• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Swadharma Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Swadharma Sukabumi"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA

KOPERASI SWADHARMA SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Ginanjar Suparji AS

10507482

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iii

beberapa kegiatan usaha. Salah satu kegiatan usahanya adalah simpan pinjam. Kegiatan simpan pinjam pada Koperasi Swadharma Sukabumi masih terdapat beberapa masalah diantaranya sulitnya pencarian data yang masih dalam bentuk arsip serta kontrol pinjaman yang dihitung secara manual menyebabkan lambatnya pelayanan pinjaman.

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype

dengan metode pendekatan terstruktur. Alat bantu analisis dan perancangan sistem yaitu menggunakan flowmap, diagram konteks, serta DFD. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan software yaitu Microsoft Visual Basic 6.0 dengan aplikasi database Microsoft SQL Server 2000.

Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Simpan Pinjam dengan database berbasis client-server yang dapat mengelola data anggota, simpanan, pinjaman, serta angsuran.

(3)

iv

ABSTRACT

Cooperations Swadharma Sukabumi is a cooperations that runs several business activities. One of its business is savings and loans. Activities of savings and loans in cooperations Swadharma Sukabumi there are still have several problems including the difficulty of searching the data that still in the form of archives, moreover control off the loans are calculated manually causes slow loan services.

System development method used is prototype method with a structured approach method. Analysis tools and system design that uses flowmap, context diagram, and Data Flow Diagram. Applications used in the manufacture of software is Microsoft Visual Basic 6.0 with Microsoft SQL Server 2000 database application.

The Built system is the Savings and Loan Information System based on client-server database that can manage data members, saving, loans, and installment payment.

(4)

i

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji bagi Allah

yang memuliakan kita, karena berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi S1 dengan judul “Sistem Informasi Simpan

Pinjam Pada Koperasi Swadharma Sukabumi”, yang merupakan syarat mata

kuliah Skripsi dalam menyelesaikan program Strata I program studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan baik moril maupun materil serta saran-saran dari berbagai pihak, maka dari itu dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Dadang Munandar, S.E , M.Si selaku ketua Program Studi Sistem Informasi

(5)

ii

5. Iyan Gustiana, S.Kom.,M.Kom selaku dosen wali.

6. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah berjasa dalam menunaikan tugasnya.

7. Bapak H. Dadang Sukandar, SE. selaku ketua Koperasi Swadharma Sukabumi yang telah banyak membantu dalam penelitian.

8. Petugas Koperasi Swadharma Sukabumi yang banyak membantu.

9. Yang terpenting adalah ayahanda tercinta serta keluarga yang senantiasa

memberikan do’a, motivasi dan dukungan yang tiada henti dengan kasih

sayang. Selain itu skripsi ini penulis persembahkan bagi almarhumah ibunda tercinta.

10. Rekan-rekan semua yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan rahmat dan hidayahNya. Amien.

Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Juni 2011

(6)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi di masa sekarang ini sangatlah pesat. Teknologi informasi mendukung semua bidang dari mulai pendidikan, komunikasi, militer, pemerintahan, bisnis, dan berbagai bidang lainnya. Perkembangan teknologi informasi akan selalu terkait dengan perkembangan sistem informasi. Perkembangan teknologi informasi membuat banyak perubahan pada sistem informasi yang telah ada.

Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi atau perusahaan. Sistem informasi yang baik akan memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Dimana peran strategis sistem informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar.

(7)

2

formulir cetakan pada BNI Sukabumi, serta penyewaan aset berupa mobil dinas dan tanaman hias pada BNI Sukabumi.

Gambar 1.1

Diagram Pendapatan Koperasi Pegawai Swadharma Sukabumi

(8)

arsip pinjaman anggota untuk pertimbangan persetujuan pinjaman. Sehingga petugas harus mencari terlebih dahulu data pinjaman anggota dari arsip. Lalu petugas harus menghitung apakah pengajuan pinjaman memenuhi ketentuan yang berlaku atau tidak. Akibatnya pelayanan pinjaman anggota menjadi lambat.

Selain itu, pada saat anggota melakukan simpanan pengelolaan data simpanan juga masih dalam bentuk arsip. Sehingga pada saat akan dibuat laporan simpanan dan pinjaman setiap bulannya terjadi keterlambatan karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk rekap data simpanan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA

KOPERASI SWADHARMA SUKABUMI” untuk membantu dalam kegiatan

simpan pinjam yang dilakukan pada Koperasi Swadharma Sukabumi.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian diatas adalah : 1. Sulitnya pencarian data simpanan dan pinjaman karena data masih

disimpan dalam bentuk arsip menyebabkan keterlambatan pembuatan laporan simpanan dan pinjaman.

(9)

4

3. Keterlambatan pembuatan laporan simpanan dan pinjaman menyebabkan keterlambatan dalam perhitungan keuntungan.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi simpan pinjam yang saat ini berjalan pada Koperasi Swadharma Sukabumi.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Swadharma Sukabumi.

3. Bagaimana implementasi rancangan sistem informasi ke dalam bahasa pemrograman dan basis data pada Koperasi Swadharma Sukabumi.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Swadharma Sukabumi.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Swadharma Sukabumi serta untuk membuat suatu

software yang bisa membantu kegiatan simpan pinjam pada Koperasi Swadharma

Sukabumi. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

(10)

Koperasi Pegawai Swadharma Sukabumi berdasarkan hasil analisis permasalahan yang terdapat di Sistem Informasi.

3. Untuk mengimplementasikan rancangan sistem informasi simpan pinjam yang dibuat ke dalam bahasa pemrograman dan basis data pada Koperasi Swadharma Sukabumi.

4. Untuk menguji sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Swadharma Sukabumi apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan Koperasi Swadharma Sukabumi.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini diantaranya adalah :

1. Dapat membantu petugas koperasi dalam mengelola data anggota, data simpanan, serta data pinjaman.

2. Dapat membantu petugas koperasi dalam pelayanan simpan pinjam dan mempermudah dalam pencarian data simpanan dan pinjaman. 3. Dapat mempermudah petugas koperasi dalam melakukan kontrol

pinjaman.

4. Dapat mempermudah petugas koperasi dalam pembuatan laporan. 5. Anggota koperasi mendapat pelayanan yang lebih cepat dalam

(11)

6

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu Sistem Informasi untuk diaplikasikan pada masalah yang ditemui pada dunia nyata.

2. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta melatih kemampuan analisis terhadap suatu permasalahan.

1.5. Batasan Masalah

Masalah yang dibahas pada penelitian ini dibatasi pada :

1. Pendaftaran anggota hanya untuk memasukan data saja, dengan jenis kenggotaan sama yaitu anggota biasa dengan hak dan perlakuan yang sama. Untuk verifikasi calon anggota dilakukan oleh petugas koperasi. Perjanjian kerjasama dengan instansi tidak dibahas dalam penelitian ini.

2. Simpanan anggota berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dengan jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib sama untuk semua anggota.

(12)

untuk setiap anggota.

5. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype dengan metode pendekatan terstruktur.

6. Pembayaran angsuran pinjaman dapat berupa potong gaji maupun secara tunai. Untuk potong gaji, transaksi dicatat berdasarkan bukti debet dari Bank. Pembayaran secara tunai tidak dibahas.

7. Sistem informasi yang dirancang tidak membahas pengurusan asuransi jika anggota meninggal dalam masa pinjaman.

8. Anggota yang pindah tugas masih tetap bisa menjadi anggota koperasi selama anggota tersebut menginginkan.

9. Tidak membahas perhitungan Sisa Hasil Usaha, hanya membahas keuntungan dari pinjaman yang nantinya digunakan untuk menghitung Sisa Hasil Usaha.

10. Jika anggota keluar atau diberhentikan dari instansi tempat bekerja, maka koperasi menerima pemberitahuan dari instansi, tetapi proses pemberitahuan dari instansi ke koperasi tidak dibahas.

(13)

8

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Koperasi Swadharma Sukabumi (Koperasi Serba Usaha Swadharma cabang Sukabumi). Dengan alamat Jl. RE. Martadinata No. 63-65 Sukabumi Telp : (0266) 23663-652. Penelitian dilaksanakan mulai dari Bulan Maret 2011 – Juli 2011 dengan jadwal kegiatan penelitian tersaji pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Aktivitas

2011

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1

2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Penyusunan proposal 2 Survei objek penelitian 3 Identifikasi kebutuhan

pengguna a. Analisis Dokumen b. Analisis prosedur

4 Pembuatan Prototype a. Perancangan

b. Coding

5 Evaluasi Prototype a. Uji coba oleh user

6 Memperbaiki Prototype

7

Mengembangkan versi

(14)

9

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang lebih menekankan pada prosedur dan pada elemennya. Berikut ini adalah konsep dasar sistem meliputi pengertian, karakteristik, dan klasifikasi.

2.1.1. Pengertian Sistem

Davis yang merupakan penganut pendekatan elemen, dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi yang ditulis Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005:3), mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Menurut Gerald. J, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, bekumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3).

(15)

10

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi suatu sistem mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan. Untuk lebih jelas diantaranya :

1. Komponen Sistem

Kompenen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian, dimana setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem dan menjalankan suatu fungsi tertentu serta mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

(16)

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem yang lain. Sehingga subsistem satu dengan yang lain terintegrasi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat berjalan. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan sebagai keluaran yang berguna. Keluaran dari suatu subsistem dapat menjadi masukan bagi subsistem lainnya.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan. Bagian pengolahan berfungsi merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran atau Tujuan Sistem

(17)

12

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dibedakan menjadi beberapa klasifikasi. Menurut Abdul Kadir (2003 : 64) sistem diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya sistem teologi yang berisi gagasan hubungan manusia dan Tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misal sistem pembelian, sistem penjualan, dann sebagainya.

2. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat atau biasa disebut sistem tertentu. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tidak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas atau kemungkinan. Sistem ini biasa disebut sistem tak tentu.

3. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem tidak berinteraksi atau dipengaruhi lingkungan. Menurut Davis, selain sistem tertutup terdapat pula sistem yang relatif tertutup. Ciri-ciri sistem relatif tertutup yaitu hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu dan terkendali.

(18)

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia).

2.2. Konsep Dasar Informasi

Konsep dasar informasi dapat dilihat dari pengertian informasi, kualitas informasi, serta nilai informasi yang secara lebih lengkap sebagai berikut :

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut McFadden et al. dalam buku Pengenalan Sistem Informasi yang ditulis Abdul Kadir (2003 : 31) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

(19)

14

Dari dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang memberi pengetahuan serta membantu pengambilan keputusan.

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :

1. Relevan (Relevancy)

Relevan artinya informasi yang dihasilkan benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan relevansi.

2. Akurat (Accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), benar (correctness), serta sudah lengkap hanya yang diinginkan user (security).

3. Tepat Waktu (Timelines)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, serta laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (Economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal.

5. Efisien (Efficiency)

(20)

6. Dapat Dipercaya (Reliability)

Informasi berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut telah teruji tingkat kejujurannya.

2.2.3. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Hall dalam buku Pengenalan Sistem Informasi yang ditulis oleh Abdul Kadir (2003 : 11) mendefinisikan sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses, menjadi Informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Menurut Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem informasi, sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

(21)

16

2.4. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi yaitu meliputi pengertian jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, jenis-jenis topologi jaringan komputer, serta model hubungan

client/server.

2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 346), jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.4.2. Tipe-tipe Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005 : 19) jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Kecepatan LAN biasanya mulai dari 10Mbps sampai 100Mbps.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

(22)

menghubungkan banyak LAN yang berjauhan. MAN bisa mencapai 10 km sampai ratusan km dengan kecepatan 1,5 hingga 150Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubunkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km dengan kecapatan 1,5Mbps sampai 2,4 Gbps.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Cakupan GAN mencapai ribuan kilometer dengan kecepatan mulai 1,5Mbps sampai 100Gbps. Contoh dari GAN adalah internet.

2.4.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005 : 25), Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer dan perangkat laninnya. Tipe-tipe utama topologi fisik yang sering digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1. Topologi Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes

(23)

18

Kelebihan topologi Linear Bus adalah mudah dalam mengkonfigurasi komputer lain ke dalam sebuah kabel utama. Selain itu tidak banyak menggunakan kabel. Kelemahan dari topologi Linear Bus ini adalah seluruh jaringan akan mati bila terdapat kerusakan pada kabel utama (backbone) serta sulit mengidentifikasi kerusakan.

Komputer

Laptop Komputer Komputer

Laptop

Komputer Server

Gambar 2.1 Topologi Linear Bus

(Sumber : Budhi Irawan, 2005)

2. Topologi Star (Bintang)

(24)

Concentrator

Komputer Laptop

Server

Laptop Komputer

Gambar 2.2 Topologi Star

(Sumber : Budhi Irawan, 2005)

3. Topologi Ring (cincin)

Topologi ring menggunakan teknik konfigurasi yang hampir sama dengan teknologi star namun dengan jalur media seperti lingkaran dan tidak menggunakan concentrator. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

Komputer

Laptop

Server

Laptop

Komputer

Gambar 2.3 Topologi Ring

(25)

20

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star

yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus. Kelebihan topologi ini adalah konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen. Kekurangannya adalah jika terjadi kerusakan pada backbone

maka seluruh jaringan akan mati.

Server

Concentrator Komputer

Laptop Komputer

Concentrator

Laptop

Komputer

Laptop

Gambar 2.4 Topologi Tree

(Sumber : Budhi Irawan, 2005)

2.4.4. Model Hubungan Client/Server

Budhi Irawan (2005 : 30), model hubungan client server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jangtung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan.

(26)

client server adalah mahal, ketergantungan, ketika server rusak maka seluruh sistem tidak bisa beroperasi.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung pada penelitian ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0, Crystal Report 8.5 dan Microsoft SQL Server 2000. Pengenalan untuk perangkat lunak pendukung tersebut adalah sebagai berikut:

2.5.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan software pembuat aplikasi berbasis Ms. Windows yang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Bahasa pemrograman Visual Basic sendiri merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman BASIC (Beginners' Allpurpose Symbolic Instruction Code) yang merupakan bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari karena perintah-perintahnya mirip dengan penggunaan bahasa sehari-hari. Visual Basic memiliki kemampuan untuk membuat aplikasi berbasis Windows yang mandiri

(executable), menguji program (debugging), serta membuat obyek-obyek

pembantu seperti ActiveX, Help, dan lainnya. Komponen-komponen pada VB diantaranya asebagai berikut.

1. Menubar

(27)

22

muncul dari hasil klik kanan pada komponen terpilih hanya menu yang dapat berinteraksi pada komponen tersebut. Selain itu pemanggilan menu bisa juga menggunakan tombol alt diikuti dengan huruf yang digaris bawah pada menu.

2. Toolbar

Toolbar adalah tempat sekumpulan tool atau alat yang merupakan ciri aplikasi berbasis Windows. Untuk melakukan pengaturan toolbar dapat dilakukan melalui menu View > Toolbar.Toobar standar biasanya terdiri dari open project,

save project, cut, copy, dan lainnya.

3. Toolbox

Toolbox berada di sebelah kiri tampilan, terdiri dari beberapa ikon untuk membuat kontrol dalam form. Tidak semua kontrol ditampilkan dalam toolbox. Untuk menampilkan komponen tersembunyi bisa melalu menu Project > Component atau dengan klik kanan pada bagian yang kosong dalam toolbox.

4. Project Explorer

Setiap aplikasi dalam Visual Basic disebut dengan project dan setiap project

dapat terdiri dari beberapa file. Project explorer berupa jendela atau panel yang dapat berisi obyek seperti file, form, modul, class data environment, dan lainnya.

5. Properties Windows

Properties windows (jendela propertis) berisi informasi mengenai obyek atau kontrol terpilih yang berada dalam aplikasi visual basic. Properties suatu kontrol meliputi nama, judul (caption), warna, posisi, dan lainnya. Properties

(28)

6. Form

Form atau sering disebut GUI (Graphical User Interface) adalah sebuah objek yang digunakan untuk mnempatkanobjek-objek yang dipilih dari Toolbox.

7. Form Layout

Form layout digunakan untuk mengatur posisi form ketika aplikasi pertama kali ditampilkan. Jika form layout tidak terlihat, klik ikon Form Layout Windows

pada toolbar.

8. Code Windows

Code windows (jendela kode) adalah tempat untuk menuliskan kode atau perintah pada obyek terpilih. Selain itu, dapat juga memilih obyek serta procedure

yang akan diberikan pada obyek atau kontrol.

Tampilan untuk visual basic dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini.

Menu Toolbar

Toolbox Form Layout Properties Project Explorer Code Windows

Form

(29)

24

2.5.2. Crystal Report

Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan. Mencetak dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.

2.5.3. Microsoft SQL Server 2000

SQL server merupakan program aplikasi yang database yang bahasa pemprogramannya menggunakan Structure Query Language. SQL server diawali dari kerja sama antara Microsoft dengan Sybase. Pada saat itu, Microsoft bermitra dengan IBM pada sebuah sistem operasi baru yang disebut OS/2. Pada tahun 1990 Microsof SQL server versi 1.1 diluncurkan. Versi ini dijalankan pada OS/2 dan memuat perbaikan bug untuk versi 1.0.

(30)

1. Service Manager

Service manager merupakan utilitas dari SQL server untuk menjalankan service (start), serta untuk menghentikan service (pause dan stop). Berikut ini adalah gambar 2.6 yaitu SQL server service manager.

Gambar 2.6 SQL Server Service Manager

2. Enterprise Manager

Enterprise Manager adalah alat bantu dari SQL Server yang bersifat GUI

(Graphical User Interface). Enterprise manager berisi tool untuk konfigurasi manajemen instalasi SQL Server. Enterprise Manager dapat melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Register server.

2. Konfigurassi local dan remote server.

3. Konfigurasi dan managemen instalasi multiple server.

(31)

26

5. Mendaftarkan password untuk sistem administrator (sa). 6. Membuat dan menjadwal job.

7. Set up dan management database, tabel, index, view, stored procedure, rules, tringger, default, back up service dan error log.

8. Melakukan manage SQL server service yang lain

Gambar 2.7 SQL Server Enterprise Manager

2.6. Metode Pengembangan Sistem

(32)

2.6.1. Metode Prototype

Paradigma prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat. Roger S. Pressman (2002 : 40).

Terdapat 3 tahapan dalam metode prototype yaitu mendengarkan pelanggan, merancang dan membuat prototype sistem, kemudian melakukan uji coba dan evaluasi prototype yang telah dibuat.

Gambar 2.8Paradigma Prototype

(Sumber : http://lecturer.ukdw.ac.id/ Software Process Model I )

1. Mendengarkan Pelanggan

(33)

28

2. Merancang dan Membuat Prototype

Pada tahapan ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype sistem.

Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah

didefinisikan sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna.

3. Uji coba

Pada tahapan ini, prototype dari sistem di uji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembang kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki prototype yang ada.

2.6.2. Metode Incremental

Metode incremental menggabungkan elemen-elemen dari model sequential linierdengan model prototype. Tahapan yang dilakukan terdiri dari analisis, desain, kode, dan tes. Selanjutnya tahapan ini terus berulang untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem.

Baik metode prototype maupun incremental sama-sama melakukan iterasi proses berdasarkan kebutuhan pelanggan. Namun penulis berpendapat bahwa metode prototype jauh lebih sederhana untuk dilakukan dibandingkan dengan metode incremental.

2.7. Metode Pendekatan Sistem

(34)

pendekatan objek maupun terstruktur memiliki fungsi yang sama untuk membantu dalam menganalisis dan merancang suatu sistem.

Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem.

Metode terstruktur lebih menekankan pada aliran data serta aliran dokumen pada suatu sistem dalam melakukan analisis.

Pemilihan penggunaan metode objek atau terstruktur tergantung dari cara yang akan dilakukan dalam analisis. Jika analisis lebih menekankan pada data dan dokumen, maka pendekatan terstruktur lebih cocok untuk digunakan. Namun jika menekankan pada objek dan kelas dalam sistem, maka metode pendekatan berorientasi objek lebih cocok untuk digunakan.

2.8. Pengertian Kasus yang Dianalisis

Berikut ini adalah beberapa pengertian yang berhubungan dengan kasus yang dianalisis pada penelitian yang ditulis oleh penulis.

2.8.1. Pengertian Koperasi

(35)

30

Menurut Pasal 1 UU No. 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi simpan pinjam menurut Subandi (2009 : 35) adalah koperasi yang bergerak dalam pemupukan simpanan dari para anggotanya untuk dipinjamkan kembali kepada anggotanya yang membutuhkan bantuan modal untuk usahanya.

2.8.2. Pengertian Simpanan

Berdasarkan UU Republik Indonesia nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka.

(36)

2.8.3. Pengertian Pinjaman

(37)

32

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Swadharma Sukabumi Jl. RE. Martadinata No. 63-65 Sukabumi.

3.1.1. Sejarah Singkat Koperasi Swadharma Sukabumi

Pada tahun 1992 di lingkungan BNI terdapat banyak unit usaha koperasi yang berada di Jakarta serta wilayah dan cabang-cabang BNI yang tersebar di seluruh wilayah RI. Sehingga timbul gagasan untuk mempersatukan unit-unit Koperasi tersebut menjadi satu sebagai “Koperasi Tunggal” dengan tujuan untuk

lebih mempermudah pengembangan usaha.

(38)

Untuk mewujudkan gagasan membentuk koperasi tunggal tersebut, maka pada tanggal 12 Juli 1994 diadakan Rapat Anggota Tahunan untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi Pegawai PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Swadharama (Koperasi Swadharma) dahulu Koperasi Serba Usaha (KOSERU) yang materi perubahannya sebagai berikut :

1. Wilayah kerja Koperasi Swadharma mencakup seluruh wilayah RI. 2. Koperasi Swadharma (KOSERU) menjadi Koperasi Swadharma Pusat,

sedangkan unit-unit Koperasi yang ada di wilayah dan cabang BNI menjadi Koperasi Swadharma Cabang.

3. Anggota koperasi terdiri dari pegawai dan pensiunan BNI serta pegawai dari lembaga-lembaga dan perusahaan anak di lingkungan BNI.

Sehingga terhitung tanggal 12 Juli 1994 secara formal di lingkungan BNI telah terbentuk Koperasi Tunggal dengan tingkatan organisasi Koperasi Pusat dan Koperasi Cabang.

Namun berhubung banyaknya jumlah Koperasi yang ada di lingkungan BNI di seluruh Indonesia maka rencana amalgamasi tersebut menghadapi kendala antara lain; struktur organisasi, hak dan kewajiban, kepegawaian, administrasi, keuangan, perpajakan dan lainnya sehingga rencana amalgamasi tersebut sampai sekarang belum dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

(39)

34

Sebagai tanggapan atas usul dan saran tersebut maka diselenggarakan Rapat Anggota Tahunan Koperasi Pegawai Swadharma Tahun Buku 2004 yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2005 di Jakarta memutuskan antara lain :

1. Rencana amalgamasi dibatalkan dan semua unit Koperasi yang ada kembali seperti semula sebagai Koperasi Mandiri.

2. Wilayah kerja disesuaikan dengan lingkungan unit Koperasi masing-masing.

3. Anggota Koperasi adalah pegawai dan pensiunan BNI di unitnya masing-masing.

Bahwa sebagai akibat dari keputusan tersebut maka berdirilah Koperasi Swadharma Sukabumi, Badan Hukum No. 02/BH/PAD//M.I/XI/1994 sebagai Koperasi Mandiri dan mempunyai Anggaran Dasar sendiri yang terletak di lokasi BNI di Jl. RE. Martadinata No. 63-65 Sukabumi.

3.1.2. Visi Misi Koperasi Swadharma Sukabumi

Berikut ini adalah visi dan misi Koperasi Swadharma Sukabumi :

Visi

Mewujudkan Koperasi Swadharma sebagai koperasi kebanggan anggota yang dapat memberikan kesejahteraan kepada segenap anggota dan masyarakat.

Misi

(40)

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari Koperasi Swadharma Sukabumi ditunjukan pada gambar 3.1 berikut ini.

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN

PENGURUS PENGAWAS

PEMBINA

UNIT USAHA SIMPAN PINJAM

UNIT USAHA KONSUMSI

UNIT USAHA SEWA BELI

PETUGAS SIMPANAN

PETUGAS PINJAMAN

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Swadharma Sukabumi

Berdasarkan anggaran dasar koperasi swadharma Sukabumi, pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang anggota pengurus yang terdiri seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara.

3.1.4. Deskripsi Tugas

(41)

36

1. Pengurus

Tugas pengurus secara umum menurut anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta rapat anggota tahunan koperasi swadharma sukabumi adalah

a. Memimpin Koperasi

b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi c. Menyelenggarakan rapat anggota

d. Ketua bersama-sama dengan sekretaris atau bendahara atau seorang anggota pengurus berhak dan berwenang mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Pengurus Koperasi

e. Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya pada rapat anggota atau rapat luar biasa.

f. Membuat dan mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi untuk dimintakan penetapan dan pengesahan kepada rapat anggota.

g. Membuat laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada rapat anggota.

2. Petugas Simpanan

Petugas simpanan memiliki tugas-tugas sebagai berikut : a. Mengelola data anggota

b. Mengelola simpanan anggota c. Bertanggungjawab kepada pengurus

(42)

3. Petugas Pinjaman

Berikut ini adalah tugas-tugas dari petugas pinjaman a. Mengelola pinjaman anggota

b. Bertanggungjawab kepada pengurus

c. Membuat laporan pinjaman dan angsuran untuk pengurus

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara-cara atau tahapan yang dilakukan dalam suatu penelitian. Metode penelitian tidak terlepas dari metode ilmiah dimana penelitian dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis. Rasional berarti masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan dalam penelitian. Sistematis maksudnya menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.

3.2.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

(43)

38

3.2.1.1.Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang di dapat dengan melakukan penelitian secara langsung. Data primer dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. Dalam penelitian ini, data primer didapat dengan melakukan observasi dan wawancara.

1. Observasi

Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan melihat langsung kegiatan yang terjadi di Koperasi Swadharma Sukabumi.

2. Wawancara

Untuk mendapatkan data awal, dilakukan wawancara dengan ketua Koperasi Swadharma Sukabumi. Pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan pada saat wawancara bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada Koperasi Swadharma Sukabumi. Untuk hasil wawancara secara garis besar dapat dilihat pada lampiran.

3.2.1.2.Sumber Data Sekunder

(44)

3.2.2. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.2.1.Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pendekatan terstruktur. Penulis memilih metoe terstruktur karena metode ini lebih mudah dipahami dan dimengerti. Selain itu, pertimbangan lainnya karena penulis menganalisis lebih menekankan kepada aliran dokumen dan data yang ada pada sistem informasi, sehingga metode pendekatan terstruktur lebih cocok untuk digunakan.

3.2.2.2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode prototype. Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan metode prototype diantaranya karena waktu untuk penelitian ini singkat, lebih mudah dalam melakukan pengembangan sesuai kebutuhan pengguna. Dalam metode prototype terdapat 3 tahapan yaitu :

1. Mendengarkan Pelanggan

(45)

40

wawancara, penulis juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan di koperasi sadharma Sukabumi.

2. Merancang dan Membuat Prototype

Pada tahapan ini, penulis merancang sistem berdasarkan kebutuhan awal dan analisis yang telah dilakukan. Perancangan difokuskan pada aspek-aspek perangkat lunak yang dibangun agar sesuai dengan kebutuhan yang didefinisikan sebelumnya oleh pihak koperasi.

3. Uji coba

Pada tahap ini, prototype sistem yang telah dibangun diuji coba oleh pihak koperasi. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Jika sistem belum sesuai kebutuhan, maka pihak koperasi menyampaikan kembali keluhan untuk dilakukan perbaikan pada sistem.

3.2.2.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan tergantung pada metode pendekatan yang digunakan. Dengan menggunakan metode pendekatan terstruktur, alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan diantaranya flowmap, diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data, serta perancangan basisdata yaitu normalisasi dan table relasi.

1. Flowmap

Flowmap atau bagan arus dokumen menggambarkan tentang gerakan

(46)

perlakuan apa saja yang diberikan terhadap dokumen tersebut. Fungsi dari

flowmap diantaranya menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan, menjabarkan aliran dokumen yang terlihat, serta menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut.

Dalam penelitian ini flowmap digunakan untuk menggambarkan aliran dokumen pada sistem informasi simpan pinjam yang sedang berjalan, serta untuk merancang aliran dokumen sistem yang diusulkan.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input output ke dalam sistem dan dari sistem. Diagram konteks menggambarkan interaksi antara sistem dan entitas luar.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

(47)

42

4. Kamus Data

Kamus Data disebut juga System Data Dictionary yaitu katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan pemakai sistem.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data (database) dilakukan untuk merancang basis data sesuai kebutuhan sistem. Perancangan basis data diantaranya terdiri dari Normalisasi dan pembuatan Tabel Relasi.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi bertujuan untuk menghilangkan anomaly. Anomaly adalah proses pada basis data yang menyebabkan ketidak konsistenan data. Terdapat tiga macam anomaly yaitu insert anomaly (penyisipan atau penambahan), update anomaly (pengubahan), dan delete anomaly

(48)

Bentuk tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput

Bentuk Normal Kesatu (1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus memiliki sifat

atomic yaitu terpecah-pecah. Tidak ada lagi duplikasi atau atribut yang bernilai ganda.

Bentuk Normal Kedua (2 NF)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria untuk bentuk normal kesatu. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung fungsional sepenuhnya pada kunci utama atau

primary key. Pada bentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Bentuk Normal Ketiga (3 NF)

(49)

44

kunci lainnya tetapi hanya tergantung pada primary key secara menyeluruh.

Bentuk Normal Boyce Codd (BCNF)

Syarat untuk menuju BCNF yaitu relasi tabel sudah dalam normal ketiga. Definisi dari bentuk BCNF adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce Codd jika dan hanya jika suatu penentu (Deteminan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik).

b. Tabel Relasi

Tabel relasi menggambarkan hubungan antar tabel pada suatu

database. Pada suatu database setiap tabel memiliki kunci (key). Semua tabel dihubungkan menggunakan kunci utama(primary key) yang menjadi kunci tamu (foreign key) pada tabel yang lain sehingga menghasilkan suatu relasi.

3.2.3. Pengujian Software

(50)

Dalam pengujian software terdapat dua macam pendekatan, yaitu :

1. Blackbox testing

Blackbox testing merupakan pendekatan pengujian dimana program

dianggap sebagai suatu blackbox, berbasiskan spesifikasi, kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dalam blackbox testing struktur software tidak diketahui.

2. Whitebox testing

Whitebox testing adalah testing yang diturunkan dari pengetahuan tentang struktur dan implementasi program dimana penguji harus mengetahui secara detail tetang perangkat lunak yang akan di uji.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian dengan pendekatan

(51)

46

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam proses simpan pinjam pada koperasi pegawai Swadharma cabang Sukabumi :

1. Nama Dokumen : Formulir permohonan keanggotaan Fungsi : Untuk pengajuan keanggotaan Sumber : Anggota

Distribusi : Anggota ke ketua koperasi (manajer) Rangkap : 1

Item Data : Nama, NPP, Jabatan 2. Nama Dokumen : Data Anggota

Fungsi : Catatan data anggota koperasi Sumber : Petugas koperasi

Distribusi : - Rangkap : -

Item data : No.anggota, nama, NPP, Alamat, no telp, no.KTP, No Rekening, Jabatan

3. Nama Dokumen : Data Simpanan

(52)

Distribusi : - Rangkap : -

Item data : Nama, Simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, total simpanan

4. Nama Dokumen : Permohonan pengambilan simpanan Fungsi : Untuk permohonan pengambilan simpanan Sumber : Anggota

Distribusi : Anggota ke petugas koperasi Rangkap : 1

Item Data : Nama, Jabatan, Jumlah

5. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Pinjaman Fungsi : Untuk pengajuan pinjaman Sumber : Anggota

Distribusi : Anggota ke petugas koperasi. Rangkap : 1

Item Data : Nama pemohon, NPP, no.KTP, Unit kerja, tempat tanggal lahir, alamat, no telp, jumlah permohonan pinjaman, jangka waktu, tujuan penggunaan, tanggal pengajuan.

6. Nama Dokumen : Form Check List Analisa Permohonan Kredit Fungsi : Untuk pengecekan permohonan pinjaman Sumber : Petugas Koperasi

(53)

48

Item Data : Nama pemohon, status kepegawaian, maksimum kredit, jangka waktu, gaji pemohon, angsuran (pokok + bunga), debt ratio, penghasilan lain dan surat kuasa.

7. Nama Dokumen : Perjanjian Kredit

Fungsi : Bukti perjanjian antara ketua koperasi yang bertindak atas nama koperasi dengan peminjam.

Sumber : Petugas koperasi

Distribusi : Petugas koperasi ke Anggota ke ketua ke petugas koperasi

Rangkap : 1

Item Data : Nomor PK, Nama peminjam, no KTP, alamat, jumlah pinjaman, angsuran pokok dan bunga, jangka waktu, tanggal pinjam, tanggal habis kredit, bunga pertahun.

8. Nama Dokumen : Surat Kuasa

Fungsi : Untuk pemberian kuasa pemotongan rekening gaji untuk pembayaran angsuran kredit setiap bulan.

Sumber : Petugas Koperasi

Distribusi : Petugas koperasi ke Anggota ke ketua ke petugas koperasi

Rangkap : 1

(54)

9. Nama Dokumen : Fotocopy NPP

Fungsi : Sebagai validitas kepegawaian saat pendaftaran Sumber : Anggota

Distribusi : Petugas Koperasi Rangkap : 1

Item data : -

10. Nama Dokumen : Fotocopy KTP

Fungsi : Digunakan sebagai lampiran pengajuan pinjaman Sumber : Anggota

Distribusi : Anggota ke petugas koperasi Rangkap : 1

Item Data :

11. Nama Dokumen : Fotocopy Slip Gaji

Fungsi : Digunakan sebagai lampiran pada saat pengajuan pinjaman

Sumber : Anggota

Distribusi : Anggota ke petugas koperasi Rangkap : 1

Item Data : .

12. Nama Dokumen : Data Pinjaman

Fungsi : Catatan data pinjaman anggota Sumber : Petugas Koperasi

(55)

50

Rangkap : -

Item Data : Nama, jumlah pinjaman, bunga, jangka waktu,tgl awal, tgl akhir, jumlah angsuran

13. Nama Dokumen : Kartu Monitoring Pinjaman

Fungsi : Untuk mencatat angsuran pinjaman per anggota Sumber : Petugas Koperasi

Distribusi : - Rangkap : 1

Item Data : no urut, saldo awal, angsuran pokok, bunga, saldo akhir, tgl pembayaran.

14. Nama Dokumen : Data Angsuran

Fungsi : Mencatat data angsuran semua anggota Sumber : Petugas koperasi

Distribusi : - Rangkap : -

Item data : Bulan, nama, angsuran pokok, bunga, jumlah angsuran, sisa angsuran

15. Nama Dokumen : Daftar Rekening payroll

Fungsi : Untuk data pendebetan rekening anggota Sumber : Petugas koperasi

Distribusi : Petugas koperasi ke Bank BNI Rangkap : 1

(56)

16. Nama Dokumen : Laporan payroll

Fungsi : Bukti hasil pendebetan rekening angota Sumber : Bank BNI

Distribusi : Bank BNI ke petugas koperasi Rangkap : 1

Item Data : Tanggal debet, No rekening, nama, jumlah, keterangan

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan

Prosedur Pendaftaran Anggota Yang Berjalan

Berdasarkan anggaran dasar dan ketentuan pada Rapat Anggota, keanggotaan koperasi pegawai Swadharma cabang Sukabumi terbatas pada pegawai Bank BNI Sukabumi aktif, pensiunan Bank BNI Sukabumi, pegawai PT. Persona Prima Utama Sukabumi, dan pegawai Koperasi Swadharma Sukabumi. Diluar dari itu, tidak diperbolehkan menjadi anggota. Seleksi keanggotaan dilakukan dengan melihat NPP atau tanda kepegawaian.

1. Calon anggota mengajukan permohonan keanggotaan dengan mengisi form permohonan keanggotaan dan melampirkan fotocopy NPP atau tanda kepegawaian serta fotocopy KTP

2. Form pengajuan tersebut ditujukan pada manager koperasi melalui petugas koperasi

(57)

52

Prosedur Simpanan Yang Berjalan

Berdasarkan anggaran dasar dan ketentuan yang dibuat pada Rapat Anggota, terdapat beberapa ketentuan tentang simpanan. Simpanan pokok dibayar sekaligus pada saat seseorang masuk sebagai anggota koperasi sebesar Rp.20.000 sama untuk semua anggota. Sedangkan simpanan wajib dibayarkan setiap bulan dengan nominal yang sama bagi semua anggota yaitu sebesar Rp. 20.000. Simpanan sukarela dibayarkan sesuai keinginan anggota. Prosedur untuk simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela semua sama. Namun, untuk simpanan sukarela anggota harus terlebih dahulu membuat surat kepada petugas tentang nominal yang akan disetorkan untuk selanjutnya di debet dari rekening. Pengambilan simpanan wajib dan simpanan pokok hanya bisa dilakukan ketika anggota keluar dari keanggotaan koperasi. Sedangkan simpanan sukarela bisa diambil kapan saja. Berikut ini tahapan proses untuk simpanan.

1. Petugas koperasi membuat daftar tagihan simpanan untuk payroll

berdasarkan data anggota.

2. Setelah itu petugas koperasi menyerahkan daftar tagihan simpanan anggota yang akan di debet melalui payroll ke BNI paling lambat tanggal 22 setiap bulannya.

3. BNI akan melakukan pendebetan sesuai dengan nominal pada tagihan dari rekening anggota dan dimasukkan ke rekening Koperasi Swadharma dengan nomor rekening 26035398.

4. Setelah rekening anggota di debet, maka BNI memberikan laporan

(58)

5. Dari laporan payroll tersebut lalu petugas koperasi mencatat simpanan anggota ke dalam catatan simpanan anggota dan kemudian disimpan dalam arsip.

6. Kemudian petugas membuat rekap simpanan untuk dilaporkan pada ketua koperasi.

Untuk pengambilan simpanan prosedurnya sebagai berikut

1. Anggota mengisi pengajuan pengambilan simpanan yang diserahkan pada petugas koperasi

2. Kemudian pengajuan pengambilan simpanan tersebut diberikan pada ketua koperasi untuk dilakukan verifikasi

3. Setelah pengajuan diverifikasi, petugas melakukan perhitungan jumlah simpanan

4. Setelah itu petugas melakukan pemindahbukuan melalui BNI sesuai dengan jumlah simpanan.

Prosedur Pinjaman Yang Berjalan

(59)

54

merupakan pegawai tetap. Jika anggota merupakan pegawai outsourcing maka harus menyertakan jaminan. Perhitungan angsuran perbulan dan perhitungan prosentase debt ratio yaitu:

Angsuran pokok : (pokok pinjaman awal / jangka waktu)

Bunga Perbulan : pokok pinjaman awal x sukubunga per bulan

Angsuran Perbulan : angsuran pokok + bunga

Debt Ratio : (angsuran perbulan / gaji pegawai) x 100%

Berikut ini adalah prosedur pinjaman yang sedang berjalan :

1. Anggota mengajukan permohonan pinjaman dengan mengisi formulir permohonan pinjaman yang dilampiri fotocopy ktp dan slip gaji terakhir. 2. Petugas koperasi kemudian menghitung angsuran pinjaman apakah

sesuai dengan ketentuan atau tidak dan mengisi check list analisis. Jika pemohon sedang dalam masa angsuran kredit, anggota masih bisa meminjam tetapi pinjaman sebelumnya dilunasi terlebih dahulu dengan menggunakan pinjaman yang baru.

3. Pengajuan pinjaman dan hasil check list analisis diserahkan pada bendahara. Jika kas koperasi mencukupi, maka pengajuan di verifikasi oleh bendahara koperasi dan ketua koperasi lalu dikembalikan ke petugas koperasi.

4. Petugas koperasi membuat perjanjian kredit (PK) dan surat kuasa yang kemudian ditandatangan oleh pemohon dan ketua koperasi.

(60)

6. Petugas koperasi mencairkan dana dengan melakukan pemindahbukuan ke rekening pemohon melalui BNI.

7. Formulir permohonan, kartu monitoring pinjaman, PK, surat kuasa, check list dan bukti pemindahbukuan disimpan dalam arsip. Fotocopy PK dan surat kuasa diserahkan pada pemohon

8. Petugas koperasi membuat laporan pinjaman dengan melihat pada arsip pinjaman kemudian menyerahkan laporan pada ketua koperasi.

Prosedur Angsuran Yang Berjalan

Angsuran pinjaman pada koperasi pegawai swadharma sukabumi dilakukan dengan cara memotong langsung dari rekening peminjam melalui payroll BNI. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut.

1. Petugas koperasi membuat daftar tagihan untuk payroll dengan melihat data pada arsip pinjaman.

2. Petugas Koperasi menyerahkan daftar ke BNI untuk dilakukan debet rekening paling lambat tanggal 22 setiap bulannya.

3. BNI akan melakukan pendebetan sesuai dengan nominal pada tagihan dari rekening anggota dan dimasukkan ke rekening Koperasi Swadharma dengan nomor rekening 26035398.

4. BNI memberikan laporan payroll pada petugas koperasi.

(61)

56

6. Petugas koperasi membuat laporan angsuran berdasarkan data pada arsip pinjaman dan menyerahkan pada ketua koperasi.

Prosedur Perhitungan Keuntungan Simpan Pinjam Yang Berjalan

Perhitungan keuntungan pinjaman dibutuhkan untuk masukan dalam perhitungan SHU. Karena, salah satu item perhitungan SHU adalah keuntungan pinjaman.

1. Petugas koperasi melihat data angsuran dari arsip pinjaman

2. Kemudian petugas koperasi melakukan perhitungan keuntungan pinjaman dari data angsuran

3. Hasil dari perhitungan disimpan kembali ke dalam arsip pendapatan untuk nantinya digunakan dalam perhitungan SHU dan dilaporkan pada ketua koperasi.

Dari prosedur pendaftaran, simpanan, pinjaman, angsuran, dan perhitungan keuntungan yang telah dijelaskan, digambarkan dalam Flowmap yang tersaji pada gambar 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.

4.1.2.1. Flowmap Pendaftaran Yang Berjalan

(62)

Flowmap Pendaftaran Anggota

Gambar 4.1 Flowmap Pendaftaran Berjalan Ket :

(63)

58

4.1.2.2. Flowmap Simpanan Yang Berjalan

Berikut ini merupakan Flowmap simpanan yang berjalan berdasarkan prosedur yang sedang berjalan tersaji pada gambar 4.2.

Flowmap Simpanan Yang Berjalan

Ketua

Laporan Payroll Laporan Payroll Catat Simpanan

Gambar 4.2 Flowmap Simpanan Berjalan Ket :

(64)

SP : Arsip Simpanan

4.1.2.3. Flowmap Pinjaman Yang Berjalan

Prosedur pinjaman yang berjalan digambarkan dalam Flowmap yang tersaji pada gambar 4.3 berikut ini.

Flowmap Pinjaman Yang Berjalan

Bendahara

Anggota Petugas Pinjaman Ketua Koperasi BNI

FPP, Check list analisa verifikasi FPP, Check list

analisa verifikasi

FPP, Check list analisa

(65)

60

Ket :

PJ : Arsip Pinjaman

4.1.2.4. Flowmap Angsuran dan Perhitungan Keuntungan Pinjaman Yang

Berjalan

Berikut ini merupakan Flowmap dari prosedur angsuran dan perhitungan keuntungan pinjaman yang berjalan. Tersaji pada gambar 4.4.

Flowmap Angsuran Yang Berjalan

Petugas Pinjaman Ketua

Laporan Angsuran Laporan Angsuran Data Pinjaman

(66)

Ket :

PJ : Arsip Pinjaman PD : Arsip Pendapatan

4.1.2.5. Diagram Kontek Sistem yang Berjalan

Diagram Kontek menggambarkan hubungan antara sistem informasi dengan entitas eksternal. Pada diagram kontek sistem informasi simpan pinjam yang berjalan pada koperasi swadharma Sukabumi, dapat dilihat apa saja data input dan data output yang digunakan oleh sistem. Selain itu dapat dilihat bahwa ada 4 entitas eksternal yaitu anggota, ketua koperasi, Bank BNI, serta bendahara. Sedangkan entitas internal dari sistem informasi simpan pinjam pada koperasi swadharma sukabumi yaitu petugas simpanan dan petugas pinjaman. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.5.

SI Simpan Pinjam Syarat Pinjaman, Hasil analisa Syarat Keanggotaan

(67)

62

Data input pada sistem diantaranya syarat keanggotaan, syarat pinjaman, syarat pengambilan simpanan, hasil pemindahbukuan, dan hasil payroll. Data output adalah no rek payroll, data pemindahbukuan, syarat pinjaman, hasil analisa, laporan simpanan, laporan pinjaman, dan laporan angsuran serta laporan keuntungan.

4.1.2.6. Data Flow Diagram

Dari diagram kontek yang tersaji pada gambar 4.5 dijabarkan kembali kedalam DFD level 0 dan DFD level 1 yang menggambarkan tiap-tiap proses dan aliran data di dalam sistem informasi simpan pinjam. Untuk selengkapnya tersaji pada gambar 4. 6, 4.7, 4.8, 4.9, 4.10.

DFD Level 0

Dari diagram kontek yang telah dibuat, kemudian digambarkan DFD level 0 sistem informasi simpan pinjam yang tersaji pada gambar 4.6 berikut ini.

Anggota

Syarat Pinjaman, Hasil analisa

Laporan Pinjaman Laporan Angsuran

Ketentuan pinjaman Hasil analisa verifikasiSyarat pinjaman, Data Pinjaman

(68)

DFD Level 1 Proses 1

Dari proses pendaftaran yang ada pada DFD level 0 diturunkan menjadi DFD level 1 proses 1 pendataran anggota yang berjalan. Tersaji pada gambar 4.7.

Anggota

Syarat Keanggotaan Data Calon anggota

Data Anggota

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 1 Pendaftaran Anggota yang Berjalan

DFD Level 1 Proses 2

Gambar 4.8 dibawah ini menggambarkan DFD level 1 proses 2 yaitu simpanan anggota yang berjalan.

Arsip Anggota

Data rek anggota Data untuk payroll

Data Simpanan

Data Simpanan Laporan Simpanan Ketua

BNI

(69)

64

DFD Level 1 Proses 3

Dari proses pinjaman yang terdapat pada DFD level 0, digambarkan secara lebih jelas pada DFD level 1 proses 2 yaitu pinjaman yang berjalan. Tersaji pada gambar 4.9.

Syarat Pinjaman Syarat pinjaman, Hasil analisa

(70)

DFD Level 1 Proses 4

Proses angsuran dan perhitungan keuntungan digambarkan pada DFD level 1 proses 4 yang tersaji pada gambar 4.10.

BNI

Pinjaman Data untuk payroll

Hasil Payroll Data angsuran dan K.Monitoring, Hasil payroll

Lap.Angsuran

4.2 Catat data angsuran,isi K.Monitoring Data angsuran, K. Monitoring

4.4 Hitung Keuntungan

Simpan Pinjam

Data Pinjaman Arsip Pendapatan

Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses 4 Angsuran dan Perhitungan Keuntungan yang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Informasi yang Berjalan

Berdasarkan analisis dokumen dan analisis prosedur yang telah dilakukan terdapat beberapa hasil evaluasi yang tersaji pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Sistem Informasi yang Berjalan

Permasalahan Rencana Solusi

1. Banyaknya proses manual yang bisa di otomatisasi untuk mempercepat pelayanan misal

(71)

66

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Sistem Informasi yang Berjalan (lanjutan)

Permasalahan Rencana Solusi

perhitungan ketentuan pinjaman, pembuatan PK dan SK.

2. Terdapat beberapa dokumen berbeda dalam satu arsip menyulitkan dalam pencarian data. Misal dalam arsip pinjaman.

3. Satu arsip anggota digunakan oleh petugas simpanan dan pinjaman sehingga tidak bisa digunakan secara bersamaan dalam waktu yang sama.

4. No anggota yang ada hanya berupa no urut, sehingga tidak bersifat unik.

5. Tidak adanya Bukti transaksi simpanan dan pengambilan simpanan pada anggota.

2. Melakukan pemisahan arsip dokumen dan melakukan seleksi terhadap dokumen yang benar-benar diperlukan dan yang tidak.

3. Membuat aplikasi Database client server. Sehingga data anggota bisa di sharing oleh kedua petugas.

4. Merancang kodefikasi untuk no anggota, agar no anggota bersifat unik.

(72)

4.2. Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang sistem yang akan dibuat sehingga mempermudah dalam implementasi pada bahasa pemrograman dan basis data. Selain itu perancangan sistem bertujuan untuk mempermudah petugas koperasi dalam melakukan pelayanan simpan pinjam.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan yaitu dengan menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak simpan pinjam untuk membantu petugas kopeasi dalam melakukan pengelolaan data. Sehingga diharapkan dengan bantuan perangkat lunak tersebut dapat membantu petugas koperasi dalam melakukan kegiatan simpan pinjam pada koperasi.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Gambar

Gambar 2.7 SQL Server Enterprise Manager
gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Flowmap Pendaftaran Berjalan
Gambar 4.2 Flowmap Simpanan Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana Sistem Informasi Simpan Pinjam yang sedang berjalan pada. Koperasi

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat cepat sudah saatnya koperasi menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan simpan pinjam

Untuk menguji sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan pada. koperasi KORSAKA menggunakan metode pengujian

Sistem Informasi yang dibuat ini adalah sebuah sistem informasi koperasi simpan pinjam yang menangani seluruh kegiatan yang berkaitan dengan perkoperasian seperti pendaftaran

Sistem informasi simpan pinjam berbasis android menghasilkan sistem yang mampu memberikan kemudahan bagi para anggota koperasi dalam menyampaikan informasi dari pengurus

Sistem informasi simpan pinjam berbasis android menghasilkan sistem yang mampu memberikan kemudahan bagi para anggota koperasi dalam menyampaikan informasi dari pengurus

Pada umumnya koperasi simpan pinjam, sistem pengelolaan administrasi serta transaksi simpan pinjam masih dilakukan secara manual dimana dapat menyebabkan kendala dalam mengambil

Dari permasalahan yang ada, penulis mengusulkan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang berbasis web dengan