• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak : studi kasus di smpi al-khasyi'un ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak : studi kasus di smpi al-khasyi'un ciputat"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

deエセgan@

PRESTASI BELAJAil

aエセaャH@

(Studi kasus diSI'v1PI Al-Khasyi'un ciputat)

OLEH

1\.BDUL ll.-.\RIS

Nil\1. 201011000572

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULT AS ILMU TARBIY AH DAN KE:GURUAN

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

(2)

(Studi kasus diSMPI Al-Khasyi'un ciputat)

SKRIP SI

Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat ujian akhir program strata satu (SI) Dalam gelar Sarjana

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (S.Pd.I)

OLEH

ABDUT..i HARIS NIM.201011000572

DIBA WAH Bll\1BINGAN

Drs. H. Abdul Rachman Shaleh APU.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAl\I

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

(3)

DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI SMPI AL-KHASYI'UN CIPUTAT"

telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jaka1ta pada tamggal 18 November 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata satu (SI) pada jurusan

Pendidikan Agama Islam Program studi Pendidikan Agama Islam

Jakarta, 18 November 2005

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap anggota

セセN@

Prof. Dr. H. Azri Fahrurroz1, MA NIP, 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

(4)

4. K: pala sekolah SM!" !SLAM. Al-Khasyiun Cipulat be8erta guru-gtn1 dan staf

juga siswa-,;iswi, khusus11ya kelas I.

5. T:risti,ne\\a kepacla orang tua tercinta, Matory (Bapak) dan Hamdah (Emak)

:1w1g tclah bcrjmng mcr.1b-:sa1kan dan mencliclik ー」[ョオャゥセ@ dcngan tulus dan sabar

;,: ·ta memlxri hant11<1n moril dan materil selama mengikuti pendiclikan ini.

i(cmuclian kepada uwak (nenek) dan cngkong (kakek) ku yang tercinta, Suga adik

,ic.1kku Hani( Hi.liz, dan Uchro, jasa-jasa kalian tak pernah clapat terlupakan,

6. T<:man-ternan an15katan :WO I, Special F4 (Daman, Eacky, Sh0leh, Didi) dan

&de-au.: ku ui <elas A (Dewi, .'\r,1e! N Elli), Nggak lupa ;.indha lrnoet yang tclah

7. K !ranya ュbセ[ゥィ@ ban yak p1hak lain yang tidak dapat dise::mtkan salu persa'.L' yang

telah mer.ibaniu melePgkapi dan menyekoaikan skripsi ini.

Hanya kepada Aliah jualah, penulis serahkan semoga segala bantuan dan amal

baik yang telah diberikan akan dibalas-Nya. Deugan kerendahan hati, skripsi ini

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar bclakang ... .. . ... ··· 2

!3. ldentifikasi, Pembatasan dan perumusan Masalah ... 7

1. Jdentifikasi Masalah ... ... . ... . 7

2. Pembatasan Masalah ... .. 3. Perumusan Masalah ... .. C. Kegunaan Hasil Penelitian ... . D. Sistem Penulisan ... . .8 ... 9

.. ··· 9

... ... ... . 10

BAB II A. KAJIANTEORL ... 12

1. Pengertian Pengertian Orang tua ... 12

2 Pengertian Orang tun ... 15

3. Pearan Orang tua/ anggota keluarga lain/ keadaan keluarga dan pcngaruhnya terhadap pcndidikan anak ... 16

4. Pengertian prestasi belajar.. ... 24

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 34

B. Hipotesis ... 43

(6)

D. Tcknik Analisis dan Interpretasi Data

BAB IV HA.SIL PENELITIAN

A. Gambarnn umum SMPI Al-Khasyi'un Ciputat

I. Letak Geogrnfis ... . 56

2. Sejarnh Berdirinya SMPI Al-Khasyo'un ... 56

3. Keadaan Guru dan Siswa ... .. 60

4. J(urikiulun1, Visi dan Misi ... .. 61

5. Sarana dan Prasarana . . . . .. 6 1 6. Latar bclakang Orang tua siswa ... ... ... ... .. .. . .. .... .. 61

13. Penghitungan Data ... 63

C. I nterpretasi Data BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .. . ... 72

(7)

Sabda Rasulullah SAW,

セ@

Hセ@ 13 <.>-"'- Jil ,1_,_,) セ@

y

J.>-

セス@

r-1'11

セ@ jャセ@

._:,.,.dL}

J

r-1'1'

l_Jbl Artinya: t1111/11//ah i/11111 irala11p1111 ke 11egeri China da11 ses1111gg11h11ya

mem1111111 i11111 i111 ll'ajib bagi setiap orang Islam .. Firman allah SWT

Artinya: Allah tidak 111embebc111i seseorang kecuali masih dalam ha/as kema111p11a11ya.

Segala puji bagi allah Rabb semesta alam yang terhebat dan teragung di antara

yang agung. Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah dan mengalir atas diri

nabi muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan orang-orang yang selalu

berpegang teguh pada syariat allah hingga hari akhir.

Mencermati kondisi di era sekarang ini, khususnya di abad 21 dan ditahun

milenium ke 2 ini, di mana manusia sedang mengalami fenomena hidup dan

tantanganya yang semakin komplek, sehingga menuntut manusia untuk lebih kreatif

serta intensif untuk melakukan perubahan menuju perbaikan yang sebelumnya telah

di lakuakan. Sehubungan dengan judul yang diangkat ke dalam penelitian ini, ha!

yang akan menjadi fokus masalah atau objek penelitian adalah tentang budaya

keilmuan orang tua (keluarga) dengan segala dimensi dan indikasinya dan tentang

presatasi belajar anak dengan segala dimensi clan indikasinya yang akan dijabarkan

(8)

berahlak mulia, sehat, berilrnu, cakap, kreatif, mandiri clan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggungjawab.1

Lernbaga pendidikan yang ada untuk rnerealisasikan tujuan pendidikan

1iasional tersebut merupakan turnpuan dan harapan para orang tua, siswa dan

masyarakat gun rnernperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap clan sifat-sifat

kepribadian utarna, sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status social clan

bekal hidup lainnya di dunia dan akhirat. 2

Di era sekarang ini sering kita ternui adanya lernbaga pendidikan yang lulusan

siswa-siswinya tidak dapat rnencapai hasil yang mernuaskan, apalagi sampai lebih

dari nilai standar yang di tetapkan oleh Depdiknas, dan urnumnya sekolah yang

merniliki lulusan seperti itu adalah sekolah yang tingkat disiplinnya kurang, yang

berada di desa-desa, yang mana informasi clan pengetahuan tentang ha! keilmuan clan

kependidikannya masih kurang, di tarnbah lagi dengan para orang tua siswa yang

kesadaran dan perhatianya akan ha! kependidikan sangat kurang, bahkan banyak di

antara rnereka yang latar belakang pendidikanya tidak jelas atau rendah, sehingga

perhatian akan keberlangsungan clan perkembangan pendidikan tidak seclemikian baik

dan optimal.

1

lJU RI. No 20 Th 2003 Tentang SISDJKNAS., (Jakarta: PT K!oang Klcdc Putra Timur dan Koprasi Primer P.M.l 2003) h.6

:: Abin Syan1sudin Mak1nun .. fJsikologi JJendidikan, (Bandung: JYr H.c1naja Rosdakarya,

(9)

Prestasi belajar seorang anak yang biasanya dapat diindikasikan dengan

kornpetensi atau skill yang dirnilkinya atau dengan nilai-nilai seperti: ulangan, ujian

dan raport yang diberikan oleh guru, rnerupakan suatu ha! yang dituju dan ingin di

capai oleh orang tua dan lernbaga pendidikan dimana anak tersebut belajar bahkan ha!

itu juga merupakan sesuatu yang ingin dicapai dan diketahm oleh siswas itu sendiri.

Pendidikan adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup dan dapat di

lakukan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kama itu pendidika

nmerupakan tanggungjawab bersarna antara keluarga masyarakat dan pemerintah3

Berikut ini akan dijelaskan satu persatu komponen tripusat pendidikan

tersebut: pertama. keluarga merupakan kesatuan hidup bersarna yang pertarna di

kenal oleh anak, oleh karna itu keluarga disebut sebagai "primarv commwuty'' yaitu

sebagai lingkungan pendidikan yang pertarna, kama dalam keluarga inilah anak

pertama kalinya mendapatkan birnbingan dan pendidikan, dan keluarga disebut

sebagai lingkungan pendidikan utama karna sebagian besar hidup anak berada dalarn

keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah didalarn

keluarga.'i

Pendidikan keluarga adalah fundarnent (dasar) dari pendidikan anak di rnasa

selanjutnya, hasil-hasil yang cliperoleh anak dalam keluarga rnenentukan pcndidikan

J Zakiah f)arajat, IJasar-/)asar J)enditlika11, (Semarang: Efil1ar Publishing, 1990). Cet ke-1,

h.73

(10)

formal maupun informal. tennasuk didalamnya juga kumpulan orgamsa1 pemuda

dsb6

Kaitanya dengan prestasi belajar, dalam sebuah buku yang membahas tentang

pendidikan disebutkan bahwa, terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor lingkungan, keluarga,

sekolah, kelompok teman sepermainan/kumpulan organisai pemucla yang telah

clisebutkan di atas, bahkan karna faktor yang berasal dari dalam clirinya sendiri baik

fisik maupun psikis.Namun clemikian hal-hal yang dapat rnempengaruhi prestasi

belajar anak yang sangat banyak itu clapat clikelompokan hanya ke dalam clua unsur

yaitu : pertama unsur intrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal clari clalam diri anak

tersebut, baik psikis maupun fisik, baik bawaan sejak lahir maupun yang di

perolehnya kemudian. kセ、オ。@ unsur ekstrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal clari

luar cliri anak tersebut.

Unsur ekstrinsik yang dapat mempengaruhi prestrasi belajar anak, merupakan

hal yang berhubungan dengan juclul penelitian ini. Aclapun fokus dari penelitian ini

adalah tcntang perhatian orang tua (keluarga) yang dapat berpengaruh pacla prestasi

belajar anak, clan buclaya kcilmuan orang tua tersebut clap.at tcrgolong ke clalam

kategori unsur ekstrinsik, yang mana hal lain yang tergolong dalam unsur ckstrinsik

tersebut antara lain: faktor social, buclaya, lingkungan clan lain-lain.

6

(11)

Masalahnya apakah perhatian orang tua, khususnya mengenai perhatian dan

kepedulian terhadap hal-hal kependidikan dan terhadap keberlangsungan dan

perkembangan pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang signifikan

dalam meningkatkan prestasi belajar anaknya, dan apakah perhatian orang tua itu

dapat tergolong kedalam faktor yang termasuk sangat penting dalam hubunganya

dengan prestasi belajar anak .,

Penelitian ini merupakan bentuk partisipasi dalam usaha mencari sebuah teori

atau kesimpulan tentang pengaruh dan hubungan ke dua hal di atas, yaitu penelitian

atas "HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN

PREST AS! BELA.JAR ANAK " di SMP Islam al-Khasyi'un Cipayung Ciputat Hal

ini j uga bisa merupakan langkah awal penyiapan perumusan konsep-konsep ten tang

ha! yang berhubungan dengan perhatian dan prestasi belajar anak, kelak, bila

penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan yang berujung pada teori-teori atau

konsep yang valid dan komprehensif

B. ldentifikasi, Pembatasan dan Pcrumusan Masalah

1. ldentifilrnsi Masalah.

Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan pemilihan judul 1m,

penulis mengidentifikasikan masalah-maslah yang akan muncul antara lain

sebagai berikut :

a. Orang tua selalu mendoakan anaknya agar menjadi anak yang shaleh dan

(12)

b. Orang tua rnenganjurkan anaknya untuk selalu disiplin dalarn belajar

beribadah bahkan bem1ain

c. Orang tua selalu rnengingatkan anaknya untuk raj in beribadah, berbuat baik

dan rajin belajar.

d. Orang tua selalu mernberikan dorongan/sernangat pada anaknya untuk dapat

berprestasi.

e. Sikap keilrnuan orang tua yang dapat diindikasikan dengan earn berfikir

yang rasional dan sisternatis, bijaksana, jujur, objektif, berpengetahuan luas

dan lain lain.

f Orang tua rnernberikan arahan, bimbingan, nasehat dan bahkan ikut

membantu kesulitan belajar anaknya.

2. Pembatasan Masalah.

Melihat luasnya permasalahan yang di hadapi berkenaan dengan judul di atas,

maka masalah-rnasalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini perlu di

batasi agar arah dan sasaranya lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis hanya

membatasi penelitian kepada hal-hal sebagai berikut, yaitu:

1. Perhatian orang tua, yang dimaksud dengan perhatian orang tua di sini adalah upaya orang tua dalam rnenumbuhkan semangat belajar anak agar

berprestasi dengan cara antara lain: rnenciptakan situasi kondusif untuk

(13)

BAB III Metodologi penelitian

Dalam bab ini akan di uraikan tentang tempat dan waktu penelitian,

variabel penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik

analisa dan interpretasi data.

BAB IV Hasil penelitiaan

Dalam bab 1111 akan di uraikan tentang gambaran umum SMP Islam

Al-Khasyi'un Ciputat yang meliputi sejarah dan letak geografisnya, struktur

organisasi, keadaan (guru, siswa dan karyawan), kurikulum dan sarana

pendidikan. Kemudian diuraikan juga tentang deskripsi data, analisa dan

interpretasi data.

BAB V Penutup

Dalarn terakhir ini akan di kemukakan beberapa kesirnpulan dari

(14)

A. KERANGKA TEORITIS

I. Pengertian Perhatian orang tua

Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang disukai atau

yang di senangi. Secara istilah perhatian berarti kcakti fan 11wa yang di arahkan

kepada suatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya 1Dapat juga bcrarti

kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsang

yang datang dari lingkungan sekitar. 2 Dal am keterangan lain disebutkan bahwa

perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan ruang sciring dengan perkembangan

anak baik secara fisik maupun mental spiritual disamping mernfokuskan pernbinaan

kepada perkernbangan jasrnani serta daya intelektualnya.

Dari definisi-definisi di atas penulis dapat rnenyirnpulkan bahwa perhatian

merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan kcpada suatu

objek tertentu baik dari dalarn maupun dari luar dirinya dengan disertai reaksi-reaksi

orga111sme yang dapat mernungkinkan adanya perlakuan khusus terhadap objek

tersebut.

1

Abu Ahmadi, Psiko/ogi 11erke111ha11ga11. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet, ke-2, h. 145

2

Slanicto, Re/ajar don .faklor:faklor yanp: 111e1111JenRar11hi11ya, (Jakarta· Rineka cipta, 199 J ),

(15)

Dalam konteks Islam perhatian yang dimaksud kbih ditekankan kepada

kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari ancaman

hukuman neraka, dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih kepada tanggung

jawab atas hukum illahi. Hal ini tercennin dalam firman Allah (Q,S Al Tahrim:6)

Artinya: ·' f-fw orang-orang yang hen man, peflharafah d1nm11 dan ke!uarga11111 dan apu 11eraka yang hahun hakumya adafah 111a1111.1w da11 halu. "

Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam penelitian ini

hanyalah terbatas pada perha1ian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan

pendidikan (sekolah) dan kasih sayang . Dengan dcmikian penulis mendefinisikan

perhatian orang tua sebagai berikut --µerhatian orang tua adalah upaya/sikap orang

tua mcncurahkan waktu dan ruang dengan penuh kesadaran dengan earn mengawasi

dan membunanya guna mendorong anak untuk berprestasi dan gina menciptakan

situasi kondusif dan harmonis untuik bnelajar anak di rumah.

Dalam prakteknya perhatian di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

kebutuhan, kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan

sekitar kita se11a kuat tidaknya rangsangan dari objck itu sendiri.' Dalam teori

psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pcrhatian

yang diberikan orang tua k:rhadap anaknya. Secara umum fakto-faktor yang

dimaksud bergantung pada dua aspek, pertama Aspek [nternal, kondisi jasmani,

(16)

rohani dan intelektual orang tua selaku pemberi perhatian merupakan hal yang

terpenting dalam aspek ini, contoh: orang tua yang keadaan jasmani dan rohaninya

lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karna mereka

sendiri memiliki keterbatasan dalam memberikan pembinaa.n terhadap anaknya,

keterbatasan tersebut dapat dikarnakan antara lain: bodoh, gila, cacat, sering sakit

dan lain-lain.Kedua aspek eksternal vaitu kondisi-kondis1 di luar diri orang tua

selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari

objek itu sendiri dan lain-lain.

Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi rnenjad1 dua: ( 1) perhatian

intensif, (2) perhatian tidak intensif Semakin tinggi kesaclaran dan kesiapan yang

menyertai suatu aktifitas atau pengalaman, berarti semakin intensifperhatiannya, dan

hal ini akan membantu suksesnya aktifitas yang dilakukan tersebut. 4 Perhatian orang

tua guna mendorong anak untuik berprestasi, khususnya ketika berada di rumah

terbagi dalam tiga bentuk antara lain:

a. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak

b. Membimbing mereka da:3m menyelesaikan pekerjaan rumahnya

c. Mendiskusikan masalah-masalah pendidikan(sekolah) dengan anak.5

4

I"lurnaidi Surya Brata, jJsiko/ogi pen,/id1ka11, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), Cct, ke-1, h.

5

Jan1aludin, Pen1helqjaran yan;; e.fekt[f (f{/kfor-faktor yang 1nen11Je11,r;aruhi JJrestasi sisil'a).

Bagian proyek ENllS Peguruan 1\gama Islam Tingkat f)asar, Dirjen kele111bagaan Aga1na lshun,

(17)

2. Pengertian orang tua

Adapun pengertian orang tua, menurut kamus besar bahas Indonesia orang tua

diartikan dengan: I) Ayah dan ibu kandung. 2) orang tua. 3) ornng yang dianggap tua

(cerdik, pandai, ahli dsb) 4) orang yang di segani /di hormati di kampung.''

Istilah orang tua dalam bahasa inggris di kenal dengan sebutan •· paren(' yang

artinya I) orang tua, 2) ayah, 3) ibu.7 Sedangkan dalam penggunaan bahasa arab

istilah orang tua di kenal dengan sebutan Al-walid, pengertiaan tersebut dapat di

lihat dalam al-qur'an surat /uqman ayat 14 yang berbunyi:

418

( \

i

: \

l

I

0L.a.l)

セ@

. .UIJ-! JL.;')11

9

))

"'Dan kila permtahkan kepada manusia agar berbua/ baik kepada ibu

bapak (kedua orang tua)".8

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua

adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua yang harus

disegani dan dihormati, yang memberikan kasih sayang, bimbingan, latihan

"Departcmcn Pendidikan dan kebudayaan, UUD ./5, (Jakarta: Pustaka Amani, l 994) h, 63-64

7

John. M.E Cho!s dan I-Iasan Sadily, Ka11111s fnggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1996) h.

8

Departe1nen ;\gatna Republik Indonesia. Al Quran llan te1je11u1h, (Jakarta: Yayasan

(18)

dan pendidikan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang, pangan

maupun papan bagi anaknya.

Namun yang penulis maksud dengan "orang tua" dalam Perhatian orang

tua di sini adalah orang tua dalam arti (ayah/ibu) dan anggota keluarga lain

yang tinggal dalam satu lingkungan" keluarga tertentu. Alasan penulis hanya

mencantumkan kalimat orang tua dalam judul skripsi ini, karna orang tua

dipandang sebagai orang yang lebih berpengaruh dominan terhadap pendidikan

anaknya, ditambah Jagi karena belum tentu dalam keluarga objek yang akan

diteliti terdapat anggota keluarga lainnya seperti bibi/ paman, kake/nenek,

keponakan, sepupu dJl.

3. Peran orang tua, anggota keluarga lain, keadaan keluarga dan

pengaruhnya terhadap pendidikan anak

a. Peran orang tua

I) !bu

Sudah jelas bahwa peran ibu sebagai anggota keluarga adalah

memegang peranan terpenting terhadap pendidikan anknya, sejak anak itu

dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan memelihara

dan sebagainya. Pendidikan ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan

dasar yang tidak dapat diabaikan, rnaka dari itu seorang ibu hendaknya

adalah seorang yang bijaksana dan pandai mendid1.k anaknya, maka tidak

heran jika ada sebagian orang berkata "kaum ibu adalah pendidik

(19)

Islam telah mengangkat kaum wanita sebagai kaum ibu yang

menghasilkan anak-anak sebagai generas1 penerus, dan Allah pun

menganugrahkan kepada kaum wanita sifat-sifat seperti sabar, lembut,

kasih saying, telaten, oleh karena wanita mempunyai sifat-sifat seperti itu

maka Allah menetapkan wanita menjadi pembimbing rumah tangga

(bertanggungjawab kepada anak-anaknya)

Sabda nabi Muhammad saw:

Artinya : wanita (istri 1hu) oda!ah pe1111111pi11 lerhadap rwnah tangga suami dun lwrta hendanya dun dw akan dmzinlai pertanggung ;awaban

9

ll/as kepe1111mpmannya.

Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua

orang tua khususnya kepada ibu, ha! itu disebabkan karma ibu mengalami

beberapa kesusahan dalam memperoleh seorang anak, baik pada saat

sedang hamil, melahirkan, menyusu1 maupun pada saat ia mendidik.

Allah SWT berllrman dalam Q.S Luqman : 14

" ,, ,. ) ,,.

' -- I ' I - I"· I ' \' I '/''. '

.

セ|@

l,.5'1

NセNNNオャケI@ y' イセ|@ ;)I

9

I-lartono Ahn1ad Jaiz dan fv1ulya Wati '{asin, J?aga111 ォQNAOQオオZセオ@ .<.;erasi la/Ji sesal, (Jakarta:

(20)

a. Sumber dan pemberi kasih sayang

b. Pengasuh dan pemelihara

C. Tempat mencurahkan isi hati

d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga

e. Pembimbing hubungan pribadi

f Pendidik dalam segi emosional

2) Ayah

Jelaslah bahwa ayah juga turut be1ianggungjawab atas perawatan, penjagaan,

pendidikan dam bimbingan anak-anaknya bersama-sama istri (ibu). Allah SWT

berfinnan:

Arlinya: kaum lelaki herkuasa atas kaum wanita, oleh karma ilu al/ah le/ah me/ehihkan sehagian mereka(kaum laki-laki)atas sehag!l:m yang lain(wanila} Jan karma mereka( lak-laki) le/ah mena.flwhkan sehagian harta mereka ( An-nisa :3-1).

Beberapa sebab mengapa Allah SWT menempatkan kepemimpinan ditangan

(21)

b. Peran anggota keluarga lain

Yang dimaksud dengan anggota keluarga lain di sini adalah seseorang selain ayah, ibu dan anak yang berada dalam satu keluarga tertentu, contoh anggota keluarga lain tersebut antara lain:

I. Nenek/kakek

Selain dari ibu dan ayah, banyak anak-anak yang menenrna

pendidikan dari nenek/kakeknya. Umumnya nenek rnerupakan surnber

kasih sayang yang rnencurahkan kasih sayangnya secara berlebihan

kepada cucu-cucunya, rnereka tidak mengharap sesuatu clari cucunya

itu melainkan hanya rnernberikan belaka, maka dari itu biasanya para

nenek rnernanjakan cucunya dengan berlebihan.

Satu keluarga yang tinggal serumah dengan nenek sering kali terjadi perselisihan antara orang tua anak c!engan nenek rnengenai cara rnendidik, pandangan orang tua dalam mendidik anaknya sering bertentangan dengan nenek yang merasa bahwa ia (nenek) lebih banyak "makan gararn" dari pada anaknya (orang tua siswa), jika ha! ini terns rnenerus terjadi maka akan sangat berpengaruh bagi

perkernbangan anak. 13

2. Paman/bibik

Selain sikap dan kebiasaan orang tua yang akan dijadikan

tuntunan (ditiru) oleh anak, sikap parnan dan bibik yang berpredikat

sebagai orang dewasa juga menjadi perhatian anak, oleh karenanya

keberadaan parnan/bibik yang beracla (tinggal) dalam keluarga anak

tersebut, terutama sikap serta kebiasaan-kebiasaannya akan dan

mempengaruhi perkembangan anak baik dari segi psikologi maupun

pendidikan anak tersebut.

13 Ngali1n Punvanto,

(22)

mulia, memiliki keimanan dan ketaqwaan, serta berpengetahuan. Disisi lain

kedudukan anak clalam keluarga adalah sebagai objek/penerima, yaitu objek

yang diberikan kasih sayang,yang dibimbing, yang dididik, yang dipelihara

clan lain-lain, sekaligus harapan dan kebanggaan keluarga.

Namun terkadang terdapat perbedaan perlakuan orang tua terhaclap

anak-anaknya, adapun perbeclaan perlakuan tersebut dapat di sebabkan oleh

kedudukan atau setatus anak tersebut dalam keluarganya, sepe11i contoh: anak

tiri kemungkinan akan mendapatkan perlakuan yang berbeda di banding anak

kandung, anak pertama akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dibanding

anak bungsu, anak perempuan satu-satunya akan mendapatkan perlakuan yang

berbeda diantara saudaranya yang laki-laki dan Jain-lain. Hal di ataslah yang

pada umumnya dapat mempengaruhi perlakuan orang tua terhadap anak,

sehingga dampak yang diterima oleh anak dari perlakuan yang berbeda

tersebut akan mempengaruhi perkembangan mental dan kecerdasannya.

Dari serangkaian keterangan di atas, budaya keilmuan orang tua dapat

di artikan sebagai aktualisasi dari sebuah ide, gagasan serta pemikiran yang

bcrupa sikap/prilaku kebiasaan clan kebijakan-kebijakan orang tua /anggota

keluarga lain yang berkenaan clengan ilmu pengetahuan dan kepenclidikan

yang dapat di ketahui dari cara panclang clan cara memecahkan

masalah-masalah pencliclikan yang tercermin dalam suasana kehidupan sehari-hari

(23)

Dapat juga berarti po la prilaku, nilai-nilai, sikap dan

kebiasaan-kebiasaan orang tua akan hal kependidikan yang di bentuk dalam perjalanan

panjang proses pendidikan, yang di refleksikan dalam kesehariannya terhadap

anak atau anggota keluarga lain.

4. Pengertian prestasi belajar.

a. Pengertian prestasi

Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi bclajar, maka

terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari ke dua istilah

tersebut, kata prestasi dalambahasa lnggris "Achivement"yang berarti

hasil yang telah di capai dari yang telah di tetapkan. 15

Dalam keterangan Jain, prestasi belajar diartikan sebagai apa yang

telah di lakukan dan di ciptakan, atau hasil pekerjaan yang menyenangkan

ha ti yang di peroleh dengan jalan keuletan bekerja. 16

Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan

sebagai sebuah hasil yang di capai dari suatu pekerjaan/usaha yang telah

15

Sudinnan .. Jnteraksi dan 11101i/Gsi JJelajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Pcrsadn, 199..J-).cct.

;<c-5. h.38 16

(24)

di lakukan, yang menandai dan rnernberi penilaian terhadap baik atau

tidaknya hasil usaha tersebut. 17

b. Penge11ian belajar

secara urnum belajar dirnaksudkan sebagai kegiatan psikofisik menuju

perkembangan pribadi utuh, sedangkan secara spesifik belajar di

rnaksuclkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang

rnerupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang

18 utuh.

Menurut Skinner seperti yang di kutip Blower(! 985)berpendapat

bahwa belajar aclalah suatu proses aclaptasi yang berlangsung progresif,

dan bcrdasarkan eksperimennya Skinner menyatakan bahwa proses

adaptasi tersebut akan menghasilkan suatu yang maksimal, jika di beri

penguat.

Menurut Chaplin (l 972) dalam d1ctwnmy of psJ!.chology,

merumuskan dua macam definisi belajar yaitu: pertama belajar aclalah

memperoleh perubahan tingkah laku yang rel a tit' menetap sebagai akibat

dari latihan clan pengalaman. Ked11a Belajar aclalah suatu proses untuk

memperoleh respon-respon yang di karenakan adanya latihan-latihan

17

Dcpartc1ncn Pcndidikan Nasional, Ka1n11.v besar /Jahasa Indonesia Ji!id 3. (Jakarta: Balai

Puslaka 2002) h. XYセ@

18

(25)

khusus. Jadi belajar tidak hanya melibatkan suatu kemampuan atau

masalah akademis baru, tapi perkembangan emosi, interaksi social dan

pengembangan kepribadian. 19

Dalam buku psychology pendidikan karya Ngalim Purwanto,

terdapat pendapat Hilgrade dan Bower yang menyatakan bahwa belajar

berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu

yang di sebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi

tersebut.

Menurut pendapat Cagne (Dalam buku !he co11dilio11al

(;f

/eaming 1977) menyatakan bahwa Belajar terjadi jika situasi stimulus bersama

dengan 1s1 ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

membuat perubahan dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu

sesudah ia mengalami situasi tadi. 20 Dalam keterangan lain disebutkan

bahwa belajar adalah: aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri

individu si pelajar dalam arti behavioral change (perubahan sikap/tingkah

laku) baik actual maupun potensial, yang mana dari perubahan tersebut di

19 Ncui Hartati.dkk.

ls/run da11 fsikologi. (Jakarta RE Pcrsada. 2004)cct.kc-J, h.53-54

20

(26)

dapatkan kemampuan baru yang dilalui dalam waktu yang relative lama

clan juga karena usaha yang dilakukannya.21

Menurut ahli psikologi belajar diartikan sebagai suatu proses usaha

yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baik, secara keseluruhan sebagai basil dari pengalaman individu

tersebut dalam reaksinya dengan lingkungan. 22

Terdapat banyak perbedaan dikalangan ahli psikologi dalam

menjelaskan clan mendefinisikan istilah belajar, namun secara umum, dari

definisi-definisi para ahli psikologi yang ada pada hakikaynya terdapat

kesamaan maknanya, bahwa konsep belajar itu selalu merujuk pada "

Suatu proses perubahan prilaku/pribadi individu berdasarkan

pengalaman-pengalaman tertentu.23

Dari semua definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa:

terdapat dua ha! besar yang di bedakan dalam pemakaian istilah belajar

yaitu: pert a ma pemakaian itu menunjukan pad a perubahan prilaku, kedua

pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam keadaan baik yang

21

ivluhibin Syah, F'siko/o/ogi [>endidiknn dengan J>endekatan. (Bandung: PT Rcnutja

Rosdakmya 1999). CcJ kc-4. h. 90.

22

Abu Ahmadi clan Widodo Supriyono. Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rincka Cipta. 1999). Cct. Kc-l.h.121.

23

Abin Syan1sudin Makinun. }Jsiko/ogi f)endidiknn, (Bandung: Rc1naja Rosdakar:ya. 2001),

(27)

berasal dari suasana kehidupan dalam keluarga maupun dari lingkungan

luar, yang di perkirakan menjadi dasar dari proses perubahan prilaku.

Dari definisi-definisi yang telah dike1m1kakan di atas penulis

menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, yang

lazimnya di tunjukan dalam bentuk nilai atau skor yang di berikan oleh

guru rnata pelajaran yang 「・イウ。ョァォオエ。。セ T@

Prestasi belajar merupakan kunci pokok untuk memperoleh ukuran

dan data hasil belajar siswa yang meliputi perubahan prilaku dari tiga

buah ranah psikologis yang dianggap penting dan diharapkan dapat

mencerminkan perubahan tingkah laku yang te1jacli sebagai hasil belajar

siswa baik cipta clan rasa maupun yang berdimensi karsa.

Menurut Muhibbin Syah, pacla prinsipnya bahwa pengungkapan

hasil belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah

akibat clari pengalaman clan proses belajar siswa. Namun demikian,

pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah

rasa siswa, sangat sulit. ha! ini di sebabkan perubahan hasil belajar itu ada

yang bersifat intangible (tak dapat di raba). 25

2

-1 Ti111 Pcnyusun kan1us pusat pc1nbinaan pcngcn1bangan bahasa, Depdikbud. Ka111us besnr

!3ahasa Indonesia. (Jakart:J: Balai pustaka 1998) cct kc- 1 h. 700

25

(28)

c. Tipe hasil belajar

Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada tiga bagian, antara

lain: bidang kognitif, bidang afektif, bidang psikomotorik. Ketiga bidang tersebut

tidak bisa berdiri sendiri, namun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di

pisahkan dan harus merupakan hasil belajar siswa di sekolah dalam proses

pembelajaran. Berikut uraian unsur-unsur yang terdapat dalam tiga bi dang itu:

1. Tipe hasil belajar bidang kognitif

a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge).

Yaitu: tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk

mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus

mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional

yang di gunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain:

rnenyebutkan, mendefinisikan, rnenunjukan dan lain-lain

b. Tipe hasil belajar pemaharnan (komprehensif).

Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan leslee(responden) rnampu

memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya, testee

tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari

fakta/masalah yang ditanyakan. Kata kerja operasional yang digunakan

untuk mengukur tipe ini antara lain: membedakan, menjelaskan, memberi

(29)

c. Tipe hasi1 belajar penerapan (aplikasi).

Yaitu: kemampuan yang mengharapkan responden mampu untuk

menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam

situasi yang baru baginya. Kata kerja operasional yang digunakan

untuk mcngukurnya antara lain: mcnggunakan, mcncrapkan,

menghubungkan dan lain-lain.

d. Tipe basil belajar analisis.

Yaitu: tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau

mcnguraikan suatu intcgritas atau situasi tcrtrntu kcdalam

komponen atau unsur pembentuknya. Kata kerja yang digunakan

untuk mengukur penguasaan jenjang analisis ini antara lain:

membedakan, mengklasifikasikan, membandingkan,

mcngatcgorikan clan lain-lain,

e. Tipe hasil belajar sintesis

Yang dimaksud dengan sintesis adalah penya1uan unsur a tau

bagian-bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. Jadi

kcmampuan sintesis Yaitu: kemampt·an yang menuntut responden

untuk dapat mcncmukan hubungan !causal atau urutan tcrtcntu, atau

menemukan abstraksinya yang berupa integritas. Kata kerja

operasional yang di gunakan untuk mengukumya antara lain:

mcnghubungkan, menggabungkan, menyimpulkan,

(30)

f. Tipe hasil belajar evaluasi

Yaitu: kemampuan yang menuntut responden untuk dapat

membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi

bcrdasarkan suatu kriteria tcrtentu. Kata kcrja yang digunakan

untuk mengukur kemampuan jenjang evaluasi ini antara lain:

membandingkan, menafsirkan, menilai, memutuskan dan

lain-I am. . 26

2. Tipc hasil bclajar bidang afoktif

Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu

kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran,

disiplin, motifasi belajar, menghargai gurudan teman sekelas, kebiasaan

bclajar dll

c1. I?.eceiving Attending yaitu semacam kepekaa.n dalam menenma

rangsangan dari luar yang datang pada siswa.

b. Responding yaitu reaksi yang di berikan terhadap rangsangan dari luar.

c. Valuing I pcnilaian yaitu scgala yang bcrkcnaan dcngan nilai :..tau

kepercayaan terhadap suatu gejala.

d. Organisasi yaitu pengembangan nilai dalam suatu perkumpulan.

26

'Ngali1n punvanto, Prinsip-prinsip tlan Teknik Evaluasi j^・ョセセッェ。イ。ョL@ (Bandung· Remnjn

(31)

3. Tipe hasil belajar biclang psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik tarnpak pa.da bentuk keterampilan

(skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara

lain:

a. Persepsi (perseption)

Level ini bcrkenaan dengan penggunaan organ indra untuk

menangkap isyarat yang membimbing aktifitas gerak. Contoh pada

level ini seperti:

Siswa dapat membedakan beberapa warna.

Siawa dapat membedakan clengan sentuhan tangan beberapa

tipe kain yang berbecla clll.

b. Kesiapan (set)

Level ini menunjukan pacla kesiapan untuk melakukan tindakan

tertentu yang melilputi kesiapan mental, :fisik clan emosi. Contoh:

Siswa dapat menyusun langkah--langkah untuk membuat

sebuah prakarya

Siswa dapat s1ap memosisikan dirinya dalam menerima servis

bola 'tenis

Siswa menyatakan minat/ kesiapan untuk meningkatkan

kemampuannya dalam hal te11entu

27 Nana Sujana, /)asnr-!Jasar Proses !3elajar J\Jengajar. (Ba11dung: Sinar baru algcsindo.

(32)

c. Gerak terbimbing (Guided Re.1yHme)

Level ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari ketrampilan

yang komplek, hal ini meliputi peniruan ( mengulang suatu gerakan

yang di deminstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contoh

Siswa dapat rnengikuti langkah instruktur dalam

memperagakan sesuatu

Siswa mampu memasak kue dengan cara mengikuti resep

DIL

cl Gerak Terbiasa

Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon s1swa telah

menjadi terbiasa clan gerakan-gerakan yang di lakukan penuh

dengan keyakinan dan kecakapan. Contoh:

Siswa mampu secara mandiri menggunakan mesin potong kayu

Siswa mampu secara mandiri mengaktifkan komputer dan

menggunakannya di!.

e. Gerak kompleks

Merupakan gerak yang sangat terampil dengan pola-pola gerak

yang sangat kompleks, keahliannya terindikasi dengan gerakannya

yang cepat, lancar, akurat tanpa keraguan.

エセ@ Gerak pola penyesuaian

Gerak ini berkenaan dengan ketrampilan yang dikembangkan

dengan baik sehingga siswa dapat memodifikasi pola-pola gerak

untuk menyesuaikan tuntutan tertentu atau situasi tertentu.

g. Kreatifitas

Level ini merujuk pada penciptaan pola-pola gerak baru ntuk

menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus, hasil belajar

ini menekankan kreatifitas yang di dasarkan pada ketrampilan

(33)

Siswa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi

tertentu

Siswa dapat memodifikasi gerak dalam tarian/senarn dengan

20 gcrak vang sedikit berbed.

Ketiga tipe ini adalah pendapat bloom yang sangat penting

untuk di ketahui oleh guru sebagai clasar clalarn rnembuat tujuan

pembelajaran.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

\'lasalah utama yang menghambat sukses I keberhasilan pendiclikan

clan pengajaran aclalah kesukaran-kesukaran yang di haclapi oleh anak

pacla umumnya, sebab-sebab kesukaran tersebut dapat di golongkan

menjacli 2 yaitu sebab yang indogin dan eksogin. 2'1

1. Sebab inclogin

a. Sebab yang bersifat biologis yang berhubungan dengan jasrnaniah,

contoh:

I) Kesehatan: Faktor kesehatan sangat mernpengaruhi diri anak,

sebab anak-anak yang sakit akan mengalarni kesulitan clalam

belajar.

23 Hisya1n Zaini dkk. /Jesnin /)en1helajaran, (Yogyakarta: C.rf.S.D JAIN Su nan gunung jati

21102) h. 79-82

29

Ora. Kanini Kartono. !Jin1hingan be/ajar di Sl\.f.A don F>erguruan tinggi. (Jakarta: cv

(34)

2) Catat badan: contoh bisu, tuli, buta dll, hal ini menghambat

belajar anak, sebab anak-yang seperti ini tidak dapat menenma

pelajaran seperti biasa, melainkan harus secara khusus.

b. Sebab yang bersifat psikologis yang berhubungan dengan kejiwaan

anak, contoh:

(I) lntelejensi: Merupakan salah satu faki:or indogin yang sangat

mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika

intelejensi anak memang rendah, maka hal ini akan membatasi

kemampuan belajarnya, contoh:

Anak idiot: Anak yang hanya dapat mencapa1 tingkat

kecerdasan sama dengan anak 3 th

Anak imbesil: Anak yang hanya dapat mencapa1 tingkat

kecerdasan sama dengan anak umur 3-7 th.

Anak debil ; anak yang hanya dapat mencapai tingkat

kecerdasan sama dengan anak umur 7-12 th.

(2) Perhatian: ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak,

sebab dengan tidak adanya perhatian 1erhadap pelajaran, maka

anak tidak akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan

sangat menghambat bdajar anak.

(3) lvlinat: Bila pelajaran tidak sesuai dengan minat anak, maka

(35)

a. Bakat: Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak, maka

anak tidak akan mencapai prestasi tinggi, karna clia ticlak

berbakat dalam bidang itu.

b. Konstelasi psikis yang lain yaitu adanya

kemunduran-kemunduran psikis yang menghambat belajar anak

contoh: kehiclupan emosinya, gangguan-gangguan psikis,

antara lain neorosis psikos1s dll.

2. Sebab eksogin

a. Faktor keluarga

Karna faktor keluarga sangat luas maka faktor ini di bagi

dalam beberapa aspek, antara lain:

I) faktor orang tua, cont oh:

Cara orang tua mendidik anaknya yang tidak mapan.

Hubungan antara orang tua dengan anaknya yang kurang

harrnonis.

Contoh perbuatan orang tua yang tidak baik, baik dari segi

perkataan maupun sikap.

2) Suasana rurnah

Suasana rumah yang tenang, damai dan harmonis

sangat berpengaruh terhaclap proses belajar anak, karna ha! itu

sangat rnendukung belajar anak, jika keadaan harmonis, damai

(36)

ketenangan sehingga apa yang di pelajari akan mudah diingat

dan di fahami.

3) Keadaan ekonomi keluarga

Jika keadaan ekonomi kurang, maka kebutuhan dan

perlengkapan belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat

belajar pun tidak ada, maka anak t idak akan belajar clengan

baik. Demikian pula anak yang ekonomi keluarganya serba

terpenuhi juga dapat terhambat dalam belajar, karena biasanya

anak yang tersebut di atas di manja oleh orang tuanya sehingga

ia hanya bersenag-senang dan kurang perhatian terhaclap

pelajaran.

Faktor-faktor lain yang ada clalam keluarga adalah:

a) Adanya anggota keluarga lain

Hadirnya saudara antau anggota keluarga lain

clalam sebuah keluarga, akan sangat mempengaruhi

suasana kehidupan keluarga tersebut dalam ha! ini anak

adalah objek pertama yang akan terkcna pengaruhnya, bila

anggota keluarga lain tersebut dapat membuat suasana

keluarga yang harmonis dengan perhatian clan kasih

sayang, maka ha! itu akan berdampak baik bagi

(37)

b) Kedudukan/status anak dalam keluarga

Dalam keluarga, apakah anak tersebut (yang dijadikan

sampel penelitian) termasuk anak yang dimanja, disayang atau

anak yang sering terkena marah karena hal-hal tertentu·0 • ha!

tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi motifasi dan

psikologi dalarn perkembangannya.

Status juga dapat mempengaruhi perkembangan belajar

anak, yang dimaksud status disini: apakah anak tersebut anak

tunggal, anak bungsu, anak angkat, anak pertama dll, hal itu

akan berpengaruh khususnya dalam hal perlakuan yang di

dapatkan

c) Jen is kelarnin anak

Dalam keluarga, apakah anak tersebut anak lelaki satu-satunya

di saudaranya yang lain, atau anak perempuan satu-satunya

diantara saudaranya yang lain dan sebagainya. Hal ini juga

berpengaruh terhadap perkembangan anak.

b. Faktor sekolah

I) Cara penyajian belajar yang kurag baik

- Guru kurang menguasai bahan pelajaran

- Methocle yang di gunakan kurang baik dan tepat

(38)

2) Hubungan antara gum clan siswa yang kurang baik.

Biasanya gum yang sudah di benci siswa, maka pengajaran yang di

sarnpaikannya tidak akan berhasil maksimal

3) l-lubungan antara anak dengan temannya

l-lubungan dengan teman yang baik akan membawa anak

tersebut kearah yang baik pula, hal ini juga clapat merupakan

motifasi bagi anak untuk saling berbagi pengetahuan clan bersaing

dalam pelajaran yang akhirnya akan berujung pada darnpak yang

positif Sebaliknya hubungan dengan teman yang kurang baik akan

rnenimbulkan perasaan malas belajar dan cendrung

bersenang-senang yang tentunya akan berujung pada darnpak yang negatif

4) Standar pelajaran tidak sesuai dengan ukuran normal kemarnpuan

anak

Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh gum ada di

atas kernempuan anak pada umumnya. maka hanya anak-anak

yang pandai sajalah yang berhasil rnenerimanya, mak ha! ini juga

merupakan harnbatan belajar anak.

5) Alat-alat pelajaran di sekolah kurang lengkap

Dengan kurangnya alat-alat pelajaran, maka penyaJtan

bahan pelajaran juga akan kurang baik, ha! 1111 akan

mengaklibatkan anak-anak untuk tidak clapat rnenerima pelajaran

(39)

keorganisasian sekolah, yang mana ha] itu berdampak pada proses

perkembangan belajar anak dan proses belajar mengajarnya.

Di bawah ini terdapat 9 (sembilan) komponen dalam penyelenggaraan

sekolah, vang secara umum semuanya clapat berpengaruh terhaclap prestasi

belajar anak. Namun setelah digolongkan secara spesifik, hanya terclapat

「」「・イセー。@ poin saja vang dapat berpengaruh lansung terhaclap prestasi belajar

anak di sekolah, ke sembilan komponen tersebut adalah:

1 . Kurikulum clan pembelajaran

2. Asministrasi clan manajemen

3. Organisasi clan kelembagaan

4. Sarana clan prasarana

5. Ketenagaan

6. Kesiswaan

7. Pembiayaan clan

8. Peran serta masyarakat

9. Pembiayaan clan

I 0. Lingkungan dan budaya sekolah

c. Faktor masyarakat I lingkungan umum

Dalam faktor ini terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

antara lain:

(40)

2) Teman bergaul. teman bergaul yang kurang baik akan menyebabkan anak

tersebut kurang baik pula,

3) Aktifitas dalam masyarakat. jika terlalu banyak tu gas yang dijabat dan

dilakukan dalam berorganisasi, maka ha\ itu akan rnengganggu belajar

anak.

4) Corak kehidupan tetangga. Suatu com oh jika lingkungan tetangganya suka

berjudi, rnabuk-mabukan, mencuri dan kebiasaan buruk lain, maka hal itu

juaga akan mempengaruhi belajar dan kehidupan anak.

d. Faktor-faktor lain

I) Metode belajar anak yang kurang baik, contoh:

Pembagian waktu belajar yang kurang baik

Cara be!ajar \ang sa!ah

Pembagian dan penggunaan waktu istirahat yang kurang baik.

2) Tugas-tugas rumah yang ter!alu banyak

Anak yang terlalu banyak diberikan tugas rumah, contoh:

mengasuh adik, mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuct,

membcrsihkan halaman, melakukan pekerjaan sambi!an untuk menambah

penghasilan, ha\ ini akan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karna

(41)

B. H ipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin benar

dan sering digunakan sebagai dasar keputusan awal pemecahan suatu persoalan

yang dijadikan dasar penelitian. Hipotesis akan diterima jika penelitian yang

diadakan hasilnya membenarkan kebenarannya dan akan ditolak jika

kenyataannya ticlak membenarkan pernyataan untuk memperoleh jawaban atas

permasalahan yang diteliti. Hipotesis yang hendak di uji kebenarannya clan

digunakan dalam penelitian pengaruh budaya keilmuan orang tua terhadap

prestasi belajar anak, yaitu:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara

belajar anak.

perhatian

Ha Terdapat pengaruh yang signifikan antara

terhadap prestasi belajar anak.

orang tua terhadap prestasi

(42)

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif yaitu suatu metode yang secara langsung mengadakan observasi ke dalam

suatu objek penelitian yang telah ditentukan dengan perencanaan dan program yang

matang, untuk menunjukan kenyartaan atau kondisi yang sebenamya dengan

sejelas-jelasnya tanpa memperlakukan objek penelitian. 1

A. Va riabel penelitian.

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek

yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan

objek yang lain.

Dalam penelitian ini hanya terdapat dua variabel yang dijadikan sasaran

utamanya, yaitu: perhatian orang tua yaitu upaya oang tua dengan penuh

kesadaran dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar berprestasi dengan

earn antara lain: menciptakan situasi kondusif untuk belajar anak di rumah,

melengkapi fasilitas belajar anak, selalu memberikan support (dorongan) kepada

anak untuk dapar berprestasi, dan prestasi belajar anak yang dapat di indikasikan

dengan skor atau nilai rata-rata yang diberikan oleh guru.

I R.onny Kountur, Afetode r>enelitian [J11111k [>enulisan セIGォイゥjjsゥ@ !Jan Tesis, (Jakarta: PPiVI RPqセI@

(43)

Tabel I MATRIX VARIABEL PENELITIAN

Variabel Dimensi

I

Indikasi

1 perhatian 1. Perhatian

-

Memiliki jadwal belajar anak di

terhadap proses rumah dan menginga.tkannya

orang tua belajar anak

-

Menemani belajar anak di rumah

I (keluarga) dan

I

セ@

Menanyakan perkembangan

I

perkembangan- prestasi anak ke sekolah

I nya I Membimbing dim mengerjakan P

I

1-Mengajak berbincang seputar ilmu pengetahuan,politik,sosial dll

R 8

13

-

Membantu mengatasi kesulitan

belajar(memberikan arahan dan 5

bimbingan)

I -

Menegur j ika me! ih<tt anaknya

I

I

malas untuk belajar.

1-

anaknya. Menanyakan hasil ulangan atau te

I -

Mengingatkan akanjadwal belajar s 4

2

16 anaknya di rumah

I

-

Menanyakan/konsultasi kepada guru yang terkait tentang kesulitan belajar yang di alami anak.

17

-

Menganjurkan untuk mengikuti 20

kursus/bimbingan belajar

2. Perhatian

-

Memberikan apa yang dibutuhkan

terhadap sarana anak untuk belajar (meja belajar,

belajar anak lampu belajar dll)

-

Membelikan buku pelajaran wajib 9 guna kebutuhan belajar anaknya.

-

Memperhatikan dan peduli 10

terhadap situasi tempat belajar anak.

-

Menyediakan berbagai buku atau 15

bahkan perpustakaan mini di rumah, guna belajar bersama.

セ@

Perhatian dan terlihat sering membaca koran,

.)

.

-

11

gemar terhadap majalah, atau buku -buku yang

[image:43.595.55.487.92.687.2]
(44)

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I I

I

2

memiliki nilai edukatif a tau yang

berhubungan dengan pendidikan

4. Pengaruh lingkungan keluarga

5. Pengaruh pergaulan anak.

Prestasi Ni lai raport belajar anak

-Orang tua berusi tha selalu 7

vaban terbaik atas memberikan ja\

pertanyaan anak nya.

Memberikan an 1han/bimbingan

kepada anak me nyaksikan berita- 12 berita TV.

Sering berbinca ng seputar ilmu

pengetahuan, so ウゥ。}セL@ po1itik dan 13 lain-lain guna m elatih anak

Adanya famili 1' tin dalam keluarga seperti:paman, bibi, kakek dll 18 Kedudukan ana k ( anak sulung,

bungsu,tunggal bahkan anak pungut)

Pengaruh media (tv. Radio, lll)

majalah, koran <

Kebiasaan oran g tua dalam sikap ehadap anak dll dan perlakuan t

Anak lupa wa ktu dan orang tua

·ahi 19

menegur/memai

yarakat sekitar Kehidupan mas_

Nilai raport (ketera1 1gan di bawah)

Prestasi belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa setelah di

adakan proses belajar mengajar atau hasil belajat siswa yacg diperoleh setelah

melalui serangkaian tes pelajaran, yang berupa sekor I nilai. Jadi data variabel "y"

(prestasi belajar)yang akan diolah nanti adalah berupa nilai raport siswa kls I

semester II,

Berdasarkan keterangan dari wali kelas I SMPI AL-Khasyiun tentang nilai raport

(45)

tersebut, merupakan nilai kumulatif yang meliputi: nilai-nilai dari ketiga ranah

hasil belajar(kognitif, afektif dan psikomotorik) di tambah dengan catatan-catatan

harian harian guru-guru atas para siswanya(lihat lampiran contoh raport).Jadi nilai

raport" merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut di

at as"

Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil belajar yang

dijadikan patokan penilaian oleh para guru.

a. Ranah Kognitif

- Tipe hasil belajar pengetahuan/hafalan

- Tipe hsil belajar pemahaman

- Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain

b. Ranah kognitif

- Receiving (kepekaan terhadap segala rangsangan)

- Responding(reaksi terhadap rangsangan dari luar)

- Valuing(penilaian/pandangan) dan lain-lain

a. Ranah psikomotorik

- Persepsi (penggunaan organ indra yang membimbing aktifitas gerak)

- Gerak terbimbing (meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek yang

(46)

Penulis memilih kelas I sebagai sampel penelitian karena pada umumnya

kelas belum terlau dalarn terkena pengaruh lingkungan luar, mereka adalah

anak yang masih lugu yang barn akan beranjak dewasa, oleh karenanya pengaruh

yang rnengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya pengaruh lingkungan

sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang tua), di sinilah peneliti ingin

mengetahui seberapa kental pengaruh budaya keilmua.n orang tua (keluarga)

terhadap anak yang tersebut di atas. Dan mengapa pada semester II, karena

semester II merupakan masa dimana basil belajar siswa yang telah ditempuh

selama satu tahun pelajaran di tuangkan dalam bentuk angka, yaitu nilai raport

yang mengindikasikan prestasi belajar masing-masing siswa dari ketiga aspek

penting yaitu: as1)ek kovnitif afektif

"

, , psikomotorik (Jihat lampiran:contoh

penilaian raport) yang selama ini berusaha dikembangkan.

B, Populasai dan sempel.

Dalam pelaksanaan penelitian, dikenal istilah Populasi atau Universe,

yang berarti keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian,

nilai maupun hal-hal lain yang terjadi.2

2

Yatin1 Riyanto. ,\fefodologi fJenelifian: S'uatu 1'11juan JJasar. (Surabaya: SIC 1996). Cct.

(47)

1 . Observasi

Observasi merupakan met ode pengumpulan data yang

menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian.5 Dalam ha! m1

peneliti mengadakan observasi secara langsung ke SMP Islam

Al-Khasviun Ciputat, untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, s1swa,

fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi SMP tersebut.

2. Wawancara

l'vlerupakan percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara (J111en'ie1rer) yang

cliwawancarai dengan di berikan pertanyaan-pertanyaan, dan yang

cliwawancarai (J111erviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

.

,,

Jtu.

3. Angket

Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis. 7

5

Yali1n Riyt1nto, Afetodologo J>enelitian r>endidikan. Op, Cit.. h.77

6

!hid .. h.68

(48)

D. Tehnik Analisa dan lnterpretasi Data

I. Tehnik Analisa Data

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya

adalah tahap analisa, yaitu:

a. Editing

i'vlengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes diisi oleh

responclen dan diserahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis

memeriksa satu persatu angket dan tes tersebut. Bila ada jawaban yang

diragukan atau tidak dijawab maka penulis menghubungi responden yang

bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.

Tujuan dari editing aclalah untuk mengurangi kesalahan atau

kekurangan yang acla pacla daftar pertanyaan yang telah diselesaikan.

b. Skoring

Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden

yang menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b 0= 3, c = 2, dan d = 1. lni

berarti bahwa dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai

budaya keilmuan orang tua akan didapat jawaban seluruhnya berjumlah

40, b

=

30, c

=

20, dan d

=

l 0. Selanjutnya dari prestasi belajar anak,
(49)

Dari basil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis

menggunakan ketentuan ketegori dari variabel X, yaitu perhatian

orang tua sebagai berikut:

Tabel 2

KETENTUAN KATEGORI VARIABELX

> - 1 _N_

1

0-+1 __

R_e_n_t_a_n_g_N_i_la_i_+I-- Kategori

セ@

L_J_j_37-43 Tinggi

____J

Lj_30 - 36 Rendah _

_j

Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis

menggunakan tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:

Tabel 3

KETENTUAN KA TEGORl VARIABEL Y

No Rcntang Nilai Katcgori

I 68-75 Ting15i

2 61 - 67 Rendah

c. Tabulating

Yaitu mengolah data clengan meminclahkan jawaban-jawaban yang

terdapat dalam angket dan telah clikelompokkan ke clalam bentuk tabel

frekuensi. Tujuannya untuk clapat mudah dibaca dan maknanya segera

[image:49.595.99.490.155.529.2]
(50)

d. Prosentasi

Untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang diperoleh

dari hasil penelitian, maka akan mudah dilihat dengan cara prosentasi dari

jumlah frekuensi jawaban responden.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

F

P=-xl00%

_\r

Keterangan:

P : Prosentasi

F : Frekuensi

N : Number of Cases (Jurnlah responden)

Kemudian untuk mengetahui pengan1h budaya keilmuan orang tua

terhadap prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalarn bentuk

analisis kuantitatif dengan rumus Kore/mi Product Moment:

fxy

f(eterangan

x

y

r.-..y

N

IXY

l.:X

l._Y

: Variabel perhatian orang tua : Variabel prestasi belajar anak

: Angka lndeks korelasi "r" product moment : Jumlah responden

: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y : Jumlah seluruh skor X

(51)

2. lnterpretasi Data

Setelah mengetahui pengaruh antara dua variabel di atas, penulis

memberikan interpretasi terhadap indeks korelasi "r" product moment serta

menarik kesimpulan dengan dilakukan dua earn sebagai berikut:

a. Memberikan interpretasi secara kasar/sederhana yaitu dengan

mencocokkan basil penelitian clengan angka incleks korelasi "r" product

[image:51.595.98.497.189.606.2]

1110111e111, sepeni di bawah ini:

Tabel 4

Nilai "r" Product Moment

セセセセセセセセセセセセセM

Besarnya -.-r··

Product Moment (rxy) 0,00-0,20

0,20- 0,40

0,40- 0,70

0, 70 - 0,90

0,90-1,00

Antara varabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah at.au rendah.

Antara varabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

Antara varabel X dan variabel Y terdapat

I

korelasi yang kuat atau tinggi.

Antara varabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

b. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai "r"

product moment. Dengan prosedur sebagai berikut:

(52)

2) lvlenguji kebenaran/kepalsuan yang telah diajukan, dengan jalan

rnembandingkan besarnya "r" yang diperoleh dalarn proses

perhitungan atau "r" observasi (ro) dengan besarnya "r" yang

tercanturn dalam tabel nilai (rt) baik pada taraf signifikan l % rnaupun 5 % dengan terlebih dahulu mencari derajat be bas (db) a tau degrees of freedornnya ( df) dengan rurnus sebagai berikut

elf= N - nr

I(eterangan :

df =Degrees of Freedom

N =Number of Cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Pada kesimpulannya adalah jika hasil "r" di hitung lebih besar dari "r"

label, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha

diterima. Namun jika "r" hasil perhitungan Jebih kecil dari "r" label,

rnaka korelasi tidak signifikan atau Ho di terima dan Ha di tolak.

3) Selanjutnya agar dapat dibuktikan seberapa besar kontribusi variabel

X terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

KD =

r' x

100 •;., Keterangan:

KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y

(53)

A. GAMBARAN UMUM SMP ISLAM AL-KHOSYl'UN

1. Letak Geografis

SMP Islam Al-Khasyi'un merupakan salah satu Sekolah Menengah

Pertama yang acla di wiiayah Ciputat, Banten. Terletak di JL Dewi Sartika Rt.

02/02 Desa Cipayung Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi

Banten.

Sekolah ini memiliki lokasi yang strategis dekat clengan jalan raya clan

aman untuk menclukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. Di bangun di

atas areal tanah seluas 600 M2. SMP Islam Al-Khasyi'un bersampingan

dengan rumah penducluk, clan berclekatan clengan Pasar Ciputat.

2. Sejarah Berdirinya

SMP Islam Al-khosyi'un Ciputat clidirikan atas dasar tuntutan

masyarakat, khususnya masyarakat Cipayung Ciputat Tangerang Rt 02/02

Jalan Dewi Sartika, Yang menginginkan adanya sebuah lembaga penclidikan

formal yang bersifat atau bernafaskan islami

SMP Islam Al-Khasyi'un merupakan lembaga pendidikan formal di

bawah lindungan Dinas Pendidikan clan Kebudayaan Propinsi Daerah Tingkat

l Jawa Barat Cabang Dinas Kabupaten DA TI ll Tangerang. SMP Islam

(54)

Cipayung Cuputat sendiri. Gedung SMP ini dibangun sebanyak 2 lantai

dengan 6 ruang kelas, yaitu setiap lantainya terdapat masing-masing 3 ruang

kelas. Adapun tokoh-tokoh pendiri atau pelopor SMP Islam Al- Khosyi'un ini

adalah

I. Bapak Asman Ambo

2 !-!. Nassa Syamsudin 3. !-!. Suhiri

4. Bapak Fuaddudin M.Pd

5. Bapak Bahrudin.

Pada tahun pelajaran perdananya SMP ini dii:;i oleh siswa 120 siswa

(kelas 1-3 ). Kemudian SMP ini di sahkan statusnya menjadi status terdatlar

oleh KANWlL OEPDJKBUO Jawa barat pada tahun 1996. setelah itu pada

tahun pelajaran 1997 /l 998 statusnya di sahkan menjadi di akui hingga sekarang.

Selama kurun waktu kurang lebih sebelas tahun berdirinya SMP Islam

Al-Khasyi'un, hingga sampai saat ini SMP tersebut sudah mengalami

beberapa pergantian kepala sekolah, diantara Beliau-beliau yang pernah

menjabat sebagai kepala sekolah di SMP tersebut adalah:

I. Ors Witaya Permana.

セ@ Chairul Sablan. 3. H. Zahruclin H.M

(55)

Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANlSASl

SMP ISLAM AL-KHASYl'UN CIPUTAT

TAHUN 2004 I 2005

!

Kcpala Sckolah

I

Drs.SuryaCh Pcnnana

FTataUsaha

セL」ャjッョョQ@

-I

\Vaka Bid. Kcsis\vaan

I

[

Waka Bid. Kurikulum

Agus Suryana. S.7\g

I

!Vlu!Ui. 5. f\:g

I

WAL! KELAS/GURU-GURU

·-1

--S!SWA-SISWI SMP ISLAM AL-KHASY!"UN

(56)

Kepala Sekolah

Keternngan Strnktur Organisasi

SMP Islam AI-Khasyi'un Ciputat

Tahun 2004 I 2005

Drs. Su1yacli Permana

Wakil Kepala Biclang Kurikulum

Wakil Kepala Biclang Kesiswaan

Mukti, S.Ag

Agus Suryana, S.Ag

Tata Usaha

Wali Kelas

Guru

Setiorini

Kelas I

Kelas I I

Sunaryo

Mukti, S.Ag

Kelas Ill Dra. Mustonah

Drs. Suryacli Permana

Dra. Mustonah

Agus Suryana, S.Ag

Mukti, S.Ag

Nopitasari

Ulya Darojah

Asmawati, S.Ag

Haficlulloh, A. Mel

Erwin M., S.Pcl

Sunaryo

Sulamatul Himah

Wahyu W, S. Hut

(57)

3. Keadaan Guru, dan Siswa

Untuk mengetahui keadaan guru/tenaga pengajar, dan siswa di SMP Islam

Al-Khasyi'un Ciputat, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

j No j Na1

Gambar

Tabel I MATRIX VARIABEL PENELITIAN
Tabel 2 KETENTUAN KATEGORI VARIABELX
Tabel 4 Nilai "r" Product Moment
Tabel 5 Kcadaan Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

The research is focused on the development a tool for converting IOTNE into IOTED and apply the tool to obtain EDM in the Indonesian industrial sector based on the 2008

kerja, oleh karena itu kami memohon bapak/ibu dapat presentasi lowongan kerja dan pengisian. stand perusahaan

Selanjutnya porositasnya mulai mengalami kenaikan mix desaign ke 4 sampai dengan mix desaign yang ke 5 sebesar 11,94%, sedangkan yang selanjutnya berat per volume

Ajaran Buhdisme yang disusun melalui proses kontemplasi dan perenungan yang cukup dalam ini, secara objektif menyadari keterbatasan akal manusia itu

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) pada proyek jalan Hotmix Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawamasih kurang baik karena ada 12

Pada hasil partisipasi aktif siswa, siswa telah berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dan keaktifan siswa pada proses pembelajan berlangsung dapat dilihat

Secara sederhana penilaian hasil belajar berbasis Higher Order Thinking Skills, merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir

Untuk mencatat pendanaan yang berasal dari penerimaan dan pengeluaran zakat..