• Tidak ada hasil yang ditemukan

Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH TINGGAL

(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

SKRIPSI

OLEH

SHERLY CHANDRA

100406024

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PREFERENSI PENGHUNI DALAM MEMILIH

RUMAH TINGGAL

(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Departemen Arsitektur

pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

SHERLY CHANDRA

100406024

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PERNYATAAN

PREFERENSI PENGHUNI DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL

(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 7 Juli 2014

(4)

Judul Skripsi : Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri) Nama Mahasiswa : Sherly Chandra

Nomor Pokok : 100406024

Departemen : Arsitektur

Menyetujui Dosen Pembimbing

Hajar Suwantoro, S.T., M.T.

Koordinator Skripsi,

Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc

Ketua Program Studi,

Ir. N. Vinky Rahman, M.T.

(5)

Tanggal: 7 Juli 2014

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch.

(6)

ABSTRAK

Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Namun kebutuhan mana yang paling penting bagi suatu individu berbeda nilainya antara yang satu dengan lainnya. Selain itu, masing-masing manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda. Karenanya, preferensi mereka dalam memilih rumah tinggal di suatu perumahan berbeda-beda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penghuni dalam memilih rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur penilaian 100 responden penghuni Perumahan Cemara Asri melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman merupakan faktor yang paling penting bagi penghuni Perumahan Cemara Asri. Lima faktor preferensi tertinggi adalah lingkungan hunian yang aman, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan parkir kendaraan pribadi, tersedia pos satpam di setiap pintu masuk atau gate, dan kelengkapan fasilitas sosial.

(7)

Humans have basic needs that must be fulfilled. However, which one is the most important has different values for each individual. In addition, humans have their own desires. Hence, their preferences in choosing a home in housing are also different. This study aims to determine the preferences and the factors that affect the residents in selecting the residence in terms of their needs’ fulfillment. The method used in this research is descriptive qualitative. This research used Likert Scale to measure the 100 respondents’ valuation in Cemara Asri Housing through questionnaire. This research’s conclusion is the need for security is the most important for residents of Cemara Asri Housing. Five highest factors are safe residential environment, range of infrastructure and facilities, easy of parking private vehicles, available security post at each entrance or gate, and the completeness of social facilities.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang

telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Hajar Suwantoro, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah

mengarahkan, memotivasi, dan memberikan waktu beliau kepada peneliti

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch. dan Wahyuni Zahrah, S.T.,

M.S. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak arahan dan

masukan yang berharga dalam penulisan skripsi ini.

3. Ir. N. Vinky Rahman, M.T. selaku Ketua Jurusan dan Ir. Rudolf Sitorus,

M.L.A. selaku Sekretaris Jurusan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc dan Ir. Bauni Hamid, M.DesS, Ph.D, selaku

Dosen Koordinator, serta seluruh staf pengajar Departemen Arsitektur.

5. Staf marketing Perumahan Cemara Asri dan seluruh responden penghuni

Perumahan Cemara Asri.

6. Keluarga peneliti, terutama ayah dan saudara-saudara peneliti, yang selalu

memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman yang senantiasa berbagi suka dan duka selama masa perkuliahan.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun demikian semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua.

Medan, 10 Juni 2014

Peneliti,

(9)

HALAMAN JUDUL ... i

2.1.3 Definisi dan Pengadaan Perumahan dan Permukiman ... 10

2.2 Preferensi dan Persepsi Masyarakat dalam Memilih Rumah Tinggal ... 12

(10)

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Hunian Rumah

Tinggal ... 14

BAB 3. GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI ... 20

3.1 Kondisi Fisik Kecamatan Percut Sei Tuan ... 20

3.1.1 Letak Geografis ... 20

3.1.2 Topografi ... 20

3.1.3 Batas Administrasi ... 20

3.1.4 Kependudukan ... 21

3.2 Kondisi Fisik Perumahan Cemara Asri ... 21

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

4.1 Jenis Penelitian ... 26

4.2 Variabel Penelitian ... 26

4.3 Populasi / Sampel ... 27

4.4 Metoda Pengumpulan Data ... 28

4.5 Metoda Analisa Data ... 29

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1 Karakteristik Penghuni Perumahan ... 30

5.1.1 Karakteristik Sosial-ekonomi ... 30

5.1.2 Karakteristik Hunian ... 36

5.2 Faktor-faktor Preferensi Pemilihan Rumah Tinggal ... 42

5.2.1 Kebutuhan Fisiologis ... 42

5.2.2 Kebutuhan Rasa Aman ... 49

5.2.3 Kebutuhan Sosial ... 58

5.2.4 Kebutuhan Ego ... 76

5.2.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri ... 80

(11)

6.1 Kesimpulan ... 85

6.2 Rekomendasi ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(12)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

2.1 Diagram kerangka pengadaan/ pembangunan perumahan ... 12

4.1 Variabel dan indikator dalam penelitian ... 26

4.2 Kebutuhan data dan teknik pengumpulan data ... 28

5.1 Nilai statistik kebutuhan fisiologis ... 42

5.2 Nilai statistik kebutuhan rasa aman ... 49

5.3 Nilai statistik kebutuhan sosial ... 58

5.4 Nilai statistik kebutuhan ego ... 76

5.5 Nilai statistik kebutuhan aktualisasi diri ... 80

(13)

No. Judul Hal

1.1 Kerangka berpikir ... 5

2.1 Hierarki kebutuhan menurut Maslow ... 9

2.2 Struktur kota konsentris menurut Burgess ... 17

3.1 Key map kawasan studi ... 21

3.2 Peta lokasi Perumahan Cemara Asri ... 22

3.3 Site plan Perumahan Cemara Asri ... 23

3.4 Tipe-tipe rumah di Perumahan Cemara Asri ... 23

3.5 Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri ... 24

3.6 Jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki ... 24

3.7 Fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri ... 25

3.8 Berbagai jenis jajanan di area sekitar Taman Burung ... 25

3.9 Aktivitas di Perumahan Cemara Asri ... 25

5.1 Diagram batang usia responden di Perumahan Cemara Asri ... 31

5.2 Diagram bulat persentase usia responden di Perumahan Cemara Asri ... 31

5.3 Diagram batang status responden di Perumahan Cemara Asri ... 32

5.4 Diagram bulat persentase status responden di Perumahan Cemara Asri ... 32

5.5 Diagram batang jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri ... 33

5.6 Diagram bulat persentase jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri ... 33

5.7 Diagram batang tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri ... 34

5.8 Diagram bulat persentase tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri ... 34

(14)

5.10 Diagram bulat persentase tingkat penghasilan responden di Perumahan

Cemara Asri ... 35

5.11 Diagram batang ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara

Asri ... 36

5.12 Diagram bulat persentase ukuran keluarga responden di Perumahan

Cemara Asri ... 36

5.13 Diagram batang status tanah hunian rumah tinggal responden di

Perumahan Cemara Asri ... 37

5.14 Diagram bulat persentase status tanah hunian rumah tinggal responden di

Perumahan Cemara Asri ... 37

5.15 Diagram batang status kepemilikan rumah responden di Perumahan

Cemara Asri ... 38

5.16 Diagram bulat persentase status kepemilikan rumah responden di

Perumahan Cemara Asri ... 38

5.17 Diagram batang cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara

Asri ... 39

5.18 Diagram bulat persentase cara pembelian rumah responden di Perumahan

Cemara Asri ... 39

5.19 Diagram batang lama bermukim responden di Perumahan Cemara

Asri ... 40

5.20 Diagram bulat persentase lama bermukim responden di Perumahan

Cemara Asri ... 40

5.21 Diagram batang lokasi hunian responden di Perumahan Cemara Asri

sebelumnya ... 41

5.22 Diagram bulat persentase lokasi hunian responden di Perumahan Cemara

Asri sebelumnya ... 41

5.23 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan fisiologis ... 43

5.24 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kenyamanan ... 44

(15)

kebersihan ... 45

5.27 Tempat pembuangan sampah di depan rumah ... 45

5.28 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

keindahan ... 46

5.29 Lingkungan perumahan diperindah dengan vegetasi ... 46

5.30 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kelengkapan sarana dan prasarana ... 47

5.31 Kelengkapan sarana dan prasarana perumahan ... 47

5.32 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor jauh dari

lokasi pabrik ... 48

5.33 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor tidak

terganggu kebisingan ... 49

5.34 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan rasa

aman ... 50

5.35 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

keamanan ... 51

5.36 Hunian yang memiliki pagar depan... 51

5.37 Hunian yang tidak memiliki pagar depan... 52

5.38 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keabsahan

kepemilikan rumah ... 52

5.39 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor adanya pos

satpam ... 53

5.40 Keyplan pos satpam di Perumahan Cemara Asri ... 54 5.41 Pos satpam di lingkungan hunian ... 54

5.42 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor pintu

masuk yang terbatas ... 55

5.43 Keyplan lokasi pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri ... 55 5.44 Pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri ... 56

(16)

5.46 Permukaan jalan ditutupi dengan paving block ... 57

5.47 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor fasilitas penerangan ... 57

5.48 Fasilitas penerangan yang baik di dalam Perumahan Cemara Asri ... 58

5.49 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan sosial ... 59

5.50 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kelengkapan fasilitas sosial ... 60

5.51 Keyplan fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri ... 61

5.52 Area refleksi pijat kaki di Bundaran Cemara Asri ... 61

5.53 Area hijau di Bundaran Cemara Asri ... 62

5.54 Club House di Perumahan Cemara Asri ... 62

5.55 Taman Burung di Perumahan Cemara Asri ... 62

5.56 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan jalan utama ... 63

5.57 Lokasi Perumahan Cemara Asri dekat dengan akses tol ... 64

5.58 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana pendidikan ... 64

5.59 Sarana pendidikan yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 66

5.60 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana peribadatan ... 67

5.61 Sarana peribadatan yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 68

5.62 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan pelayanan kesehatan ... 69

5.63 Klinik dokter dan klinik gigi yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 69

5.64 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan pelayanan perbankan... 70

(17)

dengan sarana perdagangan ... 72

5.67 Swalayan dan toko buah di Perumahan Cemara Asri ... 72

5.68 Key map lokasi pasar tradisional yang berada tidak jauh dari pintu masuk Perumahan Cemara Asri dan suasana pasar ... 73

5.69 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan

dengan tempat kerja ... 74

5.70 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kemudahan parkir kendaraan pribadi ... 74

5.71 Penghuni dapat dengan mudah memarkirkan kendaraan

mereka ... 75

5.72 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kemudahan transportasi umum ... 76

5.73 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan ego ... 77

5.74 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor harga

rumah ... 77

5.75 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor rumah

tinggal yang berada pada perumahan bergengsi... 78

5.76 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor prospek

harga jual yang baik ... 79

5.77 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan aktualisasi

diri ... 80

5.78 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor spesifikasi

perumahan ... 81

5.79 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor desain

perumahan ... 82

5.80 Perombakan minor pada desain perumahan yang telah ada ... 83

(18)

ABSTRAK

Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Namun kebutuhan mana yang paling penting bagi suatu individu berbeda nilainya antara yang satu dengan lainnya. Selain itu, masing-masing manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda. Karenanya, preferensi mereka dalam memilih rumah tinggal di suatu perumahan berbeda-beda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penghuni dalam memilih rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur penilaian 100 responden penghuni Perumahan Cemara Asri melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman merupakan faktor yang paling penting bagi penghuni Perumahan Cemara Asri. Lima faktor preferensi tertinggi adalah lingkungan hunian yang aman, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan parkir kendaraan pribadi, tersedia pos satpam di setiap pintu masuk atau gate, dan kelengkapan fasilitas sosial.

(19)

Humans have basic needs that must be fulfilled. However, which one is the most important has different values for each individual. In addition, humans have their own desires. Hence, their preferences in choosing a home in housing are also different. This study aims to determine the preferences and the factors that affect the residents in selecting the residence in terms of their needs’ fulfillment. The method used in this research is descriptive qualitative. This research used Likert Scale to measure the 100 respondents’ valuation in Cemara Asri Housing through questionnaire. This research’s conclusion is the need for security is the most important for residents of Cemara Asri Housing. Five highest factors are safe residential environment, range of infrastructure and facilities, easy of parking private vehicles, available security post at each entrance or gate, and the completeness of social facilities.

(20)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan

akan papan. Papan atau rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia

yang mendesak. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi. Maslow mengemukakan teori hierarki kebutuhan manusia yang terbagi

dalam lima kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan

sosial, kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Secara alami manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman,

nyaman, dan dapat memberikan jaminan perlindungan yang menjadi hak setiap

orang. Atas dasar kebutuhan tersebut maka manusia mencari cara agar dapat

menghilangkan rasa takut, kekhawatiran, dan rasa tidak aman mereka. Sebagian

orang menilai hunian yang ditawarkan komunitas berpagar (gated communities) merupakan jawaban atas keinginan mereka. Para pengembang (developer) melihat

gated communities sebagai suatu strategi pemasaran yang dapat menarik calon penghuni dengan memberikan rasa aman dan juga identitas.

Perumahan yang dibangun oleh pihak pengembang tersebut berada di

kawasan yang banyak dipilih oleh masyarakat berpenghasilan menengah.

Masyarakat golongan ini dengan kemampuan ekonomi yang lebih tinggi

cenderung memilih hunian yang berada pada kawasan pinggir kota dengan

berbagai fasilitas yang ditawarkan. Selain itu, pembelian rumah yang dapat

dilakukan secara tunai maupun angsur memberikan peluang yang lebih besar

kepada masyarakat untuk membeli rumah (Surya, 2006).

Faktor kelengkapan fasilitas sosial dan fasilitas umum dapat menjadi alasan

pemilihan rumah tinggal. Dengan berbagai fasilitas yang tersedia di dalam

perumahan, maka masyarakat akan semakin tertarik dengan perumahan yang

ditawarkan oleh pengembang. Namun hal ini tentunya menyebabkan harga jual

(21)

menjadi pertimbangan mereka dalam memutuskan pembelian suatu hunian. Nilai

dari faktor-faktor tersebut berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Dalam pasal 2 UU No. 1 Tahun 2011 disebutkan bahwa perumahan dan

kawasan permukiman diselenggarakan dengan azas kesejahteraan, keadilan dan

pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan

kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan

keseimbangan, keterpaduan, kesehatan, kelestarian dan keberlanjutan, serta

keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan.

Fungsi perumahan tidak hanya sebagai tempat tinggal yang memberikan

perlindungan dari cuaca, namun fungsi tersebut telah semakin berkembang dan

dapat menjadi tempat rekreasi keluarga (Sianturi, 2006). Perumahan diharapkan

dapat memberikan rumah dengan suasana yang nyaman serta lingkungan yang

sehat dan aman.

Hingga saat ini masyarakat masih cenderung memilih hunian yang horizontal

daripada vertikal. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat masyarakat terhadap

hunian di apartemen ataupun hunian vertikal lainnya. Banyaknya

komplek-komplek perumahan yang dibangun menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang

memilih hunian yang memberikan keamanan yang ditawarkan dari gated community (komunitas bergerbang). Hunian yang dapat memberikan keamanan,

kenyamanan serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dapat

memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat modern saat ini.

Perumahan Cemara Asri merupakan salah satu perumahan yang ada di

Kabupaten Deli Serdang, tepatnya berada di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei

Tuan. Pemilihan perumahan ini sebagai studi kasus didasarkan pada lokasi

perumahan ini yang berada di pinggiran Kota Medan dan merupakan salah satu

gated community dengan fasilitas yang sangat baik.

Banyaknya peminat terhadap perumahan ini dapat dilihat dari fakta bahwa

seluruh unit yang berjumlah sekitar 5000-an telah habis terjual. Walau perumahan

ini terletak di pinggir kota dan cukup jauh dari pusat kota, terminal, pusat

(22)

3

untuk membeli properti tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jarak

bukanlah masalah bagi penghuninya.

Berbagai penelitian serupa yang telah dilakukan cenderung memilih studi

kasus pada perumahan nasional yang lebih ditujukan pada kalangan menengah ke

bawah. Oleh karena itu, penelitian pada perumahan yang merupakan gated community yang didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas menarik untuk diteliti. Penelitian ini hanyalah bersifat komprehensif dan representatif

sehingga hanya merupakan suatu studi kasus.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah

tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya?

b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu

rumah tinggal?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui dan mengidentifikasi preferensi penghuni dalam memilih dan

menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya.

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih

suatu rumah tinggal.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Pemerintah

Memberikan informasi berupa penilaian dan preferensi masyarakat terhadap

hasil pembangunan. Selain itu, informasi tersebut diharapkan dapat

membantu pemerintah dalam pengembangan kebijakannya serta pengawasan

(23)

b. Institusi pendidikan

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah referensi serta

masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain yang hendak melakukan

penelitian serupa.

c. Pengembang (developer)

Dengan mengetahui preferensi dan pertimbangan-pertimbangan penghuni

perumahan dalam menetapkan keputusan untuk membeli unit hunian yang

ditawarkan, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan

sehingga dapat meningkatkan kualitas pembangunan yang sesuai dengan

keinginan penghuninya.

d. Penghuni perumahan

Penilaian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan hasil

pembangunan perumahan yang lebih sesuai dengan preferensi masyarakat

sebagai calon penghuni sehingga kebutuhan penghuni dapat terpenuhi.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Materi

Secara umum, materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah perumahan

dan permukiman dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan penghuninya.

Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang tergolong mendesak dan

tidak dapat ditangguhkan, sebagaimana yang dikemukakan Maslow dalam

hierarki kebutuhan yang meliputi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah

Dalam penelitian ini, wilayah penelitian adalah Perumahan Cemara Asri

yang terletak di Kelurahan Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten

(24)

5 penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya Faktor-faktor apa yang

mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu perumahan.

LANDASAN TEORI

 Teori perumahan dan permukiman.  Faktor penentu pemilihan rumah tinggal.

 Persepsi dan motivasi masyarakat dalam memilih hunian.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LATAR BELAKANG

Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan papan.

Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi.

Manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman, nyaman dan dapat memberikan jaminan perlindungan.

METODOLOGI PENELITIAN

 Metode deskriptif kualitatif.

 Teknik sampling: probability sampling.

 Pengumpulan data: observasi, wawancara, dan kuesioner.

(25)

2. Sarana dan prasarana lingkungan

Kelayakan hidup seorang manusia penghuni lingkungan perumahan yang

sangat penting artinya namun sering kali terabaikan adalah sarana dan

prasarana lingkungan. Sarana lingkungan tersebut antara lain: pelayanan dan

fasilitas sosial. Sedangkan prasarana lingkungan, yaitu jaringan air bersih,

air kotor, listrik, telepon, persampahan, jalan dan jembatan.

d. Kinerja unsur tata ruang

Nilai kinerja unsur tata ruang yang menunjang kehidupan masyarakat penghuni

perumahan sangat menentukan kepuasan mereka sebagai pengguna unsur tata

ruang. Unsur tata ruang tersebut antara lain:

1. Kemudahan jangkauan.

2. Ketersediaan kebutuhan.

3. Lingkungan fisik.

Menurut Asteriani (2011), faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan

penghuni perumahan dalam memilih lokasi perumahan, antara lain:

a. Aksesibilitas.

b. Kelengkapan sarana dan prasarana.

(26)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI

3.1 Kondisi Fisik Kecamatan Percut Sei Tuan

3.1.1 Letak Geografis

Secara geografis, Kecamatan Percut Sei Tuan terletak di posisi 2°57’ Lintang Utara sampai 3°16’ Lintang Utara dan 98°33’Bujur Timur sampai 99°27’

Bujur Timur. Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan salah satu dari 22

kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang memiliki luas sebesar 2.394,62 km2

dan menempati hampir 4,3% dari seluruh luas Kabupaten Deli Serdang.

3.1.2 Topografi

Kecamatan Percut Sei Tuan berada pada ketinggian sekitar 10 hingga 20

meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki iklim tropis dengan

kelembaban udara rata-rata 78 hingga 82 persen dan kecepatan angin rata-rata

mencapai 0,42 m/s. Temperatur udara di Kecamatan Percut Sei Tuan berkisar

antara 23oC hingga 40oC dengan curah hujan rata-rata per bulan 200,3 mm.

3.1.3 Batas Administrasi

Batas-batas administrasi Kecamatan Percut Sei Tuan, yaitu:  Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka.

 Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Deli dan Kota Medan.  Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Medan.

 Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu.

Desa Sampali yang merupakan salah satu dari 20 kelurahan/ desa di

Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, memiliki batas administrasi

sebagai berikut:

(27)

3.1.4 Kependudukan

Jumlah penduduk Kecamatan Percut Sei Tuan mencapai 383.156 jiwa (BPS

Kabupaten Deli Serdang, 2010). Dari seluruh jumlah penduduk tersebut,

penduduk berjenis kelamin laki-laki mencapai 192.178 jiwa dan penduduk

berjenis kelamin perempuan mencapai 190.978 jiwa. Sex ratio Kecamatan Percut Sei Tuan adalah 100,63.

3.2 Kondisi Fisik Perumahan Cemara Asri

Perumahan Cemara Asri adalah perumahan yang dikembangkan oleh PT

Kurnia Sampali Asri. Perumahan ini berada di Kelurahan/ Desa Sampali,

Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang (Gambar 3.1 dan 3.2).

Gambar 3.1. Key map kawasan studi.

Sumber: Google Earth, 2014

Perumahan Cemara Asri berada di pinggir kota Medan, tepatnya di Jalan

Cemara, Medan. Perumahan ini tepat berada di samping gerbang tol sehingga

memiliki akses yang lebih mudah dan dekat menuju Bandar Udara Internasional

(28)

22

Gambar 3.2. Peta lokasi Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Google Map, 2014

Dalam pembangunannya, perumahan ini dibagi menjadi empat tahap utama

dan pembangunan masih berlanjut hingga saat penelitian ini dilakukan. Site plan

Perumahan Cemara Asri ini dapat dilihat pada gambar 3.3. Tipe-tipe rumah yang

dibangun adalah rumah toko (ruko), semi-villa, dan kavling (Gambar 3.4).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staf pemasaran, diketahui bahwa

secara keseluruhan perumahan ini memiliki sekitar 5000 unit yang seluruhnya

(29)

Gambar 3.3. Site plan Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Olah Data Sekunder, 2014

Gambar 3.4. Tipe-tipe rumah di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Perumahan Cemara Asri, antara lain:

fasilitas umum dan fasilitas sosial. Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri,

antara lain: tersedianya sarana dan prasarana lingkungan berupa jaringan air

bersih, jaringan drainase (air kotor), jaringan listrik, jaringan telepon, dan

(30)

24

Gambar 3.5. Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Selain itu, terdapat pula fasilitas umum berupa jembatan yang berguna bagi

pejalan kaki menyeberang dari ruas jalan yang satu ke ruas jalan seberangnya. Di

bawah jembatan ini merupakan parit kecil (Gambar 3.6).

Gambar 3.6. Jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Fasilitas sosial yang ada di Perumahan Cemara Asri, antara lain:

perdagangan, pendidikan, peribadatan, taman atau ruang terbuka hijau, dan club house. Sarana perdagangan yang ada adalah berupa supermarket dan toko-toko. Sarana pendidikan formal yang dapat ditemukan adalah taman kanak-kanak (TK),

sekolah dasar (SD), dan sekolah lanjutan (SMP dan SMU). Selain pendidikan

formal, terdapat pula fasilitas pendidikan informal yang berada di dalam

perumahan ini. Sarana peribadatan yang berada di dalam komplek adalah vihara

dan masjid. Terdapat pula taman dan club house yang dapat pula dikategorikan sebagai fasilitas rekreasi. Taman dan club house yang ada di dalam komplek perumahan ini tidak hanya dapat dinikmati oleh penghuni, tetapi juga oleh

pengunjung luar (Gambar 3.7).

(31)

Gambar 3.7. Fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Salah satu lokasi favorit yang dijadikan sebagai objek kunjungan di

Perumahan Cemara Asri adalah Taman Burung. Berbagai lapisan masyarakat

datang ke lokasi ini untuk menikmati waktu luang bersama keluarga ataupun

sahabat (Gambar 3.8). Selain pengamatan burung tersebut, berbagai aktivitas yang

terjadi di dalam komplek perumahan ini, antara lain: pelepasan hewan, wisata

kuliner dan beragam jajanan, penyelenggaraan berbagai acara, pameran otomotif

maupun perabot, penggalangan dana, dan sebagainya (Gambar 3.9).

Gambar 3.8. Berbagai jenis jajanan di area sekitar Taman Burung.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Gambar 3.9. Aktivitas di Perumahan Cemara Asri.

(32)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Peneliti memulai dengan kajian teori yang berkenaan dengan

faktor-faktor yang menentukan pemilihan hunian rumah tinggal dan menentukan

variabel-variabel yang hendak dibuktikan di lapangan dengan menggunakan

kuesioner. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan metode statistik

deskriptif untuk menarik kesimpulan.

4.2 Variabel Penelitian

Variabel (Silaen dan Widiyono, 2013) adalah segala sesuatu dalam bentuk

berbagai nilai yang dapat diobservasi dan diukur. Dari hasil penelusuran teori,

maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 4.1. Variabel dan indikator dalam penelitian.

No. Variabel Indikator Penulis

1. Kebutuhan Fisiologis

Kenyamanan Asteriani (2011)

Kebersihan Asteriani (2011)

Keindahan Asteriani (2011)

Kelengkapan sarana dan prasarana Asteriani (2011)

Jauh dari lokasi pabrik Asteriani (2011)

Tidak terganggu kebisingan Asteriani (2011)

2. Kebutuhan Rasa Aman

Keamanan Asteriani (2011)

Keabsahan kepemilikan rumah Asteriani (2011) Turner (1972)

Adanya pos satpam Blakely dan

Synder (1997)

Pintu masuk yang terbatas Blakely dan

Synder (1997)

Kualitas permukaan jalan Asteriani (2011)

Fasilitas penerangan Asteriani (2011)

3. Kebutuhan Sosial

(33)

Tabel 4.1, sambungan. Kedekatan dengan pelayanan

perbankan Asteriani (2011)

Kedekatan dengan sarana

perdagangan Asteriani (2011)

Kedekatan dengan tempat kerja Turner (1972) Kemudahan parkir kendaraan umum Asteriani (2011) Kemudahan transportasi umum Asteriani (2011)

4. Kebutuhan Ego

Harga rumah Asteriani (2011)

Berada pada perumahan bergengsi Asteriani (2011) Prospek harga jual kembali baik Asteriani (2011)

5.

Kebutuhan Aktualisasi Diri

Spesifikasi perumahan Asteriani (2011)

Desain perumahan Asteriani (2011)

Turner (1972)

Sumber: Olah data sekunder, 2014

4.3 Populasi / Sampel

Populasi (Silaen dan Widiyono, 2013) adalah seluruh objek atau individu

yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh penghuni rumah tinggal di Perumahan Cemara Asri. Sampel

(ibid, 2013) adalah pengambilan sebagian dari populasi yang dianggap mewakili dengan cara tertentu untuk diukur atau diamati dan ditarik kesimpulan.

Karena pertimbangan jenis populasi dan waktu, maka metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah metode probability sampling dengan teknik

proportional stratified random sampling. Teknik ini digunakan agar sampel yang dipilih dapat mewakili proporsi karakteristik tertentu, yaitu tipe hunian.

Menurut Slovin, jumlah sampel dapat ditentukan (Silaen dan Widiyono,

2013) dengan rumus berikut:

Dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

(34)

28

Dengan populasi sekitar 5000 rumah dan persen tingkat kesalahan sampel

yang diambil adalah 10%, maka jumlah sampel yang diperlukan dengan

menggunakan rumus Slovin adalah:

= 98 (dibulatkan menjadi 100)

Dengan demikian, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

100 orang. Adapun sampel-sampel tersebut diambil berdasarkan tipe huniannya,

yaitu 30 sampel dari tipe hunian rumah toko, 35 sampel dari tipe hunian semi-villa

dan 35 sampel dari tipe kavling.

4.4 Metoda Pengumpulan Data

Kebutuhan data yang diperlukan dalam analisis terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama atau secara

langsung oleh peneliti. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi dan wawancara dalam bentuk kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kajian pustaka baik berupak

buku, jurnal, ataupun tulisan lain. Adapun data-data fisik mengenai Perumahan

Cemara Asri diperoleh dari kantor pemasarannya.

Tabel 4.2. Kebutuhan data dan teknik pengumpulan data.

Jenis Data Kebutuhan Data Teknik Pengumpulan Data

Primer

Faktor-faktor preferensi Kuesioner Karakteristik penghuni

perumahan Kuesioner dan wawancara

Kondisi perumahan Observasi dan wawancara

Lingkungan perumahan Dokumentasi foto

Sekunder

Data fisik perumahan Dokumentasi kantor pemasaran

Lokasi perumahan Peta dan dokumentasi kantor

pemasaran Teori-teori perumahan dan

permukiman Kajian pustaka

(35)

4.5 Metoda Analisa Data

Salah satu sumber data primer dari penelitian ini adalah data dari hasil

kuesioner. Kuesioner yang dibagikan merupakan pertanyaan jenis tertutup karena

pilihan jawaban telah disediakan dan responden cukup memilih saja dari pilihan

jawaban yang ada.

Kuesioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu identitas responden dan penilaian

responden. Pada bagian identitas dibagi menjadi dua kategori, yaitu karakteristik

sosial dan karakteristik hunian yang seluruhnya berjumlah 13 pertanyaan untuk

dijawab. Pada bagian penilaian responden, responden diminta untuk memberi nilai

sesuai kesetujuan mereka terhadap tingkat kepentingan faktor-faktor preferensi.

Pada bagian ini, sebanyak 27 pernyataan dibagi kedalam lima kategori kebutuhan

sesuai dengan teori hierarki kebutuhan menurut Maslow.

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Jawaban

responden untuk setiap pertanyaan pada bagian penilaian responden memiliki

gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif. Skala Likert yang dipilih adalah

berjenjang 5 dimana setiap jawaban terbagi atas lima kategori yang menunjukkan

derajat kepentingan. Nilai tertinggi diberikan pada jawaban yang sesuai dengan

persoalan penelitian, sebaliknya nilai terendah diberikan pada jawaban yang tidak

sesuai dengan persoalan penelitian. Nilai-nilai yang diberikan adalah:

a. Jawaban sangat setuju mendapat nilai 5.

b. Jawaban setuju mendapat nilai 4.

c. Jawaban cukup setuju mendapat nilai 3.

d. Jawaban tidak setuju mendapat nilai 2.

e. Jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1.

Data-data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner diubah kedalam skala

Likert dan selanjutnya dicari nilai rata-rata (mean), median dan modus dengan

bantuan program komputer Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk memudahkan perhitungan. Nilai rata-rata (mean) yang telah diperoleh

kemudian dirangking untuk mendapatkan informasi faktor yang paling

(36)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Penghuni Perumahan Cemara Asri

Agar dapat memberikan gambaran keadaan populasi ataupun sampel yang

dianggap mewakili, maka peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif

berdasarkan ukuran penyebarannya. Gambaran keadaan tersebut disajikan dalam

bentuk statistik berupa diagram dan tabel sehingga mudah dibaca dan dipahami.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan

gambaran terhadap kondisi perumahan, karakteristik serta keadaan sosial-ekonomi

penghuni kawasan studi.

Salah satu hal yang dapat memberikan gambaran keadaan dari para penghuni

perumahan adalah karakteristik sosial-ekonomi dan hunian mereka. Selain dapat

memberikan gambaran akan kondisi penghuni, kedua karakteristik tersebut dapat

pula memberikan gambaran preferensi mereka terhadap hunian rumah tinggal di

Perumahan Cemara Asri yang mereka tempati saat ini.

5.1.1 Karakteristik Sosial-ekonomi

Karakteristik sosial-ekonomi dapat menggambarkan keadaan sosial serta

keadaan ekonomi penghuni perumahan wilayah studi. Karakteristik sosial dari

penghuni tersebut, antara lain: usia, status, pekerjaan dan tingkat pendidikan.

Sedangkan karakteristik ekonomi, yaitu: tingkat penghasilan.

A. Usia

Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner, maka distribusi usia responden

yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada diagram batang frekuensi

(Gambar 5.1) dan diagram bulat yang menggambarkan persentase usia responden

(37)

Gambar 5.1. Diagram batang usia responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.2. Diagram bulat persentase usia responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa responden lebih didominasi oleh penghuni yang

berusia 31 sampai dengan 40 tahun (42%) dan berusia 41 sampai dengan 50 tahun

(31%). Responden yang berusia diantara 20 dan 30 tahun memiliki nilai

persentase 20%. Nilai persentase paling rendah adalah responden yang berusia 50

tahun ke atas, yakni hanya 7%. Hal ini menunjukkan bahwa penghuni yang

menjadi responden berada pada usia yang produktif.

B. Status

Berdasarkan status pernikahannya, maka responden dibagi menjadi tiga

kategori, yaitu: menikah, belum menikah dan duda/ janda. Hasil distribusi

(38)

32

Gambar 5.3. Diagram batang status responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.4. Diagram bulat persentase status responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar responden merupakan penghuni yang

telah memasuki tahapan hidup telah menikah dan membina keluarga (72%).

Hanya 27% responden yang masih berstatus belum menikah dan 1% yang

berstatus duda/ janda.

C. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asli dikelompokkan

menjadi empat kategori, yaitu: pelajar atau mahasiswa, wiraswasta, pegawai

swasta, dan kategoti lainnya (ibu rumah tangga, pensiunan, dan sebagainya).

Secara rinci, hasil distribusi frekuensi jenis pekerjaan responden Perumahan

Cemara Asri dapat dilihat pada diagram batang pada gambar 5.5 dan

(39)

Gambar 5.5. Diagram batang jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.6. Diagram bulat persentase jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas, maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa pekerjaan yang paling dominan dari responden di

Perumahan Cemara Asri adalah wiraswata (50%). Jenis pekerjaan pegawai swasta

ditemukan sebesar 22% dan responden yang masih merupakan pelajar atau

mahasiswa sebesar 8%. Sedangkan jenis pekerjaan untuk kategori “lainnya” yang

sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dan pensiunan mencapai angka 20%.

D. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan

menjadi lima jenis, yaitu: tamatan sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan (SMP/

SMA), diploma, sarjana (S1), dan pascasarjana (S2/ S3). Hasil distribusi tingkat

(40)

34

Gambar 5.7 Diagram batang tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.8 Diagram bulat persentase tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa penghuni Perumahan Cemara Asri tergolong

orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah

penghuni yang mencapai pendidikan sarjana mencapai 48% dan sekolah lanjutan

mencapai 34%. Selain itu, jenjang pendidikan diploma dicapai oleh 8% responden

dan pascasarjana sebesar 7%. Sebanyak 3% responden yang mencapai tingkat

sekolah dasar.

E. Tingkat Penghasilan

Tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan

menjadi empat kategori, yaitu: berpenghasilan di bawah 5 juta, antara 5 sampai 10

(41)

frekuensi tingkat penghasilan responden Perumahan Cemara Asri dapat dilihat

pada diagram batang (Gambar 5.9) dan persentasenya pada diagram bulat

(Gambar 5.10) berikut.

Gambar 5.9. Diagram batang tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.10. Diagram bulat persentase tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa responden dengan tingkat penghasilan diantara lima

sampai sepuluh juta merupakan yang paling dominan (35%). Urutan berikutnya

adalah penghuni yang berpenghasilan di bawah lima juta rupiah (31%). Tingkat

penghasilan antara sepuluh sampai dua puluh juta memiliki persentase sebesar

24% dan di atas dua puluh juta sebesar 10%. Dari persentase tersebut maka

penghuni di Perumahan Cemara Asri merupakan golongan berpenghasilan

menengah ke atas, yaitu berpenghasilan di atas empat setengah juta rupiah per

(42)

36

5.1.2 Karakteristik Hunian

Karakteristik hunian memberikan gambaran keadaan hunian di perumahan

yang menjadi wilayah studi ini. Adapun karakteristik hunian ini meliputi: ukuran

keluarga, status tanah, status kepemilikan rumah, cara pembelian rumah, lama

bermukim, dan lokasi hunian sebelumnya.

A. Ukuran Keluarga

Ukuran keluarga di Perumahan Cemara Asri dikategorikan menjadi tiga

berdasarkan jumlah anggota keluarga responden, yaitu: keluarga kecil dengan

anggota berjumlah satu sampai empat orang, keluarga sedang dengan jumlah

anggota lima sampai tujuh orang, dan keluarga besar dengan jumlah anggota

keluarga lebih dari tujuh orang. Hasil distribusi jumlah anggota keluarga di

Perumahan Cemara Asri dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.11) dan

persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.12) berikut.

Gambar 5.11. Diagram batang ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.12. Diagram bulat persentase ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara Asri.

(43)

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa keluarga yang ada di Perumahan Cemara Asri

merupakan keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga satu sampat empat

orang (65%). Ukuran keluarga sedang dengan jumlah anggota keluarga antara

lima sampai tujuh orang berada pada urutan berikutnya, yaitu sebesar 34% dan

yang paling sedikit adalah keluarga besar yang memiliki jumlah anggota keluarga

yang lebih dati tujuh orang dengan jumlah persentase sebesar 1%.

B. Status Tanah

Perumahan Cemara Asri dikategorikan dalam dua kelompok berdasarkan

status tanah, yaitu hak milik dan hak guna bangunan. Hasil distribusi frekuensi

status tanah tersebut dapat dilihat diagram batang (Gambar 5.13) dan

persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.14) berikut.

Gambar 5.13. Diagram batang status tanah hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.14. Diagram bulat persentase status tanah hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri.

(44)

38

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh responden telah memiliki hunian

yang bersertifikat hak milik (87%). Hanya sebagian kecil hunian yang

bersertifikat hak guna bangunan (13%). Hal ini menunjukkan bahwa keabsahan

kepemilikan rumah berupa sertifikat hak milik dapat memberikan rasa aman.

C. Status Kepemilikan Rumah

Status kepemilikan rumah dari para responden di Perumahan Cemara Asri

dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: milik sendiri, milik orang tua/

saudara, sewa, dan lainnya. Distribusi frekuensi status kepemilikan rumah dapat

dilihat pada diagram batang (Gambar 5.15) dan persentasenya pada diagram bulat

(Gambar 5.16) berikut.

Gambar 5.15. Diagram batang status kepemilikan rumah responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.16. Diagram bulat persentase status kepemilikan rumah responden di Perumahan Cemara Asri.

(45)

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh hunian merupakan milik sendiri

(73%). Hanya sebagian yang merupakan milik keluarga (26%), baik orang tua ataupun saudara. Pada kategori “lainnya”, rumah tinggal yang dihuni merupakan rumah dinas dan hanya memiliki frekuensi yang sangat kecil (1%). Tidak

dijumpai rumah yang memiliki status sebagai sewaan.

D. Cara Pembelian Rumah

Berdasarkan cara pembelian hunian rumah tinggal responden di Perumahan

Cemara Asri, maka dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: tunai dan angsur.

Distribusi frekuensi cara pembelian rumah dapat terlihat pada diagram batang

(Gambar 5.17) dan persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.18) berikut.

Gambar 5.17. Diagram batang cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.18. Diagram bulat persentase cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa cara pemberian rumah tinggal ini memiliki

(46)

40

Sehingga hal ini dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi suatu keluarga

untuk dapat memiliki rumah di Perumahan Cemara Asri tanpa harus melakukan

pembayaran tunai.

E. Lama Bermukim

Lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan

menjadi empat, yaitu: satu sampai lima tahun, enam sampai sepuluh tahun,

sebelas sampai lima belas tahun, dan lebih dari lima belas tahun. Dari data

kuesioner, maka distribusi frekuensi dapat dilihat pada diagram batang (Gambar

5.19) dan diagram bulat (Gambar 5.20) berikut.

Gambar 5.19. Diagram batang lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.20. Diagram bulat persentase lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa penghuni yang tinggal di Perumahan Cemara Asri

masih tergolong belum lama menghuni perumahan ini. Penghuni yang bermukim

(47)

yang bermukim sekitar enam sampai sepuluh tahun mencapai 47% dan dibawah

lima tahun mencapai 41%. Penghuni yang menghuni selama sebelas sampai lima

belas tahun mencapai angka 11%. Hal ini menunjukkan bahwa dari lama

bermukim, penghuni yang kurang dari sepuluh tahun adalah yang paling dominan.

Penghuni yang tinggal belasan tahun masih cukup sedikit.

F. Lokasi Hunian Sebelumnya

Para responden yang menjadi sampel penelitian dapat berasal dari dalam

maupun luar Kabupaten Deli Serdang mengingat letak Perumahan Cemara Asri

yang berada di pinggir kota ini. Berdasarkan lokasi hunian sebelumnya, maka

responden dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: bermukim di Deli Serdang,

Medan, dan lainnya. Dari data kuesioner, maka distribusi frekuensi lokasi hunian

sebelumnya dari para responden dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.21)

dan diagram bulat (Gambar 5.22) berikut.

Gambar 5.21. Diagram batang lokasi hunian responden di Perumahan Cemara Asri sebelumnya.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

(48)

42

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat diperoleh

kesimpulan bahwa hampir seluruh penghuni merupakan warga Kota Medan

(98%). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki ketertarikan terhadap

hunian di pinggir kota. Hanya sebesar 1% yang merupakan penghuni dari Deli

Serdang dan 1% lainnya merupakan penghuni dari lokasi lain.

5.2 Faktor-faktor Preferensi Pemilihan Rumah Tinggal

Penilaian preferensi pemilihan hunian rumah tinggal yang diinginkan

masyarakat didasarkan faktor-faktor yang dikelompokkan dalam lima kebutuhan

dasar manusia menurut Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.

Gambaran faktor-faktor preferensi penghuni Perumahan Cemara Asri dapat

dilihat dari nilai rata-rata dalam setiap kategori kebutuhan yang dapat diurutkan

nilai kepentingannya berdasarkan rangking.

5.2.1 Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis dinilai dari enam indikator yang berkaitan dengan

kondisi lingkungan, kelengkapan sarana dan prasarana, dan aspek kesehatan. Nilai

rata-rata (mean) keenam faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 dan diagram

batang (Gambar 5.23) berikut.

Tabel 5.1. Nilai statistik kebutuhan fisiologis.

No. Indikator Mean Median Modus Urutan Total

4. Kelengkapan sarana dan

prasarana 4.56 5 5 I

5. Jauh dari lokasi pabrik 3.36 3 3 VI

6. Tidak terganggu kebisingan 3.53 3 3 V

(49)

Gambar 5.23. Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan fisiologis.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, maka faktor yang paling

berpengaruh dari kebutuhan fisiologis adalah kelengkapan sarana dan prasarana

(4.56). Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang memadai dapat menarik minat

seseorang untuk menghuni suatu perumahan. Faktor yang menempati urutan

berikutnya yaitu mengenai kondisi lingkungan perumahan. Kondisi lingkungan

tersebut berturut-turut sesuai nilai rata-rata yang diperoleh, yaitu: kebersihan

(4.29), kenyamanan (4.23), dan keindahan (3.79). Aspek kesehatan berada pada

urutan setelah kondisi lingkungan, yaitu tidak terganggu kebisingan (3.53) dan

berada jauh dari lokasi pabrik (3.36). Secara keseluruhan, kebutuhan fisiologis

memiliki nilai rata-rata sebesar 3.96.

A. Kenyamanan

Faktor kenyamanan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 4.23 dengan nilai

median dan modus masing-masing 4. Faktor kenyamanan menempati urutan

ke-tiga dalam variabel kebutuhan fisik. Adapun persentase tingkat kesetujuan

responden terhadap kepentingan faktor kenyamanan dapat terlihat pada gambar

(50)

44

Gambar 5.24. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kenyamanan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari gambar 5.24 di atas dapat dilihat bahwa 57% responden menyatakan

setuju bahwa kenyamanan merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah

tinggal. Sebesar 33% menyatakan sangat setuju dan 10% yang menyatakan cukup

setuju. Tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat

tidak setuju. Berdasarkan hasil wawancara, salah satu kenyamanan yang didapat

dari penghuni di dalam Perumahan Cemara Asri adalah tersedianya jasa antar

(delivery) makanan dari restoran-restoran yang ada di dalam perumahan ini (Gambar 5.25). Jasa ini hanya khusus bagi penghuni yang tinggal di Perumahan

Cemara Asri. Hal ini dinilai sangat baik, terutama oleh kalangan orang tua, karena

dapat memudahkan mereka untuk membeli makanan tanpa harus ke restorannya

secara langsung.

Gambar 5.25. Restoran di dalam perumahan menyediakan jasa antar (delivery) untuk penghuninya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

B. Kebersihan

Faktor kebersihan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 5.29 dengan nilai

(51)

dalam variabel kebutuhan fisik. Adapun persentase tingkat kesetujuan responden

terhadap kepentingan faktor kebersihan dapat terlihat pada gambar 5.26.

Gambar 5.26. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kebersihan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari gambar 5.26 di atas dapat terlihat bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju dan setuju terhadap tingkat kepentingan faktor kebersihan memiliki

persentase yang sama, yaitu masing-masing sebesar 47%. Responden yang

menyatakan cukup setuju adalah sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa

lingkungan hunian yang bersih merupakan faktor yang penting dalam memilih

rumah tinggal.

Gambar 5.27. Tempat pembuangan sampah di depan rumah.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Dapat dilihat pada gambar 5.27, lingkungan Perumahan Cemara Asri

merupakan lingkungan yang bersih. Hasil observasi menunjukkan tidak

ditemukannya sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Setiap rumah

memiliki tong sampahnya sendiri yang kebanyakan diletakkan di bagian depan.

Dari hasil wawancara, diketahui bahwa para penghuni memiliki iuran kebersihan

(52)

46

C. Keindahan

Nilai rata-rata (mean) faktor keindahan adalah 3,79 dengan nilai median dan

modus adalah 4. Faktor keindahan menempati urutan ke-empat dalam variabel

kebutuhan fisik. Pada gambar 5.28 menunjukkan persentase tingkat kesetujuan

responden terhadap kepentingan faktor keindahan.

Gambar 5.28. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keindahan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.28 menunjukkan bahwa sebanyak 50% responden menyatakan

setuju terhadap tingkat kepentingan faktor keindahan dalam memilih rumah

tinggal. Responden yang menyatakan sangat setuju memiliki persentase sebesar

16% dan cukup setuju sebesar 31%. Hanya 3% responden yang tidak setuju

bahwa faktor keindahan penting dalam memilih rumah tinggal.

Salah satu bentuk keindahan yang dapat diamati dari Perumahan Cemara Asri

adalah beragam vegetasi yang ditanam dan dalam kondisi terawat dengan baik

(Gambar 5.29).

Gambar 5.29. Lingkungan perumahan diperindah dengan vegetasi.

(53)

D. Kelengkapan sarana dan prasarana

Faktor kelengkapan sarana dan prasarana memiliki nilai rata-rata (mean)

sebesar 4.56 dengan nilai median dan modus adalah 5. Dalam variabel kebutuhan

fisik, faktor kelengkapan sarana dan prasarana ini menempati urutan pertama.

Gambar 5.30 menunjukkan persentase tingkat kesetujuan responden terhadap

kepentingan faktor kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia.

Gambar 5.30. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kelengkapan sarana dan prasarana.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Pada gambar 5.30 di atas menunjukkan bahwa 58% responden menyatakan

sangat setuju terhadap tingkat kepentingan faktor kelengkapan sarana dan

prasarana yang ditawarkan suatu perumahan. Sebesar 40% responden menyatakan

setuju dan hanya 2% yang menyatakan cukup setuju. Tidak ditemukan responden

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Sarana dan prasarana yang tersedia di dalam Perumahan Cemara Asri, antara

lain: tersedianya jaringan air bersih, jaringan air kotor (drainase), listrik, telepon,

jalan, dan sistem persampahan (Gambar 5.31).

(54)

48

E. Jauh dari lokasi pabrik

Nilai rata-rata (mean) faktor hunian yang jauh dari lokasi pabrik adalah

sebesar 3.36 dengan nilai median dan modus adalah 3. Dalam variabel kebutuhan

fisik, faktor ini menempati urutan terakhir, yaitu urutan ke-enam. Persentase

tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor hunian yang jauh dari

lokasi pabrik dapat terlihat pada gambar 5.32.

Gambar 5.32. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor jauh dari lokasi pabrik.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.32 menunjukkan bahwa sebesar 49% responden menyatakan cukup

setuju, 27% setuju dan 11% sangat setuju bahwa hunian yang jauh dari lokasi

pabrik merupakan faktor yang penting. Terdapat pula 13% responden yang

menyatakan tidak setuju terhadap hal tersebut. Namun tidak ditemukan responden

yang menyatakan sangat tidak setuju.

F. Tidak terganggu kebisingan

Faktor hunian yang tidak terganggu kebisingan memiliki nilai rata-rata

(mean) sebesar 3.53 dengan nilai median dan modus adalah 3. Faktor tidak

terganggu oleh kebisingan menempati urutan ke-lima dalam variabel kebutuhan

fisik yang persentase tingkat kesetujuan responden dapat dilihat pada gambar

(55)

Gambar 5.33 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor tidak terganggu kebisingan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari gambar 5.33, dapat terlihat bahwa pentingnya faktor hunian yang tidak

terganggu kebisingan dinyatakan cukup setuju oleh 42% responden, setuju oleh

30% responden, dan sangat setuju oleh 17% responden. Hanya 11% responden

yang menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju.

5.2.2 Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman dinilai dari enam faktor yang dapat memberikan rasa

aman baik dari internal maupun eksternal. Nilai rata-rata (mean) keenam faktor

tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 dan diagram batang (Gambar 5.34) berikut.

Tabel 5.2. Nilai statistik kebutuhan rasa aman.

No. Indikator Mean Median Modus Urutan Total Mean

1. Keamanan 4.78 4 4 I

4.21 2. Keabsahan kepemilikan

rumah 3.38 4 4 VI

3. Adanya pos satpam 4.48 4 4 II

4. Pintu masuk yang terbatas 4.33 5 5 III

5. Kualitas permukaan jalan 3.99 3 3 V

6. Fasilitas penerangan 4.31 3 3 IV

(56)

50

Gambar 5.34. Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan rasa aman.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh, maka faktor yang paling

berpengaruh dari kebutuhan rasa aman adalah kondisi lingkungan yang aman

(4.78). Faktor berikut yang dinilai dapat memberikan rasa aman adalah adanya

pos satpam terutama pada setiap pintu masuk (gate) dengan nilai rata-rata sebesar 4.48 dan pintu masuk (gate) yang terbatas dengan mean sebesar 4.33. Fasilitas

penerangan memiliki mean sebesar 4.31 berada pada urutan ke-empat. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya fasilitas penerangan yang baik di dalam

perumahan terutama pada malam hari maka diharapkan tingkat kriminalitas dapat

diminimalisir. Faktor yang menempati urutan berikut adalah kualitas permukaan

jalan (3.99) dan keabsahan kepemilikan rumah (3.38). Secara keseluruhan,

kebutuhan rasa aman memiliki nilai rata-rata sebesar 4.21.

A. Keamanan

Nilai rata-rata (mean) faktor keamanan adalah sebesar 4.78 dengan nilai

median dan modus adalah 4. Faktor keamanan menempati urutan pertama dalam

variabel kebutuhan rasa aman. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap

(57)

Gambar 5.35. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keamanan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.35 menunjukkan bahwa 79% responden menyatakan sangat setuju

faktor keamanan merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal.

Sebesar 20% responden menyatakan setuju dan 1% lainnya menyatakan cukup

setuju. Tidak terdapat responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat

tidak setuju.

Banyak hunian tipe semi-villa dan kavling yang mempunyai pagar depan

rumah yang umumnya terbuat dari besi, kayu ataupun berupa dinding (Gambar

5.36). Hal ini bertujuan untuk memberikan batasan jelas teritori rumah tersebut

serta mengantisipasi tindak kriminal yang mungkin saja terjadi. Tidak semua

rumah memiliki pagar depan rumah (Gambar 5.37), demikian pula halnya dengan

hunian tipe rumah toko (ruko).

Gambar 5.36. Hunian yang memiliki pagar depan.

(58)

52

Gambar 5.37. Hunian yang tidak memiliki pagar depan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

B. Keabsahan Kepemilikan Rumah

Faktor keabsahan kepemilikan rumah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar

3.38 dengan nilai median dan modus adalah 4. Dalam variabel kebutuhan rasa

aman, faktor keabsahan kepemilikan rumah menempati urutan ke-enam

berdasarkan tingkat kepentingannya. Persentase tingkat kesetujuan responden

terhadap kepentingan faktor keabsahan kepemilikan rumah dapat dilihat pada

gambar 5.38.

Gambar 5.38. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keabsahan kepemilikan rumah.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.38 menunjukkan sebesar 20% responden menyatakan sangat

setuju, 22% menyatakan setuju, dan 34% menyatakan cukup setuju bahwa faktor

keabsahan kepemilikan rumah merupakan faktor yang penting dalam memilih

rumah tinggal. Walau demikian, terdapat pula 34% responden yang menyatakan

tidak setuju. Namun tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak

(59)

C. Adanya Pos Satpam

Nilai rata-rata (mean) faktor adanya pos satpam adalah sebesar 4.48 dengan

nilai median dan modus adalah 4. Dalam variabel kebutuhan rasa aman, faktor

adanya pos satpam menempati urutan ke-dua. Persentase tingkat kesetujuan

responden terhadap kepentingan faktor adanya pos satpam dapat dilihat pada

gambar 5.39.

Gambar 5.39. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor adanya pos satpam.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.39 menunjukkan bahwa 55% responden menyatakan sangat setuju

bahwa keberadaan pos satpam penting dalam memilih rumah tinggal. Sebanyak

38% responden menyatakan setuju dan hanya 7% yang menyatakan cukup setuju.

Perumahan Cemara Asri memiliki pos satpam di berbagai titik, terutama pada

area yang menjadi pintu masuk menuju area hunian penghuninya (Gambar 5.40).

Dengan adanya pos satpam yang bersiaga di seluruh pintu masuk area hunian,

maka pengunjung yang mendatangi perumahan ini tidak dapat dengan bebas

Gambar

Gambar 3.5. Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri. Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Tabel 4.1. Variabel dan indikator dalam penelitian.
Tabel 4.1, sambungan.
Gambar 5.1. Diagram batang usia responden di Perumahan Cemara Asri. Sumber: Hasil Analisis, 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Temperatur udara antara rumah yang menghadap Timur dengan yang menghadap Barat tidak jauh berbeda tetapi orientasi paling panas adalah rumah yang menghadap arah

Hal ini dipengaruhi oleh trend perumahan saat ini yang masih menampilkan style/langgam minimalis dalam desain rumah, dan juga dari marketing rumah melalui iklan-iklan

Pada penelitian “Indentifikasi Perubahan RTH Privat komplek perumahan terhadap pemilik rumah” memiliki tujuan dalam pengklasifikasian pemanfaatan ruang dengan variabel

Langkah yang dilakukan adalah dengan menganalisis bentuk asli dari data yang didapatkan ataupun perubahan yang ditemukan pada bangunan rumah tinggal Perumahan

Di samping itu, penghuni Rumah Susun Pekunden yang berpendidikan (bersekolah) cenderung memilih kestrategisan lokasi sebagai alasannya untuk tetap tinggal karena mereka memiliki

waktu pengukuran selama 15 menit dengan temperatur awal pada Tampak depan rumah tinggal perumahan Permata Cimangis cluster Kumala tipe 38 (Sumber: data penelitian, 2009) Pada

Primananda (2010), dengan judul Penelitian, “Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah (studi kasus di perumahan bukit semarang baru, semarang)

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada pembangunan rumah tipe 90/115 yang dilakukan oleh developer kecil (orang-perorangan) di luar komplek perumahan di daerah Yogyakara