• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN TELLER PADA BANK PERMATA AREA JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN TELLER PADA BANK PERMATA AREA JAKARTA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH

ATAS PELAYANAN TELLER PADA BANK

PERMATA AREA JAKARTA

Nita Ambariki S.E

Jl. Raya Bogor rt 002/rw 009 no 75 Jakarta Timur / niet_cnit@yahoo.co.uk

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepuasan dengan kepentingan nasabah pada pelayanan Teller Bank Permata, mengetahui tingkat kepuasan pelayanan Teller Bank Permata terhadap nasabah dan mengetahui unsur – unsur pelayanan mana yang perlu mendapatkan prioritas untuk diperhatikan atau diperbaiki serta bagaimana tanggapan nasabah apakah unsur – unsur pelayanan sudah sesuai dengan harapan nasabah. Data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari nasabah Bank Permata, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku antara tahun 1999 sampai dengan 2005.

Berdasarkan perhitungan chi square diperoleh hasil secara keseluruhan nilai chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Terdapat hubungan yang signifikan antara kepentingan dengan kepuasan nasabah pada pelayanan Teller Bank Permata. Berdasarkan perhitungan skor servqual, diperoleh skor tertinggi pada dimensi tangibles adalah kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, pada dimensi responsiveness, atribut yang memiliki skor paling tinggi adalah Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi, pada dimensi assurance, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah keterampilan Teller, pada dimensi reliability, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah prosedur pelayanan Teller tidak berbelit – belit serta pada dimensi empathy, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status.

(2)

PENDAHULUAN

Di era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam berbagai sektor bisnis tidak dapat dihindari, termasuk dalam sektor perbankan yang semakin hari persaingan yang terjadi semakin ketat. Bank – bank yang ada, baik itu bank BUMN, bank swasta nasional maupun bank asing harus saling bersaing untuk berlomba – lomba dalam mencari nasabah baru maupun mempertahankan yang telah ada. Salah satu cara untuk menarik nasabah tersebut adalah dengan meningkatkan kepuasan nasabah dalam berhubungan dengan bank, sehingga bila nasabah merasa puas akan membeli produk bank berkali – kali dan bahkan akan merekomendasikan pembelian produk bank tersebut kepada relasi – relasinya maupun kepada saudara – saudaranya. Karena itu setiap pimpinan bank harus mengetahui hal – hal apa saja yang dianggap penting oleh nasabah dan berusaha untuk menghasilkan kinerja (Performance) sebaik mungkin sehingga dapat memuaskan nasabah.

Mengingat pentingnya menjaga kualitas pelayanan bank terhadap nasabahnya dalam rangka menjawab tantangan dalam persaingan dewasa ini maka bank harus selalu mampu mengukur sejauh mana kualitas pelayanan yang mereka berikan, juga tingkat kepuasan nasabah atas hasil dari pelayanan yang telah diberikan. Dalam pelayanan yang diberikan kepada nasabah, pelayanan dari teller sebuah bank merupakan bagian yang sangat berpengaruh terhadap pelayanan keseluruhan, karena hampir sebagian besar nasabah perbankan yang mendatangi banking hall bertujuan untuk melakukan transaksi perbankan di counter teller. Sedangkan transaksi yang dapat dilakukan di counter teller antara lain : penyetoran dan penarikan tabungan, pencairan dan penempatan deposito, penarikan cek dan bilyet giro, transfer, kliring, pembayaran – pembayaran tagihan, dan lain – lain.

Oleh karena itulah peranan Teller sangat penting terhadap reputasi pelayanan sebuah bank, sehubungan dengan sebagian besar nasabah mengunjungi counter teller untuk bertransaksi, maka bank harus selalu memperhatikan kualitas pelayanan dari tellernya agar tercapai kepuasan nasabah tanpa harus mengesampingkan aspek keamanan dan kehati – hatian.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemasaran bagi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Apabila suatu perusahaan tidak didukung oleh pemasaran yang baik dan memadai, maka perusahaan tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sekurang – kurangnya sebuah perusahaan terdiri atas fungsi pemasaran, fungsi produksi, dan fungsi keuangan. Betapapun baiknya pelaksanaan fungsi yang ada, tetapi apabila pelaksanaan fungsi pemasaran mengalami gangguan, maka terganggulah semua fungsi yang ada. Ini berarti fungsi pemasaran merupakan barisan terdepan yang menjadikannya tumpuan harapan perusahaan,

(3)

dengan tidak meninggalkan fungsi lainnya, mengingat perusahaan merupakan satu kesatuan sistem yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.

Cakupan pemasaran meliputi semua kegiatan yang diarahkan untuk pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen, melalui pertukaran. Jadi cakupan pemasaran luas sekali, mulai dari riset pemasaran, proses pengenalan produk ke dalam pasar, promosi, penjualan, distribusi fisik, sampai pelayanan purna jual.

Kualitas dalam pengertian sehari – hari, menunjukkan baik buruknya sesuatu, misalnya : baik buruknya input atau output. Kualitas atau mutu mencakup : sifat, ciri, derajat, pangkat, standar atau penilaian yang membedakan sesuatu dari yang lainnya. Karena itu “kualitas” memiliki hubungan dengan sifat – sifat umum dari barang jadi atau barang setengah jadi. Pada hakekatnya “kualitas” berhubungan dengan kemampuan bahan – bahan untuk dipergunakan. Seperti pada tujuan akhir perusahaan, kualitas produknya pun tidak lepas dari tuntutan pelanggan, yang harus tercermin dalam suatu proses agar dapat memuaskan pelanggan tanpa merugikan perusahaan.

Pelayanan yang baik membuat pelanggan senang dan memberikan rasa puas. Pelayanan dihasilkan oleh orang, bukan oleh mesin. Ia bukan keluar dari proses produksi, tetapi dialami ketika terjadi transaksi antara pelayan dengan yang dilayani. Pelayanan semakin penting artinya bagi kemajuan usaha. Suatu usaha tidak akan maju bila tidak didukung dengan pelayanan yang baik. Adapun ciri – ciri pelayanan atau jasa adalah : Bersifat “intangible” dan “immaterial”, atau produknya tidak tampak dan tidak dapat dipegang atau diraba, produk jasa dilakukan dengan bersama konsumen pada waktu konsumen berhadapan dengan petugas, sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera. Oleh karena itu pengawasannya lebih sulit daripada pengawasan produksi pabrik. Interaksi antara petugas dan konsumen menjadi penting dalam mewujudkan produk yang dibentuk, dan hasilnya dapat berlainan atau berkurang dari standar.

Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Hak – hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar, terutama aspek keamanan dalam pemakaian barang atau produk jasa tertentu, apalagi sekarang banyak aktifitas kaum konsumeris yang memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis, serta kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Metode Kuadran adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepentingan faktor-faktor penentu kepuasan tersebut dalam memenuhi harapan nasabah yang diinginkan dan sejauh mana penilaian nasabah atas kinerja (pelaksanaan) dan usaha yang dilakukan Teller Permata Bank. Adapun rumus yang digunakan adalah ;

(4)

Dimana : Tki = Tingkat kesesuaian responden

Xi = Skor penilaian kinerja pelayanan perusahaan Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan

Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dengan :

Dimana : X = Skor rata – rata tingkat kinerja pelayanan Y = Skor rata – rata tingkat kepentingan N = Jumlah responden

Uji Chi Square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi / yang benar – benar terjadi / actual (Fo) dengan frekuensi harapan / ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesa tertentu. (Umar, 2002)

Rumus :

Dimana : χ2 = Chi Square hitung

Fo = Frekuensi data yang diperoleh dari observasi Fe = Frekuensi data yang diharapkan secara teoritis Rumus Fe : Fe = Pr x Pe x n

Dimana: Pr = Proporsi baris Pe = Proporsi kolom n = Banyak data

Dengan menggunakan tingkat signifikan / taraf nyata (α) = 5% = 0.05

METODE PENELITIAN

Urutan prioritas pelayanan yang perlu mendapatkan perhatian Bank akan dilakukan dengan analisa kuadran, sedangkan untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana kualitas pelayanan diberikan akan dilakukan dengan analisis skor kualitas jasa pelayanan serta terakhir untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara kepentingan dan kepuasan nasabah atas pelayanan teller dilakukan secara statistik. Yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh nasabah Bank Permata pada Januari 2008. Untuk menentukan sampel, teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah probility sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik kuesioner dan teknik dokumentasi. Kuesioner adalah suatu teknik yang mengumpulkan data dengan menggunakan instrument pengumpul data dengan responden (sumber data) tidak terjadi wawancara dan tatap muka langsung, sedangkan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui bahan – bahan tertulis. Dalam hal ini terutama berasal dari dokumen dan arsip yang dimiliki

(5)

Bank Permata. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data sendiri. Data Sekunder adalah data pendukung yang dapat dari luar yaitu berupa majalah, buku dan referensi lainnya.

Analisa data kuadran, chi square diperoleh dengan menggunakan SPSS 16 dan mencari skor servqual dengan cara Skor tingkat kepentingan diperoleh dari tanggapan nasabah terhadap seberapa pentingnya 5 faktor penentu kualitas pelayanan sedangkan persepsi nasabah diperoleh dari kinerja atau pelaksanaan 5 faktor penentu kualitas berapa tingkat kepuasan nasabah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan 500 responden yang diambil secara acak, dimana terdiri dari 237 nasabah pria dan 263 nasabah wanita, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.36

Tabel Silang Klasifikasi Analisa Kepuasan Nasabah

Tanggapan Tingkat Kepuasan

Jumlah Responden Sangat Puas Cukup Kurang Tidak

Puas Puas Puas Puas

Tangibles 1 217 174 109 0 0 500 2 276 148 76 0 0 500 3 291 153 53 2 1 500 4 295 138 63 4 0 500 Responsiveness 5 291 165 44 0 0 500 6 289 146 60 5 0 500 7 272 157 71 0 0 500 Assurance 8 264 160 76 0 0 500 9 251 161 88 0 0 500 10 261 158 81 0 0 500 11 270 139 91 0 0 500 Reliability 12 225 165 110 0 0 500 13 219 172 105 4 0 500 14 225 164 111 0 0 500 Empathy 15 233 165 102 0 0 500 16 266 168 63 3 0 500 17 308 147 41 4 0 500  4453 2680 1344 22 1 8500 Tabel 4.38

Tabel Silang Klasifikasi Analisa Kepentingan Nasabah

Tanggapan Tingkat Kepuasan

Jumlah

Responden Sangat Puas Cukup Kurang Tidak

Puas Puas Puas Puas

Tangibles

1 264 151 85 0 0 500

2 273 150 77 0 0 500

(6)

4 268 134 98 0 0 500 Responsiveness 5 251 160 89 0 0 500 6 286 154 60 0 0 500 7 276 150 74 0 0 500 Assurance 8 291 165 44 0 0 500 9 289 146 60 5 0 500 10 265 156 79 0 0 500 11 277 167 56 0 0 500 Reliability 12 277 151 71 1 0 500 13 288 154 57 1 0 500 14 267 153 78 1 1 500 Empathy 15 273 163 64 0 0 500 16 262 147 90 0 1 500 17 262 151 87 0 0 500  4622 2607 1261 8 2 8500 Tabel 4.40

Hasil Chi Square Tingkat Kepuasan

Atribut Kepuasan Chi Square

Hitung

Chi Square Tabel Kebersihan, kerapihan dan kenyaman counter teller 35,476 5,991 Penataan peralatan operasional, eksterior, maupun interior

disekitar counter teller

123,126 5,991

Kerapihan dan kebersihan Teller 609,040 9,488 Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang dipakai oleh

Teller

380,432 7,0815

Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi 183,052 5,991 Teller memberikan informasi yang jelas, dan mudah

dimengerti

367,696 7,0815

Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul

122,044 5,991

Kesopanan dan keramahan Teller 106,432 5,991

Pengetahuan dan keramahan Teller dalam memproses transaksi keuangan

79,996 5,991

Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman 97,876 5,991

Ketrampilan Teller 103,012 5,991

Ketepatan Teller dalam menghitung uang 39,700 7,0815 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu 208,688 5,991

(7)

Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit – belit 39,052 5,991 Teller mendengarkan baik – baik ketika nasabah meminta

pelayanan transaksi

51,508 7,0815

Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah 323,664 5,991 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua

nasabah tanpa memandang status

445,360 7,0815

Tabel 4.41

Hasil Chi Square Tingkat Kepuasan

Atribut Kepentingan Chi Square Hitung

Chi Square Tabel Kebersihan, kerapihan dan kenyaman counter teller 98,332 5,991 Penataan peralatan operasional, eksterior, maupun interior

disekitar counter teller

117,748 5,991

Kerapihan dan kebersihan Teller 78,988 5,991

Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang dipakai oleh Teller

96,304 5,991

Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi 79,132 5,991 Teller memberikan informasi yang jelas, dan mudah

dimengerti

154,672 5,991

Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul

124,912 5,991

Kesopanan dan keramahan Teller 183,052 5,991

Pengetahuan dan keramahan Teller dalam memproses transaksi keuangan

367,696 7,0815

Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman 104,812 5,991

Ketrampilan Teller 146,524 5,991

Ketepatan Teller dalam menghitung uang 336,576 7,0815 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu 379,280 7,0815 Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit – belit 507,840 9,488 Teller mendengarkan baik – baik ketika nasabah meminta

pelayanan transaksi

(8)

Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah 286,832 7,0815 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua

nasabah tanpa memandang status

94,084 5,991

Berdasarkan perhitungan pada Tabel Kepuasan dan Tabel Kepentingan, secara keseluruhan nilai chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Terdapat hubungan yang signifikan antara kepentingan dengan kepuasan nasabah pada pelayanan Teller Bank Permata.

Untuk mengetahui usaha – usaha perbaikan kualitas pelayanan yang paling utama harus dilakukan dalam jangka pendek, dapat diketahui dengan menggunakan diagram kartesius, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.42 :

Tabel 4.42

Perhitungan Rata – rata dari nilai Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Nasabah terhadap Kualitas Pelayanan

No Atribut yang mempengaruhi

Penilaian Kepuasan (a) Penilaian Kepentingan (b) X (a:500) Y (b:500) A TANGIBLES

1. Kebersihan, kerapihan dan kenyamanan

counter Teller 2108 2179 4,21 4,36

2. Penataan peralatan operasional, eksterior

maupun interior di sekitar counter Teller 2200 2191 4,40 4,38 3. Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller 2231 2161 4,46 4,32 4. Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang

digunakan oleh Teller 2224 2170 4,45 4,34

B RESPONSIVENESS

5. Kecepatan Teller dalam menyelesaikan

transaksi 2247 2162 4,49 4,32

6.

Teller memberikan informasi yang jelas dan

mudah dimengerti 2219 2226 4,44 4,45

7 Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan

masalah yang timbul 2201 2201 4,40 4,40

C ASSURANCE

8 Kesopanan dan keramahan Teller 2188 2247 4,38 4,49 9 Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam

memproses transaksi keuangan 2163 2229 4,33 4,46

10 Teller mampu memberikan rasa aman dan

nyaman 2180 2186 4,36 4,37

11 Keterampilan Teller 2179 2221 4,36 4,34

D RELIABILITY

12 Ketepatan Teller dalam menghitung uang

nasabah 2115 2204 4,23 4,41

13 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan

dengan tepat waktu 2106 2229 4,21 4,46

(9)

belit

E EMPATHY

15 Teller mendengarkan baik – baik ketika

nasabah meminta pelayanan transaksi 2131 2209 4,26 4,42 16 Teller memperhatikan setiap keluhan

nasabah 2197 2169 4,39 4,34

17

Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status

2259 2175 4,52 4,35

Rata – rata X dan Y 4,36 4,39

Hasil pengukuran unsur – unsur diatas bila dimasukkan ke dalam diagram kartesius akan terlihat seperti gambar 4.9. berikut :

KEPUASAN (x) 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 K E P E N T IN G A N (y ) 4.5 4.4 4.3 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Gambar 4.9 Diagram Kartesius

Keterangan : Kuadran A

Dianggap sangat mempengaruhi kepuasan nasabah , namun belum sesuai dengan keinginan nasabah sehingga mengecewakan.

 Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam memproses transaksi keuangan  Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu

 Ketepatan Teller dalam menghitung uang

 Teller mendengarkan baik – baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi Prioritas Utama A Pertahankan Prestasi B Prioritas Rendah C Berlebihan D

(10)

Kuadran B

Telah wajib dilaksanakan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.

 Kesopanan dan keramahan Teller

 Teller memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti  Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah yang timbul Kuadran C

Faktor yang kurang kurang penting pengaruhnya bagi nasabah, pelaksanaannya biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.

 Teller mampu memberikan rasa aman dan nyaman  Keterampilan Teller

 Kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan counter Teller  Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit – belit

Kuadran D

Faktor yang mempengaruhi nasabah, tetapi kurang penting. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.

 Penataan peralatan operasional, eksterior maupun interior di sekitar counter Teller

 Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller

 Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang digunakan oleh Teller  Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi

 Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah

 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status

Untuk analisis skor SERVQUAL antara rata – rata kepentingan dengan rata – rata persepsi nasabah dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.43

Skor antara Kualitas Jasa

No Pertanyaan Persepsi Kepentingan Skor

A TANGIBLES

1. Kebersihan, kerapihan dan kenyamanan counter

Teller 4,21 4,36 96,56%

2. Penataan peralatan operasional, eksterior

maupun interior di sekitar counter Teller 4,40 4,38 100,46% 3. Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller 4,46 4,32 103,24% 4. Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang

digunakan oleh Teller 4,45 4,34 102,53%

B RESPONSIVENESS

5. Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi 4,49 4,32 103,93% 6. Teller memberikan informasi yang jelas dan

mudah dimengerti 4,44 4,45 99,78%

7 Teller cepat tanggap dalam menyelesaikan

masalah yang timbul 4,40 4,40 100%

C ASSURANCE

8 Kesopanan dan keramahan Teller 4,38 4,49 97,55% 9 Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam 4,33 4,46 97,09%

(11)

memproses transaksi keuangan

10 Teller mampu memberikan rasa aman dan

nyaman 4,36 4,37 99,77%

11 Keterampilan Teller 4,36 4,34 100,46%

D RELIABILITY

12 Ketepatan Teller dalam menghitung uang

nasabah 4,23 4,41 95,92%

13 Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan

tepat waktu 4,21 4,46 94,39%

14 Prosedur pelayanan Teller tidak berbelit – belit 4,21 4,37 96,34%

E EMPATHY

15 Teller mendengarkan baik – baik ketika nasabah

meminta pelayanan transaksi 4,26 4,42 96,38%

16 Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah 4,39 4,34 101,15% 17 Teller memberikan pelayanan yang sama kepada

semua nasabah tanpa memandang status 4,52 4,35 103,91% Dalam dimensi TANGIBLES atribut yang memiliki skor paling tinggi

adalah kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, hal ini kemungkinan disebabkan karena salah satu misi Bank Permata adalah meningkatkan pelayanan. Dengan misi tersebut, Bank Permata berusaha meningkatkan dan memperbaiki semua faktor yang menunjang pelayanan tersebut, diantaranya dengan memberikan seragam, make up, dan stocking, yang akan digunakan oleh Teller di semua cabang Bank Permata, untuk menunjang penampilan menjadi lebih rapi dan baik untuk dipandang.

Dalam dimensi RESPONSIVENESS, atribut yang memiliki skor paling tinggi adalah Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi. Hal ini sangat penting karena semakin cepat Teller menyelesaikan transaksi akan mengurangi jumlah antrean. Untuk menunjang faktor tersebut, disetiap counter Teller disediakan alat “keypad”, dimana alat tersebut berfungsi untuk mengukur seberama cepat Teller menyelesaikan transaksi, yang berdasarkan ketentuan Bank Permata, lama Teller menyelesaikan transaksi nasabah adalah maksimal 3 menit.

Dalam dimensi ASSURANCE, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah keterampilan Teller. Misalnya menghitung uang dengan 3 jari. Hal ini sangat diperlukan karena untuk mempercepat Teller dalam menyelesaikan transaksi nasabah.

Dalam dimensi RELIABILITY, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah prosedur pelayanan Teller tidak berbelit – belit. Hal ini penting agar nasabah merasa mudah bertransaksi di Bank Permata dan lebih cepat.

Dalam dimensi EMPATHY, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status, hal ini menunjukkan bahwa Teller memberikan pelayanan kepada segala kalangan dengan baik tanpa memandang status.

Untuk keseluruhan atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah atribut Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi, Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status, diikuti dengan kerapihan dan kebersihan penampilan Teller. Tiga atribut ini memiliki nilai

(12)

tertinggi dibandingkan atribut lain secara keseluruhan yang menunjukkan kualitas jasa pelayanan dari ketiganya adalah yang paling baik.

Sedangkan untuk atribut yang memiliki skor terendah adalah Jadwal buka dan tutup Counter Teller dijalankan dengan tepat waktu, yang menggambarkan bahwa atribut ini masih berkurang baik jika dibandingkan dengan atribut – atribut lainnya. Banyak sekali cabang – cabang Bank Permata yang buka dan tutup Teller tidak tepat waktu dikarenakan kurang disiplinnya dari karyawan yang datang telat sehingga jadwal buka counter teller lebih siang dan banyaknya nasabah yang masih ingin bertransaksi padahal waktu operasional sudah tutup.

Analisis data kuantitatif adalah analisis yang didasarkan pada nilai kuantitatif tingkat kepentingan (variabel X1), nilai kuantitatif (variabel X2) serta nilai kepuasan keseluruhan pelayanan (variabel Y) secara statistik dengan analisa multivariate correlation yang juga merupakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen X1 dan X2 dengan variabel dependen Y. Analisis regresi berganda ini dihasilkan dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan variabel Validitas, pada pertanyaan kepentingan, setelah dilakukan uji reliabilitas setiap pertanyaan berdasarkan kelompok faktor-faktor pembentuk, maka pertanyaan kepentingan terhadap pertanyaan yang gugur karena alpha if item deleted > alpha semula, yaitu pertanyaan nomor lima (5) dengan nilai 0,2921 > 0,2735. Pada pertanyaan kepuasan, setelah dilakukan uji reliabilitas setiap pertanyaan berdasarkan kelompok faktor – faktor pembentuk, maka pertanyaan kepentingan terhadap pertanyaan yang gugur karena alpha if item deleted > alpha semula, yaitu pertanyaan nomor dua belas (5) dengan nilai 0,2809 > 0,2655. Nilai rata – rata tingkat kepentingan dari jumlah 500 responden adalah 4,41 dan standar deviasinya 0,771 dimana nilai ini termasuk dalam kategori kepentingan “penting”. Nilai rata – rata tingkat kepuasan dari jumlah 500 responden adalah 4,52 dan standar deviasinya 0,680 dimana nilai ini termasuk dalam kategori kepuasan “cukup puas”.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

1. Dari Analisis kuadran didapat bahwa Bank Permata masih mempunyai beberapa masalah yang menjadi prioritas utama untuk dibenahi. Hal ini dapat dilihat pada kuadran A yang merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh nasabah akan tetapi tidak atau belum memuaskan bagi nasabah, yaitu Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam memproses transaksi keuangan, Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu, Ketepatan Teller dalam menghitung uang, Teller mendengarkan baik – baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi. Selain itu pada kuadran D Bank Permata juga masih memberikan perhatian yang berlebihan sehingga menimbulkan kepuasan padahal hal tersebut tidak begitu penting bagi nasabah.

(13)

2. Dari penelitian rata-rata nasabah Bank Permata merasa bahwa atribut Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi memiliki nilai tertinggi dibandingkan atribut lain secara keseluruhan yang menunjukkan kualitas jasa pelayanan atribut tersebut yang paling penting.

3. Berdasarkan perhitungan Chi Square, maka didapat χ2 hitung tingkat

kepuasan sebesar 70,27 dan χ2

hitung tingkat kepentingan sebesar 50,04

lebih besar dari χ2

tabel (0,05;16) = 26,296, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya nasabah Bank Permata merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan Teller.

4. Dari rata-rata skor kepuasan dapat dilihat bahwa kepuasan nasabah terhadap pelayanan Teller masih dikategorikan “cukup puas” dan kepentingan nasabah terhadap pelayanan Teller masih dikategorikan “penting”.

SARAN

1. Pengetahuan dan kemampuan Teller dalam memproses transaksi keuangan Perlu ditingkatkan dikarenakan sebagian besar cabang Bank Permata terdapat Teller yang masih baru bekerja, sehingga belum mengetahui produk – produk perbankan dan juga masih membutuhkan waktu lama untuk memproses transaksi keuangan nasabah. Untuk dapat meningkatkan kemampuan Teller dalam memberikan pelayanan kepada nasabah di setiap cabang Bank Permata, perlu diadakan pelatihan – pelatihan.

2. Jadwal buka dan tutup Teller dijalankan dengan tepat waktu

Perlu dibenahi kerena banyak karyawan yang datang terlambat sehingga telat membuka counter Teller dan juga banyak cabang yang tidak disiplin menutup counter Teller lebih cepat dari waktunya serta banyak nasabah yang ingin bertransaksi melebihi jam operasional. Jadi disiplin karyawan perlu ditingkatkan dalam menjalankan peraturan Perusahaan.

3. Ketepatan Teller dalam menghitung uang

Banyaknya antrean, setoran nasabah yang berjumlah banyak, adanya karyawan baru yang belum terlatih dalam menghitung uang, serta sedikitnya sumber daya Teller yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya selisih dalam menghitung uang. Untuk dapat mempercepat Teller dalam memberi pelayanan kepada nasabah, diharapkan untuk menambah jumlah karyawan (Teller) disetiap cabang serta mengup-date program kerja Teller menjadi lebih cepat sehingga nasabah tidak terlalu lama menunggu dan mengurangi tingkat antrean.

4. Teller mendengarkan baik – baik ketika nasabah meminta pelayanan transaksi

Terbatasnya waktu yang ditetapkan manajemen untuk Teller dalam melayani nasabah yang hanya maksimal 3 menit, merupakan sebab utama Teller terburu – buru dalam melayani nasabah. Jadi ketetapan manajemen tersebut diharapkan dapat dikaji kembali agar sesuai dengan keadaan di cabang – cabang.

(14)

5. Melakukan penyeimbangan dengan tingkat kepentingan nasabah agar biaya yang dikeluarkan untuk kepuasan tertentu tidak sia-sia, dan menjadi cenderung berlebihan sehingga tidak memberi dampak kepada nasabah karena kurang penting akan tetapi menyita waktu dan biaya. Variabel yang dapat dikatakan berlebihan dalam pelaksanaanya, diantaranya adalah Penataan peralatan operasional, eksterior maupun interior di sekitar counter Teller, Kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, Kelengkapan dan kesiapan peralatan yang digunakan oleh Teller, Kecepatan Teller dalam menyelesaikan transaksi, Teller memperhatikan setiap keluhan nasabah, serta Teller memberikan pelayanan yang sama kepada semua nasabah tanpa memandang status.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan.1999. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, dan Strategi. Penerbit CV. Rajawali : Jakarta

Balachandran, S.1999. Customer Service Management Respouse Books : New Delhi/Thomsonds Oak/London

Christopher Levelock, Joehen Wirtz & Hean Tat Keh.2002. Service Marketing in AsiaPrentice Hall : Singapore

David A Aaker, V. Kumar & George S.2004.Day Service Marketing. John Wiley Kasmir, 2003,Dasar – dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Lerbin R, Aritonang, 2005, Kepuasan Pelanggan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Peter, Paul J, dan Jerry C. Olson, 1999, Perilaku Konsumen dan Strategy Pemasaran, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta. (terjemahan)

Tjiptono, Fandi, 2001, Manajemen Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta. Simamora, Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gambar

Gambar 4.9 Diagram Kartesius

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA KANTOR LINGKU].IGAH HIDUP, KEBERSIHAN DAIII PERTAffiANAN.. * Jalan Wahidin

Akuntabilitas merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus dimiliki auditor karena tingkat akuntabilitas individu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dapat

Lalu sistem akan menggunakan metode Fisherface sebagai metode untuk proses mencocokkan objek wajah yang terdeteksi dengan wajah yang terdapat pada database

semua berlangsung secara Online, dimana transaksi manual hanya terjadi pada serta bisa juga melalui ATM, sms banking, phone banking, dan internet banking. Bukopin,daftar

Kemajuan teknologi terutama pada bidang teknologi game pada satu dasawarsa terakhir ini telah berubah sangat cepat dimana game pada beberapa dasawarsa yang lalu hanya berupa Game

Daya penggerak pada belt conveyor ditransmisikan kepada belt melalui gesekan yang terjadi antar belt puli penggerak yang digerakkan dengan motor listrik.. Unit

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai konsumsi pangan, mutu gizi konsumsi pangan dan skor pola pangan harapan (PPH) pada anak usia 2 - 6 tahun di Indonesia.. Hasil

Uji beda (Lampiran 4.) yang telah dilakukan terlihat bahwa jumlah Wajib Pajak baru setiap bulan yang mendaftar tahun 2013 di KPP Pratama Malang Selatan lebih