• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESAN KOMUNIKASI DALAM RITUAL BALIAN (Studi pada Warga Desa Jingah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PESAN KOMUNIKASI DALAM RITUAL BALIAN (Studi pada Warga Desa Jingah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PESAN KOMUNIKASI DALAM RITUAL BALIAN

(Studi pada Warga Desa Jingah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

BRIGIT PUSPITA SARI

06220037

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Brigit Puspitasari

NIM : 06220037

Konsentrasi : Jurnalistik

Judul Skripsi : Pesan Komunikasi dalam Ritual Balian (Studi pada Warga Desa Jingah, Kab. Barito Utara, Kalimantan Tengah)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Selasa

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: BRIGIT PUSPITA SARI

Tempat, Tanggal Lahir

: Tumbang Lahung, 9 Mei 1988

NIM

: 06220037

Jurusan

: Ilmu komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

PESAN KOMUNIKASI DALAM RITUAL BALIAN

(Studi pada Warga Desa Jingah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah)

adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya,

kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Malang, 20 Januari 2011

Yang menyatakan,

(4)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama

: Brigit Puspita Sari

NIM

: 06220037

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Pesan Komunikasi Dalam Ritual Balian (Studi pada Warga Desa

Jingah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah)

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Nurudin, M.Si

Dra. Frida Kusumastuti, M.Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Brigit Puspita Sari

2. NIM : 06220037

3. Konsentrasi : Jurnalistik

4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Jurusan : Ilmu Komunikasi

6. Judul Skripsi : Pesan Komunikasi Dalam Ritual Balian (Studi pada Warga Desa Jingah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan

Tengah)

7. Pembimbing : I. Nurudin, M.Si

II. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si

(6)

DAFTAR ISI

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi ... 3

B. Pesan ... 4

C. Bahasa ... 4

D. Budaya ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Fokus Penelitian ... BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 8

B. Unit Analisis dan Penentuan Informan ... 8

C. Teknik Pengumpulan Data ... 8

D. Teknik Analisa Data ... 8

E. Teknik Keabsahan Data ... 9

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Denis McQuail, 1989. Teori Komunikasi Massa (Suatu Pengantar). Penerbit Erlangga, Jakarta

De Vito, Joseph H. 1997. Komunikasi Antar Manusia (Kuliah Dasar) Edisi Kelima. Person Education. Inc.

Fiske, John, 1990. Cultural and Communication Studies. Jalasutera, Bandung.

Hamidi, 2007. Metode Penelitian Kualitatif. UMM Press. Malang.

Lexy Moleong, 2007, Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

______________ 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin, 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung

Tubbs, Stewart L – Moss, Sylvia, 2005. Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi. Prenada

(8)

PESAN KOMUNIKASI DALAM RITUAL BALIAN

(Studi pada Warga Desa Jingah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah)

SKRIPSI

Oleh:

BRIGIT PUSPITA SARI

06220037

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepanjang rentang daur kehidupannya manusia sesungguhnya melakukan

komunikasi dari mulai manusia itu masih dirahim ibunya, lalu dilahirkan sampai

dengan menjelang meninggal atau kematiannya. Komunikasi adalah salah satu

aktivitas yang diakui setiap orang, namun hanya sedikit yang mendefinisikannya

secara memuaskan. Karena itu komunikasi tidak bisa dipisahkan dari setiap

individu yang hidup. Komunikasi juga merupakan hal yang sangat penting bagi

individu dalam melakukan interaksi. Komunikasi adalah berbicara satu sama lain;

ia bisa televisi; ia bisa juga penyebaran informasi; iapun bisa gaya rambut kita;

ataupun kritik sastra. Kadang kala individu merasakan komunikasi menjadi tidak

efektif karena kesalahan dalam menafsirkan pesan yang diterimanya. Hal ini

disebabkan karena setiap manusia mempunyai keterbatasan dalam menelaah

komunikasi yang disampaikan. Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa

disebabkan karena persepsi yang berbeda-beda.

Manusia ditakdirkan Tuhan menjadi mahluk yang tidak bisa hidup sendiri.

Sejak dulu kala, manusia memang telah ditahbiskan menjadi mahluk yang saling

membutuhkan. Adam, manusia pertama dalam dimensi spritualisme, pasti merasa

(10)

menciptakan seorang wanita sebagai teman Adam yang nantinya juga menjadi

istrinya. Melalui perantaraan merekalah, kita semua ada.

Wahana manusia untuk berbagi, bersosialisasi, dan berkomunikasi adalah

dirinya sendiri. Dia bisa menciptakan komunikasi dengan orang lain lewat ide-ide

yang ada pada dirinya. Kita bertukar pikiran, mengobrol, chatting, dan hang-out

dengan teman atau kenalan. Setiap pagi hingga petang kita terlibat dalam kegiatan

komunikasi. Kebenaran yang mutlak bila ada ungkapan: manusia tidak mungkin

tidak berkomunikasi.

Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pemikiran,

perasaan dan kepentingan fasilitator untuk menjalin relasi dengan orang lain.

Lebih dari itu komunikasi digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Kegiatan pendampingan yang dilakukan melalui konsultasi, bimbingan dan

bantuan lain kepada individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari

komunikasi. Keberhasilan suatu rencana yang disusun, strategi yang digunakan

serta penerimaan orang terhadap suatu informasi atau program sangat tergantung

pola hubungan yang dijalin secara emosional. Dengan ungkapan lain, penerimaan

orang atau pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan sangat tergantung

komunikasi dan hubungan personal yang dijalin.

Komunikasi sendiri secara general merupakan proses penyampaian pesan

dari komunikator kepada komunikan. Pesan dalam ilmu komunikasi merupakan

seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Pesan

dalam komunikasi terdiri atas isi pesan, dan lambang. Isi pesan bisa satu tetapi

(11)

dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna,

kial (gesture) dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak pesan yang

disampaikan kepada komunikan dengan menggunakan gabungan lambang, seperti

pesan komunikasi melalui surat kabar, film, atau televisi. Lambang yang paling

banyak digunakan dalam komunikasi ialah bahasa karena hanya bahasalah yang

dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan, fakta dan opini, hal yang kongkret

dan yang abstrak dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam komunikasi, bahasa

memegang peranan yang sangat penting. Tanpa penguasaan bahasa, hasil

pemikiran yang bagaimanapun baiknya tidak akan dapat dikomunikasikan kepada

orang lain secara tepat. Bahasa sendiri terdiri dari kata atau kalimat yang

mengandung pengertian denotatif dan konotatif.

Pernyataan diatas seperti yang dikutip dalam Buku Komunikasi Antar

Manusia (DeVito, 1997;28) menegaskan bahwa pesan komunikasi dapat

mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui

salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita

menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah

satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata).

Berkaca dari adanya komunikasi dan pesan komunikasi yang telah

diuraikan diatas, pasti tidak akan terlepas dari adanya bahasa dan budaya. Bahasa

sebagai alat untuk berkomunikasi, sedangkan budaya adalah landasan, sesuatu

yang dipengaruhi oleh, dan salah satu hasil dari komunikasi. Kedua hal ini tidak

bisa dipisahkan karena merupakan satu kesatuan, satu mendukung dan melingkupi

(12)

Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan pluralistik memiliki berbagai

corak dan kebudayaan, antara kebudayaan masyarakat yang satu dengan yang

lainnya memiliki perbedaan sesuai dengan keadaan masyarakatnya dimana

kebudayaan itu hidup. Di Indonesia, dapat dijumpai beragam budaya. Budaya

Jawa, Papua, Bali dan sebagainya. Tidak jauh berbeda dengan budaya-budaya

daerah suku lain di Indonesia, Kalimantan Tengah yang terkenal dengan Suku

Dayak juga memiliki keragaman unsur seni dalam struktur kehidupan

masyarakatnya.

Ritual Balian di kalangan masyarakat Dayak Kalteng sebenarnya lebih

dipercaya sebagai sarana komunikasi antara Warga Suku Dayak dengan para

leluhur atau nenek moyang. Ritual Balian Kalteng ini selain dilaksanakan dengan

menggunakan sarana verbal juga sering dipersembahkan atau dilaksanakan

dengan perantara seni gerak berupa tari-tarian sehingga Ritual Balian juga sering

dikenal dengan istilah Tari Balian.

Ritual atau Tari Balian seringkali diselenggarakan warga Dayak Kalteng

pada moment tertentu dengan tujuan yang cukup beragam seperti penolak bala,

penyembuhan penyakit, ritual membersihkan kampung (mamparasih petak / lewu)

serta ritual-ritual adat lainnya.

Ritual Balian ini umumnya dipimpin oleh seorang “pawang” yang lebih

dikenal masyarakat Dayak Kalimantan Tengah dengan sebutan “Bashir”. Bashir

ini ditunjuk dari para tetua adat masyarakat Dayak Kalteng karena diyakini

memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan para leluhur sehingga semua

(13)

seorang Bashir Balian biasanya menggunakan Bahasa Dayak Sangiang (Bahasa

Dayak Tertua di Kalteng).

Dalam Pelaksanaan Ritual Balian seringkali diiringi berbagai alat musik

tradisional Suku Dayak Kalteng seperti Gandang, Garantung, dll. Sehingga dalam

setiap pelaksanaanya Ritual Balian atau Tari Balian Dayak Kalimantan Tengah ini

juga dapat dikatakan menampilkan sebuah karya seni bernilai tinggi dan penuh

unsur kedinamisan.

Pada event-event tertentu baik skala Nasional maupun Internasional tidak

jarang Tari Balian Kalteng justru tampil sebagai keagungan karya seni masyarakat

Dayak Kalteng yang berhasil membius para penontonnya.

Dalam uraian ritual tersebut, mengindikasikan adanya hubungan erat

antara bahasa dan budaya dalam sebuah proses komunikasi. Bahasa sebagai alat

pengikat dan perekat dalam hidup bermasyarakat, bahasa dapat membantu kita

menyusun struktur pengetahuan menjadi logis dan mudah diterima oleh orang

lain. Sebab bagaimanapun bagusnya sebuah ide, kalau tidak diantar dengan

bahasa yang lebih sistematis sesuai dengan aturan yang telah diterima, maka ide

yang baik itu akan menjadi kacau. Bahasa bukan hanya membagi pengalaman,

tetapi juga membentuk pengalaman itu sendiri (Benyamin Lee Whorf, 1956)

(Cangara, 2002:105).

Bahasa mengembangkan pengetahuan agar dapat menerima sesuatu dari

luar dan juga berusaha menggambarkan ide-ide kita kepada orang lain. Begitu

(14)

dibayangkan berapa banyak ilmu pengetahuan yang hilang bagi orang yang tidak

bisa menggunakan bahasa verbal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: Bagaimana proses komunikasi dan apa saja pesan komunikasi

yang terdapat dalam ritual Balian Kalimantan Tengah?

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguraikan proses

komunikasi dan pesan komunikasi yang terdapat dalam ritual Balian

Kalimantan Tengah

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi refleksi dan informasi bagi

para mahasiswa Ilmu Sosial terutama program studi Ilmu Komunikasi

tentang pesan komunikasi

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah wacana kepada

masyarakat Kalimantan Tengah tentang pesan komunikasi yang

Referensi

Dokumen terkait

Agar diadakan perobahan APBD serta disesuaikan dengan petunjuk-. petunjuk

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, salah satu kewenangan daerah adalah melaksanakan urusan wajib yang tidak berkaitan

bahwa objek retribusi Rumah Potong Hewan sebagaimana dimaksud pada huruf b belum terakomodir dalam Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 9 Tahun 2011 tentang

Tunjangan perwakilan termaksud pasal ini, tidak menjadi dasar untuk perhitungan untuk pensiun, uang tunggu dan sebagainya, tunjangan kemahalan dan lain-lain tunjangan. Apabila

Grafik Konsentrasi COD Pada Outlet IPAL Konsentrasi tingkat fluktuasi kinerja IPAL dapat dilihat dari standar deviasi dan koefisien outlet IPAL. Berdasarkan penelitian

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 320 ayat (1) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala