ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
(TAI) PADA
MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 10
METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh
MANDASARI AD’HA
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PKn kelas VA SDN 10 Metro Pusat. Siswa yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 15 siswa (52%).
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
melalui model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization
(TAI).
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Tahapan dalam
penelitian ini diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Alat pengumpulan data penelitian ini
berupa lembar observasi dan alat tes. Lembar observasi digunakan untuk
mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. Sedangkan alat
tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa. Teknik analisis
data penelitian ini dalam bentuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe
Team Assisted Individualization
(TAI) pada pembelajaran PKn dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari persentase
rata-rata kinerja guru pada siklus I (54), siklus II (64), dan siklus III (82). Nilai
rata-rata aktivitas siswa pada siklus I (44,58%), siklus II (61,08%), dan siklus III
(80,78%). Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I 55,17, siklus II 75,86
dan siklus III 86,21.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
(TAI) PADA
MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 10
METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh
MANDASARI AD’HA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...
vi
DAFTAR GAMBAR ...
vii
DAFTAR LAMPIRAN ...
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...
1
B. Identifikasi Masalah ...
4
C. Rumusan Masalah ...
5
D. Tujuan Penelitian...
5
E.
Manfaat Penelitian...
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Kooperatif tipe TAI...
7
1. Pengertian Model Pembelajaran ...
7
2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...
8
3. Pengertian Model tipe TAI ...
10
B. Pengertian Aktivitas dan Hasil Belajar...
13
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ...
13
2. Pengertian Aktivitas Belajar ...
14
3. Jenis-jenis Aktivitas...
16
4. Pengertian Hasil belajar...
17
5. Pendidikan Kewarnegaraan (PKn) ...
18
6. Hipotesis Tindakan ...
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian. ...
22
B.
Setting
Penelitian ...
24
C. Teknik Pengumpulan Data ...
24
D. Alat Pengumpulan Data...
25
E.
Teknik Analisis Data ...
25
F.
Indikator Keberhasilan. ...
27
G. Urutan Penelitian Tindakan kelas ...
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .
...
38
1. Deskripsi Awal. ...
38
2. Refleksi Awal. ...
39
3. Persiapan Pembelajaran...
39
B. Hasil Penelitian...
40
1. Siklus I...
40
v
b. Pertemuan II...
41
c. Temuan Siklus I. ...
42
1. Aktivitas Siswa. ...
42
2. Kinerja Guru. ...
46
3. Hasil Belajar...
48
d. Refleksi Siklus I...
50
e. Saran Perbaikan/Tindakan Kelas Siklus II. ...
50
2. Siklus II. ...
51
a. Pertemuan I. ...
51
b. Pertemuan II...
52
c. Temuan Siklus II...
53
1. Aktivitas Siswa. ...
53
2. Kinerja Guru. ...
57
3. Hasil Belajar...
59
d. Refleksi Siklus II. ...
60
e. Saran Perbaikan/Tindakan Kelas Siklus III. ...
61
3. Siklus III. ...
61
a. Pertemuan I. ...
61
b. Pertemuan II...
62
c. Temuan Siklus III. ...
63
1. Aktivitas Siswa. ...
63
2. Kinerja Guru. ...
67
3. Hasil Belajar...
70
d. Refleksi Siklus III. ...
71
C. Pembahasan. ...
72
1. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ...
72
2. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran. ...
75
3. Hasil Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran...
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...
82
B. Saran
...
83
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Kualifikasi persentase skor hasil observasi keaktifan belajar siswa
dan kinerja guru... 27
2. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran (Siklus I pertemuan I) ... 43
3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran (Siklus I pertemuan II)... 44
4. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I... 45
5. Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I ... 46
6. Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan II ... 47
7. Peningkatan Kinerja Guru Siklus I... 48
8. Nilai Hasil Belajar Siklus I
... 49
9. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa... 49
10. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran (Siklus II Pertemuan I) ... 54
11. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran (Siklus II Pertemuan II) ... 55
12. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 56
13. Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan I ... 57
14. Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan II... 58
15. Peningkatan Kinerja Guru Siklus II ... 59
16. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 59
17. Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 60
18. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran
(Siklus III Pertemuan I) ... 64
19. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran
(Siklus III Pertemuan II) ... 66
20. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus III ... 67
21. Kinerja Guru pada Siklus III Pertemuan I... 68
22. Kinerja Guru pada Siklus III Pertemuan II ... 69
23. Peningkatan Kinerja Guru Siklus III ... 69
24. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 70
25. Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus III... 71
26. Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Per-Siklus ... 72
27. Rekapitulasi Nilai Kinerja Guru per-Siklus ... 76
28. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa per-Siklus ... 78
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 23
2. Grafik Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa
per-Siklus... 74
3. Grafik Rekapitulasi Nilai Kinerja Guru per-Siklus
... 77
4. Grafik Rekapitulasi Persentase Nilai Rata-rata Hasil Belajar
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Surat Keterangan Penelitian dari Fakultas... 87
2. Surat Penelitian Pendahuluan dari Fakultas ... 88
3. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ... 89
4. Surat Pernyataan Teman Sejawat ... 90
5. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 91
6. Pemetaan/Analisis SK-KD ... 92
7. Silabus Pembelajaran... 98
8. Kisi-kisi Soal... ... 109
9. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ... 111
10. Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 121
11. Bahan Ajar Siklus I ... 122
12. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan I ... 125
13. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan II ... 129
14. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I ... 127
15. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan II... 131
16. Daftar Nilai
Pre Test
Siklus I ... 133
17. Daftar Nilai
Post Test
Siklus I ... 134
18. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 135
19. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ... 141
20. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 151
21. Bahan Ajar Siklus II
... 152
22. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan I ... 156
23. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan II ... 160
24. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I ... 158
25. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan II ... 162
26. Daftar Nilai
Pre Test
Siklus II ... 164
27. Daftar Nilai
Post Test
Siklus II... 165
28. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 166
29. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus III... 172
30. Lembar Kerja Siswa Siklus III ... 182
ix
Siklus III Pertemuan I ... 185
33. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus III Pertemuan II... 189
34. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III Pertemuan I ... 187
35. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III Pertemuan II ... 191
36. Daftar Nilai
Pre Test
Siklus III ... 193
37. Daftar Nilai
Post Test
Siklus III ... 194
38. Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 195
HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Mandasari Ad’ha
NPM
: 0813053041
Program studi
: S1 PGSD
Jurusan
: Ilmu Pendidikan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Lokasi Penelitian
: SDN 10 Metro Pusat
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul
“Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran
Kooperatif tipe
Team Assisted Individualization
(TAI) pada Mata Pelajaran PKn
Kelas V A SDN 10 Metro
Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012” tersebut adalah asli
hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan
telah disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini
tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-Undang dan peraturan
yang berlaku.
Metro, Maret 2012
i
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, HidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Assisted Individualization
(TAI) Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas V A SDN
10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penyusunan skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1.
Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M. Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan Universitas Lampung.
2.
Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3.
Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, Ketua Program Studi PGSD, Pembimbing
Akademik dan sekaligus Pembimbing 1 yang telah banyak memberikan saran
dan masukan yang sangat bermanfaat.
4.
Ibu Dra. Asmaul Khair, M. Pd, selaku Ketua UPP PGSD Metro sekaligus
Dosen Penguji yang telah memberikan saran yang sangat bermanfaat.
5.
Bapak Drs. A. Sudirman, M. H, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
ii
6.
Bapak/Ibu Dosen, Staf dan Karyawan S1 PGSD UPP Metro yang telah
banyak membantu selama perkuliahan sampai skripsi ini selesai.
7.
Kepala Sekolah SDN 10 Metro Pusat Bapak Y. Puryono, S. Pd yang telah
membantu kelancaran selama penelitian.
8.
Ibu Eka Sila, S. Pd. SD selaku teman sejawat yang telah banyak membantu
selama penelitian.
9.
Siswa-siswi kelas V A SDN 10 Metro Pusat yang telah membantu selama
penelitian.
10. Kedua orang tuaku yang tercinta, kakak-kakakku, keponakanku dan seluruh
keluarga besarku, yang tiada henti-hentinya memberikan semangat dan do’a
demi keberhasilanku.
11. Teman-teman senasib seperjuangan angkatan 08 S1 PGSD UPP Metro,
semoga penantian kita selama ini tidak sia-sia.
12. Teman-teman kelas B, semoga kebersamaan selama ini tak lekang oleh
waktu.
13. Sahabat-sahabatku (Maiko, Adi, Depit, Sita, Alul, Mpeb, Beka, Fitka, Yuli,
Thita, Kris, Ida dan Linda ) terimakasih atas ketulusan dan pengertian selama
ini.
14. Temen-temen kosan Villa Hawa yang telah banyak membantu, terimakasih
buat semuanya.
15. Teman-temanku Irin, Yati, Sofie, Very, Riyan, Yadi, Yowan, Achyar.
Thanks
for All.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
iii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini kurang sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
dunia pendidikan.
Metro, Maret 2012
Penulis
MOTTO
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam
(HR. Ibnu Majah)
Perubahan tidak menjamin perbaikan, tetapi tidak ada perbaikan yang bisa dicapai
tanpa perubahan, seperti tindakan tidak menjamin keberhasilan, tetapi tidak ada
keberhasilan yang bisa dicapai tanpa tindakan. Seperti juga tidak ada usaha yang
tidak mungkin rugi, tetapi tidak ada keuntungan yang bisa dicapai tanpa kesediaan
untuk menanggung kerugian. Hidup ini tidak sempurna jika anda menginginkan
yang mudah, tapi jika anda ikhlas menerima bahwa kesulitan adalah tangga
menuju kemudahan maka hidup ini akan sempurna.
(Mario Teguh)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua
: Dr. Hi. Darsono, M.Pd.
Sekretaris
: Drs. A. Sudirman, M. H
Penguji
Bukan Pembimbing
: Dra. Asmaul Khair, M.Pd.
2. Dekan FKIP
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si
NIP. 196003151985031003
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati dan mengharap Ridho dan Hidayah Nya, ku
persembahkan karya sederhana ini kepada:
ALLAH SWT, atas kekuasaanMu penulis dapat menyelesaikan karya ini.
Kedua orangtua ku tercinta, yang telah banyak memberikan semangat, dan menjadi
motivator terbesar dalam hidupku. Terimakasih telah mengajarkan aku untuk menjadi
yang terbaik, dan untaian do’a yang tiada henti-hentinya untukku.
Kakak ku tersayang,Yuli, Agus, Neta, Dian. Serta kakak iparku Alfi, Sri, Gundri,
Susan. Yang telah memberikan semangat, do’a serta dukungan moril dan materil.
Terimakasih atas ketulusan dan keikhlasan selama ini, maaf jika tidak sebanding
dengan apa yang kalian berikan untukku selama ini.
Keponakanku (Barran, Faza, Rifdha, Riffa, Allysa, Afifa, Fasya) yang selalu
membuatku tersenyum, semoga kalian menjadi anak yang pintar, soleh dan soleha
serta menjadi kebanggaan keluarga.
Seluruh keluarga besarku yang selalu menantikan keberhasilanku
Seseorang yang insya allah akan menjadi pendamping hidupku
Teman-teman terbaikku
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, pada tanggal 25 Juli
1988. Merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari
pasangan Bapak Junaidi yang bijaksana dan Ibu Susilawati
yang sangat sabar serta penuh pengertian.
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah
Taman Kanak-kanak (TK) Al-Khairiyah Lampung Selatan yang diselesaikan pada
tahun 1994. Dilanjutkan dengan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 05 Sidorejo
diselesaikan pada tahun 2000, penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah
Lanjutan Tingkat pertama (SLTP) Negeri 01 Sidomulyo yang diselesaikan pada tahun
2003, dan penulis melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda yang
diselesaikan pada tahun 2006.
Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Lampung program
studi S1 PGSD melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN), selama menyelesaikan studi penulis pernah mendapat beasiswa Bantuan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Undang-undang RI Pasal 1 Ayat 1 No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan dalam arti luas pendidikan adalah hidup. Artinya pendidikan adalah segala pengalaman (belajar) diberbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu. Pendidikan dilakukan dalam bentuk pengajaran (intruction) yang terprogram dan bersifat formal. Pendidikan berlangsung di sekolah atau didalam lingkungan tertentu yang diciptakan secara sengaja dalam konteks kurikulum sekolah yang bersangkutan (Syarifudin, 2006: 24-25).
2
status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No. 2 tahun 1949. Undang-Undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia. Pembelajaran PKn merupakan salah salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang khususnya anak-anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan teman bermainnya.
Menurut Permendiknas no. 22 tahun 2006 mata pelajaran PKn bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
2. Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan
3. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Tujuan tersebut dikuatkan oleh Martati (2010: 43) tujuan penyelenggaraan pembelajaran PKn adalah memberikan dan menanamkan dasar-dasar pengetahuan kewarganegaraan (civics knowladge), keterampilan kewarganegaraan (civics skills), karakter atau watak kewarganegaraan (civics character or disposition) melalui proses pembelajaran (transfer of learning), pengalihan nilai (transfer of value), dan pengalihan prinsip-prinsip (transfer of principles) sebagai usaha dini membentuk warga negara yang baik (good citizenship).
3
berbangsa dan bernegara. Untuk menunjang pembelajaran tersebut seorang guru harus pandai memilih model-model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Berdasarkan observasi di kelas V A SDN 10 Metro Pusat, pembelajaran PKn belum terlaksana dengan baik, dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode yang monoton, jarang dilakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa, guru belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), sehingga proses pembelajaran yang dilakukan kurang menarik dan membosankan. Siswa terlihat pasif, kurang memahami materi yang diajarkan. Serta dalam aktivitas belajar banyak siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran sehingga saat guru memberikan pertanyaan, sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran PKn yang kurang menekankan pada aktivitas belajar, hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa. Pada ujian mid semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 hasil belajar PKn siswa masih banyak yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 60. Dari 29 orang siswa pada ujian mid semester ganjil, sebanyak 15 siswa (52 %) belum mencapai KKM.
4
dalam model ini siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah, siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok, siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dalam keterampilannya, dan menghemat presentasi guru sehingga waktu pembelajaran lebih efektif.
Menurut Muhfida (http://techonly13.wordpress.com) pembelajaran kooperatif sebagai salah satu strategi belajar mengajar adalah suatu cara mengajar dimana siswa dalam kelas dipandang sebagai kelompok atau dibagi dalam beberapa kelompok. Sedangkan menurut Slavin (dalam Isjoni 2007: 12) model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan perbaikan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada
mata pelajaran PKn di kelas V A SDN 10 Metro Pusat.
B. Identifikasi Masalah
5
1. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat 2. Rendahnya hasil belajar siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat
3. Kurangnya minat siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat terhadap pelajaran PKn
4. Pembelajaran masih berpusat pada guru
5. Guru belum menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI)
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran PKn dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat tahun pelajaran 2011/2012?
2. Apakah pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat tahun pelajaran 2011/2012?
D.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:
6
2. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran PKn kelas V A SDN 10 Metro Pusat tahun pelajaran 2011/2012.
E.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat. 1. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran PKn kelas V A SDN 10 Metro Pusat tahun pelajaran 2011/2012.
2. Bagi Guru
Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya, serta menambah dan mengembangkan pengetahuan mengenai model-model pembelajaran kooperatif.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui model pembelajaran kooperatif khususnya pada pembelajaran PKn.
4. Bagi Penulis
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
(TAI)
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan sebuah proses yang disusun secara
sistematis dan terencana untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Model
pembelajaran dapat diartikan rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberi
petunjuk kepada pengajar dikelas dalam setiap setting pembelajaran ataupun
setting lainnya. Joyce (dalam Suwarjo 2008: 97). Menurut Joice dan Weil
(dalam Isjoni 2007: 50) Model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana
yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun
kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada
pengajar, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya.
Model pembelajaran terbagi atas berbagai strategi belajar, seperti strategi
pemodelan, pembelajaran penemuan, pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran sinetik, model inkuiri, model
bermain peran, dan sebagainya. Model-model tersebut memiliki pola-pola
8
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran Student-Centered,
siswa dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan/atau dituntun
untuk mengerjakan tugas yang secara bersama-sama, dan mereka harus
mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas itu.
2. PengertianModel Pembelajaran Kooperatif
Menurut Johnson (dalam Isjoni 2007: 44) pembelajaran kooperatif adalah
mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran
kooperatif berarti juga belajar bersama-sama, saling membantu antara yang
satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan setiap orang dalam
kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
Arend (dalam Martati 2010: 14) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran
kooperatif adalah sebagai berikut: 1). Siswa bekerja dalam tim untuk
mencapai tujuan belajar. 2). Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa berprestasi
rendah, sedang dan tinggi. 3). Bilamana mungkin, tim-tim itu terdiri atas
campuran ras, budaya, dan gender. 4). Sistem reward nya berorientasi
kelompok maupun individu.
Pembelajaran kooperatif dikembangkan setidak-tidaknya mencapai tiga
tujuan pembelajaran penting, yaitu 1) hasil belajar akademik, penerimaan
terhadap keberagaman, dan 3) pengembangan keterampilan sosial. Allport
9
Untuk mencapai hasil maksimal, ada lima unsur yang harus diterapkan dalam pembelajaran kooperatif yaitu :
a. Saling ketergantungan positif
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif , pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Guru menciptakan suasana yang mendorong siswa merasa saling dibutuhkan.
b. Tanggung jawab perseorangan
Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran kooperatif membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanankan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan. c. Tatap muka
Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.
d. Komunikasi antar anggota
Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan efektif. (http://techonly13. Wordpress. Com)
Dalam berbagai teori, model pembelajaran kooperatif terbagi atas beberapa
model yaitu sebagai berikut: 1). Student Team-Achievment Division
(STAD), 2). Teams Games-Tournament (TGT), 3). Jigsaw, 4). Team
Assisted Individualization (TAI), 5). Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC)
Berdasarkan uraian di atas penulis memilih model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualization (TAI). Karena model pembelajaran ini
10
ada di kelas, agar guru dan siswa merasakan kemudahan dalam proses
pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
3. Model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
Model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) merupakan
suatu model kooperatif yang menitikberatkan pada proses belajar dalam
kelompok, proses belajar dalam kelompok membantu siswa dalam
menentukan dan membangun sendiri pemahaman tentang materi pelajaran.
Suyitno (dalam http://kireyinha.blogspot.com) Model pembelajaran
kooperatif tipe TAI adalah salah satu model pembelajaran yang
menggunakan kelompok yang heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 orang
yang saling bekerja sama dalam kelompok-kelompok mereka untuk
memecahkan masalah.
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang dibentuk
dari kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang heterogen dalam setiap
kelompok dan diikuti dengan pemberian bantuan individu bagi peserta didik
yang memerlukan. Dalam model pembelajaran tipe Team Assisted
Individualization (TAI) siswa belajar secara individu dan menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan dalam jumlah tertentu, selanjutnya siswa yang
memiliki kemampuan unggul diminta untuk memeriksa jawaban yang
dibuat anggota lainnya disertai memberikan layanan anggota kelompoknya
apabila menemui kesulitan, sehingga soal-soal yang diberikan dapat
11
Suyitno (dalam http://matematika cerdas. Wordpress.com) model pembelajaran TAI memiliki 8 (delapan) komponen yaitu sebagai berikut:
a. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa.
b. Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
c. Curriculum Materials yaitu siswa bekerja secara individu tentang materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
d. Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang membutuhkan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya.
e. Team Scores and Team Recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan pemberian kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
f. Teaching Group yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
g. Fact Test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
h. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Wahyudi (dalam Http:// Model Pembelajaran TAI. Com.) Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI adalah:
1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh
guru.Guru memberikan soal secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal pada awal pertemuan. 2. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4 sampai 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda menurut tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompoknya.
4. Setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusi yang telah diselesaikan dengan teman kelompoknya sedangkan guru mengarahkan siswa.
5. Guru mengarahkan siswa dalam merangkum materi pelajaran. 6. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
12
Menurut Driver (http://kireyinha.blogspot.com), Ciri khas Model
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), 1) Setiap
siswa secara individual mempelajari materi pembelajaran yang sudah
dipersiapkan oleh guru, 2) Hasil belajar individual dibawa ke
kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan dibahas oleh anggota kelompok-kelompok, 3)
Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban
sebagai tanggung jawab bersama, 4) Menitik beratkan pada keaktifan siswa.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)
a. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah.
b. Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok.
c. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dalam
keterampilanya
d. Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan
masalah.
e. Menghemat presentasi guru sehingga waktu pembelajaran lebih efektif.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)
a. Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantung pada
siswa yang pandai.
13
c. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang baik maka proses
pembelajarannya juga berjalan kurang baik. Suyitno
(http://kireyinha.blogspot.com)
B.Pengertian Aktivitas dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Menurut Djamarah & Aswan (2006: 10) belajar adalah proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah
perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Menurut Rudi Susilana (dalam Hernawan dkk., 2007: 2) belajar dapat
diartikan sebagai usaha memperoleh dan mengumpulkan sejumlah ilmu
pengetahuan. Belajar adalah usaha memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan pengertian belajar adalah proses
perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara
sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan
dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk memperoleh dan
mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi transaksional
antara guru dan siswa dimana dalam proses tersebut bersifat timbal balik,
proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa. Komunikasi
transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan
14
Menurut Corey (dalam Ruminiati 2007: 1. 14) pembelajaran adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara disengaja untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam
kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respon terhadap situasi tertentu
juga. Pendapat lain dikemukakan oleh Hamalik (dalam Hernawan, dkk.,
2007: 2) bahwa pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh
oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk
melakukan kegiatan secara aktif dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan Surya (dalam Hernawan, dkk., 2007: 2)
menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran
menekankan pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru
melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar
terjadi proses perubahan prilaku secara komprehensif, yang terpenting
dalam proses pembelajaran ini adalah perlunya komunikasi timbal balik
(transaksional) antara guru dan siswa dengan siswa baik itu secara langsung
maupun tidak langsung atau melalui media.
2. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar siswa sangatlah penting dalam menunjang proses belajar
15
adalah kegiatan atau kesibukan. Menurut Nasution Aktivitas adalah
keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.
Sedangkan belajar, menurut H. Carl. Witherington belajar adalah suatu
perubahan di dalam kepribadian, yang menyatakan diri sebagai suatu pola
baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau
suatu pengertian. Menurut Hilgard Belajar adalah proses yang melahirkan
atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam
laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari
perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan.
Proses aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta
didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan
prilakunya dapat terjadi secara tepat, mudah dan benar, baik berkaitan
dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. (Hanafiah, 2009: 24).
Reber (dalam Syah, 2003: 109) mengemukakan bahwa aktivitas adalah
proses yang berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengan
beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu.
Dari pengertian yang dikemukakan para ahli di atas, penulis menyimpulkan
bahwa yang dimaksud aktivitas belajar adalah suatu proses kegiatan belajar
siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam
16
3. Jenis-jenis Aktivitas
Aktivitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba mengadakan
klasifikasi, antara lain Paul D. Dierich dalam Hamalik (2011: 90-91)
membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, sebagai berikut:
a) Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.
b) Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. c) Kegiatan-kegiatan mendengarkan : mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.
d) Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
e) Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola.
f) Kegiatan-kegiatan matrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, berkebun.
g) Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan.
h) Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua kegiatan tersebut di atas, dan bersifat tumpang tindih (Bruton dalam Hamalik, 2011: 91).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan
suatu kegiatan yang melibatkan antara fisik dan pikiran siswa dalam
mendapatkan pengetahuan, pengalaman belajar serta mencapai tujuan dalam
suatu pembelajaran, dengan indikator membuat keputusan, mengerjakan tes,
17
4. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar, sedangkan dari siswa hasil belajar merupakan puncak proses
belajar, (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3). Menurut Suprijono (2009: 7)
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Sedangkan menurut Horwart
Kingsley (dalam http://aadesanjaya.blogspot.com) membagi tiga macam
hasil belajar mengajar : (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan
dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita.
Dari pengertian-pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Hasil
Belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang
diperoleh siswa setelah ia menerima ilmu pengetahuan yang diberikan oleh
guru sehingga dapat mengkontruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut Slameto (dalam http:// sunartombs.wordpress.com) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:
a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang di sebut faktor individu (Intern), yang meliputi : 1) Faktor biologis, meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan penglihatan. Jika salah satu dari faktor biologis terganggu akan mempengaruhi hasil prestasi belajar. 2) Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi serta perhatian ingatan berfikir. 3) Faktor kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar dan haus serta mengantuk. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu akan hilang.
18
lembaga pendidikan yang pertama dan terutama. Merupakan lembaga pendidikan dalam ukuran kecil tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar. 2) Faktor Sekolah, meliputi : metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan berdisiplin di sekolah. 3). Faktor Masyarakat, meliputi: bentuk kehidupan masyarakat sekitar dapat mempengaruhi prsetasi belajar siswa. Jika lingkungan siswa adalah lingkungan terpelajar maka siswa akan terpengaruh dan mendorong untuk lebih giat belajar.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas penulis
menyimpulkan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks,
yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yang ada pada diri
siswa.
5. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pengertian PKn (n) tidak sama dengan PKN (N). PKN (N) adalah
Pendidikan Kewargaan Negara, sedangkan PKn (n) adalah Pendidikan
Kewarganegaraan. Istilah KN merupakan terjemahan civics. Menurut
Soemantri (dalam Ruminiati 2007:1. 25)
Pendidikan Kewargaan Negara (PKN) merupakan mata pelajaran social
yang bertujuan untuk membentuk atau membina warga negara yang baik,
yaitu warga negara yang tahu, mau dan mampu untuk berbuat baik. Warga
negara yang baik adalah warga negara yang mengetahui dan menyadari serta
melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara. Sedangkan
menurut Winata Putra (dalam Ruminiati 2007: 1.9) menyatakan bahwa PKn
adalah Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut
status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam
19
kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan
status formal warga negara Indonesia yang kemudian diperbarui lagi dalam
Undang-Undang No. 12 tahun. 2006.
Sedangkan menurut Anas (dalam http://anasnurhuda354.wordpress.com)
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan
membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi,
rule of law, HAM, hak dan kewajiban warga Negara serta proses demokrasi.
Menurut Permendiknas no 22 tahun 2006 Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Martati (2010: 41) Mata pelajaran PKn, disusun dengan tujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, 2) Berpartisipasi secara aktif dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi, 3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, 4) Berinteraksi secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa PKn difokuskan pada
pembentukan warga negara yang dapat memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya agar menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamatkan oleh
20
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi 6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
6. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian
21
A SDN 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012 menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan
melaksanakan langkah-langkah pembelajaran secara tepat, maka aktivitas
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, istilah dalam
bahasa inggris adalah Classroom Action Research. Yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Wardani dkk (2007: 1. 4)
Penelitian Tindakan Kelas adalah Penelitian yang dilakukan oleh guru didalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Hopkins dalam Arikunto, dkk., (2006: 104) mengungkapkan daur ulang dalam
penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan (planning),
penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil
tndakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai
23
[image:39.612.194.450.159.550.2]
Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Hopkins dalam Arikunto (2006: 105)
Refleksi Pelaksanaan
Obsevasi
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Obsevasi
Pelaksanaan Refleksi
DST
Obsevasi SIKLUS I
SIKLUS II
24
B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif
antara peneliti dengan guru. Subjek penelitian ini adalah seorang guru dan
siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan
jumlah siswa 29 yang terdiri dari 20 siswa Laki-laki dan 9 siswa
Perempuan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V A SDN 10 Metro Pusat, Jl. Dr.
Soetomo no. 108 Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat
Kota Metro.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2011/2012 selama kurang lebih lima bulan. Kegiatan penelitian dimulai dari
tahap persiapan (penyusunan proposal PTK, diskusi, penyusunan RPP dan
lembar kerja siswa) sampai tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat dalam penelitian ini
digunakan teknik tes dan non tes.
1. Teknik tes merupakan prosedur atau cara pengumpulan data tentang hasil
belajar siswa.
2. Teknik non tes merupakan prosedur atau cara pengumpulan data untuk
25
D. Alat Pengumpulan Data
1. Lembar observasi, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas
belajar siswa dan kinerja guru selama penelitian tindakan kelas dalam
pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualizatio (TAI).
2. Tes digunakan untuk mengetahui tentang sejauh mana pengetahuan siswa
tentang materi yang telah diajarkan.
E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari data non tes yaitu observasi, data observasi
untuk mengetahui kesulitan siswa selama proses pembelajaran PKn dengan
menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Rumus penilaian dengan persen dari aktivitas siswa di atas adalah sebagai
berikut :
NP
SM
R
X
100
Keterangan :
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh oleh siswa
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = Bilangan tetap
26
2. Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data dari hasil aktivitas dan belajar melalui
model kooperatif tipe Team Assisted Indidualization (TAI). Data kuantitatif
diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan siswa pada setiap siklus, data
kuantitatif penelitian ini didapat dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari
hasil tes yang diberikan kepada siswa dengan rumus:
a. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara individual
digunakan rumus :
S =
X 100
Keterangan:
S = Nilai yang diharapkan
R = Jumlah skor/ item yang dijawab benar
N = Skor maksimum dari tes
100 = Bilangan Tetap
Diadopsi dari Purwanto (2008: 112)
b. Nilai Rata-rata seluruh siswa didapat dengan menggunakan rumus:
X =
Keterangan:
X = nilai rata-rata
Xi = nilai
N = banyaknya siswa
27
c. Sedangkan untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara
klasikal
Ketuntasan Klasikal = x 100%
Diadopsi dari Purwanto (2008: 102)
Tabel 1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dan Guru dalam %
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
>80% 60-79% 40-59% 20-39% <20%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Diadopsi dari Aqib, dkk., (2009:41)
F.Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila adanya peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya.
G. Urutan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitaian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus dan masing-masing siklus
memiliki empat tahap kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Adapun siklus tersebut antara lain:
Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan akan ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan materi pelajaran, yaitu materi kelas V sesuai dengan
[image:43.612.210.467.249.330.2]28
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
4. Menyiapkan instrumen yang digunakan dalam siklus PTK (lembar
observasi untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran
berlangsung)
5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif
tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengecek kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran.
b. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
c. Memotivasi siswa untuk belajar dengan mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
d. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2. Kegiatan Inti Eksplorasi
29
a. Secara berkelompok siswa mencari informasi mengenai definisi
kata organisasi dan tujuan organisasi
b. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh
guru
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Memberi pertanyaan kepada siswa tentang organisasi yang ada di
sekitar kita
b. Bersama siswa menetapkan jawaban sementara dari permasalahan
yang diberikan.
c. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas berupa LKS.
d. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berpikir,
menganalisis, dan menyelesaikan LKS yang diberikan sehingga
mengetahui jawaban dari permasalahan yang diberikan.
e. Membentuk 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5-6
orang siswa yang kemampuan akademiknya terdiri dari siswa
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah serta gender siswa.
f. Mengawasi jalannya diskusi dengan berkeliling untuk membantu
kelompok yang mengalami kesulitan.
g. Bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang telah
diberikan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
30
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari,
sekaligus menindak lanjuti dengan membagi lembar kerja siswa untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang
telah dilaksanakan.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir
diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi untuk
mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan membubuhkan tanda ceklis, sedangkan kinerja guru dengan
memberi nilai pada lembar observasi.
d. Refleksi
Dalam refleksi kegiatan yang dilakukan adalah membahas sesuatu yang
terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti baik itu kelebihan
ataupun kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Kelemahan
dan kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran, maka akan
dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus kedua.
Sedangkan kelebihan atau kebaikan pada siklus pertama perlu
dipertahankan untuk siklus selanjutnya dan dapat dijadikan contoh dalam
31
Siklus II
Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh tim peneliti untuk mengkaji
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai acuan dalam
pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan siklus II ini meliputi:
a. Tahap Perencanaan
1. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
pada siklus I
2. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II
berdasarkan refleksi siklus I
3. Menetapkan materi pelajaran yaitu materi kelas V sesuai dengan
kurikulum KTSP yang berlaku saat ini di SDN 10 Metro Pusat
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Menyiapkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran
6. Menyiapkan instrumen yang digunakan dalam siklus PTK (lembar
observasi untuk melihat aktivitas siswa dan kinerja guru selama
pembelajaran berlangsung)
7. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
8. Menetapkan cara refleksi yang dilakukan oleh tim peneliti, yaitu guru
dan peneliti sebagai observer secara bersama-sama, dan dilakukan setiap
akhir tindakan pada siklus selanjutnya.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus II ini, kegiatan pembelajaran dengan model
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan
32
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengecek kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran.
b. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
c. Memotivasi siswa untuk belajar dengan mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
d. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Secara berkelompok siswa mencari informasi mengenai organisasi di
sekolah dan masyarakat
b. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh
guru
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Memberi pertanyaan kepada siswa tentang contoh organisasi yang ada
di sekolah
b. Bersama siswa menetapkan jawaban sementara dari permasalahan
yang diberikan.
33
d. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berpikir,
menganalisis, dan menyelesaikan LKS yang diberikan sehingga
mengetahui jawaban dari permasalahan yang diberikan.
e. Membentuk 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang
siswa yang kemampuan akademiknya terdiri dari siswa
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah serta gender siswa.
f. Mengawasi jalannya diskusi dengan berkeliling untuk membantu
kelompok yang mengalami kesulitan.
g. Bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang telah
diberikan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari,
sekaligus menindak lanjuti dengan membagi lembar kerja siswa untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang
telah dilaksanakan.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir
34
mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan membubuhkan tanda ceklist, sedangkan kinerja guru dengan
memberikan nilai pada lembar observasi.
d. Refleksi
Dalam refleksi kegiatan yang dilakukan adalah membahas sesuatu yang
terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti baik itu kelebihan
ataupun kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Kelemahan
dan kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran, maka akan
dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus kedua.
Sedangkan kelebihan atau kebaikan pada siklus pertama perlu
dipertahankan untuk siklus selanjutnya dan dapat dijadikan contoh dalam
melaksanakan pembelajaran.
Siklus III
Pada akhir siklus II telah dilakukan refleksi oleh tim peneliti untuk mengkaji
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai acuan dalam
pelaksanaan siklus III. Adapun pelaksanaan siklus III ini meliputi:
a. Tahap Perencanaan
1. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
pada siklus II
2. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus III
berdasarkan refleksi siklus II
3. Menetapkan materi pelajaran yaitu materi kelas V sesuai dengan
35
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Menyiapkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran
6. Menyiapkan instrumen yang digunakan dalam siklus PTK (lembar
observasi untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran
berlangsung)
7. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus III ini, kegiatan pembelajaran dengan model
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengecek kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran
b. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
c. Memotivasi siswa untuk belajar dengan mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
d. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
36
b. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh
guru
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Memberi pertanyaan kepada siswa tentang contoh organisasi yang ada
di sekolah
b. Bersama siswa menetapkan jawaban sementara dari permasalahan
yang diberikan.
c. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas berupa LKS.
d. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berpikir,
menganalisis, dan menyelesaikan LKS yang diberikan sehingga
mengetahui jawaban dari permasalahan yang diberikan.
e. Membentuk 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang
siswa yang kemampuan akademiknya terdiri dari siswa
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah serta gender siswa.
f. Mengawasi jalannya diskusi dengan berkeliling untuk membantu
kelompok yang mengalami kesulitan.
g. Bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang telah
diberikan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang ha-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
37
e. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari,
sekaligus menindak lanjuti dengan membagi lembar kerja siswa untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang
telah dilaksanakan.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir
diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi untuk
mengetahui aktivitas belajar selama proses pembelajaran berlangsung
dengan membubuhkan tanda ceklist, sedangkan kinerja guru dengan
memberikan nilai pada lembar observasi.
d. Refleksi
Dalam refleksi kegiatan yang dilakukan adalah membahas sesuatu yang
terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti baik itu kelebihan
ataupun kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Jika pada
siklus ketiga pembelajaran dapat berlangsung dengan baikdan telah terjadi
peningkatan dibanding dengan siklus-siklus sebelumnya, maka penelitian
dianggap cukup. Namun jika masih terdapat kekurangan, penelitian akan
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan
terhadap siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dapat disimpulkan:
1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa kelas V A SDN 10 Metro Pusat. Hal ini sesuai
dengan pengamatan observer yang telah dilakukan terhadap siswa mulai
dari siklus I sampai siklus III. Aktivitas belajar siswa dari setiap siklus
mengalami peningkatan, yaitu siklus II meningkat dari siklus I yaitu
44,58% menjadi 61,08% dengan peningkatan sebesar 16,50% dan nilai
rata-rata siklus III meningkat dari siklus II yaitu 61,08% menjadi 80,78%
dengan peningkatan sebesar 19,70%.
2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) dalam pembelajaran PKn dapat me