• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS SENYAWA O-BENZOIL-5-METIL ASAM SALISILAT DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SINTESIS SENYAWA O-BENZOIL-5-METIL ASAM SALISILAT DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANITA RACHMAWATI

SINTESIS SENYAWA O-BENZOIL-5-METIL

ASAM SALISILAT DAN UJI AKTIVITAS

ANALGESIK PADA MENCIT

(

Mus musculus

)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LembarPengesahan

SINTESIS SENYAWA O-BENZOIL-5-METIL ASAM

SALISILAT DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK

PADA MENCIT

(

Mus musculus

)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang 2016

Oleh:

ANITA RACHMAWATI NIM : 201210410311138

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Dr. Bambang Tri Purwanto NIP. 195710061985031003

Pembimbing II

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi waborakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini yang berjudul “SINTESIS SENYAWA O-BENZOIL-5-METIL ASAM SALISILAT DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT (Musmusculus) sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan

terwujud apabila tidak ada bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas

dari berbagai pihak sehingga tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang tulus kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran

kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk selalu belajar di Program

Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Bambang Tri Purwanto, MS., Apt., selaku Pembimbing I, disela

kesibukan bapak masih bias meluangkan waktu untuk membimbing dan

memberikan pengarahan serta dorongan moril sampai terselesaikannya

skripsi ini.

5. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm, M.Si., Apt., selaku Pembimbing II serta

(4)

v

v

memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium, dan

dengan tulus ikhlas penuh kesabaran, membimbing, mengarahkan dan

memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Drs. H. AchmadInoni., Apt., selaku Dosen Penguji II yang telah

banyak memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Ibu Sendi Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku dosen wali yang selalu

memberikan arahan dan nasehat selama penulis menuntut ilmu di Program

Studi Farmasi.

9. Untuk semua Bapak Ibu Dosen Program Studi Farmasi yang telah

mengajarkan penulis banyak sekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat

sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

10. Laboratorium Kimia Medisinal Farmasi UNAIR yang berkenan menerima

dan mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian skripsi.

11. Pak Tukijodan Pak Tanto selaku Laboran di Laboratorium Kimia Medisinal

UNAIR.

12. Mbak Bunga selaku Laboran Kimia Terpadu dan Mas Miftah selaku Laboran

Farmakologi yang sudah mau membantu dalam proses praktikum di

Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang.

13. Ungkapan terima kasih yang tulus penulis persembahkan untuk kedua orang

tuaku tercinta, Ayahanda Kapten cba Soliq dan Ibunda Tutik Lutfiati yang

tiada hentinya memotivasi dalam segala hal,dengan sabar mendo’akan dan

mencurahkan segenap kasih sayang yang tak terbatas serta memberi

dukungan dan motivasi selama menempuh pendidikan.

14. Sahabat dan teman-teman terbaikku Icha, Kiki, Arini, Fathimah, Amel, Dini,

Ninin, Hasanah, Ayu, Safira dan teman-teman farmasi UMM 2012 yang

selalu ada menemani, menyemangati dan membantu penulis selama

menempuh pendidikan di Malang.

15. Teman-teman seperjuanganku kimia medicinal tim aspirin (Fathimah), tim

(5)

UNAIR (Ega, Vivi, Vagen) atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat

serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

16. Saudaraku KKN 78 tahun 2015 terimakasih atas pengalaman, keceriaan dan

semangat kalian sebagai saudara baruku.

17. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mohon

maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan dukungannya

selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis tidak mampu membalas jasa yang telah diberikan. Semoga Allah

SWT senantiasa melimpahkan keberkahan dan keridhaan-Nya serta membalas

amal kebaikan semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan konstribusi dalam dunia farmasi dan dunia ilmu

pengetahuan pada umumnya, serta berguna bagi penulis selanjutnya.

Wassalamu’alaikumwarohmatullohiwaborakatuh

Malang, 26 Mei 2016

Penyusun,

(6)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Hipotesis ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Reaksi Modifikasi ... 6

2.2 Tinjauan Tentang Analgesik ... 7

2.2.1 Tinjauan Tentang Analgesik Non-narkotik ... 7

2.2.2 TinjauanAsamSalisilat ... 8

2.2.3 Tinjauan Aspirin ... 9

(7)

2.3.1 Tinjauan Tentang Jarak Lebur ... 10

2.3.2 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis ... 11

2.4 Tinjauan Karakterisasi Struktur Senyawa Hasil Modifikasi ... 12

2.4.1 Tinjauan Spektrofotometer UV-Vis ... 12

2.4.2 Tinjauan Spektrofotometri Inframerah ... 13

2.4.3 Tinjauan Spektrometer Resonansi Magnet Inti (1H-NMR) ... 14

2.5 Tinjauan Metode Pengujian Aktivitas Analgesik ... 15

2.5.1 Metode Stimulasi Kimia ... 15

2.5.2 Metode Listrik ... 16

2.5.3 Metode Panas... 16

2.5.4 Metode Mekanik ... 16

2.6 Tinjauan Senyawa ... 17

2.6.1 Tinjauan Benzoil Klorida ... 17

2.6.2 Tinjauan 5-Metil Asam Salisilat ... 17

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 18

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 18

3.2 Skema Kerangka Konseptual ... 20

BAB IV METODE PENELITIAN ... 21

4.1 Bahan Penelitian ... 21

4.1.1 Bahan untuk Modifikasi Struktur dan Analisis ... 21

(8)

xiii

4.1.3 Hewan Coba yang Memenuhi Kriteria ... 22

4.2 AlatPenelitian ... 22

4.2.1 Alat-alat untuk Sintesis dan Analisis ... 22

4.2.2 Alat untuk Uji Kemurnian ... 22

4.2.3 Alat-alat untuk Uji Aktivitas ... 22

4.2.4 Alat untuk Karakterisasi Struktur ... 22

4.3 Tempat Penelitian ... 22

4.4 Metode Penelitian ... 23

4.4.1 Prosedur Modifikasi Senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat ... 23

4.5 Analisis Senyawa Hasil Modifikasi ... 24

4.5.1 Pemeriksaan Organoleptis ... 24

4.5.2 Uji Kemurnian dengan Penentu Jarak Lebur... 25

4.5.3 Uji Kemurnian Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 25

4.6 Identifikasi Struktur Senyawa 5-Metil Benzoil Asam Salisilat ... 26

4.6.1 Identifikasi Senyawa dengan Spektrofotomer UV-Vis ... 26

4.6.2 Identifikasi Senyawa dengan Spektrofotomer Inframerah ... 26

4.6.3 Identifikasi Senyawa dengan Spektrometer Resonansi Magnet Inti (1H-NMR) ... 26

4.7 Uji Aktivitas Analgesik ... 26

(9)

4.7.2 Pembuatan Larutan Asam Asetat 0,6% v/v dan CMC-Na 0,5%

b/v ... 27

4.7.2.1. Pembuatan Larutan Asam Asetat 0,6% ... 27

4.7.2.2. Pembuatan Suspensi Karboksil Metil Selulosa Natrium (CMC-Na 0,5%) ... 27

4.7.3 Perhitungan Dosis ... 27

4.7.4 Pembuatan Sediaan Ujidan Sediaan Pembanding ... 28

4.7.5 Pemberian Sediaan Uji pada Mencit ... 28

4.7.6 Pelaksanaan Uji Aktivitas... 28

4.8 Analisis Data ... 30

4.8.1 PenentuanFrekuensiResponNyeri... 30

4.8.2 PenentuanPresentaseHambatanNyeri ... 30

4.9 Penentuan ED50 ... 31

BAB V HASIL PENELITIAN ... 32

5.1 Senyawa Hasil Sintesis ... 32

5.1.1 Penentuan Presentase senyawa Hasil Sintesis ... 32

5.2 Hasil Analisis Kualitatif Senyawa Hasil Sintesis ... 32

5.2.1 Pemeriksaan Organoleptis Senyawa Hasil Sintesis ... 32

5.2.2 Peentuan Jarak Lebur Senyawa Hasil Sintesis ... 33

5.2.3 Analisis dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 33

5.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis ... 34

(10)

xv

5.3.2 Identifikasi Senyawa Hasil dengan Spektrofotometer

Inframerah ... 36

5.3.3 Identifikasi Senyawa Hasil dengan Spektrometer 1H-NMR ... 37

5.4 Hasil Uji Aktivitas Analgesik ... 40

5.4.1 Penentuan Frekuensi Respon Nyeri... 40

5.4.2 Analisis Data UjiAktivitas Analgesik ... 41

5.4.3 Hasil Penentuan % Hambatan Nyeri ... 41

5.4.4 Penentuan ED50 ... 44

BAB VI PEMBAHASAN ... 47

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

7.1. Kesimpulan ... 54

7.2. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(11)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 59

2. Surat Pernyataan ... 60

3. Perhitungan Presentase Senyawa Hasil Sintesis ... 61

4. Perhitungan Dosis Untuk Uji Aktivitas Analgesik Senyawa Kontrol, Pembanding dan Senyawa Uji ... 63

5. Perhitungan % Hambatan Nyeri ... 71

6. Hasil Perhitungan ANOVA Kelompok Kontrol CMC-Na DenganantarKelompok Dosis Senyawa Pembanding Aspirin dan Antar KelompokDosis Senyawa Uji O-Benzoil-5-metil asam salisilat ... 74

7. Nilai-Nilai r Product Moment ... 77

8. Tabel F ... 78

9. Hasil Persamaan Regresi dan Perhitungan ED50 Senywa Hasil Sintesisdan Aspirin ... 79

10.Gambar Uji Aktivitas Analgesik ... 80

11.Skema Sintesis Senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat ... 82

(12)

56

DAFTAR PUSTAKA

Adeyemi, 2001. Analgesic and Anti-inflamatory Effects of The Aqueous Extract of Leaves of Persea american Mill. (Lauraceae).J. Fitoterapia, 73, Elsevier, Indena, pp.375-377.

Alfred Martin, James Swarbick, dan Arthur Cammarata, 2009. Farmasi Fisika 1. Edisi ke-2, Jakarta : Universitas Indonesia.

Anonim,2012. Kromatografi, http://id.wikipedia.com/Kromatograf.htm, Diakses tanggal 15 oktober 2015.

Cannon J.G, 2007. Pharmacology for Chemists, 2nd Edition. New York : Oxford University Press.

ChemBioDraw Ultra Application, 2010.Chemical Structure Synthesis Version 12.0.Diaksestanggal 2 Oktober 2015.

Daniel,ChairulSalehdanSujudiHanef. 2011. Sintesis 2-Hidroksi-N-Fenil-Benzamida Melalui Esterifikasi Asam Salisilat dilanjutkan Proses Amida dengan Fenilamina. Samarinda : Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XIX (Simnas KBA 2011).

Diyah, N.W., Purwanto, B.T., Susilowati, R., 2002. Uji Aktivitas Analgesik Senyawa Asam O-(4-butilbenzoil) salisilat Hasil Sintesis Pada Mencit.

Surabaya : Laporan penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.

Dewa M.A, 2010. Sintesis Asam 2-(2’-Klorobenzoiloksi) Benzoat dan Uji Aktivitas Analgesik pada Mencit (Mus musculus). Surabya : Skripsi Jurusan S1 Farmasi, Universitas Airlangga.

Eikelboom J.W, Paikan J.S, 2012. Aspirin. Canada : American HeartAssociation.

Elisa, 2012. Turunan Asam Karboksilat dan Reaksi Substitusi Asil

(13)

Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S., 1999. Kimia Organik. Diterjemahkan oleh A.H.Pudjaatmaka. Edisi ke-3. Jakarta : Erlangga.

Gupta, S., Khadivar, PV. Mathur, KC, 2003, Topological Modelling of Analgesia. Dalam : Janda, KD, Bioorganic & Medical Chemistry, Oxford : Elsivier 11 (8).

Ifada, Puspaningtyas A.R, dkk, 2013. Sintesis 1-(4-metoksibenzoiloksimetil)-5-Fluorourasil sebagai Agen Antikanker. Jurnal Pustaka Kesehatan., 1 (1) , pp. 35-39.

Katzung, Betram G. 2001. Farmakologi: Dasar dan Klinik. Edisi ke-1. Jakarta : Salemba Medika.

Manihuruk, E. 2000. Aktivitas Analgesik Daun Dewa (Gynura procumbens (Lour.) Merr. Dan Gynura pseudochina (L.) DC.) pada Mencit dengan Metode Geliat. Jatinangor : Skripsi Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Padjajaran. Hal. 18.

O Bryan, 2009. Fats and Oils : Formulating and Processing for Aplication. Edisi ke 3, United State of America : CRC Press, hal 202.

Purwanto., Susilowati, R, 2000. Hubungan Struktur-Aktivitas Obat Analgetika. Kimia Medisinal. Edisi ke-2, Surabaya : Airlangga University Press.

Reny, 2014. Sintesis Senyawa O-4-Trifluorometilbenzoil-5-kloro Asam Salisilat dan Uji Aktivitas Analgesik pada Mencit (Mus musculus).

Malang : Skripsi Jurusan Farmasi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Rudyanto, M., Suzana, Astika, G.N. 2005. Sintesis N-Metilsalisilamida, N,N-Dimetilsalisilamida dan Salisilpiperidida. Akta Kimindo, 1 (1): 27-34. Siswando dan Soekardjo, B., 1995. Kimia Medisinal.Jilid I.Edisi ke-1. Airlangga

(14)

58

Siswando dan Soekardjo, B., 2000. Kimia Medisinal. Jilid I.Edisi ke-2. Airlangga University Press, Surabaya, hal. 283-307.

Silverstein, R.M. Bassler, GC., and Morril. T.C., 2005.Spectrometric Identification of Organic Compounds, Seventh Edition. New York : John Willey and Sons, hal 898-809.

Tjay,Tan Hoan dan K. Raharja, 2007, Obat-obat Penting, PT Gramedia,Jakarta. Vogel, 1994. Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including

Elementary Instrumental Analysis, 4th Edition. London : Longman Group UK Limited.

Vohora, S.B. and P.C. Dandiya. 1992. Herbal Analgesic Drugs. Italy : J. Fitoterapia, LXIII (3), Elsevier, Indena. P. 202.

Watson D.G., 2009. Analisis Farmasi : Buku Ajar untuk Mahasiswa Farmasi dan Praktisi Kimia Farmasi, Edisi ke 2. Jakarta : EGC.

Wuryaningsih, L.E, M.A. Rarome, T.Windono. 1996. Uji Analgesik Ekstrak Etanol Keing Rimpang Kencur Asal Purwodadi Pada Mencit dengan Metode Geliat (Writhing Reflex Test). Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 3 (2) : 24-25.

(15)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal pengembangan obat, usaha penemuan obat baru pada umumnya

bersifat coba-coba (trial and error) sehingga biaya pengembangan obat baru

sangat mahal (Siswandono dan Soekardjo, 1995). Rancangan obat analgesik

sangat berkembang, terutama untuk pengobatan pada usia lanjut dan bagaimana

perencanaan untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Dalam pengembangan obat

baru diperlukan alokasi biaya yang cukup besar. Adanya permasalahan tersebut

memberikan dorongan untuk memodifikasi obat analgesik yang lebih poten dan

lebih efektif sebagai penghilang rasa nyeri.

Analgetika (obat penghilang rasa nyeri) ialah obat yang digunakan untuk

mengurangi atau menekan rasa sakit, misalnya rasa sakit kepala, otot, perut, gigi

dan sebagainya. Analgetik dapat meringankan rasa nyeri tanpa menghilangkan

kesadaran penderita. Karena khasiat dari obat analgetika ini dapat mengurangi

rasa sakit atau nyeri, maka obat analgetika ini menjadi sangat populer dan

disenangi oleh masyarakat, meskipun tidak dapat menyembuhkan atau

menghilangkan penyakit dari penyebabnya.

Modifikasi turunan yang dapat dilakukan pada struktur turunan asam salisilat

adalah mengubah gugus karboksil dan hidroksil yang berdasarkan pada prinsip

salol dan in vivo senyawa dihidrolisis menjadi aspirin, serta cincin aromatik atau

merubah gugus fungsional (Purwanto dan Susilowati, 2000). Modifikasi molekul

merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan obat baru dengan

aktivitas yang dikehendaki, antara lain yaitu meningkatkan aktivitas obat,

menurunkan efek samping atau toksisitas, meningkatkan selektivitas obat,

memperpanjang masa obat, meningkatkan kenyamanan penggunaan obat dan

meningkatkan aspek ekonomis obat. Modifikasi molekul pada umumnya

dilakukan dengan cara seleksi atau sintesis “obat lunak”, pembuatan pra-obat dan

“obat target”, dan modifikasi molekul obat yang telah diketahui aktivitas

(16)

2

Analgetik atau obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau

menghalau rasa nyeri tanpa menghalangi kesadaran (perbedaan dengan anestetika

umum) (Tjay, 2007). Analgetika bekerja dengan meningkatkan nilai ambang

persepsi rasa sakit (Purwanto dan Susilowati, 2000).

Nyeri adalah perasaan sensoris dan lemah emosional yang tidak enak dan

berkaitan dengan ancaman (kerusakan) jaringan. Keadaan psikis sangat

mempengaruhi nyeri, misalnya emosi dapat menimbulkan sakit (kepala) atau

memperhebatnya, tetapi dapat pula menghindarkan sensasi rangsangan nyeri.

Nyeri merupakan suatu perasaan pribadi dan ambang toleransi nyeri berbeda-beda

bagi setiap orang. Batas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni pada 44-45°C

(Tjay, 2007).

Ambang nyeri didefinisikan sebagai tingkat (level) pada mana nyeri dirasakan

untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, intensitas rangsangan yang terendah saat

orang merasakan nyeri. Untuk setiap orang ambang nyerinya adalah konstan

(Tjay, 2007).

Rancangan obat adalah usaha untuk mengembangkan struktur obat yang telah

ada, yang sudah diketahui struktur molekul dan aktivitas biologisnya, atas dasar

penalaran yang sistemik dan rasional, dengan mengurangi faktor coba-coba

seminimal mungkin. Rancangan obat sering digambarkan sebagai proses elaborasi

sistemik untuk mengembangkan lebih lanjut obat yang sudah ada, dengan tujuan

mendapatkan obat baru dengan efek biologis yang diinginkan dan mengurangi

atau menghilangkan efek samping yang ada, melalui manipulasi molekul. Dalam

rancangan obat diketahui terdapat 4 langkah yaitu : 1. Mencari senyawa penuntun;

2. Manipulasi molekul; 3. Merumuskan hubungan kuantitatif; 4. Hasil analisis

regresi (Siswandono dan Soekardjo, 1995).

Berdasarkan mekanisme kerja pada tingkat molekul, analgetika dibagi

menjadi dua golongan yaitu analgetika narkotik dan analgetika non narkotik.

Analgetika narkotik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf

pusat secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa sakit, yang moderat

ataupun berat. Analgetika non narkotik digunakan untuk mengurangi rasa sakit

yang ringan sampai moderat, sehigga sering disebut analgetika ringan, juga untuk

(17)

antiradang untuk pengobatan rematik. Analgetika non narkotika bekerja pada

perifer dan sentral sistem saraf pusat. Obat golongan ini mengadakan potensiasi

dengan obat-obat penekan sistem saraf pusat. Aktivitas analgetika narkotik jauh

lebih besar dibanding golongan analgetik non narkotik, sehingga disebut pula

analgetika kuat (Purwanto dan Susilowati, 2000).

Asam salisilat merupakan senyawa golongan asam karboksilat dapat

digunakan sebagai analgesik-antipiretik. Namun pada penggunaan oral yang

sangat tidak disarankan karena dapat memiliki sifat yang menyebabkan toksik.

Sehingga senyawa tersebut dimodifikasi untuk memperkecil efek samping dan

meningkatkan aktivitas dari senyawa itu sendiri supaya dapat digunakan secara

peroral. Turunan asam salisilat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada nyeri

kepala, sakit otot dan sakit yang berhubugan dengan rematik (Purwanto dan

Susilowati, 2000).

Aspirin digunakan sebagai analgesik-antipiretik dan antirematik. Merupakan

suatu turunan asam salisilat dan merupakan suatu obat analgesik non narkotik

tertua yang masih dipakai sampai sekarang. Pemberian aspirin dalam dosis rendah

dan dalam waktu yang lama dapat digunakan untuk mencegah serangan jantung.

Aspirin juga digunakan untuk pengobatan trombosis karena mempunyai efek

antiplatelet. Absorpsi aspirin dalam saluran cerna lebih cepat, terutama pada usus

kecil dan lambung, dan segera terhidrolisis menjadi asam salisilat yang aktif

(Purwanto dan Susilowati, 2000).

Turunan asam salisilat salah satunya aspirin yaitu menimbulkan efek samping

iritasi lambung. Efek samping ini mungkin dihindari dengan kombinasi aspirin

atau menggunakan salut enterik aspirin yang sedang populer tetapi lebih mahal

daripada aspirin noncoated dan belum terbukti mengurangi gejala iritasi lambung

(Eikelboom dan Paikin, 2012).

Pada penelitian ini, untuk meningkatkan aktivitas dari asam salisilat sebagai

analgesik, dikembangkan melalui proses esterifikasi antara 5 metil asam salisilat

dengan benzoil klorida menjadi O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat. Media pelarut

yang digunakan aseton dan sebagai katalisatornya adalah piridin.

Dengan adanya gugus hidroksil pada posisi 2 pada asam salisilat, dapat

(18)

4

senyawa yang bersifat lipofilik dan gugus O (oksigen) bersifat elektronegatif.

Aspirin adalah turunan asam salisilat yang dikenal sebagai analgesik. Senyawa

O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat memiliki struktur yang hampir mirip dengan

aspirin, karena juga merupakan senyawa ester. Adanya kemiripan antara aspirin

dengan senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat maka diharapkan senyawa

tersebut, memiliki aktivitas yang sama yaitu sebagai analgesik.

Untuk membuktikan hasil modifikasi senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam

Salisilat, maka dilakukan tahap awal yaitu diuji kemurnian senyawa menggunakan

penentuan titik lebur dan uji KLT. Tahap berikutnya yaitu uji karakterisasi

struktur dengan menggunakan metode Spektrofotometer UV, Spektrofotometer

IR, dan Spektrometer 1H-NMR. Pada penelitian sebelumnya Reny, 2014, berhasil

memodifikasi senyawa asam salisilat dengan O-4-trifluorometilbenzoil-5-kloro

asam salisilat dan melakukan karakterisasi dengan metode Spektrofotometer UV,

Spektrofotometer IR, dan Spektrometer 1H-NMR. Sehingga pada penilitian ini

menggunakan metode tersebut untuk karakterisasi struktur senyawa

O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat, agar dapat diketahui bahwa senyawa tersebut sudah

terbentuk.

Untuk menguji aktivitas analgesik terdapat beberapa metode yang dapat

digunakan sebagai parameter yaitu Induksi Kimia, Induksi Listrik, Hot Plate Test,

dan Tail Flick. Pada penelitian struktur ini, uji aktivitas yang digunakan adalah

metode induksi kimia (Writhing Test) yang dilakukan pada mencit dengan diberi

penginduksi nyeri. Senyawa penginduksi nyeri yang dapat digunakan adalah

larutan KCl 2%, larutan NaCl 14%, larutan asam asetat atau histamine. Metode ini

sangat mudah dilakukan dan memiliki akurasi yang sangat baik dengan metode

yang sederhana, pada pelaksanaan nya sangat mudah untuk dilakukan pengujian

pada hewan coba. Peneliti struktur terdahulu, Reny, 2014, menggunakan metode

Writhing Test untuk menunjukkan aktivitas analgesik turunan asam salisilat

dengan menunjukkan geliat mencit.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat dapat dihasilkan dari

(19)

2. Apakah senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat mempunyai aktivitas

analgesik lebih tinggi dibandingkan dengan aspirin ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menghasilkan senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat dari modifikasi

struktur antara 5-Metil Asam Salisilat dengan Benzoil Klorida.

2. Mengetahui aktivitas analgesik yang dimiliki oleh senyawa O-Benzoil-5-Metil

Asam Salisilat serta membandingkan dengan aktivitas aspirin menggunakan

Mencit.

1.4Hipotesis

1. Senyawa O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat dapat disintesis melalui reaksi

esterifikasi antara 5-Metil Asam Salisilat dengan Benzoil Klorida.

2. Senyawa hasil sintesis ini dapat menghasilkan aktivitas analgesik yang lebih

poten dari pada asetosal karena secara teoritis log P dan MR dari senyawa

hasil jauh lebih besar dari pada aspirin.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan terbentuknya senyawa baru

O-Benzoil-5-Metil Asam Salisilat yang memiliki aktivitas analgesik yang lebih

besar dari aspirin. Sehingga dapat digunakan sebagai salah satu contoh obat

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan senyawa baru yaitu N -(4- Hidroksifenil) propionamida golongan analgesik dalam bidang farmasi, sehingga pengembangan sintesis

Senyawa penginduksi nyeri yang dapat digunakan adalah larutan KCL 2%, larutan NaCl 14%, larutan asam asetat atau histamin, metode ini sangat mudah dilakukan dan memiliki

Mendapatkan senyawa baru yaitu (4-hidroksifenil-3-klorobenzamida) golongan analgesik dalam bidang farmasi, sehingga pengembangan sintesis struktur molekul obat akan

Telah dilakukan penelitian sintesis O-(3,4-diklorobenzoil)piroksikam dan uji aktivitas analgesik terhadap mencit ( Mus musculus ) menggunakan metode Writhing

Telah dilakukan penelitian sintesis O-(4-metilbenzoil)piroksikam dan uji aktivitas analgesik terhadap mencit ( Mus musculus ).. Senyawa O-(4- metilbenzoil)piroksikam

Uji aktivitas analgesik dari senyawa hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan metode writhing test dengan hewan coba.. mencit ( Mus musculus ), sebagai senyawa

Hasil pengamatan frekuensi geliat (respon nyeri) pada mencit yang terjadi akibat induksi larutan asam asetat glasial pada kelompok senyawa uji [asam

Kemudian dilakukan identifikasi struktur dari senyawa hasil spektrofotometer Uv-Vis, spektrofotometri IR dan spektrometer 1 H-NMR sehingga dapat diketahui bahwa