Kupersemhuizkarz untuk
Oieh
DARMAWAN CATUR SUSETYO F 21. 1079
1 9 9 1
FAKULTAS TEKROLOGI PERTANlAiV INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Darmawan Catur Susetyo. F 21.1079. Studi Pengeringan Ba- wang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Menggunakan Ruang Berpembangkit Vorteks. Di bawah bimbingan R. Muljono Judoamidjojo dan R. M. Sinaqa.
RINGKASAN
Penelitian ini mempelajari cara pengeringan bawang
merah yaitu dengan menggunakan ruang berpembangkit vorteks.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu
pengeringan dan mengevaluasi mutu bawang merah yang
dihasilkan dari beberapa cara pengeringan tertentu, selama
pengeringan di dalam ruang berpembangkit vorteks pada
kodisi udara dan angin di daerah Brebes.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lenqkap
Faktorial. Faktor-faktor yanq diperhatikan yaitu cara
pengeringan (A) yang terdiri dari bawang merah ikatan yang
digantung pada para-para (Al), bawang merah tanpa daun
tanpa pengapuran (AZ), dan bawang merah tanpa daun dengan
pengapuran (A3), dan lama pengeringan (B) yang terdiri atas
9 taraf yaitu 0 minggu (BO), 1 minggu (Bl), 2 minggu (B2),
dan seterusnya hingga 8 minggu (B6). Masing-masing perla-
kuan diulang 3 kali.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara pengering-
an (A) berpengaruh nyata terhadap kadar air, kandungan VRS,
tingkat kebusukan, pertunasan dan susut bobot. Bawang
cara pengeringan terbaik dalam proses pengeringan ini.
Meskipun susut bobotnya (28.67 persen) sedikit lebih tinggi
dari pada bawang merah tanpa daun (A2 dan A 3 ) , yaitu 26.30
dan 25.09 persen, namun penampakan warna dan bentuk fisik-
nya lebih menarik. Dilihat dari kadar air dan VRS-nya,
bawang merah ikatan (masing-masing 82.68 persen dan 40.97
meq/g) juga lebih baik dari pada bawang merah tanpa daun
tanpa pengapuran (masing-masing 82.23 persen dan 23.09
meq/g) maupun dengan pengapuran (masing-masinq 82.19 persen
dan 27.74 meq/g). Selain itu persentasi kebusukan dan
pertunasan bawang merah ikatan lebih rendah, yaitu 7.11 dan
0.62 persen, dari pada bawang merah tanpa daun tanpa
pengapuran, yaitu 9.46 dan 2.50 persen, maupun bawang merah
tanpa daun dengan pengapuran yaitu 10.18 dan 2.34 persen.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa lama
pengeringan (B) berpengaruh nyata terhadap faktor-faktor
yang diamati, termasuk kadar serat. Selama proses penge-
ringan ini terjadi peningkatan kadar air rata-rata dari
84.86 persen pada awal proses menjadi 81.57 persen pada
akhir proses. Kadar serat bawang merah juga menurun dari
9.50 persen (b.k.) menjadi 7.65 persen (b.k.). Peningkatan
terjadi pada kandungan VRS yaitu dari 8.69 meq/g menjadi
39.35 meqjg pada minggu ketiga, tetapi menurun kembali
STUD1
PENGERINGAN BAWANG MERAH
(u
ascalonicum L) DENGANMENGGUNAKANRUANG BERPEMBANGKIT VORTEKS
Oleh
DARMAWAN CATUR SUSETYO
F 21.1079
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoteh gelar Sa rjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1 9 9 1
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
STUD1
PENGERINGAN BAWANG MERAH
(m
ascalonicum L.)DENGANMENGGUNAKAN
RUANG BERPEMBANGKIT VORTEKS
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gel= Sa jana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DMWlAWAN CATUR SUSETYO
F
21.1079Dilahirkan pada tanggal 23 Mei 1966
di Brebes
Tanggal lulus : 24 Oktober 1991
Disetuiui,
,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
berkah dan rahmat-Nya sehingga pelaksanaan dan penulisan
laporan hasil penelitian ini dapat terselesaikan
Kepada segenap pihak yang telah membantu, Penulis
sampaikan rasa terima kasih yang tulus, khususnya kepada:
(1) Dr. R. Muljono ~udoamidjojo, selaku Dosen Pembimbing
Utama, yang telah memberikan kesempatan, saran, petun-
juk dan bimbingan sejak persiapan penelitian,
(2) Ir. R.M. Sinaga, MS, staf peneliti Balithort Lembang,
selaku Dosen Pembimbing 11, atas kesempatan, arahan dan
bimbingan yang diberikan,
(3) Bapak Sutedja Wiraatmadja, MSc. yang senantiasa membe-
rikan dorongan dan petunjuk selama studi,
(4) Ir. Ali Asghar, Bapak Kusdibyo, staf Balithort Lembang
lainnya, rekan dan sahabat yang telah banyak membantu,
(5) Ir. Cahyo Hartono yang telah tulus memberikan bantuan
dan dukungan selama studi, dan
(6) Ayahanda, Ibunda, Kakak dan Adik yang selalu mendoakan
serta seseorang yang selalu mendampingi.
Menyadari keterbatasan yang ada, kritik dan saran bagi
penyempurnaan tulisan berikutnya Penulis harapkan. Semoga
tulisan ini dapat memberi manfaat.
DAFTAR IS1
Halaman
. . .
KATA PENGANTAR iii
. . .
DAFTAR TABEL vi
...
DAFTAR GAMBAR vii
...
DAFTAR LAMPIRAN viii
...
.
I PENDAHULUAN 1
. . .
I1
.
TINJAUAN PUSTAKA 5.
...
A BOTANI BAWANG MERAH 5
.
...
B PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BAWANG MERAH 7
.
...
C KOMPOSISI KIMIA DAN ZAT GIZI 8
D
.
MUTU. KERUSAKAN PASCA PANEN DAN PENCEGAHANNYAE
.
PENGERINGAN DAN PENYIMPANAN...
...
F
.
PEMBANGKIT VORTEKS...
.
I11 METODE PENELITIAN
4 A
.
BAHAN DAN ALAT. . .
. . .
.
1 Bahan Baku
...
.
2 Bahan Penunjang
3
.
Alat...
B.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...
C
.
METODE PENELITIAN. . .
D
.
RANCANGAN PERCOBAAN...
E
.
PENGAMATAN...
...
1.
Kering Mati...
2.
Kadar Air...
.
3 Kadar VRS
Halaman
4
.
Kadar Serat. . .
205
.
Perubahan Fisik. . .
216
.
Penampakan...
2 2 I V.
H A S I L DAN PEMBAHASAN. . .
23A
.
KERING MAT1. . .
23B
.
KADAR AIR. . .
24C
.
KADAR VRS...
26D
.
KADAR SERAT...
31E
.
KEBUSUKAN. . .
33F
.
PERTUMBUHAN TUNAS...
38G
.
SUSUT BOBOT...
4 0 H.
PENAMPAKAN . . . 43V
.
KESIMPULAN DAN SARAN...
45A
.
KESIMPULAN...
45B
.
SARAN...
46DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Luas areal dan jumlah produksi bawang
merah di Indonesia
...
8Komposisi kimia bawang merah tiap 100 g
bahan yang dapat dimakan
...
9Senyawa volatil bawang merah
. . .
9Pengaruh lama pengeringan terhadap rata-
rata kadar air bawang merah
...
25 Pengaruh lama pengeringan terhadapkandungan VRS bawang merah
...
27Pengaruh cara pengeringan terhadap
kandungan VRS bawang merah
...
29 Analisis sidik raqam kadar seratbawang merah
...
3 1Pengaruh cara pengeringan terhadap
...
tingkat kebusukan umbi bawang merah 3 4
Pengaruh lama pengeringan terhadap
...
tingkat kebusukan umbi bawang merah 3 5
[image:10.510.39.459.133.600.2]Pengaruh cara pengeringan terhadap
...
jumlah umbi bertunas 3 9
Pengaruh lama pengeringan terhadap
susut bobot bawang merah
...
4 1Pengaruh cara pengeringan terhadap
susut bobot bawang merah
...
42Nilai penampakan umum bawang merah
...
Kupersemhuizkarz untuk
Oieh
DARMAWAN CATUR SUSETYO F 21. 1079
1 9 9 1
FAKULTAS TEKROLOGI PERTANlAiV INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Darmawan Catur Susetyo. F 21.1079. Studi Pengeringan Ba- wang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Menggunakan Ruang Berpembangkit Vorteks. Di bawah bimbingan R. Muljono Judoamidjojo dan R. M. Sinaqa.
RINGKASAN
Penelitian ini mempelajari cara pengeringan bawang
merah yaitu dengan menggunakan ruang berpembangkit vorteks.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu
pengeringan dan mengevaluasi mutu bawang merah yang
dihasilkan dari beberapa cara pengeringan tertentu, selama
pengeringan di dalam ruang berpembangkit vorteks pada
kodisi udara dan angin di daerah Brebes.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lenqkap
Faktorial. Faktor-faktor yanq diperhatikan yaitu cara
pengeringan (A) yang terdiri dari bawang merah ikatan yang
digantung pada para-para (Al), bawang merah tanpa daun
tanpa pengapuran (AZ), dan bawang merah tanpa daun dengan
pengapuran (A3), dan lama pengeringan (B) yang terdiri atas
9 taraf yaitu 0 minggu (BO), 1 minggu (Bl), 2 minggu (B2),
dan seterusnya hingga 8 minggu (B6). Masing-masing perla-
kuan diulang 3 kali.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara pengering-
an (A) berpengaruh nyata terhadap kadar air, kandungan VRS,
tingkat kebusukan, pertunasan dan susut bobot. Bawang
cara pengeringan terbaik dalam proses pengeringan ini.
Meskipun susut bobotnya (28.67 persen) sedikit lebih tinggi
dari pada bawang merah tanpa daun (A2 dan A 3 ) , yaitu 26.30
dan 25.09 persen, namun penampakan warna dan bentuk fisik-
nya lebih menarik. Dilihat dari kadar air dan VRS-nya,
bawang merah ikatan (masing-masing 82.68 persen dan 40.97
meq/g) juga lebih baik dari pada bawang merah tanpa daun
tanpa pengapuran (masing-masing 82.23 persen dan 23.09
meq/g) maupun dengan pengapuran (masing-masinq 82.19 persen
dan 27.74 meq/g). Selain itu persentasi kebusukan dan
pertunasan bawang merah ikatan lebih rendah, yaitu 7.11 dan
0.62 persen, dari pada bawang merah tanpa daun tanpa
pengapuran, yaitu 9.46 dan 2.50 persen, maupun bawang merah
tanpa daun dengan pengapuran yaitu 10.18 dan 2.34 persen.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa lama
pengeringan (B) berpengaruh nyata terhadap faktor-faktor
yang diamati, termasuk kadar serat. Selama proses penge-
ringan ini terjadi peningkatan kadar air rata-rata dari
84.86 persen pada awal proses menjadi 81.57 persen pada
akhir proses. Kadar serat bawang merah juga menurun dari
9.50 persen (b.k.) menjadi 7.65 persen (b.k.). Peningkatan
terjadi pada kandungan VRS yaitu dari 8.69 meq/g menjadi
39.35 meqjg pada minggu ketiga, tetapi menurun kembali
STUD1
PENGERINGAN BAWANG MERAH
(u
ascalonicum L) DENGANMENGGUNAKANRUANG BERPEMBANGKIT VORTEKS
Oleh
DARMAWAN CATUR SUSETYO
F 21.1079
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoteh gelar Sa rjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1 9 9 1
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
STUD1
PENGERINGAN BAWANG MERAH
(m
ascalonicum L.)DENGANMENGGUNAKAN
RUANG BERPEMBANGKIT VORTEKS
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gel= Sa jana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DMWlAWAN CATUR SUSETYO
F
21.1079Dilahirkan pada tanggal 23 Mei 1966
di Brebes
Tanggal lulus : 24 Oktober 1991
Disetuiui,
,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
berkah dan rahmat-Nya sehingga pelaksanaan dan penulisan
laporan hasil penelitian ini dapat terselesaikan
Kepada segenap pihak yang telah membantu, Penulis
sampaikan rasa terima kasih yang tulus, khususnya kepada:
(1) Dr. R. Muljono ~udoamidjojo, selaku Dosen Pembimbing
Utama, yang telah memberikan kesempatan, saran, petun-
juk dan bimbingan sejak persiapan penelitian,
(2) Ir. R.M. Sinaga, MS, staf peneliti Balithort Lembang,
selaku Dosen Pembimbing 11, atas kesempatan, arahan dan
bimbingan yang diberikan,
(3) Bapak Sutedja Wiraatmadja, MSc. yang senantiasa membe-
rikan dorongan dan petunjuk selama studi,
(4) Ir. Ali Asghar, Bapak Kusdibyo, staf Balithort Lembang
lainnya, rekan dan sahabat yang telah banyak membantu,
(5) Ir. Cahyo Hartono yang telah tulus memberikan bantuan
dan dukungan selama studi, dan
(6) Ayahanda, Ibunda, Kakak dan Adik yang selalu mendoakan
serta seseorang yang selalu mendampingi.
Menyadari keterbatasan yang ada, kritik dan saran bagi
penyempurnaan tulisan berikutnya Penulis harapkan. Semoga
tulisan ini dapat memberi manfaat.
DAFTAR IS1
Halaman
. . .
KATA PENGANTAR iii
. . .
DAFTAR TABEL vi
...
DAFTAR GAMBAR vii
...
DAFTAR LAMPIRAN viii
...
.
I PENDAHULUAN 1
. . .
I1
.
TINJAUAN PUSTAKA 5.
...
A BOTANI BAWANG MERAH 5
.
...
B PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BAWANG MERAH 7
.
...
C KOMPOSISI KIMIA DAN ZAT GIZI 8
D
.
MUTU. KERUSAKAN PASCA PANEN DAN PENCEGAHANNYAE
.
PENGERINGAN DAN PENYIMPANAN...
...
F
.
PEMBANGKIT VORTEKS...
.
I11 METODE PENELITIAN
4 A
.
BAHAN DAN ALAT. . .
. . .
.
1 Bahan Baku
...
.
2 Bahan Penunjang
3
.
Alat...
B.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...
C
.
METODE PENELITIAN. . .
D
.
RANCANGAN PERCOBAAN...
E
.
PENGAMATAN...
...
1.
Kering Mati...
2.
Kadar Air...
.
3 Kadar VRS
Halaman
4
.
Kadar Serat. . .
205
.
Perubahan Fisik. . .
216
.
Penampakan...
2 2 I V.
H A S I L DAN PEMBAHASAN. . .
23A
.
KERING MAT1. . .
23B
.
KADAR AIR. . .
24C
.
KADAR VRS...
26D
.
KADAR SERAT...
31E
.
KEBUSUKAN. . .
33F
.
PERTUMBUHAN TUNAS...
38G
.
SUSUT BOBOT...
4 0 H.
PENAMPAKAN . . . 43V
.
KESIMPULAN DAN SARAN...
45A
.
KESIMPULAN...
45B
.
SARAN...
46DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Luas areal dan jumlah produksi bawang
merah di Indonesia
...
8Komposisi kimia bawang merah tiap 100 g
bahan yang dapat dimakan
...
9Senyawa volatil bawang merah
. . .
9Pengaruh lama pengeringan terhadap rata-
rata kadar air bawang merah
...
25 Pengaruh lama pengeringan terhadapkandungan VRS bawang merah
...
27Pengaruh cara pengeringan terhadap
kandungan VRS bawang merah
...
29 Analisis sidik raqam kadar seratbawang merah
...
3 1Pengaruh cara pengeringan terhadap
...
tingkat kebusukan umbi bawang merah 3 4
Pengaruh lama pengeringan terhadap
...
tingkat kebusukan umbi bawang merah 3 5
[image:88.510.39.459.133.600.2]Pengaruh cara pengeringan terhadap
...
jumlah umbi bertunas 3 9
Pengaruh lama pengeringan terhadap
susut bobot bawang merah
...
4 1Pengaruh cara pengeringan terhadap
susut bobot bawang merah
...
42Nilai penampakan umum bawang merah
...