• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DUKUNGAN SPIRITUAL (SPIRITUAL SUPPORT ) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RS dr. SOEPRAOEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DUKUNGAN SPIRITUAL (SPIRITUAL SUPPORT ) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RS dr. SOEPRAOEN MALANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DUKUNGAN SPIRITUAL (SPIRITUAL

SUPPORT ) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT

KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG

BEDAH RS dr. SOEPRAOEN MALANG

SKRIPSI

Oleh :

FITRIA WULANDARI

NIM.09060038

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Dukungan Spiritual (Spiritual Support ) Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada

Pasien Pre Operasi Di Ruang Bedah RS dr. Soepraoen Malang”. Selesainya penulisan skripsi ini adalah berkat bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak,

maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

dengan hati tulus kepada:

1. Tri Lestari Handayani, M.kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang dan juga selaku dosen pembimbing

pertama, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan

skripsi ini.

2. Nurul Aini, M.Kes selaku Ka Prodi S1 Keperawatan.

3. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku dosen pembimbing kedua,yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dengan detail selama penyusunan skripsi

ini.

4. Kedua orang tua yang telah banyak mendoakan dan memberi dukungan atas

penyelesaian skripsi ini.

5. Direktur RS dr. Soepraoen Malang yang telah memberi kesempatan dan ijin

untuk melakukan penelitian.

6. Kepala Ruangan Bedah RS dr. Soepraoen Malang dan semua perawat yang

telah memberikan banyak kemudahan dan bantuan dalam melakukan

(4)

7. Dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya, bimbingan dan memberikan

yang terbaik selama menjadi mahasiswa keperawatan.

8. Sabahat yang telah membantu dan menemani dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memberikan

dukungannya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dengan

harapan dapat menyempurnakan skripsi ini.

Malang, 18 Juli 2013

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………..… i

Lembar Persetujuan……….. ii

Lembar Pengesahan……….. iii

Lembar Pernyataan Keaslian………. iv

Motto……… v

Persembahan………. vi

Kata pengantar……….. ix

Abstract………. xi

Intisari………... xii

Daftar Isi………... xiii

Daftar Tabel……….. xv

Daftar Gambar……….. xvi

Daftar Lampiran……… xvii

BAB I PENDAHULUAN………..…………... 1

1.1 Latar Belakang……….………... 1

1.2 Rumusan Masalah………..……….……… 4

1.3 Tujuan………...……….………. 5

1.3.1 Tujuan Umum………. 5

1.3.2 Tujuan Khusus……… 5

1.4 Manfaat……….……….. 5

1.4.1 Bagi Peneliti……….……….... 5

1.4.2 Bagi Keperawatan………... 5

1.4.3 Bagi Masyarakat………...……….….. 6

1.4.4 Bagi Rumah Sakit………... 6

1.5 Keaslian Penelitian………...………... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….……...……. 8

2.1 Konsep Dukungan Spiritual…..………... 8

2.2 Konsep Kecemasan………...………. 23

2.3 Konsep Pre Operasi ……….………. 44

2.4 Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual….………… 47

2.5 Pengaruh Dukungan Spiritual Terhadap Penurunan tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi………. 49

2.6 Penelitian yang Terkait..……….………...………...….. 50

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN.52 3.1 Kerangka Konsptual………..…………. 52

3.2 Penjelasan Kerangka konsep………...……… 53

3.3 Hipotesis Penelitian………….…………..……….………. 53

BAB IV METODE PENELITIAN……….……….. 54

4.1 Desain Penelitian……….……...…………. 54

(6)

4.2.1 Populasi……….………. 55

4.2.2 Sampel………..….………. 56

4.2.3 Sampling……...………. 56

4.3 Variabel Penelitian……….…..……… 56

4.3.1 Variabel Independen…………...………... 56

4.3.2 Variabel Dependen…………...…..………... 56

4.4 Definisi Operasional………...………..………... 57

4.5 Tempat Penelitian………..………... 58

4.6 Waktu Penelitian………..……….………... 58

4.7 Instrumen Penelitian………..…...………... 58

4.8 Prosedur Pengumpulan Data……….………. 58

4.9 Analisis Data………..…...……….. 60

4.10 Etika Penelitian………...………..…...………... 62

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA……….. 64

5.1 Karakterisitik Sampel……… 64

5.2 Analisa Data………. 74

BAB VI PEMBAHASAN……….. 77

6.1 Intrepetasi dan Hasil Diskusi…... 77

6.2 Keterbatasan Penelitian………. 90

6.3 Implikasi untuk Keperawatan……… 90

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………... 92

7.1 Kesimpulan………... 92

7.2 Saran………. 92

Daftar Pustaka……….... 94

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SOP ( Standar Operasonal Prosedur ) Dukungan Spiritual… 97

Lampiran 2 Script Pemberian Dukungan Spiritual……… 99

Lampiran 3 Surat Permohonan Menjadi Responden……… 102

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Responden……… 103

Lampiran 5 Lembar Data Demografi………... 104

Lampiran 6 Lembar Pemeriksaan TTV ( Tanda-Tanda Vital)………….. 105

Lampiran 7 Kuesioner Tingkat Kecemasan………. 106

Lampiran 8 Surat Ijin Studi Pendahuluan Dan Penelitian……… 111

Lampiran 9 Surat Ijin Melakukan Penelitian………. 112

Lampiran 10 Surat Telah Melakukan Penelitian……….. 113

Lampiran 11 Tabulasi Data Hasil Kuesioner………. 114

Lampiran 12 Hasil Output SPSS………...………... 117

Lampiran 13 Lembar Bimbingan Skripsi………... 122

Lampiran 14 Lembar Absensi Penelitian……… 124

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, M. & Boyle, J. (2008).Transcultural Concepts in Nursing Care, 5th Ed., Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia.

Al-Atsqlani, I. (2008). Fathul Baari (Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari) Jilid 10. Jakarta: Pustaka Azzam.

Alimul, A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Al Qur’anul Karim dan Terjemahannya. (2005). Departemen Agama RI, (QS.7:55; QS.10:106; QS.17:110; QS.26:80; QS.79:5, QS.15:21; QS.26:80; QS.1: 1; QS.1 : 1-7; QS. 112; 113; 114). Syaamil Cipta Media, Bandung.

Arifin, HM. Med. (1994). Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta: PT. Golden Terayon Press.

Budianto, M. (2010). Pengaruh Terapi Religius Doa Kesembuhan Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Diterbitkan. Kudus: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNDIP.

Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., & Dochterman, J.C. (2008). Nursing Intervention Clasification (NIC).5th Edition. St. Louis, MO: Mosby.

Darwanti., Handoyo., & Ridlwan. (2007). Bimbingan Rohani Dan Pengaruhnya Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Primigravida Dengan Persalinan Kala I Di RSU Banyumas. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1,48-54.

Doengoes, M.E. (2001). Rencana perawatan maternal / bayi. Jakarta : EGC.

Effendy, C. (2005). Kiat Sukses Menghadapi Operasi. Yogyakarta: Sahabat Setia.

Ester, M. (2001). Keperawatan Medikal Bedah, Pendekatan Sistem Gastrointestinal. Jakarta: EGC.

Gaffar, La Ode Jumadi. (1999). Ilmu Keperawatan. Jilid I. Jakarta: EGC.

Hamid, D. (2000). Aspek Spiritual Dalam Keperawatan, Jakarta: Widya Medika.

Hawari, D. (1997). Do’a dan Dzikir. Jakarta: Dana Bhakti Primayasa.

(9)

Ihdaniyati A. I. & Arifah, Siti. (2009). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Di Rsu Pandan Arang Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 2 No. 1, 19-24

Jatman, D. (2000). Pendidikan Bagi Orang Sakit. Bandung: Rosdakarya.

Kalkhoran, M.A. & Karimollahi, M. (2007). Religiousness and preoperative anxiety: a correlational study. Annals of General Psychiatry,6:17,1-5.

Kaplan dan Sadock. (1997). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri klinis. Edisi VII. Jilid II. Jakarta: Bina Aksara.

Kiswanto. (2007). Faktor-Faktor Internal Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Klien Benigne Prostat Hyperplasia (BPH) Di Rs Mardi Rahayu Kudus. 41-46.

Kozier B, Erb, G Olivieri R, (1991). Fundamentals of Nursing Consepts, proses and practise, 4 th. California: cd Addison wesey PublishingOmpany, Inc.

Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan). Bandung: Yayasan IAPK Pajajaran.

Maramis, W.F. (2004). Ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Universitas Airlangga.

Masluchah, Luluk dan Sutrisno, Joko. (2010). Pengaruh Bimbingan Do’a dan Dzikir Terhadap Kecemasan Pasien Pre-Operasi. Jurnal Penelitian Psikologi , Vol. 01, No. 01, 11-22.

MNS, Mardiyono., Songwathana, Praneed. & Petpichetchian, Wongchan. (2011). Spirituality Intervention and Outcomes: Corner stone of Holistic Nursing Practice. Nurse Media Journal of Nursing, 1,1, 117 – 127.

Murwani, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo, S. (2000). Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Andi Offset.

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter dan Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasari,dkk. Jakarta: EGC.

(10)

Praktinya, Ahmad Watik dan Abdul Salam M. Sofro(1986). Islam Etika dan Kesehatan, Jakarta: Rajawali.

Rahim, Faqih Aunur. (2001). Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta : UIIPress.

Riwidikdo, Handoko. (2012). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Rosendahl, J., Limmer, K.T., Gummer, J., Dziewas, Ralf., Albes, J.M., and Strauss,

Bernhard. (2009). Bypass surgery with psychological and spiritual support (the By.pass study): Study design and research methods. American Heart Journal, Volume 158, Number 1, 8-14.e1.

Salim, Samsudin. (2005). Bimbingan Rohani Pasien Upaya Mensinergikan Layanan Medis dan Spiritual di Rumah Sakit. Seminar Nasional.

Smeltzer, S. & Bare, B. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner and Suddarth. (8 th edition): Editor, Suzanne C. Smeltzer, Brenda G. Bare; alih bahasa, Agung Waluyo, dkk; editor edisi bahasa indonesia, Monica Ester, Ellen panggabean. Jakarta: EGC.

Stuart, G dan Sundeen, S. (1995). Principle ang Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis Missouri. Mosby Year Book Inc.

Sudjana. (2001). Metode Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito.

Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Resdakarnya.

Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Videbeck, S. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Wijaya, Eni. (2012). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Bunga Lavender Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi SC Di RSIA Aminah Blitar. Tidak Diterbitkan. Malang: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.

Wiknjosastro, Hanifa. (1997). Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandangan setiap orang dalam menghadapi operasi berbeda, sehingga

responnnya pun ikut berbeda. Sampai saat ini, sebagian besar orang

beranggapan bahwa operasi merupakan pengalaman yang menakutkan, sehingga

ketakutan itu dapat menimbulkan kecemasan pada diri seseorang. Menurut

Carpenito, 90% pasien yang akan menjalani operasi berpotensi mengalami

ansietas (kecemasan). Dalam penelitian Medya, Zuhrotun, Sigit, dan Dafid

didapatkan hasil tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sebesar 18 orang

(90%) kecemasan sedang dan 2 orang (10%) kecemasan berat. Sedangkan dalam

pada penelitian Masoomeh Aghamohammadi Kalkhora dan Mansoureh

Karimollahi jurnal dilaporkan bahwa insiden kecemasan pre operasi telah

sebesar 11% sampai 80% dari pasien dewasa. Pada studi pendahuluan di Ruang

Bedah RS dr. Soperaoen Malang, pengukuran yang dilakukan pada 10 responden

rata-rata pasien mengalami kecemasan, sekitar 30% pasien mengalami

kecemasan.

Kecemasan pasien dapat timbul karena keadaan psikologis yang kurang

terpenuhi terhadap suatu kondisi sebelum terjadinya pembedahan misalnya saat

pasien menghadapi tindakan pembiusan, antisipasi nyeri post operasi, takut

kematian dan tidak akan bangun lagi setelah dioperasi serta ketidaktahuan

tentang prosedur pembedahan. Perawatan pre operasi yang tidak efektif dapat

menimbulkan resiko setelah operasi. Seseorang yang sangat cemas sehingga

(12)

2

sebelum operasi, seringkali menjadi hambatan pada post operasi, pasien menjadi

cepat marah, bingung, lebih mudah tersinggung akibat reaksi psikis

dibandingkan dengan pasien dengan mengalami cemas ringan (Long, 1996).

Selain itu juga, cemas berat yang membuat keadaan pasien tidak stabil

mengakibatkan terjadinya penundaan tindakan operasi (Yosep, 2010).

Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan

terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan

tidak menentu dan tidak berdaya (Suliswati, 2005). Respon psikologi karena

pembedahan dapat berkisar dari cemas ringan, sedang, berat, sampai panik

tergantung dari masing-masing individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi

respon fisiologi dan psikologi sepanjang pengalaman pembedahan antara lain

adalah usia, status fisik dan mental, tingkat keparahan penyakit, besar kecilnya

operasi, sumber sosial ekonomi serta ketidaksiapan fisik dan psikologi dari

pasien untuk menjalani operasi (Smeltzer & Bare, 2001).Pada saat pasien akan

menjalani operasi, tanda dan gejala kecemasan dapat terlihat pada respon

tubuhnya seperti gelisah, khawatir, tidak konsentrasi, adanya peningkatan

(ketegangan, tekanan darah, dan frekuensi nafas) dan jantung berdebar-debar

serta terkadang pasien melamun (Herdman , 2011).

Mengatasi kecemasan pasien khususnya pada pasien pre operasi, peranan

perawat dibutuhkan dalam membantu mempersiapkan fisik dan psikis pasien

sebelum tindakan operasi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan dalam

upaya penurunan tingkat kecemasan pasien dapat diberikan melalui terapi

farmakologi, relaksasi menggunakan aromaterapi, dukungan sosial kepada pasien

dan keluarga dan termasuk juga dengan intervensi dukungan spiritual. Dukungan

(13)

3

dengan sebuah energi yang lebih besar sehingga dapat memberikan manfaatnya

dalam beberapa aspek termasuk membantu pasien untuk mencapai tugas

spiritual, untuk mendapatkan respon relaksasi ketenangan dan kesadaran,

mengaktifkan jalur neurologis untuk proses penyembuhan diri (harapan

sembuh) dengan mempromosikan pemeliharaan diri pada adaptasi psikologis,

status fisiologis, hubungan peduli transpersonal, menimbulkan rasa percaya diri,

damai, dan merasakan kehadiran Allah SWT. (Hudak, Gallo, & Morton, (1998)

dalam Mardiyono (2011)).

Pengaruh spiritual terutama selama periode sakit sangat penting, karena

saat orang merasa sakit, kehilangan atau bahkan nyeri akan berpengaruh pada

energi orang tersebut menipis dan spirit orang tersebut terpengaruhi sehingga

hal ini akan mempengaruhi motivasi seseorang untuk sembuh dan berpartisipasi

dalam proses penyembuhan. Selain itu, dukungan spiritual yang mempunyai

dampak positif sehingga dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi disaat

seseorang sakit sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakit klien

yang dialami, khususnya jika keadaan itu memerlukan proses penyembuhan yang

lama dan hasil yang belum pasti seperti pada klien yang akan menjalani operasi

dan juga pemberian dukungan spiritual diharapkan bisa membuat pasien

menjadi tenang dan rileks dalam menghadapi operasi (Potter & Perry, 2005).

Seorang perawat, dalam praktik keperawatannya memiliki peranan

dalam pemenuhan kebutuhan spiritual tetapi terkadang seorang perawat

melalaikan hal yang sepele tetapi sangat dibutuh pasien seperti yang dilporkan

pada penelitian Ni Putu Mega Pratiwi bahwa 70 % perawat sering melupakan

kebutuhan spiritual pasien dengan perawat jarang menayakan dan mengurusi

(14)

4

Perawat sebagai orang pertama dalam pelayanan kesehatan yang secara konsisten

selama 24 jam menjalin kontak dengan pasien berperan dalam memberikan

asuhan keperawatan yang tepat, khusunya dalam memberikan intervensi

keperawatan yang berkualitas dan komprehansif dengan membantu klien

memenuhi kebutuhan dasar yang holistik meliputi aspek biologi, psikologi, sosial

dan spiritual. Pemenuhan kebutuhan spiritual bukan hanya didapat dari keluarga

saja, tetapi juga perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama

dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dengan metode terapi religius melalui

dukungan spiritual untuk mengurangi atau menghilangkan tingkat kecemasan

pada pasien pre operasi. Sehingga terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan

pelayanan kesehatan dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui

pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek

spiritual (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang bagaimana pengaruh dukungan spiritual (spiritual support)

terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Bedah

RS dr. Soepraoen Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaiamana pengaruh dukungan spiritual (spiritual support) terhadap

penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Bedah RS dr.

Soepraoen Malang ?

(15)

5

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh dukungan spiritual (Spiritual Support) terhadap

penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Bedah RS dr.

Soepraoen Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi skor tingkat kecemasan pasien pre operasi sebelum

dilakukan dukungan spiritual.

2. Mengidentifikasi skor tingkat kecemasan pasien pre operasi sesudah

dilakukan dukungan spiritual.

3. Mengetahui pengaruh dukungan spiritual terhadap penurunan tingkat

kecemasan pasien pre operasi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian dibidang

keperawatan khususnya dalam penanganan atau intervensi kecemasan pada

pasien pre operasi.

1.4.2 Bagi Keperawatan

Dapat meningkatkan eksistensi dan profesionalisme perawat dalam

upaya menurunkan bahkan menghilangkan kecemasan pasien yang akan

dilakukan tindakan operasi.

(16)

6

Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang

cara mengatasi kecemasan pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan

pemberian dukungan spiritual.

1.4.4 Bagi Rumah Sakit

Dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit terutama pada keperawatan

yang bersifat komprehensif terhadap pasien dengan menggunakan dukungan

spiritual yang diberikan oleh petugas kesehatan.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telah

dilakukan berkaitan dengan pengaruh dukungan spiritual (Spiritual Support )

terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi, akan tetapi yang

membedakan dari penelitian yang lain peneliti menggunakan pedoman NIC

(Nursing Intervention Classification) dalam melakukan dukungan spiritualnya dan

juga bukan hanya memberikan doa dan dzikir tetapi juga terdapat motivasi yang

diberikan. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah:

1. Penelitian tentang pengaruh bimbingan do’a dan dzikir terhadap kecemasan

pasien pre-operasi yang dilakukan oleh Luluk Masluchah dan Joko Sutrisno

dari Fakultas Psikologi. Hasil penelitian ini adalah ada perbedaan yang sangat

signifikan kecemasan pasien pre-operasi antara pasien yang diberi bimbingan

dzikir dan pasien yang tidak diberi bimbingan dzikir, dimana kecemasan

pasien pre-operasi pada pasien yang tidak diberi bimbingan dzikir lebih

tinggi dibanding pasien yang diberi bimbingan dzikir. Atau dengan kata lain

peranan bimbingan do’a dan dzikir yang diberikan perawat kepada pasien

(17)

7

kecemasan yang dialami oleh pasien, sehingga gejala kecemasan dapat

dikurangi dengan melakukan do’a dan dzikir.

2. Sedangkan pada pasien SC penelitian lain menggunkan teknik relaksasi

dalam penurunan tingkat kecemasan pasiennya yaitu pada penelitian tentang

pengaruh aroma terapi lavender terhadap kecemasan pasien pre-operasi SC

Referensi

Dokumen terkait

relaksasi genggam jari terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi. sectio

Hubungan Komunikasi Terapeuti Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi di Irna Bedah RSUP..

PENGARUH LATIHAN LIMA JARI TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI.. LAPARATOMI DI IRNA

Tujuan umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien pre-operasi diruang bedah RSUD Labuang Baji Makassar dan

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan pasien pre operatif bedah mayor di ruang rawat bedah RSUD Kota Padangsidimpuan berada pada

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr..

Menganalisis pengaruh orientasi ke ruang Intensive Care Unit terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi bedah jantung. di

Hasil penelitian menunjukan bahwa kecemasan pasien pre operasi katarak Di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis, frekuensi tertinggi yaitu hampir