LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“BOOST-G” : INOVASI PENINGKATAN EFISIENSI PAKAN GURAME (Osphronemus gouramy) RENDAH PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN
FGA (FISH GROWTH ACCELERATOR)
BIDANG KEGIATAN: PKM-P
Disusun oleh:
Ria Septy Anggraini C14100025 2010
Dede Dadang S C14100015 2010
Agastya Kuswandi C14100019 2010
Imam Rusydi H C14100086 2010
Hesti Irrisanti C14110014 2011
Dibiayai oleh:
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa
Nomor : 050/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2013, tanggal 13 Mei 2013
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2013
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :“Boost-G” : Inovasi Peningkatan Efisiensi Pakan Gurame (Osphronemus Gouramy) Rendah Protein Dengan Penambahan FGA (Fish Growth Accelerator)
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ria Septy Anggraini
b. NIM : C14100025
c. Jurusan : Budidaya Perairan (BDP)
d. Institut : Institut Pertanian Bogor (IPB)
e. Alamat Rumah dan No Tel./GH : Wisma Arundina Jl Babakan Lebak RT 2 RW 06 Darmaga, Bogor (16116) / 085669303701
f. Alamat email : riasepty.anggraini@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Alimuddin, S.Pi, M.Sc
b. NIDN : 0003017007
c. Alamat Rumah dan No Tel./GH : Jl. Cinangneng Asri 115, Rt 01/01 Bojong Jengkol, Ciampea 16620
Bogor. 6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp 11.100.000,00
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Menyetujui Bogor, 20 Agustus 2013 Ketua Departemen Ketua P
Budidaya Perairan
Dr.Ir. Sukenda, M.Sc Ria Septy Anggraini NIP. 19671013 199302 1 001 NIM.C14100025
Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS Dr. Alimuddin, S.Pi, M.S NIP. 19581228 198503 1 003 NIDN. 0003017007
"BOOST-G": GURAME (Osphronemus gouramy) FEED EFFICIENCY IMPROVEMENT INNOVATION LOW-PROTEIN by the ADDITION of
FGA (FISH GROWTH ACCELERATOR)
Ria Septy Anggraini1), Dede Dadang Suhaya 2), Agastya Kuswandi3), Imam Rusydi Hasibuan4), Hesti Irrisanti5)
1Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor (Penulis 1)
Email : riasepty.anggraini@gmail.com
ABSTRAK
Gurame (Osphronemus goramy) or carp is a species of freshwater fish consumption that are classified as economically important. In 2009 the production of fish carp reach the targeted 46.452 tons and will increase 48.900 tonnes in 2014. FGA (Fish growth accelerator) to stimulate the growth of fish through the stimulation of appetite for fish, so as to improve the cultivation and fish feed conversion also increases the fish survival by improving the immune system and resistance to stress. Treatment research of using Protein 12-14% + FGA, Protein 14-16% Protein, FGA + 18% + FGA, and Protein 30-31% as control. Before the FGA be mixed with feed, the first glued together using the yolk so that FGA were given was not damaged and degraded by digestive enzymes. 14-16% Protein + FGA is highly recommended for farmers at the stage of carp hatchery. Not only was able to reduce the cost of production, with the utilization of fodder fish growth made it much faster so that it can accelerate the time of maintenance. In addition, this provision with feed capable of producing High survival and increase production yield.
Key words: gurame, Fish growth accelerator, immune System, resistance to stres,
A. PENDAHULUAN
Ikan gurame (Osphronemus goramy) merupakan jenis ikan konsumsi air
tawar yang tergolong ekonomis penting. Ikan gurami ukuran konsumsi banyak
dipasarkan ke beberapa daerah di Pulau Jawa, seperti Jakarta dengan permintaan
mencapai 22,5 ton/hari pada 2010 dengan tujuan restoran dan pasar swalayan
(KKP, 2010). Pada tahun 2009 produksi ikan gurami mencapai 46.452 ton dan
ditargetkan akan meningkat 48.900 ton pada tahun 2014. Berdasarkan data
tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan permintaan ikan gurami masih dapat
terus ditingkatkan hingga seluruh permintaan pasar terpenuhi dengan
meningkatkan produksi ikan gurami.
Hambatan utama dalam pengembangan budidaya ikan gurami dan
pencapaian target produksinya adalah laju pertumbuhan yang lambat dan ukuran
konsumsi yang relative besar (>500 gram/ekor). Teknologi rekombinan hormon
pertumbuhan (growth hormone, rGH), telah dilaporkan dapat meningkatkan
pertumbuhan ikan secara cepat dan signifikan. Penggunaan rGH merupakan cara
yang aman (Acosta et al., 2007), dan ikan yang memperoleh perlakuan rGH bukan
termasuk organisme GMO (Acosta et al., 2007). Dengan demikian, kecil
kemungkinan ikan tersebut ditolak oleh konsumen. Penerapan rGH pada ikan
rainbow trout dapat meningkatkan pertumbuhan 50% lebih tinggi dibandingkan
dengan ikan kontrol (Sekine et al., 1985). Peningkatan pertumbuhan 20% pada
ikan baronang dengan pemberian rGH sebanyak 0,5 μg/g selama 1 kali per
minggu hingga 4 minggu. Pemberian rGH ikan mas sebesar 0,1 μg/g pada benih
ikan nila dapat meningkatkan bobot tubuh sebesar 53% dibandingkan dengan
kontrol (Li et al., 2003). Pemberian rGH pada ikan nila melalui teknik
ikan kerapu kertang, 18,09% dengan rGH ikan mas, dan 16,99% dengan rGH ikan
gurami (Alimuddin et al., 2010). Aplikasi rGH diduga dapat juga meningkatkan
pertumbuhan ikan gurami secara signifikan.
B. TARGET LUARAN
1. LUARAN
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa ini adalah:
1. Memperoleh ikan gurame dengan pertumbuhan cepat dan efisien dalam
pemanfaatan protein.
2. Publikasi ilmiah mengenai kegiatan penelitian yang dilaksanakan.
2. KEGUNAAN
Kegunaan program penelitian yang dilakukan adalah :
1. Mengaplikasikan teknologi hormon rekombinan FGA melalui pakan
terhadap pertumbuhan ikan gurame.
2. Menghasilkan pakan dengan komposisi protein yang efisien dan efektif
untuk pertumbuhan optimum ikan gurame.
3. Produksi ikan gurame dengan pertumbuhan optimum dan efisien dalam
pemanfaatan protein pada pakan
C. KETERCAPAIAN TARGET
1. Hasil
Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan bobot rerata ikan gurame
(Osphronemus goramy) selama pemeliharaan 3 minggu.
Grafik 1. Laju pertumbuhan rerata bobot ikan gurame (Osphronemus goramy)
5 10 15 20 25
Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4
Bob
o
t
Re
ra
ta
(gra
m
)
Protein 12-14% + FGA
Protein 14-16% + FGA
Protein 18% + FGA
Berdasarkan grafik 1 di atas, diketahui bobot rerata ikan gurame pada
pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar proteinnya
berbeda mengalami kenaikan dari sampling awal sampai sampling akhir. Gurame
yang diberi pakan dengan perlakuan protein 14-16% + FGA mengalami kenaikan
yang paling tinggi mencapai 22 gram/ekor.
Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan rerata panjang total ikan gurame
(Osphronemus goramy) selama pemeliharaan 6 minggu.
Grafik 2. Laju pertumbuhan rerata panjang total ikan gurame (Osphronemus
goramy)
Berdasarkan grafik 1 di atas, diketahuibahwa rerata pantang total ikan
gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar
proteinnya berbeda mengalami kenaikan dari sampling awal sampai sampling
akhir. Gurame yang diberi pakan dengan perlakuan protein 14-16% + FGA
mengalami kenaikan yang paling tinggi mencapai 12 cm/ekor.
Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan rerata tinggi badan ikan gurame
(Osphronemus goramy) selama pemeliharaan 6 minggu.
Grafik 3. Laju pertumbuhan rerata tinggi badan ikan gurame
(Osphronemus goramy) 6 7 8 9 10 11 12 13
Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4
Pa n ja n g T o ta l Re ra ta (c m )
Protein 12-14% + FGA
Protein 14-16% + FGA
Protein 18% + FGA
Protein 30-31% (kontrol)
2 2.5 3 3.5 4 4.5
Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4
Pa n ja n g Bak u Rerat a (c m )
Protein 12-14% + FGA
Protein 14-16% + FGA
Protein 18% + FGA
Berdasarkan grafik 3 di atas, diketahui bahwa rerata tinggi badan ikan
gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar
proteinnya berbeda mengalami kenaikan dari sampling awal sampai sampling
akhir. Gurame yang diberi pakan dengan perlakuan protein 14-16% + FGA
mengalami kenaikan yang paling tinggi mencapai 4.3cm/ekor.
Berilkut ini merupakan tabel pertumbuhan rata-rata bobot ikan gurame
(Osphronemus goramy) selama 6 minggu masa pemeliharaan dengan perlakuan
pakan yang berbeda.
Tabel 1. Pertumbuhan rata-rata bobot ikan gurame (Osphronemus goramy)
Perlakuan Bobot
Protein 12-14% + FGA 4.933292039 gram/ ekor Protein 14-16% + FGA 9.34379741 gram/ ekor
Protein 18% + FGA 7.679490969 gram/ ekor
Protein 30-31% (Kontrol) 7.904350384 gram/ ekor
Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui bahwa Pertumbuhan rata-rata bobot
ikan gurame (Osphronemus goramy) pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan
pemberian pakan yang kadar proteinnya berbeda menghasilkan rata-rata bobot
yang baik. Pertumbuhan bobot terbaik terdapat pada ikan gurame yang diberi
perlakuan pakan dengan protein 14-16% + FGA yaitu sebesar 9.34379741 gram/
ekor
Berilkut ini merupakan tabel survival rate dari ikan gurame (Osphronemus
goramy) selama 6 minggu masa pemeliharaan dengan perlakuan pakan yang
berbeda.
Tabel 2. Survival Rate ikan gurame (Osphronemus goramy)
Perlakuan Awal Akhir SR (%)
Protein 12-14% + FGA 90 74 82.2222
Protein 14-16% + FGA 90 77 85.5556
Protein 18% + FGA 90 60 66.6667
Protein 30-31% (Kontrol) 90 59 65.5556
Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui bahwa survival rate ikan gurame pada
pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang kadar proteinnya
berbeda menghasilkan SR yang tidak buruk. SR terbaik terdapat pada ikan gurame
yang diberi perlakuan pakan dengan protein 14-16% + FGA yaitu sebesar
Berilkut ini merupakan tabel laju pertumbuhan spesifik (Specciffic Growth
Rate) dari ikan gurame (Osphronemus goramy) selama 6 minggu masa
pemeliharaan dengan perlakuan pakan yang berbeda.
Tabel 3. Laju Pertumbuhan Spesifik (Specciffic Growth Rate)
Perlakuan Wt Wo SGR
Protein 12-14% + FGA 1276.91 1172.02 0.41%
Protein 14-16% + FGA 1654.09 1113.15 1.90%
Protein 18% + FGA 944.19 668.85 1.66%
Protein 30-31% (kontrol) 870.91 581.64 1.94%
Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui bahwa laju pertumbuhan spesifik (Specciffic
Growth Rate) ikan gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan
pemberian pakan yang kadar proteinnya berbeda menghasilkan FCR yang tidak
buruk. FRC terbaik dihasilkan oleh ikan gurame yang diberi pakan protein
30-31% yaitu sebesar 1.94%. Namun hasil ini tidak jauh berbeda dengan ikan
gurame yang diberi pakan protein 14-16% + FGA yaitu sebesar 1.90%.
Berilkut ini merupakan tabel Feed Conversion Ratio (FCR) dari ikan
gurame (Osphronemus goramy) selama 6 minggu masa pemeliharaan dengan
perlakuan pakan yang berbeda.
Tabel 4. Feed Conversion Ratio (FCR)
Perlakuan Wt Jumlah pakan FCR
Protein 12-14% + FGA 1276.91 1606.0445 1.2578 Protein 14-16% + FGA 1654.09 1934.3900 1.1695
Protein 18% + FGA 944.19 1467.7615 1.5545
Protein 30-31% + FGA 870.91 1985.7600 2.2801
Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa Feed Conversion Ratio (FCR)
ikan gurame pada pemeliharaan selama 6 minggu dengan pemberian pakan yang
kadar proteinnya berbeda menghasilkan FCR yang baik. FCR terbaik terdapat
pada ikan gurame yang diberi perlakuan pakan dengan protein 14-16% + FGA
yaitu sebesar 1.1695.
2. Pembahasan
Ikan gurami (Osphronemus goramy) merupakan jenis ikan konsumsi air
tawar yang tergolong ekonomis penting. Ikan gurami banyak dijual dengan
berbagai ukuran mulai dari telur yang biasa disebut telur muter, ukuran kwaci,
kuku, jempol, silet, korek, dan rokok, hingga ukuran daging/konsumsi (Dinas
gram/individu adalah 32%, dengan rasio energi protein sebesar 8 kkal/gram
protein menghasilkan laju pertumbuhan harian rata-rata 1,87, efisiensi pakan
50,93% dan retensi protein 27,64% dengan menggunakan tepung bungkil kedelai
dan tepung ikan sebagai bahan bakunya (Purnomo 1997).
FGA (Fish growth accelerator) merupakan protein rekombinan, polipeptida
rantai tunggal dengan ukuran sekitar 22 kDa yang dihasilkan menggunakan
bioreaktor/fermentor untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan (Rousseau &
Dufour, 2007 dalam Acosta et al., 2009). Menurut Forsyth (2002), suatu
polipeptida dalam hormon pertumbuhan menjadi penting dan diperlukan agar
pertumbuhan normal. Selain itu, efek dari hormon pertumbuhan pada
pertumbuhan somatik pada hewan vertebtara memiliki peranan dalam sistem
reproduksi, metabolisme (Gomez et al., 1999), dan osmoregulasi pada ikan
euryhaline (Mancera et al., 2002). FGA memacu pertumbuhan ikan melalui
stimulasi selera makan ikan, sehingga dapat memperbaiki konversi pakan ikan
budidaya dan juga meningkatkan kelangsungan hidup ikan melalui peningkatan
sistem kekebalan tubuh dan daya tahan terhadap stres.
Berdasarkan data-data di atas, diketahui bahwa penelitian mengenai inovasi
peningkatan efisiensi pakan gurame (Osphronemus gouramy) rendah protein
dengan penambahan FGA (Fish Growth Accelerator) menghasilkan ikan gurame
yang pertumbuhannya lebih cepat. Dari hasil penelitian didapatkan pertumbuhan
terbaik terdapat pada perlakuan 2 yaitu pakan dengan protein 14-16%+FGA.
Pertumbuhan rata-rata bobot ikan mencapai 9.34379741 gram/ekor dengan SR
yang paling baik diantara perlakuan lainnya yaitu 85.5556%. Pakan yang biasa
digunakan untuk pemeliharaan ikan gurame berkisar 30-32% yang harga
perkilonya mencapai Rp 10.000,00. Sehingga dengan penelitian ini, membantu
para petani untuk menekan biaya pembelian pakan.
Pakan dengan protein 14-16% ini harga perkilonya hanya Rp 6.000,00
dengan penambahan FGA mampu meningkatkan pertumbuhan lebih cepat
daripada ikan gurame yang diberi pakan dengan protein 30-31%. Terbukti dengan
hasil penelitian, pakan dengan protein 14-16% + FGA menghasilkan bobor
hanya 7.904350384 gram/ekor. Dilihat dari SR yang dihasilkan, pemberian pakan
dengan protein 14-16% + FGA menghasilkan SR terbaik yaitu 85.5556%.
Dilihat dari hasil SGRnya pakan dengan protein 14-16% + FGA tidak
berbeda nyata dengan pakan protein 30-31% yaitu 1.90%. Selisih diantara kedua
pakan perlakuan tersebut hanya 0.4. Selain itu jika dilihat dari FCRnya, pakan
dengan protein 14-16% + FGA memberikan hasil yang terbaik yaitu 1.1695. Hal
ini juga yang membuat kelebihan dari penggunaan pakan ini. Sehingga pakan
dengan protein 14-16% + FGA sangat direkomendasikan untuk petani ikan
gurame pada tahap pembenihan. Bukan hanya mampu menekan biaya produksi,
dengan pemanfaatan pakan ini membuat pertumbuhan ikan jauh lebih cepat
sehingga bisa mempercepat masa pemeliharaan. Selain itu juga pemberian dengan
pakan ini mampu menghasilkan SR yang tinggi dan meningkatkan hasil produksi.
D. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
1. Masalah Administrasi
Keterlambatan mendapatkan izin pemakaian kolam sehingga diawal
pemeliharan ikan dilakukan di akuarium-akuarium. Namun, setelah pembimbing
membantu masalah terselesaikan. Lamanya penurunan dana PKM juga menjadi
masalah sehingga pelaksanaan penelitian mundur sekitar satu bulan.
2. Masalah Teknis
Sempat terjadi pengulangan penelitian pada masa pemeliharaan akibat ikan
yang digunakan sakit dan mati massal. Kematian ini juga disebabkan karena
pemeliharaan di akuarium yang hitternya mati. Sehingga suhu air naik. Namun,
telah terselesaikan saat pembelian ikan baru yang sehat dan pemeliharaan
dilakukan pada hapa di kolam. Selain itu, sulitnya pencarian pakan ikan dengan
protein yang rendah sehingga membutuhkan waktu beberapa hari untuk
mendapatkannya.
E. PENGGUNAAN BIAYA
Biaya yang sudah dikeluarkan adalah:
No Keterangan Biaya
1 Bahan baku
- Ikan Gurami ukuran 5 cm 400 ekor @Rp
2500,-- Ikan Gurami ukuran 3 cm 500 ekor @Rp
1500,-Rp 1.000.000,00
- Pelet merk sinta - Telur Kg @ Rp 20.000
Rp 231.000,00 Rp 20.000,00
2 Alat dan perlengkapan
- Toples besar 4 buah @25.000 - Serser 1 buah @15.000
- Pembelian hapa ukuran 2x1x1 m=15 hapa @85.000
Rp 100.000,00 Rp 15.000,00 Rp 1.275.000,00
Total Rp 3.391.000,00
Rincian biaya yang belum dibayarkan:
No Keterangan Biaya
1 Administrasi
Pembuatan proposal (rental, print, jilid dan perbanyakan)
Pembuatan laporan kemajuan Pembuatan laporan akhir dan poster
Rp 150.000,00 Rp 100.000,00 Rp 350.000,00
Jumlah Rp 600.000,00
2. Bahan Baku
Kalium permanganate 100 gram @Rp 250 Media cair 2XYT 550 ml @ Rp 2.000/ml Terdiri dari : Yeast extract, NaCl, Polypepton Media SOC 2 ml @ Rp 5000
Media Padat 40 ml @ Rp 2.125 PBS (Phospate Buffer Saline) 10 L MiliQ water 5 L @ Rp 30.000/L IPTG 1 g
Cracking buffer 1 ml Ampicillin 1 botol Spirtus 1 L Agarose 50 g Alkohol 70% 1 L Akuades 4 L
Lisozim 5 g Rp 180.000/g TE Buffer 500 ml
Rp 25.000,00 Rp 1.100.000,00
Rp 10.000,00 Rp 85.000,00 Rp 300.000,00 Rp 150.000,00 Rp 450.000,00 Rp 30.000,00 Rp 823.500,00 Rp 10.000,00 Rp 940.000,00 Rp 20.000,00 Rp 4.000,00 Rp 900.000,00 Rp 490.000,00
3. Alat dan Perlengkapan
Termometer celup 2 buah @ Rp. 25.000 Pompa celup 1 buah
Roll Kabel 3 @Rp 30.000 Heater merk Rena 200 watt Toples kecil 12 buah @7.000 Timbangan digital
Baskom 2 buah @Rp 5.000 Ember 1 buah
Selang air kecil 10 meter @Rp 5.000 Mangkok 10 buah @Rp 5.000 Lap makan 2 buah @Rp 5.000 Tisu 4 roll @Rp 2.500
Rp 50.000,00 Rp 150.000,00 Rp 90.000,00 Rp 220.000,00 Rp 84.000,00 Rp 400.000,00 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
Jumlah Rp 1.134.000,00
4 Lain-Lain
Transportasi (ongkos beli bahan baku, peralatan, dll) Komunikasi
Rp 200.000,00
Rp 150.000,00
Jumlah Rp 350.000,00
Total Pengeluaran Rp 7.421.500,00
Dana bantuan dari DIKTI adalah sebesar Rp. 11.100.000, total pengeluaran kegiatan PKM sementara adalah sebesar Rp. 7.421.000. Sisa dana PKM adalah sebesar Rp. 3.679.000. Sisa uang akan digunakan untuk proksimat pakan dan proksimat daging.
LAMPIRAN
Nota keuangan
PEMBUATAN FGA
PROSES COATING