• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Islam dalam Instrumen Pasar Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Konsep Islam dalam Instrumen Pasar Modal"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP ISLAM DALAM

INSTRUMEN PASAR MODAL

TESIS

OLEH

ZAID AFIF

037005082

Hukum Ekonomi

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2005

Zaid Afif : Konsep Islam dalam Instrumen Pasar Modal, 2005

(2)

Konsep Islam dalam Instrumen Pasar Modal

Perjalanan panjang Pasar Modal telah membawa perubahan besar dalam dunia bisnis Intenasional. Di mulai dari 16 Juni 1288, pada sebuah pertambangan tembaga milik Storkopparberg

di Swedia yang tercatat sebagai efek tertua yang pernah ada. Sampai pada kekuatan New York Stock Exchange yang menawarkan saham-saham perusahaan raksasa. Beragam intrik dan skandal dalam perdagangan efek ini dapat saja terjadi setiap saat., disamping semakin kaburnya jenis efek yang dijadikan objek bertransaksi. Selain itu kegiatan perdagangan yang telah melintasi batas wilayah dan negara menjadi problematika baru. Arus globalisasi yang tidak dapat dibendung, membawa konsekwensi terhadap aturan-aturan hukum.

Hak-hak masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal harus terlindungi, demikian sebaliknya. Namun apabila dilihat dari instrumen yang digunakan dalam bertransaksi secara konvensional, maka penekanannya hanya pada persoalan formal saja. Sehingga peluang spekulasi dalam meraih keuntungan sarat dengan praktek riba, gharar dan maysir. Untuk menghindari hal tersebut perlu dicarikan instrumen altematif Terobosan alternatif ini harus dapat mengimbangi persoalan formal dengan religi.Maka pilihannya adalah syariah dalam konsep Islam, karena dapat memadukan antara formal (duniawi) dengan religi (ukhrowi) yang secara syariah tidak dapat dipisahkan. Konsep ini juga dapat melintasi ruang dan waktu apalagi wilayah dan negara, karena kesempurnaannya dapat dijadikan pedoman oleh siapa saja.

Di dalam perdagangan menurut Islam ada nilai ibadahnya, maka sebagai pemandu untuk terhindar dari jebakan riba, gharar dan maysir diperlukan instrumen yang sesuai syariah dalam bertransaksi di pasar modal. Oleh karena itu harus pula mengacu pada prinsip ekonomi Islam yang sesuai dengan aqad: bai’ al dayn, bai’ as salam, bai’ inah, mudharabah, murabahah, musyarakah, istishna, hiwalah, kafalah, dan wakalah. Untuk itu sebagai bagian dari suatu sistem, diperlukan juga pengakuan formal dalam mengaplikasikannya di pasar modal. Bukan hanya pengakuan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia, tetapi diharapkan dapat menjadi perangkat yang mempunyai otorisasi syariah dalam Undang-undang. Sehingga pada akhirnya masyarakat muslim Indonesia dapat berinvestasi sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist yang memadukan investasi dunia dan akhirat.

Kata kunci : Konsep Islam,

Instrumen Pasar Modal

* Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara ** Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

*** Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia ****Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Zaid Afif : Konsep Islam dalam Instrumen Pasar Modal, 2005

(3)

The Concept of Islam in The Instrument of Stock Exchange

During its course of development beginning on June 16, 1288 at a copper mine belonged to Storkopparberg in Sweden which is registered as the oldest stock exchange ever existed to the current strong New York Stock Excange offering the stocks belong to gigantic companies, Stock Exchange has brought big change into the international business. The activities of stock exchange have irresistibly crossed the borders of many countries and brought legal consequences with them because of the scandals and intrigues occurred any time in effect trade and the ambiguity of kind of effect used as the object of transaction.

The community rights in investing their capital in stock exchange should be protected and vise versa. But, when seen from the instruments used in a conventional transaction, the focus is only stressed on the formal problem that the opportunity of speculation in getting profit is full of practices of riba, gharar, and maysir. To be prevented from those practise, an alternative solution needs to be found out. This alternative breakthrough must be able to balance the formal problems with religious sustances. Therefore, in the concept of Islam, the choice is syariah for it can combine both formal (duniawi)and religious (ukhrowi) problems which, according to syariah, cannot be separated.

This concept of Islam not only can pass through territories or states but even through space and time since its perfection can be everbody’s guidance. According to Islam, every trade has its act of devotion, therefore, as the guidance to be avoided from the trap of riba, gharar,and maysir, a

syariah-based instrument is needed in transacting in the stock exchange which is according to Islam economic principal using aqad : bai’ al dayn, bai’ as salam, bai’ inah, mudharabah, murabahah, musyarakah, istishna, hiwalah, kafalah and wakalah. As apart of a system, therefore, an official or formal acknownledgment of applying this concept of Islam in stock exchange is also needed. Not only is the acknowledgment from the National Legal Council of the Indonesian Islamic Scholar Council, but it also expected that this concept can be an instrument with legal authorization equal to the law. And at the end, the Indonesian Muslim Society can invest their capital in a way of mixing the secular investment and that of the life here after which is according to what taught by Al-Quran and hadits.

Key words : The concept of Islam

Instrument of stock exchange.

* Student of Magister of Legal Science Program, University of Sumatera Utara ** Professor in Legal Science, Faculty of Law, University of Sumatera Utara *** Lecturer in Legal Science, Faculty of Law, University of Indonesia ****Lecturer in Legal Science, Faculty of Law, University of Sumatera Utara

Zaid Afif : Konsep Islam dalam Instrumen Pasar Modal, 2005

Referensi

Dokumen terkait

Alasan mengapa penelitian ini penting dilakukan karena kualitas strategi aliansi baik antara pembeli-pemasok beserta faktor-faktor yang mendukung kualitas strategi aliansi

Dengan menggunakan SIG pelaksanaan analisa ditemukan bekas tanah kas desa paling banyak berupa bangunan dan dari hasil evaluasi penggunaan lahan bekas tanah

Wisata pantai merupakan bagian dari wisata pesisir yang memanfaatkan pantai sebagai objek wisata, meliputi : (a) perjalanan yang menggunakan moda angkutan laut /

 klik kemudian tarik u/ menyesuaikan panjang batas subkelas populasi yang diinginkan. Pada perangkat plot ini penentuan posisi batas itu dengan melihat bentuk 1

Menyusun rencana pengelolaan pengaduan layanan. Kegiatan penyusunan rencana pengelolaan pengaduan layanan dapat dilakukan setiap awal tahun sejak tahun 2016 sampai

Hal ini sesuai dengan tujuan utama jurusan S1 Kesejahteraan Keluarga yang mempersiapkan para lulusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Mayoritas kasus ISK yang ditemui di klinis adalah ISK non-komplikasi, namun pada beberapa populasi pasien seperti pada pasien imunokompromais, wanita hamil, pasien

Oleh karena itu penyakit tersebut tidak dipengaruhi oleh gaya hidup misalnya konsumsi suplemen yang di dalam teori dikatakan bahwa dengan mengkonsumsi minuman tersebut