• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN JUMLAH MIKROBA DAN BAKTERI ASAM LAKTAT KOLOSTRUM SAPI PERAH PFH PADA SELANG WAKTU PEMERAHAN YANG BERBEDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN JUMLAH MIKROBA DAN BAKTERI ASAM LAKTAT KOLOSTRUM SAPI PERAH PFH PADA SELANG WAKTU PEMERAHAN YANG BERBEDA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

KAJIAN JUMLAH MIKROBA DAN BAKTERI ASAM

LAKTAT KOLOSTRUM SAPI PERAH PFH PADA SELANG

WAKTU PEMERAHAN YANG BERBEDA

SKRIPSI

Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Peternakan dari Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

FARIZAL KHOIRU AMALA NIM : 09910032

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

KAJIAN JUMLAH MIKROBA DAN BAKTERI ASAM

LAKTAT KOLOSTRUM SAPI PERAH PFH PADA SELANG

WAKTU PEMERAHAN YANG BERBEDA

Oleh :

FARIZAL KHOIRU AMALA NIM : 09910032

Menyetujui : Pembimbing Utama

Dr. Ir. Ahmad Wahyudi. M.Kes Tanggal : ... NIP 19651109 199101 1001

Pembimbing Pendamping

Ir. Endang Sri Hartatie. MP Tanggal : ... NIP 11091020209

Malang, 15 November 2013 Ketua Jurusan Peternakan,

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN JUMLAH MIKROBA DAN BAKTERI ASAM

LAKTAT KOLOSTRUM SAPI PERAH PFH PADA SELANG

WAKTU PEMERAHAN YANG BERBEDA

SKRIPSI

Oleh:

FARIZAL KHOIRU AMALA NIM : 09910032

Disetujui :

Pembimbing Utama

Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes NIP. 196511091991011001

Penguji Utama

Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes NIP. 196403181990032001

Pembimbing Pendamping

Ir. Endang Sri Hartatie, MP NIP. 11091020209

Penguji Pendamping

Dr. Drh. Lili Zalizar. M.S NIP. 196405141990031002

Disahkan Oleh :

Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Pertanian dan Peternakan

Dekan,

(4)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Farizal Khoiru Amala

NIM : 09910032

Tempat, Tanggal lahir : Blitar, 15 Agustus 1990

Fakultas/ Jurusan : Pertanian-Peternakan/ Peternakan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah/ skripsi yang berjudul “Kajian Jumlah Mikroba Dan Bakteri Asam Laktat Kolostrum Sapi Perah PFH Pada Selang Waktu Pemerahan Yang Berbeda ” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 15 November 2013 Yang menyatakan,

(FARIZAL KHOIRU A) 09910032

Mengetahui:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(5)

v

KATA PENGANTAR Assalamu’allaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang senantiasa melimpahkan taufik, rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya. Rasa syukur penulis sanjungkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikan karya ilmiah berupa Skripsi berjudul “Kajian Jumlah Mikroba Dan Bakteri Asam Laktat Kolostrum Sapi Perah PFH Pada Selang Waktu Pemerahan Yang Berbeda”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, selain itu penelitian ini dilaksanakan untuk disertasi dan hibah bersaing.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih sedalam- dalamnya kepada:

1. Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes selaku pembimbing utama, dan Ir. Endang Sri Hartatie, MP selaku pembimbing kedua yang senantiasa membimbing dengan penuh kesabaran.

2. Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes dan Dr. Drh. Lily Zalizar, M.S. selaku penguji.

3. Ir. Khusnul Khotimah, MM. MP, selaku ketua dan pendamping penelitian ini. Ucupan terimaksih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingannya.

4. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas ilmu yang diberikan dan bimbinganya selama perkuliahan,

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, rasa terimakasih tidak akan terlepas sampai kapanpun dan do’a restu yang senantiasa penulis harapkan dalam segala hal baik, serta seluruh keluarga besar yang ku sayangi selalu.

(6)

7. Terimakasih untuk Feska, yang senantiasa member motivasi dan inspirasi. Disadari sepenuhnya, bahwasanya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu, koreksi dan saran perbaikan sangatlah diharapkan oleh penulis untuk memperbaiki skripsi ini.

Semoga karya ini diridhoi-Nya dan semoga Skripsi ini senantiasa dapat menjadi amalan jariyah untuk beribadah kepada-Nya. Terakhir semoga Skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang menggunakan.

Wassalamu’allaikumWr. Wb.

Malang, 15 November 2013

(7)

vii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

RINGKASAN ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Sapi Perah PFH ... 4

2.2. Susu Sapi Perah PFH ... 5

2.3. Kolostrum Sapi Perah PFH ... 7

2.4. Mikroba Kolostrum ... 10

2.5. Bakteri Asam Laktat (BAL) ... 13

2.6. Masa Pemerahan Kolostrum... 15

2.7. Hipotesis ... 17

BAB III MATERI DAN METODE ... 18

3.1. Waktu dan Tempat ... 18

3.2. Materi dan Alat ... 18

3.2.1. Materi Penelitian ... 18

3.2.2. Alat Penelitian ... 18

3.3. Batasan Variabel ... 19

3.3.1. Varibel Bebas ... 19

3.3.2. Variabel Terukur ... 19

3.4. Metode Penelitian ... 19

3.4.1. Analisis Data ... 21

3.5. Pelaksanaan Penelitian ... 22

3.5.1. Tahap Persiapan ... 22

3.5.2. Tahap Pelaksanaan ... 23

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 25

4.1.Tinjauan Umum ... 25

4.1.1. Kondisi Lingkungan ... 25

4.2.Tinjauan Khusus ... 27

4.2.1. Pengaruh Masa Pemerahan Terhadap Jumlah Mikroba Kolostrum ... 27

4.2.2. Kandungan Jumlah Bakteri Asam Laktat ... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 31

5.1. Kesimpulan ... 31

5.2. Saran ... 31

DAFTARPUSTAKA ... 32

(9)

ix

DAFATAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Komposisi Kolostrum dan Susu Sapi ... 9 Tabel 2.2. Proporsi dan persentase mikrobiologis dalam kolostrum dari 19

sampel kolostrum ... 11 Tabel 2.3. Jumlah bakteri dalam 55 sampel kolostrum dari peternakan

Pennsylvania untuk jumlah bakteri dalam susu yang diberikan ke anak sapi ... 12 Tabel 3.1. Tabulasi Data ... 21 Tabel 3.2. Analisis Variansi ... 21 Tabel 4.1. Jumlah mikroba sapi perah PFH pada selang waktu pemerahan yang

berbeda (koloni/ml). ... 27 Tabel 4.2. Analisis variansi jumlah mikroba kolostrum sapi perah PFH pada

selang waktu pemerahan yang berbeda ... 28 Tabel 4.3. Jumlah Bakteri Asam Laktat Kolostrum Sapi Perah PFH Pada

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Penelitian ... 23 Gambar 4.1. Grafik Rataan Jumlah Mikroba Pada Selang Waktu Pemerahan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Jumlah Mikroba dan Bakteri Asam Laktat Kolostrum Sapi Perah PFH Pada Selang Waktu Pemerahan Yang

Berbeda ... 36 Lampiran 2. Perhitungan Statistik Jumlah Mikroba Kolostrum Sapi Perah

PFH Pada Selang Waktu Pemerahan Yang Berbeda ... 39 Lampiran 3. Bahan Ransum Pakan Ternak Sapi Perah Kube PSP Maju

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Adlerova, L. Bartoskova, A. Faldyna, M. 2008. Lactoferrin: a review. Veterinarni Medicina 53 (9): 457. 2008.

Berman, A. 2005. Estimates of heat stress relief needs for Holstein dairy cows. J. Anim. Sci. 83:1377-1384.

Blum, J.W. Hammon, H. 2000. Colostrum effect on the gastrointestinal tract, and on nurritional, endocrine and metabolic parameter in neonatal calves. Livestock Production Science 66:151-159

Cheng J.B., Wang J.Q., Bu D.P., Liu G.L., Zhang C.G., Wei H.Y., Zhou L.Y., Wang J.Z. (2008): Factors affecting the lactoferrin concentration in bovine milk. Journal of Dairy Science, 91, 970–976.

Ditjennak. 2013. Produksi Susu Menurut Provinsi. http ://ditjennak. deptan. go.id/index. (diakses pada tanggal 20-08-2013)

Ensminger, M. E. dan Howard, D. T. 2006. Dairy Cattle Science. 4th Ed. The Interstate Printers and Publisher, Inc. Danville.

Gapper, L.W. 2007. Analysis of bovine immu noglobulin G in milk, colostrum and dietary supplements. a review. Analytical and Bioanalytical Chemistry,. 389(1): p. 93-109

Gutiani, E. 2009. Pengendalian Cemaran Mikroba Pada Bahan Pangan Asal Ternak (Daging Dan Susu) Mulai Dari Peternakan Sampal Dihidangkan. Jurnal Litbang Pertanian, 28(3).

Hagiwara S., Kawai K., Anri A., Nagahata H. (2003): Lactoferrin concentrations in milk from normal and subclinical mastitic cows. Journal of Veterinary Medical Science, 65, 319–323.

Haqiqi, S.H. 2008. Crossbreeding Pada Sapi Fh Dengan Bangsa Sahiwal. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang

Heinrichs, J and Jones, C. 2011. Composition and Hygiene of Colostrum on Modern Pennsylvania Dairy Farms. Penn State research.

(13)

xiii

Houser, B. A., S. C. Donaldson, S. I. Kehoe, A. J. Heinrichs, and B. M. Jayarao. 2008. A survey of bacteriological quality and the occurrence of Salmonella in raw bovine colostrum. Foodborne Path. Dis. 5:853-858. Ilyas, R. 2008. Bahan – Bahan Kandungan dalam Colostrum. // http

:WordPress.com.

Ismail, R. 2008. Beternak Sapi Perah. http://arifiuz. wordpress. com/ 2008/01/10/ bangsa-sapi-perah/ (diakses pada tanggal 10-06-2013).

Jayarao, B.M., S.C. Donaldson, B.A. Straley, A.A. Sawant, N.V. Hegde, and J.L. Brown. 2006. A survey of foodborne pathogens in bulk tank milk and raw milk consumption among farm families in Pennsylvania. J. Dairy Sci. (89): 2451−2458.

Jorgensen, H.J., T. Mork, H.R. Hogasen, and L.M. Rorvik. 2005. Enterotoxigenic Staphylococcus aureus in bulk milk in Norway. J. Appl. Microbiol. (99): 158−166.

Legowo, A.M. 2002. Sifat kimiawi, fisik dan mikrobiologis susu. Diktat Kuliah. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Madigan, M.T, Martinko, J.M. 2006. Brock. Biology of Microorganism. Pearson Education International

Mardalena. 2008. Pengaruh Waktu Pemerahan dan Tingkat Laktasi terhadap Kualitas Susu Sapi Perah Peranakan Fries Holstein. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu PeternakanAgustus, Vol. XI. No.3.

McKusick, B. C., D. L. Thomas, Y. M. Berger, dan P.G. Marnet. 2002. Effect of milking interval on alveolar versus cisternal milk accumulation and milk production and composition in dairy ewes. Journal Dairy Science. 85 : 2197-2206

Nur, H.S. 2005. Pembentukan Asam Organik Oleh Isolat Bakteri Asam Laktat Pada Media Ekstrak Daging Buah Durian (Durio zibethinus Murr.)

Georgiev, P.I. 2008. Differences in chemical composition between cow colostrum and milk. Bulgarian Journal of Veterinary Medicine, 11, No 1, 3−12. Walstra, P.Jan. T. M. Wouters, Tom J. Geurts. 2005. Dairy Science and

(14)

Rebelein, T.W. 2010. The Effect of Heat Treatment on Microbiological Qualities of Bovine Colostrum, Passive Immune Transfer of Neonatal Calves, and Future Animal Performance. Dissertation. Veterinary Faculty .Ludwig-Maximilians-.University of Munich.

Resti, Y. 2009. Pengaruh Selang Pemerahan Terhadap Produksi Susu Sapi Fries Holland (Fh). Skrpsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Rostini, I. 2007. Peranan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus Plantarum) Terhadap Masa Simpan Filet Nila Merah Pada Suhu Rendah.

Sanken. 2008. Kolostrum Bovine - 3 Faktor Prima Pendukung Kehidupan Sempurna. http://www.zorpia.com/qolostra/journals/4931

Santoso, L, Rukmi I. 2012. Jumlah Total Bakteri Dan Coliform Dalam Air Susu Sapi Segar Pada Pedagang Pengecer Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 402 – 41.

Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu Dan Hasil Ikutan Ternak. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara

Salminen, S. 2004. Atte von Wright; Arthur Ouwehand. Lactic Acid Bacteria: Microbiological and Functional Aspects, Fourth Edition. CRC Press

Sudarwanto, M. 2012. Pemerikasaan Susu Dan Produk Olahannya. Buku Pegangan. IPB Press. Bogor

Suwito, W. 2010. Bakteri Yang Sering Mencemari Susu: Deteksi, Patogenesis, Epidemiologi, Dan Cara Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian, 29(3),

Taylor, S. 2004. Advances in Food and Nutrition Research, Vol. 50. Academic Press.

Rochadi, T. 2011. Sapi Perah Fries Holland. http://www.nusantaraku.org/ forum/animal-forum/126720-sapi-perah-fries-holland.html (diakses pada tanggal 10-06-2013).

(15)

xv

Usmiati, S. Abubakar. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor

(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Peternakan sapi perah di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan. Peningkatan produksi susu tahun 2013 sebesar 2,28% atau sebesar 981.586 ton dari 959.732 ton pada tahun 2012 (Direktorat Jenderal Peternakan. 2013). Tren masyarakat untuk usaha peternakan sapi perah mulai meningkat seiring dengan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi susu, namun peningkatan konsumsi susu masyarakat belum diikuti dengan peningkatan produksi untuk pemenuhan permintaan. Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan susu.

Permasalahan yang timbul dari meningkatnya usaha peternakan sapi perah adalah pengetahuan peternak rakyat yang masih minim. Pemeliharaan sapi perah yang seadanya dapat menurunkan produktifitas. Pemeliharaan dengan cara tersebut berpengaruh pada penurunan pendapatan. Permasalahan yang timbul salah satunya adalah tentang nilai tambah pada pemanfaatan susu terutama untuk kolostrum.

(17)

2

baik. Anggapan peternak rakyat tentang kolostrum perlu dilakukan pembinaan dan pembelajaran tentang pemnfaatan kolostrum.

Kolostrum yang ada dimasyarakat saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal selain untuk diminumkan pada pedet dan dibuat tahu susu. Kolostrum bisa dimanfaatkan sebagai obat, perawatan kecantikan, minuman suplemen dan masih banyak produk lainya. Untuk pemanfaatan lebih lanjut perlu diketahui jumlah miroba kolostrum sapi perah. Pemeriksaan ini salah satunya pemeriksaan Total Plate count (TPC).

Kolostrum merupakan susu yang disekresikan saat awal pasca kelahiran. Kolostrum memiliki perbedaan dengan susu sapi perah biasanya. Perbedaan ini mulai dari fisik dan mikrobiologinya. Kolostrum merupakan susu yang membawa antibodi aktif yang diberikan untuk antibodi pedet. Kolostrum disekresikan biasanya setelah kelahiran sampai tujuh hari setelah kelahiran.

Lebih dari 90 bahan bioaktif alami terkandung di dalam kolostrum. Di samping itu juga kolostrum mengandung limfosit, monosit dan neutrofil serta protein (terutama albumin dan globulin). Kolostrum juga mengandung vitamin A, E, karoten dan riboflavin dengan konsentrasi tinggi. Kolostrum merupakan bahan yang mengandung faktor kekebalan, faktor pertumbuhan dan faktor nutrisi. Faktor-faktor tersebut bekerja secara sinergis dalam memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh hewan neonatus (sanken. 2008).

(18)

3

wadah penampung kolostrum. Jumlah mikroba tentunya dapat mempengaruhi kualitas kolostrum.

Penelitian tentang jumlah mikroba kolostrum sapi perah di Indonesia belum dilakukan sehingga peneliti akan mengangkat permasalahan tentang jumlah mikroba dan bakteri asam laktat kolostrum sapi perah pada selang waktu pemerahan yang berbeda di peternakan rakyat Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa jumlah mikroba dan bakteri asam laktat kolostrum sapi perah pada selang waktu pemerahan yang berbeda di peternakan rakyat Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang? 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah mikroba dan bakteri asam laktat kolostrum sapi perah pada selang waktu pemerahan yang berbeda di peternakan rakyat Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

1.4. Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Koefisien CL untuk beban merata sebagai fungsi dari tg ϴ untuk berbagai nilai W Perilaku ini dapat dijelaskan sebagai berikut.Untuk posisi beban pada flens atas, pada waktu

Ketidak sesuaian antara hipotesis dengan hasil penelitian disebabkan oleh sebagian besar responden memiliki pendidikan rendah (75%) pada kelompok kasus dan (60,7%)

Lapisan yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data atau informasi antara pemakai, perangkat lunak aplikasi atau peralatan suatu sistem komputer :.. Given

Aktivitas siswa mencapai rata-rata 81,25% pada siklus I, sedangkan pada siklus II seluruh aktivitas rata-rata mencapai 100% (sangat aktif). Hasil belajar siswa pada siklus

[r]

Berdasarkan analisis ragam, menunjukkan bahwa perlakuan beberapa spesies Trichoderma berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat keparahan penyakit antraknosa pada buah

Namun sudut pandang gambaran dari UUJBN, tidak ada satu pun pasal yang menyatakan bahwa dalam undang-undang ini yang mengatur tentang profesi notaris mempunyai