ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI MUTIARA) KISARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
VERA RONAULI SIMARMATA 122101139
Guna Memenuhi Salah Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : VERA RONAULI SIMARMATA
NIM : 122101139
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI MUTIARA) KISARAN
Tanggal : ... 2015 DOSEN PEMBIMBING
Dra. Marhayanie, M.Si NIP: 195804271985032002 Tanggal :... 2015 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
Dr. Yeni Absah, SE. M.Si NIP: 197411232000122001
Tanggal :... 2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih
dan anugerahnya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) Kisaran. Tujuan Penulisan Skripsi ini
dilakukan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas
Ekonomi Universitas SumateraUtara. Tugas Akhir ini dipersembahkan khusus untuk
kedua orang tua penulis yaitu Bapak Finsensius S. Simarmata dan Ibu Sariah br
Rajagukguk. Terima kasih atas kasih sayang yang tiada henti, pengorbanan serta doa
yang tulus dan tidak pernah putus untuk penulis.
Pada kesempatan ini juga, dengan hati yang tulus penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dra.Marhayanie, M.Si selaku Dosen Pembimbing atas ketulusan hati dan
kesabarannya dalm membimbing serta bersedia meluangkan waktu dan
selalu memberikan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi yang telah
ii
5. Seluruh Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
terutama, untuk semua jasa-jasanya dalam memberikan bantuan kepada
penulis selama perkuliahan.
6. Terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga penulis yang tercinta atas
doa dan dukungannya, Kakak, Abang dan keponakan penulis (Fristiana,
Elfrina, Hendra, Rio dan Vannya).
7. Buat kekasihku Heru Persada Silalahi terima kasih atas dukungan, doa dan
semangat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman DIII Manajemen Keuangan yang tidak dapat disebutkan satu
persatu namanya, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.
9. Teman kos penulis Riance Sinaga , terima kasih atas bantuan dan
dukungannya
Akhir kata, penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan peneliti lainnya. Semoga Tuhan Yesus dan Bunda Maria memberkati selalu kepada
seluruh pihak yang telah bersedia membantu penyelesaian skrpsi ini. Amin.
Medan, 6 Juni 2015
Penulis,
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya KP-RI Mutiara... 5
B. Jenis Usaha Kegiatan... 7
C. Struktur Organisasi... 8
D. Uraian Tugas... 9
E. Kinerja Usaha Terkini... 14
F. Rencana Kegiatan Koperasi... 14
BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan... 19
1. Neraca ... 21
2. Neraca KP-RI Mutiara... 25
3. Laba Rugi... 28
4. Laba Rugi KP-RI Mutiara... 30
5. Rasio ... 32
iv
B. Analisis Laporan Keuangan KP-RI Mutiara... 38
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 53 B. Saran... 54
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Anggota Koperasi... 7
Tabel 3.1 Neraca (KP-RI Mutiara) 2013/ 2014... 24
Tabel 3.2 Laporan Laba Rugi SHU Indonesia KP-RI Mutiara 2013/2014... 29
Tabel 3.3 Ratio Likuiditas KP-RI Mutiara 2013/2014... 43
Tabel 3.4 Ratio Leverage KP-RI Mutiara 2013/2014... 45
Tabel 3.5 Ratio Aktivitas KP-RI Mutiara 2013/2014... 46
1
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas azas kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Pengertian Koperasi menurut Undang-undang Nomor
25 tahun 1992 ialah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Maka dapat
dikatakan bahwa koperasi bukan hanya memeperhatikan aspek bisnisnya, tetapi juga
sosial.
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya sendiri dan
dapat juga bekerja sama dengan badan usaha lain, seperti perusahaan swasta
maupun perusahaan negara dengan memegang teguh prinsip koperasi bekerja yaitu ;
keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara
demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas terhadap modal
terbatas , dan kemandirian. Yang membedakan koperasi dengan bentuk usaha lain
dilihat dari posisi anggotanya. Dalam usahannya koperasi akan lebih banyak
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) Kisaran adalah salah
satu koperasi yang memiliki tujuan yang baik buat membantu perekonomian
masyarakat terutama anggotanya. Adapun tujuannya ialah: (1) Meningkatkan
kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat umuumnya, (2) Ikut membangun
perekonomian nasional serta membantu meningkatkan pengetahuan tentang
perkoperasian kepaada masyarakat, (3) Meningkatkan kesadaran anggota untuk
menyimpan pada koperasi secara teratur.
Oleh karena itu penulis tertarik dan memilih Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Kisaran sebagai tempat penelitian. Dalam
menjalankan kegiatan usahanya KP-RI Mutiara memiliki jenis usaha yaitu : (1)
menyediakan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya para anggota
koperasi, (2)memberikan/ mengadakan simpan pinjam uang kepada masyarakat
khususnya para anggota koperasi, (3) memberikan pelatihan usaha kepada para
anggota koperasi, (4) memberikan jasa kepada perorangan maupun borongan, (5)
memberikan bantuan pelayanan permodalan kepada anggota KP-RI Mutiara dalam
bentuk kredit.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang dibutuhkan
berbagai pihak baik pihak intern (pemegang saham, manajemen perusahaan,
karyawan) maupun pihak ekstern (kreditor, investor, pemerintah, otoritas pajak)
perusahaan. Laporan keuangan menunjukkan ikhtisar mengenai keadaan keuangan
yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode. Laporan keuangan sendiri
terdiri dari Neraca, Laporan Laba-rugi, Laporan arus kas, dan Catatan Tentang
Seperti umumnya badan usaha , koperasi juga membuat atau menyusun laporan
keuangan guna mengetahui gambaran/ informasi yang menyeluruh mengenai
keadaan harta , hutang, modal/ pendapatan hasil dan biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh koperasi agar dapat berguna bagi koperasi itu juga maupun pihak- pihak yang
berkepentingan.
Namun, laporan keuangan hanya menyajikan data yang bersifat umum yang
merupakan suatu laporan saja, sehingga perlu analisa yang lebih jauh agar laporan
keuangan tersebut relevan, jelas, mudah dimengerti, dapat diuji kebenarannya, netral
serta dapat dipercaya sebagai informasi untuk pengambilan keputusan.
Ada beberapa teknik yang biasa digunakan dalam melakukan suatu analisis,
dimana salah satunya adalah dengan menggunakan rasio. Analisis rasio merupakan
salah satu dari teknik analis yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran
kondisi perusahaan. Dengan menggunakan analisis rasio diharapkan dapat
mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan tersebut sebagai dasar penyusunan
rencana masa akan datang.
Melihat peranan penting dari analisis laporan keuangan, maka penulis tertarik
untuk menganalisis laporan keuangan koperasi pegawai Republik Indonesia Mutiara
dalam tugas akhir ini dengan judul “ Analisis Laporan Keuangan Pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia Mutiara” sebagai judul ini penulis membatasi ruang
lingkup pembahasan . Laporan keuangan yang digunakan, yaitu: Analisis pada
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diajukan penulis: “Bagaimana kondisi keuangan
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara yang dilihat dari ratio likuiditas,
leverage, aktivitas dan profitabilitas pada tahun 2013 dan 2014”.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kondisi keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara selama tahun 2013- 2014.
2. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara dalam meningkatkan pendapatan
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penulisan ini adalah :
a. Bagi Penulis
Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis dalam melakukan analisis
laporan keuangan dan penerapannya di perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan tambahan masukan dan informasi bagi KP-RI guna melihat
perkembangan perusahaan dalam menyusun rencana dan kebijakan
keuangannya pada masa yang akan datang.
c. Bagi Peneliti LainSebagai sumbangan pemikiran dan bahan referensi bagi
peneliti-peneliti yang nantinya dapat memberikan perbandingan lain untuk
5
A. Sejarah Ringkas Koperasi
Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi
masyarakat ekonomi golongan lemah dalam meningkatkan usaha mereka sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup mereka, sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal
inilah yang mendorong para pegawai negeri kabupaten Asahan di Kisaran
mendirikan koperasi yang kemudian diberikan nama dengan KP-RI Mutiara. KP-RI
Mutiara ini, telah berbadan hukum sejak tanggal 12 November 1988 dengan nomor
3453A/ BH/ III. Tanggal 12 November 1988. KP- RI Mutiara ini beralamat di Jalan
MH Thamrin, Nomor 37 , di Kisaran Kabupaten Asahan.
Keanggotaan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)
Kisaran ada yang bertambah dan ada yang berkurang tiap tahunnya. Namun
pengurangan anggota yang dikarenakan permintaan sendiri , meninggal ataupun
diberhentikan tidak menjadi penghalang buat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara) buat terus berkembang. Berikut ini disajikan tabel jumlah
anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun
Tabel 2.1
Jumlah Anggota KP-RI Mutiara Tahun 2014
NO. UNIT KERJA LK PR JUMLAH
1 SMA Negri 1 Kisaran 16 26 42
2 SMA Negri 2 Kisaran 6 8 14
3 SMK Negri 2 Kisaran 1 - 1
4 SMA Negri 1 Meranti - 1 1
5 SMP Negri 1 Kisaran 6 23 29
6 SMP Negri 2 Kisaran 6 15 21
7 SMP Negri 4 Kisaran 4 12 16
8 SMP Negri 5 Kisaran 12 7 19
9 SMP Negri 6 Kisaran 1 4 5
10 SMP Negri 7 Kisaran 5 13 18
11 SMP Negri 1 Silaulaut 2 8 10
12 SMP Negri 2 Silaulaut 4 6 10
13 SMP Negri P. Bandring 2 - 2
14 SMP Negri 1 Rawang 2 7 9
15 SMP Negri T. Raja 1 - 1
16 KP RI Mutiara Kisaran 20 17 37
17 SMP Negri 1 Seidadap - 6 6
JUMLAH: 88 153 241
Sejalan dengan Undang- undang No. 25 Tahun 1992, Koperasi sebagai badan
usaha yang beranggotakan orang-orang dalam melaksanakan kegiatannya
berdasarkan pada prinsip koperasi dan sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 yang berazazkan kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) ini bertujuan :
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
2. Ikut membangun perekonomian nasional serta membantu meningkatkan
pengetahuan tentang perkoperasian kepada masyarakat
3. Meningkatkan kesadaran anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur
Adapun permodalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI
Mutiara) bersumber dari uang simpanan pokok , uang simpanan wajib, uang
simpanan sukarela, uang pinjaman , uang tambahan permodalan dari pihak ketiga
dan uang penerimaan lainnya.
B. Jenis Usaha Kegiatan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara) memiliki beberapa jenis usaha dengan ruang lingkup
1. Menyediakan barang- barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya para
anggota koperasi.
2. Memberikan/ mengadakan simpan pinjam uang kepada masyarakat
khususnya para anggota koperasi
3. Memberikan pelatihan-pelatihan usaha kepada para anggota koperasi
4. Memberikan jasa kepada perorangan maupun borongan
5. Memberikan bantuan pelayanan permodalan kepada anggota KP-RI Mutiara
dalam bentuk kredit
C. Struktur Organisasi Koperasi
Struktur organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan atas dasar tujuan ,
kerjasama yang mempunyai bentuk ataupun susunan secara sistematis, jelas dan
formil merumuskan bidang tugas masing-masing serta menegaskan hubungan antara
yang satu dengan yang lainnya. Secara sederhana struktur organisasi menyatakan
alat dan cara kerja dalam mengatur sumber daya manusia kearah pencapaian tujuan.
Adapun susunan pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI
Mutiara) tahun 2000-2015 sebagai berikut :
1. RAT (Rapat Anggota Tahunan )
2. Badan Pengawas
a. Ketua : D. Silaen
b. Sekretaris : M. Siagian
3. Pengurus Harian:
a. Ketua : K. Pulungan
b. Sekretaris : E. Simangunsong
c. Bendahara : H. H. Saragih
4. Dewan Penasehat:
a. Jumadi
b. Anita Hasibuan
5. Karyawan :
a. Syafriani
b. Benny .SP. Silaen
D. Uraian Tugas
Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas usaha diatur pembagian tugas
masing-masing fungsi pelaksanaan tertulis sebagai berikut :
1. Rapat Anggota (RA)
Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam
forum Rapat Anggota, sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota
Tahunan).
Fungsi Rapat Anggota adalah :
1. Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
2. Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan
3. Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan
atau pengawas.
4. Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Koperasi serta pengesahan Laporan Keuangan.
5. Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam
melaksanakan tugasnya.
6. Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
7. Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran koperasi.
2. Badan Pengawas
Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan
oleh Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun
1992. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas dan
wewenang pengawas antara lain :
1. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus dan
pengelola koperasi.
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
4. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara
pemeriksaannya.
7. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota
8. Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
9. Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.
3. Pengurus Harian
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi, dan berperan mewakili anggota
dalam menjalankan kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat
menunjuk manajaer dan karyawan sebagai pengelola untuk menjalankan fungsi
usaha sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada, sebagaimana jelas tercantum
dalam pasal 32 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT
Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan RAT guna memberikan
manfaat kepada anggota koperasi. Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan
yang harus dilakukan
pengelola (Tim Manajemen) dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut :
1. Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
2. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan
RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi).
3. Menyelenggarakan Rapat Anggota
4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan tugas.
5. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib.
6. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas.
9. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota.
10. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota
11. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas
dan pengurus.
12. Mencatat masuk dan keluarnya anggota.
a. Ketua
Adapun tugas dari ketua adalah sebagai berikut:
a. Memimpin kegiatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI) berdasarkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan keputusan
rapat anggota tahunan serta kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh
rapat pengurus
b. Mewakili/ penanggung jawab Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara) kedalam maupun keluar
c. Memimpin rapat pleno (rapat pengurus lengkap) maupun rapat pengurus
harian
d. Memimpin, mengarahkan serta mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan
rencana kerja Koperasi
e. Sebagai kordinator KP-RI Mutiara
b. Sekretaris
Tugas dari sekretaris adalah:
a. Mengkoordinir dari seluruh kegiatan administrasi koperasi
c. Membantu mempersiapkan rencana kegiatan koperasi
d. Mengkoordinir bidang pembelian barang konsumsi maupun sandang
c. Bendahara
Adapun tugas dari bendahara koperasi adalah :
a. Membantu ketua dalam merumuskan kebijaksanaan dalam bidang
keuangan sesuai dengan keputusan rapat pengurus dan rapat anggota
b. Membantu ketua dalam mengawasi, mengarahkan penggunaan dana
sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan
c. Atas perintah ketua ataupun yang mewakili, bendahara melakukan
pengeluaran dana sesuai dengan kebutuhan
d. Mengupayakan pencarian dana dari anggota yang dapat digunakan untuk
kegiatan kerja
e. Menyimpan dan mengadministrasikan keuangan Koperasi Pegawai
Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)
4. Dewan Penasehat
Sebagai penasihat ini berlaku baik bagi para manajer maupun bagi para anggota.
Bagi para pengurus maminta nasihat kepada dewan penaseha adalah penting sekali
artinya,terutama dalam rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan operasional
5. Karyawan
Adapun tugas dari karyawan adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh pengurus Koperasi
Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)
b. Melaksanakan tugas segari – hari di bidang usaha.
c. Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
E. Kinerja Usaha Terkini
Untuk tercapainya tujuan utama dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutira) yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota , Koperasi
Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) terus berupaya melakukan
peningkatan pelayanan yang baik kepada anggota maupun masyarakat. Salah satu
bentuk peningkatan pelayanan kepada anggota maupun masyarakat ialah dengan
kecepatan layanan, harga yang bersaing dengan pihak yang lain dan dengan
kepuasan pelanggan. Saat ini Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI) bersedia memfasilitasi para anggota ataupun masyarakat untuk mendapatkan
kredit dari bank yang bekerja sama dengan koperasi. Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara (KP-RI) juga memberikan pinjaman kepada anggota dengan
bunga yang relatif rendah. Selain itu Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI Mutiara) juga memberikan pelatihan-pelatihan berupa pelatihan untuk para
F. Rencana Kegiatan Perusahaan
Rencana kerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara Kisaran (KP-RI
Mutiara) tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Organisasi
a. Menerima anggota yang berstatus PNS/ CPNS yang belum menjadi
anggota KP-RI Mutiara sesuai dengan bunyi AD/ ART di SMP,
SMA, SMK Negri dan guru/ pegawai yang diperbantukan di sekolah
swasta SMP/ SMA/ SMK atau sederajat di Kisaran dan sekitarnya di
Kabupaten Asahan.
b. Melaksanakan AD/ ART dan Undang- Undang No. 25 Tahun 1992
dan informasi penting tentang perkoperasian
c. Mengusahakan mengikut sertakan anggota mengikuto pendidikan/
pelatihan yang diselenggarakan pemerintah maupun koperasi dalam
rangka pengkaderan
d. Menjalin kerja sama antar sesama gerakan koperasi dalam rangka
keuntungan bersama
e. Memberhentikan anggota yang tidak lagi memenuhi anggaran dasar
dan peraturan koperasi.
f. Menyelesaikan perubahan anggaran dasar bab 1 pasal 1 dan Bab XIX
2. Management
a. Mengusahakan RAPB yang lebih realistis
b. Menganalisa pelaksanaan anggaran dan usaha tiap bulan berpedoman
prinsip akuntansi Indonesia
c. Mengusahakan peningkatan kesejahteraan, pengetahuan dan
keterampilan karyawan
d. Melaksanakan laporan- laporan ekstern
e. Pengadaan alat- alat perlengkapan kantor
3. Usaha
a. Melayani pemberian pinjaman kepada anggota/ non anggota yang
berstatus PNS dengan cicilan teratur (Pokok + Jasa) atas jaminan
kepala unit kerja dan bendahara gaji.
b. Anggota pensiun dapat diberi jaminan tanpa melalui pimpinan unit/
bendaharawan gaji sebesar kemampuan simpanannya atau dengan
brogh yang bernilai Bank.
c. Pelunasan pinjaman dapat diterima dengan menambah bunga (Jasa)
satu bulan ditambah pokok pinjaman yang belum dibayar.
4. Penambahan Permodalan
Dasar pemikiran :
a. Banyaknya anggota mau meminjam ke koperasi dengan jumlah yang
b. Adanya Bank pemerintah dan swasta mau menyalurkan pinjaman
dengan jumlah besar dengan tenggang waktu angsuran 5 tahun.
c. Modal pada “KP-RI Mutiara” Kisaran yang relative kecil sehingga
tidak dapat memenuhi kegiatan anggota.
d. Banyaknya anggota yang mengalihkan pinjaman ke Bank, maka
pengurus untuk menghadapi kenyataan ini maka permodalan
koperasi kita sangat perlu untuk ditambah, maka tahun 2015 ini
- Simpanan wajib Rp. 90.000
- Menerima SSB apabila diperlukan dengan jasa 1,5 % / bulan
- SHU untuk anggota dan gratifikasi/ badan pengawas/ penasehat
dibagi secara administratif.
5. Kesejahteraan Anggota
Paket Lebaran dan Paket Natal :
a. Paket lebaran dan paket natal untuk tahun 2015 direncanakan
sebanyak Rp. 200.000.000
b. Paket ini dibagi 2 tahap, yaitu :
Tahap I : yaitu kepada yang beragama Islam dibayarkan 2 minggu
sebelum hari Raya Idul Fitri tahun 2015
Tahap II : yaitu kepada yang beragama Kristen/ lain- lain dan
dibayar 2 minggu sebelum hari Natal tahun 2015
Pembagian paket berdasarkan simpanan- simpanan (modal) anggota
6. Dana Sosial
1. Anggota Menikah 1 Kali : Rp. 200.000
2. Anak Lahir : Rp. 150.000
3. Anak Anggota Menikah (3x) : Rp. 150.000
4. Anggota Meninggal Dunia : Rp. 1. 500.000
5. Suami/ Istri Anggota Meninggal Dunia : Rp. 1. 250.000
6. Anak Anggota Meninggal Dunia : Rp. 500.000
Demikianlah rencana kerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
19
PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka
mempertanggung-jawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber
dana yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu . Bagi para analis, Laporan Keuangan merupakan media yang paling
penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan
keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha
perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode
tertentu. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar,
transparan , mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya
ataupun antar perusahaan sejenis.
Menurut Hanafi dan Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63),
laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi
mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri,
kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan
resiko perusahaan. Menurut Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan
Keuangan (2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan
waktu tertentu. Menurut perusahaan laporan keuangan merupakan laporan yang
disusun secara periodik (tahunan) berdasarkan data/ transaksi yang benar- benar
dilakukan oleh perusahaan merupakan hasil akhir dari pencatatan akuntansi/
pembukuan atas transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode tertentu,
biasanya tahunan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atsa dapat disimpulkan bahwa Laporan
keuangan adalah:
1. Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk
membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak
eksternal perusahaan.
2. Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja keuangan
maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi yang baik
atau tidak.
3. Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasifikasikan,
pada periode tertentu.
4. Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama periode yang bersangkutan.
Dengan menerapkan laporan keuangan secara tepat diharapkan bahwa laporan
keuangan akan memberikan gambaran sebenarnya tentang kinerja manajemen
perusahaan pada masa lalu dan prospek di masa yang akan datang, sehingga dapat
dipercaya dan diandalkan oleh investor sebagai acuan dalam mengambil keputusan
akhirnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan
kuntan publik sebagai pemberi opini atas laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan sebenarnya merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, penggabungan,
dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan perusahaan dengan seluruh
pihak terkait dengan kegiatan usahanya dan peristiwa penting yang terjadi di
perusahaan.
Namun demikian laporan keuangan pada umumnya terdiri dari Neraca dan
Laporan Laba Rugi yang berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa
lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijaksanaan perusahaan
dimasa yang akan datang.
Dalam melakukan analisis laporan keuangan umumnya diperlukan dua laporan
keuangan yang utama yaitu sebagai berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
1. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan
ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu . Aset disajikan dalam kriteria
lancar dan tidak lancar . Kewajiban disajikan sebagai kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi
dengan seluruh kewajiban perusahaan. Neraca adalah suatu laporan yang sistematis
suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir
bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun.
Menurut perusahaan neraca merupakan salah satu jenis laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan secara periodik, biasanya tahunan dan merupakan laporan
yang menunjukkan keadaan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu:
1. Bentuk Neraca Staffel (Report Form)
Neraca dalam bentuk staffel disajikan atau dilaporkan dalam satu halaman
vertikal. Disebelah atas dicantumkan total asset dan dibawahnya disajikan
pos kewajiban dan pos modal.
2. Bentuk Neraca Skontro ( Account Form )
Neraca dalam bentuk skontro, aset disajikan disebelah kiri dan kewajiban
serta modal ditempatkan sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah
menyebelah.
3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan (Financial Position Form)
Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk
sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini
pertama-tama dicantumkan aset lancar dikurangi hutang lancar dan hasil
pengurangannya diketahui modal kerja. Modal ditambah aset tetap dan aset
lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang maka akan diperoleh
modal pemiliknya.
a. Harta (aktiva)
Aktiva menurut Stice Skousen (2004) adalah kemungkinan manfaat ekonomi di
masa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu
sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di masa lalu.
Unsur aktiva ini masih digolongkan kepada berbagai jenis aktiva yaitu :
1) Aktiva lancar
2) Aktiva tetap.
b. Passiva
Passiva merupakan sumber pembelanjaan perusahaan. Apabila seorang manajer
keuangan telah selesai membuat keputusan investasi yang menghasilkan aktiva baik
lancar maupun aktiva tidak lancar maka keputusan selanjutnya adalah keputusan
pembelanjaan. Keputusan pembelanjaan menyangkut bagaimana membelanjai
investasi atau aktiva. Hasil dari keputusan pembelanjaan adalah passiva.
Passiva dapat digolongkan dalam :
1) Hutang
Menurut Soermarso S.R (2002) hutang merupakan semua kewajiban
perusahaan yang belum terpenuhi kepada pihak lain, dimana hutang ini
merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur.
Menurut perusahaan hutang merupakan perjanjian secara lisan atau
timbul dari pembelian barang secara kredit. Hutang perusahaan dapat
dibedakan atas :
a) Hutang lancar, yaitu hutang atau kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya dilakukan dalam kurun waktu yang pendek biasanya 1
tahun atau kurang.
b) Hutang jangka panjang, yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang
jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun.
2) Modal (capital)
Modal merupakan hak pemilik atas kekayaan perusahaan yang timbul
sebagai akibat penanaman dana (investasi) yang dilakukan oleh pemilik.
Menurut perusahaan modal merupakan kekayaan perusahaan yang bertambah
bila perusahaan mendapat laba bersih, berkurang bila perusahaan mengalami
rugi bersih dan bila ada pembagian laba kepada para pemilik.
Modal perusahaan tergantung kepada bentuk hukum perusahaan yang
bersangkutan . jika badan hukum koperasi, maka semua dana yang merupakan
modal yang kelak akan turut menerima laba dan menanggung rugi dalam
kegiatan usaha koperasi adalah tergolong kedalam sendiri, seperti berikut :
a) Simpanan pokok anggota
b) Simpanan wajib anggota
c) Modal donasi (hibah)
2. Neraca Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tabel 3.1
NERACA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA MUTIARA (KP-RI MUTIARA)
PER 31 DESEMBER 2013 DAN PER 31 DESEMBER 2014 (DALAM Rp)
Piutang 1 Tahun
Piutang 2 Tahun
Piutang 3 Tahun
Piutang 4 Tahun
Piutang Sementara
JUMLAH : 2,534,755,441.98 2,796,370,473.98 261,615,032.00
Piutang Lewat Waktu 2 Tahun
Harta Tak Lancar :
Piutang Lewat Waktu 4 Tahun
12
Penyertaan Pada PKPN
:
Penyertaan Pada IKPN
Penyertaan Pada KJA Handayani
1,032,147.78
JUMLAH : 16,711,175.00 15,646,755.00 (1,064,420.00) JUMLAH TOTAL : 2,569,218,357.61 2,813,794,130.11 244,575,772.5
E. 23 24
PASSIVA
Kewajiban Lancar :
25
F. 26
Biaya – biaya yang harus dibayar 5,245,000.00 6,375,000.00 1,130,00.00
JUMLAH: 138,102,175.00 107,535,975.00 (30,566,200.00) Hutang Jangka Pendek:
Simpanan Sukarela Berjasa 395,000,000.00 362,000,000.00 (33,000,000.00)
G.
JUMLAH: 395,000,000.00 362,000,000.00 (33,000,000.00) Kekayaan Sendiri :
Modal :
Simpanan Khusus Anggota
2,220,000.00
JUMLAH : 1,697,226,673.10 1,916,064,045.60 218,837,372.5 Kegiatan Koperasi :
Dana Resiko
Dana Pembangunan Daerah Kerja
40 41
Insentif Bendahara Nasabah
Sisa Hasil Usaha
8,470,000.00
-
10,445,000.00
-
1,975,000.00
-
JUMLAH: 338,889,509.51 428,194,109.51 89,304,600.00 JUMLAH I + II 2,036,116,182.61 2,344,258,155.11 308,141,972.5 JUMLAH TOTAL 2,569,218,357.61 2,813,794,130.11 244,575,772.5
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014
3. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban (biaya)
serta laba atau rugi yang diperolah perusahaan selama periode tertentu. Menurut
perusahaan bahwa laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis
tentang penghasilan dan biaya yang terjadi pada suatu perusahaan selama periode
tertentu. Perusahaan dapat mengklasifikasikan pendapatan dan beban atas dasar
sifat atau fungsi dalam perusahaan. Berdasarkan sifat, berarti pendapatan dan beban
dinamai dengan peruntukannya, misalnya pengeluaran untuk bahan baku dinamakan
beban bahan baku, untuk gaji dan upah dinamakn beban pegawai dan seterusnya.
Dalam pembuatan laporan laba rugi harus pula diperhatikan prinsip akuntansi
yang berlaku yang berguna bagi pihak manajemen sebagai alat untuk mengetahui
aktifitas operasi operasi perusahaan yang telah dicapai selama periode tertentu.
Menurut prinsip, pendapatan dan beban akan dicatat pada saat terjadinya transaksi
bukan pada saat diterimanya pendapatan atau dibayarkannya biaya dalam bentuk
lanjuti transaksi yang sudah terjadi maka hal itu tidak akan mempengaruhi
pendapatan dan beban sebab penerimaan dan pembayaran uang kas tersebut akan
dicatat pada rekening kas di neraca. Akibat digunakannya prinsip ini maka laba
bersih atau rugi bersih yang ada di laporan laba rugi tidak akan pernah sama
jumlahnya dengan selisih antara seluruh kas masuk dengan seluruh kas keluar yang
ada pada laporan arus kas suatu perusahaan.
Dalam menyajikan laporan laba rugi dikenal dengan Current Operating Income
dan All Inclusive Income . Semua income yang berasal dari kegiatan normal dan
kegiatan insidential dicantumkan dalam laporan laba rugi dan hasil akhirnya saja
yang dilaporkan ke laporan laba ditahan, maka konsep ini disebut all inclusive
income.
Dalam penyusunan laporan laba rugi, umumnya harus mengikuti aturan sebagai
berikut :
1. Disebutkan judul yang terdiri dari nama perusahaan, nama laporan (laporan
laba rugi), dan periode waktu.
2. Perlu diungkapkan sumber penghasilan dan bermacam-macam biaya yang
timbul sehubungan dengan usaha pokok (utama) perusahaan.
3. Diperlihatkan secara khusus besarnya pajak perseroan.
4. Pos-pos insidental dan penyesuaian periode sebelumnya harus ditunjukkan
4. Laba Rugi Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)
Tabel 3.2
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA MUTIARA (KP-RI Mutiara)
LAPORAN LABA RUGI SHU
PER 31 DESEMBER 2013 DAN PER 31 DESEMBER 2014 (DALAM Rp)
KETERANGAN 2013 2014 Naik/ Turun
Pendapatan Dari Usaha Simpan Pinjam :
Jasa Piutang
JUMLAH : 578.707.572,00 668.449.401,00 89.741.829,00 Biaya – Biaya Operasional :
Gaji Karyawan
Perjalanan Dinas Karyawan
Lembur Karyawan
Tunjangan Sosial Lainnya
Perawatan Bangunan
Biaya Listrik/ Air
Premium / Pelumas
Perawatan Kereta
Biaya Suku Cadang
Biaya STNK Kereta
Biaya Pajak
Astek
Insentif Pengurus/ Bapeng/ Penasehat
Biaya perj, Pengurus/ Bapeng/ Penasehat
Biaya – biaya Rapat
Biaya Rapat Anggota
Biaya Pembinaan Anggota (THR)
Biaya Representasi
Biaya Lain- lain
Biaya Komunikasi
Biaya ADM Kantor
Biaya Perawatan ATK
Biaya Jasa SSB
Biaya Penyusutan Bangunan
Biaya Penyusutan Peralatan
Biaya Penyusutan Kendaraan
300.000,00
JUMLAH : 418.644.398,00 489.922.009,00 71.277.611,00 SISA HASIL USAHA 31 DESEMBER
2013 DAN 2014
160.063.174,00 178.527.392,00 18.464.218,00
Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun
5. Ratio Keuangan
Disebut rasio karena yang dilakukan pada dasarnya adalah membandingkan
(membagi) antara satu item tertentu dalam laporan keuangan dengan item lainnya.
Ratio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan.
Ratio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan
keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil operasi dapat diinterpretasikan.
Ratio keuangan hanya merupakan suatu petunjuk atau suatu indikasi mengenai
kondisi keuangan suatu perusahaan, namun tidak merupakan gambaran lengkap
mengenai kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Mengingat hal tersebut,
maka manajer perusahaan harus berhati- hati dalam melakukan penafsiran terhadap
rasio keuangan tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membandingkan rasio keuangan adalah
bahwa metode akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan konsistensi dari waktu
ke waktu , dan sama dengan yang dipergunakan oleh perusahaan- perusahaan
sejenis.
Jenis- jenis rasio keuangan , dapat dikelompokan menjadi:
1. Rasio Likuiditas ( Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.
Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur likuiditas, yaitu Current Ratio,
a. Current Ratio
Current Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar
yang tersedia.
Current Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Current Ratio = ������ ������
������ ������ x 100%
b. Quick Ratio
Quick Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset yang
lebih liquid.
Quick Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Quick Ratio = ������ ������ −����������
������ ������ x 100%
c. Cash Ratio
Cash Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang
tersedia dan surat berharga (efek) yang segera dapat diuangkan.
Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Cash Ratio = ���ℎ+����
������ ������ x 100%
d. Net Working Capital Ratio
Net Working Capital Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
Rasio ini dapat digunakan dengan rumus :
Working capital = ������ ������ −������ ������
����� ������ x100%
2. Rasio Leverage ( Leverage Ratio)
Beberapa pihak lebih suka dengan istilah solvabilitas atau gearing . istilah
gearing lebih sering muncul pada literatur yang diterbitkan di Inggris. Rasio
Leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi
utang- utangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk
mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih
banyak menggunakan utang atau ekuitas. Ratio leverage biasanya dipakai antara
lain adalah Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned Ratio, Fixed
Charge Coverage Ratio, dan Debt Service Coverage.
Rasio Leverage terdiri dari :
a. Debt Ratio
Debt Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah aset
perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur.
Debt Ratio dapat diukur dengan menggunakan rumus:
Debt Ratio = ����� ������
b. Total Debt Equity Ratio
Total debt equity ratio merupakan perbandingan antara hutang- hutang dan
equitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunkan rumus :
Total Debt Equity Ratio = ����� ������
����� ������� x 100%
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Long Term Debt to Equity Ratio yaitu perbandingan antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri.
Ratio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus adalah :
Long Term Debt to Equity Ratio
=
������ ������ ������������ ������� x 100%
3. Rasio Aktivitas ( Activity Ratio )
Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen
perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan
perusahaan yang tercermin dalam perputaran modalnya. Rasio aktivitas yang
umumnya digunakan, yaitu Receivable Turnover, Total Asset Turnover dan
Working Capital Turnover.
a. Recivable Turnover
Receivable Turnover yaitu rasio yang mengukur perputaran dari dana yang
ditanamkan dari piutang yang dilakukan dengan penjualan kredit, juga
menunjukkan cepat/ lambatnya pengembalian modal, semakin besar angka
rasio ini maka semakin cepat pula pengembalian modal.
Receivable Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Receivable Turnover = ����������
������� ���� −���� x 100%
b. Total Asset Turnover
Total asset turnover yaitu rasio yang mengukur perputaran dari seluruh
aktiva perusahaan, dan dihitung dari penjualan dibagi dengan jumlah aktiva.
Total Asset Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Total Asset Turnover = ����������
����� ������ x 100%
c. Working Capital Turnover
Working capital turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode tertentu dari siklus
kas perusahaan.
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Working Capital Turnover = ����������
4. Rasio Profitabilitas ( Profibility Ratio )
Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif
pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio ini biasa digunakan untuk
menghitung Net Profit Margin, Return On Investment, Return on Equity, dan
Operating Ratio.
Ratio Profitabilitas terdiri dari :
a. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan. Net profit margin ini
dapat digunakan dengan menggunakan rumus :
Net Profit Margin = ��� ������
���������� x 100%
b. Return On Investment (ROI)
Return On Investmen yaitu rasio yang digunakan untuk menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan.
Return On Investment ini dapat digunakan dengan menggunakan rumus :
Return On Investment (ROI) = ��� ������
c. Return on Equity
Return on Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Return on Equity (ROE) = ��� ������
����� ������� x 100%
d. Operating Ratio
Operating Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
besar biaya operasi yang diperlukan. Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Operating Ratio = ����� ���ℎ�
���������� x100%
B. Analisis Rasio Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)
Ada beberapa teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis laporan
keuangan perusahaan. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan Analisis
Rasio.
Analisis Rasio Keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk
mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio
keuangan merupakan salah satu alat analisis keuangan yang menyatakan hubungan
menurut perusahaan, analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos- pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu
atau kombinasi dari laporan keuangan tersebut.
Untuk mengindentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan,
maka rasio keuangan dapat dibandingkan dengan dua cara , yaitu:
1. Dalam perbandingan antar waktu, rasio keuangan yang sekarang
dibandingkan dengan rasio keuangan tahun yang lalu atau dibandingkan
dengan perkiraan rasio keuangan tahun yang akan datang dalam perusahaan
yang sama (perbandingan internal) suatu perusahaan. Dari perbandingan itu
dapat dilihat arah perubahan apakah naik atau sebaliknya turun.
2. Dalam perbandingan antar perusahaan, rasio keuangan suatu perusahaan
dibandingkan dengan rasio keuangan perusahaan lainnya yang sejenis atau
dengan rata-rata industri pada waktu yang sama (perbandingan eksternal).
Dari perbandingan ini dapat dilihat apakah rasio keuangan perusahaan relatif
sama atau berbedaa dengan perusahaan lainnya atau rata-rata industri.
Analisis rasio memiliki beberapa kelemahan atau keterbatasan. Adapun
kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain adalah:
1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang
dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang
usaha.
2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian
3. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut
dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa
merupakan hasil manipulasi
4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan
perkiraan.
Berdasarkan data dari laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara) periode tahun 2013- 2014, maka perhitungan rasio untuk
melihat kinerja koperasi selama tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai berikut.
1. Ratio Likuiditas:
a. Current Ratio :
Current Ratio = ������ ������
������ ������ x 100%
Current Ratio 2013
=
�� 2.543.755.441,98�� 395.000.000 x100%
= 641,71%
Current Ratio 2014 = �� 2.796.370.473,98
�� 362 .000.000 x100%
= 772,48%
b. Quick Ratio
Quick Ratio = ������ ������ −����������
������ ������ x 100%
Quick Ratio 2013 = �� 2.534.755.441,98−�� 182.952.745,00
= 595,40%
Quick Ratio 2014 = �� 2.796.370.473,98−�� 44.677.065,00
�� 362.000.000 x 100%
= 760,14%
c. Cash Ratio
Cash Ratio = ���ℎ+����
������ ������ x 100%
Cash Ratio 2013 =�� 6.124.204,98+�� 395.000.000 �� 0 x100%
= 1,56%
Cash Ratio 2014 = �� 9.806.816,98+�� 25.000.000
�� 362 .000.000 x100%
= 9,61%
d. Working Capital to Total Asset Ratio
Working Capital = ������ ������ −������ ������
����� ������ x 100%
Working Capital 2013 = �� 2.534.755.441,98−�� 395.000.000
�� 2.569.218.357,61 x100%
= 83,28%
Working Capital 2014 = �� 2.796.370.473,98−�� 362.000.000
�� 2.813.794.130,11 x100%
2. Ratio Leverage
a. Total Debt to Equity Ratio = ����� ������
����� ������� x 100%
Total Debt to Equity Ratio 2013 = �� 395.000.000
�� 1.697.226.673,10 x100%
= 23,27 %
Total Debt to Equity Ratio 2014 = �� 362 .000.000
�� 1.916.064.045,60 x 100%
= 18,90 %
b. Debt Ratio = ����� ������
����� ������ x 100%
Debt Ratio 2013 = �� 395.000.000
�� 2.569.218.357,61 x 100%
= 15,37 %
Debt Ratio 2014 = �� 362.000.000
�� 2.813.794.130,11 x 100%
= 12,87%
3. Ratio Aktivitas
a. Receivable Turnover = ����������
������� ���� −���� x 1kali
Receivable Turnover 2013 = �� 578 .707.572
�� 2.345.678.492 x1 kali
Receivable Turnover 2014 = �� 668.449.401
�� 2.716.886.592 x 1kali
= 0,25 kali
b. Total Asset Turnover
Total Asset Turnover = ����������
����� ������ x 1kali
Total Asset Turnover 2013 = �� 578.707.572
�� 2.569.218.357,61 x 1kali
= 0,22 kali
Total Asset Turnover 2014 = �� 668.449.401
�� 2.813.794.130,11 x 1kali
= 0,24 kali
c. Working Capital Turnover
Working Capital Turnover = ����������
������ ������ −������ ������ x 1kali
Working Capital Turnover 2013
= �� 578.707.572
�� 2.534.755.441,98−�� 395.000.000 x 1kali
= 0,28 kali
Working Capital Turnover 2014
= �� 668 .449.401
�� 2.796.473,98−�� 362.000.000 x 1kali
4. Ratio Profitabilitas
a. Net Profit Margin = ��� ������
���������� x100%
Net Profit Margin 2013 = �� 160.063.174
�� 578.707.572 x100%
= 27,65 %
Net Profit Margin 2014 = �� 178.527.392
�� 668.449.401 x 100%
= 26,71%
b. Return On Investmen = ��� ������
����� ������ x 100%
Return On Investmen 2013 = �� 160.063.174
�� 2.569.218.357,61 x100%
= 6,24 %
Return On Investmen 2014 = �� 178.527.392
2.813.794.130,11 x 100%
= 6,35%
c. Return On Equity
Return On Equity = ��� ������
����� ������� x 100%
Return On Equity 2013 = �� 160.063.174
�� 1.697.226.673,10 x 100%
= 9,43%
Return On Equity 2014 = �� 178 .527.392
�� 1.916.064.045.60 x 100%
d. Operating Ratio
Operating Ratio = ����� ���ℎ�
���������� x 100%
Operating Ratio 2013 = �� 418.644.398
�� 578.707.572 x 100%
= 72,34%
Operating Ratio 2014 = �� 489.922.009
�� 668.449.401 x 100%
= 73,30%
Berdasarkan laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan yaitu neraca dan laporan laba rugi
selama dua tahun, yaitu mulai dari tahun 2013 sampai 2014, maka selanjutnya penulis
melakukan analisis dan valuasi terhadap ratio – ratio keuanga Koperasi Pegawai
Republik Indonesia Mutiara sebagai berikut :
1. Ratio Likuiditas
Berdasarkan perhitungan ratio likuiditas Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara ) di Kisaran Kabupaten Asahan diatas, maka dapatlah
Tabel 3.3 Ratio Likuiditas
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014
No Ratio Likuiditas 2013 2014
Working Capital To Asset Ratio
641,71%
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014
a. Current Ratio
Berdasarkan data tersebut diatas, dapatlah diketahui bahwa pada tahun 2013,
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran
kabupaten Asahan memiliki nilai Current Ratio 641,71% . Ini berarti bahwa
sekitar setiap hutang lancar sebesar Rp 1, dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp
6.4171 . Pada tahun 2014, Current Ratio koperasi mengalami kenaikan dari
641,71% menjadi 772,48% atau sebesar 130.77% . Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan mengalami kenaikan.
b. Quick Ratio
Berdasarkan data yang diatas, pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di kisaran kabupaten Asahan memiliki nilai
Quick Ratio sebesar 595,40 %. Ini berarti setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh
Quick Ratio yang dialami perusahaan naik dari 595,40 % menjadi 760,14% atau
sebesar 164,74%. Quick Ratio yang dimiliki Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara ini baik dengan terus mengalami peningkatan.
c. Cash Ratio
Berdasarkan data diatas pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki nilai cash ratio
sebesar 1,56% . ini berarti bahwa setiap hutang lancar sebesar Rp 1 dijamin oleh
kas dan Bank sebesar Rp 0,0156. Sedangkan pada tahun 2014 , cash ratio
koperasi mengalami kenaikan sebesar 8,05% yaitu 9,61%. Nilai cash ratio yang
dimiliki tidaklah stabil memngingat jumlah uang yang dimiliki koperasi di bank
tahun 2013 ialah Rp 0 .
d. Working Capital to Asset Ratio
Berdasarkan data diatas, pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki nilai
working capital to asset ratio sebesar 83,28%. Pada tahun 2014 , ratio ini
mengalami peningkatan menjadi 86,51% atau sebesar 3.23% .
2. Ratio Leverage
Berdasarkan perhitungan ratio leverage Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan di atas, dapatlah disusun
Tabel 3.4 Ratio Leverage
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014
No Ratio Leverage 2013 2014
1 2
Total Debt to Equity Debt Ratio
23,27% 15,37%
18,90% 12,87%
Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)
a. Total Debt to Equity Ratio
Berdasarkan data diatas dapatlah kita ketahui bahwa pada tahun 2013 Koperasi
Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran kabupaten Asahan
memiliki nilai 23,27% . Ini berarti bahwa setiap Rp 1 modal sendiri menjadi
jaminan untuk keseluruhan hutang. Sedangkan pada tahun 2014 ratio ini mengalami
penurunan menjadi 18,90%.
Total debt to equity ratio koperasi ini kurang baik tapi cukup stabil, karena tahun
2013 dan 2014 modal sendiri jauh lebih besar daripada total hutang. Ini berarti
bahwa koperasi dalam melaksanakan kegiatannya lebih banyak dibelanjai oleh
modal sendiri daripada diblanjai oleh hutang.
b. Debt Ratio
Berdasarkan data diatas, dapatlah diketahui bahwa pada tahun 2013 Koperasi
Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten
Asahan memiliki debt ratio sebesar 15,37%. Ini berarti bahwa setiap Rp 0,1537
Sedangkan tahun 2014 debt ratio mengalami penurunan menjadi 12,87 atau
sebesar 2.5%
3. Ratio Aktifitas
Berdasarkan perhitungan rasio aktifitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara) diatas , dapatlah disusun ratio aktifitas koperasi tersebut
seperti terlihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Ratio Aktivitas
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014
No Ratio Aktivitas 2013 2014
1 2 3
Receivable Turnover Total Asset Turnover Working Capital Turnover
0,24 kali
Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014
a. Receivable Turnover
Dari perhitungan yang dilakukan diketahui bahwa pada tahun 2013 rasionya
0,24 kali dan tahun 2014 rasionya 0,24 kali. Ini menyatakan bahwa rasio receivable
turnover koperasi stabil, tidak turun ataupun naik. Ini menunjukkan bahwa
perputaran dana yang tertanam dalam piutang stabil, sehingga pengambilan modal
b. Total Asset Turnover
Berdasarkan data diatas, dapatlah kita ketahui bahwa pada tahun 2013 Kopersi
Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten
Asahan memiliki nilai 0,22 kali . Ini berarti bahwa pada tahun 2013 dana yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar 0.22 kali
setiap rupiah aktiva selama setahun dapat menghasilkan revenue sebesar 0.22
Sedangkan pada tahun 2014, ratio ini mengalami kenaikan menjadi 0,24 kali
atau sebesar 0,2kali. Dengan demikian, maka kemampuan aktiva dalam
menghasilkan laba koperasi pada tahun 2013 mengalami kenaikan.
c. Working Capital Turnover
Berdasarkan data diatas, pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki nilai working
capital turnover sebesar 0,28 kali. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam
modal kerja berputar rata-rat 0,28 kali dalam satu tahun. Pada tahun 2014, working
capital turnover koperasi ini stabil dan tetap menjadi 0,28 kali. Hal ini berarti bahwa
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) stabil dalam
4. Ratio Profitabilitas
Berdasarkan perhitungan ratio- ratio profitabilitas Koperasi Pegawai
Republik Indonesia di Kisaran Kabupaten Asahan, dapatlah disusun ratio-ratio
prrofitabilitas koperasi tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Ratio Profitabilitas
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014
No Ratio Profitabilitas 2013 2014
1 2 3 4
Net Profit Margin Return on Investment Return in Equity Operating Ratio
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014
a. Net Profit Margin
Berdasarkan data diatas , Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI
Mutiara) pada tahun 2013 memiliki nilai sebesar 27,65% . Ini berarti laba bersih
diperoleh koperasi dari setiap Rp 1 pendapatan adalah Rp 0, 2765. Pada tahun
2014 , net profit margin koperasi ini mengalami penurunan menjadi 26,71% atau
0.94% . Hal ini berarti Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI
Mutiara) mampu menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan yang
b. Return on Investment (ROI)
Berdasarkan data diatas , Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai
ROI sebesar 6,24%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1 modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,0624. Pada
tahun 2014 ROI koperasi ini mengalami kenaikan sebesar 6,35% .Hal ini dapat
dikatakan bahwa kemampuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI Mutiara) dalam mengelola modal yang diinvestasikan dalam seluruh
aktiva untuk menghasilkan keuntungan baik dari tahun 2013 sampai 2014
c. Return on Equity (ROE)
Berdasarkan data diatas, Kopersi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai ROE
sebesar 9,43%. Ini berarti setiap Rp 1 modal sendiri mampu menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 0,0943. Pada tahun 2014 ROE koperasi ini mengalami
penurunan menjadi 9,31%.
d. Operating Ratio
Berdasarkan data diatas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai
operating sebesar 72,34% . Ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendapatan mempunyai
biaya sebesar Rp 0, 7234. Pada tahun 2014 operating ratio perusahaan ini
mengalami kenaikan menjadi 73,30%. Dalam hal ini koperasi mampu
53
Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan dalam bab terlebih dahulu, maka
pada bab IV ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas :
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Dari keempat komponen rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat
dikatakan bahwa kondisi koperasi tersebut dalam keadaan likuid, artinya
koperasi akan mampu memenuhi kewajiban- kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki oleh koperasi.
2. Rasio Leverage
Dari komponen ratio leverage yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KP-RI Mutiara) pada tahun 2013 dan 2014 dapat diketahui dalam
keadaan yang cukup baik (aman) karena menunjukkan penurunan angka dari
tahun 2013 sebesar 38,64% menjadi 31,77% di tahun 2014. Ini dilihat dari
persentase rasio debt ratio dan debt to equity ratio. Semakin rendah tingkat ratio
leverage maka para kreditor akan semakin yakin untuk memberikan pinjaman.
3. Rasio Aktivitas
Dari ketiga komponen aktivitas yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun
2013 dan 2014 dapat dilihat dalam keadaan stabil . Artinya secara umum
kemampuan koperasi untuk menggunakan sumberdaya perusahaan dapat
dikatakan baik. Hanya saja belum dapat melakukan peningkatan
4. Rasio Profitabilitas
Dari ratio profitabilitas pada tahun 2013 dan 2014, Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan ratio profitabilitasnya
dalam keadaan stabil (aman). Dimana pada tahun 2013 sebesar 115,67% dan
ditahun 2014 sebesar 115, 67% .
B. Saran
Sesuai dengan analisa mengenai laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) , maka disini diberikan saran yang mungkin
dapat membantu bagi kemajuan koperasi :
1. Agar rasio likuiditas dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara
(KP-RI Mutiara) terus meningkat, koperasi lebih baik mengurangi pembelian
secara kredit agar nilai pada hutang akan turun sehingga rasio likuiditasnya
mengalami peningkatan.
2. Koperasi disarankan mengurangi penggunaan hutang dalam operasionalnya
dan menambah modal sendiri dan lebih mengoptimalkan aset yang dimiliki
3. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara perlu menaikkan nilainya dan
mempertahankan dengan cara tetap menyeimbangkan antara nilai penjualan
dengan nilai berbagai unsur aktiva yaitu persediaan , piutang, aktiva tetap
56
Arifin Sitio, Talomoan Tamba, Wisnu Chandra Kristiaji, 2001, Koperasi Teori dan
Praktek, Erlangga, Jakarta.
Syafri,S.H, 2006, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.
Eugene F. Brigham, Joel F. Houston, 2009, Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta
Syahyunan, 2013, Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan, Edisi kedua. USUpress, Medan.
Djarwanto, P.S, 2004, Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan pertama, BPFE, Yogyakarta.
Sunyoto, Danang. 2013. Analisa Laporan Keuangan untuk Bisnis, CAPS. Yogyakarta.
Wals, Ciaran. 2012. Key Management Ratios. Edisi Keempat. Eswnsi Erlangga Group, Jakarta.
Warren, Carl S, James M, Reeve and Philip E.Fees Skousen, 2005, Accounting, Edisi ke-21Cetakan Pertama, Diterjemahkan oleh Palupi Wariati, Salemba Empat, Jakarta.
Munawir, 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.