DI PLAZA PARAHYANGAN BANDUNG
Effect Of Quality Product and Brand Image T-shirt Dark Castle Of Custumer Loyalty In The
Distro Dark Castle Plaza Parahyangan Bandung
Skripsi
Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang S1
Program Studi Manajemen
Oleh : RIYAN RIYANDI
21208023
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
A. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Riyan Riyandi
Tempat Tanggal Lahir : Subang,06 Desember 1989
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Kp Citalutug RT 14/05 Ds Sagalaherang Kaler Sagalaherang Subang
Ayah : Maman Wijaya S
Pendidikan Terakhir : SLTA
Ibu : Noni A
Pendidikan Formal : SMP B. PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 1996 – 2002 : SDN IV Sagalaherang Tahun 2002 – 2003 : SMPN 1 Sagalaherang Tahun 2005 – 2008 : SMA PGRI 1 Subang
Tahun 2008 – 2014 : Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia
C. PENGALAMAN KERJA
Kerja Praktek di PT. Delta Internusa Subang
Bandung, Agustus 2014 Penulis
vii
LEMBAR PENGESAHAN………. i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……….. ii
ABSTRAK……… iii
ABSTRAC……… iv
KATA PENGANTAR……….... v
DAFTAR ISI………... vii
DAFTAR GAMBAR……….. xi
DAFTAR TABEL………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8
1.2.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.3.1 Maksud Penelitian... 9
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
1.4.1 Kegunaan Praktis... 10
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11
viii
Halaman BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS ... 13
2.1Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Kualitas Produk ... 13
2.1.1.1 Pengertian Kualitas Produk ... 13
2.1.1.2 Perspektif Terhadap Kualitas Produk ... 14
2.1.1.3 Indikator Kualitas produk ... 16
2.1.2 Citra Merek ... 18
2.1.2.1Pengertian Citra Merek (Brand Image) ... 20
2.1.2.3 Tolak Ukur Brand Image ... 21
2.1.2.3Indikator Citra Merek (Brand Image) ... 23
2.1.3 Loyalitas Pelanggan ... 26
2.1.2.4 Pengertian Loyalitas Pelanggan... 26
2.1.2.5 Loyalitas dan Siklus Pembelian ... 27
2.1.2.6 Jenis – jenis Loyalitas ... 29
2.1.2.7 Indikator Loyalitas Pelanggan ... 31
2.1.3 Penelitian Terdahulu ... 32
2.2 Kerangka Pemikiran ... 36
2.2.1 Keterkaitan Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap LoyalitasPelanggan ... 39
2.2.2 Kualitas Produk dengan Loyalitas Pelanggan ... 39
2.2.3 Citra Merek dengan Loyalitas Pelanggan ... 40
ix
Halaman
BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
3.2Objek Penelitian ... 43
3.2 Metode Penelitian ... 43
3.2.1 Desain Penelitian ... 44
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 45
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 49
3.2.3.1Sumber Data ... 49
3.2.3.1Teknik Penentuan Data ... 49
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.2.5 Uji Validitas ... 51
3.2.6 Uji Reliabilitas (Test of Rebliability) ... 54
3.2.7 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 56
3.2.7.1 Rancangan Analisis ... 56
3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 67
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 67
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 67
4.1.3 Job Description... 68
4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 69
x
Halaman
4.3 Analisis Deskriptif ... 74
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk T-shirt Dark Castle ... 74
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Citra Merek T-shirt Dark Castle ... 87
4.3.3 Loyalitas Pelanggan Pada T-Shirt Dark Castle ... 99
4.4 Analisis Verifikatif ... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113
5.1 Kesimpulan ... 113
5.2 Saran ... 114
DAFTAR PUSTAKA……….. 116 LAMPIRAN
116
DAFTAR PUSTAKA
Aaker dan David, A, 2009, Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Pertama. Terjemahan Jakarta: Mitra Utama.
Agung Kresnamurti R.P. (2012) Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Oli Federal Di Wilayah Jakarta Timur (Studi Kasus Pada Bengkel Resmi Ahass 2657 Dewi Sartika), Jurnal Econo Sains, Volume X, Nomor 1, Maret 2012
Aries Susanty dan Najid Bangun Adisaputra (2011) Pengaruh Brand Image Speedy Telkom Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Kecamatan Banyumanik Semarang, J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011
Astri Ayu Lutfiana, dkk (2006), Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Antara Terhadap Loyalitas Konsumen Air Minum Merek Aqua (Studi Pada Konsumen Aqua yang Berdomisili di Perumahan Puri Anjasmoro), Jurnal Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Diponegoro Semarang Email: rnyxtina@yahoo.com
Bilson Simamora, 2005. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit: PT. Gramedia. Jakarta
Budi Hermawan (2011) Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan, Reputasi Merek Dan Loyalitas Konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011
Chao-Chan Wu (2011) The Impact Of Hospital Brand Image On Service Quality, Patient Satisfaction And Loyalty, African Journal of Business Management Vol. 5(12), pp. 4873-4882, 18 June, 2011 Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM DOI: 10.5897/AJBM10.1347 ISSN 1993-8233 ©2011 Academic Journals
Durianto. Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001, Strategi Menaklukan Pasar; Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dwi Putri Handayani, dkk (2011) Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan, Jurnal Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Diponegoro Semarang
117
Harun Al Rasyid, 2000, Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Husein Umar, 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan Keempat. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kotler, Philip, & Armstrong, Gary, 2008, Prinsi-Prinsip Pemasaran, ed. Kesembilan, jilid 12, Alih Bahasa Bon Sabran, PT INDEKS Kelompok GRAMEDIA.
Kotler. Philip dan Kevin Lane Keller 2009, Manajemen Pemasaran, Dialihbahasakan oleh Bob Sabran, Edisi Ketiga Belas, Penerbit Erlangga Jakarta
Lovelock dan Wirtz, 2005, Service Marketing : People, Technology, Strategy, Seventh Edition, Publishing as Prentice Hall
Mowen, John C., dan Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, AlihBahasa: Lina Salim, Penerbit Erlangga: Jakarta.
Nila Kasuma Dewi, dkk (2012), Pengaruh Iklan, Citra Merek, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Menggunakan Vaseline Hand And Body Lotion Di Kota Padang (Studi Kasus di PT. Unilever Cabang Padang), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012 ISSN : 2086 - 5031
Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Pratek. Jakarta: PT Salemba Empat.
Ratih Huriyati, 2008, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit Alfabeta Bandung
Stephen L. Sondoh Jr, et, al (2007) The Effect Of Brand Image On Overall Satisfaction And Loyalty Intention In The Context Of Color Cosmetic, Asian Academy of Management Journal, Vol. 12, No. 1, 83–107, January 2007
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, ALFABETA, Bandung.
v
Alhamdulillahi robbil’alamin. Puji syukur kepada Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan uji
penelitian skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek T-ShirtDark Castle Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung”dengan baik.
Penyusunanan uji penelitian skripsi initidak lepas dari bimbingan, bantuan,
dan dorongan yang berarti dari pihak. Maka pada kesempatan ini, peenulis
menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto., selaku Ketua Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof.Dr.Hj. Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic selaku Dekan Faklutas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Dr. Raeny Dwi Santi ,SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
membimbing, memberikan arahan serta saran kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan program studi Fakultas
vi
6. Terima kasih kepada Bapak Yonk’s dan pihak perusahaan Distro Dark Castle yang sudah mengijinkan penulis meneliti disana.
7. Secara Khusus Yang Tercinta kepada Kedua Orangtuaku yang telah
memberikan dorongan dan motivasi baik secara moral maupun materi.
8. Untuk Adikku tersayang Kintan W.P Della dan Rita Rismawati atas
dukungan dan motivasi kepada penulis.
9. Kepada orang yang selalu ada di hidup saya yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan atas penulis mengerjakan skripsi ini.
Karena keterbatasan waktu dan kesempatan penulis, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, olehkarena itu penulis
dengan tulus mengharapkan saran dan kritik daripembaca sehingga dapat
digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapatbermanfaat
bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UniversitasKomputer Indonesia
pada khususnya.
Bandung, Agustus 2014
1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas
persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut
untuk semakin kreatif dan mampu menawarkan nilai lebih baik bagi
konsumennya bila dibandingkan dengan para pesaing. Tingkat kompetensi
bisnis tersebut dirasakan hampir pada semua sektor bisnis baik sektor industri
maupun jasa. Tingkat persaingan yang semakin ketat di satu sisi sementara di sisi
lain perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, serta perubahan sosial
ekonomi memunculkan tantangan bagi perusahaan di era-global.
Perubahan-perubahan tersebut memaksa perusahaan untuk melaksanakan pengembangan
strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang dimiliki perusahaan hendaknya tidak
mudah ditiru oleh pesaing dan menopang tercapainya keunggulan bersaing yang
berkelanjutan.
Pelaku bisnis memikirkan bagaimana caranya agar usaha dalam bisnis
dapat memperoleh keuntungan yang meningkat dengan cara menambah pelanggan
yang baru dan mempertahankan pelanggan yang lama. Pelanggan adalah suatu
aset perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kepada
Pelanggan. Pelaku bisnis berusaha menciptakan loyalitas pelanggan agar
pelanggan tetap setia dengan produk yang telah digunakan selama ini. Salah
harus senantiasa berinovasi untuk memberikan manfaat lebih selain
menawarkan produk inti dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Industri fashion sebagai salah satu industri kreatif dalam
perkembangannya saat ini meningkat pesat dibandingkan dengan industri kreatif
lainnya, karena fashion merupakan jenis usaha yang beberapa tahun ini banyak
dijadikan sebagai ladang usaha bagi para pengusaha. Mayoritas masyarakat yang
hanya mengenal fashion sebagai pakaian saja, tetapi kenyataannya fashion di
dalamnya sangat luas. Perkembangan jumlah gerai berdasarkan jenis usaha
meliputi distro, clothing shop dan factory outlet, sehingga jumlah gerai
berdasarkan jenis usaha fashion di Kota Bandung dapat di lihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Jumlah Gerai Berdasakan Jenis Usaha Fashion Di Kota Bandung
Jenis Usaha Tahun
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah gerai usaha fashion
dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami peningkatan bagi distro, clothing shop
maupun factory outlet. Jumlah gerai untuk kelompok jenis usaha distro lebih
banyak dibandingkan clothing shop ataupun factory outlet. Kondisi ini
mengakibatkan persaingan semakin ketat dalam bisnis fashion terutama untuk
jenis usaha distro.
Distro adalah tempat penjualan baju dengan desain yang cukup banyak
akan tetapi jumlah setiap modelnya terbatas. Berbeda dengan clothing shop yang
factory outlet menjual setiap produk fashion dengan jumlah setiap
modelnya terbatas, akan tetapi harga yang diberikan cukup mahal, jika
dibandingkan dengan distro dan clothing shop. Potensi di Bandung sangat besar
peningkatan jumlah distro dan tersebar luas di Bandung seperti distro Riotic yang
menjual berbagai merch band yang berada di pusat Kota Bandung dan persaingan
itu terjadi juga pada pelaku usaha distro dengan produk yang di pusat distro
Parahyangan yaitu distro Rock n Rebel dan Dark Castle.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada distro Rock n Rebel dan
Dark Castle, rata-rata pelanggan langsung datang ke Rock n Rebel baru kemudian
ke Dark Castle, sehingga tidak mengherankan jumlah pembeli di Rock n Rebel
lebih banyak dibandingkan Dark Castle. Desember 2012 jumlah pembeli ke
Rock n Rebel mencapai 379 orang sementara ke Dark Castle hanya 217 orang.
Kondisi ini menunjukkan bahwa posisi pasar Dark Castle masih jauh dibawah
Rock n Rebel. Padahal produk yang dijual Dark Castle seperti hand band, hodie,
snapback, backpack, dan celana.
T-Shirt yang menjadi produk inti dari Dark Castle tidak jauh berbeda
dengan T-Shirt yang dijual Rock n Rebel. T-Shirt sebagai produk utama Dark
Castle tidak terlepas dari potensi bisnis tersebut yang terus berkembang seiring
dengan meningkatnya permintaan dari konsumen untuk produk T-shirt terutama
dari kalangan remaja. Jumlah konsumen yang membeli T-Shirt di Distro Dark
Sumber : Distro Dark Castle, 2012
Grafik 1.1
Jumlah Pembeli T-Shirt Merek Dark Castle di Plaza Parahyangan Periode Januari – Desember 2012
Grafik 1.1 menunjukkan bahwa jumlah pembeli T-Shirt di Distro Dark
Castle Plaza Parahyangan Bandung dari Januari sampai dengan Desember 2012
cenderung fluktuatif, namun dalam tiga bulan terakhir cenderung menurun.
Kondisi ini menunjukkan bahwa keinginan pelanggan untuk membeli T-Shirt
merek Dark Castle mengalami penurunan. Berikut ini hasil survey awal terhadap
30 pelanggan menyangkut loyalitas pelanggan yang dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Data Pra Survei Tentang Loyalitas Pelanggan Pada T-shirt Dark Castle
Pertanyaan Ya Alternatif Jawaban Tidak
% %
Apakah anda kalau membeli T-shirt selalu
membeli Dark Castle 36.7% 63.3%
Apakah anda merekomendasikan kepada orang
lain untuk membeli merek Dark caslte 46.7% 53.3%
Loyalitas pelanggan 41,7 58,3
Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan bahwa yang selalu membeli T-shirt
merek Dark Castle 36,7% yang menyatakan tidak adalah 63,3%, sedangkan
sisanya menyatakan selalu membeli T-shirt merek Dark Castle sebanyak 36,7%.
Responden yang tidak merekomedasikan T-shirt merek Dark Castle 53,3% dan
sisanya 46,7%. Dari data tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang loyal
adalah 41,7% sedangkan sisanya sebesar 58,3% masih belum loyal. Kondisi
menunjukkan indikasi bahwa loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle masih
relatif rendah.
Untuk menjaga agar jumlah pengunjung dapat dipertahankan dan
ditingkatkan, maka pelaku usaha perlu menerapkan strategi pemasaran yang
efektif, produk yang berkualitas dan citra produk yang baik merupakan salah satu
alternatif bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya. Dimensi
kualitas produk dapat dijadikan dasar bagi pelaku bisnis untuk mengetahui apakah
ada kesenjangan (gap) atau perbedaan antara harapan konsumen dengan
kenyataan yang mereka terima. Selain itu pula menciptakan atau melakukan
rekayasa yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen, misalnya melalui citra
merek produknya sangat penting dilakukan oleh perusahaan (Agung Kresnamurti,
2012:6)
Keanekaragaman produk T-shirt yang beredar pada saat ini mendorong
konsumen untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat
menentukan suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria sebuah produk
yang ideal. Menurut hasil wawancara dengan onwer Distro Dark Castle bahwa
berdeda dengan jenis T-shirt yang ada di distro lainnya, dan bahan dengan
kain ukuran 30s dan 29s sehingga T-shirt Dark Castle nyaman di pakai dengan
para pelanggan. Untuk melihat produk T-shirt dari perspektif konsumen terutama
menyangkut kualitas produk, peneliti melakukan pra survei terhadap 30 orang
konsumen dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3
Hasil Pra Survei Kualitas Produk Dark Castle
Pertanyaan Alternatif Jawaban
Ya Tidak
% %
Apakah T-shirt merek Dark Castle memiliki model yang sesuai dengan kebutuhan penampilan dikalangan anak muda saat ini
33,3% 66,7%
Apakah bahan kain, jahitan dan sablon T-shirt merek Dark
Castle lebih baik dibandingkan merek T-Shirt lain 16,7% 83,3%
Rata-Rata 25,0 75,0
Sumber: Hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti, Februari 2013
Tabel 1.3 menunjukan bahwa pelanggan yang membeli merek Dark Castle
karena memiliki model yang sesuai dengan kebutuhan penampilan dikalangan
anak muda saat ini sebesar 33,3% sedangkan yang menyatakan bukan karena
memiliki model yang sesuai sebanyak 66,7%. Bahan kain, jahitan dan sablon
T-shirt merek Dark Castle lebih baik dibandingkan merek T-Shirt lain 16,7%
menyatakan lebih baik dan 83,3% menyatakan tidak lebih baik kualitasnya. Dari
data tersebut dapat menunjukkan bahwa kaos merek Dark Castle masih kurang
baik kualitas. peneliti melakukan pra survei terhadap 30 orang konsumen dan
Tabel 1.4
Hasil Pra Survei Citra Merek Dark Castle
Pertanyaan Alternatif Jawaban
Ya Tidak
% %
Apakah logo dari T-Shirt merek DarkCastle mudah dikenali 40,0% 60,0%
Apakah anda tertarik pada T-Shirt merek Dark Castle karena
sudah terkenal 30,0% 70,0%
Rata-Rata 35,0 65,0
Sumber: Hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti, Februari 2013
Tabel 1.4 memperlihatkan bahwa 30% menyatakan logo dari merek Dark
Castle mudah dikenali dan 66,7% tidak mudah dikenali. Sedangkan 30,0%
menyatakan merek Dark Castle sudah terkenal dan 70,0% menyatakan tidak
terkenal. Dari data tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang memiliki
persepsi positif terhadap citra merek T-shirt Dark Castle sebanyak 35,0% dan
yang memiliki persepsi kurang baik terhadap citra merek kaos Dark Castle adalah
sebanyak 65,0%. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa citra merek dari T-Shirt
Dark Castle masih relatif rendah.
Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan dan
menjaga citra dari produk tersebut tentunya akan menanggung tidak loyalnya
pelanggan sehingga dapat mempengaruhi kinerja pemasarannya yang akan
mengalami penurunan. Oleh karenanya pemasar penting memperhatikan kualitas
dari produknya, namun demikian disisi lain faktor citra dari produk tersebut juga
dapat menentukan apakah pelanggan tetap atau bahkan meninggalkan produk
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di Distro Dark Castle dengan judul : “Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek T-shirt Dark Castle Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan data pembeli T-Shirt pada Distro Dark Castle di Plaza
Parahyangan Bandung yang mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir serta
ditunjang dengan data hasil pra survey maka dapat dikatakan loyalitas pelanggan
loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah. Hal ini patut diduga
akibat dari kualitas produk yang masih kurang baik terutama daya tarik modelnya
yang kurang memenuhi harapan penampilan dikalangan anak muda saat ini.
Begitu halnya dengan bahan kain, jahitan dan sablon masih dianggap biasa dan
tidak lebih berkualitas dibandingkan merek T-Shirt lain. Sementara masalah yang
muncul berkaitan citra merek adalah popularitas dari T-shirt baik dilihat dari logo
maupun popularitas merek secara keseluruhan belum banyak dikenal oleh
konsumen.
Kualitas produk yang baik dan didukung dengan citra merek yang tinggi
dibandingkan pesaingnya merupakan salah satu alat untuk menjaga pelanggan
untuk tetap setia membeli produk pakaian jadi tersebut. Tetapi pada realitasnya
tingkat loyalitas pelanggan dari Dark Castle masih rendah, hal ini teridentifikasi
mengajak rekan atau teman untuk membeli produk tersebut serta sulitnya
konsumen untuk menolak ajakan berpindah pada distro lain yang sama-sama
menjual T-shirt.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dari pernyataan diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan pelanggan tentang kualitas produk T-Shirt Dark Castle
pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung.
2. Bagaimana tanggapan pelanggan tentang citra merek T-Shirt Dark Castle pada
Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung
3. Bagaimana loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza
Parahyangan Bandung
4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas
pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan
Bandung baik secara simultan maupun parsial.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk untuk memperoleh data dan informasi
yang berhubungan dengan pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tanggapan pelanggan tentang kualitas produk T-Shirt Dark
Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung.
2. Untuk mengetahui tanggapan pelanggan tentang citra merek T-Shirt Dark
Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung
3. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle
di Plaza Parahyangan Bandung
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek
terhadap loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza
Parahyangan Bandung baik secara simultan maupun parsial.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang akan di gunakan di peroleh dari hasil penelitian ini
diharapkan akan memberikan manfaat bagi bebagai pihak, yang antara lain
sebagai berikut :
1.2.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan
Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya menjaga
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi serta gambaran bagi penulis
yang menjadi umpan balik yang berkaitan dengan adanya produk yang
berkualitas dan citra merek yang baik terhadap loyalitas pelanggan
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen
Penelitian ini diharapkan dapat member referensi untuk manajemen
pemasaran secara umum dan khususnya tentang pengaruh kualitas produk
dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan
2. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang khususnya ingin meneliti
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan selain kualitas
produk dan citra merek
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian penulis di Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan
Bandung, Lantai3/A1, Jln.Daleum Kaum No.54 Bandung. Adapun waktu yang
diperlukan penulis dalam melakukan penelitian di Distro Dark Castle, yaitu bulan
November 2012 sampai April 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel
43 3.1 Objek Penelitian
Husein Umar (2005:303), menyatakan bahwa: “Objek penelitian
menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian.Juga
dimana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
objek penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal. Objek
penelitian ini adalah Kualitas Produk Baju, Citra Merek T-Shirt Dark Castle dan
Loyalitas pelanggan di Plaza Parahyangan Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
verifikatif. Menurut Sugiyono (2008: 21) “Metode Deskriptif adalah metode
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. Sedangkan metode
verifikatif, yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
dan sistematis. Moh.Nazir (2003:84) menyatakan bahwa : “Desain penelitian
adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Langkah-langkah dalam desain penelitian ini adalah :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
3. Menetapkan rumusan masalah.
4. Menetapkan tujuan penelitian.
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori.
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian
yang digunakan.
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data.
8. Melakukan analisis data.
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan penelitian
Desain Penelitian
Jenis penelitian Metode yang
digunakan
Unit Analisis Time horizon
T – 1 Descriptive Descriptive dan
Untuk mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penilaian
masalah yang diteliti, perlu adanya operasionalisasi variabel. Pengertian variabel
penelitian menurut Sugiyono (2008:31), adalah:
“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator,
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga
pengujian hipotesis yaitu Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Loyalitas
Konsumen dapat dilakukan dengan benar, maka variabel-variabel yang terkait
1. Variabel Independen (X)
Varibel Independen menurut Sugiyono (2008:39), adalah: “variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terkait).” Dalam penelitian ini, Kualitas Produk
sebagai variabel bebas pertama (X1) Citra Merek sebagai variabel bebas
kedua (X2)
2. Variabel Dependen (Y). Variabel Dependen menurut Sugiyono (2008:39),
adalah: ”variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Loyalitas Pelanggan.
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teori Indikator Ukuran
Variabel Konsep Teori Indikator Ukuran
Membeli secara teratur (Repetition). kepada orang lain (Refers other).
Merefensikan produk terhadap orang lain
Tidak mudah tertarik dengan produk lain (Retention).
Penolakan
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan
sekunder. Menurut Sugiyono (2008:37) data primer sebagai berikut : “Sumber
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti”.
Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara dan penyebaran
kuesioner kepada responden yang telah melakukan pembelian baju merek dark
castle di Dark Castle Distro pusat Plaza Parahyangan Bandung. Sedangkan data
sekunder diperoleh melalui informasi dari lain yang mendukung penelitian ini.
Sumber data sekunder menurut Sugiyono (2008:137) adalah : “sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data
yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data terkait
dengan produk baju merek Dark Castle Distro.
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih
dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008: 115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan
pembelian produk baju merek dark castledi Dark Castle Distro. Berdasarkan data
dari pihak Dark Castle jumlah konsumen yang melakukan pembelian setiap
bulannya rata-rata sebanyak 253 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi Random Sampling yang artinya pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada didalam populasi itu. (Sugiono, 2008:118).
Untuk mencari berapa besar sampel yang dapat mewakili dalam penelitian
ini, digunakan rumus besar sampel yang dikemukakan oleh Jalaludin Rahmat
(2004:82) dengan perhitungan rumus sebagai berikut :
Dimana :N=Populasi, n=Sampel, d²=Tingkat Ketelitian (10%)
Jadi perhitungannya sebagai berikut :
.
2
1
d
N
Jadi jumlah sampel yang peneliti ambil untuk penelitian ini sebanyak 72 orang
dan dibulatkan menjadi 75 orang.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (field research),
dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada perusahaan yang
menjadi objek untuk mendapatkan data primer data primer ini didapatkan melalui
teknik-teknik sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati lansung
terhadap objek penelitian dan aktifitas yang berorientasi pada
permasalahan yang berhubungan dengan objek penelitian
2. Wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan beberapa pertanyaan kepada objek yang terkait dengan
penelitian.
3. Kuisioner, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan berupa angket kepada konsumen Dark Castle.
3.2.5 Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Arikunto (2006:160) uji validitas
dilakukan untuk mengetahui taraf kesesuaian dan ketepatan alat ukur (instrumen)
dalam menilai suatu objek.
Menurut Sugiyono (2008:124) menyatakan item yang mempunyai
korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi pula
menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Untuk
mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan skor item
tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Metode korelasi yang
digunakan adalah Pearson Product Moment sebagai berikut :
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
Hasil perhitungan uji validitas ditentukan dengan kriteria yang digunakan
adalah item valid berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Valid
tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui
nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya, dan apabila
koefisien korelasinya > 0,30 (Azwar Saefuddin, 1999:158) maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika korekasinya < 0,30 menunjukan bahwa
data tersebut tidak valid dan akan disisihkan dari analisis selanjutnya.
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 19 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Kualitas Produk
No.
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0.337 0,30 Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk
variabel kualitas produk menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan semuanya
valid, karena skor r hitung lebih besar dari r kritis 0.30.
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Citra Merek
No.
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0.397 0,30 Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk
variabel citra merek menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan semuanya valid,
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Loyalitas Pelanggan
No.
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0.600 0,30 Valid
2 0.567 0,30 Valid
3 0.496 0,30 Valid
4 0.362 0,30 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk
variabel loyalitas pelanggan menunjukkan bahwa dari 4 item pertanyaan
semuanya valid, karena skor r hitung lebih besar dari r kritis 0.30.
3.2.6 Uji Reliabilitas (Test of Reliability)
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
dirancang dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas
dalam penelitian ini, digunakan internal consistency reliability dengan
menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (), hal ini sesuai dengan
tujuan test yang bermaksud menguji konsistensi item-item dalam instrumen
penelitian. Menurut Husein Umar, (2005:207), dalam menghitung nilai reliabilitas
digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
α : Koefisien Reliabilitas/Keandalan Alpha Cronbach
n : Jumlah item dalam tes
S : Varians skor keseluruhan
Si : Varians masing-masing item
Metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0
sampai 1. Jika skala itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama,
ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut : (Husein Umar,
2005:208).
1. Nilai Alpha Cronbach 0.00 s.d. 0.20 berarti kurang reliabel.
2. Nilai Alpha Cronbach 0.21 s.d. 0.40 berarti agak reliabel.
3. Nilai Alpha Cronbach 0.42 s.d. 0.60 berarti cukup reliabel.
4. Nilai Alpha Cronbach 0.61 s.d. 0.80 berarti reliabel.
5. Nilai Alpha Cronbach 0.81 s.d. 1.00 berarti sangat reliabel.
Untuk menghitungnya, penulis menggunakan bantuan software SPSS 19.00
for Windows. Setelah uji validasi dan reliabilitas dilakukan, dan diperoleh hasil
data yang bersifat valid dan reliabel, maka analisis statistik lebih lanjut dapat
dilakukan untuk memperoleh kesimpulan akhir dengan risiko kesalahan kecil dan
dapat dipertanggung jawabkan.
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan
tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (75-2=73) dengan
menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution)
19.0, diketahui bahwa semua vriabel reliabel, hal ini dikarenakan Cσ masing
-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk Dan Loyalitas Pelanggan
No Variabel alpha
cronbach Hasil Keterangan
1 Kualitas Produk > 0,60 0,649 Reliabel
2 Citra Merek > 0,60 0,642 Reliabel
3 Loyalitas pelanggan > 0,60 0,738 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
Berdasarkan tabel di atas kedua variabel yang digunakan adalah reliabel,
karena rhitung lebih besar dari rtabel.
3.2.7 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.7.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data
yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif) dan
verifikatif (kuantitatif).
Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya,
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada resonden yang memiliki karakteristik
yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk
penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan-pertanyaan yang layak untuk
digunakan sebagi alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.
1. Analisis Deskriptif atau Kualitatif
Penelitian produk baju dari merek dark castle deskriptif digunakan untuk
mengambarkan bagaimana Kualitas Produk, Citra Merek dan Loyalitas
Pelanggan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah
sebagai berikut :
a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima
alternatif jawaban yang menggambarkan peringkat jawaban.
b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh
indikator variabel untuk semua jawaban responden.
c. Dihitung skor variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.
d. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini,
digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut :
Skor aktual
% skor aktual = X 100%
Skor ideal
Menurut Arikunto (2006:246), data yang sudah sampai ke prosentase lalu
ditafsirkan dengan kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif, dimana hasil
Tabel 3.7
Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal
No % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00% - 36.00% Sangat Rendah
2 36.01% - 52.00% Rendah
3 52.01% - 68.00% Sedang
4 68.01% - 84.00% Tinggi
5 84.01% - 100% Sangat Tinggi
Sumber: Arikunto (2006:246)
Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah
penelitian, pengumpulan data dan analisis data, oleh karena itu tergantung pada
kualitas data yang di analisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian terdahap produk baju merek Dark Castle.
2. Analisis Kuantitatif
Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan
pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai
sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jenis kuisioner yang digunakan adalah
kuisioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Data yang diperoleh
sebagai hasil penyebaran dari kuesioner bersifat ordinal, maka agar analisis dapat
dilanjutkan maka skala pengukurannya harus dinaikkan ke skala pengukuran yang
lebih tinggi, yaitu skala pengukuran interval agar dapat diolah lebih lanjut.Untuk
itu maka digunakan Method of Succesive Interval (MSI) Harun Al Rasyid, yang
pada dasarnya adalah suatu prosedur untuk menempatkan setiap objek ke dalam
3. Transformasi Data Ordinal
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data menurut Harun Al
Rasyid adalah:
1. Menentukan frekuensi tiap responden (berdasarkan hasil kuesioner yang
dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab skor 1-5 untuk
setiap pertanyaan.
2. Menentukan proporsi setiap responden yaitu dengan cara membagi frekunsi
dengan jumlah sampel.
3. Menentukan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga
diperoleh proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran
normal baku.
4. Menentukan nilai Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap
menyebar mengikuti sebaran normal baku.
5. Menghitung Scale Of Value (SV) untuk masing-masing proporsi responden,
6. Mengubah Scale Of Value(SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan
mentrasformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil
sehingga diperoleh Transformed Scale Of Value (TSV) dengan rumus
1 SVmin
SVY
7. Pada prinsipnya, menaikkan data dari skala ordinal menjadi data interval
merupakan hal yang relatif mudah, namun karena setiap atribut harus
dinaikkan satu per satu, maka pekerjaan ini menjadi rumit dan membosankan
karena membutuhkan ketelitian dan waktu yang relatif lama. Untuk
mengatasi masalah ini, peneliti menggunakan program MSI pada Ms.Excel
yang digunakan untuk mentransformasikan dari data ordinal menjadi data
interval.
4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh
beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel
tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.
Persamaan Regresi Linier Berganda adalah:
Dimana,
Y = variabel dependen
X1, X2 = variabel independen
α = konstanta
β1, β2 = koefisien masing-masing faktor
Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen adalah Kualitas
Produk (X1) dan Citra Merek (X2), sedangkan variabel dependen adalah
Loyalitas Pelanggan (Y), sehingga persamaan regresi berganda estimasinya:
Y = α + β1X1+ β2X2 + e
Dimana :
Y = Loyalitas Pelanggan
α = Konstanta dari persamaan regresi
β1 = koefisien regresi dari variable X1
β2 = koefisien regresi dari variable X2
5. Analisis Korelasi Berganda
Menurut Sugiono (2008), pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui
pengaruh hubungan antara beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat
secara bersama-sama, dengan menggunakan pendekatan Korelasi Berganda
dengan rumus :
X1=Variabel Bebas pertama (Kualitas Produk)
X2 = Variabel Bebas Kedua (Citra Merek)
Y = Variabel Terikat (Loyalitas Pelanggan)
Nilai r berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Jika dalam perhitungan
tersebut mengindikasikan adanya kekeliruan dalam perhitungan. Apabila nilai r
negatif berarti terdapat korelasi yang negatif atau hubungan yang berlawanan arah
antara variabel X dengan variabel Y. Sedangkan bila nilai r positif berarti terdapat
hubungan yang positif atau hubungan yang searah antara variabel X dengan
variabel Y. Interpretasi harga koefisien korelasi :
a. Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel sangat
lemah dan tidak terdapat korelasi sama sekali.
b. Apabila r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel sangat
kuat serta terjadi korelasi yang searah (jika X naik maka Y pun naik).
c. Apabila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat
kuat sekali serta terjadi korelasi yang berlawanan (jika X naik maka Y turun
atau sebaliknya).
Tabel 3.8
Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2008;250)
6. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (r²) adalah untuk menafsirkan signifikansi koefisien
korelasi yang dinyatakan dalam persen (%) variasi yang terjadi dalam variabel
disebabkan oleh variasi yang terjadi dalam variabel X. adapun rumus koefisien
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
r2 = koefisien korelasi
3.2.7.2 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat
dipercaya anatara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada
akhirnya akan diambil suatu kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima dari
hipotesis yang telah dirumuskan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan
diuji melalui Uji-F dan Uji-t.
1. Pengujian Secara Simultan/Total
Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variable bebas secara
simultan terhadap variable terikat.
a. Rumus uji F yang digunakan adalah
)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas
secara bersama-sama dapat berperan atas variable terikat. Pengujian ini dilakukan
menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F – kritis dengan
nilai F – test yang terdapat pada Tabel analisis of Variance (ANOVA) dari hasil
menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variable bebas (kualitas produk dan
citra merek) tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variable terikat (loyalitas
pelanggan) ditolak dan sebaiknya.
b. Hipotesis
H0;ρ = 0 Secara simultan kualitas produk dan citra merek tidak
berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Dark Castle
Distro pusat Plaza parahyangan Bandung.
H0;ρ = 0 Secara simultan Kualitas produk dan citra merek berpengaruh
terhadap Loyalitas Pelanggan di Dark Castle Distro Pada
Plaza Parahyangan Bandung.
c. Kriteria pengujian
H0 ditolak apabila Fhitung> dari Ftabel (α = 0,05)
Menurut Guilford (1956:480), bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel
dalam penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kategori Korelasi Metode Guilford
Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan
0,00 – 0,20 Sangat longgar,dapat diabaikan
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Moderat / Cukup
0,61 – 0,80 Erat
0,81 – 1,00 Sangat erat
Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang
kurangnya ada sebuah ρyxi ≠ 0. Untuk mengetahui ρyxi yang tidak sama
2. Pengujian Secara Parsial
Melakukan uji-t, untuk menguji pengarah masing masing variable bebas
terhadap variable terikat hipotesis sebagai berikut:
a. Rumus uji t yang digunakan adalah:
( )
2 ( )
b
t X
hitung se b
Hasilnya dibandingkan dengan table t untuk derajat bebas n-k-1 dengan
taraf signifikasi 5%.
Dari hasil perhitungan tersebut maka diadakan suatu kriteria :
Jika nilai t hitung> nilai t tabel, maka Ho ditolak
Jika nilai t hitung< nilai t tabel, maka Ho diterima
Gambar 3.1
Pengujian hipotesis uji dua pihak
b. Hipotesis
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada
uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang
akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau
H1 = 0, artinya Kualitas Produk berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Dark Castle Distro pusat Plaza
Parahyangan Bandung.
H2≠ 0, artinya Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Dark Castle Distro Pusat Plaza
Parahyangan Bandung.
H3 = 0, artinya Citra Merek berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Dark Castle Distro pusat Plaza
Parahyangan Bandung.
H4 ≠ 0, artinya Citra Merek tidak berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Dark Castle Distro pusat Plaza
Parahyangan Bandung.
c. Kriteria pengujian
Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak, digunakan uji
signifikasi yaitu :
Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho = ditolak, H1 diterima
Jika t hitung < t tabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho = diterima, H1 ditolak
Dimana :
1. Dengan tingkat signifikasi (
) = 0,05113 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap hipotesis yang diuji dalam penelitian,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Tanggapan responden tentang kualitas produk baik didasarkan pada estetika,
umur produk, kinerja produk dan pengerjaan produk yang sudah baik. Total
skor tertinggi ada pada pengerjaan produk sebesar 73,7% dan terendah ada
pada umur produk atau daya tahan produk sebesar 70,0%. Item pernyataan
tertinggi pada sablon gambar yang berada pada indikator kinerja produk
dengan skor sebesar 82,1%. Sementara item pernyataan terendah ada pada
kesesuaian merek dark castle dengan kebutuhan penampilan anak muda yang
berada pada indikator estetika dengan skor sebesar 63,2%.
2. Tanggapan responden tentang citra merek T-Shirt Dark Castle di dasarkan pada
recognition, reputation, affinity dan domain sudah baik. Total skor tertinggi
ada pada affinity yaitu sebesar 75,5% dan yang terendah ada pada reputation
yaitu sebesar 66,3%. Item pernyataan tertinggi pada kepuasan konsumen
menggunakan T-Shirt dari Dark Castle dengan skor sebesar 81,1% dan item
pernyataan yang terendah ada pada reputation yaitu T-Shirt merek Dark Castle
memiliki kualitas yang lebih tidak lebih baik dibandingkan T-Shirt yang sejenis
dengan skor sebesar 63,7%.
3. Loyalitas pelanggan pada T-Shirt Dark Castle sudah tinggi didasarkan pada
aspek pembelian secara rutin, membeli lini produk, merekomendasikan dan
menolak ajakan perusahaan pesaing dapat dikatakan tinggi. Indikator loyalitas
yang menghasilkan skor tertinggi adalah seringnya merekomendasikan T-Shirt
merek Dark Castle kepada orang lain yaitu sebesar 80,3, sedangkan yang
terendah adalah sebesar 70,4% ada pada pernyataan mengenai pembelian
terhadap T-Shirt merek Dark Castle dilakukan secara rutin.
4. Kualitas produk dan citra merek secara empiris terbukti berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan baik secara simultan maupun parsial. Citra merek lebih
besar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan dibandingkan kualitas produk.
Hal ini menunjukkan bahwa citra merek sebagai variabel pemasaran yang
penting memiliki peran dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Besarnya
pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan secara
simultan sebesar 41,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diungkap dalam penelitian ini sebesar 58,8%, seperti kualitas pelayanan, harga,
kepuasan dan lain-lain. Secara parsial kualitas produk memberikan pengaruh
sebesar 11,8% dan citra merek sebesar 29,4% terhadap loyalitas pelanggan.
5.2 Saran
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka ada beberapa
saran yang akan disampaikan, yaitu :
1. Kualitas produk yang masih rendah adalah kesesuaian dengan kebutuhan
penampilan dan daya tahan produk yang kurang baik dapat tingkatkan
a) Kombinasi model dan gambar sablon yang lebih variatif
b) Menggunakan bahan kain yang berkualitas
2. Citra merek yang masih rendah terutama pada spek reputasi dapat
ditingkatkan dengan cara menjaga kualitas produk dan penetapan harga
yang kompetitif agar persepsi konsumen mengenai citra distro sebagai
penjual produk berkualitas tetap terjaga dan terus meningkat.
3. Loyalitas pelanggan yang masih rendah dapat ditingkatkan dengan cara :
a) Meningkatkan kepuasan pelanggan
b) Meningkatkan keterikatan dengan pelanggan (misalnya:komunitas dan
lain-lain)
c) Memberikan persepsi sulit untuk pindah ke provider lain
4. Citra merek memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap loyalitas
pelanggan. Untuk itu manajemen perusahaan perlu menjadikan faktor citra
merek sebagai pertimbangan utama dalam mengevaluasi loyalitas
PARAHYANGAN BANDUNG
Oleh : Riyan Riyandi
ABSTRAK
Industri fashion sebagai salah satu industri kreatif terus berkembang pesat dewasa ini, namun disisi lain intensitas persaingan dalam industri ini sangat ketat dan akibatnya tingkat penjualan produk seringkali fluktuatif seperti yang terjadi pada T-Shirt di DistroDark Castle, dimana dalam tiga bulan terakhir cenderung menurun. Kondisi ini menjadi indikasi bahwa loyalitas pelanggan T-Shirt Dark
Castle masih relatif rendah. Untuk meningkatkan kembali loyalitas pelanggannya, maka perlu diukur
dan diidentifikasi pengaruh dari kualitas produk dan citra merek. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle baik secara simultan maupun parsial.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan survei. Responden yang dijadikan sampel 75 responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda, uji statistik, dan koefisien korelasi berganda determinasi, sedangkan untuk menentukan apakah hipotesis diterima model statistik yang digunakan uji F dan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan citra merek mempengaruhi loyalitas pelanggan baik secara simultan maupun parsial. Besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan secara simultan pada 41,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini adalah 58,8%. Sebagian citra merek memberikan pengaruh terbesar pada peningkatan loyalitas pelanggan dibandingkan dengan kualitas produk.
Kata kunci: kualitas produk, citra merek dan loyalitas pelanggan
ABSTRACT
The main key is to retain customers with the formation of customer loyalty, which is the key to a company's survival in the long run. To achieve these objectives, need to be measured and identified the effect of product quality and brand image on customer loyalty.The purpose of this study was to determine the effect of product quality and brand image on customer loyalty T-Shirt Dark Castle either simultaneously or partially. This research is done is by using descriptive method verification with a survey approach. Respondents were sampled from 75 respondents.
Collected data were analyzed using multiple linear regression statistical test, and the multiple correlation coefficient of determination, whereas to determine whether the hypothesis is accepted statistical models used F test and ttest.The results showed that the quality of the products and brand image influence the customer loyalty either simultaneously or partially. Magnitude of the effect of product quality and brand image on customer loyalty simultaneously at 41.2% and the rest influenced by other factors that are not revealed in this study was 58.8%. Partially brand image gives the greatest influence on increasing customer loyalty compared to the quality of the product.
kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut untuk semakin kreatif dan
mampu menawarkan nilai lebih baik bagi konsumennya bila dibandingkan dengan para
pesaing. Tingkat kompetensi bisnis tersebut dirasakan hampir pada semua sektor bisnis baik
sektor industri maupun jasa. Tingkat persaingan yang semakin ketat di satu sisi sementara di
sisi lain perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi
memunculkan tantangan bagi perusahaan di era-global. Perubahan-perubahan tersebut
memaksa perusahaan untuk melaksanakan pengembangan strategi pemasaran. Strategi
pemasaran yang dimiliki perusahaan hendaknya tidak mudah ditiru oleh pesaing dan
menopang tercapainya keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Pelaku bisnis memikirkan bagaimana caranya agar usaha dalam bisnis dapat
memperoleh keuntungan yang meningkat dengan cara menambah pelanggan yang baru dan
mempertahankan pelanggan yang lama. Pelanggan adalah suatu aset perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kepada Pelanggan. Pelaku bisnis berusaha
menciptakan loyalitas pelanggan agar pelanggan tetap setia dengan produk yang telah
digunakan selama ini. Salah satu cara agar pelanggan tetap setia menggunakan produk, maka
pelaku usaha harus senantiasa berinovasi untuk memberikan manfaat lebih selain
menawarkan produk inti dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Industri fashion sebagai salah satu industri kreatif dalam perkembangannya saat ini
meningkat pesat dibandingkan dengan industri kreatif lainnya, karena fashion merupakan
jenis usaha yang beberapa tahun ini banyak dijadikan sebagai ladang usaha bagi para
pengusaha. Mayoritas masyarakat yang hanya mengenal fashion sebagai pakaian saja, tetapi
Tabel 1.1
Jumlah Gerai Berdasakan Jenis Usaha Fashion Di Kota Bandung
Jenis Usaha Tahun
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah gerai usaha fashion dari tahun
2010 sampai 2012 mengalami peningkatan bagi distro, clothing shop maupun factory outlet.
Jumlah gerai untuk kelompok jenis usaha distro lebih banyak dibandingkan clothing shop
ataupun factory outlet. Kondisi ini mengakibatkan persaingan semakin ketat dalam bisnis
fashion terutama untuk jenis usaha distro.
Distro adalah tempat penjualan baju dengan desain yang cukup banyak akan tetapi jumlah
setiap modelnya terbatas. Berbeda dengan clothing shop yang menjual produk fashion
dengan jumlah dan model yang banyak, sedangkan
factory outlet menjual setiap produk fashion dengan jumlah setiap modelnya terbatas,
akan tetapi harga yang diberikan cukup mahal, jika dibandingkan dengan distro dan clothing
shop. Potensi di Bandung sangat besar peningkatan jumlah distro dan tersebar luas di
Bandung seperti distro Riotic yang menjual berbagai merch band yang berada di pusat Kota
Hasil data pra survei tentang loyalitas pelanggan menunjukan bahwa yang selalu
membeli T-shirt merek Dark Castle 36,7% yang menyatakan tidak adalah 63,3%, sedangkan
sisanya menyatakan selalu membeli T-shirt merek Dark Castle sebanyak 36,7%. Responden
yang tidak merekomedasikan T-shirt merek Dark Castle 53,3% dan sisanya 46,7%. Dari data
tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang loyal adalah 41,7% sedangkan sisanya
sebesar 58,3% masih belum loyal. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa loyalitas pelanggan
T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah.
Hasil pra survei kualitas produk Dark Castle menunjukan bahwa yang selalu membeli
T-shirt merek Dark Castle 36,7% yang menyatakan tidak adalah 63,3%, sedangkan sisanya
menyatakan selalu membeli T-shirt merek Dark Castle sebanyak 36,7%. Responden yang
tidak merekomedasikan T-shirt merek Dark Castle 53,3% dan sisanya 46,7%. Dari data
tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang loyal adalah 41,7% sedangkan sisanya
sebesar 58,3% masih belum loyal. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa loyalitas pelanggan
T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah dan hasil di tunjukkan pada hasil pra survei citra
merek Dark Castle memperlihatkan bahwa 30% menyatakan logo dari merek Dark Castle
mudah dikenali dan 66,7% tidak mudah dikenali. Sedangkan 30,0% menyatakan merek Dark
Castle sudah terkenal dan 70,0% menyatakan tidak terkenal. Dari data tersebut dapat
menunjukan bahwa pelanggan yang memiliki persepsi positif terhadap citra merek T-shirt
Dark Castle sebanyak 35,0% dan yang memiliki persepsi kurang baik terhadap citra merek
kaos Dark Castle adalah sebanyak 65,0%. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa citra merek
dari T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah.
Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui tanggapan pelanggan tentang citra merek T-Shirt Dark Castle pada
Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung
3. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza
Parahyangan Bandung
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas
pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung baik
secara simultan maupun parsial.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang akan di gunakan di peroleh dari hasil penelitian ini diharapkan akan
memberikan manfaat bagi bebagai pihak, yang antara lain sebagai berikut :
Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan
Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya menjaga kualitas produk dan citra
merek agar loyalitas pelanggan dapat dipertahankan.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi serta gambaran bagi penulis yang
menjadi umpan balik yang berkaitan dengan adanya produk yang berkualitas dan citra
merek yang baik terhadap loyalitas pelanggan
Kegunaan Akademis