• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN MUSRENBANG (Studi di Kabupaten Pasuruan Tahun Anggaran 2010-2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN MUSRENBANG (Studi di Kabupaten Pasuruan Tahun Anggaran 2010-2013)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN MUSRENBANG (Studi di Kabupaten Pasuruan Tahun Anggaran 2010-2013)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh:

REDY FERDIAN SW

201010050311111

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,

rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Penyusunan skripsi yang berjudul “ Partisipasi Masyarakat

Dalam Kegiatan Musrenbang(Studi di Kabupaten Pasuruan Tahun Anggaran 2010-2013)”

dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan bagi kita umat Islam dalam menjalankan kehidupan

di dunia ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami

kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah bagi

dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Secara khusus kepada Ayahanda Bapak Suwarno, SE dan Ibunda tercinta Lasmiati

dan lebih luas lagi kepada keluarga besar yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang semuanya selalu senantiasa memberikan pembelajaran dan pengetahuan

yang begitu luas dalam menjalankan kehidupan.

2. Dr. Muhadjir Efendy, M.AP. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Asep Nurjaman. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. Bu Hevy Kurnia Selaku ketua jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

5. Prof. Dr. Ishomudin selaku Pembimbing I dan Drs Krisno Hadi selaku Pembimbing

(7)

pikiran memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan saran-saran yang berharga

kepada penulis selama menyusun Skripsi.

6. Bapak Budi Utomo, selaku Sekretariat Bappeda Kabupaten Pasuruan, Bapak Haryono

selaku Kasie Pembangunan Kecamatan Grati dan Bapak Sugiarto selaku Kepala Desa

Kedawung Kulon yang dengan ikhlas dapat merelakan waktunya untuk berdiskusi

tentang judul yang peneliti angkat.

7. Agung Prasetyo S.Ip, Ahmad Samsudin SE, Pujiono Yudi S S.Ip, Rezha hendya K

S.Ip, Yasvin Qaulun AS S.Ip dan juga teman-teman seperjuangan yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam bentuk tenaga, pemikiran

maupun dukungan.

Penulis sadar sebagai Manusia biasa yang tidak dapat luput dari kesalahan, maka

penulis sangat terbuka menerima segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun

sebagai tambahan refrensi ilmu pengetahuan bagi penulis agar bisa lebih lagi kedepannya.

Malang, Agustus 2014

(8)
(9)

6. Pelibatan Masyarakat Dalam Musrenbang 57 1. Tingkat Kepedulian Masyarakat Terhadap Politik dan Pemerintahan 75

E. Pembiayaan Pembangunan 76

(10)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

A. Mekanisme Musrenbang di Kabupaten Pasuruan 84

B. Gambaran Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Musrenbang di KabupatenPasuruan Tahun Anggaran 2010-2013 1. Peserta Yang Dilibatkan Di Musrenbang 90

2. Mekanisme Pelibatan Peserta/Masyarakat dalam Musrenbang 96

3. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang 98 4. Intensitas Partisipan dalam Musrenbang 100

5. Kontrol Masyarakat/Peserta Musrenbang 107

6. Respon Peserta/Masyarakat dalam Musrenbang 109

C. Faktor Politisasi Yang Masih Kuat di Kabupaten Pasuruan 110

D. Permasalahan Pembangunan di Kabupaten Pasuruan 112

E. Program Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Pasuruan 2008-2013 115

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 119

B. Saran 122

Daftar Pustaka

(11)

DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN

Tabel :

Tabel 1 : Tingkat Pendapatan Masyarakat Kabupaten Pasuruan

Tabel 2 : Realisasi Pendapatan asli dan Belanja Daerah (Series Tahun)

Tabel 3 : Rekapitulasi Hasil Usulan Musrenbang RKPD Tahun 2010-2013

Lampiran :

Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Chusmeru, Msi. 2001, KOMUNIKASI DI TENGAH AGENDA REFORMASI

SOSIAL POLITIK, BANDUNG, AlUMNI.

Dwiyanto, Agus dkk. 2006. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan

Publik. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Fachrudin, Adi, Ph,D., 2011. Pemberdayaan, Partisipasi, Dan Penguatan

Kapasitas Masyarakat. Bandung. Humaniora.

H, Rudianto, 2009, Perencanaan Pembangunan Nasional dan Regional, Malang:

Cakrawala Media Publisher.

Huraerah, Abu, 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat:Model

dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung. Humaniora.

Ibrahim, idi Subandi, Tahun, Dari Nalar Keterasingan Menuju Nalar

Pencerahan, Kota, Penerbit.

Kurniawan, Lutfi J, dkk. 2008. Negara, Civil Society dan Demokrasi:Pergerakan

Membangun Solidaritas Sosial Dalam Merebut Perubahan. Malang. In- TRANS Publishing.

M.R. Khairul Muluk, 2007, Menggugat Partisipasi Publik Dalam Pemerintahan

Daerah:Sebuah Kajian Dengan Pendekatan Berpikir Sistem, Malang: Banyumedia Publishing.

Mukhtar, M.Pd, 2013, METODE PRAKTIS PENELITIAN DESKRIPTIF

KUALITATIF, Jakarta, GP Prees Group.

Taringan, Robinson, MRp, PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH,

Jakarta; Bumi Aksara.

(13)

Sudibyo, Agus, Dkk, 2005, Republik Tanpa Ruang Publik, Yogtyakarta, IRE PRESS.

Sumarto, Hetifah Sj. 2004. INOVASI, PARTISIPASI DAN GOOD

GOVERNANCE. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

Suryadi, Budy ,S.Sos, M.Si. 2007. Sosiologi Poitik: Sejarah, Definisi dan

Perkembangan Konsep, Yogyakarta. IRCiSoD.

Tim Dosen Bahasa Indonesia UMM, 2003, Bahasa Indonesia Untuk Karangan

Ilmiah, Malang, UMM Press.

http://adhyfatriah.wordpress.com/2013/04/16/musrenbang-darioleh-dan-untuk-

masyarakat/

http://m.pasuruan.info/berita-1401-public-hearing-rapbd-hanya-sehari.html

http://wahyukris.blogspot.com/2007/12/partisipasi-masyarakat-dalam.html

http://tipsmotivasihidup.blogspot.com/2013/03/defenisi-operasional.html

http://tkampus.blogspot.com/2012/01/perencanaan-pembangunan.html

http://www.goodgovernance.or.id/Sitemap.asp

Ruang Publik,http://eunikeyoanita.blogspot.com/2014/04/06/ruang-publik-habermas.html

Ruang Publik, http://tattisigraceful.blogspot.com/2014/04/07/ruang-publik.html

http://sacafirmansyah.wordpress.com/2014/04/09/partisipasi -masyarakat

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan Pembangunan daerah merupakan proses penting

untuk menentukan tindakan masa depan dalam pelaksanaan pembangunan

di daerah tersebut. Dengan menggunakan Perencanaan maka diharapkan

pelaksanaan pembangunan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Faktor

penting dalam Perencanaan pembangunan adalah keberanian untuk

memutuskan apa yang harus dilakukan, kemudian kapan melakukannya,

selanjutnya bagaimana melakukannya dan yang terakhir siapa yang

melakukannya. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan

mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang. Perencanaan yang

baik juga akan menghasilkan keputusuan atau hasil yang baik juga.

Hakekat Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara rasional untuk

mempersiapkan masa depan. Disisi lain perencanaan pada dasarnya adalah

proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa dalam suatu lingkup

waktu tertentu serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk

mencapainya.1

Perlunya Perencanaan karena dengan menggunakan perencanaan maka

akan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, maksudnya adalah

(15)

2

perencanaan merupakan sarana untuk mencapai tujuan melalui

pelaksanaan kegiatan. Dalam hal pembangunan suatu daerah perencanaan

sangatlah penting karena dengan menggunakan perencanaan maka

diharapkan kita tahu apa saja yang dibutuhkan dalam suatu pembangunan.

Pembangunan adalah suatu konsep yang mempunyai tujuan dalam proses

menuju kearah perbaikan dan peningkatan. Kegiatan Pembangunan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah maupun yang dilaksanakan masyarakat

merupakan suatu investasi. Investasi ada 2 jenis, yaitu pertama yang

bersifat mengganti yang susut dan yang kedua bersifat menambah

kapasitas.Investasi yang dilakukan oleh Pemerintah seperti halnya

Pemerintah membangun sebuah jalan atau Pemerintah memperbaiki jalan

yang rusak. Ketika ada sebuah jalan yang baru dibangun, maka masyarakat

juga diuntungkan, masyarakat bisa menggunakan jalan tersebut sebagai

akses untuk kegiatan atau aktivitas masing-masing. Seperti halnya mereka

memanfaatkan jalan tersebut untuk menuju kekantor mereka dan aktivitas

yang lain-lain lagi.

Pentingnya pembangunan karena pembangunan merupakan suatu

upaya perbaikan yang di dalamnya terdapat rangkaian kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan dengan didasarkan kepada suatu rencana.

Pembangunan bermula pada suatu tujuan yang diarahkan kepada

perubahan di semua bidang kehidupan untuk pemenuhan kebutuhan

masyarakat2. Dengan adanya perencanaan pembangunan kita bisa

merencankanan terlebih dahulu pembangunan yang akan datang supaya

2

(16)

3

pembangunan jadi tepat dan berguna bagi masyarakat banyak. Paradigma

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) sesuai dengan UU No

25 Tahun 2004. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu

kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan

rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah

dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan

msayarakat di tingkat pusat dan daerah. Dalam sistem perencanaan

pembangunan nasional ada musyawarah perencanaan pembangunan

(musrenbang), musyawarah perencanaan pembangunan nasional adalah

forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan

nasional dan rencana pembangunan daerah.

Musrenbang merupakan agenda tahunan di mana warga saling

bertemu mendiskusikan masalah yang mereka hadapi dan memutuskan

prioritas pembangunan jangka pendek. Ketika prioritas telah tersusun,

kemudian di usulkan kepada pemerintah di level yang lebih tinggi, dan

melalui badan perencanaan pembangunan daerah (BAPPEDA) usulan

masyarakat di kategorisasikan berdasar urusan dan alokasi anggaran.

Proses penganggaran partisipatif ini menyediakan ruang bagi masyarakat

untuk menyuarakan kebutuhan mereka pada pihak pemerintah. Proses

Musrenbang juga terjadi di level kecamatan dan kota atau Kabupaten

demikian pula di provinsi dan nasional.

Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan tentunya

dibutuhkan partisipasi dari masyarakat. Karena tujuan pembangunan

(17)

4

diajak atau diikut sertakan dalam penyusunan suatu perencanaan

pembangunan. Masyarakat disini adalah para stake holder atau pihak yang

terlibat dalam pembangunan yaitu: Pemerintah, Private sektor, dan

masyarakat secara keseluruhan. Tujuan adanya partisipasi masyarakat agar

masyarakat terlibat atau ikut serta secara aktif dalam setiap

kegiatan-kegiatan pembangunan sebagai bentuk kepedulian dan dukungannya

kepada proses pembangunan yang dilakukan di daerahnya tersebut.

Pentingnya masyarakat dalam pembangunan ini terdapat dalam

undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional Seperti yang terdapat pada Bab II bagian Asas dan

Tujuan Pasal 2 ayat 4 poin d yang menyatakan bahwa mengoptimalkan

partisipasi masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan maka diharapkan

pembangunan sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat.

Pentingnya pasrtisipasi dapat dilihat dari manfaatnya dalam

meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat karena didasarkan pada

kepentingan dan pengetahuan riil yang ada di dalam masyarakat.

Partisipasi juga bermanfaat dalam membangun komitmen masyarakat

untuk membantu penerapan suatu keputusan yang telah dibuat. Komitmen

ini merupakan modal utama bagi keberhasilan sebuah implementasi

kebijakan. Mengingat fungsi dan manfaat yang dapat dipetik darinya, kini

partisipasi tidak lagi dapat dipandang sebagai kesempatan yang diberikan

(18)

5

dianggap sebagai layanan dasar dalam bagian integral dari local

governance.3

Sebelum penulis mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam

kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun

anggaran 2010-2013 di Kab. Pasuruan, alangkah baiknya kalau penulis

terlebih dahulu memaparkan tentang permasalahan kegiatan Musrenbang

yang sering terjadi di daerah-daerah di Indonesia.

Musrenbang masih mengalami banyak permasalahan atau

kekurangan dalam aplikasinya. Problematika dalam musrenbang biasanya

siapa saja yang berpartipasi atau pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan

musrenbang, kemudian kapasitas partisipan (orang yang berpartisipasi)

dalam musrenbang tersebut. Keterlibatan masyarakat dalam musrrenbang

masih sangat kurang dan terkadang didominasi wajah yang sama dari

tahun ke tahun. Akibatnya perencanaan program tidak mendapat asupan

gagasan variatif. Intensitas atau daya kekuatan partisipasi, banyak pihak

yang menyangsikan efektifitas partisipasi karena selalu formalitas,

musrenbang merupakan formalitas untuk perencanaan pembangunan

karena mekanisme kontrol dari masyarakat tidak ada. Seringkali apa yang

diputuskan pada level kelurahan akan lenyap begitu saja ketika

musrenbang level kecamatan, demikian pula apa yang diputuskan pada

level kecamatan akan lenyap di level kabupaten atau kota. Banyaknya

usulan sekadar memenuhi list program yang diajukan, tanpa ada jaminan

3

Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si, 2007, Menggugat Partisipasi Publik Dalam Pemerintahan

(19)

6

berapa jumlah program yang terakomodasi. Dalam kegiatan Musrenbang

biasanya Program-program sudah dibuatkan atau disusun oleh SKPD dan

masyarakat dalam kegiatan Musrenbang hanya sebagai formalitas,

meskipuna tidak tahu Program itu sesuai atau tidak dengan kebutuhan

masyarakat.4 Musrenbang terkesan hanya asal-asalan atau formalitas

belaka, aspirasi atau gagasan yang diberikan masyarakat dan yang telah

ditampung serta memenuhi standar urusan Pemerintah, ternyata di akhir

pembahasan ditingkat rapat gabungan antara DPRD dan Pemerintah

ternyata banyak hasil dari musrenbang nihil atau alias tidak muncul dalam

rapat gabungan tersebut.

Melihat permasalahan-permasalahan di atas penulis tertarik untuk

meneliti tentang kegiatan Musrenbang di Kab. Pasuruan. Menurut

pendapat dari LSM yang ada di Pasuruan, Ketua LSM Pusaka itu menilai,

dalam pembahasan RAPBD 2010, baik eksekutif maupun legislatif

sama-sama kurang transparan. Termasuk keterlibatan elemen masyarakat secara

langsung. Padahal, public hearing diharapkan bisa memberikan input agar

eksistensi APBD ke depan benar-benar responsif. Dan terpenting,

mencerminkan kepentingan rakyat sesungguhnya. Ketua LSM itu pun

beralasan, musrenbang maupun jaring asmara (aspirasi masyarakat) yang

dilakukan eksekutif-legislatif masih bersifat formalistis. Seolah-olah

pembahasan RAPBD sudah melibatkan masyarakat secara komplek.

(20)

7

Padahal menurutnya, satu persen pun tidak ada perubahan RAPBD setelah

digelar public hearing dengan masyarakat.5

Dari data diatas menyebutkan bahwa kegiatan musrenbang di

Pasuruan hanya sekedar formalitas saja, untuk itu penulis tertarik untuk

meneliti musrenbang di Pasuruan. Dalam Musrenbang, masyarakat hadir

karena inisiatifnya sendiri atau di undang oleh pihak penyelenggara

Musrenbang dalam hal ini adalah Bappeda. Dalam musrenbang

masyarakat hanya datang saja atau masyarakat justru mengontrol kegiatan

Musrenbang tersebut. Masyarakat aktif selama proses musrenbang atau

hanya pasif dan diam saja dalam kegiatan tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul untuk skripsi yaitu : Partisipasi Masyarakat dalam

Kegiatan Musrenbang (Studi di Kab Pasuruan Tahun anggaran 2010-2013)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah: Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan

musrenbang tahun anggaran 2010-2013 di Kabupaten Pasuruan? Dari

permasalahan tersebut dapat dijabarkan sub permasalahan sebagai berikut:

1. Siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan Musrenbang.

2. Apa saja Bentuk-bentuk Partisipasi yang pernah di berikan oleh

masyarakat.

5

(21)

8

3. Sejauhmana Intensitas atau daya kekuatan partisipasi

masyarakat dalam proses Musrenbang.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara

komprehensif tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Musrenbang

Tahun anggaran 2010-2013 di Kabupaten Pasuruan. Dengan sub

permasalahan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui siapa saja yang berpartisipasi dalam

Musrenbang.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi apa saja yang

pernah di berikan oleh masyarakat.

3. Untuk mengetahui sejauhmana intensitas atau daya kekuatan

partisipasi masyarakat dalam proses musrenbang

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan

kajian, baik bagi peneliti maupun kepada seluruh pembaca maupun kepada

masyarakat untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi masyarakat

dalam kegiatan Musrenbang tahun anggaran 2011-2013 di Kabupaten

Pasuruan.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

(22)

9

Pasuruan selaku pelaksana Kegiatan Musrenbang dan juga bisa memberi

masukan agar supaya dalam kegiatan musrenbang tingkat partisipasi

masyarakat lebih meningkat sehingga terjadi pembangunan yang sesuai

dengan apa yang diharapkan masyarakat.

E. Kerangka Teori

a. Pergeseran Paradigma Perencanaan Pembangunan di Indonesia.

Perencanaan periode 1968-1998

Landasan bagi perencanaan pembangunan nasional periode

1968-1998 adalah ketetapan MPR dalam bentuk GBHN. GBHN menjadi

landasan hukum perencanaan pembangunan bagi presiden untuk

menjabarkannya dalam bentuk Rencana Pembangunan Lima Tahunan

(Repelita), proses penyusunannya sangat sentralistik dan bersifat

Top-Down, adapun lembaga pembuat perencanaan sangat didominasi oleh

pemerintah pusat dan bersifat ekslusif. Pemerintah Daerah dan masyarakat

sebagai subjek utama out-put perencanaan kurang dilibatkan secara aktif.

Perencanaan periode 2000-2004

Pada sidang umum tahun 1999, MPR mengesahkan Ketetapan

No.IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun

1999-2004. Berbeda dengan GBHN-GBHN sebelumnya, pada GBHN tahun

1999-2004 ini MPR menugaskan Presiden dan DPR untuk bersama-sama

menjabarkannya dalam bentuk Program Pembangunan Nasional

(Propenas) dan Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat

APBN, sebagai realisasi ketetapan tersebut, Presiden dan DPR

(23)

10

Program Pembangunan Nasional 2000-2004. Propenas menjadi acuan bagi

penyusunan rencana pembangunan tahunan (Repeta), yang ditetapkan tiap

tahunnya sebagai bagian Undang-Undang tentang APBN. sedangkan

Propeda menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan

Daerah (Repetada).

Perencanaan terkini menurut UU Nomor 25 tahun 2004 tentang

SPPN. Diujung pemerintahannya Presiden Megawati Soekarno Putri

menandatangani suatu UU yang cukup strategis dalam penataan perjalanan

sebuah bangsa untuk menatap masa depannya yakni UU nomor 25 tentang

Sistem Perencanan Pembangunan Nasional. UU ini mencakup landasan

hukum di bidang perencanaan pembangunan baik oleh pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah. Dalam UU ini pada ruang lingkupnya

disebutkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu

kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana

pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang

dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah

dengan melibatkan masyarakat. Sistem Perencanaan Pembangunan ini

menggunakan konsep Bottom-up6.

b. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Keterbukaan

Ruang Publik

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan

tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana

pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang

6

(24)

11

dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah

dengan melibatkan masyarakat. Tujuan dari perencanaan pembangunan ini

yaitu menggunakan prinsip keterbukanya ruang publik, masyarakat ikut

terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan perencanaan

pembangunan, bahkan sampai tahap pelaksanaan pembangunan. Ruang

publik sesungguhnya dibagun untuk mentransformasikan peran sebagai

complainer menjadi particapator.7 Pihak yang semula hanya bisa berkeluh

kesah terhadap kinerja Pemerintahan, ketika dilibatkan akan memiliki rasa

tanggung jawab untuk mendukung keberhasilan Pemerintahan

c. Partisipasi masyarakat Sebagai Sarana Penyampaian Aspirasi di

Ruang Publik

Partisipasi dimaksudkan mendorong setiap warga untuk

mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses

pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, partisipasi juga

dimaksudkan untuk menjamin agar setiap kebijakan yang diambil

mencerminkan aspirasi masyarakat8. Dalam Perencanaan Pembangunan,

partisipasi masyarakat sangatlah penting karena tujuan pembangunan

adalah untuk masyarakat dengan adanya masyarakat diharapkan bisa

menyampaikan aspirasi mereka, sehingga pembangunan sesuai dengan

keinginan mereka.

7 Mariana, Dede & Paskarina, Caroline. 2008. DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI.

Yogyakarta. Graha Ilmu Hal 22

8

(25)

12 Partisipasi – Masyarakat hanya hadir

- Masyarakat melakukan kontrol dalam pelaksanaan

Musrenbang

Partisipasi – Masyarakat hadir karena diundang

- Masyarakat hadir karena kesadaran sendiri sebagai

kompetisi di ruang publik.

F. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual adalah unsur atau bagian penting dalam

penelitian dan merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk

menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial atau fenomena yang

alami..9

Partisipasi Masyarakat

Partisipasi pada hakikatnya merupakan derajat kesadaran optimal

yang didasarkan pada konstruksi pikiran yang memberi motivasi terjadinya

aktivitas fisik. Dalam kaitan dengan proses Pembangunan, Partisipasi

masyarakat mengandung pengertian kegiatan warga negara secara legal

dalam ikut mempengaruhi tindakan atau kebijaksanaan program

pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah dan aparatnya.10 Pada

umumnya partisipasi masyarakat dapat diaktualisasikan dalam bentuk

konsep dan pemikiran maupun sikap, perilaku dan kegiatan masyarakat..

9Singarimbum, Masri, 1982, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES, Hal 17 10

(26)

13

Pentingnya partisipasi pada intinya terletak pada fungsinya. Fungsi

Pertama adalah sebagai sarana swaedukasi kepada masyarakat mengenai

berbagai persoalan publik. Dalam fungsi ini, partisipasi masyarakat tidak

akan mengancam stabilitas politik dan seyogyanya berjalan disemua

jenjang pemerintahan. Fungsi lain dari partisipasi adalah sebagai sarana

untuk menampilkan keseimbangan kekuasaan antara masyarakat dan

pemerintah sehingga kepentingan dan pengetahuan masyarakat dapat

terserap dalam agenda pemerintahan.11

Partisipasi adalah gerakan masyarakat untuk terlibat dalam proses

pembuatan keputusan, dalam pelaksanaan kegiatan, ikut menikmati hasil

dari kegiatan tersebut, dan ikut serta dalam mengevaluasinya.12

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang didefinisikan dan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi

operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan

atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. 13

Yang dimaksud dengan definisi operasional ialah suatu definisi

yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa

konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang

11

Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si, ibid, Hal 6

12http://wahyukris.blogspot.com/2007/12/partisipasi-masyarakat-dalam.html

13

(27)

14

dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh

orang lain14.

Dalam konteks partisipasi masyarakat dalam kegiatan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Daerah Pasuruan tahun

anggaran 2010-2013, indikator-indikator yang dapat dirumuskan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Siapa saja pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses Musrenbang.

- Dari tokoh masyarakat

- Dari pengurus RT/RW

- Dari warga atau masyarakat biasa

2. Mekanisme pelibatan masyarakat

- Di undang

- Datang sendiri atau inisiatif sendiri

3. Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Musrenbang.

- Partisipasi dalam bentuk kehadiran

- Partisipasi dalam bentuk pemberian usulan/ide/saran

- Partisipasi dalam bentuk pegawasan musrenbang

- Bentuk-bentuk lainnya

4. Intensitas atau daya kekuatan partisipan dalam kegiatan Musrenbang.

- Sekedar hadir

- Hadir dengan ikut mempengaruhi

- Melakukan kontrol publik

(28)

15

H. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang logis, sistematis, objektif,

untuk menemukan kebenaran secara keilmuan. Beragam cara berpikir

yang digunakan dalam penelitian ilmiah, seperti cara berpikir deduktif,

induktif hingga cara berpikir reflektif, sebagai sintesis dari berpikir

deduktif dan induktif.15

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan penjabaran diatas, maka peneliti menggunakan jenis

penelitian deskriptif. Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan

pendekatan kualitatif dengan menggunakan penggambarakan keadaan,

atau pendekatan kuantitatif, dengan pengumpulan dan pengukuran data

yang berbentuk angka.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku

subjek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian deskriptif selain

mendiskusikan berbagai kasus yang sifatnya umum tentang berbagai

fenomena sosial yang ditemukan, juga harus mendiskripsikan hal-hal yang

bersifat spesifik yang dicermati dari sudut kemengapaan dan

kebagaimanaan, terhadap suatu realitas yang terjadi baik perilaku yang

ditemukan dipermukaan lapisan sosial, juga yang tersembunyi di balik

sebuah perilaku yang ditunjukkan.16

15

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, 2013, METODE PRAKTIS PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF, Jakarta, GP Prees Group, Hal 9

16

(29)

16 2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana peneliti akan melakukan

penelitian, untuk mendapatkan data-data dan informasi yang sebenarnya.

Lokasi penelitan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: Instansi Badan

Perencanaa Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pasuruan, Kantor

Kecamatan Grati, Kantor Desa kedawung Kulon.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang berada dalam situasi sosial

yang ditetapkan sebagai pemberi informasi dalam sebuah penelitian atau

dikenal dengan informan.17

Dalam penelitian ini peneliti memilih subjek penelitian secara sengaja

dimana informan tersebut memahami topik yang sedang diteliti, agar

peneliti mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Berkenaan dengan

judul partisipasi masyarakat dalam musrenbang daerah Pasuruan tahun

anggaran 2010-2013 maka peneliti menetapkan narasumber :

- Pegawai Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab.

Pasuruan.

- Pegawai Kasie Pembangunan Kecamatan Grati.

- Kepala Desa Kedawung Kulon.

4. Sumber Data

Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang

peneliti mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan

dalam sebuah penelitian.

17

(30)

17

Sumber data yang peneliti gunakan kali ini adalah Data Primer dan Data

Sekunder:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara

langsung, data tersebut seperti dari observasi dan wawancara

terkait tema yang akan diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak

langsung, data tersebut seperti arsip-arsip ataupun

dokumen-dokumen seperti buku, artikel, koran, internet, dan lain-lain yang

berkaitan dengan tema yang akan diteliti.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan sejumlah informasi dan data-data yang berkaitan dengan

penelitian. Seorang peneliti sangat mengandalkan hasil penelitiannya

melalui observasi yang didukung oleh wawancara dan dokumentasi yang

dikumpulkan dilapangan18.

Teknik pengumpulan data yang peneliti kali ini gunakan dalam penelitian

yaitu:

18

(31)

18 a. Observasi

Observasi adalah proses keterlibatan peneliti dalam situasi sosial,

kemudian dia mengungkapkan seluruh apa yang dilihat, dialami

dan dirasakan langsung oleh peneliti19.

Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan proses observasi,

yaitu dengan mengamati segala sesuatu yang dapat mendukung

tema yang akan diteliti.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan

subjek penelitian atau informan dalam satu situasi sosial.

Wawancara menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang

sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dan

pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proses

wawancara.20

Dalam penelitian ini diperlukan narasumber yang dianggap

memahami terkait tema yang akan diteliti, agar supaya peneliti

mendapatkan data yang tepat dan akurat sesuai dengan tema

tersebut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data pendukung yang dikumpulkan sebagai

(32)

19 6. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah proses mengolah, memisahkan,

mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan

dilapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah

yang terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi

laporan hasil penelitian22.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisa data kualitatif.

Dari penelitian ini, maka data akan dianalisa dengan pelukisan keadaan

obyek berdasarkan data obyektif sehingga data-data yang ada dapat

disimpulkan setelah di analisa.

22

Referensi

Dokumen terkait

Garam ini dapat diperoleh dengan cara melarutkan besi atau besi (II) sulfida dalam asam sulfat encer, sesuai dengan reaksiC. Setelah larutan disaring, kemudian diuapkan,

Berbagi pengetahuan mengenai konsep-konsep fisiologis, psikologis, etiko-legal dan sosiokultural dalam asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dewasa

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan untuk budi- daya udang windu di tambak Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, sehingga dapat dijadikan

sel-sel saraf yang mengontrol banyak aspek lain dari homeostasis.Mekanisme dalam homeostasis diatur oleh otak terutama hipotalamus,hipotalamus memiliki termostat yang

Hasil penelitian menunjukkan board meeting, size audit committee, woman on board dan degree of multinational activity berpengaruh positif terhadap pengungkapan

Buku Inilah Cita-citaku ini ditulis dengan harapan bisa menjadi salah satu media yang membantu orangtua dalam memperkenalkan berbagai jenis profesi yang ada,

a. Menu aturan umum squash, dalam menu ini materi yang akan disampaikan yaitu aturan umum squash yang terdiri dari aturan cara bermain olahraga squash, standar lapangan yang