 1 piece of lathe used by 4 to 5 people but the reality at present 1 piece lathe is used by 8 to 9 people, so the practical activities undertaken to be obstructed and material submitted by teachers not fully conveyed to students. Delivery of material that exist in schools today, the teacher explains the material to be taught and the students pay attention and write what the teacher explained, after the teacher explains the material presented students undertake practical activities. At the time of this practice students take turns to do the practice activities, not conducted simultaneously together because the props are inadequate and after conducting practice students must make a report to be submitted to the teacher. The time available is also limited (two meetings in a week and one meeting only two hours and every practice activities are divided into two sessions). Therefore, the time available can not be used optimally.

(24)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

46

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

students in their learning through a pattern can be two-way interaction via computer terminals would also multidirectional expanded over a computer network (either locally like any global) and also Expanded functionality through an interface (interface) whereas multimedia learning media can be defined as a physical tool used to convey the contents of teaching materials such as books, tape-recorder, tapes, films, videos, slides and others. An interactive section on this application is when students pair of iron or cutting tool on a lathe. To fix these problems through the medium of learning made the title "Development of Interactive Learning Media Lathe Machining Techniques For SMK (case studies SMK Prakarya Internasional Bandung)".

2.

CONTENT OF RESEARCH

2.1 Analysis System

The analysis system can be defined as the decomposition of a whole system into its component parts with a view to identify and evaluate the needs that are expected to be proposed repairs.

2.2The Analysis Procedure that is Currently Running

The analysis procedure is a procedure to analyze activity - working procedures that occur on the running system. Results of this analysis the activities of a real picture of the sequence of the activities of the learning process carried out by teachers and students in the practice of lathe machining techniques in SMK International craft Bandung.

Flowmap practice activities lathe machining techniques can be seen in Figure 1, while the flow of the procedure is as follows:

a. The teacher explains the contents of practice material to the students.

b. Students receive practice material described by the teacher.

c. Students practice.

d. If the student has finished the practice and the result is correct, then the results of the practice given to teachers for the next rated and allowed to practice menlanjutan material to the next. If students are wrong in practice, the practice resumed next week and should not proceed to the next practice material

2.3Analysis of a Problem

Analysis of this issue has been presented in the first chapter that incomplete props dijurusan Mechanical Machining make delivery of material to the students is not delivered properly and make students understand less about the material given by the teacher.

2.4Media Analysis Learning Using a Simulation Built

Instructional media using simulations is a medium of learning that includes learning materials regarding the operation of lathes therein. Learning media is intended for vocational high school students. The main purpose of this is to produce instructional media learning media that can assist teachers in presenting the material and help students in mastering and understanding the material practices lathe machining techniques that can improve student learning outcomes in subjects lathe machining engineering practice.

2.5Description Media Interactive Learning Lathe Machining Techniques

(25)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

47

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

2.6Analysis of Material

The use of simulation in teaching media lathe machining technique will be described based on each matter that is the main part of the material introduction, installation of cutting tools, a lathe turning and operation. Analysis of the material to be built can be seen in Table 1.

[image:25.595.63.276.215.362.2]

Table 1 Analysis of Material

Table 2 Analysis of Material (Advanced)

2.7 Specification Software Needs

[image:25.595.310.551.370.442.2]

System and software design involves the identification and description of abstarksi basic software systems and relationships. Functional design stage, and the non-functional design. Based on business rules, the software requirements specification of the system to be built are described in Table 2 :

Table 2 Specification Software Needs

2.8 Analysis Non Functional Needs

Non-functional analysis is the analysis needed to determine the system requirements specification. This specification also includes elements or components of what is needed for the system to be built until the system is implemented. The needs analysis also determines the input specifications.

The required system output to be produced by the system and processes needed to process inputs to produce a desired output. In the analysis of non-functional system requirements are described analysis software requirements, hardware requirements analysis and user analysis.

2.8.1 Analysis Hardware Needs

Hardware contained in SMK Prakarya Internasional Bandung can be seen in Table 3 and the hardware needed to run the application can be seen in Table 4.

[image:25.595.64.276.384.478.2]

Tabel 3 Specification Avaliable Hardware in SMK Prakarya Internasional Bandung

Tabel 4 Specification Hardware needs

2.8.2 Analysis Software Needs

[image:25.595.309.558.471.545.2]

Avaliable software ini SMK Prakarya Internasional Bandung can see in table 5 and software needs for running for this application can see in table 6

[image:25.595.66.285.631.729.2] [image:25.595.325.553.691.765.2]
(26)
[image:26.595.306.522.81.262.2]

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

48

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Table 6 Sofware Requirement

2.9 Analysis Requirement User

User analysis is an analysis of the users who will use the applications that have been built. The users of this application is a student majoring in Mechanical Machining in SMK Prakarya Internasional Bandung, the students who will use this application are given training or guidance on the procedure for using instructional media applications lathe machining techniques so that students can run this application properly.

2.10 Analysis Of The Function

Analysis of functional requirements describe the process of activities to be implemented in a system and describes the system requirements necessary for the system to run smoothly and according to need. System modeling modeled using Data Flow Diagrams (DFD) and Data Dictionary.

2.11 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram is the media that is used to describe the flow of data that flows on an information system. In the Data Flow Diagrams (DFD) consist of external entities, data flow, and data storage processes. Here is the DFD of interactive learning media lathe machining techniques for SMK. Besides DFD context diagram used also tools, context diagram itself is a diagram illustrating the input, process and output of the software system to be built. The following diagram context of instructional media lathe machining techniques, can be seen in Figure 1.

Figure 1 Diagram Konteks

2.11.1 DFD Level 1

[image:26.595.308.524.426.597.2]

DFD Level 1 describes the entire functionality that can be performed on media interactive learning lathe machining techniques for SMK, which can be seen in Figure 2.

Figure 2 DFD Level 1

2.12 System Design

(27)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

49

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

1. Table Structure

2. Relation Diagram Design 3. Structure Menu Design 4. Interface Design 5. Semantic Network 6. Procedural Design

2.12.1 Table Structure

The structure of column table is contained in the table or also called attributes or fields and are based on the Entity Relationship Diagram (ERD) that have been designed previously. Table structure of instructional media applications and lathe machining simulation techniques in SMK Prakarya Internasional Bandung can be seen in Table 7.

Table 7 Structure Table

2.12.2 Relations Diagram Design

Relations diagram is a model that describes the relationship between the data contained in a database based on the data base objects that have relations between relations. Relationship diagrams from the application of instructional media and lathe machining simulation techniques in SMK Prakarya Internasional Bandung can be seen in Figure 3.

Figure 3 Relations Diagram

2.12.3 Structure Menu Design

The design of the structure of the menu is a picture track application usage so the application is easy to understand and easy to use. The design of the menu structure of instructional media applications and simulation lathe machining techniques in SMK Prakarya Internasional Bandung can be seen in Figure 4.

Figure 4 Structure Menu

2.12.4Interface Design

Interface design aims to provide an overview of the application to be built. So it will be easier to implement applications. This design is implemented into a program that is intact and can be used by users of the system.

The design of the application interface instructional media lathe machining techniques in SMK Prakarya Internasional Bandung is as follows:

Figure 5 Interface Design

2.12.5Semantic Networks

(28)
[image:28.595.74.381.69.335.2]

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

50

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Figure 6 Semantic Networks

2.12.6Procedural Design

The design is used to describe the procedural steps or grooves of each process on the system. Here is a procedural design of the application to be built.

2.12.6.1Procedural Design For Major Part For Lathe Machine

Procedural design for the introduction of the main parts on a lathe can be seen in Figure 7.

Figure 7 Flowchart For Major Part Lathe Machine

2.12.6.2 Procedural Design For Evaluation

[image:28.595.293.447.93.386.2]

Procedural design for evaluation of instructional media for vocational lathe machining techniques can be seen in Figure 8

[image:28.595.307.485.483.707.2]
(29)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

51

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

2.13 Implementation

Implementation of the system is a translation stage design based on the results of the analysis into a particular programming language and application software that is built on a real environment. The goal is to confirm the implementation of the program which has been designed on the perpetrators of the system so that the user can provide input to the system developers. Implementation of this system will explain the hardware requirements and software is used.

2.13.1Implementation Application

Media Applications Interactive Learning Lathe Machining technique consists of training and testing in the subject matter Lathe Machining Techniques. This application does not need to be installed, simply double-click on this application (executable). With conditions on the Windows operating system must be installed Adobe Flash Player 15 and Adobe Flash CS3 Learning Media in order for this application can be played. If Adobe Flash Player 15 and Adobe Flash CS3 has not been installed, then the Learning Media can not be executed because the file on this application .swf and .exe extension that will be able to walk with support for Adobe Flash Player 15 and Adobe Flash CS3.

2.14 System Test

This system test is the most important stages conducted to find flaws or errors in the software being tested. Testing intended to determine the software that is made already meet the appropriate criteria. Tests were carried out namely Black box testing and Beta Testing.

2.14.1Black Box Testing

In the functional testing phase used is intended to test the new system is to use black box testing. Black box testing focuses on functional requirements of software consisting of test plans and test case results.

2.15 Beta Testing

Beta testing is testing conducted objectively. Beta testing is done by testing directly in the research conducted within SMK Prakarya Internasional Bandung aims to determine the extent to which the system is built to be an alternative medium of learning. Beta testing is done by giving questionnaires to 35 students of class XI SMK majoring in Mechanical Machining and interviews with Master Mechanical Machining,Mr.Toto

Sukmanto M.Pd. Testing techniques used in this beta testing is a technique Likert scale.

[image:29.595.307.518.189.310.2]

For every single question on the questioner will get a different valuation point. The following table point assessment can be seen in Table 7.

Tabel 7 Point Assessment

3 CLOSING

3.1Conclusion

Based on the results of the implementation and testing that has been done, then the conclusion of the final project entitled "Development of Interactive Learning Media Lathe Machining Techniques For SMK" is as follows:

Based on the results of this application can be used as a medium of learning, and learning media can assist teachers in presenting the material by way of theory, simulation and evaluation. Interactive learning media applications lathe machining techniques that have been built can help students before conducting the practice in the workshop.

3.2 Suggestion

In the construction of Using Simulation Learning Media is certainly still far from perfect and still has shortcomings. Therefore, it is necessary to do further development and refinement in order to meet the needs of the users are increasing. The suggestions for the development of instructional media, namely:

1. Looks to 3D (three-dimensional) to make it look more real and more attract students. 2. On the evaluation is built into the network so

(30)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

52

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

REFERENCES

[1] Nasir, Moh. (1999), Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

[2] Pressman, Roger S. (2012), Software Engineering: A Practitioner’sApproach”. 7th Edition. McGraw Hill Higher Education.

[3] Sunarto, Sunaryo. Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK).

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131568 300/PEMBELAJARAN%20

BERBANTUAN%20KOMPUTER-2.pdf, diakses tanggal 27 Arpil 2015.

[4] Husni Idris. 2008. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer. Januari. 51-52.

http://jurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/ 05-husni-48-57-final.pdf. 27 april 2015.

[5] Munir. (2001). “Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar”. UPI Press: Bandung.Sadiman, Arif S.1993.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya. Graffindo Persada: Jakarta.

[6] Ali, Muhammad. 1996. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung.

[7] Arsyad, Azhar. (2003), Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali.

[8] Sadiman, Arif S.1993.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

pemanfaatannya. Graffindo Persada: Jakarta.

[9] Rusman.(2010). “Model-model Pembelajaran:

Mengembangkan Profesionalisme Guru”.

Jakarta. Rajawali Pers. PT. Rajagrafindo Persada. Hal: 142. Hal: 145. Hal: 149.

[10] ]]]

Al-Fatta, Hanif. 2007, Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

[11] Sugiyono.2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. PT Alfa Beta: Bandung.

[12] Wahana Komputer. 2012, Beragam Desain Game Edukasi dengan Adobe Flash CS5. Yogyakarta : Andi.

[13]

Wicaksono, Yogi. 2008. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

]

(31)

Gambar

Gambar 1 Prosedur Yang Sedang Berjalan
Tabel 2 Analisis Materi (Lanjutan)
Tabel 6 Spesifikasi Perangkat Lunak Yang
gambaran jalur pemakaian aplikasi sehingga aplikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran dalam perkuliahan tersebut. Tahap pelaksanaan ini meliputi kegiatan-. kegiatan yang antara lain :

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami Panitia Pelelangan mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Ferifikasi dan Klarifikasi terhadap Perusahaan pada Kegiatan :. TRK TK

Pr oses lanjutan seleksi Jasa Konsultan ter sebut akan dilanjutkan setelah masa sanggahan ber akhir yaitu selama 3 (tiga) har i sejak pengumuman ini. Demikian

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas guru dari 75,10% termasuk kategori baik pada siklus I meningkat menjadi 87,55% dalam kategori sangat baik pada siklus

Berdasarkan pengertian-pengertian perkata diatas, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa pengertian judul secara menyeluruh pada makalah yang berjudul “Hak

Faktor penyebab diharamkannya Riba yaitu merugikan orang lain ,sama dengan mengambil hak orang lain, mendapat laknat dari Allah, neraka ancamannya, termasuk perbuatan syetan

“Kesiapan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam menghadapi ASEAN Economic Community”, Jurnal Ekonomi, hal 1-12.. “Peluang dan Tantangan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi

[r]