• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUMBUH KEMBANG DAN FISIK REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUMBUH KEMBANG DAN FISIK REMAJA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUMBUH KEMBANG FISIK REMAJA Dwi Puji Lestari

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jl. Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Puwokerto 53182 Email : dwi040398@gmail.com

A. Pengertian Remaja

Masa remaja menurut Mappiare (1982) berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi perempuan dan 13 sampai 22 tahun bagi laki-laki. Rentang usia remaja tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 sampai 17/18 tahun adalah remaja awal dan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun, yaitu remaja akhir.

Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa adolecere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock:1991). Pandangan tersebut kemudian didukung oleh Piaget yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi julam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa berada dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung afektif, lebih atau kurang dari usia pubertas.

Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berpikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintregasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tetapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan (Shaw dan Costanzo, 1985).

1. Karakteristik Masa Remaja a. Konsep tentang Adolescence

Pengertian dasar tentang adolescence hanyalah pertumbuhan kearah pematangan. Masa ini adalah periode antara permulaan pubertas dengan kedewasaan yang secara kasar antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan antara 12-21 tahun untuk perempuan.

Banyak buku pendidikan dan psikologi yang mendefinisikan adolescence dengan menunjuk kepada periode yang penuh dengan tekanan dan ketegangan (stress and strain), suatu periode dimana individu belum menjadi sesuatu. Generalisasi semacam ini tentu saja memiliki keterbatasan karena tidak semua remaja mengalami tekanan dan ketegangan.

(2)

individu-individu yang sedang mengalami serangkaian tugas perkembangan yang khusus.

b. Keunikan Remaja

Pertumbuhan adalah sesuatu yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat setahap demi setahap. Oleh karena itu, individu tidak sekaligus berubah menjadi orang yang sama sekali berbeda walaupun telah terjadi kematangan pada organ-organ reproduksi, tumbuhnya kumis, tumbuhnya bulu pada bagian-bagian tertentu pada badan, atau dengan timbulnya perubahan suara pada anak laki-laki.

Keunikan remaja terletak pada individu-individunya. Tampak jelas bahwa para remaja dari keluarga yang sama memperlihatkan perbedaan-perbedaan dalam besar badan, intelegensi, minat, dan sifat sosialnya. Para remaja dari kelas sosial yang satu berbeda dengan para remaja dari kelas yang lain dalam sikap dan cita-citanya. Beberapa keunikan para remaja terletak dalam individualitasnya, bukan pada masa remajanya.

B. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sifat kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock (teen task development) (1991) adalah berusaha:

1) Mampu menerima keadaan fisiknya

2) Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa

3) Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlawanan jenis 4) Mencapai kemandirian emosional

5) Mencapai kemandirian ekonomi

6) Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat

7) Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua

8) Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa

9) Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan

10) Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. Tugas-tugas perkembangan fase remaja sangat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembanganya dengan baik.

C. Hakekat Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

(3)

Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang khas dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju.para ahli psikologi menujuk pengertian perkembangan sebagai suatu proses perubahan yang bersifat progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perubahan tersebut tidak terlepas dari perubahan yang terjadi pada stuktur biologis, meskipun tidak semua perubahan kemampuan dan sifat psikis dipengaruhi oleh perubahan struktur biologis. Perubahan kemampuan dan karakteristik psikis sebagai hasil dari perubahan dan kesiapan struktur biologis tersebut sering dikenal dengan sebuah istilah “kematangan” (Beck, 1989).

Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan. Berkat adanya pertumbuhan, pada saatnya anak akan mencapai kematangan. Terdapat perbedaan antara pertumbuhan dan kematangan, pertumbuhan menujukan perubahan biologis yang bersifat kuantitatif. Sedangakan kematangan menunjukan perubahan biologis yang bersifat kualitatif. Akan tetapi perubahan kualitatif itu sulit untuk diamati atau diukur.

Pertumbuhan dan kematangan merupakan proses yang saling berkaitan dan keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti bahwa faktor lingkungan tidak memegang peranan. Pertumbuhan dan kematangan dapat dipercepat dengan rangsangan-rangsangan dari lingkungan dalam batas-batas tertentu. Tugas-tugas remaja yang sangat penting adalah mampu menerima keadaan dirinya, memahami peran seks, mengembangkan kemandirian, mengembangkan tanggung jawab pribadi dan sosial, menginternalisasikan nilai-nilai moral, dan merencanakan masa depan.

D. Karakteristik Pertumbuhan Fisik Remaja

awal masa remaja ditandai dengan pertumbuhan fisik yang sangat pesat, dengan mulai berfungsinya hormon-hormon sekunder. Masa remaja yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju kehidupan orang dewasa tersebut merupaka masa yang sulit dan penuh gejolak sehingga sering disebut sebagai masa badai dan topan, masa pancaroba, dan berbagai sebutan lainnya yang menggambarkan banyaknya kesulitan yang dialami anak pada masa perubahan tersebut. Secara umum, remaja memiliki ciri sebagai berikut:

1) Pertumbuhan fisik yang sangat pesat dan mulai berfungsinya hormon sekunder, terutama hormon reproduksi.

2) Fase remaja adalah masa mecari identitas sehingga pada masa ini anak mempunyai pribadi yang sangat labil, baik dalam hal pemikiran, perasaan, maupun emosinya sehingga pada masa ini anak akan mudah sekali dipengaruhi.

3) Remaja mulai menginginkan kebebasan emosional dari orang tua, dan mulai mengikatkan dirinya dengan kehidupan per group sehingga pada masa ini kehidupan kelompok sebaya menjadi sangat pentin, bahkan dikatakan per group adalah “ segala-galanya” untuk remaja.

4) Adanya berbagai perubahan yang dialami menyebabkan remaja menjadi anak yang emosional, gampang tersinggung, mudah melampiaskan kemarahanya, malas, murung, dan selalu ingin menangis sendiri yang kadang-kadang tanpa sebab yang pasti.

(4)

6) Pada masa ini juga berkembang rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga pada kelompok-kelompok remaja juga berkembang sifat heroik sehingga remaja suka sekali menjadi pengelana, mendaki gunung atau menjadi penjelajah dan kegiatan-kegiatan lain yang menyerempet bahaya.

7) Mulai berfungsinya hormon sekunder, terutama hormon reproduksi menyebabkan remaja mulai tertarik pada lawan jenis, sebagai tanda kesiapan fisik mereka, pada masa ini anak juga suka berkhayal.

Pertumbuhan yang pesat dan munculnya berbagai perubahan fisik yang terjadi merupakan gejala primer yang menandakan awal masa remaja. pentingnya pertumbuhan fisik remaja sering menimbulkan kejutan pada diri remaja itu sendiri. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus membeli lagi yang baru.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu:

1) Keluarga

Faktor dari keluarga yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja meliputi keturunan dan lingkungan.keturunan menyebabkan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dibandingkan anak lainnya sehingga akan lebih berat pula tubuhnya, sedangkan faktor lingkungan akan dapat membantu menentukan dapat tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak tersebut.

2) Gizi

Anak-anak yang memperoleh gizi cukup selama masa pertumbuhannya biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf atau masa remaja dibandingkan anak-anak yang kekurangan gizi.

3) Gangguan Emosional

Dari berbagai penelitian menyimpulkan bahwa anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan. Hal tersebut akan mengakibatkan berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary.

4) Jenis Kelamin

Dalam pertumbuhannya, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya menampakkan pertumbuhan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.

5) Status Sosial Ekonomi

Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi yang redah, secara umum cenderung lebih kecil dari pada anak-anak yang berasal dari keluarga yang status ekonominya menengah apalagi mereka yang berada dalam status sosial ekonomi yang tinggi.

6) Kesehatan

Status kesehatan anak juga banyak mempengaruhi pertumbuhan remaja. anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.

7) Bentuk Tubuh

Kecenderungan bentuk tubuh, apakah masuk dalam klasifikasi eksomorf, mesomorf, atau endomorph akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh remaja.

(5)

a) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu. Hal yang termasuk ke dalam faktor internal ini adalah:

(1) Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya

Anak yang ayah dan ibunya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi, begitu sebaliknya.

(2) Kematangan

Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak tersebut diberi makanan yang bergizi tinggi, tetapi jika saat kematangan belum sampai, pertumbuhan akan tertunda.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri anak. Hal yang termasuk kedalam faktor eksternal adalah:

(1) Kesehatan

Anak yang sering sakit-sakitan maka pertumbuhan fisiknya akan terhambat. (2) Makanan

Anak yang kurang gizi, pertumbuhannya akan terhambat, begitu sebaliknya. (3) Stimulasi Lingkungan

Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan. F. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik dan Implikasinya Bagi Pendidikan

Dalam batas-batas tertentu, percepatan pertumbuhan fisik dapat dibantu dengan berbagai usaha atau stimulasi secara sistematis, antara lain:

1) Menjaga Kesehatan Badan

Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olahraga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Akan tetapi, jika masih terkena penyakit juga, maka haruslah segera diupayakan agar lekas sembuh karena kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.

2) Memberi Makanan yang Baik

Makanan yang baik adalah makanan yang mengandung gizi, segar, sehat dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan yang dimakan oleh anak akan menentukan pula kecepatan pertumbuhan fisik. Oleh karena itu, memerlukan zat-zat pembangun yang terdapat dalam makanan sehingga menyebabkan para remaja pada umumnya nafsu makan.

G. Upaya Untuk Memberikan Bantuan

Apabila perhatian remaja banyak ditujukan pada kelompok, perilakunya akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompok. Perilaku kelompok remaja dapat terbentuk didalam sekolah maupun di luar sekolah.

(6)

Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

1) Sarana dan Prasarana

Faktor sarana dan prasarana jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya, tempat duduk yang kurang sesuai serta ruangan yang gelap dan terlalu sempit akan menimbulkan gangguan kesehatan. Penyelenggaraan pendidikan modern menghendaki agar tempat duduk anak dan meja dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, ruangan kelas yang bersih, terang dan cukup luas, serta kedisiplinan yang tidak kaku.

2) Waktu Istirahat

Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat sangat diperlukan. Terus-menerus bekerja tanpa ada waktu istirahat dapat menimbulkan kelelahan yang mendatangkan kerugian bagi kesehatan. Oleh karena itu, dalam belajarpun sangat penting memperhatikan pengaturan waktu istirahat bagi anak-anak karena dalam belajar dikenal adanya istilah yang disebut dengan biorama, yang berarti kemampuan anak berkonsentrasi akan sangat dipengaruhi oleh irama stamina biologis pada anak itu sendiri.

3) Diadakannya Jam-Jam Olahraga Bagi Para Siswa

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M. (2010). psikologi pendidikan. jakarta: rineka cipta. Djaali, H. (2006). psikologi pendidikan . jakarta: bumi aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Perbandingan Total

Apabila penggunaan daya untuk motor multipel tidak berjalan pada saluran yang sama, hal tersebut akan terjadi arus bocor untuk mengisi kapasitor diantara konverter frekuensi, pada

Hal ini dapat diidentifikasi dari hasil analisis klausa berdasarkan eksperensial meaning pada keseluruhan teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X yang menempatkan

(2) cara orang tua tunggal melatih anak supaya terampil dan mandiri yaitu yang diperoleh di lapangan berbeda dari cara orang tua lainnya dalam mendidik anaknya

Dengan melihat dua jenis limbah yang masih minim akan pemanfaatannya tersebut, muncullah ide untuk membuat INKARNASI (Inovasi Karya dengan Nasi Basi)

Para kreator iklan memanfaatkan media-media seni lainnya sebagai salah satu aspek kreatif periklanan untuk menarik minat konsumen, seperti iklan sirup Marjan

Penisilin dan sefalosporin keduanya terlibat dalam reaksi hipersensitivitas Betalactam yang dilaporkan kejadian alergi penisilin berkisar dari 1% sampai 10%, yang

Faktor lain juga yang mempengaruhi adalah genetik, dimana anak yang memiliki orang tua dengan tubuh yang pendek ke mungkinan besar anak memiliki anak yang pendek, ini