!
i
!
! "
"
# $ $ %& $
'(')'*+*
,- $! &% !% . . $ $&$#
/$ % &$ !% . . $&$#
%# 0. &$ !% $!!$ 1$ !$
ii
.!4$ . .&%5%$#
# $ %&'% '%(')' *%&'% +,-'+ ('
' *% )'.'( %' ) '# ' ( .'/' # ' ' *0' '('%
* '%1*% '$ '(*% '+'%&
, 2
34353676
(
83 ( 936:
; ;
67 7 7 7!7 4 4 8 7 #
# 7 %!!7**27(9**7'9': # #7 ';2;')+;'*
;
! "
# $ 7 7 7# !7
iii
.!4$ .#-. $ $#
%4%#-$# $#&$ $ < $ -. $## #- .#-$#
,1$ &$ $ .# $ $& #$ %!$ $ & $0$ % $ $
.<$!$&$# . $#5.# $4% $&.# !$
$#-, 2
% 34353676
( 6< , 936:
;
67 7 7 7!7
# 7 %!!7**27(9**7'9':
;
4 4 8 7 #
# #7 ';2;')+;'*
;
# $ 7 7 7# !7
% 6693<363:64
/;
! $ 7 78# 7!7 7
# 7 %!!7
;
!
"
1 4 8 !7 8 7
iv
% $& . #1$&$$#
.$
$# &%
$#
2
% 2 % )' ' ()'
% 2 34353676
2
1 2 #
) . " #
( ' =
;
' ( '
;
; 936:
vi
+
!
"
# $
%
&
$ '
vii
$
(
!
$
(
$ (
!
*
+
,
%
*
*
*
+
%
%
( ) -
$
.
!
* ,( /0
!
-
!
-$
viii
-
!
$
!
-
$
!
((1 "2
!
3
!
)
)
)
3
!
!
-
--!
ix
$&$ .#-$#&$
' .(; =%
= $
! >
;
! "
$
= 2
6 - $ !
"
9 % ' ; % ;
! "
8 > ;
;
: $ $ ; % ;
< ; ; ;
; ; ;
5 ;
x 7
4
' .( =
=%
' ;
. .
xi
)*+'( ,% # $*(.**% '( *%( . (#
+,-'+(- % '( *%( % #, ('+ () 0( .'/' # ' '
* '%1*% '+'%&
'$ ()'0(
6; > ; 9; $ $ ; ;% ;8
$ 2 > >
> > >
; ; ; " (
>
> > >
>
" . " # ( >
. " # >
2 "
" " ; @
A " "
)* +( 2 ( > ) > 3 746
74 6B
> . " #
?8 7: 77B ; 69
68 4<B ; 6 6 65B ," "
> > C > ;
?6 79 <5B ; 6<
6? ::B
0 2 (
. " # >
2; ; +
6 > %
9+ > %
xii
%4%#-$#$#&$ $ < $ -. $## #- .#-$# ,1$ &$
$ .# $ $& #$ %!$ $ & $0$ % $ $
.<$!$&$# . $#5.# $4% $&.# !$
$#-#& $
6; > ; 9; $ $ ; ;% ;8
4 "
; ; ; "
#
. " # &
) . " #
" >
" ; A " "
" # 3;746 74;6B
& ) . " #
?8 7:;77B ; 69
68;4<B ; 6 6;65B &
; ?6 79;<5B ;
6< 6?;::B
"
xiii
2 ; +
6
9
8
$/&$
$ $!$# 5% % 777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 .!4$ . .&%5%$# 777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 .!4$ .#-. $ $# 7777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 .!4$ . #1$&$$# .$ $# &% $# 77777777777777777777777777777777777 $&$ .#-$#&$ 7777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ? $4 & $<& 77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ?
#& $ 7777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ? $/&$ 77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ? $/&$ &$4. 7777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ? $/&$ -$!4$ 777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ? $/&$ - $/ 777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ? $/&$ $! $# 777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ? ?
4$4 .# $ % % %$# *
6 6 + $ 6
6 9 ) 5
6 8 ( ?
6 8 6 ( ?
6 8 9 ( ?
6 : > ?
6 < > 7
6 5 4
4$4 & #5$%$# % &$ $77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 *9
9 6 68
9 6 6 6:
9 6 9 ( 6<
9 6 8 > 65
9 6 : 65
xiv
9 6 5 93
9 6 ? ' 96
9 6 7 99
9 6 4 97
9 6 63 94
9 6 66 * 83
9 9 ( ( + 86
9 9 6 + 86
9 9 9 + 89
9 9 8 + 8:
9 9 : + 8?
9 8 # :3
4$4 . $#- $ ,# . &%$ $# ,&. 777777777777777777777777 3;
8 6 :?
8 9 # :7
4$4 0 !.&, . ,- .#. & $# 777777777777777777777777777777777777777777777777777 3(
: 6 :4
: 9 ; ; ( :4
: 8 / <9
: : > , <9
: : 6 > , <8
: : 9 > , + <8
: < ( . <:
: 5 <:
: ? 53
: 7 ( 53
: 4 ' 56
: 4 6 ' " 56
: 4 9 ' $ " 56
: 63 5:
: 66 * 5<
4$4 0 $ .#. & $# $# $#$ $ $&$ 777777777777777777777777777777 ))
< 6 55
< 6 6 ) $ 55
< 6 9 ) $ 1 5?
< 6 8 ) $ 5?
< 9 54
< 8 ?4
< : # 7<
< < # 7<
xv
4$4 0 .!4$ $ $# 777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ++ 5 6 &
) . " # 77
5 9 & )
. " # 46
5 8 &
) . " # 49
5 : 4:
4$4 0 .#%&% 7777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 (:
? 6 4<
? 9 4<
xvi $/&$ &$4.
6 6 ( ) . " # <
: 6 ( > <8
: 9 ( " " <7
: 8 ( " " <7
: : ( <4
: < ( > 58
< 6 ( 54
< 9 ( ?4
< 8 ( 7<
< : ( 75
xvii
$/&$ -$!4$
9 6 & 99
8 9 & :5
xviii
$/&$ - $/
< 6 ) $ 55
< 9 ) $ 1 5?
xix
$/&$ $! $#
6 636
9 639
8 + 638
: + 63:
< 63<
5 637
? > 663
7 + 666
4 + 669
63 + 668
66 + 66:
69 + 66<
68 ' 66?
6: ( 667
6< ( 69:
97
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian :Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Babich KS, Brown L. 1991. Discharge Planning. New Jersey: Slack Inc (ISBN 1/55642/201/6)
Baron, M., Erlenbusch, B., Moran, C.F., O’Connor, K., Rice, K., & Rodriguez, J.. (2008). Best practices manual for discharge planning: Mental health &substance abuse facilities, hospitals, foster care, prisons and jails. Los Angeles: Coalition to hunger & homelessness.
Budi Agustiono & Sumarno. (2011) dengan judul “Analisa Pengaruh Pelayanaan Jasa terhadap Kepuasaan dan Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Bull, M.J., Hansen, H.E., & Gross, C.R. (2000). Differences in family caregiver outcomes by their level of involvement in discharge planning. Appl
Nurs Res. 2000. May;13(2):76-82. PubMed PMID: 10842903.
Carpenito, L.J. (2009). Nursing care plans & documentation: Nursing diagnosis and collaborative problems. 5th edition. Philadelphia: Wolter Kluwer Health.Lippincott William & Wilkins.
Dharmmesta, Bayu Swastha (1999),”Loyalitas Pelanggan”: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan bagi Peneliti, ‘’ Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No 3.
Discharge planning association 2008. Discharge planning. Diakses dari
http://www.discharge planning.org.au/index.htm pada tanggal 31 juli 2013.
Griffin, Jill, , Customer Loyalty: How to Earn It, How to Keep It, New York: Simon and Chuster, Inc, 1996
98
Herniyatun, Nurlaila, Sudaryani (2009) dengan berjudul “ Efektifitas Program
Discharge Planning Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen. Universitas Muhammadiyah Gombong.
Holliman, at al. 2003. Differences and similarities between social work and nurse discharge planners.Division of Social Work. Valdosta State University. Valdosta.USA. Vol 224-31
Kotler. P, 2000, Marketing Management The Mellenium Edition, Prentice Hall Internasional. Inc, New Jersey, USA.
Kozier. B.,et.al. 2004. Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and Practice. Ed. New Jersey: Pearson Education.
Liliana Dewi Purnama Sari (2012) dengan judul “Evaluasi perencanaan pulang di RSUD Tugurejo. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Mariaty Silalahi (2007) dengan judul ‘’Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan dalam Kaitannya dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Universitas Sumatera Utara.
MNS. (2011). Management and network services: Skilled discharge planning form. http://ebookbrowse.com/skilled-discharge-planning-form-pdf-d72670733, diakses tanggal 21 Maret 2013
NANDA International. (2009). NANDA International Nursing diagnosis: Definition & classification 2009-2011. Herdman, T.H. Editor. First edition. USA: BlackwellPublishing. NANDA International.
NCSS. (2006). Care and discharge planning: A guide for service providers. Serial No: 032/SDD19/DEC06. Singapore: National Council of Social Service.
99
Nursalam. (2001). Proses dan dokumentasi keperawatan: Konsep dan praktik. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika.
--- (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan. Edisi pertama.Jakarta : salemba Medika.
Nursalam, dan Efendi, F. 2011. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pemila, Uke. (2009). Internet. Konsep Discharge Planning. Diambil pada tanggal 1 agustus 2013 dari http://152.118.148.220/pkko/files KONSEP%20DISCHARGE%20PLANNING.doc.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses dan praktik. Volume 1. Alih bahasa Yasmin Asih, et al. Editor edisi bahasaIndonesia Devi Yulianti, Monica Ester. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Potter, P.A.2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik: jilid. Jakarta: EGC.
Rofi’i (2011). Skripsi ‘’ hubungan antara keterlibatan dan partisipasi dalam perencanaan pulang antara perawat, pasien, keluarga dan tim kesehatatan dalam perencanaan pulang yang efektif. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Salter,mave.,2001. Planning For smooth discharge. The Royal Marsden Hospital.,London. Vol.97, issue.34,no.32.
Sastroasmoro, Ismael. (1995). Dasar-dasar Metodologi PenelitianKlinis. Jakarta :Binarupa Aksara
100
Swansburg, R.C., & Swansburg, L.C.. (2001). Pengembangan staf keperawatan: suatu komponen pengembangan sumber daya manusia. Alih bahasa Agung Waluyo,Yasmin Asih. Editor Monica Ester. Jakarta: EGC.
Swansburg, R.C. (2000). Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Alih bahasa Suharyati Samba. Editor Monica Ester. Jakarta: EGC.
Sugiyono.(2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy & Candra (2000), Manajemen Jasa, Andi Offset, Yogyakarta.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan merupakan salah satu bentuk kinerja nyata untuk mendapatkan
kepuasan tersendiri seorang pasien dengan demikian pasien merasa puas dan
loyal terhadap jasa yang diberikan, rumah sakit pada kenyataannya belum
mengetahui betapa pentingnya melakukan perawatan pasien saat di rumah, hal ini
yang perlu dikaji dalam proses keperawatan berkelanjutan. Di era globalisasi ini
tersedia banyak layanan kesehatan salah satunya Rumah Sakit.Rumah Sakit
merupakan suatu tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
medik dan spesialistik, pelayanan penunjang medik, pelayanan instalasi medik
dan pelayanan perawatan secara rawat jalan dan rawat inap (Kuncoro dalam
Wahdi, 2006). Rumah sakit pada akhir-akhir ini jumlahnya terus berkembang
setiap tahun, dengan fungsi dasar Rumah Sakit tetap tidak berubah. Fungsi dasar
suatu rumah sakit adalah pemulihan kesehatan anggota masyarakat, baik secara
pelayanan rawat inap, maupun rawat jalan, serta konsultasi pemeliharaan atau
perawatan kesehatan anggota masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan rawat inap
tersebut adalah asuhan keperawatan berupa discharge planning, hal ini sangat
bermanfaat untuk mengurangi angka kekambuhan setelah pasien pulang sehingga
pasien menjadi loyal.
Sistem pelayanan Rumah Sakit di Indonesia menggunakan konsep
multidisiplin.Multidisiplin yang baik ialah adanya kolaborasi antara medis,
2
dan sangat diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat
(Hariyati dalam Purnamasari, 2012). Dengan adanya kerjasama yang baik dari
tim akan mempercepat proses penyembuhan pasien, mengurangi biaya yang akan
dikeluarkan saat perawataan serta mengurangi dampak terjadinya penyakit kronis.
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan itu sendiri adalah pelayanan keperawatan
profesional dimana salah satunya adalah discharge planning.
Discharge planning merupakan suatu rencana yang disusun untuk klien,
sebelum keluar dari rumah sakit dimulai dari pengumpulan data sampai dengan
masuk area keperawatan yaitu meliputi pengkajian, rencana keperawatan,
implementasi dan evaluasi (Fisbach, 1994). Perencanaan pulang ini akan
memberikan deep-learning pada pasien hingga terjadi perubahan perilaku pasien
dan keluarganya dalam memaknai kondisi kesehatan (Pemilia dalam Purnamasari,
2012).
Perencanaan pulang ini dikerjakan oleh coordinator asuhan berkelanjutan
(continuing care coordinator) staf rurnah sakit yang berfungsi sebagai konsultan
untuk proses discharge planning bersama dengan fasilitas kesehatan,
rnenyediakan pendidikan kesehatan, dan memotivasi staf rumah sakit (Discharge
planning Association, 2008). Perawat primer dibantu dengan perawat pelaksana
bertugas dalam melakukan pengkaji keadan klinis klien, pemeriksaan penujang
dan tingkat ketergantungan pasien sehingga dari itu mempermudah perawat
dalam memberikan program health education sesuai dengan keadaan klinis
klien.Tim yang ada mencakup mitra masyarakat dan klien, seperti rekan-rekan,
3
program service safety (Nursalam, 2011). Kepala tim juga merekomendasikan
klien bahwa dalam proses discharge planning harus melibatkan kelompok-
kelompok advokasi dalam kegiatan program perencanaan pemulangan pasien.
Kelompok-kelompok tersebut dapat membantu klien menjadi manusia yang dapat
diterima di lingkungan sosial dengan meningkatkan harga diri, dan memajukan
pengembangan kesehatan dan menjalankan program pengobatan yang baik
(Holliman, et. al., 2003).
Proses perencanaan pulang (discharge planning) apabila menimbulkan
kegagalan akan beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan
disfungsi fisik (Nursalam, 2011). Perencanaan pulang dapat mengurangi
hari/lama perawataan pasien, mencegah kekambuhan, meningkatkan kondisi
kesehatan pasien, dan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas (Pemila
dalam Purnamasari, 2012). Perencanaan pulang yang baik akan berpengaruh
terhadap tingkat kepatuhan pasien pada rumah sakit itu tanpa berpindah tempat
untuk mencari rumah sakit lainya. Rencana pemulangan memerlukan peranan
penting pasien, dan keluarga mereka dalam memberi dan mengatur kontinuitas
perawatan yang diperlukan pasien selama di rumah.Perencanaan pemulangan
harus berpusat pada masalah pasien, yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitasi,
dan perawatan biasanya. Identifikasi dini terhadap pasien yang memerlukan
rencana pemulangan dapat mempersingkat waktu perawatan di Rumah Sakit,
mempengaruhi kebutuhan Rumah Sakit, menurunkan angka penerimaan kembali
4
Pelayanan Rumah Sakit yang baik sangat bergantung pada pelayanan yang
diberikan seorang perawat kepada pasien itu sendiri. Discharge planning yang
efektif seharusnya mencangkup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan
informasi yang komperhensif tentang kebutuhan pasien yang berubah-ubah,
pernyataan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk memastikan kebutuhan
pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi layanan kesehatan
(Kozier, 2004). Dengan pelayanan discharge planning efektif dan efisien
berdampak baik terhadap terhadap loyalitas pasien.
Loyalitas merupakan komitmen untuk bertahan secara mendalam dengan
meggunakan kembali atau berlangganan dengan produk atau jasa terpilih secara
konsisten dimasa sekarang dan masa yang akan datang, meskipun pengaruh
situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan
perubahan perilaku (Oliver dalam Tjiptono, 2006).
Menurut Rofi’i (2011) bahwa ada hubungan antara keterlibatan dan
partisipasi dalam perencanaan pulang antara perawat, pasien, keluarga dan tim
kesehatan lain secara dini sangatlah penting dalam perencanaan pulang yang
efektif. Apabila perawat dapat melakukan komunikasi dengan baik untuk
menjalin hubungan dengan pasien, keluarga dan petugas kesehatan yang lain,
maka keberhasilan pelaksanaan perencanaan pulang akan tercapai.
Menurut hasil wawancara dengan manajer keperawatan dan kepala bagian
keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada perencanaan pulang sudah dilakukan
dari awal Rumah Sakit dibangun pada tahun 2006 serta ditetapkan sebagai surat
5
Kabupaten Malang. Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen adalah rumah sakit
swasta terbesar di kota Kepanjen, bahkan di wilayah Malang selatan, berada di
jalan Panglima Sudirman nomor, 99 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen. Rumah
Sakit Wava Husada memiliki motto peduli pelayanan kesehatan berkualitas.Visi
Rumah Sakit Wava Husada menjadikan rumah sakit unggul dalam pelayanan
untuk mencapai kepuasan pelanggan dan misi menjangkau dan melayani
pelanggan secara profesional dan sepenuh hati, menyediakan prasarana dan
sarana yang berkualitas.
Secara umum penilaian kinerja Rumah Sakit menurut Depkes Republik
Indonesia dan Data Kesehatan tahun 1995 adalah menggunakan indikator-
indikator BOR (Bed Accupancy Rate) atau angka penggunaan tempat tidur,
ALOS (Average Length of Stay) atau rata-rata lamanya dirawat, TOI (Turn Over
Interval) atau interval penggunaan tempat tidur, BTO (Bed Turn Over) atau
frekuensi penggunaan tempat tidur.
Adapun hasil studi pendahuluan mengenai rekapitulasi indikator-indikator
tersebut yang terjadi di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen terlihat pada Tabel
[image:29.612.132.493.578.688.2]1.1.
Tabel 1.1 Rekapitulasi pelayanan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen
NO JENIS PELAYANAN 2012 2013
1 Kunjungan Pasien Rawat Inap 10305 11877
A BOR Total 70% 73%
B Av LOS Total 3 3
C TOI Total 1,5 1,2
6
Berdasarkan hasil rekapitulasi pelayanan Rumah Sakit Wafa Husada pada
tahun 2012-2013, didapatkan nilai Bed Occupation Rate (BOR) adalah
70%-73%; nilai Length Of Stay (LOS) adalah 3 hari; Turn Over Interval (TOI) adalah
1-2 hari; Bed Turn Over (BTO) adalah 73-78 kali. Berdasarkan data tersebut
dapat dikatakan bahwa pelayanan Rumah Sakit Wava Husada masih dalam
standar efisiensi kinerja rumah sakit. Data tersebut sesuai dengan keputusan
Depkes RI (2005) dikutip dalam , bahwa nilai standar efisiensi Bed Occupation
Rate (BOR) adalah (60-85%) untuk pemakaian tempat tidur di ruang rawat inap,
nilai Length Of Stay (LOS) adalah (6-9 hari), nilai Turn Over Interval (TOI)
adalah (1-3 hari) dan nilai Bed Turn Over (BTO) nilai efisiensinya adalah 40-50
kali.
Berdasarkan hasil rekapitulasi pelayanan di rumah sakit Wava Husada
Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang pada tahun 2012-2013 terjadi
peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat inap sehingga rumah sakit Wava
Husada masih dalam standar pelayanan efisein kinerja rumah sakit, ini ditentukan
dengan nilai standar BOR 70%-73% pada tahun 2012-2013, peningkatan nilai
BOR sangat berpengaruh terhadap layanan jasa yang diberikan rumah sakit Wava
Husada berupa discharge planning yang diberikan kepada pasien saat pasien
pulang berupa check list keperwatan berkelanjutan saat di rumah. Hal ini sangat
membantu pasien dalam mengoptimalkan kesehatannya sendiri sehingga
meminimalisir terjadinya kekambuhan, mengurangi dampak terjadinya
7
pasien menjadi yakin dan merasa puas terhadap layanan yang diberikan rumah
sakit Wava Husada Kecamtan Kepanjen Kabupaten Malang.
Berdasarkan hal diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang “ Hubunganantaradischarge planning dengan loyalitas pasien
rawat inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen- Malang.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditentukan
rumusan masalah yaitu: Apakah ada hubungan antara discharge planning dengan
loyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen- Malang ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara discharge planning dengan loyalitas pasien rawat
inap di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen-Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah:
1. Mendeskripsikan gambarandischarge planning di Rumah Sakit Wava
Husada Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
2. Mendeskripsikangambaran loyalitas pasien rawat inap Rumah Sakit
Wava Husada Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
3. Menganalisis hubungan antara discharge planning dengan loyalitas
pasien rawat inap Rumah Sakit Wava Husada Kecamatan Kepanjen
8
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi Instansi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan sebagai bahan evaluasi
terhadap program pada perencanaan pulang, menambah pengetahuan
seluruh staf rumah sakit dalam melakukan pengembangan pelayanan
keperawatan serta menjadikan discharge planning sebagai pelayanan
tambahan yang sangat penting untuk diberikan kepada pasien.
2. Bagi Pasien
Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan dirumah
serta membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan.
3. Bagi Perawat
Meningkatkan keterampilan bagi perawat terutama mengenai pentingnya
memberikan discharge planning pada pasien.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Menjadi bahan evaluasi dalam memberikan pendidikan tentang peran
perawat dalam memberikan discharge planning pada pasien rawat inap
pada mata kuliah manajemen keperawatan terhadap mahasiswa sebagai
modal mereka untuk terjun ke dalam rumah sakit.
5. Bagi Peneliti lain.
Peneliti sadar penelitian ini masih jauh dari sempurna, diharapkan bagi
peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan dengan melakukan penelitian
9
1.5 Definisi Istilah
1. Discharge planning
Discharge planning ialah suatu rencana yang disusun untuk klien,
sebelum keluar dari rumah sakit yang dimulai dari pengumpulan data
sampai dengan masuk area keperawatan yaitu meliputi pengkajian,
rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi (Fisbach, 1994).
2. Perawat
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang
diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU Kesehatan No. 23, 1992).
4. Loyalitas
Loyalitas adalah komitmen untuk bertahan secara mendalam dengan
melakukan pembelian ulang atau berlangganan kembali dengan produk
atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun
pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk
menyebabkan perubahan peliaku.(Oliver dalam Tjiptono, 2006: 387).
5. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis atau bisa juga
10
1.6 Keaslian Penelitian
Hasil penelitian Liliana Dewi Purnama Sari (2012) dengan judul
“Evaluasi perencanaan pulang di RSUD Tugurejo Semarang dengan
menggunakan studi deskriptif mengenai perencanaan pulang menyatakan bahwa
perawat yang melakukan perencanaan pulang pada hari kepulangan klien dari
rumah sakit sebanyak 89, 47 % (Setyowati, 2011).Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi pelaksanaan perencanaan pulang.Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional.Pengambilan sampel
menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel 103 responden.
Hasil penelitian menunjukkan 48 (46,6%) responden cukup dalam pelaksanaan
perencanaan pulang karena dari 103 responden hanya 48 responden yang mampu
melakukan pelaksanaan perencanaan pulang. Peneliti memodifikasi dan
menyusun instrumen penelitian berupa kuesioner dengan melakukan uji content
dan construct validity kepada expert di bidang managemen keperawatan. Saran
untuk bidang keperawatan rumah sakit agar segera menyusun standar pelaksanaan
perencanaan pulang. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penelitian Liliana
Dewi Purnama Sari (2012) dengan judul “Evaluasi perencanaan pulang di RSUD
Tugurejo Semarang diatas adalah mengunakan discharge planning sebagai
variabel independen dan menggunakan rancangan cross sectional serta
pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling.
Hasil penelitian Budi Agustiono & Sumarno. (2011) dengan judul
11
Rawat Inap di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang.Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini, memakai kuesioner dan menggunakan Skala Likert 5 point
dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Alat analisis dalam penelitian ini
menggunakan “Structural Equation Modelling” (SEM) yang memakai 2 tehnik
yaitu Analisis Faktor Konfirmatori atau disebut “Conformatory Factor Analysis”
dan “regression Weight” pada SEM. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada
pengaruh kuat antara Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Pasien di Rumah Sakit Elisabeth, Semarang. Semua hipotesis dalam penelitian ini
dapat diterima, karena menampilkan adanya pengaruh signifikan dari kualitas
pelayanan dengan nilai Critical Ratio (CR) = 5,891, kepuasan pelanggan dengan
nilai CR = 4,913 dan Loyalitas pelanggan dengan nilai CR = 5,928. Semua nilai
tersebut diatas nilai rata-rata CR ³ 2,0. Dimana semakin tinggi kualitas pelayanan,
pelanggan makin puas serta memberikan harapan, kesan dan pengalaman baik
terhadap rumah sakit.Demikian pula makin tinggi kepuasan pelanggan, makin
tercipta loyalitas mereka dengan komitmen, pembelian ulang dan kesetiaan
berobat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Budi Agustiono & Sumarno.
(2011) dengan judul “Analisa Pengaruh Pelayanaan Jasa terhadap Kepuasaan dan
Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang adalah
menggunakan loyalitas pasien rawat inap sebagai variabel dependen dan
menggunakan pengumpulan data berupa lembar kuesioner. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian Budi Agustiono & Sumarno.(2011) dengan judul “Evaluasi
12
dalam penelitian ini menggunakan “Structural Equation Modelling” (SEM)