iii
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung
Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015)
Oleh
I PUTU ARIE PERMANA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADdalam meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok pengelolaan lingkungan.
Penelitian ini merupakan penelitianeksperimendengan sampel penelitian yaitu siswa kelas VIIAdan VIIDSMP Negeri 1 Seputih Mataram Lampung Tengah
iv
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADberpengaruh terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan (Pertemuan I = 72; Pertemuan II = 89.). Selain itu, sebagian besar siswa (91%) memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa media poster melalui model
pembelajaran kooperatif tipeSTADberpengaruh signifikan terhadap peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ( pretes eksperimen = 83; pretes kontrol = 73, postes eksperimen = 70; postes kontrol = 42). Dengan demikian, pembelajaran menggunakan metodesocratic circlesdisertai media gambar berpengaruh signifikan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADberpengaruh terhadap peningkatan hasil dan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Mataram Lampung Tengah materi pokok Pengelolaan Lingkungan.
i ABSTRACT
THE INFLUENCE OF POSTER MEDIA IN COOPERATIVE LEARNING MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
TYPE TO THE ACTIVITY AND THE LEARNING OUTCOMES OF ENVIRONMENT
MANAGEMENT SUBJECT MATTER
(Experimental Study in Class VII SMP Negeri 1 Seputih Mataram Second Semester,
Central Lampung Regency 2014/2015 Academic Year)
By
I PUTU ARIE PERMANA
This research was aimed to find out the influence of implementation poster media in cooperative learning model (STAD) type to improve the learning outcomes and students’s learning activity on environment management subject matter. This research was experiment research. The sample were class VII A and VII D SMP Negeri 1 Seputih Mataram, Central Lampung that was chosen by cluster random sampling technique. The research design was pretest-posttest non equivalen. The research data were quantitative and qualitative. The quantitative data were
ii
The result of this research that the using media poster through cooperative
learning model student team achievement division (STAD) type have influence to the activity and the result study on every meeting (first meeting = 72 and second meeting = 89). Besides that, almost of student (91%) gives positive responses to the using media poster through cooperative learning model student team
achievement division (STAD) type. The result show that the using media poster through cooperative learning model team achievement division (STAD) type have influence significantly to increasing to the activity and student’s result study (
pretest experiment class = 83; pretest control class = 73; postest experiment
class = 70; postest control class = 42). Based on the result, it can be concluded that the using media poster through cooperative learning model student team achievement division (STAD) type have influence signicantly to increasing the result study and student’s activity in class VII SMP Negeri 1 Seputih Mataram
Central Lampung of environmental management subject matter.
vii
Penulis dilahirkan di Wirata Agung, pada taggal 31 Juli 1992, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ketut Tompel dengan Ibu Desak Made Suwastini. Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Wirata Agung (1998-2004), SMP Negeri 1 Seputih Mataram (2004-2007), SMA Negeri 1 Terbanggi Besar (2007-2010). Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa
Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur SNMPTN. Penulis beralamatkan di RT/RW 01/01, Desa Wirata Agung, Kec. Seputih Mataram, Kab. Lampung Tengah. No.Hp penulis 085769627069.
Astung Kara....
Asung kerta wara nugraha Ida Shang Hyang widhi Wasa yang Maha agung,
Atas segala limpahanrakhmat, anugerah dan karunia yang tak terhingga
Sehingga skripsi ini bisa terselesaikan
Karya ini kupersembhakan dengan penuh cinta dan kasih kepada:
Yang tercinta BapakkuKetut Tompet dan Ibukku Desak Made Suwastini yang telah
mendidik dan membesarkanku dengan doa, kesabaran dan limpahan cinta yang takkan
pernah bisa terbalas
Adikku tersayang Made Arya Dwipayana dan Ni Nyoman Evi Silviana Putri yang
senantiasa memberikan dukungan dan doa serta kasih sayangnya
Para dosen dan guruku, atas ilmu, nasehat, dan arahan yang telah di berikan.
Bekerjalah seperti yang telah
ditentukan, sebab berbuat lebih baik
daripada tidak berbuat, bahkan tubuh
pun tak akan berhasil terpelihara tanpa
berkarya
(Bhagawad Gita III.8)
Apa yang anda lakukan akan tercermin
dari setiap apa yang ada atakan di
dalam hidupmu
(@Petuah motivasi)
Menjadi guru profesional bagi anda
anggaplah nomer 2, yang nomer 1 itu
anda belajar biologi untuk mendaptkan
jodoh secara benar (Drs. Arwin
Achmad, M.Si)
Jangan memakai prinsip hidup seperti
air yang tidak pasti namun hiduplah
seperti kereta yang berjalan diatas rel
yang selalu melaju kedepan untuk
mencapai sebuah tujuan yang
xi
PujisyukurkepadaTuhan Yang MahaEsa (Brahman), atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(StudiEksperimenPadaSiswaKelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Seputih MataramTahunPelajaran 2014/2015)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. BertiYolida, S. Pd., M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologidan sekaliguspembimbing II yang telah memberikan bimbingandanmotivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
xii
6. I Ketut Tompel,S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Seputih Mataramdan Made Subrata, S. Pd.,selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;
7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas VIIAdan VIIB SMP Negeri 1 Seputih Mataram atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung; 8. Ni Made Fina Dwidayanti, SE., terima kasih atas motivasi, bantuannya,
doanya dan semangatnya yang telah kau berikan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. SahabatkuFebri, S.Pd., Rinu Bhakti Dewantara, S.Pd., TaufikArdiyanto, S.Pd., RiskiNoprial, S.Pd., Muhamad Akbar, S.Pd, Linda Asrina, S.PdI Wayan Chandra, S.Pd, Nurmala,S.Pd, Ginda Mutiara Subing, S.Pd, Made Dewi Lestari, S.Pd, Sisca Nasution,S.Pd, Ni Wayan Nila Sari, S.Pd., Ana Safitri, S.Pd., Weli Mentari, S.Pdsertasemuasahabat di PendidikanBiologi 2010 atas motivasi, doa dan bantuannya, semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini.
10. Rekan-rekan Formandibula (Forum Mahasiswa Pendidikan Biologi), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;
xiii
Semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, Agustus 2015 Penulis
xiv
Tabel Halaman
1. Lembar observasi aktivitas belajar siswa ... 37
2. Klasifikasi Aktivitas Siswa ... 42
3. Pernyataan angket tanggapan siswa terhadap media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD... 43
4. Skor per jawaban angket ... 43
5. Data angket tanggapan siswa ... 44
6. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap media poster dengan menggunakan model kooperatif tipeSTAD... 45
7. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 46
8. Analisis Uji Statistikpretest, postestdan N-gainoleh siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 48
9. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen... 105
10. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 107
11. Nilai Pretes, Postest, dan N-Gain Kelas Eksperimen... 110
12. Nilai Pretes, Postest, dan N-Gain Kelas Kontrol ... 112
13. Data Perhitungan Hasil Penelitian (X dan Y) ... 114
14. Hasil Angket Tanggapan Siswa ... 116
15. Hasil uji normalitas terhadap pretes ... 119
16. Hasil Uji SPSS,Homogenitas. Kelas Eksperimen... 120
xvi
Gambar Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat... 10
2. Kerucut pengalaman belajar(cone of experience) ... 14
3. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen... 29
4. Tanggapan Siswa Terhadap Model PembelajaranSTAD... 50
5. Siswa pada kelas eksperimen mengerjakan pretes materi pengelolaan lingkungan... 144
6. Siswa pada kelas kontrol mengerjakan pretes tentang materi pengelolaan lingkungan ... 145
7. Peneliti menggunakan media poster sebagai media pembelajaran ... 145
8. Siswa kelas eksperimen mengerjakan LKS secara berkelompok ... 146
9. Siswa kelas eksperimen menyampaikan hasil diskusi di depan kelas . 146 10. Siswa kelas kontrol mengerjakan LKS dalam kelompok ... 147
11. Siswa kelas kontrol menyampaikan hasil diskusi di depan kelas ... 147
12. Siswa pada kelas eksperimen mengerjakan postest materi pengelolaan lingkungan ... 148
13. Siswa pada kelas eksperimen mengerjakan postest materi pengelolaan lingkungan ... 148
14. Peneliti membagikan angket tanggapan siswa di kelas eksperimen. ... 149
15. Peneliti mengisi angket tanggapan siswa di kelas kontrol ... 149
16. Peniliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang menjadi juara di kelas eksperimen ... 150
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus kepada siswa dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Guru harus mampu memberi stimulus dalam proses pembelajaran agar siswa memberi respon positif. Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan juga akan berpengaruh pada penguasaan materi yang diserap siswa akan optimal. Oleh sebab itu seorang guru harus dapat mensiasati agar proses pembelajaran tersebut bisa berjalan dengan baik.
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
mengantarkan siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial (Sudjana dan Rivai, 2010:15).
dalam tingkat pengetahuan keterampilan ataupun sikapnya (Arsyad, 2007: 47).
Salah satu proses yang penting dalam pendidikan adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sebaiknya tidak hanya
didominasi oleh guru saja tetapi juga melibatkan siswa, sehingga siswa tidak lagi menjadi objek melainkan subjek belajar. Piaget (dalam Sardiman, 1989:100) menerangkan bahwa seseorang anak akan berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat berarti anak itu tidak berpikir. Jadi berbuat dalam arti melakukan aktivitas dan menjadikan anak sebagai subjek belajar dinilai akan mempengaruhi hasil belajar anak tersebut. Kenyataan yang terjadi saat ini bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah belum maksimal.
Guru belum mampu menciptakan suasana kelas yang dapat meningkatkan
aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa, selain itu proses belajar mengajar
masih belum berpusat pada peserta didik dan juga belum mampu mendorong
timbulnya motivasi belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 1 Seputih
Mataram, nilai rata-rata siswa pada materi pokok Pengelolaan Lingkungan
tahun pelajaran 2013-2014 adalah 60. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65. Penyebab
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi.
Penjelasan yang tertulis pada latar belakang di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran IPA di SMP, kurangnya interaksi siswa dengan guru maupun antar siswa, kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran, dan siswa kurang mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam terhadap materi yang diberikan, serta dilihat dari hasil ulangan harian menunjukkan masih banyak siswa yang hasil belajarnya masih kurang memuaskan. Hal tersebut salah satunya
dikarenakan pembelajaran IPA di SMP terlalu banyak penggunaan metode ceramah. Dengan itu penulis menerapkan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADdi SMP Negeri 1 Seputih Mataram.
Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan suatu media dan model pembelajaran yang dapat mendekatkan siswa dengan kenyataan dalam
kehidupannya sehari–hari serta mampu membuat siswa memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan(Joyfull learning). Media yang diduga tepat untuk dapat menciptakan hal tersebut salah satunya adalah media gambar berupa poster. Karena dengan gambar, pengalaman dan pengertian peserta didik menjadi lebih luas, jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi peserta didik (Rohani, 1997: 76).
dijelaskan oleh guru melalui media poster tersebut (Hamzah, 1981: 27). Dengan demikian, siswa akan termotivasi untuk belajar dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, karena siswa telah mempunyai gambaran yang jelas akan penjelasan guru, sehingga konsep yang ada dapat tertanam dengan baik dalam ingatan siswa dan hal ini mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Keberhasilan media akan optimal jika didukung dengan model pembelajaran yang sesuai, karena keduanya akan saling melengkapi sebab penggunaan media pembelajaran yang dikombinasikan dengan model pembelajaran akan sangat membantu proses pembelajaran dan penyampaian pesan isi pelajaran (Purnamasari, 2010: 3). Sejalan dengan hal itu model pembelajaran yang diharapkan mampu membantu dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipeStudent Team Achievement Division(STAD).
secara bergiliran. Setiap anggota harus menyumbangkan sesuatu untuk keberhasilan tim (Prawiradilaga, 2009: 115).
Beberapa penelitian yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
STADmenunjukkan bahwaSTADmampu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas kelompok, diantaranya: Penelitian tentang peningkatan aktivitas siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADtelah diteliti oleh Handayani (2010:50). Selain itu hasil penelitian Sari (2007: 54) menyatakan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD.
Berdasarkan pemikiran di atas, akan dilakukan penelitian dengan judul pengguanaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD
terhadap aktivitas hasil belajar siswa dalam materi pokok pengelolaan lingkungan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1. Apakah pengaruh penggunaan media poster melalui model pembelajaran
STADterhadap aktivitas siswa pada materi pokok pengelolaan lingkungan?
2. Apakah pengaruh penggunaan media poster melalui model pembelajaran
3. Apakah tanggapan siswa terhadap penggunaan media poster memalui model STAD pada materi pokok pengelolaan lingkungan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:
1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok pengelolaan lingkungan dengan menggunakan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok pengelolaan lingkungan dengan menggunakan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD.
3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADpada materi pokok pengelolaan lingkungan.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1. Peneliti, yaitu memberikan wawasan dan pengalaman bagi peneliti sebagai calon guru mengenai media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADsebagai salah satu solusi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok pengelolaan lingkungan.
3. Siswa, yaitu dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna dalam mempelajari materi pengelolaan lingkungan.
4. Sekolah yaitu memberikan masukan untuk menggunakan model pembelajaran yang optimal bagi aktivitas dan hasil belajar siswa, sumbangan informasi dan pemikiran dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas pembelajaran.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap masalah yang akan dibahas, maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale (dalam Sadiman, Haryono, dan Rahardjito. 2008: 7-8) mengatakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman(Cone of experience)dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu. Menurut Sadiman, Haryono, dan Rahardjito (2008: 7-8), secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan antara lain memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar,filmbingkai,
memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Media visual yaitu media yang digunakan hanya
mengandalkan indera penglihatan peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, foto dan sebagainya. Media yang dipilih dalam pembelajaran ini adalah media poster untuk membantu kegiatan belajar mengajar agar dapat bermakana dalam kegiatan pembelajaran. Media poster yang dimaksudkan adalah satu set poster yang sederhana dengan hasil cetakan menggunakan kertas HVS dengan ukuran panjang 50 cm dan lebar 40 cm. Pembuatan poster dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS serta memakai resolusi 300 dpi yang digunakan pada pembuatan agar kualitas gambar saat dicetak terlihat dengan jelas. Jadi poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang. Jika ingin menarik perhatian dan mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam
menyampaikan pesan, poster haruslah memiliki daya tarik pandang yang kuat. Media poster yang dimaksud adalah poster pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air yang berisi gambar dan sedikit keterangan pada materi pokok pengelolaan lingkungan.
2. Model pembelajaran kooperatif tipeStudent Teams Achivement Division
penyajian materi oleh guru, belajar dalam kelompok, kuis atau tes, poin peningkatan induvidu dan penghargaan kelompok (Slavin, 1995: 71-73). 3. Aktivitas siswa yang diamati adalah kegiatan siswa di kelas eksperimen
dan kontrol selama pembelajaran berlangsung yang relevan dengan pembelajaran, yang meliputi aktivitas: (1) Kemampuan Mengemukakan pendapat, (2) melakukan kegiatan diskusi, (3) mempresentasikan hasil diskusi kelompok, (4) Bertukar informasi, dan (5) Membuat kesimpulan (Sardiman,2003: 95).
4. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan terhadap siswa yaitu pada ranah kognitif, diperoleh dari hasil tes awal-tes akhir.
5. Materi pokok pada penelitian ini adalah pengelolaan lingkungan yang terdapat pada KD 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. 6. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIID sebagai kelas kontrol dan
VIIA sebagai kelas eksperimen semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 1 Seputih Mataram, Lampung Tengah.
F. Kerangka Pikir
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang menggunakan dua kelas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk membandingkan aktivitas dan hasil belajar dengan menggunakan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD,pada materi poko pengelolaan
Keterangan : X = Variabel bebas (Media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD)
Y1 = Variabel terikat (Aktivitas dan hasil belajar siswa)
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian adalah:
H0.= Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan media poster
melalui model pembelajaran kooperatif melalui tipeSTADdalam meningkatkan hasil belajar siswa.
H1= Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media poster melalui
model pembelajaran kooperatif melalui tipeSTADterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pengelolaan lingkungan.
Y1
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media sangat perlu dalam peningkatan kegiatan belajar mengajar. Menurut pendapat dari (Hamalik, 2004: 12) yang dimaksud media pembelajaran adalah metode dan teknik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran”.
Hamidjojo (dalam Arsyad, 2007: 4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Menurut Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2009: 204) menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.
1. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. 2. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
3. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Keterampilan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama.
Menurut Rohani (1997: 28-29) pemilihan dan pemanfaatan media perlu memperhatikan kriteria berikut ini:
1. Tujuan, media hendaknya menunjang tujuan instruksional yang telah dirumuskan.
2. Ketepatgunaan (validitas), tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.
3. Keadaan peserta didik, keterampilan daya pikir dan daya tangkap peserta didik, dan besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu pertimbangan.
Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional(National Education
Association/NEA) dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan diantaranya yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, Haryono, dan Rahardjito, 2008: 6-7).
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Dale (dalam Sadiman, Haryono, dan Rahardjito. 2008: 7-8) mengatakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman(Cone of
Gambar 2. Kerucut pengalaman belajar(cone of experience)dari Dale
Menurut Sadiman, Haryono, dan Rahardjito (2008: 7-8), secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan antara lain memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar,film
bingkai,film, atau model. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro,
filmbingkai,film, atau gambar. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengantime lapseatauhigh-speed photography. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekamanfilm, video,filmbingkai, foto maupun secara verbal. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentukfilm,filmbingkai, gambar, dan lain-lain
selain itu penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungannya dan kenyataan,
memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama.
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan
informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Keempat, multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk
merangsang semua indera dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan berbagai media berbasis TIK dan komputer
B. Media Poster
Poster adalah salah satu media yang terdiri dari lambang kata atau simbol yang sangat sederhana, dan pada umumnya mengandung anjuran atau larangan (Depdikbud, 1988:50). Menurut Sudjana dan Rivai (2002: 51) poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang melihat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya. Jadi poster dapat didefenisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang.
beberapa ciri sebagai berikut: (1) belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk mengetahui pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen (retensi) betul-betul disadari sepenuhnya, (2) hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh dengan cara tidak spontanitas, instant, namun bertahap, (3) belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan guru. Hal ini menunjukan bahwa proses belajar merupakan proses komunikasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Kompetensi Dasar tentang mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Hal ini dikarenakan materi tersebut merupakan hal yang sehari-hari dapat dijumpai siswa,
sehingga media yang dipilih adalah poster. Karena poster bentuknya yang menarik dan praktis akan mempermudah siswa dalam belajar. Selain itu ilustrasi dalam poster akan menambah motivasi dan minat peserta didik untuk menggunakannya dalam belajar.
a. Ciri-ciri poster menurut Sudjana (2005: 51) sebagai berikut: 1. Desain grafisnya memuat komposisi gambar dan huruf di atas
kertas berukuran sedang dan besar.
2. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding, tempat-tempat umum atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin
4. Bahasa singkat dan jelas.
5. Teks sebaiknya disertai gambar dan dapat dibaca b. Syarat-syarat poster:
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 2. Kalimat singkat,padat,jelas dan berisi
3. Dikombinasikan dalam bentuk gambar 4. Menarik minat untuk dilihat
5. Bahan yang digunakan bagus,tidak mudah rusak,sobek 6. Ukuran disesuaikan dengan tempat pemasangan dan target
pembaca
c. Cara membuat poster:
1. Gambar sesuai dengan Kompetensi Dasar yang diajarkan. 2. Kata-kata efektif, sugestif, dan mudah diingat
3. Tulisan dibuat besar-besar dan mudah dibaca
4. Gunakan foto atau gambar dengan resolusi tinggi, jangan
menggunakan gambar dengan kualitas rendah karena hasilnya tidak akan menarik bahkan terlihat kasar dan kabur, sebaiknya gunakan resolusi 300 dpi untuk mendapatkan hasil cetak yang tajam dan jernih.
C. Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) Pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe. Pada setiap tipe memiliki perbedaan terutama pada prosedur pembelajarannya. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalahSTAD. Pembelajaran kooperatif tipeSTAD
kelompok-kelopmpok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen yang diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok dan penghargaan kelompok (Trianto, 2007:68).
Cooperative learning tipeSTADmerupakan model pembelajaran yang paling sederhana dan paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 1995:43). Hal tersebut
dikarenakan langkah-langkah pembelajaran modelSTADsangat sederhana dan mudah untuk diterapkan. Selanjutnya Slavin (1995:71-73). juga menerangkan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan konsep belajar kooperatif
STADada beberapa tahap yang harus dilakukan, seperti berikut ini:
1. Mengajar atau presentasi kelas
Materi pelajaran disampaikan pada presentasi kelas, bisa dengan
menggunakan pengajaran langsung atau diskusi yang dipimpin oleh guru. Presentasi kelas ini tidak berbeda dengan pengajaran biasa hanya berbeda pada pemfokusannya terhadapSTAD. Selama presentasi kelas siswa harus memperhatikan seksama karena dengan demikian akan membantu siswa dalam tes, dan skor tes mereka dapat dirumuskan.
2. Belajar dalam kelompok
kelompok terlibat dalam kegiatan belajar, dan secara khusus adalah mempersiapkan anggota kelompok agar berhasil baik dalam tesnya. Kelompok dalamSTADmenjadi ciri paling penting karena setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab atas keberhasilan anggota kelompok mereka.
3. Kuis atau tes
Siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara individual setelah mereka melaksanakan 1 atau 2 kali pertemuan dan 1 atau 2 kali kegiatan kelompok saat mengerjakan tes siswa tidak boleh saling membantu.
4. Poin peningkatan individu
Ide yang mendasari point peningkatan adalah memberikan kepada siswa sasaran yang dapat dicapai jika mereka bekerja lebih giat dan
memperlihatkan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang telah dicapai sebelumnya. Setelah siswa dapat menyumbangkan point
maksimum untuk kelompoknya. Setiap siswa diberi skor dasar yang diperoleh dari rata-rata prestasi siswa yang diperoleh pada tes yang serupa sebelumnya. Hasil tes setiap siswa diberi point peningkatan yang
ditentukan berdasarkan selisih skor terdahulu (skor dasar dengan skor tes terakhir).
5. Penghargaan kelompok
ditetapkan berhak memperoleh penghargaan. Berdasarkan point peningkatan kelompok terhadap 4 tingkat penghargaan yang diberikan yaitu: Tidak memperoleh, baik, hebat dan super hebat.
Ibrahim (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 93-94) model pembelajaran
kooperatif tipeSTADbertujuan untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi untuk memahami materi pelajaran dan mampu menuntaskan pelajaran. Setiap penggunaan model dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD. Keunggulan dan model pembelajaran kooperatif tipeSTADmenurut Roestiyah (dalam Anomin, 2011:1) yaitu dapat: 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan
bertanya dalam membahas suatu masalah.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.
3. Mengembangkan bakat dan mengajarkan keterampilan berdiskusi. 4. Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu
dan kebutuhan belajarnya.
5. Mengaktifkan siswa bergabung dalam diskusi.
Selain keunggulan tersebut, pembelajaran kooperatif tipeSTADjuga memiliki kekurangan-kekurang, Sanjaya (2010: 249) kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1. Adanya ketergantung siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih belajar mandiri.
2. Memerlukan waktu yang lama sehingga target pencapaian kurikulum tidak dapat dipenuhi.
3. Tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat.
4. Penilaian terhadap individu dan kelompok dan menyulitkan bagi guru untuk melaksanakannya.
D. Aktivitas belajar siswa
Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung ketercapaian kompetensi pembelajaran siswa.
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2001: 172).
tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.
Berikut ini adalah daftar macam-macam kegiatan siswa menurut Diendrich dalam (Sardiman, 2003: 101) sebagai berikut:
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3. Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin, membuat rangkuman.
5. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram, charta, poster.
6. Motor activities, yang masuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: mencari informasi, menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emosional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani, tegang, gugup.
yaitu aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan
mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Seluruh peranan dan kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal sekaligus mengikuti proses pengajaran secara aktif. Siswa mendengarkan, mengamati, menyelidiki, mengingat, menguraikan,
mengasosiasikan ketentuan satu dengan lainnya dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas terebut tidaklah terpisah satu sama lain. Dalam setiap Aktivitas-aktivitas motoris terkandung aktivitas mental disertai oleh perasaan tertentu dan pada setiap pelajaran terdapat berbagai aktivitas yang dapat diupayakan.
Pendidikan pada dasarnya memberikan pengalaman belajar untuk dapat mengembangkan potensi siswa melalui interaksi baik antara siswa, dengan guru, atau dengan lingkungannya. Pengalaman belajar merupakan segala aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Aktivitas tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas mental. Seorang siswa yang tampaknya hanya mendengarkan saja, tidak berarti memiliki kadar aktivitas yang rendah dibanding dengan siswa yang sibuk mencatat. Mungkin saja yang duduk itu secara mental aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam pikirannya dan menginternalisasi nilai dari setiap informasi yang
secara fisik aktif mencatat namun tidak diikuti dengan aktivitas mental (Sanjaya, 2009: 180).
Mehl–Mills–Douglass (dalam Hamalik, 2009: 171) menyatakan bahwa dalam suatu pembelajaran memerlukan beberapa aktivitas dalam sistem saraf seperti melihat, mendengar, mencium, merasa, berpikir, aktivitas fisik atau motorik. Siswa harus secara aktif terlibat dalam pembelajaran, baik dalam
keterampilan memperoleh informasi, pemahaman, kebiasaan, sikap, minat, atau sifat tugas. Beberapa strategi belajar-mengajar yang dapat meningkatkan aktivitas menurut Eggen (1997:271) yaitu:
1. menempatkan konten dalam bentuk masalah untuk dipecahkan, daripada informasi yang harus dihafalkan,
2. mempertanyakan sesuatu yang menuntut siswa untuk menganalisis, bukan mengingat informasi,
3. mewajibkan siswa untuk memberikan bukti dalam menyimpulkan, bukan hanya bentuk kesimpulan,
4. mengembangkan pelajaran dengan contoh-contoh dan aplikasi, bukan definisi, pemberian ujian dengan pertanyaan yang membutuhkan aplikasi, daripada memori hafalan.
E. Hasil Belajar Siswa
dan Mudjiono, 2009: 201) bahwa evaluasi belajar adalah sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Arikunto (2008: 253) beberapa tes yang dilakukan guru untuk menilai keberhasilan siswa, diantaranya: uji blok, ulangan harian, tes lisan saat pembelajaran berlangsung, tes mid semester dan tes akhir semester. Hasil dari tes tersebut berupa nilai yang digunakan
sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi. Tes ini dibuat oleh guru berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar jawaban soal ulangan dan karya atau benda. Bagi guru, hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan
perbaikan tindak mengajar atau evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut.
Menurut Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009: 202) penggolongan tujuan ranah kognitif ada enam tingkat yakni:
1. Pengetahuan, berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip.
2. Pemahaman, berupa kemampuan memahami tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya. 3. Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau
abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi kongkret dan/atau situasi baru. 4. Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke
5. Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru.
6. Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi, siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yaitu pada bulan Maret bertempat di SMP Negeri 1 Seputih Mataram Lampung Tengah.
B. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Mataram, Lampung Tengah tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 34 siswa dan kelas VIID sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 36 orang yang dipilih dengan teknikcluster random sampling. Menurut Arikunto (2006:136) hal ini dikarenakan didalam pengambilan sampel, peneliti mengambil secara acak kelas yang akan
dijadikan sampel
C. Desain penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest I O1 X O2 II O1 C O2 Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD, kelas kontrol
menggunakan dengan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan. Sampel
mendapat penilaian keterampilan proses yang sama. Sehingga struktur desain penelitiannya sebagai berikut:
Keterangan: I= Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol, X = Perlakuan di kelas eksperimen dengan media poster melalui model kooperatif tipeSTAD, C = Perlakuan di kelas kontrol dengan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD, O1=
Pretes, O2= Postes
Gambar 3. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen (dimodifikasi dari Riyanto, 2001: 43).
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari kedua tahap tersebut adalah:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada penelitian sebagai berikut :
1. Membuat surat izin penelitian untuk sekolah tempat akan diadakannya penelitian.
3. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Kelompok (LKK) untuk setiap pertemuan.
5. Membuat angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media poster melalui media pembelajaran kooperatif tipeSTAD.
6. Membuat kelompok diskusi pada kelas eksperimen yang berjumlah 34 siswa terbagi menjadi 6 kelompok, 5 kelompok yang beranggotakan 5 siswa, namun 1 kelompok beranggotakan 4 siswa dan kontrol yang berjumlah sebanyak 36 siswa terbagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 6 siswa. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol membentuk kelompok diskusi bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa semester ganjil (Lie, 2004 : 42).
7. Membuat tiga lembar media poster yang sederhana sebagai media pembelajaran dengan hasil cetakan menggunakan kertas HVS dengan ukuran panjang 50 cm dan lebar 40 cm. Pembuatan poster dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS serta memakai resolusi 300 dpi yang digunakan pada pembuatan agar kualitas gambar saat dicetak terlihat dengan jelas.
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan media poster
melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTADuntuk kelas eksperimen dan menggunakan model kooperatif tipeSTADuntuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan
A. Kelas Eksperimen (Model pembelajaran kooperatif tipeSTAD) a. Kegiatan Awal
1. Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan pertama sebelum kegiatan pembelajaran.
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang indikator pembelajaran 3. Siswa diberi apersepsi :
Pertemuan I:
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menyajikan gambar sungai yang kotor dan banyak sampah menumpuk. Kemudian guru memberikan pertanyaan “Apakah dampak yang ditimbulkan dari pemandangan yang terlihat pada gambar?”
Pertemuan II:
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan meyajikan
gambar orang yang sedang menanam bibit pohon. Kemudian
guru memberikan pertanyaan “Apakahmanfaat dari kegiatan
yang terlihat pada gambar?”
Guru memberikan motivasi dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai macam pencemaran lingkungan, dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan tersebut, sehingga kita dapat berusaha untuk menjaga lingkungan di sekitar kita.
Pertemuan 2 :
Guru memberikan motivasidengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai upaya untuk melestarikan
lingkungan, sehingga lingkungan dapat terjaga hingga generasi
selanjutnya.
b. Kegiatan inti
1. Membagi siswa ke dalam kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.
2.
Menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar denganmenggunakan media poster tersebut.
3. Setiap kelompok diberi poster dan Lembar Kerja Kelompok (LKK). Pada pertemuan 1 mengenai pengertian dari pencemaran lingkungan. Pada pertemuan 2 dampak yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan.
4. Siswa melihat poster yang dibagikan guru sebagai acuan dalam mengerjakan LKK.
5. Siswa dibimbing dalam mengerjakan LKK.
7.
Perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikanhasil diskusi kelompoknya.
8. Siswa diberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.
9. Memberikan Penghargaan kelompokseperti ”Tim Hebat”, ”Tim Juara”, dan ”Tim Baik”. Penilaian ini berdasarkan prestasi belajar yang dicapai anggota kelompoknya. Penilaian ini akan menjadi motivator siswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.
10. Memberi penguatan terhadap jawaban hasil diskusi siswa dan meluruskan miskonsepsi yang mungkin masih dimiliki siswa. c. Kegiatan Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan dibimbing oleh guru.
2. Siswa mengerjakan postes tes akhir (postes).
3. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
B. Kelas Kontrol (Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD)
a. Kegiatan Awal
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran 3. Siswa diberi Apersepsi :
Pertemuan I:
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menyajikan gambar sungai yang kotor dan banyak sampah menumpuk.
Kemudian guru memberikan pertanyaan “Apakah dampak yang
ditimbulkan dari sungai yang tercemar sampah?” Pertemuan II:
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan meyajikan gambar
orang yang sedang menanam bibit pohon. Kemudian guru
memberikan pertanyaan “Apakah manfaat dari kegiatan yang terlihat pada gambar?”
4. Siswa diberi motivasi Pertemuan I:
Guru memberikan motivasi dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai macam pencemaran lingkungan, dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan tersebut, sehingga kita dapat berusaha untuk menjaga lingkungan di sekitar kita.
Pertemuan II:
b. Kegiatan Inti
1. Membagi siswa ke dalam kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.
2.
Menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar.3. Setiap kelompok diberi Lembar Kerja Kelompok (LKK). Pada pertemuan 1 mengenai pengertian dari pencemaran lingkungan. Pada pertemuan 2 dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan.
4. Siswa dibimbing dalam mengerjakan LKK.
5. Siswa berpikir bersama dalam satu kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKK yang diberikan oleh guru.
6.
Perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikanhasil diskusi kelompoknya.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.
8. Memberikan Penghargaan kelompokseperti ”Tim Hebat”, ”Tim Juara”, dan ”Tim Baik”. Penilaian ini berdasarkanprestasi belajar yang dicapai anggota kelompoknya. Penilaian ini akan menjadi motivator siswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. 9. Memberi penguatan terhadap jawaban hasil diskusi siswa dan
meluruskan miskonsepsi yang mungkin masih dimiliki siswa.
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan dibimbing oleh guru.
2. Siswa mengerjakan postes tes akhir (postes).
3. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yaitu berupa hasil belajar pada materi pokok
pengelolaan lingkungan yang diperoleh dari hasil nilai pretes dan postes. Pretes dilakukan sebelum pembelajaran pada pertemuan pertama baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sedangkan postes
dilakukan di akhir pertemuan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Bentuk soal pretes dan postes yang diberikan adalah berupa soal uraian yang mengandung indikator. Soal pretes yang diberikan di awal
pertemuan memiliki bentuk dan jumlah yang sama dengan soal postes yang diberikan diakhir pertemuan kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dan postes, kemudian dianalisis secara statistik.
Data kualitatif dalam penelitian ini berupa data aktivitas siswa dan data angket tanggapan siswa terhadap media poster terhadap model
pembelajaran kooperatif tipeSTADdalam pembelajaran yang dilakukan.
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Pretest dan Postest
Data hasil belajar merupakan pretes dan postes. Nilai pretes diambil setiap pada pertemuan pertama setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilai postes diambil di akhir pembelajaran pada setiap pertemuan kedua disetiap kelas (ekperimen maupun kontrol) dengan bentuk soal essay dan 5 jumlah soal yang sama. Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu:
S= x 100
Keterangan: S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008: 112).
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati poin kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda ceklis pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang
diamati yaitu: aktivitas siswa mengemukakan pendapat/ide, melakukan kegiatan diskusi, bertukar infermasi dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Tabel 4. Lembar observasi aktivitas belajar siswa
No Nama Skor Aspek Aktivitas Belajar \
Jumlah
Keterangan : Berilah tanda ceklis pada setiap item yang sesuai (dimodifikasi dari Arikunto, 2003: 183)
A. Kemampuan Mengemukakan pendapat/ide: 1. Tidak mengemukakan pendapat/ ide
2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan pembahasan
3. Mengemukakan pendapat/ ide sesuai dengan pembahasan B. Melakukan kegiatan diskusi:
1. Diam, tidak melakukan diskusi dalam kelompok
2. Melakukan diskusi, tetapi tidak sesuai dengan pembahasan 3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan pembahasan C. Bertukar informasi:
1. Tidak berkomunikasi secara lisan/tulisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja).
2. Berkomunikasi secara lisan/tulisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan topik bahasan
3. Berkomunikasi secara lisan/tulisan dalam bertukar pendapat sesuai dengan topik bahasan.
1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan cara yang kurang sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan. 2. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan cara
yang kurang sistematis tetapi dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan sistematis dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. E. Membuat Kesimpulan :
1. Tidak membuat kesimpulan.
2. Membuat kesimpulan namun tidak sesuai dengan pembahasan. 3. Membuat kesimpulan sesuai dengan pembahasan.
c. Data Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa berisi semua pendapat siswa mengenai
pengguanaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STADdalam pembelajaran yang dilakukan. Angket berisi delapan pernyataan, berupa empat pernyataan positif dan empat pernyataan negatif, angket tanggapan siswa ini memiliki dua pilihan jawaban (setuju dan tidak setuju).
D. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian sebagai berikut:
a). Data penelitian yang berupa nilai pretes, postes, dan skor N-gain.Untuk mendapatkan skor N-gainmenggunakan rumus Meltzer, (dalam Coletta dan Phillips 2005: 1) yaitu:
Skor N-gain= 100
Nilai pretes, postes, dan skor-gainpada kelompok kontrol dan eksperimen dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS 18, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan menggunakan ujiLillieforsdengan program SPSS versi 18.
a.Hipotesis
Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
b. Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga
yang lainnya (Pratisto, 2004:5).
2. Kesamaan Dua Varians
Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakan program SPSS 18.
a. Hipotesis
Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama
H1 :Kedua sampel mempunyai varians berbeda
b. Kriteria Uji
- Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima
3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 18.
a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
1) Hipotesis
H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama
H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama
2) Kriteria Uji
- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima
- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabelmaka Ho ditolak. (Pratisto,
2004:13).
b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
1) Hipotesis
H0= rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen sama dengan
kelompok kontrol.
H1= rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen lebih tinggi dari
kelompok kontrol.
2) Kriteria Uji :
- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka Ho ditolak(Pratisto,
2004:10).
a) Pengolahandata aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa dengan menghitung rata–rata skor aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
Ket: X = Rata-rata skor aktivitas siswa
Xi = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh n = Jumlah skor aktivitas maksimum (8) (dimodifikasi dari Sudjana, 2002 : 69)
Setelah memperoleh rata–rata skor aktivitas siswa kemudian menentukan atau menafsirkan skor rata–rata aktivitas siswa sesuai sesuai klasifikasi pada tabel berikut:
Tabel 5. Persentase Skor Aktivitas Belajar Siswa
Interval Kategori
Sumber: dimodifikasi dari Hake dalam Colleta dan Philips, (1999: 5)
Tabel 6. Pernyataan angket tanggapan siswa terhadap media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipeSTAD
No Pernyataan-pernyataan S TS
1
Saya senang mempelajari materi Pengelolaan Lingkungan dengan media melalui model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2
Saya merasa sulit memahami materi Pengelolaan Lingkungan yang dipelajari melalui media dengan menggunakan model pembeajaran yang digunakan oleh guru.
3 Media dan model pembelajaran yang digunakan tidak mampu meningkatkan hasil belajar saya.
4 Media melalui model pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif dalam diskusi dan kelompok.
5 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
6
Saya termotivasi untuk mencari data/informasi dari berbagai sumber (buku, internet, dan sebagainya) untuk menjawab soal dalam LKK
7 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal dalam LKK dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:
1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada Tabel 7.
Tabel 7. Skor per jawaban angket
Sifat Pernyataan Skor
1 0
Positif S TS
Negatif TS S
Keterangan:
S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29).
2) Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 8. Data angket tanggapan siswa No.
Sumber: dimodifikasi dari Rahayu, (2010: 31).
Tabel 9. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap media poster dengan menggunakan model kooperatif tipeSTAD
Persentase (%) Kriteria 100
76–99 51–75
50 26–49
1–25 0
Semuanya Sebagian besar Pada umumnya Setengahnya Hampir setengahnya
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung
Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015)
Oleh
I PUTU ARIE PERMANA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STADberpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Pengelolaan lingkungan
2. Penerapan media poster melalaui model pembelajaran kooperatif tipe
STADberpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Pengelolaan Lingkungan.
3. Penggunaan media poster melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STADmemperoleh tanggapan yang positif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada ateri poko pengelolaan lingkungan.
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Pembelajaran dengan menggunakan metodesocratic circles yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta. 413 hlm.
Arsyad, A. 2007.Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 192 hlm Colleta, V.P dan J.A. Phillips. 2005.Interpreting FCI scores: Normalized gain,
preinstruction scores, and scientific reasoning ability. Department of Physics, Loyola Marymount University. California. 36 hlm.
Depdikbud. 1988. Model-Model Pembelajaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. 342 hlm.
Djamarah. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Putra. 145 hlm. Eggen, P. 1997.Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 4371 hlm. Handayani, F. 2010.Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis KPS untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Konsep Pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. (Skripsi). UNILA. Bandar Lampung.
Hamzah, B. 1981.Media Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 124 hlm.
Hamalik, O. 2008.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Guru Berdasarkan PendekatanKompetensi. BumiAksara. Jakarta. 241 hlm.
Hamdani. (2011).Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung. 132 hlm. Hastriani, A. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dalam
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Irfan., Abadi., dan Indrowati.Pengaruh media poster menlalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap aktivitas siswa. Skripsi Universitas Lampung. Lampung.
Kurniawan dan Azizah. Deskripsi karakter siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas VII MTs. Skripsi Universitas Lampung. Lampung.
Lie, A. 2008.Cooperative Learning.PT GramediaWidiaSarana Indonesia.Jakarta. 96 hlm.
Purwanto, M.N. 2008.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 165 hlm.
Prawiradilaga, S. 2009.Prinsip Disain Pembelajaran. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 426 hlm.
Purnamasari. 2010.Media pendidikan. PT Grafindo persada. Jakarta. 135 hlm. Rahayu, S.P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui
Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) Pada Kelas VII MTs Guppi Natar. Skripsi Universitas Lampung. Lampung.
Rohani, A. 2004.Media Instruksional Edukatif.Rineka Cipta. Jakarta. 245 hlm.
Rosalia, T. 2005.Aktifitas Belajardalam (http://id.shvoong.com/social sciences/1961162-aktifitas-belajar/) diakses 18 Juni 2013
Riyanto, Y. 2001.Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. 398 hlm. Sanjaya, W. 2010.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Kencana. Jakarta. 245 hlm.
Sardiman.2008.Interaksi dan motivasi belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada. Jakarta. 236 hlm.
Sari, A.Y. 2007.Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. (Skripsi). UNILA. Bandar Lampung Slavin, R.E. 1995.Cooperative Learning ( Theory, Research and Practice)Second
Edition. Allyn and Bacon. Boston. Amerika. 322 hlm.
Sudjana, N. 2005.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Algensindo. 176 hlm.
Sudjana dan Rivai. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 176 hlm.
Trianto. 2009.Model Pembelajaran Terpadu.PT BumiAksara. Jakarta. 371 hlm. Widiyaningrum, N. 2010.Pengaruh Media Lingkungan Sekitar Sekolah Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kecakapan Berpikir Rasional Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII A SMP N 16 Bandar
LampugTahunPelajaran 2009/2010).SkripsiFakultasKeguruan dan IlmuPendidikanJurusanPendidikan MIPA
Halaman
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... ...1
B. Rumusan Masalah ... ...5
C. Tujuan Penelitian ... ...6
D. Manfaat Penelitian ... ...6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... ...7
F. Kerangka Pikir ... ...9
G. Hipotesis ... ....10
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran ... ....11
B. Media Poster ... ....16
C. Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD)...18
D. Aktivitas Siswa ... ....22
E. Hasil Belajar Siswa ... ....25
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... ....28
B. Populasi dan Sampel ... ....28
C. Desain Penelitian ... ....28
D. Prosedur penelitian ... ....29
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... ....36
F. Teknik Analisis Data ... ....39
IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... ....46
xiii
B. Saran ... ....60
DAFTAR PUSTAKA ... ....62
LAMPIRAN 1. Silabus ... ....65
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... ....73
3. Soal Pretes dan Postes ... ....82
4. Lembar Kerja Kelompok ... ....86
5. Angket Tanggapan Siswa ... 115