BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
III.1 Kerangka konsepBerdasarkan uraian diatas, maka kerangka konsep yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah :
Gambar III.1 III.2 Variabel penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 (dua) variabel, yaitu
variabel bebas (Variabel Independent), variabel terikat (Variabel
Dependent).
1. Variabel bebas (Variabel Independent)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik individu, sikap individu tentang perilaku seksual, perilaku masturbasi, karakteristik orang tua, tekanan teman sebaya, dan frekuensi menonton pornograf.
2. Variabel terikat (Variabel Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku Seksual. Variabel Bebas
Karakteristik Individu 1. Usia menarche 2. Tempat tinggal 3. Asal individu
4. Pengalaman pacaran Sikap Individu Tentang Perilaku Seksual
Perilaku Masturbasi
Perilaku Seksual Variabel Terikat
Tekanan Teman Sebaya Karakteristik Orang Tua 1. Pola asuh
2. Komunikasi dengan remaja
3. Status pernikahan 4. Sosioekonomi
III.3 Definisi operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
ukur 1. Variabel bebas
Usia Menarche Usia pada saat responden mengalami menarche (haid pertama)
Wawancara Kuesioner 0 : <12 tahun 1 : ≥12 tahun
Ordinal
Tempat tinggal
individu Tempat dimana responden tinggal dan melakukan segala kegiatan seperti makan, mandi dan beristirahat
Wawancara Kuesioner 1. Orang tua 2. Kos/ Kontrak
Ordinal
Asal Individu Daerah awal. Asli responden berasal
Wawancara Kuesioner 1. Desa 2. Kota
Nominal
Pengalaman pacaran: Frekuensi bertemu pacar
Lama waktu yang digunakan untuk bertemu pacar
Wawancara Kuesioner 0 : beresiko bila lama pertemuan <5
jam/minggu atau >21 jam/minggu
1 : Tidak beresiko bila pertemuan antara 5-21jam/ minggu atau tidak punya pacar Karakteristik
Pacar
Karakter usia pacar
Wawancara Kuesioner 0 : Tua
1 : Muda
Sikap individu tentang
perilaku seksual
Tanggapan positif/ negative responden terhadap perilaku seksual
Wawancara Kuesioner Penentuan skor dengan skala Likert, jawaban paling positif diberi skor 4, paling negative diberi skor 1.
Perilaku masturbasi
Rangsangan yang disengaja untuk
mendapatkan kepuasan seksual
Wawancara Kuesioner 0 : pernah melakukan
1: tidak pernah melakukan
Ordinal
Pola Asuh Pendapat/ pandangan responden terhadap cara orang tua memberikan perhatian, kebebasan dan peraturan kepada dirinya
Wawancara Kuesioner 0 : tipe otoriter jika skor ≤25-50%
1 : Tipe permisif jika skor 50-75%
2 : Tipe demokratik ≥75%
Ordinal
Komunikasi dengan remaja
Pembicaraan antara responden dengan orang tua tentang perilaku seksual
Wawancara Kuesioner 0 : Pasif (<62,5%)
1 : Aktif (≥62,5%
Ordinal
Status pernikahan
Ikatan pernikahan orang tua yang ditanyakan
Wawancara Kuesioner 0 : tidak lengkap (janda/duda)
kepada
responden 1 : Lengkap (terikat tali pernikahan)
Sosioekonomi Penghasilan yang diperoleh orang tua responden
Wawancara Kuesioner 0 : rendah (< 1.816.000)
1 : tinggi (> 1.816.000)
Ordinal
Tekanan teman sebaya
Pergaulan responden dengan teman sebaya yang mengakibatkan responden ingin mengikuti dan mendengar apa yang dilakukan temannya sehingga menimbulkan tekanan
Wawancara Kuesioner 0 : Negatif (<62,5%)
1 : Positif (>62,5%)
Ordinal
Frekuensi menonton pornografi
Lama waktu yang digunakan responden untuk menonton pornografi
Wawancara Kuesioner 0 : sering (>3kali/ming gu)
1: jarang (<3 kali/minggu)
Ordinal
2 Variabel terikat
Perilaku Seksual
Segala tingkah laku responden yang didorong hasrat seksual mulai dari berpelukan, ciuman kering, ciuman basah, meraba daerah sensitive, petting, oral seks dan intercourse
Wawancara Kuesioner 0 : resiko ringan (pelukan, pegangan tangan sampai cium pipi)
1 : resiko berat (Cium bibir, meraba daerah sensitive, petting, oral seks,
intercourse)
III.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep diatas, penulis membuat hipotesis sebagai
berikut:
1. Ada hubungan antara karakteristik individu dengan perilaku seksual
remaja siswi SMA Swasta Kota Pontianak.
2. Ada hubungan antara sikap individu tentang perilaku seksual dengan
perilaku seksual remaja siswi SMA Swasta Kota Pontianak.
3. Ada hubungan antara perilaku masturbasi dengan perilaku seksual remaja
siswi SMA Swasta Kota Pontianak.
4. Ada hubungan antara karakteristik orang tua dengan perilaku seksual
remaja siswi SMA Swasta Kota Pontianak.
5. Ada hubungan antara tekanan teman sebaya dengan perilaku seksual
remaja siswi SMA Swasta Kota Pontianak.
6. Ada hubungan antara frekuensi menonton pornografi dengan perilaku