• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu dalam memberikan stimulasi perkembangan sosial anak usia 3-5 Tahun di Desa Sindangwangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu dalam memberikan stimulasi perkembangan sosial anak usia 3-5 Tahun di Desa Sindangwangi"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

HUBIJNGAN

ANTARA

PENGETAHUAN

DAN

SIKAP

DENGAN

PERILAKU IBU

DALAM MEMBERIKAN STIMULASI

PERKEMBANGAN

SOSIAL

ANAK

USIA

3-5

TAHUN DI DESA

SINDANGWANGI

Skipsi

diajukan sebagai tugas

akht

strata-1 (S-1) pada Fakultas Kedokteran dan

Ilmu

Kesehatan untuk memenuhi persyaratan gelar Sarjana Keperav/atail

U. veB tas ls am Neger

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

RISMA

BI'DTYANTI

10t1040m018

PROGRAM STI]DI

ILMU

KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN

ILMU

KESEHATAN

UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI SYARIT

I

DAYATULLAII

JAKARTA

1435

W

2015

M

I II',

(2)

PERNYATAAN

PERSETUJUAN

Skripsi denganjLLdul

HUBUNGAN

ANTAR-i\

PENGETAHUAN

DENGAN

PEIiILAKU IBU

DALA}I

ME]VIBERI]'AN

STIA,IT]LASI

PERKE}f

BANG,A.N

SOSIAt,

ANA(

USIA 3.5

lAHUN

DI

DESA

SINDANG\YANGI

Telah disetujui Can diperiksa oleh pembimbing

skipsi

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif HidayatLriiah lakarta

DISUSLI.,I OLEH

RTSMA

BUDIYANTI

NIM

108104000018

Jakarta, Januari 2014

Pembimbing

I

NIP: 197902102005012002

PROGRAM STLIDI

IIMU

KEPERAWATAN

FAKULTAS

KEDOKTERAN

DAN

ILMU

K-ESEHATAN

TIIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

NIPr 150408687

(3)

LENIBAR

PENGESAHAN

PANITIA

SIDANG UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI DENGAN JUDUL

HUBUNGAN ANTARA

PENGEl,{HU,{N

DAN

SII({P

DENGAN

PERII,AKU

IBU

DALAN{

nIENIBERILAN

STINIULASI PERKXMBAT\GAN SOSIAL

.A.r\AK USIA 3-5 T.4II UN

DI

DESA SINDANG\.VANGI

Telah disusun

dal

dipefiahankan djhadapan penguji oleh

Nama : Risma Budiyanti

Nirn : 1081040000i 8

Penguji I

l\'Iaulina Handayani. S.kep. NI.Sc

MP

; 197902102005012002

NIP:

I50,10868

Penguji

lll

f'-)

(4)

Mengetahui,

Ketua

Pro$am

Studi

Ilmu

Keperawatan

Dekan Fakultas Kedoktemr dan

Ilmu

Kesehatan

UIN

Syarif Hidayatullah Jakana
(5)

LEMBAR PERI\YATAAN

Dengan

ini

saya lnenyatakan bahwa:

1.

Skripsi

ini

mempakan hasil karyn asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah safu persyarata[ nempeloleh ge]ar Stmta_l

di

Fakultas Kedokteran dan

ILnu Kesehatan Univenitas Islam Negcii

(UIN)

Syarif Hidayatullah lakafta

2.

Semua surnber yang saya gunakan dale,n pcnulisan

ini

telah saya cantumkan

sesuai

dergan

ketentua! yang

berlaku

di

Fakultas Kedokteran

dall

Ilmu

Kesehatan Universitas Is1a0r Ncgeri

(UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarla

3.

iika

kcmudian hari saya terbukti bahwa karya

ini

bukan hasil karya asli saya atau mcrupakan jiplakan da.i k1rya orang laln, maka

sa1,a bersedia menerima

srnksi yang berlaku

di

Falultas Kedokteran dan

Ilmu

Kesehatan Universitas

Islarn Negeri

(UIN)

Syarif Hidayarullah .tak:Lna

2014

(6)

Nama

Tempat Tanggal

Lahir

Agama

Status

AIamat

Riwayat Pendidikan

l.

TK

PGRI Patarunan

2.

SDN

l

Ciganjeurg

3.

SMP

N2

Padaherang

,1.

SNd{

N I

Ciarnis

RI\VAYAT HIDIIP

Risma Budiyanti

Cialnis, 12 November 1990

IslarIr

Beluur Menikah

Jl. Ra1'a Pangandamn no, 843 Dusun Balater RT 006/

(1995-2002)

(2002-2005)

(200s-2003)

RW

003 Desa Sindangrvangi, Kecanutan padaherarrg,

Kabupaten pangandaran Jawa barat 462g4

Telepon&Ip

:033827150169

: dsmabudivanti12@r,/ahoo.com

Pelgalaman Seminar

l.

Seminar "The Porver of llerbal - pada tahun 2009
(7)

4.

5.

Seminar "Cr-rltural Approach

ln

Holistic Nursing Care

ln

Clobal;zation Era,. pada tahun 2009

Seminar Kesehatan "Perawatan Pasien Hipefiensi dan Diabetcs

di

RuDah,.

lada tahun 2010

Seminar Profesi Kesehatan Masyarakat ..Sudah Amankal.r Ancla Berkendara?,,

pada tahun 20 I 1

6.

Seminar Nasional "Peningkatan Peran dan Fungsi pemuda Dalam Rangka

Mewujudkan Masyamkat

Adil

Makmur

di

Tengah

Era

Clobalisasi'. pada tahun 201 I

7.

Seminar Nasional

"

Combat

Antimicrobjal

Drugs Resistarce,. pada tahun

2011

8.

Diskusi Publik "Profesionalisme Kepemimpinan Mahasiswa Kesehatan Islam

dalam Pencapaiaa

Millenium

Development Goais (MDGS) 2015,,pada

uhun

20t2

9.

SeminarNasional "Sinergi

LKMI

Untuk Bangsa yang Sehat,'pada tahun 2012 10. Seminar Nasional

"Uji

Konrpctensi Nasional perawat: i\,leningkatkan peran

dan

Mutu

Profesi Keperawatan dalam Merghadapi Tantang.rn Global.. pacla

tahun 2012

i1.

Diskusi

Publik

"Forunr Kciurunikasi Sistem Janlindo Sosial Nasional.. nada

tahun 20i 2

12. Pelatihan lnsan Cita Resclre pada tahun 2012

(8)

14. Sen,inar Nasional "Kesiapan

SDM

Kesehatan (Dokter, Menyongsong E.a BPJS" pada tahun 2013

Perawat, Apoteker)

2009-20t1

Rirvayat Organisasi

1.

Bendahara

II

BEtr4I PSIK

FKIK

2.

Staff

Alli

Bidang Pengabdiao Masyarakat Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam

(LKMI-HMI)

Ketua Bidang Kewirausahaan

KOMFAKDIK

HMI

20t1-2012 20t2-2011

3.

4.

Staff

A}rli

Bidang Pemberdayaan Perempuan Himpunan Mahasiswa Islam
(9)

PROGRAM

STIJDI

ILMU

KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERA.N

DAN

ILMU

KESEHATAN

UNI\,'ERSITAS

ISLAM

NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skipsi,

Januari 2014

Risma Budiyanti

HubungaD

Antara

Pengetahuan dan Sikap detrgan

perilaku Ibu

dalam

Memberikan

Stimulasi Perkembangan Sosial

Anak

Usia 3-5

Tahur

di Desa

Sindangwangi

xvii+107 hal, 14 tabel,2 bagan, 3 lampiran

ABSTRdK

StiDrulasi

adala}

kegiatan merangsang

kcmampual

dasar anak

usia

0-6

tahur\ kurangnya

stimulasi

dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak_ Stimulasi tumbuh kembang dilakukan oleh orang rua sebagai oreng terdekai. Anak

yang mendapat stimulasi yang terarah dan sesuai dengan tahap perkembangan akan

lebih cepat berkembaag dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi

atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi.

Tujual

dari penelitian

ini

adalah untuk mengetahui huburgan antara pengetahuan dan

sikap dengan perilaku

ibu

dalam memberikan

sti

ulasi perkernbangan sosial anak

usia 3-5 tahun. Penelitian

ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan Desain cr.oss

sectio

al

dan

jumlah

sampel sebanyak

97.

Hasil

analisis didapatkan bahwa ada

hLrbungan antara pengetahuan dengao

perilaku

ibu

dalam

menberikan

stimulasi perkernbaagan sosial anak usia 36-48 bulan (p r)all€ = 0.007) dan usja 48-60 bulan (p value

=

0.001) serta ada hubungan antara sikap dan

pe

laku ibu dalam rnemberikan

stimulasi perkembanSan sosial anak 36-48 bulan Q;

trrlue

=

O.A0$ dan

tidak

ada

hubungan

antara

sikap

dengan pcrilaku

ibu

dalam

menrberikan

stimulasi perkembangan sosial anak usia 48-60 bulan (p raftrc

=

1.000).

Diharapkan

orang

tua

khususnya

ibu

dapat

meDingkatkan pengetahuan dan

memperbaiki sikap serta perilaku dalarn mcnberikan stilnuiasi perkembangan sosial

(10)

THE

STUDY

PROGRAM

OF NURSING SCIENCES

FACULTY

OF

MEDICINE

AND

HEALTH

SCIENCES

STATE

ISLAMIC

UNIVERSITY SYARIF

HIDAYATULLAH

OF

JAKARTA

UnderBraduate thesis, January 20 1 4

Risma Budiyanti

Retationship

Betlveen Knowledge

and

Attitude

with Mother's

Behavior

in

the

Social

Development Stimulation

0f

3-5

years

Old

Children

in

Desa

Sindangrvangi

xvii+107 pagesl, 14 tables, 2 skerch, 3 appendixes

ABSTRACT

Stimulation

is

the basic

ability

to stimulate

activity of

children aged 0_6 years , the lack ofstirxuiation can cause deviations

ofchild

development . Stimulation

ofgrowth

and development is done by the parents as the nearest person . Children who reieivecl stimulation directed and in accordance with the stage ofdevelopment

will

ero\,,,faster

than .hrldren who received less srimul"lion or no slimulation .

The purpose

of

this study was to detennine the relationship between knowledge and

attitude

to

provide stimulation

of

matemal behavior

in

the

social developmint

of

children aged 3-5 yea.s .

This

research

is

a quantitative study

with

cross_sectional

design and number sample were 97 respondents_ The analysis 1ve found that there is a

relationship between knowledge

of

the

nother,s behavior

il

a stifiulating

social development

ofchildren

aged 16-48 months ( p

value:0.007

) and age 4g 60 months

(

p

value

=

0.001

)

and no relationship bctween matemal attitudes and behavior

in

a slimulating social dcvelopment

of

children 36-48 months

(

p

value

:

0.000

)

ancl ihere was I1o relationship between matemai attitudes and behavior

in

a

stinulatirg

social development

ofchildren

aged 48-60 months (p

value:

1.000) .

It

is expected_ thal parents. especially mothem cal} increase knorvledge and impror,e

attitudes and behaviors

in

a stimulaling social development

of

childr-en aDd provide appropriate stimulation regularly stages

olchild

development.

KeFvords : behavior in stlmulatioo of socrrl der eloprnent

ol .hildr.rr

,

kno*

lctlJe ,
(11)

Ii{TA

PENGANTAR

As s a la nt

r'

a I a ilar nt lI/r -

W

Alharndulillah

puji

sS,ukur kehadirat

Allah

SWT

yang telah

menlbelikan limpahan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini- yang nlcnjadi

saiah

satu syarat kelulusan

lrograrn

Studi

Ilrru

l(epemwatan Universitas Islam

Ncgeri Syarif Hidayrtullah

Jakafia.

Tak lupc

pula sholauet

serta

srhn

penulis saajuagkan kepada baginda revolusi Islam yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi alam jagad raya

ini.

Skripsi

ini

membahas tentang

"

Hubungan Antara pengetahtlarl

dan

Sikap dengan Perilaku Ibu dalanr Mernberikan Stimulasi Pcrkenbangan Sosial

r\n:k

Usia 3-5 TalTun di Desa Sindangrvangi

"

Dalam penyrsunan skripsi

ini,

penulis telah mendapat banyak banturn darj

be$agai pihak. Untuk itu, penuiis mengucapkan terirna kasih banyak kepada :

1.

Allah

SWI

yang telah mcmberikan rahmat dan karunia-Nya.

2.

Terima kasih kepada Papah 'Enjo Suarjo" dan Manrah

'Tita Hartati'

atas do,a

dorongan

dan

selnangat, sehingga

peneliti

dapat Lnenyelcsaikan pcndi<1ikan

perguman tinggi ini.

3.

ProL dr-Dr (hc)

M.K

Tadjudin,

Sp.Ald

selaku Dckan Fakultas Kedokteran dan

tirru

Kese'r:r-n

(

rriverrir rs Islrrn

NeleriS)ar.lHiJJ).drull:h.t

rl,:rrr

(12)

6.

5.

lbu

Eni

Nur'aini

Agustini, S. Kcp, lv{.Sc Kepem\.vatan

lbu

N{aulina

IJandayani, S-Kcp,N4.Sc

membinbing dan memberikan

notirasi

Progro

n

Studi Ihnu

selaku

Pembirnbing

I

yang

telah

Jakafta, Janua.i 2014 selaku Seketaris

7.

Ibu

Yuli

Amran, S.KN4,

M.KM

selaku Pembirnbing

Il

yang telah membimbing

dan mcmberikan motivasi

3.

Segen^p

Dosen

Ilmu

Keperawatan

yang tclah

membe.ikan masukan dan motivasi

9.

Segerlap Slalfbidang Akademik

FKIK

dan Plogram Studi Ilmu Keperawatan

Penulis menyadari bahrva masih banyak kekurangan dalam proses skripsi rni,

karena

sesungguhoya kesempumaan

rniiik Allah.

SerTroga

skipsi

ini

bisa

dike

,bangkan kembaii dan dapat merrberikan [ranfaat khususnya bagi peneliti dan

umumnye bagi pembaca yang mempc,gurakannya terutama untuk proses kemajuan pendidikan. Amien

I|/r^.vtun

'alaiktill

Wi'

fil)

(13)

DAFTAR

ISI

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

.Latar

Belakang

,---..._...-...

I

B.

Rumusan

Masalah

..._... 9

C.

Tujuan

Potclitian

..._... 9

l-

Tujuan Umum

2-

Tujuan Khusus

E.

Ruang Lingkup Penelitier ...-...

BAB

II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Tr.rrrbuL Kc.rrb:n-

Arrrk

... .

.

..

9

t0

D-

Manfaat

Penelitian

...__._...

l0

l2

(14)

t-DEFIMSI

OPEILASIONAI

A.

Kerangka Konsep

D

lL,,nl.lr sJrrrpil

59

(15)

t-l.

Analisis univariat ibu yang mempunyai

anakusia36-48bujan...80

2.

Analisis univariat ibu yang rnempunyai

anakusia48-60bulan...82

C.

Analisa

Bivariat

...84

1.

Analisis bivariat ibu yang mempunyai anak usia

l6-48

bulan ..._ E4

).

\nrli"rs

birariat ibu y:ng memprnyri

rnrk

u.ra

l8

o0

buhn

..

. ..

...

87

BAB

VI

PENIBAHASAN

A.

Pe,nbahasan

VariabelPenelitian...-.

...89

l.

Canrbaran perilaku ibu tetltadg stimulasi pcrkctnbangan sosial
(16)

2.

Gambaran pengetaluaa ibu terhadap stimulasi perkembangan sosial

aflak usia 3-5 tahun

3.

Garnbaran sikap ibu dalam mclnberikan stimulasi perkembangan

sosial anakusia3-5tahun...-...---...92

4.

Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu dalam

memberikan stinulasi perkerrbangan sosial anak usia 3-5 tahun ... 94

5.

Hubungan antara sikap dengan perilaku ibu dalam memberikan

stimulasi perkembangan sosial anak usia 3-5 tahun ... 97

B-

Keterbatasall Penelitian

...,...

... 100

BAB

VII

KESIMPULAN DAN

SAR{N

A.

Kes:nrpulrn

B.

Saran...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

91

101

103

(17)

t-DAFTARTABEL

Nomor tabel Halaman

Tabel

3.1

Definisi Operasional

..

...62

Tabel4.1

Tabel Indeks

Korelasi

----...

...'12 Tabel

4.2

Tabel Reabilitas Berdasarkan Nilai Alpha .... ...'14 Tabel

5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Anak

di Desa Sindangwangi Tahun 2014 ...'79 Tabel

5.2

Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu lentang Stimulasi

Perkembangan Sosial Anak Usia 36-48 Bulan di Desa

SindangwangiTahun2014...,.-...80

Tabel

5.3

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Sosial Anak Usia 36-48

Bulan

di

Desa Sindangwangi Tahun 2014 ... 80

Tabel

5.4

Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Tentang Stimulasi

Perkernbaagan Sosial Anak Usia 36-48

Bulan

di

Desa Sindaogwangi Tahun 2014 --.--..----....-... 81

Tabel

5.5

Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu Tentang Stimulasi Perkenbangan

Sosial Anak Usia 48-60

Bulao

di

Desa Sindanguangr Trhun 2014 ...

.8'

Tabel

5.6

Distribusi Frckuensi Pengetahuan lbu Tentang Stimulasi

Perkerrbangan Sosial Anak Usia 46 60 Buian di

[image:17.595.29.556.37.803.2]
(18)

Tabel5.8

Tabel5.9

Tabel5.10

Tabel 5.7

Tabel

5.i

1

Distribusi Fr-ckuensi Sikap Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Sosial Anak Usia 48 60

Bulan

di

Desa Sindangwangi Tahun 20lzl 83

Hasil Aaalisis Hubungan Antara Pengetaiuao

dengan Perilaku ibu dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan Sosial Anak Usia 36-43 Bulan

di Desa Sindangwzurgi Tahun 2014 ..-...,,,-..--... 84 Hasil Analisis Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku

Itu

dalam Membedkan Stimulasi Pcrkcmbangan Sosial Andk

t

s,a

lo-48

Bulen

Ji

Dcsr

5i

.darrgwcngi

Tahun

2014

...,... 36

Hasil Analisis HLrburgan Antara Pengetahuan dengafl Perilaku Ibu dalam Memberikan Stimulasi Perkembangan

Sosial

Anal43-60

Bul.n dr DesJ Sindrng\\antr

Tahun

2014

... 37

Hasil Analisis Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku Ibu dalarn Memberikan Stimulasi Pe*embangan Sosial Anak

Usia 48-60 Bulan di Desa Sindangrvangi

Tahun 2014 ...-.. ... 38

[image:18.595.33.546.48.789.2]
(19)

Nomor Bagan

Bagian 2.1

Bagian 3.1

(20)
(21)

.BAB

I

PENDAHULI]AN

A.

LATAR

BELAI'ANG

Perkernbangan merupakan bertambah sernpumanya fungsi alat tubuh yang

dapat

dicapai melalui

tumbuh kembang kematangan dan

belajar (Wong,2000

dalam Hidayat,

2009).Perkembangan

pada anak nencakup

perkembangan

motorik

halus,

perkernbangan

motorik

kasar,

perkembangan

bahasa,

dan perkembangan sosial (Hidayat, 2009).

Allak

adalah

makhluk sosial

sepefti

juga ora[g

dewasa. Anak

membulll1kan

orang

lain

untuk

dapat

membantu

mengembangkan kemampuannya, karena anak

lahir

dengan segala kelemaltan dan kelebihannya.

Untuk

mencapai perkembaagan yang sesuai dengaD tal.lapan perkembangannya,

naka

anak membutuhkan rangsangan da.i omng-orang yang ada disekitamya. FIal

ini

sejalan dengan yang dikemukakan

oleh

John

Locke

dalam Gunarsa (1986)

anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-mngsangaD

yang berasai dari lirT gkungan.

Jr!

-Rasulullah SAW bersabda I

Ju

*

"!L

si, .ii

J\

Jr oi-j\t'

.=:]

-}:.J.:L---.-

ri

"r,-

,i

ir,r*

J

i-1-

.li ,

.e-

lir j'.

-.J

.Ji u,t

u,L-

Pi

lj-L-"lU

;tsr

"1,

-J,+

,j.

J-<I

J

.,r"

nr

.l-

Jr

'te-r,

t-,*

.,

Ji

;-"+Jl

'-Setiap anak

lahir

(dalarr keadaan) titrah- kedua orang tuallya

(memiliki

andil clalam) nrcnjaclikao anak

bemga

a Yahudi. Nasmni atau bahkas beragamil
(22)

aoggota tubulrnya). Apakah a[da lnergetahui di antara binatang itu ada ,veng cacat (putus telitulgaDya atau anggota tubuh

laill).

Hadits Riwayat al-BukhaLi tersebut

neljelaskan bahrva

perkembangan

rnarusia

tidak

terlepas

dari

pengaruh

lilgkungat

dan bawaan

tetapi

palirg

terpenting rnempengaruti pcrkcrnbangan mrnusia cdalch kedua orang ruanya sendiri.

Perkembangan sosial pada masa prasekolah atau usia

3-5

tahun adalah

adanya kemampuan

bermain

dengan permainan

sederhana,

meaangis jika

dimarahi, membuat pe.mintaan

sederhana

delgan

gaya tubuh,

menunjukkan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan, serta mengenali anggota keluarSa (Wong, 2000 dalam Hidayat, 2009).

Di

dalam pergaulan antar sesama manusia, keterampilan sosial memainlan

peranan yang

penting. Jika

ini

tidak

terjadi

dengan

baik,

maka manusia tidak rnampu

berfungsi

dengan

baik,

sehingga hubungan dengan

orang

lain

akan

berjalar tidak lancar (Steven dkk, 1999).

Jean Piaget mengatakan bahwa inte.aksi sosial, terlebih intemksi dengan

temai-teman

sekelompok, mempunyai pengaruh

besar dalam

pcrkcmbangan

pemikira[

anak. Dengan interaksi

iri

anak dapat membandingkan pernikiran dan pengetahuan yang

telah

dibentuknya dengan pemikiran dan pengetahuan omng

iain

Proses

sosialisasi

unluk

lingkungan anak

rnernerlukan

teman

sebaya.

Tetapi perhatian

dari

orang tua tetap dibutuhkan

untuk

memantau dengan siapa

anak bergaul

(Soeljiningsih,

1995) Keluarga

rncnjadi fokus perhatirn

untuk

nrcnlaksimalkan

potcllsi

anak.Pengetahuan

dan

kesadaran

dari

kelu,rrga

clan
(23)

pelayanan kesehatar,

kasih

sayang,

stirnulasi

perkembangan,

pendidikan

da:r

perlirdungan anak memegarg peraoar yang saDgat pertiDg (DepKes Rl, 2011).

Tumbuh dan kembang seorang anak secara optirnal dipengaruhi oleh hasil

intelaksi

antara

fakior

genetis, herediter,

dan

konstitusi

dergan

faktor

lingkungan.Agar

faktor

lingkungan memberikan pengaruh

yang positif

bagi

tumbuh

kembang anak,

maka

diperlukan

pemenuhan

atas kebutuhan

dasar

tertentu.Menurut Soetjiningsih (2000) dalam Nursalam (2008) kebutuhan dasar

ini

dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu asuh, asih dan asah.

Menurut Kumiasih (2006), tiga kebutuhan pokok untuk mengembangkan

kecerdasan antara lain adalah kebutuhan

fisik,

emosi (kasih sayang) dan stimulasi.

stimulasi

merupakan

hal

yang

penting

dalam

tumbuh kembang anak. Dimana

anak

yatg

mendapat

stimulasi yang

terarah

dan teratur akan

lebih

cepat

berkembang

dibandingkan

dengan

anak yang

kurang/tidak

mendapat

stimulasi(Soetjiningsih, 1 9q5).

Menurut Perelitian

yang

dilakukan

Martiningsih,

dkk(200E), tentangpengaruh

stimulasi

terhadap perkembangan

anak

sebagai

tindak

lanjut

pasca

DDTK

massal.Dari

penelitian

ini

didapatkan

hasil

perkembangan anak

sebelum

dilakukan

intervensi dalam

kategori

sesuai sebanyak

0%,

kategori

melagukan

sebany,ak

707o, kategori menyimpang sebanyak

30%.Setelah

dilakukan

intel-vensi perkembangan anak pada

kategori

sesuai sebanyak 6570,

kategori meragukan sebanyak 257o sedang dalam kategori menyimpang sebanyak

10%.Hasi1

uji

terdapat pengarrh stllnulasi perkenbargan lerhadap perkenlbangan

anak.

Peneliti rrelakukan

peDdidikan atau pen)'uluhan kepada orang

tua

anak
(24)

dievaluasi pada bulan berikutnya. Data2osl-resr diperoleh dengar cara melakukan

wawancala

dan

observasi langsung

pada

respondell

dellgan

meiggurakall

kuesioner kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)

Masih banyak orang tua yang beranggapan balrwa keterampilan lrrengasuh

dan memberikanstimulasi pada anak dengan sendidnya

dimiliki jika

waktunya tiba.Padahal pengetahuan danketerampilan

tentang

stimulasi

harus

dipahami dengan benar oleh setiap orang tua. Perilal-u orang tua dalam bentuk pengetahuar (lorowledge), slkap (attitude) d,ai tindoka\ G)rocrice)tentang stimulasi merupakan

salah satu faktor penting karena orang tua dapat lebih memahami cammengasuh

dan mendidik anak yang baik dan benar

(Adp,

2008 dalam

Ani,

2008)

Pendidikan omng

tua

mempakan saiah satu

faktor

yang penting daiam

tumbuh kembang anak. Karena

denga[

pendidikan yang

baik,

maka

orang

tua

dapat menerima segaia

infomasi

dari luar terutama tentang cara pengasuhan aoak yang baik, bagaimana meajaga kesehatan anaknya, perldidikannya dan sebagainya

(Soetjiningsih, 1995). Orang

tua

yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial

ekotlomi yang

relatif

rendah, mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit

berarti

anak

tidak mengaladi

masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan

prrkembangannya (Nursa1am,2008).

Dalam

hal

ini

pendidikan dapat dikaitkan

dengan petgetahuan.

Pengetahuan

nempakan hasil tahu dan

ini

terjadi

setelah melakukan pcngirrdraan terhadap suatu

objek

tertentu, sebagian besar pellgetahuan manusia

11:p,;to1eh

melalui

rnata (penglilratan) dal1 te]inga (penclengalan) (Notoatmodjo.
(25)

pendidikan, pengalaman

diri

sendjri, dan pengalauan orang

lain,

mcdia massa

seLta

liugkungat

(Hurlock, 2002).

Nlenurut

penelitian Qoriah

dar

Mardikanlngsih

(2011), tcntang

tilgkat

pcgctahuan

ibu deigan

p€rkelnbaugan sosial

balita

umur

4-5

tahun didapatkan

tingkat

pefgetahuan

baik

sebanyak

46,11o

dar:L

rcsponder dengan

tingkat

pengetahuan

kurang

sebanyak 30o% dan

respordei

dengao tingkat peogelahuan cr,rkup sebanyak

23,3%.

Sedangkan

tingkat pe*enbangan

sosialtinggi arak

(36,'l%), tingkat

perkembangan

sosialkategori rendah

(33,3%)

dan

tingkat

p erkcmb angansosial sedang (30%).

Herdaknya

ibu

memberi kesenpatarl

dan

kebebasaD yang cukup untuk

airak

nelakukan

kegiatan yang bermanfaat, mcluangkan rvakfu

untuk

berdialog dengan menjawab seluruh pedanyaan dan

tidak

meighambat

faltesi

serta

keasi

anak dalam

benaain

dan berinteraksi dengan lingkungan.

SebalilJya,

jika

ibu

menghambat

perkembangan

pada masa

ini,

maka anak akan

rnengalarni

keterlambaten

dalam

pertembangan

(Eri,

2008).

Pengeiahuan

jbu

dalam rncmberikan stimulasi pada anak sangat pc,lting- Banyak

ibu

yang masih beium nrempunyai pengetahuan yang benar tentang maksud deai stimuiasi perkemtrargan

pnda anak maupun tujuan pemberian stimulasi.

Daniel

Goleman

(1996) dalam

lriyanto

(2006)

meoyatakan bahwa kccerdasansosial sangat

penting

pcrananrlya clalaur menentukan keberhasilan scscorang.Persentasenya

bisa

mencapai

80%.Bcrdasarkan

penelitian

Hurlock

(1995) dalam

Nugraira

dan Racl'rna$atj (1005),

Auak

yang

kuring

mcndapat

siirnulasi

pcrke

bangan sosial banyakyang

lrcngilalli

kchausan atau kclnpar-an
(26)

yang 1abil,

memiiiki

hambatau dalanr penyesulian

diri, dar

mcnjadi pribadi yang

tidak bahagia pada tahap petkembangan selarliuhya.

Aluk

yang kurallg

mendapat

stimulasi

kasih

sayarg

dai

lilgkrtngao

sosialnya

juga

berdarrpak

pada

fisik.

Irisik

antk

mcnjadi

lenah,

kurang berkembang,

dan

tidak

berdaya.

lni

terjadi

karena

anak

a11ak

yaDg

sedih

(mengalami emosi negatiO tcrdapat hambatan pada sckresi hon-non kelenjar di

bawah

otak (pituitary homon)

tennasuk

di

dalarnnya

hormon

pefiumbuhan. Dapat disimpulkan bahwa stimulasi perkembangan sosial dan emosi

mereitukan

perkembangan

individu

selariutflya (rlurlock,1995).

Skinner (1938) merlmuskan bahwa perilakLr mcrupakan respon atau

lerksi

seorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku

illi

terjadi

melalui

proses adanya

stimulus

terhadap

organis

e

dan kcmudian otgalisme

te$ebut merespofl (Notoatmodo, 2007).

Stimulasi

paling

banyak

didapatkan

dari

liqgkungan

terdekat anak.Keluarga atau orangtua, khususnya ibu. mempakao

lilgkungan

yang peftilma

dan utama

bagi

seoBng anak

balita

(Soetjiningsih, 1995)' Interaksi

aitara

anak

dan orang tua, terutama pelanan ibu sangai bcnnanfaat bagi proses perkefirbangan ixrak sccara keseluruhan karena olang tua drPat segela mengellali kelainan proses perkembangan anaknya dan sedini

mungkin untuk meinbe|ikan

stinrulasi prda

tumbuh kembang anak secara mcnyeluruh.

Golcman

(

1996)

nlcrl)'atakarl

bahwa,

llanya

sekitar

20

pc[sel1 kcrnampuan/zardslrill yang digunakan dalam kehidupan bclrrasyarakat.

selrcnlarl

S0

pcrscnsisanya

adaiah .!or-tliil1

yang

tcmlasuk

didalanrnya

kcuratrprran
(27)

bctapapentingrya

stimulus

),4n.

ilibcikan

oleh

olang tua

kepada

anak unlllk

lrcmngsang

perkernbangilD

sosial pada

anak.Perkembangan

a

:lk

sangatdipengarxhi olch lingkungar dan iDteraksi antara anak deDgarl orang tuanya atauorang dewasa lainnya (SoetjiDirgsih, 1995) dalarn Latifah, 2007).

Gunarsa (2004)menyebutkan bah!*/a pcranan omng tua clalam

lingkungrn

keluarga yangtery)enting adalah

mdnbe

pengalaman belajar pada anak-anak

dlri

usia

dini,sebab pengalamen

belajar nerupakan

taktor

penting

dalem

pengembanganpribadi

anak.Peigasuhao

yang

diterapkan

omng

tua

pun berdampak pada perkcmbangan sosial anak.

Pengetahuan

dan

peranan

ibu

saflgat

bennanfaat

bagi

proses perkembangan anak secara keseluruhan karena olang tua dapat segcra mengemli

kelebihan proses

perkembangan

anaknya

dan

sedlni rnungkin melnbeikal

stimulasi paCa tumbuh kembang anak yang

ncnyeluruh

dalam aspek fisik, mental, dan sosial. Orailg tua

harts

nernaha-'ni tahap-tahap perkembangan anak agar anak

bisa tumbuh kembang secam optinlal yaitu dengan memberi arnk stimulasi.Orallg tua juga

jangan terlalu overprotektif

terhadap anak

tetapi

selaiu rnernberi anak

penghargaan berupa pujian, belaian, pelukan dan sebagainya

(Feiby,200ldalam

Cahyani,2009).

llasil

pcnelitian Ilandayani

(2007),

ncnunjukkan

bah,,va sebagian besar

ibu

mempunyui

lingkat

pengetahuan

tentang

perkembangarr

anak yeng

brrik

(58,3%) dcngan

perilaku

stirnulasi

perkembangan arrak

pada

ibu

yang

blik

(58.3%).

I'lasil

uji

siatistik

menunjukan

blhrva

p

<

0,01. Ada

hubungan yarrg
(28)

t-anak

pada

ibu

yang

mempulyai

anak

3-5

tahun

di

play group

Pclangi Anak Umbulhado Yogyakafia.

Depafieluen Pendidikan

dan

Kebudayaau

(1997)

menyatakan bahwa

pertembangan

sosial

adalah suatu prcses perubahan

yang

berlangsung secara

terus menerus

me[uju

pendewasaan yang memerlukan adanya komunikasi dengan

masyarakat. Perkembangan

sosial

pada anak

sangat

diperlukan kmena

anak merupakan manusia yaag tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat.

Apabila

pada masa kanak-kanak

ini

anak akan mampu melakukan hubungafl

sosial deflgan

baik

akan memudahkan

bagi

amk

dalam

melakukar

penyesuaiat

sosial

dengan

baik

dan anak akan mudah

diterima

sebagai alrggota kelompok

sosial diternpat mereka mengembangkan

diri (Hurlock,

1998).

Menurut

Nlrsalam

(2008), Stimulasi

perkembangan

sosial anak

dapat

dilakukan

oleh

lingkungan

luar

Fenomena

yang terjadi

di

lapangan bahwa

pe.ngetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan sosial anak usia 3-5 tahun masih kurang. Hanya 30 % (3 orang) dari sepuluh ibu yang rnengatakan bal,wa stimulasi perkembangan anak datang

dari

lingkungan

luar

anak

yang lainya

mengatakan

bahwa stimulasi datang

dari

anak

itu

sendiri- Selain

itu, ibu

kurang mengetahui

bagaimana cara menstimulasi perkembargan

sosial

anak.

Hal

ini

terlihat

dari

perilaku ibu

yang lebih banyak membia <an anaknya

bemair

sendiri

di

rumah setelah puiang sekolah sebanyak 70

% (7

0rang), sebagian besar ibu juga

jaraig

rrcnrbawc an3knya untuk bcrckrcasl.

Ibu

mengatakar kendala yang dialalni dalam merstimulasi pcrkembangan

sosial anrk

di

antaranva adalah anak

sulil

uutuk belkornunikasi dan bersosialisasr
(29)

dengan teman sebayanya. ibu sering mendapat kata-kala yang kasar dan

jorok

dan

anak seda

iitgku[gan

ya11g kurang

nendukurg

aDak untuk

bercosialisasi-Hotmaria (2010), hasil penelitian teDtalg hubuDga[ peDgetahuarl

dar

sikap

ibu

terhadap

stimulasi perkenbangai

motorik kasar anak usia

3-5

tahun

didapatkan

nilai

p>0,05

sehingga dinyatakan

tidak

ada hubungan

antara

?engetahuan

dan

sikap

ibu

tertang

stimulasi

perkembangan

dengan perkembangan

moto

k

kasar anak

usia 3-5

tahur.

Pengetahuan

dan sikap

ibu

tidak mendukung baiknya perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun.

Ristanti

(2011),

hasil

penelitian didapatkafl

pengetahuan

ibu

tentang

pemberian

stilnulasi

berbahasa pada anak

usia

1-3 tahun

dapat dikategorikan cukup dengan persentase 45,57o. Sedangkai perkembangen bahasa pada anak usia

1-3

tahun

sesuai dengan

persentase 47,8olo-

Dapat

disimpulkan

bahwa pengetahuan seomng ibu tentang

pembeian

stirnulasi berbahasa merupakan salah

satu faktor yang dapat mempe[garuhi perkernbangan bahasa anak.

Penelitian

scbelumnya

yang

pemah

dilakukan

diantaranya hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang stimulasi perkembangan

moto k

kasar anak usia 3-5 tahun seata pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi berbahasa pada anak usia 1-3 tahun. Stimulasi per*ernbangan sosial yang dilakukan oleh

ibu

penting agar anak dapat berkembangai sesuai dengan tahap perkembangan sosial

secara optimal. Namuo rnasih sedikit peneiitian

yorg

dilukukun

terkait

stiniulasi

perkembaDgan sosial anak. Oleli karena itu, peneliti tertadk

dan

ingin mengetahrri

bagaimana hubungan pengetahuan

ibu dengan

perilaku

pemberiafl stinlulasl
(30)

l0

B.

RUMUSAN

MASALAI]

Berdasarkan

hasil

pendahuluan

yang dilakukan

di

Desa Sindangwangi pada bulan Septembet 2013 tedradap 10

ibu

laog merniliki

anak usia

3-5

tahun

didapatkan

bahwa

60

%

ibu

kurang

mengetahui

bagainana cara

firelakukan

stimulasi

pe.kembangar sosial anak sesuai tahap perkembangan seda perilaku

yang tidak

membe

kan

kesempatan

anak

untuk

bersosialisasi dengan teman sebayanya dimmah.

Mengingat

peranan

ibu yalg

besar,

rnaka

peflgetahuaD

ibu

tentang

stimulasi dan perkembangan sosial aaak

sMgat

diperlukan. Keterlambatar juga

sering

disebabkan

oleh

kurangrya

kesempatan

anak

untuk

mempelajari

carabersosialisasi dengan teman sebayanya.

Berdasarkan uraian pada lata. belakang, maka penulis dapat frerumuskan

masalah penelitian

:

Bagaimana hubungan antara pengetahuaD dan sikap dengan

perilaku

ibu

dalam memberikan stimulasi perkembangan sosial anak

umur

3-5 tahun di Desa Sindangwangi?

C.

TUJUAN PENELITIAN

1

Tujuan lJmu:n:

Tujuan

penelitiai

adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan

dan sikapdeigan periiaku

ibu dalafr

memberikal

stimulasi pelkembangan sosial anak usia

l-5

tahundi Desa Sindangwangi

2.

Tujuan Khusus:
(31)

11

b.

Diketrhni

tenlang

ga

baran

pcngctahuan

ibu

teitaDg

stimulasi

pe1-kernbaDgall sosial al1ak usia 3-5 tafiLrl1DesaSirldangwargi.

c.

Diketahui

te[tang

gambelansikap

itru

tentangstirnulasi perkembangan sosial anak usia 3-5 tehun di DesaSindangwangi.

d.

Diketahui

hubungan antar-a pengetahuao

ibu

delgan perilaku

ibu

dalam

nemberikan

stimulasi

perkembcngan

sosial anak

usia

l-5

tahun

<1i DesaSindangv,angi

e.

Diketahui hubungar

antan

sikapibu deagan

perilaku

ibu

dalam

memberikan

stimulasi

perken-rbangan

sosial

anzrk

usia

3-5tahu11 di

DesaSindangwangi.

D

tr{ANF'AAT

PENELITLA.N

1.

Untuk Orang tua

Hasil penelitian

ini

untuk menambah minat dan perhatian orang tua untuk

rTTelakukan

stjmulasi

perkcmbangan

sosial anak

sehingga

anak

dapat berkembang secara optimal.

2.

Untuk pendidikan ilmu kcpcrawatan anak

Hasil

Penelitian

ini

diharapkan depat

diiadikan

sebagai

tanbahan

ilmu

pengctahuan

blgi

peDdidikan keperawatan khususnya mata

ajal

keperawatan Anak.

3.

Untuk penelitian akan datang

Hasil

penelitian dapat dijadikan ddta dasar dalarn

pengembangar
(32)

12

E,

RUANG

LINCKUP PENELITIAN

Penelitiar

dilakukal untuk

rnergidenilikasi

pengeiahuan

dal1

sikap

dihubungkan dengan

perilaku

ibu dalan

rnenberikan stimulasi

perkeribangalr

sosiai

yat1g mempunyai anak usia

3-5

lahur.

Penelitiar

akan

diiakukan

pada

bulan Desember 2013. Penelitien

ini

dilakukan dengan Desain studi

aralitik

dan

fietode

cross sectional pendekatan kuantitatilPopulasi dalam penelitian

ini

adalah

ibu

yang

mempunyai anak

umur 3-5

tahun

di

Desa Sindangwangi.

Data

yang

digunakan adalah data primer dengan menggunakan Angket/kuesionerKuesioner

menggunakan skala guttmar untuk identifikasi pengetahuan ibu, skala

likert

untuk

identifikasi

sikap dan perilaku ibu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data di
(33)
(34)

BAB

II

TINJAUAN

PUSTAKA

Tumbuh

Kcmbang

Anak

1.

Konsep Tumbuh Kembang Anak

Pertumbuhan merupakan bertambah

jumlah dan

besrmya

sel

diseluruh bagian tubuh yaog secara

kuantitatif

dapat

diukur,

scdangkau perkembangan merupakan bertambah sempumanya

fungsi alat

tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kemataDgan dan bclajar (\Vonq, 2000)

Dalam pertunbuhan

dan

perkolbangan

anak

teldapat

dua

peristiwa,

yaitu

peristiwa

percepatan

dan

perlanbatan

(Hidayat,

2009).Peristiwa tersebut nrerupakan

kejadial

yang belbeda dalarr-l setiap

organ tubuh, namun masih saling berhubunga[ satu dengan

]ang

lain,

misainya

tedadi

perubaharl tentang besamya,

jumleh,

clan

ukuran di

tingkat sel

maupun

organ pada

individu

sefta

perubahan

bcntuk

dan

fungsi

pematangan

organ

mulai

dari

aspek sosial,

emosicnal,

dan intelektual.

Perlumbuhan

dan

perkembangan

pada anak

terjtdi

rnlrlai

dari

peftumbuhat

dan

perkenbangan secara

fisik, intelektual,

aupun emosional.Pefiumbuhan

dan

perkemballgan secara

fisik

drpat

berupa perubahan ukuran bcsar kecilnya fungsi organ

lnulai

dtri

tingkat sellingga perubahan organ ILrbuh.Perlumbuhan dan perkelnbangan

intclcktual

anak

dapat

dililral

dari

korrampuan secara simbolok maupun xbstr-ak. scpclli

bicara, bcnnain.

bclhitulg.

rnembaca

dan

1aln-laiu I,ertunrbLrhan dan
(35)

14

per*embaogan secara en'rosioral anak dapat

dilihat dari

perilaku

sosial

dilingkungan anak (Berhn'!ar12000 dalam Hidayat 2009).

2.

Prinsip Tumbuh Kembang Anak

Menurut

flidayat

(2009),

Sccara

umurn

poturnbuhan

dan perkembanganmemiliki beberapa prinsip dalam prosesrya.Proses tersebut

dapat menentukan

cid

atau

pola

dari pe(umbuhan

dan perkembangan setiap anak.Prinsip-pdnsip tersebut antara lain sebagai berikut :

a.

Proses perfumbuhan

dan

perkernbangan sangat bergantung pada aspek kematangan susunan

samf

pada manusia,

dimana

semakin

sempuma atau

komplek

kematangan sarafmakasemakir sempuma

pula

proses pertumbuhan

dan

perkembangan

yang

terjadi

mulai

dariproses konsepsi sampai dengan dewasa.

b. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap

individu

adalah sama,

yaitu

mencapai

proses

kemataflgan,

meskipun

dalam

proses pencapaian tersebut

tidak memiliki

kecepatan

yang sama

antara

individu yang satu dengaD yang lain.

Proses peltumbuhan

dan

perkernbangan

memiliki

pola yang

khas yang dapat terjadi

mulai

dari kepala hingga ke seluruh bagian tubuh

dan

juga

rnulai

dari

kemampuan yang seder'haoa hingga mencapai

kematanga[ yang

iebih

kompleksampai

melicapai

kesempumaan

dari tahap perlurnbuhar dan perkefibangarl (Narendra(2002) dalam

Hidayat (2009)).

Cii

Pcrtumbullan dan Perkembangan Anak
(36)

t5

berbagai

cid

khas yang mernbedakan korrponen satu dengan yaug lain

a-

Pefiumbuhan

meniliki ciri cili

sebagai

belikut

:

1,

Dalam

pertumbuhan

akan

teiadi

perubahan

ukumn

dalam

hal

bertambahilya

ukuran

fisik,

seperti

berat badar!

tinggi

badan,

lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain

Dalarn pertumbr-rhan dapat

te.jadi

perubahan

proponi

yang dapat

dilihat

dari proporsi

fisik

atau organ rnanusia yang

muncul

dari

mulai masa konsepsi hingga dewasa.

Pada pertumbuhan dan perkembangan

terjadi hilangnnla

ciri-ciri

lama yang ada

selama masa

pertumbuhan,

seperti

hilangnya

kelenjar

timus,

Jepasnya

gigi

susu, atau hilangnya

reflek-reflek

tertentu 2.

3.

4.

Dalam peitlmbuhan

terdapat

cid-ciri

bam yang

secara pe.lahan

mengikuti

proseskematangan scperti adanya rambut pada daerah

aksila, pubis, atau dada (Hidayat,2009)

b.

Perkembangar

memiliki

ciri-ciri

sebagai be.ikut :

1.

Perkembangan selalu melibatkan perlumbuhan

yang

diikuti

dari perubahan

fungsi,

sepefti perkembangan sistem reproduksi, akan

diikuti

perubahan pada fungsj alat kclamin

2.

Perkembangar

memiliki

pola

yeng konstan dengan hukurn tetap,

yaitu

perkernbangar dapat

terjrdi

dari

dacrah

kepala:nenuju

ke arah kaudal atau dari bagiarl

pro\imal

ke bagian distal
(37)

l6

melakukan

lial

yaDg sempuma

4.

Per-kerrbangan

setiap individu rnemiliki

kecepatan peicapaiart

perkembangaryang

berbeda

5.

Perkembangan dapat menenfukan perlumbuhan tahap selanjutnya,

di

mana tahapan perkembangan hams

dilewati

tahap

demi

tahap (Hidayat,2009)

4-

Tahap Tumbuh

Kanbang

Menurut

Nursalam

(2008),

manusia

dalam

kehidupamya

mengalami berbagai tahapan tumbuh kembang dan setiap tahap

tunbuh

kembang

mempunyai

ciri

terteitu.

Tahapan

tumbuh

kembang

yang paling memerlukan perhatian adalah pada masa anak-anak

Ada beberapa tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa

anak-anak.

Menurut

Hurlock

(1998),

tahapan tersebut adalah sebagai

berikui :

1.

Masa pralahir (pembuahan sampai lahir)

Sebelum 1ahir, perkembangan berlangsung sangal cepat, terutama

terjadi

secara fisiologis dan

terdiri

dari pertumbuhan seluruh struktur

tuhuh.

2.

Masa neonatus (lahir sampai 10-14 hari)

Masa

ini

adalah periode bayi yaog baru

lahi.

atau ,reonate (berasal

dari

kata

Yuoani'neos'

yarg

berarti "baru" dan kata kerja

latin

'iascor"

yaig

bcrarti

dilahirkan).

Selana waktu

ini,

bayi

harus menyesuaikan

diri

dcngan lingkungarl yang seluruhoya baru

di

lrur

(38)

I'7

3.

lr'lasa bayi (2 minggu sarnpai 2 tahun)

Peftama-lama

bayi

sanra

sekali tidak

bcrclaya. Secara beftahap mei.eka belajar

urtuk

nengendalikan otohlya sehingga mereka secarc

bcrangsur- dapat berganiung pad.r dirinya sendiri.pembahan

ini

discrlai

tifirbulnya

pcrasaan

tidak

suka dianggap seperti

bal

dan keinglnaLr uDtuk mandid.

4.

l\,Iasa kanak-kanak (2 tahuo sampai lnasa remaja)

Periode ini biasanya

terdiri

atas dua bagian :

1)

Masa kanak-kanak

dini

(2

sampai

6

tahun) adalah usia prasekolah atau "prakelompok'. Anak

ilu

belxsaha mengendalikan lingkungan

dan mulaibelajar men],esuaikan

diri

sccara sosial.

2)

Aklir

masa kanak-kaoak (6 sampai 13 tahr.n pada anak perempuan

dan

14 tahu,n pada anak

laki-laki)

adalah periode dimana terjadi kematangan seksual dan masa remaja dim'Jlai.pclk€mbangan utama

ialah sosialisasi.

Ini

merxpakan usia sekoiah atau "usia

kelo

pok"

5.

t!4asa puber (11 sampai 16 tahun)

Merupakal

periode

yang saling

tumpang-tindih.

kira-kira

dua tahuD

meliputi akhir

masa kanak

kanak

dar 2

tahun

meliputi

awal rnasa remaja. h,lasa puber bcrlangsung dad. usia 11 sampai 15 tahun

pada gadis

dan

dari

12

sampai

16

trhlu

pada

jcjaka- Tubuh

anak sckaraog bcruhah menjadi tubuh orang dewasx.

Setiap

allak

akan melelvati tahapan tcrscbut secara

tleksibcl

dan
(39)

t8

rncrgl]adapi duapeftiga mrsa kehidupan berikuhrya. Oieh karcna itu.

upaya untuk mergoptinalkan tumbuh

kcmbang

pads

awaL-arval

kelridup. n bayi d3n JI dk

rd-lJlr

r:r'gJr p.,r,

rrg

6.

Tahap turnbuh kcrnbang usia 3-5 tahun

Menurut Nursalam (2003),

perlumbuhal

gigi

susu sudah lengkap pada masa

ini.

Anak kelihatan lebih langsing, pertumbuhan

fisik juga

rclatif

pelaD,

naik

turun tatlgga

sudah Capat

dilakukan

scndili,

deurikianlah

pr.rla

halnya

dengan

berdiri

dengan

satu

ka-ki secara

bergantian dan melompat.Arak mulai berkernbeng superegonya (suara

hati), yaitu merasa beisalah

bila

ada

tindakalya

ya[g keliru.

Menurut

tco

Sigrnund Freud, anek berada pada fase

phalik, di

nrana anak

mulai meigcnal

pcrbedaau

jenis

kelamin perempuan dan

Iaki-laki.Anak

juga

mengidentifikasikao

figur

atau pedlaku orang tua

sehingga menpunyai kecenderungan untuk ttteniru tingkah laku orang dewasa disekitamya.

Sedangkan menurut

teori

Erikson, pada usia tcrsebut anak benda

pada fasc

inisiatifvs

rasa bersalah (initiative vs guilty). Pada masa

ini,

anak berkembang rasa

lngin

tehu

(co,r-i?6) dan daya imajinasinya,

schingga

anuk

banyak bcrtanya mengenai segala sesuatu

di sekeiilingflya yang

tidak

diketahuinytl.Apabila orang tua mcmatikan

inisiatif

anak, maka hal tclscbul nlenlbuet anak metasa bersalah-Oleh

sebab

itu,

salah satu ca.a yang dapat

dillkukan

aclalah dcogan jalart
(40)

t-

t9

bahwa

pe|kembangarr psikososial

r'nerupakan

suatu

bentuk

pcrkembangan

yaDg bemifet kurnulatif.

tlal ini

berarti

bahwa

perkembangan

psikososial

pada tahap awal

aken

mempengaruhi

perkembangar psikososial pada tahap

selalrutrya. Oleh

sebab itu,

apabila

terjadi

hambatan

dalam

perkembaangcn

psikososial

pada

tahap awal,

naka

keadaan

ini

akar

mempengaruhi perkembalgan psikososial pada tahap selenjutnya (Jama.is,2006)

B.

Perkembangan

Perkembangan

adalah

bcrtaubrhnya

kemampuan

den

struktur/fixlgsi

tubuh yang lebih

ko[rpleks

dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan

diramalkan sebagai

hasil dari

proses djferensiasi se1, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yarg terorganisasi

IDAI

(2C02) dalam Nursalam (2008).

Dengan

demikian aspek

perken,bangan

ini

bersifat

kualitatif,

yaitu

pertambahan kematangan ftrngsi dari masing-masing bagian tubuh.

Perkembangan merupakan hasil intercksi antora kematansan susunan saraf

pusat

dengan

organ yang

dipenga..rhiflya. sehingga

perkembangan

ini

be.peran penting dalanr kchidrqrar, rnanusia (Nursalam, 2008)

1.

Aspek-aspek perkembangan

Perkembanga

marusia

mencakup perubahan

dan

kcstabilan beftagai

aspek

dalam

diriiya,

mencakup

perkembangan

fisik,

kog[itil,

dal1
(41)

20

1)

PerternbangaD

iisik

(misalnya, peduDtbuhaD baclao

dan otak,

kapasitas

seDsor-i,

keteranpilan

motorik,

dal1 kesehatan)

mungkin

netrpengaruli

aspek

Iair

dalam perkembangan

2)

Perkernbangan

kognitif

(perubahan dan stabiiitas pada kemampuan

ncntal

:

belajar,

ingataq

bahasa,

berpikir,

penalaran

moral, dan

kreativitas)

berhubungan erat dengan perkembangar

fisik

dan emosi

3)

Perkenbangan psikososial (perubahan dan stabilitas pada

kepribadia[

dan relasi sosial), aspek

ini

akan mempengaruhi flrngsi

kognitifdan fisik.

2.

Faktor-faktor yang mernpelgaruhi perkembangan

Menurt

Soetjiningsih

(1995),

faktor-faktor

yang

memper,garuhi perkembangan anak dapat dikelompoktan

meljadi

dua, yaitu laktor int€mal

dan faktor eksten'rai.

1)

Faktor dalam (intemal)

a.

Cenetik

leDga.uh geneiik bersifat

heredo-konstitusional

yang

afiinya

bahrva bentuk uDtuk konstitusi

seseorang

ditentukan

oleh

faktor

keturunan.

Faktor

genetik

akan

berpengaruh

pada

kecepatan peftumbuhan, kemalangan tulanS, gizi, alat seksual, dan saraf.

b.

Pengaruh honaon

Pcngaruh honnon sudah terjadi sejak masa

prrrrrtrl yritu

s0Jt jrnl11

bcmruur

4

bulan.Pada saat

itu,

terjadi

pertumbuhan yang cepat dan

kelcnjar pituitary dan

tiroid

rnulai

bckcrja-Horron

yang berpengaruh

lclu{anla adalah hor-rnon perturnbuhao solnatotlopin yang dikeluarkan

(42)

21

2)

Faktor lingkungen (ckstelral)

2.

l.

4.

Faktor yang bemsal dari lingkungal1 dapat dikelompokkan l.Iiet1jadi

faktor pranatal (selama kehaDrilan), dar faktor

postnatal-a.

Faktor Pranatal (Selama Kehamilan), meliputi :

i

Gizi

Gizi

ibu yang.jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada

waktu

sedang

hamil, lebih

seriig

menghasilkan

bayi BBLR

(Berat Badan

Lahir

Rendah) atau

lahir nati.Disampilrg

itu,

dapat pula menyebabkan hambatan pertumbul'Ian otak

janin,

anemia pada

bayi baru lahir, bayi baru lahir n'tudah terkena infeksi, abortus, dan

sebagainya.

Toksin, zat

kimia

Masa

organogenesis

adalah masa

yang

sangat

pcka terhadap obat-obatan

kimia

karena dapat menyebabkan kelainan

bawaan.

lbu

hamil

yang

perokok

atau

peminum

alkohol

akan melahirkan bayi yang

cacat-Iufeksi

Illeksi

pada

t

mester pertama dan kedua kehamilan oleh

TORCH

(Toxoplasmosis,Rubella,

C)'tomegnlovirus,

Heryes

Simplex), PMS

(Penyakit

Menular

Seksual), dan

perlyakit

virus

lainnya dapat mefl gakibatkan kclainan pada janin.

Kelajnan imurlologi

Kclainan imunologi akau rrcnrpcngarLrhi pcrlulnbLrhan dan

(43)

22

selaifl

itu

juga

kekulangan oksigen pada

janin juga

akal

mempengaruhi gangguan dalam plasenta yangdapat menyebabkan

bayi berat lahir rendah.

5.

Psikologi ibu

Stres

yang dialami

ibu

pada

waktr-r

hamii

dapat

mempengaruhi

tumbuh

kernbang

janin

yang

terdapat

di

dalam

kandungan karena

.janin

dapat

ikut

merasakan

apabila

ibunya sedang

sedih.

Ibu hamil

yang

mengalami

gargguan

psikologi, maka

dia tidak

akan memperhatikaa

kondisi

kandungannya dan

akan berakibat pada kelahiran bayi yang tidak sehat.

b.

Faktor postoatal, meliputi:

1.

Pengetahuan ibu

Pengetahuan merupakan

salah

safu faktor

yang mempengaruhi perilaku

ibu

ddam

perkembangan anak.

lbu

yang

mempunyai pengeiahuan kurang,

maka

tidak

akan

membe

kan

stimulasi

pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan

anak akan terhambat, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan

baik

maka akan rnemberikal stimulasi pada

perkembangal

anaknya.

2.

Gtzi

Makanan Dremegang peralan penting dalam proses tulnbuh

kerubang

anak.

Pada masa pertumbuha[

dan

perkembangan, terdapat

kcbuuhar

zat

gizi

yang diperlukan seorang anak, seperti
(44)

23

4.

5.

anak yang kebuiuhan zat gjzinya kurang atau tidak terpenuhi, maka

dapat menghanbat pe.tu,nbuhan dan perkembangannya.

Budaya lingkungao

Budaya lingkungan dalam hal

ini

adalah masyarakat dapat

mefrpengaruhi perlumbuhan

dan

perkembangan

anak

dalam memahami atau mempersepsikan pola hidup sehat.

Status sosial ekonorni

Statls

sosial

ekonomi

juga

dapat

mempengaluhi pertumbuhan dan perkembangan anak.Hal

ini

dapat

terlihat

pada anak dengan status sosial ekonomi

tinggi,

pemenuhan kebutuhan

gizinya

sangat

baik

dibandilgkan dengan anak

yang

status ekonominya rendah.

Lingkungan

hsik

Sanitasi iingkungan

ya[g

kurang

baik,

kurangnya

sinar matahari,mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan

anak.kebersihaa

lingkungan

maupun kebersihan

perseorangan memegang peranan penting dalam

timbulnya

penyakit. Demikian

pula

dengan populasi udara

baik

yang berasal

dari

pabrik,

asap

rokok

atau

asap

kendaraan

dapat

tnenyebabkan

timbulnya

penyrkIl.

Ar,dk scnng

sakit.

maka

tumbJh

kembanganya akan terganggu.

Lingkungan pengasuhan

Pada lingkulgan pengasuhan, intcraksi ibu dan

aiak

sangat
(45)

?4

timbal

balik

antar

ibu

dan anak

akan

mcrinrbulkan

kcaktaban

attara ibu

dan anak. Anak akan terbuka kepada ibunya, schingga

komunikasi dapat

dua

arah

dan

segala

pennasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya kedekatan

dan

kepercayaan

antara keduanya.

7.

Stimulasi

Perkembangan

memerlukafl rangsangall

atau

stimuhsi,

misalnya: penyediaan

alat

mainaq

sosialisasi

anrk,

keterlibatan

ibudan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak, perlakuan

ibu

tedradap

perilaku anak.

Anak

yang

mendapatkan

stimulasi terarahdan

teEtur

akan

lebih

cepat

berke[rbang

dibandingkan

dengan anak yang kurarg atau tidak mendapat

stinulasi.

8.

Olahnaga atau latihan

fisik

Olahraga atau

latihan

fisik

dapat memacu perkenrbangan

a[ak,

karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehirgga suplai

oksigen

ke

seluruh

tubuh

dapat

tentu.Selaio

itu,

latilun

juga

meningkatkan stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel.

C.

Pcrlicmbangan

Sosial

Anak

Menurut Hurlock (1998),

Perkembangao

sosial

bcrarti

perolehan kemampuan beryenlaku yang sesuai dengar turtunan sosial.

Menjadi

orang

yang

nampu

bennasyarakat (sozialized) mcme(lukan

tiga

ploscs.

Masing-masing

prcses terpjsah

dan

sangat berbeda

situ

sama

lain, tctapi

saling
(46)

25

Mcourut \Vong (2000) dalaIrr Hidayat (2009), Perkenbangan pedlaku

sosial/adaptasi sosial pxda tahap tumbuh kembang tiap usie adalah sebagai

berikut:

1.

Masa Neonatus (0-28 hari)

Perkenbangan adaptasi

sosial

atau

perilaku

masa neonatus

ini

dapat ditunjukkan

dengan adanya tanda-tanda tersenyum

dan

mulai

menatap muka untuk mengenali seseomng

2.

Masabayi (28

ha

-1 tairun)

a.

Usia 1-4 bulan

Perkembangan adaptasi sosial pada usia

ini

dapat

diawali

dengan kemarnpuan nrcngamati langannya; tetsenynm spontan dan

merrrbalas senyum bila diajak tersen,,um; mengenal ibunya detgan

penglihatan, penciuman, petdengaran, dan koiltak; tersen)

]m

pada

wajai

maousia; waktu

tidur

dalaor sehari

lebih

sedikit

dari

pada

rvakb]

terjaga: membentuk

siklus

tidur

bangun;

menangis

bila

tedadi sesuatu yang aneh; rnembedakan wajah-\aajah yang dikenal

dal

ridak dikenal; senang nlenatap \aajah-wa.jah yang dikenalnyat

serta terdiam bila ada orang yang tak dikenai (asing).

b.

Usia,1-8 buian

Pcr,<crnbJr;rn

J,lJplJ.isosial

pada usra

iri

.,ntara lairr arr.rk

merasa takut dan 1et€anggu dcngal kcberadaan

orlng

asitrg, mulai

bcnnain

dengan

rrainan.

mudah

frustasi, scfta

nlemukul,nlukul

lengan dan

klkijika

scriaug kesal.
(47)

l

16

Perkembangan adaptasi sosial pada usia

i

dinulai

dengan kemampuau beftepuk targan, meDyatakan keinginan, sudah mulai

minum

dengan cangkir, menimkan kegiatan oraDg bermain bola

alau lainya dengan orang lain

4.

Masa Anak ( I -2 tahun)

Pelkembangafl adaptasi

sosial anak dapat

dituljukan

dengan adanya kemampuan membantu kegiatan

di

rumah,

menyrapi

boneka,

mulai menggosok gigi, serta mencoba mengeriakan baju sendiri

Masa prasekolah (2-6 tahufl)

Perkembangan adaptasi sosial pada masa prasekolah adalah adanya

kemampuan

bermain

dengan

permainan

sederhana, menangis

jika

dimarahi, membuat pemintaan

sederhana

dengan

gaya

tubuh,

menunjukan

peningkatan kecemasan

terhadap perpisahan,

serta mengenali anggota keluarga

Nugraha

dan

Rachmawati

(2005)

dalam Soetjiningsih

(1995), mengemukakan ada beberapa

hal

yang

dapat orang

tua

lakukan untuk

meflgembangkan kemampuan sosiai anak, yaitu :

1.

Lakukan

rutiritas,

sepeiti memberi makan, me[gganti

pakaian, memandikan atau nellidurkan, sehingga anak

melgerti

tcntang rutinitas tersebut

dan

akan membuat anak mengenal

lebih

dekat siapa

yang berinteraksi dengannya setiap hari

2.

I-ibatkan

anak dalarn

kehidupan

keluarga

(anak

be.ada

di

antara anggota keluarga yang

lair)

(48)

4.

5

6.

'7.

meEsa

taDggung

jawab

di

nrmah,

sepefti

saat makal1 atau

minu

membenihkan perobatan daD memberi makl11 hewa[ peliharaan

Bila rnemungkinkan seftakan anakjika akan beryergjan

Bed anak waktu atau kesempatan

ultuk

mengamati atau mendeDgarkan situasi tertentu, misal ke sekolah atau tempat betkumpul anak

Ajarkan anak

sikap-sikap

yang

pcrll

dimiliki

dalam

sebuah persahabatan

dan berilah senalgat agar

sikap-sikap tersebut

saet

melekat dengan baik

Kenalkan tentang rasa hormat, peBahabatan, dan kepedulian terhadap

orang lain

Ajaklah anak berbicara terbuka tentang hal-hal yang dirasakannya 21

kebutuhan-kebutuhan

anak sesuai dengan

tahap tahap

8.

9.

Berikan

saran

atau petunjuk tentaog cara

mengatasi masalah atau menemukan kesefuiuan derlgao teman ketika l'ral tcrsebut

muncul

saat

bermain

10. Stimulasi adalah perangsangafl yang datangnya dari lingkungan

di

luar

individu

anak.

Anak

yang banyak mendapatkan stimulasi akan

lebih

cepat berkembang daripada anak yang kurang mendapatkal stimulasi.

Stimulasi dapat juga belfungsi sebagai pcnguat (reinforccment).

ll.Pemberian

stimulasi

akan

lebih

clektif

apabila

mempcrhatikan

perkernbangannya.

(49)

28

bersosialisasi dengan

lingkurgantya.

Melalui

sosialisasi

anak

akan

nempeloleh

lebih

banyak stimulasi sosial yang

bennanfaat

bagi perkembangan sosial anak

13-Anak

nerrerlukar

stimulasi

taktil.

Kurangr,ya

slimulasi

taktii

dapat menimbulkan penyimpangan perilaLu sosial

14. Perhatian dan kasih sayang

juga

merupakan stimulasi yang diperlukan

anak. Stimulasi

ini

akan menimbulka[ rasa amafl dan

ftsa

percaya

din

pada anak, sehingga anak

lebih

,esponsif terhadap lingkungarmya dan

lebih berkembang

D-

Perkembangan

SosialAnak

Usia 3-5

tahun

Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak

awal

dari umur

2-6

tahur",

anak belajar melakukan hubungan sosial dan bergaul dengan orang-orang

di

liDgkungai rumah terutama dengan anok-anak yang

umunya

sebaya. Mcreka

belaiar menyesuaikan

diri

dan bekerja sama dalam kegiatail

bemain(Hurlock,

1998r.

Masa kanak-kanak

awal

sering disebut

"Usia

Pragang" (Pregang Age).

Pada masa

ini

sejumlah hubungan yang dilakukan anak dengan anak-anak

yang

lain

meningkat

dan

ini

menentukan bagaimana

gerak

maju

perkembangan sosial mereka (Hurlock, 1998).

Sebelurn

usia

2lahun

cndk

kecil

terlrbat dalam permainan seorang

dlrl

atau seamh. Meskipun satu atau

dua

anak

benrain

didalaur ruangan yang

sarna dan d€ngan jenis mainan yarlg sama, interaksi sosial yang tedadi sangat

sedikit. Hubungan rnereka terutalra

terdiri

atas meniru atau mengalnati salu
(50)

29

Selama periode prasekolah, anak telah mengatasi berbagai aDsietas yang

ber*aitan dengan

adanya

orarg

asing

dan

perpisahan.Narnufl denlikian

lrereka

masih

rnembutuhkan

bimbingan dan

percetujuan

dari

oung

tua.

Mereka sudah menghadapi perubahan dalam

mtinitas

daripada anak toddlcr

(Azizah.20l2)

Anak prasekoiah sudah mampu mengungkapkan keinginan dan melakukan

secara

mandii

(Wong,2009).

Bermain

merupakan

hal

yang

pe[ting

bagi perkembangan

sosial atiak

terutama

asosiafii yaitu

permainan kelompok

dengan aktivitas yang sama dan tanpa atuzur yang kaku.

Sejak

umur

3

atau

4

tahun, anak-anak

mulai

bermain

bersarna dalarn

keiompok,

berbicara satu sama

lain

pada saat

bermain,

dan

memilih

dari

anak-anak

yang

hadir

siapa

yang

akar dipilih

untuk bemain

bersan1a.

Perilaku yang paling un'rum

dari

kelompok

ini

ialah

mengamati satu sama

lail,

melakukan percakapan, dan memberikan saran lisan (Hurlock, 1998).

Studi

terhadap anak

anak dalam

masa prasekolah

telah

metnbuktikan

bahwa deogan semakin meningkatnya

usia

anak, pendekatan

yang

ramah

meningkat

dan

interaksi permainan semakin berkurang. Tahun

demi

tahun

anak

laki-laki

semakin melakukan

pendekatan

yang

ramah

tetapi

juga

semakin melakukan

pendekatan

yang bemusuhall

terhadap

anak

lain (Hurlock, 1998).

E.

Kebutuhan

dasar

untuli

tumbuh kcmbang

Menumi soetjiningsih (2000). kebutuhan dasar

ini

dikelornpokkan mcnjadi

tiga yaitu d.rur, asrh.

lan

asah.
(51)

i0

h

Yang teruasuk kebutuhan asuh adalah nutdsi yang mcncukupi dan scilnbang, pcrawatafl kesehatar dasat

pakaiaq

petumahan,

hygieie

diri

dan lingkungan dan kesegaran jasmani (olahraga dar rekreasi)

Asih (Kebutuhan emosi dan kasih sayang)

Pemenuhan kebutuhan

enosi

dan kasih sayang dapatdirnulai sedini

mungkin.bahkan sejak anak berada dalam kandungan. Kobutuhar asih

ini

meliputi

kasih

sayang

orangtua,

rasa

arnan,

harga

diri,

dukungar/dorongan,

mandid,

rasa

memiliki

dan kcbutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman.

Asah (Kebutuhan Stimuiasi)

Stimulasi

adalah pemngsangan

dari

lingkungan luar

anak, yang ben:pa

latihal

dan bermain.Stimulasi merupakan kebutuhan yallg sangitt pcnting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Arak

yang banyak

mendapatkan

stimulasi

yang

temrah

akan

cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.

PeLnberian stimulus

ini

sudah dapat dilakukan sejak masa prexatal,

dan

setelah

lafiir

dengan

cala

menetekkan

bayi

pada

ibLrnya sedini

mungkin.

Asah

rnenrpakan

kebutuhan

untuk

perkcmbangan

nental

psikososiai anak yang dapat dilakukan delgan pendidikau dan pclatihan.

F-

Sfinr!ilrsi

Mcnurut

Nursalam

(2008), Stiniulasi

adalah perangsangao yang datang

dari

lingkungan

luar

anak, yang berupa

latihan dan

hcrmein.

Stilnulasr mcrupakan hal yeng sangat penting dalam turnbuh kcmbarrg lnak. Anak yang
(52)

3t

dibandingkan dengan

anak

yang kutang

ata

trahkan

tidak

fierldapat

stirllulasi.

Stiruulasi

juga

berfungsi scbagai peoguat yang bermanfaat

bigi

perkembangan

anak.

Berbagai

macam

stimulasi scpcfti stiDulasi

visual,

verbal,

auditif, taktil,

dan lain

lain

depat

fiergopti

xikcn

perkembangan

anak(Soetjinillgsih, 1 995)

Stimulasi adalah kegiatao merangsong kemampuar dasar anak umur 0-6

tahul

agar anak tun]buh dan berkcmbang secara optimal.setiap anak periu

mendapat

stimulasi

rutin

sedini

Drungkin

dan

terus

menerus

pada

setiap kesempatan- Stimulasi

tlmbuh

kembaig dilakukao

oleh

ibu

dan ayah yang

mempakan

orang

terdekat

deugat anak, pe[gganti

ibu/pcngasuh anak, anggota keluarga

iain

dan kelompok nasyarakai dilingkungan rumah tangga masing-masing dan

dliarn

kehidupan sehari hari. Kurangn),a stimulasi dapat

menyebabkan penfmpar'lgan tumbuh

kembarg

anak bahkan

yallg

meneta! (DepKes,2003)

Stimulasi merupakan bagian dari kcbutuhan dasar anak vaitu asah. Dengan

mengasah kemampuan anak secata terus-mencrus, kemampuaD anak akan semakin meningkat. pemberiar stimulus dapat dilakukan dengan latihan dan

bemail1.

Anak

yang mcmperoieh

stimu]us yang

teratah

akan

lebih

cepat

berkembang dibanclingkan

anak

yang

kurang rrenperoleh

stimulus

rN

rrsalrm.

)008t.

Kernatnpran

d..

r r.rak

y:

r3

d.rr

'g lng

Jengifl srilnulr"l

terarah adalah

kemampuan

gelak

kasar, kerrarrpuan gerak

halus

. ke]Iampuan bicara dan bahasa serla kcmarlpuan sosialisasi dan kcmandirian

(DcpKes,200i).

(53)

l2

tumbuh kembang anak, ada beberapa

prinsip

dasar yang perlu diperhatikan,

yaitu :

1. 7

4.

Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayaog.

Selalu tunjukan sikap dan

perilaku

yang

baik

karena anak akan rnenilu

tingkah laku orang-orang yal1g terdekat dengarnya.

Berikao stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

Lakukan stimulasi dengan mengajak anak bennain, bemyanyi bervariasi,

mel1yeflangkan: tanpa paksaan dan tidak ada huL-uman

Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai

umur

anak, terhadap ke empat aspek kemampual dasar anak

Gunakan alat

bantd

permainan yang sederhana, aman dan ada

d

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..
Tabel 5.7Distribusi Fr-ckuensi Sikap Ibu Tentang Stimulasi
Gambar l.l . Kcrangka Konscp
Tabel 4.2 Tabel Reabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jenis tanah Latosol dan komplkes Podsolik merah kuning, Litosol mendominasi wilayah Kabupaten Luwu Timur dengan luas areal

Nama pengapalan yang sesuai dengan PBB : Tidak diatur Kelas Bahaya Pengangkutan : Tidak diatur Kelompok Pengemasan (jika tersedia) : Tidak diatur. Bahaya Lingkungan :

Selama ini kita menggunakan road map yang diketemukan oleh Rudolf von Savigny untuk mendapatkan kebenaran ilmiah dengan cara menemukan konsep-konsep yang ada

Pada subbahasan berikut dibahas beberapa aspek terkait dengan persepsi responden (penyuluh, peneliti dan pelaksana) terhadap implementasi dan dampak SL-PTT padi yang mencakup:

Pemahaman akan eksistensi Tuhan mutlak dibutuhkan dalam melakukan telaah terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam

Metode pengumpulan data menggunakan metode survey yaitu dengan penyebaran kuisioner yang telah terstruktur yang diberikan kepada responden yang dirancang untuk

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rasio ROA, ROE, LBAP dan NPM PT Bank Muamalat Indonesia periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013