• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penagruh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhadap Kenakalan Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penagruh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhadap Kenakalan Remaja"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S. Pd.I)

Oleh: Eka Rianti

NIM: 1030110267!'i;l,.r;11 ,.1

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi:

Diajukan Kepada F'aku/tas I/mu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) Sebagai Sa/ah Satu Syarat Untuk 111empero!eh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPdI)

Oleh

Elrn Rianti

103011026762

Di bawah bimbingan :

Drs. Rus di Zalrnria iV • セ、N@ Ph.D Nip: 150223032

OセGN[Z^ゥM

· /-·

··--!?ahdsil'lim ,,k!.Ag Nip: 150289253

Jurusan Pe'.ndidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruau

Universitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah

(3)

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 30 Juni 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 6 September 2008

Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

Dr. H. A. Fattah Wibisono, MA NlP: 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapiudin Shidiq, M. Ag

NIP: 150 299 477 Penguji I

Dr. H. A. Fattah Wibisono, MA NIP: 150 236 009

Penguji II

!v1. Zuhdi, M.Ed, Ph.D NIP: 150 282 122

Tanggal Tanda Tangan

/' l'/'

c

\••····i···

i

セGILO@ ' I ' /r

...

'

.. :/ ... .

(4)
(5)

a. Nama Lengkap Eka Rianti b. No. Induk Mahasiswa 103011026762

c. Fakultas/ Jurusan FITK/ PAI (Pendidikan Agama Islam) cl. Juclul Skripsi "Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di

Televisi Terhaclap Kenakalan Remaja (Stucli Kasus di SMP Darun Nmjati Bekasi- Utara). Dengan ini penulis menyatakan bahwa".

I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang cliajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai clengan ketentuan yang berlaku di UlN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

3. Jika di kemuclian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan clan karya orang lain, maka saya berseclia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 Juni 2008

(6)

media informasi lainnya.Televisi sebagai media, juga memiliki tiga fungsi yaitu: sebagai media informasi, sebagai media pencliclikan, clan juga sebagi media hiburan. Dari tingkatan penonton televisi yang terbanyak saja adalah anak-anak clan remaja, karena mereka memiliki waktu luang yang lebih panjang di banding dengan yang lain.

Fenomena acara televisi yang akhir-akhir ini amat sangat meresahkan dan membahayakan moral generasi bangsa 1111 ternyata memang haruslah

diperingatkan agar ticlak kebablasan clalam menyusun program yang menyesatkan seperti pacla tayangan kekerasan yang berbau kriminalitas. Belakangan ini tayangan berita kriminal di televisi menclapat perhatian khusus clari masyarakat clan sebagiannya, menyajikan tayangan-tayangan seaktual mungkin, tanpa disadari yang menyaksikan adalah mesyarakat luas dari berbagai usia mulai dari anak-anak sampai orang dewasa (tua). Apabila clicermati tayangan berita kriminal yang clitayangkan langsung melalui layar kaca tersebut yang dikemas secara rapi dan clapat menjacli salah satu rangsangan anak untuk bersikap kasar atau nakal, seperti kemungkinan clitirunya adegan-adegan yang tidak baik clalam tayangan berita kriminal tersebut. Anak-anak remaja pada dasarnya bersikap peniru, mereka mempunyai kecenderungan yang kuat untuk meniru segala sesuatu terlepas dari persoalan, apakah yang clitiru itu baik atau buruk. Adanya pengaruh tayangan berita kriminal clitelevisi terhadap kenakalan remaja, karena sekarang ini banyak stasiun-stasiun televisi yang menayangkan tayangan berita kriminal seperti Sergap, Lacak, Tangkap, Buser, TKP, Patroli, dan lain sebagainya. Apabila remaja sering menyaksikan tayangan berita kriminal tersebut maka akan menjadi pola pikir yang kriminil karena masa remaja adalah masa-masa transisi (peralihan) mencari jati cliri, mencoba sesuatu yang baru, dengan aclanya tayangan berita kriminl, remaja akan menjacli lebih agresif clan memiliki sikap keras clalam memecahkan permasalahannya bahkan dapat mempengaruhi kenakalan remaja.

Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode field reseach atau penelitian lapangan, dimana metocle utama yang digunakan adalah metode kuantitatif, selain itu juga digunakan metode kualitatif untuk melengkapi dan menjelaskan penelitian yang ada.

Setelah melakukan penelitian clan mengolah data, didaptkan hasil perhitungan rxy = 0,442 yang bercla pacla rentang 0,49-0, 70 (pada tabel interprestasi) yang menunjukkan adanya korelasi yang seclang atau cukupan. Seclangkan interprestasi dengan membandngkan nilai rxy clengan 'r' tabel, ternyata rxy lebih besar dari 'r' tabel baik pada taraf signifikan 5% maupun 1 %. Rxy= 0, 442, sedangkan 'r' label pada taraf signifikan 5% = 0,304 dan pada taraf

1% = 0,393.

Seclangkan kontribusi pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhaclap kenakalan remaja sebesar 19, 53 %, dan sisanya 80, 47 % lagi dipengaruhi faktor

(7)

Dengan mengucapkan Al-Hamdulillah Rabbi! Alamin kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan segenap rahmat, taufiq, clan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam, semoga Allah SWT melimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan kerabat serta seluruh para pengikutnya. Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi tugas yang menjadi salah satu syarat memperoleh gelar smjana Pendidikan Agama Islam pacla jurusan Pencliclikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif Hiclayatullah Jakaiia. Dal am ha! ini penulis memilih jt1clul " Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhaclap Kenakalan Remaja, (Stucli kasus di SMP Darun Nmjati Bekasi - Utara) ".

Pacla clasarnya dalam proses penulisan ini, penulis menyadari sepenuhnya banyak sekali kesulitan clan hamabatan-hamabatan yang clihadapi, baik clari faktor clana, pengumpulan bahan-bahan skripsi, motivasi clalam pelaksanaan serta hambatan-hamabatan yang lainnya. Namun berkat pertolongan Allah SWT, kesungguhan serta bantuan clan bimbingan clari berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini clapat cliselesaikan. Oleh karena itu, pacla kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih clan penghargaan yang sebesar-besarnya terutama pacla :

I. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta

2. Ketua clan Sekretaris Jurusan Pencliclikan Agama Islam, tak lupa pula para Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan U!N Syarif Hiclayatullah Jakarta yang telah memberikan pencliclikan clan pengajaran selama masa pencliclikan penulis.

(8)

jurusan Pencliclikan Agama Islam

5. Pirnpinan clan staf Aclministarsi perpustakaan utarna, perpustakaan FIT&K UIN Syarif 1-liclayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepacla penulis untuk ュ・ュゥエセェ。ュォ。ョ@ buku-buku yang penulis butuhkan sebagai sumber bacaan (referensi) yang berhubungan clengan skripsi ini. 6. Ors. Purwanto selaku Kepala Sekolah SMP Darun Nmjati Bekasi - Utara

clan Zainal Abiclin AL, S. Pel.I selaku wakil k<,pala sekolah, para clewan guru, staf TU serta siswa/i SMP Darun Nmjati, yang telah berpartisipasi clalam mernperoleh informasi clan data-data sehingga terselesaikannya skripsi ini.

7. lbuncla dan Ayahancla tercinta yang tak henti-hentinya rnemberikan clo'a, limpahan kasih sayang, motivasi clan saran baik secara moril maupun materil sehingga penulis clapat menyelesaikan kuliah ini. Syukron ... Jaza kumul/ah Khairan Katsiran atas perjuangnnya selama ini, anancla ticlak mungkin bisa membalasnya, semoga Allah SWT, memberikan balasan yang setimpal atas semua yang telah ibunda dan ayahanda berikan untuk

ananda.

8. Aclik-aclikku tercinta K. Abel Koclir, Aisyah Faclilah clan Angga Rizki Ramaclhan yang selalu memberi semangat clan clorongan kepacla penulis. Syukron Jaza Kwnul/ah Khairan katsiran, serta aclik sepupuku yang lucu Tazkia Gina Izzati yang telah banyak menghibur di kala suka maupun cluka.

9. My Lovely Abdullah Hakim yang telah mernberikan sernangat clan

rnotivasi kepacla penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. Aku Sayang Kamu.

(9)

Akhirnya penulis serahkan semuanya kepacla Allah SWT semoga segala perhatian, partisipasi, dan motivasi dibalas oleh Allah SWT scbagai amal kebaikan. 1-Iarapan penulis mudah-muclahan skripsi ini bermanfaat dan sekaligus dapat menambah ilmu kepacla kita semua. Amin ya Rabbal Alamin .

Jakarta, 30 Juni 2008

(10)

ABSTRAKSI ...

jj

KATA PENGANTAR ... .iv

DAFT AR ISI. ...

vii

DAFTAR TABEL ... .x

BAB I

PENDAHULUAN ... 1

A. La tar Belakang Masalah ... 5

B. Masalah Penelitian ... 5

1. ldentifikasi Masalah ... .5

2. Pembatasan Masalah ... 5

3. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Peneli ti an ... 6

E. Sitematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESA ... 7

A. Kajian Teoritis ... .7

1. Pengertian Kriminal. ... 8

a. Karakteristik Kriminal. ... Jl b. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Kriminal.. ... 9

2. Televisi ... 10

a. Pengertian Televisi ... .I 0 b. Sejarah Televisi ... 13

(11)

a. Pengertian Remaja ... 17

b. Ciri-ciri Remaja ... 21

c. Faktor yang Mernpengaruhi Perkembangan Remaja ... 22

4. Kenakalan Remaja ... 23

a. Pengertian Kenakalan Remaja ... 24

b. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja ... 26

B. Pengaruh Tayangan Berita Krimnal di Televisi Terhadap Kenakalan Rernaja ... 26

C. Kerangka Berpikir. ...•... 28

D. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...

...

31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

B. Metodologi Penelitian ... .31

C. Variabel Penelitian ... ..31

D. Populasi dan Sampel. ... .32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Teknik Analisis Data ... .34

BAB IV HASIL PENELITIAN ...

...

.38

A. Gambaran Um um SMP Damn Nmjati Bekasi Utara ... .38

B. Deskripsi Data ... 41

C. Pengolahan Data ... 64

D. Analisa Data ... 64

(12)
(13)

2. Tabel 2 Kisi-kisi Angket Variabel Y (Kenakalan Rernaja) ... 33

3. Tabel 3 lndeks Korelasi Product Moment. ... 36

4. Tabel 4 Keadaan Guru ... . 39

5. Tabel 5 Keadaan Guru Menurut Mata Pelajaran... 40

6. Tabel 6 Jumlah Siswa/J SMP Darun Nutjati ... 40

7 Tabel 7 Sarana clan Prasarana ... .41

8. Tabel 8 Analisa Angket Suka Menonton Televisi ... -42

9. Ta be I 9 Analisa Angket Menyaksikan Tayangan Berita Krirninal ... .43

10. Tabel 10 Analisa Angket Waktu Menyaksikan tayangan Berita Kriminal ... 43

I I. Tabel 11 Analisa Angket Stasiun TV yang Biasa Menonton Berita Krirninal ... 44

12. Tabel 12 Analisa Angket Jen is Berita Kriminal Yang Di sukai ... ..44

13. Ta be I 13 Analisa Angket Frekuensi Waktu Menyaksikan Berita Kriminal. ... 45

14. Tabel 14 Analisa Angket Hari Tayang Buser ... 46

15. Tabel 15 Analisa Angket Menonton Berita Kriminal Tangkap ... 46

16. Tabel 16 Analisa Angket Tayangan Berita Kriminal Sergap Ditayangkan ... .47

17. Tabel 17 Analisa Angket Bentuk Kasus Tayangan Berita Kriminal Yang di Sukai .... ..47

18. Tabel 18 Analisa Angket Media Yang Digunakan ... .48

19. Tabel 19 Analisa Angket Motivasi Menyaksikan Tayangan Berita Kriminal. ... -49

20. Tabel 20 Analisa Angket Perasaan Terhadap Tayangan Berita Kriminal. ... .49

21. Tabel 21 Analisa Angket Mencicipi Narkoba Hanya Sekedar lngin Tahu ...

so

22. Tabel 22 Analisa Angket Menutupi Bila Meli hat Teman Memakai Narkoba ... 51

23. Tabel 23 Analisa Angket Menyelesaikan Masalah Dengan cara Merokok ... 51

24. Tabel 24 Analisa Angket Merokok Di Sekolah Adalah Perbuatan yang Tidak Baik ... 52

25. Ta be I 25 Analisa Angket Membiarkan Teman Merokok Di Sekolah ... 53

26. Ta be I 26 Analisa Angket Memukul Teman Jika Menggangu Teman ... 53

27. Tabel 27 Analisa Angket Membalas Memukul Terhadap Teman ... 54

28. Tabel 28 Analisa Angket Menyakiti Seseorang Yang Telah Menyakiti Teman ... 55

(14)

33. Tabel 33 Analisa Angket Mengambil Uang Orang Tua Perbuatan Yang Tidak Baik .. -58

34. Tabel 34 Analisa Angket Memalak Adik Kelas ... 59

35. Tabel 35 Analisa Angket Memakai Uang SPP ... 60

36. Tabel 36 Analisa Angket Membanting Barang-barang Jika Sedang Marah ... ·60

37. Tabel 37 Analisa Angket Pergi Dari Rumah ... 61

38. Tabet 38 Analisa Angket Mengajak Teman Menon ton VCD Porno ... 61

39. Ta be I 39 Analisa Angket Berpacaran Dikalangan r・エュセェ。@ ... 62

40. Tabet 40 Analisa Angket Pergi Dengan Teman Sampai Lantl malam ... 63

41. Tabel 41 Analisa Angket Adan ya Pengaruh tayangan berita kriminal di televisi ... 63

42. Tabel 42 Hasil Perhitungan Variabel X dan Y ... 64

43. Tabel 43 Tabel Ke1ja ... 66

(15)

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan remaj a merupakan mas a yang paling incl ah, pacla mas a remaJa seseorang dapat merasakan manisnya kehidupan, kebebasan menjalani kehiclupan climulai pacla masa remaja, clan merupakan masa yang penting clalam rentang kehiclupan. Masa remaja aclalah suatu periocle peralihan, masa remaja juga merupakan periocle perubahan yang sangat pesat baik dalam perubahan fisiknya maupun perubahan prilakunya, karena pacla masa ini merupakan tahap transisi clari masa kanak-kanak ke masu clewasa.

Dalam masa remaja ini clihaclapkan pada bcrbagai rintangan, hambatan clan gangguan, baik yang terclapat dalam clirinya maupun yang clatang dari luar dirinya. Rintangan, hambatan clan gangguan clari clalam clirinya aclalah masa transisi climana mereka belum mempunyai pegangan clan pecloman hiclup yang kokoh, seclangkan rintangan, hambatan, clan gangguan yang clatang dari luar clapat berupa lingkungan sekitar seperti pengaruh yang kuat clari teman sebayanya clan media elektronik.

Apabila remaja ticlak panclai membawa clirinya maka ia akan terjerumus clan terbawa arus oleh hal-hal yang negatif, misalnya terlibat tawuran, penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual clan berbag«i tinclakan kriminal lainnya. Semua ini membuat masa clepan remaja menjacli suram.

(16)

untuk itu memerlukan pendidikan dan bimbingan secara terus menerus agar tumbuh dan berkembang secara normal dan yang dilihat dari beberapa bakat yang dimilkinya, antara lain memahami dirinya dan pandai menyikapi permasalahan disekelilingnya.2

Maraknya pengetahuan dan penemuan baru ilmu telrnologi telah menimbulkan kesesatan, kebimbangan, kegelisahan dan bahkan membahayakan kehidupan manusia bila tidak diimbangi dengan agarna yang menuntun manusia.

Kemajuan teknologi yang rumit pada abad ini merupaka:n aktifitas intelektua:l manusia. Ketakjuban paling baru dalam peraclaban manusia abacl ini muncul ketika globalisasi teknologi informasi merusak keseluruhan aspek kehidupan manusia bisa disaksikan lewat siaran televisi.3

Televisi merupaka:n ala:t yang sangat istimewa, ia merupakan gabungan dari media audio dan visual yang bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan. Dengan layar relatif kecil disudut rua:ng rumah, televisi menciptakan suasana tertentu dimana para pemirsanya duduk dengan santai, ta:npa sengaja untuk mengikutinya:, penyampaian isi dan pesan juga seolah-olah langsnng antara komunikasi (pembawa aca:ra, pembawa berita:, artis) clengan komunikasi (pemirsa).Informasi yang disampaikan muclah climengeti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual, dengan televisi kita bisa terlihat secara visua:l.4

Dengan melihat acara di telcvisi (selain film cerita) misalnya acara musik, olah raga, kesenian, berita dan lain-lainnya, televisi juga dapat menambah wawasan dan rninat anak untuk mengetalrni perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai teknologi, perkembangan peristiwa yang terjadi di dunia, perkembangan permasalahan yang acla diluar lingkungan. Sayangnya tayangan seperti ini masih tergolong sedikit.

1

Jaudah Muhamn1ad A \vad, Mendidik Anak Secara Jslan1i (Jakarta: Gen1a Insani Press, 1995), h .29.

3 Wa\van Kusnadi, kon11111ikasi Masa Sebuah Analisis N!edia Te/evisi, (Jakarta: PT Rineka

cipta), h. 9 .

(17)

Sebagai media pendidikan televisi memainkan peranan penting dalam membina generasi untuk menaiki jenjang kemajua, memberantas buta wawasan pendiclikan pacla sebagian kaum terpelajar, televisi dengan bantuan telmologi dan sarana informasi yang beragam clapat ikut berpartisipasi clalam mendorong masyarakat gemar membaca dan menulis.

Sebagai media hiburan televisi dapat memberikan kepuasan kapada pemirsanya melalui program-program yang bersifat menghibur dan menghilangkan kejenuhan Namun dibalik hal-hal yang menguntungkan terdapat aspek yang merugikan terlrndap manusia. Apabila c!icermati tayangan berita kriminal yang ditayangkan melalui layar kaca tersebut yang clikemas secara rapi clan merangsang anak untuk dapat mengikutinya, seperti kemungkinan clitirunya adegan-aclegan yang tidak baik clalam telavisi, terutama adegan-aclegan tersebut clitiru oleh anak-anak atau remaja. Anak-anak-anak clan remaja pacla dasarnya bersikap peniru. Mereka mempunyai kecenderungan yang kuat untuk meniru segala sesuatu terlepas dari persoalan apakah yang ditiru itu baik atau buruk. Selain dari kemungkinan ditirunya adegan-adegan yang ditayangkan oleh telavisi, kesan yang clitangkap anak-anak clari siaran televisi pun sangat kuat pengaruhnya terhadap perkembanganjiwa anak.

Televisi juga sebenarnya banyak menghabiskan waktu, tenaga pemirsanya, karena dapat memaksa cluduk berjam-jam lamanya untuk mengikuti acara yang ditayangkan apalagi saat ini Indonesia saja seticlaknya terclapat empat belas stasiun televisi c!imulai clari RCTI, SCTV, INDOSIAR, TRANS TV, TRANS 7, TPI, ANTEVE, TV ONE, METRO TV, TV BANTEN, TV CHANEL, SPACE TOON, IAK TV dengan rata-rata melakukan penyiaran dua puluh jam atau lebih setiap harinya, belum lagi clitambah dengan tayangan clari berbagai negara yang clapat diterima melalui antena parabola dan tv kabel yang saat ini sudah menggejala tidak saja cliperkotaan tetapi juga sampai pelosok clesa.

(18)

'°""'-himinal. Belakangan ini berita kriminal mendapat perhatian khusus dari masyarakat dan sebagainya, menyajikan tayangan-i:ayangan seaktual mungkin, tanpa disadari yang menyaksikan adalah masyarakat luas dalam segala usia dari mulai anak-arak sampai orang dewasa (tua). Hal yang sangat membahayakan perkembangan jiwa yang bisa mempengaruhi terhadap kenakalan remaja. Pada masa seperti ini mereka mempunyai sifat yang masih senang meniru tingkah laku orang lain tanpa mempunyai makna apa-apa, mereka menempatkan pribadinya ditempat orang lain dan melihat dirinya dari suclut pandang saja.

Dapat kita bayangkan pembentukan sikap anak yang bisa menimbulkan kenakalan pada usia remaja awal apabila anak menyaksikan berita-berita kriminal yang ditayangkan oleh televisi seperti pembunuban, tawuran, penganiayaan dan sikap kekerasan lainnya yang akan menimbulkan kerugian (muclharat) pacla orang lain clan juga bisa menimbulkan kemudharatan pada dirinya clapat merusak pola pikir, akhlak clan moral bangsa. Manakala ini dibiarkan saja clan terns menerus tanpa ada bimbingan orang-orang disekitarnya terutama kedua orang tuanya yang akan mengakibtakan kenakalan-kenakalan anak. Apalagi hampir setiap hari televisi menayangkan tayangan berita kriminal seperti BUSER, TKP, SERGAP, lacak, Patroli clan lain-lainnya.

Kenyataan sosial ini menarik saya untuk meneliti clan menulis clalam

bentuk skripsi clengan juclul PENGARUH TAYANGAN BERITA

KRIMINAL DI TELEVISI TERHADAP KENAKALAN REMAJA ( stucli kasus di SMP DARUN NURJA TI, Bekasi -Utara)

Alasan memilih juclul diatas aclalah :

Bahwa banyak orang tua sebagai pencliclik dalam keluarga, kurang memperhatikan tingkah laku anaknya, paclahal selama kurang Iebih 19 jam clalam sehari semalam bersama putra-putrinya setelah anak pulang dari sekolah

(19)

B. ldentifikasi, pembatasan masalah dan perumusan masalah

1. ldentifikasi

Berdasarkan latar belakang masalah maka penulis akan mengidentifikasi sebagai berikut :

a. Adakah perubahan-perubahan sikap yang negatif terhadap kenakalan remaja setelah menyaksikan tayangan berita !criminal? b. Adakah pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap

kenakalan remaja?

c. Seberapa besar frekuensi tayangan berita kriminal di televisi?

2. Pembatasan masalah

Dalam pembatasan masalah ini penulis hanya membatasi pada PENGARUJ-I TAY AN GAN BERIT A KRIMINAL DI TELEVISI TERHADAP KENAKALAN REMAJA. Adapun objek yang akan diteliti adalah tayangan-tayangan berita kriminal yang ada di program televisi.

Objek yang penulis teliti yaitu siswa kelas Vlll SMP Darun Nurjati. Sedangkan pembatasan media yang digunakan adalah televisi.

3. Perumusan Masalah

Sejauh manakah tayangan berita himinal di televisi dapat berpengaruh terhdap kenakalan remaja?

C. Tujuan penelitian

Setiap penelitian tentulah ada ttijuan-tnjuan terlentu yang ingin dicapai, begitu pula dengan penelitian yang penulis lakukan. Adapun tujuan yang ingin diraih dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui frekuensi menonton tayangan berita himinal di t elevisi pada siswa di SMP Darun Nurjati Bekasi-Utara

b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaj a

c. Untuk mengetahui adakah perubahan-perubahan sikap yang negatif clan kenakalan remaja seteleh menyaksikan tayangan berita

(20)

D. Kcgunaan penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan teoritis mernpertegas wawasan berfikir.

b. Penelitian ini bermanfaat bagi orang tua dan para pendidik dalam rangka melakukan usaha-usaha antisipasi dalam mencegah meluasnya dampak negatif.

E. Sisternetika Penyusunan

Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab II

latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah clan perumusan masalah, tujuan penelitian clan kegunaan penelitian, sistematika penulisan

Kajian Tcoritis

Pengertian kriminal, karakteristik kriminal, Faktor penyebab timbulnya kriminai, pengertian televisi,

Bab III

Bab IV

Bab V

sejarah televisi, pengamh televisi, peranan orang tua dalam mengawasi putra-putrinya menonton televisi, pengertian remaja, ciri-ciri remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja, pengertian kenakalan remaja, faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja, pengaruh tayangan berita himinal di telavisi terhadap kenakalan remaja, kerangka berpikir, hipotesis

Mctodologi Penclitian

Tempat clan waktu penelitian ,metodologi penelitian, variabel penelitian, Populasi clan sampel, teknik pengumpulan data, teknil analisa data

Hasil Penelitian

Gambaran umum tentang SMP Darun Nmjati Bekasi-Utara, cleskripsi data, pengolahan data, rumus analisa data, analisa data

Pcnutup

(21)

A. Kajian Teoritis

1. Pengertian kriminal

Salah satu persoalan kriminal yang sering rnuncul ke permukaan dalam kehidupan masyarakat adalah kejahatan pada umumnya, terutama mengenai kejahatan dengan kekerasan. Masalah kejahatan merupakan masalah abadi clalam kehiclupan umat manusia, karena ia berkernbang sejalan clengan perkembangan masyarakat sebelumnya selama dan sesudah abad pe1iengahan. Berkaitan dengan masalah kejahatan, maka kekerasan sering merupakan perlengkapan dari bentuk kejahatan itu sendiri. 1

Di zaman sekarang ini kejahalan sudah mernpalrnn suatu fenomena yang komplek yang dapat clipahami dari berbagai isi yang berbeda. ftu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar tentang suatu peristiwa kejahalan yang berbeda satu dengan yang lain. Kriminal ataupun kriminil adalah kegiatan berkaitan dengan kejahatan (pelanggaran hukum) yang dapat di hukum menurut undang-undang atau pidana. Kriminalitas aclalah hal-hal yang bersifat kriminal,perbuatan yang melanggar hukum kejahatan. 2

Kriminologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu pengetahuan tentang kejaha!an. Nama kriminologi yang ditemukan oleh P.Topi Hard (1830-1911) seorang ahli Antropologi Perancis. Menurut etimologi kriminal berasal dari kata "Crimen" yang berarti kejahatan atau penjahat dan "Logos" yang berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi clapat cliartikan ilmu tentang kejahatan atau penjahat. 3

1 Romli At1nasasn1ita, Teori dan KaJJita Selekta Krilnonologi, (.Bandung: PT Rafika

Aditama, 2007), Cet ke-2, h. 63

2 Topo Santoso, dan Eva Achjani, Kriminoiogi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006) Cel ke-l,

(22)

Bonger memberikan clefinisi kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang bertqjuan menyelicliki sebab-sebab clan gejala kejahatan seluas-luasnya, yang climaksucl clengan mempelajari gejala-gejala kejahatan seluas-luasnya yaitu mempelajmi penyakit sosial seperti pelacuran, kemiskinan, gelanclangan, clan alkoholisme. Seclangkan Sutherland merumuskan kriminologi sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan yang berkaitan clengan perbuatan kejahatan sebagai gejala sosial (a body of knowledge regarding crime as a social phenomenon). menurut Sutherland kriminologi mencakup proses-proses pembualan hukum clan anarkis alas pelanggaran hukum. 4

Kriminologi clalam arti sempit (yang clipergunakan clalam buku ini) aclalah mempelajari kejahatan. Sedangkan dalam arti luas, kriminologi mempel<uari penologi (ilmu tentang tumbuh clan berkembangnya hukuman) clan metoclo-metode yang berkaitan dengan kejahatan clan masalah prevcnsi clengan kejahatan dengan tinclakan-tindakan yang bersifat non-punitif. Sccara tegas clapat dikarnkan bahwa batasan kejahatan dalam arti yuriclis aclalah: tingkah laku manusia yang clapat clihukum berdasarkan hukum pidana.5

a. Karakteristik kriminal

Kejahatan bukanlal1 terletak pada tingkah lakunya, melainkan pacla reaksi yang muncul terhadapnya, karena kejahatan tersebut belum tentu datang dari orang yang berbuat jahat, bisa jacli karena masyarakat yang memancing (memicu) seseorang untuk berbuat jahat6• Contohnya seorang bapak yang

tidak mempunyai pekerjaan sedangkan ia harus memenuhi kebutuhan keluarga seperti memberi makan anak clan isterinya, clengan kondisi seperti itu akhirnya bapak tersebut mencuri. Tidaklah muclah untuk menahan dengan konclisi tersebut dalam keadaan yang menclesak. Reaksi terhadap penjahat akan menghasilkan cap sebagai penjahat. seseorang yang di capa sebagai penjahat dengan sendirinya akan termasuk kelompok penjahat. Kejahatan dilakukan oleh penjahat memiliki motif yang beraneka ragam entah itu kebiasaan yang

4

Rom Ii Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Krimino/ogi, ... , h 19 5

Romli Atmasasmita, Bunga Rampai krimino/ogi, (Bandung: CV. Rajawali,1984).

(23)

sulit dihilangkan, seperti kecanduan untu berbuat jahat atau berbuat !criminal meskipun dalam segi ekonomi yang dimiliki lebih dari cukup ada juga karena tuntutan hidup orang yang serba kekurangan dalam segi ekonomi dan tidak mempunyai pekerjaan dapat melakukan tindakan kriminal.

b. Faktor-faktor penyebab timbulnya kriminal

Faktor timbulnya kejahatan yang ada di masyarakat di karenakan faktor biologis, psikologis dan sosiologis

1. Faktor biologis: Para tokoh genetika beragumen bahwa kecendrungan untuk melekukan tindakan kriminal pada situasi tcrtentu kemungkinan dapat diwariskan, karena terpengaruh oleh lingkungan, kerusakan otak dan sebagainya, terhadap tingkah laku kriminal. Misalkan cendrung ingin melekukan kekerasan tanpa sebab, senang mengumpulkan barang orang lain (koleksi) tanpa izin (klepto ). 7

2. Faktor psikologis (lcejiwaan): para psikologis mempertimbangkan suatu variasi dari kemungkinan cacat lcesadaran, ketidak matangan emosi, sosialisasi, yang tidak memedai di masa kecil, kehilangan hubungan dengan ibu, perkembangan moral yang lemah.8

3. Faktor sosiologis: secara sosiologis kejahatan merupakan suatu prilaku manusia yang diciptakan oleh masyarakat. Walaupun masyarakat memiliki berbagai macam prilaku yang bcrbeda-beda, akan tetapi ada di dalamnya bagian-bagian tertentu yang memiliki pola yang sama. keadaan ini dimungkinkan oleh karena adanya system kaedah dalam masyarakat.Gejala yang dinamakn kejahatan pada dasarnya te1jadi di dalam proses di mana ada interaksi sosial antara bagian-bagian dalam masyarakat yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pernmusan tentang kejahatan dengan pihak-pihak yang memang melakukan kejahatan.9

7

(24)

4. Ada juga tinclakan kriminal yang cliclorong oleh konflik batinya sencliri. Jacli mereka mempraktekkan konflik untuk mengurangi beban tekanan jiwa sencliri lewat tingkah laku agresifnya, karena itu kejahatan mereka pacla umumnya erat ber1..aitan clengan konstitusi jiwa yang galau semeraut, konflik batin clan frustasi yang akhirnya clitampilkan secara spontan keluar begitu saja.10

2. Telcvisi

a. Pengcrtian telcvisi

Kata televisi cliambil clari bahasa lnggris yaitu television yang berasal clari bahasa Yunani, te/e clan clari perkataan latin yaitu Visio. Tele artinya jauh clan visio artinya melihat jacli arti televise secara harfiah adalah melihat jauh. 11

Prof. Dr. Azhar Arsyacl M.A dalam bukunya media pengajaran meny8lakan bahwa "Televisi" adalah system elektronik yang mengirimkan garnbaran diam clan garnbar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.

Mo Palapah clan Atang Syamsudin menjelaskan "televisi" adalah salah satu bentuk media yang memancarkan suara dan gambar yang berarti sebagi reproduksi clari pacla kenyataan yang di siarkan melalui gelombang-gelombang elektronika sehingga clapat cliterima oleh pesawat penerima di rurnah.12

Allah berfirman clalam surat Saba ayat 53 tentang isyarat keberadaan media kominikasi ini :

Artinya:

Dan mereka menduga-duga tenlang yang ghaib dari tempat yangjauh.

'0 Topo santoso dan Eva Achjani Zulfa, Kriminologi, ... , h. 26 11

Azhar Arsyad, 1Vfedia Pengajaran, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2003), Cet-5, h.50

(25)

Sungguh telah terjadi penglihatan dari jarak jauh, kemudian dikenal dengan nama televisi yang memungkinkan seseorang clapat melihat hal-hal yang ticlak diketahuinya dari jarak yang sebenarnyajauh.13

Televisi adalah "'sistern penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (sunyi) rnelalui kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubalmya cahaya (gambar) clan bunyi (suara) menjacli gelombang listrik clan mengubahnya kernbali menjacli barkas cahaya yang dapat clilihat clan dapat clibunyikan dan juga diclengar".14

Televisi merupakan media yang rnembawa suara clan gambar sekaligus, climana bencla tersebut clapat menyibukkan clua indra sekaligus, yakni penclengaran clan penglihatan. Ia mampu memukau penonton dengan sempurna acara yang disajikan oleh televisi clisampaikan muclah mengerti karena jelas terclengar secara audio clan terlihat secara visual.15

Televisi "Proses penyiaran gambar melalui gelombang frekwensi radio clan menerimanya dengan pesawat yang memunculkan ganbar tersebut".16

Televisi sebagai media masa memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai maclia informasi (information), sebagai media pencliclikan (educa/ion), sebagai media hiburan (entertaimen),17 walaupun kebanyakan orang membeli televisi clengan tujuan untuk mendapatkan hiburan melalui acara yang clitayangkan namun mereka tetap mengharapkan di clalam terclapat unsur pencliclikan.

Dari beberapa penclapat diatas penulis clapat menarik kesimpulan bahwa yang climaksud clengan televisi aclalah suatu media yang clapat memunculkan gambar clan suara yang clapat clilihat langsung oleh para

13

fV1uhan11nad f(a1nil Abclushon1ad, li4ukjizat Jhniah dalarn Al-Quran, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2002), h. 369.

14Tin1 Penyusun f(a1nus Bahasa Departeinen Pendidikan Nasioanl, Kanzus

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi kc-3, h.162.

15

Wa\van l(us\vadi, Kou1unikasi 1\1/asa, Sebuah Ana!isis Afedia Televisi,

(Jakarta: Rineka Cipla, 1996), Cet ke-1, h. 5.

16

Ti1n Penyusun I(a1nus Besar Bahasa Pen1binaan dan Pengembangan Bahasa,

(26)

penontonnya. Dan televisi sebagai media juga memiliki tiga fungsi yaitu: sebagai media informasi, sebagai media pendidikan clan juga sebagai media hiburan.

b. Se_jarah tclcvisi

Televisi adalah sebagi media pendidikan, media hiburan, clan juga media informasi. Bahkan di Indonesia, pada awal kemunculan TVRI, televisi telah dikukuhkan secara resmi dalam keputusan Presiden nomor 27 talrnn 1963, yang berbunyi: 'Televisi Nasional Indonesia memiliki fungsi sebagai sebuah instrumen komunikasi dalam rangka pembangunan mental, spritual, dan fisik, khususnya menuju pembangunan manusia Indonesia sosialisasi.18

Masuknya televisi di Indonesia (Jakarta) pada tahun 1963 bcrlcpatan dengan "The 4<h Asian Games" (peristiwa olah raga Asia ke-4) ketika itu Indonesia menjadi penyelenggara peresmian pesta olah raga terscbut bersama dengan peresmian penyiaran televise oleh presiden Soekarno, tgl 24 Agustus 1962. Stasiun televise yang pertama kali muncul adalah TVRI dengan jam siaran 30-60 menit sehari, jumkah pesawat yang ada di Jakarta sebanyak I 0.000 buah, tujuh talrnn setelah TVRI diresmikan (1969), jumlah pesawat televise di Jakarta meningkat menjadi 65.000 buah, sampai akhir Maret 1972 jumlah televise di Indonesia adalah 212.580.19

Scmakin pesat perkembangan dunia lelevisi, terbukti dengan bermunculan televisi swasta dibarengi dengan dereguiasi pertelevisian Indonesia oleh pemerintah, sejak tanggal 24 Agustus 1990. Ada berbagai allernatif tontonan bagi masyarakat Indonesia saat ini, TVRI, TVRI Programa 2, RCTI, SCTV,TPI, INDOSIAR, ANTV, TRANS TV, TRANS 7 clan sebagainya. Semakin maraknya persaingan media televisi di

18 Takria\van Cahyadi, lV/edia A1asa

1,rirus Peradaban (Tarbiyatun, no 23), Cet

ke-1,h.56

(27)

saja sedikit atau banyak, akan ditiru oleh pemirsanya sesuai dengan fitrahnya. Oleh sebab itu, televisi akan selalu mampu berperan sebagai alat atau media transformasi moral dan budaya buruk yang sangat efisien dan efektif.

Jadi televisi itu banyak sekali pengaruhnya kepada kita semua yang menyaksikannya, adapun pengaruh televisi yang positif antara lain:

1. Televisi dapat dimanfaatkan untuk pendidikan

2. Televisi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan budaya kesenian dan olah raga

3. Televisi sebagai system social bagi perkembangan anak 4. Televisi dapat memberikan aspek hiburan

5. Dapat menyiarkan berita-berita dari luar dan dalam negeri Adapun pengaruh negative televisi antara lain:

1. Menyaksikan televisi dapat melahirkan semangat untuk mencari kesenangan, serta kehilangan dorongan untuk bekerj a

2. menyia-yiakan waktu

3. melalaikan tugas dan kewajiban kepada Allah SWT seperti shalat lima waktu

4. mengandung penghancuran akhlak dan akidah

d. Peranan orang tna dalam mengawasi putra-putriuya menonton

televisi

Peranan adalah bagian dari tugas utarna yang harus dilaksanakan. Dengan demikian yang dimaksud dengan peranan orang tua adalah tugas utama yang harus dilakukan ayah dan ibu kandung. 24

(28)

Artinya:

Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang i/m- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan /emah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahzm

Setiap orang tua mempunyai tugas utama dalam mengasuh anak-anaknya, dalam ha! ini memberikan pemelihmaan clan pendidikan. Orang tua berkewajiban di hadapan Allah dalmn mendidik anak-anaknya. Sebab merekalah generasi penerus bangsa, oleh karena itu bila pendidikan baik terhadap anak, maka berbahagialah orang tuanya, sebaliknya jika orang tua mengabaikan pendidikan terhadap anak-anaknya maka celakalah anak tersebut. Oleh karena itu para orang tua diharuskan menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik agar anak tida!c terperosok akhlaknya dengan keberadaan televisi di rumah.

Sebagai orang tua juga harus membantu dan membimbing anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang, Dan orang tua juga harus sering berkomunikasi dengan anaknya. Anak-miak harus dibesarkan denagan penuh rasa kasih sayang clan pengertian. Sebagai orang tua harus bersikap tegas dalam membimbing anak-anak mereka contolmya mendampingi putra-putrinya ketika menyaksikan acara-acara televisi.

(29)

bapak ibunya, anak-anak adalah amanat. Ia akan tumbuh dewasa sesuai dengan nilai-nilai luhur dan tingkah laku yang ditanamkan oleh orang

tuanya.

Usahakan televisi hanya menjadi sebagian kecil dari keseimbangan hiclup anak, biasakan anak melakukan hal-hal positif seperti bennain clengan teman sebayanya, membaca buku clan istirahat, berjalan-jalan dan rnenikmati makan bersama keluarga.25Sebenarnya pada umumnya anak-anak senag belajar dengan melakukan berbaga:i hal, baik sendiri maupun bersama orang tuanya.

Hal yang terpenting clalarn menanggulangi anak dalam menonton televisi aclalah mengikut sertakan anak clalam membuat batasan. Tetapkan aµa, kapan, clan seberapa banyak acara televisi yang clitonton, ttijuannya, agar anak menjaclikan kegiatan televisi hanya sebagai pilihan, bukan kebiasaan.Ia menonton hanya bila perlu

3. Rcma.ia

Masa remap merupakan masa transisi atau peralihan clari masa anak-anak menuju masa clewasa. Pacla masa m1 incliviclu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis, perubahan yang tampak jelas aclalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yangdisertai pula dengan berkembaunya kapasitas reprocluktif, selain itu remajajuga berubah secara kognitif clan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pacla priode ini remaja mulai melepaskan siri secara emosional dari orang tua dalam rangka me1tjalankan peran sosialny yang baru sebagai orang clewasa.26

25

tvtilton Chen, lv/enda111pingi Anak 1\1enonton Televisi, (Jakarta: P1' Gramedia Pustaka Utama, 2005), cet-ke2, h.201

26

f-Iendriati Agustiani, Psikologi Perken1bangan, Pendekatan Ekologi Kaitannya

(30)

a. Pengertian remaja

Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata bendanya, adolesentia yang berarti remaja) yang berarti "tumbuh" atau "tumbuh berkembang me1tjadi dewasa''. 27

Dalam Islam, secara etimologi, kalimat remaja berasal dari k'lta Murahaqoh, kata ke1janya adalah raahaqo yang berarti al-iqtirab ( dekat). Secara terminologi, berarti mendekati kematangan secara fisik, aka! dan jiwa serta sosial. Permulaan adolencsence tidak berarti telah sempurnanya kematangan, karena di hadapan adolenscence, dari 7-10 ada tahun-tahun untuk menyempurnakan kematangan. 28

Menurut Agoes Dariyo masa Remaja adalah masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adauya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara usia 12/13-21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan melalui masa krisis di mana remaja berusalw untuk mencari iclentitas diri (search for self-identity.29

Para ahli banyak memberikan batasan pengertian tentang remaja, Hurlock misalnya adolescence dengan remaja, istilah adolensence yang berati tumbuh menjadi clewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang sangat luas, mencakup mental, emosional, social clan fisik.3

°

Kartini Kartono mengartikan masa remaja sebagai rnasa penghubung atau masa peralihan antara knak-kanak clengan masa rernaja.31

Ada yang berpenclapat bahwa remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi. Berdasarkan catatan sejarah, remaja

27

Muha1n111ad AL-Migh\var, Psiko/ogi Re111ajo, Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), Cet-ke I, h. 55.

28

Muha1nmad AL-Migh\var, Psikologi Re1naja Bagi Guru dan Orang Tua, ... , h. 55.

29

Agoes Dariyo, Psikologi Perken1bangan Ren1aja, (Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet ke-1, h. 14

30

Elizabeth B Hurlock, Psikoiogi Perkembangan, (Jakarta: Elizabeth 1980),

(31)

Indonesia penuh vitalitas, semangat patriotisme, clan menjacli harapan penerus bangsa. Remaja sekarang pun banyak berpartisipasi clalam pembanguan, maka ticlak heran bila pemerintah mencanangkan bahwa pengembangan generasi mucla :liarahkan untuk mempersiapkan kacler penerus perjuangan bangsa dan Pembangunan Nasional dan mernberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegarnn jasmani, claya kreasi, patriotisme, iclealisme, kepribadian dan budi pekerti.32

Zakiah Darajat mengartikan remaja merupakan peralihan dari kanak-kanak menjadi clewasa clalam satu segi seclang mengalami kegoncangan clan ketidak pastianD Winarno Surachman mengartikan umunya masa remaja dipandang sebagai suatu tahap perkembangan yang climulai pacla masa clatangnya pubertas clan cliakhiri masa clatang kedewasaan. Menurut Drs. M. Alisuf Sabri Bahwa masa rernaja aclalah suatu priode peralihan yaitu peralihan clari masa kanak-kanak kepada masa dewasa, ini berarti anak barns meninggalkan segala sesustu yang bersifat kekanak-kanakan clan juga harus mempelajari sikap clan pola prilaku yang baru, mengganti prilaku yang ditinggalkan akibat peralihan ini remaja bersikap clewasa ambivelansi: clisuatu pihak diperintah seperti anak kecil tetapi dilain pihak kebutuhmmya masih minta dipenuhi sepe1ii halnya anak-anak. 34 Dari beberapa penclapat diatas penulis clapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud clengan masa remaja aclalah masa peraliharJtransisi atau penghubung clari masa kanak-kanak menuju ke masa clewasa yang yang cliawali clengan fase pubertas clan berakhir clengan fase keclewasaan yang clitandai dengan perubahan fisik, psikis, clan psikososial.

Demikian batasan pengertian remaja berclasarkan pacla tinjauan psikologi. Selanjutnya mengenai batasan pada usia beberpa orang anak

32

Muha1n1nad AJ-Ivlighwar, ... Psikologi Re111aja (f.1etunjuk bagi ifuru dan orang

tua), h. 57

33

Zakiah Darajat, Psiko/ogi Anak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), Cet ke-4, h. 38

(32)

yang dikatakan sudah mulai dimasuki fase remaJa, tidak terdapat kesepakatan yang pasti dari beberapa kalangan psikologi, kapan fase remaja ini akan berakhir. Ada yang membatasi usia remaja dimulai dari I 0 tahun, ada yang 11 tahun, 12 tahun dan ada yang 13 talmn. Mcngenai kapan berakhir masa remaja ada yang membatasi pada usia 17 tahun, 18 tahun, 19 tahun sampai 23 tahun. Para ahli psikologi berkebangsaan Be!anda, seperti L.C.T. Bigot. Ph. Kohnstam dan B.G. Palannd, membagi masa kehidupan, sebagai berikut35:

I. Masa bayi dan kanak-kanak 0-7

a. Masa bayi : 0 - I

b. Jvlasa kanak-kanak: I - 7 2. Masa sekolah : 7 - 13 3. Masa sosial

a. lvlasa pueral

: 13-21 : 13 - 14 b. Masa pra pubertas : 14 - 15 c. Masa pubertas : 15 - 18 d. Masa adolescence : 18-21

Dari paparan diatas, tampak bahwa masa pubertas berada dalam usia antara 15 - 18 tahun, dan masa adolescence ( masa remaja) dalam usia 1821 tahun. Namun clemikian, acla petunjuk bahwa usia antara 15 -21 tahun clisebut pula masa pubertas. Bigot, dkl menganggap sama antara pubertas dan adolescence. Hal ini bera1ii bahwa menurutnya, rentang waktu 15 - 21 tahun adalah usia remaja. 36

Singgih D. Gunarsa membagi priode remaja antara 12-21 tahun, beliau membaginya kedalam tiga fase yaitu, remaja dini (pube1ias) 12-15 talrnn, remaja madya 17-18 tahun lanjut 18-21.37

Masa remaja dibagi menjacli tiga bagian, yaitu:

35

tvfuhan1mad Al-Miglnvar, Psikologi Re1naja (JJetunjuk bagai guru dan orang

lua),. 59

36

Muhan11nad Al-I\1igh\var, Psikologi Renu:lja (11etunjuk bagi guru dan orang

/ua), ... , h. 60

37 Singgih D. Gunnrc:n Pl'il.-nlnn-i p,,,.i-,,, .. セQMNMᄋMMMᄋM

(33)
(34)

1. Masa remaja awal (12-15 tahun)

Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerima terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebayanya. 2. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)

Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebayanya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah mampu mengarahkan diri sendiri (self directed). Pada masa m1 remaJa mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar menge11dalikan impulsivitas, dan mernbuat keputusan-kaputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai, selaiu itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.

3. Masa remaja akhir (19-22 tahun)

Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama priode ini remaJa berusaha memantapkan tujuan vokasioanl dan mengembangkan sense of

personal identity).38

(35)

lingkungan keluarga seperti lingkungan teman sebayanya clan lingkungan masyarakat lainnya.

Meskipun ada batasan usia yang diberikan oleh para ahli namun pembagian tersebut bukan suatu yang mutlak terjadi pada remaja, karena bagaimanapun lingkungan punya andil besar bagi prekembangan hidup manusianya.

b. Ciri-ciri Remaja

Adapun ciri-ciri khas remaja ada dua, yaitu ciri-ciri khas remaJa awal dan ciri-ciri khas remaja akhir.

I. Ciri-ciri khas remaja awal

Masa remaja dimulai dari ketika usia seorang anak telah genap 12-13 tahun dan berakhir pada usia 17-18 tahun. Anak usia belasan talrnn senng ditujukan bagi remaja awal. Adapun eiri-ciri remaja awal antara lain:

a. Ticlak stabilnya emosi

b. Lebih menonjol sikap clan moral

c. Mulai sempurnanya kemampuan mental dan kecerdasan d. Membingungkan status

e. Banyaknya masalahb yang dihaclapi f. Masa kritis

2. Ciri-ciri khas remaja akhir

Di indonesia usia remaja akhir aclalah antara 17 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, clan 18 tahun sampai 21 tahun bagi laki-laki. Diantara batasan usia itu, terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek-aspek psikis yang telah dimulai sejak masa-masa sebelumnya, yang pada kematangan yang sempurna. Pola-pola sikp, perasaan, pikir dan tingkah laku, remaja akhir aclapun ciri-ciri khas remaja akhir adalah:

(36)

d. Lebih tenang perasaanya

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja

Sejak didalam kanclungan hingga lahir, seorang individu tumbuh menjadi anak, イ・ュNセェ。@ atau dewasa. Hal ini bera1ii terjadi proses perubahan pada diri setiap individu. Aspek-aspek perubahan yang dialami oleh setiap inclividu meliputi fisik, kognitif maupun psikososialnya. Secara um um ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi perkembangan individu antara lain:

!. Faktor Endo gen (nature)

Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik maupun psikis clipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat hederiter yaitu yang cliturunkna oleh orang tuanya, misalnya: postur tubuh (tinggi badan), bakat minat, kecerdasan kepribadiaan dan sebagainya. Kalan konclisi fisik inclividu dalarn keadaan normal berarti ia berasal dari keturunan yang normal pula yaitu ticlak memiliki gangguan/ penyakit. Hal ini dapat dipastikan, orang tersebut akan memiliki pertumbuhan clan pe!·kembangan yang normal. Hal ini juga berlaku untuk aspek psikis atau psikososialnya. Perlu diketalmi bahwa kondisi fisik, fsilcis atau mental yang sehat, normal clan baik menjadi predisposisi bagi perkembangan berikutnya. Hal 1m menjadi modal bagi individu agar mampu mengembangkan kompetensi kognitif, afektif maupun kepribadiaan dalam proses penyesuaian diri (adjustment) di lingkungan hiclupnya.39

2.Faktor exogen (nurture)

(37)

di dalamnya. Lingkungan sosial ini dapat berupa keluarga, tetangga, teman, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, clan sebagainya.40

3. Interaksi antara endogen clan exogen

Dalam kenyataannya, masing-masing fakto, tersebut tak dapat di pisahkan. Kedua faktor itu saling berpengaruh, sehingga terjadi nteraksi antara faktor internal maupun faktor eksternal, yang kemudian membentuk clan mempengaruhi perkembangan individu. Dengan demikian, sebenarnya faktor ketiga adalah kombinasi dari kedua faktor itu. Para ahli perkembangan sekarang (Berk, 1993: Gunarsa clan gunarsa, 1991 ), Papalia, Olds clan Feldman, 2001, clan Santrock, 1991) menyakini bahwa kedua faktor internal ( endogen) maupun eksternal ( exogen) tersebut mempunyai peran yang sama besarnya, bagi perkembangan clan pertumbuhan individu. Oleh karena itu, sebaiknya dalam memandang clan memprediksi perkembanagn seseorang harus melibatkan kedua faktor tersebut secara utuh clan bukan sebagian saja.41

3. Kcnalrnlan Remaja

a. Pengertian kenakalan remaja

Kenakalan adalah tingkah laku secara nngan yang menyalahi norma yang berlaku disuatu masyarakat tertentu.42

Kenakalan rernaja adalah prilaku yang menyalahi aturan norrna sosial c!ilingkungan masyarakat tertentu.43

Menurut Jensen (1985:417) Kenakalan rernaja ac!alah prilaku yang rnenyimpang dari atau melanggar hukurn. Jensen rnembagi kenakaln remaja menjadi em pat jenis:

I. Kenakalan yang rnenirnbulkan korban fisik pac!a orang lain: Perkelahian, perkosaan, perampokan, pernbunuhan, clan lain-lain 2. Kenakalan yang rnenimbulkan korban materi: perusakan,

Agoes Dariyo, psikologi Perkembangan Remaja,, ... , h. 14-15

41

Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan ren1qja, ... , h. 15

·12 Tiin Penyusun Ka1nus Pusa Bahasa Departemen Pcndidikan Nasional, Kann1s

Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 772

(38)
(39)

pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain.

3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Di indonesia mungkin dapat juga dimaksudkan hubungan seks ウ・「セャオュ@ menikah.

4. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah orang tua clan sebagainya.44

Kenakalan remaja clalam stucli masalah sosial dapat clikategorikan lee clalam prilaku menyimpang. Dalam prespektif prilaku menyimpang masalah sosial エセイェ。」ャゥ@ karena clapat menyimpang prilaku clari berbagai aturan-aturan sosial ataupun clari nilai clan norma sosial yang berlaku. Prilaku menyimpang dapat clianggap sebagai sumber masalah karen clapat rnembahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep prilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa acla jalur baku yang harus clitempuh. Prilaku yang ticlak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.

Kenakalan remaja merupakan gejala sakit (patalogis) secara sosial pacla anak-anak clan remaja yang clisebabkan olel1 satu bentuk pengabdian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyunpang.

(40)

a. Kedewasaan seksual

b. Pencariaan suatu identitas kedewasaan c. Adanya ambisi material yang tidak terkendali d. Kurang adanya disiplin diri

(41)

b. Faktor yang menyebabkan kenakalan remaja

Mungkin timbulnya, kenakalan remaja, bukan karena mumi dari dalam diri remaja itu sendiri, tetapi mungkin lcenakalan itu merupakan efek ,amping dari hal-hal yang tidak dapat ditanggulangi oleh remaja dalam keluarganya. Bahkan orang tua sendiri tidak mampu mengatasinya, akibatnya remaja menjadi korban keadaan sekitarnya (keluarga, masyarakat, dan faktor-faktor lainnya).

Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja antara lain: l. Kondisi keluarga yang berantakan (broken home)

2. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua 3. kondisi sosial ekonomi keluarga

4. Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat 5 Faktor lingkungan di sekitarnya

6. Perselisihan keluarga dan pengaruhnya pada remaja

Dalam faktor yang mempengaruhi kenakalan remaJa 1111 orang

tcalah yang sangat penting dalam membirnbing anak remajanay. Dalam ha! ini butuh kualitas dan komunikasi antara orang tua dengan anak remajanya, bagaimana cara mernaharni anak, agar anak remajanya merasa diperhatikan, disayangi dan clidorong untuk mencapai kemajuan dan perkembangan bakat-bakatnya yang rnaksimal. Dengan perhatian, kepercayaan clan tanggung jawab secara tulus clari orang tua, remaja akan mampu rnemilih jalan yang terbaik untuk clirinya. Apabila rnasih terclapat kesalahan orang tualah atau guru yang rnemberikan rnasukan atau arahan kepada anak remajanya clengan cara yang baik bukan dengan memvonis (menyalahkan secara sepihak).

B. Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhadap

Kenalrnlan Remaja

(42)

pergaulan bebas, pemakaian obat-obatan terlarang dan pembunuhan yang menjamur di televisi kita. Semua ini sangat mempengaruhi terhadap kehidupan remaja. Banyak tawuran antar pelajar, penodongan, hamil pra nikah, pacaran, pelecehan seksual, pergaulan bebas, sex betas, maraknya pakaian ketat adalah fakta yang tak terbantah lagi. Apalagi sekarang ini sedang marak-maralcnya vidio porno di kalangan pelajar danjuga geng motor di kalangan pe!ajar.

Yang jadi masalah, mengapa kekerasan menjadi menu pilihan yang ditayangkan di TV? Tak bisa di pungkiri, persaingan penyelenggaraan siaran di layar kaca untuk menclapatkan rating yang bagus mereka berlomba-lomba untuk rnenayangkan program-program berita sebagus nmngkin. Apalagi harnpir setiap hari kita disuguhkan tayangan berita kriminal di televisi baik di waktu pagi, siang, sore clan malam hari.

Setelah televisi menyuguhkan " pendiclikan gratis" tentang kriminalitas kepada anak-anak dan remaja, sekarang dalam kehiclupan masyarakat sering kita temui aclanya segerombolan anak-anak yang meniru gaya pemeran film !criminal. Mereka berbicara clengan bahasa peluru clan be1iinclak clengan bahasa api clan

. . 46

oesi.

Kalau kita raJm memperhatikan berita yang clitayangkan di televisi seperti buser, patroli, tkp, sergap, fakta, tangkap, telusur, siclik, cerita pagi clan berita !criminal lainnya, tentu seks clan kekerasannya itu besar porsinya. Tayangan

u11

clibuat semenarik mungkin clalam berbagai macam cara clalam mempromosikannya, sampai-sampai dalam meg-clos korban.

Contoh: Berita hari Rabn 19 Maret 2008, Tawuran pelajar antara siswa SMA

70 Jakarta clan siswa SMA 6 Jakarta, hanya clengan persoalan sepele mereka akhirnya berkelahi dengan membawa senjata tajam clan saling memukul clan akhirnya acla yang terluka

Kekerasan clalam program televisi clapat menimbulkan prilaku agresif pacla anak-anak clan remaja yang ditontonnya. Ada empat macam clampak kekerasan dalam televisi terhaclap perkernbanagn kepribadiaan anak:

(43)

2. Dampak nafsu dengan meningkatnya keinginan anak untuk melihat atau melakukan kekerasan dalam mengatasi setiap pe:rsoalan. 3. Dampak korban di mana anak menjadi penakut dan semakin sulit

mempercayai orang lain.

4. D1mpak pamer hati, disini anak menjadi semakin kurang peduli terhadap kesulitan orang lain.

Pada dasarnya setiap manusia itu mempunyai sifat agresif sejak lahir. Sifat ini berguna dalam bertahan hidup, tanpa agresifitas, anak tidak dapat berkreasi jika mendapat rangsangan yang mengancanmya. Tetapi, tanpa pengarahan yang baik, sifat itu bisa merusak. Ada yang melihat, proses dari sekedar tontonan sampai menjacli prilaku perlu waktu yang cukup panjang. Namun, merepotkan bila tontonan kekerasan suclah meqjacli suguhan sehari-hari, sehingga suclah menjadi hal yang biasa, apalagi lingkungan sekitar juga menclukung.

Bayangkan, bila clalam sehari disuguhkan 127 adegan kekerasan berapa yang diterima clalam seminggu, sebulan, atau setahun"I Mungkinkah akhirnya si anak merasa, memang " ticlak apa-apa" memukul clan menganiaya orang lain. Oleh karena itu besar sekali pengaruhnya penayangan berita kriminal di televisi terhaclap kenakalan remaja. Untuk orang tualah yang hams pintar-pintar untuk melakukan mengontrolnya anaknya dalam hal ini, orang tua hams panclai-pandai memilih tayangan yang layak clitonton untuk anaknya.

C. Kcrangka Berpikir

Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan seberapa jauh pengaruh tayangan berita kriminal cli televisi terhaclap kenakalan remaja.

(44)

Sudah menjadi fitrah manusia memiliki sifat meniru, atau terpengaruh sehingga manusia yang satu akan selalu cenclerung untuk mengikuti manusia lain, baik dalam sifat, sikap maupun perbuatan atau tindakan tak heran apabila anak anak sebagai imitator ulung.

Terkadang masyarakat kita belum bisa memilih hal-hal yang mesti clitiru atau hal yang seharusnya clibuang ェ。オィセェ。オィ@ karena apabila kita menirunya akan mengakibatkan kemaclharatan buatnya terutama baagi anak-anak clan remaja yang belum bisa memilih sesuatu yang baik untuknya tanpa dibimbing oleh yang lebih tua clarinya (kedua orang tua).

Ada dua umpan yang clilernpar oleh procluser, agar film procluksinya yang laku clitonton yaitu seksualitas clan kekerasan. Orang tua cenclerung mencekal yang pertarna, tapi jarang atau ticlak sarna sekali untuk yang kedua, padahal bahayanya tak kalah serius.

Fenomena acara televisi yang akhir-akhir ini amat sangat meresahkan clan mernbahayakan moral generasi bangsa ini ternyata memang haruslah " Diperingatkan " agar ticlak kebablasan dalam menyusun program yang rnenyesatkan ada orang-orang yang masih pecluli morai dan ajarai1 agama serta nilai luhur bangsa ini. Tayangan vulgar yang berbau pornografi, cabul, seks bebas clan berita-berita !criminal lainnya sudah seharusnya di minimalisir bahkan di hentikan.

(45)

kenakalan-(menganiayanya), tawuran, menodong (memalak), penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pelecehan seksual dan perusakan dan lain-lain, yang pada akhirnya dapat merugikan dirinya sendiri dan merugikan orang lain bahkan nilai moral anak itu akan hilang. Tayangan kekerasan yang berbalut kriminalitas juga hanya akan membuat keruhnya sisi sosial masyarakat ini.

Banyaknya film-film barat yang masuk ke Indonesia atau tayangan berita yang hampir rata-rata tayangan kekerasan, kriminalitas, seks bebas dan lain-lainya. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan tradisi dan kebudayaan bangsa kita yang akhirnya akan membawa regenerasi Islam yang pikiran, kepribadian dan adat istiadatnya bertentangan dengan Islam.

Penulis rnenduga adanya pengaruh tayangan berita [criminal di televisi terhadap kenakalan rernaja, karena bcgitu banyak stasiun televisi yang mcnayangkan tayangan berita krirninal seperti: buser, patroli, tkp, sergap, lacak, fakta dan lain-lainnya. Apabila remaja sering menyaksikan tayangan berita kriminal akan menjadi pola pikir yang kriminal, karena sudah di jelaskan dalam pembahasan bahwa masa イ・ュセェ。@ adalah masa-111asa transisi (peralihan), mencari jati diri, mencoba sesuatu yang baru dan lain-lain, dengm1 adanya tayangan berita kriminal remaja menjadi lebih agresif dan memiliki sikap yang kersa dalan memecahkan permasalahannya bahkan dapat mempengaruhi terhadap kenakalan-kenakalan remaj a.

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis mengajukan dua hipotesis yaitu Ha: Adan ya pengaruh yang signifikan tayangan berita kriminal

ditelevisi terhadap kenakalan remaja

(46)

Pada bab ini akan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yang meliputi tempat dan waktu penelitian, metodologi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, teknik analisis data.

A. Tcmpat dan Waktu Pcnelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis, mengambil tempat di SMP Damn Nm:jati, Bakasi Utara. Waktu peiaksanaan penelitian yaitu pada bulan Mei 2008.

B. Metodologi Penelifom

Sesuai dengan sifat dan karakteristik masatah yang diangkat, maka penelitian ini menggunakan field reseach atau penelitian lapangari, dimana metode utama yang dipakai adalah metode kuantitatif selain itu di gunakan juga metode kualitatif untuk melengkapi dan me1tjelaskan metode penelitian yang ada. Data dan informasi dari objek penclitian digali melalui angket, observasi, wawancara, rnelalui ketiga cara itu diharapkan agar hasil yang diperoleh (Pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaja) mcndekati gambaran yang sarna dengan keadaan yang sebenamya.

C. Variabel Pcnelitian

Variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai clan menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabe, yaitu:

l.Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah. variabel yang mempengaruhi, yaitu tayangan berita kriminal di. televisi

(47)

Bekasi-D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Darun Nurjati Bekasi-Utara yangjumlah keseluruhannya 117 siswa.

Tekhnik pengambilan sampel yang diguna.kan dalau1 penelitian ini dengan cara tekhnik Random Sampling, yakni pengambilan secara acak dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sample sebanyak 35% dari jumlah populasi yang ada. Dengan perhitungan 35% x 117= 4 l responden (pembulatan). Hal ini berdasarkan pendapat Arikunto Suharsimi sebagai berikut " Apabila subjeknya kurang dari I 00, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat cliambil antara l 0-15%, atau 20-25% atau lebih. 1

E. Teknik Pengnmpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis clan stanclar untuk memperoleh data yang cliperlukan. Ala! pengumupulan data yang cligunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Angket

Dengan metode angket 1m penulis mempersiapkan sejumlah pertanyaan tertentu yang di buat sendiri, kemudian disebarkan kepada responclen, untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket diberikan kepada siswa untuk diisi, untuk clijadikan sample penelitian untuk mengetahui pcngaruh tayangan berita kriminal di televisi tcrhadap kenakalan remaja. Angket yang digunkan penulis adalah angket tertutup yang berisi pertanyaan yang disertai sejumlah pertanyaan terikat pada sejumlah kemungkinanjawaban yang sudah clisediakan.

b. Observasi

Penulis mengadakan pengamatan clan pencatatan secara sistematika dan langsung terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam ha! ini penulis mengadakan pengamatan untuk mendapatkan informasi mengenai

1

Suharsi111i Arikunto, Prosedur m・エッ、ッャッセゥ@ Penelitian Suatu PPntfpkntnn

(48)

keadaan sekolah, guru, s1swa keadaan lingkungan, sarana serta prasarana sekolah.

c. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara kepada beberapa orang tua murid, para guru dan kenala sekolah, berkaitan tentang pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaja.

Variabel Variabel bebas (X) Tayangan Berita Kriminal di Televisi Variabel Variabel Kenakalan remaja Tabel 1

Kisi-kisi angket untuk variabel X (tayangan berita kriminal di

televise)

Indikator No item pertanyaan Jumlah item

ᄋMᄋセセMMセセMMセMMセエMMセセセM

l. Frekuensi waktu, 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10

(Y)

jenis dan bentuk tayangan berita !criminal di televisi 11. Media yang

digunakan IL Alasan atau

motivasi menyaksikan tayangan berita !criminal 10 11

12, 13

Tabel 2

2

Kisi-kisi angket untnk variabel Y ( kenakalan remaja)

Indikator No item Pertanyaan Jumlah item IV. Bentuk kenakalan

rem<.lJa

a. Memakai obat- 14, 15, 16 3 obatan terlarang

(49)

b. Merokok

17,18,19

3 c. Memukul dan

20, 21, 22, 23, 24, 6

berkelahi

25

d. Mencuri, dan

26,27,28,29

4

menyalahgunakan kepercayaan

(uang)

e. Melawan kepada

30,31

2

orang tua dan durhaka

f. Prilaku yang

32,33,34

" .)

menyimpang

F. Tekhnik Analisis Data

Data yang diperoleh dari kepustakaan digunakan sebagai teori yang dijadikan pedoman oleh penulis untuk melakukan penelitian lapangan. Adapun data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisis untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan.

Dalam analisis basil penelitian berupa " Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di Tclcvisi Terhadap Kenakalan Remaja (studi lrnsus di SMP

Darun Nurjati Bekasi-Utara) " digunakan analisis kuantitatif yaitu analisis

yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka, dengan cam menjumlahkan, mengklasifikasi, mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan data statistik.

Dalam pengolahan data, penulis menggunakan tekhnik sebagai berikut: 1. Editing yaitu memeriksa kelengkapan clan pengisian angket yang

berhasil clikumpulkan.

2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket 3. Tabulating, yaitu mentabulasikan datajawaban yang berhasil

(50)

Setelah pengumpulan data dilakukan, malrn tahap berikutnya data tersebut dianalisa dengan analisa kuantitatif secara deskriptif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumus distribusi:

P

=

F x 100%

N

Keterangan: P: Presentase F: Frekuensi

N: Jumlah Frekuensi atau banyaknya individu

Kemudian untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan berita kriminal di televisi (variabel x) terhadap kenakalan remaja (variabel y), penulis menggunakan rumus product moment dari Calr Pearsoa tekhnik analisanya. Cara operasional data dilakukan mela!ui tahap sebagai berikut:2

a. Mencari angka korelasi dengan rumus:

Keterangan

rxy : Angka Jncleks korelasi "r" Product moment. N : Number of cases

I

XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X clan skor Y IX : Jumlah seluruh skor X

I

Y : Jumlah seluruh skor

b. Memberikan interprestasi terhdap r x y yaitu

I. Memberikan interprestasi sederhana clengan cara mencocokan basil perhitungan dengan indeks korelasi "r" product moment

Gambar

Tabel  diatas  menunjukkan  bahwa  sebanyak  ( 43,  9  %)  menyatakan  sering  menyaksikan  tayangan  berita  kriminal  di  televisi,  Karena  menurut  mereka  tayangan  berita  kriminal  merupakan  tayangan  yang  dapat  mernberikan  informasi  tentang  t
Tabel diatas menunjukkan bahwa (48,  7%) anak menjawabTKP adalah  tayangan  berita  kriminal  yang  disukainya,  ,  (  12,  2'Yo)  anak  menjawab  Buser  adalah  tayangan  berita  kriminal  yang  clisukainya,  (24,  4%)  anak  menjawab  Sergap,  (4,  8%)
Tabel  cliatas  menunjukkan bahwa anak  menyukai jenis tayangan  berita  kriminal  pencurian.,  (65,  8%)  anak  menjawab  menyukai  bentuk  kasus  pencurian  yang  mereka  sukai,  karena  menurut  mereka  kasus  pencurian  sekarang  ini  sering  te1jacli
Tabel  cliatas  menunjukkan  bahwa  (0%)  yang  menjawab  sangat  setuju  mencicipi  narkoba hanya sekeclar ingin  tahu,  yang menjawab setuju mencicipi  narkoba  hanya  sekeclar  ingin  tahu  (2,  5  %,),  yang  menjawab  ticlak  setuju  mencicipi narkoba
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Pandangan Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Malang terhadap pelaksanaan Persidangan secara Elektronik dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 yakni memberikan

Berbagai risiko telah mewarnai perkembangan pasar keuangan global di bulan April 2017, mulai dari meningkatnya kekhawatiran geopolitik antara Amerika Serikat (AS)

The Provision Of Engineering, Procurement Services, Tender/ Contract Support And Construction Support Services, Detailed Engineering Services for Premier's

Penelitian ini fokus pada pengembangan sistem pendukung keputusan untuk kelayakan fasilitas ruang instalasi rawat inap.. Sistem ini dirancang untuk membantu pihak rumah sakit

Lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan dapat meningkatkan gairah dan semangat kerja dalam perusahaan juga akan mendorong para karyawan untuk bekerja dengan

Elemen musik yang mempengaruhi suasana hati konsumen tersebut adalah beat dalam musik yang sesuai dengan tema, tempo pada musik yang dapat menciptakan suasana yang

Instrumen untuk mengukur persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru PKn di SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin, yaitu menguasai karakteristik peserta didik, menguasai

tentang pembangunan aplikasi berbasis android yang dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan dalam Fisika khususnya pada materi kinematika gerak satu dimensi.. Aplikasi