• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Data Retribusi Penerimaan Pada Sub. Bag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bandung Menggunakan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengolahan Data Retribusi Penerimaan Pada Sub. Bag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bandung Menggunakan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN DATA RETRIBUSI PENERIMAAN PADA SUB.

BAG. KEUANGAN DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

MENGGUNAKAN PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN DAERAH (SIMDA)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

Nama : Ivan Kelana

NIM

: 21210131

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)
(3)

viii

1.3. Kegunaan Kerja Praktek 3

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan 5

(4)

ix

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek 33 3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek 34

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 35

3.3.1. Pengolahan Data Retribusi Penerimaan Pada Sub. Bag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bandung menggunakan Program Aplikasi SIMDA ... 35

3.3.1.1. Panduan atau tatacara memasukkan data kedalam Sistem Informasi Manajemen Daerah pada Bagian Penerimaan ... 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ... 47 4.2. Saran ... 47

LAMPIRAN

(5)

48

DAFTAR PUSTAKA Sub. Bag Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bandung

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ivan Kelana Jenis Kelamin : Laki – laki

Tempat,Tanggal Lahir : Cirebon, 10 November 1992 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Komp. Istana Kawaluyaan Jl. Kawaluyaan Indah XII No. 11 Bandung

Telepon : 0852 2064 2212

E-mail : ivankelana17@yahoo.co.id

Pendidikan Formal

1996 – 1998 : TK ASSALAAM Bandung 1998 – 2004 : SD ASSALAAM 1 Bandung 2004 – 2007 : SMPN 43 Bandung

2007 – 2010 : SMA BPI 1 Bandung

2010 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2010

Demikianlah keterangan ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, 10 November 2013

(7)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’alamin, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin, rahmat serta serta hidayahNya, penulisan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Pengolahan Data Retribusi Penerimaan Pada Sub. Bag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bandung Menggunakan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)” dapat diselesaikan.

Laporan Kerja Praktek ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Sarjana Strata Satu.

Dalam penyajian Laporan Kerja Praktek ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan belum mendekati kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan koreksi dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan masukan yang bermanfaat dan berguna demi perbaikan dan peningkatan diri dalam bidang ilmu pengetahuan.

(8)

vi

kepada penulis dalam menghadapi setiap tantangan sehingga sepatutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si, selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Oman Sukirman, SE., MM, selaku pembimbing kerja praktek di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Jejet R. Rasidy dan Ibu Kania Bihari, SE. Serta para karyawan Sub. Bag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bandung yang telah meluangkan waktu serta memberikan bimbingan selama penulis melakukan kerja praktek.

(9)

vii

8. Teman-teman mahasiswa angkatan 2010 yang telah berjuang bersama.

Akhir kata semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat dimanfaatkan dan memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan bagi penulis maupun bagi pihak yang berkepentingan.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 10 November 2013

(10)

ϭ BAB I

PENDAHULUAN

1..1Latar Belakang Kerja Praktek

Perkembangan teknologi informasi di zaman modern ini sudah semakin pesat.

Banyak aplikasi teknologi yang saat ini digunakan oleh perusahaan atau instansi

pemerintah dalam menunjang kegiatan perkantorannya. Salah satunya adalah program

aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah atau SIMDA yang dibuat oleh pemerintah

untuk mendukung kegiatan operasional kantor dalam hal pencatatan keuangan.

Sesuai dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif, interaktif

dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas

dalam mentransformasikan manajemen pemerintahan menuju pemerintahan yang baik

dan bersih serta sesuai amanat PP 60 tahun 2008 pasal 59 ayat (2) dan Inpres Nomor 4

Tahun 2011, BPKP, dalam hal ini Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan

Keuangan Daerah, memandang perlu untuk memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam

mempersiapkan aparatnya menghadapi perubahan, mendorong pelaksanaan tata kelola

keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan,

akuntabel, dan auditabel. Hal ini penting guna meningkatkan kualitas Laporan

(11)

Ϯ

Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah telah menetapkan

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah sebagai kegiatan untuk

mendukung capaian indikator kinerja.

Sebagai suatu instansi pemerintah yang ditugas dalam bidang kesehatan,

kegiatan lain yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan yaitu melaksanakan retribusi

pelayanan kesehatan yang sudah ditetapkan peraturannya oleh Walikota Bandung dalam

isi surat ketetapan retribusi daerah dan dokumen lain yang dipersamakan serta tata cara

pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi pelayanan dasar yang

diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. Selain itu Dinas Kesehatan Kota

Bandung merupakan suatu instansi pemerintah yang berperan penting dalam

pembangunan kesehatan di Kota Bandung dengan prioritas pembangunan kesehatan

berupa Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin,

pendayagunaan tenaga kesehatan, penanggulangan penyakit menular, gizi buruk, dan

krisis kesehatan akibat bencana serta peningkatan pelayanan kesehatan di daerah kumuh

perkotaan. Hal tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

pembangunan nasional, karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan

manusia dan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dalam

penyelesaian laporan kerja praktek ini penulis mengambil judul “Pengolahan Data

(12)

ϯ

Menggunakan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)”.

1..2Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Program

Strata I Jurusan Manajemen Keuangan pada Fakultas Ekonomi di

Universitas Komputer Indonesia.

2. Mendapat pengalaman kerja praktek pada salah satu Instansi Pemerintah

yang bergerak di bidang kesehatan dalam rangka transfer ilmu

pengetahuan dunia kerja.

3. Untuk mengetahui Pengolahan Data Retribusi Penerimaan Pada Sub. Bag.

Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bandung Menggunakan Program Sistem

Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).

3.3 Kegunaan Kerja Praktek

Dalam kegiatan kerja praktek di Dinas Kesehatan Kota Bandung diharapkan

dapat berguna khususnya untuk penulis dalam menghadapi dunia kerja yang

sesungguhnya dimasa depan. Kegunaan tersebut antara lain :

(13)

ϰ

 Memperoleh banyak pengetahuan mengenai suasana dunia kerja.

 Menambah ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman yang belum

didapat selama dibangku kuliah.

 Menjadi sarana penulis untuk mempraktekkan ilmu yang diperoleh dibangku

perkuliahan yang dapat dijadikan bekal pada masa yang akan datang.

2. Perusahaan / Instansi

 Menjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan lembaga

pendidikan tinggi seperti sekolah atau perguruan tinggi. Khususnya untuk

tempat praktek kerja lapangan bagi mahasiswa ataupun mahasiswi.

 Dapat membantu meringankan pekerjaan karyawan dalam melaksanakan

tugasnya.

3. Umum

 Dapat menjadi bahan referensi tambahan bagi pembaca.

 Dapat menambah wawasan dan sumber informasi yang menarik bagi para

pembaca.

 Dapat menjalin silahturahmi antara penulis dengan pembaca.

(14)

ϱ

Kerja praktek ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Bandung yang beralamat

di Jalan Supratman No. 73 Bandung. Kerja praktek ini dilaksanakan pada tanggal 16

Agustus sampai dengan 16 September 2013. Dengan waktu kerja praktek dimulai pada

(15)

ϱ BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah salah satu intansi pemerintah yang

sudah ada sejak jaman kependudukan Belanda. Pada tahun 1946 sampai dengan tahun

1949 Dinas Kesehatan disebut juga ”Plaatselijke gezond Heidsdienst Bandung ” yan

berkantor di Gemeente Bandung. Pimpinannya adalah Dr.Molte V.Kuhlewein sebagai

HO\hoofd Gouvermentsart Hoofd V.D Plaatselijke Gezondheids Bandung.

Tahun 1950 Plaatselijke Gezondheids berubah menjadi Jawatan Kesehatan

Kota Besar Bandung. Adapun pejabat yang ditunjuk adalah dr. R .Admiral Suratedja,

Kepala Kesehatan Kota Besar Bandung. Wilayahnya berturut-turut dr.R.Poerwo

Soewarjo kemudian dr.R.Sadikun.

Kantor pusat Dinas Kesehatan berkedudukan di Gemeente Bandung atau

Kantor Kotapraja Bandung yang sekarang dikenal sebagai Kantor Pemerintah Daerah

Kotamadya Bandung sampai pertengahan tahun 1960 dan bagian preventif yang

sekarang dikenal sebagai Seksi Pemberantasan Penyakit Menular berkantor di jalan

Bawean No.1 Bandung.

Pada tahun 1960 Kantor Pusat Dinas Kesehatan pindah kejalan Badak Singa

(16)

ϲ

merupakan Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sampai tanggal 9 Oktober

1965. Pada tanggal 9 Oktober 1965 pindah lagi ke jalan Supratman No.73 Bandung

sampai sekarang.

Pada tahun 1950 Jawatan Kesehatan Kota Besar Bandung terdiri dari 10 kali

pengobatan kemudian pada tahun 1972 berkembang menjadi 4 pusat kesehatan yang

terdiri dari : 1 pusat kesehatan masyarakat, 18 balai kesehatan khusus kemudian 18 balai

kesehatan dan anak serta 6 klinik bersalin.

Berdasarkan SK No.50 tahun 1952 tentang pelaksanaannya yaitu penyerahan

sebagai Pemerintah Pusat mengenai kesehatan kepada daerah-daerah di kota besar atau

kecil. Pengelolaan Kepegawaian Dinas Kesehatan secara berangsur-angsur diserahkan

kepada Pemda Kotamadya Dati II Bandung dan status pegawainya terdiri dari :

1. Pegawai pusat

2. Pegawai Pemberantas Penyakit Cacar dan Mata

Dinas Kesehatan Kota Bandung ini didirikan dengan tujuan meningkatkan

derajat kesehatan yaitu melalui :

1. Kegiatan kuratif atau pencegahan pengobatan seperti puskesmas.

2. Kegiatan preventif atau pencegahan terhadap penyakit misalnya mencegah

jangan sampai orang menjadi sakit dan menjaga kebersihan lingkungan dan

(17)

ϳ

Berdasarkan data yang pernah menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung

sejak tahun 1946 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut :

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung pada tahun 1946 yaitu Dr.Molte.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-2 pada tahun 1960 dari

tanggal 1 Juli 1960 sampai dengan 31 Juli 1960 yaitu Dr.R.Purwo

Sumarjo.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-3 pada tahun 1960 dari

tanggal 2 Agustus 1960 sampai dengan 13 September 1960 yaitu

Dr.Sadikun.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-4 yaitu Dr.R.Admiral

Surasaca sampai tanggal 13 Oktober 1960.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-5 yaitu Dr.R.Bahrun

terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960 smpai dengan 20 Februari

1966.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-6 yaitu Dr. K.O.Kieng

Hien terhitung mulai tanggal 22 Oktober 1966 sampai dengan 31

(18)

ϴ

Matadirdja, SKM terhitung mulai tanggal 17 September 1979 sampai

dengan 29 Februari 1980.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-10 yaitu Dr.H.Sulaiman

terhitung mulai tanggal 1 Maret 1980 sampai dengan 26 November 1990.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-11 yaitu Dr.H.Sudrajat,

MSc terhitung mulai tahun 1990 sampai dengan tahun 1992.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-12 yaitu Dr.H.M.Torisz,

MPH terhitung mulai tanggal 28 November 1992 sampai dengan

29 Maret 1994.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-13 yaitu Dr.H.Nono

Tjahjono, SKM terhitung mulai tanggal 29 Maret 1994 sampai dengan

2 Oktober 1998.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-14 yaitu Dr.H.M.Arief

(19)

ϵ

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-15 yaitu Dr.H.Gunadi

Sukma Bhinekas, M.Kes terhitung mulai tanggal 2 Oktober 1998 –

4 Februari 2003.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota bandung yang ke-16 yaitu Dr.H.Yono

Sudiyono terhitung mulai tanggal 4 Februari 2003 – 14 Oktober 2003.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-17 yaitu Dr.H.Gunadi

Sukma Bhinekas,M.Kes terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2003

4 Agustus 2011.

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-18 yaitu Dr. Hj. Ahyani

Raksanagara,M. Kes, 4 Agustus 2011 sampai dengan sekarang.

2.1.1 Dinas Kesehatan Kota Bandung Saat Ini

2.1.1.1 Strategi Pembangunan Kesehatan Kota Bandung

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, strategi pembangunan kesehatan adalah :

 Menggerakan pembangunan kota yang berwawasan kesehatan.

 Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan (preventif, promotif, kuartif, dan

rehabilitatif) terutama masyarakat miskin.

 Meningkatkan Sumber Daya Kesehatan baik secara kuantitas maupun kualitas yang

(20)

ϭϬ

 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan dalam rangka

memelihara dirinya, keluarga dan lingkungannya.

 Meningkatkan sumber dan proporsi pembiayaan kesehatan melalui advokasi dan

pemberdayaan masyarakat.

2.1.1.2 Visi

Visi Dinas Kesehatan Kota Bandung, yaitu :

Bandung Kota Sehat yang Mandiri”

Pertama, suatu kota yang secara terus menerus berupaya meningkatkan kualitas

lingkungan fisik dan sosial melalui pemberdayaan potensi masyarakat dengan

memaksimalkan seluruh potensi kehidupan baik secara bersama-sama maupun mandiri

sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat, hidup dilingkungan

yang aman, nyaman dan sehat yang diawali dari tewujudnya kelurahan sehat dan

kecamatan sehat.

Kedua, Mandiri adalah masyarakat berupaya berperan serta secara aktif dalam

mencegah, melindungi dan memelihara dirinya, keluarga, masyarakat dan

lingkungannya agar terhindar dari risiko gangguan kesehatan.

(21)

ϭϭ

Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Tujuan :

Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang

bermutu, merata dan terjangkau.

Sasaran :

 Pelayanan kesehatan di setiap sarana kesehatan dan jaringannya memenuhi

standar mutu.

 Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar.

 Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi

dari penyakit.

Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu.

2. Menigkatkan serta mendorong kesadaran individu, keluarga serta masyarakat

untuk hidup secara mandiri.

Tujuan :

(22)

ϭϮ

Sasaran :

 Meningkatnya upaya masyarakat untuk menjaga kualitas sarana air bersih,

jamban keluarga dalam mewujudkan lingkungan sehat.

 Meningkatnya upaya masyarakat untuk tempat-tempat umum yang memenuhi

persyaratan.

3. Mengenali potensi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

Tujuan :

Meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

kesehatan.

Sasaran :

 Seluruh kelurahan menjadi kelurahan siaga.

 Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

 Meningkatnya keefektifan UKBM (Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat).

4. Mengutamakan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

(23)

ϭϯ

Meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.

Sasaran :

 Tersedianya sistem informasi kesehatan berdasarkan data yang valid dan

reliable.

 Tersosialisasikannya dan terlaksananya Sistem Kesehatan Kota Bandung

(24)

ϭϰ

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

(25)

ϭϱ

2.3 Deskripsi Jabatan

A. Bagian Pertama

Kepala Dinas ( Pasal 27 )

1. Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan

pemerintah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Kepala Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

 Perumusan kebijakan teknis lingkup bina pelayanan kesehatan, pengendalian

penyakit dan penyehatan dan bina program kesehatan.

 Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang bina

pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan penyehatan, lingkungan.

Sumber daya kesehatan dan bina program kesehatan.

 Pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pelayanan kesehatan, pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan sumber daya kesehatan dan bina program

(26)

ϭϲ

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

 Pembinaan monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.

B. Bagian Kedua

Sekretariat ( Pasal 28 )

1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas

Kesehatan lingkup kesekretariatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Sekretariat mempunyai fungsi :

 Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesektariatan.

 Pelaksanaan pelayanan administrasi kesektariatan Dinas yang meliputi

administrasi umum dan kepegawaian , program dan keuangan.

 Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan evaluasi dan pelaporan

(27)

ϭϳ

 Penyusunan petunjuk pelaksanaan teknis dan standar operasional (SOP) di

lingkungan kesekretariatan.

 Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang.

 Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kesektariatan.

C. Bagian Ketiga

Sub Bagian Umum ( Pasal 29 )

1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Sekretariat lingkup administrasi Umum.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Sub Bagian Umum mempunyai fungsi :

 Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi

umum.

 Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas,

penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan keprotokolan. Perlengkapan dan

administrasi perjalanan dinas.

(28)

ϭϴ

Sub Bagian Keuangan ( Pasal 30 )

1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

sekretariat lingkup keuangan .

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

 Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta penyusunan bahan petunjuk

teknis pengelolaan administrasi keuangan.

 Pelaksanaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana,

penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan dan anggaran.

Koordinasi pengolahan dan pengendalian keuangan serta penyusunan laporan

keuangan Dinas.

 Pelaporan lingkup kegiatan administrasi keuangan.

Sub Bagian Kepegawaian ( Pasal 31 )

1. Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Sekretariat lingkup administrasi kepegawaian.

(29)

ϭϵ

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi :

 Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi

kepegawaian.

 Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyusunan

rencana, penyusunan bahan, pemprosesan pengusulan dan pengelolaan data dan

kesejahteraan pegawaian.

 Evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi kepegawaian

D. Bagian Keempat

Bidang Bina Pelayanan Kesehatan ( Pasal 32 )

1. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanan

sebagian tugas Dinas lingkup Bina Pelayanan Kesehatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

 Penyusunan rencana dan program lingkup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.

 Penyusunan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

(30)

ϮϬ

 Pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan

dan pelayanan kesehatan khusus.

 Pengkajian rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan lingkup pelayanan

kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan khusus

 Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pelayanan kesehatan

rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.

Paragraf 1

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar ( Pasal 33 )

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas dan Bidang Bina Pelayanan Kesehatan lingkup pelayanan

kesehatan dasar.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Mempunyai fungsi :

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan dasar.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan dasar.

 Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan standard operating

(31)

Ϯϭ

 Penyusunan perencanaan dan pengembangan program, pembinaan, pengawasan,

pengendalian dan analisis hasil kegiatan pelayanan kesehatan dasar.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan dasar.

Paragraf 2

Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan ( Pasal 34 )

1. Seksi Pelayanan kesehatan Rujukan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Bidang Bina Pelayanan Kesehatan lingkup pelayanan kesehatan

rujukan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai fungsi :

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan rujukan.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan rujukan.

 Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan standard operating

procedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan rujukan.

 Penyusunan perencanaan dan pengembangan program, pembinaan, pengawasan,

pengendalian dan analisis hasil kegiatan pelayanan kesehatan rujukan.

(32)

ϮϮ

Paragraf 3

Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus ( Pasal 35 )

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Bidang Bina Pelayanan Kesehatan lingkup pelayanan kesehatan

khusus.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai fungsi :

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan khusus.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan khusus.

 Penyusunan petunjuk pelaksanaan , petunjuk teknis dan standard operating

procedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan khusus.

 Penyusunan perencanaan dan pengembangan program, pembinaan, pengawasan,

(33)

Ϯϯ

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan khusus.

E. Bagian Kelima

Paragraf 1

Seksi Pencegahan dan Pemberentasan Penyakit ( Pasal 37 )

1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menpunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan

Penyakit lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimagsud pada ayat (1).

Seksi pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai fungsi:

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pencegahan dan pemberantasan

(34)

Ϯϰ

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pencegahan dan pemberantasan

penyakit.

 Pelaksanaan lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit yang meliputi

pencegahan dan pemberantasan penyakit meliputi survailans epidemiologi,

pengawasan jalur penyebaran penyakit, tindakan karantina, penyuluhan dan

pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pencegahan dan pemberantasan

penyakit.

Paragraf 2

Seksi Pemantau Penyakit ( Pasal 38 )

1. Seksi Pemantau Penyakit mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

sebagian tugas Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

lingkup pemantauan penyakit.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(35)

Ϯϱ

 Pengumpulan dan penganalisaan data longkup pemantau penyakit.

 Penyusuna bahan petunjuk teknis lingkup pematau penyakit.

 Pelaksanaan lingkup pemantau penyakit yang meliputi pelaksanaan pemantau

penyakit, pengamatan dan penyelidikan penyakit dan perilaku penyebaran

penyakit serta penelitian wabah penyakit.

 Evauasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemantau penyakit.

Paragraf 3

Seksi Penyehatan Lingkuangan ( Pasal 39 )

1. Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Bidang Pengandalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan lingkup

penyehatan lingkungan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyehatan lingkungan.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyehatan lingkungan.

 Pelaksanaan lingkup penyehatan lingkungan yang meliputi pembinaan dan

(36)

Ϯϲ

makanan, air, dan pemukiman, pencegahan dan penanggulangan pencemaran

lingkungan yang dapat berakibat terhadap kesahatan.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanan lingkup penyehatan lingkungan.

F. Bagian Keenam

Bidang Sumber Daya Kesehatan ( Pasal 40 )

1. Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Dinas lingkup sumber daya kesehatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi :

 Penyusunan rencana dan program lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana

kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan kesehatan.

 Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana

kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan kesehatan.

 Pelaksanaan lingkup pendayagunaan tenaga dan saran kesehatan,promosi

(37)

Ϯϳ

 Pengkajian rekomendasi,pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan lingkup

pendayagunaan tenaga dan sarana kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi

dan perbekalan kesehatan.

 Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pendayagunaan tenaga

dan sarana kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan

kesehatan.

Paragraf 1

Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan ( Pasal 41 )

1. Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan lingkup pendayagunaan

tenaga dan saran kesehatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Pendayagunaan Tenaga Kesehatan mempunyai fungsi :

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana

kesehatan.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana

(38)

Ϯϴ

 Pelaksanaan lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana kesehatan yang meliputi

pemanfaatan tenagakesehatan strategis, pelatihan teknis,fasalitas registarasi,

sertifikasi, dan akreditasi tenaga kesehatan dan sarana kesehatan tertentu sesuai

peraturan.

 Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyenggaraan praktik tenaga

ksehatan tertentu dan pedagang besar alat kesehatan (PBAK).

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana

kesehatan.

Paragraf 2

Seksi Promosi Kesehatan ( Pasal 42 )

1. Seksi promosi kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

bidang sumber daya kesehatan lingkup promosi kesahatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Promosi Kesehatan mempuyai fungsi :

 Pengumpulan dan penganalisan data lingkup promosi kesehatan.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup promosi kesehatan.

 Pelaksanaan lingkup promosi kesehatan yang meliputi pengembangan metode,

(39)

Ϯϵ

sehatan (phbs) di tatanan rumah tangga, tempat-tempat umum, institusi

pendidikan, tempat kerja dan sarana kesehatan dan promosi kesehatn melalui

media radio, telivisi, media cetak,pameran,mobil unit penyuluhan dan kelompak

dan diskusi interaktik.

 Evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup promosi kesehatan.

Paragraf 3

Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan ( Pasal 43 )

1. Seksi farmasi dan perbekalan kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas di bidang sumber daya kesehatan lingkup farmasi dan perbekalan

kesehatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagiamana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan mempuyai fungsi :

 Pengumpulan dan petunjuk penganalisan data lingkup farmasi dan perbekalan

kesehatan.

(40)

ϯϬ

 Pelaksanaan lingkup farmasi dan perbekalan kesehatan yang meliputi penyedian

dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar. Alat kesehatan, reagensia dan

vaksin. Manajemen pengelolaan kefarmasian. Kosmetik, obat, obat tradisional,

makanan minuman, suplemen, dan alat kesehatan yang di selenggarakan oleh

swasta, pemerintah masyarakat serta pengawasan dan pengendalian peredaran

obat yang mengandung bahan narkotika atau bahan berbahaya.

 Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kefarmasian dan perbekalan

kesehatan.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dan pelaporan lingkup farmasi dan

perbekalan kesehatan.

G. Bagiaan Ketujuh

Paragraf 1

Seksi Penyusunan Program Kesehatan ( Pasal 45 )

1. Seksi penyusunan Program Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Bidang Bina Program Kesehatan lingkup penyusunan program

kesehatan.

(41)

ϯϭ

Seksi Penyusunan Program Kesehatan mempunyai fungsi :

 Pengumpulan dan penganalisaan data, bahan penyusunan program kesehatan

kota.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan program kesehatan.

 Pelaksanaan lingkup penyusunan program kesehatan yang meliputi survey,

penelitian, kajian kebijakan dan program kesehatan pemerintah, penelitian dan

pengembangan program kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan

sebagai bahan perumusan kebijakan kesehatan kota, koordinasi dan advokasi

program kesehatan dan fasilitasi kerja sama luar negeri.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyusunan dan program

kesehatan.

Paragraf 2

(42)

ϯϮ

1. Seksi evaluasi program kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Bidang Bina Program Kesehatan lingkup evaluasi program

kesehatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Evaluasi Program Kesehatan mempunyai tugas :

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup evaluasi program kesehatan.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup evaluasi program kesehatan.

 Pelaksanaan lingkup evaluasi program kesehatan yang meliputi monitoring dan

evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja pelayanan kesehatan, perumusan

dan analisa standar pelaporan kesehatan sebagai alat evaluasi kinerja pelayanan

kesehatan, koordinasi penyusunan laporan pertanggungjawaban ( Akuntabiltas )

kinerja satuan unit organisasi dinas.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup evaluasi program kesehatan.

Paragraf 3

Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan ( Pasal 47 )

1. Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Bina Program Kesehatan lingkup data dan

(43)

ϯϯ

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan mempunyai fungsi.

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup data dan informasi program

kesehatan.

 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data dan informasi program

kesehatan.

 Pelaksanaan lingkup data dan informasi program kesehatan yang meliputi

pengumpulan peraturan perundang-undangan. Kebijakan-kebijakan dan

program-program lingkup kesehatan, pengelolaan dokumentasi dan kepustakaan,

pengumpulan referensi masalah kesehatan dan pengolahan data kesehatan

menjadi informasi kesehatan penyediaan infromasi kesehatan serta

pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup data dan informasi program

kesehatan.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Ruang lingkup aspek kegiatan penyusunan laporan tahunan yang ada di Sub.

(44)

ϯϰ

1. Penerimaan

a) Proses Penganggaran

Asistensi Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2013 untuk

menghitung capaian target dari sektor penerimaan dan melakukan evaluasi dari

tahun ke tahun untuk meningkatkan potensi penerimaan. Hal ini seiring dengan

peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

b) Proses Penatausahaan

Sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengolahan Keuangan Daerah yang

telah mengalami perubahan kedua Permendagri No. 21 Tahun 2011, Permendagri

No. 55 Tahun 2008 tentang tata cara penatausahaan dan Penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Bendahara dan Penyampaiannya.

c) Proses Pelaporan

Pelaporan yang dihasilkan dalam penerimaan merupakan hal yang wajib dilakukan

oleh Bendahara Penerimaan dan pembantunya juga Bendahara Penerimaan

Pembantu yang ada di Puskesmas dan jejaringnya adapun laporan yang dihasilkan

(45)

ϯϱ

 Asistensi Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2013

untuk seluruh pelaksana program dan kegiatan di lingkungan Dinas

Kesehatan Kota Bandung.

 Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2013 untuk

seluruh pelaksana program dan kegiatan di lingkungan Dinas Kesehatan

Kota Bandung.

 Pengajuan SK Walikota tentang penunjukan Pengguna Anggaran, Kuasa

Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan,

Bendara peneriamaan pembantu dan Bendahara pengeluaran pembantu.

 Penyusunan SK Kepala Dinas tentang pejabat pelaksanaan teknis

kegiatan dan pembantunya.

 Penyusunan SK Kepala Dinas tentang Penunjukan Pejabat

(46)

ϯϲ

 Penyusunan Pedoman Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Dinas

Kesehatan Kota Bandung.

 Standar Harga Tertinggi.

b) Proses Penatausahaan

 Pengajuan besaran Uang Persediaan (UP) Tahun 2012 Dinas Kesehatan

Kota Bandung.

 Menguji Pengajuan SPM – UP, SPM – GU, SPM – TU, dan SPM – LS

selama tahun 2012 untuk seluruh Bidang di Dinas Kesehatan Kota

Bandung dengan menggunakan aplikasi SIMDA.

 Verifikasi berkas SPM – UP, SPM – GU, SPM – TU, dan SPM – LS

untuk seluruh Bidang di Dinas Kesehatan Kota Bandung dengan

menggunakan aplikasi SIMDA.

 Verifikasi pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) selama tahun

2012.

 Berita acara pemeriksaan Kas, Buku Kas Umum.

(47)

ϯϳ

 Register SP2D.

c) Proses Pelaporan

 Melakukan Inventarisasi Barang (Belanja Modal dan Persediaan Barang

Habis Pakai).

 Melaksanakan Rekonsiliasi Data Realisasi Penerimaan maupum

Pengeluaran.

 Melaksanakan Stock Opname kas dan barang.

 Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012 dengan

menggunkan SIMDA dan manual.

 Penyusunan Neraca Tahun 2012 dengan menggunakan SIMDA.

(48)

47 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek penulis pada Dinas Kesehatan Kota

Bandung di Sub. Bag. Keuangan Bidang Penerimaan, maka disimpulkan

bahwa Sistem Informasi Manajemen Daerah merupakan suatu program

komputer yang sangat membantu dalam kinerja Sub. Bag. Keuangan Dinas

Kesehatan Kota Bandung khususnya dalam memasukkan data dan mengelola

data-data keuangan baik di Bagian Penerimaan ataupun di Bagian Pengeluaran.

Adanya program ini memudahkan para karyawan dalam mengelola data-data

keuangan, sehingga data-data tersebut bisa disimpan sesuai dengan jenis

kriterianya dan memudahkan karyawan untuk memeriksa kembali data tersebut

apabila terjadi kesalahan dalam memasukkan data.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil kerja praktek serta kesimpulan yang telah

diuraikan diatas, maka penulis mencoba untuk memberikan saran sebagai

masukan diantaranya :

1. Lebih teliti kembali dalam memasukkan data-data keuangan

kedalam program SIMDA agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

memasukkan data tersebut. Waktu kerja pun menjadi lebih efektif

dan efisien.

(49)

47

Daerah (SIMDA) sebagai pengelola data keuangan dalam

membantu kinerja para karyawan di Sub. Bag. Keuangan Dinas

(50)
(51)

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan fungsional sistem informasi kesehatan pada seksi kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana ini dapat memasukkan data-data laporan program kesehatan ibu

bahwa dalam rangka pengelolaan utang Badan Layanan Umum Daerah sebagai bagian pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah serta untuk melaksanakan ketentuan

VRPTW memiliki beberapa kriteria yaitu rute setiap kendaraan pasti berawal dan berakhir di depot, setiap pelanggan dilewati tepat oleh satu rute, jumlah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apakah perbedaan warna gigi setelah menggunakan bahan pemutih alami ekstrak buah tomat

Pasal 113 ayat (1) Seksi Perencanaan mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi jalan dan jembatan sebagai bahan penyusunan program

Mungkin pada masa yang akan datang setelah peradaban manusia semakin tinggi seiring dengan perkembangan tekno- ebih maju dan semakin dapat membuka sisi ilmiah ilmu ghaib dari

adalah rugi-rugi yang terjadi dalam jaringan distribusi tenaga listrik karena adanya hambatan terhadap arus yang mengalir melalui material penghantar jaringan karena adanya

Perlu mempertimbangkan saat tanam yang tepat untuk penanaman kempat komoditas yang ingin dikembangkan di lokasi kegiatan, dan sesuai dengan karakteristi musim