• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUASAI TEORI DASAR ELEKTRONIKA (MTDE) PADA SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUASAI TEORI DASAR ELEKTRONIKA (MTDE) PADA SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI (SPI)

TERHADAP HASIL BELAJAR

MENGUASAI TEORI DASAR

ELEKTRONIKA (MTDE) PADA SISWA

KELAS X

SMK NEGERI 2 PANYABUNGAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

REZA SYAHNAN

509431010

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii ABSTRAK

Reza Syahnan : Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Terhadap Hasil

Belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika (MTDE) Pada Siswa Kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Panyabungan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi.

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Inquiri terhadap hasil belajar menguasai teori dasar elektronika pada siswa kelas X teknik audio video SMK Negeri 2 Panyabungan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMK Negeri 2 Panyabungan Tahun Ajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil 2 kelas, yaitu kelas X TAV 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TAV 2 sebagai kelas kontrol, yang masing- masing kelas berjumlah 24 orang siswa. Instrument yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal 25 butir. Hasil pengujian pretest sebelum diberi perlakuan yang berbeda, yaitu skor rata-rata di kelas eksperimen (48,33) dengan standar deviasi 9,35 dan skor rata-rata di kelas kontrol (47,16) dengan standar deviasi 10,81. Pada pengujian data pretest kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen yang berarti memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberi perlakuan yaitu kelas eksperimen diajarkan dengan pembelajaran menggunakan strategi inquiri dan kelas kontrol diajar dengan pembelajaran menggunakan strategi ekspositori. Setelah pembelajaran selesai diberikan posttest, diperoleh nilai posttest dengan hasil rata-rata kelas eksperimen (83,66) dengan standar deviasi 7,45 dan kelas kontrol (79,33) dengan standar deviasi 8,14.

(8)

iii A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 7

C. PembatasanMasalah ... 7

D. RumusanMasalah ... 7

E. TujuanPenelitian... 8

F. ManfaatPenelitian... 8

BABII. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KajianTeori... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Pengertian Strategi Pembelajaran... 15

3. Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 17

4. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 25

5. Menguasai Teori Dasar Elektronika... 34

B. Penelitian Yang Relevan ... 42

C. Kerangka Berpikir ... 42

D. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 46

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

C. Variabel Penelitian ... 47

D. Jenis dan Desain Penelitian ... 47

E. Prosedur Penelitian... 48

F. Teknik pengumpulan data ... 51

(9)

iv

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58

BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Implikasi ... 66

C. Saran ... 67

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2..1 Perbedaan Pembelajaran Inquiri dan Ekspositori ... 33

Tabel 2.2. Tabel Kode Warna Resistor ... 37

Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Devisiasi, dan Varians Sampel ... 60

Tabel 4.2 Rata-rata, Standar Devisiasi, dan Varians Sampel ... 61

Tabel 4.3 Uji Normalitas Sampel... 62

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Sampel ... 63

(11)

IV

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema dan Simbol Resistor ... 35

Gambar 2.2. Membaca Kode Warna Resistor... 37

Gambar 2.3. Kapasitor ... 38

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan secara sengaja ( terkontrol,

terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik agar anak dapat berkembang dan terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga

merupakan sebuah proses perkembangan individu yang dilakukan secara sadar

dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, sikap, kepribadian,

serta nilai – nilai agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Peranan pendidikan sangat penting dalam menciptakan kehidupan yang

cerdas, damai dan baik. Usaha peningkatan mutu pendidikandengan tujuan agar

dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia, untuk mencapai itu maka

pendidikan harus dikembangkan seiring dengan za man. Oleh karena itu faktor

pendidikan menentukan kualitas suatu bangsa.

Pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan,

sehingga sumber daya manusia ( SDM ) dibidang pendidikan menjadi modal

utama dalam pembangunan bangsa. Untuk menghadapi persaingan, pemerintah

berusaha mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal

ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa : Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan yang membentuk watak serta peradaban

(13)

2

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia ,

sehat, berilmu, mandiri,kreatif, cakap, dan menjadi warga Negara yang

bertanggung jawab.

Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan banyak usaha dan

upaya seperti mengadakan perbaikan kurikulum,perubahan kurikulum yang

penyusunannya dilakukan oleh pemerintah menjadi kurikulum yang lebih

sempurna, yaitu kurikulum yang operasionalnya disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan/sekolah, menambah sarana dan prasarana penunjang

pendidikan, memperbaiki sistem pengajaran dan memberikan pelatihan bagi guru

di berbagai daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kempampuan dan

pengetahuan mengajar guru, namun peningkatan mutu pendidikan belum

menunjukkan kearah yang signifikan dan hasil belajar siswa belum mencapai

harapan merupakan hal yang cukup memprihatinkan.

Untuk mencapai tujuan kurikulum maka dibutuhkan pendekatan

belajar yang tepat, yang mana siswa harus aktif dalam pembelajaran, dan guru

berperan dengan memperhatikan dan mengarahkan siswa, Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan nasional memiliki peranan yang

sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan kualitas SDM yang

memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SMK sebagai salah satu sekolah

kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk meningkatkan hasil lulusan

yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidangnya

(14)

3

Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya disekolah tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa, penulis melakukan observasi ke SMK

Negeri 2 Panyabungan. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar

sebagian siswa pada mata pelajaran MTDE masih berada dibawah nilai rata – rata

yaitu 7,00. Sehingga untuk mencapai nilai standart tersebut, siswa harus

mengikuti ujian remedial, dimana pelaksanaan ujian remedial tidak begitu jauh

berbeda dengan pelaksanaan ujian kompetensi

Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran MTDE di SMK Negeri 2 Panyabungan yaitu Bapak Sugiono S.Pd, kegiatan belajar

mengajar dilakukan dengan cara ceramah, pembelajaran yang berpusat pada guru

serta sedikit melakukan demonstrasi dan dilanjutkan dengan guru memberikan

pertanyaan kepada siswa atau siswa memberikan pertanyaan kepada guru atas

kesempatan yang diberikan oleh guru. Dari hasil wawancara ini penulis

berpendapat bahwa strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi

pembelajaran ekspositori. menurut Sanjaya ( 2010 ), Strategi pembelajaran

ekspositori adalah strategi pembelajaran dimana guru menyampaikan materi

pelajaran secara verbal kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa

dapat menguasai pelajaran secara optimal. Dan pada pembelajaran ini, siswa tidak

aktif dalam menemukan materi itu, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari

guru., pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi dan siswa kurang aktif

selama proses pembelajaran, untuk itu upaya yang perlu dilakukan adalah

memperbaiki proses pembelajaran tersebut, sesuai dengan latar belakang masalah

(15)

4

dan pemahaman sehingga kegiatan berfikir tidak dioptimalkan. Dan kemampuan mengingat dan pemahaman setiap siswa berbeda mengakibatkan hasil belajar

yang rendah terhadap penguasaan materi pelajaran.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima informasi dan pengalaman pembelajaran. Hasil belajar mempunyai

peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan memberikan informasi

kepada guru mengenai kemajuan siswa dalam mencapai tujuan – tujuan

belajarnya melalui proses kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya setelah mendapat informasi tersebut guru dapat menyusun kegiatan siswa lebih lanjut

baik untuk individu maupun kelompok belajar. Seperti dinyatakan oleh Sanjaya

pada buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (2010)

salah satu masalah yang dihadapi dalam pendidikan adalah masalah lemahnya

proses pembelajaran. Proses pembelajaran melibatkan 5 komponen yaitu, siswa,

guru, materi ajar, sumber belajar dan strategi pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan

berfikir. Proses pembelajaran yang efektif mengandung pengertian bahwa belajar

itu memperoleh hasil belajar yang sebaik-baiknya, sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Hasil belajar siswa merupakan salah satu bukti berhasilnya proses

pendidikan, sehingga perlu disadari bahwa hasil belajar adalah bagian dari

pendidikan. Pendidikan dan proses belajar sangat erat kaitannya dengan guru dan

siswa.

Salah satu komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar

(16)

5

merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi serta perhatian dan

minat siswa secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai strategi

pembelajaran dan menerapkannya di dalam proses pembelajaran, karena setiap

strategi pembelajaran yang diterapkan guru di kelas turut mempengaruhi hasil

belajar siswa.

Observasi di SMK Negeri 2 Panyabungan menunjukkan hasil belajar

Menguasai Teori Dasar Elektronika siswa masih berada dibawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Depdiknas untuk mata diklat produktif yaitu 7,00 dan nilai

rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai

(DKN) siswa kelas X untuk standar kompetensi Teori Dasar Elektronika dapat

dilihat pada data berikut :

Tabel 1.1 Nilai Akhir Semester Standar Kompetensi MTDE Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Panyabungan

Tahun Ajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata

2009/2010 7,0 5,0 6,00

2010/2011 8,0 5,5 6,75

2011/2012 7,5 5,5 6,5

2012/2013 8,5 5,0 6,75

(17)

6

Dari wawancara dengan guru mata pelajaran MTDE, sebagian siswa hasil belajar

kurang memenuhi standart rata-rata sehingga untuk mencapai standart tersebut siswa

akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial dilakukan untuk siswa yang hasil

belajarnya dibawah standart kompetensi (7,00). Pelaksanaan ujian remedial tidak begitu

jauh dari pelaksanan ujian kompetensi. Kesulitan siswa dalam memahami materi

pelajaran yang diterangkan oleh guru kemungkinan disebabkan oleh siswa yang

bosan, menginginkan variasi belajar yang lebih banyak lagi.

Satu dari beberapa strategi pembelajaran yang menurut pendapat

penulis dapat dipakai dalam pembelajaran pada mata diklat Memahami Dasar –

Dasar Elektronika adalah strategi pembelajaran Inquiri, menurut Sanjaya ( 2010 ),

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pada strategi

pembelajaran inkuiri, materi pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran

siswa dalam strategi pembelajarn ini adalah mencari dan menemukan materi

pelajaran dan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk

belajar. strategi pembelajaran inquiri merupakan strategi pembelajaran yang

mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan

selama belajar.

Dalam strategi pembelajaran inkuiri diharapkan keterlibatan siswa

dalan rangkaian kegiatan pembelajaran, ini dimaksudkan agar pencapaian hasil

(18)

7

pembelajaran, dengan suasana belajar seperti ini siswa diharapkan dapat

memahami dan menguasai materi pelajaran.

Strategi pembelajaran inquiri menempatkan siswa pada keterlibatannya didalam proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta

dapat menjalin komunikasi yang baik dalam belajar. Materi pelajaran juga akan

semakin berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui

konteks kehidupan mereka dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya,

sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Atas dasar prinsip pembelajaran inquiri tersebut, maka kondisi yang diperoleh dalam sistem

pembelajaran yang umum digunakan saat ini hanyalah mengupayakan siswa

untuk menghapal materi pelajaran dan mencatat setiap materi yang diterima dari

guru pada setiap proses pembelajaran. Hal ini akan membuat siswa merasa bosan

untuk mengikuti proses pembelajaran karena merasa terus dipaksa untuk mencatat

dan menghafal semua materi pelajaran yang diterima.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Reza Abdillah ( 2014 ) yang

menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Inkuiri dan

strategi pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar Menguasai Teori Dasar

Elektronika ( MTDE ) yang hasilnya menyatakan bahwa dengan menggunakan

strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Menguasai Teori

Dasar Elektronika ( MTDE ).

Strategi pembelajaran ini menempatkan siswa harus aktif dalam proses

(19)

8

dengan baik. Atas dasar prinsip pembelajaran inquiri diharapkan dapat mengubah keadaan dan tanggapan pada situasi belajar mengajar menjadi lebih baik yang

akhirnya bisa memacu siswa untuk lebih giat dan aktif dalam belajar dan

meningkatkan hasil belajar nya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat membe ri petunjuk tentang

perlunya penerapan strategi belajar yang sesuai sehingga dapat membantu siswa

dalam mendalami materi pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Sejalan dengan pendapat diatas, maka dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengetahui “ Pengaruh Strategi Pe mbelajaran Inkuiri Terhadap Hasil

(20)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah –

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar yang diakibatkan rendahnya minat belajar siswa.

2. Komunikasi dalam proses belajar mengajar yang pasif.

3. Kurangnya variasi pembelajaran di dalam kelas, sehinggal pembelajaran

menjadi kurang menarik.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah serta identifikasi masalah yang telah

dituliskan, mengingat juga keterbatasan penulis dalam hal kemampuan, waktu,

dana, serta agar penelitian ini terlaksana terarah dan efektif, maka perlu

dilakukanpembatasan masalah. Maka penelitian ini dibatasi pada “ Pengaruh

Strategi Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Belajar Menguasai Teori Dasar

Elektronika Kelas X Tekni Audio Video SMK Negeri 2 Panyabungan “

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan setelah dibatasi

masalah-masalah yang diidentifikasi maka dapat dirumuskan permasalah-masalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah siswa yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran inkuiri memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi

dibandingkan kelompok siswa yang diajarkan menggunakan strategi pembelajaran

(21)

10

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui apakah kelompok siswa yang diajarkan

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan

menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan strategi pembelajaran

inkuiri dapat membuat siswa lebih aktif dan dapat mengembangkan

kemampuan belajarnya.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Secara teoritis

Secara teoritis adalah untuk mengembangkan pengetahuan pembelajaran

siswa guna meningkatkan hasil belajar dan penguasaan materi pembelajaran

dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.

b. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat :

1. Bagi Siswa yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Bagi Guru yaitu dapat digunakan sebagai informasi tentang pentingnya

(22)

11

3. Bagi Perpustakaan yaitu dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau referensi bagi peneliti berikutnya.

4. Bagi Penelitian lanjutan sebagai bahan bandingan untuk penulisan yang

(23)

69

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Penggunaan strategi pembelajaran Inquiri lebih tinggi digunakan daripada strategi pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika (MTDE). Hal ini didapat dari hasil pengolahan data posttest diperoleh bahwa thitung = 1,93 dan ttabel = 1,68, sehingga thitung > ttabel (1,93 > 1,68). Maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Inquiri memberikan hasil belajar pada pelajaran MTDE yang lebih tinggi daripada menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X TAV SMK Negeri 2 Panyabungan.

B.Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut:

1. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Panyabungan dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika.

(24)

70

3. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK Negeri 2 Panyabungan kiranya dapat menciptakan kegiatan belajar yang lebih interaktif dan selalu berupaya untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk mendukung pemahaman belajar pada kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika.

C.Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Bagi guru yang ingin menggunakan strategi pembelajaran Inquiri hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik agar setiap kegiatan pada pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar. Penggunaan strategi ini mengarahkan pada siswa untuk belajar saling interaksi sesama siswa dan kepada guru, menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, (2009). Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Brunner : https://8tunas8.wordpress.com/teori-belajar- mengajar-menurut-jerome-s-bruner/ Diakses pada tanggal 5 Januari 2016

Gulo,W.( 2011 ).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Gramedia

Hamalik.(2007).Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Bumi Aksara

Hamdani.(2011).Strategi Belajar Mengajar.Bandung:CV Pustaka Setia

Panjaitan,B.( 2009 ). Evaluasi Program Pendidikan.Medan:Penerbit Poda

Richard,B.( 2004 ).Dasar – Dasar Elektronika.Yogyakarta:ANDI Yogyakarta

Rusman.( 2012 ).Model – Model Pembelajaran.Jakarta:PT Raja Grafindo Perkasa

Slameto,(2003).Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta, Jakarta.

Silitonga,P,M.,(2011).Statistik Teori dan Aplikasi Penelitian,Medan:Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED

Sanjaya,W.(2010).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Sudjana( 2005 ).Metoda Statistika.Bandung:Penerbit Tarsito Bandung

Gambar

Tabel 2..1 Perbedaan Pembelajaran Inquiri dan Ekspositori ...........................  33
Gambar 2.1 Skema dan Simbol Resistor ........................................................
Tabel 1.1 Nilai Akhir Semester Standar Kompetensi MTDE Siswa Kelas X SMK

Referensi

Dokumen terkait

Produsen Yamaha yang sudah lama ada di Indonesia dan menguasai pemasaran sepeda motor di tanah air juga merasa khawatir dengan hal ini, karena kompetitor dari cina juga

Dalam penelitian ini permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada perbedaan prestasi belajar Matematika, bagi siswa yang diberi pembelajaran dengan metode pengajaran

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayat-Nya yang senantiasa tiada henti, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan

mekanisme pengendali kemudi terdiri atas; Motor DC sebagai penggerak kemudi; absolute rotary encoder sebagai sensor pendeteksi posisi sudut belok roda depan;

Hasil menunjukkan bahwa benih yang diberikan aplikasi PGPR melalui perendaman selama 5, 10, 15, dan 20 jam tidak menghasilkan bobot akar basah yang lebih besar

Tujuan penelitian, untuk mengkaji dan mendiskripsikan peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan karagenan, tepung terigu dan sumber jenis serat yang tepat pada pembuatan edible straws, sehingga dihasilkan

Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran,.