• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI STRUKTUR DAN ANALISA SEISMIK ATRIBUT UNTUK PENENTUAN TITIK BOR PADA LAPANGAN “KHARIZMA”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INTERPRETASI STRUKTUR DAN ANALISA SEISMIK ATRIBUT UNTUK PENENTUAN TITIK BOR PADA LAPANGAN “KHARIZMA”"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

STRUCTURE INTERPRETATION AND ATTRIBUTE ANALYSIS TO DETERMINATION OF DRILLING POINT IN “KHARIZMA” FIELD

By:

MUHAMMAD FARHAN RAVSANZANY

(2)

occurrences in the second zone. After that, analyzed was determined some point proposed for drilling on both existing zone that is 3 points in the NW zone and 3 points in S zone.

(3)

ABSTRAK

INTERPRETASI STRUKTUR DAN ANALISA SEISMIK ATRIBUT

UNTUK PENENTUAN TITIK BOR PADA LAPANGAN “KHARIZMA”

Oleh:

MUHAMMAD FARHAN RAVSANZANY

(4)

dilakukan pada line seismik yang berada pada kedua zona tersebut dan didapatkan hasil berupa titik-titik potensial keterdapatan hidrokarbon pada kedua zona tersebut. Setetlah dianalisa ditentukanlah beberapa titik usulan untuk pengeboran pada kedua zona yang ada yakni 3 titik di zona NW dan 3 titik di zona S.

(5)

INTERPRETASI STRUKTUR DAN ANALISIS SEISMIK

ATRIBUT UNTUK PENENTUAN TITIK BOR PADA

LAPANGAN “KHARIZMA”

Oleh

Muhammad Farhan Ravsanzany 1015051006

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK

(6)
(7)
(8)
(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak A.Karim Sanzaya, S.Pd.I dan Ibu Nizmah A. Dilahirkan di Bandarjaya, pada tanggal 30 September 1993. Penulis mengawali pendidikan dari TK Taman Kanak-kanak di TKIT Insan Kamil Bandarjaya pada tahun 1997. Kemudian dilanjutkan Sekolah Dasar di SDIT Insan Kamil Bandarjaya pada tahun 1999, SMPN 1 Terbanggi Besar pada tahun 2005 diteruskan sekolah jenjang menengah atas di SMAN 1 Terbanggi Besar pada tahun 2008 hingga akhirnya tamat tahun 2010.

(10)

Pada tahun 2014 penulis melaksanakan Tugas Akhir (TA) selama kurang lebih 3 bulan di PT Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore (PHE-WMO),

(11)

Dedicated to :

A.Karim Sanzaya as My father, My

Lovely mom Nizmah A., My beloved sisters

Zaqia Khana Meriza and Rheina Kharizma

Puteri.

Thanks for your loved that has been given to me

(12)

Allah dulu,, Allah lagi,, Allah terus,,

-Ust.Yusuf Mansur

Kita berhak berencana, wajib berusaha, dan wajib berdoa. Tapi,,, Allah yang punya hak untuk memnentukan apa yang

terbaik untuk kita.

Seberat apapun beban yang ditanggung, sesulit apapun jalan yang harus ditempuh, selelah apapun diri ini menjalani hidup,, tetap hati harus selalu yakin,, bahwa Allah itu dekat

dan suka kepada hamba-Nya yang ingin mendekat.

(13)

KATA PENGANTAR

(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur atas segala nikmat dan karunia-Nya.

Karena dengan petunjuk dan jalan-Mu akhirnya skripsi ini yang berjudul “Interpretasi Struktur dan Analisis Seismik Atribut Untuk Penentuan Titik Bor

Pada Lapangan ‘KHARIZMA’ ” dapat diselesaikan dengan tepat waktu sebagai

syarat untuk mendapat gelar Sarjana.

Skripsi ini dilaksanakan pada bulan Agustus - November 2014 di Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE-WMO) Jakarta. Skripsi ini tentunya dapat terselesaikan atas bantuan dari pihak-pihak terkait. Penulis sangat menyadari dalam penelitian dan penyususnan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Amin.

Bandarlampung, 27 Februari 2015 Penulis,

(14)

SANWACANA

Penulis menyadari skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan serta dukungan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini sangat bersyukur kepada Allah SWT. atas apa yang telah Dia berikan selama ini sehingga penulis bisa menjadi seperti saat ini. Selain itu, penulis juga menyampaikan terimakasih tiada terbatas kepada:

1. Babe A. Karim Sanzaya, S.Pd.I. dan Mama tercinta Nizmah A. selaku orangtua yang atas kasih sayang, dukungan, motivasi serta doa yang selalu tanpa pamrih, dan lelah diberikan kepada anakmu ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P Hariyanto sebagai Rektor Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Drs. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

4. Bapak Bagus Sapto Mulyatno, S.Si., M.Tsebagai Ketua Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Universitas Lampung.

5. Bapak Bagus Sapto Mulyatno, S.Si., M.T sebagai Pembimbing I yang telah memberikan waktu, saran, pengarahan dan motivasi serta bantuan yang begitu besar sehingga skripsi ini dapat terselesaikan..

(15)

bersedia menerima saya untuk melakukan tugas akhir di sana, membimbing serta memberikan pengarahan, saran dan motivasi.

7. Bapak Prof. Drs. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D. sebagai dosen Penguji yang telah memberikan saran, solusi, motivasi serta bantuannya. 8. Saudariku tercinta Zaqia Khana Meriza dan Rheina Kharizma Puteri

yang selalu memberikan doa, kasih saying, keceriaan dan semangatnya. 9. Seluruh Dosen Teknik Geofisika Universitas Lampung, Staff TU Jurusan

Teknik Geofisika, Pak Marsono, Mas Jon, Mbak Dewi yang telah banyak memberi bantuan serta kebahagiaan ketika di jurusan. Staff Dekanat Fakultas Teknik.

10. Staff PT. Pertamina Hulu Energi – WestMadura Offshoore (PHE-WMO)

Jakarta Pak Mandiri, Pak Joko, Pak Bintoro, Mbak Icha yang telah membantu dan bersedia menerima saya di sana untuk melakukan Tugas Akhir. Pak Oma Sulaeman yang telah banyak sekali membantu dalam mencetak penampang seismik,Pak Sukardanyang telah banyak memberi masukan dan menemani sholat berjamaah ashar, Pak Tomi yang membantu meminjamkan panduan penggunaan petrel, Mbak Ade yang banyak bantu urusan surat-menyurat, Mbak-mbak dan Mas-mas dari PNDyang memberi banyak warna. Terimakasih banyak untuk semuanya. 11. Mahasiswa Teknik Geofisika angkatan 2009-2012 atas bantuannya

(16)
(17)

Maulana atas bantuan selama menuju KP, kisah, motivasi dan kebaikanmu selama ini, Eki Zuhelmi atas kebaikanmu selama ini kalian semua yang menjadi teman seperjuangan selama kurang lebih 4 tahun bersama.

13. Para Sahabatku yaitu Ajo Dani dan Imel, yang telah memberikan banyak sekali kebahagiaan kebersamaan dan bantuan selama 4 tahun lebih bersama. Hanya Allah yang tau bagaimana kebahagiaanku bersama kalian. 14. Para GGS mania Yuda, Wiwi, Beri. Yang telah memberikan warna dan

keceriaan serta kebersamaan selama melaksanakan Tugas Akhir di Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat bermanfaat dalam dunia ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Semoga Allah SWT mencatat dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.Amiiin

Bandar Lampung, Februari2013 Penulis,

(18)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang... ... 1

B. Maksud danTujuan Penelitian... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

II. GEOLOGI REGIONAL A. Struktur Regional Tektonik Cekungan Jawa Timur... 5

B. Stratigrafi Regional Cekungan Jawa Timur Selatan ...9

(19)

III. TEORI DASAR

A. Konsep Dasar Seismik Refleksi ... 13

B. Sifat Fisika Batuan ... 14

1. Densitas ... 14

2. Kecepatan ... 15

3. Porositas ... 16

C. Impedansi Akustik (IA)... 18

D. Wavelet... 19

E. Seismogram Sintetik ...22

F. Seismik Atribur...22

1. Atribut Amplitudo... 24

2. Atribut Instantaneous Frequency ... 25

3. Atribut RMS... 26

4. Atribut Trace AGC... 27

IV. METODOLOGI PENELITIAN A. WaktudanTempatPenelitian ... 28

B. Bahan dan Alat ... 29

C. PengolahanData ... 29

V.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian...31

B. QC Data ... 31

C. Proses Pengikatan Data Sumur (Well Seismic Tie) ... 39

D. Proses Mis-tie Analysis...41

E. Proses Interpretasi Data Seismik (Picking Horizon and Fault ...41

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.Skala penentuan baik tidaknya kualitas nilai porositas batuan

suatu reservoar (Koesoemadinata, 1978)……... 17

Tabel 2.Jadwal kegiatan penelitian... 28

Tabel 3. Kelengkapan data log... 66

(21)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.Daerahpenelitian (htttp:// meekaela.wordpress.com/2008) ... 2

Gambar 2.Lapangan ”KHARIZMA”(Pertamina PHE-WMO) ... 3

Gambar 3.Peta Fisiografi cekungan Jawa Timur (Satyana, 2005) . ... 5

Gambar 4.Keadaan tatanan tektonik daerah penelitian (PERTAMINA–PT. Humpus Patragas, 1995) ... 8

Gambar 5. Stratigrafi Cekungan Blok Madura Barat (Hade dkk, 2012) ... 9

Gambar 6. Porositas dan matrik suatu batuan (Koesoemadinata, 1978) ... 18

Gambar 7. Jenis-jeniswaveletberdasarkan konsentrasi energinya, yaitu mixedphase wavelet(1), minimum phase wavelet(2),maximum phase wavelet(3),dan zero phase wavelet(4) (Sismanto, 2006). 20 Gambar 8.Prinsip atirbut (Tanner, 1979)... 23

Gambar 9. Ilustrasi penghitungan AmplitudoRMS(Sukmono, 1999)...26

Gambar 10.Diagram alir penelitian ... 30

Gambar 11.Seismic lines and wells... ... 33

Gambar 12.FKR89-15AA ... 34

Gambar 13.FKR89-15AA setelah dirunningatribut trace AGC ... 34

Gambar 14. LogF3... 36

Gambar 15.Check shot highlight F3 ... 37

Gambar 16.Ekstraksi wavelet ... 40

Gambar 17.Well tie... 41

(22)
(23)
(24)

Gambar 68.Analisis atributinstantaneous frequencypada FKR89-21A ... 102 Gambar 69.PosisilineFKR89-19B padatime stucture map... 103 Gambar 70.InterpretasihorizonFKR89-19B ... 104 Gambar 71.Gambar 71. Analisis atributinstantaneous frequencypada

(25)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lapangan ”KHARIZMA” merupakan bagian dari Wilayah Kerja Proyek

(WKP) milik PT.Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore (PHE-WMO) yang terletak di selatan pulau Madura. Berbeda dengan beberapa WKP milik PHE-WMO yang berada di Utara pulau Madura yang sudah menjadi lapangan produksi yang memiliki banyak data dan sudah terbukti hasil produksinya, di lapangan ”KHARIZMA” yang berada offshore di selatan pulau Madura masih belum memiliki banyak data serta belum sampai ke tahapan produksi. Beberapa sumur eksplorasi yang ada di lapangan ini menunjukkan keterdapatanshallow gas high preassure. Maka dari itu, lapangan ”KHARIZMA” diperkirakan memiliki potensi berupa gas.

Pada penelitian ini, dilakukan interpretasi struktur pada lapangan ”KHARIZMA” menggunakan data seismik 2D untuk melihat pola struktur

(26)

2

lanjutan. Untuk lebih memperjelas data seismik yang telah ada, dilakukan pemberian beberapa atribut pada penampang seismik di daerah penelitian untuk mendapatkan beberapa kegunaan, misalnya untuk memperjelas kemenursan struktur saat kita melakukan picking horizon, kemudian untuk melihat perlapisan atau batas-batas lapisan pada penampang seismik, serta untuk dapat melihat direct hidrokarbon indicator (DHI) yang bisa menunjukkan kemungkinan keterdapatan hidrokarbon pada daerah yang diteliti tersebut.

Dengan melakukan interpretasi struktur serta melakukan analisis atribut

pada data seismik di lapangan ”KHARIZMA” ini, kita dapat mengambil banyak

manfaat yang salah satu manfaat terbesarnya adalah kita dapat menentukan atau menyarankan beberapa titik bor baru berdasarkan data yang telah kita peroleh dari penelitian yang dilakukan ini.

(27)

3

Gambar 2.Lapangan ”KHARIZMA”(Pertamina PHE-WMO)

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh gambaran struktur bawah permukaan lokasi penelitian

b. Memperoleh indikasi keterdapatan hidrokarbon pada daerah prospek dengan menggunakan seismik atribut

c. Menentukan usulan awal titik bor pada daerah yang telah diinterpretasi

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah data seismik yang digunakan merupakan data seismic 2D PSTM, data sumur acuan yang digunakan untuk

Jawa Timur

(28)

4

korelasiwell-tieserta untuk melakukan QCdata adalah sumur F1, F2, F3, F4 dan F5 yang memiliki kelengkapan data log (checkshot, sonic, density dan porosity). Interpretasi struktur, yakni dengan melakukan picking horizon pada daerah penelitian dilakukan pada lapisan Blue Miocene (12137 ft ; 3900 ms) yang dimulai dari line seismic FKR89-31 yang padalinetersebut juga terdapat well F3 yang memiliki data log yang bisa digunakan untuk melakukan well-tie di awal. Atribut yang digunakan pada penelitian ini, yaitu atribut Fasa, Frekuensi, danRMS Amplitude.

D. Manfaat Penelitian

(29)

5

II. GEOLOGI REGIONAL

A. Struktur Regional dan Tektonik Cekungan Jawa Timur

Lapangan “KHARIZMA” berada di lepas pantai bagian selatan pulau Madura.

Lapangan ini termasuk ke dalam Cekungan Jawa Timur.

Gambar 3. Peta Fisiografi cekungan Jawa Timur (Satyana, 2005)

(30)

6

Trough, Central Depresi dan North Madura Platform. Sedangkan untuk di daerah bagian selatan menyajikan zona struktural RMK dan zona Kendeng.

Secara regional daerah penelitian dapat dibagi menjadi delapan struktur utama, yaitu :

1. BaweanArch

Bawean Arch memisahkan Muriah Trough dari Tuban-Camar Trough dan kemungkinan terdiri dari komposisi granit. Bawean Arch tetap sebuah pulau yang muncul sampai awal masa Miosen, yang ketika itu akhirnya terjadi transgresi.

2. MuriahTrough

Muriah Trough terletak di antara Karimunjava Arch dan Bawean Arch yang memiliki NE-SW trend. Muriah Trough diisi oleh batuan sedimen yang tidak lebih tua dari Oligosen Awal. Namun, bagian sedimen Pra-Tersier ini diharapkan akan hadir di bagian yang lebih dalam dari palung ini.

3. JS-1 Ridge

JS-1 Ridge merupakan bentuk tinggian yang berarah timur laut-barat daya, terpisah dari daerah tinggian di sekitarnya oleh East Bawean, Muriah Through dan Central Depression. Selama zaman Tersier awal hingga tengah, JS-1 ridge merupakan tinggian utama yang tersingkap di atas permukaan laut, namun kemudian tenggelam kembali pada masa Kujung Unit III. Tinggian ini bertindak sebagai sumbersupplaymaterial klastik tambahan bagi daerah-daerah rendah di sekitarnya. 4. Tuban-CamarTrough

(31)

7

5. Central Depression (North Central Deep and South Central Deep)

Central Depression yang berarah timur laut-barat daya terletak di bagian tengah dari daerah konsesi. Central Depression terbagi atas dua rendahan, yaitu North Central Deep dan South Central Deep. Diantara kedua rendahan tesebut terdapat tinggian lokal yang disebut Poleng Saddle. Secara umum bentukan rendahan ini dibatasi di bagian tenggara oleh North Madura Shelf, dan ke bagian selatan oleh North East Java - Madura sub basin, dan ke bagian barat laut oleh JS-1 ridge dan North East Java Shelf.

Kehadiran sedimen tersier yang sangat tebal (di beberapa bagian mencapai 14000 ft) mengindikasikan adanya penurunan yang lebih cepat dibandingkan daerah lainnya, sehingga diendapkan sedimen yang sangat tebal dengan litologi dominan lempung dan dianggap sebagai dapur hidrokarbon utama di daerah konsesi.

6. North Madura Platform

North Madura Shelf terletak di sebelah utara Pulau Madura, dan dibatasi di sebelah selatan oleh Northeast Java-Madura sub-basin, ke arah barat laut oleh Central Depressiondan ke arah tenggara olehJS 19-1 Depression.

7. Zona RMK

Struktur lipatan yang berada di antara zonaNE-SWdanEW 8. Kendeng Zone

(32)

9

(33)

9

B. Stratigrafi Regional Cekungan Jawa Timur Selatan

Adanya perbedaan penamaan formasi batuan yang menyusun stratigrafi regional Jawa Timur menimbulkan kesulitan dalam penafsiran sejarah geologi Cekungan Jawa Timur secara keseluruhan. Di sini ditampilkan stratigrafi Cekungan blok Madura Barat.

(34)

10

C. Petroleum SystemCekungan Jawa Timur Selatan

Petroleum system adalah suatu sistem yang menggambarkan suatu urutan-urutan proses serta elemen-elemen geologi dalam pembentukan hidrokarbon mulai dari masa awal pembentukan hingga terakumulasinya hidrokarbon tersebut. Urutan atau elemen-elemen dalampetroleum systemitu sendiri antara lain adalah: 1. Batuan Induk (Source Rock)

Di Cekungan Jawa Timur, ada dua interval batuan induk, yakni synrift sectiondi interval dalam danshallow kitchendi interval yang lebih muda.

Sumber pada interval synrift yang diyakini berasal dari fasies serpih yang kaya akan organik Formasi Ngimbang (umur Eosen-Oligosen) sebagai termogenik utama potensi batuan induk, sedangkan interval yang lebih muda adalah transisi shally marine facies dangkal (Miosen Akhir-Pleistosen) yang diharapkan sebagai biogenik dari batuan induk. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh pencampuran gas biogenik dan termogenik di beberapa bidang di Cekungan Jawa Timur (Kepodang, Wunut, Maleo, Oyong, dll.)

Gas termogenik dan minyak yang dihasilkan dari Formasi Ngimbang mengandung endapan danau,marginal marine, delta limestone clasticdanmarine transgresive shale dari Kujung Unit I, II, III melalui Tuban, lower OK (Orbitoid Kalk)Formation.

(35)

11

2. Reservoar

Pada cekungan Jawa Timur, kita dapat menemui dua jenis reservoar yakni reservoar sedimen klastik butiran kasar serta reservoar batuan karbonat. Kedua reservoar tersebut ditemukan dalam interval Paleogen dan Neogen.

Reservoar karbonat disajikan oleh Formasi karbonat Ngimbang (CD Formasi) dan karbonatbuild-up dari Formasi Kujung. Pada formasi ini, distribusi batukapur (limestone) kemungkinan besar mengikuti tren (arah) NE-SW . Sedangkan untuk reservoar sedimen klastik butiran kasar (fluvial-alluvial fan or basalt conglomerate)dan transisi-dangkal kuarsa laut pasir disajikan pada formasi Ngrayong dan BDsand.

3. Batuan Penyekat

Mengacu pada stratigrafi regional, potensi kapasitas seal yang ditawarkan oleh satuan atas Formasi Kujung dan Formasi Wonocolo yang umumnya ditandai dengan batulumpur monoton dan deretan limestone. Kapasitas batuan penutup kedua adalah intra pembentukan seal yang dapat diperoleh dalam interval Paleogen dan Neogen.

4. Perangkap

(36)

12

Perangkap yang paling umum adalah fault yang terkait dengan rifting dan graben pada formasi yang menciptakan cekungan. Sebagian besar struktur hidrokarbon yang memproduksi ini dibentuk selama fase awal patahan aktif di Eosen Tengah hingga Oligosen Awal (Manur & Barraclough 1994).

Berdasarkan pembahasan daerah yang dijelaskan di atas, situasi berikut dapat diharapkan di wilayah KE-11:

(37)

III. TEORI DASAR

A. Konsep Dasar Seismik Refleksi

Metode seismik refleksi merupakan metode yang sering digunakan untuk mencari hidrokarbon. Kelebihan metode seismik dibanding metode yang lain adalah resolusi horizontalnya yang lebih baik. Refleksi seismik terjadi ketika ada perubahan impedansi akustik sebagai fungsi dari kecepatan dan densitas pada kedudukan sinar datang yang tegak lurus, yaitu ketika garis sinar mengenai bidang refleksi pada sudut yang tegak lurus, persamaan dasar dari koefesien refleksi adalah;

dimana, ρiadalah densitas lapisan ke-i, Vi adalah kecepatan lapisan ke-i, dan Zi

(38)

14

tambahan komponen bising dan secara matematis dirumuskan sebagai (Russel, 1996);

St = Wt * rt (3.2)

dengan, St adalah seismogram seismik, Wt adalahwaveletseismik, dan rtadalah reflektivitas lapisan bumi. Persamaan (3.2) dilakukan penyederhanaan dengan mengasumsi komponen bising nol. Seismogam sintetik dibuat berdasarkan waveletyang digunakan pada persamaan di atas. Seismogram sintetik adalah tidak lain dari model respon total seismik terhadap model dari beberapa batas refleksi pada seksi pengendapan. Metode seismik refleksi dewasa ini masih menjadi salah satu metode yang paling umum digunakan untuk mengindentifikasi akumulasi minyak dan gas bumi.

B. Sifat Fisika Batuan 1. Densitas

Densitas merupakan sifat fisis yang secara signifikan dipengaruhi oleh porositas. Jika distribusi densitas batuan di bawah permukaan diketahui, maka secara potensial informasi perlapisan dapat diketahui. Besarnya densitas batuan porus yang disusun oleh mineral dan fluida yang seragam dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (Wyllie, 1956):

ρb = (1- )ρm+ ρf (3.3)

dengan, ρb adalah densitas bulk batuan, adalah porositas batuan, ρm adalah

(39)

15

densitas turun lebih cepat pada reservoar yang terisi gas dibanding reservoar yang terisi minyak. Besarnya densitas batuan suatu material dipengaruhi oleh:

(1). Jenis dan jumlah mineral serta persentasenya, (2). Porositas batuan,

(3) Fluida pengisi rongga.

Nilai densitas turun lebih cepat pada reservoar gas dibandingkan pada reservoar minyak. Karena nilai densitas sangat berpengaruh pada nilai kecepatan primer dan sekunder serta AI, maka nilai densitas tersebut akan berperan penting pada interpretasi data seismik untuk identifikasi jenis reservoar.

2. Kecepatan

(40)

16

3. Porositas

Porositas suatu medium adalah perbandingan volume rongga-rongga pori terhadap volume total seluruh batuan yang dinyatakan dalam persen. Suatu batuan dikatakan mempunyai porositas efektif, apabila bagian rongga-rongga dalam batuan saling berhubungan dan biasanya lebih kecil dari rongga pori-pori total. Ada dua jenis porositas yang dikenal dalam teknik reservoar, yaitu porositas absolut dan porositas efektif.

Porositas absolut adalah perbandingan antara volume pori-pori total batuan terhadap volume total batuan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai persamaan berikut;

Porositas Absolut (φ) = X100%

batuan

Sedangkan porositas efektif adalah perbandingan antara volume pori-pori yang saling berhubungan dengan volume batuan total, yang secara matematis dituliskan sebagai berikut;

Porositas Efektif (φ) = X100%

batuan

(41)

17

gelombang seismik yang melewatinya akan semakin kecil, dan demikian pula sebaliknya. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi nilai porositas adalah:

a. Butiran dan karakter geometris (susunan, bentuk, ukuran dan distribusi). b. Proses diagenesa dan kandungan semen.

c. Kedalaman dan tekanan.

Menurut Koesoemadinata (1978), penentuan kualitas baik tidaknya nilai porositas dari suatu reservoar adalah seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Skala penentuan baik tidaknya kualitas nilai porositas batuan suatu reservoar (Koesoemadinata, 1978).

Harga Porositas (%) Skala

05 Diabaikan (negligible)

510 Buruk (poor)

10–15 Cukup (fair)

15–20 Baik (good)

2025 Sangat baik (very good)

>25 Istimewa (excellent)

Susunan porositas dan juga matrik dalam suatu batuan dapat ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Porositas dan matrik suatu batuan (Koesoemadinata, 1978). Pori-pori

(42)

18

C. Impedansi Akustik (IA)

Impedansi Akustik (IA) dapat didefinisikan sebagai sifat fisis batuan yang nilainya dipengaruhi oleh jenis litologi, porositas, kandungan fluida, kedalaman, tekanan dan temperatur. Berdasarkan pengertian tersebut maka IA dapat digunakan sebagai indikator jenis litologi, nilai porositas, jenis hidrokarbon dan pemetaan litologi dari suatu zona reservoar. Secara matematis Impedansi Akustik dapat dirumuskan sebagai berikut;

IA=ρ.v (3.6)

dengan, ρ adalah densitas (gr/cm³), dan v adalah kecepatan gelombang seismik (m/s). Pemantulan gelombang seismik akan terjadi jika ada perubahan atau kontras IA antara lapisan yang berbatasan. Perbandingan antara energi yang dipantulkan dengan energi datang pada keadaan normal dapat ditulis sebagai berikut;

dari persamaan (3.7) didapat untuk kasus lapisan tipis, maka persamaan diatas dapat ditulis kembali menjadi;

i

 

i

i

i IA KR KR

IA1  1 1 (3.11)

(43)

19

vertikal yang buruk. Sedangkan IA sumur memberikan resolusi vertikal yang sangat baik tetapi resolusi lateralnya buruk.

D. Wavelet

Wavelet adalah gelombang harmonik yang mempunyai interval amplitudo, frekuensi, dan fasa tertentu (Sismanto, 2006). Berdasarkan konsentrasi energinya waveletdapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu:

1. Zero Phase Wavelet

Wavelet berfasa nol (zero phase wavelet) mempunyai konsentrasi energi maksimum di tengah dan waktu tunda nol, sehingga wavelet ini mempunyai resolusi danstandout yang maksimum. Waveletberfasa nol (disebut juga wavelet simetris) merupakan jenis wavelet yang lebih baik dari semua jenis wavelet yang mempunyaispectrum amplitudeyang sama.

2. Minimum Phase Wavelet

Wavelet berfasa minimum (minimum phase wavelet) memiliki energi yang terpusat pada bagian depan. Dibandingkan jenis wavelet yang lain dengan spektrum amplitudo yang sama,waveletberfasa minimum mempunyai perubahan atau pergeseran fasa terkecil pada tiap-tiap frekuensi. Dalam terminasi waktu, waveletberfasa minimum memiliki waktu tunda terkecil dari energinya.

3. Maximum Phase Wavelet

(44)

20

4. Mixed Phase Wavelet

Wavelet berfasa campuran (mixed phase wavelet) merupakan wavelet yang energinya tidak terkonsentrasi di bagian depan maupun di bagian belakang.

Gambar 7. Jenis-jeniswaveletberdasarkan konsentrasi energinya, yaitumixed phase wavelet(1), minimum phase wavelet(2),maximum phase wavelet(3),dan

zero phase wavelet(4) (Sismanto, 2006)

Jenis dan tahapan dalam pembuatan (ekstraksi)waveletadalah sebagai berikut (Ariadmana Y, 2006) :

a. EkstraksiWaveletSecara Teoritis

(45)

21

pembuatan wavelet tahap selanjutnya. Korelasi yang dihasilkan dengan cara ini biasanya kurang bagus karena waveletyang digunakan bukan wavelet dari data seismik.

b. EkstraksiWaveletSecara Statistik dari Data Seismik

Jenis ekstraksiwavelet selanjutnya adalah ekstraksiwavelet dari data seismik secara statistik. Ekstraksi dengan cara ini hanya menggunakan data seismik dengan masukan posisi sertawindowwaktu target yang akan diekstrak. Untuk memperoleh korelasi yang lebih baik, maka dilakukan shifting pada event-event utama. Jika perlu dilakukan stretch dan squeeze pada data sintetik. Namun karena stretch dan squeeze sekaligus akan merubah data log, maka yang direkomendasikan hanya shifting. Biasanya, korelasi yang didapatkan dengan cara statistik dari data seismik akan lebih besar bila dibandingkan denganwaveletteoritis.

c. EkstraksiWaveletSecara Deterministik

(46)

22

E. Seismogram Sintetik

Seismogram sintetik merupakan hasil konvolusi antara deret koefisien refleksi dengan suatu wavelet . Proses mendapatkan rekaman seismik ini merupakan sebuah proses pemodelan kedepan (forward modeling). Koefisien refleksi diperoleh dari perkalian antara kecepatan gelombang seismik dengan densitas batuannya. Sedangkan wavelet diperoleh dengan melakukan pengekstrakan pada data seismik dengan atau tanpa menggunakan data sumur dan juga dengan wavelet buatan. Seismogram sintetik sangat penting karena merupakan sarana untuk mengidentifikasi horizon seismik yang sesuai dengan geologi bawah permukaan yang diketahui dalam suatu sumur hidrokarbon (Munadi dan Pasaribu, 1984). Identifikasi permukaan atau dasar lapisan formasi pada penampang seismik memungkinkan untuk ditelusuri kemenerusannya pada arah lateral dengan memanfaatkan data seismik. Konvolusi antara koefisien refleksi dengan wavelet seismik menghasilkan model trace seismik yang akan dibandingkan dengan data riil seismik dekat sumur. Seismogram sintetik dibuat untuk mengkorelasikan antara informasi sumur (litologi, kedalaman, dan sifat-sifat fisis lainnya) terhadap penampang seismik guna memperoleh informasi yang lebih lengkap dan komprehensif (Sismanto, 2006).

F. Seismik Atribut

(47)

23

Seismik atribut diperlukan untuk ’memperjelas’ anomali yang tidak terlihat

secara kasat mata pada data seismik biasa. Secara analitik sebuah signal seismik dapat dituliskan sbb:

u(t) =x(t) + iy(t) (3.12)

dimana x(t) adalah data seismik itu sendiri (data yang biasa anda gunakan untuk interpretasi geologi). Sedangkany(t)adalah quadraturenya, yakni fasa gelombang

x(t) digeser 90 derajat. u(t) dapat diperoleh dengan menggunakan tranformasi Hilbert pada data seismik, dimana komponen realnya adalah data seismik itu sendiri dan quadratur-nya merupakan komponen imaginer. Pada Gambar 8 dijelaskan penggambaran prinsip atribut.

Gambar 8. Prinsip atirbut (Tanner, 1979)

(48)

24

permukaan seperti amplitudo dan fase yang secara tidak langsung diperoleh melalui data seismik. Atribut seismik sekarang telah megalami banyak perkembangan sehingga semakin banyak informasi yang dapat diekstrak dan ditampilkan untuk keperluan interpretasi.

Atribut seismik dapat memperlihatkan cara pandang antara antara amplitudo dan fase secara terpisah. Informasi yang terkandung dalam amplitudo dapat diinterpretasi tersendiri dan tidak bercampur dengan informasi dari fase, demikian juga sebaliknya.

Atribut sesaat seismik mulai diperkenalkan pada akhir 1960-an, seiring dengan meningkatnya aktivitas pencarian anomali pada daerah brightspot. Fenomena brightspot menjadi indikator utama perubahan litologi secara tajam yang berasosiasi dengan keberadaan zona gas.

Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputer memberikan kontribusi yang besar dalam bidang seismik. Perhitungan untuk atribut sesaat seismik secara cepat dan tepat dapat dilakukan dengan dukungan sumber daya komputer yang bagus. Untuk memberikan kemudahan bagi interpretasi data seismik kini telah digunakan skala warna.

1. Atribut Amplitudo

(49)

25

pemetaan fasies dan sifat reservoar. Perubahan lateral amplitudo sering dipakai pada studi-studi stratigrafi untuk membedakan satu fasies dengan fasies lainnya. Misalnya secara umum lapisan-lapisan yang konkordan akan mempunyai amplitudo yang lebih tinggi, “hummocky” sedikit lebih rendah dan “chaotic” paling rendah. Lingkungan yang kaya akan pasir umumnya mempunyai amplitudo yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang kaya akan serpih. Perbedaan rasio batupasir dan batuserpih ini dengan mudah dapat dilihat pada peta amplitudo. Kegunaan atribut amplitudo adalah untuk mengidentifikasi parameter-parameter diantaranya gros litologi, akumulasi gas dan fluida, dan gros porositas batupasir.

Pada tahun 1960-1970, atribut amplitudo sesaat menjadi atribut seismik yang umum digunakan dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi. Keberhasilan amplitudo sesaat sebagai indikator langsung keberadaan hidrokarbon (direct hydrocarbon indicator) memotivasi pencarian atribut seismik lain.

2. AtributInstantaneous frequency

(50)

26 Frekuensi sesaat merupakan turunan fase sesaat terhadap waktu. Atribut ini sangat berguna untuk menunjukkan serta memperjelas kemenerusan reflektor seismik

4. AmplitudoRMS(Root Mean Square)

Amplitudo RMS merupakan akar dari jumlah energi dalam domain waktu (amplitudo dikuadratkan) bisa dikatakan amplitudo rata-rata dari jumlah amplitude yang ada. Karena nilai amplitudo diakarkan sebelum dirata-ratakan maka AmplitudoRMSsangat sensitif terhadap nilai amplitudo yang ekstrim dapat juga berguna untuk melacak perubahan litologi seperti pada kasus pasir gas. Persamaan atribut amplitudoRMSyaitu;

a

dimana, N adalah jumlah sampel amplitudo pada jendela analisis, dan a adalah besar amplitudo.

(51)

27

5. AmplitudoTraceAGC

(52)

28

IV. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus 2014 sampai dengan 18 November 2014 dan bertempat di divisi eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE-WMO) 18th floor PHE Tower, Jakarta Selatan kemudian dilanjutkan di Laboratorium Teknik Geofisika Universitas Lampung.

(53)

29

B. Bahan Dan Alat

Bahan atau data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 49 line data seismik 2D PSTM (Post Stack Time Migration) vintage 1989 &1990. Sedangkan untuk data sumur yang digunakan, terdapat beberapa sumur yakni sumur F1, F2, F3, F4, dan F5. Sumur yang dipakai memiliki informasi well marker dan checkshot serta kelengkapan data log (gamma ray, P-wave, density, Neutron Porosity). Untuk alat yang digunakan terdiri dari perangkat keras (komputer) dan perangkat lunak Petrel 2008.1., Ms. Excel 2007.

C. Pengolahan Data

Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi persiapan data dengan mengumpulkan data seismik, well, serta informasi geologi daerah penelitian. Setelah itu masuk ke tahap selanjutnya, yakni melakukan QC data, pengikatan data sumur (well seismic tie), kemudian melakukan mis-tie analysis disebabkan data yang digunakan adalah data 2D, jadi diperlukan mis-tie analysispadalineyang berpotongan.

(54)

30

(55)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan interpretasi struktur diketahui zona “Blue Miocene” memiliki 2

kumpulan patahan besar yang memiliki arahE-W

2. Berdasarkan interpretasi struktur diketahui terdapat 2 zona prospek hidrokarbon, yaitu zonaSdan zonaNW

3. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah atribut instantaneous frequency yang digunakan untuk melihat zona yang prospek hidrokarbon pada penampang seismik, atribut RMS amplitude untuk melihat perlapisan yang ada pada suatu penampang, serta atribut instantaneous phase untuk membantu dalam interpretasi struktur

4. Ditentukan 6 titik bor yang berada masing-masing 3 titik bor dari kedua zona prospek yang ada.

B. Saran

1. Perlu dilakukan lagi pemberian atribut jenis lain pada daerah ini untuk lebih memaksimalkan hasil interpretasi.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Ariadmana, Y. 2006. Karakterisasi Reservoar Batu Gamping Pada Formasi Baturaja, Lapangan Raudatu, Cekungan Sunda Menggunakan Metode Inversi Seismik Berbasis Model, Skripsi S-1 Program Studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hade B. Maulin, Cipi Armandita, M. Ma’ruf Mukti, Dwi Mandiri, Djoko Rubyanto,

Sidiq Romi.2012. Structural Reactivation And Its Implication On Exploration Play: Case Study Of Js-1 Ridge. Proceedings of Indonesian Petroleum Association.36thAnnual Convention.

Hilterman, F.J. 1997. Seismik Amplitude Interpretation, Distinguished Instructor Shourt Course, EAGE.

Koesoemadinata, R.P. 1978.Geologi Minyak dan Gas Bumi.Jilid I Edisi kedua, ITB, Bandung.

Manur H. dan Barraclough R. 1994. Structural Control on Hydrocarbon Habitat in the Bawean area. Proceedings Indonesian Petroleum Association, 23th Annual Convention, 129-144.

Munadi, S. dan Pasaribu. 1984. Aspek Fisis Seismologi Eksplorasi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Russell, B. H. 1996. Installation and Tutorials. Hampson-Russell Software Service Ltd. USA.

Satyana, A.H. 2005. Peta Fisiografi.

Sismanto. 2006.Dasar-Dasar Akuisisi dan Pemrosesan Data Seismik, Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sukmono, S. 1999.Interpretasi Seismik Refleksi, Teknik Geofisika ITB, Bandung. Sukmono, S. 2000. Seismik Inversi untuk Karakterisasi Reservoir, Departemen

(57)

Gambar

Gambar 1. Daerah penelitian (htttp:// meekaela.wordpress.com/2008)
Gambar 2. Lapangan ”KHARIZMA”(Pertamina PHE-WMO)
Gambar 3. Peta Fisiografi cekungan Jawa Timur (Satyana, 2005)
Gambar 4. Keadaan tatanan tektonik daerah penelitian (PERTAMINA – PT. Humpus Patragas, 1995)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini digunakan penampang seismik 2-D hardcopy satu data sumur dan tiga marker horizon yang diharapkan interpretasinya mampu menggambarkan kondisi geologi di bawah

Setelah mendapatkan hasil dari RMS atribut, hasil tersebut diintegrasikan terhadap nilai impedansi akustik dan porositas hasil dari inversi seismik yang telah dilakukan sebelumnya

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah interpretasi kualitatif atribut seismik RMS dan inversi impedansi akustik untuk mengetahui properti fisis yang berkaitan

Jackson (2004) pada salah satu penampang seismik di Cekungan Selat Makassar menunjukkan nilai kecepatan yang naik, kemudian turun pada kedalaman ~300 m dari dasar laut

Multiatribut seismik merupakan teknik analisis dengan menggunakan lebih dari satu atribut seismik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara data seismik dengan data log guna

Gambar 12. Daerah prospek hidrokarbon yang ditentukan dari a) amplitudo RMS dan b) frekuensi sesaat dalam kontur kedalaman dengan interval 10 m Formasi Baturaja.. Analisa

Selanjutnya dilakukan pengolahan data agar diperoleh hasil pemodelan yang baik menggunakan teknik geofisika yaitu seismik inversi dan atribut seismik... digunakan

Berdasarkan hasil peta atribut, strike slip fault yang berada pada utara daerah penelitian merupakan jalur migrasi hidrokarbon yang kemudian terperangkap oleh