• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberhasilan Penggunaan Sperma Ikan Nilem (Osteochillus hasselti C.V.) pada Ginogenesis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keberhasilan Penggunaan Sperma Ikan Nilem (Osteochillus hasselti C.V.) pada Ginogenesis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEBERNASI LAN PENGGUNAAN SPERMA IKAN Nl LEM

( Osteochilus hasselti -

-

C.V, )

PADA

GIMOGENESIS IKAN MAS

Cyprinus carplo

-

L.

SYENI S A M B A R A

C 21. 0620

J U R U S A N B U D I D A Y A P E R A I R A N

F A K U L T A S P E R I K A N A N

INSTITUT P B R T A N I A N B O G O R

(3)

SYENI SUIBARI. KEBERWILBN PZNGGUNW

SPERE.18

IK.4.N

N I L 3

(Osteochilus hasselti C.V.) PADA GINOGENESIS IKAN HAS

(Csprinus caroio

L.)

(Dibawah bimbingan Ir. KOMAR

SUMANTADIIVATA, K.Sc. dan Dr.

Ir.

RIDWAN AFFANDI).

penelitian ini bertujuan untuk nengetahui keberhasil-

an penggunaan sperma ikan nilem pada ginogenesis ikan mas.

Ikan uji yang digunakan aaalah indulk betina ikan mas

dan induk jantan ikan nilen yang telah matang gonad. Dua

buah laapu UV 15 watt digunakan untulk meraddiasi sperma de-

ngan jarak penyinaran I$ cm. Air panas yang suhunya di'jaga

agar tetap 40°C digunakan untuk melakukan lie jutan panas.

Perlzkuan yang diberikan adalah pembuahan telur ikan

mas oleh sperma ikan mas yang tidak diradiasi, tanpa dilan-

jutkan dengan kejutan panas (kontrol 2N), penbuahan telur

ikan mas oleh sperma ikan nilnm yang tidak diradiasi, tan;a

dilanjutkan dengan kejutan panas (hibrid), pembuahan telur

ikan mas oleh sperma ikan nilem yang telah diradiasi, tanpa

dilanjutkan dengan kejutan pacas (:control UV), dan pembuah-

an telur oleh sperma yang telah diradiasi, dilanjutkan de-

ngan kejutan panas pada suhu $0'~ selama 1.5 menit yang di-

lakukan

2,

3 ,

"an

5

menit setelah gembuahan (masing

-

masing sebagai perlakuan waktu awal kejutan panas).

Keberhasilan ginogenesis diukur berdasarkan tingkat

(4)

jumlah embrio diploid ginogenetik dan embrio yang menun-

jukkan gejala haploid, jumlah larva berumur

7

hari serta

warna dan ciri meristik benih ginogenetik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perkembang-

an telur (OR) dari kontrol

2N

pada semua percobaan berkisar

antara

51.0

-

84.95.

Pada percobaan I , tingkat perkembang-

an telur dan tingkat kelangsungan hidup embrio

(SR)

terting-

gi didapatkan pada kontrol UV, yaitu masing-masing sebesar

71.4%

dan 51.4%, sedangkan paaa hibrid diperoleh DR sebesar

52.5%

dan SR sebesar

50.2%.

Perlakuan kejutan panas dapat

meningkatksn junlah embrio diploid ginogenetik (i3G) sampai

95-15

pada waktu awal

3

menit can

92.4$6

pada waktu awal ke-

jutan 4 menit. Sedangkan dengan waktu awal kejutan lebih

dari 4 menit,

DG

cenderung menurun. Lama radiasi sperma

3

menit dapat menghasilkan enbrio yang menunjckan gejala

haploid (HS) sebesar 1005. Paca percobaan 11, D 3 dan SR

pada kontrol UV nasing-masing sebesar

59.5%

dan

52.9%,

se-

dangkan pada hibrid diperoleh DX sebesar

55-95

dan S X se-

besar

59-45.

Perlakuan kejutan panas dapat meningkatkan

DG sampai

72.2%

paaa waktu awal kejutan

3

menit dan

75.5%

pads waktu awal kejutan 4 menit. Untuk waktu awal kejutan

panas lebih aari 4 menit, diperoleh DG yang cenderung me-

nurun. ?ads percobaan I11 diperoleh DR dan SR yang rendah

pada kontrol UV

(31.25

dan

19.7$),

sedangkan pada hibrid

DR dan

SR

masing-masing adalah

71.8%

dan

44.8%.

Jumlah em-
(5)

kejutan panas 2 menit

(76.7%)

dan kemudian diikuti perla-

kuan waktu awal kejutan 4 menit

(75.6$),

tetapi jika waktu

awal kejutan lebih dari

4

menit DG cenderung menurun. La-

ma radiasi sperma

2

menit menghasilkan HS sebesar 100%.

Pada kontrol U V dan hibrid tidak diperoleh larva yang

hidup, sedangkan pada kontrol

2N

jumlah larva berumur

7

ha-

ri adalah 10.8$ dan pada waktu awal kejutan 4 menit adalah

7-85.

Benih ginogenetik yang dihasilkan cenderung mende-

kati warna dan beberapa ciri meristik induii betinanya.

Pada beberapa ciri meristik benih ginogenetik

(G-2N)

cen-

derung menunjukkan keragaman gang lebih besar dibandingkan

kontrol

2N.

Dari hasil penelitian ini dspat disimpulkan bahwa

ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) dapat digunakan se-

bagai sumber sperma pada ginogenesis ikan mas (Cyprinus

csr~io

L.)

.

Pemberian ke jutan panas pada suhu

40°c

selama 1.5 menit dan dilakukan

2-4

menit setelah pembuahan rceng-
(6)

KEBWASILAN PENGGUNAAN SPE3MA I K A N NILl34

( O s t e o c h i l u s h a s s e l t i C.V.) PADA

GINOGEN&SIS IKAN KAS (Cyurinus c a r p i 0 L.)

KARYB

ILMIAH

S e b a g a i s a l a h s a t u s y a r a t untuk aemperoleh g e l a r

S a r j a n a P e r i k a n a n pada F z k u l t a s Perikanan

I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor

Cleh

S y e n i Sambara

C 21.0620

Mengetahui : Menyetujui :

s e n Pembiabing,

Pembiabing I

(7)

Penulis adalah puteri pertama dari lima bersaudara

yang dilahirkan di Surabaya pada tanggal 13 September 1965

dari keluarga bapak Dappa Sambara dan ibu Dortje Panggoa.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan dasar di SD

Strada F.X. I11 Jakarta pada tahun 1977 serta ~endidikan

menengah di SItP Strada

F.X.

I11 Jakarta pada tahun 1981

dan SFIS Wegeri

13

Jakarta pada tahun 1984.

Pada tahun ajaran 1984/1985 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Institut lertanian Bogor melalui Sipennaru dan

pada tahun ajaran berikutnya diterima di Fakultas Terikanan

serta memilih jurusan Budidaya Perairan. Tada tahun ajaran

1986/1987 penulis diangkat menjadi asisten luar biasa pada

-

mats

ajaran Dasar-dasar Limnoicgi. renulis dinyat&an
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

KEBERNASI LAN PENGGUNAAN SPERMA IKAN Nl LEM

( Osteochilus hasselti -

-

C.V, )

PADA

GIMOGENESIS IKAN MAS

Cyprinus carplo

-

L.

SYENI S A M B A R A

C 21. 0620

J U R U S A N B U D I D A Y A P E R A I R A N

F A K U L T A S P E R I K A N A N

INSTITUT P B R T A N I A N B O G O R

(60)

SYENI SUIBARI. KEBERWILBN PZNGGUNW

SPERE.18

IK.4.N

N I L 3

(Osteochilus hasselti C.V.) PADA GINOGENESIS IKAN HAS

(Csprinus caroio

L.)

(Dibawah bimbingan Ir. KOMAR

SUMANTADIIVATA, K.Sc. dan Dr.

Ir.

RIDWAN AFFANDI).

penelitian ini bertujuan untuk nengetahui keberhasil-

an penggunaan sperma ikan nilem pada ginogenesis ikan mas.

Ikan uji yang digunakan aaalah indulk betina ikan mas

dan induk jantan ikan nilen yang telah matang gonad. Dua

buah laapu UV 15 watt digunakan untulk meraddiasi sperma de-

ngan jarak penyinaran I$ cm. Air panas yang suhunya di'jaga

agar tetap 40°C digunakan untuk melakukan lie jutan panas.

Perlzkuan yang diberikan adalah pembuahan telur ikan

mas oleh sperma ikan mas yang tidak diradiasi, tanpa dilan-

jutkan dengan kejutan panas (kontrol 2N), penbuahan telur

ikan mas oleh sperma ikan nilnm yang tidak diradiasi, tan;a

dilanjutkan dengan kejutan panas (hibrid), pembuahan telur

ikan mas oleh sperma ikan nilem yang telah diradiasi, tanpa

dilanjutkan dengan kejutan pacas (:control UV), dan pembuah-

an telur oleh sperma yang telah diradiasi, dilanjutkan de-

ngan kejutan panas pada suhu $0'~ selama 1.5 menit yang di-

lakukan

2,

3 ,

"an

5

menit setelah gembuahan (masing

-

masing sebagai perlakuan waktu awal kejutan panas).

Keberhasilan ginogenesis diukur berdasarkan tingkat

(61)

jumlah embrio diploid ginogenetik dan embrio yang menun-

jukkan gejala haploid, jumlah larva berumur

7

hari serta

warna dan ciri meristik benih ginogenetik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perkembang-

an telur (OR) dari kontrol

2N

pada semua percobaan berkisar

antara

51.0

-

84.95.

Pada percobaan I , tingkat perkembang-

an telur dan tingkat kelangsungan hidup embrio

(SR)

terting-

gi didapatkan pada kontrol UV, yaitu masing-masing sebesar

71.4%

dan 51.4%, sedangkan paaa hibrid diperoleh DR sebesar

52.5%

dan SR sebesar

50.2%.

Perlakuan kejutan panas dapat

meningkatksn junlah embrio diploid ginogenetik (i3G) sampai

95-15

pada waktu awal

3

menit can

92.4$6

pada waktu awal ke-

jutan 4 menit. Sedangkan dengan waktu awal kejutan lebih

dari 4 menit,

DG

cenderung menurun. Lama radiasi sperma

3

menit dapat menghasilkan enbrio yang menunjckan gejala

haploid (HS) sebesar 1005. Paca percobaan 11, D 3 dan SR

pada kontrol UV nasing-masing sebesar

59.5%

dan

52.9%,

se-

dangkan pada hibrid diperoleh DX sebesar

55-95

dan S X se-

besar

59-45.

Perlakuan kejutan panas dapat meningkatkan

DG sampai

72.2%

paaa waktu awal kejutan

3

menit dan

75.5%

pads waktu awal kejutan 4 menit. Untuk waktu awal kejutan

panas lebih aari 4 menit, diperoleh DG yang cenderung me-

nurun. ?ads percobaan I11 diperoleh DR dan SR yang rendah

pada kontrol UV

(31.25

dan

19.7$),

sedangkan pada hibrid

DR dan

SR

masing-masing adalah

71.8%

dan

44.8%.

Jumlah em-
(62)

kejutan panas 2 menit

(76.7%)

dan kemudian diikuti perla-

kuan waktu awal kejutan 4 menit

(75.6$),

tetapi jika waktu

awal kejutan lebih dari

4

menit DG cenderung menurun. La-

ma radiasi sperma

2

menit menghasilkan HS sebesar 100%.

Pada kontrol U V dan hibrid tidak diperoleh larva yang

hidup, sedangkan pada kontrol

2N

jumlah larva berumur

7

ha-

ri adalah 10.8$ dan pada waktu awal kejutan 4 menit adalah

7-85.

Benih ginogenetik yang dihasilkan cenderung mende-

kati warna dan beberapa ciri meristik induii betinanya.

Pada beberapa ciri meristik benih ginogenetik

(G-2N)

cen-

derung menunjukkan keragaman gang lebih besar dibandingkan

kontrol

2N.

Dari hasil penelitian ini dspat disimpulkan bahwa

ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) dapat digunakan se-

bagai sumber sperma pada ginogenesis ikan mas (Cyprinus

csr~io

L.)

.

Pemberian ke jutan panas pada suhu

40°c

selama 1.5 menit dan dilakukan

2-4

menit setelah pembuahan rceng-
(63)

KEBWASILAN PENGGUNAAN SPE3MA I K A N NILl34

( O s t e o c h i l u s h a s s e l t i C.V.) PADA

GINOGEN&SIS IKAN KAS (Cyurinus c a r p i 0 L.)

KARYB

ILMIAH

S e b a g a i s a l a h s a t u s y a r a t untuk aemperoleh g e l a r

S a r j a n a P e r i k a n a n pada F z k u l t a s Perikanan

I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor

Cleh

S y e n i Sambara

C 21.0620

Mengetahui : Menyetujui :

s e n Pembiabing,

Pembiabing I

(64)

Penulis adalah puteri pertama dari lima bersaudara

yang dilahirkan di Surabaya pada tanggal 13 September 1965

dari keluarga bapak Dappa Sambara dan ibu Dortje Panggoa.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan dasar di SD

Strada F.X. I11 Jakarta pada tahun 1977 serta ~endidikan

menengah di SItP Strada

F.X.

I11 Jakarta pada tahun 1981

dan SFIS Wegeri

13

Jakarta pada tahun 1984.

Pada tahun ajaran 1984/1985 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Institut lertanian Bogor melalui Sipennaru dan

pada tahun ajaran berikutnya diterima di Fakultas Terikanan

serta memilih jurusan Budidaya Perairan. Tada tahun ajaran

1986/1987 penulis diangkat menjadi asisten luar biasa pada

-

mats

ajaran Dasar-dasar Limnoicgi. renulis dinyat&an
(65)
(66)
(67)

Referensi

Dokumen terkait

laundry ,kerugian konsumen akibat kelalaian pelaku usaha jasa laundry .Bentuk tanggung jawab pelaku usaha pada konsumen adalah dengan memberikan kompensasi atau ganti rugi

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit dengan waktu inkubasi 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit

Kontrol pertama mengatur kecepatan mobil dimana seiring bertambahnya waktu PWM mobil akan mengalami penurunan yang ditampilkan pada LCD, hal ini dilakukan karena

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah terhadap Pengumuman Hasil Kualifikasi Nomor : 602.1/07/DP-SID/POKJA DPPP/STG/VIII/2013, tanggal 29 Agustus 2014 untuk

yang merupakan peritel khusus sepatu keluarga terbesar di belahan bumi barat yang berdedikasi untuk lebih mendemokratisasikan mode dan desain alas kaki serta

 Susu, daging, hati, ginjal, jantung ikan, telur Laktoflavin  Riboflavin dalam susu..

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2006 tentang Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Pengendalian Ketat di Provinsi Jawa

Data pri- mer meliputi karateristik sosial ekonomi kelu- arga (tingkat pendidikan orangtua, pendapatan keluarga dan pengetahuan gizi ibu), karakteris- tik anak, status gizi