• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Jaringan Jalan Angkutan Hasil Hutan di BKPH Parung Panjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Jaringan Jalan Angkutan Hasil Hutan di BKPH Parung Panjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI JARINGAN JALAN ANGKUTAN HAS& HUTAN

DI BKPH PARUNG PANJANG K P B

BOGOR

PERUM PERHUTANI UNIT

III

JAWA BARAT

Oleh

:

AGAM AMBARA HASSAN

E02496042

SORUSAN TEKNOLOGI HAS& HUTAN

PAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOll

(2)

~ i l a i

seseorang tidaklah ditentukan

oleh harta kekayaan yang dimilikinya

tetapi..

.

tetgantung pada kemampuannya untuk menyebarkan kebahagiaan pada orang lain

Kebajibn akan membuat seseotang meniadi kebl

Dan sibp konsisten seseorang dalam melakukan kebajibn akan membuahbn

kebaibn selama-lamany4

Teruntuk Ayahanda dan ibunda Te~inta,

adik-adikku

serta

untukorang-orang yang seblu

(3)

Agam Ambara Hassan. E02496042. EvaIuasi Jaringan Jalan Angkutan Hasil Hutan di BKPH

Parungpanjang KPH Bogor Pcrum Perl~ntani Unit

III

Jawa Barat. Dibawah bimbingan Ir. H. Bambang Pranggodo dan Ir. Dulsalam, MM.

RINGKASAN

Hasil hutan bempa kayu maupun non kayu akan memiliki nilai ekonomis apabila telah

dikeluarkan dari dalam hutan menuju pabrik atau konsumen. Kegiatan pengeluaran kayu tersebut

memerlukan prasarana pengangkutan kayu, dimana salah satunya bempa jalan angkutan hasil hutan.

Untuk mengetahui apakah jaringan jalan yang ada baik atau tidak maka dapat dilakukan penilaian

terhadap beberapa parameter diantaranya adalah kerapatan jaIan, spasi jalan, tingkat keterlayanan,

jarak sarad rata-rata secara teoritis, kerapatan dan spasi jalan optimal serta penilaian terhadap daya

dukung jalan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlayanan dari jaringan jalan angkutan

hasil hutan, mengetahui dan mengevaluasi daya dukung jalan utama angkutan hasil hutan serta

memberikan informasi mengenai kegiatan perbaikan dan pemeliharaan jalan angkutan hasil hutan yang

terdapat di wilayah BKPH Parungpanjang. Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung besamya

kerapatan dan spasi jalan aktual, kerapatan dan spasi jalan optimal, tingkat keterlayanan jaringan jalan,

jarak sarad rata-rata secara teoritis, besamya daya dukung tanah badan jalan d m tebal lapisan

perkerasannya, beban kendaraan serta intensitas lalu lintas yang melalui jalan utama tersebut.

Kerapatan jaringan jalan angkutan hasil hutan yang terdapat di wilayah BKPH Parungpanjang

adalah 10,72 mha. Nilai ini lebih kecil daripada kerapatan jalan optimal, yaitu 11,58 mha. Sedangkan

nilai spasi jalan

untuk

wilayah BKF'H Parungpanjang adalah 933,71 m. Nilai ini lebih besar daripada

spasi jalan optimal h a i l perhitungan, yaitu 826 m.

Jarak sarad tejauh secara teoritis di RPH Tenjo ada~ah 4,6 hm, pada RPH Maribaya adalah

5,5 hm dan pada RPH Jagabaya adalah 7,2 hm. Sehingga secara teoritis apabila kemampuan para

penyarad hanya 5 hm, maka dapat diketahui bahwa tidak semua wilayah hutan yang terdapat di BKPH

Paungpanjang dapat terjangkau oleh kemampuan para penyarad.

Berdasarkan cara penilaian Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) yang dianjurkan ole11

Backmund, secara umun~ jaringan jalan yang terdapat di wilayah BKF'H Parungpanjang tennasuk

dalam kategori baik, yaitu ditunjukan dengan nilai persen PWH sebesar 74,46 %. Hal ini menunjukkan

bahwa jaringan jalan yang tersedia saat ini mampu melayani kegiatan pengangkutan hasil hutau.

Realisasi terhadap rencana produksi tebangan pada tahun 1999 mampu mencapai 82 %.

Berdasarkan pengukwan di lapangan diperoleh nilai daya dukung tanah badan jalan berkisar

(4)

dibuat berdasarkan nilai daya dukung keamanan tanah badan jalan dan tebal minimum lapisan

perkerasan jalan. Dengan demikian jalan tersebut secara kontruksi hanya mampu dilewati oleh

kendaraan dengan tekanan roda maksimal sebesar 58,34 kg atau kendaraan dengan berat total 145,85

kg. Kondisi yang paling berbahaya bagi badan jalan adalah pada saat truk mengangkut beban yang

paling besar (pada saat truk bermuatan maksimum), yaitu pada saat bobot kendaraan mencapai 5,05 ton.

Dengan bobot kendaraan sebesar 5.05 ton maka besamya beban maksimum yang akan menekan badan

jalan adalah sebesar 2020 kg. Hal tersebut menunjukkan bahwajalan utama yang tersedia saat ini secara

kontruksi sudah tidak dapat lagi mendukung beban kendaraan yang melintas di atasnya.

Dengan kondisi yang ada saat ini maka dalam penggunaan jaringan jalan untuk melayani

kegiatan pengangkutan kayu diperlukan sikap disiplin dalam pemakaian jalan sesuai dengan persyaratan

yang dimiliki jalan, misalnya dengan melakukan kegiatan pengangkutan pada musim kering atau minimal

setelah jalan dalam kondisi kering.

Untuk mencapai keseimbangan antara kondisi jalan yang tersedia dengan beban kendaraan

angkutan hasil hutan yang melintasinya serta untuk mengurangi laju kerusakan jalan maka perlu

dilakukan upaya peningkatan daya dukung jalan. Untuk dapat mendukung beban angkutan yang ada

saat ini, diperlukan tebal lapisan perkerasan jalan minimal 36 cm dukuti dengan kegiatan pemeliharaan

(5)

EVALUASI JARINGAN JALAN ANGKUTAN HASIL HUTAN

D l BKPH PARUNG PANJANG KPH BOGOR

PERUM PERHUTANI UNIT

rn

JAWA BARAT

Karya Ilmiah

sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Oteh

:

AGAM AMBARA HASSAN

E02496042

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL EUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

JuduI : Evaluasi Jaringan Jalan Angkutan Hasil Hutan di BKPH Parung Panjang

KPH Bogor Perum Perhutani Unit

III

J a m Barat

Nama Mahasiswa : Agam Ambara Hassan

NRP

: E02496042

Menyetujui,

Pembimbing I1

- (Ir. Dulsalam, MhQ

NIP. : 080057300

(7)

Penulis dilahirkan di Garut, Jawa Barat pada tanggal 25 September 1978. Penulis adalah

anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak M. Hassan Sulaiman dan Ibu Tetty Rochayati.

Penulis memulai pendidikan dasamya di Sekolah Dasat Negeri (SDN) Ciedug I Gamt pada

tahun 1985 dan lulus pada tahun 1990. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke pendidikan

lanjutan tingkat pertama di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) I Gamt hingga tahun 1993,

kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Garut hinga tahun 1996. Selama pendidikan di SD, SMP dan SMA, penulis aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler, antara

lain : OSIS, Pramuka, serta Tim Bola Basket.

Pada tahun 1996, penulis di terima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada jurusan Teknologi

Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama di IPB

penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, antara lain : Senat Mahasiswa Fakultas

Kehutanan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola Basket Fakultas Kehutanan dan Himpunan

Mahasiswa Teknologi Hasil Hutan (HIMASILTAN).

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian

Bogor, penulis menyusun skripsi dengan judul "Evaluasi Jaringan Jalau Angkutan Hasil Hutan di

BKPH Parungpanjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat" di bawah bimbingan

(8)

IGiTA PENGANTAR

Bismillahii~alunanirrahiim,

Alhamdulillahirabbil'alamin,

puji dan syukut penulis panjatkan kehadiiat Allah SWT yang

telah memherikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul "Evaluasi

Jaringan Jalan Angkutan Hasil Hutan di BKPH Parungpanjang KPH Bogor Perum Perl~utani

Unit

m

Jawa Barat"

Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta

,

adik-adikku (Iful, Kakak dan Dede) serta Wulan atas segala

dukungan yang telah diberikan selama ini.

2. Bapak Ir. H. Bamhang Pranggodo dan Bapak Ir. Dulsalam, MM atas bimbingan dan nasehat nya selama proses penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Ir. Didik Suharjito, MS dan Bapak Ir. Rachmad Hermawan, MSc selaku dosen penguji

dari Jurusan Manajemen Hutan dan Jumsan K o ~ s ~ N ~ s ~ Sumberdaya Hutan.

4. Bapak Djaja Rafe'I selaku KBKPH Parungpanjang beserta staf pegawai atas kerjasama dan

bantuannya.

5. Keluarga besar SYLVALESTARI, terutama tenmtuk "Negro's" dan tak lupa untuk Alm. Heri

"Karduz" Basuki untuk hari-hari yang telah kita lewati bersama.

6. Rekan-rekan Fahutan "33 terutama buat rekan-rekan THP, juga tenmtuk Alm. Dani Hanifah yang telah mengisi hari-hari dari kehidupan penulis.

Penulis menyadari bahwa "tak ada gading yang tak retak", begitu juga penulis menyadari

hahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempuma. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan guna penyempumaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang

membutuhkan.

W a s s a l a m u a l a i h Wr. Wb.

Bogor, Desemher 2000

(9)

DAETAR IS1

IIalaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR IS1

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakan 1

B. Tuju 2

11. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemanenan Hasil Hutan 3

B. Jaringan Jalan Angkutan Hasil Hutan 3

C. Tingkat Penyeharan Jalan 5

D. Kerapatan Jal 6

E. Kerapatan Jalan Optima 6

F. Daya Dukung Jala 6

111. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak dan Luas 10

B. Iklim. Topografi dan Jenis Tanah ... 10

C. Potensi Tegaka 10

IV. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Wakt

B. Alat dan Bahan C. Metode Penelitia

I . Prosedur Pengumpulan Data

2. Pengolahan Dat

D. Analisis dat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kerapatan dan Spasi Jala

B. Jarak Sarad Rata-rata dan Tingkat Keterlayana

C . Kerapatan dan Spasi Jalan Optima

D. Daya Dukung Jal

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

2

2

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Penilaian Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) menurut Backmun 5

2. Intensitas Lalu Lintas dan Koefisien Kejut Kendaraan 9

3. Kelas Jalan Umum di Indonesia 9

4. Luas Total Kawasan Hutan di Perum Perhutani BKPH Parungpanjang ... 15 5. Panjang Jalan Angkutan di Perum Perhutani BKPH Parungpanjang 15

6. Nilai Kerapatan Jalan Angkutan di Perum Perhutani BKPH Parungpanjang ... 15

7. Nilai Spasi Jalan di Perum Perhutani BKPH Parun~panjang 16

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan tebangan dimulai dari dikeluarkannya surat perintah persiapan tebangan habis yang dilampiri gambar peta petaklanak petak oleh Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan

Eva Rahman (E02495006), Analisis Biaya Pembuatan Jalan Sogokan Dengau Truck Loader (Studi Kasus di BKPH Tanggeung, KPH Cianjur, Perum Pe.:hutani Unit III, ,Jawa barat), dibawah

[r]

Kontribusi Pendapatan Penyadap Getah Pinus Terhadap Kebutuhan Rumah Tangga Masyarakat sekitar Hutan di RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara Perum

Kontribusi Pengelolaan Hutan Pinus terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Hutan (Kasus di RPH Karangpucung, BKPH Lumbir, KPH Banyumas Barat, Perum Perhutani Unit I

Tujuan makalah ini adalah mengkaji (1) persepsi masyarakat terhadap program PHBM (2) kesetaraan kedudukan petani dengan Perhutani, dan (3) merumuskan skenario kebijakan

Dari hasil kegiatan praktek kerja lapang yang dilaksanakan di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Barat termasuk dalam Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas

Gambar 3 Rata-rata nilai P pada setiap areal Secara statistik berdasarkan Uji sidik ragam menunjukkan bahwa tidak ada perubahan posfor akibat masing-masing tipe areal