• Tidak ada hasil yang ditemukan

VITAMIN LARUT DALAM AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VITAMIN LARUT DALAM AIR"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

VITAMIN LARUT DALAM AIR

 Struktur kimia bermacam-macam

 Mempunyai bg. Mol. Polar, larut dalam air  Dapat disintesa tumbuhan (kec. Vit. B12)

- Kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan hijau - Juga pada sel ragi, daging, susu

 Tidak stabil terhadap penyimpanan (harus ada dalam diet) kecuali Vit. B12 dapat disimpan dalam hati

 Se >>an fungsi sebagai koenzim / kofaktor

 Ekskresi melalui urine

Vitamin B kompleks

(2)

Vit. B kompleks yang penting

 Tiamin = Aneurin = faktor beri-beri = Vit. B1  Riboflavin = laktoflavin = Vit. B2

 Niasin = As. Nikotinat = PP (Pellagra Preventif ) faktor = Vit. G = Vit. B3

 As. Pantotenat = Vit. B5

 Piridoksin = Vit. B6

 Biotin = Vit. H = Vit. B7

 As. Folat = As. Pteroil Glutamat = Vit. M = Vit. B9

 Sianokobalamin = Anti anemia

Pernisiosa

(3)

Tiamin = Vit. B1 NH2 H C C C N C CH2 N+ C C C C CH2 CH2 OH CH3 N CH3

(4)

Kristal putih, sedikit larut dalam alkohol

Rasa dan bau seperti ragi

Mudah dioksidir menjadi tiokrom

Inaktif jika direduksi, kena U.V

Relatif stabil terhadap asam / pemanasan kering

Distruksi lambat pada pemanasan basah „Dialam

Tiamin HCL

In aktif dengan E. Tiaminase (terdapat pada ikan

tertentu yang tak tahan panas)

(5)

Metabolisme Tiamin

Dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi

Tidak dapat disimpan dalam jumlah besar

Kelebihan tiamin → diekresi

Melalui urine → keracunan

(-)

Dapat disintesa tumb dan jasad renik bakteri

usus dapat mensintesa tiamin tetapi dalam

keadaan terikat

(6)

Tiamin

Absorbsi

Hati dan otot

ATP Fosforilase oleh enzim tiamin

pirofoskokinase

TPP bentuk aktif

Pirofosfat oleh dapat dilepas

Fosfatase - Makanan - Sal. pencernaan - Jaringan-jaringan

(7)

Fungsi Tiamin

terutama pada metabolisme karbohidrat

Sebagai Koenzim

TPP

-

Rx. Dekarboksilasi oksidatif

~ As. Piruvat

~ As. Ketoglutarat

-

Rx. Transketolase

Mentransfer gug. Asetaldehid ke

lipoamid

(8)

Defisiensi Tiamin

O.K :

Diet (-)

Gangguan pencernaan

(9)

Gangguan pertumbuhan hewan muda

Kompleks Gx. Disebut beri-beri

Gx. Susunan syaraf

: dry beri-beri

Gx. Oedema

: wet beri-beri

Gx. Jantung

: acute pernicious

beri-beri

Gangguan saluran pencernaan

- Nafsu makan

(10)

Sumber Tiamin

Hampir semua tumbuhan dan jar.

hewan

>>kulit ari (beras jangan dipoles 

terlalu putih), hati, daging

Makanan tertentu diperkaya Vit. B1

(11)

Kebutuhan Tiamin

Tergantung :

Umur

Aktivitas

Besar tubuh

Kehamilan & Laktasi

Diet KH L, P

Demam

Dewasa

Rata-rata :

0,5 mg / 1.000 kal.

(12)

H pada OH  PO4

2-

 FMN

(ada tanda panah)

H pada OH  Adenin Nukleotida

 FAD

(13)

RIBOFLAYIN = VIT. B2

Kristal kuning – orange – fluorescensi

hijau

Tidak mudah teroksidasi

Stabil t

o

: asam

Struktur : heterotricyclic

terikat ribitol

Alam : Riboflavin fosfat

(14)

Metabolisme Vit. B2

Di mukosa usus terjadi fosforilasi

Riboflavin Flavokinase Riboflavin

Mononukletida

(-)

Klorpromazin

(15)

EKSKRESI

Terutama melalui urine

Empedu dan keringat : <

Ekskresi dalam bentuk bebas : >>

(16)

Fungsi Riboflavin

 Komponen Ko enzim FMN & FAD sebagai

gug prostetik En. Reaksi redoks pada rantai

respirasi

 Berperan pada metab protein

 FAD merupakan batuk aktif dalam reaksi-

reaksi yang berkaitan dengan :

- As. Amino

- As. Lemak

- KH

(17)

ATP

Riboflavin FMN

ATP

FAD

Defisiensi Riboflavin

 << Tib. PDU bersamaan Def. Golongan Vit.B yang lain, mis. Niacin

 Gx :

- Fisura sudut mulut(cheilosis), lipatan telinga hidung - Lidah bengkak dan merah (glossitis)

- Luka-luka di kulit (desquamasi, seborrhoeic dermatitis) - Vaskularisasi kornea, fotofobi mata kering dan merah

(18)

Terjadi pada :

Gangguan sal. Pencernaan / penyakit khronis

•Penyembuhan luka

•Masa pertumbuhan, hamil, laktasi

•Diet >> KH, << prot & sb. Nabati

•New born infant dengan hiperbilirubinemia yang

di Tx. dengan sinar ulta violet

(19)

Sumber Riboflavin

Susu, daging, hati, ginjal, jantung ikan, telur

Laktoflavin  Riboflavin dalam susu

Buah-buahan

Riboflavin dapat disintesa semua buah-buahan dan

mikroorganisme

Hewan tingkat tinggi tak dapat mensintesa

riboflavin.

KEBUTUHAN RIBOFLAVIN

(20)

NIASIN = VIT. B3 (PP FACTOR)

Nama umum dari Asam Nikotinat dan Nikotinamid

Komponen tak beracun dari Alkaloid nikotin

tembakau yang toksik

Berupa kristal putih bentuk jarum

Larut dalam air

(21)
(22)

Metabolisme Niasin

 Diabsorbsi di usus halus sebagai Nikotinat

 Di sitosol sel :

- Fosforilasi menjadi NMN - Adenilasi oleh ATP

- Pe + an gug. Amida DR Glutamin terbentuk NAD+  NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+

 Dapat disintesa dari as. Am. Triptofan di hati – ginjal,

prosesnya memerlukan piridoksal P. 60 mg. Triptofan 1 mg. Niasin

EKSKRESI NIACIN Malalui Urine

(23)

Diet Deaminase Nikotinamid Nikotinat PRPP N Me Ppi LEUSIN Nikotinamid CO2 Q PRT (-) Q. Uinolinat NMN

NAD+ ATP Ppi PRPP H+ + H 2

GLOKOHI Ppi

DROLASE 2 AMINO 3 KAR

BOL MUCOAL DESAMIDO NAD+ DEHID

ATP GLUTAMIN 3 OH ANTHRANILAT PPi + AMP GLUTAMAT TRIPTOFAN

(24)

PRPP

: 5 fosforo/ibosil 1 pirofosfat

QPRT

: Quinolinat fosforibosil transferase

PLP

: Piriodoksal fosfat

(25)

FUNGSI NIASIN

Sebagai koenzim (NAD

+

, NADP

+

) beberapa

Reaksi dehidrogenasi

Laktat dehidrogenase (Sitosol)

Malat dehidrogenase (Mito KH.)

Berperan pada reaksi redoks :

Transfer elektron atau hidrogen erat

hubungannya dengan fungsi FMN, FAD dan

enzim dehidrogenase

(26)

DEFISIENSI NIASIN

Syndroma Pellagra

Gangg. Syaraf, lidah kemerahan

Diarrhae & kemunduran mental

Bila diet kurang : niasin, tryptophan, piridoksin

Pada umumnya bersama def. Vit. B Kompl lain

Jagung trypt. < Pellagra

Sebenarnya terikat niacytin

Sorghum - leucine >

- Pellagragenik

(27)

SUMBER NIASIN

Daging, hati, ikan, telur

Tumbuhan mengandung As. Nikotinat : Gandum, ragi kulit ari beras, kacang-kacangan.

Kebutuhan Niasi pada manusia. Anak-anak : 5 – 16 mg/hari Dewasa : 12 – 20 mg/hari Hamil : meningkat

Laktasi : meningkat

Dipengaruhi oleh jumlah protein As. Amino tryptophan didalam diet

(Pembeian dlm jumlah besar  > 500 mg/d 

dilatasi pembuluh darah, flushing, irriasi kulit  kerusakan hepar)

(28)

ASAM PANTOTENAT = VIT. B5

CH3 OH O H O

HO CH2 C CH C N CH2 CH2 C OH

CH3

As. Pantoat β Alanin

- Amida dari As. Pantoat & β Alanin - Kristal putih

- Stabil dalam lar. Netral

- Stabil dalam pemanasan basah, oksidasi dan reduksi - Rusak pada pemanasan kering

(29)

SUMBER AS. PANTOTENAT

Hati, telur, ginjal, susu, mentega,

kacang-kacangan, padi-padian, kentang

manis dan ragi

< kentang putih, tomat, gandum

KEBUTUHAN PADA MANUSIA

(30)

METABOLISME AS. PANTOTENAT

Mudah diabsorbsi usus 

- Fosforilasi oleh ATP

- PE + AN sistein

- Dekarboksilasi

- Adenilasi dengan ATP

- Fosforilasi oleh ATP pada bagian ribosa  CoA

Ko-enzim A :

 Mempunyai gugs. Adenin di satu ujung dan gugs

Thiol di ujung lain pembawa gugs asil dalam reaksi yang menyertakan oksidasi dan sintesa asam lemak, reaksi asetilasi dan dekarboksilasi oksidasi

(31)

Fungsi As. Pantotenat

Co A

menjadi asil koenzim A

Berperan dalam berbagai jalur metab :

Aktivasi As. Lemak untuk lipogenesis, oksidasi

As. Lemak ( penyediaan energi)

Aktivasi As. Asetat yang diperoleh DR. KH.

Lemak dan asam am.

masuk T.C.A

(32)

Aktivasi As. Asetat sebagai precursor

kholesterol

Aktivasi as. Amino untuk berbagai Rx. Sintesis

Pembentukan H. Steroid, yang berkaitan

dengan kholesterol maupun As. Asetat aktif

Aktivasi As. Asetat untuk berkombinasi dengan

sulfonamid sehingga mudah diekskresi

(33)

DEF. AS. PANTOTENAT

- Dapat terjadi jika diberi antagonis As. Pantotenat As. Tiopanat.

- Gx. :

~ Sakit kepala, mudah lelah, depresi

~ GG. Cardio vaskuler dan pencernaan ~ Parestesia dan anastesia

- Hewan def. As. Pantotenat

~ Gg. Pertumbuhan dan reproduksi

~ Bulu menjadi abu-abu “Spectaclear Eye” ~ Gg. Kulit, mukosa dan kornea

(34)
(35)

 Merupakan turunan piridin : 3 bentuk

 Ke-3nya sama aktif sebagai prazat : piridoksal P

 Larut dalam air dan alkohol

 Sedikit larut dalam pelarut lemak  Peka terhadap sinar U.V dan alkali

 Piridoksin tahan pemanasan

Piridoksal & piridoksamin tidak tahan panas

METABOLISME PIRIDOKSIN - Mudah diabsorbsi usus

- Ada di semua jaringan tubuh

(36)

ATP

PIRIDOKSAL

PIRIDOKSAL Kinase PIRIDOKSAL

FOSFAT

ADP - Paling potent

- metabolit utama plasma

PIRIDOKSAL P

PIRIDOKSAMIN Btk. Potent & aktif sebagai koenzim pada metabolisme

EKSKRESI : - Melalui urine

(37)

FUNGSI PIRIDOKSIN

 Koenzim pada metab. Beberapa As. Amino - transminasi

- Dekarbosilaksi - Deaminasi

 Berperan pada proses glikosis

 Piridoksal P.

- Sintesa niasin dari triptofan

- Transport aktif dalam absorbsi As. Amino. Masuk sel - Sintesa Hb  penggabungan As. Amino ke heme

 Piridoksin

- Reaksi transulfurasi

transfer sulfur dari metionin ke As. Amino. Serin membentuk sistein

(38)

DEFISIENSI PIRIDOKSIN

Anemia hipokromik mikrositer

-

Tx. INH jangka lama tanpa pemberian Vit. B

6

-

Jika niasin juga kurang  pellagra

-

Mudah terjadi pada bayi :

 pemanasan susu  piridoksal rusak

piridoksamin

- muntah, diarrhae

- kejang-kejang

-

dewasa & hamil  terjadi pe ↓ an Hb dan

(39)

SUMBER PIRIDOKSIN

Kuning telur, gading, ikan, susu, hati

Kacang-kacangan, gandum, padi-padian,

kubis

Sintesa oleh bakteri usus →

Penggunaan oleh tubuh ?

KEBUTUHAN PIRIDOKSIN PD. MAN

Dewasa dgn. Intake prot. ± 100 gr/hari

: ± 2 mg/hari

Anak-anak

: 0,3 – 1,2 mg/hari

Hamil & laktasi : 2,5 mg/hari

(40)
(41)

BIOTIN :

Turunan imidazole

Kristal jarum panjang

Tak. Larut dalam eter &

khloroform

Larut dalam air & alkohol

(42)

METABOLISME BIOTIN

Dialam bebas

Terikat  mudah dipecah enzim proteolitik

Diabsorbsi di eleum

Absorbsi biotin dari makanan

 Biotin jagung dan kacang kedelai  dapat diambil

seluruhnya

 Biotin gandum  hampir tak diambil

 Sumber utama biotin  yang disintesa flora usus Ekskresi :  urine. >>dalam faeses yang berasal dari flora usus

(43)

FUNGSI BIOTIN

-

Koenzim N karboksi biotinil lisin

mengkatalisis Rx. Karboksilasi oleh

- enzim piruvat karboksilase

- enzim asetil KoA karboksilase

- enzim propionil KoA karboksilase

-

Koenzim proses deaminasi gugs Amino dari As.

Amino tertentu

Misal : As. Partat

Serin

(44)

DEFISIENSI BIOTIN

Terjadi karena :

Pemberian anti biotik jangka panjang

Putih telur >  Avidin mengikat biotin sehingga

tidak dapat diabsorbsi. Avidin labil terhadap panas

Bukan oleh karena diet < (dietary biotin deficiency is

unknown), tetapi oleh karena defect penggunaan

*

Gx 

- dermatitis

- gg. Pertumbuhan

- botak

(45)

SUMBER BIOTIN

-

Terutama bakteri usus

-

Hati, ginjal, susu, ragi, kuning

telur, tomat

KEBUTUHAN BIOTIN :

Dewasa : 150 – 300 µg/hari

= 0,15 – 0,30 mg

(46)

ASAM FOLAT = VIT. B9

Folacin, As. Ptesoil glutamat, PGA,

Vit. M

Terdiri : - C

incin heterosiklik

pteridin

- PABA

(47)

Asam folat = Vit. B9 = Folacin, asam Pteroil

Glutamat (PGA) = Vit. M

(48)

 Kristal kuning

 Tidak larut dalam pelarut lemak

 Stabil terhadap pemanasan dalam suasana netral dan alkali

METABOLISME ASAM FOLAT

Pada tumb. : dalam bentuk poliglutamat (mgd. 3 – 7ggs. glutamat) sulit diabsorbsi

Dalam hati :

Sebagian besar As. Folat dalam bentuk terkonjugasi dengan penta Glutamil

Dalam glomerulus ginjal :

Hanya sebagian kecil direabsorbsi oleh tubulus ginjal

(49)

Poliglutamat

Folic poliglutamat Hidrolase

Pteroil mono glutamat

(As. Folat) NADPH + H+

Enz. Folat Reductase Vit. C

NADP+ (-)

Trimetnoprin Dihydrofolic Acid Methotrezxak Sel NADPH + H+

Usus Enz. Folat Reductase Vit. C NADP+ (-)

Tetrahydrofolic Acid

Metilasi N5 Me H

(50)

EKSKRESI

Melalui urine & empedu

As. Folinat (N2 Formil H4 Folat)

Bentuk H4 folat yang stabil

Dapat diberikan per oral

Parental

Dalam usus, sebelum diabsorbsi sebagian

besar ggs. Formil diganti Me

(51)

FUNGSI AS. FOLAT

Pembawa atom C tunggal  dalam bentuk

tereduksi H4 folat

Sumber atom C tunggal :

Gug. Metil

Gug. Formil

Gug. Metilen

Gug. Formimino

Gug. Metinil

Dll.

Menyediakan gug. metil dapa Deoksi Uridilat

Membentuk Timidilat  prazat untuk sintesa

DNA

Pembuatan Atom C tunggal pembuatan HEME

(52)

SERINE GLISIN H2O

H4FOLAT N5, N10 Methylen H4Folat PIRIDOKSAL P NADH + H+ FORMALE NAD+ ATP NADP+ N5 METHYL H4FOLAT SDP + Pi H4FOLAT NADPH + H Me KOBALA

HOMO MIN METHIONIN SISTEIN

DEF.B12 H20

N10FORMIL H4FOLAT N5, N10 METHYNIL N4FOLAT NH4

NH4

N5 FORMIMINO N4FOLAT

DEF GGS FORMIMINO FIGLU = N5 FORMIL H4FOLAT N4 FOLAT

AS. FORMIMINO (FOLINIC ACID) FIGLU GLUTAMAT

(53)

DEF. FOLAT

Purin & atau TMP

Sintesis DNA

Perubahan Ukuran & Bentuk Nukleus

Megaloblastik

Ery Macrocytic Anemia Macrocytic

Penyebab Def. Folat

 Intake inadequat  Gangguan absorbsi  Kebutuhan meningkat  Gangguan metab

(54)

Gejala klinis

~ Glositis dan gangguan saluran cerna

~ Megaloblastik anemia

~ Gx. Klinis sulit dibedakan dengan def. Vit. B

12

SUMBER :

TT & sayur (utama), ragi, hati, ginjal, daging,

gandum, ubi, tomat, pisang, nasi, jagung

Kebutuhan :

Dewasa :

400 µg/H Hamil

Anak :

umur & BB Laktasi

(55)

KOBALAMIN = VIT. B

12

= Vit. Pernicious Anmeia

= Faktor ekstrinsik

Terdiri dari :

Cincin tetrapirol

Dengan ion Cobalt di tengah

5.6 di Me. Benzimidazol

Ribosa

(56)

R = CN-  cyano- cobalamin R = OH-  hydroxo- cobalamin R = 5‟-deoxyadenosil  5‟-deoxyade- nosil cobalamin R = H2O  aquocobal- amin R = CH3  methylcobal- amin

(57)

Vit. B12 a (sianokobalamin) : siamida Vit. B12 b (aquobalamin, hidroksokobalamin) : OH

Vit. B12 (nitrotokobalamin) : nitrat

Terikat Co Vit. B12 a

Stabil terhadap panas

- Larut dalam air

-Tidak berwarna

(58)

METABOLISME KOBALAMIN

Kobalamin diabsorbsi di Ilium

Dengan bantuan faktor

intrinsik castle

- Gliko protein

- Disekresi sel pariental

- Mukosa lambung

- Tak dirusak en. Pankreas

Lewat mukosa ilieum F. intrinsik castle dilepas 

Vit. B12 diikat protein transpor plasma

(59)

TRANSKOBALAMIN D

Transkobalamin I :

~ Protein transpor kobalamin

~ btk efektif simpanan kobalamin di hati

terdapat di plasma dan hati

Disirkulasi kobalamin dalam bentuk :

- Metil kobalamin (utama)

(60)

Di hati btk. Kobalamin :

-

70% 5 deoksiadenosil kobalamin

-

3% Me kobalamin

- 27% hidroksokobalamin

Kompleks transkobalamin II

melepas kobalamin di JAR

masuk sel

di sitosol sel

Dalam bentuk hidroksokobalamin diubah jadi

Me kobalamin atau

kobalt mengalami reduksi di mitokhondria menjadi

(61)

FUNGSI KOBALAMIN

* Koenzim

- Metilasi homosistein metionin Me = metil - Isomerisasi Me – Malonil KoA Suksinil KoA

Homosistein Metionin

Metionin Sintase

Me Kobalamin

Me H4 Folat B12 H4 Folat Hidrokso Kobalamin

B12 B12

Deoksiadenosil Kobalamin

L Me Malonil KoA Suksinil KoA Me Malonil KoA Mutase

(62)

 Proses hemato poiesis

Tak langsung pada pembentuk ery. Melalui aktivasi koenz. As. Folat

 Mempercepat pertumbuhan pada hewan

DEFISIENSI KOBALAMIN

Terjadi karena malabsorbsi atau gangguan pelepasan kobalamin di Jar.

 Anemia megaloblastik dk gangguan metilasi homosistein

Penumpukan N5 Me H4 Folat

 Homosistein Uria & Me malonil asiduria sekunder dari Def. Metionin Gx. Neurologis

 Def. Faktor intrinsik anemia pernisiosa (Anemia makrosister & gangguan syaraf)

(63)

SUMBER KOBALAMIN

- Hati, susu, daging, telur, ikan, tiram

- Dalam tumbuh-tumbuhan

tidak ada

Kebutuhan kobalamin :

Dewasa

: 3 µg/H

Hamil, laktasi

: 4 µg/H

(64)

VITAMIN C = ASAM ASKORBAT C = O C = O C = O HO C H C OH C = O O O (2H) O HO C H C OH C = O H C H C H C H Primata HO C H HO = C H HO C H C H2 OH C H2 OH C H2 OH AS. DEHIDRO

(65)

Vit. C

Kristal putih tak berbau

Larut air, tetapi kurang stabil

Peka terhadap pamanasan dan oksidasi

Pereduksi kuat

Ada dua bentuk

As. Askorbat

(66)

METABOLISME VIT. C

Mudah diabsorbsi di usus

Dapat diubah menjadi oksalat

garam Ca

Oksalat tak larut

Batu ginjal, kandung kencing

Tak disimpan di Jaringan

Di distribusi di seluruh jaringan tubuh dan jaringan

tertentu = (Kel. Adrenal, otak, ginjal, hati)

(67)

EKSKRESI MELALUI URINE

>> As. Dehidro askorbat jika intake Vit. C (N)

>> As. Askorbat jika intake Vit. C >> As. Oksalat

FUNGSI VIT. C - Transpor Elektron HO N HO N HO O O -H+ - e- O O O OH O OH O L-ASCORBATE ASCORBATE FEE RADICAL

(68)

+e- -e HO H O O O OH O

DEHYDRO L ASCORBIC ACID

Reaksi Enzimatik

- Hidroksilasi (sintesis kolagen)

- Met. Tiroksin, histamin, kholesterol

(69)

Fungsi yang lain:

diperlukan oleh enzim Dopamine β –

hydroxylase (mengandung Cu

+

)

dalam reaksi

tyrosine  epinephrine

( tahapan hidroksilasi)

Cu

+

 Cu

++

(dioksidasi)

Untuk mengemballikan asam askobat

Mereduksi Cu

++

 Cu

+

(70)

Definisi Vit. C

Terjadi skorbut (“scurvy”)

 Gangguan pembentuk jaringan kolagen dan

dd. Kapiler

mudah pendarahan

Anemia

SUMBER VIT. C

Buah-buahan, sayur segar hijau

Berbagai tumb-tumb dan hampir semua hewan

dapat mensintesa Vit. C

Marmut dan primata (-) o.k tidak ada enzim

untuk merubah

L Gulonat

As. Askorbat

(71)

KEBUTUHAN VIT. C

Dewasa : 45 mg/H

Anak

: 35 mg/H

Hamil :

Laktasi

: 60 mg/H

(Vit. C) plasma : 0,6 – 2,5 mg/100ml

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan Dusun Sungai Bungo berada di bawah wewenang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu, untuk mengembangkan potensi atraksi alam maupun budaya

Mulailah dengan niat yang ikhlas untuk hidup sederhana, karena hidup sederhana adalah perintah Allah Swt.. Mulailah dengan membiasakan makan-minum sederhana tidak

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh

judul “Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Badan Keuangan Daerah

Artikel ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu terkhusus yang disebutkan di atas dan merupakan penelitian baru dalam mengungkap praktik Pembiayaan Pemilikan

yang sama. Berbagai jenis format ritel serta jenisnya terus mengalami perkembangan. Mulai dari Hypermarket, Supermarket, Minimarket hingga toko kelontong yang

J2ME dirancang untuk dapat menjalankan program Java pada perangkat-perangkat semacam handphone dan PDA, yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan sebuah

Temuan penelitian ini dapat disimpulkan menjadi: (1) Interaksi kepenasihatan akademik sejatinya mengarahkan pada nilai kemandirian, yaitu bahwa mahasiswa merupakan pemegang