• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi arahan pengembangan wisata pantai pasir pada Kota Pangkalpinang berdasarkan persepsi pengunjung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi arahan pengembangan wisata pantai pasir pada Kota Pangkalpinang berdasarkan persepsi pengunjung"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Ridho Agustian

NIM : 10609002

TTL : Pangkalpinang, 25 Agustus 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku Bangsa : Indonesia

Kota/Kab. : Pangkalpinang

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Alamat Kost : Dago Pojok

Tlp : 0877 2597 9333

Email : [email protected]

Pendidikan

SD : SDN 5 Pangkalpinang

SMP : SMPN 2 Pangkalpinang

SMU : SMAN 2 Pangkalpinang

Perguruan Tinggi : UNIKOM Bandung (2009 - 2013)

(4)

Pengalaman Organisasi

Pengalaman Seminar

Seminar “Eksplorasi Isu-Isu Perencanaan Pembangunan Terkait Aspek Ekonomi dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Studi Kasus:

Bandung metropolitan Area dan Jawa Barat)” Auditorium Miracle UNIKOM, 11 Maret 2010.

Seminar “Pengembangan Infrastruktur Perkotaan Berbasis Pembiayaan Non-Konvensional (Potensi Sukuk Sebagai Sumber Pembiayaan)

Auditorium Miracle UNIKOM, 29 April 2010.

Data Orang Tua

Nama Bapak : Zulfaidir Zakir

Nama Ibu : Suharti

Alamat : Jl. Kejaksaan No. 138

Kabupaten/Kota : Pangkalpinang

Tlp : 0853 2225 5991

Hormat Saya,

(5)

IDENTIFIKASI ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA PANTAI PASIR PADI KOTA PANGKALPINANG BERDASARKAN PERSEPSI

PENGUNJUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Oleh : Ridho Agustian

1.06.09.002

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena berkat

rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas

Akhir. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjunan Nabi Besar

Muhammad S.A.W, yang senantiasa menjadi ilham dalam tiap arah pekerjaan.

Laporan Tugas Akhir dengan judul “Identifikasi Arahan Pengembangan

Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang Berdasarkan Persepsi Masyarakat” ini merupakan salah satu syarat kelulusan Matakuliah Tugas Akhir, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan dengan adanya usaha serta do’a dari penulis maupun dari pihak -pihak lainnya. Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih dengan hati yang tulus kepada :

1. Ibunda tercinta (Suharti) sumber mata air cinta dan kasih sayang yang

hangat dan murni.

2. Ayahanda Tercinta (Zulfaidir Zakir) yang telah mencurahkan segala kasih

sayang, perhatian dan dukungan lahir dan batin kepada penulis.

3. Kakak-kakakku (Decy dan Afia), tersayang yang selalu memberikan

dorongan, dukungan dan do’a selama ini;

4. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia;

5. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer;

6. Ibu Rifiati Safariah. ST., MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan

(7)

iv

7. Bapak Tatang Suheri, ST.,MT., selaku dosen wali, dosen pembimbing

yang telah membimbing dan memberi motivasi kepada penulis dari masuk

hingga selesainya laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan;

8. Ibu Romeiza Syafriharti, Ir.,MT., selaku dosen penguji dalam pelaksanaan

sidang ujian yang telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam

memperbaiki laporan Tugas Akhir;

9. Ibu Dr. Ir. Lia Warlina, M. Sc., selaku dosen penguji dalam pelaksanaan

sidang ujian yang telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam

memperbaiki laporan Tugas Akhir ini.

10.Sahabat Penulis angkatan 2009; Achmad Alfan Rifai (Alvan), Achmad

Syarief (arif), Arif Rahman (arif), Amboday Boli Boli (Ambo), Angga

Sastranegara (Angga), Bhuna Hunam (Yunus), Criys Tommy (Tommy),

Christian EE Dura (Tyan), Chandra Setiawan (Cancan), Deni Supriatna

(Denis), Ifan M Sofyan (Ifan), Jakomina Meiske Muabuay (Meiske),

Mifartz Fadiz (Mifar), Margarida MGL Soares (Marga), Rizal Purnama

Nugraha (Rizal), Mursalim Derlen (Salim), Sahal Abdul Fatah (Sahal),

Laode Ismail Munajad (Ici), Yogi Destriansyah (Ogik), Marianus B. Raja

kappa (alm), terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan yang indah

dan menyenangkan selama ini, semoga persahabatan kita tidak akan

pernah putus;

11.Teman-teman sepembimbing (Meiske). Terima kasih atas rasa semangat

berusaha hingga akhir. Bangga melihat semangat yg kalian tunjukkan.

12.Teh Vitri yang selalu hadir di Sekretariat Program Studi Perencanaan

Wilayah dan Kota terima kasih sudah memberikan kemudahan dalam

mengurusi surat-surat izin;

(8)

v

Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, Banyak

keterbatasan-keterbatasan baik dalam penyajian maupun dalam penulisannya. Untuk itu penulis

dengan senang hati akan menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun

untuk dijadikan acuan didalam penyempurnaan penulisan Tugas Akhir nanti.

Bandung, 15 Februari 2014

(9)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATAPENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan dan Sasaran ... 3

1.4 Ruang Lingkup ... 3

1.4.1 Lingkup Wilayah ... 3

1.4.2 Lingkup Materi ... 6

1.5 Metodologi Penelitian ... 6

1.5.1 Metode Pengumpulan Data... ... 6

1.5.2 Metode Pengambilan Sampel ... 7

1.5.3 Metode Analisis... 8

1.6 Kerangka Pemikiran ... 9

1.7 Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisata ... 12

2.2 Jenis-jenis Pariwisata ... 13

2.3 Jenis Wisata ... 14

2.4 Pelaku Pariwisata ... 16

(10)

vii BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Gambaran Umum Pantai Pasir Padi ... 22

3.2 Struktur Pengelolaan ... 25

3.3 JumlahPengunjung ... 26

3.4 Gambaran Sarana dan Prasarana Pengunjung ... 27

3.4.1 Akomodasi ... 27

3.4.2 Transportasi dan Agen Perjalanan... 30

3.4.3 Fasilitas Pendukung Pantai Pasir Padi ... 32

3.5 Karakteristik Pengunjung ... 36

3.5.1 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

3.5.2 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Kelompok Umur ... 37

3.5.3 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 38

3.5.4 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ... 39

3.5.5 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Penghasilan Per Bulan ... 40

3.5.6 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Maksud Kunjungan ... 41

3.5.7 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Keterjangkauan Lokasi ... 42

BAB IV ANALISIS ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA PANTAI PASIR PADI KOTA PANGKALPINANG 4.1 Identifikasi Potensi dan Masalah di Pantai Pasir Padi ... 44

4.1.1 Potensi Pantai Pasir Padi ... 44

4.1.2 Permasalahan Pantai Pasir Padi... 45

4.2 Kebijakan-kebijakan Pemerintah Untuk Wisata Pantai Pasir Padi ... 49

4.3 Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi ... 54

4.3.1 Persepsi Pengunjung Pasir Padi Berdasarkan Atraksi... 54

4.3.2 Persepsi Pengunjung Pasir Padi Berdasarkan Servis ... 58

(11)

viii

4.3.4 Persepsi Pengunjung Pasir Padi Berdasarkan Promosi dan

Informasi ... 78

4.4 Arahan Pengembangan Pantai Pasir Padi ... 81

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 87

5.1.1 Potensi dan Masalah di Pantai Pasir Padi... 87

5.1.2 Kebijakan Tentang Pantai Pasir Padi ... 89

5.1.3 Persepsi Pengunjung dan Arahan Pengembangan Pantai Pasir Padi .. 91

5.2 Rekomendasi ... 97

5.3 Kelemahan Studi ... 97

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Variabel Penelitian ... 8

Tabel III.1 Jumlah Pengunjung Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang Tahun 2012... ... 27

Tabel III.2 Jumlah Fasilitas Pendukung di Pantai Pasir Padi Tahun 2012... . 33

Tabel III.3 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel III.4 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Kelompok Umur ... 38

Tabel III.5 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39

Tabel III.6 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ... 40

Tabel III.7 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Penghasilan Per Bulan... 42

Tabel III.8 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Maksud Kunjungan ... 43

Tabel III.9 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Keterjangkauan Lokasi... 44

Tabel IV.1 Identifikasi Potensi dan Masalah di Pantai Pasir Padi ... 47

Tabel IV.2 Kebijakan Utama Pantai Pasir Padi... ... 49

Tabel IV.3 Persepsi Pengunjung Tentang ODTW Pantai Pasir Padi ... 54

Tabel IV.4 Persepsi Pengunjung Tentang Penyuguhan Atraksi Pantai Pasir Padi ... 56

Tabel IV.5 Persepsi Pengunjung Tentang Antusias Wisatawan Ke Pantai Pasir Padi... ... 57

Tabel IV.6 Persepsi Pengunjung Tentang Penilaian Pengelola Pantai Pasir Padi... ... 58

(13)

x

Tabel IV.8 Persepsi Pengunjung Tentang Biro Perjalanan ke Pantai Pasir

Padi ... 61

Tabel IV.9 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Gedung Serba Guna ... 62

Tabel IV.10 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Restoran ... 63

Tabel IV.11 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi WC Umum ... 64

Tabel IV.12 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Mushola ... 65

Tabel IV.13 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Pintu Gerbang ... 66

Tabel IV.14 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Pos Tiket ... 67

Tabel IV.15 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Pos Keamanan ... 68

Tabel IV.16 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Tempat Bermain Anak ... 69

Tabel IV.17 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Kamar Ganti ... 70

Tabel IV.18 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Tempat Parkir ... 71

Tabel IV.19 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Kebersihan ... 73

Tabel IV.20 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Keamanan ... 74

Tabel IV.21 Persepsi Pengunjung Tentang Brosur Pantai Pasir Padi ... 75

Tabel IV.22 Persepsi Pengunjung Tentang Buku Panduan Pantai Pasir Padi .. 76

Tabel IV.23 Persepsi Pengunjung Tentang Website Pantai Pasir Padi ... 77

Tabel IV.24 Persepsi Pengunjung Tentang Akses Jalan Pantai Pasir Padi ... 78

Tabel IV.25 Persepsi Pengunjung Tentang Kondisi Angkutan Umum Ke Pantai ... 79

Tabel IV.26 Persepsi Pengunjung Tentang Tarif Angkutan Umum Ke Pantai Pasir Padi ... 80

(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 10

Gambar 3.1 Kondisi Pantai Pasir Padi ... 23

Gambar 3.3 Struktur Pengelolaan Pantai Pasir Padi ... 25

Gambar 3.4 Hotel Serrata Pasir Padi Pankalpinang ... 28

Gambar 3.5 Fasilitas di Hotel Serrata Pasir Padi Pankalpinang ... 29

Gambar 3.6 Restoran di Sekitar Pasir Padi Pankalpinang ... 29

Gambar 3.7 Warung Liar di Sekitar Pasir Padi Pankalpinang ... 30

Gambar 3.8 Kondisi Jalan Menuju Pasir Padi Pankalpinang... 31

Gambar 3.9 Kondisi WC umum Pasir Padi Pankalpinang... 33

Gambar 3.10 Kondisi Pos Retribusi Pasir Padi Pankalpinang ... 33

Gambar 3.11 Kondisi Tempat Parkir Pasir Padi Pankalpinang ... 33

Gambar 3.12 Kondisi Mushola Pasir Padi di Pankalpinang ... 34

Gambar 3.13 Kondisi Pos Keamanan Pasir Padi Pankalpinang ... 34

Gambar 3.14 Kondisi Tempat Bermain Anak Pasir Padi Pankalpinang ... 34

Gambar 3.15 Kondisi Tempat Bilas dan Ganti Pakaian Anak Pasir Padi Pankalpinang ... 35

Gambar 3.16 Kondisi Gazeebo Pasir Padi Pankalpinang ... 35

Gambar 3.17 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Gambar 3.18 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Kelompok Umur ... 38

Gambar 3.19 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39

Gambar 3.20 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ... 40

Gambar 3.21 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Penghasilan Per Bulan... 41

(15)

xii

Gambar 3.23 Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan

Keterjangkauan Lokasi... 43

Gambar 4.1 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

ODTW ... 55

Gambar 4.2 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Penyuguhan Atraksi ... 56

Gambar 4.3 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Antusias Wisatawan ... 57

Gambar 4.4 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Pelayanan Pengelola... 59

Gambar 4.5 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Penginapan ... 60

Gambar 4.6 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Biro Perjalanan ... 61

Gambar 4.7 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Gedung Serba Guna ... 62

Gambar 4.8 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Restoran ... 63

Gambar 4.9 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi WC Umum ... 64

Gambar 4.10 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang Kondisi

WC Umum ... 65

Gambar 4.11 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Pintu Gerbang ... 66

Gambar 4.12 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Tempat Tiket ... 67

Gambar 4.13 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang Pos

Keamanan ... 68

Gambar 4.14 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

(16)

xiii

Gambar 4.15 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Kamar Ganti ... 70

Gambar 4.16 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Tempat Parkir ... 72

Gambar 4.17 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Kebersihan ... 73

Gambar 4.18 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Keamanan ... 74

Gambar 4.19 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Brosur Pantai Pasir Padi ... 75

Gambar 4.20 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Buku Panduan Pantai Pasir Padi ... 76

Gambar 4.21 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Website Pantai Pasir Padi ... 77

Gambar 4.22 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Akses Pantai Pasir Padi ... 79

Gambar 4.23 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

Kondisi Angkutan Umum Ke Pantai Pasir Padi ... 80

Gambar 4.24 Presentase Persepsi Pengunjung Pantai Pasir Padi Tentang

(17)

96

DAFTAR PUSTAKA

A.Peraturan Perundangan

 Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota

Pangkalpinang tahun 2008-2017

 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pangkalpinang Tahun

2011-2030

 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata

 Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KEP -

012/MKP/IV/2001, 2-4-2001, tentang Pedoman Umum Usaha Pariwisata,

mengatur perizinan usaha pariwisata bagi Daerah Kabupaten/Kota

 Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 07 Tahun 2003 Tentang Izin

Usaha Kepariwisataan

 Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 02 Tahun 2009 Bab VI

Pasal 8 Tentang Izin Peruntukan Penggunaan Lahan (IPPL) Dan Retribusi

Izin Peruntukan Penggunaan Lahan.

 Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

 Peraturan Daerah Kota Pangkal Pinang Nomor 17 Tahun 2011 tentang

Retribusi Jasa Usaha

B.Tugas Akhir dan Tesis

Firmansyah. 2004. Arahan Pengembangan Pariwisata Kota Bengkulu

Berdasarkan Aspek Sediaan dan Permintaan. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

Iskandar Alam, Widiya. 2010. Identifikasi Persepsi dan Preferensi Pengunjung Tentang ODTW Situ Bagendit Kabupaten Garut. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

(18)

97

Evans, Richard. 2013. Identifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembanan wisata di kawasan Danau Poso. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

C.Media Elektronik

Walikota Minta Pantai Pasir Padi dipercantik :

http://www.harianbabelpos.com/2013/12/27/walikota-minta-pantai-pasir-padi-dipercantik/

Potensi Wisata Alam di Kota Pangkalpinang

http://www.harianbabelpos.com/2013/12/27/walikota-minta-pantai-pasir-padi-dipercantik/

Pariwisata Pangkalpinang :

http://pariwisata-pangkalpinang.blogspot.com/p/wisata-alam.html

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki 17.000 pulau sehingga

membuat Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 17.000

pulau ini maka Indonesia memiliki keragaman budaya dan keindahan panorama

alam yang tidak ternilai, yang semua itu berpotensi besar untuk menambah devisa

negara apabila dikelola dengan baik, salah satunya melalui industri pariwisata.

Melihat kondisi geografis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kita dapat

mengetahui bahwa provinsi ini memiliki potensi yang luar biasa untuk dijadikan

sebagai daerah tujuan wisata. Adapun potensi tersebut antara lain sebagi berikut.

potensi budaya, potensi alam, dan potensi sejarah. Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, memiliki banyak pantai yang indah yang dapat dikembangkan untuk

dijadikan sebagai objek unggulan tujuan wisata. Salah satu objek wisata pantai

yang ada di Provinsi Bangka Belitung yaitu Pantai Pasir Padi. Pantai ini terletak di

Kota Pangkalpinang. Secara administratif pada tanggal 9 Februari 2001, Kota

Pangkalpinang ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Bangka Belitung, berdasarkan

Undang—Undang Nomor 27 Tahun 2000.

Berdasarkan Laporan Akhir Revisi Rencana Induk Pengembangan

Pariwisata daerah (RIPPDA) Kota Pangkalpinang Tahun 2008-2017, Kawasan

Pantai Pasir Padi digolongkan ke dalam Konsep Pengembangan Pariwisata (KPP)

A atau simpul Pengembangan Pasir Padi. KPP A atau simpul pengembangan Pasir

Padi sendiri lebih ditekankan kepada wisata pantai sebagai tema utama dari

pengembangan kawasan ini dan wisata budaya sebagai terra pendukung. Pusat

pelayanan dari pengembangan KPP A ini adalah Kelurahan Tembran yang

menjadi prioritas utama dalam pengembangan. Dalam hal ini pantai yang menjadi

terra utama dalam Pengembangan KPP A adalah Pantai Pasir Padi.

Bagi warga Pangkalpinang, kota berpenduduk sekitar 148.697 jiwa, Pasir

Padi merupakan satu-satunya tempat wisata pantai di kota itu. Pantai ini terletak

(20)

2

pusat kota ke arah timur dan berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan.

Salah satu keunikan pantai yang memiliki garis pantai sepanjanu 100 hingga 300

meter ini, adalah struktur pantainya yang landai hingga jauh ke tengah. Ombaknya

tenang dan kontur pasir padat putih dan halus. Oleh sebab itu, pantai ini nyaman

untuk pejalan kaki bahkan dapat dilalui kendaran bermotor roda empat maupun

roda dua. Pemandangan alam sekitarnya sangat indah. Tidak jauh dari bibir pantai

terdapat Pulau Punai, yang dapat kita kunjungi dengan berjalan kaki di waktu Pagi

hari, ketika air laut pada umumnya surut.

Melihat dari isu strategis dan RTRW Kota pangkalpinang tahun 2011-2030,

adanya rencana pengembangan kawasan pesisir pantai di timur Kota

pangkalpinang yang akan dijadikan sebagai water front city, untuk mengatasi keterbatasan lahan dan untuk pengembangan kota.

Pada saat ini, pertumbuhan kegiatan yang pesat di Kawasan Pantai Pasir

Padi telah menimbulkan alih fungsi lahan yang intensif. Kegiatan TI (tambang

inkonvensional) semakin mendekat ke areal Pantai yang menimbulkan kerusakan

lingkungan sekitar. Disamping itu, perkembangan berlangsung kurang terkendali,

dan sampai saat ini belum ada pengaturan yang memiliki kctetapan hukum perihal

pertambangan yang dilakukan di sekitar pantai.

Peningkatan kegiatan pertambangan TI dapat mcngancam terhadap fungsi

pantai dun hutan bakau disekitar pantai pasir padi. Selain itu, fungsi kawasan

sebagai kawasan pariwisata seharusnya ditegakkan. Belum jelasnya konsep

pengembangan pariwisata yang sesuai bagi kawasan pantai pasir padi dan

sekitarnya diperkirakan turut memberikan andil terhadap gangguan fungsi

kawasan pantai. Tekanan yang besar muncul dari pengembang swasta yang

melihat peluang keuntungan dari pengembangan kawasan pertambangan di sekitar

kawasan pantai pasir padi. Sementara itu. pemerintah daerah ditantang untuk

segera mengambil keputusan apakah kawasan tersebut dijadikan kawasan

pertambangan atau sebagai kawasan pariwisata.

Dengan melihat fenomena diatas maka penulis akan dilakukan penelitian

(21)

3 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana potensi dan masalah Objek Wisata Wisata Pantai Pasir Padi

Kota Pangkalpinang?

2. Bagaimana dengan kebijakan-kebijakan yang terkait tentang

pengembangan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang?

3. Bagaimana persepsi pengunjung terhadap Objek Wisata Pantai Pasir Padi

Kota Pangkalpinang?

4. Bagaimana arahan pengembangan kawasan Wisata Pantai Pasir Padi Kota

Pangkalpinang?

1.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan yang hendak dicapai dari studi ini adalah “Mengidentifikasi Arahan Pengembangan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkal Pinang”. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditentukan sasaran sebagai berikut :

1. Teridentifikasi potensi dan masalah tentang pengembangan Wisata Pantai

Pasir Padi Kota Pangkalpinang

2. Teridentifikasi kebijakan-kebijakan yang terkait tentang pengembangan

Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang

3. Teridentifikasi persepsi pengunjung terhadap Objek Wisata Pantai Pasir

Padi Kota Pangkalpinang

4. Teridentifikasi arahan pengembangan kawasan Wisata Pantai Pasir Padi

Kota Pangkalpinang

1.4 Ruang Lingkup

Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka penelitian ini dibatasi oleh

wilayah dan lingkupnya.

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah obyek wisata

(22)

4

Kota Pangkalpinang sekitar 7 km dari pusat kota ke arah timur dan berhadapan

(23)
(24)

6 1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Dalam penelitian ini responden adalah wisatawan yang berkunjung ke

Pantai Pasir Padi. Berdasarkan persepsi wisatawan dan masyarakat lokal yang

dijaring melalui kuesioner akan menghasilkan suatu arahan yang digunakan dalam

pengembangan kawasan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang.

Adapun faktor-faktor yang menjadi arahan pengembangan wisata pantai

pasir padi kota pangkalpinang berdasarkan persepsi masyarakat secara garis besar

dalam studi ini dibatasi pada hal-hal berikut :

1. Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang terkait: Atraksi, Servis,

Promosi, Transportasi, Informasi

2. Untuk mengidentifikasi kebijakan-kebijakan yang terkait tentang

pengembangan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang

3. Untuk mengidentifikasi persepsi pengunjung terhadap Objek Wisata Pantai

Pasir Padi Kota Pangkalpinang tentang: Atraksi, Servis, Promosi, Transportasi,

Informasi

4. Untuk mengidentifikasi arahan pengembangan Pantai Pasir Pantai Padi Kota

Pangkal Pinang

1.5 Metodologi Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan metode dan pendekatan yang

tepat agar dapat memperoleh data yang relevan serta pelaksanaan penelitian yang

tepat, efektif, dan efisien. Oleh karena itudilaksanakan penelitian dengan

menggunakan metode penelitian untuk :

 Metode Pengumpulan Data

 Metode Pengambilan Sampel

 Metode Analisis Data

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

pengumpulan data, yaitu Teknik Pengamatan atau observasi meliputi berbagai hal

(25)

7

Teknik kuesioner adalah bentuk pertanyaan terstruktur yang diberikan

kepada responden sesuai dengan masalah penelitian. Teknik wawancara yaitu

kegiatan mengajukan pertanyaan melalui wawancara guna memperoleh informasi

melalui tanya jawab secara langsung dengan responden dan informan.

Teknik dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan dan pengkajian

beberapa informasi dari terbitan berkala, buku-buku, literatur dokumen, foto-foto,

surat kabar, media elektronik, dan referensi statistik.

1.5.2 Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit dalam ruang lingkup yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna obyek wisata (wisatawan) yang

memanfaatkan obyek wisata di kawasan Wisata Pantai Pasir Padi Kota

Pangkalpinang.

Untuk penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan rusmus slovin, dimana yang menjadi sasarannya yaitu pengguna obyek wisata (wisatawan) yang memanfaatkan obyek wisata di kawasan Wisata

Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang. Dengan memberikan pertanyaan yang

disajikan dalam bentuk kuesioner ini merupakan cara untuk mendapatkan data dan

informasi. Penentuan jumlah sampel diperoleh dengan menggunakan perhitungan

melalui rumus slovin yaitu:

Maka jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyebarkan kuesioner dihitung

dengan rumus slovin dengan tingkat eror (e) 10% yaitu: N

n=

(26)

8

1.5.3 Metode Analisis Data

Untuk menjawab sasaran dari penelitian, maka dilakukan analisis yang

berkaitan dengan studi ini yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif dan

matriks. deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atas

suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, factual dan akurat. sehingga

dihasilkan suatu kesimpulan dan rekomendasi. Metode matriks adalah suatu

kumpulan besaran (variabel dan konstanta) yang dapat dirujuk melalui indeknya,

yang menyatakan posisinya dalam representasi umum yang digunakan, yaitu

sebuah tabel persegi panjang. Matriks merupakan suatu cara visualisasi variabel

yang merupakan kumpulan dari angka-angka atau variabel lain, misalnya vektor.

Tabel I.1 Variabel Penelitian

No Sasaran Variabel Yang Diteliti Sub-Variabel Metode Analisis

1 Mengidentifikasi potensi

dan masalah tentang pengembangan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang

2.1 Fasilitas Penunjang Sarana Pariwisata

(27)

9

No Sasaran Variabel Yang Diteliti Sub-Variabel Metode Analisis

4 Teridentifikasi arahan pengembangan kawasan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang

4.1 Aksessibilitas

5.1 Petunjuk perjalanan

1.6 Kerangka pemikiran

Pembangunan kepariwisataan pada umumnya diarahkan sebagai sektor

andalan dan unggulan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian masyarakat, memperluas

lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat

dengan tetap memelihara kepribadian bangsa, nilai-nilai agama, serta kelestarian

fungsi dan mutu lingkungan hidup.

Demikian pula kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan

kawasan wisata yang ada di Pantai Pasir Padi, diharapkan dapat memberikan

dampak positif bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal.

Wisatawan memiliki beragam motif, minat, karakteristik sosial, ekonomi,

dan budaya yang berbeda-beda dan menjadikan mereka pihak yang menciptakan

permintaan produk dan jasa wisata. Wisatawan adalah konsumen atau pengguna

produk dan layanan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka

berdampak pada kebutuhan wisata, dalam hal ini adalah permintaan wisata.

Wisatawan sebagai salah satu pelaku industri pariwisata memegang peranan

penting dalam pengembangan dunia pariwisata. Penelitian ini berfokus pada

pengembangan wisata pantai di Pantai Pasir Padi, yang selanjutnya mengkaji

bentuk persepsi wisatawan dengan indikator-indikator pengembangan pariwisata

sehingga dapat menciptakan arahan pengembangan. Untuk lebih jelasnya dapat

(28)

10

Gambar1.1 Kerangka Pemikiran Konsep Pengembangan Pariwisata Pantai

Pasir Padi Kota Pangkalpinang

 Andalan Wisata Di Pangkal Pinang

 Lokasi Strategis

 Anjuran Pemerintah Dalam Penataan

Kawasan

 Menciptakan Pariwisata Pantai Pasir

Padi Berkembang Lebih Baik

 Meningkatkan PAD

Identifikasi Arahan Pengembangan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang Berdasarkan Persepsi

Masyarakat Analisis Potensi dan Masalah

Analisis Kebijakan

Analisis Persepsi Pengunjung

Analisis Arah Pengembangan Atraksi

Servis Promosi Transportasi

Informasi

(29)

11 1.7 Sistematika Pembahasan

Secara garis besar pembahasan pada penelitian ini terbagi dalam beberapa

bagian, antara lain :

BAB I Pendahuluan, menguraikan latar belakang; rumusan masalah; tujuan

penelitian; manfaat penelitian; lingkup penelitian; dansistematika pembahasan.

BAB II Tinjauan Pustaka, berisi pengertian dan batasan pariwisata; sumber daya

pariwisata yang terbagi atas sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber

daya budaya; jenis-jenis wisata dengan kategori wisata alam dan wisata

sosial-budaya; kawasan dan obyek wisata; pelaku pariwisata; penelitian terdahulu;

kerangka pemikiran; dan definisi operasional.

BAB III Gambaran Umum Pantai Pasir Padi, pada bab ini dibahas mengenai

gambaran pantai pasir padi yang terdiri dari profil pantai pasir padi (letak

geografis, struktur pengelolaan, jumlah pengunjung ,dan sarana dan prasarana

penunjang) dan karakteristik pengunjung Pantai Pasir Padi.

BAB IV Analisis Arahan Pengembangan Wisata Pantai Pasir Padi Kota

Pangkalpinang, bab ini membahas mengenai identifikasi potensi dan masalah

wisata Pantai Pasir Padi, identifikasi kebijakan-kebijakan pendukung kegiatan

pariwisata yang berlangsung di kawasan wisata, identifikasi persepsi pengunjung

tentangwisata Pantai Pasir Padi dan arahan pengembangan objek wisata Pantai

Pasir Padi.

BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi, pada bab ini menjelaskan tentang

kesimpulan secara keseluruhan hasil penelitian yaitu Identifikasi Arahan

Pengembangan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang Berdasarkan

Persepsi Pengunjung, selain itu membahas rekomendasi, kelemahan studi dan

(30)

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pariwisata

Ada berbagai macam definisi Pariwisata menurut beberapa ahli, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Menurut Spillane (1987), Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke

tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,

sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan

dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu.

2. Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (2008), Pariwisata adalah

suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat

pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu

sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk

sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda

dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

3. Menurut Lundberg (1997), Pariwisata adalah suatu konsep umum yang

sejarahnya balik ke tahun 1811, atau sebelumnya, dan definisinya terus

berubah. Istilah kepariwisataan mencakup orang-orang yang melakukan

perjalanan pergi dari rumahnya dan perusahaan-perusahaan yang melayani

mereka dengan cara memperlancar atau mempermudah perjalanan mereka

atau membuatnya lebih menyenangkan.

4. Menurut E Guyer-Freuler dalam buku Handbuch des Eschweijerischen

Volkwirtschaft, Pariwisata adalah zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan

menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam

semesta dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan

berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil

perkembangan perniagaan, industri, dan perdagangan serta penyempurnaan

(31)

13

5. Menurut Wikipedia (Ensiklopedia Bebas), Pariwisata adalah suatu

perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan

yang dilakukan untuk aktivitas ini.

6. Menurut Undang-Undang Nomor 90 Tahun 1990, Wisata adalah kegiatan

perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara

sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik

wisata. Sedangkan Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta

usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

2.2 Jenis-jenis Pariwisata

Seseorang yang melakukan perjalanan wisata ke suatu daerah biasanya

karena ingin sekedar untuk refreshing dan sekedar untuk berjalan-jalan. Selain itu, ada juga yang melakukan perjalanan wisata karena ada urusan bisnis ke suatu

daerah. Ada berbagai jenis pariwisata yang dikelompokkan berdasarkan tujuan

atau motif seseorang atau kelompok yang melakukan perjalanan wisata. Berikut

jenis-jenis Pariwisata menurut Spillane (1987) :

1. Pariwisata untuk Menikmati Perjalanan (Pleasure Tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan

tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru,

untuk memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk mengendorkan ketegangan

sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan

alam, atau bahkan untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah

luar kota.

2. Pariwisata untuk Rekreasi (Recreation Tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki

pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan

kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan

(32)

14

3. Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan karena adanya keinginan untuk

mempelajari adat istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat daerah lain

selain itu untuk mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan peradaban

masa lalu, pusat-pusat kesenian, pusat-pusat keagamaan, atau untuk ikut

serta dalam festival-festival seni musik, teater, tarian rakyat, dan lain-lain.

4. Pariwisata untuk Olahraga (Sports Tourism) Jenis ini dapat dibagi dalam dua kategori :

a. Big Sports Event, pariwisata yang dilakukan karena adanya peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, World Cup, dan lain-lain.

b. Sporting Tourism of the Practitioner, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri, seperti pendakian

gunung, olahraga naik kuda, dan lain-lain.

5. Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang (Business Tourism)

Perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan

karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan

kepada pelakunya baik pilihan daerah tujuan maupun pilihan waktu

perjalanan.

6. Pariwisata untuk Berkonvensi (Convention Tourism)

Konvensi sering dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan peserta yang

biasanya tinggal beberapa hari di kota atau negara penyelenggara.

2.3 Jenis Wisata

Wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:

1. Wisata Alam, yang terdiri dari:

a. Wisata Pantai (marine tourism), merupakan kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing,

menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana dan prasarana

(33)

15

b. Wisata Etnik (etnik tourism), merupakan perjalanan untuk mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang dianggap

menarik.

c. Wisata Cagar Alam (ecotourism), merupakan wisata yang banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa

udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang (margasatwa) yang

langka, serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat

lain.

d. Wisata Buru, merupakan wisata yang dilakukan di negeri-negeri yang

memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan

oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

e. Wisata Agro, merupakan jenis wisata yang mengorganisasikan

perjalanan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan lading

pembibitan di mana wisata rombongan dapat mengadakan kunjungan

dan peninjauan untuk tujuan studi maupun menikmati segarnya tanaman

di sekitarnya

2. Wisata Sosial-Budaya, yang terdiri dari :

a. Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini termasuk

golongan budaya, monumen nasional, gedung bersejarah, kota, desa,

bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat bersejarah lainnya

seperti tempat bekas pertempuran (battle fields) yang merupakan daya tarik wisata utama di banyak negara.

b. Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata yang

berhubungan dengan aspek alam dan kebudayaan di suatu kawasan atau

daerah tertentu. Museum dapat dikembangkan berdasarkan pada

temanya, antara lain museum arkeologi, sejarah, etnologi, sejarah alam,

seni dan kerajinan, ilmu pengetahuan dan teknologi, industri, ataupun

(34)

16 2.4 Pelaku Pariwisata

Adapun yangtermasuk kedalam pelaku pariwisata dapat di golongkan

kedalam beberapa pelaku pariwisata. Berikut adalah pelaku pariwisata :

1. Wisatawan

Wisatawan memiliki beragam motif, minat, karakteristik sosial, ekonomi,

budaya, dan sebagainya. Dengan motif dan latar belakang yang berbeda-beda itu

menjadikan mereka pihak yang menciptakan permintaan produk dan jasa wisata.

Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka berdampak langsung

pada kebutuhan wisata, yang dalam hal ini permintaan wisata.

2. Industri Pariwisata

Industri pariwisata artinya semua usaha barang dan jasa bagi pariwisata

yang dikelompokkan ke dalam dua golongan utama yaitu :

a. Pelaku langsung, yaitu usaha-usaha wisata yang menawarkan jasa secara

langsung kepada wisatawan atau yang jasanya langsung dibutuhkan oleh

wisatawan. Termasuk dalam kategori ini adalah hotel, restoran, biro

perjalanan, pusat informasi wisata, atraksi hiburan, dan lain-lain.

b. Pelaku tidak langsung, yaitu usaha yang mengkhususkan diri pada

produk-produk yang secara tidak langsung mendukung pariwisata,

misalnya usaha kerajinan tangan, penerbit buku atau lembar panduan

wisata, penjual roti, dan lain-lain

c. Pendukung Jasa Wisata Kelompok ini adalah usaha yang tidak secara

khusus menawarkan produk dan jasa wisata tetapi seringkali bergantung

kepada wisatawan sebagai pengguna jasa dan produk tersebut. Termasuk

didalamnya adalah penyedia jasa fotografi, jasa kecantikan, olahraga,

usaha bahan pangan, penjualan bahan bakar minyak, dan sebagainya.

d. Pemerintah mempunyai otoritas dalam pengaturan, penyediaan dan

peruntukkan berbagai infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan

pariwisata. Selain itu, pemerintah bertanggung jawab dalam menentukan

(35)

17

pemerintah merupakan panduan bagi stakeholder yang lain di dalam memainkan peran masing-masing.

e. Masyarakat Lokal terutama penduduk asli yang bermukim di kawasan

wisata, menjadi salah satu peran kunci dalam pariwisata, karena

sesungguhnya merekalah yang akan menyediakan sebagian besar atraksi

sekaligus menentukan kualitas produk wisata. Pengelolaan lahan

pertanian secara tradisional, upacara adat, kerajinan tangan, kebersihan

merupakan beberapa contoh peran yang memberikan daya tarik bagi

pariwisata.

2.5 Tinjauan Konsep Pengembangan Pariwisata

1. Transportasi

Transportasi dalam bidang kepariwisataan sangat erat hubungannya dengan

aksesibilitas. Aksesibilitas yang dimaksud yaitu frekuensi penggunaan kendaraan

yang dimiliki dapat mempersingkat waktu dan tenaga serta lebih meringankan

biaya perjalanan. Menurut Oka.A.Yoeti (1997) bahwa aksesibilitas adalah

kemudahan dalam mencapai daerah tujuan wisata baik secara jarak geografis atau

kecepatan teknis, serta tersedianya sarana transportasi ke tempat tujuan tersebut.

Kondisi transportasi itu seperti jalan, keberadaan moda angkutan, terminal, stasiun

pengisian bahan bakar dan lainnya. Adapun teori menurut James.J.Spilane

(1994), ada beberapa usul mengenai pengangkutan dan fasilitas yang berkaitan

dengan transportasi yang dapat menjadi semacam pedoman termasuk berikut ini.

a. Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi terminal, dan pelayanan

pengangkutan lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk semua penumpang

sebelum berangkat dari daerah asal.

b. Sistem keamanan harus disediakan di terminal untuk mencegah kriminalitas.

c. Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu lintas dan

simbol-simbol harus dikembangkan dan dipasang di semua bandar udara.

d. Sistem informasi harus menyediakan data tentang informasi pelayanan

(36)

18

tarif.Informasi terbaru dan sedang berlaku, baik jadwal keberangkatan atau

kedatangan harus tersedia di papan pengumuman, lisan atau telepon.

e. Tenaga kerja untuk membantu para penumpang.

f. Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rute dan pelayanan

pengangkutan lokal.

g. Peta kota harus tersedia bagi penumpang.

2. Atraksi/obyek wisata

Menurut Oka.A.Yoeti (1997) ada tiga syarat dalam pengembangan suatu daerah

untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata, agar menarik untuk dikunjungi oleh

wisatawan potensial dalam berbagai pasar, yaitu:

a. “something to see”.

Artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang

berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain.

b. “something todo”.

Artinya di tempat tersebut setiap banyak yang dapat dilihat dan disaksikan,

harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan

betahtinggal lebih lama di tempat itu.

c. “something to buy”.

Artinya di tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja

(shopping), terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal wisatawan.

Ketiga syarat tersebut sejalan dengan pola tujuan pemasaran pariwisata,

yaitu dengan promosi yang dilakukan sebenarnya hendak mencapai sasaran agar

lebih banyak wisatawan datang pada suatu daerah, lebih lama tinggal dan lebih

banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang mereka kunjungi. Lebih lanjut

lagi menurut Oka.A.Yoeti (2002) atraksi wisata adalah segala sesuatu yang

dapat menarik wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata,

(37)

19

a. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam

istilahnya Natural Amenities. Termasuk kelompok ini adalah:

 Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas dan salju.

 Bentuk tanah dan pemandangan contohnya pegunungan, perbukitan,

pantai, air terjun, dan gunung berapi.

 Hutan belukar

 Flora dan fauna yaitu tersedia di cagar alam dan daerah perburuan.

 Pusat pusat kesehatan misalnya: sumber air mineral, sumber air panas,

dan mandi lumpur. Dimana tempat tersebut diharapkan dapat

menyembuhkan berbagai penyakit.

b. Hasil ciptaan manusia, bentuk ini dapat dibagi dalam empat produk wisata

yang berkaitan dengan tiga unsur penting yaitu sejarah, budaya, dan agama.

 Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau seperti artifak

dan situs Museum, gedung kesenian, perpustakaan, kesenian rakyat dan

kerajinan tangan

 Acara tradisional, pameran, festival, upacara adat, upacara keagamaan.

 Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, gereja, candi, kuil.

Menurut James.J.Spilane (1994), atraksi merupakan pusat dari industri

pariwisata. Menurut pengertiannya atraksi mampu menarik wisatawan yang ingin

mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan

wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan atau

permintaan. Biasanya mereka tertarik pada suatu lokasi karena ciri-ciri khas

tertentu. Ciri-ciri khas yang menarik wisatawan adalah:

 Keindahan alam.

 Iklim dan cuaca.

 Kebudayaan.

 Sejarah.

Ethnicity atau sifat kesukuan.

(38)

20

 tertentu.

Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa ada tiga jenis atraksi wisata,

yaitu benda yang sudah tersedia di alam, hasil ciptaan manusia dan tata cara hidup

dalam masyarakat.

3. Fasilitas pelayanan

Menurut Oka.A.Yoeti (1997) fasilitas dan pelayanan wisata yang dimaksud

adalah semua fasilitas yang dibutuhkan dalam perencanaan kawasan wisata.

Fasilitas tersebut termasuk tour and travel operation (disebut juga pelayanan penyambutan). Fasilitas tersebut misalnya: restoran dan berbagai jenis tempat

makan lainnya, toko-toko untuk menjual hasil kerajinan tangan, cinderamata,

bank, money changer, dan fasilitas pelayanan keuangan lainnya, informasi wisata, fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas keamanan umum (kantor polisi dan

pemadam kebakaran), pos penjagaan, rambu-rambu peringatan dan fasilitas

perjalan untuk masuk dan keluar (seperti kantor imigrasi dan bea cukai).

4. Informasi dan promosi

Menurut Oka.A.Yoeti (1997) hal terakhir yang diperlukan adalah publikasi

atau promosi, kapan iklan dipasang, kemana leaflets/brosur disebarkan sehingga

calon wisatawan mengetahui tiap paket wisata dan wisatawan cepat mengambil

keputusan pariwisata di wilayahnya dan harus menjalankan kebijakan yang paling

menguntungkan bagi daerah dan wilayahnya, karena fungsi dan tugas dari

organisasi pariwisata pada umumnya:

a. Berusaha memberikan kepuasan kepada wisatawan kedaerahannya dengan

segala fasilitas dan potensi yang dimilikinya.

b. Melakukan koordinasi di antara bermacam-macam usaha, lembaga, instansi

dan jawatan yang ada dan bertujuan untuk mengembangkan industri

(39)

21

c. Mengusahakan memasyarakatkan pengertian pariwisata pada orang banyak,

sehingga mereka mengetahui untung dan ruginya bila pariwisata

dikembangkan sebagai suatu industri.

d. Mengadakan program riset yang bertujuan untuk memperbaiki produk

wisata dan pengembangan produk-produk baru guna dapat menguasai

pasaran di waktu yang akan datang.

e. Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan strategi

pengembangan daya tarik wisata dalam penelitian ini adalah usaha-usaha

f. terencana yang disusun secara sistimatis yang dilakukan untuk

mengembangkan

g. potensi yang ada dalam usaha meningkatkan dan memperbaiki daya tarik

wisata

(40)

22 BAB III

GAMBARAN UMUM PANTAI PASIR PADI

Pada bab ini dibahas mengenai gambaran pantai pasir padi yang terdiri dari profil

pantai pasir padi (letak geografis, struktur pengelolaan, jumlah pengunjung ,dan

sarana dan prasarana penunjang) dan karakteristik pengunjung Pantai Pasir Padi.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.

3.1 Gambaran Umum Pantai Pasir Padi

Pantai Pasir Padi berjarak 7 Km dari Pangkalpinang ibu kota Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Pantai Pasir Padi ini merupakan satu-satunya

kawasan wisata paling ramai yang dikunjungi masyarakat kota Pangkalpinang.

Pantai Pasir Padi memiliki karakteristik pantai berpasir putih dengan laut biru

tenang.

Kawasan wisata pantai pasir padi berada di Kelurahan Tembran

Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung. Menurut

peraturan pemerintah Kotamadya Pangkalpinang Nomor 02 Tahun 1987, bahwa

luas wilayah kawasan Pantai Pasir Padi memiliki garis pantai sepanjang kuang

lebih 400 hektar. Pantai Pasir Padi memiliki garis pantai sepanjang 300 meter

dengan hamparan pasir putih sepanjang 2,3 Km.

Kawasan wisata Pantai Pasir Padi merupakan wisata pantai yang

menyajikan pemandangan laut yang tenang dengan pasir putih yang indah,

bebatuan, serta buatan lainnya. Keunikan Pantai Pasir Padi lainnya adalah terdapat

pulau kecil yang terletak tidak jauh dari bibir pantai yang bernama Pulau Punai

dan dapat dikunjungi dengan berjalan kaki ketika air laut surut.

Selain dapat menikmati panorama alam yang indah wisatawan juga bisa

berenang, bermain layang-layang, sepakbola, voli pantai, motorcross maupun

sekedar menikmati hidangan laut seperti ikan, cumi-cumi, kepiting, kerang-kerang

(41)

23

rekreasi masyarakat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar Pantai Pasir Padi di

bawah ini.

(Gerbang Masuk Kawasan Pantai Pasir Padi dan Loket Tiket)

(42)
(43)

25 3.2 Struktur Pengelolaan

Adanya organisasi dan manajemen pariwisata diharapkan dapat

terbentuknya kawasan wisata yang mampu memberikan kemudahan,

kenyamanan, keindahan, serta kepuasan bagi wisatawan yang dengan ini maka

akan menambah jumlah kunjungan wisatawan sehingga akan berdampak pada

pemasukan asli daerah serta devisa negara. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat alur

struktur pengelolaan Pantai Pasir Padi di bawah ini:

Gambar 3.3

Struktur Pengelolaan Pantai Pasir Padi (Sumber: Dinas Pariwisata Tahun2013)

Melalui struktur di atas dan manajemen pengelolaan daerah tujuan wisata,

secara bertahap setiap organisasi pengelolaan daerah tujuan wisata yang terlibat

dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penyususnan staff, pelaksana,

pengarahan, pengawasan dan pengevaluasian daerah tujuan wisata perlu

senantiasa memberikan masukan untuk membuat kebijakan yang menunjang

keefesienan dan keefektifan pengelolaan daerah wisata.

Pakar/Profesional Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kota/Kabupaten

Masyarakat Sekitar (Pakar badan permusyawaratan) Stakeholder

Tim Audit

Badan Pengelola Badan Permusyawaratan

(44)

26 3.3 Jumlah Pengunjung

Pengunjung Pantai Pasir Padi beranekaragam mulai dari anak kecil sampai

orang dewasa berbondong-bondong berwisata ke pantai tersebut apalagi ketika

musim liburan dan hari minggu jumlah pengunjung bisa bertambah hampir tiga

kali lipat dari jumlah hari-hari biasanya. Hal tersebut menunjukan bahwa

orang-orang yang berkunjung ke Pantai Pasir Padi antusias wisatawan sangat tinggi dan

perlu untuk dibuat arahan supaya lebih menarik dan tidak monoton dalam

penyajian pariwisatanya. Adapun untuk mengetahui jumlah pengunjung Pantai

Pasir Padi dalam tahun terkahir dapat di lihat di bawah ini.

Tabel III-1

Jumlah Pengunjung Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang Tahun 2012

No Bulan Pengunjung Pantai Pasir Padi Jumlah Laki-Laki Perempuan

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang Tahun 2012

Berdasarkan data di atas antusias wisatawan lumayan tinggi apalagi pada saat

bulan desember terdapat jumlah paling banyak diantara bulan-bulan yang lain, hal

ini disebabkan karena pada bulan desember terdapat dua hari besar yaitu ketika

Hari Raya Natal dan Tahun Baru hal yang lain mungkin beberapa sekolah mulai

ada yang libur maka di bulan desember terjadi pelonjakan pengunjung yang

signifikan. Sedangkan jumlah pengunjung paling sedikit tercatat pada bulan Juli

hal ini dikarenakan bulan Juli sedang menjalankan ibadah Ramadhan sehingga

(45)

27

3.4 Gambaran Sarana dan Prasarana Penunjang

Sarana dan prasarana merupakan salah satu penunjang sektor pariwisata.

Keberadaannya sangat penting untuk memperlancar kepariwisataan. Adapun

sarana dan prasaranan penunjang pariwisata Pantai Pasir Padi meliputi akomodasi,

transportasi dan agen perjalanan serta sarana pendukung lainnya. Untuk lebih

jelasnya akan diuraikan di bawah ini.

3.4.1 Akomodasi

Untuk akomodasi sendiri terbagi menjadi Hotel/penginapan/wisma dan

restoran/warung/kafe untuk lebih jelasnya akan di bahas dibawah ini:

Hotel/Penginapan/Wisma

Untuk hotel atau penginapan di Kota Pangkalpinang banyak tersedia akan

tetapi letaknya yang lumayan jauh sehingga pengunjung males untuk bolak

baliknya, di area Pantai Pasir Padi sendiri hanya memiliki satu hotel saja yang

sudah memiliki izin usaha yaitu Hotel Seratta yang lainnya mungkin belum

mendapatkan izin dan tidak jelas bentuk dan manajemennya. Untuk gambaran

hotel seratta sendiri yaitu kelasnya Resort terdapat 50 kamar terdiri dari:

a. Standard Room 14 Kamar

b. Deluxe Room 6 Kamar

c. Regency Room 12 Kamar

d. Superior (Cottages) 14 Kamar

e. JR. Suite Room 2 Kamar

f. Suite Cottages 2 Kamar

Dengan rincian biaya per malamnya yaitu:

a. Standard Room Rp. 215.000/malam

b. Deluxe Room Rp. 275.000/malam

c. Regency Room Rp. 355.000/malam

d. Superior (Cottages) Rp. 392.000/malam

e. JR. Suite Room Rp. 570.000/malam

f. Suite Cottages Rp. 800.000/malam

(46)

28

Hotel seratta juga memiliki fasilitas-fasilitas yang lengkap dan patut untuk dicoba

oleh pengunjung ketika bermalam di hotel tersebut diantaranya:

a. Restoran seafood

b. Meeting room

c. Pool bar & Swimming pool d. Billiard room

e. Tennis court f. Volly ball court g. Children Play Ground

h. VIP karauke lounge & diskotic i. Taman Cemara(Open air)

Gambar 3.4

(47)

29

(Fasilitas Kolam Renang) (Fasilitas Meeting Room)

Gambar 3.5

Fasilitas di Hotel Serrata Pasir Padi Pankalpinang (Sumber: Hasil Observasi 2013)

Restoran/Warung/Cafe

Restoran atau tempat makan merupakan salah satu hal utama dalam

pariwisata, karena orang-orang yang berwisata membutuhkan penunjang tersebut

ketika mereka lelah dan capek setelah berwisata. Restoran yang terdapat di sekitar

Pantai Pasir Padi terdiri dari empat restoran saja di antaranya.

a. Restoran Serrata

b. Restoran Istana Laut

c. Restoran Pondok Kelapa

d. Restoran Biru Laut

Ke-empat restoran tersebut menyajikan masakan hasil olahan laut/ seafood dan masakan melayu serta harga yang terjangkau.

Gambar 3.6

(48)

30

Selain restoran, warung-warung tenda yang menyediakan makanan dan jajanan

banyak juga di area pantai akibatnya pantai tersebut terkesan kumuh karena

banyak bangunan liar yang mendirikan warung tenda, selain itu dampak lainnya

yaitu banyak sampah sehingga terlihat kotor adapula yang berdagang dengan

menggunakan motor atau sepeda. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar

di bawah ini.

Gambar 3.7

Warung Liar di Sekitar Pasir Padi Pankalpinang (Sumber: Hasil Observasi 2013)

3.4.2 Transportasi dan Agen Perjalanan

Transportasi penunjang kegiatan pariwisata Provinsi Keupulauan Bangka

Belitung secara umum meliputi transportasi darat, udara dan laut. Sedangkan

untuk menuju lokasi Pantai Pasir Padi telah disediakan angkutan umum menuju

objek wisata tersebut, namun keberadaan angkutan umum masih sedikit sehingga

masih sulit jika pengunjung tidak menggunakan kendaraan pribadi atau

(49)

31

(Kondisi Jalan Aspal Mulus Menuju Ke Pantai Pasir Padi)

(Kondisi Ramai Menuju Ke Pantai Pasir Padi Ketika Hari Minggu)

Gambar 3.8

Kondisi Jalan Menuju Pasir Padi Pankalpinang (Sumber: Hasil Observasi 2013)

Untuk biro perjalanan banyak banyak yang menawarkan untuk wisata ke Pantai

Pasir Padi, Biro perjalanan terdapat 26 agen akan tetapi yang sudah memiliki izin

dari Pemerintah hanya tujuh agen yang resmi diantaranya:

a. Agen Tiket Bahagia di Jl. Jed. Sudirman No. 10 Pangkalpinang

b. PT. Pria Venture Tour and Travel di Jl. Jend. Sudirman No 10 E

Pangkalpinang

c. PT. Carmeta Ampuh Tour and Travel di Jl. Jend. Sudirman No 35 A

Pangkalpinang

d. PT. Nuansa Citra Indonesia diJl. Kenanga No 248 Pangkalpinang

e. PT. Fairuz Permata di Jl. Masjid Jamik Pangkalpinang

f. PT. Zulindo Tour and Travel Jl. A. Yani Dalam Pangkalpinang

(50)

32

3.4.3 Fasilitas Pendukung di Pantai Pasir Padi

Fasilitas (buatan) pembangunan saran dan prasarana penunjang pariwisata di

Pantai Pasir Padi yang di bangun oleh pemerintah Kotamadya setempat sebagai

berikut ini.

Tabel III-2

Jumlah Fasilitas Pendukung di Pantai Pasir Padi Tahun 2012

No Fasilitas Pendukung Jumlah (Unit) Keterangan

1 Wc Umum 2

8 Gedung pusat informasi, galeri

seni dan toko souvenir

1

9 Sarana bermain anak 1

10 Kamar Ganti pakaian 2

11 Pembangunan talud dan taman 1

12 Tempat Parkir

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang Tahun 2012

Sebaiknya Pemerintah setempat harus lebih memperhatikan hal-hal yang

bersifat publik seperti jumlah fasilitas-fasilitas tersebut harus segera di tambahkan

karena tidak mungkin jika pengunjung datang lebih banyak akan tetapi jumlah

fasilitas pelayanan publik hanya sedikit tidak akan sebanding dimanan nantinya

akan terjadi permasalahan permasalahan, selain itu untuk fasilitas yang rusak

segera di renovasi bagaimanapun juga untuk kenyamanan pengunjung.

Selain itu, penempatan tata letak fasilitas juga harus sesuai dan enak di

pandang sehingga tidak mengesankan pantai yang jorok dan tidak terurus, padahal

salah satu Pantai yang dekat dengan Pusat Kota dan Pemerintahan harusnya lebih

baik dan terawat dibandingkan pantai-pantai yang lain. Untuk penunjang fasilitas

yang belum ada seperti tempat sampah harus segera di penuhi agar pantainya

(51)

33 Gambar 3.9

Kondisi WC umum Pasir Padi Pankalpinang Sumber: Hasil Observasi 2013

Gambar 3.10

Kondisi Pos Retribusi Pasir Padi Pankalpinang Sumber: Hasil Observasi 2013

Gambar 3.11

(52)

34 Gambar 3.12

Kondisi Mushola Pasir Padi Pankalpinang Sumber: Hasil Observasi 2013

Gambar 3.13

Kondisi Pos Keamanan Pasir Padi Pankalpinang Sumber: Hasil Observasi 2013

Gambar 3.14

(53)

35 Gambar 3.15

Kondisi Tempat Bilas dan Ganti Pakaian Anak Pasir Padi Pankalpinang Sumber: Hasil Observasi 2013

Gambar 3.16

(54)

36 3.5 Karakteristik Pengunjung

Keberadaan kawasan wisata sangat tergantung pada pengunjung yang

datang, sehingga penting untuk mengetahui bagaimana karakteristik pengunjung

yang mendatangi kawasan wisata tersebut. Karakteristik pengunjung ini sangat

bermanfaat untuk mensegmentasi pasar potensial suatu objek wisata. Selain itu

dapat pula dijadikan gambaran pengunjung yang mendatangi objek wisata

sehingga bisa membuat perencanaan pembangunan kawasan tersebut. Untuk lebih

jelasnya akan diuraikan di bawah ini.

3.5.1 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini akan menjelaskan tabel tentang karakteristik pengunjung

berdasarkan jenis kelamin di Pantai Pasir Padi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel III-3

Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

1 Laki-Laki 57 57,0

2 Perempuan 43 43,0

Total 100 100

Sumber: Hasil Analisis 2013

Berdasarkan tabel III.3 menunjukan bahwa pengunjung yang datang ke

Pantai Pasir Padi cenderung lebih banyak laki-laki sebesar (57,00%) sedangkan

permepuan sebesar (43,00%) hal ini bisa terjadi demikian karena laki-laki lebih

banyak melakukan aktivitas ketika berada di pantai dibandingkan perempuan jadi

jenis kelamin laki-laki yang lebih banyak. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada

(55)

37 Gambar 3.17

Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Hasil Analisis 2013

3.5.2 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Kelompok Umur

Berikut ini akan menjelaskan tabel tentang karakteristik pengunjung

berdasarkan Kelompok Umur di Pantai Pasir Padi, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel III-4

Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Umur Frekuensi Presentase (%)

1 < 20 Tahun 20 20,0

2 21 - 30 33 33,0

3 31 - 40 38 38,0

4 41 - 50 9 9,0

5 > 50 Tahun 0 0,0

Total 100 100,0

Sumber: Hasil Analisis 2013

57% 43%

Laki-Laki

(56)

38 Gambar 3.18

Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Kelompok Umur Sumber: Hasil Analisis 2013

Berdasarkan pada tabel III.4 dan gambar 3.18 menerangkan bahwa

kelompok umur yang berkunjung ke Pantai Pasir Padi lebih banyak pada

kelompok umur 31 – 40 tahun sebesar (38%) dan yang paling sedikit pada

kelompok umur 41 – 50 tahun sebesar (9%) hal ini terjadi karena pada waktu

pengambilan sampel pada hariminggu dimana hari minggu lebih banyak kegiatan

bersama keluarga, maka yang berada di Pantai Pasir Padi-pun lebih banyak yang

berlibur bersama keluarganya dan menunjukan usia produktif.

3.5.3 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berikut ini akan menjelaskan tabel tentang karakteristik pengunjung

berdasarkan tingkat pendidikan di Pantai Pasir Padi, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel III-5

Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

1 SD 14 14,0

Sumber: Hasil Analisis 2013

(57)

39

Berdasarkan pada tabel III.5 dan Gambar 3.19 menerangkan bahwa tingkat

pendidikan yang berkunjung ke Pantai Pasir Padi lebih banyak jenjang SMA dan

sederajatnya sebesar (53%) sedangkan paling kecil pada jenjang D3 sebesar (3%)

hal ini dapat diasumsikan bahwa orang-orang yang berkunjung lebih banyak

tingkat SMA dan sederajatnya merupakan pasar potensial yang paling

menjanjikan karenanya penyelenggaraan acara-acara tertentu seperti berkemah,

outbond, dapat dijadikan tantangan untuk menarik pengunjung dengan latar

belakang pendidikan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambarnya

di bawah ini

Gambar 3.19

Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber: Hasil Analisis 2013

3.5.4 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Berikut ini akan menjelaskan tabel tentang karakteristik pengunjung

berdasarkan tingkat pekerjaan di Pantai Pasir Padi, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel III-6

Presentase Pengunjung Pantai Pasir Padi Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)

Gambar

Gambar 3.3 Struktur Pengelolaan Pantai Pasir Padi
Gambar 3.4 Hotel Serrata Pasir Padi Pankalpinang
Gambar 3.7
Gambar 3.20
+7

Referensi

Dokumen terkait

kegiatan mempengaruhi dan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok (Kartono. Selain itu letak ruang kantor yang

Penulis pun berusaha untuk banyak bertanya dan belajar dengannya bagaimana cara memvisualkan suatu pengalaman atau rasa ke dalam karya dua dimensi, membuat sebuah konsep, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat optimasi pengunaan factor produksi luas lahan, tenaga kerja, modal dan sarana produksi ( bibit, pupuk pestisida) usaha tani

Hasil analisis menunjukkan bahwa penilaian kompetensi pengetahuan yang telah dilaksanakan oleh guru masih belum sesuai dengan indikator penilaian Kurikulum 2013,

Ada pengaruh antara konsumsi sari kurma secara teratur pada akhir kehamilan dengan kemajuan persalinan kala I dengan t hitung -3,234 dan jumlah perdarahan selama

Pendarahan dapat dikurangi dengan cara menurunkan tekanan darah akan tetapi penurunan tekanan darah harus diperhatikan karena dapat mengakibatkan penurunan tekanan

[r]

Pada penelitian ini memperoleh temuan bahwa Autobiografi tentang Masmundari dan Damar Kurung adalah elemen penting bagi pembentukan prilaku pada remaja dan dapat menjadi