KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) SEBAGAI
ANTIMIKROBA TERHADAP BAKTERISALMONELLA TYPHI
Oleh:
ISTIKOMAH WAHYU PRIBADINI 201210330311164
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
i
HASIL PENELITIAN
PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRSAK (A ✁ A ✂✄RICATA L)
SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP BAKTERISALMONELLA
TYPHY
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah SatuPersyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana FakultasKedokteran
Oleh:
ISTIKOMAH WAHYU PRIBADINI 201210330311164
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
☎☎
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
✆✝✞✟✠✡☎☛ ✝☞✌ ☞☎t ☛ ✝bagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal : 25 Januari2016
Pembimbing I
dr. Irma Suswati, M.Kes
Pembimbing II
dr. Maryam Abdullah
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
✍✍✍
✎✏✑✏y✒✓ ✔✍s ✕✖ ✗ ✍✑✘ ✔✙ ✗ ✚st✍✖✘✛ ✏✗✜ ✏✗yu✢ ✑✍badini i ni telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal : 21 Januari 2016
Tim Penguji
dr. Maryam Abdullah
dr. Meddy Setiawan,Sp. PD
, Ketua
, Anggota
v
✣✤ ✥ ✦✧★✩✤ ★✪✤ ✥ ✦✧ ✫✧ ✬
✭✮ ✯✰llh✱✲ ✳ y✰ telgn✰h m✴ ✵emri✶✰ rn✰hm✰t, rezeki, ✶ ✰✰niru k✰eseh✰tn, k
e
✷✰✴ ✰✰rn✸✰n lin✰dungn sehingg✰ plis uen✸✰✹✰t mele✷✰enyi✶✰ tun✰gs ✰khir in✮i ✳✰erim✶ ✰sih✰✰ts k✹✰esem✰tn y✰n telg✰h Engk✰u✴ ✵✶✰ri n.
2. Orang tuaku tercinta dr. H. Sudarmadi dan Dra. Sri Oenfinarni, Apt. yang telah
menjadi motivasi terbesar untuk menjalani kuliah serta senantiasa
mendoakanku di setiap langkahku. Terima kasih telah mencintai, mendidik dan
menafkahi. Begitu juga dengan kakakku Nur Indah Permatasari, S.Ked dan
adikku Syaiful Adnan yang senantiasa iku mendoakan, memotivasi,
memberikan saran dan nasihat kepada penulis. Seluruh keluarga besar
Mangoenwijoto dan Kedung Pengkol yang tidak bisa saya sebutkan
satu-persatu terimakasih atas dukungan dan doa yang tulus.
3. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan Pembimbing I atas bimbingan, ketelitian,
dukungan, saran, bantuan, kesabaran dan waktu yang telah diberikan dalam
penyusunan karya tulis akhir ini.
4. dr. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
6. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran
v i
7. dr. Maryam Abdullah selaku Pembimbing II atas bimbingan, ketelitian,
dukungan, saran, bantuan, kesabaran dan waktu yang telah diberikan dalam
penyusunan karya tulis akhir ini.
8. dr. Meddy Setyawan, Sp.PD selaku Penguji atas saran, kritik dan
bimbingannya dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
9. Sahabatku Khansa, Yunita, Erisi, Nurcahyani, Debby Rosye, Eka, Meta, Mita,
Sofi, Dita, Afina, Veronica, Asri, Fatin, Debby Rosyida, Putri Meilissa,
Haryati, Mahat, Mira, Riska, Ika, Suci, Hanum, Virlie, Abrisha terimakasih
atas support, waktu, tenaga dan kebersamaan yang tidak bisa digantikan oleh
apapun. Terimakasih telah menjadi sahabat yang paling baik selama kuliah di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Terimakasih juga
untuk Ilham Ksatria yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
10. Sahabatku Ariana Tulus Purnomo, S.T dan Azka Nafirul Hasna terimakasih
atas bantuan, dukungan, doa dan motivasi yang telah kalian berikan.
11. Semua teman-teman FK UMM angkatan 2012 yang menjadi teman
seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.
12. Asisten Dosen Mikrobiologi, Saidah, Sasa, Reni, Jo yang telah memberikan
dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan karya tulis akhir.
13. Pak Joko, Mbak Fat, Bunda Nyono dan laboran Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dan memberikan
pengarahan, dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan karya tulis akhir.
14. Staff Tata Usaha, Bu Endah, Mbak Nuke, Mbak Citra, Pak Yono, Mas Joki,
Mas Didit yang telah membantu administrasi penulis dalam menyelesaikan
v ii
✺✻ ✼ ✽✾k✿wan sebagai guru statistik yang telah membantu penulis memahami statistik.
16. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan
juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
iv
❀❁❂ ❁❃❄ ❅❆ ❁❅❂ ❁❇
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L) Sebagai
Antimikroba terhadap Bakteri Salmonella typhi”. Penulisan penelitian ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Kedokteran Jurusan Pendidikan dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna,
walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, Januari 2016
❈ ❉❊❋● ❊❍■ ❏■
Halaman
HA❑A▲▼◆ J❖D❖ ❑... i
❑E▲BAP◗E◆GE❘AHA◆... ii
❑E▲BAP◗E◆G❖JIA◆... iii
KA❙A ◗E◆GA◆❙AP... iv
❑E▲BAP◗EP❘E▲❚AHA◆... v
AB❘ ❙PAK ... viii
ABSTRACT... i❈
DAF❙AP I❘I ... ❈ DAF❙AP❙ABE❑...❈iv
DAF❙AP GA▲❚AP... ❈v
DAF❙AP❘I◆GKA❙A◆...❈vi
DAF❙AP ❑A▲◗IPA◆...❈viii
BAB 1◗E◆DAH❖ ❑❖A◆... 1
1.1❑atar Belakang ... 1
1.2Pumusan ▲❯salah ... 3
1.3❙ujuan ◗enelitian... 3
1.3.1❙ujuan ❖mum ... 3
1.3.2❙ujuan Khusus... 3
1.4▲❯nfaat ◗enelitian... 3
1.4.1▲❯nfaat Akademis ... 3
❱i
BAB 2❲I❳JA❨A❳❩❨ ❬❲AKA ... 5
2.1 Daun ❬irsak ❭Annona muricata L❪... 5
2.2.1 Klasifikasi ❲anaman ❬irsak ... 5
2.2.2❫❴❵fologi ❲anaman ❬irsak... 6
2.2.3 Keadaan Iklim dan Keadaan ❲anah ❲anaman ❬irsak... 6
2.2.4 Kandungan ❲anaman ❬irsak... 7
2.2.5 Daun ❬irsak ❬ebagai Antibakteri ... 10
2.1Salmonella typhi... 11
2.1.1 Klasifikasi Bakteri ❭Salmonella typhi❪ ... 11
2.1.2❫❴❵fologi ... 11
2.1.3❬truktur Antigen ... 14
2.1.4 Daya ❲ahan ... 16
2.1.5❩atogenitasSalmonella typhi... 16
2.1.6❩atogenesisSalmonella typhi... 16
2.1.7❫❛nifestasi Klinis InfeksiSalmonella typhi... 18
2.1.8❩engobatan ... 19
2.1.9 Identifikasi BakteriSalmonella typhi... 20
2.1.9.1❫❜tode Isolasi ... 20
2.1.9.2❫❜tode ❬erologi ... 21
2.1.9.3❨ji Biokimia ... 24
2.1.10❫❜kanisme Kerja Antimikroba ... 26
2.1.11❫❜kanisme ❝esistensi ❲erhadap Antimikroba... 28
2.1.12❫❜kanisme ❝esistensi AntimikrobaSalmonella typhi... 28
❞ii
BAB 3 KE❡A❢GKA K❣❢❤E✐ DA❢ HI✐❣❥E❤I❤... 32
3.1 Kerangka Konsep ... 32
3.2 Hipotesis... 33
BAB 4❦❧❥❣DE ✐E❢E♠I❥IA❢... 34
4.1 Desain✐enelitian... 34
4.2❥empat dan♥aktu ✐enelitian ... 34
4.3✐opulasi dan ❤ampel ✐enelitian ... 34
4.3.1✐opulasi✐enelitian ... 34
4.3.2❤ampel ✐enelitian ... 34
4.3.3 Estimasi Jumlah ✐engulangan ... 34
4.4♦ariabel✐enelitian ... 35
4.4.1♦ariabel Bebas ... 35
4.4.2♦ariabel ❥ergantung... 35
4.5 Definisi ❣perasional... 35
4.6 Alat dan Bahan ✐enelitian ... 36
4.6.1 Alat dan Bahan Identifikasi Bakteri ... 36
4.6.2 Alat dan Bahan ✐embuatan Ekstrak Daun ❤irsak ... 36
4.6.3 Alat dan Bahan ♣ji Kepekaan Ekstrak Daun ❤irsak ... 37
4.7✐rosedur ✐enelitian... 38
4.7.1❤terilisasi Alat ... 38
4.7.2✐embuatan ❦qdium ❤❤ Broth ... 38
4.7.3✐embuatan❦qdium ❤❤ Agar ... 39
4.7.4✐embuatan Ekstrak Daun ❤irsak ... 39
riii
4.7.6sji Antimikroba Ekstrak Daun tirsak ✉erhadapSalmonella typhi
... 41
4.8tkema Alur ✈enelitian... 43
4.9 Analisis Data ... 44
BAB 5 HAtI✇✈E①E✇I✉IA①... 45
5.1✈engaruh Ekstrak Daun tirsak ②Annona muricata ✇③ sebagai Antimikroba terhadap Bakteri talmonella typhi ... 45
5.1.1 Kadar Hambat ④⑤nimum ②KH④③ Ekstrak Daun tirsak... 45
5.1.2 Kadar Bunuh ④⑤nimum ②KB④③ Ekstrak Daun tirsak... 45
5.2 Analisis Data ... 46
5.2.1sji ①ormalitas dan Homogenitas ... 46
5.2.2sji ttatistikOne WayA①⑥⑦A danPost Hoc Tukey... 47
5.2.3sji ttatistik Korelasi dan ⑧egresi ... 48
BAB 6 ✈E④⑨AHAtA①... 51
BAB 7 KEtI④✈ s✇A① DA①tA⑧A①... 54
7.1 Kesimpulan ... 55
7.2taran ... 54
DAF✉A⑧✈ st✉AKA ... 55
⑩❶
❷❸❹❺ ❸❻❼ ❸❽❾ ❸❻
➢ ➤➥
➦➧ ➨➩➧➫➩➧➭ ➯ ➲
➳➵➸➵➺➵ ➻ ➼➽ ➾➚➪➶➹➵ ➻➘➤➻➴➵ ➻➷➵ ➻➘ ➬➻➴➵ ➻➮➻➱➤➹➵✃ ➱➪➶➤➘➵➸➵➺❐➵ ➻➵➺➵ ➻❒➤➶ ❮➵✃➽➽➽ ➽➽➽➽ ➽➽➽➽ ➽➽➽➽ ➽➽➽➽ ➽➽➽➽ ➽ ❰ Ï➽ ➾Ð➵➱➵ ÑÐ➵➱➵Ò➬➺ ➸➵Ó➷Ô➸ Ô➻➤ÕÖ ×ØÙÚ Û××a ÜÝÞ ßàá➪➶â➵ã➵ ➻➘➵➸➵➺ä➪➹➪➶➵ á➵
ö ÷øøø
ùúûü úýþ úÿ ✁ ýú✂
✫ ✬✭
✮✯✰✱ ✯✲✳✴ ✵✶ ✷✯✱ ✯✵
✸✹✺✻✸✼✽ ✾✿ ❀y❁❂s of Variance ❃❄✼ ❃❅❆❇❈❄ ❉❊ ❅❋ ●❊
❍✸■✼ Chloramphenicol Acetyltransferase ❏✹✸✼ Deoxyribose Nucleic Acid
❑❄❃✼ Eosin Methylen Blue ▲
▼
◆✼▲✭❖ ❆❉P ❅◗❘ ●❊❙✭❖❇ ❚P✸✼ ❚❯●◗ ❉ P❊ ❉❱●❊✭◗✸ ❚P❲✼ ❚❯●◗ ❉ P❊ ❉❱●❊✭◗❲ ❚P❄✼ ❚❯●◗ ❉ P❊ ❉❱●❊✭◗❄
❚❄✻❚❍✼ Indol, Methyl red, Voges proskauer, Citrat ❳❃❄✼❳❇ ❖❇ ❆❃●◗ ●❨❄✭◗✭❯❇❊
❳❍ ❃✼Koser Citrate Broth ❳▲❄✼❳❇ ❖❇ ❆▲❇❯ ❱❇❈❄✭◗✭❯●❯ ❳✺▲✼ ❳❇❊✭●❯▲✭❖ ❆❉❋❘✭❖❇ ❄❏❩✼ Multiple Drug Resistance ❄❩✼ Methylen Red
❄❩❬ ✻❭✼Methylen Red-Voges Proskauer ❯❩✹✸✼messenger-Ribo Nucleic Acid
✹❍ ❍❪◆✼ National Committee for Clinical Laboratory Standard ✺❄❭✼Outer Membran Protein
❴ ❵ ❛❛ ❜❝❞❡Plate Count Agar
❢❣❞❡Ribo Nucleic Acid ❤❤❡Salmonella-Shigella ✐❥❡Tetrationat Broth
♦ ♦
♣qrs qt✉✈✇s q①q
②un③gg ④⑤③ust ⑥ ⑦ ⑦③ ⑧ ⑨⑩ ❶③ ❷❸❸y ❹❸❺❻ ❸t ❼❽❾ ❸❿ ❸➀ ❷❸➁➀ ➂⑤❾ ❿ ❸⑦ ➃❽❾ ➄ ❸⑥❸➅ ❼❽❾t➁ ❺❻➁➄❸➀➆ ❸⑦➇❽❾ ⑤ ➈s➉➊➋r➌ ➉➊➌ ➍➉ol➌ ③➅ ➅⑩ ➎⑧ ➏⑩➎ ➐ ➑
②➒❸❺③ ②➀ ➓ ➓❾❸⑤➀⑤③ ⑧⑨⑩ ⑩③ ❼➔ ➒❸ →❽❿ ⑤❽➀❿ ⑤st ➂❸➒ ❺➔➀❽ ➒➒❸ ➣➀ ➇❽❾ ⑤↔ ❸ ➂❽❾ ➔➇ ⑤➅ ❽ ➃y➅➄⑤ ③ ❷❽➅ ❸❾❽ ❺❽➀t ↕➒❺u➙❽s❽➄❸t❸➀ ②➀❸⑦ →➂❹➂③ ➃❸➄ ➁➀ ⑧⑨⑨➎–⑧⑨⑩⑨③ ➛➔ ➒➑⑩⑧ ➜ ➔ ➑♦➑
②➀➓➓❾ ❸❽➀⑤③ ②➀ ⑥ ⑤ ➂❸➒❿ ❸③ ➝➔↔➄ ❸❺ ❺❸⑥ ❹❸tt❸③ ②❸❸⑥s ➝❸⑤⑥⑤ ➀③ ⑧⑨⑩ ❶③ ➝ut❸❿ ⑤ ④❽➀ ➞②➃➅ ➅ ❸⑥❸ ➆ ❸⑦➇❽❾⑤ ➂❸➒❺➔➀❽ ➒➒❸ ➃➅➄⑤⑤y y❸➀ ➓ →❽❿ ⑤❽➀st ➃ ❽❾➄ ❸⑥❸➅ ➙➄➒➔❾ ❸❺➅➄ ❽➀ ⑤⑦ ➔➒③ ➛➔➒➑❶➜ ➔ ➑➟➠❶➡ ➡–❶➐➟➑
②❸st❸➀ ③w ➝❸⑥ ❽③⑧ ⑨ ⑨➡③ ➂❽➄ ❸t ⑥❽➀➓❸➀➆ ➁❸➄ ③➆ ➔ ➓➔❾➠❷⑤❸➀→ ❸⑦❸yt ➑
➆ ❸⑥ ❸➀➂t❸➀ ⑥ ❸❾⑤s❸❿ ⑤➜ ❸❿ ⑤➔➀ ❸➒③⑧ ⑨⑩❶ ③➢❸⑥❸❹⑤t❸❺③ ➤❸⑦ ❸❾t❸➠➆ ➂➜ ➑
➆ ❸➒❻③y❹➔➥❸❾ ⑥ ➤ ③ ⑧ ⑨ ⑨➟③❼❽⑥ ⑤❸❾⑤↔t s ⑤➀→❽ ➦ ⑤❽w➠➞➄ ➒➔❾ ❸❺➅➄ ❽➀ ⑤↔ ➔ ➒ ➑
➆ ➔➔➀➅❸➀➓❾ ❸⑦③➂➔❺↔➄ ❸⑤⑥ ⑦ ⑦③⑧⑨⑩♦③ ②➀ ➇ ⑤❺⑤↔❾ ➔❻ ⑤❸➒❸➀ ⑥➞t➔➇➔➧y ⑤↔②↔❽t➔ ➓❽➀⑤➀ ➨❾➔❺ ➩oly➍➫➊➌ ➍➭➋➯➌l➌s③ ➛➔➒➑♦➲⑨❶ ➳③➅ ➅ ➑⑨⑩ ❶➏⑨⑩➡➑
➞➔➀ ➀➔❾③ ➆❾ ❸⑥➒❽y ②③ ➣➒⑤ ➂↔➄ ➥❸❾tz③ ⑧⑨⑨ ♦③ ➃➅ ➄➔⑤⑥y ❸➀⑥ ❼❸❾ ❸➅ ➄ ➔ ⑤⑥ty ➵❽ ➦❽❾ ⑤➀ ➃❾❸➦❽ ➒➒❽❾s➑
❷❸➄➒❸➀③ ➝➑ ➂➔➅ ⑤y➁⑥ ⑤➀ ③⑧⑨⑨➐③ ➆❽s❸❾➂❸❺➅❽ ➒⑥❸➀➞❸❾ ❸❼❽➀➓❸❺❻ ⑤➒❸➀ ➂❸❺➅ ❽ ➒⑥❸➒❸❺ ❼❽➀❽ ➒⑤⑤❸➀t ➙❽⑥➔⑦➇❽❾ ❸➀⑥ ❸➀➙❽❿ ❽➄❸t❸➀③ ➤❸⑦ ❸❾t❸➠➂❸➒❽ ❺❻❸➝❽⑥⑤⑦❸➑
➸➺➻ ➼➽➾ ➚➪v ➶➹ ➘ ➪ ➴➷➷ ➬➪ ➮ ➺➱➾➚➻➚➹ ✃✃ ❐❒➱ ➹ ❮t ➹ww ❰➻ ÏÐ➾ ➹ ❰➺ Ñ ➚Òt➹ Ó➹ Ò➼Ô✃➱❐Õsu ➾ Ï ❐Ò❰➻ Ï➺ Öt ✃s ➱ ➺ ÑÒ✃s➺➱➾s ➚➻ ➚➹ ❐❒ ❰Ö×➴ØÙÔ➚➻➴➷ÚØ Û
❷❽➀z ➂Ü ➔❽ ⑦ ➔❽❾ ➝➑③ ⑥⑦ ⑦③ ⑧ ⑨ ⑨❶ ③ ➆ ❸⑦➇❽❾ ⑤➔ ➒➔➓ ⑤ ➝❽⑥⑤⑦③ ➝❸➒❸➀ ➓➠ ➆ ❸➀y➁ ❺❽⑥⑤❸ ❼➁❻ ➒⑤❿ ➄ ⑤➀➓
➵❸❾ ⑤⑥Ý③ → ❸⑥❽➀ ③ ❹❸➨⑤➒➁⑥ ⑥ ⑤➀③ ➝❽ ➓ ❸②➀ ❿ ➄ ❸❾ ⑤③⑧ ⑨ ⑨Þ③➣➀ ➇❽❾ ⑤↔ ➨❽❽❾v ⑤➀❽➀ ⑥❽ ❺ ⑤↔❸❾❽ ❸s ➔➨ ↕➀ ⑥ ➔➀❽❿ ⑤❸➠❸➀ ⑤➀↔❾ ❽ ❸s⑤➀ ➓➅ ❾ ➔❻➒❽ ❺➔➨❾❽❿ ⑤st❸➀↔❽ ③ ➣ ❺❻❾y➔➛➔➒➑➟➜ ➔ ➑⑧ ➑
ß à
áâambali ã äåæ äwätç èé â ê çë äyäå ãé áì í äçî â ïðæ çî ç ñòäæ â óô õ óâ ö ç÷ äøù çú çtäs û ø íùëäøèðtäî÷òê äìîüì äý çë í äø þnnonÿmur✁ÿtÿ✂. Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes.
áäë çäî äâ ñë çð✄â êë í â óôõ☎â üì æ✆ì å äî ✝ ✆ät ✞äî ✟åäí çätîyäâ ✠äø äëtä✡ ☛ðîð✆äë ýwä✞ääéy
áääâtt è÷☞åäææä✞â ã ätîääwçât óô ô✌â û îù ðëç☞ ✄ðvðë çî ðî✞ðæ ç☞ äë ðäs ÷✄ ✍î✞÷îðí çä✡äîçî☞ëðäí çî✎✏ë÷✆òðæ÷✄ë ðíçstäî☞ð âó✑ ☎✒ ✡ó✓✔ ✕ó✌óé
✍stç äîù÷ ë÷â✖ätçáâ ✗çî☞ðîùáé ýïäî â óô ô✓â ☛ðî çíçòçî âý ð✄äò÷ í✏÷ ë çî✞äî ñîù ç✆ç÷ ù çø ö ðtäòäøù äæ ✘äçî îyäé ê äòäæ✡ ýìòççäst ïé ïäîçwäë äâ ã çäîù÷ ý ðtçä✆ì✞yâ ✙ë äî íêé ýuyäî äât ☛ì ëäîùw yästutçâ✚ä✄ëçäò✞çâð✞íé ✙ äëæ äø÷ ò÷✎ç ✞äîü ðë ä✏çé û✞çíç ☎â ✠äø äëtä✡ ö ä✎çäî ✙äëæ äø÷ ò÷✎ç ✙ äøì òtäs ✟ð✞÷ øù ðë äî ✛ îçúðë í çtäs ✍î✞÷îðí çäé
✠äwðtzâ è ðòîç☞ø â ñ✞ðò✆ðë✎é óô ô✌â èçøë÷✆ç÷ò÷✎ç ✟ð✞÷øù ðë äî û✞çí ç óôâ ✠äø äëtä✡ û ï✜é
✟å äíäî äåâ ✍æ ë÷ ✢ äìòât ý äëwç÷ î÷y ✞äî ☛ì✎ì å ýìë ✣÷ ✤äë✞÷✣÷ â óôõ☎â ûøíùë äø ûtäî÷ ò ê äì î ✟ðë í ðî ✑Muntingia calabura L.) ý ð✆ä✎äç ñîù ç✆äøù ðë ç üðë å ä✞ä✏ Streptococcus agalactiae☛ðîð✆ä✆y è ästçtçs ýì✆øòçîçs✏ä✞äý ä✏ç☛ðëäåé
✟÷í✤÷ ë÷â óô õ óâ ñøù çúçtäs ñîù ç✆äøù ðë ç ✞äî ö ç÷äut÷✎ëä✄ç ✙ëäøí ç ☛÷òäë û ø íùëäø ûtäî÷ òê äì îý çë í äø✑Annona muricata L✒üðë åä✞ä✏Klebsiella pneumoniae ✞äîStaphylococcus epidermidisé
✘äòçtå äâè✟ âóôô✔âè äîì äò÷îñîù çæç☞ë÷✆çäòýì í☞ð✏ù ç✆çòçtyüðstçî✎é
✘ðî îây ý÷ ú çäâ óôô à â ý ðîyäwä ✙ òäú ÷ î÷ ç✞äâ ✙ ðîçò✏ë÷✏äî÷ç✞äâ ✞äî ñòø äò÷ ç✞äé ✛ î çúðë í çtäs ýì æ ätðë ä✛täë äé
èätðëçäè ð✞ç☞äâóô õß â ê ðtðë æ çîäí çü äîäæäîý çë í äøé
è ìëëäây óô ô õ â Manual Clinical 7th Edition, Microbiology 6th Ed, ✜ äîä✞ä✡ è÷íòäyûòíðúçðëé
✥ ✦
✧★✩✪✫ ✬y ✭ ✮ ✮✯ ✰✱ ✲ ✰✯ ✳ut✴ ✬✩★✵✯ ✶✫✷✪✫✩✸ ✬✪ ✹✺yt ✻ ✷✸ ✼ ✷ ✽ ✬✬✷ ★t ✹★✭ ✾✩★✽ ✷✴y ✿ ❀ ✹✺❁ ✹✬✷ ★t ✧❂ ✾✷❁✴ ✽ ✷ ✼ ❃❄nnon❅ mur❆❇ ❅❈❅ ❉❊ ✶❁ ✺✼ ✹★✭ ❋✴ ✬★ ✮ ✬★ ✾✷❁✵✫ ✿ ✹st✩✴ ★✳ ✬● ✩✴ ✬✹✯❍ ✷✺■✲ ✰✳ ✷■❏ ■
❑✹✷✯✾✴ ✬✭ ✫ ✹✴ ✯✰✱ ✱▲✯▼★ ✹t✷✸y✷ ❂◆✹✪✩✴ ✬✹✺t ✻ ✩✺✺■
❑✩t★✷✽ ✹✴ ✬✯ ✾✺❀ ✬✹✯y ▼✺✹★ ❑ ❖❁✸P✩✺✹✮✹ ✯ ✰✱✱ ✱ ✯ ✶✩★✭✩✮✹t✹★ ❋ ✬ ✹●★ ✷✽ ✵✬✮ ✾✩✴ ✷ ✺✷●✬✮ ✭✹★✶✩✺✹✪ ✹✮▼★ ✵✬●✩★S❅◗mon❘ll❅❈yp❙❆❚❍ ✷ ✺■✰✼ ✼■▲✱–▲✥ ■
❑✬★✹✹w✬✯t ✳✹★ ✬★ ❋✬w✯ ✰✱ ✱▲✯ ❋ ✹y✹ ▼★ ✵✬P✹✮ ✵✩✴ ✬ ❖❁✸P❁ ✫ ✹★ ❯✹❱✹✼ ✹✫ ✬t ❃❲r❘s❇❘nt❆ ❅ ❇ujete❳■❊❖✩✴✫✹✭✹✼◆✹✮ ✵✩✴ ✬Vibrio alginolyticus.
❑✬✽ ✮✹y✹t✬✯❯✷✪ ✫ ■❨ ✹tt✹✯ ❑✷✽ ✹★✹▼●us ✯ ✰✱✲✰ ✯❋ ✩t✩✮✽ ✬ ❩ ✩P✩✴✹✭ ✹ ✹★✶✺✹✽ ✸✬✭ ❬ ★✪❨❬ ✲ ❯❁✺t✬❭ ✺✷✮❁✽ ✼✹✭✹✾✹✺✸ ✷ ★✩✺✺✹ ty✼✫ ✬ ✹★ ●y ❑✩✽ ✬st✩★ ❖✩✴ ✫ ✹✭✹✼ ✧P✹t ❖✬❂✷ ✬✭ ✭ ✬ ❯✹✮ ✹✽✽ ✹✴■❪ ★ ✬v✩✴✽ ✬t✹s ❨ ✹✽ ✽ ✹★❁ ✭ ✬★ ■
❑✷✫y✹★✬✯ ❬✸✸y✾❁ ✪ ✬✯✿vy▼✴y✹★✵✬✯✾❁ ✴ ✬✼✵✷ ✯✰✱✲✥✯ ❩ ✹★✭❁★● ✹★❫✬t✷✮ ✬✸ ✬✹◆✩P✩✴ ✹✼ ✹ ❴ ✩★✬s ❖✸P❁ ✫ ✹★u ❳✷ ✮✹✺ y✹★ ● ✾✩✴ ✬★● ❋ ✬✸✹★❂ ✹✹t✮ ✹★ ✾✩P✹● ✹✬ ◆ ✹✫✹★ ◆✹✮❁ ✧P✹t ✭ ✬✶❁✺✹u❳✷✸P✷ ✮✯❍ ✷ ✺■ ✲✳ ✷ ■✰ ■
❑u✮✸ ✹★ ✹❑✹✫✸✹t✯❨ ✯❬✴ ✯❵❁ ★ ✯uy ❨❱ ✯✰✱✱✲✯❪s✹✫ ✹ ❖✹★✬✾✬ ✴✽ ✹ ✮✯❴ ✹✮ ✹✴t✹❛❩ ✹★ ✬✽ ✬us ■
❑✷✽ ✺✬z✹w✹ty✯ ✭ ✮ ✮✯ ✰✱ ✲❜✯ ▼✮ ✵✬❀✬t✹s ▼★✵✬P✹✮✵✩✴✬✹✺ ✿ ✮✽ ✵✴ ✹✮ ✿t✹★ ✷✺ ✭✹★ ❑✩P❁ ✽ ✹★ ✾✹✴ ✹★ ●✾✩✸ut ❃ Myrmecodia sp.❊ t✩✴✫✹✭ ✹✼◆✹✮ ✵✩✴ ✬ Escherichia coli✯ ❬ ✾✾✳ ❛ ✱❝✥❜❭ ✲▲❞❜■
❑✷✽✸✹✹★ ✵✬✯y ❩ ✬✮ ✬✯ ✰✱✲❞✯ ❪❱✬✿ ❂✩✮ ✵✬❀✬t✹s ✿ ✮✽ ✵✴✹✮◆✬❱✬ ✾✬✴✽ ✹✮ ❃ Annona muricata L❊ ✾✩P✹● ✹✬❳✹✴v✹✽ ✬✭ ✹✼ ✹✭✹❳✹✴ ❀ ✹ Aedes aegypti❬ ★✽ ✵✹✴❬❬ ❬❡❬❍ ■
✾✹✴ ✬❫✹✫ ✴ ✬y✹✶❁ ✽ ✼ ✬t✹✯✾✫✷❂ ✬❯❁ ✮ ✵✬✹★✹✾✹✴ ✬✯ ✰✱✲✲ ✯ ✿ ✮✽ ✵✴ ✹✮✽ ✬❢✹t ▼✮ ✵✬❂▼★ ✵✬✸ ✬✮✴ ✷P✹ ✭✹✴✬ ❖✹★✹✸✹★ ❵✷✭ ✬❁ ✸ ❃Jatropha Multifida Linn❊ ✽ ✩P✹● ✹✬ ◆✹✫✹★ ◆✹✮❁ ▼✺t✩✴ ★ ✹t✬❂▼★ ✵✬P✬✷ ✵✬✮▼✺✹✸✬■
✾✩t✬✹P❁✭✯y ✰✱✱ ✦ ✯ ✶✩★ ● ✹★✵✹✴ ▼★ ✵✬✸ ✬✮✴ ✷P✹■ ❋ ✹✺✹✸ ❛ ✾❁✺✬st✬✹ ❣■ ❣✹★ ✬w✹✴ ✹✯ ❑✬✹★ ✵✷ ✾✩t✬✹P❁ ✭✯y❫✴ ✹★✽ ❋ ■ ✾uy✹★ ✹✯t ✶❁ ✴w✹★ ✵✹ystut✬✯✳ ✹ ❂✴ ✬✹✺✭✬✯ ✩✭ ✽ ■ ❫✹✴✸✹✮✷ ✺✷ ●✬ ✭✹★ ❖✩✴✹✼✬ ✿✭✬✽ ✬ ✥ ✯ ❴ ✹✮ ✹✴t✹❛ ◆✹●✬✹★ ❫✹✴✸ ✹✮ ✷✺✷ ●✬ ❫ ✹✮❁✺✹ts ❩ ✩✭✷✮ ✵✩✴ ✹ ★ ❪ ★ ✬❀✩✴✽ ✬t✹s ❬ ★✭ ✷ ★✩✽ ✬✹■
❤ ✐
❥uha❦❧ ♠♥ ♦yu♣urnia qwr st r♥ut ♦❧ ✉ rs ❥✈❦✇ ♠❦ r♥ ① ✈r ② ③❧ r♥ ④⑤ ⑥⑦♥ ⑧⑨ ♠✉ ✈⑨ r ⑩t r❶t ❷ ❶❦ ♠r❧t ❧✈❦ ❸❹r ♦❦✇ r♠❺ ⑨ r❧ ✈❦ ②❺⑨✇t ✈❺ ♣❻✉ rt ❼ ✈t✈❦❽ ❥rt ⑨ ✈❺ ❾ ❿nnon➀ mur➁➂➀➃ ➀➄➁nn➅♥➆♠➇ ④➈ ♠➇⑥➇
❥❻ ❷ ✈t❹♠♥④⑤ ⑤✐ ♥ ❥✈❷ ♠ ❦ r❦➉s ❶t ✈❦❧✈❦s ❶❦❽✈t❻➊❦y✈➋✈❽r⑩ ❶t❦✈❺❧✈❦① ✈❦❻⑨r✈➇
❥❻ ❷t✈❦✇ ♠♥ ➌♥ ④⑤⑤➍♥ ⑩ ❶❺ ❦ r❺ ❥✈➎❷ ✉ r❦❽ ❸❦✇❻ ❺ ❥ut➏❶y❧✈❦ ②❺⑨❷❶t r➎❶❦♥ ➌✈❺✈tt✈➉ ➐r❦❶❺✈➑r❷✇ ✈➇
❥usw✈tr♥ ⑧t➎✈ ♥ ♦uy➌❻ ❦ r✈ttr ♥ ④⑤ ⑥⑦♥ ❥❶❦ ⑨ rtr➏rt✈s S➀➒mon➓ll➀ typ➔➁ t❶t➊✈❧ ✈❷ ♣✉ ♠t✈➎③❶❦ r❺ ♠✉ ❧ ✈❦ ❥❶③ttr✈❺ ⑨ ♠ ❦ ❧r ➐❥❸q qt➇ ❥♠❶♠➎♠t ❥❻t✈➋✈✈y ❧✈❦ ❧r ➐❥❸qqt➇❥✈r③❻✉♦❦→✈t①✈✉ ✈❦❽⑩✈➊❻❦④⑤⑤ ✐➣④⑤ ⑤↔➇
⑩ r➎ ➑❻⑨➊❦r❶♥ ⑩➇s➇ ♥ ♦❦❧t ❶w➌➇ ↕✈➎ ➋ ♥ ④⑤⑤ ❤♥ ♦❦✇r➎r➙t ♠➋r✈✉ ✈➙tr➏rty♠ ③ ③✉ ✈v♠❦ ♠r❧⑨ ♥ ❷ ❷➇⑦ ➛⑦➣⑦ ❤ ➜➇
⑩ ♠❧✈t♥♣ ❶❦ ❦❶t➊♥s➊q♥ ④⑤⑥④♥ S➀➒mon➓ll➀ ✈❦❧ ❥✈✉➎♠❦ ❶✉✉ ♠⑨ rs ❧✈✉ ✈➎ To➝ ➀➞➟s ➠nl➁n➓ T➓xt➡ ➢ ➢➤ o➥➦ ➀➂t➓r➁olo➧ ➨➇
➩ ✈t❧➊✈❦ r♥ s❻ ⑨❷ ✈♥ str➊✈tr❦r♥ st♠➋♠➊♠❶⑨ ♠❧♠♥ ④⑤ ⑤➍♥ ♣ ❶➎✈➎❷ ❻ ✈❦❸❹r⑩ ✈➋❻ ❦❽ ➩ r❧ ✈✉ ①❶❦❽❽ ❻ ❦ ✈❺ ✈❦♦❦✇r❽ ❶❦⑧➎❷ ♠tt ❧✈❦♦❦✇ r❽ ❶❦↕ ♠❺✈✉➇
➩ r❧ ♠❧ ♠ q➇ ♥ ④⑤⑥➛ ♥ q❶➎✈➎ ⑩r③♠r❧ ♥ q✈✉ ✈➎ ➉ ❼❻ ❺❻ ♦❹✈t ⑧✉➎us ❶❦✈❺ry t ❧ ✈✉ ✈➎ ➌r✉ r❧ ⑧⑧ ⑧ ②❧r⑨ r ⑧➆ ➫✈❺❻ ✉t✈s ♣ ❶❧♠❺ ✇ ❶t ✈❦ ❸❦r➏❶t ⑨ rt✈s ⑧❦❧♠❦ ❶⑨r✈ ♥ ➌✈❺ ✈tt✈➉ ⑧❦✇ ❶t ❦ ✈ s❻➋✉ r⑨➊r❦❽
➩ r❦✈t⑨r➊♥ ❥t r♥ ④⑤⑥⑤ ♥ ♣✉ ♠❦ r❦❽ ❧ ✈❦②❺ ⑨❷ t ❶⑨ r➭❶❦ ♦❧➊❶⑨r❦ ♦❧➊➯⑦ ➜ ❥➇⑩❷y➊r ❸ ❦✇❻ ❺ ①❶➎❷ ❶t ♠✉ ❶➊♣ ✈❦❧r❧ ✈t➆✈❺ ⑨ r❦➯t ✈✉ q❶➎✈➎⑩ r③♠ r❧ ➇❸❦ r➏❶t ⑨ rt✈s ❼t ✈wr❹✈✈➇y
1 ➳ ➵➳➸ ➺➻ ➼➽➵➾➚➪➚➵➼
1.1. Latar Belakang
Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia sudah mulai banyak diminati mulai
dari kalangan awam hingga kalangan intelek. Sehingga sangat penting dilakukan
uji secara ilmiah mengenai kemampuan dari tumbuh-tumbuhan obat tradisional
yang sering digunakan dalam pengobatan (Hariana, 2014). Salah satu tumbuhan
yang berkhasiat sebagai antibakteri adalah sirsak (A➶ ➶ ➹➶ ➘➴➷➬ ➮➱➘✃ ➘ ❐) (Astawan, 2008). Sirsak (A➶ ➶ ➹➶ ➘➴➷➬ ➮ ➱➘✃ ➘❐) adalah tanaman yang dapat beradaptasi luas di daerah tropis Indonesia, baik pada daerah-daerah dataran rendah maupun dataran
tinggi. Hampir semua masyarakat mengetahui buah sirsak (A➶ ➶ ➹➶ ➘ ➴➷➬ ➮ ➱➘✃ ➘ ❐), selain rasanya yang manis dan segar ternyata buah ini juga memiliki segudang
manfaat terutama untuk kesehatan (Rukmana, 2001). Mulai akar, batang, daun,
hingga biji ternyata berkhasiat (Astawan, 2008). Menurut Thomas dalam Hambali,
Husain & Alam, 2012, dalam beberapa tahun ini, potensi daun sirsak (A➶ ➶ ➹➶ ➘
➴➷➬➮ ➱➘✃ ➘ ❐) sebagai alternatif pengobatan semakin banyak diteliti. Sirsak (A➶➶➹➶➘ ➴➷➬ ➮ ➱➘✃ ➘ ❐) telah dibuktikan khasiatnya oleh beberapa orang yang berpenyakit karena mengandung berbagai senyawa yaitu❒❮ ➘❰➹➶ ➹➮Ï ÐÑ ➘Ò ➹➶➮➶Ð✃ ➘➶ ➮➶ dan ➘❮Ó➘❮ ➹➮Ï ini berpotensi sebagai bahan untuk mencegah penyakit infeksi bakteri (Agung dkk, 2013). Senyawa metabolit sekunder ini memiliki sifat
antibakteri, pendenaturasi protein serta mencegah proses pencernaan bakteri, serta
2
Demam tifoid adalah suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh kuman
ÔÕ Ö×ØÙ ÚÖÖÕ ÛÜÝÞ ß (Retnosari & Tumbelaka, 2000). Penyakit demam tifoid menyerang segala umur, anak-anak sampai dewasa (Winarsih, 2010). Di
Indonesia, demam tifoid merupakan penyakit endemik dengan angka kejadian
masih tinggi serta merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan kesehatan lingkungan dan sanitasi yang buruk (Retnosari & Tumbelaka,
2000). Prevalensi di Indonesia pada tahun 2007 adalah 358 sampai 810 per
100.000 atau kira-kira sekitar 64% penduduk Indonesia menderita demam typhoid
dalam kurun waktu 3 sampai 19 tahun. Tingkat kematian bervariasi antara 3,1 –
10,4% dalam kurun waktu sepanjang tahun (Hatta & Ratnawati, 2008). Prevalensi
demam tifoid di Kabupaten Malang sebanyak 1,2% dari 10.966 sampel pada tahun
2007 (Departemen Kesehatan Jawa Timur, 2008).
Penggunaan antibiotik dinilai paling efektif. Antibiotik yang sering digunakan
untuk terapi demam tifoid yaitu kloramfenikol, ampisilin, atau
trimethoprim-sulfamethoxazole (co-trimoxazole) serta antibiotik dari golongan fluoroquinolon
(ciprofloxacin, ofloxacin, dan pefloxacin) (Connor & Schwartz, 2005). Penelitian
yang dilakukan oleh Haque dalam Anggraeini, Hatta & Maidin (2013)
menyatakan bahwa resistensi beberapa obat MDR (à áÖÛßÝ ÖÚ âã áä åÚæßæÛÕÙçÚ) merupakan masalah utama dalam pengendalian dalam kasus tifoid, karena
dikaitkan dengan peningkatan masalah morbiditas yang mengarah ke toksisitas
demam tifoid yang dapat mengakibatkan angka kematian secara signifikan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, sebelum tahun 2001 tingkat resistensi
3
menjadi obat pilihan, namun sejak tahun 2001 resistensi telah meningkat dan pada
tahun 2007 sekitar 6,8% dari isolate è éêëìí îêê é ïðñ òó telah resisten terhadap ketiga obat lini pertama yaitu: ampicillin, kloramfenikol, dan kotrimoksazol
(Hatta & Ratnawati, 2008).
Penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil Kadar
Bunuh Minimal (KBM) pada konsentrasi 40% sedangkan Kadar Hambat Minimal
(KHM) tidak dapat dievaluasi dikarenakan kekeruhan bahan alam. Berdasarkan
data diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak
daun sirsak (Aí íìíéëô õóö éï é÷) sebagai antimikroba terhadap bakteriè éê ëìí îêê é
ïðñòó.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ekstrak daun sirsak (Aííìíéëôõóö éï é ÷) memiliki pengaruh sebagai antimikroba terhadap bakteriè éê ëìí îêê éïðñòó?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Membuktikan pengaruh ekstrak daun sirsak (Aí í ìí é ëô õóö éï é ÷) sebagai antimikroba terhadap bakterièéê ëìí îêê éøðñ òóù
1.3.2. Tujuan Khusus
Membuktikan Kadar Bunuh Minimal (KBM) ekstrak daun sirsak
4
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat akademis
a. Memberi informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak daun sirsak
(Aûû üû ýþÿ ✁✂ý ✄ý ☎) sebagai antimikroba terhadap bakteri✆ý ✝ þüû ✞✝✝ý
✄✟✠✡✁.
b. Dapat digunakan sebagai penelitian dasar untuk penelitian
selanjutnya.
1.4.2. Manfaat masyarakat
a. Menambah wawasan masyarakat bahwa ekstrak daun sirsak (Aûû üû ý
þÿ ✁✂ý ✄ý ☎) memiliki pengaruh sebagai antimikroba terhadap bakteri ✆ ý✝ þü û✞✝✝ý✄✟✠✡✁.