deエセgan@
PRESTASI BELAJAil
aエセaャH@(Studi kasus diSI'v1PI Al-Khasyi'un ciputat)
OLEH
1\.BDUL ll.-.\RIS
Nil\1. 201011000572
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULT AS ILMU TARBIY AH DAN KE:GURUAN
UIN SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
(Studi kasus diSMPI Al-Khasyi'un ciputat)
SKRIP SI
Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat ujian akhir program strata satu (SI) Dalam gelar Sarjana
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (S.Pd.I)
OLEH
ABDUT..i HARIS NIM.201011000572
DIBA WAH Bll\1BINGAN
Drs. H. Abdul Rachman Shaleh APU.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAl\I
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI SMPI AL-KHASYI'UN CIPUTAT"
telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jaka1ta pada tamggal 18 November 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata satu (SI) pada jurusan
Pendidikan Agama Islam Program studi Pendidikan Agama Islam
Jakarta, 18 November 2005
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap anggota
セセN@
Prof. Dr. H. Azri Fahrurroz1, MA NIP, 150 202 343
Anggota
Penguji I Penguji II
4. K: pala sekolah SM!" !SLAM. Al-Khasyiun Cipulat be8erta guru-gtn1 dan staf
juga siswa-,;iswi, khusus11ya kelas I.
5. T:risti,ne\\a kepacla orang tua tercinta, Matory (Bapak) dan Hamdah (Emak)
:1w1g tclah bcrjmng mcr.1b-:sa1kan dan mencliclik ー」[ョオャゥセ@ dcngan tulus dan sabar
;,: ·ta memlxri hant11<1n moril dan materil selama mengikuti pendiclikan ini.
i(cmuclian kepada uwak (nenek) dan cngkong (kakek) ku yang tercinta, Suga adik
,ic.1kku Hani( Hi.liz, dan Uchro, jasa-jasa kalian tak pernah clapat terlupakan,
6. T<:man-ternan an15katan :WO I, Special F4 (Daman, Eacky, Sh0leh, Didi) dan
&de-au.: ku ui <elas A (Dewi, .'\r,1e! N Elli), Nggak lupa ;.indha lrnoet yang tclah
7. K !ranya ュbセ[ゥィ@ ban yak p1hak lain yang tidak dapat dise::mtkan salu persa'.L' yang
telah mer.ibaniu melePgkapi dan menyekoaikan skripsi ini.
Hanya kepada Aliah jualah, penulis serahkan semoga segala bantuan dan amal
baik yang telah diberikan akan dibalas-Nya. Deugan kerendahan hati, skripsi ini
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar bclakang ... .. . ... ··· 2
!3. ldentifikasi, Pembatasan dan perumusan Masalah ... 7
1. Jdentifikasi Masalah ... ... . ... . 7
2. Pembatasan Masalah ... .. 3. Perumusan Masalah ... .. C. Kegunaan Hasil Penelitian ... . D. Sistem Penulisan ... . .8 ... 9
.. ··· 9
... ... ... . 10
BAB II A. KAJIANTEORL ... 12
1. Pengertian Pengertian Orang tua ... 12
2 Pengertian Orang tun ... 15
3. Pearan Orang tua/ anggota keluarga lain/ keadaan keluarga dan pcngaruhnya terhadap pcndidikan anak ... 16
4. Pengertian prestasi belajar.. ... 24
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 34
B. Hipotesis ... 43
D. Tcknik Analisis dan Interpretasi Data
BAB IV HA.SIL PENELITIAN
A. Gambarnn umum SMPI Al-Khasyi'un Ciputat
I. Letak Geogrnfis ... . 56
2. Sejarnh Berdirinya SMPI Al-Khasyo'un ... 56
3. Keadaan Guru dan Siswa ... .. 60
4. J(urikiulun1, Visi dan Misi ... .. 61
5. Sarana dan Prasarana . . . . .. 6 1 6. Latar bclakang Orang tua siswa ... ... ... ... .. .. . .. .... .. 61
13. Penghitungan Data ... 63
C. I nterpretasi Data BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .. . ... 72
Sabda Rasulullah SAW,
セ@
Hセ@ 13 <.>-"'- Jil ,1_,_,) セ@
y
J.>-
セス@r-1'11
セ@ jャセ@._:,.,.dL}
Jr-1'1'
l_Jbl Artinya: t1111/11//ah i/11111 irala11p1111 ke 11egeri China da11 ses1111gg11h11yamem1111111 i11111 i111 ll'ajib bagi setiap orang Islam .. Firman allah SWT
Artinya: Allah tidak 111embebc111i seseorang kecuali masih dalam ha/as kema111p11a11ya.
Segala puji bagi allah Rabb semesta alam yang terhebat dan teragung di antara
yang agung. Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah dan mengalir atas diri
nabi muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan orang-orang yang selalu
berpegang teguh pada syariat allah hingga hari akhir.
Mencermati kondisi di era sekarang ini, khususnya di abad 21 dan ditahun
milenium ke 2 ini, di mana manusia sedang mengalami fenomena hidup dan
tantanganya yang semakin komplek, sehingga menuntut manusia untuk lebih kreatif
serta intensif untuk melakukan perubahan menuju perbaikan yang sebelumnya telah
di lakuakan. Sehubungan dengan judul yang diangkat ke dalam penelitian ini, ha!
yang akan menjadi fokus masalah atau objek penelitian adalah tentang budaya
keilmuan orang tua (keluarga) dengan segala dimensi dan indikasinya dan tentang
presatasi belajar anak dengan segala dimensi clan indikasinya yang akan dijabarkan
berahlak mulia, sehat, berilrnu, cakap, kreatif, mandiri clan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab.1
Lernbaga pendidikan yang ada untuk rnerealisasikan tujuan pendidikan
1iasional tersebut merupakan turnpuan dan harapan para orang tua, siswa dan
masyarakat gun rnernperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap clan sifat-sifat
kepribadian utarna, sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status social clan
bekal hidup lainnya di dunia dan akhirat. 2
Di era sekarang ini sering kita ternui adanya lernbaga pendidikan yang lulusan
siswa-siswinya tidak dapat rnencapai hasil yang mernuaskan, apalagi sampai lebih
dari nilai standar yang di tetapkan oleh Depdiknas, dan urnumnya sekolah yang
merniliki lulusan seperti itu adalah sekolah yang tingkat disiplinnya kurang, yang
berada di desa-desa, yang mana informasi clan pengetahuan tentang ha! keilmuan clan
kependidikannya masih kurang, di tarnbah lagi dengan para orang tua siswa yang
kesadaran dan perhatianya akan ha! kependidikan sangat kurang, bahkan banyak di
antara rnereka yang latar belakang pendidikanya tidak jelas atau rendah, sehingga
perhatian akan keberlangsungan clan perkembangan pendidikan tidak seclemikian baik
dan optimal.
1
lJU RI. No 20 Th 2003 Tentang SISDJKNAS., (Jakarta: PT K!oang Klcdc Putra Timur dan Koprasi Primer P.M.l 2003) h.6
:: Abin Syan1sudin Mak1nun .. fJsikologi JJendidikan, (Bandung: JYr H.c1naja Rosdakarya,
Prestasi belajar seorang anak yang biasanya dapat diindikasikan dengan
kornpetensi atau skill yang dirnilkinya atau dengan nilai-nilai seperti: ulangan, ujian
dan raport yang diberikan oleh guru, rnerupakan suatu ha! yang dituju dan ingin di
capai oleh orang tua dan lernbaga pendidikan dimana anak tersebut belajar bahkan ha!
itu juga merupakan sesuatu yang ingin dicapai dan diketahm oleh siswas itu sendiri.
Pendidikan adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup dan dapat di
lakukan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kama itu pendidika
nmerupakan tanggungjawab bersarna antara keluarga masyarakat dan pemerintah3
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu komponen tripusat pendidikan
tersebut: pertama. keluarga merupakan kesatuan hidup bersarna yang pertarna di
kenal oleh anak, oleh karna itu keluarga disebut sebagai "primarv commwuty'' yaitu
sebagai lingkungan pendidikan yang pertarna, kama dalam keluarga inilah anak
pertama kalinya mendapatkan birnbingan dan pendidikan, dan keluarga disebut
sebagai lingkungan pendidikan utama karna sebagian besar hidup anak berada dalarn
keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah didalarn
keluarga.'i
Pendidikan keluarga adalah fundarnent (dasar) dari pendidikan anak di rnasa
selanjutnya, hasil-hasil yang cliperoleh anak dalam keluarga rnenentukan pcndidikan
J Zakiah f)arajat, IJasar-/)asar J)enditlika11, (Semarang: Efil1ar Publishing, 1990). Cet ke-1,
h.73
formal maupun informal. tennasuk didalamnya juga kumpulan orgamsa1 pemuda
dsb6
Kaitanya dengan prestasi belajar, dalam sebuah buku yang membahas tentang
pendidikan disebutkan bahwa, terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor lingkungan, keluarga,
sekolah, kelompok teman sepermainan/kumpulan organisai pemucla yang telah
clisebutkan di atas, bahkan karna faktor yang berasal dari dalam clirinya sendiri baik
fisik maupun psikis.Namun clemikian hal-hal yang dapat rnempengaruhi prestasi
belajar anak yang sangat banyak itu clapat clikelompokan hanya ke dalam clua unsur
yaitu : pertama unsur intrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal clari clalam diri anak
tersebut, baik psikis maupun fisik, baik bawaan sejak lahir maupun yang di
perolehnya kemudian. kセ、オ。@ unsur ekstrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal clari
luar cliri anak tersebut.
Unsur ekstrinsik yang dapat mempengaruhi prestrasi belajar anak, merupakan
hal yang berhubungan dengan juclul penelitian ini. Aclapun fokus dari penelitian ini
adalah tcntang perhatian orang tua (keluarga) yang dapat berpengaruh pacla prestasi
belajar anak, clan buclaya kcilmuan orang tua tersebut clap.at tcrgolong ke clalam
kategori unsur ekstrinsik, yang mana hal lain yang tergolong dalam unsur ckstrinsik
tersebut antara lain: faktor social, buclaya, lingkungan clan lain-lain.
6
Masalahnya apakah perhatian orang tua, khususnya mengenai perhatian dan
kepedulian terhadap hal-hal kependidikan dan terhadap keberlangsungan dan
perkembangan pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang signifikan
dalam meningkatkan prestasi belajar anaknya, dan apakah perhatian orang tua itu
dapat tergolong kedalam faktor yang termasuk sangat penting dalam hubunganya
dengan prestasi belajar anak .,
Penelitian ini merupakan bentuk partisipasi dalam usaha mencari sebuah teori
atau kesimpulan tentang pengaruh dan hubungan ke dua hal di atas, yaitu penelitian
atas "HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
PREST AS! BELA.JAR ANAK " di SMP Islam al-Khasyi'un Cipayung Ciputat Hal
ini j uga bisa merupakan langkah awal penyiapan perumusan konsep-konsep ten tang
ha! yang berhubungan dengan perhatian dan prestasi belajar anak, kelak, bila
penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan yang berujung pada teori-teori atau
konsep yang valid dan komprehensif
B. ldentifikasi, Pembatasan dan Pcrumusan Masalah
1. ldentifilrnsi Masalah.
Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan pemilihan judul 1m,
penulis mengidentifikasikan masalah-maslah yang akan muncul antara lain
sebagai berikut :
a. Orang tua selalu mendoakan anaknya agar menjadi anak yang shaleh dan
b. Orang tua rnenganjurkan anaknya untuk selalu disiplin dalarn belajar
beribadah bahkan bem1ain
c. Orang tua selalu rnengingatkan anaknya untuk raj in beribadah, berbuat baik
dan rajin belajar.
d. Orang tua selalu mernberikan dorongan/sernangat pada anaknya untuk dapat
berprestasi.
e. Sikap keilrnuan orang tua yang dapat diindikasikan dengan earn berfikir
yang rasional dan sisternatis, bijaksana, jujur, objektif, berpengetahuan luas
dan lain lain.
f Orang tua rnernberikan arahan, bimbingan, nasehat dan bahkan ikut
membantu kesulitan belajar anaknya.
2. Pembatasan Masalah.
Melihat luasnya permasalahan yang di hadapi berkenaan dengan judul di atas,
maka masalah-rnasalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini perlu di
batasi agar arah dan sasaranya lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis hanya
membatasi penelitian kepada hal-hal sebagai berikut, yaitu:
1. Perhatian orang tua, yang dimaksud dengan perhatian orang tua di sini adalah upaya orang tua dalam rnenumbuhkan semangat belajar anak agar
berprestasi dengan cara antara lain: rnenciptakan situasi kondusif untuk
BAB III Metodologi penelitian
Dalam bab ini akan di uraikan tentang tempat dan waktu penelitian,
variabel penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik
analisa dan interpretasi data.
BAB IV Hasil penelitiaan
Dalam bab 1111 akan di uraikan tentang gambaran umum SMP Islam
Al-Khasyi'un Ciputat yang meliputi sejarah dan letak geografisnya, struktur
organisasi, keadaan (guru, siswa dan karyawan), kurikulum dan sarana
pendidikan. Kemudian diuraikan juga tentang deskripsi data, analisa dan
interpretasi data.
BAB V Penutup
Dalarn terakhir ini akan di kemukakan beberapa kesirnpulan dari
A. KERANGKA TEORITIS
I. Pengertian Perhatian orang tua
Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang disukai atau
yang di senangi. Secara istilah perhatian berarti kcakti fan 11wa yang di arahkan
kepada suatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya 1Dapat juga bcrarti
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsang
yang datang dari lingkungan sekitar. 2 Dal am keterangan lain disebutkan bahwa
perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan ruang sciring dengan perkembangan
anak baik secara fisik maupun mental spiritual disamping mernfokuskan pernbinaan
kepada perkernbangan jasrnani serta daya intelektualnya.
Dari definisi-definisi di atas penulis dapat rnenyirnpulkan bahwa perhatian
merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan kcpada suatu
objek tertentu baik dari dalarn maupun dari luar dirinya dengan disertai reaksi-reaksi
orga111sme yang dapat mernungkinkan adanya perlakuan khusus terhadap objek
tersebut.
1
Abu Ahmadi, Psiko/ogi 11erke111ha11ga11. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet, ke-2, h. 145
2
Slanicto, Re/ajar don .faklor:faklor yanp: 111e1111JenRar11hi11ya, (Jakarta· Rineka cipta, 199 J ),
Dalam konteks Islam perhatian yang dimaksud kbih ditekankan kepada
kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari ancaman
hukuman neraka, dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih kepada tanggung
jawab atas hukum illahi. Hal ini tercennin dalam firman Allah (Q,S Al Tahrim:6)
Artinya: ·' f-fw orang-orang yang hen man, peflharafah d1nm11 dan ke!uarga11111 dan apu 11eraka yang hahun hakumya adafah 111a1111.1w da11 halu. "
Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam penelitian ini
hanyalah terbatas pada perha1ian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
pendidikan (sekolah) dan kasih sayang . Dengan dcmikian penulis mendefinisikan
perhatian orang tua sebagai berikut --µerhatian orang tua adalah upaya/sikap orang
tua mcncurahkan waktu dan ruang dengan penuh kesadaran dengan earn mengawasi
dan membunanya guna mendorong anak untuk berprestasi dan gina menciptakan
situasi kondusif dan harmonis untuik bnelajar anak di rumah.
Dalam prakteknya perhatian di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
kebutuhan, kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan
sekitar kita se11a kuat tidaknya rangsangan dari objck itu sendiri.' Dalam teori
psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pcrhatian
yang diberikan orang tua k:rhadap anaknya. Secara umum fakto-faktor yang
dimaksud bergantung pada dua aspek, pertama Aspek [nternal, kondisi jasmani,
rohani dan intelektual orang tua selaku pemberi perhatian merupakan hal yang
terpenting dalam aspek ini, contoh: orang tua yang keadaan jasmani dan rohaninya
lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karna mereka
sendiri memiliki keterbatasan dalam memberikan pembinaa.n terhadap anaknya,
keterbatasan tersebut dapat dikarnakan antara lain: bodoh, gila, cacat, sering sakit
dan lain-lain.Kedua aspek eksternal vaitu kondisi-kondis1 di luar diri orang tua
selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari
objek itu sendiri dan lain-lain.
Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi rnenjad1 dua: ( 1) perhatian
intensif, (2) perhatian tidak intensif Semakin tinggi kesaclaran dan kesiapan yang
menyertai suatu aktifitas atau pengalaman, berarti semakin intensifperhatiannya, dan
hal ini akan membantu suksesnya aktifitas yang dilakukan tersebut. 4 Perhatian orang
tua guna mendorong anak untuik berprestasi, khususnya ketika berada di rumah
terbagi dalam tiga bentuk antara lain:
a. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak
b. Membimbing mereka da:3m menyelesaikan pekerjaan rumahnya
c. Mendiskusikan masalah-masalah pendidikan(sekolah) dengan anak.5
4
I"lurnaidi Surya Brata, jJsiko/ogi pen,/id1ka11, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), Cct, ke-1, h.
5
Jan1aludin, Pen1helqjaran yan;; e.fekt[f (f{/kfor-faktor yang 1nen11Je11,r;aruhi JJrestasi sisil'a).
Bagian proyek ENllS Peguruan 1\gama Islam Tingkat f)asar, Dirjen kele111bagaan Aga1na lshun,
2. Pengertian orang tua
Adapun pengertian orang tua, menurut kamus besar bahas Indonesia orang tua
diartikan dengan: I) Ayah dan ibu kandung. 2) orang tua. 3) ornng yang dianggap tua
(cerdik, pandai, ahli dsb) 4) orang yang di segani /di hormati di kampung.''
Istilah orang tua dalam bahasa inggris di kenal dengan sebutan •· paren(' yang
artinya I) orang tua, 2) ayah, 3) ibu.7 Sedangkan dalam penggunaan bahasa arab
istilah orang tua di kenal dengan sebutan Al-walid, pengertiaan tersebut dapat di
lihat dalam al-qur'an surat /uqman ayat 14 yang berbunyi:
418
( \
i
: \
l
I
0L.a.l)
セ@
. .UIJ-! JL.;')11
9
))
"'Dan kila permtahkan kepada manusia agar berbua/ baik kepada ibu
bapak (kedua orang tua)".8
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua
adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua yang harus
disegani dan dihormati, yang memberikan kasih sayang, bimbingan, latihan
"Departcmcn Pendidikan dan kebudayaan, UUD ./5, (Jakarta: Pustaka Amani, l 994) h, 63-64
7
John. M.E Cho!s dan I-Iasan Sadily, Ka11111s fnggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1996) h.
8
Departe1nen ;\gatna Republik Indonesia. Al Quran llan te1je11u1h, (Jakarta: Yayasan
dan pendidikan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang, pangan
maupun papan bagi anaknya.
Namun yang penulis maksud dengan "orang tua" dalam Perhatian orang
tua di sini adalah orang tua dalam arti (ayah/ibu) dan anggota keluarga lain
yang tinggal dalam satu lingkungan" keluarga tertentu. Alasan penulis hanya
mencantumkan kalimat orang tua dalam judul skripsi ini, karna orang tua
dipandang sebagai orang yang lebih berpengaruh dominan terhadap pendidikan
anaknya, ditambah Jagi karena belum tentu dalam keluarga objek yang akan
diteliti terdapat anggota keluarga lainnya seperti bibi/ paman, kake/nenek,
keponakan, sepupu dJl.
3. Peran orang tua, anggota keluarga lain, keadaan keluarga dan
pengaruhnya terhadap pendidikan anak
a. Peran orang tua
I) !bu
Sudah jelas bahwa peran ibu sebagai anggota keluarga adalah
memegang peranan terpenting terhadap pendidikan anknya, sejak anak itu
dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan memelihara
dan sebagainya. Pendidikan ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan
dasar yang tidak dapat diabaikan, rnaka dari itu seorang ibu hendaknya
adalah seorang yang bijaksana dan pandai mendid1.k anaknya, maka tidak
heran jika ada sebagian orang berkata "kaum ibu adalah pendidik
Islam telah mengangkat kaum wanita sebagai kaum ibu yang
menghasilkan anak-anak sebagai generas1 penerus, dan Allah pun
menganugrahkan kepada kaum wanita sifat-sifat seperti sabar, lembut,
kasih saying, telaten, oleh karena wanita mempunyai sifat-sifat seperti itu
maka Allah menetapkan wanita menjadi pembimbing rumah tangga
(bertanggungjawab kepada anak-anaknya)
Sabda nabi Muhammad saw:
Artinya : wanita (istri 1hu) oda!ah pe1111111pi11 lerhadap rwnah tangga suami dun lwrta hendanya dun dw akan dmzinlai pertanggung ;awaban
9
ll/as kepe1111mpmannya.
Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua
orang tua khususnya kepada ibu, ha! itu disebabkan karma ibu mengalami
beberapa kesusahan dalam memperoleh seorang anak, baik pada saat
sedang hamil, melahirkan, menyusu1 maupun pada saat ia mendidik.
Allah SWT berllrman dalam Q.S Luqman : 14
" ,, ,. ) ,,.
' -- I ' I - I"· I ' \' I '/''. '
.
セ|@l,.5'1
NセNNNオャケI@ y' イセ|@ ;)I9
I-lartono Ahn1ad Jaiz dan fv1ulya Wati '{asin, J?aga111 ォQNAOQオオZセオ@ .<.;erasi la/Ji sesal, (Jakarta:
a. Sumber dan pemberi kasih sayang
b. Pengasuh dan pemelihara
C. Tempat mencurahkan isi hati
d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga
e. Pembimbing hubungan pribadi
f Pendidik dalam segi emosional
2) Ayah
Jelaslah bahwa ayah juga turut be1ianggungjawab atas perawatan, penjagaan,
pendidikan dam bimbingan anak-anaknya bersama-sama istri (ibu). Allah SWT
berfinnan:
Arlinya: kaum lelaki herkuasa atas kaum wanita, oleh karma ilu al/ah le/ah me/ehihkan sehagian mereka(kaum laki-laki)atas sehag!l:m yang lain(wanila} Jan karma mereka( lak-laki) le/ah mena.flwhkan sehagian harta mereka ( An-nisa :3-1).
Beberapa sebab mengapa Allah SWT menempatkan kepemimpinan ditangan
b. Peran anggota keluarga lain
Yang dimaksud dengan anggota keluarga lain di sini adalah seseorang selain ayah, ibu dan anak yang berada dalam satu keluarga tertentu, contoh anggota keluarga lain tersebut antara lain:
I. Nenek/kakek
Selain dari ibu dan ayah, banyak anak-anak yang menenrna
pendidikan dari nenek/kakeknya. Umumnya nenek rnerupakan surnber
kasih sayang yang rnencurahkan kasih sayangnya secara berlebihan
kepada cucu-cucunya, rnereka tidak mengharap sesuatu clari cucunya
itu melainkan hanya rnernberikan belaka, maka dari itu biasanya para
nenek rnernanjakan cucunya dengan berlebihan.
Satu keluarga yang tinggal serumah dengan nenek sering kali terjadi perselisihan antara orang tua anak c!engan nenek rnengenai cara rnendidik, pandangan orang tua dalam mendidik anaknya sering bertentangan dengan nenek yang merasa bahwa ia (nenek) lebih banyak "makan gararn" dari pada anaknya (orang tua siswa), jika ha! ini terns rnenerus terjadi maka akan sangat berpengaruh bagi
perkernbangan anak. 13
2. Paman/bibik
Selain sikap dan kebiasaan orang tua yang akan dijadikan
tuntunan (ditiru) oleh anak, sikap parnan dan bibik yang berpredikat
sebagai orang dewasa juga menjadi perhatian anak, oleh karenanya
keberadaan parnan/bibik yang beracla (tinggal) dalam keluarga anak
tersebut, terutama sikap serta kebiasaan-kebiasaannya akan dan
mempengaruhi perkembangan anak baik dari segi psikologi maupun
pendidikan anak tersebut.
13 Ngali1n Punvanto,
mulia, memiliki keimanan dan ketaqwaan, serta berpengetahuan. Disisi lain
kedudukan anak clalam keluarga adalah sebagai objek/penerima, yaitu objek
yang diberikan kasih sayang,yang dibimbing, yang dididik, yang dipelihara
clan lain-lain, sekaligus harapan dan kebanggaan keluarga.
Namun terkadang terdapat perbedaan perlakuan orang tua terhaclap
anak-anaknya, adapun perbeclaan perlakuan tersebut dapat di sebabkan oleh
kedudukan atau setatus anak tersebut dalam keluarganya, sepe11i contoh: anak
tiri kemungkinan akan mendapatkan perlakuan yang berbeda di banding anak
kandung, anak pertama akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dibanding
anak bungsu, anak perempuan satu-satunya akan mendapatkan perlakuan yang
berbeda diantara saudaranya yang laki-laki dan Jain-lain. Hal di ataslah yang
pada umumnya dapat mempengaruhi perlakuan orang tua terhadap anak,
sehingga dampak yang diterima oleh anak dari perlakuan yang berbeda
tersebut akan mempengaruhi perkembangan mental dan kecerdasannya.
Dari serangkaian keterangan di atas, budaya keilmuan orang tua dapat
di artikan sebagai aktualisasi dari sebuah ide, gagasan serta pemikiran yang
bcrupa sikap/prilaku kebiasaan clan kebijakan-kebijakan orang tua /anggota
keluarga lain yang berkenaan clengan ilmu pengetahuan dan kepenclidikan
yang dapat di ketahui dari cara panclang clan cara memecahkan
masalah-masalah pencliclikan yang tercermin dalam suasana kehidupan sehari-hari
Dapat juga berarti po la prilaku, nilai-nilai, sikap dan
kebiasaan-kebiasaan orang tua akan hal kependidikan yang di bentuk dalam perjalanan
panjang proses pendidikan, yang di refleksikan dalam kesehariannya terhadap
anak atau anggota keluarga lain.
4. Pengertian prestasi belajar.
a. Pengertian prestasi
Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi bclajar, maka
terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari ke dua istilah
tersebut, kata prestasi dalambahasa lnggris "Achivement"yang berarti
hasil yang telah di capai dari yang telah di tetapkan. 15
Dalam keterangan Jain, prestasi belajar diartikan sebagai apa yang
telah di lakukan dan di ciptakan, atau hasil pekerjaan yang menyenangkan
ha ti yang di peroleh dengan jalan keuletan bekerja. 16
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan
sebagai sebuah hasil yang di capai dari suatu pekerjaan/usaha yang telah
15
Sudinnan .. Jnteraksi dan 11101i/Gsi JJelajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Pcrsadn, 199..J-).cct.
;<c-5. h.38 16
di lakukan, yang menandai dan rnernberi penilaian terhadap baik atau
tidaknya hasil usaha tersebut. 17
b. Penge11ian belajar
secara urnum belajar dirnaksudkan sebagai kegiatan psikofisik menuju
perkembangan pribadi utuh, sedangkan secara spesifik belajar di
rnaksuclkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
rnerupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang
18 utuh.
Menurut Skinner seperti yang di kutip Blower(! 985)berpendapat
bahwa belajar aclalah suatu proses aclaptasi yang berlangsung progresif,
dan bcrdasarkan eksperimennya Skinner menyatakan bahwa proses
adaptasi tersebut akan menghasilkan suatu yang maksimal, jika di beri
penguat.
Menurut Chaplin (l 972) dalam d1ctwnmy of psJ!.chology,
merumuskan dua macam definisi belajar yaitu: pertama belajar aclalah
memperoleh perubahan tingkah laku yang rel a tit' menetap sebagai akibat
dari latihan clan pengalaman. Ked11a Belajar aclalah suatu proses untuk
memperoleh respon-respon yang di karenakan adanya latihan-latihan
17
Dcpartc1ncn Pcndidikan Nasional, Ka1n11.v besar /Jahasa Indonesia Ji!id 3. (Jakarta: Balai
Puslaka 2002) h. XYセ@
18
khusus. Jadi belajar tidak hanya melibatkan suatu kemampuan atau
masalah akademis baru, tapi perkembangan emosi, interaksi social dan
pengembangan kepribadian. 19
Dalam buku psychology pendidikan karya Ngalim Purwanto,
terdapat pendapat Hilgrade dan Bower yang menyatakan bahwa belajar
berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu
yang di sebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi
tersebut.
Menurut pendapat Cagne (Dalam buku !he co11dilio11al
(;f
/eaming 1977) menyatakan bahwa Belajar terjadi jika situasi stimulus bersamadengan 1s1 ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
membuat perubahan dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu
sesudah ia mengalami situasi tadi. 20 Dalam keterangan lain disebutkan
bahwa belajar adalah: aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu si pelajar dalam arti behavioral change (perubahan sikap/tingkah
laku) baik actual maupun potensial, yang mana dari perubahan tersebut di
19 Ncui Hartati.dkk.
ls/run da11 fsikologi. (Jakarta RE Pcrsada. 2004)cct.kc-J, h.53-54
20
dapatkan kemampuan baru yang dilalui dalam waktu yang relative lama
clan juga karena usaha yang dilakukannya.21
Menurut ahli psikologi belajar diartikan sebagai suatu proses usaha
yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baik, secara keseluruhan sebagai basil dari pengalaman individu
tersebut dalam reaksinya dengan lingkungan. 22
Terdapat banyak perbedaan dikalangan ahli psikologi dalam
menjelaskan clan mendefinisikan istilah belajar, namun secara umum, dari
definisi-definisi para ahli psikologi yang ada pada hakikaynya terdapat
kesamaan maknanya, bahwa konsep belajar itu selalu merujuk pada "
Suatu proses perubahan prilaku/pribadi individu berdasarkan
pengalaman-pengalaman tertentu.23
Dari semua definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa:
terdapat dua ha! besar yang di bedakan dalam pemakaian istilah belajar
yaitu: pert a ma pemakaian itu menunjukan pad a perubahan prilaku, kedua
pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam keadaan baik yang
21
ivluhibin Syah, F'siko/o/ogi [>endidiknn dengan J>endekatan. (Bandung: PT Rcnutja
Rosdakmya 1999). CcJ kc-4. h. 90.
22
Abu Ahmadi clan Widodo Supriyono. Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rincka Cipta. 1999). Cct. Kc-l.h.121.
23
Abin Syan1sudin Makinun. }Jsiko/ogi f)endidiknn, (Bandung: Rc1naja Rosdakar:ya. 2001),
berasal dari suasana kehidupan dalam keluarga maupun dari lingkungan
luar, yang di perkirakan menjadi dasar dari proses perubahan prilaku.
Dari definisi-definisi yang telah dike1m1kakan di atas penulis
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, yang
lazimnya di tunjukan dalam bentuk nilai atau skor yang di berikan oleh
guru rnata pelajaran yang 「・イウ。ョァォオエ。。セ T@
Prestasi belajar merupakan kunci pokok untuk memperoleh ukuran
dan data hasil belajar siswa yang meliputi perubahan prilaku dari tiga
buah ranah psikologis yang dianggap penting dan diharapkan dapat
mencerminkan perubahan tingkah laku yang te1jacli sebagai hasil belajar
siswa baik cipta clan rasa maupun yang berdimensi karsa.
Menurut Muhibbin Syah, pacla prinsipnya bahwa pengungkapan
hasil belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah
akibat clari pengalaman clan proses belajar siswa. Namun demikian,
pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah
rasa siswa, sangat sulit. ha! ini di sebabkan perubahan hasil belajar itu ada
yang bersifat intangible (tak dapat di raba). 25
2
-1 Ti111 Pcnyusun kan1us pusat pc1nbinaan pcngcn1bangan bahasa, Depdikbud. Ka111us besnr
!3ahasa Indonesia. (Jakart:J: Balai pustaka 1998) cct kc- 1 h. 700
25
c. Tipe hasil belajar
Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada tiga bagian, antara
lain: bidang kognitif, bidang afektif, bidang psikomotorik. Ketiga bidang tersebut
tidak bisa berdiri sendiri, namun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di
pisahkan dan harus merupakan hasil belajar siswa di sekolah dalam proses
pembelajaran. Berikut uraian unsur-unsur yang terdapat dalam tiga bi dang itu:
1. Tipe hasil belajar bidang kognitif
a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge).
Yaitu: tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk
mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional
yang di gunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain:
rnenyebutkan, mendefinisikan, rnenunjukan dan lain-lain
b. Tipe hasil belajar pemaharnan (komprehensif).
Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan leslee(responden) rnampu
memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya, testee
tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari
fakta/masalah yang ditanyakan. Kata kerja operasional yang digunakan
untuk mengukur tipe ini antara lain: membedakan, menjelaskan, memberi
c. Tipe hasi1 belajar penerapan (aplikasi).
Yaitu: kemampuan yang mengharapkan responden mampu untuk
menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam
situasi yang baru baginya. Kata kerja operasional yang digunakan
untuk mcngukurnya antara lain: mcnggunakan, mcncrapkan,
menghubungkan dan lain-lain.
d. Tipe basil belajar analisis.
Yaitu: tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau
mcnguraikan suatu intcgritas atau situasi tcrtrntu kcdalam
komponen atau unsur pembentuknya. Kata kerja yang digunakan
untuk mengukur penguasaan jenjang analisis ini antara lain:
membedakan, mengklasifikasikan, membandingkan,
mcngatcgorikan clan lain-lain,
e. Tipe hasil belajar sintesis
Yang dimaksud dengan sintesis adalah penya1uan unsur a tau
bagian-bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. Jadi
kcmampuan sintesis Yaitu: kemampt·an yang menuntut responden
untuk dapat mcncmukan hubungan !causal atau urutan tcrtcntu, atau
menemukan abstraksinya yang berupa integritas. Kata kerja
operasional yang di gunakan untuk mengukumya antara lain:
mcnghubungkan, menggabungkan, menyimpulkan,
f. Tipe hasil belajar evaluasi
Yaitu: kemampuan yang menuntut responden untuk dapat
membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi
bcrdasarkan suatu kriteria tcrtentu. Kata kcrja yang digunakan
untuk mengukur kemampuan jenjang evaluasi ini antara lain:
membandingkan, menafsirkan, menilai, memutuskan dan
lain-I am. . 26
2. Tipc hasil bclajar bidang afoktif
Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu
kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran,
disiplin, motifasi belajar, menghargai gurudan teman sekelas, kebiasaan
bclajar dll
c1. I?.eceiving Attending yaitu semacam kepekaa.n dalam menenma
rangsangan dari luar yang datang pada siswa.
b. Responding yaitu reaksi yang di berikan terhadap rangsangan dari luar.
c. Valuing I pcnilaian yaitu scgala yang bcrkcnaan dcngan nilai :..tau
kepercayaan terhadap suatu gejala.
d. Organisasi yaitu pengembangan nilai dalam suatu perkumpulan.
26
'Ngali1n punvanto, Prinsip-prinsip tlan Teknik Evaluasi j^・ョセセッェ。イ。ョL@ (Bandung· Remnjn
3. Tipe hasil belajar biclang psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tarnpak pa.da bentuk keterampilan
(skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara
lain:
a. Persepsi (perseption)
Level ini bcrkenaan dengan penggunaan organ indra untuk
menangkap isyarat yang membimbing aktifitas gerak. Contoh pada
level ini seperti:
Siswa dapat membedakan beberapa warna.
Siawa dapat membedakan clengan sentuhan tangan beberapa
tipe kain yang berbecla clll.
b. Kesiapan (set)
Level ini menunjukan pacla kesiapan untuk melakukan tindakan
tertentu yang melilputi kesiapan mental, :fisik clan emosi. Contoh:
Siswa dapat menyusun langkah--langkah untuk membuat
sebuah prakarya
Siswa dapat s1ap memosisikan dirinya dalam menerima servis
bola 'tenis
Siswa menyatakan minat/ kesiapan untuk meningkatkan
kemampuannya dalam hal te11entu
27 Nana Sujana, /)asnr-!Jasar Proses !3elajar J\Jengajar. (Ba11dung: Sinar baru algcsindo.
c. Gerak terbimbing (Guided Re.1yHme)
Level ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari ketrampilan
yang komplek, hal ini meliputi peniruan ( mengulang suatu gerakan
yang di deminstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contoh
Siswa dapat rnengikuti langkah instruktur dalam
memperagakan sesuatu
Siswa mampu memasak kue dengan cara mengikuti resep
DIL
cl Gerak Terbiasa
Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon s1swa telah
menjadi terbiasa clan gerakan-gerakan yang di lakukan penuh
dengan keyakinan dan kecakapan. Contoh:
Siswa mampu secara mandiri menggunakan mesin potong kayu
Siswa mampu secara mandiri mengaktifkan komputer dan
menggunakannya di!.
e. Gerak kompleks
Merupakan gerak yang sangat terampil dengan pola-pola gerak
yang sangat kompleks, keahliannya terindikasi dengan gerakannya
yang cepat, lancar, akurat tanpa keraguan.
エセ@ Gerak pola penyesuaian
Gerak ini berkenaan dengan ketrampilan yang dikembangkan
dengan baik sehingga siswa dapat memodifikasi pola-pola gerak
untuk menyesuaikan tuntutan tertentu atau situasi tertentu.
g. Kreatifitas
Level ini merujuk pada penciptaan pola-pola gerak baru ntuk
menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus, hasil belajar
ini menekankan kreatifitas yang di dasarkan pada ketrampilan
Siswa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi
tertentu
Siswa dapat memodifikasi gerak dalam tarian/senarn dengan
20 gcrak vang sedikit berbed.
Ketiga tipe ini adalah pendapat bloom yang sangat penting
untuk di ketahui oleh guru sebagai clasar clalarn rnembuat tujuan
pembelajaran.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
\'lasalah utama yang menghambat sukses I keberhasilan pendiclikan
clan pengajaran aclalah kesukaran-kesukaran yang di haclapi oleh anak
pacla umumnya, sebab-sebab kesukaran tersebut dapat di golongkan
menjacli 2 yaitu sebab yang indogin dan eksogin. 2'1
1. Sebab inclogin
a. Sebab yang bersifat biologis yang berhubungan dengan jasrnaniah,
contoh:
I) Kesehatan: Faktor kesehatan sangat mernpengaruhi diri anak,
sebab anak-anak yang sakit akan mengalarni kesulitan clalam
belajar.
23 Hisya1n Zaini dkk. /Jesnin /)en1helajaran, (Yogyakarta: C.rf.S.D JAIN Su nan gunung jati
21102) h. 79-82
29
Ora. Kanini Kartono. !Jin1hingan be/ajar di Sl\.f.A don F>erguruan tinggi. (Jakarta: cv
2) Catat badan: contoh bisu, tuli, buta dll, hal ini menghambat
belajar anak, sebab anak-yang seperti ini tidak dapat menenma
pelajaran seperti biasa, melainkan harus secara khusus.
b. Sebab yang bersifat psikologis yang berhubungan dengan kejiwaan
anak, contoh:
(I) lntelejensi: Merupakan salah satu faki:or indogin yang sangat
mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika
intelejensi anak memang rendah, maka hal ini akan membatasi
kemampuan belajarnya, contoh:
Anak idiot: Anak yang hanya dapat mencapa1 tingkat
kecerdasan sama dengan anak 3 th
Anak imbesil: Anak yang hanya dapat mencapa1 tingkat
kecerdasan sama dengan anak umur 3-7 th.
Anak debil ; anak yang hanya dapat mencapai tingkat
kecerdasan sama dengan anak umur 7-12 th.
(2) Perhatian: ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak,
sebab dengan tidak adanya perhatian 1erhadap pelajaran, maka
anak tidak akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan
sangat menghambat bdajar anak.
(3) lvlinat: Bila pelajaran tidak sesuai dengan minat anak, maka
a. Bakat: Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak, maka
anak tidak akan mencapai prestasi tinggi, karna clia ticlak
berbakat dalam bidang itu.
b. Konstelasi psikis yang lain yaitu adanya
kemunduran-kemunduran psikis yang menghambat belajar anak
contoh: kehiclupan emosinya, gangguan-gangguan psikis,
antara lain neorosis psikos1s dll.
2. Sebab eksogin
a. Faktor keluarga
Karna faktor keluarga sangat luas maka faktor ini di bagi
dalam beberapa aspek, antara lain:
I) faktor orang tua, cont oh:
Cara orang tua mendidik anaknya yang tidak mapan.
Hubungan antara orang tua dengan anaknya yang kurang
harrnonis.
Contoh perbuatan orang tua yang tidak baik, baik dari segi
perkataan maupun sikap.
2) Suasana rurnah
Suasana rumah yang tenang, damai dan harmonis
sangat berpengaruh terhaclap proses belajar anak, karna ha! itu
sangat rnendukung belajar anak, jika keadaan harmonis, damai
ketenangan sehingga apa yang di pelajari akan mudah diingat
dan di fahami.
3) Keadaan ekonomi keluarga
Jika keadaan ekonomi kurang, maka kebutuhan dan
perlengkapan belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat
belajar pun tidak ada, maka anak t idak akan belajar clengan
baik. Demikian pula anak yang ekonomi keluarganya serba
terpenuhi juga dapat terhambat dalam belajar, karena biasanya
anak yang tersebut di atas di manja oleh orang tuanya sehingga
ia hanya bersenag-senang dan kurang perhatian terhaclap
pelajaran.
Faktor-faktor lain yang ada clalam keluarga adalah:
a) Adanya anggota keluarga lain
Hadirnya saudara antau anggota keluarga lain
clalam sebuah keluarga, akan sangat mempengaruhi
suasana kehidupan keluarga tersebut dalam ha! ini anak
adalah objek pertama yang akan terkcna pengaruhnya, bila
anggota keluarga lain tersebut dapat membuat suasana
keluarga yang harmonis dengan perhatian clan kasih
sayang, maka ha! itu akan berdampak baik bagi
b) Kedudukan/status anak dalam keluarga
Dalam keluarga, apakah anak tersebut (yang dijadikan
sampel penelitian) termasuk anak yang dimanja, disayang atau
anak yang sering terkena marah karena hal-hal tertentu·0 • ha!
tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi motifasi dan
psikologi dalarn perkembangannya.
Status juga dapat mempengaruhi perkembangan belajar
anak, yang dimaksud status disini: apakah anak tersebut anak
tunggal, anak bungsu, anak angkat, anak pertama dll, hal itu
akan berpengaruh khususnya dalam hal perlakuan yang di
dapatkan
c) Jen is kelarnin anak
Dalam keluarga, apakah anak tersebut anak lelaki satu-satunya
di saudaranya yang lain, atau anak perempuan satu-satunya
diantara saudaranya yang lain dan sebagainya. Hal ini juga
berpengaruh terhadap perkembangan anak.
b. Faktor sekolah
I) Cara penyajian belajar yang kurag baik
- Guru kurang menguasai bahan pelajaran
- Methocle yang di gunakan kurang baik dan tepat
2) Hubungan antara gum clan siswa yang kurang baik.
Biasanya gum yang sudah di benci siswa, maka pengajaran yang di
sarnpaikannya tidak akan berhasil maksimal
3) l-lubungan antara anak dengan temannya
l-lubungan dengan teman yang baik akan membawa anak
tersebut kearah yang baik pula, hal ini juga clapat merupakan
motifasi bagi anak untuk saling berbagi pengetahuan clan bersaing
dalam pelajaran yang akhirnya akan berujung pada darnpak yang
positif Sebaliknya hubungan dengan teman yang kurang baik akan
rnenimbulkan perasaan malas belajar dan cendrung
bersenang-senang yang tentunya akan berujung pada darnpak yang negatif
4) Standar pelajaran tidak sesuai dengan ukuran normal kemarnpuan
anak
Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh gum ada di
atas kernempuan anak pada umumnya. maka hanya anak-anak
yang pandai sajalah yang berhasil rnenerimanya, mak ha! ini juga
merupakan harnbatan belajar anak.
5) Alat-alat pelajaran di sekolah kurang lengkap
Dengan kurangnya alat-alat pelajaran, maka penyaJtan
bahan pelajaran juga akan kurang baik, ha! 1111 akan
mengaklibatkan anak-anak untuk tidak clapat rnenerima pelajaran
keorganisasian sekolah, yang mana ha] itu berdampak pada proses
perkembangan belajar anak dan proses belajar mengajarnya.
Di bawah ini terdapat 9 (sembilan) komponen dalam penyelenggaraan
sekolah, vang secara umum semuanya clapat berpengaruh terhaclap prestasi
belajar anak. Namun setelah digolongkan secara spesifik, hanya terclapat
「」「・イセー。@ poin saja vang dapat berpengaruh lansung terhaclap prestasi belajar
anak di sekolah, ke sembilan komponen tersebut adalah:
1 . Kurikulum clan pembelajaran
2. Asministrasi clan manajemen
3. Organisasi clan kelembagaan
4. Sarana clan prasarana
5. Ketenagaan
6. Kesiswaan
7. Pembiayaan clan
8. Peran serta masyarakat
9. Pembiayaan clan
I 0. Lingkungan dan budaya sekolah
c. Faktor masyarakat I lingkungan umum
Dalam faktor ini terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
antara lain:
2) Teman bergaul. teman bergaul yang kurang baik akan menyebabkan anak
tersebut kurang baik pula,
3) Aktifitas dalam masyarakat. jika terlalu banyak tu gas yang dijabat dan
dilakukan dalam berorganisasi, maka ha\ itu akan rnengganggu belajar
anak.
4) Corak kehidupan tetangga. Suatu com oh jika lingkungan tetangganya suka
berjudi, rnabuk-mabukan, mencuri dan kebiasaan buruk lain, maka hal itu
juaga akan mempengaruhi belajar dan kehidupan anak.
d. Faktor-faktor lain
I) Metode belajar anak yang kurang baik, contoh:
Pembagian waktu belajar yang kurang baik
Cara be!ajar \ang sa!ah
Pembagian dan penggunaan waktu istirahat yang kurang baik.
2) Tugas-tugas rumah yang ter!alu banyak
Anak yang terlalu banyak diberikan tugas rumah, contoh:
mengasuh adik, mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuct,
membcrsihkan halaman, melakukan pekerjaan sambi!an untuk menambah
penghasilan, ha\ ini akan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karna
B. H ipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin benar
dan sering digunakan sebagai dasar keputusan awal pemecahan suatu persoalan
yang dijadikan dasar penelitian. Hipotesis akan diterima jika penelitian yang
diadakan hasilnya membenarkan kebenarannya dan akan ditolak jika
kenyataannya ticlak membenarkan pernyataan untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan yang diteliti. Hipotesis yang hendak di uji kebenarannya clan
digunakan dalam penelitian pengaruh budaya keilmuan orang tua terhadap
prestasi belajar anak, yaitu:
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara
belajar anak.
perhatian
Ha Terdapat pengaruh yang signifikan antara
terhadap prestasi belajar anak.
orang tua terhadap prestasi
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yaitu suatu metode yang secara langsung mengadakan observasi ke dalam
suatu objek penelitian yang telah ditentukan dengan perencanaan dan program yang
matang, untuk menunjukan kenyartaan atau kondisi yang sebenamya dengan
sejelas-jelasnya tanpa memperlakukan objek penelitian. 1
A. Va riabel penelitian.
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek
yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek yang lain.
Dalam penelitian ini hanya terdapat dua variabel yang dijadikan sasaran
utamanya, yaitu: perhatian orang tua yaitu upaya oang tua dengan penuh
kesadaran dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar berprestasi dengan
earn antara lain: menciptakan situasi kondusif untuk belajar anak di rumah,
melengkapi fasilitas belajar anak, selalu memberikan support (dorongan) kepada
anak untuk dapar berprestasi, dan prestasi belajar anak yang dapat di indikasikan
dengan skor atau nilai rata-rata yang diberikan oleh guru.
I R.onny Kountur, Afetode r>enelitian [J11111k [>enulisan セIGォイゥjjsゥ@ !Jan Tesis, (Jakarta: PPiVI RPqセI@
Tabel I MATRIX VARIABEL PENELITIAN
Variabel Dimensi
I
Indikasi1 perhatian 1. Perhatian
-
Memiliki jadwal belajar anak diterhadap proses rumah dan menginga.tkannya
orang tua belajar anak
-
Menemani belajar anak di rumahI (keluarga) dan
I
セ@
Menanyakan perkembangan
I
perkembangan- prestasi anak ke sekolah
I nya I Membimbing dim mengerjakan P
I
1-Mengajak berbincang seputar ilmu pengetahuan,politik,sosial dll
R 8
13
-
Membantu mengatasi kesulitanbelajar(memberikan arahan dan 5
bimbingan)
I -
Menegur j ika me! ih<tt anaknyaI
I
malas untuk belajar.1-
anaknya. Menanyakan hasil ulangan atau teI -
Mengingatkan akanjadwal belajar s 42
16 anaknya di rumah
I
-
Menanyakan/konsultasi kepada guru yang terkait tentang kesulitan belajar yang di alami anak.17
-
Menganjurkan untuk mengikuti 20kursus/bimbingan belajar
2. Perhatian
-
Memberikan apa yang dibutuhkanterhadap sarana anak untuk belajar (meja belajar,
belajar anak lampu belajar dll)
-
Membelikan buku pelajaran wajib 9 guna kebutuhan belajar anaknya.-
Memperhatikan dan peduli 10terhadap situasi tempat belajar anak.
-
Menyediakan berbagai buku atau 15bahkan perpustakaan mini di rumah, guna belajar bersama.
セ@
Perhatian dan terlihat sering membaca koran,
.)
.
-
11gemar terhadap majalah, atau buku -buku yang
[image:43.595.55.487.92.687.2]I
I
I
II
I
II
I
I II
2memiliki nilai edukatif a tau yang
berhubungan dengan pendidikan
4. Pengaruh lingkungan keluarga
5. Pengaruh pergaulan anak.
Prestasi Ni lai raport belajar anak
-Orang tua berusi tha selalu 7
vaban terbaik atas memberikan ja\
pertanyaan anak nya.
Memberikan an 1han/bimbingan
kepada anak me nyaksikan berita- 12 berita TV.
Sering berbinca ng seputar ilmu
pengetahuan, so ウゥ。}セL@ po1itik dan 13 lain-lain guna m elatih anak
Adanya famili 1' tin dalam keluarga seperti:paman, bibi, kakek dll 18 Kedudukan ana k ( anak sulung,
bungsu,tunggal bahkan anak pungut)
Pengaruh media (tv. Radio, lll)
majalah, koran <
Kebiasaan oran g tua dalam sikap ehadap anak dll dan perlakuan t
Anak lupa wa ktu dan orang tua
·ahi 19
menegur/memai
yarakat sekitar Kehidupan mas_
Nilai raport (ketera1 1gan di bawah)
Prestasi belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa setelah di
adakan proses belajar mengajar atau hasil belajat siswa yacg diperoleh setelah
melalui serangkaian tes pelajaran, yang berupa sekor I nilai. Jadi data variabel "y"
(prestasi belajar)yang akan diolah nanti adalah berupa nilai raport siswa kls I
semester II,
Berdasarkan keterangan dari wali kelas I SMPI AL-Khasyiun tentang nilai raport
tersebut, merupakan nilai kumulatif yang meliputi: nilai-nilai dari ketiga ranah
hasil belajar(kognitif, afektif dan psikomotorik) di tambah dengan catatan-catatan
harian harian guru-guru atas para siswanya(lihat lampiran contoh raport).Jadi nilai
raport" merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut di
at as"
Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil belajar yang
dijadikan patokan penilaian oleh para guru.
a. Ranah Kognitif
- Tipe hasil belajar pengetahuan/hafalan
- Tipe hsil belajar pemahaman
- Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b. Ranah kognitif
- Receiving (kepekaan terhadap segala rangsangan)
- Responding(reaksi terhadap rangsangan dari luar)
- Valuing(penilaian/pandangan) dan lain-lain
a. Ranah psikomotorik
- Persepsi (penggunaan organ indra yang membimbing aktifitas gerak)
- Gerak terbimbing (meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek yang
Penulis memilih kelas I sebagai sampel penelitian karena pada umumnya
kelas belum terlau dalarn terkena pengaruh lingkungan luar, mereka adalah
anak yang masih lugu yang barn akan beranjak dewasa, oleh karenanya pengaruh
yang rnengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya pengaruh lingkungan
sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang tua), di sinilah peneliti ingin
mengetahui seberapa kental pengaruh budaya keilmua.n orang tua (keluarga)
terhadap anak yang tersebut di atas. Dan mengapa pada semester II, karena
semester II merupakan masa dimana basil belajar siswa yang telah ditempuh
selama satu tahun pelajaran di tuangkan dalam bentuk angka, yaitu nilai raport
yang mengindikasikan prestasi belajar masing-masing siswa dari ketiga aspek
penting yaitu: as1)ek kovnitif afektif
"
, , psikomotorik (Jihat lampiran:contohpenilaian raport) yang selama ini berusaha dikembangkan.
B, Populasai dan sempel.
Dalam pelaksanaan penelitian, dikenal istilah Populasi atau Universe,
yang berarti keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian,
nilai maupun hal-hal lain yang terjadi.2
2
Yatin1 Riyanto. ,\fefodologi fJenelifian: S'uatu 1'11juan JJasar. (Surabaya: SIC 1996). Cct.
1 . Observasi
Observasi merupakan met ode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian.5 Dalam ha! m1
peneliti mengadakan observasi secara langsung ke SMP Islam
Al-Khasviun Ciputat, untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, s1swa,
fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi SMP tersebut.
2. Wawancara
l'vlerupakan percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara (J111en'ie1rer) yang
cliwawancarai dengan di berikan pertanyaan-pertanyaan, dan yang
cliwawancarai (J111erviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
.
,,
Jtu.3. Angket
Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara
tertulis. 7
5
Yali1n Riyt1nto, Afetodologo J>enelitian r>endidikan. Op, Cit.. h.77
6
!hid .. h.68
D. Tehnik Analisa dan lnterpretasi Data
I. Tehnik Analisa Data
Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya
adalah tahap analisa, yaitu:
a. Editing
i'vlengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah
diserahkan oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes diisi oleh
responclen dan diserahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis
memeriksa satu persatu angket dan tes tersebut. Bila ada jawaban yang
diragukan atau tidak dijawab maka penulis menghubungi responden yang
bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
Tujuan dari editing aclalah untuk mengurangi kesalahan atau
kekurangan yang acla pacla daftar pertanyaan yang telah diselesaikan.
b. Skoring
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden
yang menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b 0= 3, c = 2, dan d = 1. lni
berarti bahwa dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai
budaya keilmuan orang tua akan didapat jawaban seluruhnya berjumlah
40, b
=
30, c=
20, dan d=
l 0. Selanjutnya dari prestasi belajar anak,Dari basil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis
menggunakan ketentuan ketegori dari variabel X, yaitu perhatian
orang tua sebagai berikut:
Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABELX
> - 1 _N_
1
0-+1 __
R_e_n_t_a_n_g_N_i_la_i_+I-- Kategoriセ@
L_J_j_37-43 Tinggi
____J
Lj_30 - 36 Rendah _
_j
Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis
menggunakan tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:
Tabel 3
KETENTUAN KA TEGORl VARIABEL Y
No Rcntang Nilai Katcgori
I 68-75 Ting15i
2 61 - 67 Rendah
c. Tabulating
Yaitu mengolah data clengan meminclahkan jawaban-jawaban yang
terdapat dalam angket dan telah clikelompokkan ke clalam bentuk tabel
frekuensi. Tujuannya untuk clapat mudah dibaca dan maknanya segera
[image:49.595.99.490.155.529.2]d. Prosentasi
Untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang diperoleh
dari hasil penelitian, maka akan mudah dilihat dengan cara prosentasi dari
jumlah frekuensi jawaban responden.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
F
P=-xl00%
_\r
Keterangan:
P : Prosentasi
F : Frekuensi
N : Number of Cases (Jurnlah responden)
Kemudian untuk mengetahui pengan1h budaya keilmuan orang tua
terhadap prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalarn bentuk
analisis kuantitatif dengan rumus Kore/mi Product Moment:
fxy
f(eterangan
x
y
r.-..y
N
IXY
l.:X
l._Y
: Variabel perhatian orang tua : Variabel prestasi belajar anak
: Angka lndeks korelasi "r" product moment : Jumlah responden
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y : Jumlah seluruh skor X
2. lnterpretasi Data
Setelah mengetahui pengaruh antara dua variabel di atas, penulis
memberikan interpretasi terhadap indeks korelasi "r" product moment serta
menarik kesimpulan dengan dilakukan dua earn sebagai berikut:
a. Memberikan interpretasi secara kasar/sederhana yaitu dengan
mencocokkan basil penelitian clengan angka incleks korelasi "r" product
[image:51.595.98.497.189.606.2]1110111e111, sepeni di bawah ini:
Tabel 4
Nilai "r" Product Moment
セセセセセセセセセセセセセM
Besarnya -.-r··
Product Moment (rxy) 0,00-0,20
0,20- 0,40
0,40- 0,70
0, 70 - 0,90
0,90-1,00
Antara varabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah at.au rendah.
Antara varabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
Antara varabel X dan variabel Y terdapat
I
korelasi yang kuat atau tinggi.Antara varabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
b. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai "r"
product moment. Dengan prosedur sebagai berikut:
2) lvlenguji kebenaran/kepalsuan yang telah diajukan, dengan jalan
rnembandingkan besarnya "r" yang diperoleh dalarn proses
perhitungan atau "r" observasi (ro) dengan besarnya "r" yang
tercanturn dalam tabel nilai (rt) baik pada taraf signifikan l % rnaupun 5 % dengan terlebih dahulu mencari derajat be bas (db) a tau degrees of freedornnya ( df) dengan rurnus sebagai berikut
elf= N - nr
I(eterangan :
df =Degrees of Freedom
N =Number of Cases
Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan
Pada kesimpulannya adalah jika hasil "r" di hitung lebih besar dari "r"
label, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha
diterima. Namun jika "r" hasil perhitungan Jebih kecil dari "r" label,
rnaka korelasi tidak signifikan atau Ho di terima dan Ha di tolak.
3) Selanjutnya agar dapat dibuktikan seberapa besar kontribusi variabel
X terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
KD =
r' x
100 •;., Keterangan:KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y
A. GAMBARAN UMUM SMP ISLAM AL-KHOSYl'UN
1. Letak Geografis
SMP Islam Al-Khasyi'un merupakan salah satu Sekolah Menengah
Pertama yang acla di wiiayah Ciputat, Banten. Terletak di JL Dewi Sartika Rt.
02/02 Desa Cipayung Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi
Banten.
Sekolah ini memiliki lokasi yang strategis dekat clengan jalan raya clan
aman untuk menclukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. Di bangun di
atas areal tanah seluas 600 M2. SMP Islam Al-Khasyi'un bersampingan
dengan rumah penducluk, clan berclekatan clengan Pasar Ciputat.
2. Sejarah Berdirinya
SMP Islam Al-khosyi'un Ciputat clidirikan atas dasar tuntutan
masyarakat, khususnya masyarakat Cipayung Ciputat Tangerang Rt 02/02
Jalan Dewi Sartika, Yang menginginkan adanya sebuah lembaga penclidikan
formal yang bersifat atau bernafaskan islami
SMP Islam Al-Khasyi'un merupakan lembaga pendidikan formal di
bawah lindungan Dinas Pendidikan clan Kebudayaan Propinsi Daerah Tingkat
l Jawa Barat Cabang Dinas Kabupaten DA TI ll Tangerang. SMP Islam
Cipayung Cuputat sendiri. Gedung SMP ini dibangun sebanyak 2 lantai
dengan 6 ruang kelas, yaitu setiap lantainya terdapat masing-masing 3 ruang
kelas. Adapun tokoh-tokoh pendiri atau pelopor SMP Islam Al- Khosyi'un ini
adalah
I. Bapak Asman Ambo
2 !-!. Nassa Syamsudin 3. !-!. Suhiri
4. Bapak Fuaddudin M.Pd
5. Bapak Bahrudin.
Pada tahun pelajaran perdananya SMP ini dii:;i oleh siswa 120 siswa
(kelas 1-3 ). Kemudian SMP ini di sahkan statusnya menjadi status terdatlar
oleh KANWlL OEPDJKBUO Jawa barat pada tahun 1996. setelah itu pada
tahun pelajaran 1997 /l 998 statusnya di sahkan menjadi di akui hingga sekarang.
Selama kurun waktu kurang lebih sebelas tahun berdirinya SMP Islam
Al-Khasyi'un, hingga sampai saat ini SMP tersebut sudah mengalami
beberapa pergantian kepala sekolah, diantara Beliau-beliau yang pernah
menjabat sebagai kepala sekolah di SMP tersebut adalah:
I. Ors Witaya Permana.
セ@ Chairul Sablan. 3. H. Zahruclin H.M
Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANlSASl
SMP ISLAM AL-KHASYl'UN CIPUTAT
TAHUN 2004 I 2005
!
Kcpala SckolahI
Drs.SuryaCh PcnnanaFTataUsaha
セL」ャjッョョQ@
-I
\Vaka Bid. Kcsis\vaan
I
[
Waka Bid. KurikulumAgus Suryana. S.7\g
I
!Vlu!Ui. 5. f\:gI
WAL! KELAS/GURU-GURU·-1
--S!SWA-SISWI SMP ISLAM AL-KHASY!"UN
Kepala Sekolah
Keternngan Strnktur Organisasi
SMP Islam AI-Khasyi'un Ciputat
Tahun 2004 I 2005
Drs. Su1yacli Permana
Wakil Kepala Biclang Kurikulum
Wakil Kepala Biclang Kesiswaan
Mukti, S.Ag
Agus Suryana, S.Ag
Tata Usaha
Wali Kelas
Guru
Setiorini
Kelas I
Kelas I I
Sunaryo
Mukti, S.Ag
Kelas Ill Dra. Mustonah
Drs. Suryacli Permana
Dra. Mustonah
Agus Suryana, S.Ag
Mukti, S.Ag
Nopitasari
Ulya Darojah
Asmawati, S.Ag
Haficlulloh, A. Mel
Erwin M., S.Pcl
Sunaryo
Sulamatul Himah
Wahyu W, S. Hut
3. Keadaan Guru, dan Siswa
Untuk mengetahui keadaan guru/tenaga pengajar, dan siswa di SMP Islam
Al-Khasyi'un Ciputat, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
j No j Na1