• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Nasional dan Perencanaan Bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa Nasional dan Perencanaan Bahasa"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Bahasa Nasional dan Perencanaan Bahasa

dalam

An Introduction to Sociolinguistics

Janet Holmes Edisi Kedua (2001)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Bahasa Nasional

dialek regional atau bahasa

yang menjadi bahasa standar atau lingua franca di negeri yang multilingual, karena perkembangan

sejarah, kesepakatan bangsa, atau ketetapan undang-undang.

(8)

Bahasa Resmi

bahasa yang digunakan dalam komunikasi resmi

seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat dinas, dsb.

(9)

Bahasa Standar

1. ragam bahasa atau dialek yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi dan yang dianggap

paling baik, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat resmi, berbicara di depan umum, dsb.

(10)

Bahasa Standar

2. bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa

(11)

Bahasa Persatuan

bahasa yang digunakan dalam masyarakat bahasa, yang dianggap sebagai

faktor yang menyatukan masyarakat secara politis, kultural, dsb.

(12)

Bahasa Daerah

bahasa yang digunakan penduduk asli suatu daerah, biasanya dalam wilayah yang multilingual.

(Kamus Linguistik)

(13)

Perencanaan Bahasa

usaha untuk memperbaiki komunikasi bahasa

dengan menciptakan subsistem-subsistem baru

atau menyempurnakannya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memakainya.

Standardisasi peristilahan

dalam bidang-bidang kehidupan adalah contoh perencanaan bahasa.

(14)

Pembinaan Bahasa

upaya untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa, antara lain mencakupi peningkatan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan berbahasa yang dilakukan misalnya melalui jalur pendidikan dan

(15)

Standardisasi

1. proses penerimaan seperangkat norma seperti tinggi-rendah, hormat-tak hormat,

resmi-tak resmi dsb., dan pola bahasa

seperti lafal, ejaan, gramatika, dsb. oleh masyarakat bahasa

(16)

Standardisasi

2. proses penerimaan dialek atau ragam tertentu sebagai bahasa standar oleh masyarakat bahasa

(17)

Pembakuan

proses pencatatan norma-norma

yang telah dihasilkan oleh proses standardisasi, dalam bentuk buku tata bahasa, pedoman lafal,

(18)

Kompetisi Status Bahasa Nasional

bahasa pribumi versus bahasa kolonial (Paraguay)

bahasa kolonial versus bahasa dunia (Filipina)

(19)

Perbedaan Bahasa Nasional dan Bahasa Resmi

Pembedaannya berdasarkan dimensi

perasaan dan perwakilan

ideologis dan instrumental

Bahasa Nasional

• bahasa kesatuan politis, budaya, dan sosial

• dikembangkan dan digunakan sebagai simbol persatuan nasional

• mengidentifikasi negara dan menyatukan rakyatnya

Bahasa Resmi

(20)

Pemilihan Bahasa Nasional dan Bahasa Resmi

Pemerintah menggunakan istilah “bahasa nasional” dan “bahasa resmi” sesuai tujuan-tujuan politis mereka.

Sebagian negara tidak membedakan kedua istilah ini.

(21)

Status Resmi

dan Bahasa-bahasa Minoritas

Tidak semua bahasa yang memang menjadi bahasa resmi pemerintahan juga disahkan menjadi bahasa resmi suatu negara.

Besarnya biaya penyediaan jasa dan informasi dalam semua bahasa resmi menjadi pertimbangan untuk

(22)

Munculnya Bahasa Nasional

lingua franca dan simbol persatuan negara

muncul secara alami dan relatif tidak disadari (Jepang, Spanyol, Inggris, Prancis)

(23)

Pemilihan Bahasa Nasional

Ada pengaruh kekuatan politik.

Pilihan yang salah bisa memicu sentimen, kerusuhan, bahkan perang.

Contoh kasus:

(24)

Perencanaan Bahasa Resmi Nasional

Bentuk Kegunaan dan Sikap

Sosial Pemilihan Penerimaan

(25)

Peran Linguis

dalam Perencanaan Bahasa

Pengaruh akademi bahasa

Pengaruh individu

(26)
(27)
(28)

Pembakuan Sistem Ejaan

Pengaruh pemerintah

Pengaruh misionaris

(29)

Pengembangan Kosakata

Kebutuhan mencari kata-kata untuk

• hal-hal sehari-hari

• medan-medan yang lebih khusus atau formal (dokumen resmi, pengajaran)

Jalan keluar:

• meminjam dari bahasa lain

(30)

Penerimaan Masyarakat Tutur

(31)

Perencana Bahasa

Perencana bahasa biasanya fokus terhadap masalah-masalah bahasa tertentu.

Peran mereka adalah mengembangkan kebijakan penggunaan bahasa yang akan memecahkan

(32)

• mengembangkan sebuah varian ke dalam medan-medan tinggi yang baru (atau sebaliknya)

(33)
(34)

KBBI (Edisi Ketiga), halaman xxi-xxiii, xxv.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2005), halaman 9-11.

(35)

Asal Bahasa Indonesia

Ki Hajar Dewantara

dalam Kongres Bahasa Indonesia I 1939 di Solo

“jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang

soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe' akan tetapi

jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat diseloeroeh Indonesia; pembaharoean

bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam

(36)

Asal Bahasa Indonesia

Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan

“bahwa asal bahasa Indonesia ialah Bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah Bahasa Melaju jang

(37)

Peresmian Bahasa Indonesia

Secara Sosiologis

(38)

Peresmian Bahasa Indonesia

Secara Yuridis

Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945

Pasal 36

(39)

Pemilihan Bahasa Indonesia

Kenapa Bahasa Melayu?

(40)

• Pemilihan bahasa Jawa akan selalu dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan atau upaya pengambilalihan.

• Pemilihan bahasa Jawa akan menumbuhkan semangat separatisme.

• Secara fonetis, morfologis, dan leksikal, bahasa Melayu lebih mudah daripada bahasa Jawa.

• Bahasa Jawa mencerminkan struktur masyarakat yang feodal.

• Bahasa Melayu punya sejarah yang panjang sebagai lingua franca.

(41)

Bahasa Melayu Kuna

(42)

Bahasa Melayu Klasik

Kerajaan Malaka (mulai abad ke-15)

(43)

Bahasa Melayu Klasik

Zaman kolonial (mulai abad ke-16)

- bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan - bahasa Melayu sebagai propaganda agama - bahasa Melayu yang bagaimana?

bahasa Melayu Tinggi dan bahasa Melayu Rendah - bahasa Melayu Klasik = bahasa Melayu Riau-Johor - Klinkert melakukan penerjemahan Alkitab

- C.A. van Ophuijsen menulis Maleische Spaakkunst

(44)

Pendudukan Belanda

• Kesusastraan Indonesia modern (mulai sekitar abad ke-20)

• Biro Bacaan Rakyat (mulai 1908) • Sumpah Pemuda (1928)

Pendudukan Jepang

(45)

Bahasa Melayu Modern

• Bahasa Indonesia • Bahasa Malaysia

• Bahasa Melayu Singapura

(46)

Peristilahan

Kongres Bahasa Indonesia I

Dalil-dalil mengenai Menyesuaikan Kata dan Ejaan Asing kepada Bahasa Indonesia (Mr. Amir Sjarifoeddin)

Zaman Penjajahan Jepang

(47)

Peristilahan

Komisi Bahasa Indonesia (18 Juni 1947)

Kementrian Pendidikan menerbitkan Bentuk Istilah (1950)

Komisi Istilah (13 Mei 1950)

(48)

Pedoman Umum Pembentukan Istilah

Urutan sumber istilah:

(1) Kata dalam bahasa Indonesia yang lazim

(2) Kata dalam bahasa Indonesia yang sudah tidak lazim (3) Kata dalam bahasa serumpun yang lazim

(49)

Syarat bentuk istilah:

(1) Ungkapan yang paling singkat

(2) Ungkapan yang maknanya tidak menyimpang (3) Ungkapan yang tidak berkonotasi buruk

(4) Ungkapan yang sedap didengar

Proses pembentukan istilah:

(1) Penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal (2) Penyerapan tanpa perubahan

(3) Penerjemahan

(50)

Perkembangan Sistem Ejaan

Kongres Bahasa Indonesia I (1938)

- Ejaan van Ophuijsen (Kitab Logat Melajoe 1901)

19 Maret 1947

- Ejaan Soewandi (Menteri Pendidikan)

Kongres Bahasa Indonesia II (1954) - Sistem Pembaharuan 1957

(51)

Ejaan Baru

Ejaan Baru 1966

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Anton M. Moeliono

Ejaan Baru Bahasa Indonesia Ejaan Baru Bahasa Malaysia

(52)

Referensi

Dokumen terkait

Kata kunci: metode inkuiri, metode inkuiri terbimbing, prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis kategori kognitif, mata pelajaran

Tujuan dari algoritma estimasi Direction-Of-Arrival (DOA adalah menggunakan data yang diterima oleh array untuk mengestimasi kedatangan arah sinyal.. Lalu hasil estimasi DOA

Dengan mengetahui faktor – faktor tersebut perusahaan akan dapat menetapkan kebijaksanaan untuk mengantisipasi kondisi tersebut, sehingga perusahaan dapat menjual produk dalam

Pada pengujian workability, untuk nilai slump sama yaitu 75 mm, campuran beton dengan menggunakan substitusi abu dasar membutuhkan penambahan air yang lebih

Pharmaceutical Microbiology consists of Ten Chapters : (1) Introduction and Scope ; (2) Structure and Function : Bacterial Cells ; (3) Characterization, Classification and

Dengan membiasakan diri menggunakan bahasa yang santun dan sopan, dalam hal ini mengandung makna bahasa yang tidak menyinggung perasaan orang lain, dapat memilih

2 DATA TYPE OF SPACE MOVING OBJECT Data types chiefly include basic type, temporal and.. special

Ali menjelaskan bahwa, dikutip juga oleh Sulistyowati (2004) GDILL bahwa model pembelajaran Guided Inquiry ini mengharuskan siswa untuk melaksanakan setiap tahapyang