• Tidak ada hasil yang ditemukan

"Boost-G": Inovasi peningkatan efisiensi pakan gurame (osphronemus gouramy) rendah protein dengan penambahan fga (fish growth accelerator)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan ""Boost-G": Inovasi peningkatan efisiensi pakan gurame (osphronemus gouramy) rendah protein dengan penambahan fga (fish growth accelerator)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“BOOST-G” : INOVASI PENINGKATAN EFISIENSI PAKAN GURAME (Osphronemus gouramy) RENDAH PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN

FGA (FISH GROWTH ACCELERATOR)

BIDANG KEGIATAN: PKM-P

Disusun oleh:

Ria Septy Anggraini C14100025 2010

Dede Dadang S C14100015 2010

Agastya Kuswandi C14100019 2010

Imam Rusydi H C14100086 2010

Hesti Irrisanti C14110014 2011

Dibiayai oleh:

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa

Nomor : 050/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2013, tanggal 13 Mei 2013

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan :“Boost-G” : Inovasi Peningkatan Efisiensi Pakan Gurame (Osphronemus Gouramy) Rendah Protein Dengan Penambahan FGA (Fish Growth Accelerator)

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-M

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ria Septy Anggraini

b. NIM : C14100025

c. Jurusan : Budidaya Perairan (BDP)

d. Institut : Institut Pertanian Bogor (IPB)

e. Alamat Rumah dan No Tel./GH : Wisma Arundina Jl Babakan Lebak RT 2 RW 06 Darmaga, Bogor (16116) / 085669303701

f. Alamat email : riasepty.anggraini@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Alimuddin, S.Pi, M.Sc

b. NIDN : 0003017007

c. Alamat Rumah dan No Tel./GH : Jl. Cinangneng Asri 115, Rt 01/01 Bojong Jengkol, Ciampea 16620

Bogor. 6. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp 11.100.000,00

b. Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

Menyetujui Bogor, 20 Agustus 2013 Ketua Departemen Ketua P

Budidaya Perairan

Dr.Ir. Sukenda, M.Sc Ria Septy Anggraini NIP. 19671013 199302 1 001 NIM.C14100025

Wakil Rektor Bidang Akademik dan

Kemahasiswaan

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS Dr. Alimuddin, S.Pi, M.S NIP. 19581228 198503 1 003 NIDN. 0003017007

(3)

"BOOST-G": GURAME (Osphronemus gouramy) FEED EFFICIENCY IMPROVEMENT INNOVATION LOW-PROTEIN by the ADDITION of

FGA (FISH GROWTH ACCELERATOR)

Ria Septy Anggraini1), Dede Dadang Suhaya 2), Agastya Kuswandi3), Imam Rusydi Hasibuan4), Hesti Irrisanti5)

1Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian

Bogor (Penulis 1)

Email : riasepty.anggraini@gmail.com

ABSTRAK

Gurame (Osphronemus goramy) or carp is a species of freshwater fish consumption that are classified as economically important. In 2009 the production of fish carp reach the targeted 46.452 tons and will increase 48.900 tonnes in 2014. FGA (Fish growth accelerator) to stimulate the growth of fish through the stimulation of appetite for fish, so as to improve the cultivation and fish feed conversion also increases the fish survival by improving the immune system and resistance to stress. Treatment research of using Protein 12-14% + FGA, Protein 14-16% Protein, FGA + 18% + FGA, and Protein 30-31% as control. Before the FGA be mixed with feed, the first glued together using the yolk so that FGA were given was not damaged and degraded by digestive enzymes. 14-16% Protein + FGA is highly recommended for farmers at the stage of carp hatchery. Not only was able to reduce the cost of production, with the utilization of fodder fish growth made it much faster so that it can accelerate the time of maintenance. In addition, this provision with feed capable of producing High survival and increase production yield.

Key words: gurame, Fish growth accelerator, immune System, resistance to stres,

(4)

A. PENDAHULUAN

Ikan gurame (Osphronemus goramy) merupakan jenis ikan konsumsi air

tawar yang tergolong ekonomis penting. Ikan gurami ukuran konsumsi banyak

dipasarkan ke beberapa daerah di Pulau Jawa, seperti Jakarta dengan permintaan

mencapai 22,5 ton/hari pada 2010 dengan tujuan restoran dan pasar swalayan

(KKP, 2010). Pada tahun 2009 produksi ikan gurami mencapai 46.452 ton dan

ditargetkan akan meningkat 48.900 ton pada tahun 2014. Berdasarkan data

tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan permintaan ikan gurami masih dapat

terus ditingkatkan hingga seluruh permintaan pasar terpenuhi dengan

meningkatkan produksi ikan gurami.

Hambatan utama dalam pengembangan budidaya ikan gurami dan

pencapaian target produksinya adalah laju pertumbuhan yang lambat dan ukuran

konsumsi yang relative besar (>500 gram/ekor). Teknologi rekombinan hormon

pertumbuhan (growth hormone, rGH), telah dilaporkan dapat meningkatkan

pertumbuhan ikan secara cepat dan signifikan. Penggunaan rGH merupakan cara

yang aman (Acosta et al., 2007), dan ikan yang memperoleh perlakuan rGH bukan

termasuk organisme GMO (Acosta et al., 2007). Dengan demikian, kecil

kemungkinan ikan tersebut ditolak oleh konsumen. Penerapan rGH pada ikan

rainbow trout dapat meningkatkan pertumbuhan 50% lebih tinggi dibandingkan

dengan ikan kontrol (Sekine et al., 1985). Peningkatan pertumbuhan 20% pada

ikan baronang dengan pemberian rGH sebanyak 0,5 μg/g selama 1 kali per

minggu hingga 4 minggu. Pemberian rGH ikan mas sebesar 0,1 μg/g pada benih

ikan nila dapat meningkatkan bobot tubuh sebesar 53% dibandingkan dengan

kontrol (Li et al., 2003). Pemberian rGH pada ikan nila melalui teknik

(5)

ikan kerapu kertang, 18,09% dengan rGH ikan mas, dan 16,99% dengan rGH ikan

gurami (Alimuddin et al., 2010). Aplikasi rGH diduga dapat juga meningkatkan

pertumbuhan ikan gurami secara signifikan.

B. TARGET LUARAN

1. LUARAN

Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa ini adalah:

1. Memperoleh ikan gurame dengan pertumbuhan cepat dan efisien dalam

pemanfaatan protein.

2. Publikasi ilmiah mengenai kegiatan penelitian yang dilaksanakan.

2. KEGUNAAN

Kegunaan program penelitian yang dilakukan adalah :

1. Mengaplikasikan teknologi hormon rekombinan FGA melalui pakan

terhadap pertumbuhan ikan gurame.

2. Menghasilkan pakan dengan komposisi protein yang efisien dan efektif

untuk pertumbuhan optimum ikan gurame.

3. Produksi ikan gurame dengan pertumbuhan optimum dan efisien dalam

pemanfaatan protein pada pakan

C. KETERCAPAIAN TARGET

1. Hasil

Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan bobot rerata ikan gurame

(Osphronemus goramy) selama pemeliharaan 3 minggu.

Grafik 1. Laju pertumbuhan rerata bobot ikan gurame (Osphronemus goramy)

5 10 15 20 25

Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4

Bob

o

t

Re

ra

ta

(gra

m

)

Protein 12-14% + FGA

Protein 14-16% + FGA

Protein 18% + FGA

(6)

Berdasarkan grafik 1 di atas, diketahui bobot rerata ikan gurame pada

pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar proteinnya

berbeda mengalami kenaikan dari sampling awal sampai sampling akhir. Gurame

yang diberi pakan dengan perlakuan protein 14-16% + FGA mengalami kenaikan

yang paling tinggi mencapai 22 gram/ekor.

Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan rerata panjang total ikan gurame

(Osphronemus goramy) selama pemeliharaan 6 minggu.

Grafik 2. Laju pertumbuhan rerata panjang total ikan gurame (Osphronemus

goramy)

Berdasarkan grafik 1 di atas, diketahuibahwa rerata pantang total ikan

gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar

proteinnya berbeda mengalami kenaikan dari sampling awal sampai sampling

akhir. Gurame yang diberi pakan dengan perlakuan protein 14-16% + FGA

mengalami kenaikan yang paling tinggi mencapai 12 cm/ekor.

Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan rerata tinggi badan ikan gurame

(Osphronemus goramy) selama pemeliharaan 6 minggu.

Grafik 3. Laju pertumbuhan rerata tinggi badan ikan gurame

(Osphronemus goramy) 6 7 8 9 10 11 12 13

Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4

Pa n ja n g T o ta l Re ra ta (c m )

Protein 12-14% + FGA

Protein 14-16% + FGA

Protein 18% + FGA

Protein 30-31% (kontrol)

2 2.5 3 3.5 4 4.5

Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4

Pa n ja n g Bak u Rerat a (c m )

Protein 12-14% + FGA

Protein 14-16% + FGA

Protein 18% + FGA

(7)

Berdasarkan grafik 3 di atas, diketahui bahwa rerata tinggi badan ikan

gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar

proteinnya berbeda mengalami kenaikan dari sampling awal sampai sampling

akhir. Gurame yang diberi pakan dengan perlakuan protein 14-16% + FGA

mengalami kenaikan yang paling tinggi mencapai 4.3cm/ekor.

Berilkut ini merupakan tabel pertumbuhan rata-rata bobot ikan gurame

(Osphronemus goramy) selama 6 minggu masa pemeliharaan dengan perlakuan

pakan yang berbeda.

Tabel 1. Pertumbuhan rata-rata bobot ikan gurame (Osphronemus goramy)

Perlakuan Bobot

Protein 12-14% + FGA 4.933292039 gram/ ekor Protein 14-16% + FGA 9.34379741 gram/ ekor

Protein 18% + FGA 7.679490969 gram/ ekor

Protein 30-31% (Kontrol) 7.904350384 gram/ ekor

Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui bahwa Pertumbuhan rata-rata bobot

ikan gurame (Osphronemus goramy) pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan

pemberian pakan yang kadar proteinnya berbeda menghasilkan rata-rata bobot

yang baik. Pertumbuhan bobot terbaik terdapat pada ikan gurame yang diberi

perlakuan pakan dengan protein 14-16% + FGA yaitu sebesar 9.34379741 gram/

ekor

Berilkut ini merupakan tabel survival rate dari ikan gurame (Osphronemus

goramy) selama 6 minggu masa pemeliharaan dengan perlakuan pakan yang

berbeda.

Tabel 2. Survival Rate ikan gurame (Osphronemus goramy)

Perlakuan Awal Akhir SR (%)

Protein 12-14% + FGA 90 74 82.2222

Protein 14-16% + FGA 90 77 85.5556

Protein 18% + FGA 90 60 66.6667

Protein 30-31% (Kontrol) 90 59 65.5556

Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui bahwa survival rate ikan gurame pada

pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar proteinnya

berbeda menghasilkan SR yang tidak buruk. SR terbaik terdapat pada ikan gurame

yang diberi perlakuan pakan dengan protein 14-16% + FGA yaitu sebesar

(8)

Berilkut ini merupakan tabel laju pertumbuhan spesifik (Specciffic Growth

Rate) dari ikan gurame (Osphronemus goramy) selama 6 minggu masa

pemeliharaan dengan perlakuan pakan yang berbeda.

Tabel 3. Laju Pertumbuhan Spesifik (Specciffic Growth Rate)

Perlakuan Wt Wo SGR

Protein 12-14% + FGA 1276.91 1172.02 0.41%

Protein 14-16% + FGA 1654.09 1113.15 1.90%

Protein 18% + FGA 944.19 668.85 1.66%

Protein 30-31% (kontrol) 870.91 581.64 1.94%

Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui bahwa laju pertumbuhan spesifik (Specciffic

Growth Rate) ikan gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan

pemberian pakan yang kadar proteinnya berbeda menghasilkan FCR yang tidak

buruk. FRC terbaik dihasilkan oleh ikan gurame yang diberi pakan protein

30-31% yaitu sebesar 1.94%. Namun hasil ini tidak jauh berbeda dengan ikan

gurame yang diberi pakan protein 14-16% + FGA yaitu sebesar 1.90%.

Berilkut ini merupakan tabel Feed Conversion Ratio (FCR) dari ikan

gurame (Osphronemus goramy) selama 6 minggu masa pemeliharaan dengan

perlakuan pakan yang berbeda.

Tabel 4. Feed Conversion Ratio (FCR)

Perlakuan Wt Jumlah pakan FCR

Protein 12-14% + FGA 1276.91 1606.0445 1.2578 Protein 14-16% + FGA 1654.09 1934.3900 1.1695

Protein 18% + FGA 944.19 1467.7615 1.5545

Protein 30-31% + FGA 870.91 1985.7600 2.2801

Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa Feed Conversion Ratio (FCR)

ikan gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang

kadar proteinnya berbeda menghasilkan FCR yang baik. FCR terbaik terdapat

pada ikan gurame yang diberi perlakuan pakan dengan protein 14-16% + FGA

yaitu sebesar 1.1695.

2. Pembahasan

Ikan gurami (Osphronemus goramy) merupakan jenis ikan konsumsi air

tawar yang tergolong ekonomis penting. Ikan gurami banyak dijual dengan

berbagai ukuran mulai dari telur yang biasa disebut telur muter, ukuran kwaci,

kuku, jempol, silet, korek, dan rokok, hingga ukuran daging/konsumsi (Dinas

(9)

gram/individu adalah 32%, dengan rasio energi protein sebesar 8 kkal/gram

protein menghasilkan laju pertumbuhan harian rata-rata 1,87, efisiensi pakan

50,93% dan retensi protein 27,64% dengan menggunakan tepung bungkil kedelai

dan tepung ikan sebagai bahan bakunya (Purnomo 1997).

FGA (Fish growth accelerator) merupakan protein rekombinan, polipeptida

rantai tunggal dengan ukuran sekitar 22 kDa yang dihasilkan menggunakan

bioreaktor/fermentor untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan (Rousseau &

Dufour, 2007 dalam Acosta et al., 2009). Menurut Forsyth (2002), suatu

polipeptida dalam hormon pertumbuhan menjadi penting dan diperlukan agar

pertumbuhan normal. Selain itu, efek dari hormon pertumbuhan pada

pertumbuhan somatik pada hewan vertebtara memiliki peranan dalam sistem

reproduksi, metabolisme (Gomez et al., 1999), dan osmoregulasi pada ikan

euryhaline (Mancera et al., 2002). FGA memacu pertumbuhan ikan melalui

stimulasi selera makan ikan, sehingga dapat memperbaiki konversi pakan ikan

budidaya dan juga meningkatkan kelangsungan hidup ikan melalui peningkatan

sistem kekebalan tubuh dan daya tahan terhadap stres.

Berdasarkan data-data di atas, diketahui bahwa penelitian mengenai inovasi

peningkatan efisiensi pakan gurame (Osphronemus gouramy) rendah protein

dengan penambahan FGA (Fish Growth Accelerator) menghasilkan ikan gurame

yang pertumbuhannya lebih cepat. Dari hasil penelitian didapatkan pertumbuhan

terbaik terdapat pada perlakuan 2 yaitu pakan dengan protein 14-16%+FGA.

Pertumbuhan rata-rata bobot ikan mencapai 9.34379741 gram/ekor dengan SR

yang paling baik diantara perlakuan lainnya yaitu 85.5556%. Pakan yang biasa

digunakan untuk pemeliharaan ikan gurame berkisar 30-32% yang harga

perkilonya mencapai Rp 10.000,00. Sehingga dengan penelitian ini, membantu

para petani untuk menekan biaya pembelian pakan.

Pakan dengan protein 14-16% ini harga perkilonya hanya Rp 6.000,00

dengan penambahan FGA mampu meningkatkan pertumbuhan lebih cepat

daripada ikan gurame yang diberi pakan dengan protein 30-31%. Terbukti dengan

hasil penelitian, pakan dengan protein 14-16% + FGA menghasilkan bobor

(10)

hanya 7.904350384 gram/ekor. Dilihat dari SR yang dihasilkan, pemberian pakan

dengan protein 14-16% + FGA menghasilkan SR terbaik yaitu 85.5556%.

Dilihat dari hasil SGRnya pakan dengan protein 14-16% + FGA tidak

berbeda nyata dengan pakan protein 30-31% yaitu 1.90%. Selisih diantara kedua

pakan perlakuan tersebut hanya 0.4. Selain itu jika dilihat dari FCRnya, pakan

dengan protein 14-16% + FGA memberikan hasil yang terbaik yaitu 1.1695. Hal

ini juga yang membuat kelebihan dari penggunaan pakan ini. Sehingga pakan

dengan protein 14-16% + FGA sangat direkomendasikan untuk petani ikan

gurame pada tahap pembenihan. Bukan hanya mampu menekan biaya produksi,

dengan pemanfaatan pakan ini membuat pertumbuhan ikan jauh lebih cepat

sehingga bisa mempercepat masa pemeliharaan. Selain itu juga pemberian dengan

pakan ini mampu menghasilkan SR yang tinggi dan meningkatkan hasil produksi.

D. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN

1. Masalah Administrasi

Keterlambatan mendapatkan izin pemakaian kolam sehingga diawal

pemeliharan ikan dilakukan di akuarium-akuarium. Namun, setelah pembimbing

membantu masalah terselesaikan. Lamanya penurunan dana PKM juga menjadi

masalah sehingga pelaksanaan penelitian mundur sekitar satu bulan.

2. Masalah Teknis

Sempat terjadi pengulangan penelitian pada masa pemeliharaan akibat ikan

yang digunakan sakit dan mati massal. Kematian ini juga disebabkan karena

pemeliharaan di akuarium yang hitternya mati. Sehingga suhu air naik. Namun,

telah terselesaikan saat pembelian ikan baru yang sehat dan pemeliharaan

dilakukan pada hapa di kolam. Selain itu, sulitnya pencarian pakan ikan dengan

protein yang rendah sehingga membutuhkan waktu beberapa hari untuk

mendapatkannya.

E. PENGGUNAAN BIAYA

Biaya yang sudah dikeluarkan adalah:

No Keterangan Biaya

1 Bahan baku

- Ikan Gurami ukuran 5 cm 400 ekor @Rp

2500,-- Ikan Gurami ukuran 3 cm 500 ekor @Rp

1500,-Rp 1.000.000,00

(11)

- Pelet merk sinta - Telur Kg @ Rp 20.000

Rp 231.000,00 Rp 20.000,00

2 Alat dan perlengkapan

- Toples besar 4 buah @25.000 - Serser 1 buah @15.000

- Pembelian hapa ukuran 2x1x1 m=15 hapa @85.000

Rp 100.000,00 Rp 15.000,00 Rp 1.275.000,00

Total Rp 3.391.000,00

Rincian biaya yang belum dibayarkan:

No Keterangan Biaya

1 Administrasi

Pembuatan proposal (rental, print, jilid dan perbanyakan)

Pembuatan laporan kemajuan Pembuatan laporan akhir dan poster

Rp 150.000,00 Rp 100.000,00 Rp 350.000,00

Jumlah Rp 600.000,00

2. Bahan Baku

Kalium permanganate 100 gram @Rp 250 Media cair 2XYT 550 ml @ Rp 2.000/ml Terdiri dari : Yeast extract, NaCl, Polypepton Media SOC 2 ml @ Rp 5000

Media Padat 40 ml @ Rp 2.125 PBS (Phospate Buffer Saline) 10 L MiliQ water 5 L @ Rp 30.000/L IPTG 1 g

Cracking buffer 1 ml Ampicillin 1 botol Spirtus 1 L Agarose 50 g Alkohol 70% 1 L Akuades 4 L

Lisozim 5 g Rp 180.000/g TE Buffer 500 ml

Rp 25.000,00 Rp 1.100.000,00

Rp 10.000,00 Rp 85.000,00 Rp 300.000,00 Rp 150.000,00 Rp 450.000,00 Rp 30.000,00 Rp 823.500,00 Rp 10.000,00 Rp 940.000,00 Rp 20.000,00 Rp 4.000,00 Rp 900.000,00 Rp 490.000,00

(12)

3. Alat dan Perlengkapan

Termometer celup 2 buah @ Rp. 25.000 Pompa celup 1 buah

Roll Kabel 3 @Rp 30.000 Heater merk Rena 200 watt Toples kecil 12 buah @7.000 Timbangan digital

Baskom 2 buah @Rp 5.000 Ember 1 buah

Selang air kecil 10 meter @Rp 5.000 Mangkok 10 buah @Rp 5.000 Lap makan 2 buah @Rp 5.000 Tisu 4 roll @Rp 2.500

Rp 50.000,00 Rp 150.000,00 Rp 90.000,00 Rp 220.000,00 Rp 84.000,00 Rp 400.000,00 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00

Jumlah Rp 1.134.000,00

4 Lain-Lain

Transportasi (ongkos beli bahan baku, peralatan, dll) Komunikasi

Rp 200.000,00

Rp 150.000,00

Jumlah Rp 350.000,00

Total Pengeluaran Rp 7.421.500,00

Dana bantuan dari DIKTI adalah sebesar Rp. 11.100.000, total pengeluaran kegiatan PKM sementara adalah sebesar Rp. 7.421.000. Sisa dana PKM adalah sebesar Rp. 3.679.000. Sisa uang akan digunakan untuk proksimat pakan dan proksimat daging.

LAMPIRAN

(13)

Nota keuangan

PEMBUATAN FGA

PROSES COATING

Gambar

Grafik 1. Laju pertumbuhan rerata bobot ikan gurame (Osphronemus goramy)
Grafik 2. Laju pertumbuhan rerata panjang total ikan gurame (Osphronemus

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan larva ikan gurame ukuran panjang 1cm dan berat 0,12 gram yang diberi pakan Daphnia Sp.. dengan

Pengaruh pemuasaan pada ikan gurame terhadap pertumbuhan penambahan panjang dan bobot mendapatkan hasil tidak berpengaruh, Penyerapan protein pada ikan gurame

Pengaruh Induk dan Heterosis Karakter Pertumbuhan Hasil Persilangan Intraspesifik Gurame Bastar dan Bluesafir Osphronemus gouramy.. Prosiding Forum Inovasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial sebanyak 5% per kg pakan dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame

Penambahan bunga rosela ( Hibiscus sabdariffa L.) pada pakan terhadap ketahanan tubuh ikan gurami ( Osphronemus gouramy ) yang diuji tantang dengan bakteri

PENAMBAHAN BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA L.) PADA PAKAN TERHADAP KETAHANAN TUBUH IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GOURAMY) YANG DIUJI TANTANG DENGAN BAKTERI

28 rasio pemanfaatan protein (PER) ikan gurami ( O. gouramy ) dengan peningkatan EPP dan PER pada penambahan enzim papain 0,25 g/kg pakan dan probiotik 15 ml/kg pakan;

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan lisin pada pakan berpengaruh terhadap retensi enrgi dan rasio konversi pakan ikan gurami ( Osphronemus