• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Korelasi Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Kepribadian Dalam Penilaian Otentik Di UPT Pendidikan Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "METODE PENELITIAN Korelasi Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Kepribadian Dalam Penilaian Otentik Di UPT Pendidikan Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran 2016/2017."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

27 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:7). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan tentang variabel, gejala atau keadaan dan informasi yang diperoleh dari subyek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian guru dalam penelitian otentik di UPT Pendidikan Kecamatan Laweyan. Sebagian besar informasi akan diwujudkan dalam bentuk angka-angka.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto. Penelitian non eksperimen/ ex post facto merupakan suatu pendekatan pada subjek penelitian untuk meneliti yang telah dimiliki oleh subjek penelitian secara wajar tanpa adanya usaha sengaja memberikan perlakuan untuk memunculkan variabel yang ingin diteliti. Penelitian yang menggunakan ex post facto memusatkan perhatian pada penemuan, pengungkapan, atau penentuan hubungan antarvariabel dalam data. (Nyoman, 2013: 59-60).

Penelitian ini meneliti kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian terhadap penilaian otentik secara wajar/apa adanya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

(2)

2. Waktu penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Jadwal

Penelitian

Bulan Kegiatan Penelitian Oktober 2016 November

2016

Desember 2016 Januari 2017 Februari 2017

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap Persiapan Penyusunan Proposal Mengurus Perizinan Menyusun Instrumen

2 Pengumpulan

Data

3 Analisis Data 4 Penyususnan

Laporan

C. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi

Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Pendapat tersebut senada dengan (Neolaka, Armos 2014:41) bahwa populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti. Jadi, populasi adalah keseluruhan obyek yang dalam ruang lingkup penelitian. Dalam penelitian ini Populasinya adalah SD di UPT Pendidikan Kecamatan Laweyan yang sudah menerapkan kurikulum 2013.

[image:2.595.107.548.172.366.2]

Populasi berdasarkan atas jumlahnya, dibedakan menjadi dua, yaitu populasi terbatas dan populasi tak terbatas (Sukandarrumidi, 2012: 47). Dalam penelitian ini populasinya termasuk dalam populasi terbatas yaitu:

Tabel 3.2

Nama Sekolah dan Kurikulum

No Nama Sekolah Jumlah Guru

1 SD N Bratan II Surakarta 20

2 SD N Mangkubumen Kidul 16 20

3 SD N Kleco 1 No.7 Surakarta 12

4 SD N Mangkubumen Lor No 15 27

5 SD Negeri Begalon II No 241 11

(3)

7 SD Al Azhar Budi Solo 19

8 SD Islam Terpadu Nur Hidayah 53

9 SD Muhammadiyah Program Khusus 28

10 SD Ta Mirul Islam 73

Jumlah 284

2. Sampel

Menurut Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pendapat ini senada dengan (Sugiyono 2010:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui teknik sampling untuk mewakili populasi.

[image:3.595.142.529.113.188.2]

Apabila jumlah populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Tabel 3.3

Nama Guru dan Guru Kelas

No Nama Guru Guru Kelas

1 Titik Mindarti 1

2 Diyah A 1

3 Wahyu Widodo 1

4 Esti Ambarwati 2

5 Yuli Ekawati 2

6 Dwi Hati 2

7 Retno Indriyanti 3

8 Atit 3

9 Slamet Rismiyadi 4

10 Testa Nur Hardiyanto 4

11 Nikmah 5

12 Muhammad Arifin 5

13 Haryadi 6

14 Agus Supardi 6

15 Siti Junaidati 6

(4)

3. Sampling

Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono 2014:62). Pada penelitian ini menggunakan sampling purposif (Purposive sampling) yaitu teknik penarikan sampel yang didasarkan pada ciri atau karakteristik (tujuan) yang ditetapkan oleh peneliti sebelumnya (Nyoman, 2013:46)

Alasan peneliti memilih sampling purposif karena penarikan sampel berdasarkan pada tujuan yang ditetapkan oleh peneliti sebelumnya, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dalam penilaian otentik. Jadi penarikan sampelnya berdasarkan pada sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013.

D. Definisi Operasional Variabel

Suharsimi Arikunto (2006: 118) menjelaskan variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

1) Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Varibel bebas dalam penelitian ini ada dua yaitu,

a. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik dalam Standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir (a) adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi kepribadian

(5)

2) Variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penilaian autentik merupakan Penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Nana Syaodih (2010: 216) menjelaskan bahwa ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, angket, observasi, dan studi dokumenter. Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi dan kuesioner (angket).

a. Kuesioner (Angket)

(Sugiyono 2010:142-143) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut Nana Syaodih (2010: 219) Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

(6)

memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh oleh responden.

Pada penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket tertutup. Angket tertutup digunakan untuk mengungkap bagaimana kompetensi pedagogik guru khususnya Evaluasi Hasil Pembelajaran dan kompetensi kepribadian guru terhadap penilaian otentik dalam masing-masing aspek penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. b. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2014:82) Dokumentasi merupakan “catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh dokumen atau hasil karya siswa, dan format penilaian yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian autentik.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006: 160) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Sesuai dengan metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu angket, maka instrumen pengumpulan datanya juga berupa angket.

Dalam menyusun instrumen penelitian, menurut Suharsimi Arikunto (2006: 166) prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah: 1. Perencanaan, meliputi Penentuan variabel dan kategorisasi variabel 2. Penulisan butir soal atau item kuesioner

3. Melakukan Uji-Coba

4. Menganalisis hasil, analisis item dan melihat pola jawaban

(7)
[image:7.595.173.530.153.754.2]

Tabel 3.4

Taabel Kisi-Kisi Instrumen

Variabel Indikator Sub Indikator No Item

Kompetensi Pedagogik (Evaluasi Hasil Belajar) X1 Penilaian Kelas

a. Menyusun tes b. Tes Formatif c. Tes sub Sumatif d. Tes Sumatif e. Mengembalikan

hasil tes

f. KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimal) g. Remedial h. Pengayaan 1 2 3 4 5 6 7 8 Tes Kemampuan Dasar

a. Membaca berantai b. Mendikte

c. Tes lisan d. Umpan balik

9 10 11 12 Benchmarking a. Penilaian kinerja

b. Penilaian produk c. Penilaian proyek d. Penilaian portofolio

13, 14 15, 16, 17 18, 19 20, 21 Penilaian Program a. Pelaksanaan penilaian program

22, 23, 24, 25

Kompetensi Kepribadian (X2)

Kepribadian yang Mantap, Stabil dan Dewasa

a. Kepribadian yang mantap

b. Kepribadian yang Dewasa

c. Kepribadian yang Stabil

26, 27, 28 29, 30 31, 32 Disiplin, Arif

dan

Berwibawa

a. Kedisiplinan

b. Kepribadian yang arif

c. Bijaksana

33, 34, 35, 36

37, 38 39 Menjadi

Teladan bagi Peserta Didik

a. Sikap keteladanan 40, 41, 42, 43

Berakhlak Mulia

a. Sikap Religius b. Sikap Sosial

44,45,46 47, 48, 49, 50

Penilaian Otentik

Penilaian Sikap

a. Observasi sikap b. Penilaian diri c. Penilaian antar

teman

(8)

d. Penilaian Jurnal 57, 58 Penilaian

Pengetahuan

a. Tes Tertulis b. Tes Lisan c. Penugasan

59, 60, 61 62, 63, 64 65, 66 Penilaian

Keterampilan

a. Unjuk kerja b. Produk c. Proyek d. Portofolio

67, 6 69, 70 71, 72, 73 74, 75

F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang akan diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Nyoman (2013: 86) Validitas penelitian adalah kemampuan suatu peneliti untuk mengungkapkan secara tepat mengenai apa yang ingin diteliti. Jai validitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya, sehingga terdapat data yang valid.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Menurut Sujarweni Wiratna (2015:192) Instrumen dikatakan valid apabila hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df=n-2dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka instrumen tersebut dinyatakan valid. Rumus Korelasi Product Moment adalah

2. Reliabilitas

(9)

terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula. Pada penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha (a). Uji Reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Menurut Sujarweni Wiratna (2015:192) Jika nilai alpha > 0,60 butir pertanyaan tersebut reliabel.

Keterangan:

r11 = reliabilitasinstrumen

k =banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

=Jumlah varians butir αt = varians total

G. Teknik analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif dan diuji menggunakan uji friedman karena uji friedman digunakan untuk menguji dua atau lebih variabel yang saling berhubungan. Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang saling berhubungan yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan penilaian otentik.

1. Menentukan uji yang akan digunakan

Uji statisik yang digunakan adalah uji Friedman (uji dua atau lebih sampel yang saling berhubungan). Uji friedman termasuk salah satu uji dalam statistik non parametrik yang digunakan untuk menguji dua atau lebih sampel yang saling berhubungan (Wiratna Sujarweni, 2015:85).

2. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho ≠ Tidak ada hubungan yang yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dan penilaian autentik

(10)

Ho ≠ Tidak ada hubungan yang yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian dan penilaian autentik

Ha = Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian dan penilaian autentik

Ho ≠ Tidak ada hubungan yang yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian terhadap penilaian autentik

Ha = Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian terhadap penilaian autentik 3. Membuat hipotesis dalam model statistik

Ho : μ≠ 0 (tidaka da hubungan ) Ha : μ = 0 (ada hubungan) 4. Menentukan taraf signifikan

Pada tahap ini, sebagai tahap penentuan seberapa besar peluang resiko kesalahan dalam mengambil keputusan menolak hipotesis yang benar. Penelitian ini menggunakan taraf kesalahan 5% dan biasa dilambangkan dengan α (0,05).

5. Kaidah pengujian

Kaidah pengujian hipotesis menggunakan Friedman

- Jika: statistik hitung=Chi-Square< statistik tabel (tabel Chi-Square) (α/5%), maka Hipotesis diterima

- Jika: statistik hitung=Chi-Square> statistik tabel (tabel Chi-Square) (α/5%), maka Hipotesis ditolak

6. Menghitung nilai friedman dan tabel Chi-Square

Menghitung nilai friedman dengan bantuan SPSS versi 16 dengan melihat tabel Chi-Square, untuk df (derajat kebebasan=k-1 dengan taraf kesalahan 5%,)

7. Membandingkan nilai Friedman dan tabel Chi-Square

Gambar

Tabel 3.2 Nama Sekolah dan Kurikulum
Tabel 3.3
Tabel 3.4

Referensi

Dokumen terkait

DI UPT PENDIDIKAN KECAMATAN LAWEYAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk

1) Kompetensi Pedagogik : Dalam Standar Nasional Pendidikan, yang dijelaskan pada pasal 28 ayat 3 butir a, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola

Selanjutnya dalam Standar Nasional Pendidikan (dalam Mulyasa, 2013:75) penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir (a) dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelolah pembelajaran peserta didik

dengan sampel berjumlah 15 guru. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang terdiri atas 75 butir. Instrumen penelitian ini diujicobakan kepada 15 guru. Uji