• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kompetensi guru ekonomi yang bersertifikasi berdasarkan persepsi siswa survei pada siswa kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan tahun ajaran 2012 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kompetensi guru ekonomi yang bersertifikasi berdasarkan persepsi siswa survei pada siswa kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan tahun ajaran 2012 2013"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPETENSI GURU EKONOMI YANG

BERSERTIFIKASI BERDASARKAN PERSEPSI SISWA

Survei pada Siswa Kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2

Muntilan, dan Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Natalia Shara Dewanti NIM: 091334056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS KOMPETENSI GURU EKONOMI YANG

BERSERTIFIKASI BERDASARKAN PERSEPSI SISWA

Survei pada Siswa Kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2

Muntilan, dan Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Natalia Shara Dewanti NIM: 091334056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus

Bapak Yustinus Imam Saptono

Ibu Lucia Sih Widarti

Kakak tercinta Anastasia Dyah Anggraeni

dan Antonius Wisnu Sanjaya

(6)

v

MOTTO

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya

(Pengkothbah 3:11)

Serahkanlah segala perbuatanmu kepada Tuhan,

maka terlaksanalah segala rencanamu

(Amsal 16:3)

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan

penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya

(Matius 21:22)

Maka Aku akan memberi kamu hujan pada

masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya

dan pohon-pohon di ladangmu akan memberi

buahnya

(7)
(8)
(9)

viii

ABSTRAK

ANALISIS KOMPETENSI GURU EKONOMI YANG BERSERTIFIKASI BERDASARKAN PERSEPSI SISWA

Survei pada Siswa Kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013

Natalia Shara Dewanti Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kompetensi guru Ekonomi SMA yang bersertifikat berdasarkan persepsi siswa. Penelitian survei ini dilaksanakan di 3 SMA di Kecamatan Muntilan pada bulan Maret sampai April 2013. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Pangudi Luhur van Lith, Marsudirini Muntilan, dan Muhammadiyah 2 Muntilan. Sampel penelitian adalah siswa SMA kelas XI yang berjumlah 106 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif.

(10)

ix

ABSTRACT

COMPETENCE ANALYSIS OF CERTIFIED ECONOMICS TEACHER BASED ON THE STUDENT PERCEPTION

A Survey on the Eleventh Grade Students of Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, and Marsudirini Muntilan Senior High School

2012/2013 Academic Year

Natalia Shara Dewanti Sanata Dharma

2013

This study aims to know the level of competence of certified Senior High School Economics teachers based on the perceptions of students. This survey was conducted at 3 Senior High schools in Muntilan from March till April 2013. The research instrument was a questionnaire. The population in this study were all High School students of Pangudi Luhur van Lith, Marsudirini Muntilan, and Muhammadiyah 2 Muntilan. The samples were 106 students. The technique of taking samples was purposive sampling. Technique of data analysis is a descriptive analysis.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul ”Analisis Kompetensi Guru Ekonomi yang Bersertifikasi Berdasarkan Persepsi Siswa”. Survei pada siswa kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013 ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan, kerjasama dan doa, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

(12)

xi

4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pembimbing yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, saran dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini. Saya banyak sekali belajar dari ibu.

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan seluruh staf karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pelayanan selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

6. Kepala sekolah, guru, karyawan, dan murid SMA Pangudi Luhur van Lith Muntilan, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

7. Orang tua tersayang, Bapak Yustinus Imam Saptono dan Ibu Lucia Sih Widarti yang sungguh hebat dan tak pernah lelah memberi dukungan, cinta, kasih sayang, perhatian, serta semangat. Lucky for me, my parents is the most amazing persons in the world.

8. Kakakku Anastasia Dyah Anggraeni dan Antonius Wisnu Sanjaya yang selalu ada, menguatkan dan perhatian.

(13)
(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

A. Latar Belakang Masalah. ... 1

B. Batasan Masalah. ... 4

C. Rumusan Masalah. ... 4

D. Tujuan Penelitian. ... 5

E. Manfaat Penelitian. ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ... 7

A. Deskripsi Teoritik. ... 7

1. Kompetensi Keguruan ……… 7

(15)

xiv

b. Kompetensi Kepribadian ... 9

c. Kompetensi Profesional ... 10

d. Kompetensi Sosial ... 11

2. Sertifikasi Guru ………. 12

a. Pengertian Sertifikasi Guru ... 12

b. Tujuan Program Sertifikasi ... 14

c. Manfaat sertifikasi guru ... 14

d. Dasar Hukum Sertifikasi dan Penyelenggaraan Sertifikasi Guru ... 15

3. Persepsi ……….. 15

a. Pengertian Persepsi ... 15

b. Proses Persepsi dan Sifatnya ... 16

c. Faktor yang Memengaruhi Persepsi ... 17

d. Komponen Utama Persepsi ... 18

e. Persepsi Siswa Terhadap Guru Ekonomi ... 19

B. Kerangka Berpikir. ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ... 23

A. Jenis Penelitian. ... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 23

C. Subjek dan Objek Penelitian. ... 24

D. Populasi dan Sampel . ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data. ... 26

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian. ... 26

G. Pengukuran Variabel Penelitian. ... 29

H. Teknik Pengujian Instrumen. ... 30

(16)

xv

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. SMA Pangudi Luhur van Lith ... 40

B. SMA Muhammadiyah 2 Muntilan ... 47

C. SMA Marsudirini Muntilan ... 52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 60

B. Analisis Data ... 61

C. Pembahasan ... 76

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN .... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Keterbatasan ... 88

C. Saran ... 89

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Pedagogik ... 27

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Profesional ... 28

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Kepribadian ... 28

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Sosial ... 29

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas I ... 31

Tabel 3.6 Hasil Uji Pengujian Validitas II ... 33

Tabel 3.7 Penilaian Kompetensi Guru Menurut Permenpan No.16 Pasal 15 Tahun 2009 ... 39

Tabel 4.1 Peserta Didik SMA Pangudi Luhur van Lith ... 44

Tabel 4.2 Guru SMA Marsudirini Muntilan ... 57

Tabel 4.3 Karyawan SMA Marsudirini Muntilan ... 57

Tabel 4.4 Peserta Didik SMA Marsudirini Muntilan ... 58

Tabel 5.1 Responden Penelitian ... 60

Tabel 5.2 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Keseluruhan Kompetensi Guru Ekonomi ... 61

Tabel 5.3 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi ... 62

(18)

xvii

Guru Ekonomi ... 64 Tabel 5.6 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial

Guru Ekonomi ... 65 Tabel 5.7 Perbandingan Tendensi Sentral Keseluruhan Kompetensi

dengan Permenpan No.16 Pasal 15 Tahun 2009 ... 66 Tabel 5.8 Perbandingan Tendensi Sentral Kompetensi Pedagogik

dengan Permenpan No.16 Tahun Pasal 15 2009 ... 68 Tabel 5.9 Perbandingan Tendensi Sentral Kompetensi Profesional

dengan Permenpan No.16 Tahun Pasal 15 2009 ... 70 Tabel 5.10 Perbandingan Tendensi Sentral Kompetensi Kepribadian

dengan Permenpan No.16 Tahun Pasal 15 2009 ... 72 Tabel 5.11 Perbandingan Tendensi Sentral Kompetensi Sosial dengan

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Tabel 5.1 Grafik Keseluruhan Kompetensi Guru Ekonomi ... 67

Tabel 5.2 Grafik Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi ... 69

Tabel 5.3 Grafik Kompetensi Profesional Guru Ekonomi ... 71

Tabel 5.4 Grafik Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi ... 73

(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN ... 94

Kuesioner Penelitian . ... 95

LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 103

A. Validitas dan Reliabilitas 1 ... 104

B. Validitas dan Reliabilitas 2 ... 106

LAMPIRAN 3 FREKUENSI KARAKTERISTIK DATA INDIKATOR 108 A. Keseluruhan Kompetensi ... 110

B. Kompetensi Pedagogik ... 112

C. Kompetensi Profesional ... 114

D. Kompetensi Kepribadian ... 115

E. Kompetensi Sosial ... 116

LAMPIRAN 4 DATA INDUK PENELITIAN ... 117

A. Data Induk Keseluruhan Kompetensi ... 118

B. Data Induk Kompetensi Pedagogik ... 124

C. Data Induk Kompetensi Profesional ... 127

D. Data Induk Kompetensi Kepribadian ... 129

E. Data Induk Kompetensi Sosial ... 132

LAMPIRAN 5 PERMENPAN NO.16 PASAL 15 TAHUN 2009 .... 134

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu pepatah Jawa mengatakan, “guru iku digugu lan ditiru”

yang berarti bahwa seorang guru adalah sosok yang dijadikan panutan oleh para siswanya. Dalam pepatah tersebut banyak orang beranggapan bahwa guru yang paling berpengaruh besar sebagai penentu keberhasilan siswa. Guru memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan keberhasilan pembelajaran, tidak hanya sebagai pedoman, tetapi sebagai agen pembelajaran yang berkompeten pada bidangnya.

(22)

profesionalisme guru. Ketiga, untuk meningkat kesejahteraan guru (Muslich, 2007:V). Untuk itu, guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi yang sudah ada.

Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam pembukaan Seminar dan Pelatihan Guru Menulis di Media Massa yang diadakan harian Kompas dan Surya serta Ikatan Guru Indonesia di Gedung PDAM Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/10). “Guru-guru yang sudah lolos sertifikasi umumnya tidak menunjukkan kemajuan, baik dari sisi pedagogis, kepribadian, profesional, maupun sosial. Guru hanya aktif menjelang sertifikasi, tetapi setelah dinyatakan lolos, kualitas mereka justru semakin menurun.” Ujarnya melalui (http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/01/06080956/Kualitas.Guru.Lol os.Sertifikasi.Tetap.Rendah diakses tanggal 17 September 2012 pada pukul 06:08 WIB).

Sedangkan menurut Mulyasa (2007), seorang guru layak disebut berkompeten jika telah memegang sertifikat sebagai tanda mampu untuk mengembangkan potensi peserta didiknya. Jadi untuk mewujudkan keberhasilan dalam pembelajaran, hal pertama yang harus dimiliki adalah kompetensi. Kompetensi tersebut mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

(23)

itu (Suyatno, 2008:2). Jadi, sebagai guru profesional yang telah menyandang sertifikat pendidik, guru wajib untuk mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru.

Melalui proses sertifikasi guru ini, Depdiknas mengajak para guru untuk melakukan ketertiban dalam hal administrasi dan dokumentasi. Pemerintah juga mengajak para guru untuk meningkatkan kompetensi profesional yang dimiliki. Namun pada kenyataannya, guru yang telah memiliki sertifikat pada umumnya tidak menunjukkan peningkatan dan kualitas mereka justru semakin menurun. Hal tersebut akan berdampak pada siswa yang menjadi peserta didiknya, karena pelayanan pendidikan yang dilakukan oleh guru tersebut justru kualitasnya menurun. Jika kualitas menurun, maka kegiatan belajar mengajar tidak akan maksimal dalam proses, hasil, dan pencapaian tujuan pendidikan.

(24)

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013, apakah di SMA tersebut juga mengalami hal yang sama atau justru lebih baik.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS KOMPETENSI GURU

EKONOMI YANG BERSERTIFIKASI BERDASARKAN PERSEPSI

SISWA”. Penelitian ini merupakan survei pada siswa kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti akan mengkaji tentang kompetensi guru Ekonomi yang telah bersertifikasi berdasarkan persepsi siswa. Kompetensi yang akan diteliti terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Lokasi penelitian hanya dibatasi di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

(25)

1. Bagaimana persepsi siswa terhadap keseluruhan kompetensi guru ekonomi yang telah bersertifikasi?

2. Bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru ekonomi yang telah bersertifikasi ditinjau dari kompetensi pedagogik? 3. Bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru ekonomi

yang telah bersertifikasi ditinjau dari kompetensi profesional? 4. Bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru ekonomi

yang telah bersertifikasi ditinjau dari kompetensi kepribadian? 5. Bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru ekonomi

yang telah bersertifikasi ditinjau dari kompetensi sosial?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui keseluruhan kompetensi guru ekonomi yang telah bersertifikasi berdasarkan persepsi siswanya.

2. Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru ekonomi yang telah bersertifikasi berdasarkan persepsi siswanya.

3. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru ekonomi yang telah bersertifikasi berdasarkan persepsi siswanya.

(26)

5. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru ekonomi yang telah bersertifikasi berdasarkan persepsi siswanya.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai calon guru, peneliti mendapat banyak pengalaman. Peneliti juga dapat mengetahui untuk menjadi seorang guru, kompetensi yang baik harus dimiliki untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Bagi Guru Ekonomi

Hasil dari penelitian ini dapat diharapkan sebagai referensi untuk lebih meningkatkan kompetensi yang dimiliki dalam meningkatkan kualitas pengajaran.

3. Bagi Siswa

Sebagai gambaran bagi siswa mengenai peran guru, supaya proses belajar menjadi maksimal.

4. Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini, diharapkan sekolah dapat mendukung para guru untuk melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesionalitas guru yang berkelanjutan.

5. Bagi Universitas

(27)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Kompetensi Keguruan

Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna. Menurut Broke and Stone (Mulyasa, 2007:25) mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai … descriptive meaningful. …

kompetensi merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh arti. Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”

(28)

a. Kompetensi Pedagogik

Dalam UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tabel 3, kompetensi pedagogik guru meliputi:

a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.

d) menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan penyenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

(29)

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h) memanfaatkan hasil penelitian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

i) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

b. Kompetensi kepribadian

Dalam UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, yang berakhlak mulia.

Kompetensi kepribadian guru dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tabel 3, kompetensi kepribadian guru melipiti:

a) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

(30)

c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

d) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

e) menjujung kode etik profesi guru.

c. Kompetensi Profesional

Dalam UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tabel 3, kompetensi profesional guru meliputi:

a) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

b) menguasai standar kompetensi dan dasar mata pelajaran yang diampu.

c) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

(31)

e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

d. Kompetensi Sosial

Dalam UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tabel 3, kompetensi sosial guru meliputi:

a) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

b) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

c) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

(32)

2. Sertifikasi Guru

Menurut Sitohang dan Guzman (2011: V)

“Across the globe, education policy maker exert intensive efforts toward teacher quality throught certification. As a process, certification ensures that candidate have complete the needed educational field and meet professional standarts. Previous studies have clearly indicated that tight teacher preparation and certification requirements can raise teacher quality workforce. Additionally, certification improve teacher knowledge, professional skills, and student achievement as well. Teachers who have the knowledge and teaching skills can systematically and effectively plan and organize teacing-learning activities for their students. It should be noted that there is paucity of studies on the impact of national certification on certain teacher attributes specifically in a developing country like Indonesia.”

a. Pengertian Sertifikasi Guru

Sebagaimana dikemukakan oleh Sitohang (Bollou & Podgursky, 2000; Roth & Mastain, 1984)

“By and large, teacher Certification Policy is established to provide standart that would ensure teacher adherence to widely accepted performance competencies and requirements. As a process, it aims to evaluate the credentials of prospective teacher who have complete the requirements of the chosen educational field in the light of professional standards.”

Menurut Parkey dan Stanford (2010:441)

“A professional portfolio is a collection of work that

documents an individual’s accomplishments in an area of

(33)

Dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

Menurut Mulyasa (2007:33), sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.

Menurut Suyatno (2008:2), sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik pada guru. Sertifikasi pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru. Sertifikat adalah dokumen resmi yang menyatakan informasi dalam dokumen itu adalah benar adanya. Sertifikasi adalah proses pembuatan dan pemberian dokumen tersebut.

(34)

b. Tujuan Program Sertifikasi

Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 ayat 2, tujuan program sertifikasi adalah untuk memenuhi kualifikasi minimum pendidik yang merupakan bagian dari program pengembangan karier oleh pemerintah atau pemerintah daerah.

Menurut Suyatno (2008:2), tujuan sertifikasi guru adalah sebagai berikut:

1) Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,

2) Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, 3) Meningkatkan martabat guru, dan

4) Meningkatkan profesionalisme guru.

c. Manfaat Sertifikasi Guru

Menurut Suyatno (2008:2), manfaat sertifikasi guru adalah sebagai berikut:

1) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak berkompeten, yang dapat merusak citra profesi guru,

2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional, dan

(35)

d. Dasar Hukum Sertifikasi dan Penyelenggaraan Sertifikasi

Guru

Sertifikasi guru dilakukan dengan mengacu pada UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terutama pada pasal 8 dan 11.

1) Pasal 8 UU Guru dan Dosen

“…guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”

2) Pasal 11 ayat 1 UU Guru dan Dosen

“…sertifikat pendidik sebagaimana diatur dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sedangkan pedoman operasional sertifikasi yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.”

3) UU Guru dan Dosen pasal 11 ayat 2

“…sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi

yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.”

3. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

(36)

(rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia (Desmita, 2009:118). Sedangkan menurut Sarwono (2009:86) persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya itu, yang selanjutnya diinterpretasi. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Walgito, 2010:99).

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses dan kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, mengartikan, dan menginterpretasikan seluruh informasi yang ditangkap oleh indra dan kemudian ditafsirkan.

b. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi

Walgito (2010:102) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:

1) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.

(37)

3) Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologis, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.

4) Tahap keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku. Berdasarkan pendapat ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu:

a) Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada.

b) Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi.

c) Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.

c. Faktor yang mempengaruhi persepsi

Menurut Walgito (2010:101) faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu:

1) Objek yang dipersepsikan

(38)

mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

3) Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.

d. Komponen utama persepsi

Menurut Desmita (2009:120) terdapat tiga komponen

utama persepsi, yaitu:

1) Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap stimulus.

2) Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata, atau menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna.

(39)

e. Persepsi siswa terhadap kompetensi guru Ekonomi

Persepsi siswa terhadap kompetensi guru Ekonomi merupakan suatu pandangan siswa terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru Ekonominya melalui proses kegiatan belajar mengajar disekolah. Para siswa dapat memberikan pandangan mengenai guru Ekonomi sesuai dengan kenyataan yang telah dialami.

Setiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda antara satu dengan yang lain tentang guru Ekonominya. Hal tersebut dapat menimbulkan perbedaan persepsi.

B. Kerangka Berfikir

1. Kompetensi guru yang telah bersertifikasi ditinjau dari

kompetensi pedagogik.

(40)

Menurut Handayani (2012) dengan judul “Studi Deskriptif Tentang Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dalam Pembelajaran IPS Ekonomi di Kelas VIII SMP Islam Al Khoiriyah Petarukan Tahun Pelajaran 2011/2012” disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi guru dalam pembelajaran IPS Ekonomi dalam kriteria baik dengan melihat hasil penelitian rentang skor persepsi siswa (63,00 - 74,99) dari 39 orang siswa dengan jumlah sampel 56 orang siswa yang selanjutnya dikonsultasikan kedalam rentang persentase diperoleh persentase 69,64% dari rentang persentase antara 68,00% - 83,99%, maka persepsi siswa terhadap kompetensi guru dalam pembelajaran IPS Ekonomi termasuk dalam kriteria baik.

2. Kompetensi guru yang telah bersertifikasi ditinjau dari

kompetensi profesional.

Dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki seperangkat kemampuan (competency) yang beraneka ragam (Usman, 1995:15). Guru harus memiliki kemampuan dan keahlian khusus, sehingga dapat memaksimalkan kegiatannya dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru.

(41)

konselor disekolah mereka baik, 24 siswa (25,53% dari 94 siswa memiliki persepsi bahwa konselornya sangat kompeten, 59 siswa (62,76% dari 94 siswa) memiliki persepsi bahwa konselornya kompeten dan 11 siswa (11,70% dari 94 siswa) memiliki persepsi bahwa konselornya cukup kompeten dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi bahwa konselornya tidak kompeten maupun sangat tidak kompeten.

3. Kompetensi guru yang telah bersertifikasi ditinjau dari

kompetensi kepribadian.

Setiap guru dituntut untuk memiliki kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi dan yang penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukkan kompetensi dan perbaikkan kualitas pribadi peserta didik (Mulyasa, 2007:117). Kompetensi ini sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Untuk itu dengan kompetensi kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa, maka guru pun dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

(42)

terhadap kompetensi guru PKn di SMA Negeri Kabupaten Jepara Tahun pelajaran 2010 dalam kriteria baik. Hal ini terbukti dari keempat kompetensi guru PKn yang dipersepsi siswa mendapatkan persentase tiga kompetensi diatas 84% dan hanya kompetensi pedagogik yang dipersepsi siswa pada kriteria kurang baik dengan bobot persentase 69,75%.

4. Kompetensi guru yang telah bersertifikasi ditinjau dari

kompetensi sosial.

Guru sering dijadikan panutan oleh masyarakat, untuk itu guru harus mengenal nilai-nilai yang dianut dan berkembang di masyarakat tempat melaksanakan tugas dan bertempat tinggal (Mulyasa, 2007:175). Kompetensi sosial guru menjadi peranan penting, karena dengan kompetensi ini guru dapat menggunakan kemapuannya untuk bergaul secara efektif.

Menurut Fatoni (2013) dengan judul ”Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru SMK Canda Bhirawa Pare Kabupaten Kediri Studi Kasus pada Kelas XII Jurusan Teknik Permesinan dan Teknik

Kendaraan” hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi

(43)

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tentang kompetensi guru Ekonomi yang bersertifikasi berdasarkan persepsi siswa. Jenis penelitian ini adalah survei. Survei adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mencapai generalisasi, dengan jalan membuat perbandingan kuantitatif dari data yang dikumpulkan dengan prosedur tanya jawab yang uniform (Margono, 2010:33). Menurut Arikunto (2000:312), penelitian survei dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang kompetensi guru Ekonomi yang bersertifikasi berdasarkan persepsi siswa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur van Lith, SMA Muhammadiyah 2 Muntilan, dan SMA Marsudirini Muntilan.

(44)

dilakukan Putera Sampoerna Foundation, sebanyak 54% guru di Indonesia masih berkualitas rendah. Bambang menerangkan, kekurangan yang terlihat di beberapa guru berada pada cara-cara mengajar yang masih konvensional. Fakta ini sangat mengecewakan, karena pemerintah daerah di Indonesia sudah mulai memperhatikan keberadaan guru. Bambang mencontohkan di salah satu Kabupaten di

Jawa Tengah

(http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/528554/ diakses tanggal 23 November 2012 pada pukul 14:10 WIB).

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, yaitu Maret-April 2013.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil siswa kelas XI IPS di SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan

2. Objek Penelitian

(45)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013. Diperkirakan sejumlah 608 siswa.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan IPS Tahun Ajaran 2012/2013. Sampel kelas XI di SMA Pangudi Luhur van Lith berjumlah 71 siswa, di SMA Muhammadiyah 2 Muntilan berjumlah 15 siswa, dan di SMA Marsudirini Muntilan berjumlah 20 Siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive sampling adalah suatu cara

pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya (Arifin, 2011:221).

Peneliti memilih teknik pengambilan sampel ini karena mempertimbangkan berbagai alasan yang ditemui selama melakukan pra penelitian yaitu:

(46)

SMA Pangudi Luhur van Lith, Muhammadiyah 2 Muntilan, dan Marsudirini Muntilan.

b. Peneliti memilih siswa kelas XI dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI sudah cukup matang dan memiliki pemikiran yang lebih kritis, siswa kelas XI sudah cukup mengenal dan sering berinteraksi dengan guru, kelas XI juga belum disibukkan dengan Ujian Akhir Nasional.

E. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner

Teknik kuesioner ini merupakan pengumpulan data yang berisi daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel. Kuesioner digunakan sebagai pengungkap data tentang variabel yaitu mengenai kompetensi guru ekonomi yang bersertifikasi berdasarkan siswa. Kompetensi guru yang mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

(47)

yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Walgito, 2010:99).

Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Kompetensi Pedagogik

Dimensi Indikator Pernyataan

Positif Negatif

1. Menguasai karakter peserta didik

1. Menguasai karakteristik siswa dalam aspek intelektual (daya pikir, daya tangkap dan kecerdasan)

1

2. Menguasai karakteristik siswa dalam hal sikap

2 3. Menguasai karakteristik siswa

dalam hal bersosialisasi

3 4. Mampu mengidentifikasi potensi

yang ada pada diri siswa

4 2. Perancangan dan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Mampu membedakan pengetahuan awal siswa

5 2. Mampu mengidentifikasi

kesulitan belajar

6 3. Mampu merumuskan tujuan

pembelajaran

7 4. Mampu menyelanggarakan

pembelajaran yang mencapai tujuan

8

5. Mampu menggunakan media pembelajaran

9 6. Mampu menggunakan sumber

belajar yang sesuai dengan materi pelajaran

10

7. Mampu menggunakan internet dalam pembelajaran

11 8. Mampu memotivasi siswa 12 9. Mampu berkomunikasi baik

dengan siswa

13 3. Evaluasi Hasil

Belajar

1. Mampu mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi belajar kepada siswa

(48)

2. Mampu memanfaatkan hasil dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

15

4. Pengembangan potensi peserta didik

1. Mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan potensi siswa

16

5. Melakukan refleksi 1. Melakukan refleksi disetiap akhir pertemuan

17 2. Mampu memanfaatkan hasil

refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran

18

Tabel 3.2

Kompetensi Profesional

Dimensi Indikator Pernyataan

Positif Negatif 1. Penugasan Materi 1. Mampu mengikuti

perkembangan zaman dengan belajar dari berbagai buku referensi

19

2. Mampu mengemas teori secara kreatif

20 3. Mampu menguasai materi 21

4. Mampu menjelaskan kompetensi dasar

22 2. Penguasaan

teknologi

1. Mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan diri

23

Tabel 3.3

Kompetensi Kepribadian

Dimensi Indikator Pernyataan

Positif Negatif 1. Dapat menjadi

teladan

1. Mampu berperilaku yang dapat diteladani oleh siswa

24 2. Mampu bersikap jujur 25 3. Memiliki tanggung jawab yang

tinggi

26 2. Mantap, dewasa,

dipatuhi, percaya diri, dan bijaksana

1. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang teguh dalam pendirian

(49)

2. Mampu berpikir dengan logis 28 3. Mampu menampilkan diri

sebagai pribadi yang dipatuhi

29 4. Memiliki kepercayaan diri 30 5. Mampu menghargai peserta

didik tanpa membedakan jenis kelamin (gender)

31

6. Etos kerja 1. Memiliki semangat kerja yang tinggi

32 2. Mampu bekerja secara

professional

33 7. Budi pekerti dan

menaati hukum

1. Memiliki budi pekerti yang baik

34 2. Mampu menaati peraturan

yang berlaku

35

Tabel 3.4 Kompetensi Sosial

Dimensi Indikator Pertanyaan

Positif Negatif 1. Kemampuan berkomunikasi dan bergaul dengan siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat

1. Bersikap obyektif kepada siswa

36 2. Mampu berkomunikasi dengan

santun kepada orang tua siswa

37 3. Mampu berkomunikasi dengan

santun kepada guru yang lain

38 4. Mampu bersosialisasi di

lingkungan sekolah

39 5. Mampu teribat aktif dalam

komunitas keguruan

40

G. Pengukuran Variabel Penelitian

Skala yang digunakan dalam kuesioner ini adalah semantic differensial. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam

(50)

sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan (Siregar, 2010:144).

Pernyataan disajikan dalam tujuh alternatif jawaban yang diberi tanda (X) pada lembar yang telah disediakan mulai dari sangat tidak setuju (1) sampai dengan sangat setuju (7). Pernyataan positif adalah mulai dari sangat tidak setuju (1) sampai dengan sangat setuju (7). Pernyataan negatif adalah mulai dari sangat setuju (1) sampai dengan sangat tidak setuju (7).

H. Teknik Pengujian Instrumen

Kuesioner sebagai alat ukur perlu diuji kecermatannya dan keandalannya. Kuesioner diukur dengan analisis validitas dan analisis reliabilitas.

1. Analisis Validitas

Pengujian validitas ini menggunakan teknik product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2010:213):

 

2 2

2

 

2

 

  

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

r

xy Dimana:

rxy = koefisien korelasi setiap pernyataan

n = banyaknya sampel atau responden

(51)

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil perhitungan menujukkan maka item tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dan SMA Marsudirini Muntilan dengan responden siswa-siswi kelas XII IPS dengan jumlah 34 siswa dan 14 siswa. Uji validitas ini dilakukan dengan menjawab 40 butir pernyataan tentang kompetensi guru Ekonomi berdasarkan persepsi siswa. Tabel 3.5 berikut ini adalah hasil pengujian validitas awal.

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas I

Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Ekonomi

No. Pernyataan r table r hitung Keterangan

1 0,284 0,405 Valid

2 0,284 0,355 Valid

3 0,284 0,427 Valid

4 0,284 0,651 Valid

5 0,284 0,118 Tidak Valid

6 0,284 0,392 Valid

7 0,284 0,319 Valid

8 0,284 0,580 Valid

9 0,284 0,291 Valid

10 0,284 0,631 Valid

11 0,284 0,285 Valid

12 0,284 0,692 Valid

13 0,284 0,858 Valid

14 0,284 0,435 Valid

(52)

16 0,284 0,612 Valid

17 0,284 0,377 Valid

18 0,284 0,775 Valid

19 0,284 0,634 Valid

20 0,284 0,793 Valid

21 0,284 0,751 Valid

22 0,284 0.721 Valid

23 0,284 0,630 Valid

24 0,284 0,741 Valid

25 0,284 0,677 Valid

26 0,284 0,286 Valid

27 0,284 0,624 Valid

28 0,284 0,475 Valid

29 0,284 0,686 Valid

30 0,284 0,689 Valid

31 0,284 0,630 Valid

32 0,284 0,506 Valid

33 0,284 0,457 Valid

34 0,284 0,670 Valid

35 0,284 -0,315 Tidak Valid

36 0,284 0,619 Valid

37 0,284 0,416 Valid

38 0,284 0,691 Valid

39 0,284 0,625 Valid

40 0,284 0,234 Tidak Valid

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari pengujian validitas 40 item, terdapat 3 item yang tidak valid yaitu item 5, 35, dan 40. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan

rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 48 responden dan α = 5% diperoleh

rtabel sebesar 0,284. Dari hasil pengujian diketahui terdapat 3 item yang

(53)

dilakukan pengujian validitas serentak. Tabel 3.6 berikut adalah hasil pengujian validitas akhir.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas II

Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Ekonomi

No. Pernyataan r table r hitung Keterangan

1 0,191 0,497 Valid

2 0,191 0,294 Valid

3 0,191 0,399 Valid

4 0,191 0,458 Valid

5 0,191 0,250 Valid

6 0,191 0,371 Valid

7 0,191 0,447 Valid

8 0,191 0,517 Valid

9 0,191 0,439 Valid

10 0,191 0,405 Valid

11 0,191 0,207 Valid

12 0,191 0,615 Valid

13 0,191 0,509 Valid

14 0,191 0,439 Valid

15 0,191 0,485 Valid

16 0,191 0,623 Valid

17 0,191 0,352 Valid

18 0,191 0,421 Valid

19 0,191 0,450 Valid

20 0,191 0,474 Valid

21 0,191 0,390 Valid

22 0,191 0,475 Valid

23 0,191 0,534 Valid

24 0,191 0,592 Valid

25 0,191 0,428 Valid

26 0,191 0,551 Valid

27 0,191 0,544 Valid

28 0,191 0,523 Valid

29 0,191 0,517 Valid

(54)

31 0,191 0,307 Valid

32 0,191 0,583 Valid

33 0,191 0,586 Valid

34 0,191 0,445 Valid

35 0,191 0,479 Valid

36 0,191 0,272 Valid

37 0,191 0,402 Valid

38 0,191 0,372 Valid

39 0,191 0,350 Valid

40 0,191 0,203 Valid

Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung

dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 106 responden dan α = 5%

diperoleh rtabel sebesar 0,191. Berdasarkan hasil perhitungan pada

tabel diatas terlihat bahwa semua item memiliki rhitung lebih besar

daripada rtabel maka semua item tersebut dikatakan valid.

2. Analisis Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi waktu suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner.

Pengujian reliabilitas kuesioner ini dapat dilakukan dengan menggunaka rumus Alpha (Arikunto, 2010:239):

(55)

Keterangan :

= reliabel instrumen yang dicari

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ = jumlah varians butir

= varians total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Alpha > 0,60. Berdasarkan pengujian reliabilitas awal yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa koefisien alpha atau rhitung (0,942) lebih besar dari rtabel (0,60) sehingga dapat

disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru Ekonomi adalah reliabel.

Dengan menggunakan data penelitian, diuji pula reliabilitasnya yaitu alpha atau rhitung (0,911) lebih besar dari rtabel (0,60) sehingga

dapat disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru Ekonomi adalah reliabel.

I. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

(56)

yaitu menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami dengan baik oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian ini.

Ada tiga tahapan yang peneliti lakukan dalam pengolahan data (Siregar, 2010:206), yaitu:

a. Editing

Editing yaitu proses pengecekan atau memeriksa data yang

telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukannya editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan. Pada kesempatan ini, kekurangan data atau kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang atau pun dengan interpolasi (penyisipan). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses editing, antara lain :

1) Pengambilan Sampel 2) Kejelasan Data 3) Kelengkapan Isian 4) Keserasian Jawaban b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode tertentu pada

(57)

c. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas agar memudahkan dalam proses analisis data.

2. Teknik Analisis Data

Untuk menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan, maka teknik analisis data dilakukan dengan analisis tendensi sentral mean, median, dan modus (Kuncoro, 2007:34)

a. Mean

Mean adalah alat pengukuran rata-rata yang paling popular untuk

mengetahui karakteristik dari sekelompok data dengan membagi jumlah dari keseluruhan isi data dengan jumlah datanya. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui rata-rata penilaian persepsi siswa terhadap kompetensi guru ekonomi. Mean ditentukan dengan rumus:

Keterangan :

Me = mean

(58)

b. Median

Median adalah membagi data menjadi dua sama besar, dan

kemudian menghitung nilai data yang membagi data menjadi dua bagian tersebut. Pengukuran ini digunakan untuk mencari batas kategori kompetensi guru dengan frekuensi terbanyak. Median ditentukan dengan rumus:

Keterangan:

Md = median

b = batas bawah, dimana median akan terletak

n = banyaknya data/jumlah sampel

p = panjang kelas interval

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median c. Modus

Modus adalah menghitung jumlah data yang paling sering

muncul dalam kelompok data. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui kategori kompetensi guru ekonomi yang paling banyak berdasarkan persepsi siswa. Modus ditentukan dengan rumus:

(59)

B = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = panjang kelas interval

= frekuensi pada kelas modus frekuensi kelas interval sebelumnya.

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.

3. Penilaian kompetensi guru menurut Permenpan No.16 Tahun 2009

dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 3.7

Penilaian Kompetensi Guru Menurut Permenpan No.16 Pasal 15 Tahun 2009

No Nilai Kategori

1 91 – 100 Amat Baik

2 76 – 90 Baik

3 61 – 75 Cukup

4 51 – 60 Sedang

5 < 50 Kurang

(60)

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. SMA Pangudi Luhur van Lith

1. Sejarah SMA Pangudi Luhur van Lith

Kampus SMA Pangudi Luhur van Lith yang sekarang ini, sebelumnya pernah digunakan untuk mendidik calon guru SD dengan sistem asrama yang didirikan oleh Pastor Fransiskus Gregorius Yosephus van Lith, SJ. pada tahun 1904. Sekolah Guru tersebut berupa RC Kweekschool dan Normaalschool.

(61)

2. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan SMA Pangudi van Lith

a. Visi SMA Pangudi Luhur van Lith

Visi SMA Pangudi Luhur van Lith adalah semangat Kerajaan Allah yang berintikan keselamatan bagi semua orang "terutama yang menderita dan terlupakan", yang diharapkan menjadi kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semangat tersebut diharapkan merasuki seluruh dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan usaha mewujudkannya terbuka untuk bekerja sama dengan semua saudara yang berkehendak baik.

b. Misi SMA Pangudi Luhur van Lith

1) Mendampingi peserta didik beriman Katolik dalam mengembangkan kepemimpinannya sebagai agen perubahan sosial (pemimpin masa depan).

2) Mendampingi peserta didik dalam mengembangkan kepribadian yang utuh baik secara intelektualitas, humanitas, religusitas, maupun keterampilannya.

3) Mendampingi peserta didik melalui kegiatan pembelajaran secara formal, non formal dan informal dalam sekolah berasrama.

(62)

5) Mendampingi peserta didik dengan semangat keberpihakan pada mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir.

6) Mendampingi peserta didik dalam suasana persaudaraan sejati yang saling asah, asih, dan asuh.

c. Tujuan SMA Pangudi Luhur van Lith

1) Mendampingi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi-potensinya secara optimal dalam bidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai hidup yang diperlukan untuk siap melanjutkan ke perguruan tinggi maupun hidup di tengah masyarakat.

2) Mendampingi peserta didik agar mampu terus menerus mengembangkan diri, sehingga pada waktunya dapat menjadi pemimpin yang tangguh, berbobot, dan berdedikasi tinggi demi kemajuan masyarakat, bangsa, Negara, dan Gereja.

3. Sistem Pendidikan SMA Pangudi Luhur van Lith

Lama Pendidikan di SMA Pangudi Luhur van Lith adalah 3 tahun. Semua siswa diwajibkan untuk tinggal di asrama dan mentaati peraturan yang berlaku.

4. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur van Lith

(63)

van Lith diselenggarakan melalui pelaksanaan kurikulum baku/ pokok dan kurikulum pengembangan.

a. Kurikulum Baku / Pokok

Kurikulum baku / pokok meliputi kegiatan-kegiatan yang langsung mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan berdasarkan:

1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 sampai dengan Pasal 38.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 22 sampai dengan Pasal 27.

3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006

Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

b. Pendidikan Karakter

(64)

5. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur van Lith

SMA Pangudi Luhur van Lith memiliki 32 tenaga pengajar yang berkompeten, mempunyai 29 orang karyawan dan 10 pendamping awam.

6. Peserta Didik SMA Pangudi Luhur van Lith

Jumlah peserta didik SMA Pangudi Luhur van Lith dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Peserta Didik SMA Pangudi Luhur van Lith

Wali Kelas Kelas L P Jumlah

Andreas Ari X.1 16 16 32

Yuliana Dewi X.2 17 16 33

Ag. Sukirja, S.Pd. X.3 16 14 30

Lusia Prihatin, S.Pd.,Si X.4 17 16 33 A. Eddy Prasetya, S.Pd. X.5 18 16 34

Jumlah kelas X 84 78 162

M. Sudarwiyana, S.Pd. XI A1 17 14 31 Dra Th. Anik Harjanti XI A.2 17 15 32 Roswita Rumsari, S.Si. XI A.3 16 17 33

Jumlah kelas XI IPA 50 46 96

R. Baluk Nugroho, S.Pd. XI S1 21 15 36

M. Susilowati, S.Pd. XI S2 21 14 35

Jumlah kelas XI IPS 42 29 76

Drs. C. Cosma Elsih L. XII A1 15 17 32 Dra. Th. Enik Mutiarsih XII A2 14 17 31 Y. Dwi Wahyuono, S.Pd. XII A3 15 16 31

Jumlah kelas XII IPA 44 50 94

Drs. A. M. Wahyu H. XII S2 18 13 31

TH. Eka Oktaviai, S.Pd. XII S3 18 12 30

Jumlah kelas XII IPS 36 25 61

(65)

7. Fasilitas SMA Pangudi Luhur van Lith

a. Asrama Putera dan Puteri terdiri atas 24 unit dengan daya tampung 100 putera dan 80 puteri

b. Ruang kelas terdiri atas 18 ruang c. Perpustakaan dan ruang bacakan

d. Ruang laboratorium yang meliputi: Kimia, Biologi, Komputer, Fisika dan Bahasa

e. Ruang-ruang lain seperti: aula, kantin, ruang musik, bangsal, ruang pamong, dan sebagainya

f. Perlengkapan olah raga: 2 lapangan basket, 2 lapangan volley,

lapangan bulutangkis, tenis meja, dan tenis lapangan, dan sebagainya. g. Peralatan musik

h. Tempat ibadat

i. Ruang UKS dan dokter sekolah j. Fasilitas lain yang memadai

8. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah

(66)

dimaksudkan agar semakin terjadi kerjasama partnership, saling menguntungkan dan atas dasar saling membutuhkan, demi kepentingan siswa-siswi.

9. Hubungan SMA Pangudi Luhur van Lith dengan Instansi Lain.

SMA Pangudi Luhur menjalin hubungan dengan berbagai pihak, antara lain:

a. Hubungan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang dan

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah

SMA Pangudi Luhur van Lith sebagai lembaga pendidikan mempunyai hubungan dengan Dinas Pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:

1) Akreditasi sekolah

2) Pelaksanaan Ujian Nasional 3) Kurikulum

4) Menyerahkan silabus dan RPP kepada dinas pendidikan Kabupaten Magelang.

5) Supervisi sekolah

b. Hubungan dengan Yayasan

(67)

c. Hubungan dengan Universitas (MOU)

1) Universitas Sanata Dharma 2) Universitas Atmajaya

3) Universitas Widya Mandala, dll

10.Usaha-Usaha Peningkatkan Kualitas Lulusan

Selain jam wajib, diadakan tambahan jam pelajaran untuk kelas XII yaitu sore hari dan malam hari.

B. SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

Didirikan pada tanggal 1 Januari 1966 oleh pimpinan

Muhammadiyah cabang Muntilan bagian pendidikan dan pengajaran. Tujuan didirikan SMA Muhammadiyah 2 Muntilan ini selain turut membantu pemerintah dalam menampung lulusan SMP/SLP di daerah Muntilan dan sekitarnya juga untuk memperluas amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan dan pengajaran.

(68)

lebih representatif. Di tahun yang sama, sekolah juga mendapat tanah wakaf dari Bapak Probo yang langsung didirikan bangunan gedung sekolah.

2. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

a. Visi SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

Dalam suasana religious, unggul dalam prestasi, tanggap terhadap perkembangan IPTEK, dan santun dalam bersikap.

b. Misi SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Meningkatkan profesionalisme dan keteladanan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.

3) Mengoptimalkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan narasumber yang ada.

4) Mengoptimalkan dalam layanan peserta didik dalam upaya menghantarkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan meningkatkan keterampilan.

(69)

Indikatornya:

1) Terbentuknya lingkungan sekolah yang agamis. 2) Menghasilkan siswa berprestasi.

3) Menghasilkan siswa yang tidak gagap teknologi. 4) Menghasilkan siswa yang santun dan beraklaq mulia.

3. Sistem Pendidikan SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

Sistem pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Muntilan ini sesuai dengan muatan kurikulum KTSP atau per semester.

4. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

SMA Muhammadiyah 2 Muntilan diselenggarakan melalui pelaksanaan kurikulum baku/ pokok dan pendidikan karakter.

a. Kurikulum Baku / Pokok

Kurikulum baku / pokok meliputi kegiatan-kegiatan yang langsung mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). b. Pendidikan Karakter

Kurikulum pendidikan karakter meliputi kegiatan-kegiatan mengembangkan sosialitas, religiusitas, keterampilan, dan kepribadian.

5. Sumber Daya Manusia SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

(70)

6. Peserta didik SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

Jumlah peserta didik di SMA Muhammadiyah 2 Muntilan adalah 44 orang siswa yang terdiri dari kelas X sebanyak 20 siswa, kelas XI IPS sebanyak 15 siswa, dan kelas XII IPS sebanyak 9 siswa. Untuk kelas XI dan XII hanya ada jurusan IPS.

7. Fasiltas SMA Muhammadiyah 2 Muntillan

a. Ruang kelas b. Laboratorium IPA c. Laboratorium Komputer d. Ruang Perpustakaan e. Ruang UKS

f. Ruang Audio Visual g. Ruang BP / Bk

h. Ruang Kepala Sekolah i. Ruang Guru

j. Ruang TU k. Ruang Osis

8. Hubung SMA Muhammadiyah 2 Muntilan dengan Instansi Lain

a. Yayasan Muhammadiyah

(71)

bawah Yayasan berhubungan sangat baik termasuk dalam hal kegiatan sekolah, Yayasan harus mengetahui.

b. Dinas Pendidikan

SMA Muhammadiyah 2 Muntilan sebagai lembaga pendidikan mempunyai hubungan dengan Dinas Pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:

1) Akreditasi sekolah

2) Pelaksanaan Ujian Nasional 3) Kurikulum

4) Menyerahkan silabus dan RPP kepada dinas pendidikan Kabupaten Magelang.

5) Supervisi sekolah

9. Usaha Peningkatan Kelulusan SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

a. Memberdayakan guru dalam kegiatan-kegiatan organisasi guru se-Kabupaten Magelang (MGMP).

(72)

C.SMA Marsudirini Muntilan

1. Sejarah singkat SMA Marsudirini Muntilann

SMA Marsudirini Muntilan, adalah sebuah SMA Baru di wilayah Kabupaten Magelang (tahun keempat) yang menempati gedung yang sebelumnya dikenal dengan nama SMA Katolik Pendowo yang bernaung di bawah Yayasan Pendowo di Jl. Sleko 4 Muntilan. Dalam perjalanan selanjutnya dikelola oleh Yayasan Sanjaya sampai akhirnya tahun 2005 diserahkan kepada Yayasan Marsudirini yang berpusat di Semarang dalam naungan suster OSF.

Sebagai nama sebuah SMA, SMA Marsudirini Muntilan termasuk baru, tetapi sebagai institusi terutama gedung sekolahnya sudah lama. Gedung SMA Katolik Pendowo didirikan oleh Yayasan Pendowo tanggal 17 Agustus 1960 dengan Akte Notaris Magelang nomor 14. tertanggal 14 Juni 1958. Kemudian diakui oleh Kanwil Dep P dan K Propinsi Jawa Tengah tanggal 1 April 1978.

(73)

Baru kelas X (sebagai peletak dasar) tercatat berjumlah 31 siswa. Tahun Pelajaran 2006/2007, memasuki tahun kedua, mendapatkan siswa baru 57 dan dijadikan 2 kelas. Tahun Pelajaran 2007/2008 ini mendapatkan siswa 36 Bulan Juli tepatnya 27 – 28 Juli 2007 diakreditasi, dan mendapat terakreditasi B dan pada tahun 2012 lalu akreditasi telah berubah menjadi A. Tahun 2007/2008 ini merupakan moment penting yaitu lulusan angkatan pertama SMA Marsudirini Muntilan dengan persentase 96,3 %. Meskipun masih muda usia SMA Marsudirini Muntilan sudah ikut berkiprah dalam kegiatan di kabupaten Magelang antara lain :

a. Juara ke- 4 tingkat kabupaten siswa berprestasi dan berkreasi 2007 b. Juara ke 11 Olympiade komputer kab Magelang 2007

c. Lulus 100% Program IPS tahun 2007 dan 2008

2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Marsudirini Muntilan

a. Visi

Terwujudnya generasi yang cerdas, inovatif, kreatif, berwawasan luas, bersaudara dan cinta alam.

Indikator Visi:

1) Cerdas

a) Memiliki sikap keimanan / religiusitas.

b) Kritis, analitis terhadap informasi dan teknologi.

(74)

d) Mau mengembangkan diri sesuai dengan multiple intelegent yang dimiliki.

2) Bersaudara

a) Memiliki sikap ramah dan terbuka terhadap sesama. b) Mempunyai kepekaan sosial terhadap sesama.

c) Mencintai dan mau menerima sesama sebagai saudara. d) Memiliki semangat kebangsaan.

3) Cinta Alam

a) Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar

b) Menghayati peranan lingkungan biotik dan abiotik serta berperan aktif dalam mempertahankan keutuhan ciptaan.

b. Misi SMA Marsudirini Muntilan

1) Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai keimanan.

2) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif, kreatif dan menyenangkan sehingga siswa dapat berkembang secara optimal.

3) Melaksanakan pengembangan teknologi dan informasi yang melibatkan seluruh warga sekolah.

4) Menciptakan iklim yang mencerminkan tata kehidupan bersama yang bersaudara.

(75)

c. Tujuan Sekolah

Pada akhir tahun Pelajaran 2012/2013 mendatang, SMA Marsudirini mempunyai Tujuan sekolah sebagai berkut :

1) Sekolah melaksanakan kurikulum nasional, lokal dan pilihan (Pendidikan Kemarsudirinian).

2) Melaksanakan manajemen mutu dan sistem administrasi sesuai standar nasional.

3) Memiliki organisasi, pembagian kerja, peraturan, tata-kerja yang dinamis sesuai dengan kebutuhan pendidikan.

4) Memiliki sarana dan prasarana sekolah yang memenuhi standar dan tuntutan pendidikan nasional dan modern.

5) Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tenaga penunjang yang profesional memadai, memiliki kualifikasi dan kompetensi seperti yang dipersyaratkan oleh standar pendidikan nasional.

6) Memiliki

Gambar

Tabel 5.6
Tabel 3.2 Kompetensi Profesional
Tabel 3.4 Kompetensi Sosial
Tabel 3.5 berikut ini adalah hasil pengujian validitas awal.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sampah-sampah yang digunakan sebagai bahan mentah briket adalah sampah kertas, bambu, serbuk gergaji, ampas tebu, daun, dan sampah organik lainnya.. Setelah dipilah, material

Pengembangan sistem jaringan transportasi nasional dilakukan secara terintegrasi antara transportasi darat, laut, dan udara yang menghubungkan antar pulau, pusat permukiman

4) Dengan adanya website E-Commerce di CV. Jaya Mandiri Dental khususnya pada proses penjualan bahan dan alat praktek dokter, diharapkan dapat mempermudah pembelian

Seringkali pengusul RUU berpendapat bahwa tugas Badan Legsilasi dalam pengharmonisasian RUU hanyalah yang berkaitan dengan aspek teknis legal drafting (pembentukan

1. Intensitas tenaga kerja yang tidak mempengaruhi produksi, justru mengurangi hasil bersih. Peningkatan intensitas penggunaan tenaga kerja yang sejajar dengan peningkatan

Hal ini menunjukan bahwa udem yang ditimbulkan karena induksi karagenan pada telapak kaki tikus berkurang dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang sama

Berdasarkan perhitungan skor servqual, diperoleh skor tertinggi pada dimensi tangibles adalah kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, pada dimensi responsiveness, atribut

Denda 23.1 Sesuai dengan SUK Pasal 25, apabila Pemasok Barang lalai menyerahkan sebagian atau seluruh Barang atau lalai melaksanakan Jasa dalam jangka waktu yang ditetapkan