• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek T-Shirt Dark Castle Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek T-Shirt Dark Castle Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

DI PLAZA PARAHYANGAN BANDUNG

Effect Of Quality Product and Brand Image T-shirt Dark Castle Of Custumer Loyalty In The

Distro Dark Castle Plaza Parahyangan Bandung

Skripsi

Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh : RIYAN RIYANDI

21208023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

A. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Riyan Riyandi

Tempat Tanggal Lahir : Subang,06 Desember 1989

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Kp Citalutug RT 14/05 Ds Sagalaherang Kaler Sagalaherang Subang

Ayah : Maman Wijaya S

Pendidikan Terakhir : SLTA

Ibu : Noni A

Pendidikan Formal : SMP B. PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 1996 – 2002 : SDN IV Sagalaherang Tahun 2002 – 2003 : SMPN 1 Sagalaherang Tahun 2005 – 2008 : SMA PGRI 1 Subang

Tahun 2008 – 2014 : Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia

C. PENGALAMAN KERJA

 Kerja Praktek di PT. Delta Internusa Subang

Bandung, Agustus 2014 Penulis

(5)

vii

LEMBAR PENGESAHAN………. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……….. ii

ABSTRAK……… iii

ABSTRAC……… iv

KATA PENGANTAR……….... v

DAFTAR ISI………... vii

DAFTAR GAMBAR……….. xi

DAFTAR TABEL………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis... 10

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11

(6)

viii

Halaman BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 13

2.1Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Kualitas Produk ... 13

2.1.1.1 Pengertian Kualitas Produk ... 13

2.1.1.2 Perspektif Terhadap Kualitas Produk ... 14

2.1.1.3 Indikator Kualitas produk ... 16

2.1.2 Citra Merek ... 18

2.1.2.1Pengertian Citra Merek (Brand Image) ... 20

2.1.2.3 Tolak Ukur Brand Image ... 21

2.1.2.3Indikator Citra Merek (Brand Image) ... 23

2.1.3 Loyalitas Pelanggan ... 26

2.1.2.4 Pengertian Loyalitas Pelanggan... 26

2.1.2.5 Loyalitas dan Siklus Pembelian ... 27

2.1.2.6 Jenis – jenis Loyalitas ... 29

2.1.2.7 Indikator Loyalitas Pelanggan ... 31

2.1.3 Penelitian Terdahulu ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.2.1 Keterkaitan Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap LoyalitasPelanggan ... 39

2.2.2 Kualitas Produk dengan Loyalitas Pelanggan ... 39

2.2.3 Citra Merek dengan Loyalitas Pelanggan ... 40

(7)

ix

Halaman

BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

3.2Objek Penelitian ... 43

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Desain Penelitian ... 44

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 45

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 49

3.2.3.1Sumber Data ... 49

3.2.3.1Teknik Penentuan Data ... 49

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.2.5 Uji Validitas ... 51

3.2.6 Uji Reliabilitas (Test of Rebliability) ... 54

3.2.7 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 56

3.2.7.1 Rancangan Analisis ... 56

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 67

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 67

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 67

4.1.3 Job Description... 68

4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 69

(8)

x

Halaman

4.3 Analisis Deskriptif ... 74

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk T-shirt Dark Castle ... 74

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Citra Merek T-shirt Dark Castle ... 87

4.3.3 Loyalitas Pelanggan Pada T-Shirt Dark Castle ... 99

4.4 Analisis Verifikatif ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113

5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA……….. 116 LAMPIRAN

(9)

116

DAFTAR PUSTAKA

Aaker dan David, A, 2009, Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Pertama. Terjemahan Jakarta: Mitra Utama.

Agung Kresnamurti R.P. (2012) Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Oli Federal Di Wilayah Jakarta Timur (Studi Kasus Pada Bengkel Resmi Ahass 2657 Dewi Sartika), Jurnal Econo Sains, Volume X, Nomor 1, Maret 2012

Aries Susanty dan Najid Bangun Adisaputra (2011) Pengaruh Brand Image Speedy Telkom Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Kecamatan Banyumanik Semarang, J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011

Astri Ayu Lutfiana, dkk (2006), Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Antara Terhadap Loyalitas Konsumen Air Minum Merek Aqua (Studi Pada Konsumen Aqua yang Berdomisili di Perumahan Puri Anjasmoro), Jurnal Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Diponegoro Semarang Email: rnyxtina@yahoo.com

Bilson Simamora, 2005. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit: PT. Gramedia. Jakarta

Budi Hermawan (2011) Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan, Reputasi Merek Dan Loyalitas Konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011

Chao-Chan Wu (2011) The Impact Of Hospital Brand Image On Service Quality, Patient Satisfaction And Loyalty, African Journal of Business Management Vol. 5(12), pp. 4873-4882, 18 June, 2011 Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM DOI: 10.5897/AJBM10.1347 ISSN 1993-8233 ©2011 Academic Journals

Durianto. Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001, Strategi Menaklukan Pasar; Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dwi Putri Handayani, dkk (2011) Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan, Jurnal Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Diponegoro Semarang

(10)

117

Harun Al Rasyid, 2000, Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Husein Umar, 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan Keempat. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kotler, Philip, & Armstrong, Gary, 2008, Prinsi-Prinsip Pemasaran, ed. Kesembilan, jilid 12, Alih Bahasa Bon Sabran, PT INDEKS Kelompok GRAMEDIA.

Kotler. Philip dan Kevin Lane Keller 2009, Manajemen Pemasaran, Dialihbahasakan oleh Bob Sabran, Edisi Ketiga Belas, Penerbit Erlangga Jakarta

Lovelock dan Wirtz, 2005, Service Marketing : People, Technology, Strategy, Seventh Edition, Publishing as Prentice Hall

Mowen, John C., dan Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, AlihBahasa: Lina Salim, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Nila Kasuma Dewi, dkk (2012), Pengaruh Iklan, Citra Merek, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Menggunakan Vaseline Hand And Body Lotion Di Kota Padang (Studi Kasus di PT. Unilever Cabang Padang), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012 ISSN : 2086 - 5031

Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Pratek. Jakarta: PT Salemba Empat.

Ratih Huriyati, 2008, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit Alfabeta Bandung

Stephen L. Sondoh Jr, et, al (2007) The Effect Of Brand Image On Overall Satisfaction And Loyalty Intention In The Context Of Color Cosmetic, Asian Academy of Management Journal, Vol. 12, No. 1, 83–107, January 2007

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, ALFABETA, Bandung.

(11)

v

Alhamdulillahi robbil’alamin. Puji syukur kepada Allah SWT karena telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan uji

penelitian skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek T-ShirtDark Castle Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung”dengan baik.

Penyusunanan uji penelitian skripsi initidak lepas dari bimbingan, bantuan,

dan dorongan yang berarti dari pihak. Maka pada kesempatan ini, peenulis

menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto., selaku Ketua Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof.Dr.Hj. Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic selaku Dekan Faklutas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeny Dwi Santi ,SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

membimbing, memberikan arahan serta saran kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan program studi Fakultas

(12)

vi

6. Terima kasih kepada Bapak Yonk’s dan pihak perusahaan Distro Dark Castle yang sudah mengijinkan penulis meneliti disana.

7. Secara Khusus Yang Tercinta kepada Kedua Orangtuaku yang telah

memberikan dorongan dan motivasi baik secara moral maupun materi.

8. Untuk Adikku tersayang Kintan W.P Della dan Rita Rismawati atas

dukungan dan motivasi kepada penulis.

9. Kepada orang yang selalu ada di hidup saya yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan atas penulis mengerjakan skripsi ini.

Karena keterbatasan waktu dan kesempatan penulis, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, olehkarena itu penulis

dengan tulus mengharapkan saran dan kritik daripembaca sehingga dapat

digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapatbermanfaat

bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UniversitasKomputer Indonesia

pada khususnya.

Bandung, Agustus 2014

(13)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

untuk semakin kreatif dan mampu menawarkan nilai lebih baik bagi

konsumennya bila dibandingkan dengan para pesaing. Tingkat kompetensi

bisnis tersebut dirasakan hampir pada semua sektor bisnis baik sektor industri

maupun jasa. Tingkat persaingan yang semakin ketat di satu sisi sementara di sisi

lain perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, serta perubahan sosial

ekonomi memunculkan tantangan bagi perusahaan di era-global.

Perubahan-perubahan tersebut memaksa perusahaan untuk melaksanakan pengembangan

strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang dimiliki perusahaan hendaknya tidak

mudah ditiru oleh pesaing dan menopang tercapainya keunggulan bersaing yang

berkelanjutan.

Pelaku bisnis memikirkan bagaimana caranya agar usaha dalam bisnis

dapat memperoleh keuntungan yang meningkat dengan cara menambah pelanggan

yang baru dan mempertahankan pelanggan yang lama. Pelanggan adalah suatu

aset perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kepada

Pelanggan. Pelaku bisnis berusaha menciptakan loyalitas pelanggan agar

pelanggan tetap setia dengan produk yang telah digunakan selama ini. Salah

(14)

harus senantiasa berinovasi untuk memberikan manfaat lebih selain

menawarkan produk inti dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Industri fashion sebagai salah satu industri kreatif dalam

perkembangannya saat ini meningkat pesat dibandingkan dengan industri kreatif

lainnya, karena fashion merupakan jenis usaha yang beberapa tahun ini banyak

dijadikan sebagai ladang usaha bagi para pengusaha. Mayoritas masyarakat yang

hanya mengenal fashion sebagai pakaian saja, tetapi kenyataannya fashion di

dalamnya sangat luas. Perkembangan jumlah gerai berdasarkan jenis usaha

meliputi distro, clothing shop dan factory outlet, sehingga jumlah gerai

berdasarkan jenis usaha fashion di Kota Bandung dapat di lihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Gerai Berdasakan Jenis Usaha Fashion Di Kota Bandung

Jenis Usaha Tahun

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah gerai usaha fashion

dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami peningkatan bagi distro, clothing shop

maupun factory outlet. Jumlah gerai untuk kelompok jenis usaha distro lebih

banyak dibandingkan clothing shop ataupun factory outlet. Kondisi ini

mengakibatkan persaingan semakin ketat dalam bisnis fashion terutama untuk

jenis usaha distro.

Distro adalah tempat penjualan baju dengan desain yang cukup banyak

akan tetapi jumlah setiap modelnya terbatas. Berbeda dengan clothing shop yang

(15)

factory outlet menjual setiap produk fashion dengan jumlah setiap

modelnya terbatas, akan tetapi harga yang diberikan cukup mahal, jika

dibandingkan dengan distro dan clothing shop. Potensi di Bandung sangat besar

peningkatan jumlah distro dan tersebar luas di Bandung seperti distro Riotic yang

menjual berbagai merch band yang berada di pusat Kota Bandung dan persaingan

itu terjadi juga pada pelaku usaha distro dengan produk yang di pusat distro

Parahyangan yaitu distro Rock n Rebel dan Dark Castle.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada distro Rock n Rebel dan

Dark Castle, rata-rata pelanggan langsung datang ke Rock n Rebel baru kemudian

ke Dark Castle, sehingga tidak mengherankan jumlah pembeli di Rock n Rebel

lebih banyak dibandingkan Dark Castle. Desember 2012 jumlah pembeli ke

Rock n Rebel mencapai 379 orang sementara ke Dark Castle hanya 217 orang.

Kondisi ini menunjukkan bahwa posisi pasar Dark Castle masih jauh dibawah

Rock n Rebel. Padahal produk yang dijual Dark Castle seperti hand band, hodie,

snapback, backpack, dan celana.

T-Shirt yang menjadi produk inti dari Dark Castle tidak jauh berbeda

dengan T-Shirt yang dijual Rock n Rebel. T-Shirt sebagai produk utama Dark

Castle tidak terlepas dari potensi bisnis tersebut yang terus berkembang seiring

dengan meningkatnya permintaan dari konsumen untuk produk T-shirt terutama

dari kalangan remaja. Jumlah konsumen yang membeli T-Shirt di Distro Dark

(16)

Sumber : Distro Dark Castle, 2012

Grafik 1.1

Jumlah Pembeli T-Shirt Merek Dark Castle di Plaza Parahyangan Periode Januari – Desember 2012

Grafik 1.1 menunjukkan bahwa jumlah pembeli T-Shirt di Distro Dark

Castle Plaza Parahyangan Bandung dari Januari sampai dengan Desember 2012

cenderung fluktuatif, namun dalam tiga bulan terakhir cenderung menurun.

Kondisi ini menunjukkan bahwa keinginan pelanggan untuk membeli T-Shirt

merek Dark Castle mengalami penurunan. Berikut ini hasil survey awal terhadap

30 pelanggan menyangkut loyalitas pelanggan yang dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2

Data Pra Survei Tentang Loyalitas Pelanggan Pada T-shirt Dark Castle

Pertanyaan Ya Alternatif Jawaban Tidak

% %

Apakah anda kalau membeli T-shirt selalu

membeli Dark Castle 36.7% 63.3%

Apakah anda merekomendasikan kepada orang

lain untuk membeli merek Dark caslte 46.7% 53.3%

Loyalitas pelanggan 41,7 58,3

(17)

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan bahwa yang selalu membeli T-shirt

merek Dark Castle 36,7% yang menyatakan tidak adalah 63,3%, sedangkan

sisanya menyatakan selalu membeli T-shirt merek Dark Castle sebanyak 36,7%.

Responden yang tidak merekomedasikan T-shirt merek Dark Castle 53,3% dan

sisanya 46,7%. Dari data tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang loyal

adalah 41,7% sedangkan sisanya sebesar 58,3% masih belum loyal. Kondisi

menunjukkan indikasi bahwa loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle masih

relatif rendah.

Untuk menjaga agar jumlah pengunjung dapat dipertahankan dan

ditingkatkan, maka pelaku usaha perlu menerapkan strategi pemasaran yang

efektif, produk yang berkualitas dan citra produk yang baik merupakan salah satu

alternatif bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya. Dimensi

kualitas produk dapat dijadikan dasar bagi pelaku bisnis untuk mengetahui apakah

ada kesenjangan (gap) atau perbedaan antara harapan konsumen dengan

kenyataan yang mereka terima. Selain itu pula menciptakan atau melakukan

rekayasa yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen, misalnya melalui citra

merek produknya sangat penting dilakukan oleh perusahaan (Agung Kresnamurti,

2012:6)

Keanekaragaman produk T-shirt yang beredar pada saat ini mendorong

konsumen untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat

menentukan suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria sebuah produk

yang ideal. Menurut hasil wawancara dengan onwer Distro Dark Castle bahwa

(18)

berdeda dengan jenis T-shirt yang ada di distro lainnya, dan bahan dengan

kain ukuran 30s dan 29s sehingga T-shirt Dark Castle nyaman di pakai dengan

para pelanggan. Untuk melihat produk T-shirt dari perspektif konsumen terutama

menyangkut kualitas produk, peneliti melakukan pra survei terhadap 30 orang

konsumen dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3

Hasil Pra Survei Kualitas Produk Dark Castle

Pertanyaan Alternatif Jawaban

Ya Tidak

% %

Apakah T-shirt merek Dark Castle memiliki model yang sesuai dengan kebutuhan penampilan dikalangan anak muda saat ini

33,3% 66,7%

Apakah bahan kain, jahitan dan sablon T-shirt merek Dark

Castle lebih baik dibandingkan merek T-Shirt lain 16,7% 83,3%

Rata-Rata 25,0 75,0

Sumber: Hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti, Februari 2013

Tabel 1.3 menunjukan bahwa pelanggan yang membeli merek Dark Castle

karena memiliki model yang sesuai dengan kebutuhan penampilan dikalangan

anak muda saat ini sebesar 33,3% sedangkan yang menyatakan bukan karena

memiliki model yang sesuai sebanyak 66,7%. Bahan kain, jahitan dan sablon

T-shirt merek Dark Castle lebih baik dibandingkan merek T-Shirt lain 16,7%

menyatakan lebih baik dan 83,3% menyatakan tidak lebih baik kualitasnya. Dari

data tersebut dapat menunjukkan bahwa kaos merek Dark Castle masih kurang

baik kualitas. peneliti melakukan pra survei terhadap 30 orang konsumen dan

(19)

Tabel 1.4

Hasil Pra Survei Citra Merek Dark Castle

Pertanyaan Alternatif Jawaban

Ya Tidak

% %

Apakah logo dari T-Shirt merek DarkCastle mudah dikenali 40,0% 60,0%

Apakah anda tertarik pada T-Shirt merek Dark Castle karena

sudah terkenal 30,0% 70,0%

Rata-Rata 35,0 65,0

Sumber: Hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti, Februari 2013

Tabel 1.4 memperlihatkan bahwa 30% menyatakan logo dari merek Dark

Castle mudah dikenali dan 66,7% tidak mudah dikenali. Sedangkan 30,0%

menyatakan merek Dark Castle sudah terkenal dan 70,0% menyatakan tidak

terkenal. Dari data tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang memiliki

persepsi positif terhadap citra merek T-shirt Dark Castle sebanyak 35,0% dan

yang memiliki persepsi kurang baik terhadap citra merek kaos Dark Castle adalah

sebanyak 65,0%. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa citra merek dari T-Shirt

Dark Castle masih relatif rendah.

Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan dan

menjaga citra dari produk tersebut tentunya akan menanggung tidak loyalnya

pelanggan sehingga dapat mempengaruhi kinerja pemasarannya yang akan

mengalami penurunan. Oleh karenanya pemasar penting memperhatikan kualitas

dari produknya, namun demikian disisi lain faktor citra dari produk tersebut juga

dapat menentukan apakah pelanggan tetap atau bahkan meninggalkan produk

(20)

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian di Distro Dark Castle dengan judul : “Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek T-shirt Dark Castle Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data pembeli T-Shirt pada Distro Dark Castle di Plaza

Parahyangan Bandung yang mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir serta

ditunjang dengan data hasil pra survey maka dapat dikatakan loyalitas pelanggan

loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah. Hal ini patut diduga

akibat dari kualitas produk yang masih kurang baik terutama daya tarik modelnya

yang kurang memenuhi harapan penampilan dikalangan anak muda saat ini.

Begitu halnya dengan bahan kain, jahitan dan sablon masih dianggap biasa dan

tidak lebih berkualitas dibandingkan merek T-Shirt lain. Sementara masalah yang

muncul berkaitan citra merek adalah popularitas dari T-shirt baik dilihat dari logo

maupun popularitas merek secara keseluruhan belum banyak dikenal oleh

konsumen.

Kualitas produk yang baik dan didukung dengan citra merek yang tinggi

dibandingkan pesaingnya merupakan salah satu alat untuk menjaga pelanggan

untuk tetap setia membeli produk pakaian jadi tersebut. Tetapi pada realitasnya

tingkat loyalitas pelanggan dari Dark Castle masih rendah, hal ini teridentifikasi

(21)

mengajak rekan atau teman untuk membeli produk tersebut serta sulitnya

konsumen untuk menolak ajakan berpindah pada distro lain yang sama-sama

menjual T-shirt.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari pernyataan diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan pelanggan tentang kualitas produk T-Shirt Dark Castle

pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung.

2. Bagaimana tanggapan pelanggan tentang citra merek T-Shirt Dark Castle pada

Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung

3. Bagaimana loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza

Parahyangan Bandung

4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas

pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan

Bandung baik secara simultan maupun parsial.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk untuk memperoleh data dan informasi

yang berhubungan dengan pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap

(22)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tanggapan pelanggan tentang kualitas produk T-Shirt Dark

Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung.

2. Untuk mengetahui tanggapan pelanggan tentang citra merek T-Shirt Dark

Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung

3. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle

di Plaza Parahyangan Bandung

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek

terhadap loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza

Parahyangan Bandung baik secara simultan maupun parsial.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang akan di gunakan di peroleh dari hasil penelitian ini

diharapkan akan memberikan manfaat bagi bebagai pihak, yang antara lain

sebagai berikut :

1.2.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya menjaga

(23)

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi serta gambaran bagi penulis

yang menjadi umpan balik yang berkaitan dengan adanya produk yang

berkualitas dan citra merek yang baik terhadap loyalitas pelanggan

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen

Penelitian ini diharapkan dapat member referensi untuk manajemen

pemasaran secara umum dan khususnya tentang pengaruh kualitas produk

dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan

2. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang khususnya ingin meneliti

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan selain kualitas

produk dan citra merek

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian penulis di Distro Dark Castle di Plaza Parahyangan

Bandung, Lantai3/A1, Jln.Daleum Kaum No.54 Bandung. Adapun waktu yang

diperlukan penulis dalam melakukan penelitian di Distro Dark Castle, yaitu bulan

November 2012 sampai April 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

(24)
(25)

43 3.1 Objek Penelitian

Husein Umar (2005:303), menyatakan bahwa: “Objek penelitian

menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian.Juga

dimana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

objek penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal. Objek

penelitian ini adalah Kualitas Produk Baju, Citra Merek T-Shirt Dark Castle dan

Loyalitas pelanggan di Plaza Parahyangan Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan

verifikatif. Menurut Sugiyono (2008: 21) “Metode Deskriptif adalah metode

untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. Sedangkan metode

verifikatif, yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji

(26)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik

dan sistematis. Moh.Nazir (2003:84) menyatakan bahwa : “Desain penelitian

adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Langkah-langkah dalam desain penelitian ini adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,

selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan

teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian

yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik

pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari

(27)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan penelitian

Desain Penelitian

Jenis penelitian Metode yang

digunakan

Unit Analisis Time horizon

T – 1 Descriptive Descriptive dan

Untuk mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penilaian

masalah yang diteliti, perlu adanya operasionalisasi variabel. Pengertian variabel

penelitian menurut Sugiyono (2008:31), adalah:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator,

serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga

pengujian hipotesis yaitu Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Loyalitas

Konsumen dapat dilakukan dengan benar, maka variabel-variabel yang terkait

(28)

1. Variabel Independen (X)

Varibel Independen menurut Sugiyono (2008:39), adalah: “variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terkait).” Dalam penelitian ini, Kualitas Produk

sebagai variabel bebas pertama (X1) Citra Merek sebagai variabel bebas

kedua (X2)

2. Variabel Dependen (Y). Variabel Dependen menurut Sugiyono (2008:39),

adalah: ”variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

Loyalitas Pelanggan.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teori Indikator Ukuran

(29)
(30)

Variabel Konsep Teori Indikator Ukuran

Membeli secara teratur (Repetition). kepada orang lain (Refers other).

Merefensikan produk terhadap orang lain

Tidak mudah tertarik dengan produk lain (Retention).

Penolakan

(31)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan

sekunder. Menurut Sugiyono (2008:37) data primer sebagai berikut : “Sumber

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti”.

Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara dan penyebaran

kuesioner kepada responden yang telah melakukan pembelian baju merek dark

castle di Dark Castle Distro pusat Plaza Parahyangan Bandung. Sedangkan data

sekunder diperoleh melalui informasi dari lain yang mendukung penelitian ini.

Sumber data sekunder menurut Sugiyono (2008:137) adalah : “sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data

yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data terkait

dengan produk baju merek Dark Castle Distro.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih

dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008: 115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

(32)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan

pembelian produk baju merek dark castledi Dark Castle Distro. Berdasarkan data

dari pihak Dark Castle jumlah konsumen yang melakukan pembelian setiap

bulannya rata-rata sebanyak 253 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Teknik ini meliputi Random Sampling yang artinya pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada didalam populasi itu. (Sugiono, 2008:118).

Untuk mencari berapa besar sampel yang dapat mewakili dalam penelitian

ini, digunakan rumus besar sampel yang dikemukakan oleh Jalaludin Rahmat

(2004:82) dengan perhitungan rumus sebagai berikut :

Dimana :N=Populasi, n=Sampel, d²=Tingkat Ketelitian (10%)

Jadi perhitungannya sebagai berikut :

.

2

1

d

N

(33)

Jadi jumlah sampel yang peneliti ambil untuk penelitian ini sebanyak 72 orang

dan dibulatkan menjadi 75 orang.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (field research),

dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada perusahaan yang

menjadi objek untuk mendapatkan data primer data primer ini didapatkan melalui

teknik-teknik sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati lansung

terhadap objek penelitian dan aktifitas yang berorientasi pada

permasalahan yang berhubungan dengan objek penelitian

2. Wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan beberapa pertanyaan kepada objek yang terkait dengan

penelitian.

3. Kuisioner, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan berupa angket kepada konsumen Dark Castle.

3.2.5 Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Arikunto (2006:160) uji validitas

(34)

dilakukan untuk mengetahui taraf kesesuaian dan ketepatan alat ukur (instrumen)

dalam menilai suatu objek.

Menurut Sugiyono (2008:124) menyatakan item yang mempunyai

korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi pula

menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Untuk

mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan skor item

tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Metode korelasi yang

digunakan adalah Pearson Product Moment sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden

Hasil perhitungan uji validitas ditentukan dengan kriteria yang digunakan

adalah item valid berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Valid

tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui

nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya, dan apabila

koefisien korelasinya > 0,30 (Azwar Saefuddin, 1999:158) maka pernyataan

tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika korekasinya < 0,30 menunjukan bahwa

data tersebut tidak valid dan akan disisihkan dari analisis selanjutnya.

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program

SPSS 19 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS

(35)

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Kualitas Produk

No.

Item rhitung rtabel Keterangan

1 0.337 0,30 Valid

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk

variabel kualitas produk menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan semuanya

valid, karena skor r hitung lebih besar dari r kritis 0.30.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Citra Merek

No.

Item rhitung rtabel Keterangan

1 0.397 0,30 Valid

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk

variabel citra merek menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan semuanya valid,

(36)

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Loyalitas Pelanggan

No.

Item rhitung rtabel Keterangan

1 0.600 0,30 Valid

2 0.567 0,30 Valid

3 0.496 0,30 Valid

4 0.362 0,30 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk

variabel loyalitas pelanggan menunjukkan bahwa dari 4 item pertanyaan

semuanya valid, karena skor r hitung lebih besar dari r kritis 0.30.

3.2.6 Uji Reliabilitas (Test of Reliability)

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah

dirancang dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas

dalam penelitian ini, digunakan internal consistency reliability dengan

menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (), hal ini sesuai dengan

tujuan test yang bermaksud menguji konsistensi item-item dalam instrumen

penelitian. Menurut Husein Umar, (2005:207), dalam menghitung nilai reliabilitas

digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

α : Koefisien Reliabilitas/Keandalan Alpha Cronbach

n : Jumlah item dalam tes

S : Varians skor keseluruhan

Si : Varians masing-masing item

(37)

Metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0

sampai 1. Jika skala itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama,

ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut : (Husein Umar,

2005:208).

1. Nilai Alpha Cronbach 0.00 s.d. 0.20 berarti kurang reliabel.

2. Nilai Alpha Cronbach 0.21 s.d. 0.40 berarti agak reliabel.

3. Nilai Alpha Cronbach 0.42 s.d. 0.60 berarti cukup reliabel.

4. Nilai Alpha Cronbach 0.61 s.d. 0.80 berarti reliabel.

5. Nilai Alpha Cronbach 0.81 s.d. 1.00 berarti sangat reliabel.

Untuk menghitungnya, penulis menggunakan bantuan software SPSS 19.00

for Windows. Setelah uji validasi dan reliabilitas dilakukan, dan diperoleh hasil

data yang bersifat valid dan reliabel, maka analisis statistik lebih lanjut dapat

dilakukan untuk memperoleh kesimpulan akhir dengan risiko kesalahan kecil dan

dapat dipertanggung jawabkan.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan

tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (75-2=73) dengan

menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution)

19.0, diketahui bahwa semua vriabel reliabel, hal ini dikarenakan Cσ masing

-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang

(38)

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk Dan Loyalitas Pelanggan

No Variabel alpha

cronbach Hasil Keterangan

1 Kualitas Produk > 0,60 0,649 Reliabel

2 Citra Merek > 0,60 0,642 Reliabel

3 Loyalitas pelanggan > 0,60 0,738 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel di atas kedua variabel yang digunakan adalah reliabel,

karena rhitung lebih besar dari rtabel.

3.2.7 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.7.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data

yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif) dan

verifikatif (kuantitatif).

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya,

terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada resonden yang memiliki karakteristik

yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk

(39)

penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan-pertanyaan yang layak untuk

digunakan sebagi alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.

1. Analisis Deskriptif atau Kualitatif

Penelitian produk baju dari merek dark castle deskriptif digunakan untuk

mengambarkan bagaimana Kualitas Produk, Citra Merek dan Loyalitas

Pelanggan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah

sebagai berikut :

a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima

alternatif jawaban yang menggambarkan peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh

indikator variabel untuk semua jawaban responden.

c. Dihitung skor variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

d. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini,

digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut :

Skor aktual

% skor aktual = X 100%

Skor ideal

Menurut Arikunto (2006:246), data yang sudah sampai ke prosentase lalu

ditafsirkan dengan kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif, dimana hasil

(40)

Tabel 3.7

Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal

No % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Sangat Rendah

2 36.01% - 52.00% Rendah

3 52.01% - 68.00% Sedang

4 68.01% - 84.00% Tinggi

5 84.01% - 100% Sangat Tinggi

Sumber: Arikunto (2006:246)

Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah

penelitian, pengumpulan data dan analisis data, oleh karena itu tergantung pada

kualitas data yang di analisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian terdahap produk baju merek Dark Castle.

2. Analisis Kuantitatif

Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan

pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai

sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jenis kuisioner yang digunakan adalah

kuisioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Data yang diperoleh

sebagai hasil penyebaran dari kuesioner bersifat ordinal, maka agar analisis dapat

dilanjutkan maka skala pengukurannya harus dinaikkan ke skala pengukuran yang

lebih tinggi, yaitu skala pengukuran interval agar dapat diolah lebih lanjut.Untuk

itu maka digunakan Method of Succesive Interval (MSI) Harun Al Rasyid, yang

pada dasarnya adalah suatu prosedur untuk menempatkan setiap objek ke dalam

(41)

3. Transformasi Data Ordinal

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data menurut Harun Al

Rasyid adalah:

1. Menentukan frekuensi tiap responden (berdasarkan hasil kuesioner yang

dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab skor 1-5 untuk

setiap pertanyaan.

2. Menentukan proporsi setiap responden yaitu dengan cara membagi frekunsi

dengan jumlah sampel.

3. Menentukan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga

diperoleh proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran

normal baku.

4. Menentukan nilai Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap

menyebar mengikuti sebaran normal baku.

5. Menghitung Scale Of Value (SV) untuk masing-masing proporsi responden,

(42)

6. Mengubah Scale Of Value(SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan

mentrasformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil

sehingga diperoleh Transformed Scale Of Value (TSV) dengan rumus

1 SVmin

SV

Y   

7. Pada prinsipnya, menaikkan data dari skala ordinal menjadi data interval

merupakan hal yang relatif mudah, namun karena setiap atribut harus

dinaikkan satu per satu, maka pekerjaan ini menjadi rumit dan membosankan

karena membutuhkan ketelitian dan waktu yang relatif lama. Untuk

mengatasi masalah ini, peneliti menggunakan program MSI pada Ms.Excel

yang digunakan untuk mentransformasikan dari data ordinal menjadi data

interval.

4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh

beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel

tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.

Persamaan Regresi Linier Berganda adalah:

Dimana,

Y = variabel dependen

X1, X2 = variabel independen

α = konstanta

β1, β2 = koefisien masing-masing faktor

(43)

Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen adalah Kualitas

Produk (X1) dan Citra Merek (X2), sedangkan variabel dependen adalah

Loyalitas Pelanggan (Y), sehingga persamaan regresi berganda estimasinya:

Y = α + β1X1+ β2X2 + e

Dimana :

Y = Loyalitas Pelanggan

α = Konstanta dari persamaan regresi

β1 = koefisien regresi dari variable X1

β2 = koefisien regresi dari variable X2

5. Analisis Korelasi Berganda

Menurut Sugiono (2008), pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui

pengaruh hubungan antara beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat

secara bersama-sama, dengan menggunakan pendekatan Korelasi Berganda

dengan rumus :

X1=Variabel Bebas pertama (Kualitas Produk)

X2 = Variabel Bebas Kedua (Citra Merek)

Y = Variabel Terikat (Loyalitas Pelanggan)

Nilai r berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Jika dalam perhitungan

(44)

tersebut mengindikasikan adanya kekeliruan dalam perhitungan. Apabila nilai r

negatif berarti terdapat korelasi yang negatif atau hubungan yang berlawanan arah

antara variabel X dengan variabel Y. Sedangkan bila nilai r positif berarti terdapat

hubungan yang positif atau hubungan yang searah antara variabel X dengan

variabel Y. Interpretasi harga koefisien korelasi :

a. Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel sangat

lemah dan tidak terdapat korelasi sama sekali.

b. Apabila r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel sangat

kuat serta terjadi korelasi yang searah (jika X naik maka Y pun naik).

c. Apabila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat

kuat sekali serta terjadi korelasi yang berlawanan (jika X naik maka Y turun

atau sebaliknya).

Tabel 3.8

Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2008;250)

6. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (r²) adalah untuk menafsirkan signifikansi koefisien

korelasi yang dinyatakan dalam persen (%) variasi yang terjadi dalam variabel

disebabkan oleh variasi yang terjadi dalam variabel X. adapun rumus koefisien

(45)

Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi

r2 = koefisien korelasi

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat

dipercaya anatara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada

akhirnya akan diambil suatu kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima dari

hipotesis yang telah dirumuskan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan

diuji melalui Uji-F dan Uji-t.

1. Pengujian Secara Simultan/Total

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variable bebas secara

simultan terhadap variable terikat.

a. Rumus uji F yang digunakan adalah

)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas

secara bersama-sama dapat berperan atas variable terikat. Pengujian ini dilakukan

menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F – kritis dengan

nilai F – test yang terdapat pada Tabel analisis of Variance (ANOVA) dari hasil

(46)

menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variable bebas (kualitas produk dan

citra merek) tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variable terikat (loyalitas

pelanggan) ditolak dan sebaiknya.

b. Hipotesis

H0;ρ = 0 Secara simultan kualitas produk dan citra merek tidak

berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Dark Castle

Distro pusat Plaza parahyangan Bandung.

H0;ρ = 0 Secara simultan Kualitas produk dan citra merek berpengaruh

terhadap Loyalitas Pelanggan di Dark Castle Distro Pada

Plaza Parahyangan Bandung.

c. Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung> dari Ftabel (α = 0,05)

Menurut Guilford (1956:480), bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel

dalam penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.9

Kategori Korelasi Metode Guilford

Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan

0,00 – 0,20 Sangat longgar,dapat diabaikan

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Moderat / Cukup

0,61 – 0,80 Erat

0,81 – 1,00 Sangat erat

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang

kurangnya ada sebuah ρyxi ≠ 0. Untuk mengetahui ρyxi yang tidak sama

(47)

2. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengarah masing masing variable bebas

terhadap variable terikat hipotesis sebagai berikut:

a. Rumus uji t yang digunakan adalah:

( )

2 ( )

b

t X

hitungse b

Hasilnya dibandingkan dengan table t untuk derajat bebas n-k-1 dengan

taraf signifikasi 5%.

Dari hasil perhitungan tersebut maka diadakan suatu kriteria :

Jika nilai t hitung> nilai t tabel, maka Ho ditolak

Jika nilai t hitung< nilai t tabel, maka Ho diterima

Gambar 3.1

Pengujian hipotesis uji dua pihak

b. Hipotesis

Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada

uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang

akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau

(48)

H1 = 0, artinya Kualitas Produk berpengaruh terhadap Loyalitas

Pelanggan pada Dark Castle Distro pusat Plaza

Parahyangan Bandung.

H2≠ 0, artinya Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Loyalitas

Pelanggan pada Dark Castle Distro Pusat Plaza

Parahyangan Bandung.

H3 = 0, artinya Citra Merek berpengaruh terhadap Loyalitas

Pelanggan pada Dark Castle Distro pusat Plaza

Parahyangan Bandung.

H4 ≠ 0, artinya Citra Merek tidak berpengaruh terhadap Loyalitas

Pelanggan pada Dark Castle Distro pusat Plaza

Parahyangan Bandung.

c. Kriteria pengujian

Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak, digunakan uji

signifikasi yaitu :

Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho = ditolak, H1 diterima

Jika t hitung < t tabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho = diterima, H1 ditolak

Dimana :

1. Dengan tingkat signifikasi (

) = 0,05

(49)

113 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis terhadap hipotesis yang diuji dalam penelitian,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tanggapan responden tentang kualitas produk baik didasarkan pada estetika,

umur produk, kinerja produk dan pengerjaan produk yang sudah baik. Total

skor tertinggi ada pada pengerjaan produk sebesar 73,7% dan terendah ada

pada umur produk atau daya tahan produk sebesar 70,0%. Item pernyataan

tertinggi pada sablon gambar yang berada pada indikator kinerja produk

dengan skor sebesar 82,1%. Sementara item pernyataan terendah ada pada

kesesuaian merek dark castle dengan kebutuhan penampilan anak muda yang

berada pada indikator estetika dengan skor sebesar 63,2%.

2. Tanggapan responden tentang citra merek T-Shirt Dark Castle di dasarkan pada

recognition, reputation, affinity dan domain sudah baik. Total skor tertinggi

ada pada affinity yaitu sebesar 75,5% dan yang terendah ada pada reputation

yaitu sebesar 66,3%. Item pernyataan tertinggi pada kepuasan konsumen

menggunakan T-Shirt dari Dark Castle dengan skor sebesar 81,1% dan item

pernyataan yang terendah ada pada reputation yaitu T-Shirt merek Dark Castle

memiliki kualitas yang lebih tidak lebih baik dibandingkan T-Shirt yang sejenis

dengan skor sebesar 63,7%.

(50)

3. Loyalitas pelanggan pada T-Shirt Dark Castle sudah tinggi didasarkan pada

aspek pembelian secara rutin, membeli lini produk, merekomendasikan dan

menolak ajakan perusahaan pesaing dapat dikatakan tinggi. Indikator loyalitas

yang menghasilkan skor tertinggi adalah seringnya merekomendasikan T-Shirt

merek Dark Castle kepada orang lain yaitu sebesar 80,3, sedangkan yang

terendah adalah sebesar 70,4% ada pada pernyataan mengenai pembelian

terhadap T-Shirt merek Dark Castle dilakukan secara rutin.

4. Kualitas produk dan citra merek secara empiris terbukti berpengaruh terhadap

loyalitas pelanggan baik secara simultan maupun parsial. Citra merek lebih

besar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan dibandingkan kualitas produk.

Hal ini menunjukkan bahwa citra merek sebagai variabel pemasaran yang

penting memiliki peran dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Besarnya

pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan secara

simultan sebesar 41,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diungkap dalam penelitian ini sebesar 58,8%, seperti kualitas pelayanan, harga,

kepuasan dan lain-lain. Secara parsial kualitas produk memberikan pengaruh

sebesar 11,8% dan citra merek sebesar 29,4% terhadap loyalitas pelanggan.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka ada beberapa

saran yang akan disampaikan, yaitu :

1. Kualitas produk yang masih rendah adalah kesesuaian dengan kebutuhan

penampilan dan daya tahan produk yang kurang baik dapat tingkatkan

(51)

a) Kombinasi model dan gambar sablon yang lebih variatif

b) Menggunakan bahan kain yang berkualitas

2. Citra merek yang masih rendah terutama pada spek reputasi dapat

ditingkatkan dengan cara menjaga kualitas produk dan penetapan harga

yang kompetitif agar persepsi konsumen mengenai citra distro sebagai

penjual produk berkualitas tetap terjaga dan terus meningkat.

3. Loyalitas pelanggan yang masih rendah dapat ditingkatkan dengan cara :

a) Meningkatkan kepuasan pelanggan

b) Meningkatkan keterikatan dengan pelanggan (misalnya:komunitas dan

lain-lain)

c) Memberikan persepsi sulit untuk pindah ke provider lain

4. Citra merek memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap loyalitas

pelanggan. Untuk itu manajemen perusahaan perlu menjadikan faktor citra

merek sebagai pertimbangan utama dalam mengevaluasi loyalitas

(52)

PARAHYANGAN BANDUNG

Oleh : Riyan Riyandi

ABSTRAK

Industri fashion sebagai salah satu industri kreatif terus berkembang pesat dewasa ini, namun disisi lain intensitas persaingan dalam industri ini sangat ketat dan akibatnya tingkat penjualan produk seringkali fluktuatif seperti yang terjadi pada T-Shirt di DistroDark Castle, dimana dalam tiga bulan terakhir cenderung menurun. Kondisi ini menjadi indikasi bahwa loyalitas pelanggan T-Shirt Dark

Castle masih relatif rendah. Untuk meningkatkan kembali loyalitas pelanggannya, maka perlu diukur

dan diidentifikasi pengaruh dari kualitas produk dan citra merek. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle baik secara simultan maupun parsial.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan survei. Responden yang dijadikan sampel 75 responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda, uji statistik, dan koefisien korelasi berganda determinasi, sedangkan untuk menentukan apakah hipotesis diterima model statistik yang digunakan uji F dan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan citra merek mempengaruhi loyalitas pelanggan baik secara simultan maupun parsial. Besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan secara simultan pada 41,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini adalah 58,8%. Sebagian citra merek memberikan pengaruh terbesar pada peningkatan loyalitas pelanggan dibandingkan dengan kualitas produk.

Kata kunci: kualitas produk, citra merek dan loyalitas pelanggan

ABSTRACT

The main key is to retain customers with the formation of customer loyalty, which is the key to a company's survival in the long run. To achieve these objectives, need to be measured and identified the effect of product quality and brand image on customer loyalty.The purpose of this study was to determine the effect of product quality and brand image on customer loyalty T-Shirt Dark Castle either simultaneously or partially. This research is done is by using descriptive method verification with a survey approach. Respondents were sampled from 75 respondents.

Collected data were analyzed using multiple linear regression statistical test, and the multiple correlation coefficient of determination, whereas to determine whether the hypothesis is accepted statistical models used F test and ttest.The results showed that the quality of the products and brand image influence the customer loyalty either simultaneously or partially. Magnitude of the effect of product quality and brand image on customer loyalty simultaneously at 41.2% and the rest influenced by other factors that are not revealed in this study was 58.8%. Partially brand image gives the greatest influence on increasing customer loyalty compared to the quality of the product.

(53)

kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut untuk semakin kreatif dan

mampu menawarkan nilai lebih baik bagi konsumennya bila dibandingkan dengan para

pesaing. Tingkat kompetensi bisnis tersebut dirasakan hampir pada semua sektor bisnis baik

sektor industri maupun jasa. Tingkat persaingan yang semakin ketat di satu sisi sementara di

sisi lain perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi

memunculkan tantangan bagi perusahaan di era-global. Perubahan-perubahan tersebut

memaksa perusahaan untuk melaksanakan pengembangan strategi pemasaran. Strategi

pemasaran yang dimiliki perusahaan hendaknya tidak mudah ditiru oleh pesaing dan

menopang tercapainya keunggulan bersaing yang berkelanjutan.

Pelaku bisnis memikirkan bagaimana caranya agar usaha dalam bisnis dapat

memperoleh keuntungan yang meningkat dengan cara menambah pelanggan yang baru dan

mempertahankan pelanggan yang lama. Pelanggan adalah suatu aset perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kepada Pelanggan. Pelaku bisnis berusaha

menciptakan loyalitas pelanggan agar pelanggan tetap setia dengan produk yang telah

digunakan selama ini. Salah satu cara agar pelanggan tetap setia menggunakan produk, maka

pelaku usaha harus senantiasa berinovasi untuk memberikan manfaat lebih selain

menawarkan produk inti dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Industri fashion sebagai salah satu industri kreatif dalam perkembangannya saat ini

meningkat pesat dibandingkan dengan industri kreatif lainnya, karena fashion merupakan

jenis usaha yang beberapa tahun ini banyak dijadikan sebagai ladang usaha bagi para

pengusaha. Mayoritas masyarakat yang hanya mengenal fashion sebagai pakaian saja, tetapi

(54)

Tabel 1.1

Jumlah Gerai Berdasakan Jenis Usaha Fashion Di Kota Bandung

Jenis Usaha Tahun

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah gerai usaha fashion dari tahun

2010 sampai 2012 mengalami peningkatan bagi distro, clothing shop maupun factory outlet.

Jumlah gerai untuk kelompok jenis usaha distro lebih banyak dibandingkan clothing shop

ataupun factory outlet. Kondisi ini mengakibatkan persaingan semakin ketat dalam bisnis

fashion terutama untuk jenis usaha distro.

Distro adalah tempat penjualan baju dengan desain yang cukup banyak akan tetapi jumlah

setiap modelnya terbatas. Berbeda dengan clothing shop yang menjual produk fashion

dengan jumlah dan model yang banyak, sedangkan

factory outlet menjual setiap produk fashion dengan jumlah setiap modelnya terbatas,

akan tetapi harga yang diberikan cukup mahal, jika dibandingkan dengan distro dan clothing

shop. Potensi di Bandung sangat besar peningkatan jumlah distro dan tersebar luas di

Bandung seperti distro Riotic yang menjual berbagai merch band yang berada di pusat Kota

(55)

Hasil data pra survei tentang loyalitas pelanggan menunjukan bahwa yang selalu

membeli T-shirt merek Dark Castle 36,7% yang menyatakan tidak adalah 63,3%, sedangkan

sisanya menyatakan selalu membeli T-shirt merek Dark Castle sebanyak 36,7%. Responden

yang tidak merekomedasikan T-shirt merek Dark Castle 53,3% dan sisanya 46,7%. Dari data

tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang loyal adalah 41,7% sedangkan sisanya

sebesar 58,3% masih belum loyal. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa loyalitas pelanggan

T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah.

Hasil pra survei kualitas produk Dark Castle menunjukan bahwa yang selalu membeli

T-shirt merek Dark Castle 36,7% yang menyatakan tidak adalah 63,3%, sedangkan sisanya

menyatakan selalu membeli T-shirt merek Dark Castle sebanyak 36,7%. Responden yang

tidak merekomedasikan T-shirt merek Dark Castle 53,3% dan sisanya 46,7%. Dari data

tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang loyal adalah 41,7% sedangkan sisanya

sebesar 58,3% masih belum loyal. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa loyalitas pelanggan

T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah dan hasil di tunjukkan pada hasil pra survei citra

merek Dark Castle memperlihatkan bahwa 30% menyatakan logo dari merek Dark Castle

mudah dikenali dan 66,7% tidak mudah dikenali. Sedangkan 30,0% menyatakan merek Dark

Castle sudah terkenal dan 70,0% menyatakan tidak terkenal. Dari data tersebut dapat

menunjukan bahwa pelanggan yang memiliki persepsi positif terhadap citra merek T-shirt

Dark Castle sebanyak 35,0% dan yang memiliki persepsi kurang baik terhadap citra merek

kaos Dark Castle adalah sebanyak 65,0%. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa citra merek

dari T-Shirt Dark Castle masih relatif rendah.

Tujuan Penelitian

(56)

2. Untuk mengetahui tanggapan pelanggan tentang citra merek T-Shirt Dark Castle pada

Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung

3. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza

Parahyangan Bandung

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas

pelanggan T-Shirt Dark Castle pada Dark Castle di Plaza Parahyangan Bandung baik

secara simultan maupun parsial.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang akan di gunakan di peroleh dari hasil penelitian ini diharapkan akan

memberikan manfaat bagi bebagai pihak, yang antara lain sebagai berikut :

Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya menjaga kualitas produk dan citra

merek agar loyalitas pelanggan dapat dipertahankan.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi serta gambaran bagi penulis yang

menjadi umpan balik yang berkaitan dengan adanya produk yang berkualitas dan citra

merek yang baik terhadap loyalitas pelanggan

Kegunaan Akademis

Gambar

Tabel 1.2
Tabel 1.4
Tabel 1.5 Rencana Kerja Kegiatan Penelitian
Tabel 3.1 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Induksi tetraploid tunas samping jeruk Siam Simadu menggunakan kolkisin secara in vitro dilakukan dengan cara merendam tunas samping tanpa daun pada larutan

This paper attempts to determine the participation of the Muslims in the state of Penang, Malaysia in the waqaf programs and the roles of the Penang Islamic Religious Council (PIRC)

The scope of the journal includes: all areas of pure category theory, including higher dimensional categories; applications of category theory to algebra, geometry and topology

bahwa dalam melakukan kegiatannya perusahaan ini masih menggunakan proses konvensional pada saat konsumen ingin memesan produk dan rincian pesanannya melalui email

bahwa sesuai ketentuan Pasal 59 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

Terdapat faktor pengetahuan, peluang waktu, pengaruh teman sebaya, paparan media pornografi, kontrol diri yang berpengaruh terhadap perilaku seks bebas paranikah pada

products, services, processes, or capabilities that give a company a superior business. position relative to its competitors and other