1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan ilmu komputer didunia mendorong peningkatan
penggunaan komputer diberbagai bidang kehidupan manusia. Sehingga, profesionalisme dan
spesialisasi dalam bidang komputer akan menjadi salah satu hal yang akan sangat
menentukan di era globalisasi.
Didorong oleh kenyataan diatas dan kurangnya praktek yang diberikan selama masa
perkuliahan, maka diadakanlah kegiatan praktek kerja lapangan ini. Kegiatan ini dilakukan di
berbagai instansi dari berbagai bidang, dan salah satunya di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).
Dalam proses kerja praktek ini kami dikenalkan dengan GIS atau sistem informasi
geografis yang sebelumnya belum pernah kami dapatkan dalam proses perkuliahan. GIS
adalah singkatan dari Geographic Information System atau system informasi geografis. GIS merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola input, manajemen, dan output
data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi dipermukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya.
Untuk memudahkan proses pengecekan perkembangan yang terjadi di wilayah pulau
Sumatera, seperti melihat kontur tanah dan sungai maka diperlukan suatu sistem informasi
yang dapat memudahkan dalam memantau wilayah yang berada di pulau Sumatera. Maka
komputer merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah Sistem
Informasi Geografis. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan data yang terkomputerisasi
dengan metode pengolahan data Sistem Informasi Geografis (SIG) yang mampu mengelola
data dengan baik, Cepat, Akurat dan Tepat waktu. Mengacu pada latar belakang masalah di
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan diselesaikan
dalam membuat aplikasi ini yaitu:
1. Bagaimana memanfaatkan sarana komputerisasi untuk mengolah data spasial.
2. Bagaimana membuat aplikasi sistem informasi geografis untuk karyawan PUSAIR
sehingga dapat mempermudah pekerjaannya.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk membangun sistem
informasi geografis profinsi Sumatera utara berbasis desktop yang ditujukan untuk Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).
Dan tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu :
1. Membuat sistem informasi geografis untuk menampilkan data spasial sumatera utara.
2. Membuat aplikasi sistem informasi geografis untuk karyawan PUSAIR sehingga
dapat mempermudah pekerjaannya.
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dengan tujuan penelitian, serta
memudahkan dalam mengumpulkan dan pengolahan data, maka ruang lingkup penelitian
dibatasi dan di asumsikan sebagai berikut :
1. Aplikasi hanya bekerja sebagai sarana melihat titik koordinat wilayah propinsi Sumatera
utara dengan menggunakan komputer
2. Data yang di gunakan berupa data koordinat daerah, yang disimpan kedalam MapForm
3. Proses yang terjadi pada SIG, hanya untuk menampilkan titik koordinat pada pulau
Sumatera
4. Pengguna yang menggunakan aplikasi ini adalah karyawan dan kepala sub bidang standar
yang memiliki wewenang
Adapun tools yang digunakan adalah :
1. Pembangunan aplikasi menggunakan bahasa pemograman procedural
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Yaitu
metode penelitian untuk menjelaskan masalah yang aktual dengan cara mencari dan
mengumpulkan data yang diperoleh di lapangan dan disusun secara sistematik untuk
kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang ada sehingga dapat mempermudah
langkah-langkah yang seharusnya ditetapkan dan didasari teori-teori yang ada. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
a. Wawancara.
Wawancara merupakan teknik pencarian fakta yang paling penting dan
produktif. Wawancara adalah mengadakan pembicaraan atau Tanya jawab secara
langsung dengan pihak – pihak yang berkaitan dalam penyusunan laporan kerja
praktek. Secara luas dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan salah satu
pertukaran informasi secara tatap muka.
b. Observasi
Observasi yang dilakukan adalah pengumpulan data melalui pengamatan
secara sistematis terhadap unsur – unsur yang berguna bagi penulisan laporan kerja
praktek.
c. Studi pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang mempelajari
1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam pengembangan system informasi perlu digunakan metodologi sebagai
pedoman bagaimana dan apa yang harus dilakukan selama melaksnakan pengembangan
system.adapun pengembangan system yang digunakan adalah paradigma waterfall
(classical life cicle). tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Waterfall
a. Analisa Kebutuhan
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek
pembuatan perangkat lunak.
b. Desain Sistem
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user.
c. Penulisan Kode Program ( Coding )
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam
bahasa pemrograman tertentu.
d. Pengujian Program
e. Penerapan Program (Maintenance)
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami
perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
1.6 Sistematika Penulisan
Agar mencapai hasil yang baik dan terarah serta tidak menyimpang dari permasalahan
yang ada maka kami membuat sistematika laporan yang diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan,
batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan untuk menjelaskan
pokok-pokok pembahasannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang jadwal dan lokasi kerja praktek, data kerja praktek, dan hasil
pembahasan. Selain itu berisi pula analisis permasalahan, analisis data, analisis pengguna
kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, perancangan aplikasi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup penyusunan laporan yang berisi kesimpulan dari pembuatan
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah Instansi
Puslitbang Sumber Daya Air merupakan salah satu dari 4 (empat) Pusat Litbang yang
berada di bawah Badan Litbang Kimpraswil. Instansi ini sudah ada sejak tahun 1936 dengan
nama Departement Verheer en Waterstaat dan belum dilengkapi dengan perpustakaan. Pada
tahun 1947 nama tersebut berubah menjadi Institute Voor Wegen Waterboukundige
Orderzoekingen dan pada tahun 1950 berubah menjadi Institut Teknik Air dan Tanah.
Perpustakaan Puslitbang Sumber Daya Air baru diadakan pada tahun 1966 setelah nama
instansi berubah menjadi Lembaga Penyelidikan Masalah Air, di mana Perpustakaan berada
dalam Seksi Dokumentasi dengan jumlah personil sebanyak 2 orang.
1. Pada tahun 1974, nama instansi berubah nama menjadi "Direktorat Penyelidikan
Masalah Air", jumlah personil Perpustakaan menjadi 3 orang, dengan jumlah 381
buku.
2. Pada tahun 1984, nama instansi berubah nama menjadi "Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pengairan berada di bawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan
Umum, jumlah personil perpustakaan bertambah menjadi 4 orang, dengan jumlah
menjadi 3.928 buku.
3. Pada tahun 1999, nama instansi berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Sumber Daya Air berada di bawah Badan Litbang Departemen
Permukiman dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil), jumlah personil masih tetap
4 orang, dengan jumlah menjadi 6.247 buku.
4. Pada tahun 2001, sejalan dengan perubahan nama instansi menjadi Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Air di bawah Badan Litbang Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), maka personil perpustakaan
bertambah menjadi 7 orang, dengan jumlah buku bertambah yang terdiri dari 6.328
5. Pada tahun 2002 samapi 2007 personil perpustakan berjumlah 5 orang dengan jumlah
buku 7094 buku, 11.199 majalah, dan 3930 laporan
6. Pada tahun 2008,personil perpustakaan mengalami pergantian dan bertambah 2 orang
sehingga berjumlah 6 orang, dengan jumlah buku 7169 buku, 113515 majalah, dan
4005 laporan.
2.1.2 Logo Instansi
Logo instansi adalah sebuah symbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan
menjadi identitas dari sebuah perusahaan, lembaga atau produk. Logo terdiri dari dua
bagian yaitu logogram (ikon, symbol visual), dan logotype (inisial, nama perusahaan
dalam bentuk teks). Logogram bisa dibentuk dari permainan huruf inisial tersebut.
Penekanan filosofi pada logo PUSAIR terletak pada huruf “pu” yang
disatukan menjadi lambang segitiga bintang.
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Badan hukum instansi adalah badan hukum yang mengatur hubungan antara negara
atau aparatnya dengan warga negara yang menyangkut kepentingan umum atau publik.
1. Penyusunan program, pelaksanaan, evaluasi dan analisis hasil penelitian dan
pengembangan sumber daya air.
2. Pengkajian penerapan teknologi sumber daya air
4. Pelaksanaan pengujian dan penyiapan saran teknis / advis teknis teknologi lingkungan
keairan, hidrologi, bangunan hidraulik dan bangunan teknik keairan, sungai dan sabo,
rawa dan pantai serta irigasi
5. Standardisasi di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber daya air
6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pengembangan dan pengelolaan
sumber daya air
7. Diseminasi dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan sumber daya air
8. Pengembangan korporasi dan layanan dalam penelitian dan pengembangan sumber
daya air
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur Organisasi dan Job Description adalah wadah bagi seluruh karyawan yang
terkoordinasi dengan baik untuk menjalankan kegiatan dan menjadikan perusahaan atau
lembaga instansinya terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian teknologi khususnya
di perusahaan ini untuk mendukung tersedianya infrasruktur sumber daya air yang
handal.
2.1.5 Job Description
1. Menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian teknologi untuk
mendukung tersedianya infrasruktur sumber daya air yang handal
2. Meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna bidang sumber daya air (SDA)
yang kompetitif dan ramah lingkungan
3. Menyusun norma, standar, pedoman, manual bidang konstruksi dan bangunan
sumber daya air
4. Menunjang penyelenggaraan penyediaan tenaga ahli pengelola Sumber Daya Air
melalui kegiatan diseminasi teknologi.
5. Memberikan Advice dan pelayanan teknis bidang sumber daya air
6. Menyediakan data dan informasi bidang sumber daya air
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep dasar sistem
Secara umum, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu :
1. Merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen definisiyang menekankan
pada komponen atau elemennya. Definisi yangmenekankan pada komponennya
menerangkan bahwa sistem adalah komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang
saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara
sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu
kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.
2. Merupakan suatu prosedur untuk mencapai tujuan definisi yang menekankan
prosedurnya. Definisi yang menekankan pada prosedurnya : sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
[1] Menggambarkan sistem dan lingkungannya secara umum, gambarnya seperti
berikut ini :
2.2.2 Karakteristik Sistem
[1] Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu :
1. Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu
sistem yang lebih besar yang disebut suprasistem, misalnya suatu perusahaan dapat
disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat
disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka
perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang
2. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan
dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga
dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
6. Keluaran sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas
yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan
baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem Sasaran
atau tujuan (goal) akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporanlaporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu system tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup
yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis
perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau
sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem-sistem dari sistem-sistem bisnis, maka istilah
objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
2.2.3 Pelaku Sistem
Pelaku sistem yaitu orang atau individu yang terlibat dalam suatu sistem. Para
pelaku sistem tersebut yaitu :
1. Pemakai
Pada umumnya ada tiga kelompok pemakai sistem, yaitu operasional, pengawas
2. Manajemen
Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang
bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang
terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat
dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan
orang, waktu dan uang.
3. Pemeriksa
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi
dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya
pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan
ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
1. Arkeolog : yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya system lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
2. Inovator : yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi
kemungkinan-kemungkinan lain.
3. Mediator : yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain
pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin
belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
4. Pimpinan proyek : Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari
programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan
terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar
jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
2.2.4 Pengertian Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data
tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi
apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut
disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus
Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu suatu informasi itu harus :
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari
informasi tersebut.
2. Tetap pada waktunya
Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai informasi
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.2.4.1 Pengertian Sistem Informasi
[2] Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi
tersebut bisa didapatkan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. Mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan”.
Sistem informasi terdiri atas komponen komponen, yakni blok masukan, blok
tersebut saling berintegrasi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya. [2]
2.2.4.2 Pengertian Geografi
Geografi merupakan seni dan ilmu science tentang lokasi. Sedangkan yang
dimaksud dengan geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan
dipermukaan bumi. Sedangkan ilmu dalam pembuatan peta disebut dengan kartografi.
Dalam Sistem Informasi Geografis, peta digunakan untuk presentasi geografis dan
menterjemahkan secara visual data pendukungnya. Penggambaran peta menggunakan
sistem koordinat untuk menentukan lokasi pada peta. Semua titik disimpan sebagai
lokasi tunggal x dan y. Koordinat tersebut merupakan suatu angka yang digunakan untuk
mewakili lokasi pada suatu peta yang biasanya dalam bentuk latitude dan longitude.[3]
2.2.4.3 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Jadi berdasarkan keterangan-keterangan diatas secara umum, pengertian sistem
informasi geografis adalah suatu sistem berbasis komputer yang berguna dalam
melakukan pemetaan (mapping) dan analisis berbagai hal dan peristiwa yang terjadi diatas permukaan bumi.
Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan
menganalisis obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting.
Sistem informasi geografis hingga saat ini merupakan sistem yang sangat menarik.
Sistem ini dapat mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut
(tabel sistem basis data) serta properties penting lainnya. Kemampuan tersebutlah yang membedakan system informasi geografis dengan sistem informasi lain dan membuat
sistem informasi geografis lebih bermanfaat dalam memberikan informasi yang
mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis.
Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan
menganalisis obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting.[4]
Fungsi perangkat lunak sistem informasi geografis yang paling utama setelah sebagai
perangkat lunak mapping system dengan kemampuan kartografisnya adalah kemampuannya dalam menjawab halhal yang terkait analisis (query). Sistem informasi
geografis dapat memecahkan masalah-masalah analisis spasial, atribut dan
kombinasinya. Dengan memanfaatkan sistem informasi geografis, setiap pengguna dapat
Selain itu, pada saat ini sistem informasi geografis juga dilengkapi dengan kemampuan
menampilkan dan mengolah data permukaan tiga dimensi (raster grid, DTM/DEM) sebagai alat bantu pemodelan dengan aspek dimensi ketiga.[4]
Peta digital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk
menampilkan dan dianalisis oleh komputer digital. Setiap objek pada peta digital
disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat.[4] Beberapa kelebihan penggunaan
peta digital dibandingkan dengan peta analog (yang disimpan dalam bentuk kertas atau
media cetakan lain), antara lain :
1. Peta digital kualitasnya tetap. Tidak seperti kertas yang dapat terlipat, memuai atau sobek
ketika disimpan, peta digital dapat dikembalikan kebentuk asalnya kapanpun tanpa ada
penurunan kualitas.
2. Peta digital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media pentimpanan yang satu ke
media penyimpanan yang lain. Peta analog yang disimpan dalam bentuk
gulungan-gulungan kertas misalnya memerlukan ruangan yang lebih besar disbanding dengan jika
peta tersebut disimpansebagai peta digital dalam sebuah CD-Rom atau DVD-Rom
3. Peta digital lebih mudah diperbaharui. Penyuntingan untuk keperluan pemutahiran data
atau perubahan sistem koordinat misalnya, dapat lebih mudah dilakukan menggunakan
perangkat lunak tertentu. Peta digital dapat direpresentasikan kedalam dua model, yaitu
peta raster dan peta vector, yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
2.2.5 Bagan alir dokumen
Bagan alir dokumen (Document Flow Map) atau disebut juga bagan alur formulir ( Form Flow Map) atau Paperwork Flow Map merupakan bagian dari alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan – tembusannya dan
bagaimana proses pembuatan document tersebut. Simbol – simbol yang digunakan untuk
menggambarkan bagian aliran dokumen (Flow Map) dapat dilihat pada daftar simbol
2.2.5.1 Diagram konteks
Diagram konteks adalah suatu diagram tingkat tinggi yang menggunakan
hubungan antara sistem dengan lingkungan luarnya.[5] menjelaskan tentang diagram
“Diagram konteks merupakan diagram yang tidak detail dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran – aliran data masuk dan keluar dari sistem. Diagram ini
menggambarkan dari sebuah lingkaran yang menjelaskan tentang batasan sistem yang
saling berhubungan dengan kesatuan luar ( Eksternal Entity ) yang akan memberikan masukan dan menerima keluaran. Dari sistem tersebut yang dihubungkan dengan sistem
aliran yang menghubungkan sebuah sistem lingkaran tersebut” .[6]
2.2.5.2 Data Flow Diagram (Diagram Alir Data)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggambrakan hubungan antara sistem dengan lingkungan luarnya serta antar sub – sub sistem yang
dihubungkan dengan data Store (Simpanan Data) DFD dapat diturunkan kembali menjadi tingkatan – tingkatan symbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada
daftar simbol.
Beberapa sistem yang digunakan pada DFD yaitu untuk maksud mewakili:
1. Eksternal Entity (Kesatuan Luar) atau Boundary (batasan Sistem). 2. Data Flow (Arus Data).
3. Process (Proses).
4. Data Store (Simpanan Data).
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggambarkan hubungan antara sistem dengan lingkungan luarnya serta
antar sub – sub sistem yang tealh terhubung dengan datastore (simpanan data).
2.2.5.3 Kamus Data
Bahwa Kamus Data adalah sebagai berikut “merupakan suatu metadata
(superdata) yaitu data yang mendeskripsikan data sesungguhnya. Kamus data ini akan
selalu diakses dalam suatu operasi basis data sebelum suatu file data yang sesungguhnya diakses”. [6]
“Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah sistem fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan
informasi dari suau sistem informasi.[6]
Jadi kesimpulannya bahwa kamus data adalah fakta tentang data dan ebutuhan –
kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data ini dapat digunakan
sebagai alat komunikasi antara analisis dengan pemakai sistem tentang data atau file
2.2.5.4 Konsep Basis Data
Dalam menjalankan operasi perusahaan sangat membutuhkan informasi yang
tepat dan relevan untuk mengambil keputusan oleh karena itu diperlukan suatu organisasi
data yang baik yaitu berupa database yang tersimpan dalam suatu mediaelektronik.
2.2.5.4.1 Pengertian basis data
Bahwa database adalah “suatu pengorganisasian data dengan bantuan sistem yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”. [6]
Jadi dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan dari data yang disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan kita untuk memperoleh dan menggunakan
informasi dari data tersebut.
2.2.5.4.2 Tujuan Basis Data
Secara lebih lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi
sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini:
1. Kecepatan dan kemudahan (speed).
Pemanfaatan basis data dapat memungkinkan kita untuk dapat menyimpan
data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan
kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan.
Dengan basis data. Efisiensi /optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan
data dilakukan karena kita dapat melakukan penekananjumlah redudansi data.
3. Keakuratan.
Dengan pemanfaatan pengkodean atau pembentukan realsi antar data yang
diterapkan dalam sebuah basis data dapat sangat berguna untuk menekan
ketidakakuratan pemasukan dan penyimpanan data.
4. Ketersediaan
Karena kepentingan pemakaian data sebuah basis data dimiliki data yang
tersebar di banyak lokasi geografis dimana data itu diperlukan dengan
pemanfaatan teknologi jaringan komputer.
5. Kelengkapan
Untuk dapat mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang akan
dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data baik dalam bentuk
penambahan objek baru.
6. Keamanan
Untuk sistem yang besar dan serius aspek keamanan dapat diterapkan
dengan ketat dengan begitu kita dapat tentukan pemakaian yang boleh
menggunakan basis data dan juga menentukan pemakaian yang boleh
menggunakan basis data dan juga menentukan operasi apa saja yang boleh
dilakukannya.
7. Kebersamaan Pemakaian
Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung
lingkungan multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini.
Perancangan basis data harus menunjukkan hasil akhir dari basis data
tersebut dan memenuhi langkah – langkah pembangunannya. Tanpa rancangan
hasil pembangunannya tidak akan sesuai dengan apa yang di inginkan. Dalam
perancangan basis data yang baik harus bias menyimpan data seefisien mungkin
agar basis data tidak berkembang terlau besar. Langkah awal dalam merancang
basis data dapat ditempuh dengan membuat sebuah model.
2.2.7 Pembangun Perangkat Lunak
Borland Delphi
Borland Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman under windows yang
diproduksi oleh Borland. Pemrograman ini merupakan pengembangan pemrograman
bahasa pascal. Dengan menggunakan borland delphi ini kita dapat membuat program
dari yang sederhana sampai yang berbasis client / server atau jaringan yang berjalan
di sistem operasi windows.
Keunggulan Borland Delphi
1. Borland Delphi salah satu pemrograman yang berbasis object OOP Object Oriented
Programming), dan prosedural,dengan demikian peristiwa yang sedang terpilih,
operasi apa yang dilakukan dan seluruh aktifitas dalam program harus mengacu pada
object - object tertentu.
3. Source Code Borland Delphi merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman pascal yang mudah digunakan.
4. Komunitas pengguna yang besar pada Usenet maupun web
5. Dapat mengkompilasi menjadi single executable, memudahkan distribusi dan meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning
6. Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia berikut
source codenya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool debugging) 7. Optimasi kompiler yang cukup cepat
8. Mendukung multiple platform dari source code yang sama.
Database Dekstop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program terpisah yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat beberapa DBMS
yang terintegrasi di dalamnya antara lain Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms.
SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan memilih
salah satu yaitu Paradox yang akan dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam
Paradox 7 ini, pada 1 file database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain
yang mengizinkan beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.
Struktur field pada Paradox 7 :
1. Field Name
Field Name merupakan nama pengenal kolom pada suatu tabel. Terdapat beberapa aturan
dalam penulisan field name antara lain : a. Panjang maksimum 25 karakter
b. Tidak boleh diawai dengan spasi tapi boleh mengandung spasi
c. Unik, artinya tidak ada nama kolom yang sama
d. Tidak boleh menggunakan tanda koma (,), tanda pipe (|), dan tanda seru (!)
e. Hindari kata-kata yang merupakan perintah SQL
1. Type, Digunakan untuk menetukan tipe data yang dapat ditampung dalam field.
2. Size, Merupakan ukuran dari panjang data yang diizinkan untuk suatu field.
3. Key, Dapat berupa primary key sebagai key yang membedakan untuk setiap baris kolom.
Syarat untuk primary key adalah unik, artinya tidaka boleh ada data yang memiliki
MapInfo MapX 5.0
MapX adalah kontrol Mapping yang memberikan kemudahan kepada pengguna
untuk mengunakan kemampuan mapping secara penuh ke dalam aplikasi yang telah
dibuat. MapX merupakan sarana atau tool untuk mengembangkan aplikasi. MapX lebih mudah dan merupakan cara yang jauh lebih murah untuk memasukkan fungsi-fungsi
Mapping kedalam aplikasi yang baru atau yang sudah ada. MapX juga merupakan DLL
yang dapat secara cepat mengintegrasikan/menyambungkan kedalam aplikasi client menggunakan bahasa pemograman seperti Visual Basic, Delphi, dan Visual C++. MapX
mendasarkan pada Teknologi Mapping yang sama yang digunakan dalam produk
MapInfo lainnya, seperti MapInfo Professional. Jika Anda mempunyai MapInfo data
(tabel) yang digunakan untuk MapInfo Professional, Anda dapat menggunakannya dalam
MapX.
MapX dapat membantu anda melihat secara singkat semua informasi tersebut,
dan menggunakan komponen geografis didalam data Anda, kemudian menampilkan
hasilnya pada Peta. Peta tersebut memperlihatkan pola dan hubungannya didalam
informasi secara cepat dan mudah, tanpa harus melihat kedalam database anda. Seperti
yang telah dijelaskan di atas, MapX dapat memberikan kemampuan Mapping Anda
secara penuh ke dalam aplikasi Anda. Anda dapat menampilkan data Anda sebagai point
(titik), sebagai tematik, sebagai pie atau bar chart, dan sebagainya. Melepaskan ikatan
fitur analitik MapX dengan grouping dan organizing data, melakukan searching, atau
selecting fitur map dengan spesifik radius, rectangle atau spesifik points. Dalam Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Kabupaten Siak ini, data yang akan ditampilkan pada
program yaitu peta dari geoset yang telah dibuat pada MapX.
Suatu geoset menyimpan koleksi dari layer-layer peta dan setting dari layer-layer tersebut. Geoset adalah dataset yang terbentuk dari format file Map MapInfo (.tab) yang
mempunyai kesamaan wilayah geografis. Geoset membantu Anda untuk mengefisienkan
dalam mengkonsumsi waktu untuk membuka dan menampilkan layer-layer tersendiri
setiap kali Anda ingin bekerja dengan layerlayer tersebut sebagai peta. Extension untuk
geoset adalah *.gst. Suatu *.gst adalah sebuah file text yang didalamnya terkandung
beberapa kunci metadata yang memberitahu MapX tabel mana saja yang ditampilkan dan
semua file yang terkandung didalam geoset tersebut ke dalam tampilan default.
Pengembang dapat mengubah tampilan default menjadi tampilan yang diinginkan.
Pengaturan geoset termasuk didalamnya proyeksi, zoom, auto-label, zoom layering dan apakah tabel visible ketika di buka. MapX juga akan membuka setiap tabel (.tab) map File yang ditentukan pemakai. Geosets disediakan untuk penggunaan waktu
23
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek
3.1.1 Lokasi Kerja Praktek
Lokasi kerja Praktek di laksanakan di Gedung Pusat Litbang Sumber Daya
Air. Yang berlokasi di Jl. Ir. Juanda 193 Bandung 40135.
3.1.2 Jadwal Kerja Praktek
Jadwal kerja praktek dilaksanakan di Pusat Litbang Suberdaya Air Bandung.
Waktu dan penempatan kerja adalah sebagai berikut:
Tempat : Bagian Bidang Standar dan Diseminasi.
Waktu : 12 Juli 2010 - 16 Agustus 2010
Adapun kegiatan selama kerja praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 kegiatan selama kerja praktek
Tanggal Tahap Pengerjaan
5-9 Juli 2010 Penelitian
12-16 Juli 2010 Pengumpulan Data
19-23 Juli 2010 Desain Program
26-30 Juli Agustus 2010 Penulisan Koding Program
2-6 Agustus 2010 Pengujian Program
9-10 Agustus 2010 Penerapan Program
3.2 Data Hasil Kerja Praktek
3.2.1 Analisis Masalah
Untuk membangun sebuah aplikasi pengelolaan data hardware, membutuhkan
data Sistem Informasi Geografis yang digunakan dan data lengkap mengenai spesifikasi
perangkat komputer yang digunakan. Pembangunan Aplikasi pengelolaan inventaris
1. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk bagian bidang standar dan diseminasi.
2. Menampilkan data spasisal yang akan diolah.
3. Pembuatan Laporan singkat untuk pendokumentasian.
3.2.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Adapun prosedur pengolahan data spasial di pusat litbang sumber daya air sebagai
berikut :
1. Proses pengambilan tabel data spasial oleh Setiap karyawan dibagian standard dan
desiminasi.
2. Proses pendataan yang mencatat semua data spasial yang digunakan oleh karyawan.
3. Proses pembuatan laporan sebagai berikut:
Setelah data spasial yang telah di ACC atau diperiksa oleh kepala bagian bidang standard dan diseminasi, maka karyawan di bagian standard dan diseminasi membuat
3.2.1.2 Flow Map
Penggambaran prosedur dan dokumen yang terlibat dalam sistem yang berjalan
saat ini dapat dilihat pada diagram Flow map berikut :
Gambar 3.1 Alir Dokumen
3.2.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibangun hanya di peruntukan bagi karyawan bidang standar dan
diseminasi. Spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
pendukung dengan spesifikasi sebagai berikut.
3.2.1.3 Perangkat Pendukung Penelitian
Perangkat keras yang digunakan selama pembuatan aplikasi ini memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
Perangkat Komputer dengan spesifikasi :
1. Procesor : Intel Pentium 4 3,3 Ghz
2. Memory : 512 Mb
3. VGA : 64 bit
4. Hardisk : 250 Gb
3.2.1.4 Perangkat Lunak yang digunakan
Perangkat lunak yang digunakan untuk pembangunan sistem ini adalah :
1. Sistem Operasi Windows Xp Professional SP2
2. Delphi 7
3.2.1.5 Analisis User
Aplikasi pengolahan data gangguan ini digunakan oleh dua jenis pengguna, yaitu
admin dan super admin. Admin melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan
data gangguan, sedangkan super admin melakukan pengolahan data kegiatan dan
maintenance terhadap sistem.
Tabel 3.2 analisis user
3.2.1.8 Diagram Konteks
Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental
merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.
Data titik koordinat data titik koordinat file.tab
Tingkat keterampilan Pengalaman Jenis
pelatihan
SMK,D1 Bisa menjalankan
3.2.1.9 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam
menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
DFD level 1
Pada DFD level 1 ini menjelaskan bagaimana si user menjalankan sistem aplikasi
yang mencakup layer control, tools, dan tampil map.
Gambar 3.4 DFD Level 1
1. Proses layer control
Proses ini adalah proes untuk menginputkan file peta
2. Proses tampil map
Proses ini menampilkan file peta
3. Proses tools
DFD Level 2.1
Pada DFD level 2.1 menjelaskan proses yang terjadi pada Layer control, dimana user
meload file.tab lalu menampilkannya pada form tampil map. User bisa menghapus
file.tab yang telah diload apabila tidak diperlukan lagi.
Gambar 3.5 DFD Level 2.1
1. add
Proses ini adalah proses untuk menambahkan file koordinat, dimana user dapat menampilkan file
koordinat peta yang telah di load.
2. hapus
DFD Level 2.2
Pada DFD level 2.2 user bisa mengatur tampilan pada form tampil map, melalui menu
tools, yang didalamnya berisi fungsi select, zoom in, zoom out, pan, dan custom.
Gambar 3.6 DFD Level 2.2
3. Select
Proses ini adalah proses untuk menandai map dimana user dapat menampilkan file peta yang telah
ditandai.
4. Zoomin
Proses ini adalah proses untuk memperbesar ukuran map.
5. zoomout
Proses ini adalah proses untuk memperkecil ukuran map.
6. pan
Proses ini adalah proses untuk memperbesar ukuran map.
7. custom
3.2.2 Perancangan Menu
Perancangan menu diperlukan pada program aplikasi ini dengan tujuan untuk
mempermudah pengguna dalam menggunakan program apikasi ini. Dengan adanya
perancangan menu ini berbagai pengguna baik yang awam, maupun yang sudah
berpengalaman dapat mengoperasikan program ini tanpa adanya kesulitan yang besar.
Untuk lebih jelasnya, akan dipaparkan dalam gambar berikut ini:
3.2.3 Perancangan antar muka.
Perancangan Antarmuka digunakan untuk membantu dalam membentuk suatu
3.2.3.1 Form Map Form
MapForm berfungsi untuk menampilkan file peta yang telah di inputkan.
3.2.3.2 Layer Control
Layer control berfungsi untuk menginputkan file peta yang akan di tampilkan.
3.2.4 Implementasi Antar Muka
Implementasi menjelaskan interface yang terdapat pada sistem informasi geografis provinsi Sumatera Utara.
3.2.4.1 MapForm
Dalam form ini terdapat tiga tombol fungsi yaitu file, tools, dan layer.
Gambar 3.10 MapForm
3.2.4.2 Fungsi file
Dalam form ini di dalam fungsi file terdapat tombol exit untuk keluar dari program.
3.2.4.3 Fungsi Tools
Dalam fungsi tools terdapat beberapa tombol yang berfungsi untuk mengatur
tampilan map peta pada layar utama, seperti select untuk menandai tampilan map, zoom
in untuk memperbesar tampilan map, zoom out untuk memperkecil tampilan map, pan
untuk menggeser tampilan map, dan custom untuk menampilkan titik koordinat pada
tampilan.
Gambar 3.12 Tools
3.2.4.4 Fungsi layers
Dalam form ini terdapat tombol layer control untuk menginputkan file peta.
3.2.4.5 Layer Control
Dalam form ini memiliki fungsi menambah file peta menghapus file peta dan
mengatur tampilan file peta.
3.2.5 Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan
perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui
kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin
bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu
mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean
dari perangkat lunak itu sendiri. Pada sistem ini hanya dapat meload file berekstensi
(.tab).
Tabel 3.3 Pengujian
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Pengujian
File.tab yang telah di load menjadi
tampilan peta
3.2.5.1 Pengujian Pengolahan Tampilan 1. Penambahan Data Tampilan
Tabel 3.4 penambahan data tampilan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Tabel 3.5 Hasil uji coba
2. Pengeditan Tampilan File
Tabel 3.6 Pengeditan Tampilan Kasus dan Hasil Uji (Data salah:)
Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan 1111-42_1PT.shp
1111-42_2LN.shp
1111-42_3ln.shp
1111-42_3PT.shp
1111-42_4LN.shp
Muncul pesan data file
tidak ditemukan karena
3. Penghapusan Tampilan File
Tabel 3.7 Penghapusan tampilan file
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan 1111-42_1PT.tab
zoom out pada peta maka
4. Pengaturan Tampilan Peta
Tabel 3.8 Pengaturan Tampilan Peta
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tampilan Peta
zoom in pada peta maka
akan memperbesar ukuran
tampilan peta
-Pan
Jika menekan tombol pan
pada peta maka kita dapat
3.2.5.1 Kesimpulan Pengolahan Pengujian
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini hanya
dapat membuka, menghapus dan mengedit tampilan file berekstensi (*.tab) yang berupa
43
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kerja praktek di Pusat Pengembangan Sumber Daya Air
(PUSAIR) Bandung pada tanggal 5 Juli – 10 Agustus 2010, banyak sekali manfaat dan
wawasan serta ilmu pengetahuan yang di dapatkan baik di bangku perkuliahan maupun di
dunia kerja nyata untuk di terapkan di masa yang akan datang.
Secara keseluruhan hasil dari kerja praktek, kami simpulkan bahwa:
1. Penggunaan aplikasi pengolahan file peta yan berupa titik koordinat ini semoga dapat
memudahkan pegawai dalam pengolahan data yang berkenaan dengan kegiatan
pendokumentasian data spasial tersebut di Pusat Pengembangan Sumber Daya Air
(PUSAIR), Bandung.
2. Pengalokasian waktu yang baik dan benar dalam pengolahan data perlu lebih ditekankan
lagi agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengerjaan.
4.2 Saran
Dengan adanya apikasi ini, semoga banyak pihak yang terbantu, terutama pihak Pusat
Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung .
Sistem yang kami buat masih banyak kelemahannya, diantaranya belum tersedia
database untuk menyimpan informasi data spasial yang berupa jarak, sungai, kontur, luasan wilayah dan lainnya, untuk itu dalam pengembangannya diperlukan database untuk
menyimpan informasi data tersebut. itulah kritik dan saran yang diperlukan demi
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia