RUMAH TINGGAL
(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)
SKRIPSI
OLEH
SHERLY CHANDRA
100406024
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
PREFERENSI PENGHUNI DALAM MEMILIH
RUMAH TINGGAL
(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Departemen Arsitektur
pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
SHERLY CHANDRA
100406024
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
PREFERENSI PENGHUNI DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL
(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 7 Juli 2014
Judul Skripsi : Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri) Nama Mahasiswa : Sherly Chandra
Nomor Pokok : 100406024
Departemen : Arsitektur
Menyetujui Dosen Pembimbing
Hajar Suwantoro, S.T., M.T.
Koordinator Skripsi,
Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc
Ketua Program Studi,
Ir. N. Vinky Rahman, M.T.
Tanggal: 7 Juli 2014
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch.
ABSTRAK
Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Namun kebutuhan mana yang paling penting bagi suatu individu berbeda nilainya antara yang satu dengan lainnya. Selain itu, masing-masing manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda. Karenanya, preferensi mereka dalam memilih rumah tinggal di suatu perumahan berbeda-beda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penghuni dalam memilih rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur penilaian 100 responden penghuni Perumahan Cemara Asri melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman merupakan faktor yang paling penting bagi penghuni Perumahan Cemara Asri. Lima faktor preferensi tertinggi adalah lingkungan hunian yang aman, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan parkir kendaraan pribadi, tersedia pos satpam di setiap pintu masuk atau gate, dan kelengkapan fasilitas sosial.
Humans have basic needs that must be fulfilled. However, which one is the most important has different values for each individual. In addition, humans have their own desires. Hence, their preferences in choosing a home in housing are also different. This study aims to determine the preferences and the factors that affect the residents in selecting the residence in terms of their needs’ fulfillment. The method used in this research is descriptive qualitative. This research used Likert Scale to measure the 100 respondents’ valuation in Cemara Asri Housing through questionnaire. This research’s conclusion is the need for security is the most important for residents of Cemara Asri Housing. Five highest factors are safe residential environment, range of infrastructure and facilities, easy of parking private vehicles, available security post at each entrance or gate, and the completeness of social facilities.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Hajar Suwantoro, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengarahkan, memotivasi, dan memberikan waktu beliau kepada peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch. dan Wahyuni Zahrah, S.T.,
M.S. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak arahan dan
masukan yang berharga dalam penulisan skripsi ini.
3. Ir. N. Vinky Rahman, M.T. selaku Ketua Jurusan dan Ir. Rudolf Sitorus,
M.L.A. selaku Sekretaris Jurusan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
4. Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc dan Ir. Bauni Hamid, M.DesS, Ph.D, selaku
Dosen Koordinator, serta seluruh staf pengajar Departemen Arsitektur.
5. Staf marketing Perumahan Cemara Asri dan seluruh responden penghuni
Perumahan Cemara Asri.
6. Keluarga peneliti, terutama ayah dan saudara-saudara peneliti, yang selalu
memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman yang senantiasa berbagi suka dan duka selama masa perkuliahan.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan,
namun demikian semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Medan, 10 Juni 2014
Peneliti,
HALAMAN JUDUL ... i
2.1.3 Definisi dan Pengadaan Perumahan dan Permukiman ... 10
2.2 Preferensi dan Persepsi Masyarakat dalam Memilih Rumah Tinggal ... 12
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Hunian Rumah
Tinggal ... 14
BAB 3. GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI ... 20
3.1 Kondisi Fisik Kecamatan Percut Sei Tuan ... 20
3.1.1 Letak Geografis ... 20
3.1.2 Topografi ... 20
3.1.3 Batas Administrasi ... 20
3.1.4 Kependudukan ... 21
3.2 Kondisi Fisik Perumahan Cemara Asri ... 21
BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 26
4.1 Jenis Penelitian ... 26
4.2 Variabel Penelitian ... 26
4.3 Populasi / Sampel ... 27
4.4 Metoda Pengumpulan Data ... 28
4.5 Metoda Analisa Data ... 29
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
5.1 Karakteristik Penghuni Perumahan ... 30
5.1.1 Karakteristik Sosial-ekonomi ... 30
5.1.2 Karakteristik Hunian ... 36
5.2 Faktor-faktor Preferensi Pemilihan Rumah Tinggal ... 42
5.2.1 Kebutuhan Fisiologis ... 42
5.2.2 Kebutuhan Rasa Aman ... 49
5.2.3 Kebutuhan Sosial ... 58
5.2.4 Kebutuhan Ego ... 76
5.2.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri ... 80
6.1 Kesimpulan ... 85
6.2 Rekomendasi ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 87
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal
2.1 Diagram kerangka pengadaan/ pembangunan perumahan ... 12
4.1 Variabel dan indikator dalam penelitian ... 26
4.2 Kebutuhan data dan teknik pengumpulan data ... 28
5.1 Nilai statistik kebutuhan fisiologis ... 42
5.2 Nilai statistik kebutuhan rasa aman ... 49
5.3 Nilai statistik kebutuhan sosial ... 58
5.4 Nilai statistik kebutuhan ego ... 76
5.5 Nilai statistik kebutuhan aktualisasi diri ... 80
No. Judul Hal
1.1 Kerangka berpikir ... 5
2.1 Hierarki kebutuhan menurut Maslow ... 9
2.2 Struktur kota konsentris menurut Burgess ... 17
3.1 Key map kawasan studi ... 21
3.2 Peta lokasi Perumahan Cemara Asri ... 22
3.3 Site plan Perumahan Cemara Asri ... 23
3.4 Tipe-tipe rumah di Perumahan Cemara Asri ... 23
3.5 Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri ... 24
3.6 Jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki ... 24
3.7 Fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri ... 25
3.8 Berbagai jenis jajanan di area sekitar Taman Burung ... 25
3.9 Aktivitas di Perumahan Cemara Asri ... 25
5.1 Diagram batang usia responden di Perumahan Cemara Asri ... 31
5.2 Diagram bulat persentase usia responden di Perumahan Cemara Asri ... 31
5.3 Diagram batang status responden di Perumahan Cemara Asri ... 32
5.4 Diagram bulat persentase status responden di Perumahan Cemara Asri ... 32
5.5 Diagram batang jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri ... 33
5.6 Diagram bulat persentase jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri ... 33
5.7 Diagram batang tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri ... 34
5.8 Diagram bulat persentase tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri ... 34
5.10 Diagram bulat persentase tingkat penghasilan responden di Perumahan
Cemara Asri ... 35
5.11 Diagram batang ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara
Asri ... 36
5.12 Diagram bulat persentase ukuran keluarga responden di Perumahan
Cemara Asri ... 36
5.13 Diagram batang status tanah hunian rumah tinggal responden di
Perumahan Cemara Asri ... 37
5.14 Diagram bulat persentase status tanah hunian rumah tinggal responden di
Perumahan Cemara Asri ... 37
5.15 Diagram batang status kepemilikan rumah responden di Perumahan
Cemara Asri ... 38
5.16 Diagram bulat persentase status kepemilikan rumah responden di
Perumahan Cemara Asri ... 38
5.17 Diagram batang cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara
Asri ... 39
5.18 Diagram bulat persentase cara pembelian rumah responden di Perumahan
Cemara Asri ... 39
5.19 Diagram batang lama bermukim responden di Perumahan Cemara
Asri ... 40
5.20 Diagram bulat persentase lama bermukim responden di Perumahan
Cemara Asri ... 40
5.21 Diagram batang lokasi hunian responden di Perumahan Cemara Asri
sebelumnya ... 41
5.22 Diagram bulat persentase lokasi hunian responden di Perumahan Cemara
Asri sebelumnya ... 41
5.23 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan fisiologis ... 43
5.24 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor
kenyamanan ... 44
kebersihan ... 45
5.27 Tempat pembuangan sampah di depan rumah ... 45
5.28 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor
keindahan ... 46
5.29 Lingkungan perumahan diperindah dengan vegetasi ... 46
5.30 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor
kelengkapan sarana dan prasarana ... 47
5.31 Kelengkapan sarana dan prasarana perumahan ... 47
5.32 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor jauh dari
lokasi pabrik ... 48
5.33 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor tidak
terganggu kebisingan ... 49
5.34 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan rasa
aman ... 50
5.35 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor
keamanan ... 51
5.36 Hunian yang memiliki pagar depan... 51
5.37 Hunian yang tidak memiliki pagar depan... 52
5.38 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keabsahan
kepemilikan rumah ... 52
5.39 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor adanya pos
satpam ... 53
5.40 Keyplan pos satpam di Perumahan Cemara Asri ... 54 5.41 Pos satpam di lingkungan hunian ... 54
5.42 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor pintu
masuk yang terbatas ... 55
5.43 Keyplan lokasi pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri ... 55 5.44 Pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri ... 56
5.46 Permukaan jalan ditutupi dengan paving block ... 57
5.47 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor fasilitas penerangan ... 57
5.48 Fasilitas penerangan yang baik di dalam Perumahan Cemara Asri ... 58
5.49 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan sosial ... 59
5.50 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kelengkapan fasilitas sosial ... 60
5.51 Keyplan fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri ... 61
5.52 Area refleksi pijat kaki di Bundaran Cemara Asri ... 61
5.53 Area hijau di Bundaran Cemara Asri ... 62
5.54 Club House di Perumahan Cemara Asri ... 62
5.55 Taman Burung di Perumahan Cemara Asri ... 62
5.56 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan jalan utama ... 63
5.57 Lokasi Perumahan Cemara Asri dekat dengan akses tol ... 64
5.58 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana pendidikan ... 64
5.59 Sarana pendidikan yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 66
5.60 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana peribadatan ... 67
5.61 Sarana peribadatan yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 68
5.62 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan pelayanan kesehatan ... 69
5.63 Klinik dokter dan klinik gigi yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 69
5.64 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan pelayanan perbankan... 70
dengan sarana perdagangan ... 72
5.67 Swalayan dan toko buah di Perumahan Cemara Asri ... 72
5.68 Key map lokasi pasar tradisional yang berada tidak jauh dari pintu masuk Perumahan Cemara Asri dan suasana pasar ... 73
5.69 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan
dengan tempat kerja ... 74
5.70 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor
kemudahan parkir kendaraan pribadi ... 74
5.71 Penghuni dapat dengan mudah memarkirkan kendaraan
mereka ... 75
5.72 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor
kemudahan transportasi umum ... 76
5.73 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan ego ... 77
5.74 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor harga
rumah ... 77
5.75 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor rumah
tinggal yang berada pada perumahan bergengsi... 78
5.76 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor prospek
harga jual yang baik ... 79
5.77 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan aktualisasi
diri ... 80
5.78 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor spesifikasi
perumahan ... 81
5.79 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor desain
perumahan ... 82
5.80 Perombakan minor pada desain perumahan yang telah ada ... 83
ABSTRAK
Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Namun kebutuhan mana yang paling penting bagi suatu individu berbeda nilainya antara yang satu dengan lainnya. Selain itu, masing-masing manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda. Karenanya, preferensi mereka dalam memilih rumah tinggal di suatu perumahan berbeda-beda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penghuni dalam memilih rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur penilaian 100 responden penghuni Perumahan Cemara Asri melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman merupakan faktor yang paling penting bagi penghuni Perumahan Cemara Asri. Lima faktor preferensi tertinggi adalah lingkungan hunian yang aman, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan parkir kendaraan pribadi, tersedia pos satpam di setiap pintu masuk atau gate, dan kelengkapan fasilitas sosial.
Humans have basic needs that must be fulfilled. However, which one is the most important has different values for each individual. In addition, humans have their own desires. Hence, their preferences in choosing a home in housing are also different. This study aims to determine the preferences and the factors that affect the residents in selecting the residence in terms of their needs’ fulfillment. The method used in this research is descriptive qualitative. This research used Likert Scale to measure the 100 respondents’ valuation in Cemara Asri Housing through questionnaire. This research’s conclusion is the need for security is the most important for residents of Cemara Asri Housing. Five highest factors are safe residential environment, range of infrastructure and facilities, easy of parking private vehicles, available security post at each entrance or gate, and the completeness of social facilities.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan
akan papan. Papan atau rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia
yang mendesak. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi. Maslow mengemukakan teori hierarki kebutuhan manusia yang terbagi
dalam lima kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
sosial, kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Secara alami manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman,
nyaman, dan dapat memberikan jaminan perlindungan yang menjadi hak setiap
orang. Atas dasar kebutuhan tersebut maka manusia mencari cara agar dapat
menghilangkan rasa takut, kekhawatiran, dan rasa tidak aman mereka. Sebagian
orang menilai hunian yang ditawarkan komunitas berpagar (gated communities) merupakan jawaban atas keinginan mereka. Para pengembang (developer) melihat
gated communities sebagai suatu strategi pemasaran yang dapat menarik calon penghuni dengan memberikan rasa aman dan juga identitas.
Perumahan yang dibangun oleh pihak pengembang tersebut berada di
kawasan yang banyak dipilih oleh masyarakat berpenghasilan menengah.
Masyarakat golongan ini dengan kemampuan ekonomi yang lebih tinggi
cenderung memilih hunian yang berada pada kawasan pinggir kota dengan
berbagai fasilitas yang ditawarkan. Selain itu, pembelian rumah yang dapat
dilakukan secara tunai maupun angsur memberikan peluang yang lebih besar
kepada masyarakat untuk membeli rumah (Surya, 2006).
Faktor kelengkapan fasilitas sosial dan fasilitas umum dapat menjadi alasan
pemilihan rumah tinggal. Dengan berbagai fasilitas yang tersedia di dalam
perumahan, maka masyarakat akan semakin tertarik dengan perumahan yang
ditawarkan oleh pengembang. Namun hal ini tentunya menyebabkan harga jual
menjadi pertimbangan mereka dalam memutuskan pembelian suatu hunian. Nilai
dari faktor-faktor tersebut berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Dalam pasal 2 UU No. 1 Tahun 2011 disebutkan bahwa perumahan dan
kawasan permukiman diselenggarakan dengan azas kesejahteraan, keadilan dan
pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan
kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan
keseimbangan, keterpaduan, kesehatan, kelestarian dan keberlanjutan, serta
keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan.
Fungsi perumahan tidak hanya sebagai tempat tinggal yang memberikan
perlindungan dari cuaca, namun fungsi tersebut telah semakin berkembang dan
dapat menjadi tempat rekreasi keluarga (Sianturi, 2006). Perumahan diharapkan
dapat memberikan rumah dengan suasana yang nyaman serta lingkungan yang
sehat dan aman.
Hingga saat ini masyarakat masih cenderung memilih hunian yang horizontal
daripada vertikal. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat masyarakat terhadap
hunian di apartemen ataupun hunian vertikal lainnya. Banyaknya
komplek-komplek perumahan yang dibangun menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang
memilih hunian yang memberikan keamanan yang ditawarkan dari gated community (komunitas bergerbang). Hunian yang dapat memberikan keamanan,
kenyamanan serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dapat
memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat modern saat ini.
Perumahan Cemara Asri merupakan salah satu perumahan yang ada di
Kabupaten Deli Serdang, tepatnya berada di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei
Tuan. Pemilihan perumahan ini sebagai studi kasus didasarkan pada lokasi
perumahan ini yang berada di pinggiran Kota Medan dan merupakan salah satu
gated community dengan fasilitas yang sangat baik.
Banyaknya peminat terhadap perumahan ini dapat dilihat dari fakta bahwa
seluruh unit yang berjumlah sekitar 5000-an telah habis terjual. Walau perumahan
ini terletak di pinggir kota dan cukup jauh dari pusat kota, terminal, pusat
3
untuk membeli properti tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jarak
bukanlah masalah bagi penghuninya.
Berbagai penelitian serupa yang telah dilakukan cenderung memilih studi
kasus pada perumahan nasional yang lebih ditujukan pada kalangan menengah ke
bawah. Oleh karena itu, penelitian pada perumahan yang merupakan gated community yang didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas menarik untuk diteliti. Penelitian ini hanyalah bersifat komprehensif dan representatif
sehingga hanya merupakan suatu studi kasus.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah
tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu
rumah tinggal?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui dan mengidentifikasi preferensi penghuni dalam memilih dan
menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya.
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih
suatu rumah tinggal.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
a. Pemerintah
Memberikan informasi berupa penilaian dan preferensi masyarakat terhadap
hasil pembangunan. Selain itu, informasi tersebut diharapkan dapat
membantu pemerintah dalam pengembangan kebijakannya serta pengawasan
b. Institusi pendidikan
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah referensi serta
masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain yang hendak melakukan
penelitian serupa.
c. Pengembang (developer)
Dengan mengetahui preferensi dan pertimbangan-pertimbangan penghuni
perumahan dalam menetapkan keputusan untuk membeli unit hunian yang
ditawarkan, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembangunan yang sesuai dengan
keinginan penghuninya.
d. Penghuni perumahan
Penilaian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan hasil
pembangunan perumahan yang lebih sesuai dengan preferensi masyarakat
sebagai calon penghuni sehingga kebutuhan penghuni dapat terpenuhi.
1.5 Ruang Lingkup
1.5.1 Ruang Lingkup Materi
Secara umum, materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah perumahan
dan permukiman dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan penghuninya.
Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang tergolong mendesak dan
tidak dapat ditangguhkan, sebagaimana yang dikemukakan Maslow dalam
hierarki kebutuhan yang meliputi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.
1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah
Dalam penelitian ini, wilayah penelitian adalah Perumahan Cemara Asri
yang terletak di Kelurahan Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten
5 penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu perumahan.
LANDASAN TEORI
Teori perumahan dan permukiman. Faktor penentu pemilihan rumah tinggal.
Persepsi dan motivasi masyarakat dalam memilih hunian.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
LATAR BELAKANG
Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan papan.
Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi.
Manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman, nyaman dan dapat memberikan jaminan perlindungan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode deskriptif kualitatif.
Teknik sampling: probability sampling.
Pengumpulan data: observasi, wawancara, dan kuesioner.
2. Sarana dan prasarana lingkungan
Kelayakan hidup seorang manusia penghuni lingkungan perumahan yang
sangat penting artinya namun sering kali terabaikan adalah sarana dan
prasarana lingkungan. Sarana lingkungan tersebut antara lain: pelayanan dan
fasilitas sosial. Sedangkan prasarana lingkungan, yaitu jaringan air bersih,
air kotor, listrik, telepon, persampahan, jalan dan jembatan.
d. Kinerja unsur tata ruang
Nilai kinerja unsur tata ruang yang menunjang kehidupan masyarakat penghuni
perumahan sangat menentukan kepuasan mereka sebagai pengguna unsur tata
ruang. Unsur tata ruang tersebut antara lain:
1. Kemudahan jangkauan.
2. Ketersediaan kebutuhan.
3. Lingkungan fisik.
Menurut Asteriani (2011), faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan
penghuni perumahan dalam memilih lokasi perumahan, antara lain:
a. Aksesibilitas.
b. Kelengkapan sarana dan prasarana.
BAB 3
GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI
3.1 Kondisi Fisik Kecamatan Percut Sei Tuan
3.1.1 Letak Geografis
Secara geografis, Kecamatan Percut Sei Tuan terletak di posisi 2°57’ Lintang Utara sampai 3°16’ Lintang Utara dan 98°33’Bujur Timur sampai 99°27’
Bujur Timur. Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan salah satu dari 22
kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang memiliki luas sebesar 2.394,62 km2
dan menempati hampir 4,3% dari seluruh luas Kabupaten Deli Serdang.
3.1.2 Topografi
Kecamatan Percut Sei Tuan berada pada ketinggian sekitar 10 hingga 20
meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki iklim tropis dengan
kelembaban udara rata-rata 78 hingga 82 persen dan kecepatan angin rata-rata
mencapai 0,42 m/s. Temperatur udara di Kecamatan Percut Sei Tuan berkisar
antara 23oC hingga 40oC dengan curah hujan rata-rata per bulan 200,3 mm.
3.1.3 Batas Administrasi
Batas-batas administrasi Kecamatan Percut Sei Tuan, yaitu: Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka.
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Deli dan Kota Medan. Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Medan.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu.
Desa Sampali yang merupakan salah satu dari 20 kelurahan/ desa di
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, memiliki batas administrasi
sebagai berikut:
3.1.4 Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Percut Sei Tuan mencapai 383.156 jiwa (BPS
Kabupaten Deli Serdang, 2010). Dari seluruh jumlah penduduk tersebut,
penduduk berjenis kelamin laki-laki mencapai 192.178 jiwa dan penduduk
berjenis kelamin perempuan mencapai 190.978 jiwa. Sex ratio Kecamatan Percut Sei Tuan adalah 100,63.
3.2 Kondisi Fisik Perumahan Cemara Asri
Perumahan Cemara Asri adalah perumahan yang dikembangkan oleh PT
Kurnia Sampali Asri. Perumahan ini berada di Kelurahan/ Desa Sampali,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang (Gambar 3.1 dan 3.2).
Gambar 3.1. Key map kawasan studi.
Sumber: Google Earth, 2014
Perumahan Cemara Asri berada di pinggir kota Medan, tepatnya di Jalan
Cemara, Medan. Perumahan ini tepat berada di samping gerbang tol sehingga
memiliki akses yang lebih mudah dan dekat menuju Bandar Udara Internasional
22
Gambar 3.2. Peta lokasi Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Google Map, 2014
Dalam pembangunannya, perumahan ini dibagi menjadi empat tahap utama
dan pembangunan masih berlanjut hingga saat penelitian ini dilakukan. Site plan
Perumahan Cemara Asri ini dapat dilihat pada gambar 3.3. Tipe-tipe rumah yang
dibangun adalah rumah toko (ruko), semi-villa, dan kavling (Gambar 3.4).
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staf pemasaran, diketahui bahwa
secara keseluruhan perumahan ini memiliki sekitar 5000 unit yang seluruhnya
Gambar 3.3. Site plan Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Olah Data Sekunder, 2014
Gambar 3.4. Tipe-tipe rumah di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Perumahan Cemara Asri, antara lain:
fasilitas umum dan fasilitas sosial. Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri,
antara lain: tersedianya sarana dan prasarana lingkungan berupa jaringan air
bersih, jaringan drainase (air kotor), jaringan listrik, jaringan telepon, dan
24
Gambar 3.5. Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Selain itu, terdapat pula fasilitas umum berupa jembatan yang berguna bagi
pejalan kaki menyeberang dari ruas jalan yang satu ke ruas jalan seberangnya. Di
bawah jembatan ini merupakan parit kecil (Gambar 3.6).
Gambar 3.6. Jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Fasilitas sosial yang ada di Perumahan Cemara Asri, antara lain:
perdagangan, pendidikan, peribadatan, taman atau ruang terbuka hijau, dan club house. Sarana perdagangan yang ada adalah berupa supermarket dan toko-toko. Sarana pendidikan formal yang dapat ditemukan adalah taman kanak-kanak (TK),
sekolah dasar (SD), dan sekolah lanjutan (SMP dan SMU). Selain pendidikan
formal, terdapat pula fasilitas pendidikan informal yang berada di dalam
perumahan ini. Sarana peribadatan yang berada di dalam komplek adalah vihara
dan masjid. Terdapat pula taman dan club house yang dapat pula dikategorikan sebagai fasilitas rekreasi. Taman dan club house yang ada di dalam komplek perumahan ini tidak hanya dapat dinikmati oleh penghuni, tetapi juga oleh
pengunjung luar (Gambar 3.7).
Gambar 3.7. Fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Salah satu lokasi favorit yang dijadikan sebagai objek kunjungan di
Perumahan Cemara Asri adalah Taman Burung. Berbagai lapisan masyarakat
datang ke lokasi ini untuk menikmati waktu luang bersama keluarga ataupun
sahabat (Gambar 3.8). Selain pengamatan burung tersebut, berbagai aktivitas yang
terjadi di dalam komplek perumahan ini, antara lain: pelepasan hewan, wisata
kuliner dan beragam jajanan, penyelenggaraan berbagai acara, pameran otomotif
maupun perabot, penggalangan dana, dan sebagainya (Gambar 3.9).
Gambar 3.8. Berbagai jenis jajanan di area sekitar Taman Burung.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Gambar 3.9. Aktivitas di Perumahan Cemara Asri.
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Peneliti memulai dengan kajian teori yang berkenaan dengan
faktor-faktor yang menentukan pemilihan hunian rumah tinggal dan menentukan
variabel-variabel yang hendak dibuktikan di lapangan dengan menggunakan
kuesioner. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan metode statistik
deskriptif untuk menarik kesimpulan.
4.2 Variabel Penelitian
Variabel (Silaen dan Widiyono, 2013) adalah segala sesuatu dalam bentuk
berbagai nilai yang dapat diobservasi dan diukur. Dari hasil penelusuran teori,
maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 4.1. Variabel dan indikator dalam penelitian.
No. Variabel Indikator Penulis
1. Kebutuhan Fisiologis
Kenyamanan Asteriani (2011)
Kebersihan Asteriani (2011)
Keindahan Asteriani (2011)
Kelengkapan sarana dan prasarana Asteriani (2011)
Jauh dari lokasi pabrik Asteriani (2011)
Tidak terganggu kebisingan Asteriani (2011)
2. Kebutuhan Rasa Aman
Keamanan Asteriani (2011)
Keabsahan kepemilikan rumah Asteriani (2011) Turner (1972)
Adanya pos satpam Blakely dan
Synder (1997)
Pintu masuk yang terbatas Blakely dan
Synder (1997)
Kualitas permukaan jalan Asteriani (2011)
Fasilitas penerangan Asteriani (2011)
3. Kebutuhan Sosial
Tabel 4.1, sambungan. Kedekatan dengan pelayanan
perbankan Asteriani (2011)
Kedekatan dengan sarana
perdagangan Asteriani (2011)
Kedekatan dengan tempat kerja Turner (1972) Kemudahan parkir kendaraan umum Asteriani (2011) Kemudahan transportasi umum Asteriani (2011)
4. Kebutuhan Ego
Harga rumah Asteriani (2011)
Berada pada perumahan bergengsi Asteriani (2011) Prospek harga jual kembali baik Asteriani (2011)
5.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Spesifikasi perumahan Asteriani (2011)
Desain perumahan Asteriani (2011)
Turner (1972)
Sumber: Olah data sekunder, 2014
4.3 Populasi / Sampel
Populasi (Silaen dan Widiyono, 2013) adalah seluruh objek atau individu
yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh penghuni rumah tinggal di Perumahan Cemara Asri. Sampel
(ibid, 2013) adalah pengambilan sebagian dari populasi yang dianggap mewakili dengan cara tertentu untuk diukur atau diamati dan ditarik kesimpulan.
Karena pertimbangan jenis populasi dan waktu, maka metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah metode probability sampling dengan teknik
proportional stratified random sampling. Teknik ini digunakan agar sampel yang dipilih dapat mewakili proporsi karakteristik tertentu, yaitu tipe hunian.
Menurut Slovin, jumlah sampel dapat ditentukan (Silaen dan Widiyono,
2013) dengan rumus berikut:
Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
28
Dengan populasi sekitar 5000 rumah dan persen tingkat kesalahan sampel
yang diambil adalah 10%, maka jumlah sampel yang diperlukan dengan
menggunakan rumus Slovin adalah:
= 98 (dibulatkan menjadi 100)
Dengan demikian, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
100 orang. Adapun sampel-sampel tersebut diambil berdasarkan tipe huniannya,
yaitu 30 sampel dari tipe hunian rumah toko, 35 sampel dari tipe hunian semi-villa
dan 35 sampel dari tipe kavling.
4.4 Metoda Pengumpulan Data
Kebutuhan data yang diperlukan dalam analisis terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama atau secara
langsung oleh peneliti. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi dan wawancara dalam bentuk kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kajian pustaka baik berupak
buku, jurnal, ataupun tulisan lain. Adapun data-data fisik mengenai Perumahan
Cemara Asri diperoleh dari kantor pemasarannya.
Tabel 4.2. Kebutuhan data dan teknik pengumpulan data.
Jenis Data Kebutuhan Data Teknik Pengumpulan Data
Primer
Faktor-faktor preferensi Kuesioner Karakteristik penghuni
perumahan Kuesioner dan wawancara
Kondisi perumahan Observasi dan wawancara
Lingkungan perumahan Dokumentasi foto
Sekunder
Data fisik perumahan Dokumentasi kantor pemasaran
Lokasi perumahan Peta dan dokumentasi kantor
pemasaran Teori-teori perumahan dan
permukiman Kajian pustaka
4.5 Metoda Analisa Data
Salah satu sumber data primer dari penelitian ini adalah data dari hasil
kuesioner. Kuesioner yang dibagikan merupakan pertanyaan jenis tertutup karena
pilihan jawaban telah disediakan dan responden cukup memilih saja dari pilihan
jawaban yang ada.
Kuesioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu identitas responden dan penilaian
responden. Pada bagian identitas dibagi menjadi dua kategori, yaitu karakteristik
sosial dan karakteristik hunian yang seluruhnya berjumlah 13 pertanyaan untuk
dijawab. Pada bagian penilaian responden, responden diminta untuk memberi nilai
sesuai kesetujuan mereka terhadap tingkat kepentingan faktor-faktor preferensi.
Pada bagian ini, sebanyak 27 pernyataan dibagi kedalam lima kategori kebutuhan
sesuai dengan teori hierarki kebutuhan menurut Maslow.
Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Jawaban
responden untuk setiap pertanyaan pada bagian penilaian responden memiliki
gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif. Skala Likert yang dipilih adalah
berjenjang 5 dimana setiap jawaban terbagi atas lima kategori yang menunjukkan
derajat kepentingan. Nilai tertinggi diberikan pada jawaban yang sesuai dengan
persoalan penelitian, sebaliknya nilai terendah diberikan pada jawaban yang tidak
sesuai dengan persoalan penelitian. Nilai-nilai yang diberikan adalah:
a. Jawaban sangat setuju mendapat nilai 5.
b. Jawaban setuju mendapat nilai 4.
c. Jawaban cukup setuju mendapat nilai 3.
d. Jawaban tidak setuju mendapat nilai 2.
e. Jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1.
Data-data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner diubah kedalam skala
Likert dan selanjutnya dicari nilai rata-rata (mean), median dan modus dengan
bantuan program komputer Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk memudahkan perhitungan. Nilai rata-rata (mean) yang telah diperoleh
kemudian dirangking untuk mendapatkan informasi faktor yang paling
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Penghuni Perumahan Cemara Asri
Agar dapat memberikan gambaran keadaan populasi ataupun sampel yang
dianggap mewakili, maka peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif
berdasarkan ukuran penyebarannya. Gambaran keadaan tersebut disajikan dalam
bentuk statistik berupa diagram dan tabel sehingga mudah dibaca dan dipahami.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan
gambaran terhadap kondisi perumahan, karakteristik serta keadaan sosial-ekonomi
penghuni kawasan studi.
Salah satu hal yang dapat memberikan gambaran keadaan dari para penghuni
perumahan adalah karakteristik sosial-ekonomi dan hunian mereka. Selain dapat
memberikan gambaran akan kondisi penghuni, kedua karakteristik tersebut dapat
pula memberikan gambaran preferensi mereka terhadap hunian rumah tinggal di
Perumahan Cemara Asri yang mereka tempati saat ini.
5.1.1 Karakteristik Sosial-ekonomi
Karakteristik sosial-ekonomi dapat menggambarkan keadaan sosial serta
keadaan ekonomi penghuni perumahan wilayah studi. Karakteristik sosial dari
penghuni tersebut, antara lain: usia, status, pekerjaan dan tingkat pendidikan.
Sedangkan karakteristik ekonomi, yaitu: tingkat penghasilan.
A. Usia
Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner, maka distribusi usia responden
yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada diagram batang frekuensi
(Gambar 5.1) dan diagram bulat yang menggambarkan persentase usia responden
Gambar 5.1. Diagram batang usia responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.2. Diagram bulat persentase usia responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa responden lebih didominasi oleh penghuni yang
berusia 31 sampai dengan 40 tahun (42%) dan berusia 41 sampai dengan 50 tahun
(31%). Responden yang berusia diantara 20 dan 30 tahun memiliki nilai
persentase 20%. Nilai persentase paling rendah adalah responden yang berusia 50
tahun ke atas, yakni hanya 7%. Hal ini menunjukkan bahwa penghuni yang
menjadi responden berada pada usia yang produktif.
B. Status
Berdasarkan status pernikahannya, maka responden dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu: menikah, belum menikah dan duda/ janda. Hasil distribusi
32
Gambar 5.3. Diagram batang status responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.4. Diagram bulat persentase status responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar responden merupakan penghuni yang
telah memasuki tahapan hidup telah menikah dan membina keluarga (72%).
Hanya 27% responden yang masih berstatus belum menikah dan 1% yang
berstatus duda/ janda.
C. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asli dikelompokkan
menjadi empat kategori, yaitu: pelajar atau mahasiswa, wiraswasta, pegawai
swasta, dan kategoti lainnya (ibu rumah tangga, pensiunan, dan sebagainya).
Secara rinci, hasil distribusi frekuensi jenis pekerjaan responden Perumahan
Cemara Asri dapat dilihat pada diagram batang pada gambar 5.5 dan
Gambar 5.5. Diagram batang jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.6. Diagram bulat persentase jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas, maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa pekerjaan yang paling dominan dari responden di
Perumahan Cemara Asri adalah wiraswata (50%). Jenis pekerjaan pegawai swasta
ditemukan sebesar 22% dan responden yang masih merupakan pelajar atau
mahasiswa sebesar 8%. Sedangkan jenis pekerjaan untuk kategori “lainnya” yang
sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dan pensiunan mencapai angka 20%.
D. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan
menjadi lima jenis, yaitu: tamatan sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan (SMP/
SMA), diploma, sarjana (S1), dan pascasarjana (S2/ S3). Hasil distribusi tingkat
34
Gambar 5.7 Diagram batang tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.8 Diagram bulat persentase tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa penghuni Perumahan Cemara Asri tergolong
orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah
penghuni yang mencapai pendidikan sarjana mencapai 48% dan sekolah lanjutan
mencapai 34%. Selain itu, jenjang pendidikan diploma dicapai oleh 8% responden
dan pascasarjana sebesar 7%. Sebanyak 3% responden yang mencapai tingkat
sekolah dasar.
E. Tingkat Penghasilan
Tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan
menjadi empat kategori, yaitu: berpenghasilan di bawah 5 juta, antara 5 sampai 10
frekuensi tingkat penghasilan responden Perumahan Cemara Asri dapat dilihat
pada diagram batang (Gambar 5.9) dan persentasenya pada diagram bulat
(Gambar 5.10) berikut.
Gambar 5.9. Diagram batang tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.10. Diagram bulat persentase tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa responden dengan tingkat penghasilan diantara lima
sampai sepuluh juta merupakan yang paling dominan (35%). Urutan berikutnya
adalah penghuni yang berpenghasilan di bawah lima juta rupiah (31%). Tingkat
penghasilan antara sepuluh sampai dua puluh juta memiliki persentase sebesar
24% dan di atas dua puluh juta sebesar 10%. Dari persentase tersebut maka
penghuni di Perumahan Cemara Asri merupakan golongan berpenghasilan
menengah ke atas, yaitu berpenghasilan di atas empat setengah juta rupiah per
36
5.1.2 Karakteristik Hunian
Karakteristik hunian memberikan gambaran keadaan hunian di perumahan
yang menjadi wilayah studi ini. Adapun karakteristik hunian ini meliputi: ukuran
keluarga, status tanah, status kepemilikan rumah, cara pembelian rumah, lama
bermukim, dan lokasi hunian sebelumnya.
A. Ukuran Keluarga
Ukuran keluarga di Perumahan Cemara Asri dikategorikan menjadi tiga
berdasarkan jumlah anggota keluarga responden, yaitu: keluarga kecil dengan
anggota berjumlah satu sampai empat orang, keluarga sedang dengan jumlah
anggota lima sampai tujuh orang, dan keluarga besar dengan jumlah anggota
keluarga lebih dari tujuh orang. Hasil distribusi jumlah anggota keluarga di
Perumahan Cemara Asri dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.11) dan
persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.12) berikut.
Gambar 5.11. Diagram batang ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.12. Diagram bulat persentase ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara Asri.
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa keluarga yang ada di Perumahan Cemara Asri
merupakan keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga satu sampat empat
orang (65%). Ukuran keluarga sedang dengan jumlah anggota keluarga antara
lima sampai tujuh orang berada pada urutan berikutnya, yaitu sebesar 34% dan
yang paling sedikit adalah keluarga besar yang memiliki jumlah anggota keluarga
yang lebih dati tujuh orang dengan jumlah persentase sebesar 1%.
B. Status Tanah
Perumahan Cemara Asri dikategorikan dalam dua kelompok berdasarkan
status tanah, yaitu hak milik dan hak guna bangunan. Hasil distribusi frekuensi
status tanah tersebut dapat dilihat diagram batang (Gambar 5.13) dan
persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.14) berikut.
Gambar 5.13. Diagram batang status tanah hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.14. Diagram bulat persentase status tanah hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri.
38
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh responden telah memiliki hunian
yang bersertifikat hak milik (87%). Hanya sebagian kecil hunian yang
bersertifikat hak guna bangunan (13%). Hal ini menunjukkan bahwa keabsahan
kepemilikan rumah berupa sertifikat hak milik dapat memberikan rasa aman.
C. Status Kepemilikan Rumah
Status kepemilikan rumah dari para responden di Perumahan Cemara Asri
dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: milik sendiri, milik orang tua/
saudara, sewa, dan lainnya. Distribusi frekuensi status kepemilikan rumah dapat
dilihat pada diagram batang (Gambar 5.15) dan persentasenya pada diagram bulat
(Gambar 5.16) berikut.
Gambar 5.15. Diagram batang status kepemilikan rumah responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.16. Diagram bulat persentase status kepemilikan rumah responden di Perumahan Cemara Asri.
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh hunian merupakan milik sendiri
(73%). Hanya sebagian yang merupakan milik keluarga (26%), baik orang tua ataupun saudara. Pada kategori “lainnya”, rumah tinggal yang dihuni merupakan rumah dinas dan hanya memiliki frekuensi yang sangat kecil (1%). Tidak
dijumpai rumah yang memiliki status sebagai sewaan.
D. Cara Pembelian Rumah
Berdasarkan cara pembelian hunian rumah tinggal responden di Perumahan
Cemara Asri, maka dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: tunai dan angsur.
Distribusi frekuensi cara pembelian rumah dapat terlihat pada diagram batang
(Gambar 5.17) dan persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.18) berikut.
Gambar 5.17. Diagram batang cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.18. Diagram bulat persentase cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa cara pemberian rumah tinggal ini memiliki
40
Sehingga hal ini dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi suatu keluarga
untuk dapat memiliki rumah di Perumahan Cemara Asri tanpa harus melakukan
pembayaran tunai.
E. Lama Bermukim
Lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan
menjadi empat, yaitu: satu sampai lima tahun, enam sampai sepuluh tahun,
sebelas sampai lima belas tahun, dan lebih dari lima belas tahun. Dari data
kuesioner, maka distribusi frekuensi dapat dilihat pada diagram batang (Gambar
5.19) dan diagram bulat (Gambar 5.20) berikut.
Gambar 5.19. Diagram batang lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.20. Diagram bulat persentase lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa penghuni yang tinggal di Perumahan Cemara Asri
masih tergolong belum lama menghuni perumahan ini. Penghuni yang bermukim
yang bermukim sekitar enam sampai sepuluh tahun mencapai 47% dan dibawah
lima tahun mencapai 41%. Penghuni yang menghuni selama sebelas sampai lima
belas tahun mencapai angka 11%. Hal ini menunjukkan bahwa dari lama
bermukim, penghuni yang kurang dari sepuluh tahun adalah yang paling dominan.
Penghuni yang tinggal belasan tahun masih cukup sedikit.
F. Lokasi Hunian Sebelumnya
Para responden yang menjadi sampel penelitian dapat berasal dari dalam
maupun luar Kabupaten Deli Serdang mengingat letak Perumahan Cemara Asri
yang berada di pinggir kota ini. Berdasarkan lokasi hunian sebelumnya, maka
responden dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: bermukim di Deli Serdang,
Medan, dan lainnya. Dari data kuesioner, maka distribusi frekuensi lokasi hunian
sebelumnya dari para responden dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.21)
dan diagram bulat (Gambar 5.22) berikut.
Gambar 5.21. Diagram batang lokasi hunian responden di Perumahan Cemara Asri sebelumnya.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
42
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa hampir seluruh penghuni merupakan warga Kota Medan
(98%). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki ketertarikan terhadap
hunian di pinggir kota. Hanya sebesar 1% yang merupakan penghuni dari Deli
Serdang dan 1% lainnya merupakan penghuni dari lokasi lain.
5.2 Faktor-faktor Preferensi Pemilihan Rumah Tinggal
Penilaian preferensi pemilihan hunian rumah tinggal yang diinginkan
masyarakat didasarkan faktor-faktor yang dikelompokkan dalam lima kebutuhan
dasar manusia menurut Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.
Gambaran faktor-faktor preferensi penghuni Perumahan Cemara Asri dapat
dilihat dari nilai rata-rata dalam setiap kategori kebutuhan yang dapat diurutkan
nilai kepentingannya berdasarkan rangking.
5.2.1 Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis dinilai dari enam indikator yang berkaitan dengan
kondisi lingkungan, kelengkapan sarana dan prasarana, dan aspek kesehatan. Nilai
rata-rata (mean) keenam faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 dan diagram
batang (Gambar 5.23) berikut.
Tabel 5.1. Nilai statistik kebutuhan fisiologis.
No. Indikator Mean Median Modus Urutan Total
4. Kelengkapan sarana dan
prasarana 4.56 5 5 I
5. Jauh dari lokasi pabrik 3.36 3 3 VI
6. Tidak terganggu kebisingan 3.53 3 3 V
Gambar 5.23. Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan fisiologis.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, maka faktor yang paling
berpengaruh dari kebutuhan fisiologis adalah kelengkapan sarana dan prasarana
(4.56). Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang memadai dapat menarik minat
seseorang untuk menghuni suatu perumahan. Faktor yang menempati urutan
berikutnya yaitu mengenai kondisi lingkungan perumahan. Kondisi lingkungan
tersebut berturut-turut sesuai nilai rata-rata yang diperoleh, yaitu: kebersihan
(4.29), kenyamanan (4.23), dan keindahan (3.79). Aspek kesehatan berada pada
urutan setelah kondisi lingkungan, yaitu tidak terganggu kebisingan (3.53) dan
berada jauh dari lokasi pabrik (3.36). Secara keseluruhan, kebutuhan fisiologis
memiliki nilai rata-rata sebesar 3.96.
A. Kenyamanan
Faktor kenyamanan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 4.23 dengan nilai
median dan modus masing-masing 4. Faktor kenyamanan menempati urutan
ke-tiga dalam variabel kebutuhan fisik. Adapun persentase tingkat kesetujuan
responden terhadap kepentingan faktor kenyamanan dapat terlihat pada gambar
44
Gambar 5.24. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kenyamanan.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Dari gambar 5.24 di atas dapat dilihat bahwa 57% responden menyatakan
setuju bahwa kenyamanan merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah
tinggal. Sebesar 33% menyatakan sangat setuju dan 10% yang menyatakan cukup
setuju. Tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat
tidak setuju. Berdasarkan hasil wawancara, salah satu kenyamanan yang didapat
dari penghuni di dalam Perumahan Cemara Asri adalah tersedianya jasa antar
(delivery) makanan dari restoran-restoran yang ada di dalam perumahan ini (Gambar 5.25). Jasa ini hanya khusus bagi penghuni yang tinggal di Perumahan
Cemara Asri. Hal ini dinilai sangat baik, terutama oleh kalangan orang tua, karena
dapat memudahkan mereka untuk membeli makanan tanpa harus ke restorannya
secara langsung.
Gambar 5.25. Restoran di dalam perumahan menyediakan jasa antar (delivery) untuk penghuninya.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
B. Kebersihan
Faktor kebersihan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 5.29 dengan nilai
dalam variabel kebutuhan fisik. Adapun persentase tingkat kesetujuan responden
terhadap kepentingan faktor kebersihan dapat terlihat pada gambar 5.26.
Gambar 5.26. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kebersihan.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Dari gambar 5.26 di atas dapat terlihat bahwa responden yang menyatakan
sangat setuju dan setuju terhadap tingkat kepentingan faktor kebersihan memiliki
persentase yang sama, yaitu masing-masing sebesar 47%. Responden yang
menyatakan cukup setuju adalah sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa
lingkungan hunian yang bersih merupakan faktor yang penting dalam memilih
rumah tinggal.
Gambar 5.27. Tempat pembuangan sampah di depan rumah.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Dapat dilihat pada gambar 5.27, lingkungan Perumahan Cemara Asri
merupakan lingkungan yang bersih. Hasil observasi menunjukkan tidak
ditemukannya sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Setiap rumah
memiliki tong sampahnya sendiri yang kebanyakan diletakkan di bagian depan.
Dari hasil wawancara, diketahui bahwa para penghuni memiliki iuran kebersihan
46
C. Keindahan
Nilai rata-rata (mean) faktor keindahan adalah 3,79 dengan nilai median dan
modus adalah 4. Faktor keindahan menempati urutan ke-empat dalam variabel
kebutuhan fisik. Pada gambar 5.28 menunjukkan persentase tingkat kesetujuan
responden terhadap kepentingan faktor keindahan.
Gambar 5.28. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keindahan.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.28 menunjukkan bahwa sebanyak 50% responden menyatakan
setuju terhadap tingkat kepentingan faktor keindahan dalam memilih rumah
tinggal. Responden yang menyatakan sangat setuju memiliki persentase sebesar
16% dan cukup setuju sebesar 31%. Hanya 3% responden yang tidak setuju
bahwa faktor keindahan penting dalam memilih rumah tinggal.
Salah satu bentuk keindahan yang dapat diamati dari Perumahan Cemara Asri
adalah beragam vegetasi yang ditanam dan dalam kondisi terawat dengan baik
(Gambar 5.29).
Gambar 5.29. Lingkungan perumahan diperindah dengan vegetasi.
D. Kelengkapan sarana dan prasarana
Faktor kelengkapan sarana dan prasarana memiliki nilai rata-rata (mean)
sebesar 4.56 dengan nilai median dan modus adalah 5. Dalam variabel kebutuhan
fisik, faktor kelengkapan sarana dan prasarana ini menempati urutan pertama.
Gambar 5.30 menunjukkan persentase tingkat kesetujuan responden terhadap
kepentingan faktor kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia.
Gambar 5.30. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kelengkapan sarana dan prasarana.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Pada gambar 5.30 di atas menunjukkan bahwa 58% responden menyatakan
sangat setuju terhadap tingkat kepentingan faktor kelengkapan sarana dan
prasarana yang ditawarkan suatu perumahan. Sebesar 40% responden menyatakan
setuju dan hanya 2% yang menyatakan cukup setuju. Tidak ditemukan responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Sarana dan prasarana yang tersedia di dalam Perumahan Cemara Asri, antara
lain: tersedianya jaringan air bersih, jaringan air kotor (drainase), listrik, telepon,
jalan, dan sistem persampahan (Gambar 5.31).
48
E. Jauh dari lokasi pabrik
Nilai rata-rata (mean) faktor hunian yang jauh dari lokasi pabrik adalah
sebesar 3.36 dengan nilai median dan modus adalah 3. Dalam variabel kebutuhan
fisik, faktor ini menempati urutan terakhir, yaitu urutan ke-enam. Persentase
tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor hunian yang jauh dari
lokasi pabrik dapat terlihat pada gambar 5.32.
Gambar 5.32. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor jauh dari lokasi pabrik.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.32 menunjukkan bahwa sebesar 49% responden menyatakan cukup
setuju, 27% setuju dan 11% sangat setuju bahwa hunian yang jauh dari lokasi
pabrik merupakan faktor yang penting. Terdapat pula 13% responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap hal tersebut. Namun tidak ditemukan responden
yang menyatakan sangat tidak setuju.
F. Tidak terganggu kebisingan
Faktor hunian yang tidak terganggu kebisingan memiliki nilai rata-rata
(mean) sebesar 3.53 dengan nilai median dan modus adalah 3. Faktor tidak
terganggu oleh kebisingan menempati urutan ke-lima dalam variabel kebutuhan
fisik yang persentase tingkat kesetujuan responden dapat dilihat pada gambar
Gambar 5.33 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor tidak terganggu kebisingan.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Dari gambar 5.33, dapat terlihat bahwa pentingnya faktor hunian yang tidak
terganggu kebisingan dinyatakan cukup setuju oleh 42% responden, setuju oleh
30% responden, dan sangat setuju oleh 17% responden. Hanya 11% responden
yang menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju.
5.2.2 Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman dinilai dari enam faktor yang dapat memberikan rasa
aman baik dari internal maupun eksternal. Nilai rata-rata (mean) keenam faktor
tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 dan diagram batang (Gambar 5.34) berikut.
Tabel 5.2. Nilai statistik kebutuhan rasa aman.
No. Indikator Mean Median Modus Urutan Total Mean
1. Keamanan 4.78 4 4 I
4.21 2. Keabsahan kepemilikan
rumah 3.38 4 4 VI
3. Adanya pos satpam 4.48 4 4 II
4. Pintu masuk yang terbatas 4.33 5 5 III
5. Kualitas permukaan jalan 3.99 3 3 V
6. Fasilitas penerangan 4.31 3 3 IV
50
Gambar 5.34. Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan rasa aman.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh, maka faktor yang paling
berpengaruh dari kebutuhan rasa aman adalah kondisi lingkungan yang aman
(4.78). Faktor berikut yang dinilai dapat memberikan rasa aman adalah adanya
pos satpam terutama pada setiap pintu masuk (gate) dengan nilai rata-rata sebesar 4.48 dan pintu masuk (gate) yang terbatas dengan mean sebesar 4.33. Fasilitas
penerangan memiliki mean sebesar 4.31 berada pada urutan ke-empat. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya fasilitas penerangan yang baik di dalam
perumahan terutama pada malam hari maka diharapkan tingkat kriminalitas dapat
diminimalisir. Faktor yang menempati urutan berikut adalah kualitas permukaan
jalan (3.99) dan keabsahan kepemilikan rumah (3.38). Secara keseluruhan,
kebutuhan rasa aman memiliki nilai rata-rata sebesar 4.21.
A. Keamanan
Nilai rata-rata (mean) faktor keamanan adalah sebesar 4.78 dengan nilai
median dan modus adalah 4. Faktor keamanan menempati urutan pertama dalam
variabel kebutuhan rasa aman. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap
Gambar 5.35. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keamanan.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.35 menunjukkan bahwa 79% responden menyatakan sangat setuju
faktor keamanan merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal.
Sebesar 20% responden menyatakan setuju dan 1% lainnya menyatakan cukup
setuju. Tidak terdapat responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat
tidak setuju.
Banyak hunian tipe semi-villa dan kavling yang mempunyai pagar depan
rumah yang umumnya terbuat dari besi, kayu ataupun berupa dinding (Gambar
5.36). Hal ini bertujuan untuk memberikan batasan jelas teritori rumah tersebut
serta mengantisipasi tindak kriminal yang mungkin saja terjadi. Tidak semua
rumah memiliki pagar depan rumah (Gambar 5.37), demikian pula halnya dengan
hunian tipe rumah toko (ruko).
Gambar 5.36. Hunian yang memiliki pagar depan.
52
Gambar 5.37. Hunian yang tidak memiliki pagar depan.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
B. Keabsahan Kepemilikan Rumah
Faktor keabsahan kepemilikan rumah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar
3.38 dengan nilai median dan modus adalah 4. Dalam variabel kebutuhan rasa
aman, faktor keabsahan kepemilikan rumah menempati urutan ke-enam
berdasarkan tingkat kepentingannya. Persentase tingkat kesetujuan responden
terhadap kepentingan faktor keabsahan kepemilikan rumah dapat dilihat pada
gambar 5.38.
Gambar 5.38. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keabsahan kepemilikan rumah.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.38 menunjukkan sebesar 20% responden menyatakan sangat
setuju, 22% menyatakan setuju, dan 34% menyatakan cukup setuju bahwa faktor
keabsahan kepemilikan rumah merupakan faktor yang penting dalam memilih
rumah tinggal. Walau demikian, terdapat pula 34% responden yang menyatakan
tidak setuju. Namun tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak
C. Adanya Pos Satpam
Nilai rata-rata (mean) faktor adanya pos satpam adalah sebesar 4.48 dengan
nilai median dan modus adalah 4. Dalam variabel kebutuhan rasa aman, faktor
adanya pos satpam menempati urutan ke-dua. Persentase tingkat kesetujuan
responden terhadap kepentingan faktor adanya pos satpam dapat dilihat pada
gambar 5.39.
Gambar 5.39. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor adanya pos satpam.
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 5.39 menunjukkan bahwa 55% responden menyatakan sangat setuju
bahwa keberadaan pos satpam penting dalam memilih rumah tinggal. Sebanyak
38% responden menyatakan setuju dan hanya 7% yang menyatakan cukup setuju.
Perumahan Cemara Asri memiliki pos satpam di berbagai titik, terutama pada
area yang menjadi pintu masuk menuju area hunian penghuninya (Gambar 5.40).
Dengan adanya pos satpam yang bersiaga di seluruh pintu masuk area hunian,
maka pengunjung yang mendatangi perumahan ini tidak dapat dengan bebas