EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN
ALTERNATIF DALAM INVESTASI
DI PASAR MODAL INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan
Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
KRISTI EMELIA PASARIBU NIM: 110200123
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN
ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan
Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
KRISTI EMELIA PASARIBU 110200123
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
Ketua Departemen Hukum Ekonomi
NIP. 197501122005012002 Windha, S.H.,M.Hum.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
NIP.195603291986011001NIP.197302202002121001
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
berkat dan kasih karuniaNya yang tiada berkesudahan dan telah memberikan
penulis kekuatan dan kemampuanuntuk menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN
ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA” yang
membahas penerapan produk reksa dana yang dapat diinvestasikan di bursa efek
serta perlindungan hukum terhadap investor dalam perdagangan exchange traded
fund, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan,
semangat, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara;
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.H., D.F.M, selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
5. Ibu Windha, S.H., M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum
EkonomiFakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
dukungan dan masukan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih bu.
6. Bapak Ramli Siregar, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum
Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
7. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan masukan terhadap penulisan skripsi ini ;
8. Bapak Dr. Mahmul Siregar., S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II
penulis ;
9. Bapak Azwar Mahyuzar, S.H., selaku Dosen Penasehat Akademik penulis;
10.Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara seluruhnya
yang telah mendidik danmembimbingpenulis selama menempuh pendidikan
perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
11.Teristimewa untuk orangtua penulis. Christian Raja Pasaribu, S.E, dan Emmy
Simorangkir yang telah memberi dukungan, semangat, dan doa sehingga
penulis mampu mengerjakan penulisan skripsi ini.To my Mom and Dad, no
matter how bad I fell, I always know that you will catch me and help me get
up. Thank for becoming a hero in my life.
12.Kakak-kakak penulis, Irma Angelia Pasaribu, S.E., Renta Norita Pasaribu,
S.TP., Juwita Carolin Pasaribu, S.T., M.BA, Riris Pasaribu, S.E., Lusi Laura
Pasaribu., S.Kom., dan adik penulis satu-satunya Josua Partogi Parasian
13.Kepada orang-orang yang pertama sekali penulis kenal sejak kuliah di fakultas
hukum, Intan Pasaribu, Emma Sinaga, Dyah Putri Ayu, Ari Pareme, Kartika
Feby, Jhon Willi, terimakasih untuk persahabatan yang tetap terjalin sampai
sekarang dan terimakasih untuk setiap support dan doa yang telah kalian
berikan.
14.Adik-adik Kelompok Kecil ICHTUS (Irvin Sihombing dan Elviana Ambarita)
dan EXAUDI (Rumondang Siagian, Dyna Mindaughter, Betric Banjarnahor,
Melisa, Chrissya Tarigan) yang telah memberi dukungan dan doa kepada
penulis.
15.Kelompok Kecil Ozora dan Solafide (Kak Joice S.H, Hary Tama, Maruli
Sinaga, Daniel Sinaga, Okta Ginting, Hengky Simanjuntak, Juanda
Tampubolon, dan Ricky David).
16.Kepada teman-teman klinis Sheila Wiyasih Elang, Rolas Putri, Dheo Michael,
Algrant Ginting, Fadhel Muhammad, Isaac Sahala, dan Vincent yang
tergabung di grup Line “Gang Bang”. Terimakasih untuk setiap dukungan dan
doa dari kalian. Semangaaat menuju SH guys!!
17.Teman-teman sepelayanan Jessica Grace, Ibreina Pandia, Margaretha Sianturi,
Sarah Nova, Dyna Hasibuan, Tri Yanto Yeremia, Frans Yoshua, Jaka
Lumbanraja, Nathan Lumbanraja, Tody Marpaung, Tulus Nababan.
18.IMAHMI (Ikatan Mahasiswa Hukum Ekonomi) 2011., Alex Sandro, Samuel
Simanjuntak, Thresya Nova, Sri Nita Pagit, Febrina Yuletha, Jhon Purba,
IMAHMI lainnya yang telah memberi dukungan kepada penulis. Salam
IMAHMI!!
19.Teman-teman stambuk 2011, Imelda Sinurat, Citra Kesuma, Rurin Tambun,
Octaviana, Novia, Agnestesia Rizky, Margaretha Siahaan, Nesya Yulia, Kiki
Ayu, Gabetta Solin, Togar Nainggolan.
20.Seksi Doa Panitia Retreat UKM KMK USU UP FH., Teresia Pakpahan,
Saidibot Panjaitan, Laratisa Manurung, Helen Pasaribu yang telah memberi
semangat dan doa kepada penulis. Semangat kuliahnya dek, segera menyusul.
21.Keluarga besar Clarabelle Choir, terkhusus untuk Bg Isa Sembiring yang telah
memberi semangat dan motivasi kepada penulis sejak SMA sampai sekarang,
dan untuk personil G9 (Kristin Simanjuntak, Maria Ompusunggu, Vricsiliya
Panjaitan, Sri Kartini, Wenny LumbanGaol, Esra Elisabeth, Emma Novia, dan
Novita Olivia) semangaat untuk skripsiannya gadis-gadis bertalenta! Dan
terimakasih untuk semua abang, kakak, adik Clarabelle Choir yang juga telah
memberi dukungan kepada penulis.
22.Untuk setiap orang yang telah memberi support, doa, dan telah membantu
penulis dalam penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR SKEMA ... . iv
DAFTAR TABEL ... v
ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 8
D. Keaslian Penulisan ... 9
E. Tinjauan Kepustakaan ... 10
F. Metode Penelitian ... 14
G. Sistematika Penelitian ... 16
BAB II PENGATURAN REKSA DANA DI PASAR MODAL INDONESIA A. Pengertian dan Bentuk-Bentuk Reksa Dana ... 18
B. Pihak-Pihak dalam Reksa Dana ... 32
C. Mekanisme Perdagangan Reksa Dana ... 36
D. Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Reksa Dana ... 39
BAB III PENERBITAN DAN PERDAGANGAN ETF
SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA
A. Pengertian dan Sejarah Lahirnya ETF ... 56
B. Perkembangan ETF di berbagai negara ... 62
C. Ketentuan Hukum ETF ... 64
D. Penerbitan dan Perdagangan ETF di Bursa Efek ... 67
E. Kelemahan dan Keunggulan ETF ... 79
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN EXCHANGE TRADED FUND (ETF) MELALUI BURSA EFEK A. Perlindungan Hukum terhadap Investor di pasar modal ... 83
B. Perlindungan Hukum terhadap Investor dalam perdagangan ETF melalui Bursa Efek ... 87
C. Penerapan Prinsip Keterbukaan dalam ETF... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 97
B. Saran ... 99
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1. Mekanisme Kegiatan Reksa Dana berbentuk Perseroan... 36
Skema 2. Mekanisme Kegiatan Reksa Dana KIK ... 38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perbedaan ETF dengan reksa dana open-ended ... 61
Tabel 2. Perkembangan ETF di berbagai negara ... 62
ABSTRAK
EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA
Kristi Emelia Pasaribu* Bismar Nasution** Mahmul Siregar***
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.Oleh karena adanya peningkatan reksa dana yang signifikan maka perlu adanya pengembangan inovasi pada reksa dana yaitu salah satuinovasi yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Funds).Adapun permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana pengaturan reksa dana dalam pasar modal, penerbitan dan perdagangan exchange traded fund sebagai instrumen alternatif investasi di pasar modal, dan perlindungan terhadap investor dalam perdagangan exchange traded fund melalui bursa efek.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat normatif yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sekunder, yang merupakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier melalui peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan media elektonik/internet.
Exchange Traded Fundadalah penggabungan karakteristik dari dua produk yakni reksa dana berbentuk terbuka dan saham. Investor membeli unit
penyertaan atau saham Exchange Traded Fund di suatu bursa.PT. Bursa Efek
Indonesia mulai awal tahun 2007 telah memberikan kesempatan untuk
memperdagangkan ETF (Exchange Traded Fund) di Pasar Modal
Indonesia.Instrumen ini merupakan instrumen investasi yang murah yangdapat mengakses eksposur pasar secara luas.Disamping itu, Exchange Traded Fund juga memiliki struktur biaya yang lebih rendah dari reksadana konvensional yang telah ada.Bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada investor dalam perdagangan Exchange Traded Fund (ETF) melalui Bursa Efek adalah diatur dalam perjanjian pendirian Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif yang dibuat dan ditandatangani oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian.Investor juga mendapat perlindungan hukum dari Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, khususnya peraturan BAPEPAM, dan fiduciary duty yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Kata kunci: Exchange Traded Fund, Pasar Modal
*
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**
Dosen Pembimbing I
***
ABSTRAK
EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA
Kristi Emelia Pasaribu* Bismar Nasution** Mahmul Siregar***
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.Oleh karena adanya peningkatan reksa dana yang signifikan maka perlu adanya pengembangan inovasi pada reksa dana yaitu salah satuinovasi yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Funds).Adapun permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana pengaturan reksa dana dalam pasar modal, penerbitan dan perdagangan exchange traded fund sebagai instrumen alternatif investasi di pasar modal, dan perlindungan terhadap investor dalam perdagangan exchange traded fund melalui bursa efek.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat normatif yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sekunder, yang merupakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier melalui peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan media elektonik/internet.
Exchange Traded Fundadalah penggabungan karakteristik dari dua produk yakni reksa dana berbentuk terbuka dan saham. Investor membeli unit
penyertaan atau saham Exchange Traded Fund di suatu bursa.PT. Bursa Efek
Indonesia mulai awal tahun 2007 telah memberikan kesempatan untuk
memperdagangkan ETF (Exchange Traded Fund) di Pasar Modal
Indonesia.Instrumen ini merupakan instrumen investasi yang murah yangdapat mengakses eksposur pasar secara luas.Disamping itu, Exchange Traded Fund juga memiliki struktur biaya yang lebih rendah dari reksadana konvensional yang telah ada.Bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada investor dalam perdagangan Exchange Traded Fund (ETF) melalui Bursa Efek adalah diatur dalam perjanjian pendirian Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif yang dibuat dan ditandatangani oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian.Investor juga mendapat perlindungan hukum dari Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, khususnya peraturan BAPEPAM, dan fiduciary duty yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Kata kunci: Exchange Traded Fund, Pasar Modal
*
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**
Dosen Pembimbing I
***
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara memerlukan
pembiayaan baik dari pemerintah dan masyarakat.Penerimaan pemerintah untuk
membiayai pembangunan nasional diperoleh dari pajak dan penerimaan lainnya.
Adapun masyarakat dapat memperoleh dana untuk berinvestasi melalui
perbankan, lembaga pembiayaan, dan pasar modal. Pasar modal merupakan
alternatif pendanaan baik bagi pemerintah maupun swasta. Pemerintah yang
membutuhkan dana dapat menerbitkan obligasi atau surat utang dan menjualnya
ke masyarakat lewat pasar modal.1
Pasar modal di Indonesia membawa dampak positif terhadap
perkembangan perekonomian di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena pasar
modal mempunyai peranan yang penting, antara lain :2
1. Pasar modal merupakan fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli
dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang
diperjualbelikan.
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk
memperoleh hasil yang diharapkan. Keadaan tersebut akanmendorong
perusahaan untuk memenuhi keinginan para investoruntuk memperoleh hasil
yang diharapkan.
1
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 1.
2
3. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali
saham atau surat berharga yang dimilikinya.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembagan suatu perekonomian.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Pasar modal mempertemukan pemilik dana) dengan pengguna dana untuk
tujuan investasi jangka menengah. Kedua pihak melakukan jual beli modal yang
berwujud efek. Pemilik dana menyerahkan sejumlah dana dan penerima dana
(perusahaan terbuka) menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek.3
Tentu saja tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini masyarakat
Indonesia belum cukup mengenal manfaat melakukan investasi di pasar
modal.Bursa efek hanya sebagai bursa yang memperdagangkan saham atau
obligasi semata. Dari sisi masyarakat keinginan untuk berinvestasi di pasar modal
dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :4
1. Tergantung dari bunga bank, bila tingkat bunga deposito lebih tinggi dari
bunga obligasi keinginan berinvestasi di pasar modal akan menurun. Kebijakan
moneter pemerintah akan mempengaruhi pasar modal karena akan berdampak
pada pilihan investasi.
2. Keadaan ekonomi keseluruhan apakah sedang resesi, berkembang atau stabil.
Ekonomi resesi, daya beli masyarakat turun, keadaan ini berpengaruh pada
faktor lain seperti produksi, keuangan, dan keuntungan perusahaan. Dalam
kondisi demikian, keinginan orang untuk berinvestasi akan menurun. Pilihan
3
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 10.
4
investasi yang aman adalah mengamankan uangnya di deposito atau membeli
valuta asing.
3. Faktor politis sebagai faktor yang menentukan, mempengaruhi rencana dan
keputusan investasi para investor.
4. Faktor hukum, kepatuhan hukum pelaku pasar untuk menjalankan segala
ketentuan hukum yang tercantum dalam berbagai peraturan Bapepam akan
menjadi tolak ukur sejauh mana pelaku pasar dapat menjaga instrumen
ekonomi ini menjadi wadah yang dapat dipercaya.
Setiap orang yang memutuskan akan berinvestasi di pasar modal atau tidak
harus memperhatikan faktor-faktor diatas, hal ini dikarenakan pasar modal
dimanapun berada mempunyai ciri yang sifatnya universal yaitu :
1. Investasi berisiko tinggi ;
2. Prinsip keterbukaan ;
3. Pertanggungjawaban ;
4. Jaminan kepastian hukum ;
5. Perlindungan investor ; 5
Berinvestasi di pasar modal mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan berinvestasi pada bidang lainnya karena sangat terpengaruh
oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas. Nasihat yang mungkin sering
didengar sebelum berinvestasi di pasar modal adalah jangan menaruh telur dalam
satu keranjang, tetapi dalam sepuluh keranjang. Artinya kalau anda memiliki dana
jangan semuanya diinvestasikan di pasar modal, tetapi sebarlah dalam beberapa
pilihan investasi sehingga kalau mengalami kerugian akibat investasi di pasar
modal, masih memiliki investasi yang lain.
Dana yang digunakan oleh perusahaan berasal dari masyarakat maka
prinsip utama yang dipegang di pasar modal adalah prinsip keterbukaan. Prinsip
ini merupakan pertanggungjawaban karena menggunakan dana masyarakat.
Masyarakat sebagai pemegang saham harus mengetahui bagaimana pengelolaan
dana mereka oleh perusahaan. Keterbukaan merupakan kewajiban bagi
perusahaan (emiten) untuk menginformasikan kepada investor dan masyarakat
tentang keadaan usahanya yang meliputi aspek keuangan, hukum, manajemen,
dan harta kekayaan perusahaan.6
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu
negara terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia. Semakin
maju pasar modal, semakin bervariasi instrumen pasar modal dan semakin
bervariasi instrumen pasar yang diperdagangkan di bursa. Semakin banyak
instrumen yang ditawarkan akan membuat banyak pilihan bagi pelaku pasar dan
kemungkinan pasar semakin diminati oleh investor, baik lokal maupun asing.7
Pasar modal Indonesia sejak tahun 1996 telah mengembangkan reksa dana
sebagai salah satu instrumen alternatif untuk menjangkau investor. Investor yang
membeli reksa dana akan mendapatkan keuntungan atau kerugian yang berasal
dari selisih pendapatan harga beliantara Nilai Aktiva Bersih (selanjutnya disebut
6Ibid., hlm. 6. 7
NAB) per unit pada awal pembelian dan harga NAB per unit pada saat penjualan
kembali reksa dana tersebut. 8
Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek
oleh manajer investasi.9Reksa dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang
didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal
tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan
analisis dalam sebuah pasar modal. Hal ini dikarenakan reksa dana, termasuk yang
dikenal di Indonesia baik yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (selanjutnya
disebut KIK) maupun reksa dana berbentuk perseroan dikelola oleh manajer
investasi yang mewakili para investor yang berpartisipasi dalam reksa dana. 10
Perkembangan pasar modal juga dapat dilihat dari semakin banyak dan
bervariasi instrumen yang diperdagangkan di bursa. Berdasarkan Peraturan
Bapepam Nomor IV B.3 terdapat reksa dana KIKyang unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa efek.4 Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan
dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual
dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara
mereka.11
Sepanjang kurun waktu 2000-2003 perkembangan reksa dana
menunjukkan peningkatan yang signifikan, namun padatahun 2004 peningkatan
8
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Seri Pengetahuan Pasar Modal. Reksa Dana dan Peran serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), hlm. 10.
9
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Angka 27. 10
Gunawan Widjaja dan Parendra Tama, Exchange Traded Fund di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 4.
11
nilai aktiva bersih reksadana menunjukkanperkembangan yang melambat atau
mengalami titik kejenuhan. Hal inimemerlukan inovasi-inovasi baru dalam
pengembangan reksadana. Salah satuinovasi yang dapat dilakukan adalah dengan
pengembangan reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa (Exchange Trade
Funds).
Exchange Traded Fund(selanjutnya disebut ETF) pada dasarnya adalah penggabungan karakteristik dari dua produk yakni reksadana berbentuk terbuka
(open-ended fund) dansaham. Namun tidak seperti reksadana konvesional yang telah ada, investor tidak membeli atau menjual kembali unit penyertaannya
kepada manajer investasi. Investor justru membeli atau menjual unit penyertaan
atau saham ETF di suatu bursa. ETF adalah reksa dana yang unit penyertaan atau
sahamnya tercatat dan diperdagangkan di bursa efek yang tujuan utama
investasinya adalah untuk memperoleh tingkat pendapatan yang sama dengan
indeks yang ditargetkan atau indeks yang menjadi acuan.12
Sejak diperkenalkan di Amerika tahun 1993 perkembangan nilai dana
kelolaan ETF menunjukkan tingkat pertumbuhan yang signifikan dan sampai
dengan akhir Juni 2005 jumlah ETF yang sudah tercatat dan diperdagangkan Bursa Efek Indonesia mulai awal tahun 2007 telah memberikan
kesempatan untuk memperdagangkan ETF di pasar modal Indonesia. Instrumen
ini merupakan instrumen investasi yang murah yangdapat mengakses eksposur
pasar secara luas. Disamping itu, ETF juga memiliki struktur biaya yang lebih
rendah dari reksadana konvensional yang telah ada
12
sebanyak 171buah dengan total dana kelolaan sebanyak US$242,6 milliar.13
Produk ETF yang berkembang demikian pesat di sejumlah negara ini akan
juga dikembangkan di pasar modal Indonesia. Dengan pertimbangan bahwa
produk investasi ETF akan menjadi salah satu daya tarik investor di masa depan
maka tuntutan adanya kepastian hukum menjadi semakin lebih besar.Apabila
seorang investor melakukan investasi dalam reksa dana, maka mereka
akanmengharapkan mendapatkan perlindungan, kepastian dan penegakan hukum.
Oleh karenanya, landasan hukum pasar modal harus diarahkan agar mampu
menampung kejadian-kejadian yang berskala global. Aparat dan pelaku pasar
modal harus meningkatkan kemampuan dan memiliki pengetahuan tentang sistem
dan praktek-praktek hukum yang berlaku di pasar modal internasional, Hal ini
akan semakin penting mengingat investor di seluruh dunia menjadikan law
enforcement sebagai acuan dan prasyarat utama dalam pertimbangan investasi. Peningkatan nilai asset yang luar biasa tersebut dikerenakan ETF memiliki
karakteristik yang lebih menarik dibandingkan dengan reksa dana konvesional.
14
13
Tim Exchange Traded Fund, “Laporan Hasil Studi tentangExchange Traded Funds di Pasar Modal Indonesia”(Makalah Tanpa Penerbit), Jakarta, 2005, hlm. 1.
14
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya., Op.Cit, hlm. 25.
Untuk itu perlu kajian mendalam berkaitan dengan peraturan yang
dibutuhkan guna penerapan ETF dan juga terhadap perlindungan investor dalam
perdagangan ETF. Selain itu diperlukan kesiapan pelaku pasar modal dalam
penciptaan dan perdagangan ETF. Mempertimbangkan hal tersebut, perlu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka
penulis merumuskan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaturan reksa dana dalam pasar modal Indonesia ?
2. Bagaimana perdagangan Exchange Traded Fund (ETF) sebagai instrumen
alternatif investasi di pasar modal Indonesia ?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap investor dalam perdagangan
Exchange Traded Fund (ETF) melalui bursa efek ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan utama dalam penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi
syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara. Selain itu, yang menjadi tujuan dari pembahasan skripsi ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengaturan reksa dana di pasar modal Indonesia.
b. Untuk mengetahui penerbitan dan perdagangan ETF sebagai instrumen
alternatif investasi di pasar modal Indonesia.
c. Untuk mengetahui perlindungan terhadap investor dalam perdagangan
ETFmelalui bursa efek.
2. Manfaat penelitian
a. Secara teoritis, penulisan skripsi ini dapat digunakan untuk memberikan
gambaran dan uraian yang komprehensif mengenai salah satu bentuk
Indonesia, khususnya melalui bursa efek Indonesia serta menambah
wawasan ilmiah baik dalam bidang ini maupun dalam bidang terkait
lainnya.
b. Secara praktis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan
dan tambahan materi bagi para pembacanya baik umum maupun para
akademisi ataupun sebagai bahan referensi bagi para mahasiswa yang
ingin membahas tentang ETF sebagai salah satu reksa dana yang dibentuk
melalui KIK yang diperdagangkan di bursa efek.
D. Keaslian Penulis
Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan di Perpustakaan Pusat
Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
maka diketahui bahwa belum pernah dilakukan penulisan yang serupa mengenai
“Exchange Traded Fund (ETF) sebagai Instrumen Alternatif dalam Investasi di Pasar Modal Indonesia“.
Penulisan skripsi ini dimulai dari mengumpulkan bahan-bahan yang
berkaitan dengan ETF di pasar modal, peraturan perundang-undangan yang
berkaitan, baik melalui literatur yang diperoleh dari perpustakaan atau media
cetak maupun media elektronik. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini
adalah ide penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara alamiah dan
akademik.
E. Tinjauan Kepustakaan
Pasar modal menurut Kamus Hukum Ekonomi diartikan sebagai pasar
berharga jangka panjang, misal saham, dan obligasi.15
Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai
penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan atau manajer investasi.
Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM) Pasal 1 angka 13
mendefinisikan pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek. Dapat dikatakan bahwa pasar modal adalah sebuah tempat
memperdagangkan efek yang diterbitkan oleh perusahaan publik yang melibatkan
lembaga dan profesi yang terkait dengan efek.Karena pasar modal adalah tempat
memperdagangkan efek maka pasar modal disebut juga dengan bursa efek.
16
1. Manajer investasi
Ada
2 pihak yang berwenang melakukan pengelolaan investasi reksa dana, yaitu :
Berdasarkan Pasal 1 Angka 11UUPM menyebutkan bahwa :
“Manajer Investasi adalah pihakyang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank
yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.”
Manajer investasi haruslah mempunyai kebijakan umum atas strategi
investasi yang dibuatnya. Keterbukaan informasi mengenai latar belakang manajer
informasi juga harus diberitahukan secara jelas kepada investor supaya calon
15
A.F.Elly Erawaty dan J.S. Badudu, Kamus Hukum Ekonomi (Jakarta: Proyek ELIPS, 1996), hlm. 14.
16
investor reksadana tersebut mengetahui kelemahan dan keunggulan
masing-masing manajer investasi. Selain itu manajer investasi juga harus melakukan
proses pengambilan keputusan strategi investasi serta mekanisme investasi secara
prosedural karena dana yang dikelola manajer investasi berasal dari nasabah atau
pihak ketiga dalam jumlah yang besar.
2. Bank kustodian.
Pasal 1 angka 8 UUPM mendefinisikan bank kustodian sebagai berikut :
“Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan
harta yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,
bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan memiliki pemegang
rekening yang menjadi nasabah.”
Pasal 43 ayat (1) UUPM menyatakan bahwa yang dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian adalah lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, perusahaan efek, atau bank umum yang telah
mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal (selanjutnya disebut
BAPEPAM). Sehinggakaitannya dengan reksa dana, bank kustodian
bertanggungjawab dalam pengadministrasian atas nama kekayaan reksa dana serta
mengadministrasikan akan pemegang unit penyertaan.
Pasal 1 angka 27 UUPM merumuskan reksa dana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Selanjutnya, berdasarkan UUPM, reksa dana dapat mengambil bentuk perseroan
Reksa dana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya
menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan
saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di
pasar modal dan pasar uang. Reksa dana perseroan terbatas (PT) berdasarkan
sifatnya selanjutnya dibagi ke dalam reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup.17
Reksa dana berbentuk KIK dalam penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf a
UUPM mengatakan sebagai berikut :KIK adalah kontrak antara manajer investasi
dan bank kustodianyang mengikat pemegang unit penyertaan di mana manajer
investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank
kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Reksa dana
berbentuk kontrak investasi kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan unit
penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut
diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal
dandi pasar uang. Dalam reksa dana kontrak investasi kolektif, portofolio reksa
dana adalah milik pemodal secara kolektif.18
Ciri-ciri reksa dana berbentuk KIK adalah sebagai berikut :19
a. Manajer Investasi mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam.
b. Wajib menempatkan uang tunai sekurang-kurangnya 1% dari jumlah Unit
Penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak.
c. Dikelola oleh manajer investasi berdasarkan kontrak pengelolaan.
17
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Op.Cit., hlm. 157-158. 18
Ibid., hlm. 159. 19
d. Manajer investasi dapat menjual dan membeli kembali unit penyertaan
secara terus-menerus sampai dengan jumlah unit penyertaan yang
ditetapkan dalam kontrak dan bila ada pemodal yang membelinya.
e. Kontrak pengelolaannya dibuat oleh manajer investasi dan bank kustodian.
f. Manajer investasi wajib menghitung niali pasar wajar dari portofolio setiap
hari bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM.
g. Nilai unit penyertaan ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih.
h. Kekayaan reksa dana wajib disimpan pada bank kustodian berdasarkan
kontrak yang dibuat antara manajer investasi dan bank kustodian. Manajer
investasi sebagai pengelola, dan bank kustodian melaksanakan
penyimpanan dan pengadministrasian kekayaan reksa dana.
i. Bank kustodian wajib menghimpun dan mengumumkan nilai aktiva
bersihnya.
j. Pemodal dapat membeli dan menjual kembali unit penyertaan yang
ditawarkan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak.
k. Unit penyertaan tidak dicatat di bursa efek.
l. Hasil penjualan/pembelian kembali unit penyertaan dibebankan kepada
rekening reksa dana.
F. Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan untuk melengkapi penulisan skripsi ini
agar dapat terarah dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah antara lain :
Jenis penelitian yang digunakan dalam menjawab permasalahan dalam
pembahasan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum
normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menganalisa hukum yang
tertulis dari bahan pustaka atau data sekunder belaka yang lebih dikenal dengan
nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum. 20
2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data
sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.
a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari peraturan
perundang-undangan di bidang hukum yang mengikat yaitu
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
PeraturanPemerintah Nomor 45 Tahun 1995 jo Peraturan Pemerintah
Nomor 12 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Pasar
Modal (selanjutnya disebut PP No. 45 Tahun 1995)
b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer, yaitu hasil karya para ahli hukum berupa
buku-buku, tulisan ilmiah, hasil penelitian ilmiah, laporan makalah lain
yang berkaitan dengan materi penelitian.
c. Bahan hukum tersier yaitu petunjuk atau penjelasan mengenai bahan
hukum primer dan/atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus
hukum, ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
3. Teknik pengumpulan data
20
Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan dapat lebih terarah dan
dapat dipertanggungjawabkan digunakan metode penelitian hukum normatif.
Dengan pengumpulan data secara studi pustaka (library research).Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan suatu penelitian kepustakaan (library research).
Dalam hal ini penelitian hukum dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan
atau di sebut dengan penelitian normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka yang lebih di kenal dengan
nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum.
Metode library research adalah mempelajari sumber-sumber atau bahan-bahan
tertulis yang dapat dijadikan bahan dalam penulisan skripsi ini. Berupa rujukan
beberapa buku, wacana yang dikemukakan oleh pendapat para sarjana ekonomi
dan hukum yang sudah mempunyai nama besar dibidangnya, koran dan majalah.
4. Analisa data
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini termasuk ke dalam tipe
penelitian hukum normatif. Pengolahan data yang hakekatnya merupakan kegiatan
untuk melakukan analisa terhadap permasalahan yang akan di bahas. Analisa data
dilakukan dengan :21
21
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 45.
a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan
yang diteliti.
b. Memilih kaidah-kaidah hukum atau doktrin yang sesuai dengan penelitian.
d. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep, pasal atau doktrin
yang ada.
e. Menarik kesimpulan dengan pendekatan deduktif.Pendekatandeduktif, yaitu
diawalidengan mengemukakan yang bersifat umum kemudian diakhiri
dengan kesimpulan yang bersifat khusus.
G. Sistematika Penelitian
Demi menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik, maka pembahasan
dalam skripsi ini akan diuraikan secara sistematis. Penulisan skripsi ini terbagi ke
dalam 5 bab yaitu sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan
kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika peneltian.
BAB II PENGATURAN REKSA DANA DI PASAR MODAL
INDONESIA
Bab ini berisi tentang pengertian dan bentuk-bentuk reksa dana,
pihak-pihak dalam reksa dana, mekanisme perdagangan reksa dana,
tanggung jawab manajer investasi dalam reksa dana, dan
keterbukaan informasi dalam perdagangan reksa dana.
BAB III PENERBITAN DAN PERDAGANGAN EXCHANGE TRADED
FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF
Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengertian dan sejarah
lahirnya ETF, perkembangan ETF di berbagai negara, ketentuan
hukum ETF, penerapan ETF, kelemahan dan keunggulan ETF serta
penerbitan dan perdagangan ETF di bursa efek.
BAB IV PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR DALAM
PERDAGANGAN EXCHANGE TRADED FUND (ETF)
MELALUI BURSA EFEK.
Bab ini berisikan uraian mengenai perlindungan hukum terhadap
investor di pasar modal, perlindungan terhadap investor dalam
perdagangan ETF melalui bursa efek, dan penerapan prinsip
keterbukaan dalam ETF.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir ini akan memuat kesimpulan dari pembahasan yang
ada pada bab-bab sebelumnya dan akan diakhiri dengan
BAB II
PENGATURAN REKSA DANA DI PASAR MODAL INDONESIA
A. Pengertian dan Bentuk-Bentuk Reksa dana 1. Pengertian reksa dana
Reksa danaadalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa danamerupakan
suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin
berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam
prosedur, administrasi, dan analisis dalam sebuah pasar modal. Hal ini
dikarenakan reksa dana, termasuk yang dikenal di Indonesia baik yang berbentuk
kontrak investasi kolektif (KIK) maupun reksa dana berbentuk perseroan dikelola
oleh manajer investasi yang mewakili para investor yang berpartisipasi dalam
reksa dana.22
Reksa dana merupakan suatu alternatif baru bagi para investor dalam
berinvestasi. Reksa dana yang ada di Indonesia berbentuk reksa dana perseroan
dan kontrak investasi kolektif (KIK) diatur dalam UUPM mulai Pasal 18 sampai
dengan Pasal 29. 23
Mengacu kepada Pasal 1 ayat (27) UUPM didefinisikan bahwa reksa dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
22
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Op.Cit., hlm. 7. 23Ibid.,
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek24
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu :
oleh manajer
investasi.
25
a. Adanya dana dari masyarakat pemodal ;
b. Dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek ;
c. Dana tersebut dikelola oleh manajer investasi ;
Dana yang ada dalam reksa dana merupakan dana bersama para pemodal,
sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola atau
menginvestasikan dana tersebut dalam reksa dana.
Menurut M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya secara sederhana reksa dana
adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menetapkan uang kepada
pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal
berinvestasi di pasar modal. Investasi reksa dana bisa dikatakan relatif lebih
konservatif karena menghindari fluktuasi dan kerugian yang besar, namun jelas
pada capital gain-nya tidak sama besarnya dengan saham, tetapi ada juga reksa dana yang investasinya semua ditempatkan pada instrumen saham.26
Menurut Munir Fuady, eksistensi reksa dana sangat membantu pihak
investor, terutama pihak investor yang tidak mempunyai banyak waktu atau skill atau tidak mau pusing-pusing untuk mendalami prosedur dan analisis mengenai
pembelian saham di pasar modal. Dalam hal demikian, seorang investor cukup
24
Portofolio Efek adalah kumpulan efek yang dimiliki oleh Pihak. (Pasal 1 Angka 24 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal).
25
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya Jawabedisi dua (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 210.
26
memberikan sejumlah uang untuk dikelola oleh Manajer investasi yang memang
sudah profesional untuk itu.27
Reksa dana atau investment fund melakukan pooling(penghimpunan) dana pemodal untuk selanjutnya dibentuk suatu portofolio efek yang terdiri dari
berbagai macam surat berharga yang berupa saham, obligasi, SBI28, deposito
berjangka, commercial papers.29
Penghasilan investasi reksa dana datang dari 3 sumber, yaitu:
deviden/bunga, capital gain, dan peningkatan NAB (Nilai Aktiva Bersih)30
a. Akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman; .
Dividen/bunga diperoleh dari penerbit reksa dana. Capital gain diperoleh dari
penjualan portofolio reksa dana. Peningkatan harga reksa dana (NAB) diperoleh
dari hasil penjualan reksa dana di pasar sekunder (reksa dana tertutup) atau nilai
pembelian kembali oleh perusahaan reksa dana (reksa dana terbuka).
Pendirian reksa dana di Indonesia harus memenuhi ketentuan dalam Pasal
24 PP No. 45 Tahun 1995 yaitu :
Permohonan untuk memperoleh izin usaha Reksa dana Perseroan kepada BAPEPAM disertai dengan dokumen dan keterangan sebagai berikut :
b. Nama dan alamat pendiri reksa dana;
c. Nama dan alamat manajer investasi dan bank kustodian; d. Kontrak pengelolaan reksa dana;
e. Kontrak mengenai jasa custodian atas kekayaan reksa dana f. Penunjukan profesi penunjang pasar modal;
27
Munir Fuady,Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum) (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996), hlm. 106.
28
Sertifikat Bank Indonesia adalah
diskonto/bunga.
29
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Op.Cit., 30
g. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan izin usaha reksa dana yang ditetapkan lebih lanjut oleh
BAPEPAM.
Keuntungan yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam
Reksa dana, antara lain:31
a. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan
diversifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko.
Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki
portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki
dana besar. Dengan reksa dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah
yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen
di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada
berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi32
b. Reksa dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar
modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah
pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian
tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut. .
c. Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada reksa dana dimana dana
tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak
perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut
telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
18 Februari 2015) 32
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan
berbagai peluang keuntungan, reksa dana pun mengandung berbagai peluang
risiko, antara lain:33
a. Risiko menurunnya nilai aktiva bersih/net asset value unit penyertaan.
Risiko ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang
dimasukkan ke dalam portofolio reksa dana yang mengalami penurunan
dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar
portofolio investasi reksa dana dapat disebabkan antara lain: akibat kinerja bursa
yang memburuk, terjadinya kerugian emiten, situasi politik dan ekonomi yang
tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
b. Risiko likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu syarat dalam melakukan investasi agar
pengelolaan dana dapat dilakukan secara maksimal. Tanpa likuiditas, investor
mengalami kesulitan dana dalam bentuk kerugian tunai akibat tidak dapat menjual
portofolio investasinya. Pemilik reksa dana yang akan menjual kembali unit
penyertaannya diharapkan dapat menerima uang tunai secepat mungkin. Potensi
risiko likuiditas dapat terjadi apabila pemegang unit penyertaan pada salah satu
manajer investasi tertentu melakukan penarikan dana dalam jumlah besar pada
hari dan waktu yang sama. Manajer investasi mengalami rush (penarikan dana
secara besar-besaran) atas unit penyertaan reksa dana.
33
c. Risiko pasar
Adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan
yang disebabkan menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara
drastis, ini disebut kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen
investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar
yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB yang ada pada unit
penyertaan reksa dana turut mengalami penurunan.
d. Risiko default
Risiko default adalah kategori risiko yang paling fatal. Terjadi misal:
pihak manajer investasi membeli obligasi yang emitennya mengalami kesulitan
keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga atas pokok obligasi tersebut
untuk menghindarinya, manajer investasi biasanya melakukan seleksi peringkat
obligasi yang layak dijadikan portofolio investasi reksa dana mereka. Seleksi ini
akan menghasilkan daftar jenis obligasi yang masuk dalam peringkat investment
grade dan layak dijadikan portofolio reksa dana.
e. Risiko wanprestasi.
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika
perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera
membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang
terkait dengan reksa dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau
bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (nilai aktiva bersih)
Jenis reksa danayang ditawarkan melalui Pasar Modal Indonesia, yaitu
sebagai berikut :34
a. Reksa dana pasar uang.
Jenis reksa dana yanghanya melakukan investasi pada efek bersifat utang
dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga
likuiditas dan pemeliharaan modal. Reksa dana ini memiliki tingkat resiko yang
paling rendah dibandingkan reksa dana jenis lain. Ini disebabkan instrumen
investasi yang dipilih adalah insrumen utang yang mempunyai jatuh tempo kurang
dari 1 tahun (short term investment) seperti halnya Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito dan surat
pengakuan utang.
b. Reksa dana saham
Reksa dana yang melakukan investasi minimal 80% dari aktivanya dalam
bentuk efek bersifat ekuitas (saham). Reksa dana saham memiliki tingkat
risikonya yang paling tinggi dbandingkan dengan reksa dana lain. Ini disebabkan
saham memiliki kecenderungan selalu berfluktuasi, tetapi untuk jangka panjang
reksa dana saham memberikan keuntungan yang tinggi.
c. Reksa dana pendapatan tetap
Reksa dana yang melakukan investasi minimal 80% dari aktivanya dalam
bentuk efek bersifat utang (obligasi). Sisanya dalam bentuk efek utang lainnya.
Reksa dana ini memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dari reksa
dana pasar uang tetapi dibandingkan dengan reksa dana saham maka risikonya
34
lebih rendah. Reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat pengembalian yang
stabil.
d. Reksa dana campuran
Reksa danayang melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas (saham)
dan efek bersifat utang (obligasi), dengan komposisi portofolio Investasi yang
bervariasi baik dalam bentuk efek utang, saham, maupun pasar uang.Reksa dana
ini memiliki tingkat risiko yang moderat dengan pengembalian yang relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap.
2. Bentuk reksa dana
Berdasarkan UU Pasar Modal Pasal 18 ada 2 bentuk reksa dana, yaitu :
a. Reksa dana berbentuk perseroan.
Reksa dana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya
menjual saham dan selanjutnya dana dari penjualan saham itu diinvestasikan pada
berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.35 Reksa
dana berbentuk perseroan dapat bersifat tertutup (closed-end) atau bersifat terbuka
(open-end).36
1) Reksa dana tertutup adalah reksa dana berbentuk perseroan yang
menjual sahamnya kepada investor melalui penawaran umum perdana
di bursa efek sehingga apabila investor ingin menjual reksa dana
tersebut, mereka dapat menjualnya kembali melalui bursa kepada
investor lainnya, bukan kepada pihak manajer investasi atau
35
Penjelasan Pasal 18 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Pasar Modal. 36
Sawidji Widoatmodjo, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal:Pengetahuan Pasar
penerbitannya37
Ciri-ciri reksa dana tertutup adalah :
. Jadi dengan kata lain, reksa dana tertutup tidak
membeli kembali saham-sahamnya yang telah dijual kepada investor.
38
a) Reksa dana hanya dapat mengeluarkan atau menjual sahamnya
sampai batas modal dasar ;
b) Tidak membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada
investor ;
c) Investor tidak dapat menjual kembali saham reksa dana yang
dimiliki kepada reksa dana ;
d) Saham reksa dana dicatat di bursa efek .
2) Reksa dana terbuka adalah reksa dana berbentuk perseroan yang
menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari investor
sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan.
Sedangkan ciri-ciri reksa dana terbuka adalah :39
a) Reksa dana dapat mengeluarkan atau menjual saham atau unit
penyertaan baru terus-menerus sepanjang ada pemodal yang mau
membelinya ;
b) Saham atau unit penyertaan reksa dana tidak perlu dicatat di bursa
efek, dapat diperjuabelikan di luar bursa (over the counter) ;
c) Pemodal dapat menjual kembali saham atau unit penyertaan reksa
dana yang dimilikinya kepada reksa dana ;
37
Sapto Rahardjo, Panduan Investasi Reksa Dana(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), hlm. 12.
38
Ibid., hlm.158. 39
d) Saham diterbitkan tanpa nilai nominal ;
e) Harga jual atau beli saham atau unit penyertaan reksa dana
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang setiap harinya harus
dihitung oleh bank kustodian.
Reksa dana yang berbentuk perseroan wajib mengikuti ketentuan dalam
UUPM. Ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UU PT) berlaku bagi reksa dana
perseroan yang mempunyai ciri-ciri khusus, berdasarkan ketentuan Pasal 127 UU
PT diberikan kemungkinan untuk mengatur secara khusus dalam peraturan
perundang-undangan pasar modal. Ciri-ciri khusus dari reksa dana perseroan yang
ditegaskan dalam UUPM ini antara lain :
a. Modal dasar ditempatkan dan disetor sedikitnya 1% dari modal dasar
reksa dana telah ditempatkan dan disetor (Pasal 28 ayat (2) UUPM)
b. Bentuk penyertaan saham. Penyertaan saham hanya dapat dilakukan
dengan uang tunai.
c. Pembelian kembali saham reksa dana berbentuk perseroan dan
pengalihan lebih lanjut saham tersebut dapat dilakukan tanpa mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (Pasal 28 ayat (3))
d. Dana cadangan. Reksa dana yang berbentuk perseroan tidak diwajibkan
untuk membentuk dana cadangan (Pasal 29 ayat (1))
Pada reksa dana perseroan, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya adalah
direksi, manajer investasi, dan bank kustodian. Direksi menugaskan manajer
yang diperlukan untuk menunjang fungsinya sebagai manajer investasi. Dalam
menjalankan tugasnya, manajer investasi didasarkan atas kontrak pengelolaan
reksa dana. Kontrak ini merupakan dasar bagi manajer investasi untuk
mengalokasikan dana yang dikelolanya pada sektor-sektor investasi baik di pasar
modal maupun di pasar uang. Dalam mengalokasikan dana tersebut, manajer
investasi diawasi oleh direksi reksa dana. Dengan demikian, direksi reksa dana
berfungsi sebagai komisaris yang mengawasi manajer investasi dalam mengelola
dana dan kekayaan reksa dana.
Peraturan BAPEPAM No. IV.A.2 mengenai Pedoman Anggaran Dasar
reksa danaberbentuk perseroan mengatakan bahwa anggaran dasar reksa dana
berbentuk perseroan harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Nama dan tempat kedudukan perseroan ;
b. Jenis saham yang diterbitkan ;
c. Jangka waktu pendirian ;
d. Maksud dan tujuan perseroan hanya sebagai reksa dana ;
e. Modal disetor sekurang-kurangnya 1% dari modal dasar ;
f. Tugas dan wewenang direksi ;
g. Kuorum, hak suara, dan keputusan ;
h. Direksi reksa dana wajib bertindak sebaik-baiknya untuk kepentingan
pemegang saham reksa dana ;
i. Pembubaran dan likuidasi ;
j. Keputusan dapat diambil berdasarkan persetujuan sebagian besar direktur
k. Dalam hal manajer investasi dan/atau direktur reksa dana berbentuk
perseroan melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang No. 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal peraturan pelaksanaannya, kontrak
pengelolaaan reksa dana, dan/atau anggaran dasar reksa dana,
BAPEPAM berwenang melakukan pembekuan kegiatan usaha reksa
dana, mengamankan kekayaan, dan menunjuk manajer investasi lain
untuk mengelola kekayaan reksa dana, atau mencabut izin usaha reksa
dana dimaksud ;
l. Anggota direksi reksa dana mempunyai kedudukan yang sederajat ;
m.Pengeluaran saham baru, pembelian kembali (pelunasan), dan pengalihan
saham bagi reksa dana terbuka berbentuk perseroan dapat dilakukan
tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham ;
n. Reksa dana tidak wajib membuat dana cadangan ;
o. Dalam hal reksa dana membentuk dana cadangan besarnya dana
cadangan wajib mendapat persetujuan dari BAPEPAM .
b. Reksa dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Kontrak investasi kolektif adalah kontrak manajer investasi dan bank
kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan di mana manajer investasi
diberi wewenang untuk menelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian
diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.40
40
Penjelasan Pasal 18 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Pasar Modal
Reksa dana berbentuk
pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek
yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Reksa dana KIK adalah wadah di mana pemodal dapat ikut serta
mengadakan investasi dalam suatu portofolio efek milik bersama yang dikelola
oleh manajer investasi yang telah mendapat lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan
(selanjutnya disebut OJK), memperoleh jasa penyimpanan dan pencatatan atas
harta bersama dari bank umum yang telah mendapat izin usaha sebagai kustodian
dari OJK serta berhak atas informasi nilai bersih dari harta bersama secara
harian.41
1) Menjalankan perintah manajer investasi untuk melakukan pembayaran dan
penagihan transaksi di pasar modal atau di pasar uang.
Dalam reksa dana KIK, portofolio efek reksa dana adalah milik pemodal
secara kolektif. Ada 2 pihak yang sangat berperan dalam reksa dana berbentuk
KIK ini, yaitu manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi
menentukan arah dan kebijakan investasi, sedangkan bank kustodian bertugas
untuk :
2) Menyimpan serta mengadministrasikan seluruh kekayaan reksa dana.
3) Mengadministrasikan akun (kumpulan transaksi keuangan) setiap
pemodal.
Peraturan BAPEPAM No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif mengatakan bahwa :
41
“Kontrak Reksa dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Nama dan alamat manajer investasi ;
2) Nama dan alamat bank kustodian ;
3) Komposisi diversifikasi portofolio di pasar uang dan pasar modal ;
4) Alokasi biaya yang menjadi beban manajer investasi, bank kustodian dan
pemodal, jika ada ;
5) Kebijakan mengenai pembagian hasil secara berkala kepada pemegang
unit penyertaan ;
6) Keadaan-keadaan yang memperbolehkan manajer investasi menolak
pembelian kembali (pelunasan) ;
7) Tindakan-tindakan yang dilarang bagi reksa dana ;
8) Kewajiban dan tanggung jawab manajer investasi ;
9) Kewajiban dan tanggung jawab bank kustodian ;
10) Hak pemegang unit penyertaan ;
11) Tata cara pengajuan kembali atau pelunasan unit penyertaan ;
12) Nilai aktiva bersih awal reksa dana ;
13) Penyampaian laporan keuangan tahunan reksa dana ;
14) Pembubaran dan likuidasi reksa dana ;
B. Pihak-Pihak dalam Reksa dana
Pihak-pihak terkait dalam reksa dana berbentuk perseroan adalah sebagai
berikut :
1. Direksi
Reksa dana Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut PT) didirikan seperti
sebuah PT biasa dengan maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan usaha reksa
dana. Reksa dana berbentuk perseroan walaupun berdiri sebagai suatu PT,
mempunyai perbedaan dengan PT biasa. Jika PT biasa memiliki organ direksi dan
komisaris, reksa dana berbentuk perseroan mempunyai direksi, namun tidak
terdapat komisaris.42
Kewenangan yang dimiliki direksi ialah harus bertanggung jawab
kepadastakeholders, baik pemegang saham, relasi, rekanan, nasabah, pegawai, pemerintah, dan pihak-pihak yang berhubungan dengan perseroan. Tindakan
hukum direksi biasanya telah diatur dalam anggaran dasar perseroan, dan
berkenaan dengan itu, terdapat 4 (empat) jenis perbuatan hukum direksi, yaitu
sebagai berikut :
Pasal 1 angka 5 UU PTmemberikan defenisi direksi adalah organ
perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan
untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, baik di
dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
43
42
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Op.Cit., hlm. 83. 43
Try Widiyono, Direksi Perseroan Terbatas: Keberadaan, Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008) hlm.50.
a. Perbuatan hukum direksi yang umum, yang tidak memerlukan bantuan atau
b. Perbuatan hukum direksi yang memerlukan bantuan atau pendampingan atau
persertujuan atau dikonsultasikan daridan/atau dengan komisaris.
c. Perbuatan hukum direksi yang memerlukan bantuan atau pendampingan atau
persetujuan dari RUPS.
d. Perbuatan hukum direksi yang memerlukan bantuan atau pendampingan atau
persetujuan dari komisaris dan RUPS.
Pada reksa dana berbentuk perseroan, pengelolaan dilakukan berdasarkan
kontrak antara direksi perseroan dengan manajer investasi. Dalam halpengelolaan
berdasarkan kontrak antara direksi perusahaan reksa dana dengan manajer
investasi dan dalamhal pengelolaan berdasarkan kontrak antara bank kustodian
dengan manajer investasi, jelas bahwa masing-masing pihak terikat secara umum
dengan hukum perjanjian dan terikat pula secara khusus oleh ketentuan-ketentuan
yang diatur dalam kontrak yang dibuat di antara mereka.
2. Manajer investasi
Pasal 1 angka 11 UUPM yang dimaksud dengan manajer investasi adalah
pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk kelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajer
investasi sebagai pengelola reksa dana terbuka berbentuk kontrak kolektif dapat
menjual dan membeli kembali unit penyertaan secara terus menerus sampai
dengan jumlah unit penyertaan yang ditetapkan didalam kontrak. Dalam hal
membeli kembali unit penyertaan tersebut. Dengan demikian, yang mengelola
dana dalam suatu perusahaan reksa dana adalah pihak manajer.
3. Investor atau Pemodal
Masyarakat baik perorangan atau lembaga yang membeli saham atau
obligasi yang diterbitkan emiten disebut investor atau pemodal antara lain
investor domestik maupun investor asing, baik investor individual maupun
investor institusional.
Karakteristik yuridis bagi pemegang saham antara lain :44
Bank kustodian adalah bank yang bertugas menyimpan kekayaan reksa
dana. Misal manajer investasi memilih menempatkan dana pemodal pada
instrumen saham dan obligasi maka lembar saham dan obligasi yang dibeli
disimpan atas nama reksa dana di bank kustodian. Jadi dana yang disetorkan
pemodal ke manajer investasi bukan merupakan bagian dari kekayaan manajer
investasi ataupun bank kustodian, sehingga sewaktu-waktu manajer investasi a. Resiko terbatas (limited risk), artinya pemegang saham hanya
bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan ke dalam perusahaan.
b. Klaim sisa (residual claim), artinya pemegang saham merupakan pihak
terakhir yang mendapat pembagian hasil usaha perusahaan (dalam bentuk
deviden) dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang saham
memiliki posisi junior (lebih rendah) dibanding pemegang obligasi atau
kreditor.
4. Bank Kustodian (BK)
44
tutup, kekayaan reksa dana tersimpan aman dibank kustodian. Selain bertugas
sebagai penyimpan kekayaan tugas bank kustodian lainnya adalah sebagai
adminstrator. Laporan pembelian, penjualan dan laporan saldo akhir
masing-masing pemodal diproses oleh bank kustodian bukan oleh manajer investasi.45
BAPEPAM (OJK)
Direksi
Pernyataan Efektif
Pengawasan Pengajuan Izin Usaha dan
Pernyataan Pendaftaran Promotor (Pendiri) Bank Kustodian Manajer Investasi Reksa Dana (PT) Kontrak Penyimpanan Kontrak Pengolahan Pemegang Saham Underwriter (Jika Ada)
Pengajuan Izin Usaha dan Pernyataan Pendaftaran
Penempatan Uang Minimal 1% dari
Modal Disetor Setoran Tunai Pembelian Pengawasan Penjualan Saham Melalui Penawaran Umum Konfirmasi Perantara Pedagang Efek Pasar Uang Pasar Modal Instruksi Jual/Beli
C. Mekanisme Perdagangan Reksa dana
Skema 1
Mekanisme kegiatan Reksa dana berbentuk Perseroan46
46
Penjelasan dari skema diatas adalah sebagai berikut.
Mekanisme dapat diartikan dalam banyak pengertian yang dapat
dijelaskan dalam 2 pengertian.Pertama, mekanisme adalah pandangan
bahwa
keseluruhan at
fungsi sesuai dengan tujuan. Kedua, mekanisme adalah teori bahwa semua gejala
dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk menjelaskan
mesin-mesin tanpa bantuan
berikut.Pertama, promotor atau pendiri menempatkan uang sebesar 1% dari modal
disetor PT, sehingga ia disebut sebagai pemegang saham awal PT. Kemudian
direksi PT melakukan pengajuan izin usaha dan pernyataan pendaftaran kepada
BAPEPAM, untuk mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM. Setelah itu
PT yang diwakili oleh direksi melakukan kontrak pengelolaan harta PT dengan
manajer investasi, dan kontrak penyimpanan harta PT dengan bank kustodian.
Dengan dibuatnya kontrak tersebut, maka direksi hanya berfungsi sebagai
pengawas saja. Setelah melakukan kontrak, PT akan melakukan penawaran umum
kepada publik, dan investor yang membeli saham PT akan menjadi pemegang
saham PT. Pemegang saham PT tersebut yang melakukan pembelian saham PT
membayarkan dana pembelian melalui underwriter kepada jika ada atau langsung kepada bank kustodian. Hasil penjualan saham akan dikelola oleh manajer
investasi dan diinvestasikan dalam pasar uang atau pasar modal melalui perantara
BAPEPAM
(OJK)
Manajer
Investasi
Pernyataan
Efektif
Pengawasan
Instruksi
Jual beli
Perantara Pedagang
Efek
Pengajuan
Pernyataan
Pendaftaran
Investor
Penawaran Umum/
PenjualanTerus-Menerus
Bank Kustodian
Permohonan
Pembelian/
Penjualan
Kembali
Kontrak
Investasi
Kolektif
(KIK)
Instruksi
Bayar Tagih
Pasar Modal Pasar
Uang
Penjualan Kembali
(Redemption) Dana
Pembelian
Pembayaran
Redemption/Pembayaran
Penjualan
Skema 2
Mekanisme kegiatan Reksa dana KIK 47
47
Penjelasan dari skema diatas adalah reksa dana KIK didirikan berdasarkan
KIK antara manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi untuk dapat
melakukan pengelolaan harta reksa dana KIK terlebih dahulu harus mengajukan
pernyataan pendaftaran dan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM.
Kemudian manajer investasi akan melakukan penawaran umum pertama kali dan
selanjutnya penjualan terus - menerus unit penyertaan kepada investor. Investor
yang berminat untuk membeli unit penyertaan mengajukan permohonan unit
penyertaan kepada manajer investasi dan membayarkan dana pemberian kepada
bank kustodian. Dana hasil penawaran umum dan penjualan terus menerus akan
dikelola oleh Manajer investasi dan diinvestasikan dalam pasar uang dan pasar
modal dalam perantara pedagang efek. Sebagaimana suatu reksa dana terbuka,
dalam reksa dana KIK investor dapat melakukan redemption atau penjualan
kembali unit penyertaan kepada manajer investasi dengan cara melakukan
permohonan penjualan kembali kepada manajer investasi. Selanjutnya, manajer
investasi akan menginstruksikan bank kustodian untuk melakukan pembayaran
atas penjualan kembali tersebut kepada investor.
D. Tanggung Jawab Manajer investasi dalam Reksa dana
Untuk memahami sebagian tentang reksa dana, perlu diamati
pertanggungjawaban manajer investasi, sebagaimana ditulis Paul F.Roye
(Direktur pada Division of Investment Management U.S Securites and Exchange
Management: Taking Responsibility, Maintaining, Trust and Influencing Positive Change.48
Pendanaan manajemen yang baik juga memerlukan pertanggungjawaban
pada tingkat yang lebih tinggi, termasuk kepada masalah yang erat kaitannya
dengan pendanaan dan industri sebagai keseluruhan.Beberapa contoh
menunjukkan bahwa pendanaan manajemen dan industri memerlukan
pertanggungjawaban dan juga perlu untuk membuat standar-standar dengan
maksud untuk menyelesaikan masalah pembagian keuntungan dari pendanaan
investor.
Pertanggungjawaban manajer investasi berkaitan dengan dana, dimana
dana tersebut merupakan kesatuan yang terpisah dari pegawai. Dalam
pengoperasiannya, satu-satunya pertanggungjawaban diemban oleh manajemen
pihak luar dan dewan direksi. Lebih dari sekedar memilih saham untuk
pendanaan, manajemen bekerja dengan dana dari dewan direksi, menyediakan
dana dengan arahan, memelihara hubungan baik dengan para investor, mendirikan
pengantaraan jasa yang telah disediakan.
49
48
Bismar Nasution,Hukum Kegiatan Ekonomi(Bandung: BooksTerrace&Library, 2007), hlm. 94.
49
Ibid., hlm. 95.
Misalnya, pada tahun 1994 di pasar modal Amerika Serikat, kalangan
industri secara khusus membentuk Advisory Group pada penanaman modal,
namun hal ini menimbulkan klaim terhadap pendanaan manajemen yang memiliki
jumlah grup manajer yang kecil karena mereka telah memperdagangkan sekuritas