• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

UNTUK PERIODE 2008-2012

SOFIKA AZIZIA SASANTI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2013

Sofika Azizia Sasanti

(4)

ABSTRAK

SOFIKA AZIZIA SASANTI. Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012. Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Sharpe (2) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Treynor (3) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Jensen dan (4) Mengetahui hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Berdasarkan metode Sharpe, Treynor dan Jensen kinerja reksa dana saham terbaik adalah Panin Dana Maksima. Berdasarkan metode Sharpe dan Treynor kinerja reksa dana pendapatan tetap dan campuran terbaik adalah Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana Danamas Fleksi. Berdasarkan metode Jensen reksa dana pendapatan tetap dan campuran terbaik adalah Mandiri Investa Dana Utama dan Panin Dana Unggulan. Hubungan antara lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen adalah semakin lama umur reksa dana maka semakin baik kinerja dari reksa dana tersebut.

Kata kunci : Jensen, reksa dana, Sharpe, Treynor

ABSTRACT

SOFIKA AZIZIA SASANTI. Mutual Fund Performance Analysis Using the Method of Sharpe, Treynor and Jensen for the Period of 2008-2012. Supervised by FARIDA RATNA DEWI.

The purpose of this study is (1) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of Sharpe (2) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of Treynor (3) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of Jensen, and (4) Knowing the relation of old age mutual funds in rank to the method of Sharpe, Treynor and Jensen. Based on the method of Sharpe, Treynor and Jensen the best performance of equity funds is Panin Dana Maksima. Based on the method of Sharpe and Treynor the best performance of fixed income funds and mixed funds is Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana Danamas Fleksi. Based on the method of Jensen the best performance of fixed income funds and mixed funds is Mandiri Investa Dana Utama and Panin Dana Unggulan. The relationship between old age mutual fund rating method with Sharpe, Treynor and Jensen is the longer the age mutual fund better then the performance of new mutual funds.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

UNTUK PERIODE 2008-2012

SOFIKA AZIZIA SASANTI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012 Nama : Sofika Azizia Sasanti

NIM : H24090097

Disetujui oleh

Farida Ratna Dewi, SE, MM Pembimbing

Diketahui oleh

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah reksa dana, dengan judul Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada Ibu Dra Siti Rahmawati M, Pd dan Bapak R Dikky Indrawan SP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan saran untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Terima kasih kepada Departemen Manajemen yang meliputi Dosen-dosen, Tata Usaha dan lain lain atas bantuannya selama tiga tahun penulis menuntut ilmu. Terima kasih kepada Tanoto Foundation atas bantuan selama penulis menuntut ilmu. Dan tidak lupa terimakasih kepada orang tua, kakak dan adik yang telah memotivasi dan menyemangati penulis, teman-teman Manajemen IPB 46, teman-teman satu bimbingan (Ari, Mona, Rifka, Indra) atas semangat, dukungan, kerja keras, kekompakkan selama ini, teman-teman 21, Centre Of Management 2011-2012 atas doa, dukungan dan motivasinya. Dan akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini.

Bogor, April 2013

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

Pengertian Reksa Dana 4

Penelitian Terdahulu 4

METODE PENELITIAN 5

Kerangka Pemikiran Penelitian 5

Lokasi dan Waktu Penelitian 6

Jenis Data 6

Teknik Pengumpulan Data 6

Sampel dan Populasi 6

Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

Gambaran Umum Penelitian 8

Kinerja Reksa Dana 8

Implikasi Manajerial 28

SIMPULAN DAN SARAN 30

Simpulan 30

Saran 31

DAFTAR PUSTAKA 32

(10)

DAFTAR TABEL

1 Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun 2008-2012 2 2 Sumber perolehan data 6

3 Average return reksa dana tahun 2008 9

4 Benchmark tahun 2008 10

5 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008 10 6 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2008 10 7 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008 11

8 Average return reksa dana tahun 2009 12

9 Benchmark tahun 2009 13

10 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2009 13 11 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2009 13 12 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2009 14

13 Average return reksa dana tahun 2010 15

14 Benchmark tahun 2010 16

15 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2010 16 16 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2010 16 17 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2010 17

18 Average return reksa dana tahun 2011 18

19 Benchmark tahun 2011 18

20 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2011 18 21 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2011 19 22 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2011 19

23 Average return reksa dana tahun 2012 21

24 Benchmark tahun 2012 21

25 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2012 21 26 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2012 22 27 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2012 22

28 Average return reksa dana tahun 2008-2012 23

29 Benchmark tahun 2008-2012 24

30 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008-2012 24 31 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun

2008-2012 25

32 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008-2012 25

33 Reksa dana saham dan tahun berdiri 26

34 Reksa dana pendapatan tetap dan tahun berdiri 27

35 Reksa dana campuran dan tahun berdiri 28

DAFTAR GAMBAR

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Investasi merupakan salah satu indikator dalam melihat dan mengukur perekonomian suatu negara. Jumlah investor di Indonesia yaitu sebesar 161 ribu investor padahal di negara lain, seperti Malaysia, jumlah investor mencapai 15 juta orang, bahkan di India sudah mencapai 46 juta orang (Majalah Investor, 2012). Jika perekonomian suatu negara semakin berkembang maka alternatif investasi akan semakin bervariasi. Investasi dapat dilakukan pada aktiva riil atau

real asset (membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran distribusi, dan sebagainya), pada aktiva finansial (financial asset) atau sekuritas (membeli deposito, comercial paper, saham, obligasi ataupun sertifikat reksadana. Menurut Widiatmojo (2009), financial asset terbagi kedalam dua hal yaitu pasar uang dan pasar modal. Pasar uang diantaranya adalah sertifikat deposito,

comercial paper, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), sedangkan pada pasar modal diantaranya adalah saham, obligasi, waran, opsi, dan surat berharga lainnya. Jika dilihat komposisi investasi masyarakat di Indonesia paling banyak adalah sebesar 19,6% berinvestasi pada rekening tabungan di bank (Daily Investor, 2012). Suku bunga yang ditawarkan oleh bank yaitu sekitar 4-5% (Bank Indonesia, 2012) menunjukkan bahwa investasi di bank menghasilkan pengembalian yang kecil. Investasi di bank memang sudah baik, namun untuk lebih produktif dan menyebar risiko, maka diperlukan tempat investasi lain, salah satunya diinvestasikan di pasar modal, dengan membeli saham atau obligasi. Oleh karena itu investasi di pasar modal dapat menjadi alternatif mengembangkan kekayaan masyarakat.

Berbagai macam bentuk instrumen investasi diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia, reksa dana sudah saatnya menjadi salah satu alternatif investasi bagi investor, dengan berbagai tipe investor yaitu konservatif, moderat dan agresif. Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi dengan menyebar risiko yang ada (diversifikasi) akan tetapi mempunyai waktu dan pengetahuan yang terbatas. Dalam kelompok instrumen investasi, yang terdiri dari instrumen induk dan instrumen derivatif, reksa dana berada dalam kelompok instrumen derivatif, karena instrumen lahir dari hasil portofolio yang dibuat oleh manajer investasi. Reksa dana merupakan terjemahan dari mutual fund, yang lahir sekitar seratus tahun yang lalu di London, Inggris yang merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi (investment company) sehingga merupakan buy side (sisi beli/permintaan) (Widoatmodjo, 2009). Cara kerja reksa dana terbagi menjadi tiga bagian, pertama manajer investasi mengumpulkan dana dari investor, kedua, setelah dana terkumpul, manajer investasi akan menginvestasikannya pada surat-surat berharga yang dianggap paling menguntungkan. Ketiga, manajer investasi akan membagikan keuntungan yang didapatkannya kepada investor.

(12)

2

mengatur aktivitas pasar modal di Indonesia, peluang bagi berdirinya reksa dana terbuka (open-ended), dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) semakin terbuka. Sampai tahun 2012, jumlah reksa dana yang masih berdiri dan aktif adalah sejumlah 813 reksa dana. Perkembangan reksa dana di Indonesia yang semakin meningkat dapat dilihat dari Nilai Aktiva Bersih yang terus naik. Berikut adalah Nilai Aktiva Bersih reksa dana dari tahun 2008-2012.

Tabel 1 Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun 2008-2012 Tahun Nilai Aktiva Bersih (Rp) Jumlah Unit Penyertaan

2008 73.259.964.417.955,25 60,837.794.453,64

2009 109.959.523.922.678,70 69.708.202.522,26

2010 139.096.653.052.739,75 81.464.548.528,l77

2011 163.150,847.266.127,01 98.545.955.665,54

2012 182.797.476.134.098,28 113.263.337.849,98

Sumber : BAPEPAM-LK

Reksa dana mengalami pertumbuhan yang baik di Indonesia ditunjukkan dengan tabel diatas. Banyaknya reksa dana yang ada di Indonesia, membuat investor harus memilih jenis reksa dana yang tepat untuk menginvestasikan sejumlah uangnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ini guna mengetahui kinerja reksa dana yang meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran selama tahun 2008-2012.

Perumusan Masalah

Saat ini reksa dana semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, sebagai salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan gambaran mengenai kinerja reksa dana bagi investor dan calon investor. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah :

1. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Sharpe?

2. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Treynor?

3. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Jensen?

(13)

3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Sharpe.

2. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Treynor.

3. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Jensen.

4. Mengetahui hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen.

Manfaat Penelitian

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Dunia Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi kemajuan dunia pendidikan manajemen keuangan, khususnya dalam bidang investasi reksa dana dengan cara menganalisis kinerja reksa dana. 2. Bagi Para Investor

Memberikan segala informasi yang terkandung dalam investasi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang diteliti dan kinerja reksa dana yang paling baik melalui metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jensen.

3. Manajer Investasi

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendorong para manajer investasi untuk selalu meningkatkan kinerjanya.

Ruang Lingkup Penelitian

(14)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Reksa Dana

Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Menurut Pozen (1998) dalam Manurung 2008 menyatakan bahwa “a mutual fund is an investment company that pools money from shareholders and invests in a diversified of securities”.

Dalam kamus keuangan reksa dana didefinisikan sebagai portofolio aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan penarikannya pada harga nilai aktiva bersih. Sedangkan menurut Widjaja (2006) reksa dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam sebuah pasar modal.

Penelitian Terdahulu

Trisiwi Pujiarti (2010) melakukan penelitian mengenai analisis kinerja reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe dan Jensen untuk periode 2005-2009. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kinerja reksa dana saham dan kemudian memeringkatkannya, reksa dana saham yang diambil sampelnya adalah Danareksa Mawar, Bahana Dana Prima, Batavia Dana Saham, TRIM Kapital, Fortis Pesona, Schroder Dana Prestasi Plus, Fortis Ekuitas, Manilife Dana Saham, Schroder Dana Istimewa. Metode yang digunakan pada penelitian tersebut adalah metode Sharpe dan metode Jensen dimana pada penelitian tersebut yang diutamakan adalah metode Sharpe karena pada perhitungan risikonya sudah merupakan risiko keseluruhan sedangkan perhitungan dengan metode Jensen pada dasarnya menilai kinerja manajer investasi. Dengan adanya pemeringkatan atas kinerja reksa dana saham tersebut, dapat membantu investor maupun calon investor dalam menilai baik buruknya suatu reksa dana.

(15)

5 Norman (2005) melakukan penelitian mengenai kinerja reksa dana syariah (studi kasus PT PNM INVESTMENT MANAGEMENT). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja reksa dana PNM Syariah, baik sejak pertama kali diluncurkan, maupun terhadap JII sebagai benchmark dan dana reksa konvensional dan syariah lainnya, serta terhadap suku bunga deposito satu bulan Bank Umum. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana PNM Syariah memiliki kinerja yang baik dibanding pembandingnya.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Investor

Investasi

Reksa Dana DDsDaDana

Saham

Kinerja Reksa Dana dengan metode Sharpe,

Treynor dan Jensen

Campuran

Pendapatan Tetap Pasar Uang

Rekomendasi

(16)

6

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada reksa dana saham, pendapatan tetap dan campuran dengan melakukan screening dengan menetapkan kriteria reksa dana yang dipilih. Penelitian ini dilakukan selama Desember 2012-Februari 2013 menggunakan data sekunder.

Jenis data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang berasal dari hasil publikasi. Berkaitan dengan penelitian ini data yang peneliti peroleh didapatkan melalui :

Tabel 2 Sumber perolehan data

Data yang diperoleh Sumber perolehan data

Nilai Aktiva Bersih BAPEPAM LK

Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (BEI)

Suku Bunga Bulanan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Bank Indonesia

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah kepustakaan. Teknik kepustakaan adalah sebuah teknik yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menganalisis serta mengumpulkan pendapat-pendapat para ahli yang berasal dari buku, artikel maupun jurnal yang berhubungan dengan pokok bahasan penelitian ini.

Sampel dan Populasi

Penentuan sampel dan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode penentuan sampel dengan cara sengaja dan menerapkan beberapa kriteria untuk memilih sampel. Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 813 reksa dana. Kriteria sampel didasarkan pada batasan-batasan sebagai berikut :

1. Reksa dana merupakan reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang telah beroperasi lebih dari lima tahun atau telah aktif dipasarkan sejak tahun 2008.

2. Reksa dana tersebut merupakan reksa dana terbuka dan memiliki Nilai Aktiva Bersih terbesar berdasarkan data Bapepam LK.

(17)

7 Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Sharpe

Metode ini dikembangkan oleh William Sharpe dan sering disebut juga dengan reward-to-variability ratio (RVAR). Metode ini mengukur

excess return suatu portofolio terhadap total risikonya (Jones, 2000 dan Sharpe, 1999 dalam NikenAsli Suketi 2011) Pengukuran metode RVAR dilakukan dengan rumus:

RVAR = RP-RF σP Dimana:

RVAR = nilai rasio Sharpe

RP = rata-rata tingkat pengembalian portofolio RF = rata-rata risk free rate

RP - RF = excess return portofolio terhadap risk freerate

σP = total risiko atau standart deviasi portofolio Rumus untuk menghitung standart deviasi yaitu:

σ= Ri-R 2

N-1 Dimana:

σ = standar deviasi

Ri = return ke i

R = rata-rata return

N = jumlah pengamatan

Hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode RVAR yang positif dan berada diatas pasar menandakan portofolio tersebut memiliki kinerja yang baik. Jika hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode RVAR menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai portofolio pasar, maka portofolio tersebut memiliki kinerja yang buruk.

2. Metode Treynor

RVOL menyatakan rasio antara excess return suatu portofolio terhadap beta. Seperti RVAR, RVOL menyatakan hubungan antara tingkat pengembalian portofolio terhadap risikonya. Tetapi RVOL membedakan antara risiko total dan risiko sistematik dengan asumsi portofolio telah terdiversifikasi dengan baik sehingga RVOL tidak menggunakan standar deviasi tetapi hanya risiko sistematiknya. Kemiringan (slope) dari RVOL dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

RVOL = Rp-Rf βp Dimana :

RVOL = nilai rasio Treynor

RP = rata-rata tingkat pengembalian portofolio RF = rata-rata risk free rate

RP – RF = excess return portofolio terhadap risk free rate

(18)

8

Beta dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

βp

=

Ri-RRi i (R(Rmm--RRm m)) (Rm-Rm )2 Dimana:

Ri = Pengembalian portofolio

Ri = Rata-rata pengembalian portofolio Rm = Pengembalian pasar

Rm

= Rata-rata pengembalian pasar

3. Metode Jensen

Metode Jensen menyatakan perbedaan tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio selama periode tertentu dengan premis risiko (risk premium) portofolio tersebut yang seharusnya diperoleh berdasarkan risiko sistematik portofolio tersebut dan penggunaan CAPM (Capital Asset Pricing Model). Persamaan alpha dirumuskan sebagai:

α = (Rp – RF) –(β(Rm – RF)) Dimana :

α = nilai rasio Jensen

Rp = rata-rata tingkat pengembalian portofolio RF = rata-rata risk free rate

Rm = rata-rata tingkat pengembalian pasar β = beta atau risiko sistematik suatu portofolio

Alpha (α) yang positif menyatakan portofolio memiliki rata-rata tingkat pengembalian di atas pasar dan dikatakan memiliki kinerja superior atau memiliki kinerja yang baik. Sedangkan α yang negatif menandakan portofolio tersebut memiliki rata-rata tingkat pengembalian di bawah pasar dan dikatakan memiliki kinerja inferior, atau memiliki kinerja yang tidak baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel 30 reksa dana yang terdiri dari reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran yang merupakan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan bersifat terbuka (open end funds). Reksa dana yang dipilih adalah reksa dana yang telah memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Objek penelitian ini terdaftar di Bapepam LK mulai Desember 2007 sampai dengan Desember 2012.

Kinerja Reksa Dana

(19)

9 yang memiliki nilai average return yang lebih kecil dari nilai benchmark artinya reksa dana tersebut memiliki kinerja yang lebih buruk (underperform) dibanding kinerja pasar.

Reksa dana yang memiliki Sharpe ratio positif artinya investasi pada reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran tersebut memiliki return lebih besar daripada return investasi bebas risiko. Sharpe ratio negatif berarti menyatakan pembilangnya (return reksa dana) yang negatif karena penyebutnya (standar deviasi) tidak pernah negatif. Sharpe ratio negatif menunjukkan bahwa investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki return yang lebih kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki Treynor

ratio positif artinya investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki

return lebih besar dari return investasi bebas risiko. Treynor ratio negatif menunjukkan bahwa investasi pada reksa dana tersebut memiliki return yang lebih kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki alpha positif artinya manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut mampu memberikan kinerja di atas kinerja pasar dan terdapat satu reksa dana saham dan dua reksa dana campuran yang memiliki alfa negatif, artinya terdapat manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut yang memberikan kinerja di bawah kinerja pasar.

Periode Tahun 2008

Setelah melakukan penelitian didapatkan hasil perhitungan pada masing-masing reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran diperoleh ringkasan hasil seperti keterangan dibawah ini :

Penilaian dari Average Return

Tabel 3 Average return reksa dana tahun 2008

Rank Reksa Dana

Saham Average Return

Pendapatan Tetap Average Return

Campuran Average return

1 Panin Dana Maksima

-0,03000 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,02334 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,01123

2 Schroder Dana Prestasi Plus

-0,03870 Reksadana Danamas Stabil

0,00944 Reksadana Danamas Stabil

-0,00987

3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

-0,03981 Schroder Dana Mantap Plus II

0,00507 Schroder Dana Mantap Plus II

-0,01604

4 Syailendra Equity Opportunity Fund

-0,04222 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,00362 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

-0,03143

5 Manulife Saham Andalan

-0,04738 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,00107 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

-0,03154

6 First State Indoequity Sectoral Fund

-0,04934 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

-0,00051 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

-0,03588

7 Manulife Dana Saham

-0,04951 BNP Paribas Rupiah Plus

-0,00075 BNP Paribas Rupiah Plus

-0,04431

8 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

-0,05211 Reksa Dana Makara Prima

-0,00098 Reksa Dana Makara Prima

-0,04832

9 BNP Paribas Ekuitas 0,05408 Mandiri Investa Dana Utama

-0,00193 Mandiri Investa Dana Utama

-0,04917

10 TRIM Kapital -0,05890 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

-0,00252 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

-0,05415

(20)

10

Perbandingan dengan benchmark

Tabel 4 Benchmark tahun 2008

Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG

2008 -0,05102 0,016609 -0,01721

Sumber : www.bi.go.id (data diolah)

Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen

Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :

Tabel 5 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008

Rank Metode Sharpe

Saham Sharpe Pendapatan Tetap Sharpe Campuran Sharpe

1 Schroder Dana Prestasi Plus

-4,391171 Reksadana Danamas Stabil

143,474387 Reksa Dana Danamas Fleksi

67,037168

2 Panin Dana Maksima

-5,794309 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

4,736169 Panin Dana Unggulan

-3,169761

3 Syailendra Equity Opportunity Fund

-5,811378 Schroder Dana Mantap Plus II

-1,250568 Bahana Dana Infrastruktur

-7,860797

4 First State Indoequity Sectoral Fund

-6,794516 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

-1,396339 Manulife Dana Tumbuh

-7,031093 Reksa Dana Optima

Pendapatan Abadi

-3,547310 Reksa Dana FSI

-7,226619 Mandiri Investa Dana Utama

-7,492345 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

-7,498493 Reksa Dana Maestro

-9,114998 Reksa Dana Makara Prima

-18,560144 Simas Satu -12,429489

10 Manulife Dana Saham

-9,921120 BNP Paribas Rupiah Plus

-46,964084 Schroder Dana Terpadu II

-14,604837

Sumber : Bapepam-LK (data diolah)

Tabel 6 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2008

Rank Metode Treynor

Saham Treynor Pendapatan Tetap Treynor Campuran Treynor 1 Panin Dana

Maksima

-0,038130 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,111689 Panin Dana Unggulan

-0,019300

2 Syailendra Equity Opportunity Fund

-0,041060 Schroder Dana Mantap Plus II

-0,005280 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

-0,043080

3 Schroder Dana Prestasi Plus

-0,048770 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

-0,007000 Schroder Dana Terpadu II

-0,045680

4 Manulife Saham Andalan

-0,049080 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

-0,017600 Bahana Dana Infrastruktur

-0,053190

(21)

11

-0,050610 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

-0,023500 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

-0,053510

7 BNP Paribas Ekuitas

-0,051050 Mandiri Investa Dana Utama

-0,023610 Reksa Dana Maestro

-0,051320 Reksa Dana Makara Prima

-0,034770 CIMB-Principal Balanced Growth

-0,059550

9 TRIM Kapital -0,055080 BNP Paribas Rupiah Plus

-0,058480 Simas Satu -0,079140

10 Manulife Dana Saham

-0,057260 Reksadana Danamas Stabil

-0,290280 Reksa Dana Danamas Fleksi

-0,143210

Sumber : Bapepam-LK (data diolah)

Tabel 7 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008

Rank Metode Jensen

Saham Jensen Pendapatan Tetap Jensen Campuran Jensen 1 Syailendra Equity

Opportunity Fund

0,021392 Reksa Dana ABF Indonesia Bond

0,020286 Schroder Dana Mantap Plus II

0,026124 Manulife Dana Tumbuh

0,011128 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,023926 Schroder Dana Terpadu II

0,006741

4 Manulife Saham Andalan

0,010750 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,023730 Bahana Dana Infrastruktur

0,005857

5 BNP Paribas Ekuitas

0,009212 Mandiri Investa Dana Utama

0,014234 Reksa Dana FSI Multistrategy

0,008167 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,012219 GMT Dana Fleksi 0,003837

7 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,007556 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,010814 Reksa Dana Maestro Berimbang

0,002918

8 TRIM Kapital 0,004338 Reksa Dana Makara Prima

0,005932 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,002111

9 Manulife Dana Saham

0,001408 Reksadana Danamas Stabil

0,001429 CIMB-Principal Balanced Growth

-0,000910

10 Schroder Dana Prestasi Plus

-0,046390 BNP Paribas Rupiah Plus

0,000028 Simas Satu -0,014480

Sumber : Bapepam-LK (data diolah)

Analisis Tahun 2008

(22)

12

pada Januari 2008 adalah Rp93 triliun dan pada bulan Desember 2008 Nilai Aktiva Bersih turun menjadi Rp73 triliun. Penurunan pada Nilai Aktiva Bersih tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2008 investor enggan untuk berinvestasi disebabkan krisis keuangan global tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008 investasi portofolio di Indonesia menurun menjadi sebesar USD 1.753 juta dibandingkan tahun 2007 USD 5.566 juta. Hal ini disebabkan kerena terjadinya krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat, sehingga berdampak kepada negara-negara sedang berkembang seperti di Indonesia. Dengan terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat tersebut berdampak kepada anjloknya nilai sekuritas yang ada di pasar modal termasuk reksa dana dan banyak perusahaan besar yang ada di pasar modal mengalami kebangkrutan dan menyebabkan banyaknya terjadi pemberhentian perkerjaan (PHK) bagi para tenaga kerja sehingga dapat menjadi permasalahan yang meluas bagi semua sektor ekonomi di Indonesia. Berdasarkan krisis global yang sampai berimbas ke Indonesia maka pada tahun 2008 investasi di Indonesia cenderung lesu sehingga menyebabkan reksa dana memiliki kinerja yang tidak terlalu baik dan manajer investasi belum mampu menghadapi kondisi yang tidak stabil.

Periode 2009

Penilaian dari average return

Tabel 8 Average return reksa dana tahun 2009

Rank Reksa Dana

Saham Average Return

Pendapatan Tetap Average Return

Campuran Average return

1 Panin Dana Maksima

0,072925 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,026633 Bahana Dana Infrastruktur

0,057253

2 Manulife Saham Andalan

0,068606 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,017768 Panin Dana Unggulan

0,057114

3 BNP Paribas Ekuitas

0,068417 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,017687 CIMB-Principal Balanced

0,065059 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,016941 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,052851

5 TRIM Kapital 0,063620 Schroder Dana Mantap Plus II

0,015206 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

0,047823

6 Manulife Dana Saham

0,062938 Reksa Dana Makara Prima

0,015184 Reksa Dana Maestro Berimbang

0,040884

7 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,062524 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,014634 GMT Dana Fleksi

0,038967

8 Schroder Dana Prestasi Plus

0,061974 Reksadana Danamas Stabil

0,008357 Schroder Dana Terpadu II

0,038746

9 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,061402 Mandiri Investa Dana Utama

0,005990 Simas Satu 0,034987

10 First State Indoequity Sectoral Fund

0,060078 BNP Paribas Rupiah Plus

0,005784 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,010099

(23)

13 Perbandingan dengan Benchmark

Tabel 9 Benchmark tahun 2009

Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG

2009 0,055968 -0,02105 0,017458

Sumber : www.bi.go.id (data diolah)

Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen

Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :

Tabel 10 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2009

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 11 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2009

Rank Metode Treynor

Saham Treynor Pendapatan Tetap Treynor Campuran Treynor 1 Panin Dana Maksima 0,057696 Reksadana

Danamas Stabil

2,372793 Reksa Dana Danamas Fleksi

4,100815

2 Schroder Dana Prestasi Plus

0,056408 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,259730 GMT Dana Fleksi

0,063195

3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,055429 Reksa Dana Makara Prima

0,060613 Schroder Dana Terpadu II

0,060964

4 First State Indoequity 0,054670 Reksa Dana BNP 0,048365 Bahana Dana 0,056022

Rank Metode Sharpe

Saham Sharpe Pendapatan Tetap

Sharpe Campuran Sharpe

1 Schroder Dana Prestasi Plus

19,16843 Reksadana Danamas Stabil

38803,2058 Reksa Dana Danamas Fleksi

27400

2 First State Indoequity Sectoral Fund

18,749949 Reksa Dana Makara Prima

78,516883 GMT Dana Fleksi

28,019590

3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

18,472114 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

26,506868 Schroder Dana Terpadu II

27,549750

4 Manulife Dana Saham

17,868307 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

23,384907 Reksa Dana Maestro Berimbang

16,696400

5 Manulife Saham Andalan

16,523705 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

18,590813 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

15,572240

6 Panin Dana Maksima

15,425373 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

16,308907 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

15,492020

7 BNP Paribas Ekuitas

15,034427 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

11,959508 Bahana Dana Infrastruktur

15,236980

8 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

14,011734 Schroder Dana Mantap Plus II

10,477483 Panin Dana Unggulan

15,137010

9 TRIM Kapital 11,373919 Mandiri Investa Dana Utama

-0,207985 CIMB-Principal Balanced Growth

14,527230

10 Syailendra Equity Opportunity Fund

7,244183 BNP Paribas Rupiah Plus

(24)

14

Sectoral Fund Paribas Prima II Infrastruktur 5 Manulife Saham

Andalan

0,054626 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,036042 Panin Dana Unggulan

0,053100

6 Manulife Dana Saham 0,054397 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,033421 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,051646

7 BNP Paribas Ekuitas 0,052553 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,031425 CIMB-Principal Balanced

0,049118 Schroder Dana Mantap Plus II

0,022913 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

0,049385

9 TRIM Kapital 0,047920 Mandiri Investa Dana Utama

-0,000560 Reksa Dana Maestro Berimbang

0,045710

10 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,036363 BNP Paribas Rupiah Plus

-0,060970 Simas Satu 0,033254

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 12 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2009

Rank Metode Jensen

Saham Jensen Pendapatan Tetap Jensen Campuran Jensen 1 Schroder Dana Prestasi

Plus

0,031997 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,016611 GMT Dana Fleksi

0,006922

2 Panin Dana Maksima 0,009038 Reksadana Danamas Stabil

0,002237 Schroder Dana Terpadu II

0,005932

3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,005523 Reksa Dana Makara Prima

0,001611 Bahana Dana Infrastruktur

0,005596

4 Manulife Saham Andalan

0,005414 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

-0,000370 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,003978

5 First State Indoequity Sectoral Fund

0,004716 BNP Paribas Rupiah Plus

-0,000524 Panin Dana Unggulan

0,003080

6 Manulife Dana Saham 0,004705 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

-0,003290 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,001585

7 BNP Paribas Ekuitas 0,003152 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

-0,005730 CIMB-Principal Balanced

-0,000930 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

-0,006390 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

-0,000430

9 TRIM Kapital -0,002370 Mandiri Investa Dana Utama

-0,007370 Reksa Dana Maestro Berimbang

-0,003190

10 Syailendra Equity Opportunity Fund

-0,021010 Schroder Dana Mantap Plus II

-0,010760 Simas Satu -0,014470

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Analisis Tahun 2009

Indonesia pada tahun 2009 masih dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4% di tengah krisis keuangan global yang masih terus berlangsung. Tingkat inflasi juga mencapai nilai yang cukup rendah yaitu sebesar 9,17%. Pada tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan terus meningkat, dimulai pada level 1.332 pada awal tahun dan pada akhir tahun berada di level 2.534. Terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan berdampak positif pada pertumbuhan reksa dana yang terus menerus meningkat, begitu pula dengan tingkat suku bunga yang menurun menyebabkan tahun 2009 merupakan tahun yang memiliki pertumbuhan yang baik dalam dunia investasi.

(25)

15 Padareksa dana saham, IHSG kini mulai pulih dan berhasil naik. Penguatan IHSG yang telah berhasil melakukan big rebound hingga 89,74% dari level tertingginya tahun lalu diiringi juga dengan penguatan reksa dana berbasis saham. Reksa dana saham Indonesia berhasil mencetak pertumbuhan NAB yang lebih tinggi daripada pertumbuhan IHSG. Reksa dana pendapatan tetap, seiring dengan semaraknya penerbitan obligasi pada tahun 2009 karena banyak yang jatuh tempo dan ditambah dorongan tren penurunan suku bunga juga berhasil memberikan pertumbuhan yang cukup signifikan untuk reksa dana pendapatan tetap. Pertumbuhan reksa dana campuran di tahun 2009 ini cukup besar meskipun masih dibawah reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana campuran tetap berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan dengan mengandalkan gabungan portofolio antara saham, obligasi dan instrumen pasar uang. Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih reksa dana juga meningkat menjadi Rp109 triliun (BAPEPAM-LK). Hal tersebut membuktikan bahwa minat investor pada tahun ini begitu besar untuk berinvestasi didukung oleh kondisi perekonomian yang semakin baik. Pada Tahun 2009 ini manajer investasi juga telah mampu menghadapi dan mampu menentukan tindakan investasi yang tepat sehingga manajer investasi reksa dana pada tahun 2009 memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika terjadi krisis global.

Periode 2010

Penilaian dari Average Return

Tabel 13 Average return reksa dana tahun 2010

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Rank Reksa Dana

Saham Average Return

Pendapatan Tetap Average Return

Campuran Average return

1 Panin Dana Maksima 0,062050 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,015534 Panin Dana Unggulan

0,044547

2 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,038675 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,014744 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,022485

3 TRIM Kapital 0,029693 Schroder Dana Mantap Plus II

0,013808 Bahana Dana Infrastruktur

0,022235

4 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,029686 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,012849 Simas Satu 0,022178

5 BNP Paribas Ekuitas 0,029500 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,011934 GMT Dana Fleksi 0,021990

6 Manulife Saham Andalan

0,028315 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,009398 Reksa Dana FSI Multistrategy

0,027242 Mandiri Investa Dana Utama

0,009152 Reksa Dana Maestro Berimbang

0,019062

8 Manulife Dana Saham 0,025703 Reksa Dana Makara Prima

0,008886 CIMB-Principal Balanced Growth

0,018575

9 Schroder Dana Prestasi Plus

0,025663 Reksadana Danamas Stabil

0,008121 Schroder Dana Terpadu II

0,016972

10 First State Indoequity Sectoral Fund

0,024726 BNP Paribas Rupiah Plus

0,004565 Reksa Dana Danamas Fleksi

(26)

16

Perbandingan dengan Benchmark

Tabel 14 Benchmark tahun 2010

Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG

2010 0,033536 -0,00387 0,065184

Sumber : www.bi.go.id (data diolah)

Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen

Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :

Tabel 15 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe

Rank Metode Sharpe

Saham Sharpe Pendapatan Tetap Sharpe Campuran Sharpe 1 Panin Dana Maksima 29,687179 Reksadana Danamas

Stabil

19456,2745 Reksa Dana Danamas Fleksi

28548,508421

2 Syailendra Equity Opportunity Fund

24,900462 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

58,955793 Panin Dana Unggulan

32,206632

3 Manulife Saham Andalan

17,931845 Mandiri Investa Dana Utama

57,782338 Schroder Dana Terpadu II

26,751007

4 Manulife Dana Saham

16,225331 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

55,974589 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

22,408896

5 Schroder Dana Prestasi Plus

16,087970 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

55,366395 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

17,096708

6 BNP Paribas Ekuitas 15,565814 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

42,499056 Reksa Dana Maestro Berimbang

15,619994

7 First State Indoequity Sectoral Fund

14,603672 Schroder Dana Mantap Plus II

39,110812 GMT Dana Fleksi

15,466084

8 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

14,020709 Reksa Dana Makara Prima

37,492791 Bahana Dana Infrastruktur

13,811313

9 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

12,973024 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

25,519334 CIMB-Principal Balanced Growth

13,273679

10 TRIM Kapital 10,747341 BNP Paribas Rupiah Plus

-303,26273 Simas Satu 9,110760

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 16 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2010

Rank Metode Treynor

Saham Treynor Pendapatan Tetap Treynor Campuran Treynor 1 Panin Dana Maksima 0,056274 Reksadana Danamas

Stabil

6,662679 Reksa Dana Danamas Fleksi

3,939799

2 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,037594 Schroder Dana Mantap Plus II

0,026063 Panin Dana Unggulan

0,050350

3 Manulife Saham Andalan

0,025002 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,029617 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,024430

4 BNP Paribas Ekuitas 0,023746 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,034831 Schroder Dana Terpadu II

0,021641

5 TRIM Kapital 0,023230 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,030217 GMT Dana Fleksi

0,021448

6 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,023028 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,015005 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

0,020771

7 Manulife Dana Saham 0,022387 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,030503 Bahana Dana Infrastruktur

0,019437

(27)

17

0,020892 Mandiri Investa Dana Utama

0,028488 CIMB-Principal Balanced Growth

0,016253

10 First State Indoequity Sectoral Fund

0,020730 Reksa Dana Makara Prima

0,035539 Simas Satu 0,016079

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 17 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2010

Rank Metode Jensen

Saham Jensen Pendapatan Tetap Jensen Campuran Jensen

1

Panin Dana Maksima 0,028414 Reksadana Danamas Stabil

0,002773 Panin Dana Unggulan

0,017343

2 Schroder Dana Prestasi Plus

0,013106 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,001977 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,004678

3 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,008437 Reksa Dana Makara Prima

0,000745 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

-0,002560

4 Manulife Saham Andalan

-0,002830 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,000597 Schroder Dana Terpadu II

-0,003460

5 BNP Paribas Ekuitas -0,004410 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,000488 GMT Dana Fleksi -0,005150

6 TRIM Kapital -0,005090 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,000467 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

-0,005710

7 Manulife Dana Saham -0,005180 Mandiri Investa Dana Utama

0,000055 Reksa Dana Maestro Berimbang

-0,007490

8 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

-0,005340 Schroder Dana Mantap Plus II

-0,000660 Bahana Dana Infrastruktur

-0,007510

9 First State Indoequity Sectoral Fund

-0,006880 BNP Paribas Rupiah Plus

-0,000908 CIMB-Principal Balanced Growth

-0,009630

10 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

-0,007540 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

-0,003540 Simas Satu -0,012570

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Analisis Tahun 2010

Perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan tahun 2010 dimana dalam keseluruhan tahun 2010 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,1% lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 4,6%. Laju Inflasi menurut Badan Pusat Statistik juga tergolong rendah yaitu sebesar 6,96%. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, laju inflasi mengalami penurunan. Data tersebut menjadi rujukan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu tempat investasi yang memberikan keuntungan ditengah situasi pemulihan ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008.

(28)

18

2010, Dengan obliglasi yang semakin tinggi pada tahun 2010 ini menyebabkan reksa dana pendapatan tetap semakin diminati oleh investor. Berdasarkan kondisi perekonomian yang cukup baik membuat reksa dana diminati dan memiliki kinerja cukup baik pada tahun 2010 ini baik reksa dana saham, pendapatan tetap maupun reksa dana campuran. Jika dilihat dari Nilai Aktiva Bersih reksa dana pada tahun 2010 mencapai Rp139 triliun yang artinya naik sekitar Rp30 triliun jika dibandingkan dari tahun 2010. Kondisi ekonomi yang relatif stabil pada tahun 2010 menyebabkan investor semakin berani untuk berinvestasi didukung oleh kinerja manajer investasi yang semakin baik dan semakin handal dalam mengatasi kondisi pasar.

Periode 2011

Penilaian dari Average Return

Tabel 18 Average return reksa dana tahun 2011

Rank Reksa Dana

Saham Average Return

Pendapatan Tetap Average Return

Campuran Average return

1 Panin Dana Maksima

0,010271 Mandiri Investa Dana Utama

0,026249 Panin Dana Unggulan

0,012811

2 TRIM Kapital 0,009475 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,018098 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,009414

3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,006531 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,016314 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

0,007393

4 First State Indoequity Sectoral Fund

0,004998 Schroder Dana Mantap Plus II

0,013721 GMT Dana Fleksi 0,005013

5 Schroder Dana Prestasi Plus

0,003344 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,013612 Simas Satu 0,004640

6 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,002611 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,012673 Schroder Dana Terpadu II

0,003983

7 BNP Paribas Ekuitas

0,001898 Reksa Dana Makara Prima

0,010822 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,003368

8 Manulife Dana Saham

-0,000290 Reksadana Danamas Stabil

0,007339 Reksa Dana Maestro Berimbang

0,003313

9 Manulife Saham Andalan

-0,000380 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,006593 CIMB-Principal Balanced Growth

0,000444

10 Reksa Dana BNP Paribas

Infrastruktur Plus

-0,004640 BNP Paribas Rupiah Plus

0,003928 Bahana Dana Infrastruktur

-0,002640

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Perbandingan dengan Benchmark

Tabel 19 Benchmark tahun 2011

Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG

2011 0,003987 0,001625 0,002808

Sumber : www.bi.go.id (data diolah)

Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen

Tabel 20 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe tahun 2011

Rank Metode Sharpe

Saham Sharpe Pendapatan Tetap Sharpe Campuran Sharpe 1 Panin Dana

Maksima

2,427463 Reksadana Danamas Stabil

16554,71609 Reksa Dana Danamas Fleksi

(29)

19 2 TRIM Kapital 1,645641 Reksa Dana ABF

Indonesia Bond Index Fund

438,484608 Panin Dana Unggulan

6,126457

3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,536220 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

45,268926 Reksa Dana FSI Multistrategy

-0,234095 Reksa Dana Makara Prima

30,366603 Simas Satu -0,405458

5 Schroder Dana Prestasi Plus

-1,159575 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

29,797117 GMT Dana Fleksi

-0,610539

6 Syailendra Equity Opportunity Fund

-1,281053 Schroder Dana Mantap Plus II

27,755064 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

-1,717166

7 BNP Paribas Ekuitas

-1,688588 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

25,044747 Reksa Dana Maestro Berimbang

-2,164193

8 Manulife Saham Andalan

-3,063891 Mandiri Investa Dana Utama

8,196936 Schroder Dana Terpadu II

-2,376148

9 Manulife Dana Saham

-3,541488 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

4,822187 CIMB-Principal Balanced

-4,794411 BNP Paribas Rupiah Plus

-1478,68050 Bahana Dana Infrastruktur

-5,232357

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 21 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor periode 2011

Rank Metode Treynor

Saham Treynor Pendapatan Tetap Treynor Campuran Treynor 1 Panin Dana

Maksima

0,004302 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,467965 Panin Dana Unggulan

0,008370

2 TRIM Kapital 0,003465 BNP Paribas Rupiah Plus

0,397570 Reksa Dana FSI

Multistrategy Fund 0,002014 3 Reksa Dana

Schroder Dana Istimewa

0,000953 Reksa Dana Makara Prima

0,041486 GMT Dana Fleksi -0,000610

4 First State Indoequity Sectoral Fund

-0,000370 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,038824 Simas Satu -0,000720

5 Schroder Dana Prestasi Plus

-0,001880 Mandiri Investa Dana Utama

0,038343 Schroder Dana Terpadu II

-0,002260

6 Syailendra Equity Opportunity Fund

-0,002360 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,034771 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

-0,002290

7 BNP Paribas Ekuitas

-0,002960 Schroder Dana Mantap Plus II

0,031111 Reksa Dana Maestro Berimbang

-0,002610

8 Manulife Saham Andalan

-0,005130 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,026151 CIMB-Principal Balanced Growth

-0,005080

9 Manulife Dana Saham

-0,005490 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,003958 Bahana Dana Infrastruktur

-0,008100

10 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

-0,008540 Reksadana Danamas Stabil

-0,762990 Reksa Dana Danamas Fleksi

-1,093460

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 22 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen periode 2011

Rank Metode Jensen

Saham Jensen Pendapatan Tetap Jensen Campuran Jensen 1 Panin Dana Maksima 0,006469 Reksa Dana ABF

Indonesia Bond Index Fund

0,158215 Panin Dana Unggulan 0,008661

2 TRIM Kapital 0,005735 Mandiri Investa Dana Utama

0,021616 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,004008

3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,002805 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,013159 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

0,003390

(30)

20

Mantap Plus II 5 First State Indoequity

Sectoral Fund

0,001119 Reksa Dana Optima

Pendapatan Abadi

0,008545 GMT Dana Fleksi 0,000506

6 Syailendra Equity Opportunity Fund

-0,001120 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,007665 Schroder Dana Terpadu II

-0,000530

7 Schroder Dana Prestasi Plus

-0,002090 Reksa Dana Makara Prima

0,005606 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

-0,000780

8 Manulife Saham Andalan

-0,004190 Reksadana Danamas Stabil

0,001934 Reksa Dana Maestro Berimbang

-0,000960

9 Manulife Dana Saham

-0,004230 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,001618 CIMB-Principal Balanced Growth

-0,003580

10 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

-0,008380 BNP Paribas Rupiah Plus

-0,001468 Bahana Dana Infrastruktur

-0,006640

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Analisis tahun 2011

Pada tahun 2011, terjadi naik turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menyebabkan tidak stabilnya kondisi ekonomi. Pada awal tahun IHSG meningkat dan pada pertengahan tahun IHSG menurun, hal tersebut cukup berpengaruh pada beberapa kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran. Sedangkan untuk tingkat suku bunga relatif stabil, tidak seperti IHSG yang fluktuatif. Beberapa reksa dana saham dan reksa dana campuran memiliki kinerja yang menurun jika dibandingkan tahun lalu, hal ini disebabkan fluktuasinya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), risiko valuasi terhadap produk investasi dan risiko likuiditas. Jika dilihat dari Nilai Aktiva Bersih dari reksa dana, Nilai Aktiva Bersih pada tahun 2011 sebesar Rp163 triliun, meningkat sekitar Rp30 triliun dibandingkan pada tahun 2010, Hal ini membuktikan bahwa investor tetap berminat pada reksa dana walaupun terjadi fluktuasi pada Indeks Harga Saham Gabungan (pasar) dan risiko lain. Kinerja reksa dana pada tahun 2011 ini tidak terlalu bagus, disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :

1. Start yang buruk di awal tahun. Pada Awal tahun, tepatnya akhir bulan Januari, IHSG mengalami penurunan yang cukup signifikan. Ketika itu banyak reksa dana saham yang kinerjanya turun lebih dalam dibandingkan IHSG. Start yang kurang bagus tersebut menyebabkan ketika IHSG kembali naik menjelang akhir semester I 2011, banyak reksa dana saham yang returnnya masih lebih rendah dibandingkan IHSG.

2. Pasar modal semakin efisien. Semakin sedikitnya jumlah manajer investasi yang mampu mengalahkan reksa dana, hal ini menunjukkan pasar modal Indonesia yang semakin berkembang menjadi pasar yang efisien. Salah satu ciri-ciri pasar yang efisien adalah investor memiliki akses informasi yang hampir sama, sehingga menjadi semakin sulit bagi satu orang investor untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan investor lainnya.

(31)

21 kebijakan investasi yang relatif konservatif untuk mengantisipasi jika terjadi koreksi di bursa saham.

Periode 2012

Penilaian dari average return

Tabel 23 Average return reksa dana periode 2012

Rank Reksa Dana

Saham Average Return

Pendapatan Tetap Average Return

Campuran Average return 1 Syailendra Equity

Opportunity Fund

0,020469 Reksa Dana Makara Prima

0,009250 Simas Satu 0,017350

2 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

0,013485 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,009245 GMT Dana Fleksi

0,012270

3 TRIM Kapital 0,013027 Mandiri Investa Dana Utama

0,009037 CIMB-Principal Balanced Growth

0,010226

4 Manulife Dana Saham 0,010116 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,008862 Bahana Dana Infrastruktur

0,008163

5 Manulife Saham Andalan

0,009150 Schroder Dana Mantap Plus II

0,008297 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,008131

6 First State Indoequity Sectoral Fund

0,008019 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

0,008296 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

0,007999

7 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,007446 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,007796 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,007280

8 Panin Dana Maksima 0,007419 Reksadana Danamas Stabil

0,005930 Reksa Dana Maestro Berimbang

0,007064

9 Schroder Dana Prestasi Plus

0,003652 BNP Paribas Rupiah Plus

0,004002 Panin Dana Unggulan

0,004989

10 BNP Paribas Ekuitas 0,001012 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,001763 Schroder Dana Terpadu II

0,003187

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Perbandingan dengan Benchmark

Tabel 24 Benchmark tahun 2012

Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG

2012 0,048187 -0,01132 -0,00024

Sumber : www.bi.go.id (data diolah)

Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen

Tabel 25 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe periode 2012

Rank Metode Sharpe

Saham Sharpe Pendapatan Tetap Sharpe Campuran Sharpe 1 Syailendra Equity

Opportunity Fund

23,888426 Reksadana Danamas Stabil

14074,93870 Reksa Dana Danamas

11,850307 BNP Paribas Rupiah Plus

292,364614 Simas Satu 25,800235

3 Manulife Dana Saham 9,802638 Mandiri Investa Dana Utama

63,825725 GMT Dana Fleksi

19,030127

4 TRIM Kapital 8,356379 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi

45,723943 CIMB-Principal Balanced

(32)

22

Growth 5 Panin Dana Maksima 7,715427 Schroder Dana

Mantap Plus II

21,010054 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

7,838418

6 BNP Paribas Ekuitas 6,467500 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

20,783744 Reksa Dana Maestro Berimbang

7,030589

7 Manulife Saham Andalan

5,972099 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

18,617807 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

6,209213

8 First State Indoequity Sectoral Fund

5,455573 Reksa Dana Makara Prima

15,617740 Bahana Dana Infrastruktur

6,002992

9 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

4,831399 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

12,293764 Panin Dana Unggulan

4,812174

10 Schroder Dana Prestasi Plus

-0,036847 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

-13,263236 Schroder Dana Terpadu II

-1,395676

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 26 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor periode 2012

Rank Metode Treynor

Saham Treynor Pendapatan Tetap Treynor Campuran Treynor 1 Syailendra Equity

Opportunity Fund

0,018003 Reksadana Danamas Stabil

2,709639 Reksa Dana Danamas Fleksi

1,906250

2 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

0,009077 Mandiri Investa Dana Utama

0,028808 Simas Satu 0,017877

3 TRIM Kapital 0,008653 BNP Paribas Rupiah Plus

0,022690 GMT Dana Fleksi 0,011170

4 Manulife Dana Saham 0,006729 Reksa Dana Optima

Pendapatan Abadi

0,018912 CIMB-Principal Balanced Growth

0,009277

5 Manulife Saham Andalan

0,005003 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,014836 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

0,005286

6 BNP Paribas Ekuitas 0,004970 Reksa Dana Bahana Makara Abadi

0,014636 Bahana Dana Infrastruktur

0,004544

7 Panin Dana Maksima 0,004669 Schroder Dana Mantap Plus II

0,014397 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

0,004325

8 First State Indoequity Sectoral Fund

0,004087 Reksa Dana Makara Prima

0,013579 Reksa Dana Maestro Berimbang

0,004108

9 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

0,003687 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,008912 Panin Dana Unggulan

0,002288

10 Schroder Dana Prestasi Plus

-0,000027 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

-0,007270 Schroder Dana Terpadu II

-0,000740

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Tabel 27 Peringkat Reksa dana berdasarkan metode Jensen periode 2012

Rank Metode Jensen

\Saham Jensen Pendapatan Tetap

Jensen Campuran Jensen

1 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,010120 Mandiri Investa Dana Utama

0,004026 Simas Satu 0,008201

2 Schroder Dana Prestasi Plus

0,003383 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index Fund

0,002882 Reksa Dana Danamas Fleksi

0,003585

3 Reksa Dana BNP Paribas Infrastruktur Plus

0,002080 Reksa Dana Optima

0,002650 CIMB-Principal Balanced Growth

0,001500

5 Manulife Dana Saham -0,000400 Reksa Dana Makara Prima

0,002636 Manulife Dana Tumbuh

(33)

23 Berimbang

6 Panin Dana Maksima -0,001990 Schroder Dana Mantap Plus II

0,002323 Reksa Dana Maestro Berimbang

-0,002510

7 BNP Paribas Ekuitas -0,002350 Reksadana Danamas Stabil

0,002243 Bahana Dana Infrastruktur

-0,002570

8 Manulife Saham Andalan

-0,002350 Reksa Dana BNP Paribas Prima II

0,000813 Panin Dana Unggulan

-0,002780

9 First State Indoequity Sectoral Fund

-0,003250 BNP Paribas Rupiah Plus

0,000220 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund

-0,002820

10 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa

-0,003540 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

-0,003800 Schroder Dana Terpadu II

-0,005290

Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)

Analisis tahun 2012

Selama tahun 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi pasar saham mencatat kenaikan dua digit yaitu sebesar 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa saham negara tetangga, seperti Strait Times sebesar 20,61% di periode yang sama. Di pasar obligasi, indeks harga obligasi pemerintah melalui Infovesta Government Bond Index (IGBI) pun turut mencetak kenaikan meskipun tidak seagresif kinerja pasar saham, yakni 9,07% . Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2012 pun tergolong baik yaitu sebesar 6,2%. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan ekonomi meningkat. Pada tahun 2012 ini inflasi juga turun jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebesar 4,3%. Keadaan ekonomi Indonesia yang semakin baik ini membuat investasi semakin berkembang termasuk reksa dana.

Pada tahun 2012 ini, kinerja reksa dana saham, pendapatan tetap dan campuran memiliki kinerja yang baik dilihat dari ketiga metode pehitungan kinerja reksa dana. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menerus menempati level yang lebih tinggi merupakan hal yang baik untuk merangsang pertumbuhan reksa dana. Pada awal tahun IHSG menembus level 3.941 dan pada akhir tahun IHSG mencapai 4.316. Dilihat dari Nilai Aktiva Bersih, menurut BAPEPAM LK Nilai Aktiva Bersih dari reksa dana pada tahun 2012 adalah Rp 182 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang artinya investor semakin meminati produk reksa dana. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan kinerja reksa dana lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2011. Manajer investasi telah mampu belajar dari kondisi tahun 2011 dan berhasil memiliki kinerja yang baik pada tahun 2012. Manajer investasi mampu mengatasi kondisi pasar dan lebih baik dibandingkan kinerja pasar.

Selama Periode 2008-2012 Penilaian dari average return

Tabel 28 Average return reksa dana peride 2008-2012

Rank Reksa Dana

Saham Average Return

Pendapatan Tetap Average Return

Campuran Average return

1 Syailendra Equity Opportunity Fund

0,004094 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama

0,013545 Panin Dana Unggulan

0,021918 2 Reksa Dana BNP

Paribas

0,002697 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index

0,012332 Manulife Dana Tumbuh Berimbang

Gambar

Tabel 1  Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun 2008-2012
Gambar 1  Kerangka Pemikiran Penelitian
Tabel 3  Average return reksa dana tahun 2008
Tabel 5  Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil rancangan bentuk almari kabinet aplikasi veener adalah pemakaian komponen dasar kayu dari potongan mebel yang tidak produktif. Jika sisa mebel itu terpakaipun

Yayasan Reef Check Indonesia (YRCI) sebagai salah satu mitra pelaksana ICCTF dalam proyek COREMAP – CTI akan melaksanakan Implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Jenis

Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas Produktif Teknik Gambar Bangunan di bidang Gambar Konstruksi Bangunan yaitu “ Perencanaan Jembatan

Setelah itu nilai tersebut dikonsultasikan ke dalam tabel interval koefesien, dan didapatkan koefesien 0,390 masuk dalam interval 0,20-0,399 dengan kategori rendah, maka

Seminar ini dianjurkan oleh Fakulti Pendidikan, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Riau (UR)

Idealnya adalah siswa yang memiliki nilai baik dalam mata pelajaran Fiqih.. seharusnya juga aktif dalam

Di sini terlihat dengan jelas bahwa komunikasi pembangunan di desa, antara masyarakat dan pemerintah desa, belum partisipatif. Transparansi dan akuntabilitas..

dengan K. Masruri selaku Guru Aqidatul Awam Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Trimulyo Kayen Pati.. materi pelajaran dengan mempraktikkan kegiatan-kegiatan secara