• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN (STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN (STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN

(STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN)

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh SOFIANDY

100406094

Dosen Pembimbing : Devin Defriza Harisdani , ST , MT

(2)

ABSTRAK

Pada iklim tropis seperti di Indonesia, orientasi bangunan seharusnya menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu tapak/lahan karena memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kenyamanan termal penghuni. Hal ini banyak ditemukan terutama pada perumahan-perumahan yang menerapkan desain rumah yang sama pada suatu tapak dengan orientasi yang berbeda-beda.Rumah tinggal adalah bangunan berfungsi untuk melindungi sekaligus memberi kenyamanan bagi penghuni di dalamnya, sehingga pembangunan perumahan-perumahan yang memiliki desain sama tetapi berorientasi variatif menarik untuk diteliti untuk mengetahui pengaruh dari orientasi bangunan terhadap kenyamanan termal ruangan-ruangan dalam rumah tersebut.Obyek penelitian ini adalah rumah-rumah yang berada pada perumahan komplek Evergreen dimana terdapat rumah-rumah berorientasi Utara,Selatan,Timur dan Barat dengan tipe-tipe rumah yang sama.

Analisis penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data-data hasil pengukuran lapangan yaitu temperatur dan kelembaban udara dari keempat rumah yang berbeda orientasi. Pengukuran menggunakan alat ukur dan pengukuran dilakukan selama 2 minggu. Pengukuran data diambil 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi hari, jam 12 siang hari dan jam 5 sore hari. Setelah data diambil dilakukan perbandingan data-data terukur tersebut dengan menyajikannya dalam bentuk grafik. Dari grafik-grafik akan dianalisa untuk mencari pengaruh orientasi rumah tinggal terhadap kenyamanan termal.

(3)

Hasil dari penelitian ini bahwa orientasi bangunan terutama rumah tinggal sangat mempengaruhi kenyamanan termal. Temperatur udara antara rumah yang menghadap Timur dengan yang menghadap Barat tidak jauh berbeda tetapi orientasi paling panas adalah rumah yang menghadap arah Timur baik pengukuran pada pagi, siang atau sore hari. Pada saat cuaca berawan/mendung perbedaan temperatur udara dari keempat rumah tidak signifikan. Pada saat cuaca cerah perbedaan temperatur udara cukup besar antara rumah yang menghadap Timur(A3) dan Barat(A10) dengan rumah yang menghadap Utara(C5) dan Selatan(C10).

(4)

ABSTRACT

In tropical climates such as in Indonesia, the orientation of the building should be an important thing to consider in designing a site / landscape because it provides an enormous influence on the thermal comfort of the occupants. It is found in the housing that uses the same design house on a site with a different orientation. House is a building to protect and to provide comfort for the occupants in it, so that the construction of housing that has the same design but has various orientation is interesting to study to determine the effect of building orientation on thermal comfort rooms inside the house . In this study case are houses that are in the Evergreen residence where houses there are oriented North, South, East and West with the same type design of house. The analysis is done by comparing the data results of field measurements are temperature and humidity of the four different orientations. The measurements is using an instruments and the measurements were performed for 2 weeks. The measurement data is taken 3 times a day at 7 am that day, at 12 noon and 5 pm evening. Once the data is retrieved done, comparison of the measured data by presenting it in a graphical form. From the graphs will be analyzed to find the effect of the building orientation towards thermal comfort. The results of this study that the orientation of buildings, especially residential greatly affect thermal comfort. The air temperature between the house facing East with the West facing orientation is not much different but the most heat house is the house facing the East direction both measurements in the morning, afternoon

(5)

or evening. When the weather is cloudy / overcast, the air temperature difference is not significant from the fourth house. On a bright day the air temperature difference is quite large between the house facing East (A3) - West (A10) with the house facing North (C5) -South (C10).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya.

Penelitian ini dapat diselesaikan dengan arahan dana masukkan dari pembimbing serta berbagai materi kepustakaan. Karena arahan, masukkan dan bantuan-bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, maka peneliti sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Pihak Wiraland yang meminjamkan rumah-rumah untuk dijadikan obyek penelitian.

2. Devin Devriza Harisdani, ST, MT selaku Dosen Pembimbing.

3. Ir.Nurinayat Vinky Rachman, MT dan Ir.Novrial Amran, M.Eng selaku Dosen Penguji.

4. Dr.Ir.Dwira Nirfalini Aulia, MSc dan Ir.Bauni Hamid, MT selaku Dosen Koordinator Skripsi Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara. 5. Seluruh dosen Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberi ilmu dan membuka wawasan peneliti.

6. Mahasiswa Arsitektur USU yang telah banyak membantu dalam pengumpulan dan pengukuran data lapangan.

7. Rekan-rekan satu angkatan pada Skripsi Sarjana Teknik Arsitektur USU. 8. Keluarga dan teman-teman yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu

(7)

Peneliti berharap dengan penelitian ini dapat bermanfaat bagi para perancang bangunan agar dapat mendesain bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi dengan memperhatikan orientasi bangunan.

Medan, 2014

(8)

DAFTAR ISI ABSTRAK ... ii ABSTRACT ... iii KATA PENGANTAR ... v 1. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 1 1.3 Tujuan Penelitian ... 2 1.4 Manfaat Penelitian ... 2 1.5 Batasan Penelitian ... 2 1.6 Kerangka Berfikir ... 3 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4 2.1 Kenyamanan Termal ... 4 2.2 Perpindahan Kalor/Panas ... 12 2.3 Orientasi ... 13

2.4 Hubungan Temperatur Dengan Kelembaban ... 13

2.5 Ventilasi ... 14

2.6 Solusi-solusi Kenyamanan Termal ... 15

3. METODOLOGI PENELITIAN ... 20

3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Variabel Penelitian ... 21

3.3 Populasi/Sampel ... 22

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.4.2 Metode Sampling ... 24

(9)

3.5 Metode Analisa Data ... 27

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Hasil Pengukuran Temperatur Udara ... 28

4.2 Analisa Data ... 35

5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN 1 Spesifikasi Alat Ukur ... 63

LAMPIRAN 2 Denah rumah ... 64

(10)

DAFTAR TABEL

NO Judul Hal

2.1 Nilai Insulasi Pakaian ... 6

2.2 Nilai MET Berbagai Aktivitas ... 7

2.3 Batas Kenyamanan George Lippsmeier ... 7

2.4 Suhu Nyaman Menurut Standar Tata Cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi pada Bangunan Gedung ... 12

2.5 Shading Coeficient untuk Elemen Arsitektur ... 17

2.6 Radiasi Matahari dan Serapan Kalor... 19

3.1 Variabel Penelitian ... 21

4.1 Temperatur Rumah C10 ... 28

4.2 Temperatur Rumah A3 ... 30

4.3 Temperatur Rumah C5 ... 32

4.4 Temperatur Rumah A10 ... 33

4.5 Cuaca Pada Saat Pengukuran ... 35

(11)

DAFTAR GAMBAR

NO Judul Hal

1.1 Diagram Kerangka Berfikir ... 3

2.1 Diagram Kenyamanan sebagai Fungsi dari Temperatur, Kelembaban dan Kecepatan Angin ... 8

2.2 Diagram Psikometrik ... 10

2.3 Pembalikan Arah Angin Oleh Bangunan Tinggi ... 11

2.4 Gerakan Udara Antara Deretan Bangunan ... 11

2.5 Prinsip Ventilasi ... 15

2.6 Elemen Arsitektur sebagai Pelindung Radiasi Matahari ... 16

2.7 Jarak Pohon terhadap Bangunan dan Pengaruhnya terhadap Ventilasi Alami ... 17

3.1 Peta Kawasan Penelitian ... 26

4.1 Grafik perbandingan temperatur udara pada 28 April 2014 ... 37

4.2 Grafik perbandingan temperatur udara pada 29 April 2014 ... 39

4.3 Grafik perbandingan temperatur udara pada 30 April 2014 ... 41

4.4 Grafik perbandingan temperatur udara pada 2 Mei 2014 ... 43

4.5 Grafik perbandingan temperatur udara pada 3 Mei 2014 ... 45

(12)

4.10 Grafik perbandingan temperatur udara pada 9 Mei 2014 ... 54 4.11 Grafik perbandingan temperatur udara pada 10 Mei 2014 ... 56

Referensi

Dokumen terkait

[r]

BZR density in the cerebellum and behavioral characteristics of the studied EB subjects prevent to consider this hypothetical fact as pathological In the cerebellar cortex, B max

[r]

(2) Lipatan kain saat memotong bahan perlu diperhatikan untuk menghasilkan panjang busana yang diinginkan, (3) Volume yang dihasilkan dari teknik Substraction

Segala puji dan syukur penulis sembahkan atas kehadirat Dzat Yang Maha Sempurna Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Upaya pencegahan timbulnya kerusakan bantaran sungai dapat dilakukan dengan melarang kegiatan pembuangan sampah dan material sehingga menyebabkan kerusakan bantaran

Borang Akreditasi Perguruan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (APTTJJ) diisi dengan merujuk kepada Statuta, RIP atau Renstra, program kerja, hasil evaluasi diri, dan

Dalam proses penelitian pada siklus 1 pertemuan ke III, peneliti mendapatkan hasil kemampuan berkomunikasi di mana terdapat 4 anak atau 50% yang berkategori